Ayo Diskusi

Ayo Diskusi

Ayo Diskusi

Number of replies: 22

MASALAH YANG HARUS DIPECAHKAN " MENGHINDARI BAHAYA SAMBARAN PETIR"


MASALAHNYA: BAGAIMANA PETIR BISA MENYAMBAR? KASUS YANG DIPAHAMI, MUATAN LISTRIK, GAYA LISTRIK, MEDAN LISTRIK, ENERGI LISTRIK, PENGISIAN MUATAN LISTRIK.

In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Ayu Iin Hidayah 2013022017 གིས-
Nama: Ayu Iin Hidayah
NPM: 2013022017
Izin menjawab pak, fenomena terjadinya petir adalah termasuk ke dalam listrik statis. Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain. Awan-awan yang bergesekan ini masing-masing memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang tidak seimbang, karena tidak seimbang itu lah yang mengakibatkan adanya beda potensial. Setelah proses pergesekan, terbentuklah elektron-elektron bebas yang kemudian saling berkumpul, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Elektron akan mengalir ke bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Peristiwa mengalirnya elektron dalam jumlah yang sangat banyak inilah yang disebut dengan petir.
Pembuangan elektron ini pada akhirnya jatuh ke bumi. Mengapa jatuh ke bumi? Karena di bumi kebanyakan benda di bumi bermuatan positif. Sedangkan muatan positif dengan muatan negatif akan bersifat tarik menarik. Petir ini sifatnya akan memperpendek jarak atau lintasan sehingga mudah menyambar benda atau bangunan yang tinggi. Misalkan ada seseorang yang berdiri di tengah lapangan, maka bisa tersambar petir karena sudah jelas orang tersebut lebih tinggi dibanding dengan keadaan sekitarnya.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menjawab. Terimakasih pak
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Ananda Resya Putri 2013022011 གིས-
Nama : Ananda Resya Putri
Npm : 2013022011
Izin menjawab
Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Gerakan yang dimaksud berupa loncatan yang berlangsung secara zig zag dan acak. Gerakan ini disebut pelopor petir.
Acak, loncatnya itu di antara pocket atau kantong-kantong di atmosfer antara awan dengan Bumi. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatanmya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil
Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Winda Lestari 2013022045 གིས-
Nama: Winda Lestari
NPM: 2013022045
Izin menjawab pak,
Petir merupakan suatu proses pelepasan muatan listrik di dalam awan yang disebabkan oleh perbedaan muatan antara awan dengan lingkungan sekitarnya. Sambaran petir terjadi pada saat pelepasan muatan menuju suatu objek. Saat petir terjadi, ada muatan listrik (muatan negatif) yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Gerakan di antara pocket atau kantong-kantong di atmosfer antara awan dengan Bumi berupa loncatan yang berlangsung secara zig zag dan acak. Gerakan ini disebut pelopor petir. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka petir akan besar dan apabila muatan kecil, maka petir akan kecil.
Mohon maaf apabila ada kesalahan, terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Sri Wahyu Lestari 2013022031 གིས-
Nama: Sri Wahyu Lestari
Npm: 2013022031
Izin menjawab pak

Thomas-François Dalibard membuat sebuah instrumen mirip penangkal petir modern. Ia melihat api yang dihasilkan oleh batang besi pada saat awan petir berada di suatu tempat, menyimpulkan bahwa petir adalah arus listrik.

Ketika awan dipenuhi dengan muatan listrik, muatan positif akan terbentuk pada bagian atas awan dan muatan negatif akan berada di bagian bawah awan. Ketika muatan positif dan muatan negatif semakin besar dan besar, akan terjadi besar besaran antara awan. Biasanya petir terjadi di antara awan, namun mungkin terjadi antara awan dengan permukaan bumi.

Muatan positif yang muncul pada permukaan bumi akan menarik muatan negatif pada bagian bawah awan. Muatan positif pada permukaan bumi akan terkumpul pada sesuatu yang menonjol, seperti pohon, bangunan, surja petir bahkan manusia. Jadi pada dasarnya, petir merupakan fenomena listrik statis yang terjadi secara alami dengan cakupan yang besar. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa listrik statis merupakan fenomena kelistrikan tanpa adanya perpindahan muatan listrik. Sementara listrik yang biasa kita gunakan di rumah merupakan listrik dinamis, yang ditransmisikan dari pembangkit-pembangkit, kemudian didistribusikan ke setiap rumah melalui saluran konduktor.

Terimakasih

In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Dea Citra Kharisma 2013022003 གིས-
Nama : Dea Citra Kharisma
NPM : 2013022003

izin mencoba menjawab pak,
Petir dapat terjadi ketika elektron di bawah awan tertarik oleh proton di daratan. Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif sedangkan proton adalah partikel subatom yang bermuatan positif. Muatan listrik yang terakumulasi harus dalam jumlah yang cukup besar untuk mengisolasi udara. Ketika petir terjadi, aliran muatan negatif (elektron) mengalir menuju titik tertinggi dimana muatan positif (proton) telah berkerumun karena adanya tarikan petir tersebut. Koneksi antara elektron dan proton terjadi dengan begitu cepat sehingga menyebabkan sambaran petir. Selain itu, Petir juga bisa terjadi diantara awan yang berbeda muatan. Awan yang bermuatan positif akan berkumpul dengan awan muatan positif lainnya karena adanya angin. Muatan positif di awan bisa berada di bagian atas atau bagian bawah awan. Begitu sebaliknya jika muatan positf posisinya berada di atas, maka muatan negatif berada di bagain bawah awan. Ketika awan menyetarakan muatan listrik dengan tanah, muatan harus melewati berbagai lapisan udara. Udara bukanlah konduktor yang baik untuk listrik, sehingga sebagian energi hilang menjadi energi panas pada saat menjalar ke daratan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya petir.
Sambaran petir maksutnya adalah pelepasan muatan menuju suatu objek. Petir sering kali menyambar objek yang tinggi oleh karena itu, ketika kita berada di lapangan terbuka ketika akan ada petir kita bisa menghindari sambarannya dengan merapatkan kedua kaki dan membungkuk hampir sejajar dengan tanah. Selain itu, hindari menyandar di pohon karena dapat terkena rambatannya. Setidaknya harus memiliki jarak minimum satu meter.
Sekian jawaban saya
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Annisa Qurottul Aini 2013022043 གིས-
Nama : Annisa Qurottul Aini
NPM : 2013022043
Izin menjawab Pak,
Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Terjadinya petir juga melalui beberapa proses, diantaranya:
- Proses terjadinya muatan pada awan ini karena awan terus bergerak secara teratur dan terus menerus. Selama pergerakan ini awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan yang negatif akan berkumpul pada satu sisi saja dan sisi sebaliknya akan berkumpul sisi positif.
- Terjadi pembuangan muatan negatif, hal ini terjadi apabila perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pembuangan muatan negatif dari awan ke bumi untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron (muata negatif) adalah udara.
- Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara yang kita dengar sebagai suara yang menggelegar.

Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatannya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil. Ia juga menyebutkan, setiap objek di permukaan Bumi akan memberikan reaksi terhadap calon petir, tergantung dari jarak vertikal dan horizontalnya. Jadi, sebenarnya, semua objek berbentuk runcing yang ada di permukaan Bumi bisa menjadi penyambut petir. Di antara semua objek itu, ada objek-objek yang disebut sebagai objek kena sambar petir, yaitu dimana yang penyambutnya dari permukaan Bumi bertemu paling duluan dengan pelopor dari atas. Objek itu tidak harus objek yang memiliki ukuran paling tinggi atau paling besar. Objek dengan posisi rendah pun bisa menjadi objek kena sambar petir. Jika calon petirnya besar, maka objek-objek yang besar akan menyerang terlebih dulu. Namun jika calon petir atau pelopornya kecil, bisa jadi tidak terdeteksi oleh yang tinggi, karena jaraknya cukup jauh dari reaksi yang bisa diberikan. Sampai si pelopor itu sudah dekat betul ke permukaan Bumi. Tidak adanya respons dari objek yang tinggi membuat pelopor petir berhasil lebih dekat ke permukaan Bumi dan bertemu dengan objek-objek yang ada di sana. Dengan demikian, objek-objek yang lebih rendah memiliki potensi lebih besar untuk terkena sambaran petir kecil dibandingkan dengan objek yang lebih tinggi.
Terima kasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

NIKEN TRI KUSUMA 2013022053 གིས-
Nama: Niken Tri Kusuma
Npm: 2013022053

Izin menjawab
Petir bisa menyambar karena ada elektron yang bertemu dengan Proton lalu keduanya saling tolak menolak dan elektron keluar menghasilkan percikan elektron yang menjadi seperti kilat. Serta petir bisa menyambar orang karena percikan elektron bergerak melalui perantara air karena air turun kebawah maka dari itu orang yang ada di bawah akan tersambar.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Galuh Wulan Safitri 2013022007 གིས-
Nama : Galuh Wulan Safitri
NPM : 2013022007
Izin menjawab pak,
Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Gerakan yang dimaksud berupa loncatan yang berlangsung secara zig zag dan acak. Gerakan ini disebut pelopor petir. "Acak, loncatnya itu di antara pocket atau kantong-kantong di atmosfer antara awan dengan Bumi. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatanmya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil.

Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam menjawab pertanyaan,
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Cahya nur candini 2013022013 གིས-
Nama: Cahya Nur Candini
NPM: 2013022013
izin mencoba menjawab pak
Petir Merupakan salah satu fenomena dari listrik statis, Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain. Awan-awan yang bergesekan ini masing-masing memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang tidak seimbang, karena tidak seimbang itu lah yang mengakibatkan adanya beda potensial. Setelah proses pergesekan, terbentuklah elektron-elektron bebas yang kemudian saling berkumpul, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Elektron akan mengalir ke bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Peristiwa mengalirnya elektron dalam jumlah yang sangat banyak inilah yang disebut dengan petir.
Setelah proses pergesekan, terbentuklah elektron-elektron bebas yang kemudian saling berkumpul, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Saking berbahayanya petir, kini dibuat alat penangkal petir yang biasa dipasang di bangunan-bangunan tinggi.

Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatannya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil. Ia juga menyebutkan, setiap objek di permukaan Bumi akan memberikan reaksi terhadap calon petir, tergantung dari jarak vertikal dan horizontalnya. Jadi, sebenarnya, semua objek berbentuk runcing yang ada di permukaan Bumi bisa menjadi penyambut petir. Di antara semua objek itu, ada objek-objek yang disebut sebagai objek kena sambar petir, yaitu dimana yang penyambutnya dari permukaan Bumi bertemu paling duluan dengan pelopor dari atas. Objek itu tidak harus objek yang memiliki ukuran paling tinggi atau paling besar. Objek dengan posisi rendah pun bisa menjadi objek kena sambar petir. Jika calon petirnya besar, maka objek-objek yang besar akan menyerang terlebih dulu. Namun jika calon petir atau pelopornya kecil, bisa jadi tidak terdeteksi oleh yang tinggi, karena jaraknya cukup jauh dari reaksi yang bisa diberikan. Sampai si pelopor itu sudah dekat betul ke permukaan Bumi. Tidak adanya respons dari objek yang tinggi membuat pelopor petir berhasil lebih dekat ke permukaan Bumi dan bertemu dengan objek-objek yang ada di sana. Dengan demikian, objek-objek yang lebih rendah memiliki potensi lebih besar untuk terkena sambaran petir kecil dibandingkan dengan objek yang lebih tinggi.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan pak, Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Dwi Anggi Oktaviani 2013022025 གིས-
Nama : Dwi Anggi Oktaviani
NPM : 2013022025

Izin menjawab Pak,
Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus. Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah awan. Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi. Ketika petir meyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif dari bumi. Saat pertemuan muatan negatif dan muatan positif inilah kita melihat pertir dan suara guruh. Pembuangan muatan negatif ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan muatan di dalam awan. Air yang ada di udara akan menurunkan daya isolasi udara, sehingga pada musim hujan arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan banyak petir.

Terimakasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Yunita Safitri 2013022039 གིས-
Nama: Yunita Safitri
NPM: 2013022039
Izin menjawab pak, fenomena terjadinya petir adalah termasuk ke dalam listrik statis. Petir merupakan proses pelepasan listrik dan tidak hanya terjadi dari awan ke bumi, tapi bisa terjadi dari awan ke awan lainnya.
Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus.
Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah awan.
Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi.
Ketika petir meyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif dari bumi. Saat pertemuan muatan negatif dan muatan positif inilah dapat melihat pertir dan suara guruh.
Pembuangan muatan negatif ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan muatan di dalam awan. Air yang ada di udara akan menurunkan daya isolasi udara, sehingga pada musim hujan arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan banyak petir.
sekian, terimakasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Triana Sofia གིས-
Nama: Triana Sofia
NPM: 2013022055

Izin mencoba menjawab, Pak.
Petir merupakan gejala alam yang biasa muncul saat musim hujan. Merujuk Encyclopedia Britannica, petir terjadi ketika muatan positif energilis dan negatif dalam awan bergerak terus-menerus hingga memisahkan diri. Petir dari awan ke tanah terjadi karena proses kerusakan awal di dalam awan, biasanya antara wilayah muatan negatif di bagian tengah dan positif di bawahnya. Proses tersebut menyebabkan ionisasi, yakni pengubahan atom dan molekul di udara menjadi bermuatan listrik. Setelah proses ionisasi, sambaran petir awal akan terbentuk dan merambat menuju tanah secara bertahap. Sambaran ini umumnya bermuatan negatif. Urutan ini terjadi sangat cepat sehingga satu kilatan petir yang terlihat oleh mata bisa terdiri atas tiga atau empat sambaran.
Lalu, bagaimana cara untuk menghindari sambaran petir?
Berikut adalah tips aman agar terhindar dari bahaya petir saat musim hujan yang layak untuk diketahui:
1. Hindari tempat terbuka.
2. Hindari bersentuhan dengan logam.
3. Hindari menara, tiang, atau pohon.
4. Cabut stop kontak.
5. Jaga jarak saat di tempat terbuka.
Demikian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian.
Terima kasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Nida Nafilah 2013022059 གིས-
Nama : Nida Nafilah
NPM : 2013022059

Izin menjawab Pak,
Petir merupakan gejala alam yang bisa dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa, saat lempeng pertama berupa awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng keduanya adalah bumi (dianggap netral).
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Gita Putri Rahmawati 2013022009 གིས-
Nama: Gita Putri Rahmawati
NPM: 2013022009
Izin menjawab
Petir adalah suatu proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan. Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial yang tinggi pada awan yang diakibatkan oleh pergesekan antar awan. Awan yang memiliki kelebihan elektron pada lapisan bawah permukaan awan akan di buang ke daratan untuk menyeimbangkan muatannya. Pada saat petir terjadi, terdapat muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Muatan negatif dari petir dan muatan positif yang ada pada bumi kemudian akan saling tarik menarik.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Selia Febriyanti 83038544 གིས-
Nama : Selia Febriyanti
NPM : 2013022015
Izin menjawab, pak.
Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus. Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri.Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus. Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri.
Ketika petir terjadi, aliran muatan negatif (elektron) mengalir menuju titik tertinggi dimana muatan positif (proton) telah berkerumun karena adanya tarikan petir tersebut. Koneksi antara elektron dan proton terjadi dengan begitu cepat sehingga menyebabkan sambaran petir.
Maaf, jika dalam menjawab terdapat kesalahan.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Erna Wahyu Septianna 2013022019 གིས-
Nama : Erna Wahyu Septianna
NPM : 2013022019

Izin menjawab,
Petir adalah pelepasan listrik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah atau ketidakseimbangan di dalam awan itu sendiri.

Keadaan muatan positif dan muatan negatif di awan kebanyakan muatan positif yang lebih sedikit berada di atas. Kemudian muatan negatif yang jumlahnya sangat banyak berada di bawagian bawah. Karena jumlah proton dan elektron di awan berbeda atau lebih banyak jumlah elektronnya, maka harus dinetralkan. Kondisi dinetralkan adalah jumlah proton dan elektron sama.
Nah untuk menetralkan awan di atas maka awan tersebut akan membuang elektronnya. Pembuangan elektron ini pada akhirnya jatuh ke bumi. Mengapa jatuh ke bumi? Karena di bumi kebanyakan benda di bumi bermuatan positif. Sedangkan muatan positif dengan muatan negatif akan bersifat tarik menarik. Untuk itulah elektron akan jatuh ke bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Peristiwa ini disebut dengan petir.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menjawab,
Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Lathifah Rhihadhatul Ainii 2013022047 གིས-
Nama: Lathifah Rhihadhatul Ainii
NPM: 2013022047

Izin menjawab pak.
Petir merupakan peristiwa peluahan listrik antara suatu awan bermuatan dengan bumi, atau antara awan bermuatan dengan awan bermuatan lainnya/proses pelepasan muatan listrik (electrical discharge) yang terjadi di atmosfer. Dalam peristiwa ini, jarak antara awan ke awan atau awan ke bumi relatif cukup tinggi dan dapat diasumsikan sebagai jarak antar elektroda (Yuniarti, 2009).
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sambaran petir dari dalam awan ke permukaan bumi, antara lain, jenis tanah, penutup lahan, curah hujan, dan faktor lainnya. Penutup lahan merupakan salah satu faktor yang dapat dilihat secara langsung di permukaan bumi. Penutup lahan memengaruhi kondisi udara di suatu wilayah, dimana hal tersebut juga akan memengaruhi kejadian petir di wilayah tersebut.
Sambaran petir memiliki berbagai dampak berbahaya yang dapat merugikan masyarakat, seperti kerusakan jaringan hingga kehilangan nyawa.

Terima Kasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Hana Lia 2013022027 གིས-
Nama: Hana Lia
NPM: 2013022027
Izin menjawab pak,
Petir merupakan suatu proses pelepasan muatan listrik di dalam awan yang disebabkan oleh perbedaan muatan antara awan dengan lingkungan sekitarnya. Sambaran petir terjadi pada saat pelepasan muatan menuju suatu objek. Saat petir terjadi, ada muatan listrik (muatan negatif) yang bergerak mendekat ke arah Bumi.
fenomena terjadinya petir adalah termasuk ke dalam listrik statis. Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain. Awan-awan yang bergesekan ini masing-masing memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang tidak seimbang, karena tidak seimbang itu lah yang mengakibatkan adanya beda potensial. Setelah proses pergesekan, terbentuklah elektron-elektron bebas yang kemudian saling berkumpul, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Elektron akan mengalir ke bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Peristiwa mengalirnya elektron dalam jumlah yang sangat banyak inilah yang disebut dengan petir.
Pembuangan elektron ini pada akhirnya jatuh ke bumi. Mengapa jatuh ke bumi? Karena di bumi kebanyakan benda di bumi bermuatan positif. Sedangkan muatan positif dengan muatan negatif akan bersifat tarik menarik. Petir ini sifatnya akan memperpendek jarak atau lintasan sehingga mudah menyambar benda atau bangunan yang tinggi. Misalkan ada seseorang yang berdiri di tengah lapangan, maka bisa tersambar petir karena sudah jelas orang tersebut lebih tinggi dibanding dengan keadaan sekitarnya.

Terima Kasih.
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Zulia Natasya Sofi གིས-
nama : zulia natasya shofi
npm : 2053022001

izin menjawab pak,
Petir adalah suatu proses pelepasan muatan listrik, baik positif maupun negatif di dalam awan, yang disebabkan oleh perbedaan muatan antara awan dengan lingkungan sekitarnya. Sementara yang dimaksud dengan sambaran petir, yakni pada saat pelepasan muatan menuju suatu objek. Sambaran petir menjadi sesuatu hal yang sangat berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa seseorang. Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus. Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah awan. Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi. Ketika petir meyambar, akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif dari bumi. Saat pertemuan muatan negatif dan muatan positif inilah kita melihat pertir dan suara guruh. Pembuangan muatan negatif ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan muatan di dalam awan. Air yang ada di udara akan menurunkan daya isolasi udara, sehingga pada musim hujan arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan banyak petir.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menjawab. Terimakasih pak
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Putri Permata Sari གིས-
Nama : Putri Permata Sari
Npm: 2013022029
Izin menjawab
Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi.Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir.Gerakan yang dimaksud berupa loncatan yang berlangsung secara zig zag dan acak. Gerakan ini disebut pelopor petir.Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi.
Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatanmya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil.
"Kalau (petir) yang besar pasti dari jauh sudah terdeteksi dari permukaan Bumi, lihat dulu dari jauh. Petir besar itu membuat seluruh permukaannya jadi terang. Petir kecil tidak," ujar Syarif.
Sekian terima kasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Zahra Zahira Salsabila 2013022041 གིས-
Nama : Zahra Zahira Salsabila
NPM : 2013022041
Izin menjawab Pak
Petir merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan listrik statis. Petir terjadi akibat gesekan antar awan yang melahirkan elektron bebas kemudian berkumpul dan saling menguatkan sehingga petir akan menyambar Bumi (netral) dengan cepat untuk membuang elektron agar terjadi keseimbangan. Petir akan menyambar objek yang tinggi sehingga orang yang berteduh di bawah pohon kemungkinan akan tersambar petir jika tidak ada objek lain yang lebih tinggi di sekitarnya. Dari peristiwa petir di atas, dapat diketahui prinsip kerja elektron adalah dapat berpindah.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Ayo Diskusi

Indah Viona Fitri 2013022057 གིས-
Nama : Indah Viona Fitri
NPM : 2013022057
Izin menjawab Pak, Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, menjelaskan, ketika petir terjadi, ada muatan listrik, muatan negatif, yang bergerak mendekat ke arah Bumi. Kemudian, objek-objek yang ada di permukaan bumi akan memberikan reaksi dengan muatan positif, atau muatan yang sifatnya berkebalikan dengan yang dibawa petir. Besar atau kecilnya petir yang terjadi ditentukan besar-kecilnya muatan kantong di atmosfer yang dihinggapi. Jika muatan besar, maka akan menjadi petir besar. Demikian pula sebaliknya. Jika muatannya kecil, maka akan mewujud menjadi petir kecil. Ia juga menyebutkan, setiap objek di permukaan Bumi akan memberikan reaksi terhadap calon petir, tergantung dari jarak vertikal dan horizontalnya. Jadi, sebenarnya, semua objek berbentuk runcing yang ada di permukaan Bumi bisa menjadi penyambut petir. Di antara semua objek itu, ada objek-objek yang disebut sebagai objek kena sambar petir, yaitu dimana yang penyambutnya dari permukaan Bumi bertemu paling duluan dengan pelopor dari atas. Objek itu tidak harus objek yang memiliki ukuran paling tinggi atau paling besar. Objek dengan posisi rendah pun bisa menjadi objek kena sambar petir. Jika calon petirnya besar, maka objek-objek yang besar akan menyerang terlebih dulu. Namun jika calon petir atau pelopornya kecil, bisa jadi tidak terdeteksi oleh yang tinggi, karena jaraknya cukup jauh dari reaksi yang bisa diberikan. Sampai si pelopor itu sudah dekat betul ke permukaan Bumi. Tidak adanya respons dari objek yang tinggi membuat pelopor petir berhasil lebih dekat ke permukaan Bumi dan bertemu dengan objek-objek yang ada di sana. Dengan demikian, objek-objek yang lebih rendah memiliki potensi lebih besar untuk terkena sambaran petir kecil dibandingkan dengan objek yang lebih tinggi