Silahkan berikan pertanyaan anda terkait dengan materi presentasi terkait pestisida. audiensi silahkan bertanya, dan presenter menjawab pertanyaan tersebut
Forum Diskusi 6
Npm : 2013024022
Izin bertanya
Seperti yang telah kita telah ketahui pestisida yang terbuat dari bahan kimiawi apabila digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi lingkungannya, bagaimana cara mengurangi pemakaian pestisida yang berlebihan tersebut?
NPM : 2013024016
Kel : 2
Izin menjawab pertanyaan Nurul, Ibu
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi pemakaian pestisida berlebihan diantaranya yaitu :
1) Penggunaan Varietas yang Tahan atau Toleran Serangan Hama
2)Pemilihan Waktu yang Tepat
3)Pemilihan Lokasi yang Tepat
4)Melakukan Rotasi Tanaman atau Pergiliran Tanaman
5)Pengaturan Jarak Tanam
Penyiangan Gulma
6)Melakukan Pengamatan Rutin terhadap Hama Penyakit
7)Pemanfaatan Musuh Alami
8)Penggunaan Tanaman Perangkap dan 9)Penghadang Hama
10)Penggunaan Pestisida Alami
NPM : 2013024020
Izin bertanya,
Apa saja efek toksik yang disebabkan oleh paparan pestisida terhadap kesehatan manusia? dan kemudian apa dampaknya jika menggunakan pestisida berlebihan terhadap lingkungan?
Nama: Shinta Aulia Adesta
NPM: 2013024032
Kel.2
Izin menjawab pertanyaan Sasi, Bu.
Sebelum adanya efek toksik pestisida, pestisida masuk terlebih dahulu ke dalam tubuh melalui beberapa cara diantaranya absorpsi melalui kulit melalui oral baik disengaja atau kecelakaan serta melalui pernafasan. Pestisida meracuni manusia melalui berbagai mekanisme kerja
A. Mempengaruhi kerja enzim dan hormon bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat menonaktifkan aktivator sehingga enzim atau hormon tidak dapat bekerja (Bolognesi, 2003)
B. Merusak jaringan masuknya pestisida menginduksi produksi serotonin dan histamin, hormon ini memicu reaksi alergi yang dapat menimbulkan senyawa baru yang lebih toksik (Bolognesi,2003)
Adapun perbedaan kualitas paparan menimbulkan perbedaan dampak toksisitas. pemaparan kadar rendah dalam jangka panjang atau pemaparan dalam waktu yang singkat dengan akibat kronis. keracunan angkut terjadi apabila efek keracunan pestisida langsung pada saat dilakukan aplikasi atau seketika setelah aplikasi pestisida.
A. Keracunan kronis
Keracunan kronis dapat ditemukan dalam bentuk kelainan saraf serta perilaku atau mutagenitas. selain itu ada beberapa dampak kronis keracunan pestisida pada organ paru-paru hati lambung dan usus (Jenni, et al 2014), serta mempengaruhi kerja sistem organ seperti sistem saraf sistem hormonal sistem kekebalan tubuh (D'Arce, et Al 2004)
Individu yang terpapar oleh pestisida bisa mengalami batuk yang tidak juga sembuh atau merasa sesak di dada. Ini merupakan manifestasi gejala penyakit bronkitis asma atau penyakit paru-paru lainnya. Kerusakan paru-paru yang sudah berlangsung lama dapat mengarah pada kanker paru-paru (Kurniasih, et al 2003)
Individu yang terpapar pestisida mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengidap kanker. tetapi ini bukan berarti individu yang bekerja dengan pestisida pasti akan menderita kanker. Ratusan pestisida dan bahan-bahan yang dikandung dalam pestisida diketahui sebagai penyebab kanker. Penyakit kanker yang paling banyak terjadi akibat pestisida adalah kanker darah, limfoma non hodgkin, dan kanker otak (Kumar,2008)
Gangguan otak dan saraf yang paling sering terjadi akibat terpapar pestisida selama bertahun-tahun adalah masalah pada ingatan sulit berkonsentrasi perubahan kepribadian kelumpuhan bahkan kehilangan kesadaran dan koma (Yuantari, 2011)
B. Keracunan akut
Keracunan akut terjadi apabila efek keracunan pestisida langsung pada saat dilakukan aplikasi atau seketika setelah aplikasi pestisida. Efek keracunan akut terbagi menjadi efek akut lokal dan efek akut sistemik (Raini, 2007)
Efek akut lokal jika hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak langsung dengan pestisida biasanya bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan serta kulit. Efek sistemik jika pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dan mengganggu sistem tubuh. darah akan membawa pestisida ke seluruh bagian tubuh menyebabkan bergeraknya syaraf-syaraf otak secara tidak sadar dengan gerakan halus maupun kasar serta pengeluaran air mata serta pengeluaran air ludah secara berlebihan, kemudian pernafasan menjadi lemah atau cepat.
Adapun dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan serta ekosistem
1. Punahnya spesies
polutan berbahaya bagi biota air dan darat berbagai jenis hewan mengalami keracunan dan kemudian mati berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama ada yang peka ada pula yang tahan hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar ada pula yang tidak meskipun hewan mampu beradaptasi harus diketahui bahwa tingkat adaptasi ada batasnya bila batas tersebut terlampaui hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator jika predator punah maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali
3. Gangguan keseimbangan lingkungan. Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. rantai makanan jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah akibatnya keseimbangan lingkungan daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu
4. Kesuburan tanah berkurang. penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah serta dapat juga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam sehingga menurunkan kesuburan tanah.Npm : 2013024048
Izin bertanya
Mengapa penggunaan pestisida secara terus menerus dapat membuat hama menjadi lebih kebal terhadap pestisida?
Terimakasih bu
NPM:2013024036
Izin menanggapi pertanyaan Fara,
Penggunaan pestisida secara terus-menerus dapat membuat hama semakin kebal karena serangga mempunyai daya adaptasi terhadap pestisida tersebut, sehingga hama menjadi semakin kebal. Oleh karena itu, penggunaan Pestisida tidak boleh berlebihan.
Mungkin ini yang dapat saya jawab, terima kasih
NPM : 2013024002
Kelompok : 2
Izin menjawab pertanyaan fara,Bu
Karena dengan pemberian pestisida secara terus menerus akan membuat serangga tersebut mempunyai daya adaptasi terhadap pestisida tersebut sehingga serangga atau hama yang ada menjadi kebal terhadap pestisida yang diberikan.
Npm : 2013024022
Izin menjawab
Pemberian pestisida secara terus-menerus membuat hama menjadi kebal, Kemunculan gen baru inilah yang juga mampu kebal dari serangan pestisida. Hal tersebut terjadi karena adanya adaptasi genetik akibat adanya tekanan lingkungan hama berada. Jadi, secara teknis bila hama jenis ini ditekan maka tingkat resistensinya semakin tinggi.
Nama : Bella Selvi Lestari
NPM : 2013024008
Izin bertanya
Di kehidupan yang serba instan sekarang, karena telah majunya era modern. Tentu saja banyak sekali makanan-makanan seperti buah dan sayur yang menggunakan zat zat baru untuk membuat sayur atau buah itu menjadi segar tanpa memperhatikan kandungan zat nya, terlebih lagi kepada ibu ibu yang senang sekali membeli atau memberikan makanan kepada anaknya dalam bentuk buah dan sayur tanpa mengoreksi terlebih dahulu apakah buah dan sayur tersebut aman untuk di konsumsi oleh tubuh.
Pertanyaan saya adalah :
Apakah dampak yang terjadi pada tubuh kita apabila kita mengkonsumsi makanan (Buah dan Sayur) yang mengandung residu pestisida?
Terima Kasih
NPM : 2013024048
izin menjawab pertanyaan bella, b
dampak yang terjadi pada tubuh kita apabila kita mengkonsumsi makanan (Buah dan Sayur) yang mengandung residu pestisida adalah dapat menyebabkan paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan, perut mual, dan muntahserta mengalami kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistemimunitas, dan sistem reproduksi.
NPM : 2013024016
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Dampak yang terjadi apabila kita mengonsumsi makanan (Buah dan Sayur) yang mengandung residu pestisida adalah Pestisida yang masuk ke tubuh dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ. Jika terjadi secara terus-menerus, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti Gangguan reproduksi, Gangguan kehamilan dan perkembangan janin, Penyakit Parkinson, Penyakit kanker, selain itu residu pestisida adalah dapat menyebabkan paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan, perut mual, dan muntahserta mengalami kerusakan sel-sel hati
NPM : 2013024042
Izin bertanya,
Salah satu tujuan dari pemberian pestisida pada tanaman yaitu untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman. Lalu apakah pemberian pestisida tersebut tidak berdampak pada lingkungan dan bagaimana caranya agar pemberian pestisida pada tanaman tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar tanaman?
Terimakasih
izin menjawab pertanyaan elvira, Bu.
Pemberian pestisida pada tanaman tentu saja dapat mengkontaminasi lahan ketika pestisida di semprotkan pada tanaman. Hal tersebut tentu saja memberikan dampak bagi lingkungan sektar tanaman seperti kerusakan lingkungan atau pun ekosistem yang disebabkan oleh pestisida. Lalu cara pemberian pestisida pada tanaman agar tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan yaitu dengan mengenali jenis hama yang merusak tanaman, kemudian pilih pestisida cocok, gunakan pestisida dengan dosis yang pas dan yang terakhir perhatikan teknik pemberian pestiisida pada tanaman.
NPM: 2013024060
Izin bertanya
Apa dampak penggunaan pestisida secara terus menerus bagi keseimbangan alam?
NPM : 2013020448
izin menjawab pertanyaan alzha, bu
Penggunaan pestisida dapat berdampak yang secara terus menerus akan berpengaruh pada keseimbangan alam karena dapat mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali. Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah.
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Petani seringkali masih menyalahi aturan dengan menggunakan pestisida kimia dalam dosis yang melebihi takaran dan bahkan mencampur beberapa jenis pestisida kimia dengan alasan untuk meningkatkan daya racun pada hama dan penyakit tanaman. Sehingga, dosis yang digunakan pun seolah tidak diperdulikan lagi dengan asumsi agar OPT bisa dikendalikan. Namun adanya hal tersebut membawa dampak negatif bagi keseimbangan alam/lingkungan, dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem adalah sebagai berikut Punahnya Spesies, Peledakan Hama, mencemari air, serta Kesuburan Tanah Berkurang, selain itu dapat menyebabkan munculnya hama yang lebih resisten terhadap takaran pestisida dosis tinggi yang akan menyebabkan masalah baru.
NPM : 2013024050
Izin bertanya Ibu dan kelompok penyaji,
Pestisida merupakan semua bahan zat kimia yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanama. Lalu bagaimana cara kerja dari pestisida? Terimakasih.
Re: Forum Diskusi 6
NPM :2013024016
Kel : 2
Izin menjawab pertanyaan Yessica, Ibu
Cara kerjanya pestisida secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Sistemik (pestisida yang diserap oleh organ-organ tanaman, baik
lewat akar,batang, maupun daun dan selanjutnya ditransportasikan
mengikuti aliran cairan tanaman ke bagian tanaman yang lain).
2. Non Sistemik (sering disebut dengan kontak, pestisida ini tidak
bisa diabsorbsi oleh jaringan tanaman, hanya menempel di bagian
luar tanaman).
3. Sistemik Lokal (sering disebut semi sistemik atau translaminar,
dimana pestisida ini diserap oleh jaringan tanaman, tetapi tidak
atau kurang disebarkan ke bagian tanaman lainnya.
Berikut adalah contoh beberapa cara mekanisme kerja pestisida yang sering digunakan oleh petani:
- Pestisida Racun Sistemik
Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
- Pestisida Racun Kontak
Yang termasuk pestisida racun kontak umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap dan tidak tersembunyi, seperti ulat, kutu daun, dan semut.
Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi atau tersembunyi, seperti lalat, kutu kebul dan belalang.
- Racun Lambung
- Racun Pernapasan
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut, namun berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida terbagi menjadi :
1. Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja.
2. Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan.
3. Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya
4. Racun Sistemik, setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah disemprot.
5. Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya.
6. Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak.
NPM : 2013024028
Izin bertanya,
Mengapa pengendalian dengan pestisida harus diminimalkan?
NPM : 2013024014
Izin menanggapi,
Bagaimanapun pestisida adalah racun yang penggunaanya harus diminimalisir karena pestisida membawa dampak yang tidak baik pada tubuh manusia dan lingkungan. Pestisida dapat memicu kanker, penyakit degeneratif, syaraf, hati, hingga ginjal.
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Penggunaaan pestisida harus di minimalisis karena pestisida yang masuk ke tubuh melalui sayur dan buah-buahan dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ. Jika terjadi secara terus-menerus, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti Gangguan reproduksi, Gangguan kehamilan dan perkembangan janin, Penyakit Parkinson, Penyakit kanker, selain itu residu pestisida adalah dapat menyebabkan paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan, perut mual, dan muntahserta mengalami kerusakan sel-sel hati
NPM : 2013024018
Izin bertanya kepada kelompok penyaji,
Terkait dengan masalah pestisida yang ingin saya tanyakan
Adakah formula pestisida nabati yang efektif mengendalikan hama wereng batang cokelat pada tanaman padi ? Dan Apakah benar bahwa penggunaan pestisida nabati dapat meningkatkan produksi tanaman pertanian?
NPM : 2013024002
izin menjawab pertanyaan silmi,Bu
Larutan Pestisida alami yang dapat mengendalikan hama Wereng batang coklat pada tanaman padi yaitu Daun Bintaro, daun Galam, daun kirinyuh, Daun Mimba, daun Kepayang, Daun Jeruju, daun Sungkai, dan kulit batang Kepayang.
Benar bahwa Pestisida nabati dapat meningkatkan produksi tanaman pertanian, Produk pestisida nabati saat ini sudah sampai skala pilot yang mampu memproduksi sekitar 100 liter per batch.
NPM : 2013024040
Izin bertanya,
Intensitas pemakaian pestisida yang terlalu tinggi dan terus-menerus dapat menyebabkan beberapa kerugian. Antara lain pencemaran pada lingkungan pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan, bahkan keracunan pada manusia. Apa saja faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida?
Re: Forum Diskusi 6
NPM: 2013024032
Kel.2
Izin menjawab pertanyaan dari Sisilia, Bu.
Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat memberikan akibat samping keracunan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida antara lain tingkat pengetahuan. Sikap/perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat pelindung serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan resiko penggunaan pestisida. Selain itu petani lebih banyak mendapat informasi mengenai pestisida dari petugas pabrik pembuat pestisida dibanding petugas kesehatan.
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida adalah dosis yang digunakan, frekuensi penyemprotan, jumlah jenis yang digunakan, waktu menyemprot, masa kerja,arah angin, serta alat yang di gunakan untuk menyemprot. selain itu, pestisida juga memiliki potensi untuk meracuni petani dengan tidak tepatnya penggunaan pestisida, penyebabnya yaitu tidak memakai APD, tidak mencuci tangan dengan baik dan benar, baju dipakai berkali-kali. Keadaan yang demikian sebenarnya sangat merugikan, karena dapat menyebabkan semakin meningkat kejadian keracunan pestisida pada petani.
NPM : 2013024014
Izin bertanya,
daun apa sajakah yang bisa dijadikan sebagai pestisida ?
terimakasih.
NPM: 2013024036
Izin menanggapi pertanyaan Silvia
Sejumlah tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati tidak hanya berupa daun saja. Bisa daun pepaya, brotowali, bawang putih, daun mimba, gulma Siam, kipait, saliara, suren, dan jarak pagar, serta lainnya.
Mungkin ini yang dapat saya tanggapi, terima kasih
NPM : 2013024054
izin menanggapi pertanyaan silvia
Daun yang bisa dijadikan pestisida diantaranya memiliki ciri beraroma yang kuat, rasa yang pahit, tidak disukai serangga hama, dan dapat digunakan sebagai tanaman obat. Daun-daun tersebut antara lain daun pepaya, daun Brotowali, daun bawang putih, daun suren, daun kipait, daun salitan, dan daun jarak pagar
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman, tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida di antaranya memiliki ciri beraroma kuat, rasa yang pahit, tidak disukai serangga hama, dan dapat digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati seperti daun pepaya, brotowali, bawang putih, mimba, kipait, saliara, suren, dan jarak pagar.
NPM: 2013024036
Izin bertanya,
Sudah disampaikan pada video, dan PPT bahwa Cara kerja pestisida dibagi menjadi 3, yaitu Sistemik, Non Sistemik, dan Sistemik Lokal. Dari ketiga cara kerja ini, dapatkah kelompok Anda menjelaskan manakah cara kerja yang cocok digunakan pada pada lahan kering dan lahan basah?
Terima kasih sebelumnya
NPM: 2013024032
Kel.2
Izin menjawab pertanyaan Anisa, Bu.
Menurut materi yang sudah saya baca, bahwasannya cara kerja yang cocok digunakan pada lahan kering dan basah adalah cara kerja Sistemik (pestisida yang diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar,batang, maupun daun dan selanjutnya ditransportasikan mengikuti aliran cairan tanaman ke bagian tanaman yang lain). Untuk jenis pestisida seperti ini cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar. Insektisida sistemik adalah jenis insektisida yang akan berfungsi bila organisme target memakan produk sambil mengeluarkan zat tertentu. Insektisida jenis ini cocok digunakan untuk berbagai hama yang tipe serangannya adalah menghisap atau menusuk bagian tanaman. Contoh organisme target tersebut adalah kutu dan thrips. Insektisida sistemik cocok digunakan sebagai pencegahan atau preventif.
NPM : 2013024054
Izin bertanya
Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan standar keamanan dapat membahayakan petani, yang ingin saya tanyakan bagaimana prosedur penggunaan pestisida yang aman untuk mengurangi terjadinya keracunan pestisida pada petani?
Terimakasih
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
Prosedur penggunaan pestisida yang aman akan dapat mengurangi terjadinya keracunan akibat pestisida pada petani, misalnya menggunakan APD lengkap saat pengelolaan pestisida, lama waktu saat penyemprotan, dosis dan toksisitas pestisida yang digunakan serta arah angin.
NPM : 2013024052
Izin bertanya,
Selain sampak negatif dari toksisitas pestisida, apakah ada manfaat pestisida bagi manusia dan lingkungan?
NPM: 2013024032
Kel.2
Izin menjawab pertanyaan dari Anjelita, Bu.
Pestisida digunakan untuk mencegah hama penyakit yang berpotensi merusak tanaman dan mengganggu hasil pertanian. Tidak hanya hama saja, pestisida pun mampu memberantas tanaman pengganggu atau gulma. Selain itu, pestisida memiliki fungsi untuk mengatur maupun merangsang tumbuhnya tanaman. Pestisida juga bisa mencegah hama-hama air selain hama darat dan binatang pengganggu seperti ular. Termasuk memberantas binatang yang menyebabkan penyakit pada manusia. Dampak positif yang timbul adalah dapat membasmi atau mengendalikan jasad pengganggu tanaman baik hama penyakit maupun gulma sehingga dapat membantu petani meningkatkan produktivitas membuat pertanian lebih efisien dan ekonomis.
NPM: 2013024044
Izin bertanya Bu
Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan pestisida?
NPM : 2013024052
Izin menjawab pertanyaan dari Nadya
1. Kecepatan berjalan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam penyemprotan pestisida adalah kecepatan berjalan petugas penyemprotan.
2. Arah dan jarak spuyer pada bidang sasaran.
3. Arah ayunan tangkai semprot.
NPM : 2013024024
Izin bertanya ibu dan teman-teman,
Telah kita ketahui bahwasannya kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida kadang-kadang menyalahi aturan. Penggunaan pestisida yang demikian itu telah menimbulkan dampak ekologis yang sangat serius. Lalu bagaimana cara penanganan kita untuk menyikapi hal tersebut?
Terimakasih sebelumnya
NPM : 2013024002
Kelompok : 2
Izin menjawab pertanyaan frinsma, Bu
Terkait permasalahan tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan baik untuk petani tersebut ataupun kita yang berada di lingkungan sekitarnya. Pertama, mengingat Toksisitas dan bahaya Pestisida dan efek buruk pada kesehatan petani, tindakan yang efektif yang harus dilakukan untuk mengurangi jumlah Pestisida yang digunakan yaitu dengan melakukan program pelatihan yang bersifat mengedukasi terhadap paparan Pestisida untuk petani dapat membantu mengurangi resiko paparan Pestisida. Selain itu, para petani juga dapat menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam penanganan Pestisida untuk membatasi paparan kulit, seperti sarung tangan, sepatu bot, topi, kaos lengan panjang, dan baju tahan kimia.
Nama : Fitriya Lukita Permata Sari
NPM : 1813024022
Izin bertanya,
Kerusakan atau efek toksik seperti apa yang akan timbul didalam tubuh, apabila zat toksik Pestisida tersebut masuk dalam tubuh dengan cara diminum? Terimakasih sebelumnya
NPM : 2013024002
Kelompok : 2
Izin menjawab pertanyaan atu Lukita, Bu
Yang terjadi apabila Pestisida masuk ke dalam tubuh yaitu dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ. selain itu terdapat gejala dari keracunan Pestisida yang dikelompokkan menjadi tiga level yaitu :
1. Gejala keracunan ringan: gejalanya mual, lemah, letih, lesu dan pandangan kabur
2. gejala keracunan sedang: gejalanya muntah, kepala nyeri, mata berair, keringatan, pandangan kabur
3. gejala keracunan berat : gejalanya diare, perut kejang, kepala berat, denyut jantung melemah sesak nafas.
Npm : 2053024002
Izin bertanya, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pestisida memberikan efek kronis dan akut. Adakah faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan dalam penggunaan pestisida? Dan apa saja faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida?
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan penggunaan pestisida adalah dosis yang digunakan, frekuensi penyemprotan, jumlah jenis yang digunakan, waktu menyemprot, masa kerja,arah angin, serta alat yang di gunakan untuk menyemprot. selain itu, pestisida juga memiliki potensi untuk meracuni petani dengan tidak tepatnya penggunaan pestisida, penyebabnya yaitu tidak memakai APD, tidak mencuci tangan dengan baik dan benar, baju dipakai berkali-kali. Keadaan yang demikian sebenarnya sangat merugikan, karena dapat menyebabkan semakin meningkat kejadian keracunan pestisida pada petani.
Re: Forum Diskusi 6
NPM : 2013024030
Izin menanggapi
menurut saya faktor paling utama dalam tidak tepatnya penggunaan pestisida adalah kurangnya pengetahuan pengguna dalam cara, dosis dan frekuensi penggunaan pestisida yang tepat.
untuk faktor yang dapat mempengaruhi keracunan pestisida diantara nya adalah
1. jumlah pestisida yang terpapar
2. ambang batas individu yang terpapar terhadap pestisida tersebut.
3. area yang terpapar apakah dihirup, disentuh atau ditelan.
4. bagaimana pertolongan pertama yang diberikan setelah terpapar pestisida.
faktor" diatas dapat mempengaruhi efek samping dari paparan pestisida yang mungkin dapat mengakibatkan keracunan.
Npm : 2013024026
Izin bertanya, adakah sesuatu yang alami yang bisa kita buat sendiri untuk dapat menggantikan pestisida, misalanya untuk para petani mengusir hama, jika ada tolong berikan contohnya
NPM : 2013024002
Izin menjawab pertanyaan Khomsatun,Bu
Terdapat cara alami dalam mengusir haram yaitu : Sabun cucian piring, Semprotan bawang putih, Semprotan tembakau, Pestisida garam epsom, Semprotan minyak, Cabai kering, dan Semprotan jeruk.
NPM : 2013024034
Kelas : B
Izin bertanya, seperti yang telah dijelaskan di video presentasi, makalah, maupun ppt tersebut bahwasanya terdapat 3 cara kerja pestisida seperti :
1. Sistemik
2. Nonsistemik
3. Sistemik lokal
Berdasarkan 3 cara kerja pestisida tersebut apa sajakah masing-masing contoh tersebut?
Terima kasih sebelumnya
NPM: 2013024032
Kel.2
Izin menjawab pertanyaan Wulan, Bu.
Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
- Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll.
- Contoh fungisida sistemik adalah fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll.
- Contoh herbisida sistemik adalah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron metal, dll.
Yang termasuk pestisida racun kontak umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.
- Contoh insektisida racun kontak misalnya yang berbahan aktif golongan piretroid (sipermetrin, deltametrin), klorpirifos, bpmc, dll.
- Contoh fungisida kontak misalnya yang berbahan aktif mankozeb, maneb, zineb, ziram, dll.
- Contoh herbisida kontak adalah yang berbahan aktif parakuat.
Termasuk kategori ini adalah insektisida yang berdaya kerja translaminar atau insektisida yang mempunyai daya penetrasi ke dalam jaringan tanaman. Beberapa contoh diantaranya adalah dimetan, furatiokarb, pyrolan, dan profenofos.
NPM : 2013024058
Izin menjawab,
masing masing contoh dari cara kerja pestisida adalah sebagai berikut :
Contoh sistemik adalah asefat, aldikarb, bendiokarb, disolfoton dan karbofuran.
Contoh non-sistemik adalah CCT, deltametrin, amitraz, sohalotrin, sipermetrin, sulfotep dan tetrametrin.
Contoh semisistemik adalah abamekin, emamekin, fosalon, profenofos dan milbemektin (Djojosumanto,2008).
Npm : 2013024006
Izin bertanya
Mengapa pestisida dianggap berbahaya?
Terimakasih
NPM: 2013024032
Izin menjawab pertanyaan Nofy, Bu.
Pestisida merupakan golongan bahan kimia yang umum digunakan untuk membasmi hama dan gulma atau tanaman penganggu. Hama seperti jamur, serangga, siput, dan hewan pengerat adalah organisme target pestisida. Pestisida digunakan di berbagai bidang atau kegiatan, mulai dari rumah tangga, kesehatan, pertanian, dan lainlain. Disamping manfaatnya, pestisida juga berpotensi juga meracuni dan membasmi makhluk hidup lainnya, termasuk tanaman dan serangga yang berguna, binatang serta manusia. Hal ini dikarenakan kebanyakan bahan aktif dalam pestisida tidak memiliki efek toksisitas yang spesifik, sehingga mempengaruhi baik organisme target, non target, manusia maupun lingkungan dan ekosistem secara keseluruhan (Costa, 2008; Sodiq, 2000; Sexton, et al., 2004).
Nama : Naura Aya Tsabita
NPM : 2013024038
Izin bertanya,
Mengapa pemilihan pestisida di tingkat petani masih kurang tepat dan efisien?
NPM : 2013024016
Kel : 2
Izin menjawab pertanyaannya Naura, Ibu
Pemilihan pestisida ditingkat petani masih kurang efesien karena dari hasil pengamatan, masih banyak petani yang belum memahami kegunaan dan cara memilih pestisida yang benar-benar tepat sasaran untuk OPT. Kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan dari mulut ke mulut antarpetani.
Mengetahui perbedaan cara kerja atau mekanisme kerja pestisida dapat membantu petani dalam menentukan jenis pestisida yang tepat dalam proses pencegahan dan pengendalian OPT.
Karena pada dasarnya, masing-masing pestisida mempunyai cara yang berbeda-beda untuk meracuni sasarannya.
Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut.