Nama : Ogen Christian Ginting
NPM :2115013072
Analisis: Jadi kesimpulan yang saya dapat adalah sikap pemerintah Orde Baru harus bertentangan dengan sifat dan kondisi Indonesia yang multietnis yang diberikan kepadanya. Keberagaman sebagai kekayaan bangsa yang tiada tara tidak dikelola dengan baik. Hal ini dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang menekankan identitas daerah dan dianggap sebagai musuh dalam membangun stabilitas nasional. Akibatnya, orde baru yang menitikberatkan pada isu stabilitas pembangunan seringkali tidak memberi ruang bagi politik identitas.
Kebebasan yang dinikmati rakyat Indonesia atas nama demokrasi justru mengaburkan tata negara. Ketika situasi ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berlangsung, pengamat hanya bisa mengatakan bahwa negara kita adalah "negara yang sakit", sebuah kesimpulan yang tidak memberikan solusi.
Pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, bentuk tubuh dan kebijakan umum seluruh rakyat Indonesia menandai jati diri bangsa (di antaranya penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Idul Fitri, bahasa Indonesia, dll). Oleh karena itu, identitas merupakan produk budaya yang sangat kompleks.
Identitas dari perspektif waktu bukanlah bentuk yang ada sejak awal dan selalu ada dalam esensi keabadian. Tingkat identitas tergantung pada peran yang dimainkan, kondisi objektif yang dihadapi, dan bagaimana menghadapi lingkungan dan peran tersebut. Tanggapan ini juga secara tidak langsung memberikan bentuk lain terhadap apa yang kita pikirkan saat ini. Identitas bukanlah sesuatu yang selesai dan final, melainkan suatu keadaan penyesuaian yang terus-menerus, suatu keadaan pembaruan yang terus-menerus, suatu keadaan negosiasi yang terus-menerus, sehingga bentuknya selalu bergantung pada proses yang membentuknya.
Seperti identitas kita sekarang, ia menghadirkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat jamak. Keberagaman yang berkembang saat ini tidak lagi terbatas pada perbedaan ras, pekerjaan, latar belakang pendidikan dan asal geografis. Diversifikasi pembangunan saat ini sebenarnya lebih mengarah pada persoalan kepentingan. Seseorang bisa berbeda dari orang lain, bukan karena dia berasal dari ras yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, atau bahkan asal geografis yang berbeda. Terima Kasih