Assallammuallaikum, mahasiswa berikut ini kolom komentar untuk menanggapi artikel pada pertemuan 6, setiap mahasiswa wajib memberikan komentar dan tanggapan dalam forum komentar ini. sebutkan nama npm dan prodi
Komentar
Izin memperkenalkan diri :
Nama : Okta Surya Arif
Npm : 2155061005
S1 Teknik Informatika
Tanggapan saya mengenai REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL
1. Dinamika sebenarnya mewujudkan nilai-nilai Pancasila ke dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap relevan dalam fungsinya menawarkan pedoman pembuatan kebijakan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakyat akan merasa setia kepada Pancasila kerana Pancasila adalah ideologi kebangsaan mereka
Demikian tanggapan saya mengenai artikel tersebut.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Nama : Dede Kurniawan
NPM : 2115061072
Kelas : PSTI C
Prodi : S1 Teknik Informatika.
Saya akan menyampaikan tanggapan saya mengenai artikel pertemuan 6 yang berjudul Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. Globalisasi telah menjadikan masyarakat dunia semakin majemuk dengan budaya yang beragam. Akibat berkembang pesatnya teknologi, membuat batas antar negara menjadi semakin pudar. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pendidikan multikultural di Indonesia sebagai upaya untuk menciptakan nilai-nilai toleransi yang tinggi terhadap budaya lain. Pendidikan multikultural ini haruslah berlandaskan atas nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila harus bersifat dinamis dalam mengaktualitasi nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara agar Pancasila dapat tetap relevan dan kokoh meski zaman terus berubah sehingga kesetian rakyat dengan Pancasila tetap kuat.
Re: Komentar
Nama : Muhammad Afif Rafi'Syaiim
NPM : 2115061096
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 dengan judul "Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural." Tanggapan saya mengenai artikel tersebut ialah perlunya menambahkan kesadaran bela negara, karena berbagai tantangan seperti globalisasi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesadaran dapat berupa kesadaran untuk melestarikan kekayaan budaya, bagi pelajar dapat dilakukan dengan rajin belajar, serta perlunya mencegah sekaligus memberantas korupsi dan masih banyak lagi. Setiap warga negara
memiliki kewajiban yang sama
dalam masalah pembelaan
negara. Hal tersebut merupakan
wujud kecintaan seorang warga
negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Dan generasi muda saat harus benar benar membentengi diri karena kemajuan teknologi yang sangat cepat, dengan cara hanya mengambil sisi positif dari kemajuan tersebut sudah termasuk dalam bela negara.
Demikian tanggapan saya
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Muhkito Afif
NPM : 2115061007
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 6 yang berjudul Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural adalah masyarakat Indonesia harus dapat memanfaatkan segala sisi positif terhadap kejadian globalisasi yang dialami saat ini. Dengan demikian masyarakat Indonesia harus menerapkan pendidikan Pancasila yang berbasis multikultural karena pendidikan tersebut dapat membina pribadi-pribadi bangsa Indonesia yang mempunyai kebudayaan sukunya masing-masing, memelihara dan mengembangkannya, serta sekaligus membangun bangsa indonesia dengan kebudayaan Indonesia sebagaimana yang diamanatkan di dalam UUD 1945.
Izin memperkenalkan diri :
Nama : Dimas Prasetiyo
NPM : 2115061076
Kelas :PSTI C
Dari artikel yang berjudul REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL. Apabila Pancasila tidak diterapkan di kehidupan nyata, kita tidak merasakan keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari, maka lama kelamaan kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila. Padahal, seharusnya, periode reformasi yang sudah berlangsung hampir 14 tahun ini kita gunakan untuk mengambil pelajaran berharga dari periode sebelumnya‖, selain itu juga terbukti dengan bayaknya pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi dari zaman orde lama hingga sekarang ini. Akan tetapi di balik masalah-masalah yang yang di hadapi pancasila dalam proses penerapan pancasila bagi perkembangan hidup bangsa Indonesia masih memiliki suatu keyakinan bahwa krisis multidimensional itu dapat diatasi sehingga kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Apakah yang dasar keyakinan tersebut? Ada beberapa kenyataan yang dapat menjadi landasan bagi bangsa Indonesia dalam memperbaiki kehidupannya, yaitu pertama adanya nilai-nilai luhur yang berakar pada pandangan hidup bangsa Indonesia; kedua adanya kekayaan yang belum dikelola secara optimal; ketiga adanya kemauan politik untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu juga pancasila mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan bangsa yang pertama Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik, kedua Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi, ketiga Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial dan Budaya, keempat implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan. Pada era sekarang ini, perkembangan situasi nasional cukup memprihatinkan dengan banyaknya permasalahan yang muncul secara bergantian di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dampak demokratisasi yang tidak terkendali dan tidak didasari dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila telah memunculkan sikap individualistis yang sangat jauh berbeda dengan nilai-nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan, kerjasama, saling menghormati, kesamaan, dan kesetaraan dalam hubungan manusia dengan manusia.
NPM : 2115061084
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mohon izin untuk menyampaikan tanggapan saya terkait artikel pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.
Untuk dapat mengambil langkah defensif dalam menghadapi tantangan era globalisasi ini, kita harus mampu memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks bernegara agar bangsa Indonesia memiliki kesamaan pemahaman dan pada akhirnya kesamaan persepsi dan sikap terhadap kedudukan, peran dan peran serta, fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan bernegara. Hal tersebut dikarenakan setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk melindungi negaranya demi menjaga kelangsungan hidup negaranya. Mempertahankan tanah air sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negara. Jika warga negara aktif dan tertarik pada kemajuan bangsanya, kelangsungan hidup bangsa akan terjaga. Sebaiknya warga negara tidak peduli dengan masalah yang dihadapi negaranya, eksistensi bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Demikian tanggapan yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM : 2115061023
Prodi : Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
Izin menanggapi artikel pada pertemuan ke 6. Kita sebagai rakyat Indonesia harus mampu mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar Pancasila selalu menjadi pedoman yang relevan dalam mengambil suatu keputusan kebijaksanaan dan memecahkan sebuah masalah dalam konteks berbangsa dan bernegara. Di zaman sekarang ini, globalisasi tengah menjadi perbincangan hangat oleh seluruh masyarakat di berbagai dunia. Era Globalisasi sendiri, patut diwaspadai karena dapat mengubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Pengaruh globalisasi di Indonesia sendiri dapat mengganggu usaha bela negara yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri, era globalisasi beserta implikasinya telah merubah persepsi ancaman terhadap eksistensi bangsa Indonesia. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk membantu usaha dalam bela negara agar pengaruh globalisasi di Indonesia dapat berkurang, caranya yaitu dengan meningkatkan kesadaran untuk melestarikan budaya di negri sendiri agar budaya asli Indonesia tidak diakui oleh negara lain. Kemudian juga dapat mempelajari pendidikan multikultural agar masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal untuk bangsa Indonesia.
NPM: 2115061003
Kelas: PSTI C
Prodi: S1 Teknik Informatika
Dalam artikel pada pertemuan 6 dengan judul Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural dapat dipahami bahwa setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya agar kelangsungan hidup basngsanya tetap tepelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar. Selain itu, dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila kedalam kehidupan bermasyarakat, berbanga, dan bernegara adalah suatu keharusan agar Pancasila tetap sellau relevan dalam fungsinya untuk memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbanga dan bernegara agar loyalitas masyarakat terhadap Pancasila tetap tinggi. Selain itu, sebagai penerus bangsa anak muda juga perlu ditanamkan jiwa bela negara. Definisi dari bela negara terdapat secara fisik dan non-fisik. Secara fisik bisa dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nama : Renatha Amelia Manggala Putri
NPM : 2115061048
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan mengenai artikel pada pertemuan 6 “Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural” :
Berdasarkan artikel tersebut saya memahami bahwa dalam menghadapi globalisasi yang dapat membawa perubahan-perubahan negatif, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, dan memiliki daya lenting yang kuat dalam ketahanan nasional. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur, menyadari hal itu dan belajar dari pengalaman masa penjajahan, maka persatuan bangsa menjadi tuntunan hidup bangsa Indonesia yang majemuk. Kesadaran bela negara ini juga perlu lebih ditingkatkan dan perlu dilakukan revitalisasi agar terus relevan walaupun zaman terus mengalami perkembangan, karena adanya pengaruh globalisasi di segala aspek kehidupan bermasyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM : 2115061044
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
izin menanggapi terkait artikel yang berjudul tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. Jika dilihat belum teraktualisasinya nilai dasar Pancasila secara konsisten dalam tataran praksis yang perlu terus menerus diadakan perubahan, baik dalam arti konseptual maupun operasional. Dalam menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, dana memiliki daya lenting yang kuat dalam ketahanan nasional. Ada begitu banyak tentangan yang disebabkan oleh globalisasi. Maka diperlukannya revitalisasi Pancasila dan bela negara untuk menghadapi globalisasi. Salah satunya yaitu mengimplementasikan sikap Pancasila dan bela negara dalam kehidupan sehari-hari.
npm ;2115061123
prodi ; teknik informatika
tanggapan saya mengenai artikel REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL yaitu,
pengaruh globalisasi idak bisa di cegah, tak terkecuali di indoneseia sendiri. arus globalisasi yang terus berlanjut, menuntut seluruh warga indonesia untuk mengikuti perkembangan zaman.berbagai sisi positif dan negatif terkandung dalam era globalisasi saat ini. pemahaman setiap individu terhadap nilai nilai ancasila di harapkan menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Memahami peran serta nilai nilai Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, dan ilmu erkembangan merupakan tuntutan yang bersifat mutlak supaya setiap masing masing warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Nama: Brilian Wahyu Hidayat
NPM: 2115061040
Kelas: PSTI C
Prodi: Teknik Informatika
Izin menanggapi mengenai artikel pertemuan ke 6 tentang Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional setiap jaman dan era kepemimpinan, sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus dalam menyikapi berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi bangsa. Revitalisasi Pancasila dapat dimulai dengan menjadikan Pancasila kembali sebagai public discourse, wacana publik. Dengan menjadikan Pancasila sebagai wacana publik, sekaligus dapat dilakukan reassessment, penilaian kembali atas pemaknaan Pancasila selama ini, untuk kemudian menghasilkan pemikiran dan pemaknaan baru. Dengan demikian, menjadikan Pancasila sebagai wacana publik merupakan tahap awal krusial untuk pengembangan kembali Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang dapat dimaknai secara terus menerus, sehingga tetap relevan dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Nama : Levian Dandra
NPM : 2115061036
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan saya dari artikel tersebut adalah, kita sebagai masyarakat Indonesia harus memanfaatkan sisi positif dari adanya globalisasi yang saat ini terjadi. Kita harus memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan kebutuhan yang diperlukan, agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama tentang letak, peran dan fungsi dan pada akhirnya memiliki kognisi dan pemahaman yang sama. sikap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nama: Diah Ayu Mitha
NPM: 2155061001
Kelas: TI C
Prodi: Teknik Informatika
Tanggapan saya mengenai artikel yang berjudul Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural adalah dalam era globalisasi saat ini, banyak memberi pengaruh baik positif maupun negatif dimana pengaruh tersebut akan berdampak pada aspek kehidupan. Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib mempertahankan negara agar kelangsungan hidup tetap terjaga dengan memperhatikan sikap dan perilaku warganya, apabila warganya memiliki keaktifan dan tertarik pada kemajuan bangsa kelangsungan hidup bangsa akan terjaga begitupun sebaliknya. Sebagai warga negara juga kita perlu memiliki kesadaran untuk melestarikan budaya negeri sendiri agar budaya asli indonesia tidak rusak oleh perkembangan zaman, serta mempelajari dan mendalami lagi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila agar kehidupan bangsa Indonesia dalam era globalisasi tidak melenceng dari nilai-nilai pancasila.
NPM : 2115061032
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
Berdasarkan artikel pertemuan 6 tentang “Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural” dapat saya ketahui bahwa globalisasi membuat budaya semakin beragam dan membuat pesatnya perkembangan teknologi, sehingga membuat batas antar negara menjadi semakin pudar. Dewasa ini, banyak permasalahan yang silih berganti dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kesadaran dalam melestarikan budaya kita dengan menjunjung nilai-nilai yang ada pada Pancasila yang mementingkan keseimbangan, kerjasama, saling menghormati, kesamaan, dan kesetaraan dalam hubungan antar manusia.
Sekian tanggapan yang dapat saya berikan untuk artikel pertemuan 6 tentang “Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”.
Nama : Muhamad Adil Hidayat
NPM : 2115061068
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi terkait Artikel Pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. Tanggapan saya mengenai tantangan global yang dihadapi dapat diatasi salah satunya dengan pembelajaran berbasis multikultural yaitu kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas. Hal itu tentunya dikarenakan Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur yaitu suatu bangsa yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Disebabkan banyaknya suku bangsa yang mempunyai struktur budaya sendiri, yang berbeda dengan budaya suku bangsa lain. Dan juga untuk menghadapi tantangan global ini dapat melalui generasi muda yang harus benar benar membentengi diri karena kemajuan teknologi yang sangat cepat, dengan cara hanya mengambil sisi positif dari kemajuan tersebut sudah termasuk dalam bela negara.
Demikianlah tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
NPM : 2115061052
Prodi : S1 Teknik Informatika
izin menanggapi terkait artikel pertemuan ke 6 tentang revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. tanggapan saya adalah tantangan global tersebut dapat diatasi dengan kesadaran diri dan juga melalui pembelajaran berbasis multikultural, yaitu dengan dapat menerima perbedaan dalam upaya mengurangi kesenjangan sosial, dikarenakan kita masih kurang menghargai perbedaan sehinga sulit untuk menghadapi tantangan global tersebut, maka dari itu kita harus bersatu tanpa ada membeda bedakan dengan suku kepercayaan maupun ras dan agama.
Re: Komentar
Npm :2115061116
Prodi: S1 Teknik Informatika
Setelah membaca artikel yang berjudul Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural ini, saya menyimpulkan bahwa Pancasila menyatukan berbagai masyarakat yang berbeda-beda suku, ras, dan agama di Indonesia. Perbedaan itu memungkinkan adanya perbedaan pandangan yang dapat menimbulkan perpecahan di negara kita. Untuk itu kita perlu menjaga agar nilai-nilai Pancasila ini tetap relevan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Sikap bela negara secara fisik maupun non fisik harus sudah tertanam dalam masing-masing kita agar keutuhan negara ini tetap terjaga. Globalisasi memberikan dampak bagi negara kita. Kita harus bisa mempertahankan jati diri negara kita sebagai negara yang memiliki nilai-nilai Pancasila yang diterapkan oleh setiap masyarakatnya.
NPM : 2115061080
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 6 yang berjudul Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural adalah dalam globalisasi yang pesat ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan sisi positif dari globalisasi. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menerapkan pendidikan Pancasila yang berbasis multikultural karena pendidikan tersebut dapat membina generasi penerus bangsa Indonesia yang bangga akan budaya leluhur dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, memelihara dan mengembangkannya, serta turut serta dalam membangun bangsa indonesia dengan kebudayaan Indonesia sebagaimana yang diamanatkan di dalam UUD 1945.
Demikianlah tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 6 dan terima kasih.
Nama: Hazel Fathoni Friandra
NPM: 2115061112
Prodi: Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 dengan judul "Revitallitas Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural." Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah Globalisasi telah menjadikan masyarakat dunia semakin majemuk dengan budaya yang beragam. Indonesia harus dapat memanfaatkan segala sisi positif terhadap kejadian globalisasi yang dialami saat ini. , Globalisasi membuat batas antar negara menjadi semakin pudar. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pendidikan multikultural di Indonesia sebagai upaya untuk menciptakan nilai-nilai toleransi yang tinggi terhadap budaya lain dan pendidikan tersebut dapat membina pribadi-pribadi bangsa Indonesia yang memiliki kebudayaan suku masing-masing, memelihara dan mengembangkannya. Pendidikan multikultural ini haruslah berlandaskan atas nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar walaupun zaman sudah berubah akan tetapi Pancasila akan tetap kuat.
NPM : 2115061060
Prodi : Teknik Informatika
Dalam artikel pada pertemuan 6 yang berjudul "Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural" dapat dipahami bahwa peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Masyarakat Indonesia harus menerapkan pendidikan Pancasila yang berbasis multikultural agar masyarakat Indonesia dapat menanamkan sikap simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda.
NPM : 2115061064
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI C
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Tangapan saya mengenai artikel pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural adalah bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur, menyadari hal itu dan belajar dari pengalaman masa penjajahan, maka persatuan bangsa menjadi tuntunan hidup bangsa Indonesia yang majemuk. Kesadaran bela negara ini juga perlu lebih ditingkatkan dan perlu dilakukan revitalisasi agar terus relevan walaupun zaman terus mengalami perkembangan, karena adanya pengaruh globalisasi di segala aspek kehidupan bermasyarakat. Tantangan global yang dihadapi dapat diatasi salah satunya dengan pembelajaran berbasis multikultural yaitu kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas. Tentu saja hal ini karena negara Indonesia merupakan bangsa yang multikultural, negara dengan banyak struktur budaya karena banyak suku bangsa yang memiliki struktur kebudayaan sendiri yang berbeda dengan kebudayaan suku-suku lainnya. Untuk menghadapi tantangan global ini dapat melalui generasi penerus dengan membatasi diri karena kemajuan teknologi yang sangat cepat, dengan hanya mengambil sisi positif dari kemajuan tersebut.
Demikianlah tanggapan saya terhadap artikel pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh
Re: Komentar
NPM 2115061092
Tanggapan saya dari artikel yang berjudul "Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural" adalah salah satu cara merevitalisasi pancasila dan bela negara adalah dengan menanamkan pemahaman sejak dini kepada semua orang. cara lain untuk merevitalisasi pancasila adalah menjadikan Pancasila kembali sebagai public discourse atau wacana publik. Dengan menjadikan Pancasila sebagai wacana publik penilaian kembali atas pemaknaan Pancasila selama ini dapat menghasilkan pemikiran dan pemaknaan baru. Dengan demikian, menjadikan Pancasila sebagai wacana publik merupakan tahap awal krusial untuk pengembangan kembali Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang dapat dimaknai secara terus menerus, sehingga tetap relevan dalam kehidupan hingga saat ini. untuk merevitalisasi bela negara bagi para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.
NPM : 2115061088
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 tentang Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.
Pancasila itu ialah usaha pemikiran
manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Era globalisasi ini merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Negara seolah tanpa batas, saling tergantung dan saling terhubung antara satu negara dengan negara lainnya. Namun diperlukan adanya perlindungan diri dari Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan. Hal ini bisa diatasi dengan sikap bela negara. Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara
bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik
diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua
usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Sekian yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih.
NPM : 2115061027
Prodi : Teknik Informatika
Berdasarkan artikel pertemuan 6 tentang “Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural” diperoleh bahwa revitalisasi pancasila dapat dimulai dengan menjadikan pancasila kembali sebagai public discourse, wacana publik. Dan sekaligus dapat dilakukan reassessment, penilaian kembali atas pemaknaan pancasila selama ini, kemudian menghasilkan pemikiran dan pemaknaan baru. Dengan demikian menjadikan pancasila sebagai wacana publik merupakan tahap awal krusial untuk pengembangan kembali pancasila sebagai ideologi terbuka. Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai rasa kecintaanya terhadap bangsa. bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek kehidupan nasional.
Re: Komentar
NPM : 2115061120
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI C
Tanggapan saya pada pertemuan 6 ini mengenai artikel “Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural” ialah terdapat pemaparan mengenai revitalisasi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam menghadapi arus globalisasi serta juga Pancasila diimplementasikan sebagai model pendidikan karakter, bela negara yang berbasis multicultural. Dari artikel tersebut kita dapat tahu bahwa sebagai warna negara yang baik sudah seharusnya kita siap sedia baik secara fisik maupun material untuk berjuang membela negara.
NPM : 2115061056
Kelas : PSTI C
Izin menanggapi Pak.
Tangapan saya mengenai artikel tersebut ialah kita sebagai rakyat Indonesia harus mampu mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar Pancasila selalu menjadi pedoman yang relevan dalam mengambil suatu keputusan kebijaksanaan dan memecahkan sebuah masalah dalam konteks berbangsa dan bernegara. Dengan demikian masyarakat Indonesia harus menerapkan pendidikan Pancasila yang berbasis multikultural karena pendidikan tersebut dapat membina pribadi-pribadi bangsa Indonesia yang mempunyai kebudayaan sukunya masing-masing, memelihara dan mengembangkannya. Menyadari hal itu dan belajar dari pengalaman masa penjajahan, maka persatuan bangsa menjadi tuntunan hidup bangsa Indonesia yang majemuk. Untuk itu kita perlu menjaga agar nilai-nilai Pancasila ini tetap relevan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Sikap bela negara secara fisik maupun non fisik harus sudah tertanam dalam masing-masing kita agar keutuhan negara ini tetap terjaga.
NPM: 2115061019
Prodi: S1 Teknik Informatika
Dalam artikel yang diberikan dijelaskan bahwa kita bangsa Indonesia harus mampu mengenali nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan begitu, Pancasila akan selalu menjadi pedoman yang baik bagi keputusan politik dan pemecahan masalah dalam konteks nasional. Di era globalisasi ini, menjadi topik hangat bagi orang-orang di seluruh dunia. Perlu dicatat bahwa era globalisasi sendiri dapat mengubah pola hubungan antar bangsa dengan cara yang berbeda. Dampak globalisasi di Indonesia sendiri dapat mempengaruhi upaya pertahanan bangsa Indonesia, dan era globalisasi serta dampaknya telah merubah persepsi tentang ancaman terhadap eksistensi negara Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mendukung upaya perlindungan negara agar dampak globalisasi Indonesia dapat dikurangi. Caranya adalah dengan menumbuhkan kesadaran untuk melestarikan budaya sendiri agar budaya asli Indonesia tidak diakui oleh negara lain. Kita juga dapat mempelajari pendidikan multikultural dan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal bagi masyarakat Indonesia.
Yunia Cantika Sari
2155061027
Prodi S1 Teknologi Informatika C
Assalamualaikum, izin memberikan komentar terhadap artikel tersebut. Menurut saya pancasila sebagai bentuk ideologi yang akan selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dari sebuah perbedaan harus adanya penerapan sebagai bentuk apresiasi dan rasa bersyukur kita terhadap perjuangan para tokoh polik terdahulu. Nilai-nilai pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dimaksudkan agar balance dalam mengatur aspek kehidupan (sosial, budaya, politik dan lainnya). Namun, pada zaman sekarang dalam penerapannya acapkali terjadi hambatan dalam implementasi nilai-nilai ideologi tersebut karena sekarang ini sudah masuknya arus globalisasi yang kadang tidak bisa kita handle namun jika hal itu tetap saja dibiarkan maka jati diri bangsa Indonesia itu sendiri akan hilang dan termakan oleh perubahan zaman. Bukannya pancasila yang menyesuaikan dari perkembangan zaman tersebut malah akan terjadi kebalikannya. Padahal maksud dan tujuan dari pembuatan pancasila berdasarkan 5 poin secara menyeluruh tersebut agar bisa direalisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meskipun zaman sudah berubah tidak seperti dahulu lagi. Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia perlu adanya awerness terhadap pengaplikasian poin-poin pancasila tersebut dengan sungguh-sungguh.