Diskusi

Diskusi

Diskusi

Jumlah balasan: 9
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Putri ristamarin 2053054009 -
Kolase adalah teknik menempel berbagai macam unsur kedalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Dapat pula didefinisikan bahwa kolase adalah melukis dengan cara menempel dan merekat.

Kolase juga dapat merupakan teknik dalam sebuah gambar atau penggunaan media-media yang lain yang dapat dipakai sebagai unsur seni rupa. Kolase merupakan teknik yang kaya akan aktivitas meremas, melipat, merobek, menempel, serta menggunting yang memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus terutama kelenturan dalam menggunakan jari-jarinya. Kaitannya dengan peningkatan kemampuan motorik halus, anak dapat menggerakan jari- jarinya untuk menempelkan lem dan bahan-bahan. Dalam kolase yang paling menonjol adalah unsur menghiasnya.
Bermain kolase dapat membantu perkembangan kecerdasan naturalis anak karena anak dapat menggunakan bahan alam, seperti dedaunan, biji-bijian, tumbuhan, dan lain sebagainya yang ada di sekitar anak.
progres kemajuan kelompok 8 yang membahas tentang Kecerdasan Naturalis membuat Kolase dari bahan bahan alam.Yaitu menggunakan dedaunan dan biji-bijian
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Ria Juliana -
Assalamualaikum pak, saya ria juliana perwakilan kelompok 7 akan menyampaikan hasil diskusi kami.

Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan yang didasarkan pada kemampuan pengetahuan diri dan bertindak secara adaptif berdasarkan pengetahuan tersebut.
Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan anak mengenal dirinya, mengenal emosinya, dan dapat mengatasi permasalahan yang di alami.
1. Biasakan anak untuk menyampaikan segala kebutuhan, keinginan, dan pendapatnya.
2. Manfaatkan beragam gambar ekspresi wajah : marah, senang. Sedih, dsb. Jelaskan hubungannya dengan emosi yang sedang di alami.
3. Bimbing anak untuk memilih sesuatu yang benar benar disukai, bukan karenaikut-ikutan orang lain.
4. Ajarkan cara meredam rasa marah. Contoh, minum dulu agar merasa tenang, lalu mengutarakan alasan kemarahan untuk mencari solusi.
5. Bila anak bersedih, biarkan ia menangis. Katakan “kakak sedih ya? Kakak boleh menangis biar sedihnya kurang.”

Selain cara di atas cara lain untuk mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal ialah melalui sebuah permainan. salah satu permainan nya adalah dengan "Papan Kegiatanku".

Tujuan dari permainan Papan kegiatanku adalah Untuk membuat anak memiliki gambaran yang akurat tentang diri sendiri, suasana batin, maksud, motivasi, temperamen, keinginan, serta disiplin diri.
Adapun manfaat mengembangkan kecerdasan intrapersonal adalah peserta didik mampu membangun citra diri, pengendalian emosi, bertanggung jawab pada diri sendiri, harga diri serta melatih anak untuk bertanggung jawab.

Terimakasih pak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Septi Dwi Krisnawati 2013054038 -
Assalamualaikum, selamat sore. Saya perwakilan dari kelompok 8 yang beranggotakan:
1. Rista Fitria Rahmawati (2013054033)
2. Salsabila Madinah (2013054037)
3. Septi Dwi Krisnawati (2013054038)
Di sini kami akan menyampaikan hasil diskusi revisi kelompok 8.

Hasil Revisi Rancangan Permainan untuk Meningkatkan Kecerdasan Musikal AUD yang Berupa Permainan Gelas Warna Bernada (untuk Anak Usia 4-5 Tahun), meliputi:
• Menambahkan aturan permainan:
1. Anak diminta memililih 3 kertas origami dengan warna yang berbeda dari meja B;
2. Anak kembali ke meja A. Guru/pendamping memberikan instruksi kepada anak berapa kali harus memukul gelas (2 atau 3 kali), kemudian anak memukul gelas dengan sendok sesuai dengan warna yang telah anak pilih.

• Menambahkan alat yang akan digunakan, menjadi:
1. 5 gelas berukuran sama;
2. Pemukul (sendok);
3. Meja A dan B.

• Merubah langkah-langkah permainan, menjadi:
1. Siapkan 5 gelas yang berukuran sama dan letakkan di meja A dan kertas origami bewarna (merah, kuning, hijau, biru, orange) letakkan di meja B;
2. Tuang air ke dalam gelas dengan ukuran yang berbeda, berurutan mulai dari sedikit sampai banyak (bertingkat);
3. Masukkan pewarna makanan ke dalam gelas yang sudah di isi air, 1 warna 1 gelas;
4. Sebelum memulai permainan, guru/pendamping mempraktekkan permainan tersebut;
5. Sesudah itu, berikan instruksi kepada anak untuk memilih 3 warna kertas origami di meja B;
6. Kemudian mintalah anak untuk kembali ke meja A. Berikan instruksi kepada anak berapa kali harus memukul gelas (2 atau 3 kali), kemudian anak memukul gelas dengan sendok sesuai dengan warna yang telah anak pilih.

Sekian dari kami, terima kasih.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Opin 2013054034 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya opin npm 2013054034, perwakilan dari kelompok 3, sebelumnya izin mengunggah hasil laporan diskusi kelompok 3 pak. Yang beranggotakan:
1. Antika Maulida 2013054028
2. Lamtiurma Adelina br Sianturi 2013054043
3. Mutiarahmadisya Salsabillah P 2013054048
4. Opin 2013054034
Kecerdasan visual spasial sendiri merupakan, kemampuan seseorang untuk memahami memproses dan berpikir ke dalam bentuk spasial, kecerdasan ini melibatkan warna garis bentuk ruang ukuran dan hubungan antara elemen-elemen tersebut. Anak mampu merekam apa yang dilihat dan dibayangkannya sebelum menuangkannya dalam bentuk gambar yang detail, sebelum itu anak yang memiliki kecerdasan visual spasial biasanya mampu melihat suatu objek dari berbagai sudut pandang.Maka dari itu kami akan membuat maze untuk menstimulasi perkembangan kecerdasan majemuk visual spasial, karena maze merupakan sebuah sistem jalur yang rumit berliku-liku serta memiliki jalan buntu, maze juga merupakan alat permainan edukatif sederhana yang bertujuan menentukan jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. adapun maze kelompok kami yaitu terbuat dari kardus bekas dan sebagai alasnya yaitu berbentuk segi empat, agar menarik maka kami akan mewarnai kardus tersebut dengan cat, setelah itu kami akan membuat jalur-jalur bergambar di atas kardus berbentuk persegi tersebut lalu jalur-jalur tersebut kami susun dengan menggunakan jalan cerita dengan sebuah tema buah-buahan dan terdiri dari empat maze, sesuai dengan jumlah anggota kelompok 3 yaitu berjumlah 4 orang, jadi setiap orang yang akan membuat 1 maze bertema buah-buahan yang sudah ditentukan terlebih dahulu untuk huruf awalan buah-buahannya.
1. Antika huruf B
2. Lamtiurma huruf K
3. Mutiarahmadisya huruf S
4. Opin huruf A
Setelah ditentukan huruf-hurufnya kami akan membuat maze tersebut sesuai dengan huruf masing-masing, lalu di setiap tempat yang akan dilewati oleh animasi orang akan terdapat gambar-gambar untuk menuju ke tempat masing-masing pohon buah-buahan tersebut, rencananya kami akan membuat maze tersebut setiap hurufnya berjumlah 2 buah, yang satu sudah diwarnai dan yang satunya belum diwarnai, yang satu sebagai contoh dan yang satunya sebagai bahan percobaan untuk anak, yang belum diwarnai agar maze tersebut tidak hanya dipakai sekali pakai namun bisa dipakai terus menerus. Di setiap tempat yang disinggahi oleh animasi anak akan kami berikan tempat percobaan atau jebakan tujuannya agar melatih ketelitian dan ke konsentrasi anak dalam memahami gambar-gambar yang telah disediakan di maze tersebut. Tujuan akhir dari denah yang dibuat agar mereka ke pohon buah-buahan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Terimakasih sebelumnya pak
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Annisa Oktafricili Yanti 2013054029 -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabatakatuh, saya perwakilan kelompok 2 izin menjawab hasil diskusi revisi kami yang beranggotakan :
1. Annisa Oktafricili Yanti 2013054029
2. Befri Rahikmah 2013054049
3. Riva Adela 2013054046

Hasil Revisi Rancangan Permainan untuk Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia Dini yang berupa Permainan Dadu Berhitung (untuk Anak Usia 4-5 Tahun), meliputi:

• Merevisi alat permainan dadu yang semula dengan simbol anak panah dan sebagainya menjadi simbol angka. Adapun cara membuat alat permainan dadu tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Gunting kardus dengan garis lurus.
2. Bentuklah sesuai garis yang sudah di desain
3. Berikan lem di pinggir kardus sehingga membentuk kotak.
4. Lapisi karton agar terlihat rapih.
5. Setelah itu buatlah angka dengan origami.
6. Dan buatlah gambar angka (penjumlahan) tidak melebihi hasil dari angka 10.
7. Jika sudah jadi tempelkan hingga menjadi gambar dadu.

• Merubah langkah-langkah permainan, menjadi:
1. Pertama, siapkan dadu dan angka 1-10 letakkan di lantai.
2. Ajak anak untuk bersiap-siap untuk bermain dan mengatur posisi
3. Lalu, minta anak untuk melempar dadunya ke lantai
4. Kemudian, lihat yg keluar dari dadu penjumlahan berapa. Misalkan yang keluar penjumlahan "2+1" yaitu hasilnya 3, berarti anak diminta lompat ke angka 3.
5. Begitu seturusnya, dan minta anak melempar dadu lagi sebanyak 2x, jadi baik anak maupun yg orang tua yang bermain sama anak bisa melempar dadu sebanyak 3x.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Syadita tria risarani 2053054006 -
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.Saya sebagai perwakilan dari kelompok 6 yang beranggotakan:
1. Adinda Recta Trisila 2013054045
2. Dian Rahma Putri 2013054036
3. Syadita Tria Risarani 2053054006

Izin menyampaikan hasil diskusi kelompok kami yaitu tentang rancangan permainan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak yaitu dengan cara bermain permainan putar botol.

Latar belakang permainan ini dibuat karena kelompok kami terinspirasi dari permainan Truth or Dare. Turth or Dare merupakan salah satu permainan paling terkenal dikalangan remaja. Permainan ini kami modivikasi sedemikian rupa agar menghasilkan permainan dengan variasi yang berbeda yang bisa dimainkan oleh anak-anak.Tujuan utama dari permainan ini adalah agar pemain menjadi lebih dekat satu sama lain dan anak akan mengerti arti dari berbagi atau memberi dan menerima.

Alat dan Bahan:
1. 1 buah botol bekas
2. Sepiring biskuit atau Snack
3. Beberapa piring plastik atau wadah lainnya yang berbahan dasar plastik

Cara Bermain:
1. Ajak anak berbaris terlebih dulu lalu kita hitung 1-3 kemudian anak berlari ke arah tempat yang sudah di sediakan piring,botol bekas dan biskuit
2. Kemudian ajak semua anak untuk duduk melingkar
3. Masing-masing pemain mendapat satu piring plastik kosong
4. Letakkan piring berisi biskuit /snack dan letakan botol bekas di bagian tengah
5. Minta salah satu pemain untuk memutar botol,dimana arah ujung tutup botol berhenti maka dia yang boleh mengambil satu biskuit atau satu snack yang ada di tengah. Snack yang diambil anak bebas, mau itu punya dia ataupun snack punya temannya.
6. Lakukan aktivitas memutar botol oleh masing-masing pemain secara bergantian sampai biskuit di piring atau snack habis
7. Pemain yang mendapatkan biskuit atau snack terbanyak,harus memutar botol dan memberikan biskuit atau snacknya pada pemain lain yang terpilih. Lakukan
8. Lakukan permainan ini hingga semua pemain mendapat biskuit atau snack sama banyak.

Sekian dan Terima kasih pak
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Theodora Armi Pramesti -
Selamat sore Pak, saya perwakilan kelompok 1 izin mendiskusikan materi kami, yang beranggotakan:
• Aisyah Nissa Izzati Putri 2013054042
• Theodora Armi Pramesti 2053054007
• Vina Lestari 2013054031

Untuk mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak sejak usia dini, khususnya pada anak yang telah mengikuti program Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD).

Adapun strategi Pembelajaran dalam Rencana Permainan Verbal Linguistik.
Strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk pada peserta didik dengan kecerdasan
verbal linguistik yang dominan, antara lain:
a. Mengemas suatu konsep dalam bentuk cerita fiksi yang diminati peserta didik. Misalnya:
konsep kuadrat dikemas dalam cerita tentang sihir yang bisa membuat semua benda
menjadi berlipat dari jumlah sebelumnya. Pendidik kepiawaian dalam bercerita dan alur
pesan yang telah menjadi poin utama strategi ini.
b. Curah gagasan mengenai topik-topik tertentu, misalnya akan ke mana karya wisata
kelas. Semua gagasan dipertimbangkan dengan baik agar para peserta didik
memperoleh penghargaan atas pendapat yang telah dikemukakan di depan kelas.
c. Merekam dengan perekam untuk memfasilitasi peserta didik yang belum cakap menulis
agar tetap dapat menciptakan gagasan secara lisan.
d. Menulis jurnal yang berisi pengalaman peserta didik selama mengikuti
pembelajaran. Dalam jurnal ini, dapat kita ketahui sejauh mana pemaknaan peserta didik
aktivitas yang dilakukan dan materi yang dipelajari.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Sunyi Sabila 2013054040 -
Assalamualaikum, saya SunyiSabila nppm 2013054040 perwakilan kelompok 5 yang beranggotakan
1.Annisa Aulia Muqita 2013054030
2.Rafika Yuda Prasasti 2053054010
3.Sunyi Sabila 2013054040
izin untuk menyampaikan hasil diskusi kami,

Rancangan Permainan Kecerdasan Kinestetik AUD
Permainan “Temukan Aku” merupakan permainan modifikasi. Permainan ini menggunakan tumpukan kartu (flash card) yang dimainkan secara bersama-sama. Permainan ini juga dimainkan minimal 5 orang dengan 1 orang sebagai penyelenggara (pendamping).

alat dan bahan:
Ketentuan flash card
Sisi depan : Gambar benda
Sisi belakang : Tidak bergambar/polos.

Flash card
Tali
Benda (bola,kubus,balok)
Keranjang

langkah permainan
1.Peserta pemain / anak sebelum dilaksanakannya permainan harus memulai baris digaris start terlebih dahulu
2.Kemudian anak mengambil salah satu flash card yang telah disediakan oleh guru pendamping yang didalamnya sudah tertera perintah dalam bentuk gambar benda
3.Sebelum anak mencari/menemukan benda tersebut , terlebih dahulu anak harus melewati beberapa rintangan seperti melompati 3 tali yang berukuran 50 cm yang menghalangi mereka dalam pencarian benda tersebut
4.Setelah melewati ringtangan (melompati tali) anak langsung mencari benda yang diperintahkan sesuai yang ada di flash card hingga menemukan benda tersebut
5.Lalu setelah menemukan benda tersebut anak harus kembali ke start untuk memasukkan benda yang sudah ia temukan tadi ke dalam keranjang yang sudah disediakan
6.Anak yang sampai terlebih dahulu di start dan memasukkan benda ke dalam keranjang akan mendapatkan reward berupa bintang atau point lebih, dari guru pendamping atau panitia
7.Semakin banyak anak menemukan benda dan memasukkan ke dalam keranjang maka akan semakin banyak bintang/point yang akan ia dapatkan .

tujuan permainan temukan aku :
-Mengeksploitasi/ mendorong kemampuan kinestetik anak
-Melatih kecerdasan kinestetik anak
-Melatih kecepatan, ketepatan, dan kemandirian anak
-Melatih kepercayaan diri anak
-Melatih dalam upaya penyelesaian masalah (problem solving)

manfaat permainan temukan aku :
-Dengan melakukan banyak gerak dalam permainan ini anak menjadi lebih sehat dalam fisik jasmani rohani, terutama meningkatkan perkembangan motorik halus yang mana didalam permainan ini termasuk menggunakan indera peraba , indera penglihatan dalam menemukan benda juga meningkatkan kemampuan motorik kasar anak saat anak melompat ,berlari . Meningkatkan potensi kreatif anak.
-Selain melakukan banyak gerakan dalam permainan ini dan dengan anak berusaha bagaimana melewati berbagai rintangan hingga dia menemukan benda ini juga dapat meningkatkan daya pikir anak lebih maju.
-Anak lebih bebas , lebih leluasa dalam bergerak yang mana anak lebih menikmati jalannya permainan ini akan membuat anak nyaman saat bergerak
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Ayu Dinanti 2013054044 -
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ayu Dinanti NPM 2013054044 sebagai perwakilan dari kelompok 9 yang beranggotakan:
1. AYU DINANTI (2013054044)
2. ALMA TALILATHAHARA ZAIN (2013054039)
3. OPPY ANGGUN PRATIWI (2013050451)
4. SEPTRI WIJIYANTI (2013054035)

Izin menyampaikan hasil diskusi kelompok kami yaitu tentang rancangan permainan untuk mengembangkan kecerdasan eksistensial pada anak yaitu dengan permainan mencocokkan tempat ibadah berdasarkan nama-nama agamanya.

Hasil revisi

Kami mengubah pada alat dan bahan dari permainan yang kami rancang yaitu :
1. Gambar-gambar tempat ibadah/ puzzle tempat ibadah seperti (masjid,greja,wihara,pura,klenteng)
2. Papan persegi/ kardus persegi polos
3. Gambar pakaian ibadah umat beragama di Indonesia
4. Lem

Dan kami merubah langkah-langkah permainan seperti :
1. Mengenalkan terlebih dahulu nama nama agama yang ada di Indonesia
2. Mengenalkan nama nama tempat ibadahnya, contoh “islam tempat ibadahnya masjid, kristen greja,dsb”
3. Mengenalkan juga pakaian ibadah umat beragama di Indonesia contoh “umat muslim/islam memakai sarung”
4. Setelah memberikan sedikit penjelasan, anak diminta untuk mengulang kembali apa yang telah guru sampaikan melalui permainan ini
5. Anak diberi kardus persegi polos sesuai dengan banyaknya nama nama agama yang diajarkan anak (5 buah kardus persegi polos). Selain kardus anak juga diberikan gambar/puzzle tempat ibadah dan pakaian ibadah
6. Guru meminta anak untuk terlebih dahulu menempelkan gambar pakaian ibadah pada bagian atas kardus dengan rapih
7. Setelah itu anak diminta untuk mencocokkan nama tempat ibadah berdasarkan gampar pakaian ibadah umat tersebut.

Demikian hasil revisi yang dapat kelompok kami yaitu kelompok 9 sampaikan. Saya ucapkan terimakasih.