mahasiswa berikut ini forum komentar untuk menanggapi isi materi yang disampaikan dalam video pertemuan hari ini. setiap mahasiswa wajib memberikan tanggapan sebagai aktivitas perkuliahan hari ini.
Forum Komentar
Npm : 2115011080
Tanggapan saya mengenai terkait video pembelajaran di atas yang berjudul " Dinamika dan tantangan pancasila sebagai Sistem Filsafat" :
1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia. Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011. Habibie menyatakan bahwa:
“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik” (Habibie, 2011: 1--2).
2. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran
rakyat dalam kehidupan bernegara.
1Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus
•Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di Barat. Misalnya, Notonagoro menganalisis nilai-nilai Pancasila berdasarkan pendekatan substansialistik filsafat Aristoteles sebagaimana yang terdapat dalam karyanya yang berjudul Pancasila Ilmiah Populer. Adapun Drijarkara menyoroti nilai-nilai Pancasila dari pendekatan eksistensialisme religious sebagaimana yang diungkapkannya dalam tulisan yang berjudul Pancasila dan Religi.
•Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Fungsi Filsafat Pancasila:
•Pandangan hidup bangsa Indonesia
•Falsafah hidup Bangsa
•Dasar negara
•Hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila:
•Menciptakan bangsa yang religius -Bangsa yang menjaga keadilan
•Bangsa yang menghormati HAM
Npm 1615011002
Kelas : mengulang
Prodi : teknik sipil
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat digunakan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Namun dalam hal ini, Pancasila memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu kapitalisme dan komunisme.
Pancasila merupakan istilah yang mengemuka. Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus, dimana kedua pendekatan tersebut saling melengkapi.
Pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan mendasar saat menjalankan prinsip-prinsip politik selalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam menyelenggarakan penyelenggaraan negara. Hal ini dapat pula membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila dapat bertahan dari berbagai guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan serta menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Fungsi Filsafat Pancasila yaitu :
1. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Falsafah hidup bangsa
3. Dasar negara
4. Hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila yaitu menciptakan bangsa yang religius, serta bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan dan hambatan Pancasila sebagai sistem filsafat, kita harus benar-benar memahami pemaknaan Pancasila sebagai filsafat negara serta tujuan dan fungsinya. Sehingga upaya-upaya yang kita lakukan dapat terealisasikan.
NPM : 2115011011
Kelas : A
Prodi : S1 Teknik Sipil
Komentar saya terhadap video pembelajaran yang telah diberikan adaah :
“ Pancasila Sebagai Sistem Filsafat”
Dinamika Pancasila sebagai system filsafat
- Pada Era Soekarno
Pada era ini Pancasila sebagai system filsafat dikenal dengan “Philosofische Grondslag” gagasan tersebut merupakan perumusan filosofi soekarno atas berdirinya Indonesia merdeka.
Pada Era ini Pancasila sebagai system filsafat dipakai sebagai pedoman hidup sehari-hari.
- Pada Era Reformasi
Pada era ini Pancasila kurang terdengar orasinya, kemudian mulai bergema pada saat pidato Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011.
- Tantangan Pancasila sebagai system Filsafat.
a. Kapitalisme
Yaitu, kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Tantangan kapitalisme terhadap Pancasila ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak negative seperti:
1. Monopoli, dan
2. Gaya Hidup Konsumerisme
b. Komusnisme
Keyakinannya yaitu, kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata.
Bentuk tantangannya, Dominasi negara yang berlebihan, sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Pancasila sudah dibicarakan sejak pendiri membicarakan dasar filosofis negara. Pancasila sebagai subject yang mengkaji suatu aliran lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka.
Tujuan Filsafat Pancasila adalah :
a. Menciptakan bangsa yang reliius
b. Bangsa yang menjaga keadilan
c. Bangsa yang menghormati HAM.
Npm : 2115011052
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut, yaitu
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
b. Komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
Adapun fungsi Filsafat Pancasila diantaranya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi falsafah hidup bangsa sebagai dasar negara dan memberi Hakikat kehidupan bernegara kemudian tujuan Filsafat Pancasila untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bangsa yang menjaga keadilan dan menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
NPM : 2115011062
Kelas : A
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut adalah:
# Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut:
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar inilah, Soeharto mengembangkan sistem filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
# Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
2. Komunisme, yaitu sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
# Fungsi Filsafat Pancasila
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
- Menjadi falsafah hidup bangsa
- Sebagai dasar negara
- Memberi hakikat kehidupan bernegara
# Tujuan Filsafat Pancasila
- Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
- Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia (HAM)
Npm : 21150011060
Prodi : S1 Teknik Sipil
Dari video yang diberikan Saya memiiki tanggapan sebagai berikut :
Seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan juga pedoman kehidupan bernegara kita. Dan kali ini tentang pembahasan dimana Pancasila sebagai sistem filsafat ini dapat di gunakan juga sebagai pedoman kehidupan sehari-hari kita. Namun dalam hal ini, Pancasila memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu seperti kapitalisme dan komunism,
Pancasila merupakan istilah yang mengemuka maksudnya yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus, dimana kedua pendekatan tersebut saling melengkapi. Hal ini dapat pula membuka perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi evaluasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara juga.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan serta menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI.
Fungsi sendiri dari Filsafat Pancasila yaitu :
1. Dasar negara yang merupakan pandangan atau pedoman hidup bangsa Indonesia, sebagai falsafah hidup bangsa dan juga sebagai hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila yaitu menciptakan bangsa yang religius, serta bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan dan hambatan Pancasila sebagai sistem filsafat, kita harus benar-benar memahami pemaknaan Pancasila sebagai filsafat negara serta tujuan dan fungsinya. Sehingga mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai nan sejahtera.
Sekian terimakasih
NPM : 2115011050
Tanggapan saya mengenai video di atas yang berjuduln"Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat" :
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada Era Reformasi
Pada era ini Pancasila kurang terdengar orasinya, kemudian mulai bergema pada saat pidato Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011.
• Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat :
1. Kapitalisme : aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
2. Komunisme: sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
• Fungsi Filsafat Pancasila :
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
- Menjadi falsafah hidup bangsa
- Sebagai dasar negara
- Memberi hakikat kehidupan bernegara
• Tujuan Filsafat Pancasila :
- Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
- Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia (HAM).
Maka dari itu kita harus merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai Pancasila tidak luntur tergerus oleh arus globalisasi. Dan kita harus menghayati fungsi dan tujuan dari Pancasila sebagai sistem filsafat, sehingga dapat tercipta kehidupan yang tenteram, sejahtera, dan bangsa yang bermoral.
Terimakasih..
NPM : 2115011013
PRODI : S1 TEKNIK SIPIL
Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah philosofische grondslag, gagasan tersebut merupakan perlindungan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka. Pada era soeharto, Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Pada era reformasi, Pancasila kurang terdengar resonansinya, kemudian mulai bergema pada saat pidato oleh Habibie pada tanggal 1 Juli 2011.
Tantangan Pancasila sebagai system filsafat :
1. kapitalisme
yaitu kebebasan individual untuk mengembangkan usahanya dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Tantangan kapitalisme terhadap Pancasila ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme
2. komunisme
merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata bentuk tantangannya ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemukakan Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan sebagai Genetivus Subjectivus. Kedua pendekatan ini saling melengkapi ini karena meletakkan Pancasila sebagai aliran, dan yang kedua Sebagai aliran filsafat lainnya.
pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan mendasar untuk saat menjalankan prinsip-prinsip politik, lalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara, dapat pula membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lalu menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
fungsi Filsafat Pancasila yaitu sebagai :
1. pandangan hidup bangsa Indonesia
2. falsafah hidup bangsa
3. dasar negara
4. dan memberi Hakikat kehidupan bernegara
tujuan Filsafat Pancasila
1. untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. menjadi bangsa yang menjaga keadilan
3. dan menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia
NPM : 2115011033
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran yang berjudul “ Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat “ yaitu :
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat mengalami dinamika sebagai berikut.
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
(1) kapitalisme : aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme yaitu menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme,
Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus. Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di Barat. Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara
1. Pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Falsafah hidup bangsa
3. Dasar Negara
4. Hakikat kehidupan bernegara
1. Menciptakan bangsa yang religius
2. Bangsa yang menjaga keadilan
3. Bangsa yang menghormati HAM
Npm : 2115011023
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video tersebut yaitu Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan juga pedoman kehidupan bernegara kita. Dan kali ini tentang pembahasan dimana Pancasila sebagai sistem filsafat ini dapat di gunakan juga sebagai pedoman kehidupan sehari-hari kita. Namun dalam hal ini, Pancasila memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu seperti kapitalisme dan komunism,
Pancasila merupakan istilah yang mengemuka maksudnya yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus, dimana kedua pendekatan tersebut saling melengkapi. Hal ini dapat pula membuka perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi evaluasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara juga.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan serta menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI.
Fungsi sendiri dari Filsafat Pancasila yaitu :
1. Dasar negara yang merupakan pandangan atau pedoman hidup bangsa Indonesia, sebagai falsafah hidup bangsa dan juga sebagai hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila yaitu menciptakan bangsa yang religius, serta bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan dan hambatan Pancasila sebagai sistem filsafat, kita harus benar-benar memahami pemaknaan Pancasila sebagai filsafat negara serta tujuan dan fungsinya. Sehingga mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai nan sejahtera.
Nama : Bastian Tunggor Maranatha Naibaho
NPM : 2115011035
Prodi : S1 Teknik Sipil
Kelas : A
Mohon izin menanggapi artikel yang terlampir pada pertemuan 11
Memang benar bahwasannya hingga saat ini ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) terus mengalami dinamika dalam arus dunia. Nilai dasar Pancasila menjadi landasan kajian substantif dan menjadi tuntutan dari ATHG baik yang bersumber dari dalam dan luar. Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa dan negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya. Pemaknaan atas jati diri manusia Indonesia sebagai sumber dari Pemahaman Pancasila sebagai filsafat jalan, guna menjadi jalan upaya pemaknaan yang lebih jauh tentang bagiamana ketahanan nasional bangsa dan negara Indonesia seharusnya dibangun.
Salah satu bentuk tawaran ide yang bisa disandingkan dengan pemikiran-pemikiran individualisme dan sosialisme, jika menyangkut pembicaraan mengenai manusia yaitu Pancasila. Pancasila dalam latar diametral antara paradigma individualisme dan sosialisme mengatakan bahwa terdapat dua gambaran utama yaitu gambaran manusia individual dan gambaran manusia sosial. Pembedaan tersebut dapat dipetakan antara lain bahwa gambaran manusia sosial berangkat dari teori konflik. Dimana Individualisme lebih menekankan peran individu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan.
Pandangan-pandangan liberalisme mencerminkan konsep individualitas dalam konteks yang lebih jauh tampak menekankan pada prinsip kebebasan sebagai hal yang utama dari keberadaan manusia. Ideologi liberalisme saat ini sebagai cerminan dari individualisme menjadi ideologi yang banyak menarik pengikut namun juga membawa konsekuensi lanjutan yang tidak sedikit karena ide kebebasan yang tidak terkendali juga memunculkan masalah baru dalam banyak aspek dan bidang.
Ide dasar sosialisme menjadi dasar diri dari sebuah ideologi yang mana sebagai kutub diametral berikutnya. Posisi sosialitas diri manusia sebagai hal yang utama dihadirkan dalam ide sosialisme atau kolektivisme ini. Dimana sisi sosialitas manusia ini diwakili dalam wujud masyarakat. Sisi sosialitas yang berwujud dalam konsep masyarakat dihadapkan dengan individu. Menurut Comte, etika social merupakan satu-satunya sarana yang paling baik untuk memecahkan semua masalah yang timbul dalam rangka proses industrialisasi. Dalam perjalanan sejarahnya, etika sosial tidak hanya mengembangkan pengetahuannya mengenai hal-hal yang ada, tetapi juga mengenai hal-hal yang seharusnya ada.
Ideologi yang sangat relevan di antara tawaran-tawaran ideologi lainnya adalah pancasila, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Permasalahan yang muncul kemudian, yaitu apakah pancasila sebagai ideologi jalan tengah nantinya bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Hal ini perlu dinyatakan terkait dengan belum terlihatnya Pancasila sebagai filsafat atau ideologi jalan tengah di antara dikotomi ideologi berdasar individualisme dan sosialisme dengan ide-ide turunannya.
Dalam kehidupan bernegara, Pancasila sebagai salah satu bentuk ideologi yang berakar pada filsafat jalan tengah harus menjadi orientasi dasar dalam kehidupaan. Orientasi dasar Pancasila adalah wawasan ke depan yang integral dan integratif, mengakui dan mengembangkan kehidupan sosialreligius, memiliki orientasi pada manusia dan kemanusiaan. Semua orientasi tersebut berlandaskan pada norma dasar keseimbangan dan kenyataan dari pancasila telah ditunjukan oleh norma jalan tengah itu sendiri.
Terima kasih..
Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan
NPM:2115011061
PRODI:S1 TEKNIK SIPIL
Tanggapan saya mengenai video tersebut adalah
Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar inilah, Soeharto mengembangkan sistem filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
2. Komunisme, yaitu sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Rangkuman tentang Pengertian dan Pentingnya Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut mengandung muatan filsofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka dalam dunia akademis. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan Pancasila sebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya.
Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Fungsi Filsafat Pancasila
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
- Menjadi falsafah hidup bangsa
- Sebagai dasar negara
- Memberi hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila
- Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
- Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia (HAM)
NPM : 2115011001
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran materi Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah bahwa pancasila sudah eksis sejak dahulu yang berperan sebagai sistem filsafat. Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag” yang merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Sedangkan, pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya.
Dalam perjalanannya, tentunya pancasila mengalami tantangan sebagai sistem filsafat, diantaranya tantangan kapitalisme dengan meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga menimbulkan dampak negative. Dan juga tantangan komunisme yang mana dominasi Negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara. Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Pentingnya Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik, menjadi operasional dalam penyelenggaraan Negara, kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Fungsi Filsafat Pancasila
1. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Menjadi falsafah hidup bangsa
3. Sebagai dasar negara
4. Memberi hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila
1. Menciptakan bangsa yang religius
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
3. Menjadi bangsa yang menghormati HAM
Sekian, terima kasih.
Npm: 2115011130
Prodi: S1 teknik sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut, yaitu
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
b. Komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
Adapun fungsi Filsafat Pancasila diantaranya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi falsafah hidup bangsa sebagai dasar negara dan memberi Hakikat kehidupan bernegara kemudian tujuan Filsafat Pancasila untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bangsa yang menjaga keadilan dan menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia
Npm: 2115011043
Prodi: S1 teknik sipil
Terkait video pembelajaran diatas tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Tanggapan saya Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah Philosofische Grondslag, alasan tersebut merupakan perundangan filosofi Soekarno atas rencananya artinya Negara Indonesia merdeka. Pada era ini gunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Mulai bergema resonansi Pancasila pada saat pidato Habibie pada tanggal 1 Juni 2011
Tantangan Pancasila sebagai filsafat
kapitalisme
yaitu kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk mensejahterakan masyarakat, tantangan ini terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan, Yang menimbulkan dampak negati contonnya monopoli
Kepemilikan
kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata, disini negara terlalu dominasi cara menghilangkan peran masyarakat.
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal atau dibicarakan sejak para pendiri membicarakan dasar filosofis negara
Bagaimana Pancasila sebagai subject mengatur aliran akademis yang memerlukan perenungan lebih mendalam, istilah yang mengemuka Pancasila sebagai genetivus objectivus dan genetivus subjectivus kedua pendekatan tersebut saling melengkapi.
Pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggung jawaban rasional dan mendasar saat menjalankan prinsip politik. Fungsi Filsafat Pancasila ialah pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara, hakikat kehidupan bernegara, Filsafat Pancasila memiliki tujuan yaitu menciptakan bangsa yang religius, bangsa yang menjaga keadilan, bangsa yang menghormati HAM.
NPM : 2115011111
PRODI : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut adalah
Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah filosofis gagasan tersebut merupakan perlindungan filosofi Ir. Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka pada era ini. Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari pada era ini. Apakah ada tanpa membaca hilang sebagai sistem filsafat tentu ada yang pertama kapitalisme yaitu kebebasan individual untuk mengembangkan usahanya dalam rangka menyejahterakan masyarakat tantangan kapitalisme terhadap Pancasila ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme berikutnya. komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata bentuk tantangannya ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara. Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara Pancasila sebagai subjek yang mengkaji suatu aliran lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka Pancasila sebagai Genius objectivus dan sebagai kedua pendekatan saling melengkapi karena meletakkan Pancasila sebagai aliran dan yang kedua Sebagai aliran filsafat. Pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan mendasar untuk saat menjalankan prinsip-prinsip politik terlalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara dapat pula membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lalu menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi Filsafat Pancasila diantaranya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi falsafah hidup bangsa sebagai dasar negara dan memberi Hakikat kehidupan bernegara, kemudian tujuan Filsafat Pancasila untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bangsa yang menjaga keadilan dan menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Nama : Ardita Nida Shafana
NPM : 2115011010
Prodi : S1 Teknik Sipil
Menurut Saya tentang dinamika dan tantangan pancasila sebagai sistem filsafat adalah
Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut. Pada
era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan
istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan
filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide
tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif
dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya
pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum
diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik
perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat
dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang
ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah
weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari
kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup
sehari-hari. Atas dasar inilah, Soeharto mengembangkan sistem filsafat
Pancasila menjadi penataran P-4.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar
resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam
wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh
Habibie dalam pidato 1 Juni 2011
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual
pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih
keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan
masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila
sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara
berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti
monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas
perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme
merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh
negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk
tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran
rakyat dalam kehidupan bernegara.
NPM: 2115011040
Prodi: S1 Teknik Sipil
Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah filosofis gagasan tersebut merupakan perlindungan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka pada era ini Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari pada era ini Pancasila kurang terdengar resonansinya kemudian mulai bergema pada saat pidato pada tanggal satu Juli 2011.Sistem filsafat tentu ada yang pertama kapitalisme yaitu kebebasan individual untuk mengembangkan usahanya dalam rangka menyejahterakan masyarakat tantangan kapitalisme terhadap Pancasila ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme berikutnya komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata bentuk tantangannya ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara nah gimana sampai sini sudah paham kan kita lanjut ke poin berikutnya Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara membicarakan masalah dasar filosofis negara Pancasila sebagai subjek yang mengkaji suatu aliran lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka Pancasila sebagai Genius objectivus dan sebagai kedua pendekatan tadi saling melengkapi ini karena meletakkan Pancasila sebagai aliran Hai dan yang kedua Sebagai aliran filsafat lainnya Hai pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan mendasar untuk saat menjalankan prinsip-prinsip politik terlalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara dapat pula membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lalu menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara itu tadi materinya kepalamu terakhir saya akan menjelaskan fungsi dan tujuan kita syafaat Pancasila Hai nah disini bisa kalian lihat kan fungsi Filsafat Pancasila Ahmad diantaranya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi falsafah hidup bangsa sebagai dasar negara dan memberi Hakikat kehidupan bernegara kemudian tujuan Filsafat Pancasila untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bangsa yang menjaga keadilan dan menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
NPM : 2115011020
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izinkan saya menanggapi video pembelajaran di atas yang berjudul Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
Pancasila
• Era Soekarno
Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslag" gagasan tersebut merupakan penemuan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka.
• Era Soeharto
Pada era ini Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
• Era Reformasi
Pada era ini Pancasila kurang terdengar resonansinya. Mulai bergema pada saat pidato oleh Habibie pada tanggal 1Juli 2011.
Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat:
1. Kapitalisme, aitu kebebasan individual untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya sejahterakan masyarakat.Tantangan kapitalisme terhadap Pancasila menekankan kebebasan individual secara berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumtif.
2. Komunisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata. Bentuk tantangannya ialah dominasi negara yang berlebihan.
Fungsi Filsafat Pancasila:
1. Pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Falsafah hidup bangsa
3. Dasar negara
4. Hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila
1. Menciptakan bangsa yang religius
2. Bangsa yang menjaga keadilan
3. Bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Sekian
NPM: 2115011072
Prodi: S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai materi video di atas,
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Fungsi Filsafat Pancasila :
1. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Menjadi falsafah hidup bangsa
3. Sebagai dasar negara
4. Memberi hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila
1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
3. Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia
Npm:2115011042
Izin memberikan tanggapan terkait video pembelajaran,dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Pertama,pada era Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslage" yang merupakan perenungan filosofi Soekarno atas renacana berdirinya negara Indonesia Merdeka. Kedua,pada era Soeharto,Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari -hari.Ketiga,pada era Reformasi, Pancasila kurang terdengar resonasinya, kemudian mulai mendapat perhatian pada saat pidato Habibie pada 1 Juni 2011.
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
1. Kapitalisme, yaitu kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Tantangannya berupa meletakkan kebebasan individual secara berlebihan, dampak negatifnya menimbulkan monopoli gaya hidup konsumerisme.
2. Komunisme, yaitu aliran yang meyakini kepemilikan modal dikuasai oleh kemakmuran rakyat secara merata.Tantangannya berupa dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara mengutamakan masalah dasar filosofis negara.Pancasila sebagai subjek yang menghayati suatu karya yang memerlukan organisasi dalam filsafat Pancasila Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus,kedua pendekatan tadi saling melengkapi kata maka,Pancasila sebagai aliran dan yang kedua Sebagai aliran filsafat lainnya pentingnya perjanjian agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan berbangsa saat menjalankan. Saat menjalankan prinsip-prinsip politik lalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pentingnya Pancasila sebagai Sistem Filsafat saat menjalankan prinsip-prinsip Politik yaitu :
1). Operasional dalam penyelenggaraan negara.
2). Membuka dialog dengan perspektif baru dalam berbangsa dan bernegara.
3). Menjadi Evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan berbangsa dan bernegara.
Fungsi Filsafat Pancasila, yaitu :Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,Sebagai Falsafah hidup bangsa,Sebagai Hakikat kehidupan bernegara.Dan tujuan Filsafat Pancasila, yaitu :
1. Menciptakan bangsa yang religius.
2. Membentuk bangsa yang menjaga keadilan.
3. Membentuk bangsa yang menghormati HAM.
Menurut saya,Pancasila memiliki dinamika yang beragam dan panjang serta prinsip-prinsip ,sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.Lalu, Pancasila dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam penyelenggaraan negara membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan Pancasila sebenarnya
NPM : 2155011003
Kelas : Bahasa Indonesia A
Prodi : S1 Teknik Sipil
Dinamika pancasila sebagai sistem filsafat terjadi pada 3 era, yaitu :
1. Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslage" yang merupakan perenungan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia Merdeka, yaitu pada era soekarno.
2. Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada era soeharto.
3. Pancasila kurang terdengar resonasinya, kemudian mulai mendapat perhatian pada saat pidato Habibie pada 1 Juni 2011, yaitu pada era reformasi
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
1. Kapitalisme, yaitu kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Tantangannya berupa meletakkan kebebasan individual secara berlebihan, dampak negatifnya menimbulkan monopoli gaya hidup konsumerisme.
2. Komunisme, yaitu aliran yang meyakini kepemilikan modal dikuasai oleh kemakmuran rakyat secara merata.Tantangannya berupa dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam berbangsa dan bernegara.
Pentingnya Pancasila sebagai Sistem Filsafat saat menjalankan prinsip-prinsip Politik yaitu :
1. Operasional dalam penyelenggaraan negara.
2. Membuka dialog dengan perspektif baru dalam berbangsa dan bernegara.
3. Menjadi Evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan berbangsa dan bernegara.
Fungsi Filsafat Pancasila, yaitu :
Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,Sebagai Falsafah hidup bangsa,Sebagai Hakikat kehidupan bernegara.
Tujuan Filsafat Pancasila, yaitu :
1. Menciptakan bangsa yang religius.
2. Membentuk bangsa yang menjaga keadilan.
3. Membentuk bangsa yang menghormati HAM.
Tujuan Filsafat Pancasila, yaitu :
1. Menciptakan bangsa yang religius.
2. Membentuk bangsa yang menjaga keadilan.
3. Membentuk bangsa yang menghormati HAM.
Izin memperkenalkan diri
Nama : Zandra Sadira
NPM : 2115011120
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberikan tanggapan terkait artikel pada pertemuan ke-11.
Pancasila adalah ideologi yang sangat relevan di antara option ideologi lainnya, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Problem yang muncul hanyalah kemudian, dapatkah Pancasila sebagai ideologi jalan tengah bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Ide-ide individualisme dan sosialisme dalam ranah ideologi yang bersifat praksis mudah dikenali, tetapi tidak mudah pada Pancasila untuk dikenali sebagai ide jalan tengah. Oleh karenanya persoalan penting dan strategis dari Pancasila untuk dapat secara mudah dikenali di antara dua dikotomi individualisme dan sosialisme. Secara strategis yang dapat dilakukan adalah dengan memunculkan ide-ide turunan yang berhulu pada ide jalan tengah Pancasila. Jika individualisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya liberalisme dan kapitalisme , serta jika sosialisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya kolektivisme dan sosialisme dalam bidang ekonomi maupun politik , maka Pancasila juga harus menemukan ide turunan tersebut. Ide turunan tersebut antara lain adalah gotong royong. Ide-ide turunan ini harus sedemikian rupa menjadi ciri pengenal dari Pancasila.
Paradigma Individualisme Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran individu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Tidak ada kaitan sosial batiniah yang dari dalam diri manusia mempersatukan mereka menjadi masyarakat.
Pancasila melihat bahwa manusia harus menempatkan titik keseimbangan antara otonomi dirinya atau individualitasnya dengan sosialitasnya. Individualitas dan sosialitas bukanlah realitas yang berdiri secara terpisah, melainkan dua sisi atau segi dari realitas yang satu dan sama. Individualitas dan sosialitas adalah satu kesatuan. Namun dalam posisi yang demikian keseimbangan di antara keduanya menjadi hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila.Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya.
Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Nilai Keterbukaan, yaitu : Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai.
2. Nilai Tanggung Jawab, yaitu : Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan atas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas, yaitu : Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan, yaitu : Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan hanya bisa terwujud ketika individu melibatkan orang lain sebagai pihak yang berelasi dengan individu tersebut.
5. Nilai Keadilan, yaitu : Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.
6. Nilai Kerjasama, yaitu : Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
Sekian tanggapan dari saya.
Terima kasih, Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
NPM : 2115011021
Prodi : S1 Teknik Sipil
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat digunakan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Namun dalam hal ini, Pancasila memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu kapitalisme dan komunisme.
Pancasila merupakan istilah yang mengemuka. Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus, dimana kedua pendekatan tersebut saling melengkapi. Pentingnya Pancasila agar dapat diberi pertanggungjawaban nasional dan mendasar saat menjalankan prinsip-prinsip politik selalu dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam menyelenggarakan penyelenggaraan negara. Hal ini dapat pula membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila dapat bertahan dari berbagai guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan serta menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Fungsi Filsafat Pancasila yaitu :
1. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Falsafah hidup bangsa
3. Dasar negara
4. Hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila yaitu menciptakan bangsa yang religius, serta bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan dan hambatan Pancasila sebagai sistem filsafat, kita harus benar-benar memahami pemaknaan Pancasila sebagai filsafat negara serta tujuan dan fungsinya. Sehingga upaya-upaya yang kita lakukan dapat terealisasikan.
NPM : 2155011012
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat :
a. Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
b. Komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal.
Fungsi Filsafat Pancasila :
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
- Menjadi falsafah hidup bangsa
- Sebagai dasar negara
- Memberi hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila :
- Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
- Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia (HAM).
NPM : 2115011101
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai terkait video pembelajaran di atas ialah :
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama, persisnya pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota sidang, dan bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
- Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Fungsi Filsafat Pancasila:
- Pandangan hidup bangsa Indonesia
- Falsafah hidup Bangsa
- Dasar negara
- Hakikat kehidupan bernegara
- Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa。
- Menjadi bangsa yang menjaga keadilan
- Menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia (HAM)
NPM: 2115011102
Prodi: S Teknik Sipil
In reply to First post
Re: Forum Komentar
by Ahmat Renzen Hardowo - Monday, 15 November 2021, 9:11 PM
Nama : Ahmat Renzen Hardowo
Npm : 2115011023
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video tersebut yaitu Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan juga pedoman kehidupan bernegara kita. Dan kali ini tentang pembahasan dimana Pancasila sebagai sistem filsafat ini dapat di gunakan juga sebagai pedoman kehidupan sehari-hari kita. Namun dalam hal ini, Pancasila memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu seperti kapitalisme dan komunism,
Pancasila merupakan istilah yang mengemuka maksudnya yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan sebagai genetivus subjectivus, dimana kedua pendekatan tersebut saling melengkapi. Hal ini dapat pula membuka perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi evaluasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara juga.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan serta menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI.
Fungsi sendiri dari Filsafat Pancasila yaitu :
1. Dasar negara yang merupakan pandangan atau pedoman hidup bangsa Indonesia, sebagai falsafah hidup bangsa dan juga sebagai hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila yaitu menciptakan bangsa yang religius, serta bangsa yang menghormati hak asasi manusia.
Oleh karena itu dalam menghadapi tantangan dan hambatan Pancasila sebagai sistem filsafat, kita harus benar-benar memahami pemaknaan Pancasila sebagai filsafat negara serta tujuan dan fungsinya. Sehingga mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai nan sejahtera.
Nama : Naufal Hakim
NPM : 2115011030
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izinkan saya menanggapi video pembelajaran di atas yang berjudul Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
Pancasila
• Era Soekarno
Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah "Philosofische Grondslag" gagasan tersebut merupakan penemuan filosofi Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka.
• Era Soeharto
Pada era ini Pancasila sebagai sistem filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
• Era Reformasi
Pada era ini Pancasila kurang terdengar resonansinya. Mulai bergema pada saat pidato oleh Habibie pada tanggal 1Juli 2011.
Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat:
1. Kapitalisme, aitu kebebasan individual untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya sejahterakan masyarakat.Tantangan kapitalisme terhadap Pancasila menekankan kebebasan individual secara berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumtif.
2. Komunisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata. Bentuk tantangannya ialah dominasi negara yang berlebihan
Npm : 2115011063
Kelas : A
Prodi : Teknik Sipil
Assalamualaikum Wr Wb
Ijin menanggapi video pembelajaran diatas, setelah melihat video diatas dapat diketahui bahwa dinamika pancasila sebagai sistem filsafat terjadi pada 3 era, yaitu :
- Pada Era Soekarno
Pada era ini Pancasila sebagai system filsafat dikenal dengan “Philosofische Grondslag” gagasan tersebut merupakan perumusan filosofi soekarno atas berdirinya Indonesia merdeka.Pada Era ini Pancasila sebagai system filsafat dipakai sebagai pedoman hidup sehari-hari.
- Pada Era Reformasi
Pada era ini Pancasila kurang terdengar orasinya, kemudian mulai bergema pada saat pidato Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011.
Selain itu terdapat Tantangan Pancasila sebagai sistem Filsafat antara lain:
-Kapitalisme
Yaitu, kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Tantangan kapitalisme terhadap Pancasila ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak negative seperti:
1. Monopoli, dan
2. Gaya Hidup Konsumerisme
-Komusnisme
Keyakinannya yaitu, kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata.
Bentuk tantangannya, Dominasi negara yang berlebihan, sehingga dapat menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
Pancasila sudah dibicarakan sejak pendiri membicarakan dasar filosofis negara. Pancasila sebagai subject yang mengkaji suatu aliran lebih akademis memerlukan perenungan lebih mendalam. Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka.
Tujuan Filsafat Pancasila adalah :
- Menciptakan bangsa yang reliius
- Bangsa yang menjaga keadilan
- Bangsa yang menghormati HAM.
Fungsi Filsafat Pancasila, yaitu :
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
- Sebagai Falsafah hidup bangsa.
- Sebagai Hakikat kehidupan bernegara.
Sekian tanggapan dari saya kurang lebihnya mohon maaf
Terimakasih, Wassalamu'alaikum wr.wb
Npm:2115011003
Kelas:A
Prodi:Teknik Sipil
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011. Habibie menyatakan bahwa:
“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik” (Habibie, 2011: 1--2).
2. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitalisme sebagai produk masyarakat liberal. Komunisme merupakan aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Salah satu bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah dominasi negara yang berlebihan sehingga dapat menghilangkan peran
rakyat dalam kehidupan bernegara.
NPM : 2155011011
Pancasila adalah ideologi yang sangat relevan di antara option ideologi lainnya, utamanya dalam hal penyikapan terhadap konsep manusia. Problem yang muncul hanyalah kemudian, dapatkah Pancasila sebagai ideologi jalan tengah bisa lebih diterima secara lebih luas lagi. Ide-ide individualisme dan sosialisme dalam ranah ideologi yang bersifat praksis mudah dikenali, tetapi tidak mudah pada Pancasila untuk dikenali sebagai ide jalan tengah. Oleh karenanya persoalan penting dan strategis dari Pancasila untuk dapat secara mudah dikenali di antara dua dikotomi individualisme dan sosialisme. Secara strategis yang dapat dilakukan adalah dengan memunculkan ide-ide turunan yang berhulu pada ide jalan tengah Pancasila. Jika individualisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya liberalisme dan kapitalisme , serta jika sosialisme mudah dikenali dengan ide turunan lainnya misalnya kolektivisme dan sosialisme dalam bidang ekonomi maupun politik , maka Pancasila juga harus menemukan ide turunan tersebut. Ide turunan tersebut antara lain adalah gotong royong. Ide-ide turunan ini harus sedemikian rupa menjadi ciri pengenal dari Pancasila.
Paradigma Individualisme Semua ideologi selalu bertitik tolak sekaligus bermuara pada pemikiran tentang kejatidirian manusia. Individualisme lebih menekankan peran individu dalam konteks masyarakatnya, sedangkan sosialisme lebih menekankan sisi sosialitas yang harus dibangun dalam konstruksi kehidupan ini. Tidak ada kaitan sosial batiniah yang dari dalam diri manusia mempersatukan mereka menjadi masyarakat.
Pancasila melihat bahwa manusia harus menempatkan titik keseimbangan antara otonomi dirinya atau individualitasnya dengan sosialitasnya. Individualitas dan sosialitas bukanlah realitas yang berdiri secara terpisah, melainkan dua sisi atau segi dari realitas yang satu dan sama. Individualitas dan sosialitas adalah satu kesatuan. Namun dalam posisi yang demikian keseimbangan di antara keduanya menjadi hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila.Hakikat manusia seimbang Pancasila yang menempatkan sisi individualitas dan sosialitas manusia dalam sebuah dinamika yang tidak saling memutlakkan memunculkan nilai-nilai utama di dalamnya.
Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Nilai Keterbukaan, yaitu : Keterbukaan menjadi syarat penting bagi manusia untuk dapat berkembang dalam seluruh dimensinya. Keterbukaan menjadi syarat utama dalam menciptakan hubungan interpersonal dan dialog yang bermutu dan bernilai.
2. Nilai Tanggung Jawab, yaitu : Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan landasan nilai tanggung jawab yang sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Keseimbangan dalam diri manusia yang memberikan jalan tengah pada sisi sosialitas dan individualitasnya memunculkan sikap tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan atas kemanusiaan karena dalam tangggung jawab terdapat dimensi internal dan dimensi eksternal.
3. Nilai Solidaritas, yaitu : Solidaritas merupakan nilai keutamaan yang muncul bersamaan dan seiring dengan nilai keutamaan tanggung jawab. Solidaritas adalah prinsip hidup yang paling dekat dengan pengalaman hidup bersama. Solidaritas adalah bentuk lain dari sikap dan penerimaan diri individu terhadap individu yang lain. Solidaritas adalah cara memandang dan menerima orang lain dalam kebersamaan hidup yang saling menyatukan. Solidaritas memberikan ikatan individu satu dengan yang lainnya dalam konteks kehidupan bersama sebagai manusia.
4. Nilai Kepercayaan, yaitu : Kepercayaan adalah nilai keutamaan yang hadir dalam relasi keseimbangan sisi individualitas dan sosialitas manusia. Kepercayaan juga mengandaikn bahwa semua hal sudah mempertimbangkan titik keseimbangan dalam setiap aspek yang ada , apapun itu. Kepercayaan juga merupakan sebuah afirmasi pengakuan sosialitas manusia yang menonjol, sebagai bagian dari individualitas manusia. Kepercayaan adalah bentuk kongkret dari penerimaan diri manusia yang bersifat individual dengan berorientasi pada orang lain. Kepercayaan hanya bisa terwujud ketika individu melibatkan orang lain sebagai pihak yang berelasi dengan individu tersebut.
5. Nilai Keadilan, yaitu : Nilai keadilan selain mengandaikan keterkaitan relasi individu dengan individu lainnya. Keterarahan terhadap orang lain inilah yang menjadi inti dari makna keadilan. Keadilan adalah bentuk pengakuan kesederajatan setiap individu dengan individu yang lain. Dalam relasi sosial keadilan merupakan nilai penting dalam upaya membangun kehidupan sosial yang bermartabat. Keadilan merupakan cerminan sikap seimbang. Karena hakikat adil adalah keseimbangan. Norma keseimbangan dalam hakikat manusia seimbang ini menjadi dasar dari nilai keadilan ini.
6. Nilai Kerjasama, yaitu : Hakikat manusia seimbang Pancasila sebagai wujud dari filsafat jalan tengah juga memberikan sebuah nilai penting lain selain nilai utama keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, kepercayaan. Nilai keutamaan tersebut adalah kerja sama. Nilai keutamaan kerja sama merupakan komprehensifasi dari nilai keterbukaan, tanggung jawab, solidaritas, dan kepercayaan. Keutamaan nilai kerjasama bersifat sangat praktis. Kerja sama merupakan sebuah prinsip yang mengakomodasikan semua potensi dalam kerangka mencapai tujuan tertentu.
NPM : 2155011001
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut, yaitu Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada era Soekarno, Pancasila sebagai sistem Filsafat dikenal dengan istilah “Philosofische Grondslag” . Gagasan tersebut merupakan permulaan filosofis Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka.
Pada era ini, pancasila sebagai Sistem Filsafat digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Pada era Reformasi, Pancasila kuranf terdengar resonasinya. Lalu mulai terdengar saat pidato oleh Habibie pada tanggal 1 Juni 2011.
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. Kapitalisme, yaitu kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Bentuk tantangannya adalah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan.
2. Komunisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh rakyat secara merata.
Bentuk tantangannya adalah dominasi negara yang berlebihan.
Filsafat Pancasila merupakan istilah yang mengemuka.
Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus.
Fungsi Filsafat Pancasila :
1. Pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Falsafah hidup Bangsa
3. Dasar Negara
4. Hakikat kehidupan bernegara
Tujuan Filsafat Pancasila:
1. Menciptakan bangsa yang religius
2. Bangsa yang menjaga keadilan
3. Bangsa yang menghormati HAM