Silahkan ajukan pertanyaan di forum ini dg cara mereply.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang ibu dan teman-teman
Kami dari kelompok 6 yang beranggotakan:
1. Dewi Shinta Amelia (2013023052)
2. Siti Nurani (2013023030)
Izin mengumpulkan link video presentasi mengenai materi Bentuk-Bentuk Molekul ibu dan teman-teman
Berikut link youtubenya :
Selamat siang ibu dan teman-teman
Kami dari kelompok 6 yang beranggotakan:
1. Dewi Shinta Amelia (2013023052)
2. Siti Nurani (2013023030)
Izin mengumpulkan link video presentasi mengenai materi Bentuk-Bentuk Molekul ibu dan teman-teman
Berikut link youtubenya :
Nama : Nurul Hidayah
NPM : 2013023022
Kelompok : 4
Izin bertanya kepada kelompok 6, Pada teori hibridisasi SP3 terdapat pada metana, air, dan amoniak. Nah tetapi walau mereka memiliki hibridisasi yang sama, mengapaka kok sudut ikatannya berbeda, pada metana 109.5, air 104.5, dan amoniak 107.3.
Coba jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi?
Terima kasih
NPM : 2013023022
Kelompok : 4
Izin bertanya kepada kelompok 6, Pada teori hibridisasi SP3 terdapat pada metana, air, dan amoniak. Nah tetapi walau mereka memiliki hibridisasi yang sama, mengapaka kok sudut ikatannya berbeda, pada metana 109.5, air 104.5, dan amoniak 107.3.
Coba jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi?
Terima kasih
NAMA : EMILIA NAFAZA
NPM : 2013023002
KELOMPOK : 11
Izin membantu menjawab, ketiganya memiliki sudut ikatan yang berbeda pdhal memiliki hubridisasi yg sama yaitu sp3 dikarenakan pada CH4 memiliki 4 orbital hibridisasi sp3 yg sama sehingga sudut yg dihasilkan adalah 109,5 sementara pada amoniak salah satu orbital hibridisasi sp3 nya berisi sepasangan elektron yang artinya dia tidak terikat oleh atom manapun. oleh karena itu, karena tidak terikat dengan atom manapun maka dia membutuhkan ruang yang besar. karena itu, pada salah satu oerbital amoniak yang berisi sepasangan elektron akan menekan 3 ikatan lainnya sehingga yang teramati sudut amoniak lebih kecil dari sudut metana. sementara untuk air juga sama, namun pada air terdapat 2 orbital hibridisasi sp3 yang sudah berisi seoasang elektron sehingga ruang yang dibutuhkan besar dan menekan 2 ikatan lainnya. sehingga sudut ikatan metana > amoniak>air
NPM : 2013023002
KELOMPOK : 11
Izin membantu menjawab, ketiganya memiliki sudut ikatan yang berbeda pdhal memiliki hubridisasi yg sama yaitu sp3 dikarenakan pada CH4 memiliki 4 orbital hibridisasi sp3 yg sama sehingga sudut yg dihasilkan adalah 109,5 sementara pada amoniak salah satu orbital hibridisasi sp3 nya berisi sepasangan elektron yang artinya dia tidak terikat oleh atom manapun. oleh karena itu, karena tidak terikat dengan atom manapun maka dia membutuhkan ruang yang besar. karena itu, pada salah satu oerbital amoniak yang berisi sepasangan elektron akan menekan 3 ikatan lainnya sehingga yang teramati sudut amoniak lebih kecil dari sudut metana. sementara untuk air juga sama, namun pada air terdapat 2 orbital hibridisasi sp3 yang sudah berisi seoasang elektron sehingga ruang yang dibutuhkan besar dan menekan 2 ikatan lainnya. sehingga sudut ikatan metana > amoniak>air
Nama : Zhilal Zhafirah
NPM 2013023034
Izin menjawab pertanyaan Nurul, pada metana orbital sp3 mengelilingi inti C karena tolakan elektron dalam orbital, keempat orbital sp3 terletak sejauh mungkim darinsatu ke yang lain mebgarah kesudut-sudut tetrahedron beraturan sehingga geometri ini memberikan sudut ideal sebesar 109,5⁰. Kemudian pada NH3 faktanya sudut H-N-H yang termati sebesar 107,3⁰ bukan 109,5⁰, karena sudut ikatan ditekan oleh orbital sp3 yang terisiboleh pasangan elektron bebas menyendiri yang besar ukurannya. Dan pada H2O sudut H-O-H yang teramati sebesar 104,5⁰ bukan 109,5⁰ hal ini dikarenakan sudut ikatan ditekan oleh dua orbital sp3 yang terisi oleh pasangan elektron menyendiri yang besar ukurannya.
NPM 2013023034
Izin menjawab pertanyaan Nurul, pada metana orbital sp3 mengelilingi inti C karena tolakan elektron dalam orbital, keempat orbital sp3 terletak sejauh mungkim darinsatu ke yang lain mebgarah kesudut-sudut tetrahedron beraturan sehingga geometri ini memberikan sudut ideal sebesar 109,5⁰. Kemudian pada NH3 faktanya sudut H-N-H yang termati sebesar 107,3⁰ bukan 109,5⁰, karena sudut ikatan ditekan oleh orbital sp3 yang terisiboleh pasangan elektron bebas menyendiri yang besar ukurannya. Dan pada H2O sudut H-O-H yang teramati sebesar 104,5⁰ bukan 109,5⁰ hal ini dikarenakan sudut ikatan ditekan oleh dua orbital sp3 yang terisi oleh pasangan elektron menyendiri yang besar ukurannya.
Nama : Dewi Shinta Amelia
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab,
Pada hibridisasi sp3 molekul metana (CH4), tidak ada orbital yang terisi, sepasang elektron menyendiri sehingga sudut ikatan yang terbentuk adalah sudut yang berasal dari tolakan sejauh mungkin dengan sudut yang terbentuk 109,5º.
Pada hibridisasi sp3 molekul air (H2O) terdapat 2 orbital terisi, sepasang elektron menyendiri dengan adanya orbital sepasang elektron menyendiri ini akan menekankan sudut ikatan H-O-H sehingga sudut ikatan yang terbentuk akan lebih kecil dari sudut ikatan CH4 prediksi sudut ikatan yang terbentuk adalah 104,5º.
Pada hibridisasi sp3 molekul amoniak (NH3) terdapat 1 orbital terisi, sepasang elektron menyendiri. Dengan adanya 1 orbital pasangan elektron menyendiri ini akan menekan sudut ikatan H-N-H pada NH3, sehingga sudut ikatan pada molekul NH3 akan lebih kecil daripada sudut ikatan pada molekul CH4 dan lebih besar dari sudut ikatan pada molekul H2O diperkirakan sudut ikatannya adalah 107,3º
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab,
Pada hibridisasi sp3 molekul metana (CH4), tidak ada orbital yang terisi, sepasang elektron menyendiri sehingga sudut ikatan yang terbentuk adalah sudut yang berasal dari tolakan sejauh mungkin dengan sudut yang terbentuk 109,5º.
Pada hibridisasi sp3 molekul air (H2O) terdapat 2 orbital terisi, sepasang elektron menyendiri dengan adanya orbital sepasang elektron menyendiri ini akan menekankan sudut ikatan H-O-H sehingga sudut ikatan yang terbentuk akan lebih kecil dari sudut ikatan CH4 prediksi sudut ikatan yang terbentuk adalah 104,5º.
Pada hibridisasi sp3 molekul amoniak (NH3) terdapat 1 orbital terisi, sepasang elektron menyendiri. Dengan adanya 1 orbital pasangan elektron menyendiri ini akan menekan sudut ikatan H-N-H pada NH3, sehingga sudut ikatan pada molekul NH3 akan lebih kecil daripada sudut ikatan pada molekul CH4 dan lebih besar dari sudut ikatan pada molekul H2O diperkirakan sudut ikatannya adalah 107,3º
nama: ERVIANTINA H
NPM: 2013023036
izin bertanya, dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,5 derajat. sudut ini lebih kecil dibandingkan sudut tetrahedral 109,5 derajat. mengapa hal tersebut terjadi? teriima kasih
NPM: 2013023036
izin bertanya, dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,5 derajat. sudut ini lebih kecil dibandingkan sudut tetrahedral 109,5 derajat. mengapa hal tersebut terjadi? teriima kasih
Nama : Zhilal Zhafirah
NPM 2013023034
Izin menjawab pertanyaan Ervi
pada H2O sudut H-O-H yang teramati sebesar 104,5⁰ bukan 109,5⁰ hal ini dikarenakan sudut ikatan ditekan oleh dua orbital sp3 yang terisi oleh pasangan elektron menyendiri yang besar ukurannya sehingga mengakibatkan sudut ikatan H-O-H nya menjadi 104,5⁰
NPM 2013023034
Izin menjawab pertanyaan Ervi
pada H2O sudut H-O-H yang teramati sebesar 104,5⁰ bukan 109,5⁰ hal ini dikarenakan sudut ikatan ditekan oleh dua orbital sp3 yang terisi oleh pasangan elektron menyendiri yang besar ukurannya sehingga mengakibatkan sudut ikatan H-O-H nya menjadi 104,5⁰
Izin menjawab,
Molekul air harusnya memiliki sudut ikatan tetrahedral (karena memiliki 4 domain) sebesar 109,5°. Tetapi kenyataannya hanya 104,5°.
Hal ini karena jumlah domain elektron dalam molekuk H2O ada 4 buah, terdiri dari dua pasangan elektron ikatan (ikatan dengan H) dan dua pasang elektron bebas (karena untuk berikatan dengan dua atom H hanya dibutuhkan 2 elektron atom O, sehingga tersisa 4 elektron atau 2 pasang elektron yang tidak digunakan dalam berikatan).
Molekul air harusnya memiliki sudut ikatan tetrahedral (karena memiliki 4 domain) sebesar 109,5°. Tetapi kenyataannya hanya 104,5°.
Hal ini karena jumlah domain elektron dalam molekuk H2O ada 4 buah, terdiri dari dua pasangan elektron ikatan (ikatan dengan H) dan dua pasang elektron bebas (karena untuk berikatan dengan dua atom H hanya dibutuhkan 2 elektron atom O, sehingga tersisa 4 elektron atau 2 pasang elektron yang tidak digunakan dalam berikatan).
Nama : Adelia Putri
NPM : 2013023014
Izin bertanya
Dalam teori VSEPR dijelaskan bahwa pasangan elektron bebas lebih kuat tolakannya dibandingkan dengan pasangan elektron ikatan, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
NPM : 2013023014
Izin bertanya
Dalam teori VSEPR dijelaskan bahwa pasangan elektron bebas lebih kuat tolakannya dibandingkan dengan pasangan elektron ikatan, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Nama : Dewi Shinta Amelia
NPM : 2013023052
Izin menjawab, Pasangan elektron bebas (PEB) mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom, sehingga gerakannya lebih leluasa.
NPM : 2013023052
Izin menjawab, Pasangan elektron bebas (PEB) mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom, sehingga gerakannya lebih leluasa.
Nama : Justine
NPM : 2013023024
Izin bertanya kepada kelompok 6, apa saja faktor yang mempengaruhi bentuk molekul?
Terimakasih
NPM : 2013023024
Izin bertanya kepada kelompok 6, apa saja faktor yang mempengaruhi bentuk molekul?
Terimakasih
Nama: Siti Nurani
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
Berdasarkan teori VSEPR, bentuk molekul suatu zat tergantung pada jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Bentuk-bentuk dasar molekul tersebut dapat diturunkan menjadi bentuk molekul lainnya tergantung pada komposisi jumlah PEI dan PEB
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
Berdasarkan teori VSEPR, bentuk molekul suatu zat tergantung pada jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Bentuk-bentuk dasar molekul tersebut dapat diturunkan menjadi bentuk molekul lainnya tergantung pada komposisi jumlah PEI dan PEB
NAMA : ALVINA MIRANDA
NPM : 2013023016
dari kelompok 8
izin menambahkan jawaban,
Berdasarkan teori domain elektron,.
- setiap pasangan elektron pada kulit terluar, baik pasangan elektron ikatan maupun pasangan elektron bebas menempati ruang tertentu, yang disebut domain.
- Ikatan rangkap menempati satu domain, karena pasangan elektron pada ikatan rangkap berada pada daerah atau ruang yang sama diantara dua atom yang berikatan
- Pasangan elektron bebas dan pasanga elektron ikatan rangkap menempati ruang lebih besar dibandingkan ruang yang ditempati pasangan elektron ikatan tunggal
- setiap pasangan elektron saling tolak - menolak satu sama lain dengan urutan kekuatan tolakan, PEB-PEB > PEI-PEB > PEI-PEI (PEB = pasangan elektron bebas, PEI = pasangan elektron ikatan)
- setiap domain pasangan elektron mengambil tempat sedemikian rupa sehingga tolakan diantara pasangan elektron sekecil mungkin
- Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatan
NPM : 2013023016
dari kelompok 8
izin menambahkan jawaban,
Berdasarkan teori domain elektron,.
- setiap pasangan elektron pada kulit terluar, baik pasangan elektron ikatan maupun pasangan elektron bebas menempati ruang tertentu, yang disebut domain.
- Ikatan rangkap menempati satu domain, karena pasangan elektron pada ikatan rangkap berada pada daerah atau ruang yang sama diantara dua atom yang berikatan
- Pasangan elektron bebas dan pasanga elektron ikatan rangkap menempati ruang lebih besar dibandingkan ruang yang ditempati pasangan elektron ikatan tunggal
- setiap pasangan elektron saling tolak - menolak satu sama lain dengan urutan kekuatan tolakan, PEB-PEB > PEI-PEB > PEI-PEI (PEB = pasangan elektron bebas, PEI = pasangan elektron ikatan)
- setiap domain pasangan elektron mengambil tempat sedemikian rupa sehingga tolakan diantara pasangan elektron sekecil mungkin
- Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatan
NAMA : EMILIA NAFAZA
NPM : 2013023002
Iizn bertanya, bagaimana sejarah hibridisasi sp3?
NPM : 2013023002
Iizn bertanya, bagaimana sejarah hibridisasi sp3?
Nama: Siti Nurani
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
CH4 memiliki bentuk molekul tetrahedral dimana semuanya memiliki panjang ikatan dan energi yg sama. Jika tidak di hibridisasi maka akan menghasilkan 3 ikatan yg panjang dan 1 ikatan yg pendek . Sehingga perlu dihibridisasi agar menghasilkan panjang ikatan yg setara dan energi yg sama yaitu hibridisasi SP3 yg energinya lebih rendah dari p dan lebih tinggi dari s
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
CH4 memiliki bentuk molekul tetrahedral dimana semuanya memiliki panjang ikatan dan energi yg sama. Jika tidak di hibridisasi maka akan menghasilkan 3 ikatan yg panjang dan 1 ikatan yg pendek . Sehingga perlu dihibridisasi agar menghasilkan panjang ikatan yg setara dan energi yg sama yaitu hibridisasi SP3 yg energinya lebih rendah dari p dan lebih tinggi dari s
Nama : Annisa Sholeha
NPM : 2013023032
Izin menjawab,
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah dilihat:
(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s, dan orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p)
Teori ikatan valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital p yang terisi setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu CH2. Namun, metilena adalah molekul yang sangat reaktif , sehingga teori ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4.
Lebih lanjut lagi, orbital-orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk berikatan dalam CH4. Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori mengizinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi (adalah benar untuk O2), hal ini berarti akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena perbedaan aras tumpang tindih orbital. Gagasan ini telah dibuktikan salah secara eksperimen, setiap hidrogen pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama.
Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori hibridisasi digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau lebih) elektron:
NPM : 2013023032
Izin menjawab,
Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk sebuah karbon yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon adalah 1s2 2s2 2px1 2py1 atau lebih mudah dilihat:
(Perhatikan bahwa orbital 1s memiliki energi lebih rendah dari orbital 2s, dan orbital 2s berenergi sedikit lebih rendah dari orbital-orbital 2p)
Teori ikatan valensi memprediksikan, berdasarkan pada keberadaan dua orbital p yang terisi setengah, bahwa C akan membentuk dua ikatan kovalen, yaitu CH2. Namun, metilena adalah molekul yang sangat reaktif , sehingga teori ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan keberadaan CH4.
Lebih lanjut lagi, orbital-orbital keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk berikatan dalam CH4. Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori mengizinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi (adalah benar untuk O2), hal ini berarti akan ada beberapa ikatan CH4 yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena perbedaan aras tumpang tindih orbital. Gagasan ini telah dibuktikan salah secara eksperimen, setiap hidrogen pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama.
Untuk menjelaskan keberadaan molekul CH4 ini, maka teori hibridisasi digunakan. Langkah awal hibridisasi adalah eksitasi dari satu (atau lebih) elektron:
Sebagai balasan Emilia Nafaza 2013023002
Re: Bentuk-bentuk molekul
oleh Mulyawan saputra 2013023038 -
nama : Mulyawan Saputra
NPM : 2013023038
izin menjawab sejarah hibridisasi sp3 dimulai dari bentuk molekul Metana.
Pembentukan molekul hidrida karbon atau metana (CH4) dengan konfigurasi atom karbon 6C: 1S² 2s² 2P6
Dengan menggunakan TIV, apabila OA C berinteraksi dengan OA H, maka akan dihasilkan hidrida karbon dengan rumus molekul CH2. Namun faktanya, hidrida karbon yang eksis dan stabil di alam adalah metana dengan rumus moleku CH4 dengan panjang ikatan dan besarnya sudut ikatan yang identik dengan bentuk tetrahedral, bukan molekul CH2.
Berdasarkan hal tersebut, TIV ternyata tidak dapat menjelaskan fonomena yang terjadi pada molekul metana. Para kimiawan berupaya untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada molekul tersebut. Hingga akhirnya Pauling pada tahun 1931 dengan memodifikasi TIV untuk arah ikatan dalam ruang sehingga bentuk molekul metana dapat dimengerti.
Dalam keadaan dasar dan terisolasi , satu elektron yang berada dalam orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p yang belum terisi elektron . Agar orbital 2s dan 2p dalam kondisi degenarate, energi orbital 2s naik dan energi orbital 2p turun. Dalam keadaan degenerate, satu orbital 2s orbital dan tiga orbital 2p tersebut mengalami hibridisasi sehingga menghasilkan empat orbital hibrid SP3 yang masing-masing terisi satu elektron.
Empat orbital sp3 yang masing-masing berisi satu elektron bertumpah tindih dengan empat orbital 1s dari atom H yang membentuk ikatan sigma sp3-s sehingga bentuk molekul CH4 adalah tetrahedral.
itulah yang menjadi sejarah awal munculnya teori hibridisasi sp3
NPM : 2013023038
izin menjawab sejarah hibridisasi sp3 dimulai dari bentuk molekul Metana.
Pembentukan molekul hidrida karbon atau metana (CH4) dengan konfigurasi atom karbon 6C: 1S² 2s² 2P6
Dengan menggunakan TIV, apabila OA C berinteraksi dengan OA H, maka akan dihasilkan hidrida karbon dengan rumus molekul CH2. Namun faktanya, hidrida karbon yang eksis dan stabil di alam adalah metana dengan rumus moleku CH4 dengan panjang ikatan dan besarnya sudut ikatan yang identik dengan bentuk tetrahedral, bukan molekul CH2.
Berdasarkan hal tersebut, TIV ternyata tidak dapat menjelaskan fonomena yang terjadi pada molekul metana. Para kimiawan berupaya untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada molekul tersebut. Hingga akhirnya Pauling pada tahun 1931 dengan memodifikasi TIV untuk arah ikatan dalam ruang sehingga bentuk molekul metana dapat dimengerti.
Dalam keadaan dasar dan terisolasi , satu elektron yang berada dalam orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p yang belum terisi elektron . Agar orbital 2s dan 2p dalam kondisi degenarate, energi orbital 2s naik dan energi orbital 2p turun. Dalam keadaan degenerate, satu orbital 2s orbital dan tiga orbital 2p tersebut mengalami hibridisasi sehingga menghasilkan empat orbital hibrid SP3 yang masing-masing terisi satu elektron.
Empat orbital sp3 yang masing-masing berisi satu elektron bertumpah tindih dengan empat orbital 1s dari atom H yang membentuk ikatan sigma sp3-s sehingga bentuk molekul CH4 adalah tetrahedral.
itulah yang menjadi sejarah awal munculnya teori hibridisasi sp3
nama : Mulyawan Saputra
NPM : 2013023038
iziin bertanya, apakah yang dimaksud dengan keadaan degenerate?
NPM : 2013023038
iziin bertanya, apakah yang dimaksud dengan keadaan degenerate?
Sebagai balasan Mulyawan saputra 2013023038
Re: Bentuk-bentuk molekul
oleh Adelia putri 2013023014 -
Nama : Adelia Putri
NPM : 2013023014
izin mencoba menjawab
Keadaan degenerate adalah ketika dua atau lebih orbital molekul yang berenergi sama.
NPM : 2013023014
izin mencoba menjawab
Keadaan degenerate adalah ketika dua atau lebih orbital molekul yang berenergi sama.
Nama : Dewi Shinta Amelia
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab, Keadaab degenerate adalah keadaan dimana energinya lebih besar daripada keadaan dasar. Keadaan dasar yaitu keadaan dengan energi terendah, yaitu nol.
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab, Keadaab degenerate adalah keadaan dimana energinya lebih besar daripada keadaan dasar. Keadaan dasar yaitu keadaan dengan energi terendah, yaitu nol.
Nama : Sindi Amilia
NPM : 2013023048
Izin bertanya apa yang menyebabkan adanya penurunan sudut ikatan pada teori kedua dan ketiga yang dikemukakan oleh Gillespie dan Nyholm?
NPM : 2013023048
Izin bertanya apa yang menyebabkan adanya penurunan sudut ikatan pada teori kedua dan ketiga yang dikemukakan oleh Gillespie dan Nyholm?
Nama : Dewi Shinta Amelia
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab,
Teori kedua dikemukakan berdasarkan fenomena pada molekul amoniak. Apabila dicermati pada molekul amoniak terdiri atas dua jenis pasangan elektron yaitu pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Molekul amoniak memiliki bentuk trigonal piramida atau piramida segitiga dengan sudut sudut ikatan H-N-H sebesar 107,3º.
Teori ketiga dikemukakan berdasarkan fenomena pada molekul air. Pada molekul air terdiri atas 2 pasang elektron ikatan dan 2 pasang elektron bebas. Molekul air memiliki bentuk seperti huruf V dengan sudut ikatan H-O-H sebesar 104,5º.
Penurunan sudut ikatan dari 107,3º menjadi 104,5º diduga akibat adanya tolakan antar pasangan elektron bebas yang lebih kuat dibandingkan tolakan antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan.
NPM : 2013023052
Kelompok 6
Izin menjawab,
Teori kedua dikemukakan berdasarkan fenomena pada molekul amoniak. Apabila dicermati pada molekul amoniak terdiri atas dua jenis pasangan elektron yaitu pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas. Molekul amoniak memiliki bentuk trigonal piramida atau piramida segitiga dengan sudut sudut ikatan H-N-H sebesar 107,3º.
Teori ketiga dikemukakan berdasarkan fenomena pada molekul air. Pada molekul air terdiri atas 2 pasang elektron ikatan dan 2 pasang elektron bebas. Molekul air memiliki bentuk seperti huruf V dengan sudut ikatan H-O-H sebesar 104,5º.
Penurunan sudut ikatan dari 107,3º menjadi 104,5º diduga akibat adanya tolakan antar pasangan elektron bebas yang lebih kuat dibandingkan tolakan antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan.
Nama : Upit Nurjanah
Npm : 2013023050
Izin bertanya, mengapa bentuk molekul keempat senyawa tersebut berbeda beda dan mengapa sudut ikatan H2O lebih kecil dari tetrahedron?
Terimakasih
Npm : 2013023050
Izin bertanya, mengapa bentuk molekul keempat senyawa tersebut berbeda beda dan mengapa sudut ikatan H2O lebih kecil dari tetrahedron?
Terimakasih
Izin menjawab,
Bentuk molekul bisa beragam karena unsur-unsur yang telah berikatan dan membentuk senyawa atau molekul akan memiliki bentuk molekul yang berbeda-beda agar menjadi lebih stabil. Untuk memprediksi bentuk molekul suatu senyawa dapat menggunakan teori domain elektron dan teori hibridisasi.
Dan untuk mengapa sudut ikatan H2O lebih kecil dari tetrahedron, itu karena adanya elektron tak berikatan pada atom pusat menimbulkan sudut tolakan yang kuat, sehingga sudut ikat antara atom pusat dengan atom terminal menjadi lebih kecil. H2O sudut ikatnya lebih kecil dari NH3, karena elektron tidak berpasangannya lebih banyak.
Bentuk molekul bisa beragam karena unsur-unsur yang telah berikatan dan membentuk senyawa atau molekul akan memiliki bentuk molekul yang berbeda-beda agar menjadi lebih stabil. Untuk memprediksi bentuk molekul suatu senyawa dapat menggunakan teori domain elektron dan teori hibridisasi.
Dan untuk mengapa sudut ikatan H2O lebih kecil dari tetrahedron, itu karena adanya elektron tak berikatan pada atom pusat menimbulkan sudut tolakan yang kuat, sehingga sudut ikat antara atom pusat dengan atom terminal menjadi lebih kecil. H2O sudut ikatnya lebih kecil dari NH3, karena elektron tidak berpasangannya lebih banyak.
Nama: Anisa Auliya Sapitri
Npm: 2013023020
Izin bertanya kepada kelompok 6 kan pada teori VSEPR Terdapat berbagai kelompok senyawa yang geometrinya tidak dapat diprediksi secara tepat, pertanyaan saya kelompok senyawa apa saja yang tidak dapat di prediksi dan apa alsannya?
Npm: 2013023020
Izin bertanya kepada kelompok 6 kan pada teori VSEPR Terdapat berbagai kelompok senyawa yang geometrinya tidak dapat diprediksi secara tepat, pertanyaan saya kelompok senyawa apa saja yang tidak dapat di prediksi dan apa alsannya?
Sebagai balasan Anisa Auliya Sapitri 2013023020
Re: Bentuk-bentuk molekul
oleh Siti Nurani 2013023040 -
Nama: Siti Nurani
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
1. Senyawa logam transisi
Banyak senyawa logam transisi yang geometrinya tidak dapat dijelaskan menggunakan teori VSEPR. Struktur beberapa senyawa ini, meliputi logam hidrida dan kompleks alkil seperti heksametiltungsten dapat diprediksi dengan tepat menggunakan teori VALBOND.
2. Senyawa halida golongan 2
Struktur senyawa halida triatomik dengan logam golongan 2 tidaklah linear pada fase gas seperti yang diprediksi oleh teori VSEPR, melainkan berbentuk tekuk (sudut X-M-X:CaF2, 145°; SrF2, 120°; BaF2, 108°; SrCl2, 130°; BaCl2, 115°; BaBr2, 115°; BaI2, 105°).[9] Gillespie mengajukan bahwa ini disebabkan oleh interaksi ligan dengan elektron pada inti atom logam yang menyebabkan polarisasi atom, sehingga kelopak dalam atom tidaklah simetris berbentuk bola dan memengaruhi geometri molekul
3. Beberapa molekul AX2E2.
Salah satu contohnya adalah molekul litium oksida Li2O yang berbentuk linear daripada berbentuk tekuk. Hal ini dikarenakan ikatan yang bersifat sangat ionik, menyebabkan gaya tolakan yang sangat kuat antara atom litium
4. Beberapa molekul AX6E1 Beberapa molekul AX6E1, seperti anion Te(IV) dan Bi(III), TeCl62−, TeBr62−, BiCl63−, BiBr63− dan BiI63−, berbentuk oktahedron sempurna dan pasangan menyendirinya tidak memengaruhi geometri molekul.
Npm: 2013023040
Izin menjawab,
1. Senyawa logam transisi
Banyak senyawa logam transisi yang geometrinya tidak dapat dijelaskan menggunakan teori VSEPR. Struktur beberapa senyawa ini, meliputi logam hidrida dan kompleks alkil seperti heksametiltungsten dapat diprediksi dengan tepat menggunakan teori VALBOND.
2. Senyawa halida golongan 2
Struktur senyawa halida triatomik dengan logam golongan 2 tidaklah linear pada fase gas seperti yang diprediksi oleh teori VSEPR, melainkan berbentuk tekuk (sudut X-M-X:CaF2, 145°; SrF2, 120°; BaF2, 108°; SrCl2, 130°; BaCl2, 115°; BaBr2, 115°; BaI2, 105°).[9] Gillespie mengajukan bahwa ini disebabkan oleh interaksi ligan dengan elektron pada inti atom logam yang menyebabkan polarisasi atom, sehingga kelopak dalam atom tidaklah simetris berbentuk bola dan memengaruhi geometri molekul
3. Beberapa molekul AX2E2.
Salah satu contohnya adalah molekul litium oksida Li2O yang berbentuk linear daripada berbentuk tekuk. Hal ini dikarenakan ikatan yang bersifat sangat ionik, menyebabkan gaya tolakan yang sangat kuat antara atom litium
4. Beberapa molekul AX6E1 Beberapa molekul AX6E1, seperti anion Te(IV) dan Bi(III), TeCl62−, TeBr62−, BiCl63−, BiBr63− dan BiI63−, berbentuk oktahedron sempurna dan pasangan menyendirinya tidak memengaruhi geometri molekul.
Silahkan kelompok 6 dijawab pertanyaan yang sudah banyak diajukan.
Setiap satu jawaban, satu "reply" ya.
Setiap satu jawaban, satu "reply" ya.
Baik ibu.