Forum diskusi ini terbuka untuk umum, silahkan didiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan materi pertemuan keenam yang masih kurang jelas atau belum dipahami.
Dari artikel yang saya baca di vclass barusan, di sana tertera tulisan: "Membuka wawancara merupakan kunci awal berhasil tidaknya petugas menarik perhatian yang menyenangkan, sehingga sumber lisan dapat bersemangat memberikan keterangannya atau pengalaman historis yang dibutuhkan." Di sini saya ingin bertanya Ibu, bagaimana jikalau narasumber yang menjadi saksi sejarah sumber lisan menolak mengikuti wawancara karena trauma atas apa yang ia saksikan dan rasakan saat kejadian tersebut?
Sekian terima kasih Ibu
Izin memperkenalkan diri nama saya indah permatasari martan dengan NPM 2113033027
Maaf ibu izin bertanya, dalam sejarah lisan apakah pelisan perlu menyertakan (mempunyai) bukti-bukti yang dapat menunjang atau memperkuat ucapan yang ia sampaikan seperti bukti benda atau apapun itu yang berkaitan dengan peristiwa yang ia saksikan agar orang menjadi yakin bahwa memang benar ia mengalami atau menyaksikan peristiwa sejarah tersebut atau cukup dengan ucapan yang ia sampaikan saja?
sekian terimakasih
Nama: Adi Kurniawan
NPM: 2113033015
Baik Bu sebelumnya izin bertanya terkait materi yang sudah di share di vclass, setelah saya membacanya terkait materi bahwasanya seorang peniliti haruslah mencari data bersifat kritis dengan tujuan mendapatkan informasi yang akan didapat dapat dipertanggungjawabkan, baik pertanyaan saya apakah bukti lisan dari seorang narasumber saja sudah cukup dalam menjadi bukti keaslian dalam sumber lisan ini, apakah seorang peneliti tidak perlu lagi dalam mencari bukti pendukung serperti artefak,prastasi,dokumen dan lain lain
Sebelumnya terimakasih Ibu.
Perkenalkan saya Siti Nurhafidhoh npm 2113033003, sebelumnya izinkan saya menjawab pertanyaan dari Adi Kurniwan bu.
Menurut saya bukti lisan dari seorang narasumber sudah cukup karna seperti yang Kuntowijoyo (2003: 27) jelaskan dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya, tetapi tidak melestarikan kejadian-kejadian individual yang unik yang dialami oleh seseorang atau segolongan dan sejarah lisan memungkinkan perluasan masalah sejarah, karena sejarah tidak lagi dibatasi oleh keberadaan dokumen tertulis. Kemudian diperjelas lagi oleh Sommer dan Quinlan (2009:3) bahwa sejarah lisan menyediakan lebih banyak informasi daripada dokumen serta sejarah lisan menyediakan banyak kemungkinan untuk melihat masa lalu, sehingga makin menghidupkan sejarah.
Terimakasih
npm :2113033069
ke
assalamualaikum mohon izin bertanya bu sesuai materi yang telah di saya baca bahwa sejarah lisan dapat di pertanggung jawabkan kebenaran nya dan pertanyaan saya bagaimana cara kita mengetahui sejarah lisan itu benar sesuai fakta dan di tuliskan tanpa ada rekayasa,
terimakasih bu
Nama: Christiano Donny praditya
NPM: 2113033023
izin menjawab pertanyaan dari sinwani,
Sejarah lisan (oral history) berbeda dengan tradisi lisan (oral tradition). Sebelum memahami tentang sejarah lisan, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang perbedaan sejarah lisan dan tradisi lisan. Dalam tradisi lisan bukan berarti sebuah kesaksian mata yang merupakan data lisan juga tidak termasuk rerasan masyarakat yang meskipun lisan tetapi tidak di informasikan dari satu generadi ke generasi lain. Jadi tradisi lisan terbatas didalam kebudayaan lisan masyarakat yang belum mengenal tulisan.
Sejarah lisan tidak didapatkan tetapi dicari dengan kesengajaan. Maksudnya penggalian sumber dilakukan menggunakan teknik wawancara. Teknik ini langsung dilakukan kepada pelaku dan saksi sejarah atau orang yang pernah hidup pada zaman yang sedang di teliti oleh peneliti sejarah (sejarawan). Teknik wawancara ini sedikit berbeda dengan wawancara jurnalistik, karena terdapat persiapan metodologis yang secara kritis dilakukan, pemilihan topik-topik tertentu, kajian pustaka dan dokumen-dokumen yang terkait dengan pedoman wawancara. Selain itu peneliti harus menyeleksi orang yang akan di wawancarai dan menyaring sumber data yang diperoleh dari pengkisah itu sendiri. Pemilihan Sejarah lisan sebagai sumber yang dilisankan, penulisan berdasarkan cerita yang diungkapkan oleh pengkisah yang mengalami suatu peristiwa sejarah, peristiwa yang di alami hanya satu generasi saja. Sehingga lebih banyak dialami dari pengalaman tokoh yang bersangkutan dalam peristiwa sejarah. Jadi, sejarah lisan adalah bagian dari metode sejarah yang meliputi teknik pengumpulan sumber sejarah yang dilakukan dengan wawancara kemudian ditujukan kepada pelaku dan saksi sejarah yang hidup pada jaman yang sedang diteliti oleh peneliti sejarah (sejarawan). Saksi sejarah ini harus benar-benar mengetahui, mengikuti kejadian masa lampau yang diceritakan dengan penuh tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa sejarah. Sebagai bagian dari pengumpulan sumber sejarah (heuristik) dalam metode sejarah, sejarah lisan lebih bersifat melengkapi data-data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis untuk lebih dikembangkan oleh sejarawan masa kini
Terima kasih
Nama : Cristo Andrean Sihotang
NPM : 211303307
Izin menanggapi Bu,
Dari materi yang saya baca,bahwa sejarah lisan tidak dapat dilepaskan dari esensinya, yaitu bersumber pada lisan bukan pada sumber tertulis. Segala yang diucapkan oleh pelaku menjadi dasar dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Memang informasi yang disampaikan oleh pelaku sangat subjektif sekali.izin bertanya bu,Selain informasi dari pelaku sejarah, bagaimana cara mengumpulkan informasi sejarah selain dari informasi pelaku sejarah.Terimakasih.
Nama : Nitya Salsabila
NPM :2113033013
Izin bertanya ibu
Dari materi yang sudah disajikan dalam vclass, dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah lisan merupakan sumber sejarah yang berasal dari seseorang yang dimana ia menjadi saksi dimana peristiwa tersebut terjadi . Jadi yang ingin saya tanyakan Bu jika pada saat pencarian sumber lisan terdapat kesalah, seperti salahnya memilih sumber sejarah yang dimana dia memberikan informasi yang tidak dipercaya ekasliannya tetapi kita sudah melakukan wawancara, apakah hal tersebut ada solusinya ibu?
Terimakasih
Nama:Ramadhan Novian Saputro
NPM:2113033021
izin bertanya buk
Dari artikel yang sudah ibu hadirkan di vclas bisa di simpulkan sejarah lisan adalah sejarah sebagai aktualisasi,karena narasumber adalah orang yang ikut andil atau orang yang ikut pada saat peristiwa itu terjadi,pada point kerja teknis(hubungan dengan alat)terdapat kaset yang berguna untuk menyimpan hasil rekaman dari tape recorder,tetapi dari yang saya tahu kaset itu sangat gampang untuk di bajak,di takutkan sudah tidak aktual lagi di karenakan di bajak itu,yang saya ingin tanyakan ada tidak media lain selain kaset untuk menyimpan hasil rekaman tersebut,sehingga sumber sejarah tersebut bisa terjaga keaktualisasinya
Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb
Nama : enggar ajeng anggini
Npm: 2113033009
Izin bertanya ibu mengenai materi pada pertemuan keenam yakni faktor apa saja yang dapat mendukung penelitian sejarah lisan terimakasih ibu
nama: Dien Frisqyta Amalia
NPM:2113033039
Seperti yang sudah ibu terangkan di ppt tadi bahwasanya si pelisan benar benar mengetahui, mengikuti kejadian yang terjadi dimasa lampau yang telah diceritakan dengan penuh tanggung jawab atas kebenarannya, oleh karena itu saya izin bertanya bagaimana jika sipelisan tidak ingin identitasnya diketahui halayak ramai atas kesaksian yang telah ia ceritakan? karna sesuatu atau lain hal
kurang lebihnya saya mohon maaf, terima kasih,Bu.
Perkenalkan saya Marlian Adi Saputra
NPM 2113033019
Izin bertanya bu
Ketika kita membahas mengenai sumber sejarah lisan, tentu banyak sekali aspek yang perlu dibahas. Salah satunya adalah kebenaran dari sejarah lisan tersebut, karena yang kita tau bahwa tidak semua sumber sejarah lisan langsung dapat dipercaya begitu saja. Pertanyaan saya bagaimana ya buk, agar sumber sejarah lisan yang kita berikan dapat di percaya oleh masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan dikemudian hari.
Baik terimakasih bu
Izin memperkenalkan diri Bu ..
Nama: Aprizal Ardiyansyah
Npm :2113033029
Izin bertanya Bu,setalah saya membaca artikel yang telah ibu berikan ,yang ingin saya tanyakan bagaimana cara kita menentukan narasumber yang paling tepat pada saat wawancara ,jika kita memiliki pilihan narasumber yang banyak , apa kah kita perlu mewawancarai beberapa narasumber ? Dan sebalik nya jika Narasumber nya hanya satu dan Narasumber itu tidak mau memberikan keterangan ,bagaimana cara kita untuk membujuk nya untuk memberikan keterangan Bu,Jika dalam hal ini keterangan narasumber tersebut sangat lah penting dan sangat kita butuhkan untuk penelitian sejarah kita?
Sekian Bu ,Terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Nama: Ilham Pratama
Npm : 2113033059
Dari Artikel yang saya baca tadi : Bahwa sejarah lisan adalah sejarah yang khas dan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pertanyaan saya adalah Bagaimana jika sumber sejarah tersebut menceritakan tentang kisah yang fiktif dan tidak konkrit akan kebenaran nya?.
Sekian pertanyaan saya, wassalamu'alaikum wr wb
Nama : Siti Dyandra Ovielia
NPM : 2113033045
Dari artikel yang telah dipaparkan, disebutkan mengenai sejarah lisan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pertanyaan saya, bagaimana dan dengan cara apa kita dapat mengetahui dan menemukan bahwa suatu sejarah lisan itu ialah benar atau suatu fakta? Terima kasih, Bu. Mohon maaf apabila ada salah kata.
Npm 2113033071
Izin berdiskusi menurut saya sumber sejarah lisan itu kurang efektif karena mungkin saja sejarah itu diceritakan dilebih lebihkan dan ada juga cerita cerita yang terlewat dikarnakan cerita dari generasi ke generasi sehingga membuat aktualitas sejarah itu berkurang
Terimakasih bu
Assalamualaikum wr.wb
Izin memperkenalkan diri
Nama: Devira zidny eight santi
Npm: 2113033005
Izin bertanya ibu
Dalam artikel yang sudah ibu lampirkan saya mendapatkan bahwa pada saat memburu sumber sejarah secara lisan,peneliti harus melewati beberapa metode metodelogi salah satunya adalah seleksi kritis sumber lisan. Seleksi kritis terhadap sumber lisan sendiri sangat penting dalam menemukan/mendapatkan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Pertanyaan saya bagaimana peneliti bisa mengetahui suatu sejarah yang sudah disampaikan oleh saksi itu benar atau tidaknya yang disampaikan tersebut?dan bagaimana jika antara beberapa saksi mengeluarkan pendapat yang berbeda beda tentang kejadian suatu sejarah yang sedang diteliti?
Terimakasih,mohon maaf jika ada salah kata ibu
Wassalamualaikum wr.wb
Izin memperkenalkan diri Bu
Nama: Rahma Wati
Npm: 2113033041
Dari materi ppt yang ibu berikan, izin bertanya bu. Bagaimana jika orang yang di wawancarai pikun atau hilang ingatan ketika ditanya dengan kejadian tersebut. Apa yang harus dilakukan agar dapat menegetahui informasi yang benar.
Sekian, terima kasih bu.
Dari materi yang saya baca Sejarah Lisan merupakan usaha untuk merekam seluruh kenangan dari si pelaku sejarah, agar semua aktifitas yang dilakukannya, yang dilihatnya dan dirasakannya dapat terungkap melalui proses wawancara, pertanyaan saya metode wawancara apa yg dilakukan agar mendapat informasi dari pelaku sejarah?
Terimakasih ibu, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri nama saya Syafa Putri Talisa NPM 2113033031
Setelah saya baca penyampaian di artikel vclass berbagai kelebihan dan kekurangan sejarah sumber lisan apa saja faktor-faktor pendukung penelitian Sejarah sumber Lisan ?
Sekian terima kasih Ibu
Nama : Siti Nurhafidhoh
NPM : 2113033003
Izin bertanya bu
Dari artikel yang yang telah ibu berikan, dalam sumber sejarah itu ada sejarah lisan dan tradisi lisan. Pertanyaan saya jika tradisi lisan itu cerita rakyat yang pengungkap cerita tidak terikat oleh peristiwa nya itu sendiri atau bukan saksi dan peserta dalam peristiwa sejarah tersebut, Mengapa tradisi lisan bisa dikatakan sebagai sumber sejarah, bukankah sumber sejarah itu harus ada saksi atau pelaku sejarah?
Terimakasih bu
Izin memperkenalkan diri nama saya Febrianto npm 2113033053
Izin bertanya bu dari artikel yang saya baca di situ terdapat keterangan bahwa pada saat melakukan wawancara dengan narasumber itu harus menggunakan ilmu psikologi. Nah pertanyaannya saya bagaimana jika si pewawancara tidak memiliki atau tidak menguasai ilmu psikologi apakah pewawancara masih bisa menggunakan ilmu-ilmu yang lain?
Sekian bu, Terimakasih
Izin memperkenalkan diri
Nama: Sabrina Elita Syfaa
NPM: 2113033057
Berdasarkan materi yang telah ibu bagikan di vclass mengenai tentang sejarah lisan. Izin bertanya bu, jika sumber lisan adalah orang yang menyaksikan atau ikut dalam peristiwa tersebut tetapi si sumber lisan mengalami gangguan kesehatan seperti Alzheimer, bagaimana cara kita sebagai pewawancara untuk mengetahui informasi dari peristiwa tersebut sedangkan orang yang berhubungan mengalami gangguan Alzheimer?
Sekian, terima kasih ibu.
Nama: M. Reza Ramadhani
Npm: 2113033049
setelah saya membaca dari materi yang sudah ibu sajikan dalam vcalss tentang penelitian lapangan dalam membuka wawancara, ketika kita memiliki sifat pendiam dan menghadapi sumber lisan tipologi sifat yang sama-sama pendiam... Pertanyaan saya: Jika berada di posisi sseperti itu,bagaimana caranya sumber lisan dapat bersemangat memberikan keterangan atau pengalaman historis yang dibutuhkan?
Terimakasih
Waalaikumsalam wr. wb
dari artikel yang sudah ibu berikan dapat diketahui bahwa sumber sejarah lisan memilliki tahapan yang panjang dalam penelitianan ataupun penulisanya. Jadi apakah hasil dari sumber sejarah lisan ini dapat dimasukan sebagai sejarah sebagai Ilmu?
terimkasih bu
NAMA : RINA PUSPITA SARI
NPM : 2113033061
KELAS : A (GANJIL)
Izin bertanya Bu,
Dari artikel yang telah disajikan saya ingin bertanya. Apa saja kelemahan dari sumber sejarah lisan dan bagaimana perkembangan sejarah lisan yang ada di Indonesia sampai saat ini?
Sekian terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb
Nama:Nurrokhim Adi Saputra
Npm :2113033001
Baik Bu sebelumnya izin bertanya terkait materi yang sudah dishare di vclass, setelah saya membacanya terkait materi bahwasanya seorang peneliti haruslah mencari data bersifat kritis dengan tujuan mendapatkan informasi yang akan dapat dipertanggung jawabkan, baik pertanyaan saya Bagaimana cara dalam pengumpulan informasi lisan dengan teknik Wawancara?
Sekian terima kasih ibu
Izin memperkenalkan diri
Nama : Ahmad Vaizin
NPM : 2113033011
Saya izin bertanya bu
Apakah sumber sejarah yang berasal dari lisan dapat di jadikan sebagai bahan utama dalam menyusun/merangkai sebuah peristiwa sejarah? Kemudian adakah kelebihan dan kekurangan dari sumber sejarah lisan jika dibandingkan dengan sumber sumber sejarah lain nya?
Sekian pertanyaan saya bu, saya ucapkan terimakasih.
Nama : Abi Qolbi Umyaroh Tio Putri
NPM: 2113033075
Dari pemaparan materi terdapat kalimat [Transkripsi ke drive kasar], maksud dari kata Drive Kasar apakah seperti sebuah media '' Coretan'' untuk merangkum hasil wawancara lisan ini dengan kalimat yang masih lengkap dan masih belum di rapihkan atau ada fungsi lain. Terimakasih ibu
Sebelumnya izin memperkenalkan diri
Nama : Ajis zulhakim
Npm : 2113033079
Izin memberikan pendapat buk
Dari materi yang saya baca dari ppt yang telah ibu berikan dan juga saya mencari dari yang lain bahwa,sejarah lisan adalah rekaman dan interpretasi dari ucapan pengakuan seseorang tentang kehidupan dimasa lampau yg artinya lisan tidak sebagai metode tetapi sebagai sumber sejarah itu sendiri.
Tujuan dari sejarah lisan juga untuk memberikan deskripsi yg mendetail tentang kehidupan individu serta menyediakan sarana untuk melakukan rekonstruksi sejarah dan menganalisis perubahan-perubahan sosial.
Terima kasih buk
Waalaikumsalam buk
Izin memperkenalkan diri
Nama : Tri Sela Andani
Npm : 2113033033
Setelah membaca artikel dari ibu dapat saya simpulkan mengenai sejarah lisan.
Sejarah lisan merupakan sebuah usaha pengumpulan data data mengenai informasi pada masa lampau dari seorang tokoh atau pelaku sejarah yang di peroleh dari wawancara. Dari hasil wawancara lisan ini diharapkan dapat sipergunakan oleh para peneliti. Oleh karna itu ruang lingkup wawancara sejarah secara lisan ini harus lebih luas lagi dengan menyiapkan persiapan dengan baik. Manfaat dari melakukan penelitian sejarah lisan ini mengungkapkan berbagai permasalahan sejarah yang belum terungkap atau belum jelas melalui sumber tertulis.
Sekian dari saya bu, terimakasih bu
Wassalamualaikum wr wb.
Nama : Anindya Prameswari
NPM : 2113033067
Izin bertanya Bu, setelah saya membaca artikel yang ibu lampirkan, saya ingin menanyakan terkait seleksi kritis sumber lisan bu yang dimana sumber sejarah lisan memerlukan seleksi secara kritis agar bisa mendapat informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, yang ingin saya tanyakan yaitu menurut Ibu bagaimana cara mengetahui narasumber yang kita wawancarai itu berkata jujur?
Sekian pertanyaan dari saya, saya ucapkan terimakasih Bu
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Radina Febi Aniza
NPM : 2113033055
Izin memberikan pendapat dari artikel yang saya baca, Sejarah lisan merupakan salah satu sumber sejarah yang sah sebagai penulisan sejarah, sejarah lisan itu bersumber dari pelisan yang menceritakan dirinya ikut atau menjadi saksi dari adanya sejarah pada zamannya dengan penuh tanggung jawab atas kebenarannya. Saat melakukan penelitian Sejarah Lisan harus menggunakan metode dan perangkat teknik yang baik dan benar agar mendapat informasi yang lengkap. Penting disadari bahwa yang benar-benar hasil sejarah lisan itu adalah hasil rekaman yang masih ada dalam perangkat teknik atau pita kaset, sedangkan hasil traskripsi dari kaset itu merupakan penulisan hasil rekaman dari sumber lisan dalam rangka memudahkan penelitian sejarah.
Lalu yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah setiap peneliti sumber sejarah secara lisan ini akan mendapatkan informasi yang benar terjadi pada zamannya atau bisa saja peneliti ini ditipu oleh pelisan?
Terima kasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Stefanny Gloria Mulyanti
NPM : 2113033043
Berdasarkan materi keenam yang telah dilampirkan, saya menyimpulkan bahwa sejarah lisan memiliki arti yaitu sumber sejarah yang dilisankan oleh manusia pengikut atau yang menjadi saksi akan adanya peristiwa sejarah pada zamannya. Dan untuk mendukung ke konkritan sejarah lisan itu sendiri tentunya ada persiapan penelitian sejarah lisan, penelitian di lapangan, dan adanya seleksi kritis sumber lisan serta kerja teknis untuk mendukung dan transkipsi dalam praktek sejarah lisan.
Sekian dari saya terimakasih
Nama Saya : Sahrozy Putra Rhomadona
NPM : 2113033037
Izin bertanya bu Dalam artikel yang sudah di berikan terdapat pengertian sejarah lisan, persiapan penelitian sejarah lisan, penelitian lapangan, seleksi kritis sumber lisan, kerja teknis ( hubungan dengan alat) dan juga transkripsi dalam praktek sejarah lisan. Pada penelitian lapangan terdapat wawancara yang merupakan kunci awal berhasil tidaknya petugas menarik perhatian yang menyenangkan, sehingga sumber lisan dapat bersemangat memberikan keteranganya/pengalaman historis yang di butuhkan. Pertanyaan saya bagaimana caranya agar pada saat wawancara sumber lisan tersebut dapat menceritakan kejadian yang telah berlalu dengan sejujur jujurnya? Sekian Terima kasih bu.
Izin Memperkenalkan diri
Nama: Agusta Olyvia Yohani
NPM: 2113033035
Izin menanggapi ibu
Berdasarkakan materi yang telah diberikan, dapat saya simpulkan bahwa sejarah lisan memiliki arti ceritera yang diungkapkan secara lisan dan dikembangkan secara beruntun oleh manusia dan yang menjadi saksi adanya peristiwa sejarah yang terjadi pada zamannya saat itu dan harus diseleksi secara kristis agar kejadian pada masa lalu yang diceritakan benar-benar terjadi. Tentunya dalam penelitian sejarah lisan memiliki beberapa persiapan yaitu perangkat metodologis, persiapan perangkat teknik, persiapan lapangan, dan seleksi kritis sumber lisan. Sekian terimakasih ibu
Saya Anindia NPM 2113033047
Izin meanggapi buk atas pernyataan pendapat dari Alliya putri fersilia Irawan NPM 2113033025
Menurut pendapat saya sejarah lisan bisa di akui kebenaran nya ,karena ,sesuai yang telah saya analisis dari artikel yang di bagikan ibu , sejarah lisan itu memiliki arti yang dapat di pertanggung jawabkan karena sumber nya yang di lisankan dari manusia yang mengikuti kejadian pada masa lampau itu yang bisa di pertanggung jawabkan kebenarannya dengan melakukan seleksi secara kritis pada si pelisan ,
Dari situ sudah menjelaskan bahwasanya sejarah lisan bisa di benarkan karena terdapat seleksi pada pelisannya secara kritis , detail,dan bisa di pertanggung jawaban kan.
Dan yang saya baca pun untuk melakukan penelitian wawancara sejarah lisan ada prosesnya yang melibatkan ilmu psikologi agar tahu si pelisan ini karakternya seperti apa apakah dia orang yang pendiam ,banyak bicara,rendah diri atau angkuh dll.
Dan dengan beberapa seleksi yang akurat, kritis ,dan detail kepada si pelisan ini dengan tujuan wawancara bisa mendapatkan informasi yang akurat dapat di pertanggung jawabkan seperti yang di sebutkan pada artikel yaitu seleksi pada kesehatan pelisan ,sehat kah atau tidak mentalnya jasmani atau rohaninya dalam arti tidak lemah ingatannya ( lupa) ,jadi jelas kebenarannya tidak ada kekurangan pelisan dalam menceritakan kejadian .
Kemudian seleksi kejujuran , apakah si pelisan ini pembohong atau pembual ,jadi ada seleksi apakah si pelisan dalam menceritakan kejadian itu menambahkan-nambahkan cerita atau mengada-adakan dll.jadi wawancara juga membandingkan dengan pelisan lain atau sumber tulisan untuk memastikan kebenaran dan bisa di pertanggung jawabkan,
Kemudian melihat usia si pelisan ,jadi sebelum mewawancara dan membuat sejarah lisan sudah di lihat usia sumber pelisan yang akan di wawancara jika lebih muda dari peristiwa sejarah yang di ceritakan maka tingkat informasi nya hanya perawi kedua atau ketiga ,jadi harus dilihat usia si pelisan dengan usia peristiwa ini harus relevan ,sama yang dalam arti itu tadi sumber sejarah yang di lisankan oleh manusia yang mengikuti dan menjadi saksi kejadian peristiwa tersebut
Nah dari hal tersebut sesuai pendapat saya dan yang telah saya baca sejarah lisan itu bisa di akui kebenaran nya karena seorang peneliti sejarah lisan ini telah mencari informasi yang akurat dan dapat di percaya,sudah melakukan seleksi kritis pada si sumber pelisan agar dapat di pertanggung jawabkan dan menyiapkan segala persiapan sebelum melakukan penelitian sejarah lisan .
Berbeda dengan tradisi lisan yang sudah dijelaskan di artekel ,ini baru cerita rakyat yang turun temurun yang melalui lisan ke lisan dan si pelisannya sendiri tidak mengetahui atau terikat pada saat peristiwa tersebut ,jadi kalau tradisi lisan ini baru bisa di katakan belum tentu terbukti kebenarannya karena pasti setiap turun temurun cerita itu di cerita kan ada yang kurang atau lebih atau bahkan ditambah-tambah
Sekian terimakasih ,saya mohon maaf bila ada kata yang tidak sopan
Wassalamu'alaikum
Izin memperkenalkan diri bu
Nama: Al Ahya Ansori
Npm: 2113033073
Setelah membaca materi tentang sejarah lisan yang ibu berikan, saya ingin bertanya bu.
Bagaimana cara memperoleh sumber sejarah lisan yang valid? Apa bukti bukti yang bisa mendukung jika sumber sejarah lisan itu valid? Apa Kelebihan dan kekurangan penggunaan sejarah lisan sebagai sumber sejarah? apakah penggunaan sejarah lisan masih digunakan sampai saat ini? Dan siapakah yang pertama kali menggunakan sejarah lisan sebagai sumber?
Kurang lebih nya saya mohon maaf.
Terimakasih
izin memperkenalkan diri nama saya Ariska aulia zannati Npm 2113033063
Dari artikel yang sudah ibu berikan dan saya baca di vclass dan tertera disana Melihat usia sumber lisan,,dalam hal ini petugas secara kritis petugas harus memperhatikan perbandingan antara umur sumber lisan dengan peristiwa yang diinformasikan.mengapa bu bila usia si sumber informasi ini cenderung lebih muda mengapa tingkat prowinya berada di kedua atau ketiga dan kenapa justru malah dari sumber lain yang menceritakan saja ? dan apa maksud dari “prowi kedua/ketiga”
sekian terimakasihh
wassalamualaikum wr wb