forum diskusi

forum diskusi

forum diskusi

Jumlah balasan: 34

menurut pendapat kalian, megapa di sekolh dasar saat ini menggunakan model pembelajaran tematik, berikan juga pendapat mu tentang keunggulan dan kekurangan dari model pembelajaran tematik ini?

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Deli Malisda 1953053027 -
Nama : Deli Malisda 

NPM : 1953053027
No. Absen : 09

Izin menjawab bu 
Dalam implementasi Kurikulum 2013 di SD, pembelajaran tematik di SD sangat penting peranannya. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik diharapkan akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam kegiatan belajarnya sambil melakukannya secara real. 

Sekolah dasar menggunakan model pembelajaran tematik karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). 

Menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu: 
1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama. 
3. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama. 
4. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep. 
5. Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial. 

Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya: 
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi 
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative. 
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet 
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi 
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Nafazri Eprilia 1953053003 -
Nama : Nafazri Eprilia
NPM : 1953053003
No.Absen : 25
Kelas : 5A

Izin menjawab
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa
Pada jenjang sekolah dasar menggunakan model pembelajaran ini karena Dalam pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah, dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas, guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang, pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.

Menurut Rusman (2015: 92) beberapa Keunggulan Model pembelajaran tematik, diantaranya:

1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Ayu Farisda Faiz 1913053034 -
Nama: Ayu Farisda Faiz
NPM: 1913053034
Tempat: Bandar Lampung

Izin menjawab
Model pembelajaran tematik sudah mulai diperbicangkan oleh pakar pendidikan di tahun 1999. Pembelajaran tematik yang merujuk pada KBK dan KTSP sudah diberlakukan sejak tahun 2005 yang lalu. Menurut Fogarty ada 10 macam model tematik tetapi yang dipelajari oleh pakar pendidikan Indonesia hanya 3 model yaitu model pembelajaran tematik jenis jaring laba-laba, model pembelajaran tematik jenis terpadu dan model pembelajaran tematik model keterhubungan. Pembelajaran tematik sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Pengalaman bermakna maksudnya anakmemahami konsep – konsep yang telah mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Untuk Implementasi Pembelajaran tematik di sekolah dasar ada beberapa komponen yang perlu dibahas dahulu seperti metode, penilaian, media, langkah pembelajaran dan peran guru. Setelah itu akan dibahas langkah penyusunan Pembelajaran tematik serta contoh Matriks Tematik , Silabus dan RPP.

Beberapa kelebihan Pembelajaran Tematik adalah:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan anak
2. Hasil belajar akan lebih tahan lama
3. Menimbulkan keterampilan berpikir dan skill
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak seperti; kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap orang lain

Beberapa kendala Pembelajaran Tematik adalah:
1. Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba,
program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester.
2. Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali Matematika dalam 1 semester.
3. Menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema.

Beberapa cara mengatasi kendala Pembelajaran Tematik sebagai berikut:
1. Kerja Team Work dari para guru SD tiap jenjang untuk membuat perencanaan hingga pelaksanaan.
2. Para siswa diajak terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema 3 hari sebelumnya.
3. Menggunakan bahan ajar tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan bahkan evaluasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Wika Orin Sherialiusani 1913053039 -
Nama : Wika Orin Sherialiusani
Npm : 1913053039
Absen : 35

Model pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar bermakna kepada peserta didik di Sekolah Dasar. Model pembelajaran tematik adalah suatu konsep pendekatan belajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dimana dalam pembelajaran tematik siswa akan dapat memahami konsep yang dipelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya.

Menurut saya, salah satu alasan diterapkannya model pembelajaran tematik di sekolah dasar adalah karena pembelajaran tematik ini mampu memberikan peluang untuk pengembangan kreativitas. Hal ini disebabkan, pembelajaran tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analitik terhadap konsep-konsep yang dipadukan. Aktivitas pembelajaran lebih banyak berpusat kepada siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif. Siswa harus siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, berpasangan, kelompok ataupun klasikal. Siswa juga harus memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif, misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana dan pemecahan masalah.

Keunggulan model pembelajaran tematik diantaranya yaitu :
menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1). Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2). Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3). Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4). Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5). Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial.

Sedangkan kekurangan model pembelajaran tematik menurut Tim Puskur (dalam Rusman, 2015) diantaranya :
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Aradatullah Dita Illahiyah -
Nama : Aradatullah Dita Illahiyah
Npm : 1963053001
No Absen : 06

Izin menjawab,
Pembelajaran tematik adalah kegiatan belajar yang paling sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa sekolah dasar. Karena pada umunya anak pada usia sekolah dasar masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berfikir secraa abstrak. Maka dari itu pembelajaran yang tepat untuk diterapakan di sekolah dasar kelas rendah, yanki harus memiliki beberapa keunggulan. 

Hakikat belajar tematik Pembelajaran teamatik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pedekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberi pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik siswa, akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang tempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya (Rusman, 2012: 254).

Karakteristik pembelajaran tematik
Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak;
Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antara skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya akan memberi dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari;
Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari;
Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasarkan pada pendekatan diskoveri inkuiri, yaitu siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.

Pentingnya pembelajaran tematik untuk murid SD Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual menjadi proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antara mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional (Rusman, 2012: 257)
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Sarah Azizah 1953053008 -
Nama: Sarah Azizah
NPM: 1953053008
No. Absen: 30
izin Menjawab ibu,
Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru, namun wajib dalam diimplementasikan dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 karena Pembelajaran tematik merupakan pola pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, nilai dan sikap pembelajaran dengan menggunakan tema. Pembelajaran tematik dengan demikian adalah pembelajaran terpadu atau terintegrasi yang melibatkan beberapa pelajaran bahkan lintas rumpun mata pelajaran yang diikat dalam tema-tema tertentu.

Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tematik:
Keunggulan:
1). Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2). Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3). Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4). Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.

Kelemahan:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Sekar Putri 1913053089 -
Nama: Sekar Putri Hapsari
Npm: 1913053089
No Absen: 31
Izin menjawab bu,
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran kedalam sebuah tema, pembelajaran tematik di sekolah dasar menekankan keaktifan siswa pada pembelajaran, sehingga dengan keterlibatan siswa secara aktif maka hasil belajar yang diperoleh akan lebih baik dan pembelajaran akan lebih bermakna. Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD,disebutkan bahwa tujuan dari pembelajaran tematik adalah menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi, memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat, sedangkan ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata pelajaran kecuali agama.

Keunggulan:
1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Kelemahan:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Marsasanda Andarin 1913053026 -
Nama : Marsasanda Andarin
NPM : 1913053026
No. Absen : 22

Izin menjawab bu,
Model pembelajaran tematik diterapkan di sekolah dasar karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang tempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Dalam implementasi Kurikulum 2013 di SD, pembelajaran tematik di SD sangat penting peranannya. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan  terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik diharapkan akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam kegiatan belajarnya sambil melakukannya secara riil.
Sebagai pendekatan pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa, pendekatan pembelajaran tematik memilki beberapa kelebihan dibandingkan pendekatan pembelajaran terpisah. Menurut Rusman (2015: 92) beberapa kelebihan pendekatan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata,  dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama dalam hal pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Chika Nurpalo Afiany 1913053021 -
Nama: Chika Nurpalo Afiany
NPM: 1913053021
No. Absen: 08

Izin menjawab pertanyaan.

Karena  pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah, dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Kelebihan pembelajaran tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan yang diperolehnya. Kelebihan yang dimaksud yaitu:

1. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

2. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.


Kekurangan pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa kelebihan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:

1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.

2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh RAHAYU SETIA RESMI 1913053047 -
Nama : RAHAYU SETIA RESMI
NPM : 1913053047
No.Absen : 28
Menurut pendapat kalian, mengapa di sekolah dasar saat ini menggunakan model pembelajaran tematik, berikan juga pendapat mu tentang keunggulan dan kekurangan dari model pembelajaran tematik ini?
Jawab :
Izin,memberikan pendapat menurut saya memang sangatlah tepat menggunakan model pembelajaran tematik bagi jenjang sekolah dasar karena dilihat dari karakteristik peserta didik anak SD terletak pada perkembangan yang bersifat holistik atau terpadu. Perkembangan holistik merupakan cakupan dari semua kemampuan anak, yaitu secara sosial, emosional, fisik dan intelektualnya, maka dari itu ketiga aspek ini tidak dapat dipisahkan. Aspek perkembangan tersebut haruslah saling berkaitan dan akan terpadu dengan pengalaman kehidupan dan lingkungan.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir diatas, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
2. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi .
Dapat disimpulkan bahwa peserta didik SD masih sangat bergantung dengan objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya,sehingga masih melihat segala sesuatu yang terjadi itu sebagai satu keutuhan (holistik),sehingga model pembelajaran tematik sangatlah cocok digunakan karena model ini merupakan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Keunggulan model tematik :
1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada peserta didik yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.
4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
5. Membantu peserta didik membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.
6. Peserta Didik lebih bergairah karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata peljaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain.
7. Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan materi

Kekurangan Model Tematik :
1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat melaksanakannya dengan baik.
2. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata pelajaran.
3. Menuntut penyediaan alat, bahan, sarana dan prasarana untuk berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak. Pembelajaran tematik berlangsung dalam satu atau beberapa pembelajaran.
4. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Siti Lufiah Dwi Putri 1913053040 -
Nama : Siti Lufiah Dwi Putri
NPM : 1913053040
No. Absen : 33
Izin menjawab

Pembelajaran tematik sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik bertujuan menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi, memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, memudahkan peserta didik untuk memahamimateri/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat. Ada beberapa alasan Pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik antara lain:
1) Pola pikiran anak yang masih holistik artinya usia peserta didik sekitar 4 – 10 tahun pola pemikirannya masih satu kesatuan, umumnya mereka menjadi berpikir fragmented karena pola asuh orang dewasa yang memisah-misahkannya.
2) Usia siswa SD masih bersifat operasional kongkrit menurut Jean Piaget bahwa pada usia tersebut masih butuh alat peraga (media) yang kongkrit (nyata) untuk menjelaskan suatu konsep.
3) Pada saat proses belajar untuk mengenal suatu konsep tentu tidak lepas dari kehidupan yang paling dekat dengan lingkungan peserta didik oleh karena melalui tema yang menarik perhatian peserta didik, pendidik dapat membelajarkan beberapa mata pelajaran seperti: Matematika, IPA, IPS, B.Indonesia, Seni Budaya Keterampilan (SBK), PPKn, Agama dan Olahraga.
4) Pembelajaran tematik sudah diperkenalkan sejak peserta didik duduk dibangku TK oleh karena sangat sinambung sekali ketika peserta didik kelas 1 sampai 3 SD bahkan peserta didik 4-6 SD jika memungkinkan waktu dan konsep-konsep yang akan dikaitkan dalam berbagai mata pelajaran menggunakan pembelajaran tematik tersebut.

Keunggulan dari model pembelajaran tematik, yaitu :
- Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
- Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
- Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
- Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.

Kelemahan dari model pembelajaran tematik, yaitu :
- Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, Kepercayaan diri, keterampilan dan kreatifitas tinggi untuk mengaitkan tema dengan materi pokok. Namun tidak semua pendidik menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran dengan tepat.
- Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi. Namun tidak semua peserta didik memiliki kemampuan belajar yang baik.
- Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan beragam serta berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan. Namun tidak semua sekolah memiliki sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan beragam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Intan Novalia amara 1913053113 -
Nama : Intan Novalia Amara
Npm : 1913053113
Absen : 18
Izin menjawab bu
Pembelajaran teamatik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pedekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberi pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik siswa, akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang tempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya (Rusman, 2012: 254).

Pentingnya pembelajaran tematik untuk murid SD Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual menjadi proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antara mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional (Rusman, 2012: 257)

Menurut Kunandar (2007:315) keunggulam pembelajaran tematik adalah :

1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.

Kekurangam pembelajaran tematik adalah :
1. Menuntut peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, kreatifitas tinggi, keterampilan, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi. Namun tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
2. Dalam pengembangan kreatifitas akademik, menuntut kemampuan belajar siswa yang baik dalam aspek intelegensi.
3. Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan beragam serta berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
4. Memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.
5. Pembelajaran tematik memerlukan system penilaian dan pengukuran ( obyek, indikator, dan prosedur ) yang terpadu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Hanania Ayu Widya 1913053004 -
Nama : Hanania Ayu Widya
Npm : 1913053004
No. Absen : 14

Izin menjawab,
Pembelajaran tematik diterapkan di sekolah dasar karena :
A. berpikir masih holistik artinya pada umumnya siswa SD masih berpikir satu kesatuan dan belum bisa terkotak-kotak.
B. masih senang bermain artinya siswa TK dan SD masih senang aktif bergerak untuk melancarkan psikomotor kasarnya.
C. rasa ingin tahu yang besar artinya anak usia 4 – 12 tahun rasa ingin tahu sangat besar, terlihat dari perilaku mereka ketika mereka berusia balita selalu bertanya mengapa.
D. berpikir operasional kongkrit artinya menurut Jean Piaget , siswa yang berusia 6 – 14 tahun termasuk tingkat berpikir operasional kongkrit. Mereka butuh media/alat peraga yang sebenarnya (real) untuk memahami sesuatu fakta/peristiwa. Mereka belum bisa berpikir abstrak seperti orang dewasa umumnya.

Kelebihan pembelajaran tematik :
1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
2. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
3. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
4. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
5. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
6. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.

Kelemahan pembelajaran tematik :
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Gisella Adinda Putri Panjaitan 1913053044 -
Nama : Gisella Adinda Putri Panjaitan
Npm : 1913053044
Absen : 12
Izin menjawab,
Pembelajaran tematik adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran pada beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang kemudian di kemas dalam bentuk tema. Pembelajaran tematik memberi peluang kepada anak untuk membangun sinergi kemampuannya, sehingga kemampuan yang diperoleh dari satu mata pelajaran akan saling memperkuat kemampuan yang diperoleh dari mata pelajaran lain sang guru dapat 
membelajarkan beberapa mata pelajaran seperti: Matematika, IPA, IPS, 
B.Indonesia, Seni Budaya Keterampilan (SBK), PPKn, Agama dan Olahraga. Pembelajaran tematik sudah diperkenalkan sejak siswa duduk dibangku TK oleh karena sangat sinambung sekali ketika siswa kelas 1 sampai 3 SD bahkan siswa 4-6 SD jika memungkinkan waktu dan konsep-konsep yang akan dikaitkan dalam berbagai mata pelajaran menggunakan pembelajaran tematik tersebut.
Keunggulan dan Kelemahan Tematik
Keunggulan:
1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan sosial anak.
4. Menumbuhkembangkan motivasi dan minat belajar anak karena pembelajaran menyajikn pembelajaran yang bersifat pragmatis atau sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan peserta didik.
5. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tematik:
6. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
Kelemahan:
1. Guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2. Peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4. Kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
Terimakasih bu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Nabila Salsabila 1913053048 -
Nama: Nabila Salsabila
NPM : 1913053048

Izin menjawab Bu,
Model pembelajaran tematik cocok digunakan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar karena pembelajaran tematik sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berfikir secara abstrak. Pembelajaran tematik sendiri merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Dengan fokus perhatiannya terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya. Model pembelajaran tematik dapat memusatkan perhatian peserta didik dengan mudah pada suatu tema materi yang jelas; mengembangkan berbagai kompetensi dasar, memberikan pemahaman materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; serta memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif.

Bahkan pembelajaran tematik memberikan peluang untuk pengembangan
kreativitas anak. Hal ini disebabkan, pembelajaran tematik menekankan anak, pada pengembangan kemampuan analitik terhadap konsep-konsep yang dipadukan dan aktivitas pembelajaran lebih banyak berpusat kepada siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif serta siswa harus memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif,
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana dan pemecahan masalah.

Pembelajaran tematik memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan. Ketiga ranah sasaran pendidikan ini meliputi (jujur, teliti, tekun, terbuka terhadap gagasan ilmiah), keterampilan (memperoleh, memilih, dan memanfaatkan informasi, menggunakan alat, mengamati, membaca grafik, termasuk juga keterampilan sosial seperti bekerjasama dan kepemimpinan), dan wawasan kognitif (seperti gagasan konseptual tentang lingkungan dan alam sekitar).
Pembelajaran tematik memberi peluang kepada anak untuk membangun sinergi kemampuannya, sehingga kemampuan yang diperoleh dari satu mata pelajaran akan saling memperkuat kemampuan yang diperoleh dari mata pelajaran lain.

Keunggulan pembelajaran tematik
1. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan sosial anak.
2. Menumbuhkembangkan motivasi dan minat belajar anak karena pembelajaran menyajikn pembelajaran yang bersifat pragmatis atau sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan peserta didik.
3. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Kelemahan pembelajaran tematik
Sulitnya mengaitakan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran, dikarenakan kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk menguasai secara mendalam penjabaran tema. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Marti Fitria Rohmah 1913053076 -
Nama: Marti Fitria Rohmah
NPM: 1913053076
No. Absen: 23
Kelas: Semester 5A

Izin menjawab
Saat ini Sekolah Dasar menerapkan pembelajaran tematik karena untuk menumbuhkan pemahaman siswa atas konsep yang dipelajari serta kreativitasannya dalam memaknai pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Materi yang tertuang dalam beberapa mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep.
2. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh karena mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
3. Peserta didik mudah memusatkan perhatian karena beberapa mata pelajaran dikemas dalam satu tema.
4. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dalam tema yang sama.
5. Pembelajaran tematik melatih peserta didik untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran, sehingga peserta didik mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
6. Pembelajaran tematik dapat menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan.

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan, diantaranya:
1. Guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya.
3. Model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative peserta didik.
4. Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
5. Pembelajaran tematik memerlukan kurikulum yang luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
6. Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
7. Pembelajaran tematik cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma 1913053117 -
Nama : Zakia Nur Aras Wiguna Kusuma
NPM : 1913053117
No. Absen : 37

Penetapan pembelajaran tematik dalam pembelajaran di kelas rendah SD tidak terlepas dari perkembangan akan konsep pendekatan terpadu itu sendiri. Karena pada dasarnya pembelajaran tematik merupakan terapan dari pembelajaran terpadu. Keterpaduan ini dapat dicapai melalui pemusatan pelajaran pada satu masalah tertentu dengan alternatif pemecahan melalui berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran yang diperlukan. Sehingga batas-batas antara mata pelajaran dapat ditiadakan.

Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual menjadi proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antara mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional.

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan relevan denga tingkat perkembangan dan kebutuhannya
2. Menyenangkan karena kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena kegiatan belajar akan menjadi lebih berkesan dan bermakna
4. Keterampilan berfikir anak berkembang dalam proses pembelajaran tematik
5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan peserta didik
6. Keterampilan sosial anak akan dapat lebih berkembang secara optimal. Disamping itu pembelajaran tematik juga menyajikan beberapa keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes, pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
7. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna. Pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama dalam hal pelaksanaannya, yaitu:
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memiliki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Frischa Ramadhan Putri 1913053112 -

Nama: Frischa Ramadhan Putri

NPM: 1913053112

No. Absen: 11

Jenjang Sekolah Dasar dapat dikatakan sebagai fondasi awal anak dalam menempuh dunia pendidikan. Pada jenjang ini anak diberikan pengetahuan awal seperti kemampuan membaca, menulis, maupun berhitung. Selain yang bersifat kognitif, secara afektif anak dapat belajar sosialisasi dengan teman sebaya serta mulai dilatih belajar mandiri pada jenjang ini. Oleh karena itu, jenjang ini memiliki peran yang penting dalam mengembangkan daya intelektual serta sikap mental anak sebagai penerus bangsa. Mengingat pentingnya peran dan antusiasme yang terus meningkat dari masyarakat maka, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang Sekolah Dasar (SD) melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Upaya ini salah satunya yaitu mengenai pembaharuan konsep pembelajaran yang semula pembelajaran terpisah (separated learning) kini menjadi pembelajaran yang terpadu (integrated learning).

Sejak bergulirnya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004 untuk kelas 1 dan 2 SD dihimbau oleh dinas Pendidikan Indonesia untuk menerapkan pembelajaran tematik. Belum 2 tahun muncul embrio dari KBK yaitu KTSP, tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghimbau kelas 1 sampai 3 SD untuk menerapkan pembelajaran tematik.

Alasan pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik antara lain:

1. Pola pikiran anak yang masih holistik artinya usia siswa sekitar 4-10 tahun pola pemikirannya masih satu kesatuan, umumnya mereka menjadi berpikir fragmented karena pola asuh orang dewasa yang memisah-misahkannya.

2. Usia siswa SD masih bersifat operasional kongkrit, menurut Jean Piaget bahwa pada usia tersebut masih butuh alat peraga (media) yang kongkrit (nyata) untuk menjelaskan suatu konsep.

3. Saat proses belajar untuk mengenal suatu konsep tentu tidak lepas dari kehidupan yang paling dekat dengan lingkungan siswa oleh karena melalui payung tema yang menarik perhatian siswa ,sang guru dapat mengajarkan beberapa mata pelajaran seperti: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya Keterampilan (SBK), PPKn, Agama dan Olahraga. 

4. Pembelajaran tematik sudah diperkenalkan sejak siswa duduk dibangku TK oleh karena sangat sinambung sekali ketika siswa kelas 1 sampai 3 SD bahkan siswa 4-6 SD jika memungkinkan waktu dan konsep-konsep yang akan dikaitkan dalam berbagai mata pelajaran menggunakan pembelajaran tematik tersebut.

Pembelajaran tematik ada kelebihan dan kendalanya. Beberapa kelebihan Pembelajaran Tematik adalah:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan anak

2. Hasil belajar akan lebih tahan lama

3. Menimbulkan keterampilan berpikir dan skill

4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak seperti; kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap orang lain

Beberapa kendala Pembelajaran Tematik adalah:

1. Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester.

2. Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali Matematika dalam 1 semester.

3. Menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema.

Beberapa cara mengatasi kendala Pembelajaran Tematik sebagai berikut:

1. Kerja Team Work dari para guru SD tiap jenjang untuk membuat perencanaan hingga pelaksanaan.

2. Para siswa diajak terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema 3 hari sebelumnya.

3. Menggunakan bahan ajar tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan bahkan evaluasi.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Lina Pertiwi 1913053055 -
Nama: Lina Pertiwi
NPM: 1913053055
No. Absen: 21


Izin menjawab pertanyaan dari Ibu,
Pembelajaran tematik adalah kegiatan belajar yang paling sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa sekolah dasar. Karena pada umunya anak pada usia sekolah dasar masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berfikir secraa abstrak. Maka dari itu pembelajaran yang tepat untuk diterapakan di sekolah dasar kelas rendah, yakni harus memiliki beberapa keunggulan. Berkaitan dengan itu proses pembelajaran harus pula mampu menumbuhkan pemahaman sisiwa atas konsep yang dipelajarinya serta kreativitasnya dalam memaknai pembelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut.

Pentingnya pembelajaran Tematik diterapkan di sekolah dasar karena untuk menumbuhkan pemahaman siswa atas konsep yang dipelajari serta kreativitasannya dalam memaknai pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Dalam Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa, standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaksi, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi anak didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan runag yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian sesaui bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi anak.



Menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5. Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial.

Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama dalam hal pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Serly Zahra Zetira -
Nama: Serly Zahra Zetira
NPM: 1913053137
No Absen: 32

Izin menjawab,
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaranterpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baiksecara individu maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep sertaprinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu ataubeberapa mata pelajaran. Penerapan pembelajaran ini dapat dilakukan melalui tigapendekatan yakni: penentuan berdasarkan keterkaitan standar kompetensi dankompetensi dasar, tema, dan masalah yang dihadapi. Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD,disebutkanbahwa tujuan dari pembelajaran tematik adalah menghilangkan atau mengurangiterjadinya tumpah tindih materi, memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna, memudahkan peserta didik untuk memahamimateri/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik danmeningkat, sedangkan ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD darisemua mata pelajaran kecuali agama. Pembelajaran tematik siswa membutuhkankemampuan dalam memahami konsep-konsep materi pembelajaran antar bidang studi,baik secara lisan maupun secara tulisan, disebutkan dalam tujuan pembelajarantematik untuk menghindari tumpang tindihnya suatu meteri pembelajaran makaditerapkannya sistem tema.


- kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1). Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2). Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3). Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4). Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5). Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial.

- kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Husna Hidayat 1913053134 -
Nama : Husna Hidayat
NPM : 1913053134
No. Absen : 16

Izin menjawab,
Di Sekolah Dasar saat ini menggunakan model pembelajaran tematik karena untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran tematik yang dapat menjadi acuan dan contoh konkret, disiapkan model pelaksanaan pembelajaran tematik untuk SD/MI kelas I hingga kelas III.  
Kelebihan model pembelajaran tematik:
1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan 
dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata,  dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Kekurangan model pembelajaran tematik:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Anggi Cahyani Putri 1913053083 -
Nama : Anggi Cahyani Putri
Npm : 1913053083
No. Absen : 03

Izin menjawab bu,

Model Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dalam implementasi Kurikulum 2013 di SD, pembelajaran tematik di SD sangat penting peranannya. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik diharapkan akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam kegiatan belajarnya sambil melakukannya secara riil.

Pentingnya pembelajaran tematik untuk murid SD adalah Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual menjadi proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antara mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional (Rusman, 2012: 257)

• Keunggulan model pembelajaran tematik di SD

1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
2. Kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa;
3. Kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.


• Kekurangan model pembelajaran tematik di Sd

1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat melaksanakannya dengan baik.
2. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata pelajaran.
3. Menuntut penyediaan alat, bahan, sarana dan prasarana untuk berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak. Pembelajaran tematik berlangsung dalam satu atau beberapa session. Pada tiap session dibahas
beberapa pokok dari beberapa mata pelajaran, sehingga alat, bahan, sarana dan prasarana harus tersedia sesuai dengan pokok-pokok mata pelajaran yang disajikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Annisa Fahma Rani 1913053090 -
Nama : Annisa Fahma Rani
NPM : 1953053090
No. Absen : 05

Izin menjawab bu
Model pembelajaran tematik sudah mulai diperbicangkan oleh pakar pendidikan di tahun 1999. Dalam implementasi Kurikulum 2013 di SD, pembelajaran tematik di SD sangat penting peranannya. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik diharapkan akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam kegiatan belajarnya sambil melakukannya secara real.

Sekolah dasar menggunakan model pembelajaran tematik karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

Menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema yang sama.
3. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi beberapa mapel dalam tema yang sama.
4. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5. Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan remidial.

Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Adhisa Risti Balqis 1913053011 -
Nama : Adhisa Risti Balqis
NPM : 1913053011
No. Absen : 01

Izin menjawab bu,
Pembelajaran tematik adalah sebuah pembelajaran yang dikemas ke dalam bentuk tema yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang disajikan dalam satu wadah yang terpadu. Pembelajaran tematik merupakan salah satu dari model-model pembelajaran yang dipadukan/terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang menekankan siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. sehingga dalam kegiatan pembelajaran, siswa secara aktif diarahkan untuk terlibat. Hal inilah yang mendasari terbentuknya pembelajaran tematik dan menghilangkan serta menolak proses latihan/hafalan (driil), dan monoton, sebagai dasar untuk menanamkan dan membentuk pengetahuan dan struktur intelektual pada anak sekolah dasar secara holistik.
Dalam pembelajaran tematik ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang berkaitan dengan pembelajaran tematik ini, model pembelajaran tematik ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
(1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sekolah dasar,
(2) kegiatan belajar memberi kesan yang bermakna, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat,
(3) mengembangkan keterampilan sosial pada siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, berbudi pekerti dan dapat menerima masukan dan tanggapan dengan sopan dari orang lain tanpa minder atau malu,
(4) pelaksanaan pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan siswa,
(5) mengembangkan keterampilan berpikir siswa,
(6) kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada permasalahan yang sering dijumpai siswa dalam lingkungannya.

Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Khalda Sephina Riswani 1913053045 -
Nama : Khalda Sephina Riswani
NPM : 1913053045
No. Absen : 19

Izin menjawab,
Pada dasarnya peserta didik di sekolah dasar mengalami perkembangan kecerdasan yang luar biasa. Mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana.

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar mengacu pada pembelajaran tematik yang merupakan implementasi dari KTSP. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.

Ketika melakukan suatu pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangan nya,
Kelebihan dari penggunaan pembelajaran tematik di sekolah dasar, yaitu Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik, Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik, Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna, Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi, Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama, Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik. Sedangkan kekurangan nya yaitu berfokus pada pendidik, misalnya seorang pendidik kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Anisa Nurjayanti 1913053125 -
Nama : Anisa Nurjayanti
NPM : 1913053125
No. Absen : 04

Izin menjawab Ibu.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.

Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa penggunaan model pembelajaran tematik di SD dikarenakan dalam penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap perkembangannya peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik). Selain itu pada model pembelajaran tematik memberikan pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

Menurut Trianto (2010: 157) kelebihan atau keunggulan pelaksanaan pembelajaran tematik adalah, sebagai berikut:
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indicator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpah tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan;
2. Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir;
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidah terpecah-pecah; dan
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran, maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Menurut Rusman (2015) beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya yaitu:
1. Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
4. Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
5. Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6. Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Dini Ariska Putri 1913053070 -
Nama : Dini Ariska Putri
NPM : 1913053070
No. Absen : 10

Izin menjawab bu,
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diintegrasikan. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa.

Saat ini di sekolah dasar menggunakan model pembelajaran tematik karena pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik. Adapun cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual menjadi proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antara mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. Sehingga pada pembelajaran tematik terpadu sangat relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar, yang diharapkan mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang sifatnya memandu peserta didik dalam mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut dalam KTSP maupun Kurikulum 2013.

Keunggulan model pembelajaran tematik, diantaranya :
1. pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sekolah dasar,
2. kegiatan belajar memberi kesan yang bermakna, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat,
3. mengembangkan keterampilan sosial pada siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, berbudi pekerti dan dapat menerima masukan dan tanggapan dengan sopan dari orang lain tanpa minder atau malu,
4. pelaksanaan pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan siswa,
5. mengembangkan keterampilan berpikir siswa,
6. kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada permasalahan yang sering dijumpai siswa dalam lingkungannya.

Kekurangan model pembelajaran tematik yaitu:
1) Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
2) Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
3) Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
4) Dalam penerapannya, sulit menerapkan model pembelajaran ini secara penuh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Yunida Maharani 1953053025 -
Nama : Yunida Maharani
Npm : 1953053025
No absen : 36
Izin menjawab :
Penerapan pembelajaran tematik untuk kelas 1 sampai 3 mengacu pada peraturan menteri pendidikan tahun 2006 tengtang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.lampiran peraturan mentri tersebut bab 2, bagian b tengtang struktur kurikulum pendidikan umum, butir 1.c dinyatakan bahwa pembelajaran kelas 1 sampai 3 SD dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
Dua alasan mendasar diterapkan pembelajaran tematik untuk kelas 1 sampai keLas 3 SD yaitu :
1. perkembangan psikologis anak
Anak yang duduk dikelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.masa usia dini merupakan masa perkembangan sangat penting dan sering disebut the golden yearsbagi kehidupan seseorang .pada usia ini anak belajar dari hal hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat,didengar,dibaui dan diraba
2. pembelajaran bermakna
Proses belajar tidak sekedar menghapal konsep konsep atau fakta belaka, tetapi kegiatan menghubungkan konsep konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh hal ini sejalan dengan falsafah konstruktifisme yang menyatakan bahwa manusia mengkontruksi pengetahuannnya melalaui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannnya.
Keuntungan pembeajaran tematik :
1. pembelajaran menjadi menyenangkan
2. siswa mudah memusatkan perhatian
3. penguasaan kompetensi akan lebih kuat dan mendalam
4. hemat waktu

Kelemahan pembelajaran tematik terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Hanna Wahyu Aruming Tyas -
Nama : Hanna Wahyu Aruming Tyas
NPM : 1953053011
No. Absen : 15

Izin menjawab bu,
Pembelajaran tematik sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Pengalaman bermakna maksudnya anak memahami konsep – konsep yang telah mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. (Depdikbud, tim pengembang PGSD,1996). Sebab sekarang digunakannya model pembelajaran tematik ini yaitu bisa dikatakan pelaksanaan pendekatan tematik memiliki relevansi yang sangat kuat dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar yang berada pada fase operasional konkrit. Melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik anak sekolah dasar akan diajak belajar sesuai dengan dunia nya yaitu pembelajaran yang dekat dengan konteks kehidupan dan pengalamannya sehari-hari. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.

Keunggulan tematik ini menurut saya dalam metode pembelajarannya bisa sangat bervariasi agar peserta didik tidak merasa bosan contohnya : bermain peran, karya wisata, tanya jawab, eksperimen, bernyanyi, papan buletin, pemberian tugas, pameran, pemecahan masalah, diskusi kelompok, pengamatan, latihan, dll. Dalam jurnal Hilda Karli terdapat keunggulan dan kekurangan dalam tematik yaitu keunggulan lain tematik ini adalah : 1) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan anak, 2) Hasil belajar akan lebih tahan lama, Menimbulkan keterampilan berpikir dan skill, 3) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak seperti; kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap orang lain.
Kekurangannya yaitu : 1) Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester, 2) Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali Matematika dalam 1 semester, 3) Menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema. Ada cara mengatasi kekurangan tersebut seperti : Kerja Team Work dari para guru SD tiap jenjang untuk membuat perencanaan hingga pelaksanaan, Para peserta didik diajak terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema 3 hari sebelumnya, serta Menggunakan bahan ajar tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan bahkan evaluasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Rida Arrafini 1913053116 -

Nama : Rida Arrafini

NPM : 1913053116

No. Absen : 29

Izin menjawab bu, 

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka. Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.

Dikarenakan karakteristik model pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.Dalam pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah, dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Keunggulan : Dengan pembelajaran tematik guru akan memperoleh keuntungan yaitu tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran, materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran, hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas, guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang, pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.

Adapun keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa adalah bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar, menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif, menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa– yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar, merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas, membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman


Kekurangan : Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa kelebihan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:

Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi dan tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Hana Salsabila Putri 1913053050 -
Nama : Hana Salsabila Putri
NPM : 1913053050
No. Absen : 13

Model pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

Karena dengan menggunakan model pembelajaran tematik pada sekolah dasar peserta didik diharapkan mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat bukan sebagai tujuan akhir, pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah serta dengan adanya perpaduan antara mata pelajaran maka diharapkan penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Adapun kelebihan pembelajaran tematik terpadu menurut Depdikbud antara lain sebagai berikut:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa relevan dengan tingkat perkembangannya.
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
c. Kegiatan belajar bermakna bagi siswa, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.
d. Keterampilan berpikir siswa berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.
e. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan siswa.
f. Keterampilan sosial siswa berkembang dalam proses pembelajaran terpadu, keterampilan sosial ini antara lain: kerja sama,komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

Kekurangan yang menyolok dalam pembelajaran tematik antara lain:
a. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat melaksanakannya dengan baik.
b. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata pelajaran.
c. Menuntut penyediaan alat, bahan, sarana dan prasarana untuk berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak. Pembelajaran tematik berlangsung dalam satu atau beberapa session. Pada tiap session dibahas beberapa pokok dari beberapa mata pelajaran, sehingga alat, bahan, sarana dan prasarana harus tersedia sesuai dengan pokok-pokok mata pelajaran yang disajikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Khofiah 1913053122 -

Nama : Khofiah 

NPM : 1913053122

Sekolah dasar saat ini menggunakan model pembelajaran tematik karena pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Peserta didik diharapkan akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam kegiatan belajarnya sambil melakukannya secara real. Untuk Implementasi Pembelajaran tematik ada beberapa komponen yang perlu dibahas dahulu seperti metode, penilaian, media, langkah pembelajaran dan peran guru. Setelah itu akan dibahas langkah penyusunan Pembelajaran tematik serta contoh Matriks Tematik , Silabus dan RPP. 

Metode yang digunakan dalam pembelajaran Tematik bermacam-macam agar siswa tidak bosan seperti; bermain peran, karya wisata, tanya jawab, eksperimen, bernyanyi, papan buletin, pemberian tugas, pameran, pemecahan masalah, diskusi kelompok, pengamatan, latihan, dll.

Menurut Rusman (2015: 92) beberapa kelebihan pendekatan pembelajaran tematik, diantaranya:

1). Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2). Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3). Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4). Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5). Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6). Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata,  dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:

1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Idha Tasya Bella Ananda 1913053042 -
Nama : Idha Tasya Bella Ananda
No. Absen : 17
NPM : 1913053042
Izin menjawab Bu Dayu, model embelajaran tematik digunkakan di sekolah dasar karena tematik sendiri sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Pengalaman bermakna maksudnya anak memahami konsep – konsep yang telah mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Pembelajaran Tematik ini berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak artinya menolak drill sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional maka pembelajaran Tematik lebih menekankan keterlibatan siswa secara aktif baik kognitif maupun skill dalam proses pembelajarannya. Prinsip “Belajar seraya bermain dan Learning by doing” diterapkan dalam pembelajaran Tematik. Alasan pemerintah untuk menerapkan pembelajaran tematik antara lain:
1. pola pikiran anak yang masih holistik artinya usia siswa sekitar 4 – 10 tahun pola pemikirannya masih satu kesatuan, umumnya mereka menjadi berpikir fragmented karena pola asuh orang dewasa yang memisah-misahkannya
2. Usia siswa SD masih bersifat operasional kongkrit menurut Jean Piaget bahwa pada usia tersebut masih butuh alat peraga (media) yang kongkrit (nyata) untuk menjelaskan suatu konsep
3. Saat proses belajar untuk mengenal suatu konsep tentu tidak lepas dari kehidupan yang paling dekat dengan lingkungan siswa oleh karena melalui payung tema yang menarik perhatian siswa ,sang guru dapat membelajarkan beberapa mata pelajaran seperti: Matematika, IPA, IPS, B.Indonesia, Seni Budaya Keterampilan (SBK), PPKn, Agama dan Olahraga.
4. Pembelajaran tematik sudah diperkenalkan sejak siswa duduk dibangku TK oleh karena sangat sinambung sekali ketika siswa kelas 1 sampai 3 SD bahkan siswa 4-6 SD jika memungkinkan waktu dan konsep-konsep yang akan dikaitkan dalam berbagai mata pelajaran menggunakan pembelajaran tematik tersebut.
Keunggulan model pembelajaran tematik :
• Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas, sehingga guru ditunutut untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreatifitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan (subtansi) dengan pokok bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan analitik, dan kemampuan kategorik agar dapat memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik suatu pokok bahasan.
• Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa-siswi. dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang terjadinya pengembagan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan.
• Mempermudah dan memotivasi siswa-siswi untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antar konsep, pengetahuan, nilai, dan tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang stadi.
dengan menggunakan model pembelajaran terpadu, serta psikologik, siswa-siswi digiring berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. selanjutnya siswa-siswi akan terbiasa berfikir terarah ,teratur, utuh dan menyeluruh,sistematik, dan, analitik.
• Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran, disamping menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena proses pemaduan atau penyatuan sejumlah unsur tujuan, materi maupun langkah pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan.
Kekurangan model pembelajaran tematik :
• Dilihat dari aspek guru, model ini menuntut tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi, ketrampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Akibat akademiknya, guru dituntut untuk menggali informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, salah satu srateginya harus membaca literatur (buku) secara mendalam. tanpa adanya seperti di atas, model pembelajaran tematik sulit diwujudkan.
• Dilihat dari aspek siswa-siswi, pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk pengembangan kreatifitas akademik, yang menuntut kemampuan belajar siswa-siswi yang relatif “baik”, baik dari aspek intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut terjadi karena model ini menekankan pada pengembangan kemampuan analitik (menjiwai), kemampuan asosiatif (menghubunghubungkan), dan kemampuan eksploratif dan eloboratif (menemukan dan menggali). bila kondisi diatas tidak termiliki maka sangat sulit pembelajaran model diterapkan.
• Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran , pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta memper mudah mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan. Dengan demikian jika pembelajaran tematik ini hendak dikembangkan maka perpustakaan perlu dikembangkan pula secara bersamaan. bila keaadaan yang dituntut tersebut tidak dapat terpenuhi agak sulit menerapkan pembelajaran tematik.
• Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis kuri kulum yang terbuka untuk pengembangannya. Kurikulum harus bersifat luwes, dalam arti kurikulum yang beroriensi pada pencapaian pemahaman siswa-siswi terhadap materi (bukan berorientasi pada penyampaian target materi). Kurikulum yang memberikan kewenangan sepenuhnya pada guru untuk pengembanganya baik dalam materi, metode, maupun penilaian dan pengukuran keberhasilan pembelajaranya.
• Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran tematik tersebut membutuhkan sistem penelitian dan pengukuran (objek, indikator, dan prosedur) yang terpadu. Dalam arti, sistem yang berusaha menetapkan keberhasilan belajar siswa-siswi dilihat dari mata pelajaran yang terkait, atau dengan kata lain, hasil belajar siswa- siswi merupakan kumpulan dan panduan penguasaan dari berbagai materi yang disatukan /digabung. Dalam kaitan ini guru disamping dituntut mampu menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang terpadu, juga dituntut melakukan kordinasi dengan guru lain bila ternyata materi tersebut diajarkan dalam beberapa mata pelajaran oleh guru yang berbeda. Ketiadaan sistem evaluasi dan pengukuran seperti itu, kemungkinan sekali penilaian tidak bisa dilakukan secara absah dan terpercaya sesuai dengan tuntutan tujuan yang ditetapkan .
• Dilihat dari segi suasana dan penekanan proses pembelajaran, pembelajaran tematik berkecenderungan mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu atau lebih mata pelajaran. Dengan kata lain, ketika seorang guru mengajarkan sebuah tema atau pokok bahasan, maka guru tersebut berkecenderungan lebih mengutamakan, menekankan, atau mengintensifkan subtansi gabungan tersebut sesuai pemahaman, selera dan subjektifitas guru itu sendiri.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: forum diskusi

oleh Puji lestari 1913053088 -
Nama: puji lestari
NPM: 1913053088
No. Absen: 27
Kelas: Semester 5A

Izin menjawab
Saat ini Sekolah Dasar menerapkan pembelajaran tematik karena untuk menumbuhkan pemahaman siswa atas konsep yang dipelajari serta kreativitasannya dalam memaknai pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Materi yang tertuang dalam beberapa mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep.
2. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh karena mempelajari sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
3. Peserta didik mudah memusatkan perhatian karena beberapa mata pelajaran dikemas dalam satu tema.
4. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dalam tema yang sama.
5. Pembelajaran tematik melatih peserta didik untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran, sehingga peserta didik mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
6. Pembelajaran tematik dapat menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan.

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan, diantaranya:
1. Guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
2. Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya.
3. Model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative peserta didik.
4. Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
5. Pembelajaran tematik memerlukan kurikulum yang luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi.
6. Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
7. Pembelajaran tematik cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan gurunya.