DISKUSIKAN 2 materi dari webinar AsensindoForum

DISKUSI Metode Analisis Sensori

DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Diki Winanti -
Number of replies: 30

Menurut 2 materi pada video yang sudah Anda tonton, uji sensorti apa saja yang sudah terstandardisasi ISO? 

In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Raisya Qonita Aziizah -
Nama : Raisya Qonita Aziizah
Npm : 2314051010
Kelas : THP B

menurut webinar terkait analisis sensori dari beberapa ahli dibidangnya, bahwa uji sensori yang sudah terstandarisasi ISO yang telah dijelaskan oleh Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, MS selaku peneliti badan riset pertanian dan pangan dari BRIN, adalah :
Uji Hedonik (ISO 11136)

1. Uji Diskriminasi
1.1 Uji perbandingan berpasangan (ISO 5495) : untuk menentukan perbandingan dan deteksi perbedaan

1.2 Uji Segitiga (ISO 4120) : 
 3 angka sampel berbeda, 2 identik (panelis diminta untuk memilih sampel yang berbeda)

1.3 Uji Duo-Trio (ISO 10399) : 
sampel acuan disajikan pertama, diikuti 2 sampel, salah satunya identik dengan sampel acuan.

1.4 Uji A bukan A (ISO 8588) :
panelis diminta mengenali sampel A bukan A, yg kemudian panelis diminta menentukan sampel yang menunjukkan mana sampel A.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Shakia Adira -
Nama: Shakia Adira
Kelas: THP B
Npm: 2314051014


Uji sensori yang telah terstandarisasi oleh ISO dan diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disampaikan oleh Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, MS adalah sebagai berikut:

1. SNI ISO 6658 – Pedoman Umum Metodologi Analisis Sensori:
Memberikan acuan ilmiah tentang prinsip, prosedur, dan interpretasi hasil uji sensori, mencakup aspek desain eksperimen, analisis data, serta pelaporan hasil pengujian.

2. SNI ISO 4120 – Uji Segitiga (Triangle Test):
Merupakan metode diskriminatif untuk menentukan adanya perbedaan sensori antara dua produk dengan tiga sampel (dua identik dan satu berbeda).

3. SNI ISO 10399 – Uji Duo-Trio (Duo-Trio Test):
Digunakan untuk menilai perbedaan atau kemiripan dua produk dengan membandingkan salah satu sampel terhadap acuan yang diketahui.

4. SNI ISO 8588 – Uji A–Not A (A Bukan A Test):
Digunakan untuk menilai kemampuan panelis dalam mengenali atau membedakan sampel setelah diberikan contoh acuan (A).

5. Standar Pendukung (Pelatihan dan Lingkungan Uji): 
• ISO 8586, Mengatur seleksi dan pelatihan panelis sensori.
• ISO 8589, Menetapkan tata ruang dan kondisi ruang uji sensori.
• ISO 11132, Menjelaskan pemantauan kinerja panel sensori secara sistematis.

Kesimpulan

Uji sensori yang telah terstandarisasi oleh ISO dan diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) meliputi beberapa metode utama, yaitu SNI ISO 6658 tentang pedoman umum metodologi analisis sensori, SNI ISO 4120 tentang uji segitiga (triangle test), SNI ISO 10399 tentang uji duo-trio (duo-trio test), serta SNI ISO 8588 tentang uji A–Not A (A bukan A test). Keempat standar tersebut berfungsi sebagai acuan ilmiah dalam pelaksanaan analisis sensori untuk menjamin ketepatan, keandalan, serta reprodusibilitas hasil pengujian. Penerapan standar ini juga berperan penting dalam meningkatkan validitas data sensori, mendukung pengembangan produk yang berkualitas, dan memastikan hasil pengujian yang diakui secara nasional maupun internasional.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Maya Umaini -
Nama : Maya Umaini
NPM : 2314051002

Menurut materi Sosialisasi SNI Analisis Sensori, uji sensori yang sudah terstandarisasi ISO yaitu:
1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495)
Menentukan perbedaan dua sampel secara langsung.
2. Uji Segitiga (ISO 4120)
Tiga sampel, dua sama, satu berbeda, panelis memilih yang berbeda.
3. Uji Duo Trio (ISO 10399)
Satu acuan dan dua sampel, panelis memilih yang sama dengan acuan.
4. Uji A bukan A (ISO 8588)
Panelis mengenali sampel A, lalu menentukan mana yang A dan bukan A.
5. Uji Hedonik (ISO 11136)
Menilai tingkat kesukaan atau penerimaan konsumen terhadap produk.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Dzakiyyah Salsabila -
Nama : Dzakiyyah Salsabila
NPM : 2314051070
Berdasarkan dua materi video yang telah ditonton, uji sensori yang sudah terstandarisasi oleh ISO meliputi beberapa metode utama yang digunakan untuk menilai perbedaan maupun kesukaan terhadap produk pangan. Uji-uji tersebut antara lain:
1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495) 
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan sensori secara langsung antara dua sampel produk, misalnya dari segi rasa, aroma, atau tekstur.

2. Uji Segitiga (ISO 4120) 
Uji segitiga merupakan uji diskriminatif dengan tiga sampel, di mana dua di antaranya identik dan satu berbeda. Panelis diminta untuk menentukan sampel yang berbeda.

3. Uji Duo-Trio (ISO 10399)
Uji ini menyajikan satu sampel acuan dan dua sampel uji, kemudian panelis harus memilih sampel yang sama dengan acuan.

4. Uji A–Bukan A (ISO 8588) 
Uji ini digunakan untuk menilai kemampuan panelis mengenali sampel acuan (A) dan membedakannya dari sampel lain yang bukan A.

5. Uji Hedonik (ISO 11136) 
Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan atau penerimaan konsumen terhadap produk, berdasarkan atribut seperti rasa, aroma, warna, dan tekstur.

Selain kelima uji utama tersebut, terdapat pula standar pendukung dalam pelaksanaan analisis sensori, antara lain:
-ISO 6658 tentang pedoman umum metodologi analisis sensori, mencakup prinsip, rancangan uji, dan analisis data.
-ISO 8586 mengenai seleksi dan pelatihan panelis sensori agar hasil uji lebih akurat dan konsisten.
-ISO 8589 yang mengatur tata ruang dan kondisi ruang uji sensori, termasuk pencahayaan, suhu, dan kebersihan.
-ISO 11132 tentang pemantauan kinerja panel sensori secara sistematis untuk menjaga reliabilitas hasil.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Salma Azzahra -
Nama:Salma Azzahra
NPM:2354051002

1. ISO 6658:2017 — Pedoman Umum
→ Pedoman umum untuk analisis sensori, mencakup persyaratan, metode uji, analisis hasil, dan pelaporan.

2. ISO 8588:2017 — Uji A–Bukan A
→ Uji pembedaan untuk menentukan apakah ada perbedaan sensori antara dua produk (“A” dan “bukan A”).

3. ISO 10399:2017 — Uji Duo–Trio
→ Uji diskriminasi untuk membandingkan dua sampel dengan satu acuan.

4. ISO 4120:2021 — Uji Segitiga
→ Uji untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sensori antara dua produk.

5. ISO 11136:2014 — Uji Hedonik
→ Uji untuk menilai tingkat kesukaan dan preferensi konsumen terhadap produk.

6. ISO 13299:2016 — Profil Sensori
→ Uji deskriptif untuk menyusun profil sensori produk berdasarkan atribut seperti rasa, aroma, dan tekstur.

7. ISO 8586:2012 — Pemilihan dan Pelatihan Asesor
→ Panduan dalam memilih, melatih, dan memantau kinerja panelis atau asesor sensori.

8. ISO 8589:2007 — Desain Ruang Uji
→ Standar mengenai tata letak dan kondisi lingkungan ruang uji agar penilaian sensori objektif.

9. ISO 4121:2003 — Penggunaan Skala Kuantitatif
→ Panduan dalam penggunaan skala penilaian kuantitatif untuk menilai intensitas atribut sensori.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Fitri Nuraini Fadila -
1. Uji Perbandingan berpasangan : Sampel disajikan berpasangan untuk perbandingan dan deteksi perbedaan atau kesamaan/kemiripan sensori berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan (ISO 5495).

2. Uji Segitiga: Melibatkan tiga sampel berkode, dua di antaranya identik, disajikan secara bersamaan. Asesor diminta untuk memilih sampel yang berbeda (ISO 4120).

3. Uji Duo-Trio: Sampel acuan disajikan pertama, diikuti dua sampel, salah satunya identik dengan sampel acuan dan asesor diminta untuk mengidentifikasi (ISO 10399).
4. Uji A bukan A: Satu seri sampel, yang mungkin "A" atau "bukan A", disajikan kepada para asesor setelah mereka belajar mengenali sampel "A". Para asesor diminta untuk mengindikasikan sampel mana yang "A" (ISO 8588).

5. Ranking: metode klasifikasi di mana suatu seri sampel ditempatkan dalam urutan intensitas atau derajat dari beberapa atribut yang ditentukan (ISO 8587).

6. Rating dan Scoring: Rating digunakan untuk mengevaluasi intensitas satu atau lebih atribut atau tingkat kesukaan (dengan konsumen) sampel atau tingkat perbedaan antara sampel uji dan sampel acuan (ISO 4121). Scoring digunakan untuk evaluasi sampel untuk perdagangan internasional, misalnya untuk produk susu (ISO 22935-3 | IDF 99-3).
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Wendy Aditya Al Farabi -
Nama: Wendy Aditya Al Farabi
NPM: 2354051004


Menurut penjelasan Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, M.S. dalam webinar analisis sensori yang merupakan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terdapat beberapa uji sensori yang telah terstandarisasi ISO, yaitu:

• Uji Hedonik (ISO 11136)
Uji hedonik digunakan untuk menilai tingkat kesukaan atau penerimaan panelis terhadap produk berdasarkan atribut sensori seperti rasa, aroma, warna, dan tekstur.

• Uji Diskriminasi
Uji diskriminasi berfungsi untuk mengetahui adanya perbedaan sensori antara dua atau lebih sampel produk. Jenis-jenisnya meliputi:

•Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495)
digunakan untuk menentukan adanya perbedaan atau perbandingan antara dua sampel berdasarkan atribut tertentu.

•Uji Segitiga (ISO 4120)
dilakukan dengan melibatkan tiga sampel di mana dua di antaranya identik dan satu berbeda. Panelis diminta untuk menentukan sampel yang berbeda di antara ketiganya.

•Uji Duo-Trio (ISO 10399)
dilakukan dengan cara satu sampel acuan disajikan terlebih dahulu, kemudian diikuti dua sampel lainnya, salah satunya identik dengan acuan. Panelis diminta untuk mengidentifikasi mana yang sama dengan sampel acuan.

•Uji A bukan A (ISO 8588)
Panelis terlebih dahulu dikenalkan dengan sampel A dan bukan A, kemudian diminta menilai sampel uji untuk menentukan apakah termasuk kategori A atau bukan A.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Pandu Lintang Nugroho -
Nama : Pandu Lintang Nugroho
Kelas : THP B
NPM : 2314051032


Berdasarkan pemaparan dalam video tersebut, uji sensori yang telah berstandar ISO adalah sebagai berikut.
1. Uji perbandingan berpasangan (paired comparation test) -> ISO 5495 : Uji untuk membandingkan dua sampel dan menentukan apakah ada perbedaan.
2. Uji Segitiga -> SNI ISO 4120 : Uji diskriminasi dengan tiga sampel (dua sama, satu berbeda).
3. Uji Duo–Trio -> SNI ISO 10399 : Uji diskriminasi untuk mengetahui apakah dua produk berbeda atau mirip, menggunakan satu sampel acuan.
4. Uji A–Bukan A (A–Not A test) -> SNI ISO 8588 : Uji diskriminasi di mana panelis menentukan apakah sampel sama dengan contoh acuan (A) atau bukan.
Sebagai pedoman umum analisis sensori yang memiliki standar SNI ISO 6658 : Tahun 2017 dan pedoman umum untuk pengujian hedonik berstandar  ISO 11136
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Muhammad Raziq Fathurrahman -
Nama: Muhammad Raziq Fathurrahman
Kelas: THP B
NPM: 2314051048

1. SNI ISO 6658 – Pedoman Umum Analisis Sensori
• Memberikan panduan metodologi lengkap untuk pelaksanaan uji sensori.
• Mengatur pemilihan panelis, kontrol lingkungan uji, prosedur pengujian, analisis data, dan pelaporan hasil.
• Menjadi dasar utama bagi seluruh metode uji sensori lainnya.
2. SNI ISO 10399 – Uji Duo-Trio
• Digunakan untuk menentukan ada/tidaknya perbedaan sensori antara dua produk dengan salah satu sebagai acuan.
•Termasuk metode forced choice (panelis harus memilih sampel yang sama dengan acuan).
• Cocok untuk uji pembedaan dan kontrol mutu produk.
3. SNI ISO 4120 – Uji Segitiga (Triangle Test)
• Menilai perbedaan antar dua produk menggunakan tiga sampel (dua sama, satu berbeda).
• Efisien untuk mendeteksi perubahan bahan, proses, atau kemasan.
4. ISO 8588 – Uji A-not-A
• Menguji kemampuan panelis mengenali sampel “A” setelah proses familiarisasi.
•Berguna untuk produk dengan variasi aroma, rasa, atau aftertaste.
5. ISO 8586 dan ISO 8589 – Standar Pendukung Uji Sensori
• ISO 8586: panduan seleksi dan pelatihan panelis sensori.
• ISO 8589: pengaturan desain dan kondisi ruang uji agar hasil penilaian objektif dan bebas bias.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Kayla Inayata Fatihah -
Nama: Kayla Inayata Fatihah
NPM: 2314051016

Berdasarkan video tersebut, Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, MS menjelaskan bahwa uji sensori yang sudah terstandarisasi ISO adalah sebagai berikut:
1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495): Pengujian dengan menyajikan sampel secara berpasangan untuk membandingkan antara dua sampel dan mendeteksi adanya perbedaan

2. Uji Segitiga (SNI ISO 4120): Uji yang menyajikan tiga sampel secara bersamaan (dua sampel sama, satu sampel berbeda), kemudian dipilih sampel yang berbeda

3. Uji Duo-Trio (SNI ISO 10399): Uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan/kesamaan antara dua sampel yang dibandingkan dengan sampel acuan

4. Uji A Bukan A (SNI SO 8588): Uji yang dilakukan dengan menyajikan sampel acuan (A) dan bukan A, kemudian panelis diminta untuk mengenali sampel A
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Yolanda Kusuma -
Nama: Yolanda Kusuma Ningrum
NPM: 2314051012

Berdasarkan dua materi dalam video “Sosialisasi SNI Analisis Sensori: Metodologi, Pedoman, dan Aplikasi Praktis”, uji sensori yang telah terstandardisasi ISO dan diadopsi menjadi SNI meliputi beberapa jenis berikut:
1. SNI ISO 6658 – Berisi pedoman umum metodologi analisis sensori yang mencakup prinsip dasar, tata cara pelaksanaan uji, serta klasifikasi metode seperti uji diskriminasi, skala, dan deskriptif.

2. SNI ISO 10399 – Mengatur prosedur uji duo-trio, yaitu metode untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan atau kemiripan antara dua produk dengan satu sampel sebagai acuan.

3. SNI ISO 4120 – Menjelaskan uji segitiga (triangle test), di mana panelis diminta mengidentifikasi sampel yang berbeda di antara tiga sampel yang disajikan, dua identik dan satu berbeda.

4. SNI ISO 8588 – Menetapkan metode uji A-not-A, yang digunakan untuk menilai kemampuan panelis mengenali suatu sampel setelah familiarisasi dengan sampel acuan.

5. SNI ISO 8586 – Berisi panduan mengenai seleksi dan pelatihan panelis sensori, termasuk kualifikasi, pelatihan dasar, dan evaluasi kinerja panelis agar hasil uji lebih akurat.

6. ISO 8589 – Mengatur tentang desain dan kondisi ruang uji sensori, seperti pencahayaan, ventilasi, dan kebersihan, untuk memastikan penilaian dilakukan secara objektif tanpa bias lingkungan.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Anita Dwi Foristiana -
Nama: Anita Dwi Foristiana
NPM: 2314051024

Berdasarkan video webinar Asosiasi Sensori Indonesia (Asesindo) disampaikan materi mengenai Metode Uji Sensori Berdasarkan Standar SNI ISO 6658:2017 oleh Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, MS. Dalam analisis sensori terdapat empat metode utama uji diskriminasi yang sudah terstandardisasi ISO, yaitu:

1. Uji Perbandingan Berpasangan — ISO 5495
Metode ini melibatkan dua sampel yang dibandingkan untuk menilai perbedaan sensori pada atribut tertentu, seperti rasa atau aroma, guna menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan.

2. Uji Segitiga (Triangle Test) — ISO 4120
Pada uji ini tiga sampel disajikan secara bersamaan, dua di antaranya identik dan satu berbeda. Asesor diminta mengidentifikasi sampel yang berbeda, dan metode ini digunakan ketika sifat perbedaan antar produk belum diketahui.

3. Uji Duo-Trio — ISO 10399
Pada metode ini satu sampel acuan disajikan terlebih dahulu, kemudian dua sampel uji diberikan, di mana salah satunya identik dengan acuan. Asesor diminta menentukan sampel yang sama dengan acuan tersebut.

4. Uji A Bukan A — ISO 8588
Metode ini memberikan serangkaian sampel yang mungkin “A” atau “bukan A” setelah panelis mengenal sampel acuan “A”, dan digunakan untuk mengevaluasi perbedaan kecil pada karakteristik sensori produk.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Ni Putu Kartika Elsi Putri Elsi -
Nama: Ni Putu Kartika Elsi Putri
NPM: 2314051040
Kelas: THP B

Menurut materi pada video, uji sensorti yang sudah terstandardisasi ISO yaitu:
1. Uji perbandingan berpasangan (ISO 5495), yaitu pengujian di mana dua sampel disajikan secara bersamaan untuk dibandingkan dan dinilai apakah terdapat perbedaan atau kesamaan sifat sensorinya sesuai kriteria tertentu.
2. Uji segitiga (ISO 4120), yaitu metode uji diskriminatif dengan tiga sampel berkode, dengan dua diantaranya sama, bertujuan untuk mengidentifikasi sampel yang berbeda di antara ketiganya.
3. Uji duo-trio (ISO 10399), yaitu pengujian di mana satu sampel acuan disajikan terlebih dahulu, kemudian dua sampel lain disajikan (satu sama dengan acuan dan satu berbeda), kemudian panelis diminta menentukan sampel mana yang identik dengan acuan.
4. Uji A – bukan A (ISO 8588), yaitu metode uji di mana panelis terlebih dahulu mengenali sampel “A”, kemudian diberi serangkaian sampel yang mungkin “A” atau “bukan A”, dan diminta mengklasifikasikan setiap sampel berdasarkan pengenalan tersebut.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Arsyitha Alifia -
Nama : Arsyitha Alifia
NPM : 2314051068
Kelas : THP B

1. ​Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495): uji yang menyajikan dua sampel secara berpasangan untuk menentukan apakah ada perbedaan atau kesamaan sensori yang signifikan antara keduanya.
2. ​Uji Segitiga (ISO 4120): Uji yang melibatkan tiga sampel berkode, di mana dua di antaranya identik dan satu berbeda.
3. ​Uji Duo-Trio (ISO 10399): Uji di mana sampel acuan disajikan pertama, kemudia disajikan kembali dua sampel berkode (satu identik dengan acuan).
4. ​Uji "A - Bukan A" (ISO 8588): Uji yang di mana panelis terlebih dahulu belajar mengenali sampel "A", kemudian panelis menilai serangkaian sampel untuk menentukan apakah sampel tersebut adalah "A" atau "bukan A".
5. Uji ​Ranking (ISO 8587): Metode klasifikasi yang menempatkan serangkaian sampel dalam urutan intensitas atau tingkatan dari atribut sensori tertentu.
5. Uji ​Rating/Scoring (ISO 4121): Metode pengujian untuk mengevaluasi intensitas atribut atau tingkat kesukaan.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Pretty Chanlie Lasmaida -
Nama : Pretty Chanlie Lasmaida
NPM : 2314051036

Menurut Webinar “Metodologi Analisis Sensori Berdasarkan Standar SNI ISO”, terdapat beberapa uji sensori yang sudah terstandardisasi ISO, yaitu:

1. Uji Segitiga (Triangle Test) – ISO 4120 / SNI ISO 4120:2017
→ Digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan atau kemiripan sensori antara dua produk.

2. Uji Duo–Trio (Duo–Trio Test) – ISO 10399 / SNI ISO 10399:2017
→ Menilai apakah dua produk memiliki perbedaan sensori, salah satu sampel dijadikan acuan.

3. Uji A dan Bukan A (A–Not A Test) – ISO 8588 / SNI ISO 8588:2017
→ Untuk menilai apakah asesor dapat mengenali produk A dari serangkaian sampel A dan bukan A.

4. Uji Tetrad (Tetrad Test) – ISO 6658:2017 (tercantum sebagai bagian metodologi umum analisis sensori)
→ Asesor mengelompokkan empat sampel (dua dari masing-masing jenis) ke dalam dua kelompok yang serupa.

5. Uji Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison Test) – ISO 5495 / SNI ISO 5495
→ Digunakan untuk menilai perbedaan atau kesamaan dua sampel yang disajikan berpasangan.

6. Uji Umum Analisis Sensori (General Methodology) – ISO 6658 / SNI ISO 6658:2017
→ Memberikan pedoman umum tentang metodologi, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan hasil uji sensori.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Calista Nabila Sally -
Nama : Calista Nabila Sally
NPM : 2314051064

1. Uji Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison): SNI ISO 5495 – Digunakan untuk mendeteksi perbedaan intensitas atau preferensi antara dua produk.
2. Uji Segitiga (Triangle Test): SNI ISO 4120 – Melibatkan tiga sampel (dua identik, satu berbeda) untuk mendeteksi perbedaan sensori.
3. Uji Duo-Trio: SNI ISO 10399 – Sampel acuan disajikan terlebih dahulu, diikuti dua sampel (satu identik dengan acuan, satu berbeda).
4. Uji 2-Out-of-5: SNI ISO 5495 – Melibatkan lima sampel (dua dari satu jenis, tiga dari jenis lain) untuk mendeteksi perbedaan.
5. Uji A-Bukan-A (A-Not-A): SNI ISO 8588 – Asesor mengidentifikasi apakah sampel adalah "A" atau bukan, berguna untuk produk dengan variasi atau aftertaste.
6. Uji Tetrad: SNI ISO 5495 – Melibatkan empat sampel (dua dari satu jenis, dua dari jenis lain) untuk mendeteksi perbedaan.
7. Uji Hedonik: SNI ISO 11136 – Mengukur kesukaan atau preferensi antara produk, sering digunakan untuk konsumen umum.
8. Profil Sensori : SNI ISO 13299 – Mendeskripsikan atribut sensori secara detail

Standar pendukung lainnya yang disebutkan (tapi bukan uji spesifik): SNI ISO 5492 (istilah), SNI ISO 8586 (seleksi/pelatihan asesor), SNI ISO 8589 (desain ruang uji), SNI ISO 11132 (pemantauan asesor), SNI ISO 16820 (pendekatan berurutan), dan SNI ISO 3534 (statistik).
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by ALDI ARDIANSYAH -
Nama : Aldi Ardiansyah
NPM : 2314051018
Kelas : THP B

1. Uji Perbandingan Berpasangan - ISO 5495 Digunakan untuk membandingkan dua sampel guna mendeteksi perbedaan atau kesamaan sensori berdasarkan atribut tertentu.

2. Uji Segitiga (Triangle Test) - ISO 4120 Melibatkan tiga sampel, dua di antaranya identik. Panelis diminta menentukan sampel yang berbeda.

3. Uji Duo-Trio (Duo-Trio Test) - ISO 10399 Menguji kesamaan atau perbedaan antara dua sampel dengan membandingkannya terhadap satu sampel acuan.

4. Uji A bukan A (A-Not A Test) - ISO 8588 Digunakan setelah panelis mengenal sampel "A", kemudian mereka menilai apakah sampel lain termasuk "A" atau "bukan A".

5. Uji Ranking (Ranking Test) - ISO 8587 Panelis mengurutkan beberapa sampel berdasarkan intensitas atau derajat atribut tertentu.

6. Uji Rating dan Scoring (Rating/Scoring Test) ISO 4121 Menggunakan skala angka, verbal, atau grafik untuk menilai tingkat kesukaan atau intensitas atribut produk.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Laili Nadia -
Nama : Laili Nadia
NPM : 2314051076
Kelas : THP B

Kegiatan sosialisasi Asosiasi Sensori Indonesia (Asensindo) bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyoroti pentingnya penerapan standar internasional dalam analisis sensori. Hingga kini, telah terdapat 27 SNI yang diadopsi dari ISO, mencakup dua kelompok utama metode uji, yaitu uji diskriminasi untuk mendeteksi perbedaan antarproduk dan uji skala/kategori untuk menilai tingkat intensitas atau kesukaan produk.

1. Uji Diskriminasi
Uji diskriminasi bertujuan mengetahui adanya perbedaan sensori antar produk dari segi rasa, aroma, atau tekstur. Beberapa metode yang telah distandardisasi ISO dan diadopsi dalam SNI meliputi:
-Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495): Menilai perbedaan antara dua sampel berdasarkan atribut sensori tertentu.

-Uji Segitiga (ISO 4120): Tiga sampel disajikan, dua identik; panelis menentukan sampel yang berbeda.

-Uji Duo–Trio (ISO 10399): Membandingkan dua sampel terhadap satu acuan.

-Uji “A – Bukan A” (ISO 8588): Panelis menentukan apakah sampel termasuk “A” atau “bukan A”.

2. Uji Skala dan Kategori
Uji ini digunakan untuk menilai intensitas, mutu, atau kesukaan terhadap atribut sensori.
-Uji Ranking (ISO 8587): Mengurutkan sampel berdasarkan tingkat atribut tertentu (misalnya rasa manis atau tekstur kenyal).

-Uji Rating/Scoring (ISO 4121 dan ISO 22935-3 / IDF 99-3): Menggunakan skala numerik atau verbal (misalnya skala 1–9) untuk menilai tingkat kesukaan atau mutu produk.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Dzakiya Cahya Sari -
Nama: Dzakiya Cahya Sari
NPM: 2314051042
THP B

Uji sensori yang sudah terstandardisasi oleh ISO, yaitu:

1.Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495)
Digunakan untuk membandingkan dua sampel dalam mendeteksi perbedaan atau kesamaan atribut sensori tertentu.

2.Uji Segitiga (ISO 4120)
Melibatkan tiga sampel berkode (dua identik, satu berbeda) untuk menentukan sampel yang berbeda.

3.Uji Duo-Trio (ISO 10399)
Satu sampel acuan diberikan terlebih dahulu, kemudian dua sampel uji disajikan, dan panelis menentukan mana yang sama dengan acuan.

4.Uji “A – bukan A” (ISO 8588)
Panelis diminta mengenali sampel “A” terlebih dahulu, lalu mengidentifikasi apakah sampel berikutnya merupakan “A” atau “bukan A”.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Alya Fadiyah Rahmah 2314051038 -
1. Uji perbandingan berpasangan (ISO 5495)
Uji di mana sampel disajikan berpasangan untuk perbandingan dan deteksi perbedaan atau kesamaan/kemiripan sensori berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan.
2. . Uji segitiga (ISO 4120)
Uji diskriminasi yang melibatkan tiga sampel berkode, dua di antaranya identik, disajikan secara bersamaan. Asesor diminta untuk memilih sampel yang berbeda.
3. Uji duo-trio (ISO 10399)
Uji diskriminasi dimana sampel acuan disajikan pertama, diikuti dua sampel, salah satunya identik dengan sampel acuan dan asesor diminta untuk mengidentifikasi.
4. Uji "A bukan A" (ISO 8588)
Uji di mana satu seri sampel, yang mungkin "A" atau "bukan A", disajikan kepada para asesor setelah mereka belajar mengenali sampel "A". Para asesor diminta untuk mengindikasikan sampel mana yang "A".
5. Ranking (ISO 8587).
Ranking adalah metode klasifikasi di mana suatu seri sampel ditempatkan dalam urutan intensitas atau derajat dari beberapa atribut yang ditentukan.
6. Rating dan scoring (ISO 4121)
Rating adalah metode klasifikasi di mana setiap sampel dialokasikan ke beberapa titik pada skala ordinal. Lebih dari satu sampel dapat dialokasikan ke titik skala yang sama. Skala dapat berupa numerik, verbal, grafik atau kombinasi dari semuanya. Ini mungkin kontinu atau diskret dan unipolar atau bipolar. Jika skalanya numerik, prosedur ini sering disebut scoring.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Gustaf Triyoga -
Berdasarkan video yang dicantumkan, beberapa uji yang sudah memiliki standar ISO adalah sebagai berikut.


UJI DISKRIMINASI ATAU PEMBEDAAN

1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495)
2. Uji Segitiga ISO 4120
3. Uji Duo-Trio (ISO 10399)
4. Uji A bukan A (ISO 8588)


Uji Hedonik (ISO 11136)
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Leni Karina -
Nama:Leni karina
NPM:2314051022
Kelas:THP B

Uji Diskriminasi

Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sensori antar produk dari segi rasa, aroma, warna, atau tekstur.
1.Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495):Panelis menilai dua sampel dan menentukan mana yang memiliki perbedaan lebih menonjol pada atribut tertentu.

2.Uji Segitiga (ISO 4120)
Tiga sampel disajikan (dua identik, satu berbeda). Panelis diminta mengenali sampel yang berbeda.

3.Uji Duo–Trio (ISO 10399)
Satu sampel acuan diberikan, kemudian dua sampel disajikan. Panelis menentukan mana yang sama dengan acuan.

4.Uji A–Bukan A (ISO 8588)
Panelis menentukan apakah sampel tergolong kategori “A” atau “bukan A”.

5.Uji Tetrad (ISO 3009)
Empat sampel disajikan (dua dari jenis A dan dua dari jenis B), panelis diminta mengelompokkan berdasarkan kesamaan sensori.

Uji Skala dan Kategori

Bertujuan untuk menilai intensitas, mutu, atau tingkat kesukaan terhadap atribut sensori suatu produk.Metode yang termasuk di dalamnya antara lain:

1.Uji Ranking (ISO 8587)
Panelis mengurutkan beberapa sampel berdasarkan tingkat atribut tertentu seperti rasa, tekstur, atau warna.

2.Uji Rating/Scoring (ISO 4121 & ISO 22935-3 / IDF 99-3)
Penilaian dilakukan menggunakan skala angka atau deskripsi verbal (misalnya skala 1–9) untuk menentukan tingkat mutu atau kesukaan.

3.Uji Grading
Produk diklasifikasikan berdasarkan kualitas sensori ke dalam kategori tertentu, misalnya mutu tinggi, sedang, atau rendah.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Rio Saputra -
Nama : Rio Saputra
Npm : 2314051054
Kelas : THP B

1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495): Metode pengujian yang menyajikan dua sampel secara bersamaan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sensori di antara keduanya.

2. Uji Segitiga (ISO 4120): Uji diskriminatif dengan tiga sampel berkode, di mana dua sampel identik dan satu berbeda, bertujuan untuk mengidentifikasi sampel yang tidak sama.

3. Uji Duo–Trio (ISO 10399): Metode uji yang menggunakan satu sampel acuan dan dua sampel pembanding (satu identik dan satu berbeda) untuk menilai kemiripan sensori terhadap acuan.

4. Uji A–Bukan A (ISO 8588): Uji di mana panelis mempelajari karakteristik sampel acuan “A”, kemudian menilai beberapa sampel lain untuk menentukan apakah termasuk “A” atau “bukan A”.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Murni Kurniawati -
Nama: Murni Kurniawati
NPM: 2314051056

Berdasarkan Webinar “Metodologi Analisis Sensori Berdasarkan Standar SNI ISO”, dijelaskan bahwa terdapat beberapa jenis uji sensori yang telah distandardisasi dan digunakan untuk menilai perbedaan maupun kesamaan karakteristik suatu produk, antara lain sebagai berikut:

1. Uji Segitiga (Triangle Test)
Mengacu pada ISO 4120 / SNI ISO 4120:2017, uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dua produk memiliki perbedaan atau kesamaan dari aspek sensori. Panelis diminta mencicipi tiga sampel, di mana dua di antaranya identik, untuk menentukan sampel mana yang berbeda.

2. Uji Duo–Trio (Duo–Trio Test)
Berdasarkan ISO 10399 / SNI ISO 10399:2017, uji ini dilakukan untuk membandingkan dua produk dengan menggunakan satu sampel acuan. Panelis diminta menentukan produk mana yang paling mirip atau berbeda dengan sampel acuan tersebut.

3. Uji A dan Bukan A (A–Not A Test)
Sesuai dengan ISO 8588 / SNI ISO 8588:2017, uji ini digunakan untuk menilai kemampuan panelis dalam mengenali produk A di antara sejumlah sampel lain yang bukan A. Pengujian ini membantu mengetahui tingkat konsistensi persepsi panelis terhadap karakter produk.

4. Uji Tetrad (Tetrad Test)
Tercantum dalam ISO 6658:2017, uji ini dilakukan dengan cara meminta panelis mengelompokkan empat sampel (dua dari masing-masing jenis) menjadi dua kelompok berdasarkan kemiripan karakteristik sensori.

5. Uji Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison Test)
Berdasarkan ISO 5495 / SNI ISO 5495, uji ini digunakan untuk menilai perbedaan atau kesamaan dua produk yang disajikan secara berpasangan. Panelis diminta menentukan sampel mana yang memiliki karakter sensori lebih menonjol, seperti rasa, aroma, atau warna.

6. Uji Umum Analisis Sensori (General Methodology)
Mengacu pada ISO 6658 / SNI ISO 6658:2017, uji ini memberikan pedoman umum mengenai metodologi, pelaksanaan, analisis data, serta pelaporan hasil pengujian sensori. Tujuannya agar pelaksanaan uji sensori berjalan sistematis dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Alifa Jihan Nabila -
Nama : Alifa Jihan Nabila
NPM : 2314051046

berdasarkan video dan materi yg sudah ssya tonton, uji yg sudah terstandarisasi ISO adalah sebagai berikut :

1. ISO 6658 / SNI ISO 6658 – Analisis Sensori: Metodologi dan Pedoman Umum.
-Standar ini menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan seluruh uji sensori. Di dalamnya dijelaskan prinsip dasar analisis sensori, mulai dari perencanaan uji, pemilihan panelis, penyajian sampel, hingga analisis data. Tujuan utamanya adalah memastikan semua uji sensori dilakukan secara terkendali, objektif, dan dapat direplikasi.

2. ISO 5495 / SNI ISO 5495 – Uji Perbandingan Berpasangan
-Uji ini dilakukan dengan dua sampel yang dibandingkan langsung oleh panelis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sensori, misalnya dari rasa, aroma, atau tekstur. Panelis diminta menentukan sampel mana yang memiliki intensitas atribut tertentu lebih tinggi. Digunakan ketika perbedaan antara produk kecil dan terfokus pada satu atribut spesifik.

3. ISO 4120 / SNI ISO 4120 – Uji Segitiga.
-Uji ini menggunakan tiga sampel, dua identik dan satu berbeda. Panelis diminta menentukan sampel mana yang berbeda. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nyata antara dua produk, misalnya akibat perubahan formula, bahan, atau proses. Jumlah panelis tergantung tingkat perbedaan: kecil (50–100), sedang (20–40), besar (12).

4. ISO 10399 / SNI ISO 10399 – Uji Duo–Trio.
-Uji ini melibatkan satu sampel referensi dan dua sampel uji, di mana satu di antaranya identik dengan referensi. Panelis harus memilih sampel mana yang sama dengan referensi. Uji ini cocok digunakan jika ada produk acuan atau benchmark yang sudah dikenal panelis.

5. ISO 8588 / SNI ISO 8588 – Uji A–Bukan A.
-Dalam uji ini panelis terlebih dahulu mengenali sampel A. Selanjutnya mereka akan diberi beberapa sampel acak dan harus menentukan apakah sampel tersebut A atau bukan A. Metode ini digunakan ketika produk memiliki karakter khas yang sudah dikenal panelis, namun tetap perlu pembuktian objektif apakah perbedaannya dapat dideteksi.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Suci Anggunan Putri -
Nama: Suci Anggunan Putri
NPM: 2314051060
Kelas: THP B
1. ISO 5495 Uji Perbandingan Berpasangan.
Uji ini digunakan dua sampel yang dibandingkan untuk menilai perbedaan sensori pada atribut tertentu, seperti rasa atau aroma, dan guna menentukan apakah perbedaan tersebut signifikan.

2.SNI ISO 10399 Uji Duo–Trio (Duo–Trio Test).
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan sensori antara dua sampel produk, dengan membandingkan dua sampel terhadap satu sampel acuan.

3.SNI ISO 4120Uji Segitiga (Triangle Test).
Uji diskriminasi yang melibatkan tiga sampel (dua identik, satu berbeda) untuk mengetahui apakah ada perbedaan sensori yang dapat dideteksi oleh panelis.

4.SNI ISO 8588 Uji A–Bukan A (A–Not A Test).
Digunakan untuk menilai apakah sampel yang diuji termasuk dalam kategori “A” (sesuai acuan) atau “Bukan A”, setelah panelis mempelajari karakteristik sampel acuan.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Annisa Lutfianti -
SNI ISO 6658:2017 tentang Analisis Sensori.

Terdapat beberapa metode uji yang telah berstandar ISO, meliputi:

• Uji Hedonik (ISO 11136): Uji yang digunakan untuk menentukan penerimaan produk/menentukan preferensi produk oleh populasi konsumen tertentu.

• Uji Diskriminasi
1. Uji Perbandingan Berpasangan (ISO 5495): Uji dengan sampel berpasangan untuk perbandingan dan deteksi perbedaan/kemiripan sensori. Digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan dan membandingkan dua produk dalam hal preferensi dalam konteks uji konsumen.
2. Uji Segitiga (ISO 4120): Uji yang melibatkan tiga sampel berkode, dua diantara identik, disajikan secara bersamaan, asensori diminta memilih sampel yang berbeda. Digunakan ketika sifat perbedaannya tidak diketahui.
3. Uji duo-trio (ISO 10399): Pengujian dengan tiga sampel berkode, salah satunya adalah sampel acuan. Digunakan untuk menentukan adanya perbedaan sensori antara sampel yang diberikan dengan sampel acuan.
4. Uji A bukan A (ISO 8588): Uji di mana satu seri sampel, yang mungkin "A" atau "Bukan A". Digunakan untuk penilaian sampel yang memiliki variasi penampilan atau meninggalkan sensasi akhir yang persisten.

• Skala dan kategori:
1. Rating dan Scoring (ISO 4121): metode klasifikasi di mana setiap sampel dialokasikan ke beberapa titik pada skala ordinal, lebih dari satu sampel dapat dialokasikan ke titik skala yang sama.
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by Aditya Fathur Rahman -
Nama: Aditya Fathur Rahman
Npm: 2314051078
Kelas: THP B

Berdasarkan dua materi utama yang saya lihat pada video bahwasanya dibahas dalam video mengenai standar SNI ISO untuk analisis sensori, yaitu SNI ISO 6658 (Pedoman Umum) dan SNI ISO 10399 (Uji Duo Trio), uji sensori yang telah terstandardisasi ISO (diadopsi menjadi SNI) meliputi beberapa metode diskriminasi. Metode uji tersebut.
1. Uji Duo Trio (SNI ISO 10399), di mana panelis disajikan sampel acuan (R), diikuti oleh dua sampel berkode, salah satunya identik dengan acuan. Panelis diminta untuk mengidentifikasi sampel yang berbeda dari acuan.
2. Uji Segitiga (Triangle Test)(ISO 4120), Uji yang melibatkan tiga sampel berkode, dua di antaranya identik dan satu berbeda. Panelis diminta untuk mengidentifikasi sampel yang berbeda.
3. Uji Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison Test) (ISO 10399). Panelis menerima satu set sampel uji berpasangan dan diminta untuk membedakan sampel yang paling intens dalam atribut tertentu (misalnya, paling manis atau paling pahit).
4. Uji A dan Bukan A (A and Not-A Test) (ISO 8588). Panelis disajikan satu seri sampel (beberapa dari produk A dan beberapa dari produk Bukan A) dan diminta untuk mengindikasikan apakah sampel tersebut merupakan produk A atau Bukan A.

Standar-standar ini menjadi acuan untuk menentukan apakah ada perbedaan atau kemiripan sensori yang terdeteksi antara dua produk. Selain itu, ISO 11136 juga disebutkan sebagai pedoman umum untuk pengujian hedonik (penerimaan konsumen).
In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by DIMAS PERMANA -

Nama: Dimas Permana

NPM: 2354051006

Video ini merupakan rekaman Webinar Metodologi Analisis Sensori Berdasarkan Standar SNI ISO yang diadakan oleh Asosiasi Sensori Indonesia (Asensindo) bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Webinar tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan menyebarluaskan standar-standar evaluasi sensori yang telah resmi diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI).

I. Sambutan dan Penjelasan Awal

1. Pentingnya Evaluasi Sensori
Evaluasi sensori punya peran besar dalam proses pengembangan dan perbaikan produk, baik dari segi rasa, aroma, tampilan, maupun tekstur. Hasil uji sensori juga membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran dan inovasi produk baru. Asensindo berharap metode ini bisa diterapkan tidak hanya di bidang pangan, tapi juga di sektor lain seperti kosmetik atau farmasi.

2. Peran BSN (disampaikan oleh Ibu Nur Hidayati)
BSN bertanggung jawab dalam pembuatan dan penerapan standar nasional (SNI) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014. Sampai saat ini, sudah ada 27 SNI yang membahas tentang evaluasi sensori dan semuanya diadaptasi dari standar internasional ISO. Standar ini disusun melalui kesepakatan nasional dan diakui secara internasional. BSN berharap SNI ini bisa digunakan sebagai acuan bersama untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efisiensi produk di berbagai bidang seperti makanan, minuman, kosmetik, hingga penelitian.

II. Diskusi dan Materi Utama

Sesi diskusi dipandu oleh Ibu Tintin Prihatinum (BSN) dan menghadirkan dua narasumber dari Komite Teknis Analisis Sensori, yaitu Dr. Ir. Bram Kusbiantoro (BRIN) dan Dr. Dodi S.P., M.Si., Ph.D. (BBPSI Padi, BSIP Kementan).
Dalam pembahasan, ada empat standar penting yang dijelaskan:

  • SNI ISO 665 (Pedoman Umum): Berisi panduan dasar tentang cara melakukan pengujian, mengumpulkan data, dan menganalisis hasil sensori.
  • SNI ISO 10399 (Uji Duo-Trio): Menjelaskan cara melakukan uji pembeda (diskriminasi), termasuk perhitungan statistik dan penentuan jumlah panelis yang dibutuhkan.
  • SNI ISO 4120 (Uji Segitiga): Membahas secara rinci langkah-langkah pelaksanaan dan penerapannya dalam uji sensori.
  • SNI ISO 8588 (Uji A Bukan A): Menguraikan metode pengujian dan cara penggunaannya.

III. Poin-Poin Penting dalam Diskusi dan Tanya Jawab

Pada sesi tanya jawab, peserta dan narasumber membahas beberapa hal teknis yang sering dihadapi dalam praktik uji sensori, antara lain:

  • Urutan Penyajian Sampel: Sampel harus disajikan secara acak untuk setiap panelis agar tidak menimbulkan bias. Kode angka pada sampel (misalnya tiga digit) juga tidak perlu berurutan karena tujuannya memang untuk menjaga objektivitas.
  • Metode Uji Deskriptif: Panelis diminta menilai sampel secara mandiri tanpa diskusi terlebih dahulu agar hasilnya tidak saling memengaruhi. Setelah semua data terkumpul, barulah diadakan diskusi untuk menentukan atribut yang paling banyak muncul.
  • Seleksi Asesor: Calon asesor yang memiliki gigi berlubang tetap diperbolehkan mengikuti uji seleksi selama tidak mengalami rasa sakit atau gangguan saat mencicipi sampel.
  • Estimasi Ketidakpastian: Uji yang melibatkan manusia seperti Uji Segitiga dan Uji A Bukan A tidak bisa digunakan untuk menghitung ketidakpastian karena hasilnya sangat bervariasi antar individu.
  • Menentukan Atribut Kritis: Jika produk yang diuji belum memiliki daftar atribut sensori tertentu, panelis boleh menentukan atribut sendiri. Hasil dari seluruh panelis kemudian dibandingkan untuk mencari atribut yang paling sering muncul.

IV. Penutup

Webinar ditutup oleh Ketua Asensindo, Bapak David Wahyudi, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada BSN, para narasumber, dan moderator atas ilmu yang dibagikan. Beliau juga mengapresiasi antusiasme peserta yang mencapai lebih dari 350 orang. Harapannya, standar SNI yang dibahas dapat menjadi pedoman penting bagi industri dan akademisi dalam melakukan analisis sensori yang terarah dan sesuai standar nasional.




In reply to Diki Winanti

Re: DISKUSI Metode Analisis Sensori

by raffi fahrezi -
Nama : Raffi Fahrezi
NPM : 2314051052

Beberapa jenis uji sensori yang telah distandardisasi oleh ISO adalah sebagai berikut :

• Uji Segitiga (Triangle Test)
Berdasarkan ISO 4120 / SNI ISO 4120:2017, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sensori antara dua produk dengan menyajikan tiga sampel, dua sama dan satu berbeda.

• Uji Duo–Trio (Duo–Trio Test)
Mengacu pada ISO 10399 / SNI ISO 10399:2017, uji ini dilakukan dengan memberikan satu sampel acuan, kemudian dua sampel uji, di mana salah satunya identik dengan acuan. Tujuannya untuk menilai perbedaan sensori antarproduk.

• Uji A dan Bukan A (A–Not A Test)
Sesuai ISO 8588 / SNI ISO 8588:2017, uji ini menilai kemampuan panelis dalam membedakan sampel A dari sampel lain yang bukan A.

• Uji Tetrad (Tetrad Test)
Termuat dalam ISO 6658:2017 sebagai bagian dari metodologi analisis sensori. Dalam uji ini, empat sampel disajikan (dua dari masing-masing jenis), dan panelis diminta untuk mengelompokkan dua pasang sampel yang serupa.

• Uji Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison Test)
Berdasarkan ISO 5495 / SNI ISO 5495, uji ini dilakukan dengan dua sampel yang dinilai secara langsung untuk menentukan perbedaan atau kesamaan karakter sensori tertentu.

• Uji Umum Analisis Sensori (General Methodology)
Dijelaskan dalam ISO 6658 / SNI ISO 6658:2017, standar ini memberikan panduan menyeluruh mengenai tata cara pelaksanaan, analisis, serta interpretasi hasil uji sensori.