DISKUSI V (Puisi Itu Apa?)

DISKUSI V

DISKUSI V

Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd. གིས-
Number of replies: 19
Apa sebenarnya yang membedakan puisi dari bentuk tulisan lain—apakah pada keindahan bahasanya, makna yang tersembunyi, atau cara ia menyentuh perasaan pembacanya?
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Andara nuraini shanty གིས-
Puisi adalah karya sastra yang berisi ungkapan pikiran, perasaan, dan imajinasi penyair yang disampaikan dengan bahasa yang padat, indah, dan terikat oleh irama, rima, serta susunan tertentu. Puisi biasanya terdiri dari baris-baris kalimat yang disebut larik, yang dikelompokkan dalam bait.
1.Unsur Intrinsik Intrinsik adalah unsur yang muncul dalam teks puisi itu sendiri.
a. Unsur batin disebut juga hakikat puisi — aspek yang “tersembunyi” dan berkaitan dengan isi batin dari puisi:
• Tema (sense / gagasan pokok): ide utama yang dibicarakan penyair dalam puisi.
• Rasa (feeling) / perasaan penyair: sikap emosional penyair terhadap tema atau subjek puisi.
• Nada / sikap penyair: cara penyair menyampaikan sikapnya terhadap pembaca atau terhadap objek puisi (misalnya: sedih, merdu, sinis).
• Amanat / pesan: maksud atau pesan moral / makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi.

b) Struktur Fisik / Unsur Fisik
• Diksi (pilihan kata): kata-kata yang digunakan penyair dengan pertimbangan makna, keindahan, nuansa, dan efek bunyi.
• Imaji / citra: gambaran pancaindra (visual, auditif, taktil, dsb.) yang diciptakan oleh kata-kata puisi.
• Majas / gaya bahasa: bahasa kias yang memberi makna lebih dari makna literal (misalnya: metafora, simile, personifikasi, hiperbola, ironi).
• Bunyi (suara): unsur bunyi dalam puisi—termasuk aliterasi (pengulangan konsonan), asonansi (pengulangan vokal), onomatopoeia, dan repetisi.
• Rima (persajakan bunyi): kesamaan bunyi (terutama di akhir larik/baris). Inilah yang sering dimaksud “sajak” dalam puisi tradisional.
• Ritme / irama: pola tekanan bunyi atau tempo bunyi dalam puisi yang menciptakan alunan musikalitas.
• Bait dan larik (baris): susunan kata dalam baris-baris yang kemudian disusun dalam bait. Struktur baris dan bait berperan mengorganisasi gagasan dan ritme.
• Simbol / kata berlambang: penggunaan simbol yang dihubungkan dengan makna yang lebih luas.
2. Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi dan memengaruhi penciptaannya, seperti biografi (latar belakang pengarang), nilai (pendidikan, sosial, budaya, dll.), dan kondisi sosial (situasi masyarakat saat puisi ditulis).

Jenis Jenis Puisi
• Puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan tertentu, seperti jumlah kata, baris, dan rima. Ciri khas lainnya adalah isi puisi yang umumnya bersifat nasihat atau ajaran hidup.
• Puisi baru (modern)
Puisi baru tidak terikat aturan baku dan lebih fokus pada ekspresi pribadi penulis.
• Puisi naratif: Menyampaikan cerita atau kisah yang memiliki alur, seperti balada dan romansa.
• Puisi lirik: Mengungkapkan perasaan atau gagasan pribadi penyair, seperti elegi, ode, dan serenada.
• Puisi deskriptif: Memberikan kesan penyair terhadap suatu peristiwa, keadaan, suasana, atau benda.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Zilva Anggita Simanjuntak གིས-
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan perasaan, pikiran, dan imajinasi penyair melalui bahasa yang padat, indah, dan penuh makna. Keindahan puisi terletak pada pilihan katanya, irama, serta susunan bait dan larik yang menciptakan keunikan tersendiri dalam penyampaian makna.

1. Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik adalah bagian yang membangun puisi dari dalam. Unsur ini dapat langsung ditemukan dalam teks puisi.

a. Unsur batin atau isi puisi terdiri dari beberapa hal, yaitu:

• Tema, yaitu gagasan utama yang menjadi dasar dalam penciptaan puisi.
• Perasaan atau feeling, yaitu emosi penyair terhadap tema yang diangkat.
• Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca atau terhadap objek puisinya, bisa lembut, tegas, atau menyindir.
• Amanat, yaitu pesan moral atau makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembaca.

b. Unsur fisik atau bentuk luar puisi meliputi:

• Diksi, yaitu pemilihan kata yang tepat dan bernilai estetis.
• Imaji, yaitu gambaran pancaindra yang ditimbulkan oleh kata-kata dalam puisi.
• Majas, yaitu gaya bahasa kias seperti metafora, personifikasi, dan hiperbola yang memperindah puisi.
• Bunyi dan rima, yaitu pengulangan bunyi yang menciptakan keharmonisan dan irama.
• Ritme, yaitu alunan atau tempo bunyi dalam puisi.
• Bait dan larik, yaitu susunan kata dalam baris dan bait yang menyusun keseluruhan puisi.
• Simbol, yaitu kata atau ungkapan yang melambangkan makna yang lebih luas dari arti sebenarnya.

2. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang memengaruhi lahirnya sebuah puisi. Unsur ini dapat berupa latar belakang kehidupan penyair, nilai-nilai sosial dan budaya, pendidikan, serta kondisi masyarakat saat puisi diciptakan. Semua hal tersebut memengaruhi isi, gaya bahasa, dan suasana dalam puisi.

3. Jenis-Jenis Puisi
Puisi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan seperti jumlah baris, rima, dan pola tertentu. Isinya sering kali berupa nasihat atau ajaran hidup. Sementara itu, puisi baru lebih bebas, tidak terikat aturan klasik, dan lebih menonjolkan ekspresi pribadi penyair.

Puisi baru juga memiliki beberapa bentuk, antara lain:

• Puisi naratif, yang berisi cerita atau peristiwa.
• Puisi lirik, yang mengungkapkan perasaan pribadi penyair seperti duka atau kekaguman.
• Puisi deskriptif, yang menggambarkan kesan penyair terhadap suatu keadaan, suasana, atau benda.

Sebagai penutup, puisi tidak hanya menjadi sarana penyair untuk mengekspresikan isi hati dan pemikiran, tetapi juga menjadi cermin kehidupan manusia dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Dengan memahami unsur dan jenis puisi, kita dapat lebih menikmati serta menghargai keindahan karya sastra ini.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Lilis Hadijah གིས-
1. Pengertian Puisi

Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman manusia dengan bahasa yang indah, singkat, dan padat makna. Dalam puisi, setiap kata dipilih secara khusus untuk menimbulkan kesan dan emosi tertentu pada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun puisi dari dalam, yaitu:

Tema: gagasan utama atau pokok pikiran puisi.

Perasaan (emosi): suasana hati penyair saat menulis, misalnya sedih, marah, rindu, atau bahagia.

Nada dan suasana: sikap penyair terhadap pembaca (nada), dan perasaan yang timbul saat membaca puisi (suasana).

Gaya bahasa (majas dan diksi): pemilihan kata dan penggunaan majas seperti metafora, personifikasi, atau simile untuk memperindah bahasa.

Rima dan irama: pengulangan bunyi yang menimbulkan keindahan saat dibaca.

Amanat: pesan atau makna yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

3. Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang memengaruhi lahirnya puisi, seperti:

Latar belakang pengarang: pengalaman, pendidikan, atau kepribadian penyair.

Kondisi sosial dan budaya: keadaan masyarakat atau lingkungan saat puisi ditulis.

Nilai-nilai kehidupan: seperti nilai moral, agama, politik, atau kemanusiaan yang memengaruhi isi puisi.

4. Jenis-jenis Puisi

Puisi dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut pandang:

a. Berdasarkan zamannya:

Puisi lama: terikat aturan (rima, jumlah baris, bait), contohnya pantun, syair, gurindam.

Puisi baru: lebih bebas dalam bentuk dan isi, contohnya puisi modern karya Chairil Anwar.


b. Berdasarkan isinya:

Puisi naratif: bercerita, seperti balada atau epik.

Puisi lirik: mengungkapkan perasaan, seperti elegi (kesedihan), ode (pujian), atau himne (pujian kepada Tuhan).

Puisi deskriptif: menggambarkan suatu keadaan atau suasana tertentu.


Perbedaan utama puisi dari bentuk tulisan lain terletak pada cara penyampaian makna dan keindahan bahasanya. Puisi tidak hanya menyampaikan pesan secara langsung, tetapi juga melalui pilihan kata yang indah, simbolik, dan penuh perasaan.

Puisi sering kali menyembunyikan makna di balik kata-kata yang padat dan imajinatif, sehingga pembaca perlu merenung atau menafsirkan isinya. Selain itu, kekuatan puisi juga terletak pada kemampuannya menyentuh emosi pembaca—membangkitkan rasa haru, kagum, sedih, atau semangat hanya dengan sedikit kata.

Jadi, yang membedakan puisi bukan hanya keindahan bahasanya, tapi juga kedalaman makna dan kekuatan emosionalnya dalam menyampaikan perasaan manusia.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Monica Aina Tia Nastiti Nastiti གིས-
1. Karakteristik dan Unsur Puisi
Puisi memiliki ciri khas berupa penggunaan bahasa yang padat dan dipilih secara cermat untuk menciptakan efek estetis dan emosional. Unsur keindahan bahasa dalam puisi meliputi diksi yang indah, rima, irama, gaya bahasa yang figuratif, dan penuh makna.

2. Keindahan Bahasa dan Makna Tersirat
Keindahan bahasa dalam puisi tercipta melalui gaya bahasa yang kaya majas, simbol, dan metafora yang mampu menyampaikan perasaan dan makna secara mendalam dan estetis. Banyak puisi juga menyembunyikan makna tersembunyi dan simbol-simbol yang mengandung pesan tersirat. Sehingga, pembaca harus menafsirkan secara lebih jeli untuk memahami makna yang lebih dalam.

3. Sentuhan Emosional
Cara penulis menyentuh perasaan pembaca dalam puisi dilakukan melalui penggunaan gambar, simbol, dan pilihan kata yang mampu membangkitkan emosi pembaca, serta struktur bait dan baris yang menciptakan ritme dan suasana yang khas. Puisi mampu memukau dan menyentuh hati karena kekuatan estetis dan efektivitas pengungkapan emosi secara ringkas namun mendalam.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Deana Ghefira Sofa . གིས-
Menurut saya, yang membedakan puisi dari bentuk tulisan lain bukan hanya satu hal, tapi gabungan dari beberapa unsur. Puisi punya ciri khas pada keindahan bahasanya, karena penyair biasanya memilih kata dengan sangat hati-hati agar bunyi, rima, dan iramanya enak didengar. Selain itu, makna dalam puisi sering tersembunyi atau simbolis, sehingga pembaca perlu merenung untuk benar-benar memahaminya. Namun yang paling kuat, menurut saya, adalah cara puisi menyentuh perasaan. Tulisan lain bisa saja informatif atau logis, tapi puisi punya kekuatan emosional yang bisa membuat pembaca merasa terhubung secara pribadi dengan isi atau suasananya. Jadi, keindahan bahasa, makna, dan emosi semuanya berperan penting dalam membedakan puisi dari bentuk tulisan lainnya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Deana Ghefira Sofa . གིས-
Menurut saya, yang membedakan puisi dari bentuk tulisan lain bukan hanya satu hal, tapi gabungan dari beberapa unsur. Puisi punya ciri khas pada keindahan bahasanya, karena penyair biasanya memilih kata dengan sangat hati-hati agar bunyi, rima, dan iramanya enak didengar. Selain itu, makna dalam puisi sering tersembunyi atau simbolis, sehingga pembaca perlu merenung untuk benar-benar memahaminya. Namun yang paling kuat, menurut saya, adalah cara puisi menyentuh perasaan. Tulisan lain bisa saja informatif atau logis, tapi puisi punya kekuatan emosional yang bisa membuat pembaca merasa terhubung secara pribadi dengan isi atau suasananya. Jadi, keindahan bahasa, makna, dan emosi semuanya berperan penting dalam membedakan puisi dari bentuk tulisan lainnya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Syifa Qolbi Haniyah གིས-
Menurut saya perbedaan puisi dengan bentuk tulisan lain terletak pada tiga hal, yang pertama yaitu bentuk bahasanya, Puisi menggunakan macam gaya bahasa dalam penulisannya seperti metafora,hiperbola, dan lain-lain. Bahasa yang terkandung dalam puisi dipilih melalui beberapa diksi yang ingin digambarkan penulis. Dibandingkan dengan prosa yang berfokus pada informasi, puisi fokus pada seni kata.

Yang kedua, yaitu pada makna. Dalam puisi, makna dalam tulisan tersirat, berbeda dengan teks lainnya. Biasanya penulis menggambarkan sesuatu dengan menggunakan perumpamaan;tidak langsung diberi tahu apa yang dimaksud.

Terakhir dalam cara menyentuh perasaan pembaca. Puisi fokus pada emosi dan pengalaman pribadi penulis sehingga pesan di dalamnya terkesan intim dan mendalam. jika dibandingkan teks lain seperti prosa fokus prosa menyentuh perasa melalui plot tapi puisi melakukannya secara langsung dan ringkas.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Atari Regita Putri གིས-
1. Pengertian Puisi

Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman manusia dengan bahasa yang indah, singkat, dan padat makna. Dalam puisi, setiap kata dipilih secara khusus untuk menimbulkan kesan dan emosi tertentu pada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun puisi dari dalam, yaitu:

Tema: gagasan utama atau pokok pikiran puisi.

Perasaan (emosi): suasana hati penyair saat menulis, misalnya sedih, marah, rindu, atau bahagia.

Nada dan suasana: sikap penyair terhadap pembaca (nada), dan perasaan yang timbul saat membaca puisi (suasana).

Gaya bahasa (majas dan diksi): pemilihan kata dan penggunaan majas seperti metafora, personifikasi, atau simile untuk memperindah bahasa.

Rima dan irama: pengulangan bunyi yang menimbulkan keindahan saat dibaca.

Amanat: pesan atau makna yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

3. Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang memengaruhi lahirnya puisi, seperti:

Latar belakang pengarang: pengalaman, pendidikan, atau kepribadian penyair.

Kondisi sosial dan budaya: keadaan masyarakat atau lingkungan saat puisi ditulis.

Nilai-nilai kehidupan: seperti nilai moral, agama, politik, atau kemanusiaan yang memengaruhi isi puisi.

4. Jenis-jenis Puisi

Puisi dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut pandang:

a. Berdasarkan zamannya:

Puisi lama: terikat aturan (rima, jumlah baris, bait), contohnya pantun, syair, gurindam.

Puisi baru: lebih bebas dalam bentuk dan isi, contohnya puisi modern karya Chairil Anwar.


b. Berdasarkan isinya:

Puisi naratif: bercerita, seperti balada atau epik.

Puisi lirik: mengungkapkan perasaan, seperti elegi (kesedihan), ode (pujian), atau himne (pujian kepada Tuhan).

Puisi deskriptif: menggambarkan suatu keadaan atau suasana tertentu.


Perbedaan utama puisi dari bentuk tulisan lain terletak pada cara penyampaian makna dan keindahan bahasanya. Puisi tidak hanya menyampaikan pesan secara langsung, tetapi juga melalui pilihan kata yang indah, simbolik, dan penuh perasaan.

Puisi sering kali menyembunyikan makna di balik kata-kata yang padat dan imajinatif, sehingga pembaca perlu merenung atau menafsirkan isinya. Selain itu, kekuatan puisi juga terletak pada kemampuannya menyentuh emosi pembaca—membangkitkan rasa haru, kagum, sedih, atau semangat hanya dengan sedikit kata.

Jadi, yang membedakan puisi bukan hanya keindahan bahasanya, tapi juga kedalaman makna dan kekuatan emosionalnya dalam menyampaikan perasaan manusia.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Nur Hidayanti གིས-
Menurut saya, puisi memiliki daya yang unik dibandingkan bentuk tulisan lain. Ia tidak sekadae rangkaian kata yang indah, melainkan sebuah cara untuk menyampaikan perasaan yang paling dalam dengan bahasa yang padat dan penuh makna. Dalam puisi, setiap kata dipilih dengan cermat seolah tak ada satupun yang hadir tanpa tujuan. Keindahan bahasanya bukan hanya terletak pada bunyi dan iramanya, tetapi juga pada bagaimana kata kata sederhana bisa menghidupkan gambaran, menyalakan emosi, dan menuntun pembaca masuk ke ruang perenungan.
Berbeda dari tulisan lain yang cenderung menjelaskan, puisi justru mengajak pembaca untuk menafsirkan. Ia sering berbicara dalam simbol metafora, menyembunyikan makna dibalik kesederhanaan kalimat. Pembaca tidak hanya memahami, tetapi juga merasakan. Saat membaca puisi, seseorang bisa menangkap emosi yang halus, seolah kata-kata itu memantul diantara pengalaman dan perasaan pribadinya. Maka perbedaan puisi dengan bentuk tulisan lain bukan hanya pada keindahan vahasa, dan makna tersembunyi, melainkan perpaduan keduanya. Puisi adalah tempat dimana bahasa tidak sekadar berbicara, melainkan berbisik, dan bergetar dalam jiwa.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Shela Adesti གིས-
Menurut saya, yang sebenarnya membedakan puisi dari bentuk tulisan lain adalah ciri khas atau hakikat puisi itu memadukan ketiganya, yaitu keindahan bahasanya, makna yang tersembunyi, serta cara ia menyentuh perasaan pembacanya dengan kekuatan emosi dalam setiap ungkapan kata-katanya. Setiap kata dalam puisi yang dipilih menciptakan irama, imaji, dan nuansa tertentu yang mampu menggugah perasaan pembaca. Tidak hanya menyampaikan pesan secara langsung, puisi juga mengajak pembaca menafsirkan makna yang tersembunyi di balik keindahan bahasanya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Alivia Arsyta Soya Ahmad གིས-
Puisi adalah bentuk ekspresi bahasa yang unik, berbeda dari tulisan lain karena cara ia menghadirkan keindahan, makna, dan perasaan secara bersamaan. Jika prosa berusaha menjelaskan sesuatu dengan jelas dan runtut, puisi justru berbicara lewat keindahan kata dan kekuatan rasa. Setiap katanya dipilih dengan hati-hati, seolah setiap bunyi dan ritme memiliki peran dalam menyalurkan emosi penyair kepada pembacanya.
Dalam puisi, makna tidak selalu hadir di permukaan. Ia sering tersembunyi di balik metafora, simbol, dan imaji yang menuntut pembaca untuk merenung lebih dalam. Keindahan puisi justru terletak pada kemampuannya membuat orang menemukan makna yang berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan perasaan masing-masing.
Namun yang paling membedakan puisi dari bentuk tulisan lain adalah kemampuannya menyentuh hati. Puisi tidak hanya ingin dipahami, tetapi juga dirasakan. Ia dapat membuat pembaca terdiam, tersenyum, atau bahkan menangis, hanya dengan beberapa baris kata. Maka, puisi bukan sekadar rangkaian bahasa yang indah, melainkan sebuah perjalanan batin dari pikiran penyair menuju hati pembaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Adelia Fatma Desmara གིས-
Menurut saya, puisi berbeda dari bentuk tulisan lain karena merupakan karya sastra yang mengutamakan keindahan bahasa, makna yang padat dan tersembunyi, serta cara penyampaian yang mampu menyentuh perasaan pembacanya. Ciri utama puisi meliputi penggunaan bahasa yang indah dan kreatif dengan banyak majas, pemadatan makna dalam kata-kata yang efisien, irama dan rima yang khas, serta struktur bait dan baris yang tersusun, bukan paragraf biasa. Selain itu, puisi mengandung makna yang terkadang tersembunyi dan membutuhkan imajinasi pembaca untuk menangkap pesan yang disampaikan secara emosional dan artistik. Dengan demikian, puisi bukan hanya soal keindahan bahasa, tapi juga kombinasi makna yang mendalam dan kekuatan untuk membangkitkan emosi pembaca secara unik dibandingkan tulisan lain.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Fina Alfani Ulya Rohmah 2513041093 གིས-
Menurut pendapat saya, perbedaan utama puisi dari bentuk tulisan lain terletak pada penggunaan bahasa yang sangat padat, indah, dan dipilih secara cermat untuk menyampaikan makna yang dalam dan efek estetis. Puisi sering menggunakan ritme, rima, majas (bahasa kias), dan susunan baris serta bait yang khas, yang tidak hanya berfungsi menyampaikan pesan namun juga menghadirkan keindahan dan daya sentuh emosional yang mendalam bagi pembacanya. Selain itu, puisi mengandung makna yang bisa bersifat simbolis dan tersembunyi, sehingga membutuhkan interpretasi personal dari pembaca untuk meresapi isi dan emosinya.

Keindahan Bahasa dan Struktur Puisi: Puisi memiliki keindahan bahasa yang tercipta dari pemilihan kata yang sangat teliti, penggunaan majas seperti metafora, personifikasi, dan simile, serta pengaturan baris dan bait yang berirama dan berima. Struktur ini membedakan puisi dari prosa yang bersifat naratif dan bebas tanpa keterikatan ritme dan pola tertentu.

Makna dan Emosi dalam Puisi :
Puisi menyampaikan makna yang padat dan seringkali bersifat tersirat atau simbolis, yang mendorong pembaca untuk menafsirkan dan merasakan lebih dalam. Puisi juga dirancang untuk menyentuh perasaan pembaca melalui ungkapan pribadi penyair yang bisa berupa keresahan, kegembiraan, pemikiran, atau refleksi mendalam.

Berbeda dengan tulisan lain seperti prosa yang umumnya lebih panjang, naratif, dan bebas, puisi menggunakan bahasa yang padat dan ekspresif, terikat oleh bentuk seperti baris dan bait, memiliki unsur estetika seperti rima dan irama, mengandung makna yang kaya dengan banyak lapisan interpretasi, berfungsi sebagai ekspresi emosi dan pemikiran yang mendalam.
Jadi, puisi tidak hanya soal keindahan bahasa, makna tersembunyi, maupun sentuhan emosional secara tunggal, melainkan kombinasi ketiganya yang menjadi ciri khas dan kekuatan utama puisi sebagai karya sastra
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Windy Jennia Putri Windy Jennia གིས-
Nama: Windi Jennia Putri
Npm : 2513041091




Puisi berbeda dari bentuk tulisan lain karena puisi menggunakan bahasa yang kreatif, ekspresif, dan berestetika untuk menyampaikan emosi, ide, dan makna yang mendalam. Keindahan bahasa dalam puisi terlihat dari pilihan kata yang padat, penggunaan majas atau bahasa kiasan, rima, irama, dan struktur bait yang khas. Selain itu, puisi sering memiliki makna tersembunyi yang membutuhkan interpretasi, serta mampu menyentuh perasaan pembacanya dengan cara yang intens dan reflektif. Jadi, yang membedakan puisi adalah kombinasi keindahan bahasa, makna dalam, dan kekuatan emosional yang ia timbulkan. Bahasa puisi cenderung bersifat estetis dan penuh majas seperti metafora, personifikasi, dan simbolisme. Irama dan rima juga menjadi unsur penting yang menciptakan keindahan bunyi dalam puisi, memberi kesan musikalitas yang tidak ditemukan dalam prosa biasa.
Puisi kerap mengandung makna-makna yang tersembunyi dan simbolis, yang perlu diurai melalui interpretasi semantik. Makna ini mengungkapkan perasaan, pengalaman, kritik, atau pemikiran penyair secara intens dan reflektif, sehingga puisi bisa menyentuh hati pembacanya secara mendalam.
Selain struktur dan makna, puisi menyentuh pembaca melalui ekspresi emosi yang padat dan intens. Puisi adalah ungkapan langsung perasaan dan pengalaman batin, yang dapat membangkitkan empati dan resonansi emosional pada pembaca.
Dengan demikian, puisi lebih dari sekadar tulisan biasa; ia adalah seni bahasa yang memanfaatkan keindahan, makna dalam, dan kekuatan emosi untuk menciptakan pengalaman estetik dan perasaan yang khas bagi pembacaaca.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

DELA FADHILAH གིས-
Menurut saya, puisi adalah karya sastra yang berisi ungkapan, pikiran, perasaan dan imajinasi penyair yang di sampaikan dengan bahasa yang indah dan terikat oleh irama dan susunan tertentu. Puisi punya ciri khas pada keindahan bahasanya, karena penyair biasanya memilih kata dengan sangat hati-hati agar bunyi, rima, dan iramanya enak didengar. Selain itu, makna dalam puisi sering tersembunyi atau simbolis, sehingga pembaca perlu merenung untuk benar-benar memahaminya. Tulisan lain bisa saja informatif atau logis, tapi puisi punya kekuatan emosional yang bisa membuat pembaca merasa terhubung secara pribadi dengan isi atau suasananya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Erike Rachma Yostia Dwi Trista གིས-
Menurut saya, puisi berbeda dari bentuk tulisan lain karena cara uniknya memadukan keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kekuatan emosi dalam satu kesatuan yang padat namun penuh makna. Dalam puisi, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana ekspresi artistik. Setiap kata, bunyi, dan ritme dipilih dengan cermat untuk menciptakan kesan estetis sekaligus menghadirkan suasana dan perasaan tertentu. Makna dalam puisi sering kali tidak disampaikan secara langsung, melainkan melalui simbol, metafora, dan imaji yang mengundang pembaca untuk menafsirkan sendiri. Karena itu, puisi tidak hanya dibaca dengan pikiran, tetapi juga dengan perasaan. Jika tulisan lain berusaha menjelaskan suatu gagasan secara logis, maka puisi berusaha menyentuh batin pembacanya, membuat mereka merenung, terharu, atau menemukan makna baru dalam kehidupan. Dengan kata lain, puisi adalah bentuk seni bahasa yang mampu menjembatani logika dan rasa, menjadikan kata-kata sebagai medium keindahan dan kejujuran batin manusia.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Naila Salsabila Rifaldi གིས-
Yang membedakan puisi dari bentuk tulisan lainnya yaitu:
1.Estetika bahasa
Puisi menghadirkan bahasa yang ringkas, indah, dan kaya akan permainan suara, ritme, serta gaya penuturan. Setiap kata dipilih dengan teliti untuk memberikan makna dan suara yang kuat. Inilah yang menjadikan puisi sering dianggap sebagai bentuk bahasa yang terpadat. 2.Kedalaman arti
Puisi sering kali menyembunyikan pemaknaan di balik kata-kata. Ia tidak selalu menyampaikan pesan secara langsung, melainkan melalui simbol, metafora, dan citra. Pembaca diharuskan untuk menafsirkan agar bisa menemukan makna yang terpendam.
3.Emosi yang kuat
Puisi merasuk ke dalam jiwa karena kemampuannya dalam menyalurkan perasaan, pengalaman, dan refleksi batin dari penyair. Puisi tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membangkitkan perasaan - kesedihan, harapan, kerinduan, kekaguman, dan lain-lain.
4.Struktur khas
Puisi memiliki format yang berbeda dibandingkan prosa: terdiri dari baris dan bait, dengan penataan ritme, rima, dan enjambemen yang memperkuat ekspresinya.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Elya Kurniawan གིས-
Puisi dibedakan dari bentuk tulisan lain terutama oleh penggunaan bahasa yang kreatif, ekspresif, dan memiliki keindahan tersendiri. Puisi biasanya menggunakan diksi yang padat dan konotatif, berirama, dan terikat oleh rima serta ritme yang menciptakan efek estetis dan daya sugesti yang kuat. Selain keindahan bahasa, puisi mengandung makna yang sering tersembunyi di balik kata-katanya, mengungkapkan emosi dan pengalaman penyair secara imajinatif, sehingga cara puisi menyentuh perasaan pembaca juga menjadi pembeda utama dengan tulisan lain seperti prosa atau drama.

Keindahan Bahasa
Puisi mengandalkan gaya bahasa yang khas dan kreatif, menggunakan kata-kata yang tidak hanya indah tapi juga memuat makna yang dalam dan berlapis, sering kali menggunakan majas untuk memperkaya makna. Bahasa yang dipilih secara selektif ini membangkitkan imajinasi dan perasaan yang kuat pada pembaca.

Makna Tersembunyi dan Emosi
Puisi biasanya mengandung makna yang tidak langsung atau tersembunyi, yang memerlukan pembaca untuk menangkap berbagai lapisan arti melalui konotasi, simbol, dan metafora. Selain itu, puisi menyampaikan emosi penyair dengan intensitas tinggi, sehingga dapat menggerakkan perasaan pembacanya.

Cara Menyentuh Perasaan Pembaca
Struktur puisi yang terdiri dari bait dan baris dengan irama dan rima tertentu, serta kekuatan pilihan kata, menciptakan pengalaman estetis yang menyentuh perasaan pembacanya secara mendalam.
In reply to Heru Prasetyo, S.Hum., M.Pd.

Re: DISKUSI V

Puti Chika Hafi 2513041096 གིས-
Puisi berbeda dari jenis tulisan lainnya karena menggunakan bahasa yang kreatif, padat, dan penuh ekspresi. Tujuannya adalah untuk menyampaikan perasaan, gagasan, dan pengalaman dengan cara yang imajinatif dan menarik secara estetis. Keindahan dalam puisi terlihat dari pemilihan kata yang tepat, penggunaan bahasa yang bersifat figuratif seperti metafora dan personifikasi, serta pengaturan bunyi, ritme, dan irama yang menciptakan kesan musikal dan harmonis. Puisi juga memiliki makna yang padat, sehingga menyimpan pesan tersirat dan makna tersembunyi yang bisa membangkitkan perasaan pembaca secara dalam. Puisi memengaruhi pembaca bukan hanya melalui makna yang terang-terangan, tetapi juga melalui efek estetis dan perasaan yang tercipta dari struktur dan bahasa khas dalam puisi itu sendiri.