1. Sebagai alat transformasi, design thinking, membantu organisasi untuk mengubah pola kerja lama menjadi lebih terbuka, inovatif, dan berfokus pada kebutuhan pengguna.
2. Inovasi membuat bisnis lebih kompetitif, meningkatkan kualitas produk, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Inovasi yang konsisten mampu menarik investor, mempercepat pertumbuhan, dan menjaga keberlanjutan perusahaan.
3. Seorang pemimpin inovasi perlu mendorong kolaborasi tim, memberi ruang untuk bereksperimen, serta mendukung ide-ide baru. Dengan begitu, pemimpin bisa menginspirasi tim agar berani mencoba hal baru.
4. Budaya perusahaan sangat memengaruhi keberhasilan design thinking. Jika budaya organisasi terlalu kaku dan hanya berfokus pada laba, atau terjebak pada tradisi lama, inovasi akan sulit berkembang. Sebaliknya, budaya yang terbuka, kolaboratif, dan mendukung eksperimen akan membuat design thinking berjalan lebih efektif.
5. Pertama, gravitasi korporasi yang menarik orang kembali ke cara lama. Kedua, sistem imun korporasi yang menolak perubahan karena dianggap mengancam kenyamanan. Ketiga, miopia korporasi atau pandangan sempit eksekutif yang terlalu percaya pada strategi lama. Ketiga ini membuat perusahaan sulit untuk menerima ide baru.
6. Pertama reveal yaitu mengungkap aturan tak tertulis dan hambatan inovasi. Kedua, Unhook, yaitu melepaskan pola pikir lama dan mulai mendengarkan pelanggan. Ketiga. ketiga Invent yaitu menciptakan tujuan, nilai, dan sistem baru yang mendukung inovasi. Keempat, Implement yaitu menerapkan budaya baru dengan dukungan pemimpin, kolaborasi lintas divisi, serta konsistensi komunikasi dan pelatihan
7. Design Thinking bisa diterapkan dalam strategi bisnis dengan menjadikan pelanggan sebagai pusat perhatian, mendorong ide-ide kreatif, serta membuat prototipe sebagai solusi terbaik.