Penugasan

Penugasan

Penugasan

Number of replies: 20

Pilih salah satu isu pendidikan di Indonesia (misalnya: kesenjangan pendidikan di daerah terpencil, rendahnya kualitas guru, ketimpangan fasilitas sekolah, masalah kurikulum, atau minimnya peran masyarakat).

Lakukan analisis studi kasus dengan struktur sebagai berikut:

  • Pendahuluan: Jelaskan latar belakang masalah dan alasan isu tersebut penting untuk dikaji.

  • Deskripsi kasus: Sajikan fakta atau data singkat (dari artikel, berita, jurnal, atau pengalaman nyata) yang menggambarkan permasalahan.

  • Analisis teori: Kaitkan permasalahan dengan teori Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat). Bagaimana ketiganya saling berinterrelasi dan saling bergantung dalam kasus tersebut?

  • Kritik konstruktif: Analisis kelemahan kebijakan atau praktik yang ada, serta apa dampaknya jika salah satu unsur Tri Pusat tidak berfungsi.

  • Solusi dan inovasi: Tawarkan gagasan atau rekomendasi yang realistis dan kreatif untuk memperkuat sinergi keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan.

Format penulisan:

  • Panjang minimal 3–4 halaman (A4, spasi 1,5, font Times New Roman 12).

  • Gunakan bahasa akademis yang runtut, jelas, dan kritis.

  • Cantumkan sumber referensi jika menggunakan data sekunder.


In reply to First post

Re: Penugasan

Ghina Aprilia Lutfiani གིས-
Nama : Ghina Aprilia Lutfiani
NPM : 2513032023
Kelas : 25 A

Dinamika proses pembelajaran di sekolah saat ini menunjukkan adanya tantangan dalam hubungan antara sekolah dengan keluarga peserta didik. Salah satu fenomena yang muncul adalah meningkatnya kasus guru yang dilaporkan ke pihak berwajib karena memberikan hukuman kepada siswa. Masalah ini muncul karena lemahnya ikatan emosional dan komunikasi antara guru dengan orang tua, sehingga muncul kesalahpahaman terkait tujuan pendisiplinan yang seharusnya bersifat membina karakter siswa. Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan sikap, sehingga kerja sama orang tua dan sekolah menjadi faktor yang sangat penting.

Selain itu juga, muncul berbagai penyimpangan perilaku di kalangan pelajar seperti tindakan asusila dan pergaulan bebas. Hal ini menunjukkan bahwa penanaman nilai agama dan moral di lingkungan keluarga belum optimal, serta pengawasan dan perhatian orang dewasa di sekitar siswa masih minim. Lingkungan sekolah juga perlu berperan aktif dalam membentuk karakter dan menyediakan ruang positif agar siswa dapat menyalurkan minat dan potensi secara benar. Ketika pembinaan karakter tidak seimbang antara sekolah dan rumah, peserta didik akan rentan terhadap pengaruh negatif.

Tantangan lainnya adalah penyalahgunaan narkoba yang mulai menyasar pelajar dan mahasiswa. Hal ini menunjukkan perlunya sinergi yang kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengawasi serta membimbing peserta didik. Guru diharapkan mengutamakan upaya preventif dalam pembinaan seperti pendekatan persuasif dan edukatif, bukan hukuman yang memicu konflik. Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat memahami peran guru sebagai mitra dalam mendidik. Masyarakat juga perlu hadir sebagai ekosistem yang menanamkan nilai dan kontrol sosial, sehingga tujuan pendidikan dapat berjalan secara harmonis sesuai konsep Tri Pusat Pendidikan.
In reply to First post

Re: Penugasan

Dewi Sartika 2513032016 གིས-
Nama: Dewi Sartika
NPM: 2513032016
Kelas: 25A

Kajian Kasus di Bidang Pendidikan

Banyak guru yang dipolisikan, penyebabnya karena guru berusaha melakukan tindakan mendisiplinkan, menegur anak yang berbuat salah. Namun hal tersebut justru membuat orang tua anak merasa tidak terima terhadap tindakan yang dilakukan guru tersebut. Adapun tanggapan terhadap terjadinya kasus seperti ini karena lemahnya ikatan emosional antara pihak sekolah dan orang tua. Selain itu terjadinya mispersepsi antara sekolah dan orang tua, di mana orang tua menganggap hukuman sebagai tindak kekerasan sehingga menyebabkan dia tidak terima. Karena hal-hal tersebut guru harus mendahulukan preventif dalam membina karakter siswa, yaitu tidak melakukan hukuman, tetapi memberikan nasihat-nasihat kepada siswa yang bermasalah. Namun jika dirasa nasihat-nasihat tidak berpengaruh dan hukuman diperlukan, hukuman dapat dilakukan dengan pendekatan edukatif.

Tindakan asusila di kalangan pelajar, tindakan ini terjadi akibat kemudahan akses terhadap hal-hal negatif. Di mana hal-hal tersebut dapat dengan mudah diakses melalui internet. Adapun tanggapan terhadap kasus ini seperti kurangnya penanaman agama dalam diri anak yang mengakibatkan anak tidak takut terhadap balasan yang ada di akhirat, hal ini dapat membuat anak kehilangan kendali. Ada juga upaya untuk mengatasi masalah tersebut seperti penguatan kerjasama sekolah, orang tua dan masyarakat dalam mengawasi anak. Selain itu penguatan peran keluarga juga sangat dibutuhkan, di mana orang tua dan keluarga harus tau ciri-ciri anak yang melanggar norma agama. Untuk pihak sekolah sendiri dapat melakukan pencegahan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung minat dan bakat para siswa sehingga para siswa tidak berpikir tentang hal-hal negatif.

Penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini telah melanda kalangan pelajar dan mahasiswa yang dapat merusak generasi muda, ini merupakan persoalan serius yang berakibat pada masa depan anak bangsa dan negara. Pada kenyataannya kasus penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan perhatian lebih dari pihak orang tua, sekolah dan masyarakat. Dengan mencari tahu ciri-ciri orang yang menggunakan atau kecanduan narkoba, serta mencari tahu dari mana narkoba dapat diperoleh. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan.
In reply to First post

Re: Penugasan

Bambang Kurniawan གིས-
NAMA: BAMBANG KURNIAWAN
NPM: 2513032015
KELAS: 25 A

Video ini membahas tiga kasus utama yang menjadi keprihatinan serius dalam bidang pendidikan di Indonesia. Kasus pertama adalah maraknya guru yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa setelah melakukan tindakan pendisiplinan atau teguran. Fenomena ini menimbulkan ketakutan di kalangan guru untuk menegakkan disiplin dan mengindikasikan lemahnya ikatan emosional serta perbedaan persepsi antara pihak sekolah dengan orang tua. Orang tua dianggap tidak menerima tindakan guru, meskipun hukuman yang bersifat edukatif merupakan bagian integral dari proses Pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengedepankan pendekatan preventif dan menggunakan hukuman yang bersifat non-fisik dan mendidik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Kasus kedua yang dikaji adalah peningkatan tindakan asusila dan pergaulan bebas, bahkan seks bebas, di kalangan pelajar, yang disebut sebagai "Sisi Gelap" dunia Pendidikan. Penyebab utama dari permasalahan moral ini diyakini adalah kurangnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama di kalangan siswa, membuat mereka kehilangan kendali diri dan tidak takut akan dosa. Untuk mengatasinya, diperlukan penguatan pemahaman agama, serta kerja sama yang erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menjaga perilaku anak. Selain itu, sekolah juga harus proaktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi penyaluran bakat serta minat siswa agar mereka sibuk dengan aktivitas positif dan terhindar dari perilaku negatif.

Terakhir, video ini menyoroti kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa, yang menunjukkan peningkatan angka prevalensi dari tahun ke tahun, menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa dan negara. Data kepolisian menunjukkan bahwa jumlah pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba terus meningkat, menunjukkan bahwa upaya penanganan belum berhasil memperlambat lajunya. Solusinya, pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, mencanangkan sekolah anti-narkoba, dan mengenali jenis-jenis narkoba serta ciri-ciri pengguna untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanganan dini.
In reply to First post

Re: Penugasan

Melsa Julia གིས-
Nama : Melsa Julia
Npm : 2513032010
Kelas : 25 A

kesimpulan yang dapat saya ambil dari vidio yang sudah saya tonton adalah
Materi tersebut mencakup KAJIAN KASUS KASUS DI BIDANG PENDIDIKAN BERKAITAN DENGAN DINAMIKA PROSES PEMBELAJARAN AKTIVITAS YANG ADA DI SEKOLAH
Yang pertama, banyaknya guru dilaporkan oleh orang tua siswa dikarenakan menegur muridnya sehingga sekarang banyak sekali guru yang keresahan akan khawatir di penjara.Mereka pun merasa takut akan menegur siswa lagi padahal guru tersebut hanya ingin siswa tersebut menjadi anak yang lebih tertib baik. Jadi ada beberapa tanggapan yang menunjukkan bahwa Mengapa kejadian tersebut bisa terjadi? yang pertama itu karena lemahnya ikatan emosional antara sekolah dan orang lain (guru itu dijadikan pengganti orang di sekolah). Yang kedua itu terjadi karena mispersespsi antara pihak sekolah dengan orang tua. Yang ketiga itu guru harus mendahulukan upaya preventif dalam membina karakter siswa. Dan yang terakhir adalah jika memerlukan hukuman,maka guru harus tetap menggunakan pendekatan edukatif.

Permasalahan yang kedua adalah tindakan asusila di kalangan pelajar yang di mana perilaku siswa yang bertentangan dengan nilai-nilai etika moral yang ada di tengah masyarakat baik dari agama,
kebudayaan, adat istiadat
yang ada di tengah masyarakat. Perilaku tersebut dapat membahayakan masyarakat luas serta berdampak negatif pada pelajar seperti mereka itu mudah mengakses vidio ponografi di internet dan dapat berdampak negatif bagi masyarakat luas juga.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena kurangnya penanaman agama pada seorang anak, penguatan kerjasama sekolah, orang tua dan masyarakat dalam mengawasi anak itu yang bersifat mutlak, lalu penguatan peran keluarga serta menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung bakat dan minat siswa.
Yang kedua adalah kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa seperti narkotika dan obat-obat terlarang lainnya. Kita harus care terhadap persoalan masalah ini yang dapat merusak siswa dan masa depan bangsa. Oleh karena itu,pihak orang tua dari masyarakat harus berhati-hati dan jeli saat melihat persoalan ini. Jadi kita harus melakukan tindakan dengan pihak sekolah untuk merencanakan pelajar dan sekolah anti narkoba dengan cara mengenali jenis-jenis narkoba,ciri-ciri yang terjangkit sehingga kita bisa mengetahui benda Seperti apa itu narkoba orang-orang yang sudah terkena narkoba dan kita tuh harus mengantisipasinya sejak dini, lalu kita harus mengetahui sumber mendapatkannya itu bagaimana sehingga bisa di atasi sejak awal.

Kesimpulannya
" bangunlah ikatan emosional sekolah yang baik dengan orang tua sehingga terjadi kesamaan persepsi misi visi dalam rangka menjadikan anak kita berguna di masa yang akan datang serta bagi bangsa dan negara"
In reply to First post

Re: Penugasan

UN NAYSYA AZ ZAHRA གིས-
NAMA: UN NAYSYA AZ ZAHRA
NPM: 2513032008
KELAS: 25A


materi ini membahas berbagai persoalan yang terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Beberapa contoh yang diangkat dalam tayangan ini antara lain tawuran pelajar, penyalah gunaan narkoba, merokok, serta perilaku negatif lainnya yang mencerminkan degradasi moral di lingkungan sekolah. Fenomena tersebut menunjukkan adanya krisis nilai dan kurangnya pengawasan, baik dari pihak sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Selain itu, video ini menyoroti faktor-faktor penyebab munculnya berbagai kasus di bidang pendidikan. Di antaranya adalah lemahnya pendidikan karakter, kurangnya peran guru sebagai pembimbing moral, pengaruh lingkungan sosial yang buruk, serta kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Faktor teknologi dan media sosial juga turut memperparah situasi karena banyak pelajar meniru perilaku negatif yang mereka lihat di dunia maya tanpa adanya filter moral yang kuat.

Dalam bagian akhir pembahasannya, narasumber menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun kembali moralitas pelajar. Pendidikan tidak hanya difokuskan pada aspek kognitif, tetapi juga harus menumbuhkan nilai-nilai moral, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Dengan kolaborasi semua pihak, diharapkan berbagai kasus negatif di dunia pendidikan dapat diminimalisir, dan tujuan pendidikan yang sejati yaitu membentuk manusia berkarakter dan berakhlak mulia dapat terwujud.
In reply to First post

Re: Penugasan

Muhammad Irfan Maulana གིས-
Nama : Muhammad Irfan Maulana
NPM : 2513032007
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Berdasarkan materi yang dibahas, dunia pendidikan di Indonesia saat ini sedang menghadapi beberapa persoalan penting. Salah satunya adalah kasus guru yang dilaporkan ke pihak berwajib oleh orang tua siswa karena tindakan pendisiplinan di sekolah. Hal ini memperlihatkan kurangnya kedekatan dan kerja sama antara guru, sekolah, dan orang tua, serta perbedaan pemahaman tentang tujuan hukuman dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, guru diharapkan lebih bijak dalam menegur siswa, menggunakan cara yang mendidik, serta menjaga komunikasi yang baik agar tidak terjadi salah paham.

Selain itu, masalah perilaku asusila di kalangan pelajar juga menjadi perhatian serius. Perilaku tersebut muncul karena lemahnya pemahaman nilai agama dan kurangnya kontrol dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Untuk mengatasinya, semua pihak perlu memperkuat pendidikan agama dan moral, menciptakan suasana sekolah yang positif, dan memberikan wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat serta minat mereka ke arah yang bermanfaat sehingga terhindar dari pergaulan negatif.

Masalah lain yang tak kalah berat adalah meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Fenomena ini menjadi ancaman besar karena dapat merusak masa depan generasi muda dan bangsa. Diperlukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk memberikan pemahaman, pengawasan, dan upaya pencegahan sejak dini. Secara keseluruhan, ketiga masalah tersebut menunjukkan pentingnya peran semua pihak dalam memperkuat karakter, moral, dan tanggung jawab peserta didik demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
In reply to First post

Re: Penugasan

Arina Salsabila 2513032013 གིས-
Nama : ARINA SALSABILA
NPM : 2513032013
Kelas : 25.A

Banyak guru di polisikan
Khawatir di penjara, guru takut tegur mahasiswa. Mengapa demikian?
Tahun-tahun ini banyak sekali kasus guru yang di adukan kepada polisi oleh orang tua siswa. Di karenakan peristiwa baru-baru ini pada tahun 2024 guru di laporkan ke kepolisian adanya beragam permasalahan persoalan di sekolah, sehingga guru membuat parodi yaitu menyampaikan sebuah pesan lewat vidio agar anak sadar untuk bisa lebih mendisiplinkan diri dan menegor anak supaya menjadi lebih tertib. Pertama, lemahnya ikatan emosial antara sekolah dan orang tua yang mana seharusnya guru adalah pengganti orang tua di sekolah dan adanya rasa sebuah ketulusan serta kepercayaan dari orang tua. Kedua, terjadi mispersepsi (ketidaksamaan persepsi) antara pihak sekolah dengan orang tua, terkandung nilai guru dalam hukuman adalah untuk menjadikan anak lebih baik tetapi pandangan orang tua seakan akan guru itu benci kepada anak tersebut. Ketiga, guru harus mendahuluan preventif supaya anak ini tidak melanggar aturan dalam membina karakter siswa nya. Keempat, jika memerlukan hukuman, harus tetap menggunakan pendekatan edukatif contoh hukuman nya seperti memberikan tugas.

Tindakan asusila di kalangan pelajar
Kasus ini membahas tentang mudahnya akses pornografi di internet sampai ke media warnet, beredarnya vidio seorang pelajar yang melakukan adegan tidak senonoh dan di rekam secara terang terangan oleh rekannya sendiri merupakan kasus yang dalam melanda dunia pendidikan. Kurangnya penanaman agama pada anak jika mengamalkan ajaran agama salah satu efek yang di dapatkan anak tersebut akan takut terhadap dosa perbuatan karna semua tindakan yang kita lakukan pasti resiko yang di dapat. Penguatan kerja sama sekolah, orang tua dan masyarakat dalam mengawasi perilaku anak, sekolah sebagai pembentukan perilaku, orang tua sebagai membantu menanam nilai2 agama, masyarakat berperan sebagai mengajar nilai etika. Penguatan peran keluarga dalam menghindarkan anak dalam melakukan tindakan asusila baik di sekolah ataupun masyarakat. Menciptakan lingkungan sekolah yang mensupport anak dalam bakat yang dimiliki dan minat terhadap siswanya.

Penyalah gunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa
Penyalah gunaan yang merusak mental dan kepribadian seseorang menyangkut belajar masa depan anak. Dalam data yang di tampilkan jumlah pengguna narkoba dari tahun ke tahun terus meningkat. Belum ada tanda-tanda bahwa kita berhasil mencegah atau menanggulangi nya. Pada periode 1 sampai 21 Januari 2023 jumlah total terlapor kasus narkoba mencapai 2.650 orang yang mana pelajar dan mahasiswa terdapat di 8,3%. Perlunya kita memperhatikan anak, teman dan saudara kita dan rasa kepedulian dan perhatian terhadap mereka. Ini bukan hanya merusak mental dan kepribadian seseorang tetapi merusak masa depan bangsa dan negara sangat persoalan yang membahayakan. Oleh karena itu orang tua, sekolah dan masyarakat harus benar-benar peduli dan teliti dalam persoalan ini. Sekolah harus punya tindakan untuk mengurangi narkoba dan mengadakan pelajar anti narkoba dengan cara mengenali jenis-jenis narkoba dan ciri-ciri orang yang telah terjangkit narkoba. Sehingga kita bisa mengetahui bahwa seseorang telah terkena narkoba atau tidaknya.
In reply to First post

Re: Penugasan

Ghazia Fatimatuzzahra Hami གིས-
Nama: Ghazia Fatimatuzzahra Hami
NPM: 2513032014
Kelas: 25 A

Rangkuman dari materi kajian kasus-kasus di bidang pendidikan adalah 
Dalam dunia pendidikan saat ini, semakin sering terjadi kasus di mana guru diadukan ke pihak berwajib oleh orang tua siswa. Hal ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam hubungan antara guru dan orang tua. Dulu, orang tua menitipkan anak ke sekolah dengan penuh kepercayaan dan ketulusan, namun kini ikatan emosional itu mulai melemah. Banyak terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dan orang tua, terutama ketika guru memberikan teguran atau hukuman pada siswa. Perbedaan persepsi ini membuat guru menjadi lebih berhati-hati bahkan takut untuk menegur siswa, padahal tujuannya adalah untuk mendidik.

Guru diharapkan dapat mengutamakan upaya preventif dalam membentuk karakter siswa. Teguran atau hukuman seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang mendidik dan tetap berlandaskan kasih sayang. Guru perlu berpikir bagaimana caranya agar siswa tidak melanggar aturan tanpa harus menimbulkan rasa takut atau dendam. Nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan sopan santun bisa ditanamkan lewat nasihat, contoh perilaku, serta komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan orang tua.

Selain itu, masalah lain yang kini dihadapi dunia pendidikan adalah maraknya tindakan asusila, penyalahgunaan narkoba, dan mudahnya akses terhadap konten negatif di kalangan pelajar. Hal ini menunjukkan masih lemahnya penanaman nilai agama dan moral di lingkungan keluarga maupun sekolah. Diperlukan kerja sama yang kuat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengawasi serta membimbing anak-anak. Sekolah juga harus aktif melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan menciptakan lingkungan belajar yang positif agar siswa dapat berkembang sesuai bakat dan minatnya, sekaligus terlindungi dari pengaruh buruk yang dapat merusak masa depan mereka.
In reply to First post

Re: Penugasan

Anggi Salsa bela གིས-
Nama: Anggi Salsa Bela
Npm: 2513032009
Kelas: 25a

Materi ini membahas berbagai kasus yang sering terjadi di lingkungan pendidikan, seperti tawuran pelajar, penyalahgunaan minuman keras, serta perilaku negatif pelajar lainnya. Gambar dan ilustrasi yang disajikan menunjukkan realitas masalah sosial yang kerap mengganggu ketertiban dan kenyamanan di dunia pendidikan.

Kasus-kasus tersebut mencerminkan adanya tantangan besar dalam sistem pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat. Masalah-masalah tersebut menunjukkan kurangnya pengawasan dan bimbingan yang cukup kepada pelajar sehingga mereka mudah terjerumus ke perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dengan mengkaji kasus-kasus ini, diharapkan dapat ditemukan solusi dan upaya preventif yang efektif, seperti penerapan program displin, edukasi karakter, dan peningkatan peran orang tua. Tujuannya agar lingkungan pendidikan menjadi lebih kondusif, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mendukung terciptanya generasi yang lebih baik dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Penugasan

Galuh Fatmawati གིས-
Nama : Galuh Fatmawati
NPM. : 2513032019
Kelas. : 25A

KAJIAN KASUS-KASUS DI BIDANG PENDIDIKAN


Kajian video ini membahas berbagai permasalahan yang muncul di lingkungan pendidikan, terutama di kalangan pelajar. Beberapa kasus yang ditampilkan meliputi tawuran antar pelajar, perilaku bullying di sekolah, dan kebiasaan buruk seperti merokok serta minum-minuman keras di kalangan siswa. Masalah-masalah tersebut menjadi perhatian serius karena menunjukkan menurunnya nilai moral dan disiplin di dunia pendidikan.

Selain itu, video dari Prof ini juga menyoroti penyebab munculnya berbagai kasus tersebut. Faktor utamanya meliputi kurangnya pengawasan dari orang tua, lemahnya peran guru dalam pembinaan karakter, serta pengaruh negatif dari lingkungan pergaulan dan media sosial. Kurangnya penanaman nilai-nilai etika dan budi pekerti di sekolah juga memperburuk keadaan sehingga siswa mudah terpengaruh oleh hal-hal yang merusak.

Sebagai solusi, video dari Prof ini menekankan pentingnya kerja sama antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membentuk karakter peserta didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga harus menanamkan nilai moral, disiplin, dan tanggung jawab. Dengan pendidikan karakter yang kuat dan lingkungan yang positif, diharapkan berbagai kasus negatif di dunia pendidikan dapat diminimalisir.
In reply to First post

Re: Penugasan

Tiara Al Fatari གིས-
NAMA: TIARA AL FATARI
NPM: 2513032006

Materi “Kajian Kasus-Kasus di Bidang
Pendidikan” membahas berbagai permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, terutama perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Fenomena seperti tawuran antarpelajar, penyalahgunaan narkoba, kebiasaan merokok, serta berbagai tindakan negatif lainnya menunjukkan adanya penurunan moral dan krisis nilai di lingkungan sekolah. Hal ini juga mencerminkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat terhadap perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai faktor menjadi penyebab munculnya perilaku menyimpang tersebut. Di antaranya adalah lemahnya pendidikan karakter, berkurangnya peran guru sebagai pembimbing moral, serta pengaruh lingkungan sosial yang buruk. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak juga turut memperburuk situasi. Selain itu, kemajuan teknologi dan media sosial memberikan dampak negatif karena banyak pelajar meniru perilaku buruk yang mereka lihat di dunia maya tanpa memiliki filter moral yang kuat.
Sebagai solusi, narasumber menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun kembali moral pelajar. Pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai moral, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab. Dengan adanya sinergi dari semua pihak, diharapkan berbagai perilaku negatif di kalangan pelajar dapat diminimalisir sehingga tujuan utama pendidikan untuk membentuk manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia dapat terwujud.
In reply to First post

Re: Penugasan

Nadila Kholissah གིས-
Nama : Nadila Kholissah
Npm : 2513032028
Kelas : 25A

Materi yang dapat saya simpulkan yaitu kajian kasus kasus di bidang pendidikan yaitu banyaknya kasus guru yang di polisikan oleh siswanya karena guru melakukan tindakan mendisiplinkan anak, menegur anak agar menjadi tertib. Kasus ini sudah banyak terjadi karena ada beberapa orangtua murid tidak terima atas tindakan guru yang di berikan kenapa anak muridnya. Ada beberapa faktor atau tanggapan orangtua yang tidak terima tindakan guru kepada anaknya yaitu lemahnya ikatan emosional antara sekolah dan orang tua, terjadi mispresepsi antara pihak sekolah dengan orangtua, guru harus mendahulukan upaya preventif dalam membina karakter siswa, dan jika memerlukan hukuman harus tetap menggunakan pendekatan edukatif. Untuk generasi penerus yang akan menjadi guru selanjutnya, berhati hati lah dalam melakukan tindakan karena zaman sudah berubah, salah satunya bisa salah persepsi antara guru dengan orangtua terhadap apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki perilaku, sikap dan sifat pada siswa.

Kasus berikutnya adalah perilaku siswa yang bertentangan dengan nilai etika dan nilai moral yang ada di masyarakat, yaitu Tindakan asusila di kalangan pelajar karena semakin khawatir akan tinggi nya kontisex di kalangan pelajar menyebabkan memudahkan nya akses untuk melihat pornografi. Banyak nya siswa yang melakukan tindakan mesum di tempat umum bahkan sampai direkam oleh temannya sendiri, dorongan berbuat mesum dan merekam nya menggunakan gadget akibat mudahnya pelajar mengakses pornografi salah satunya lewat warung Internet (warnet). Ini adalah salah satu sisi gelap di dunia pendidikan kita, karena bahwasanya kita tahu negara kita ini adalah negara pancasila, dimana sila pertama yang berbunyi "ketuhanan yang maha esa", sila pertama ini sekaligus menggambarkan agama menempati posisi pertama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka tindakan asusila ini baik seks atau pergaulan bebas termasuk yang bertentangan dengan agama dan budaya diindonesia. Tindakan asusila di kalangan pelajar ini terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu kurangan penanaman agama pada anak, jika seorang anak lemah dalam agama maka ia tidak akan takut dengan dosa karena ada sebuah kurang keyakinan dalam dirinya. Penguatan kerjasama sekolah, orangtua dan masyarakat dalam mengawasi anak, harus ada bahasa yang sama, satu persepsi yang sama, satu tindakan yang sama untuk menjaga anak anak terhindar dari perbuatan asusila. Penguatan peran keluarga . Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung minat dan bakat siswa, pasti semua anak memiliki minat dan bakat, maka dari itu tugas sekolah adalah menyalurkan seluruh minat dan bakat yang dipunyai oleh siswanya, sehingga anak tidak akan berfikir hal hal yang di negatif. Jadi salah satu untuk mengurangi tindakan tindakan asusila di kalangan para pelajar yaitu memfasilitasi minat dan bakat mereka.

kasus tindakan banyaknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa, akibat dari tindakan ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental. Tindakan penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat tetapi terjadi juga di dunia pendidikan saat ini. Jumlah pelajar atau mahasiswa yang menggunakan narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, ada nya peningkatan yang semakin drastis maka hal ini dianggap sangat serius, karena dapat merusak generasi-generasi penerus bangsa. Maka hal itu kita harus memberikan pembelajaran akan pentingnya anti narkoba dan mengenali jenis-jenis narkoba dan ciri-ciri orang yang terjangkit penyakit narkoba agar anak-anak terhindar dari hal tersebut.
In reply to First post

Re: Penugasan

Rismatul Zahra གིས-
Nama:Rismatul Zahra
Npm:2513032029
Kelas:25(A)

KAJIAN KASUS DI BIDANG PENDIDIKAN

Banyak guru yang dilaporkan oleh orang tua ke polisi, Dimana guru sekarang khawatir atau takut jika menegur murid karna takut dipenjara.
Fakta dilapangan banyak sekali guru yg di laporkan karna berusaha melakukan tindakan-tindakan, mendisiplinkan kemudian menegur anak agar tertib tp di salah artikan oleh orang tua siswa,adapun juga tanggapan yang menjadi faktor orang tua menyalah artikan tindakan guru terhadap murid yaitu,lemahnya ikatan emosional antar sekolah dan orang tua,terjadi mispresepsi antara pihak sekolah dengan orang tua,guru juga harus mendahulukan upaya preventif dalam membina karakter siswa dan jika memerlukan hukuman harus tetap menggunakan pendekatan edukatif.
Guru juga harus mengedepankan pendekatan preventif dan edukatif kepada siswa,guru bukan langsung menghukum tp bagaimana supaya anak tidak melanggar aturan lagi ada upaya dari preventif yaitu nasehat melalu arahan-arahan.

Ada masalah serius terkait perilaku siswa yang bertentangan dengan nilai etika,nilai moral dilingkungan masyarakat, baik nilai berasal dari agama maupun kebudayaan yaitu tindakan asusila dikalangan pelajar,Perilaku ini bertentangan dengan sila pertama.Tanggapan dari kasus tindakan asusila dikalangan remaja yaitu,kurangnya penanaman agama pada anak,penguatan kerja sama sekolah,orang tua dan masyarakat dalam mengawasi anak,penguatan peran keluarga,ciptakan lingkungan sekolah yang mendukung bakat dan minat siswa.

Ada juga kasus penyalah gunaan narkoba dikalangan pelajar dan mahasiswa tindakan yang merugikan bangsa dan negara yang akan merusak mental dan kepribadian seseorang yang melanda didunia pendidikan.Kasus penyalah gunaan narkoba dikalangan remaja dan mahasiswa dari tahun ketahun meningkat artinya kita harus lebih memperhatikan anak dalam pergaulan dan memberikan perhatian lebih dan memberikan nasehat agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif terutama dalam penyalah gunaan narkoba, sekolah juga memberikan tindakan anti narkoba pelajar dan mahasiswa anti narkoba sekolah juga memberikan sosialisasi denga mengenali jenis-jenis narkoba kemudian mengenali ciri-ciri orang yg terjangkit penyalah gunaan narkoba sehingga pelajar lebih berhati-hati dalam bergaul.
In reply to First post

Re: Penugasan

Rianti Maharani གིས-
Nama : Rianti Maharani
NPM : 2513032011
Kelas : 25 A

KAJIAN KASUS KASUS DI BIDANG PENDIDIKAN

Terdapat beberapa kasus yang sedang dihadapi di dunia pendidikan Indonesia saat ini terutama berkaitan dengan dinamika proses pembelajaran dan aktivitas yang ada di sekolah yaitu kasus guru yang dipolisikan, tindakan asusila di kalangan pelajar, serta penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar dan mahasiswa. Kasus pertama mengenai banyaknya guru yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua murid, hal ini menunjukkan adanya krisis kepercayaan dan lemahnya komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua. Guru yang sejatinya memiliki wewenang untuk mendisiplinkan siswa kini seringkali dibatasi oleh rasa takut karena khawatir akan bermasalah pada hukum. Padahal, tindakan mendisiplinkan murid merupakan bagian dari proses pendidikan dan pembentukan karakter. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan perspektif antara guru dan siswa dalam memahami hukuman yang bersifat edukatif. Oleh karena itu, komunikasi antara guru dan siswa perlu ditingkatkan lagi. Guru sebaiknya mengedepankan pendekatan preventif dalam membina karakter siswa contohnya seperti memberikan nasihat serta penguatan peran guru agar dapat menegakkan disiplin dengan cara yang mendidik dan metode pengajaran harus bersifat edukatif dan membangun serta konsisten dengan etika mengajar tanpa menimbulkan kesalahpahaman.

Kasus kedua membahas tindakan asusila dan perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Pergaulan bebas dan seks bebas semakin marak saat ini, ini disebabkan oleh nilai-nilai agama yang kurang tertanam dalam diri pelajar maupun mahasiswa, kurangnya kontrol sosial, dan mudahnya akses terhadap konten pornografi terutama melalui media digital saat ini. Dampak dari hal ini sangat luas dan tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga terhadap tatanan moral yang ada di masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, penguatan karakter dan pendidikan agama di sekolah dan keluarga sangatlah penting. Kerjasama antara guru, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk pengembangan siswa yang berkarakter, penguatan peran keluarga juga sangat penting, keluarga sebagai madrasah pertama memiliki peran penting dalam memberikan teladan, perhatian, serta pengawasan terhadap perilaku anak sejak dini. Lingkungan sekolah juga harus mampu menyediakan wadah positif bagi pengembangan minat dan bakat siswa agar potensi serta waktu mereka dapat tersalurkan pada kegiatan yang bermanfaat.

Kasus ketiga membahas penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Data menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa dan pelajar yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahunnya, hal ini mencerminkan lemahnya upaya pencegahan dan pengawasan serta menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa. Penyalahgunaan narkoba, narkotika dan obat-obat terlarang dan ini akan merusak mental, kepribadian, dan fisik seseorang serta dapat menghambat potensi generasi muda untuk berkembang. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat mulai dari sekolah, keluarga, hingga aparat pemerintah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas narkoba. Sekolah perlu mengadakan program sosialisasi dan edukasi mengenai narkoba baik itu jenis jenisnya, ciri ciri orang yang memakai narkoba maupun dampak dari penggunaan narkoba, hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan narkoba. Keluarga harus meningkatkan komunikasi dan pengawasan pada anak-anak mereka.
In reply to First post

Re: Penugasan

Dzahrotus syita གིས-
Nama : Dzahrotus syita
Npm : 2513032005
Kelas : 25 A


KAJIAN KASUS DI BIDANG PENDIDIKAN

  Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Melalui pendidikan, manusia dibentuk menjadi individu yang berpengetahuan, berakhlak, dan bertanggung jawab. Namun, di tengah upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas, berbagai permasalahan masih sering muncul di dunia pendidikan Indonesia. Selain masalah klasik seperti rendahnya minat belajar dan tingginya angka putus sekolah, kini muncul persoalan baru yang cukup memprihatinkan, yaitu kasus guru yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa. Fenomena ini mencerminkan dinamika yang kompleks antara guru, siswa, dan orang tua dalam proses pembelajaran di sekolah akhir-akhir ini, media sosial diramaikan oleh berbagai kasus di mana guru harus berurusan dengan hukum karena dianggap melakukan tindakan yang tidak menyenangkan terhadap siswa. Bahkan, beberapa guru membuat video parodi yang menggambarkan rasa takut mereka dalam menegur murid, karena khawatir akan dipenjara. Parodi tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk ekspresi kegelisahan dan kritik sosial terhadap kondisi yang dihadapi para pendidik saat ini.

   Fenomena guru dilaporkan ke polisi sesungguhnya bukan hal baru. Sejak beberapa tahun terakhir, kasus semacam ini kerap terjadi. Banyak guru yang niatnya ingin mendidik dan mendisiplinkan siswa justru berujung pada laporan hukum karena dianggap melakukan kekerasan atau pelanggaran hak anak. Padahal, tindakan guru tersebut biasanya bertujuan membentuk karakter, sikap, dan kedisiplinan siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik.Kasus ini menggambarkan melemahnya ikatan emosional dan kepercayaan antara pihak sekolah dan orang tua. Seharusnya, guru dipandang sebagai pengganti orang tua di sekolah sosok yang diberi kepercayaan untuk membantu mendidik anak-anak dalam aspek akademik maupun moral. Namun, saat ini banyak orang tua yang cenderung tidak menerima tindakan guru yang bersifat mendidik, dan lebih cepat bereaksi dengan cara melaporkan ke pihak berwenang.

  Akar dari kasus-kasus ini seringkali kompleks, melibatkan faktor seperti kualitas guru yang tidak merata, kurangnya pelatihan dalam manajemen emosi dan resolusi konflik, serta sistem pengawasan yang lemah di sekolah. Selain itu, tekanan kurikulum dan tuntutan nilai yang tinggi dapat mendorong praktik pengajaran yang otoriter dan kontraproduktif. Dampak dari kasus-kasus ini sangat serius, tidak hanya merugikan korban secara fisik dan mental, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan. Fenomena ini mengharuskan adanya evaluasi menyeluruh terhadap standar etik profesi guru dan implementasi kebijakan anti-kekerasan di sekolah.Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan pendekatan holistik yang progresif. Pertama, pemerintah dan lembaga terkait harus memperkuat program pelatihan guru yang berfokus pada pedagogi humanis, psikologi perkembangan anak, dan keterampilan komunikasi non-kekerasan. Kedua, perluasan peran konselor sekolah dan pengaktifan sistem pelaporan yang aman dan anonim bagi siswa sangat krusial. Terakhir, perubahan budaya sekolah menuju lingkungan yang inklusif, menghargai keragaman, dan menempatkan kesejahteraan siswa sebagai prioritas utama adalah langkah fundamental untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bebas dari rasa takut dan ancaman.
In reply to First post

Re: Penugasan

Keisha azalea devina གིས-
Nama: Keisha Azalea Devina
Npm: 2513032012
Kelas: 25A

“Kajian Kasus-Kasus di Bidang Pendidikan” yang menampilkan beberapa permasalahan yang sering terjadi di dunia pendidikan, seperti tawuran pelajar, perundungan (bullying), penyalahgunaan narkoba, serta perilaku negatif lainnya di kalangan siswa. Materi ini berupaya mengajak mahasiswa dan pendidik untuk memahami bahwa masalah-masalah tersebut tidak bisa dipandang hanya sebagai kenakalan remaja, tetapi juga sebagai dampak dari sistem pendidikan, lingkungan sosial, dan lemahnya pembinaan karakter di sekolah maupun keluarga.

Dalam kajiannya, dijelaskan bahwa setiap kasus dalam dunia pendidikan harus dianalisis secara mendalam dengan melihat faktor penyebab dan dampaknya. Misalnya, kasus kekerasan di sekolah sering kali berakar dari kurangnya pendidikan moral, lemahnya komunikasi antara guru dan siswa, serta tekanan sosial yang dihadapi peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memiliki kepekaan sosial dan kemampuan reflektif agar mampu memberikan solusi yang bukan hanya bersifat hukuman, tetapi juga pembinaan dan pencegahan.

Materi ini menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, moral, dan kepribadian peserta didik. Kajian kasus seperti ini diharapkan dapat melatih calon guru untuk berpikir kritis, berempati, dan mampu memecahkan masalah secara bijaksana dengan pendekatan yang humanis. Dengan memahami akar masalah pendidikan secara menyeluruh, pendidik dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman, inklusif, dan berkeadilan sosial.
In reply to First post

Re: Penugasan

Aila Azzura གིས-
Nama : aila azzura
NPM : 2513032035
Kelas : 25 A

membahas tiga isu utama yang menjadi perhatian besar dalam bidang pendidikan Indonesia. Pertama, semakin banyak guru yang dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa setelah melakukan tindakan menghukum atau memberi teguran. Situasi ini membuat para guru takut untuk melakukan tindakan disiplin, dan menunjukkan kurangnya hubungan emosional serta perbedaan pandangan antara pihak sekolah dan orang tua. Orang tua tidak menerima cara menghukum yang dilakukan guru, meskipun hukuman tersebut sebenarnya bagian dari proses belajar. Oleh karena itu, guru sebaiknya lebih mengedepankan cara pencegahan dan menggunakan hukuman yang tidak fisik serta mendidik, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Kedua, video ini juga membahas meningkatnya tindakan tidak sopan dan pergaulan bebas, bahkan hubungan seks di antara pelajar, yang dikenal sebagai "sisi gelap" dunia pendidikan.
Penyebab utamanya adalah rendahnya pemahaman dan penerapan ajaran agama di kalangan siswa, sehingga mereka kehilangan kendali diri dan tidak takut melakukan dosa. Untuk mengatasinya, diperlukan peningkatan pemahaman agama, serta kerja sama erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menjaga perilaku anak. Selain itu, sekolah juga harus aktif menciptakan lingkungan yang mendukung bakat dan minat siswa agar mereka sibuk dengan kegiatan positif dan tidak terlibat dalam tindakan negatif.

Kasus ketiga adalah peningkatan penggunaan narkoba di antara pelajar dan mahasiswa, yang menjadi ancaman besar bagi masa depan bangsa.
Data polisi menunjukkan jumlah pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam penggunaan narkoba terus meningkat, menunjukkan bahwa upaya penanganan belum berhasil mengurangi masalah ini. Solusinya, sekolah, orang tua, dan masyarakat perlu lebih waspada, membangun sekolah anti-narkoba, serta mengenali jenis-jenis narkoba dan tanda-tanda pengguna untuk mengambil tindakan pencegahannya .
In reply to First post

Re: Penugasan

Mulya Putri གིས-
Nama : Mulya Putri
NPM : 2413032024
Kelas : 25A




Kasus banyak guru yang dipolisikan oleh orang tua siswa menjadi perhatian serius. Untuk mencegah hal-hal negatif di dunia pendidikan, sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung bakat dan minat siswa. Setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda, dan tugas sekolah adalah menyalurkan serta mengembangkannya agar siswa fokus pada hal positif dan tidak berpikir atau terlibat dalam perilaku asosial, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Contohnya, jika siswa memiliki minat di bidang olahraga, sekolah perlu menyediakan fasilitas atau bekerja sama dengan pihak luar yang memiliki sarana olahraga seperti lapangan sepak bola atau futsal. Begitu pula untuk siswa yang memiliki minat di bidang seni, sekolah dapat bekerja sama dengan pihak lain karena mungkin tidak memiliki fasilitas seperti alat musik, teater, atau ruang tari. Di sinilah peran komite sekolah sangat penting untuk menjembatani kerja sama antara sekolah dan masyarakat.

Dengan demikian, menyalurkan bakat dan minat siswa — baik di bidang olahraga, seni, keagamaan, maupun keterampilan lainnya — dapat membuat siswa sibuk dengan kegiatan positif dan mengurangi peluang melakukan tindakan negatif atau asosial.
Selain itu, saat ini dunia pendidikan juga dihadapkan pada masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia telah menggalakkan program “Kampus Bersinar” (Bersih dari Narkoba) dengan pendekatan soft power. Data menunjukkan peningkatan pengguna narkoba di kalangan generasi muda: dari 1,1% sebelum 2019 menjadi 1,38% pada tahun 2021.
Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya karena dapat merusak kepribadian dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu, penting bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat untuk mengenali ciri-ciri penyalahgunaan narkoba agar dapat melakukan tindakan pencegahan secara dini.Masalah perilaku asosial dan penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman besar bagi dunia pendidikan dan masa depan bangsa. Semua pihak harus peduli dan berperan aktif dalam mengatasinya. Calon pendidik juga harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahpahaman antara tindakan guru dan persepsi orang tua, dengan cara membangun ikatan emosional yang baik antara sekolah dan orang tua. Kesamaan visi dan misi ini akan membantu mewujudkan generasi muda yang menjadi harapan bangsa di masa depan.

Kesimpulannya, pencegahan perilaku negatif dan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan menyalurkan bakat serta minat siswa, memperkuat kerja sama sekolah–orang tua–masyarakat, dan meningkatkan kepedulian terhadap masalah pendidikan nasional.
In reply to First post

Re: Penugasan

Dewa Ayu Kartika Utami གིས-
Nama: Dewa Ayu Kartika Utami
Npm: 2513032032
Kelas: 25A

Kajian kasus dalam dunia pendidikan merupakan metode penelitian yang menyoroti satu masalah atau peristiwa secara mendalam, baik itu di sekolah, kelompok belajar, maupun individu tertentu. Tujuannya untuk memahami bagaimana suatu situasi terjadi serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Biasanya pendekatan ini digunakan untuk meneliti hal-hal yang nyata di lapangan, seperti perilaku siswa, cara guru mengajar, atau penerapan kebijakan pendidikan tertentu, sekaligus mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan.


Dalam pelaksanaannya, peneliti biasanya melakukan berbagai cara seperti observasi langsung, wawancara, serta pengumpulan dokumen atau data pendukung. Kajian kasus ini cenderung bersifat kualitatif karena lebih menekankan pada makna dan konteks daripada angka. Misalnya, seorang peneliti bisa menelusuri penerapan kurikulum merdeka di sebuah sekolah dan menilai bagaimana perubahan tersebut berpengaruh terhadap semangat belajar siswa maupun strategi mengajar guru.


Temuan dari kajian kasus pendidikan sering dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki sistem atau praktik pembelajaran di sekolah. Melalui analisis nyata, para pendidik dan pihak terkait dapat mengambil pelajaran berharga guna meningkatkan mutu pendidikan. Walau hasilnya tidak selalu berlaku umum di semua tempat, kajian ini mampu memberi gambaran mendalam mengenai dinamika yang terjadi di dunia pendidikan secara lebih kontekstual.