Nama : Reno Khairul Mubin
Npm : 2411011132
1. Analisis pertumbuhan popularitas tim dalam organisasi
Popularitas tim dalam organisasi semakin meningkat karena dunia kerja modern menuntut kolaborasi. Kompleksitas masalah bisnis tidak bisa diselesaikan hanya oleh individu, sehingga organisasi mengandalkan tim untuk menggabungkan beragam keahlian, mempercepat inovasi, serta meningkatkan kualitas keputusan. Selain itu, teknologi komunikasi mempermudah kerja sama lintas waktu dan tempat sehingga budaya kerja berbasis tim menjadi semakin dominan.
2. Bandingkan kelompok dengan tim
Kelompok (group): sekumpulan individu yang berinteraksi tetapi tidak selalu memiliki tujuan bersama yang jelas. Hubungan lebih longgar, dan kinerja individu tidak selalu bergantung pada yang lain. Contoh: sekelompok karyawan menghadiri pelatihan.
Tim: sekumpulan orang dengan tujuan bersama, saling melengkapi keahlian, dan bertanggung jawab kolektif atas hasil. Kinerja tim bergantung pada sinergi antar anggotanya. Contoh: tim proyek yang ditugaskan mengembangkan produk baru.
3. Bandingkan 5 tipe tim
1. Tim Fungsional: terdiri dari anggota dari departemen yang sama, bekerja pada tugas rutin. Fokus pada efisiensi.
2. Tim Lintas Fungsional: anggotanya berasal dari berbagai departemen, bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kompleks.
3. Tim Proyek: dibentuk sementara untuk menyelesaikan proyek tertentu dengan tenggat waktu, dibubarkan setelah selesai.
4. Tim Virtual: bekerja sama melalui teknologi tanpa harus bertemu langsung, sering digunakan di organisasi global.
5. Tim Swakelola (Self-managed): tidak terlalu diawasi manajer, anggota memiliki otonomi tinggi dalam mengatur pekerjaan dan tanggung jawab.
4. Identifikasi karakteristik dari tim yang efektif
Tujuan yang jelas dan dipahami bersama.
Peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik.
Komunikasi terbuka dan saling percaya.
Kepemimpinan yang mendukung.
Keterampilan dan keahlian yang saling melengkapi.
Mekanisme penyelesaian konflik yang sehat.
Komitmen tinggi terhadap hasil bersama.
5. Bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim
Organisasi dapat menciptakan para pemain tim dengan memberikan pelatihan mengenai kerja sama, komunikasi, dan manajemen konflik agar anggota mampu bekerja sama secara harmonis. Budaya organisasi juga harus diarahkan pada kolaborasi, bukan hanya persaingan individu. Pemberian penghargaan atas pencapaian tim akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap hasil bersama. Selain itu, manajemen perlu memberikan tujuan yang jelas dan memotivasi sehingga anggota merasa terikat pada pencapaian kolektif. Proses ini juga perlu ditunjang dengan pengembangan empati, rasa memiliki, serta tanggung jawab bersama antar anggota tim.
6. Jelaskan kapan menggunakan para individual dan bukannya tim
Tidak semua pekerjaan harus diselesaikan dengan tim. Ada kalanya pekerjaan lebih tepat diberikan kepada individu, terutama jika sifatnya sederhana, rutin, atau membutuhkan kecepatan penyelesaian tanpa harus melalui diskusi panjang. Tugas yang bersifat administratif atau tanggung jawab personal, seperti penyusunan laporan individu, biasanya lebih efektif jika dikerjakan sendiri. Namun, ketika pekerjaan bersifat kompleks, membutuhkan kreativitas, melibatkan risiko besar, atau menuntut keahlian dari berbagai bidang sekaligus, maka penggunaan tim menjadi lebih tepat dibandingkan dikerjakan secara individual.