Summary Video

Summary Video

Summary Video

Number of replies: 3
Tulislah simpulan Anda disini tentang Model Desain Pembelajaran ADDIE. Minimal 250 kata.
In reply to First post

Re: Summary Video

Fitri Yani གིས-
Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) adalah kerangka kerja sistemik yang digunakan untuk merancang pembelajaran secara terstruktur dan efektif. Model ini menekankan bahwa setiap tahap harus dilalui secara logis dan saling terkait, dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan peserta didik dan evaluasi berkelanjutan.

Tahap Analisis (Analysis): Di tahap ini, desainer atau guru mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, karakteristik siswa, kondisi kontekstual (lingkungan, sumber daya, hambatan), serta menetapkan tujuan pembelajaran yang sesuai. Analisis ini menjadi fondasi agar seluruh desain tidak meleset dari kebutuhan dan realitas kelas.

Tahap Perancangan (Design): Berdasarkan analisis, perancang menyusun peta pembelajaran: merumuskan tujuan spesifik, memilih strategi/metode yang tepat, menentukan media dan alat bantu, serta merancang evaluasi formatif dan sumatif. Perancangan ini harus mempertimbangkan aspek keterlibatan siswa, kondisi lokal, dan kecocokan metode dengan tujuan.

Tahap Pengembangan (Development): Di tahap ini, semua perangkat pembelajaran dikembangkan — misalnya modul, lembar kerja siswa, media visual, alat interaktif, bahan digital, dan lain-lain. Pengembangan juga mencakup uji coba bahan ajar (pilot) kemudian perbaikan berdasarkan umpan balik.

Tahap Implementasi (Implementation): Perangkat dan rencana pembelajaran yang telah dikembangkan diterapkan dalam situasi kelas nyata. Di tahap ini guru menjalankan strategi, menggunakan media, mengelola interaksi siswa, dan memfasilitasi proses belajar sesuai rancangan.

Tahap Evaluasi (Evaluation): Evaluasi berlangsung sepanjang siklus—baik formatif (monitoring selama proses) maupun sumatif (di akhir). Evaluasi bertujuan menilai keberhasilan pencapaian tujuan, efektivitas strategi dan media, serta mencari aspek yang perlu diperbaiki. Hasil evaluasi digunakan untuk revisi dan penyempurnaan desain pembelajaran.

Refleksi dan Kelebihan Model ADDIE:

Model ADDIE memberikan struktur dan pedoman yang jelas, sehingga desainer pembelajaran tidak melewatkan aspek penting.

Fleksibilitasnya memungkinkan revisi terus-menerus berdasarkan evaluasi, sehingga pembelajaran dapat diperbaiki dan diadaptasi.

Model ini cocok untuk berbagai konteks, termasuk pembelajaran IPS, karena memaksa desainer mempertimbangkan karakteristik siswa, konteks lokal, dan tujuan pembelajaran yang bermakna.

Namun, dalam praktik, ada tantangan, seperti kebutuhan waktu cukup untuk tiap tahap, dan kemungkinan desain menjadi terlalu mekanis jika guru hanya “ikuti langkah” tanpa kreativitas. Oleh karena itu, guru/desainer perlu tetap peka terhadap dinamika kelas dan menyesuaikan langkah-langkah model ADDIE agar tetap responsif terhadap kebutuhan nyata siswa.
In reply to First post

Re: Summary Video

susiana RPL གིས-
Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dikemukakan sebagai kerangka sistematis dalam merancang pembelajaran yang efektif, adaptif, dan dapat dievaluasi. Video tersebut menegaskan bahwa ADDIE bukanlah urutan linier kaku, melainkan sebuah siklus dinamis yang memungkinkan revisi dan umpan balik di setiap tahap.

Analysis — tahap awal di mana perancang pembelajaran mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, karakteristik mereka, tujuan pembelajaran, batasan, konteks, dan sumber daya. Tanpa analisis yang baik, rancangan selanjutnya mungkin tidak tepat sasaran.

Design — di tahap ini dirumuskan strategi instruksional, metode pembelajaran, alokasi waktu, media, serta penentuan indikator dan bentuk penilaian. Tahap ini menjadi “blueprint” untuk pengembangan.

Development — pembuatan materi, media, modul, alat evaluasi, dan perangkat pendukung lainnya. Materi yang dikembangkan harus sesuai desain dan dapat diuji (prototype) sebelum digunakan sepenuhnya.

Implementation — pelaksanaan pembelajaran di lapangan (kelas) sesuai dengan desain dan perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, perhatian terhadap manajemen pembelajaran, pengelolaan kelas, interaksi guru-siswa sangat penting.

Evaluation — tahap penilaian terhadap efektivitas pembelajaran: mengukur apakah tujuan tercapai, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan umpan balik untuk perbaikan. Evaluasi dapat bersifat formatif (di setiap tahap) dan sumatif (akhir).
In reply to First post

Re: Summary Video

Muhammad Ilham Ilham གིས-
Model ADDIE adalah kerangka kerja desain sistem pembelajaran (DSP) yang paling mendasar dan generik, wajib dikuasai oleh setiap perancang instruksional. ADDIE adalah akronim dari lima tahapan berurutan yang harus dilalui: Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).

Tahap pertama, Analisis, adalah fase pra-perencanaan di mana perancang mengumpulkan data kritis, seperti kebutuhan organisasi, kemampuan awal peserta didik (entry behavior), konteks pelatihan (misalnya, e-learning atau on-the-job training), serta estimasi biaya. Data ini kemudian menjadi landasan untuk tahap Desain, di mana cetak biru program dibuat. Hasil desain meliputi perumusan tujuan pembelajaran, penentuan strategi, dan pengorganisasian materi. Selanjutnya, Pengembangan adalah proses mewujudkan rencana tersebut menjadi bahan ajar yang nyata, seperti modul, slide, atau video, termasuk pengembangan sistem penyampaiannya. Setelah bahan siap, tahap Implementasi adalah pelaksanaan program pembelajaran yang sesungguhnya di lapangan. Terakhir, Evaluasi dilakukan secara formatif (selama proses) dan sumatif (di akhir) untuk menilai hasil belajar dan efektivitas seluruh program, memastikan bahwa tujuan telah tercapai dan mengidentifikasi area untuk revisi. Karena sifatnya yang generik, model ADDIE dapat diadaptasi dan diperinci lebih lanjut sesuai kebutuhan spesifik setiap proyek pembelajaran.