Seorang mahasiswa ingin meneliti pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Ia berpendapat bahwa sistem pembelajaran daring masih digunakan secara luas, namun efektivitasnya belum sepenuhnya dipahami. Mahasiswa tersebut belum memahami bagaimana menyusun landasan teori, kerangka pikir, dan hipotesis secara sistematis.
Pertanyaan:
1. Identifikasi teori-teori apa saja yang relevan untuk dijadikan landasan teori dalam penelitian tersebut.
2. Susun kerangka pikir yang logis dan sistematis berdasarkan hubungan antar variabel dalam kasus di atas.
3. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, rumuskan hipotesis penelitian yang dapat diuji secara ilmiah.
CASE STUDY
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 23130130148
1. Landasan Teori yang Relevan
Untuk meneliti pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, ada beberapa teori yang bisa dijadikan acuan. Teori konstruktivisme (Piaget & Vygotsky) menekankan bahwa belajar adalah proses aktif membangun pengetahuan, sehingga lingkungan digital juga bisa menjadi wadah konstruksi pengetahuan. Teori belajar sosial (Bandura) relevan karena menekankan pentingnya interaksi dan observasi, yang dalam konteks daring berlangsung melalui platform digital. Teori kognitif (Bruner, Ausubel) memberi dasar bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh bagaimana mahasiswa mengolah informasi baru. Selain itu, teori motivasi (Deci & Ryan) membantu menjelaskan peran dorongan internal maupun eksternal dalam keberhasilan pembelajaran daring. Sementara Technology Acceptance Model (TAM) (Davis) menekankan faktor penerimaan dan penggunaan teknologi oleh mahasiswa, yang berhubungan erat dengan efektivitas pembelajaran daring.
2. Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini, pembelajaran daring ditempatkan sebagai variabel bebas (X), sedangkan hasil belajar mahasiswa menjadi variabel terikat (Y). Pembelajaran daring mencakup aspek seperti fleksibilitas, aksesibilitas, interaktivitas, dan dukungan teknologi. Hasil belajar dapat dilihat dari capaian akademik dan pemahaman materi. Hubungan keduanya bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti motivasi belajar atau keterlibatan mahasiswa. Dengan demikian, semakin baik kualitas sistem pembelajaran daring yang dialami mahasiswa, maka semakin besar peluang mereka memperoleh hasil belajar yang optimal.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan yaitu:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar turut memediasi hubungan antara pembelajaran daring dan hasil belajar mahasiswa.
H0: Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
NPM: 23130130148
1. Landasan Teori yang Relevan
Untuk meneliti pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, ada beberapa teori yang bisa dijadikan acuan. Teori konstruktivisme (Piaget & Vygotsky) menekankan bahwa belajar adalah proses aktif membangun pengetahuan, sehingga lingkungan digital juga bisa menjadi wadah konstruksi pengetahuan. Teori belajar sosial (Bandura) relevan karena menekankan pentingnya interaksi dan observasi, yang dalam konteks daring berlangsung melalui platform digital. Teori kognitif (Bruner, Ausubel) memberi dasar bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh bagaimana mahasiswa mengolah informasi baru. Selain itu, teori motivasi (Deci & Ryan) membantu menjelaskan peran dorongan internal maupun eksternal dalam keberhasilan pembelajaran daring. Sementara Technology Acceptance Model (TAM) (Davis) menekankan faktor penerimaan dan penggunaan teknologi oleh mahasiswa, yang berhubungan erat dengan efektivitas pembelajaran daring.
2. Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini, pembelajaran daring ditempatkan sebagai variabel bebas (X), sedangkan hasil belajar mahasiswa menjadi variabel terikat (Y). Pembelajaran daring mencakup aspek seperti fleksibilitas, aksesibilitas, interaktivitas, dan dukungan teknologi. Hasil belajar dapat dilihat dari capaian akademik dan pemahaman materi. Hubungan keduanya bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti motivasi belajar atau keterlibatan mahasiswa. Dengan demikian, semakin baik kualitas sistem pembelajaran daring yang dialami mahasiswa, maka semakin besar peluang mereka memperoleh hasil belajar yang optimal.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan yaitu:
H1: Pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
H2 (opsional): Motivasi belajar turut memediasi hubungan antara pembelajaran daring dan hasil belajar mahasiswa.
H0: Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050
1. Landasan Teori yang Relevan
Penelitian ini dapat didukung oleh beberapa teori pendidikan dan pembelajaran:
Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): menekankan bahwa pengetahuan dibangun aktif oleh mahasiswa melalui interaksi dan pengalaman, termasuk dalam konteks daring.
Teori Pembelajaran Daring/Online Learning seperti Community of Inquiry (Garrison, Anderson, Archer): menjelaskan pentingnya interaksi sosial, kognitif, dan pengajaran dalam kelas virtual.
Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory, Deci & Ryan): menguraikan peran motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap hasil belajar dalam lingkungan digital.
Teori Teknologi Pendidikan (Technology Acceptance Model—TAM): menyoroti pengaruh persepsi kemudahan dan kebermanfaatan teknologi terhadap penerimaan serta efektivitas pembelajaran online.
2. Kerangka Pikir
Kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai hubungan kausal: pembelajaran daring sebagai variabel bebas memengaruhi hasil belajar mahasiswa sebagai variabel terikat. Faktor pendukung seperti tingkat motivasi, interaksi dosen-mahasiswa, kualitas materi digital, serta dukungan teknologi dapat menjadi variabel perantara atau moderasi. Alurnya: penggunaan sistem pembelajaran daring → memengaruhi proses belajar (interaksi, keterlibatan, akses materi) → berdampak pada pencapaian akademik mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat diuji misalnya:
• Hipotesis kerja (H₁): Pembelajaran daring memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi COVID-19.
• Hipotesis nol (H₀): Pembelajaran daring tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi COVID-19.
Rumusan ini memungkinkan pengujian empiris melalui metode kuantitatif, seperti analisis regresi atau uji t, untuk menilai sejauh mana sistem pembelajaran daring memengaruhi prestasi akademik.
NPM : 2313031050
1. Landasan Teori yang Relevan
Penelitian ini dapat didukung oleh beberapa teori pendidikan dan pembelajaran:
Teori Konstruktivisme (Piaget, Vygotsky): menekankan bahwa pengetahuan dibangun aktif oleh mahasiswa melalui interaksi dan pengalaman, termasuk dalam konteks daring.
Teori Pembelajaran Daring/Online Learning seperti Community of Inquiry (Garrison, Anderson, Archer): menjelaskan pentingnya interaksi sosial, kognitif, dan pengajaran dalam kelas virtual.
Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory, Deci & Ryan): menguraikan peran motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap hasil belajar dalam lingkungan digital.
Teori Teknologi Pendidikan (Technology Acceptance Model—TAM): menyoroti pengaruh persepsi kemudahan dan kebermanfaatan teknologi terhadap penerimaan serta efektivitas pembelajaran online.
2. Kerangka Pikir
Kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai hubungan kausal: pembelajaran daring sebagai variabel bebas memengaruhi hasil belajar mahasiswa sebagai variabel terikat. Faktor pendukung seperti tingkat motivasi, interaksi dosen-mahasiswa, kualitas materi digital, serta dukungan teknologi dapat menjadi variabel perantara atau moderasi. Alurnya: penggunaan sistem pembelajaran daring → memengaruhi proses belajar (interaksi, keterlibatan, akses materi) → berdampak pada pencapaian akademik mahasiswa.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat diuji misalnya:
• Hipotesis kerja (H₁): Pembelajaran daring memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi COVID-19.
• Hipotesis nol (H₀): Pembelajaran daring tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi COVID-19.
Rumusan ini memungkinkan pengujian empiris melalui metode kuantitatif, seperti analisis regresi atau uji t, untuk menilai sejauh mana sistem pembelajaran daring memengaruhi prestasi akademik.
NAMA : ADEA APRILIA
NPM : 2313031034
1. Dalam penelitian mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19, ada beberapa teori yang relevan untuk dijadikan landasan teori. Teori konstruktivisme dari Piaget dan Vygotsky dapat digunakan karena menjelaskan bahwa mahasiswa membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan dosen maupun teman, yang dalam konteks daring mungkin terbatas. Teori humanistik dari Carl Rogers dan Abraham Maslow juga penting karena menekankan bahwa motivasi, kebutuhan, dan kenyamanan belajar berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar, sedangkan dalam pembelajaran daring faktor-faktor tersebut seringkali menjadi tantangan. Selain itu, teori teknologi pendidikan seperti Multimedia Learning Theory dari Mayer menjelaskan bahwa penggunaan media digital memengaruhi pemahaman mahasiswa, sehingga pemanfaatan platform daring dan multimedia akan memengaruhi hasil belajar. Terakhir, taksonomi Bloom menjadi dasar dalam mengukur hasil belajar, baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
2. Kerangka pikir penelitian ini dibangun dari hubungan antara variabel bebas yaitu pembelajaran daring, dengan variabel terikat yaitu hasil belajar mahasiswa. Pada kenyataannya, pembelajaran daring masih banyak digunakan meskipun pandemi telah berakhir. Keberhasilan pembelajaran daring sangat dipengaruhi oleh kualitas materi, interaksi antara dosen dan mahasiswa, ketersediaan teknologi, serta motivasi belajar. Jika pembelajaran daring dilaksanakan dengan baik dan efektif, maka mahasiswa akan lebih mudah memahami materi, bersikap positif terhadap proses belajar, serta mampu mengembangkan keterampilan yang diperlukan, sehingga hasil belajar meningkat. Namun, jika pembelajaran daring menghadapi kendala seperti jaringan yang tidak stabil, kurangnya interaksi, atau rendahnya disiplin mahasiswa, maka hasil belajar yang dicapai cenderung menurun. Dengan demikian, kerangka pikir ini menggambarkan bahwa efektivitas pembelajaran daring berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar mahasiswa.
3. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. Hipotesis nol (H₀) menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Sebaliknya, hipotesis alternatif (H₁) menyatakan bahwa pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Lebih jauh lagi, hipotesis alternatif dapat diperinci menjadi bahwa semakin efektif pembelajaran daring, semakin tinggi hasil belajar mahasiswa, sedangkan jika pembelajaran daring kurang efektif, maka hasil belajar mahasiswa akan semakin rendah.
NPM : 2313031034
1. Dalam penelitian mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19, ada beberapa teori yang relevan untuk dijadikan landasan teori. Teori konstruktivisme dari Piaget dan Vygotsky dapat digunakan karena menjelaskan bahwa mahasiswa membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan dosen maupun teman, yang dalam konteks daring mungkin terbatas. Teori humanistik dari Carl Rogers dan Abraham Maslow juga penting karena menekankan bahwa motivasi, kebutuhan, dan kenyamanan belajar berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar, sedangkan dalam pembelajaran daring faktor-faktor tersebut seringkali menjadi tantangan. Selain itu, teori teknologi pendidikan seperti Multimedia Learning Theory dari Mayer menjelaskan bahwa penggunaan media digital memengaruhi pemahaman mahasiswa, sehingga pemanfaatan platform daring dan multimedia akan memengaruhi hasil belajar. Terakhir, taksonomi Bloom menjadi dasar dalam mengukur hasil belajar, baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
2. Kerangka pikir penelitian ini dibangun dari hubungan antara variabel bebas yaitu pembelajaran daring, dengan variabel terikat yaitu hasil belajar mahasiswa. Pada kenyataannya, pembelajaran daring masih banyak digunakan meskipun pandemi telah berakhir. Keberhasilan pembelajaran daring sangat dipengaruhi oleh kualitas materi, interaksi antara dosen dan mahasiswa, ketersediaan teknologi, serta motivasi belajar. Jika pembelajaran daring dilaksanakan dengan baik dan efektif, maka mahasiswa akan lebih mudah memahami materi, bersikap positif terhadap proses belajar, serta mampu mengembangkan keterampilan yang diperlukan, sehingga hasil belajar meningkat. Namun, jika pembelajaran daring menghadapi kendala seperti jaringan yang tidak stabil, kurangnya interaksi, atau rendahnya disiplin mahasiswa, maka hasil belajar yang dicapai cenderung menurun. Dengan demikian, kerangka pikir ini menggambarkan bahwa efektivitas pembelajaran daring berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar mahasiswa.
3. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. Hipotesis nol (H₀) menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Sebaliknya, hipotesis alternatif (H₁) menyatakan bahwa pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Lebih jauh lagi, hipotesis alternatif dapat diperinci menjadi bahwa semakin efektif pembelajaran daring, semakin tinggi hasil belajar mahasiswa, sedangkan jika pembelajaran daring kurang efektif, maka hasil belajar mahasiswa akan semakin rendah.
Nama: Adella Putri Rizkia
NPM: 2313031044
Kelas: B
1. Landasan Teori yang Relevan
Untuk penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, terdapat beberapa teori yang bisa dijadikan dasar:
Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky)
Menekankan bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman, termasuk pengalaman daring.
Teori Behaviorisme (Skinner)
Menekankan pengaruh stimulus-respons, misalnya bagaimana media daring memberikan umpan balik terhadap hasil belajar.
Teori Pembelajaran Humanistik (Rogers & Maslow)
Fokus pada motivasi, kebutuhan belajar, dan perkembangan diri mahasiswa, relevan dengan kondisi pascapandemi.
Teori Pembelajaran Daring / E-Learning (Moore, 1993 – Theory of Transactional Distance)
Menjelaskan pentingnya interaksi, struktur, dan dialog dalam pembelajaran online.
Teori Hasil Belajar (Bloom’s Taxonomy)
Menjadi dasar untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dari hasil belajar mahasiswa.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir disusun dari hubungan antarvariabel:
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring
→ mencakup kualitas platform, interaksi dosen-mahasiswa, ketersediaan materi, fleksibilitas waktu, dll.
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa
→ diukur melalui nilai akademik, pemahaman konsep, keterampilan, atau capaian pembelajaran.
Alur logika:
Pembelajaran daring (X) memberikan metode baru dalam proses belajar mengajar. Jika pembelajaran daring dirancang dengan baik (materi jelas, interaksi aktif, akses mudah), maka hasil belajar mahasiswa (Y) cenderung meningkat. Namun, jika pembelajaran daring kurang efektif (akses terbatas, interaksi minim), hasil belajar mahasiswa dapat menurun.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dapat dirumuskan:
Hipotesis Nol (H0): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
NPM: 2313031044
Kelas: B
1. Landasan Teori yang Relevan
Untuk penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, terdapat beberapa teori yang bisa dijadikan dasar:
Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky)
Menekankan bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman, termasuk pengalaman daring.
Teori Behaviorisme (Skinner)
Menekankan pengaruh stimulus-respons, misalnya bagaimana media daring memberikan umpan balik terhadap hasil belajar.
Teori Pembelajaran Humanistik (Rogers & Maslow)
Fokus pada motivasi, kebutuhan belajar, dan perkembangan diri mahasiswa, relevan dengan kondisi pascapandemi.
Teori Pembelajaran Daring / E-Learning (Moore, 1993 – Theory of Transactional Distance)
Menjelaskan pentingnya interaksi, struktur, dan dialog dalam pembelajaran online.
Teori Hasil Belajar (Bloom’s Taxonomy)
Menjadi dasar untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dari hasil belajar mahasiswa.
2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir disusun dari hubungan antarvariabel:
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring
→ mencakup kualitas platform, interaksi dosen-mahasiswa, ketersediaan materi, fleksibilitas waktu, dll.
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa
→ diukur melalui nilai akademik, pemahaman konsep, keterampilan, atau capaian pembelajaran.
Alur logika:
Pembelajaran daring (X) memberikan metode baru dalam proses belajar mengajar. Jika pembelajaran daring dirancang dengan baik (materi jelas, interaksi aktif, akses mudah), maka hasil belajar mahasiswa (Y) cenderung meningkat. Namun, jika pembelajaran daring kurang efektif (akses terbatas, interaksi minim), hasil belajar mahasiswa dapat menurun.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dapat dirumuskan:
Hipotesis Nol (H0): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Nama: Intan Romala Sari
NPM: 2313031051
NPM: 2313031051
1. Landasan teori yang relevan
Beberapa teori yang bisa dijadikan dasar penelitian
- Teori Konstruktivisme: belajar efektif jika mahasiswa aktif membangun pengetahuan, relevan dengan pembelajaran daring yang berbasis interaksi.
- Teori Belajar Mandiri (Self-Directed Learning, Knowles): pembelajaran daring menuntut kemandirian mahasiswa.
- Teori Efektivitas Pembelajaran: hasil belajar dipengaruhi kondisi dan metode belajar.
- Teori Teknologi Pendidikan: media digital berperan penting dalam meningkatkan pemahaman melalui multimedia learning.
2. Kerangka pikir penelitian
- Masalah: di masa pascapandemi, pembelajaran daring masih dipakai, tetapi efektivitasnya belum jelas.
- Hubungan variabel
- Variabel independen (X): pembelajaran daring (ditinjau dari aspek aksesibilitas, interaksi, media digital, dan kemandirian).
- Variabel dependen (Y): hasil belajar mahasiswa (nilai akademik atau pencapaian kompetensi).
3. Alur berpikir: jika pembelajaran daring dirancang dan dijalankan dengan baik (X), maka mahasiswa akan lebih mudah memahami materi dan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi (Y).
3. Hipotesis penelitian
- Hipotesis nol (H₀): Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi.
- Hipotesis alternatif (H₁): Pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi.
Nama : Dyah Wulan Handayani
NPM : 2313031033
1. Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, teori-teori berikut bisa dijadikan dasar:
Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky) → menjelaskan bahwa mahasiswa membangun pemahaman melalui pengalaman belajar, termasuk lewat media daring.
Teori Kognitif (Bruner & Ausubel) → menekankan pentingnya struktur kognitif dalam memahami materi, yang dapat terpengaruh oleh kualitas pembelajaran daring.
Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer, 2009 – Cognitive Theory of Multimedia Learning) → menjelaskan bahwa penggunaan media digital dapat meningkatkan pemahaman jika dirancang dengan baik.
Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory, Deci & Ryan) → motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh sistem pembelajaran daring, yang pada akhirnya memengaruhi hasil belajar.
2. Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring (faktor: kualitas materi, interaksi dosen-mahasiswa, penggunaan media interaktif, aksesibilitas).
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa (dilihat dari nilai akademik, pemahaman konsep, atau capaian kompetensi).
Hubungan antarvariabel:
Jika pembelajaran daring dilaksanakan dengan baik (materi jelas, media interaktif, komunikasi efektif), maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat.
Sebaliknya, jika pembelajaran daring kurang efektif (materi sulit dipahami, interaksi minim, kendala teknis), maka hasil belajar mahasiswa cenderung rendah.
Kerangka pikir ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran daring secara langsung memengaruhi hasil belajar mahasiswa pascapandemi.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang bisa dirumuskan:
Hipotesis Nol (H0): Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Alternatif (H1): Pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Jika ingin lebih detail, hipotesis bisa dipecah menjadi:
H1a: Kualitas materi pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
H1b: Interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
H1c: Penggunaan media interaktif dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
NPM : 2313031033
1. Teori yang Relevan untuk Landasan Teori
Dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, teori-teori berikut bisa dijadikan dasar:
Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky) → menjelaskan bahwa mahasiswa membangun pemahaman melalui pengalaman belajar, termasuk lewat media daring.
Teori Kognitif (Bruner & Ausubel) → menekankan pentingnya struktur kognitif dalam memahami materi, yang dapat terpengaruh oleh kualitas pembelajaran daring.
Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer, 2009 – Cognitive Theory of Multimedia Learning) → menjelaskan bahwa penggunaan media digital dapat meningkatkan pemahaman jika dirancang dengan baik.
Teori Motivasi Belajar (Self-Determination Theory, Deci & Ryan) → motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh sistem pembelajaran daring, yang pada akhirnya memengaruhi hasil belajar.
2. Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Independen (X): Pembelajaran daring (faktor: kualitas materi, interaksi dosen-mahasiswa, penggunaan media interaktif, aksesibilitas).
Variabel Dependen (Y): Hasil belajar mahasiswa (dilihat dari nilai akademik, pemahaman konsep, atau capaian kompetensi).
Hubungan antarvariabel:
Jika pembelajaran daring dilaksanakan dengan baik (materi jelas, media interaktif, komunikasi efektif), maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat.
Sebaliknya, jika pembelajaran daring kurang efektif (materi sulit dipahami, interaksi minim, kendala teknis), maka hasil belajar mahasiswa cenderung rendah.
Kerangka pikir ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran daring secara langsung memengaruhi hasil belajar mahasiswa pascapandemi.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis yang bisa dirumuskan:
Hipotesis Nol (H0): Pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Hipotesis Alternatif (H1): Pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Jika ingin lebih detail, hipotesis bisa dipecah menjadi:
H1a: Kualitas materi pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
H1b: Interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
H1c: Penggunaan media interaktif dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
Nama : Eri Zenta Zikra Birama Putri
NPM : 2313031040
1. Teori-teori yang relevan sebagai landasan teori
Dalam penelitian mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, ada beberapa teori yang dapat digunakan sebagai dasar pijakan. Pertama, teori konstruktivisme menjelaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika mahasiswa terlibat aktif dalam membangun pengetahuannya, baik melalui interaksi dengan materi maupun diskusi daring. Kedua, teori behaviorisme dapat digunakan untuk melihat bagaimana pemberian umpan balik dan penguatan melalui sistem online memengaruhi hasil belajar mahasiswa. Selanjutnya, teori kognitivisme relevan karena menekankan pentingnya cara mahasiswa memproses informasi dalam lingkungan digital. Selain itu, teori pembelajaran online (E-learning theory) menegaskan bahwa desain instruksional, interaktivitas, serta penggunaan multimedia berperan penting dalam efektivitas pembelajaran daring. Terakhir, taksonomi Bloom dapat dijadikan acuan dalam mengukur hasil belajar mahasiswa, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
2. Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dibangun dengan melihat hubungan antara pembelajaran daring sebagai variabel independen dan hasil belajar mahasiswa sebagai variabel dependen. Pembelajaran daring meliputi aspek desain pembelajaran, kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, aksesibilitas teknologi, serta partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar. Apabila pembelajaran daring dikelola dengan baik, maka mahasiswa akan lebih termotivasi, aktif, dan mampu memahami materi secara lebih optimal. Kondisi tersebut pada akhirnya akan tercermin dalam hasil belajar yang lebih baik. Sebaliknya, jika pembelajaran daring tidak dirancang dengan baik, minim interaksi, serta terkendala akses, maka hasil belajar mahasiswa akan menurun. Dengan demikian, kerangka pikir ini menunjukkan adanya dugaan bahwa pembelajaran daring memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi.
3. Hipotesis penelitian
Hipotesis nol (H₀) menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Sementara itu, hipotesis alternatif (H₁) menyatakan bahwa pembelajaran daring berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi. Jika penelitian ini dibuat lebih spesifik, hipotesis alternatif dapat dirinci, misalnya bahwa kualitas interaksi dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa, atau bahwa kemudahan akses teknologi dalam pembelajaran daring turut memengaruhi pencapaian akademik mereka. Dengan hipotesis ini, penelitian dapat diuji secara ilmiah menggunakan data yang terukur.
NPM : 2313031040
1. Teori-teori yang relevan sebagai landasan teori
Dalam penelitian mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi, ada beberapa teori yang dapat digunakan sebagai dasar pijakan. Pertama, teori konstruktivisme menjelaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika mahasiswa terlibat aktif dalam membangun pengetahuannya, baik melalui interaksi dengan materi maupun diskusi daring. Kedua, teori behaviorisme dapat digunakan untuk melihat bagaimana pemberian umpan balik dan penguatan melalui sistem online memengaruhi hasil belajar mahasiswa. Selanjutnya, teori kognitivisme relevan karena menekankan pentingnya cara mahasiswa memproses informasi dalam lingkungan digital. Selain itu, teori pembelajaran online (E-learning theory) menegaskan bahwa desain instruksional, interaktivitas, serta penggunaan multimedia berperan penting dalam efektivitas pembelajaran daring. Terakhir, taksonomi Bloom dapat dijadikan acuan dalam mengukur hasil belajar mahasiswa, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
2. Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dibangun dengan melihat hubungan antara pembelajaran daring sebagai variabel independen dan hasil belajar mahasiswa sebagai variabel dependen. Pembelajaran daring meliputi aspek desain pembelajaran, kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa, aksesibilitas teknologi, serta partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar. Apabila pembelajaran daring dikelola dengan baik, maka mahasiswa akan lebih termotivasi, aktif, dan mampu memahami materi secara lebih optimal. Kondisi tersebut pada akhirnya akan tercermin dalam hasil belajar yang lebih baik. Sebaliknya, jika pembelajaran daring tidak dirancang dengan baik, minim interaksi, serta terkendala akses, maka hasil belajar mahasiswa akan menurun. Dengan demikian, kerangka pikir ini menunjukkan adanya dugaan bahwa pembelajaran daring memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar mahasiswa pascapandemi.
3. Hipotesis penelitian
Hipotesis nol (H₀) menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19. Sementara itu, hipotesis alternatif (H₁) menyatakan bahwa pembelajaran daring berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa pada masa pascapandemi. Jika penelitian ini dibuat lebih spesifik, hipotesis alternatif dapat dirinci, misalnya bahwa kualitas interaksi dalam pembelajaran daring berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa, atau bahwa kemudahan akses teknologi dalam pembelajaran daring turut memengaruhi pencapaian akademik mereka. Dengan hipotesis ini, penelitian dapat diuji secara ilmiah menggunakan data yang terukur.
Nama: Rika Rahayu
NPM: 2313031052
1.Teori-teori yang relevan untuk landasan teori
Dalam penelitian tentang "Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa di Masa Pasca Pandemi COVID-19", beberapa teori yang relevan adalah:
a. Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky)
Menjelaskan bahwa belajar terjadi ketika mahasiswa aktif membangun pengetahuannya melalui pengalaman dan interaksi. Dalam konteks daring, efektivitas pembelajaran tergantung pada seberapa baik mahasiswa dapat berinteraksi dengan materi, dosen, dan teman.
b. Teori Pembelajaran Sosial (Bandura)
Menekankan pentingnya observasi dan interaksi sosial dalam belajar. Dalam pembelajaran daring, teori ini menjelaskan bagaimana mahasiswa belajar melalui pengamatan video, diskusi online, dan aktivitas kolaboratif.
c. Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer, 2001)
Menjelaskan bahwa media digital dapat meningkatkan hasil belajar bila dirancang sesuai prinsip multimedia learning, yaitu menggabungkan teks, gambar, dan suara dengan tepat.
d. Teori Hasil Belajar (Bloom)
Menguraikan bahwa hasil belajar mencakup tiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotor. Teori ini relevan untuk mengukur sejauh mana pembelajaran daring berpengaruh terhadap capaian akademik mahasiswa.
2.Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan logis antara variabel bebas dan variabel terikat.
Pembelajaran daring yang diterapkan pasca pandemi memungkinkan mahasiswa belajar secara fleksibel melalui platform digital. Efektivitas pembelajaran daring dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti interaksi antara dosen dan mahasiswa, kualitas materi, serta motivasi belajar mahasiswa. Jika pelaksanaan pembelajaran daring berjalan dengan baik, materi mudah diakses, dosen aktif berinteraksi, dan sistem pembelajaran mendukung partisipasi aktif mahasiswa, maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pembelajaran daring kurang efektif, hasil belajar mahasiswa cenderung menurun. Dengan demikian, terdapat hubungan antara efektivitas pembelajaran daring dan hasil belajar mahasiswa.
3.Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
NPM: 2313031052
1.Teori-teori yang relevan untuk landasan teori
Dalam penelitian tentang "Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa di Masa Pasca Pandemi COVID-19", beberapa teori yang relevan adalah:
a. Teori Belajar Konstruktivisme (Piaget & Vygotsky)
Menjelaskan bahwa belajar terjadi ketika mahasiswa aktif membangun pengetahuannya melalui pengalaman dan interaksi. Dalam konteks daring, efektivitas pembelajaran tergantung pada seberapa baik mahasiswa dapat berinteraksi dengan materi, dosen, dan teman.
b. Teori Pembelajaran Sosial (Bandura)
Menekankan pentingnya observasi dan interaksi sosial dalam belajar. Dalam pembelajaran daring, teori ini menjelaskan bagaimana mahasiswa belajar melalui pengamatan video, diskusi online, dan aktivitas kolaboratif.
c. Teori Teknologi Pembelajaran (Mayer, 2001)
Menjelaskan bahwa media digital dapat meningkatkan hasil belajar bila dirancang sesuai prinsip multimedia learning, yaitu menggabungkan teks, gambar, dan suara dengan tepat.
d. Teori Hasil Belajar (Bloom)
Menguraikan bahwa hasil belajar mencakup tiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotor. Teori ini relevan untuk mengukur sejauh mana pembelajaran daring berpengaruh terhadap capaian akademik mahasiswa.
2.Kerangka pikir penelitian
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan logis antara variabel bebas dan variabel terikat.
- Variabel bebas (independen): Pembelajaran daring
- Variabel terikat (dependen): Hasil belajar mahasiswa
Pembelajaran daring yang diterapkan pasca pandemi memungkinkan mahasiswa belajar secara fleksibel melalui platform digital. Efektivitas pembelajaran daring dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti interaksi antara dosen dan mahasiswa, kualitas materi, serta motivasi belajar mahasiswa. Jika pelaksanaan pembelajaran daring berjalan dengan baik, materi mudah diakses, dosen aktif berinteraksi, dan sistem pembelajaran mendukung partisipasi aktif mahasiswa, maka hasil belajar mahasiswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pembelajaran daring kurang efektif, hasil belajar mahasiswa cenderung menurun. Dengan demikian, terdapat hubungan antara efektivitas pembelajaran daring dan hasil belajar mahasiswa.
3.Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka pikir tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
- Hipotesis nol (H₀): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis alternatif (H₁): Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
Nama: Dita Silviana Putri
NPM : 2313031057
No. Absen: 26
1. - Untuk Pembelajaran Daring (Variabel X)
Kita akan menggunakan Teori Komunitas Inkuiri (Community of Inquiry / CoI), yang menyebutkan bahwa pembelajaran daring yang berhasil harus memiliki tiga elemen: Kehadiran Sosial (mahasiswa merasa terhubung dan nyaman berinteraksi), Kehadiran Kognitif (mahasiswa fokus pada materi dan pemecahan masalah), dan Kehadiran Pengajaran (dosen aktif memfasilitasi dan mendesain pembelajaran). Teori ini akan membantu kita menilai seberapa hidup dan interaktif kuliah daring tersebut. Selain itu, Model Penerimaan Teknologi (TAM) juga relevan, karena melihat apakah mahasiswa merasa platform kuliah daring itu mudah digunakan dan benar-benar bermanfaat bagi proses belajar mereka. Persepsi yang buruk terhadap teknologi tentu akan menurunkan motivasi belajar mahasiswa.
- Untuk Hasil Belajar (Variabel Y)
Untuk mengukur hasil belajar secara komprehensif, kita dapat merujuk pada Taksonomi Bloom (Revisi). Teori ini memastikan bahwa hasil belajar yang diukur bukan hanya sekadar mengingat atau menghafal (nilai ujian), tetapi juga melibatkan kemampuan tingkat tinggi seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (kemampuan yang terlihat pada tugas proyek atau studi kasus). Dengan demikian, kita bisa menilai dampak pembelajaran daring pada berbagai tingkatan pemahaman mahasiswa.
NPM : 2313031057
No. Absen: 26
1. - Untuk Pembelajaran Daring (Variabel X)
Kita akan menggunakan Teori Komunitas Inkuiri (Community of Inquiry / CoI), yang menyebutkan bahwa pembelajaran daring yang berhasil harus memiliki tiga elemen: Kehadiran Sosial (mahasiswa merasa terhubung dan nyaman berinteraksi), Kehadiran Kognitif (mahasiswa fokus pada materi dan pemecahan masalah), dan Kehadiran Pengajaran (dosen aktif memfasilitasi dan mendesain pembelajaran). Teori ini akan membantu kita menilai seberapa hidup dan interaktif kuliah daring tersebut. Selain itu, Model Penerimaan Teknologi (TAM) juga relevan, karena melihat apakah mahasiswa merasa platform kuliah daring itu mudah digunakan dan benar-benar bermanfaat bagi proses belajar mereka. Persepsi yang buruk terhadap teknologi tentu akan menurunkan motivasi belajar mahasiswa.
- Untuk Hasil Belajar (Variabel Y)
Untuk mengukur hasil belajar secara komprehensif, kita dapat merujuk pada Taksonomi Bloom (Revisi). Teori ini memastikan bahwa hasil belajar yang diukur bukan hanya sekadar mengingat atau menghafal (nilai ujian), tetapi juga melibatkan kemampuan tingkat tinggi seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (kemampuan yang terlihat pada tugas proyek atau studi kasus). Dengan demikian, kita bisa menilai dampak pembelajaran daring pada berbagai tingkatan pemahaman mahasiswa.
2. Kerangka pikir ini berfungsi sebagai peta yang menjelaskan hubungan logis antara kualitas pelaksanaan pembelajaran daring dengan hasil yang dicapai mahasiswa.
Alur ceritanya dimulai dari kondisi pascapandemi, di mana sistem Pembelajaran Daring (X) masih digunakan secara luas. Ketika kualitas implementasi pembelajaran daring ini tinggi—artinya interaksi antar peserta didik dan dosen berjalan baik (sesuai CoI), platform mudah diakses, dan materi disajikan menarik (sesuai TAM)—maka hal ini akan memicu peningkatan keterlibatan dan motivasi belajar pada diri mahasiswa. Sebaliknya, kualitas daring yang buruk akan membuat mahasiswa bosan dan sulit fokus. Keterlibatan dan motivasi yang optimal ini kemudian akan mendorong mahasiswa untuk memproses informasi secara lebih mendalam, yang pada akhirnya akan tercermin pada peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa (Y) yang tinggi, baik dari segi nilai akademik maupun penguasaan kompetensi. Oleh karena itu, secara logis, kita menduga bahwa kualitas pelaksanaan pembelajaran daring memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.
3. Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui pengumpulan data.
- Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis ini berlawanan dengan dugaan kita dan menyatakan bahwa: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas implementasi Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar Mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.
- Hipotesis Alternatif (Ha atau H1)
Hipotesis ini sejalan dengan kerangka pikir yang telah disusun dan merupakan dugaan yang ingin kita buktikan: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas implementasi Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa di masa pascapandemi COVID-19.