Nama : Irenius Juni Nugroho
Npm : 2313031032
Kelas : 2023 B
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah utama yang terlihat dari kasus ini adalah penurunan jumlah mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir meskipun promosi sudah gencar dilakukan. Ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres, karena normalnya promosi yang masif seharusnya menarik lebih banyak calon mahasiswa.
Masalah ini menarik untuk diteliti karena beberapa alasan. Pertama, sudah berlangsung tiga tahun berturut-turut, jadi bukan kejadian sesaat. Kedua, promosi yang dilakukan sebenarnya sudah cukup lengkap—media sosial, pameran, bahkan kerja sama dengan SMA. Tapi hasilnya tetap tidak memuaskan. Ini berarti ada faktor lain di luar promosi yang mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk tidak memilih universitas tersebut.
Faktor-faktor itu bisa bermacam-macam: mungkin biaya kuliah terlalu mahal, kualitas pendidikan dianggap kurang baik, lokasi kampus tidak strategis, reputasi universitas menurun, atau bahkan persaingan dengan universitas lain yang lebih ketat. Masalah penelitiannya jadi kompleks karena perlu menggali berbagai kemungkinan penyebab yang saling terkait.
2. Variabel yang dapat dikaji
Dalam penelitian ini, ada beberapa variabel penting yang perlu dikaji:
Variabel pertama: minat calon mahasiswa untuk mendaftar. Ini adalah variabel dependen atau variabel terikat, yaitu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Variabel ini bisa diukur dari jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, atau tingkat keputusan untuk mendaftar. Inilah target yang ingin ditingkatkan oleh universitas.
Variabel kedua: citra atau reputasi universitas. Ini termasuk variabel independen atau variabel bebas yang mempengaruhi minat calon mahasiswa. Citra universitas bisa dilihat dari persepsi masyarakat tentang kualitas pendidikan, prestasi alumni, akreditasi program studi, atau fasilitas kampus. Jika citra universitas buruk, otomatis minat mendaftar akan turun.
Variabel ketiga: biaya pendidikan. Ini juga variabel independen yang sangat berpengaruh. Banyak calon mahasiswa dan orang tua yang sangat mempertimbangkan faktor biaya. Jika biaya kuliah terlalu tinggi dibanding universitas pesaing atau tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, calon mahasiswa akan memilih tempat lain.
Variabel keempat: strategi promosi. Meskipun promosi sudah dilakukan, efektivitasnya perlu dikaji. Ini bisa jadi variabel moderator, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara citra dengan minat mendaftar. Promosi yang baik bisa meningkatkan minat, tapi jika isinya tidak menarik atau tidak tepat sasaran, promosi sebanyak apa pun tidak akan efektif.
Selain keempat variabel di atas, masih ada variabel lain yang bisa dikaji seperti kualitas pelayanan administrasi, ketersediaan beasiswa, prospek kerja lulusan, atau lokasi kampus. Semua ini bisa menjadi variabel independen yang mempengaruhi keputusan calon mahasiswa.
3. Paradigma penelitian yang tepat
Untuk kasus ini, paradigma yang paling tepat adalah paradigma interpretif, meskipun bisa juga dikombinasikan dengan elemen positivisme.
Alasan memilih paradigma interpretif adalah karena masalah ini perlu dipahami dari sudut pandang calon mahasiswa dan stakeholder terkait. Penurunan minat mahasiswa tidak bisa hanya dilihat dari angka-angka statistik saja, tapi perlu dipahami mengapa mereka tidak memilih universitas tersebut. Apa persepsi mereka? Apa pengalaman mereka saat mencari informasi tentang universitas? Apa yang membuat mereka akhirnya memilih universitas lain?
Paradigma interpretif memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan pengalaman subjektif calon mahasiswa melalui wawancara mendalam atau focus group discussion. Dengan cara ini, peneliti bisa menemukan insight yang tidak terlihat dari data statistik. Misalnya, ternyata banyak calon mahasiswa yang merasa diabaikan saat bertanya di stand pameran, atau mereka mendengar cerita negatif dari senior tentang kualitas dosen.
Namun, penelitian ini juga bisa menggunakan elemen paradigma positivisme untuk melengkapi data. Misalnya, menggunakan survei dengan kuesioner untuk mengukur persepsi calon mahasiswa secara kuantitatif terhadap berbagai faktor seperti citra, biaya, dan kualitas. Data angka ini bisa memperkuat temuan kualitatif dan memberikan gambaran yang lebih objektif tentang seberapa besar pengaruh masing-masing faktor.
Jadi idealnya, penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods) dengan paradigma interpretif sebagai landasan utama, didukung data kuantitatif dari paradigma positivisme. Kombinasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif: angka menunjukkan apa yang terjadi, sementara wawancara menjelaskan mengapa hal itu terjadi.
4. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Rumusan Masalah:
"Mengapa terjadi penurunan jumlah mahasiswa baru di universitas X selama tiga tahun terakhir meskipun strategi promosi telah dilakukan secara intensif?"
Rumusan masalah ini jelas dan fokus. Kata "mengapa" menunjukkan penelitian ini mencari penjelasan mendalam tentang penyebab masalah. Rumusan ini juga sudah mencakup konteks masalah (penurunan mahasiswa baru), rentang waktu (tiga tahun terakhir), dan kondisi yang membuatnya menarik untuk diteliti (promosi sudah intensif tapi tetap turun).
Pertanyaan Penelitian:
"Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan calon mahasiswa untuk tidak memilih universitas X, dan bagaimana persepsi mereka terhadap citra, kualitas, dan biaya pendidikan di universitas tersebut?"