Menurut kalian, apakah belanja online saat ini lebih banyak meningkatkan kesejahteraan konsumen (karena mudah, hemat waktu, banyak promo) atau justru merugikan (karena impulsif, boros, menimbulkan ketergantungan)? Berikan contoh nyata.
Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Nama:M.Hafidz Mubarok
NPM:2451012029
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM: 2411012067
menurut saya, belanja online memiliki dua dampak. di satu sisi, konsumen lebih sejahtera karena belanja jadi praktis, hemat waktu, dan sering ada promo. contohnya: banyak orang sekarang belanja kebutuhan bulanan lewat marketplace dengan harga lebih murah berkat voucher dan gratis ongkir
namun di sisi lain, belanja online juga bisa merugikan karena mendorong perilaku impulsif. misalnya, banyak orang tergoda flash sale lalu membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan
jadi, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan, tapi juga berisiko menimbulkan pemborosan jika tidak dikendalikan
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Tapi di sisi lain, ada juga risiko merugikan. Belanja online sering bikin orang impulsif, apalagi kalau ada flash sale atau notifikasi diskon. Contoh nyata, banyak teman saya yang sebenarnya tidak butuh barang, tapi jadi beli hanya karena “takut ketinggalan promo”. Akhirnya malah boros dan menimbulkan kebiasaan konsumtif.
Jadi, dampaknya tergantung bagaimana konsumen mengontrol diri.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Namun ada beberapa fitur yang menurut saya menjadi permasalahan di era gen z saat ini, seperti yang saya angkat pada essay saya yaitu fitur Pay Later yang meningkatkan Fearing of Missing Out (FOMO) pada generasi Z
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Menurut saya, belanja online punya dua sisi yang sama kuat—bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen, tapi juga berpotensi merugikan kalau tidak terkendali.
1. Meningkatkan kesejahteraan konsumen
Mudah & hemat waktu: Konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mencari barang, cukup lewat aplikasi. Misalnya, ibu rumah tangga bisa belanja kebutuhan bulanan di Tokopedia atau Shopee tanpa harus ke supermarket.
Banyak pilihan & harga lebih murah: Ada fitur perbandingan harga, flash sale, atau voucher ongkir. Contohnya, mahasiswa bisa dapat buku referensi kuliah dengan harga lebih murah lewat e-commerce dibanding toko buku fisik.
Akses yang lebih inklusif: Orang di daerah terpencil bisa membeli barang yang sebelumnya sulit dijangkau, misalnya alat elektronik atau pakaian tertentu.
2. Merugikan konsumen
Impulsif & boros: Promo "11.11" atau "Harbolnas 12.12" mendorong konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Banyak orang hanya tergiur tulisan “diskon 90%”.
Ketergantungan psikologis: Belanja online bisa jadi pelarian stres. Misalnya, ada tren “healing checkout” di TikTok, di mana orang merasa lebih baik setelah membeli barang walaupun tidak urgent.
Risiko penipuan & kualitas tidak sesuai: Masih ada kasus barang tidak sesuai deskripsi, misalnya beli baju terlihat bagus di foto tapi ternyata tipis dan cepat rusak.
Contoh nyata:
Saat pandemi COVID-19, banyak UMKM di Indonesia bisa bertahan karena jualan online, dan konsumen tetap bisa memenuhi kebutuhan dengan aman. Ini meningkatkan kesejahteraan.
Namun, di sisi lain, survei Bank Indonesia menemukan bahwa sebagian konsumen menyesal setelah belanja impulsif saat Harbolnas, karena barang menumpuk dan uang terpakai untuk hal yang kurang penting.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM : 2411012036
Menurut saya, hal itu tergantung pada jenis konsumennya. Bagi saya sendiri, walau mudah, hemat waktu, dan banyak promo, belanja online masih bukanlah pilihan pertama. Terutama untuk barang-barang yang dapat di temui dengan mudah. Jadi, saat ini bagi saya belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan saya dalam mencari barang-barang yang jarang saya temui dan saya butuhkan. Terutama dengan adanya banyak promo seperti diskon dan gratis ongkir.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
sedangakn dri sisi negatif nya malah justru bkin org jadi boros, dan kebanyakan fomo karna tergoda diskon. belum lagi akses pembelian yg sangat mudah tinggal klik2 aja, dan juga kdang konsumen itu beli karna pengen dan bukan karna butuh, artinya bukan kesejahteraan tapi malah “tekor” atau “ boros” . jadii belanja online itu bisa banget ningkatin kesejahteraan konsumen asal di gunakan secara bijak, tapii kl gabisa mengontrol diri pun jatuh nya malah jadi rugi yaa.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM : 2411012061
Menurut saya, itu merupakan dua hal yang sama sama bisa terjadi, tergantung perspektif dan kondisi. Belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen. Misalnya bagi orang orang yang memiliki aktivitas padat bisa mempermudah dan menghemat waktu karena bisa melakukan pembelian dimana saja dan kapan saja, kemudian terdapat banyak promo yang bisa menghemat budget.
Tetapi, seperti layaknya pisau bermata dua, Belanja online juga punya sisi negatif. Sebagai contoh, promo yang banyak cenderung membuat kita implusif buying dan membeli hal hal yang tidak termasuk kebutuhan dan hanya keinginan sesaat. Selain itu, kemudahan untuk membeli sesuatu membuat proses berpikir kita untuk memutuskan membeli atau tidak barang tersebut menjadi lebih singkat, sehingga kita lebih boros. Terakhir, Belanja online menimbulkan ketergantungan karena promo promo barang tersebar di berbagai media social yang meng influence kita untuk bisa membeli tanpa berpikir dua kali.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Tetapi dari sisi positif perbelanjaan online ada juga pastinya sisi negatif nya, yang pertama adanya habit baru yang terbentuk pada konsumen dalam daya perbelanjaan online ini implusif yang meningkat atau boros, dan ketergantungan nya barang yang di dapat.. karena tidak semua produk datang sesuai dengan bentuk iklan nya, ada yang di luar ekspektasi ketika barang nya datang dan membutuhkan konsumen beberapa akan kecewa, lalu adanya habit yang kecenderungan akan belanjaan online tersebut ketika ada jadwal nya promo promo pada tanggal tertentu yang harusnya konsumen tidak ada sesuatu hal yang di beli tapi karena tanggal tersebut ada nya potongan harga membuat konsumen terbawa untuk membeli sesuatu produk itu.
kesimpulan yang dapat saya ambil dampak belanja online bagi konsumen, yaitu lagi lagi lebih banyak membantu konsumen di era sekarang, karena mau tidak mau kita harus adaptif dalam melakukan sesuatu dan salah satu nya adalah belanja secara online ini, lebih efisien dan peka akan situasi ketika melakukan belanja online tersebut.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
merugikan jika orang yang memesan itu ekonomi pas pas an tapi tidak bisa kontrol diri dan malah berbelanja melebihi keputusan atau hanya sekedar mau atau suka yang tidak terlalu di butuhkan itu justru merugikan impulsif dan boros, contohnya nyata nya dia sebenarnya udah di atas bagian penjelasan cuma tambah dikit aja misal kita mahasiswa yang kalo liat iklan dikit promo dikit langsung buru buru cek out yang di mana padahal mahasiswa itu dia kos dan malah merugikan karna tidak berpikir panjang terlebih dahulu.
kalo contoh yang meningkat yaa itu karna dia berekonomi bagus dan punya pendapat yang tinggi jadi dengan belanja online ini meningkatkan kesejahteraan dia karna apa yang dia mau bisa di dapat dengan cepat sehingga menghemat waktu dia
NAMA : MUHAMMAD RADINKA ALBASITH
NPM :2411012002
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Menurut saya Belanja online itu ada enaknya juga sebenernya, ada juga ruginya. Enaknya, orang jadi lebih gampang dan hemat waktu, misalnya ibu rumah tangga atau saya sendiri bisa belanja sayur di aplikasi tanpa harus ke pasar, atau mahasiswa bisa beli buku impor yang susah dicari di toko. Tapi sisi jeleknya, sering bikin orang jadi kalap karena banyak promo sampe kecanduan juga ada juga yang sudah beli tapi ga sesuai dengan ekspetasi di fotonya itu juga menurut saya kerugian
Contoh nyatanya juga pas momen flash sale 12.12 di Shopee banyak orang akhirnya beli barang hanya karena murah,dikontrol dan mereka rata rata si pembeli ini pada checkout Karna takut kehabisan barangnya padahal sebenarnya nggak terlalu dibutuhin. Jadi, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan kalau dipakai bijak, tapi bisa juga bikin boros kalau nggak dikontrol.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Kedua perspektif konsumen belanja online dapat membuat pelanggan menjadi adiktif atau kecanduan dalam berbelanja, ada juga pelanggan yang FOMO membeli barang tanpa tahu kualitas dan isi produk sehingga ini membuat rugi konsumen. Contoh : Boneka labubu yang viral sehingga banyak orang yang membeli boneka tersebut dengan harga mahal padahal kualitas yang digunakan tidak sama dengan labubu ori
2411012022
Menurut saya keduanya mempunyai dampak masing’ seperti belanja online emang menghemat waktu banyak promo tetapi tidak bisa merasakan barang langsung hanya dari online terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harap seperti kekecilan bahan ketipisan atau jahitan tidak rapih atau sobek terkadang sebagian orang ketergantungan dengan hal itu
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Nama: Rivi Tiara Ayu
Npm: 2411012003
Menurut saya itu teragntung dari pola belanja konsumen, kalau bisa mengontrol diri dan fokus pada kebutuhan, belanja online akan meningkatkan kesejahteraan konsumen. Sebaliknya jika konsumen tidak bisa mengendalikan atau mengontrol pola belanja itu akan merugikan.
contoh menguntungkan: saya ingin membeli buku pelajaran, jika saya memesan di toko offline harganya akan mahal tapi jika memesan online maka akan ada diskon dari tokko dan lain lain sehingga dalam kasus ini saya merasa diuntungkan saat berbelanja online.
contoh merugikan: Saat ada flash sale atau diskon di suatu toko online tanpa sadar (implusif) kita akan membeli banyak barang yang tidak kita perlukan karena merasa penawaran itu menarik sehingga pada akhirnya kita menjadi boros karena membeli di luar kebutuhan kita.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Nama: Nafila Neisya Zahra
NPM: 2411012020
Kalau saya pribadi belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan saya karena saya bisa memilih dan mencari barang lebih bervariasi dari segi bentuk maupun harga. Belanja online sendiri belum pernah merugikan saya, karena sebagian konsumen saya sadar akan kebutuhan dan keinginan.
Contohnya walaupun ada diskon tiba-tiba akan barang yang saya inginkan, saya tetap memikirkan apakah barang tersebut benar-benar saya butuhkan saat ini atau mungkin akan berguna suatu saat, saya akan memikirkan hal-hal seperti itu jadi saya membeli barang yang urgent tapi sekali-kali juga saya beli impulsif untuk self-reward (sangat jarang terjadi).
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM: 2411012015
menurut saya belanja online sendiri mempunyai dampak negatif dan positif nya.
untuk dampak positif nya, belanja online saat ini sangat memudahkan para konsumen digital untuk membeli suatu barang melalu media sosial, dengan belanja online kita bisa mengakses nya dari rumah, tanpa harus pergi ke suatu toko fisik/tempat, menghemat waktu karena kita bisa mengakses nya dimanapun dan kapanpun, belum lagi banyak sekali promo yang didapatkan, dan iini memberikan kemudahan bagi para konsumen digital untuk membeli suatu barang yang di inginkan atau dibutuhkan.
untuk dampak negatif nya sendiri, benar banget kita bisa sangat boros dengan promo promo yang tersedia, impulsif karena ketika kita melihat barang itu lucu kita otomatis akan membeli barang tersebut tanpa memikirkan kebutuhan nya terlebih dahulu. belanja online juga, kita bisa dengan mudah tertipu dengan riview yang tersedia, terkadang barang tidak sesuai dengan gambar (beda warna, beda ukuran, atau mungkin bisa beda barang yang di kirim dengan barang yang ada di gambar tersebut) jadi kita tidak bisa melihat kualitas suara barang tersebut secara detail. Dan ya menurut saya belanja online bisa menimbulkan ketergantungan karena kita mengakses dengan handphone, dimana handphone adalah barang yang kita pegang setiap hari, dan mungkin saja kita bisa mengakses marketplace setiap hari dan setiap waktu dan akan checkout suatu barang.
untuk contoh dampak positif nya: dengan belanja online, kita dapat mengakses dimanapun dan kapanpun kita berada tanpa harus datang ke toko fisik, jadi sangat menghemat waktu.
untuk contoh dampak negatif nya: hal ini bisa menimbulkan impulsif karena, toko online ini sangat mudah di akses sehingga kita bisa belanja tanpa memikirkan kebutuhan dari barang tersebut.
jadi menurut saya belanja online ini ada dampak positif dan negatif nya tersendiri.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
alasannya, meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mempermudah konsumen dalam membeli barang, terdapat banyak pilihan, harga yang terjangkau dan dapat membeli barang tanpa harus ke lokasi.
tetapi dapat merugikan konsumen jika konsumen itu tidak dapat mengontrol kecenderungan untuk membeli dan membeli tidak sesuai fungsi ataupun keperluan utamanya.
dari beberapa contoh merugikan yang saya lihat di medsos, saya pernah melihat ada sebuah keluarga yang kurang berkecukupan dia sering belanja online yang menyebapkan munculnya banyak masalah di keluarga mereka yang ketika dilihat menimbulkan kurangnya kesejahteraan.
namun menurut saya ini juga tergantung dari kecukupan finansial setiap orang dalam berbelanja sehingga tidak di anggap merugikan juga ketika seseorang yang berkelbihan berbelanja online memiliki finansial yang lebih.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM : 2411012045
Menurut saya, meningkatkan kesejahteraan konsumen atau merugikan tergantung dari bagaimana sesorang menggunakannya.
Contoh nyata belanja online dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen adalah mahasiswa bisa membeli kebutuhan kuliah secara online karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli langsung dan lebih hemat waktu karena waktu yang harusnya membeli langsung dapat digunakan untuk mengerjakan tugas. Ibu rumah tangga bisa belanja kebutuhan bulanan di e-commerce dengan promo gratis ongkir, sehingga lebih hemat ongkos dibanding pergi ke supermarket.
Dapat merugikan karena banyak anak muda tergoda ikut “flash sale” atau “midnight sale” hanya karena harganya diskon, akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Ada juga kasus barang yang dibeli online tidak sesuai harapan seperti warna beda dan kualitas buruk, akhirnya malah membuang uang.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM: 2411012044
Menurut saya belanja online punya dampak positif dan negatif bagi konsumen. Dari sisi positif nya, belanja online memudahkan hidup karena kita bisa membeli barang tanpa harus keluar rumah. Hal ini sangat membantu orang yang sibuk atau tinggal jauh dari pusat perbelanjaan. Selain itu, banyak promo dan diskon menarik, seperti saat 11.11 atau 12.12 di aplikasi Shopee, yang membuat konsumen bisa mendapatkan barang impian dengan harga lebih murah. Kita juga bisa dengan mudah membandingkan harga dan kualitas dari berbagai toko hanya lewat ponsel.
Kesimpulannya, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan jika digunakan dengan bijak. Tapi jika tidak bisa mengontrol diri, justru bisa membawa masalah keuangan dan stres.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM: 2411012057
menurut saya, belanja online lebih meningkatkan kesejahteraan konsumen, selain alasan mudah, hemat waktu, dan promo. konsumen tidak perlu menghadapi pendagang yang mematok harga, biaya parkir, juga biaya ongkos.
belanja online tidak merugikan konsumen justru lebih banyak menfaat dan kemudahan, impulsif, boros, dan ketergantungan adalah kesalahan konsumen pribadi yang kurang bisa mengatur diri sendiri.
contoh kenyamanan membeli secara online, ketika membeli baju secara online dibandingkan offline ke pasar, konsumen punya lebih banyak pilihan produk, bisa bertanya melalui live atau chat tanpa perlu bertatap muka dengan penjual, tidak ada rasa tidak enak walaupun tidak jadi membeli produk tersebut, sedangkan ketika berbelanja offline harus bertatap muka, bertanya langsung, ada rasa segan bertanya ketika mencoba banyak produk tanpa membeli, jadi berkurangnya rasa nyaman memilih.
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2
NPM : 2411012032
Menurut saya, belanja online dapat memiliki dampak ganda bagi konsumen. Di satu sisi, belanja online meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan berbelanja, menghemat waktu, serta menawarkan berbagai promo yang menarik. Namun, di sisi lain, belanja online juga dapat memicu perilaku konsumtif, impulsif, dan boros, bahkan menimbulkan ketergantungan.