Buatlah resume dari e-book diatas. Batas unggah resume 16 September 2025.
ACTIVITY: RESUME
1. Pengertian Business Skills
Business skills adalah kumpulan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis atau pekerjaan secara efektif. Tidak hanya berfokus pada teori manajemen atau ekonomi, tetapi juga mencakup keterampilan praktis seperti komunikasi yang jelas, kemampuan presentasi, negosiasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, membaca laporan keuangan, serta keterampilan analisis untuk menghadapi situasi nyata.
Keterampilan ini menjadi fondasi penting yang membantu individu bekerja secara lebih efisien, produktif, dan profesional.
2. Pentingnya Business Skills
Penulis menekankan bahwa dunia kerja saat ini sangat kompetitif. Penguasaan keterampilan bisnis akan memberikan nilai tambah dan membantu individu menonjol.
Bagi karyawan: keterampilan bisnis mendukung kerja sama tim, meningkatkan performa kerja, serta membuka peluang untuk promosi.
Bagi pengusaha: keterampilan ini membantu mengelola operasional, mengurangi risiko, serta mempercepat pertumbuhan bisnis.
Dalam kehidupan sehari-hari: keterampilan bisnis juga berguna dalam mengatur keuangan pribadi, membuat jadwal, serta mengambil keputusan penting dengan lebih bijak.
4. Aspek penting dalam bisnis
Komunikasi: cara menyampaikan pesan dengan efektif, membuat presentasi yang menarik, dan berbicara di depan umum dengan percaya diri.
Manajemen dan Perencanaan: perencanaan bisnis, pengambilan keputusan yang tepat, serta strategi pemecahan masalah.
Keuangan: pemahaman laporan keuangan, perencanaan anggaran, serta pengelolaan arus kas.
Pemasaran: mengenali target pasar, strategi promosi, dan membangun citra merek.
Sumber Daya Manusia: cara merekrut karyawan yang tepat, membangun tim yang solid, dan memimpin secara bijak.
Produktivitas: manajemen waktu, menentukan prioritas, serta menjaga fokus agar pekerjaan lebih efisien.
Pengembangan Karier: etika kerja, networking profesional, dan cara membangun reputasi di lingkungan kerja.
6. Mindset cara mengasah keterampilan
Konsisten berlatih agar keterampilan menjadi kebiasaan.
Terbuka terhadap umpan balik sehingga dapat terus berkembang.
Menerapkan keterampilan secara berkesinambungan dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Kesimpulan
Buku ini berfungsi sebagai panduan lengkap untuk meningkatkan keterampilan bisnis secara bertahap. Dengan bahasa yang sederhana, tips praktis, dan contoh yang relevan, buku ini membantu pembaca menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja maupun mengelola usaha, sehingga mampu membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan profesionalisme.
Resume Buku Accounting Principles: A Business Perspective
1. Akuntansi dalam Dunia Bisnis
Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, dan menyajikan informasi keuangan. Informasi ini sangat penting karena menjadi dasar dalam membuat keputusan ekonomi, baik bagi pihak internal perusahaan (manajer, karyawan) maupun eksternal (investor, kreditor, pemerintah).
Di sini dijelaskan perbedaan utama antara akuntansi keuangan, yang fokus pada laporan formal untuk pihak luar, dan akuntansi manajerial, yang lebih menekankan pada informasi detail untuk mendukung keputusan internal.
2. Fungsi dan Peran Akuntansi
Akuntansi bukan sekadar pembukuan (bookkeeping). Lebih dari itu, akuntansi melibatkan analisis laporan keuangan, perancangan sistem, pengendalian internal, perencanaan anggaran, hingga audit.
Hasil akhirnya adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan-laporan ini digunakan oleh banyak pihak: pemilik ingin tahu keuntungan, kreditur ingin tahu kemampuan membayar utang, pemerintah membutuhkan data pajak, sementara karyawan ingin kepastian bahwa perusahaan mampu membayar gaji dan menjamin masa depan mereka.
3. Siklus Akuntansi
Buku ini memberikan gambaran jelas tentang siklus akuntansi, mulai dari analisis transaksi harian, pencatatan ke jurnal, posting ke buku besar, hingga penyusunan neraca saldo. Tahap selanjutnya adalah melakukan penyesuaian, menyusun laporan keuangan, dan akhirnya menutup akun di akhir periode.
Di sini juga dijelaskan aturan debit dan kredit, penggunaan T-account, serta bagaimana setiap transaksi keuangan memiliki dampak pada laporan keuangan secara keseluruhan.
4. Penyesuaian dan Penyusunan Laporan
Perusahaan tidak hanya mencatat berdasarkan uang kas yang keluar-masuk, tetapi juga berdasarkan basis akrual. Artinya, pendapatan dan biaya dicatat ketika terjadi, bukan hanya saat kas diterima atau dibayar.
Penyesuaian dilakukan untuk pendapatan atau biaya yang dibayar di muka, akrual, maupun depresiasi aset tetap. Proses ini memastikan laporan keuangan lebih akurat dan dapat mencerminkan kondisi nyata perusahaan.
5. Dasar Teori Akuntansi
Penulis juga membahas teori-teori penting, seperti prinsip kesesuaian (matching principle), pengakuan pendapatan (revenue recognition), konsistensi, materialitas, dan objektivitas.
Selain itu, ada pembahasan mengenai penggunaan nilai wajar (fair value) yang semakin banyak diterapkan dalam standar akuntansi internasional.
6. Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Buku ini membedakan akuntansi perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan dagang, ada konsep tambahan seperti harga pokok penjualan (HPP), retur penjualan, potongan harga, dan diskon.
Kinerja perusahaan dagang juga sering diukur melalui margin kotor, yaitu selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan.
7. Pengendalian Kas dan Etika
Karena kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan, buku ini menekankan pentingnya pengendalian internal. Misalnya, melalui rekonsiliasi bank, dana kas kecil, atau pemisahan tugas antar pegawai.
Selain itu, etika profesi juga sangat ditekankan. Akuntan bukan hanya dituntut kompeten secara teknis, tetapi juga harus memiliki integritas. Laporan keuangan yang disajikan secara tidak jujur dapat menyesatkan banyak pihak dan menimbulkan kerugian besar.
8. Investasi dan Pendanaan
Buku ini juga membahas akuntansi untuk investasi saham (menggunakan metode biaya dan ekuitas), obligasi, hingga penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak.
Konsep pendanaan jangka panjang seperti penerbitan obligasi dan pengaruh suku bunga terhadap harga obligasi juga dijelaskan, lengkap dengan analisis rasio keuangan terkait.
9. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan tidak hanya disusun, tetapi juga harus dianalisis. Buku ini memperkenalkan berbagai metode seperti analisis rasio, analisis tren, hingga laporan arus kas untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Analisis ini berguna bagi investor untuk menilai apakah layak menanam modal, bagi kreditur untuk menilai kelayakan pinjaman, dan bagi manajer untuk memperbaiki strategi bisnis.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, buku Accounting Principles: A Business Perspective adalah panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin memahami akuntansi keuangan dari dasar hingga tingkat lanjut.
Isi buku ini menekankan bahwa akuntansi bukan sekadar hitung-hitungan, tetapi juga alat komunikasi bisnis yang menghubungkan perusahaan dengan para pemangku kepentingannya. Melalui akuntansi, informasi keuangan dapat disajikan secara transparan, sehingga bisnis bisa dijalankan dengan lebih terukur, akuntabel, dan berorientasi pada pengambilan keputusan yang tepat.
Resume Buku
*Accounting Basics, Part 1*
1. Pengantar Akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan, dan penyajian informasi keuangan suatu bisnis. Melalui akuntansi, kita dapat mengetahui posisi aset, kewajiban, modal, serta hasil usaha. Standar yang digunakan disebut Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Kegagalan bisnis seringkali disebabkan oleh perencanaan yang buruk, kurangnya modal, pengetahuan, serta manajemen yang lemah. Oleh karena itu, penguasaan informasi akuntansi sangat penting bagi keberlangsungan usaha.
2. Jenis dan Bentuk Usaha
Jenis usaha dapat berupa jasa, dagang, atau manufaktur. Sedangkan bentuk organisasi bisnis meliputi perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, dan LLC. Pemilihan jenis dan bentuk usaha akan mempengaruhi sistem akuntansi yang digunakan.
3. Pentingnya Saran Profesional
Dalam menjalankan bisnis, pemilik disarankan untuk melibatkan pihak profesional seperti akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, investor, dan lembaga pemerintah. Hal ini untuk memastikan keputusan bisnis sesuai aturan dan lebih terarah.
4. Metode Akuntansi dan Pencatatan
Ada beberapa metode pencatatan:
* Cash basis: transaksi dicatat saat kas diterima/dibayar.
Accrual basis: transaksi dicatat saat terjadi, meskipun kas belum diterima/dibayar.
Single-entry dan double-entry: single-entry sederhana, sedangkan double-entry mewajibkan setiap transaksi dicatat pada dua akun sehingga selalu seimbang.
Selain itu, berbagai catatan bisnis perlu dikelola, seperti jurnal, buku besar, kas kecil, persediaan, aset tetap, piutang, utang, hingga catatan gaji.
5. Dasar-Dasar Bookkeeping
Bookkeeping mencakup lima kategori utama:
1. Aset
2. Kewajiban (Liabilities)
3. Modal/ekuitas
4. Pendapatan (Revenue)
5. Beban (Expense)
Proses pencatatan transaksi meliputi: menentukan kategori akun, memilih akun spesifik (misalnya gaji, sewa), memastikan jumlah benar, dan konsisten dalam pencatatan.
6. Bagian Teknis Akuntansi
Chart of Accounts (Bagan Akun): daftar akun yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Biasanya diberi kode numerik (100 untuk aset, 200 kewajiban, 300 modal, 400 pendapatan, 500 beban).
Double-Entry: setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun (misalnya membeli gedung dengan kas dan pinjaman).
Debet dan Kredit: debet berarti kiri, kredit berarti kanan. Aturannya berbeda tergantung akun (contoh: aset bertambah di debet, kewajiban bertambah di kredit).
Jurnal: buku catatan asli, tempat mencatat transaksi harian secara kronologis. Ada berbagai jurnal seperti jurnal penjualan, pembelian, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
Buku Besar (Ledger): tempat pengelompokan transaksi dari jurnal ke dalam akun-akun terkait, biasanya dalam bentuk akun T.
7. Penutup
Buku ini menekankan bahwa akuntansi adalah tulang punggung informasi bisnis. Dengan memahami konsep dasar seperti akrual, double-entry, debit-kredit, serta penggunaan jurnal dan buku besar, seorang pengusaha dapat mengelola keuangan lebih teratur, membuat keputusan lebih tepat, dan menjaga keberlangsungan usaha.
• Resume Buku Accounting Principles: A Business Perspective : Buku ini memperkenalkan akuntansi sebagai sistem pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan yang menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis. Akuntansi terbagi dua: akuntansi keuangan yang menyajikan laporan bagi pihak eksternal, dan akuntansi manajerial yang digunakan manajemen untuk membuat keputusan internal. Fungsi akuntansi bukan sekadar mencatat transaksi, tetapi juga menganalisis laporan, merancang sistem, menyusun anggaran, serta melakukan audit. Hasil akhirnya berupa laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, dan ekuitas. Laporan ini penting bagi berbagai pihak—mulai dari pemilik, kreditur, pemerintah, hingga karyawan. Siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi hingga penutupan buku pada akhir periode. Buku ini juga menekankan penggunaan basis akrual untuk mencatat pendapatan dan beban, sehingga laporan lebih akurat. Selain itu, dibahas pula prinsip akuntansi seperti matching, revenue recognition, konsistensi, materialitas, hingga objektivitas. Topik lanjutan meliputi akuntansi perusahaan dagang, kontrol kas, etika profesi, investasi, obligasi, konsolidasi, hingga analisis laporan keuangan. Kesimpulannya, buku ini menyajikan pemahaman menyeluruh tentang akuntansi sebagai bahasa bisnis, yang berperan penting dalam menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
• Resume Buku Accounting Basics, Part 1: Buku ini menguraikan dasar-dasar akuntansi sebagai alat utama dalam mengelola informasi keuangan. Akuntansi membantu pemilik usaha memahami posisi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, serta beban. Penerapan prinsip akuntansi, seperti GAAP, sangat penting agar bisnis berjalan sehat dan terhindar dari kegagalan akibat manajemen yang buruk. Bentuk usaha dapat berupa jasa, dagang, atau manufaktur, dengan pilihan struktur organisasi seperti perseorangan, persekutuan, atau perseroan. Struktur ini berpengaruh pada sistem akuntansi yang digunakan. Dalam praktiknya, pemilik disarankan melibatkan profesional (akuntan, pengacara, bankir) agar keputusan bisnis lebih terarah. Metode pencatatan terdiri atas cash basis, accrual basis, single-entry, dan double-entry. Double-entry menjadi standar karena setiap transaksi dicatat dalam dua akun agar seimbang. Proses bookkeeping mencakup lima kategori utama: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Instrumen teknis akuntansi antara lain chart of accounts, jurnal, buku besar, hingga akun T untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi. Pemahaman konsep debit-kredit juga menjadi hal mendasar. Penutup buku ini menekankan bahwa akuntansi adalah tulang punggung informasi bisnis. Dengan penguasaan dasar-dasarnya, pemilik usaha dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, menjaga stabilitas bisnis, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
- ACCOUNTING PRINCIPLES
Buku Accounting Principles: A Business Perspective (Vol. 1, Financial Accounting) karya James D. Edwards dan Roger H. Hermanson membahas secara komprehensif dasar-dasar akuntansi dari sudut pandang bisnis. Akuntansi dijelaskan sebagai “bahasa bisnis” yang menyediakan informasi keuangan penting bagi pengambilan keputusan, baik oleh pihak internal seperti manajemen maupun pihak eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.
Materi utama dalam buku ini meliputi:
- Lingkungan Akuntansi: sejarah singkat akuntansi, definisi, fungsi, peluang karier, serta perbedaan akuntansi keuangan dan manajerial.
- Pencatatan Transaksi dan Siklus Akuntansi: aturan debit-kredit, jurnal, buku besar, penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, hingga proses penutupan.
- Teori dan Standar Akuntansi: prinsip dasar, konvensi, serta kerangka konseptual dari standar akuntansi yang berlaku.
- Transaksi Perusahaan Dagang: laporan laba rugi perusahaan dagang, persediaan, harga pokok penjualan, dan analisis margin.
- Laporan dan Analisis Keuangan: penyusunan neraca, laporan arus kas, serta penggunaan rasio keuangan (current ratio, gross margin, equity ratio, dsb.) untuk menilai kinerja perusahaan.
- Topik Lanjutan: meliputi pengendalian kas, piutang dan utang, aset tetap, ekuitas pemegang saham, investasi, pembiayaan obligasi, hingga akuntansi manajerial seperti job costing.
Selain konsep, buku ini menggunakan banyak contoh laporan tahunan perusahaan nyata (seperti Coca-Cola dan The Limited) untuk memperlihatkan penerapan akuntansi dalam dunia bisnis. Di setiap bab juga terdapat bagian “Beyond the numbers” yang mendorong pembaca untuk berpikir kritis, menganalisis kasus nyata, serta memahami aspek etika dalam profesi akuntansi.
Secara keseluruhan, buku ini bertujuan agar pembaca tidak hanya memahami teori dan istilah akuntansi, tetapi juga mampu menggunakan informasi akuntansi sebagai dasar dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Intinya, buku Accounting Principles: A Business Perspective menekankan bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis yang sangat penting untuk memahami kondisi keuangan perusahaan. Dengan mempelajari konsep, siklus, teori, dan penerapan akuntansi, pembaca diharapkan mampu menganalisis laporan keuangan, menilai kinerja bisnis, serta mengambil keputusan yang lebih tepat dan etis dalam dunia usaha.
- ACCOUNTING BASICS Part 1
Dokumen Accounting Basics Part 1 membahas dasar-dasar akuntansi yang menjadi fondasi dalam penyusunan laporan keuangan. Fokus utama pembahasan ada pada sistem pembukuan akrual (accrual basis), metode double-entry (pencatatan berpasangan), serta penjelasan mengenai debit dan kredit, jurnal, buku besar, dan bagan akun (chart of accounts).
- Pengantar Akuntansi
Akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengelompokan, dan penyajian seluruh transaksi bisnis sehingga menghasilkan laporan yang menggambarkan posisi aset, kewajiban, serta hasil usaha. Proses ini mengikuti standar yang diakui secara umum, yaitu GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
Kegagalan dalam menjalankan bisnis seringkali dipicu oleh kurangnya perencanaan, lemahnya pengetahuan manajerial, keterbatasan modal, dan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Oleh karena itu, pemahaman akuntansi membantu manajer usaha menganalisis kondisi finansial dari waktu ke waktu agar dapat membuat keputusan yang lebih terukur.
- Jenis Usaha dan Bentuk Organisasi
Sebelum menentukan sistem akuntansi, pelaku usaha harus memahami jenis bisnis yang akan dijalankan (jasa, perdagangan, atau manufaktur). Selain itu, bentuk organisasi seperti usaha perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, maupun LLC turut memengaruhi metode pencatatan yang dipilih.
- Peran Nasihat Profesional
Menjalankan usaha tanpa dukungan profesional dianggap kurang bijak. Karena itu, pengusaha dianjurkan untuk berkonsultasi dengan akuntan, konsultan hukum, bankir, investor, maupun pihak eksternal lain agar proses bisnis lebih terarah dan minim risiko.
- Metode Akuntansi dan Jenis Catatan
Dalam praktiknya, akuntansi dapat menggunakan:
Cash basis (berbasis kas),
Accrual basis (berbasis akrual),
Sistem pencatatan tunggal (single-entry),
Sistem pencatatan ganda (double-entry).
Pemilihan metode bergantung pada skala usaha, jenis kegiatan, dan struktur kepemilikan. Selain itu, bisnis juga membutuhkan beragam catatan seperti jurnal, buku besar, kas kecil, piutang, utang, persediaan, aset tetap, hingga catatan gaji karyawan.
- Akuntansi Akrual (Accrual Accounting)
Salah satu poin penting adalah bahwa pendapatan harus diakui ketika dihasilkan dan beban diakui ketika terjadi, meskipun pembayaran kas belum diterima atau dilakukan. Artinya, arus kas tidak selalu sama dengan pendapatan atau beban yang tercatat. Sistem ini umum dipakai pada perusahaan yang terlibat dalam produksi maupun penjualan barang dan jasa.
- Pembukuan Dasar
Pembukuan berfokus pada lima kelompok utama, yaitu:
Aset,
Kewajiban,
Ekuitas pemilik,
Pendapatan,
Beban.
Setiap transaksi harus diidentifikasi berdasarkan kategori, dicatat pada akun yang tepat, serta dipastikan nilainya akurat. Konsistensi menjadi kunci agar laporan keuangan dapat diandalkan.
- Chart of Accounts (Bagan Akun)
Bagan akun merupakan daftar sistematis yang mengelompokkan akun-akun keuangan. Biasanya terdiri dari:
100: Aset,
200: Kewajiban,
300: Ekuitas,
400: Pendapatan,
500: Beban.
Bagan ini menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena mempermudah pengelompokan transaksi secara terstruktur.
- Sistem Double-Entry
Dalam metode ini, setiap transaksi minimal melibatkan dua akun, di mana total debit harus selalu sama dengan total kredit. Sistem ini dianalogikan seperti neraca yang seimbang; jika salah satu sisi berubah, sisi lainnya pun ikut berubah.
- Konsep Debit dan Kredit
Debit (Dr) berarti sisi kiri, sedangkan Kredit (Cr) berarti sisi kanan.
Efek pada akun:
Aset bertambah di debit, berkurang di kredit.
Kewajiban dan ekuitas bertambah di kredit, berkurang di debit.
Pendapatan bertambah di kredit.
Beban bertambah di debit.
- Jurnal
Jurnal berfungsi sebagai catatan pertama (book of original entry) di mana transaksi dicatat secara kronologis. Ada beberapa jenis jurnal, yaitu: jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum.
- Buku Besar (Ledger)
Setelah dicatat di jurnal, transaksi kemudian diposting ke buku besar sesuai kategori akun. Buku besar berisi akun-akun yang mengelompokkan transaksi menjadi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Kesimpulan
Bagian pertama dari seri ini menekankan pentingnya pemahaman dasar akuntansi, khususnya metode akrual dan double-entry. Konsep debit-kredit, jurnal, buku besar, serta chart of accounts menjadi pondasi untuk tahap lanjutan seperti siklus akuntansi, penyesuaian, hingga penyusunan laporan keuangan yang lebih kompleks.
- ALL-IN-ONE FOR DUMMIES
1. Konsep Dasar Akuntansi
Buku ini menjelaskan prinsip akuntansi seperti persamaan dasar (Aset = Liabilitas + Ekuitas), metode pencatatan transaksi, serta konsep debit dan kredit. Semua ini menjadi fondasi dalam memahami laporan keuangan.
2. Laporan Keuangan Utama
Terdapat pembahasan mendalam mengenai tiga laporan inti:
- Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.
- Laporan Laba Rugi yang menampilkan pendapatan, biaya, dan laba.
- Laporan Arus Kas yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan.
3. Akuntansi Manajemen dan Biaya
Buku ini juga mengulas bagaimana akuntansi digunakan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan, termasuk perhitungan biaya, penganggaran, serta analisis laba.
4. Akuntansi untuk Pajak
Ada bagian yang membahas kewajiban pajak, cara pencatatan, dan strategi dasar untuk mengelola kewajiban tersebut agar bisnis tetap patuh pada aturan pemerintah.
5. Audit dan Pengendalian Internal
Ditekankan pentingnya sistem kontrol agar laporan keuangan akurat serta proses audit yang memastikan transparansi dan keandalan data.
6. Penggunaan Akuntansi dalam Dunia Bisnis Modern
Buku ini menyinggung penerapan akuntansi dengan bantuan teknologi, seperti software akuntansi, serta bagaimana informasi akuntansi dipakai dalam merancang strategi bisnis.
Kesimpulan
Buku Accounting All-in-One For Dummies berfungsi sebagai panduan lengkap, mulai dari dasar akuntansi hingga penerapannya dalam bisnis nyata. Kita diajak memahami laporan keuangan, manajemen biaya, perpajakan, audit, serta peran teknologi.
1. Dasar-Dasar Akuntansi & Pembukuan
Bookkeeping = pencatatan detail transaksi harian (kas masuk/keluar, pembelian, penjualan).
Accounting = lebih luas, mencakup perancangan sistem, analisis laporan keuangan, penyusunan laporan, serta pengendalian internal.
Siklus akuntansi: dokumen sumber → jurnal → buku besar → neraca saldo → penyesuaian → laporan keuangan → penutupan.
2. Transaksi & Pencatatan
Semua transaksi dicatat dalam jurnal dengan sistem double entry (debit–kredit).
Metode akuntansi: cash basis (saat kas bergerak) & accrual basis (saat transaksi terjadi).
Akun-akun disusun dalam Chart of Accounts untuk memudahkan pelaporan.
3. Penyesuaian & Penutupan
Depresiasi aset tetap.
Akrual untuk beban/pendapatan yang belum dicatat.
Rekonsiliasi kas dan akun.
Penutupan akun sementara (pendapatan & beban) ke laba ditahan.
4. Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi = menunjukkan pendapatan, beban, dan laba.
Neraca = menampilkan aset, liabilitas, ekuitas.
Laporan Arus Kas = aliran kas operasi, investasi, pendanaan.
Catatan laporan keuangan = penjelasan detail kebijakan & informasi penting.
5. Analisis & Perencanaan
Analisis rasio: likuiditas, profitabilitas, solvabilitas.
Penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya & merencanakan keuangan.
Pengambilan keputusan bisnis: perhitungan biaya, harga jual, margin kontribusi, analisis break-even.
6. Manajemen Kas & Investasi
Pengelolaan persediaan (FIFO, LIFO, rata-rata).
Evaluasi investasi dengan metode NPV, IRR, Payback Period.
Keputusan pendanaan: modal sendiri vs utang.
7. Audit & Pencegahan Fraud
Audit internal & eksternal memverifikasi kewajaran laporan.
Pengendalian internal penting untuk mencegah kecurangan.
Fraud umum: manipulasi laporan keuangan, pencurian kas, mark-up, penggelapan.
Regulasi penting: Sarbanes-Oxley Act memperketat tata kelola & transparansi.
Resume Buku Accounting Basics Part 1
1. Pengantar
Akuntansi adalah proses pencatatan transaksi keuangan serta penyusunan laporan mengenai aset, kewajiban, dan hasil operasi. Standar yang digunakan dalam praktik adalah GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
Kegagalan bisnis sering disebabkan kurangnya perencanaan, modal, pengetahuan, dan manajemen. Karena itu, informasi akuntansi yang teratur sangat penting untuk pengambilan keputusan.
2. Jenis Usaha & Bentuk Organisasi
Jenis usaha: jasa, dagang, manufaktur.
Bentuk organisasi: perseorangan, firma, perseroan terbatas, koperasi/LLC.
Kedua hal ini memengaruhi metode akuntansi yang dipakai.
3. Pihak Profesional yang Terlibat
Dalam menjalankan bisnis sebaiknya melibatkan: akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, investor, hingga lembaga pemerintah. Tujuannya agar bisnis berjalan sesuai aturan dan terhindar dari kesalahan.
4. Sistem Pencatatan
Cash basis: transaksi dicatat saat kas diterima/dikeluarkan.
Accrual basis: pendapatan dicatat saat diperoleh, beban saat terjadi, meski kas belum bergerak.
Single entry vs. Double entry: metode pencatatan sederhana atau sistem dua sisi (debit–kredit).
Dokumen penting: jurnal, buku besar, catatan kas kecil, persediaan, aset tetap, piutang, utang, gaji, hingga buku cek perusahaan.
5. Konsep Dasar Pembukuan
Ada 5 kategori utama:
Aset
Liabilitas (utang)
Ekuitas pemilik
Pendapatan
Beban
Setiap transaksi harus diidentifikasi akun yang tepat, jumlah yang benar, serta dicatat secara konsisten.
6. Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar akun yang digunakan dalam sistem akuntansi. Umumnya dibagi menjadi:
100: Aset
200: Kewajiban
300: Modal
400: Pendapatan
500: Beban
Contoh akun: kas, piutang, peralatan, utang dagang, modal, penarikan, penjualan, gaji, sewa, iklan, depresiasi.
7. Sistem Double Entry
Setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun dan harus seimbang antara sisi debit dan kredit.
Contoh:
Investasi modal tunai → Kas (debit) dan Modal (kredit).
Membeli bangunan dengan kas + kredit bank → Kas berkurang, Bangunan bertambah, Utang Hipotek bertambah.
8. Debit & Kredit
Debit berarti sisi kiri, kredit berarti sisi kanan.
Aset & Beban bertambah di debit.
Liabilitas, Modal, dan Pendapatan bertambah di kredit.
9. Jurnal
Buku catatan pertama untuk semua transaksi sesuai urutan waktu.
Ada beberapa jenis jurnal: penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan jurnal umum.
10. Buku Besar (Ledger)
Semua akun dikumpulkan di buku besar.
Transaksi dari jurnal diposting ke akun-akun terkait (misalnya Kas, Piutang, Utang, Modal, Beban).
Bentuknya biasanya “T account” untuk menunjukkan penambahan atau pengurangan.
Resume Buku Accounting All-in-One For Dummies
1. Pengenalan Akuntansi
Akuntansi bukan hanya mencatat angka, tetapi mencakup penyusunan sistem keuangan, pembuatan laporan, analisis
NAMA : Desela Tiara Putri
NPM : 2553031008
RESUME 1 : Resume Accounting All-In-One For Dummies
Buku ini menjelaskan dasar-dasar akuntansi sekaligus penerapannya dalam bisnis, dengan cakupan luas dari pencatatan transaksi sampai audit. Isinya dibagi menjadi 9 buku dalam satu:
1. Setting Up Your Accounting System
Menjelaskan cara membuat sistem akuntansi, memilih software, membuat chart of accounts, dan menyusun dasar-dasar laporan keuangan.
2. Recording Accounting Transactions
Membahas pencatatan transaksi sehari-hari, termasuk kas, piutang, persediaan, hutang, dan gaji karyawan. Ada contoh penggunaan formulir pajak (seperti W-2, W-4, I-9).
3. Adjusting and Closing Entries
Menjelaskan jurnal penyesuaian (depresiasi, amortisasi, akrual, persediaan) serta proses penutupan buku di akhir periode agar laporan keuangan akurat.
4. Preparing Income Statements and Balance Sheets
Cara menyusun laporan laba rugi dan neraca, termasuk format, komponen utama, serta kaitannya dengan arus kas dan ekuitas.
5. Reporting on Your Financial Statements
Pembahasan analisis laporan keuangan: rasio keuangan, analisis vertikal dan horizontal, serta bagaimana laporan digunakan oleh investor, kreditor, dan manajemen.
6. Planning and Budgeting for Your Business
Panduan menyusun anggaran, perencanaan keuangan, proyeksi pendapatan & biaya, serta manajemen arus kas untuk keberlanjutan bisnis.
7. Making Savvy Business Decisions
Membahas teknik pengambilan keputusan bisnis, termasuk job costing, cost-volume-profit analysis, penentuan harga, serta analisis varians antara anggaran & realisasi.
8. Handling Cash and Making Purchase Decisions
Fokus pada manajemen kas, investasi jangka pendek, keputusan pembelian aset, utang jangka panjang, serta strategi menjaga likuiditas perusahaan.
9. Auditing and Detecting Financial Fraud
Menjelaskan audit internal & eksternal, pengendalian internal, serta cara mendeteksi & mencegah kecurangan keuangan (fraud, manipulasi laporan, dan skema Ponzi).
Akuntansi bukan hanya soal “menghitung angka”, tapi juga perencanaan, analisis, pengambilan keputusan, dan pencegahan fraud .
Buku ini ditulis agar mudah dipahami pemula, tapi juga berguna bagi mahasiswa, pebisnis, hingga calon akuntan profesional.
Konsep yang banyak dibahas: prinsip matching, job costing, budgeting, varians, laporan keuangan, kontrol internal, serta audit .
RESUME 2 : Resume Accounting Principles, Vol. 1
Buku ini membahas konsep dasar akuntansi keuangan dan penerapannya pada pencatatan transaksi, penyusunan laporan, serta analisis keuangan.
1. Pendahuluan Akuntansi
Akuntansi = sistem informasi untuk mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan transaksi ekonomi. Prinsip dasar: relevansi, keandalan, konsistensi, dan keterbandingan. Mengikuti aturan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
2. Siklus Akuntansi
Tahapan: identifikasi transaksi → penjurnalan → posting ke buku besar → neraca saldo → penyesuaian → laporan keuangan → penutupan. Menekankan accrual basis (pendapatan diakui saat diperoleh, beban saat terjadi).
3. Debits & Credits
Debit = kiri, Credit = kanan.
Aturan:
Assets ↑ = Debit
Liabilities & Equity ↑ = Credit
Revenue ↑ = Credit
Expenses ↑ = Debit
4. Laporan Keuangan Utama
Neraca (Balance Sheet): Aset = Liabilitas + Ekuitas. Laba Rugi (Income Statement): Pendapatan – Beban = Laba/Rugi. Laporan Ekuitas: perubahan modal pemilik. Arus Kas (Cash Flow): operasi, investasi, pendanaan.
5. Kas & Piutang
Pengendalian internal kas, rekonsiliasi bank, metode pencatatan piutang (langsung vs cadangan).
6. Persediaan & HPP
Metode pencatatan: perpetual & periodik. Penilaian: FIFO, LIFO, rata-rata. Dampak metode pada laba & pajak.
7. Aset Tetap & Depresiasi
Aset dicatat sebesar biaya perolehan. Metode depresiasi: garis lurus, saldo menurun, unit produksi.
8. Liabilitas
Hutang lancar (gaji, bunga, pajak) vs jangka panjang (obligasi, hipotek).
Konsep bunga sederhana & majemuk.
9. Ekuitas
Modal pemilik untuk usaha kecil.
Saham & dividen untuk korporasi.
Laba ditahan & distribusi kepada pemegang saham.
10. Analisis Keuangan
Rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas.
Analisis tren & perbandingan antar perusahaan.
Akuntansi keuangan = bahasa bisnis untuk mengukur dan melaporkan kinerja & posisi keuangan. Siklus akuntansi adalah fondasi: mulai dari transaksi sampai laporan.
Metode penilaian persediaan & depresiasi memengaruhi laba dan neraca. Analisis laporan keuangan membantu manajer, investor, & kreditor dalam pengambilan keputusan.
RESUME 3 : accounting Basic
Dasar-Dasar Akuntansi
Akuntansi adalah metodologi pembukuan yang digunakan untuk membuat catatan keuangan dari semua transaksi bisnis dan untuk menyiapkan laporan mengenai aset, liabilitas, dan hasil operasi bisnis. Akuntansi juga mengumpulkan, mengatur, dan menyajikan informasi bisnis secara tepat waktu dalam format standar.
Beberapa penyebab umum kesulitan dan kegagalan bisnis adalah perencanaan yang tidak memadai, kurangnya pengetahuan bisnis, kurangnya modal, serta manajemen dan pengambilan keputusan yang buruk. Manajer bisnis yang sukses memahami informasi bisnis mereka dan membuat perbandingan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun.
Jenis Bisnis dan Organisasi
Jenis bisnis (misalnya, layanan, penjualan, atau manufaktur) dan struktur organisasinya (misalnya, kepemilikan tunggal, kemitraan, atau korporasi) adalah faktor penting dalam menentukan sistem, proses, dan metode akuntansi yang akan digunakan. Sangat tidak disarankan untuk memulai dan mengoperasikan bisnis tanpa bantuan profesional, seperti akuntan, pengacara, atau bankir.
Metode Akuntansi dan Pembukuan
1. Akuntansi Berbasis Kas (Cash-basis Accounting) dan Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual-basis Accounting) adalah dua cara untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran. Akuntansi akrual digunakan dalam bisnis yang bergerak dalam produksi, pembelian, dan penjualan barang dagangan.
2. Dalam akuntansi akrual, pendapatan dicatat saat diperoleh, dan pengeluaran dicatat saat terjadi, terlepas dari apakah sudah dibayar atau belum.
3. Pembukuan mencakup lima kategori akuntansi utama: Aset, Liabilitas, Ekuitas Pemilik (Modal/Kekayaan Bersih), Pendapatan, dan Pengeluaran.
Chart of Accounts (Bagan Akun)
Chart of Accounts adalah daftar akun dalam sistem keuangan yang umumnya menggunakan karakter numerik atau alfanumerik. Ini digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan. Bagan akun dapat mencakup seri akun berikut:
1. 100 - Aset
2. 200 - Liabilitas
3. 300 - Kekayaan Bersih
4. 400 - Pendapatan
5. 500 - Pengeluaran
Akuntansi Entri Ganda (Double-Entry)
Sistem akuntansi entri ganda mengharuskan penggunaan dua atau lebih akun untuk setiap transaksi. Dalam sistem ini, Aset dan Liabilitas harus seimbang.
Debit dan Kredit
1. Debit berarti "kiri" dan Kredit berarti "kanan". Istilah-istilah ini telah digunakan akuntan selama ratusan tahun untuk menggambarkan tempat penempatan angka dalam Jurnal dan Buku Besar.
2. Dalam pencatatan transaksi, Aset dan Pengeluaran bertambah dengan Debit dan berkurang dengan Kredit.
3. Sebaliknya, Liabilitas, Kekayaan Bersih, dan Pendapatan bertambah dengan Kredit dan berkurang dengan Debit.
Jurnal dan Buku Besar (Ledger)
1. Jurnal atau Jurnal Umum adalah buku entri asli yang digunakan untuk mencatat semua transaksi secara kronologis.
2. Setelah dicatat dalam Jurnal, setiap transaksi kemudian diposting (ditempatkan) ke buku Ledger (Buku Besar) yang berlaku.
3. Ledger berisi semua akun yang tercantum dalam urutan yang benar (aset, liabilitas, kekayaan bersih, pendapatan, dan pengeluaran).
NPM: 2513031085
ACCOUNTING ALL-IN-ONE FOR DUMMIES (2nd EDITION)
1. Menyusun Sistem Akuntansi
Pada bagian awal, buku ini memperkenalkan dasar akuntansi dengan menjelaskan perbedaan antara sekadar mencatat transaksi (pembukuan) dengan menyusun informasi yang bermanfaat untuk keputusan bisnis (akuntansi). Di sini juga dibahas persamaan dasar akuntansi, tahapan siklus akuntansi, serta fungsi daftar akun dalam mengelompokkan transaksi. Selain itu, dijelaskan pula perbedaan antara pencatatan berbasis kas dan berbasis akrual, sehingga pembaca bisa memahami sistem mana yang lebih tepat untuk digunakan dalam usaha.
2. Mencatat Transaksi Akuntansi
Setelah memahami dasarnya, bagian ini berfokus pada bagaimana transaksi sehari-hari dicatat. Pembaca diajak memahami aturan debit dan kredit serta cara mengaplikasikannya pada transaksi seperti pembelian barang, penjualan, persediaan, hingga pembayaran gaji. Contoh nyata diberikan untuk transaksi tunai maupun kredit, sekaligus bagaimana perusahaan mengelola piutang dan kewajiban kepada pemasok.
3. Penyesuaian dan Penutupan Buku
Bagian ini menjelaskan bahwa laporan keuangan harus melalui penyesuaian agar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Penyesuaian tersebut mencakup pengakuan beban atau pendapatan yang dibayar maupun diterima di muka, serta piutang yang berisiko tidak tertagih. Selain itu, pembaca dikenalkan dengan metode penyusutan aset tetap dan langkah penutupan akun di akhir periode, agar laporan keuangan bersih dan siap digunakan sebagai dasar analisis.
4. Menyusun Laporan Keuangan
Di sini dijelaskan bagaimana laporan keuangan utama disusun, yakni laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi memperlihatkan kinerja, neraca menunjukkan posisi keuangan, dan arus kas menggambarkan pergerakan uang. Bagian ini juga menekankan hubungan antar laporan, misalnya laba bersih dari laporan laba rugi akan masuk ke bagian ekuitas dalam neraca.
5. Pelaporan dan Analisis Keuangan
Laporan keuangan bukan sekadar angka, tetapi juga alat komunikasi dengan pihak luar. Bagian ini menjelaskan tujuan penyusunan laporan, bagaimana bisnis dapat dinilai, serta teknik analisis melalui rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Selain itu, pembaca juga diperkenalkan dengan laporan tahunan yang berisi informasi menyeluruh tentang kondisi dan rencana perusahaan ke depan.
6. Perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan keuangan menjadi kunci dalam menjaga keberlangsungan usaha. Pada bagian ini, dijelaskan cara menyusun anggaran induk yang mencakup penjualan, produksi, kas, dan laba rugi. Konsep anggaran fleksibel juga diperkenalkan, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan rencana keuangannya sesuai dengan perubahan kondisi pasar atau operasional.
7. Pengambilan Keputusan Bisnis
Akuntansi juga digunakan untuk membantu manajer mengambil keputusan. Bagian ini menjelaskan bagaimana menghitung biaya produk atau jasa, baik dengan sistem job costing maupun activity-based costing. Analisis biaya-volume-laba diperkenalkan untuk menentukan titik impas dan margin kontribusi. Selain itu, pembaca juga diajak memahami analisis selisih serta berbagai strategi dalam menentukan harga produk.
8. Manajemen Kas dan Keputusan Investasi
Bagian ini berfokus pada bagaimana perusahaan mengelola kas, persediaan, dan keputusan investasi jangka panjang. Dibahas prinsip pengakuan pendapatan, penilaian persediaan dengan metode FIFO, LIFO, dan rata-rata, serta teknik menilai kelayakan investasi seperti payback period, NPV, dan IRR. Selain itu, dijelaskan juga berbagai opsi pendanaan yang bisa dipilih perusahaan, baik dari modal sendiri maupun pinjaman.
9. Audit dan Deteksi Kecurangan
Bagian terakhir membahas pengawasan dan pencegahan kecurangan dalam laporan keuangan. Dibahas pentingnya audit dan sistem pengendalian internal, regulasi seperti Sarbanes-Oxley Act, serta berbagai bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. Konsep segitiga kecurangan tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi dijelaskan sebagai faktor utama terjadinya fraud. Untuk mendeteksi penyimpangan, berbagai teknik seperti analisis rasio, perbandingan laporan, hingga model Beneish M-Score diperkenalkan.
ACCOUNTING PRINCIPLES: A BUSINESS PERSPECTIVE VOLUME 1 ( FINANCIAL ACCOUNTING)
1. Prinsip Dasar dan Lingkungan Akuntansi
Akuntansi digambarkan sebagai bahasa bisnis karena melalui laporan keuanganlah informasi perusahaan bisa dipahami oleh pemilik, investor, maupun pihak luar lainnya. Pada bagian ini diperkenalkan konsep akuntansi, alasan mengapa akuntansi penting, serta bagaimana bentuk organisasi usaha berbeda mulai dari usaha perseorangan yang sederhana, persekutuan yang berbagi modal dan risiko, hingga korporasi yang terstruktur dengan pemisahan antara pemilik dan pengelola. Perbedaan antara akuntansi keuangan yang berorientasi eksternal dan akuntansi manajemen yang digunakan untuk kebutuhan internal juga dijelaskan, ditambah dengan penekanan pada pentingnya etika sebagai dasar agar laporan tidak menyesatkan.
2. Pencatatan Transaksi Bisnis
Bagian ini membahas mekanisme dasar pencatatan transaksi dengan sistem debit-kredit yang selalu melibatkan minimal dua akun. Proses pencatatan diawali dari jurnal sebagai catatan kronologis, kemudian dipindahkan ke buku besar untuk menghimpun saldo tiap akun. Dari sinilah siklus akuntansi berjalan mulai dari bukti transaksi hingga penyusunan neraca saldo. Konsep akun dijelaskan sebagai tempat khusus untuk mengelompokkan jenis transaksi tertentu seperti kas, piutang, atau utang.
3. Penyesuaian untuk Pelaporan Keuangan
Agar laporan keuangan memberikan gambaran yang benar, diperlukan pencatatan penyesuaian. Hal ini karena ada perbedaan antara pencatatan berbasis kas (hanya saat uang bergerak) dengan berbasis akrual (saat transaksi terjadi). Penyesuaian meliputi pengakuan beban atau pendapatan yang belum atau sudah dibayar/diperoleh, misalnya beban sewa dibayar di muka atau pendapatan yang masih harus diterima. Tujuannya adalah agar pendapatan dan beban muncul pada periode yang tepat, sesuai dengan prinsip pencocokan.
4. Menyelesaikan Siklus Akuntansi
Pada tahap akhir siklus akuntansi, perusahaan perlu menyusun laporan keuangan, membuat jurnal penutup, dan menyiapkan neraca saldo setelah penutupan. Untuk mempermudah, kadang digunakan kertas kerja (worksheet) terutama sebelum sistem komputer dipakai. Selain itu, konsep neraca klasifikasi diperkenalkan untuk memisahkan aset dan kewajiban menurut jangka waktunya, sehingga pembaca laporan dapat menilai likuiditas perusahaan. Analisis rasio lancar juga ditampilkan sebagai alat sederhana mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
5. Teori Akuntansi
Prinsip-prinsip dasar akuntansi menjadi bahasan utama bagian ini, seperti prinsip pencocokan yang mewajibkan beban dicatat seiring dengan pendapatannya, prinsip konservatisme yang menganjurkan kehati-hatian dalam mengakui laba, dan prinsip realisasi pendapatan yang baru mengizinkan pengakuan pendapatan setelah barang atau jasa benar-benar diberikan. Selain itu, konsep biaya historis dijelaskan sebagai dasar pengukuran aset. Lembaga FASB dan kerangka konseptualnya juga dibahas untuk menegaskan tujuan pelaporan serta kualitas laporan yang relevan, andal, dan mudah dipahami.
6. Transaksi Perusahaan Dagang
Perbedaan utama antara perusahaan jasa dan dagang terletak pada adanya persediaan. Perusahaan dagang membeli barang untuk dijual kembali, sehingga laporan laba rugi mereka mencantumkan harga pokok penjualan (HPP). HPP dihitung dari persediaan awal ditambah pembelian, lalu dikurangi persediaan akhir. Setelah dikurangi dari penjualan, hasilnya adalah laba kotor yang digunakan untuk menilai seberapa efektif perusahaan dalam menjual barang dagangan.
7. Kas, Piutang, dan Persediaan
Bagian ini menekankan pentingnya pengendalian kas sebagai aset paling likuid, salah satunya melalui rekonsiliasi bank. Piutang usaha juga perlu dikelola dengan membentuk cadangan kerugian piutang untuk mengantisipasi piutang tak tertagih. Sementara itu, persediaan bisa dinilai menggunakan metode FIFO, LIFO, atau rata-rata, di mana masing-masing metode akan memberikan dampak berbeda pada besarnya laba maupun kewajiban pajak perusahaan.
8. Aset Tetap dan Tak Berwujud
Aset tetap seperti tanah, bangunan, atau mesin digunakan dalam jangka panjang dan harus dicatat sesuai harga perolehan serta disusutkan setiap periode dengan metode tertentu, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Tiga metode penyusutan yang umum digunakan adalah garis lurus, saldo menurun, dan unit produksi. Selain itu, terdapat juga aset tak berwujud seperti paten, hak cipta, dan goodwill yang nilainya dialokasikan selama masa manfaat melalui amortisasi.
9. Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban terbagi menjadi dua kelompok, yakni jangka pendek seperti utang usaha, dan jangka panjang seperti pinjaman bank atau obligasi. Ekuitas mencakup modal saham, laba ditahan, dividen, serta saham treasury yang merupakan saham perusahaan yang dibeli kembali. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan bagaimana saldo ekuitas berubah akibat laba, rugi, atau pembagian dividen, sehingga memberikan gambaran tentang pergerakan modal pemilik.
10. Investasi dan Konsolidasi
Apabila perusahaan berinvestasi pada perusahaan lain, ada dua metode pencatatan yang digunakan: metode biaya untuk kepemilikan kecil, dan metode ekuitas jika kepemilikan cukup besar hingga berpengaruh signifikan. Jika perusahaan memiliki anak perusahaan, laporan konsolidasi wajib dibuat agar kinerja dan posisi gabungan semua entitas dapat terlihat. Meski begitu, laporan konsolidasi memiliki keterbatasan karena bisa menyamarkan performa masing-masing anak usaha.
11. Laporan Arus Kas
Selain laporan laba rugi dan neraca, perusahaan juga perlu menyiapkan laporan arus kas untuk menunjukkan pergerakan kas masuk dan keluar. Arus kas dibedakan menjadi tiga aktivitas: operasi yang mencakup kegiatan utama perusahaan, investasi yang berkaitan dengan aset, serta pendanaan yang melibatkan modal dan pinjaman. Laporan ini bisa disusun dengan metode langsung maupun tidak langsung, dan sangat berguna untuk menilai apakah perusahaan benar-benar memiliki kas cukup untuk beroperasi, meskipun labanya terlihat besar.
12. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja perusahaan. Analisis horizontal digunakan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu, sedangkan analisis vertikal menilai proporsi tiap akun dalam satu laporan. Analisis rasio juga diperkenalkan, meliputi rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas, hingga rasio pasar. Hasil analisis ini menjadi dasar bagi manajer, investor, maupun kreditur dalam mengambil keputusan strategis.
13. Pengantar Akuntansi Manajemen
Memperkenalkan akuntansi manajemen yang lebih fokus pada kebutuhan internal dibandingkan akuntansi keuangan. Pembahasan mencakup akuntansi biaya untuk menghitung biaya produksi, baik dengan sistem job costing yang menghitung biaya per proyek maupun process costing untuk produksi massal. Selain itu, overhead pabrik seperti biaya listrik dan gaji mandor dibahas sebagai komponen penting yang harus dialokasikan ke produk. Dengan demikian, akuntansi juga berfungsi sebagai alat manajerial untuk pengendalian biaya dan penentuan strategi.
ACCOUNTING BASICS PART 1
1. Pengantar Akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan yang bertujuan memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aset, kewajiban, ekuitas) dan hasil usaha (pendapatan, beban, laba/rugi). Akuntansi mengikuti aturan baku (GAAP atau standar akuntansi di tiap negara). Banyak usaha kecil gagal karena tidak memiliki perencanaan, modal, dan catatan keuangan yang baik. Dengan memahami laporan keuangan, pemilik usaha dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan mengendalikan arah bisnis.
2. Jenis Usaha
Sistem akuntansi berbeda sesuai jenis bisnisnya. Bisnis jasa hanya mencatat pendapatan dari layanan tanpa persediaan barang dagang. Perusahaan dagang harus mencatat persediaan dan harga pokok penjualan. Perusahaan manufaktur lebih kompleks lagi karena mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
3. Bentuk Organisasi Usaha
Struktur bisnis memengaruhi pencatatan akuntansi. Usaha perseorangan biasanya lebih sederhana, persekutuan melibatkan pembagian modal dan laba antar partner, sedangkan korporasi (PT) membutuhkan sistem akuntansi lebih formal karena ada pemegang saham dan tuntutan regulasi.
4. Peran Penasihat Profesional
Pemilik usaha dianjurkan untuk berkonsultasi dengan akuntan, pengacara, atau bankir. Masukan dari pihak profesional membantu dalam mengatur strategi, mengendalikan arus kas, dan memastikan kepatuhan hukum maupun pajak.
5. Metode Pencatatan
Ada beberapa pendekatan pencatatan transaksi:
-Basis Kas: pendapatan dicatat saat kas diterima, beban saat kas dibayar.
-Basis Akrual: pendapatan dicatat saat diperoleh, beban saat terjadi, meski kas belum bergerak.
-Pencatatan Tunggal: sederhana, mirip buku kas, hanya mencatat satu sisi transaksi.
-Pencatatan Ganda (Double-Entry): setiap transaksi dicatat minimal dua akun (debit dan kredit), menjaga persamaan akuntansi tetap seimbang.
6. Akuntansi Akrual
Pada basis akrual, laporan lebih akurat karena mencerminkan transaksi saat benar-benar terjadi. Misalnya, jika jasa sudah diberikan Desember tapi pembayaran baru diterima Januari, pendapatan tetap diakui di Desember. Ini berbeda dengan basis kas yang menunggu penerimaan uang.
7. Kategori Akun (Pembukuan Dasar)
Transaksi dikelompokkan dalam lima kategori utama:
1. Aset (kas, piutang, persediaan, peralatan).
2. Kewajiban (utang usaha, pinjaman).
3. Ekuitas Pemilik (modal, laba ditahan).
4. Pendapatan (penjualan, jasa).
5. Beban (gaji, listrik, sewa).
8. Bagan Akun (Chart of Accounts)
Daftar semua akun yang dipakai perusahaan, biasanya diberi kode numerik agar mudah dilacak. Contohnya: akun aset diberi kode 100, kewajiban 200, ekuitas 300, pendapatan 400, dan beban 500. Bagan akun menjadi kerangka dasar penyusunan laporan.
9. Sistem Double-Entry
Setiap transaksi dicatat pada dua sisi: debit dan kredit. Contoh: pemilik menyetor kas Rp75.000 : Kas (debit bertambah), Modal (kredit bertambah). Prinsip ini memastikan persamaan akuntansi Aset = Kewajiban + Ekuitas selalu seimbang.
Debit dan Kredit
•Debit = sisi kiri akun.
•Kredit = sisi kanan akun.
Aturannya: Aset & Beban bertambah di debit, berkurang di kredit. Kewajiban, Ekuitas, & Pendapatan bertambah di kredit, berkurang di debit. Aturan ini dipakai konsisten di jurnal dan buku besar.
10. Jurnal (Book of Original Entry)
Semua transaksi dicatat pertama kali di jurnal secara kronologis. Ada beberapa jenis jurnal: jurnal penjualan (untuk penjualan kredit), jurnal pembelian (pembelian kredit), jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum (untuk transaksi lainnya).
11. Buku Besar (Ledger)
Dari jurnal, transaksi diposting ke buku besar agar saldo setiap akun bisa dilihat. Buku besar berisi semua akun perusahaan (kas, modal, utang, pendapatan, beban). Saldo akhir tiap akun di buku besar menjadi dasar dalam menyusun laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi.
NPM: 2513031027
Accounting All-in-One For Dummies
Book I – Menyusun Sistem Akuntansi
Menjelaskan perbedaan antara bookkeeping (pencatatan transaksi keuangan) dengan accounting (perancangan sistem, analisis laporan, dan pelaporan keuangan).
Mengenalkan siklus akuntansi, mulai dari pembuatan dokumen sumber → pencatatan dalam jurnal → pemindahan ke buku besar → penyusunan neraca saldo → pembuatan jurnal penyesuaian → penutupan akun di akhir periode.
Membahas persamaan dasar akuntansi serta cara menyusun daftar akun (chart of accounts).
Book II – Pencatatan Transaksi
Menerangkan cara mencatat transaksi keuangan seperti pembelian dan penjualan baik secara tunai maupun kredit.
Menjelaskan pengelolaan persediaan, utang dagang, dan piutang usaha.
Menguraikan cara menghitung dan mencatat gaji, tunjangan, dan kewajiban pajak penggajian.
Book III – Penyesuaian dan Penutupan
Menjelaskan perlakuan penyusutan aset tetap, transaksi bunga, dan rekonsiliasi kas.
Membahas penyusunan jurnal penyesuaian, penutupan akun, dan pengujian neraca saldo agar laporan keuangan akurat.
Book IV – Penyusunan Laporan Keuangan
Menjelaskan cara membuat laporan laba rugi, neraca, serta hubungan di antara keduanya.
Memperkenalkan standar akuntansi seperti GAAP, FASB, dan SEC.
Menguraikan komponen aset, liabilitas, dan ekuitas dalam neraca.
Book V – Pelaporan Laporan Keuangan
Menjelaskan cara menilai kondisi keuangan dan nilai perusahaan.
Membahas pembuatan laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas.
Memberikan teknik analisis laporan keuangan memakai rasio dan tren, serta membaca catatan penjelasan dan laporan tahunan perusahaan.
Book VI – Perencanaan dan Penganggaran
Membahas pemilihan bentuk hukum perusahaan (PT, CV, LLC, dll.).
Menyusun rencana bisnis untuk menarik investor.
Membuat anggaran induk dan anggaran fleksibel.
Merancang strategi untuk pengelolaan utang jangka panjang.
Book VII – Pengambilan Keputusan
Memanfaatkan metode job costing dan activity-based costing.
Menganalisis margin kontribusi, titik impas (break-even), dan analisis selisih (variance analysis).
Menentukan strategi penetapan harga produk atau jasa.
Book VIII – Manajemen Kas & Investasi
Memahami jenis biaya serta prinsip pencocokan biaya dengan pendapatan.
Menjelaskan metode penilaian persediaan (FIFO, LIFO, rata-rata).
Menilai kelayakan investasi menggunakan NPV dan IRR.
Memilih sumber pembiayaan utang atau ekuitas.
Book IX – Audit dan Pencegahan Kecurangan
Mengenalkan aturan Sarbanes-Oxley (SOX).
Menjelaskan pengendalian internal untuk mencegah penyimpangan dan kecurangan.
Membahas penilaian risiko audit, pengumpulan bukti, dan pengujian pengendalian internal.
Mengenali pola umum fraud dan cara mendeteksi manipulasi laporan keuangan.
Accounting Principles: A Business Perspective, Vol. 1 (Financial Accounting)
Bab 1 – Peran Akuntansi dalam Keputusan Bisnis
Akuntansi adalah proses untuk mengidentifikasi, mencatat, merangkum, dan menyajikan data ekonomi agar bisa digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Bentuk usaha: perseorangan, kemitraan, dan korporas.
Persamaan dasar akuntansi:
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik
Laporan utama: neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, dan laporan arus kas.
Bab 2 – Pencatatan Transaksi Bisnis
Akun adalah catatan khusus untuk setiap jenis aset, utang, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Sistem pencatatan ganda memakai debit dan kredit:
Debit menambah aset/beban, mengurangi kewajiban/ekuitas.
Kredit menambah kewajiban/ekuitas/pendapatan, mengurangi aset.
Langkah pencatatan: identifikasi transaksi → analisis dampaknya → catat di jurnal → posting ke buku besar → buat neraca saldo.
Bab 3 – Penyesuaian Laporan
Basis pencatatan:
Kas basis→ hanya saat kas diterima/dibayar.
Akrual basis→ saat pendapatan diperoleh atau beban timbul.
Jenis penyesuaian: beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, pendapatan masih harus diterima, beban masih harus dibayar.
Tujuannya agar pendapatan dan beban diakui pada periode yang tepat.
Bab 4 – Penyelesaian Siklus Akuntansi
Menyusun laporan keuangan berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian.
Membuat jurnal penutup untuk menutup akun sementara ke akun ekuitas.
Neraca saldo pascapenutupan hanya memuat akun permanen.
Worksheet digunakan sebagai alat bantu dalam menyusun laporan.
Bab 5 – Teori Akuntansi
Prinsip dasar: relevansi, keandalan, konsistensi, perbandingan, materialitas, dan konservatisme.
Terdapat kerangka konseptual sebagai dasar standar akuntansi.
Etika: akuntan wajib menjunjung integritas, objektivitas, dan independensi.
Bab 6 – Transaksi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki persediaan.
Sistem persediaan:
Periodik (hitung fisik akhir periode).
Perpetual (setiap transaksi langsung dicatat).
Laporan laba rugi:
Penjualan bersih → HPP → Laba kotor → Beban → Laba operasi.
Bab 7 – Penilaian Persediaan
Metode: FIFO, rata-rata, identifikasi spesifik.
Pilihan metode memengaruhi laba bersih dan pajak.
Prinsip konservatif: persediaan dicatat sebesar biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Bab 8 – Pengendalian Kas
Kas sangat likuid sehingga rawan disalahgunakan.
Diperlukan pengendalian internal seperti pemisahan tugas, otorisasi, dan dokumen bernomor.
Rekonsiliasi bank untuk mencocokkan catatan kas internal dan laporan bank.
Kas kecil disediakan untuk biaya operasional rutin.
Bab 9 – Piutang dan Utang
Piutang usaha muncul dari penjualan kredit.
Metode rugi piutang: direct write-off (tidak sesuai GAAP) dan allowance method (sesuai GAAP).
Utang usaha adalah kewajiban jangka pendek pada pemasok.
Bab 10 – Aset Tetap
Aset tetap: tanah, bangunan, mesin, kendaraan.
Metode penyusutan: garis lurus, saldo menurun, unit aktivitas.
Pelepasan aset dicatat saat dijual, dibuang, atau ditukar.
Bab 11 – Sumber Daya Alam & Aset Tak Berwujud
Sumber daya alam dicatat dengan metode deplesi.
Aset tak berwujud seperti hak cipta atau paten diamortisasi.
Pelepasan aset tetap menimbulkan laba atau rugi.
Bab 12–13 – Ekuitas Pemegang Saham
Membahas saham biasa, saham preferen, dividen, dan treasury stock.
Laba ditahan adalah keuntungan yang tidak dibagikan.
Bab 14 – Investasi Saham
Investasi pada saham dan obligasi dapat dicatat dengan metode biaya, nilai wajar, atau ekuitas.
IFRS menekankan penggunaan nilai wajar.
Bab 15 – Obligasi
Obligasi sebagai sumber pembiayaan jangka panjang.
Bisa diterbitkan pada nilai nominal, diskonto, atau premium.
Diskonto/premium diamortisasi dengan metode garis lurus atau bunga efektif.
Bab 16 – Laporan Arus Kas
Aktivitas utama: operasi, investasi, pendanaan.
Metode tidak langsung: menyesuaikan laba bersih dengan perubahan aset dan utang lancar.
Metode langsung: menampilkan arus kas masuk dan keluar secara rinci.
Bab 17 – Analisis Laporan Keuangan
Analisis horizontal: membandingkan data dari periode ke periode.
Analisis vertikal: membandingkan tiap akun terhadap total aset/penjualan.
Rasio:
Likuiditas:current ratio, quick ratio
Solvabilitas:debt to equity, times interest earned
Profitabilitas:ROA, ROE, net profit margin
Accounting Basics, Part 1
1. Pengantar & Tujuan
Akuntansi mencatat transaksi bisnis dan menyajikan laporan keuangan (aset, kewajiban, hasil usaha).
Mengikuti standar seperti GAAP.
Banyak kegagalan usaha disebabkan oleh kurangnya perencanaan, modal, pengetahuan, atau manajemen.
2. Jenis Usaha & Struktur Bisnis
Jenis usaha: jasa, dagang, manufaktur→ memengaruhi sistem akuntansi.
Bentuk hukum: perseorangan, kemitraan, korporasi, LLC→ memengaruhi pelaporan dan tanggung jawab hukum.
3. Sistem Pencatatan
Basis ka: mencatat saat kas diterima/dibayar.
Basis akrual: mencatat saat pendapatan diperoleh/beban terjadi.
Dokumen penting: jurnal, buku besar, kas kecil, persediaan, aset tetap, piutang, hutang, penggajian, dll.
4. Pembukuan Dasar
Lima kelompok akun: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban.
Langkah pencatatan: identifikasi akun terdampak → pilih akun spesifik → pastikan jumlah benar → catat konsisten.
5. Chart of Accounts
Daftar akun dikelompokkan menurut kode (misalnya 100 = aset, 200 = kewajiban, dst.).
Contoh: Kas, Piutang, Gedung, Hutang, Modal, Penjualan, Gaji, Listrik, dll.
6. Sistem Double Entry
Setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun, dengan total debit = total kredit.
Contoh: setor modal → kas (debit) naik, modal (kredit) naik.
7. Debit & Kredit
Debit = kiri, Kredit = kanan.
Efek:
Aset: debit naik
Kewajiban: kredit naik
Ekuitas: kredit naik
Pendapatan: kredit naik
Beban: debit naik
8. Jurnal
Tempat pencatatan awal transaksi secara kronologis.
Memuat: tanggal, keterangan, nomor akun, jumlah debit/kredit.
Ada jurnal umum, penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas.
9. Buku Besar
Tempat memindahkan data dari jurnal ke masing-masing akun.
T-account dipakai untuk melihat efek debit/kredit dengan sederhana.
10. Informasi Lanjutan
Menjadi dasar untuk mempelajari siklus akuntansi, penyesuaian, penutupan, neraca saldo, laporan keuangan, dan analisis laporan.
A. Resume Buku Accounting All-in-One For Dummies
Buku ini lebih luas cakupannya, membahas akuntansi dari sisi dasar hingga penerapan lanjutan, baik eksternal maupun internal. Gaya penjelasannya praktis dan kaya contoh sehingga pembaca dapat melihat bagaimana teori akuntansi diterapkan dalam dunia nyata. Buku ini lebih luas cakupannya, membahas akuntansi dari sisi dasar hingga penerapan lanjutan, baik eksternal maupun internal. Gaya penjelasannya praktis dan kaya contoh sehingga pembaca dapat melihat bagaimana teori akuntansi diterapkan dalam dunia nyata.
1. Laporan Keuangan Utama
Income statement, balance sheet, dan cash flow adalah tiga pilar laporan keuangan. Menurut saya, ketiganya ibarat tiga sudut pandang berbeda yang saling melengkapi: profitabilitas, posisi aset, dan likuiditas.
2. Akuntansi Manajerial
Buku ini menekankan bagaimana informasi akuntansi digunakan untuk menyusun anggaran, mengontrol biaya, dan mengevaluasi investasi. Dari sini saya memahami bahwa akuntansi tidak hanya untuk kepatuhan pajak atau laporan tahunan, tetapi juga untuk membantu manajer mengambil keputusan strategis.
3. Persediaan dan Depresiasi
Metode yang berbeda menghasilkan nilai yang berbeda pula. Hal ini menurut saya menunjukkan bahwa akuntansi tidak selalu “hitam putih”, melainkan ada ruang kebijakan yang bisa memengaruhi hasil laporan.
4. Pengendalian Internal dan Audit
Proses internal control seperti pemisahan tugas atau rekonsiliasi kas menjadi kunci mencegah kecurangan. Saya melihat bahwa akuntansi di sini bukan hanya soal angka, tetapi juga soal kepercayaan dan integritas.
5. Fraud Detection
Analisis rasio, audit trail, hingga evaluasi sistem digunakan untuk mendeteksi penyimpangan. Menurut saya, ini adalah bukti bahwa akuntansi juga punya fungsi etis: melindungi organisasi dan stakeholder dari praktik tidak jujur.
Kesimpulan: Buku ini menegaskan bahwa akuntansi adalah alat strategis, bukan sekadar administrasi. Sebagai mahasiswa, saya menilai bahwa memahami akuntansi membantu kita tidak hanya menjadi pengguna laporan, tetapi juga menjadi individu yang kritis terhadap data finansial yang kita temui.
B. Resume Buku Accounting Basics Part 1
Buku ini menjelaskan dasar-dasar akuntansi yang menjadi pijakan awal bagi mahasiswa maupun praktisi pemula. Akuntansi dipaparkan sebagai sistem yang terstruktur untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan transaksi keuangan. Penekanan utamanya adalah bahwa akuntansi tidak sekadar kumpulan angka, melainkan sarana untuk memahami jalannya suatu usaha.1. Definisi dan Fungsi Akuntansi
Akuntansi didefinisikan sebagai “bahasa bisnis” karena melalui laporan keuangan, informasi perusahaan bisa dipahami oleh manajer, investor, hingga masyarakat luas. Dalam pandangan saya, hal ini menunjukkan bahwa akuntansi sebenarnya bukan sekadar teknis, melainkan juga komunikasi.
2. Pembukuan vs Akuntansi
Pembukuan berfokus pada pencatatan transaksi harian, sedangkan akuntansi lebih luas karena menyusun laporan, menganalisis, hingga menarik kesimpulan. Artinya, pembukuan adalah pondasi, sementara akuntansi adalah jembatan menuju pemahaman menyeluruh.
3. Sistem Debit-Kredit
Prinsip double-entry memastikan bahwa setiap transaksi memengaruhi setidaknya dua akun. Konsep ini sederhana namun mendalam karena menegaskan keseimbangan, yang juga bisa dianalogikan dengan keseimbangan dalam manajemen bisnis.
4. Siklus Akuntansi
Mulai dari dokumen sumber, jurnal, buku besar, hingga laporan, semuanya harus terhubung. Menurut saya, urutan ini menggambarkan bahwa akuntansi sebenarnya adalah proses berulang yang menuntut disiplin dan keteraturan.
5. Metode Pencatatan
Basis kas cocok untuk usaha kecil, sementara basis akrual lebih relevan untuk perusahaan besar. Hal ini memberi gambaran bahwa tidak ada satu metode yang benar mutlak, melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan skala organisasi.
Kesimpulan: Buku ini menekankan pentingnya keteraturan pencatatan dan konsistensi. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa pemahaman dasar ini bukan hanya berguna di kelas, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengatur keuangan pribadi agar lebih terstruktur.
C. Resume Buku Accounting Principles: A Business Perspective (Vol.1 – Financial Accounting)
Buku ini memperkenalkan akuntansi sebagai “bahasa bisnis” yang memfasilitasi komunikasi antara perusahaan dengan pihak luar maupun dalam. Penulis menekankan bahwa akuntansi tidak hanya bicara soal angka, tapi juga bagaimana informasi keuangan diolah agar bisa dipahami, dipercaya, dan dipakai dalam pengambilan keputusan.
Sebagai mahasiswa, saya menangkap bahwa buku ini berusaha menanamkan mindset sejak awal: akuntansi bukan hafalan, melainkan cara berpikir yang logis dan sistematis.
Poin-poin inti
1. Peran Akuntansi dalam Dunia Bisnis
Akuntansi berfungsi mengidentifikasi, mengukur, dan menyajikan data ekonomi agar pihak berkepentingan bisa menilai kondisi perusahaan. Investor melihat peluang keuntungan, kreditor menilai kemampuan bayar, dan manajer menggunakannya untuk mengarahkan strategi. Menurut saya, ini menunjukkan bahwa akuntansi punya sisi praktis sekaligus strategis: laporan keuangan tidak hanya formalitas, tapi juga alat komunikasi yang menentukan arah kebijakan.
2. Akuntansi Finansial vs Manajerial
Akuntansi finansial: fokus laporan eksternal, sifatnya historis, mengikuti standar resmi (GAAP/IFRS). Akuntansi manajerial: dipakai manajemen, lebih fleksibel, dan banyak dipakai untuk perencanaan serta kontrol biaya. Saya melihat pembagian ini penting karena seringkali mahasiswa hanya menekankan pada laporan keuangan untuk eksternal, padahal kebutuhan internal tidak kalah krusial.
3. Siklus Akuntansi
Proses dimulai dari dokumen sumber, dicatat di jurnal, diposting ke buku besar, disusun dalam trial balance, lalu dilakukan penyesuaian hingga akhirnya muncul laporan keuangan. Prinsip debit = kredit menjadi penjaga keseimbangan. Dari sini saya belajar bahwa akuntansi adalah aktivitas yang disiplin dan berulang. Kesalahan kecil di awal bisa berdampak besar di laporan akhir, jadi ketelitian adalah kunci.
4. Basis Kas vs Basis Akrual
Basis kas hanya mencatat saat uang benar-benar berpindah. Basis akrual mengakui transaksi saat pendapatan diperoleh atau beban terjadi, walau kas belum diterima/dibayar. Saya pribadi menilai basis akrual lebih “jujur” menggambarkan kondisi usaha karena tidak semua aktivitas bisnis langsung berbentuk kas.
5. Laporan Keuangan Utama
- Laba Rugi: mengukur profitabilitas.
- Neraca: memperlihatkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas.
- Arus Kas: menampilkan likuiditas.
Kalau dibandingkan, laporan laba rugi itu seperti cerita jalan bisnis selama periode tertentu, sedangkan neraca itu potret “foto” kondisi keuangan pada satu titik waktu.
6. Penyesuaian, Persediaan, dan Depresiasi
Buku ini membahas penyesuaian transaksi, metode valuasi persediaan (FIFO, average), dan depresiasi (straight line, declining balance, dll).
Di sini saya menyadari bahwa pilihan metode akuntansi bisa “mewarnai” hasil laporan. Artinya, laporan keuangan bukan angka absolut, tapi ada interpretasi dan kebijakan yang mendasarinya.
7. Pengendalian Internal, Audit, dan Etika
Pemisahan tugas, dokumentasi, serta rekonsiliasi bank dijelaskan sebagai mekanisme pengendalian. Audit dipakai untuk memeriksa keandalan laporan, dan etika profesi ditegaskan agar akuntansi tidak sekadar formalitas. Saya setuju bahwa akuntansi tanpa etika hanya jadi alat manipulasi. Disinilah integritas akuntan benar-benar diuji.
8. Analisis Rasio & Interpretasi
Teknik analisis horizontal, vertikal, serta rasio keuangan dipakai untuk memahami tren dan membandingkan antarperiode. Bagi mahasiswa, rasio ini bisa jadi “jalan pintas” memahami kondisi perusahaan tanpa harus membaca ratusan angka di laporan.
Menurut saya, akuntansi bukan sekadar prosedur teknis. Ia melatih mahasiswa berpikir runut, detail, dan sistematis. Dengan terbiasa pada siklus akuntansi, kita juga terbiasa menyelesaikan masalah secara tahap demi tahap.
Walaupun buku membahas perusahaan, konsep akuntansi juga bisa dipakai untuk keuangan pribadi. Misalnya, mencatat pengeluaran, menyeimbangkan “debit-kredit” antara pemasukan dan pengeluaran bulanan, hingga mengevaluasi apakah gaya hidup sesuai kemampuan.
Saya pribadi melihat bahwa pemilihan metode persediaan atau depresiasi menunjukkan bahwa akuntansi tidak selalu objektif 100%. Ada ruang interpretasi yang bisa berbeda antarperusahaan. Hal ini membuat kita sebagai pembaca laporan keuangan harus kritis, tidak hanya menerima angka mentah.
Kesimpulan: Buku ini menegaskan bahwa akuntansi adalah alat komunikasi sekaligus alat analisis yang penting dalam bisnis. Ia membangun fondasi konseptual yang kuat, sekaligus mengajarkan disiplin kerja yang rapi. Dari sudut pandang mahasiswa, mempelajari buku ini bukan sekadar untuk lulus ujian, tetapi juga untuk membangun pola pikir kritis, transparan, dan terstruktur dalam menghadapi persoalan keuangan maupun kehidupan nyata.
Buku ini menyajikan panduan lengkap yang mengupas akuntansi dari hal-hal dasar hingga topik yang lebih mendalam. Di dalamnya, pembaca akan belajar bagaimana membangun sistem akuntansi yang efektif, mencatat berbagai jenis transaksi, melakukan penyesuaian dan menutup catatan akhir periode, hingga menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca. Selain itu, buku ini juga membahas tentang bagaimana melakukan perencanaan usaha dan anggaran, mengelola uang kas, serta pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Terdapat pula pembahasan mengenai audit dan cara mendeteksi kecurangan keuangan. Ditambah dengan fitur video pembelajaran dan latihan, buku ini sangat cocok sebagai sumber belajar praktis, terutama bagi pemula dan para pebisnis kecil yang ingin memahami akuntansi dengan mudah dan jelas.
2. Edwards - Accounting Principles Volume 1:
Volume pertama buku ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di dunia bisnis. Buku ini menerangkan dengan detail proses pencatatan dan pelaporan keuangan, mulai dari konsep dasar hingga aplikasi nyata dalam bisnis. Di antaranya pembahasan tentang kerangka kerja standar akuntansi, karakteristik laporan keuangan yang baik, serta bagaimana mengukur dan melaporkan transaksi bisnis seperti pendapatan, persediaan, dan biaya produksi. Penekanan khusus diberikan pada cara melakukan kontrol kas agar pengelolaan keuangan lebih aman dan teratur. Contoh-contoh penggunaan data dari laporan tahunan perusahaan nyata turut membantu pembaca untuk memahami penerapan prinsip akuntansi dalam praktik sehari-hari.
3. Accounting Basics, Part 1:
Bagian pertama dari materi ini membahas konsep-konsep fundamental dalam akuntansi yang menjadi dasar pencatatan keuangan suatu usaha. Di sini, dijelaskan bahwa entitas bisnis adalah unit terpisah yang berbeda dari pemiliknya secara hukum dan keuangan. Pendekatan akuntansi berfokus hanya pada hal yang bisa diukur secara finansial serta menjalankan asumsi bahwa usaha akan terus beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Pokok bahasan utama meliputi konsep pengakuan pendapatan ketika diperoleh, pencatatan biaya yang berhubungan secara berimbang dengan pendapatan, serta sikap hati-hati dalam mencatat kerugian. Prinsip-prinsip seperti konsistensi penggunaan metode, materialitas, dan objektivitas juga dijelaskan sebagai pedoman agar laporan keuangan bersifat andal dan mudah dipahami. Siklus akuntansi, meliputi pencatatan di jurnal, pemindahan ke buku besar, hingga pembuatan neraca saldo dan penyesuaian akhir periode, menjadi dasar proses akuntansi yang sistematis.
Kelas: 2025 C
Mata Kuliah: Pengantar Akuntansi
Dosen Pengampu: Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd
1. Prinsip Akuntansi
Weygandt, Kimmel & Kieso. Accounting Principles (IFRS Version), 2018
Buku ini berfungsi sebagai teks akademik yang membangun pemahaman mendalam tentang akuntansi keuangan dengan perspektif bisnis. Dibandingkan dua buku sebelumnya, gaya penjelasannya lebih konseptual dan analitis.
Beberapa poin utama:
- Lingkungan & etika akuntansi: menekankan peran akuntansi sebagai “bahasa bisnis” dan pentingnya perilaku etis.
- Pencatatan transaksi: aturan debit-kredit, siklus akuntansi, jurnal, dan buku besar.
- Penyesuaian & penyelesaian siklus: perbedaan kas-akrual, entri penyesuaian, lembar kerja, penutupan buku.
- Laporan keuangan: neraca, laba rugi, arus kas, serta interpretasi melalui analisis rasio.
- Persediaan & aset tetap: metode penilaian, penyusutan, hingga pengeluaran modal.
- Ekuitas & pendanaan: saham, dividen, laba ditahan, obligasi, dan pembiayaan jangka panjang.
- Analisis laporan keuangan: menggunakan rasio, tren, analisis horizontal-vertikal.
- Pengantar akuntansi manajerial: seperti job costing, budgeting, dan pengendalian biaya.
2. Financial Akuntansi
Harrison, Horngren, Thomas & Suwandy. Financial Accounting, Global Ed., 2014
E-book ini jauh lebih komprehensif, membagi materi ke dalam sembilan buku kecil. Setiap bagian menjelaskan secara detail langkah-langkah akuntansi, dari dasar hingga penerapan lanjutan.
Isi pokoknya mencakup:
- Persiapan sistem akuntansi: mengenal bagan akun, jurnal, buku besar, dan metode akuntansi (kas vs akrual).
- Transaksi bisnis: pencatatan pembelian, penjualan, penggajian, hingga pajak.
- Penyesuaian & penutupan: mencatat penyusutan, bunga, rekonsiliasi kas, serta koreksi kesalahan.
- Laporan keuangan: penyusunan laporan laba rugi, neraca, arus kas, serta analisis laporan.
- Perencanaan & penganggaran: menyusun rencana bisnis, anggaran jangka pendek dan panjang.
- Pengambilan keputusan: costing, analisis margin, varians, hingga strategi harga.
- Audit & pencegahan kecurangan: pengendalian internal, deteksi fraud, hingga regulasi seperti Sarbanes-Oxley.
3. Akuntansi Pengantar
Suwardjono, Akuntansi Pengantar. BPFE Yogyakarta. 2009.
Buku ini membahas fondasi akuntansi dengan gaya yang praktis. Isinya menekankan pentingnya pemahaman jenis usaha, bentuk organisasi bisnis (perseorangan, kemitraan, perusahaan), serta peran tenaga profesional seperti akuntan dan bankir dalam mendukung kelancaran operasional.
Topik utama yang disajikan meliputi:
- Metode pencatatan: berbasis kas vs akrual, entri tunggal vs entri ganda.
- Kategori utama akuntansi: aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban.
- Bagan akun (Chart of Accounts): pengelompokan kode akun dari aset, kewajiban, modal, pendapatan hingga biaya.
- Sistem entri ganda: setiap transaksi selalu memengaruhi dua akun agar tetap seimbang.
- Debit dan kredit: konsep dasar posisi kiri (debit) dan kanan (kredit).
- Jurnal dan buku besar: jurnal sebagai catatan awal transaksi, lalu diposting ke buku besar sesuai akun terkait.
Kesimpulan dari ketiga buku:
- Buku pertama lebih akademis dan mendalam, dengan pendekatan analitis serta studi kasus nyata.
- Buku kedua membahas akuntansi secara lengkap dari A–Z, cocok bagi pelaku bisnis kecil maupun menengah.
- Buku ketiga fokus pada dasar-dasar praktis akuntansi, cocok untuk pemula yang ingin mengenal akuntansi.
Npm : 2513031089
e-book Accounting All-in-One For Dummies
Tujuan Buku Buku ini ditujukan untuk siapa saja yang ingin memahami akuntansi secara menyeluruh—baik pelajar, pelaku bisnis, maupun profesional. Dengan membagi materi menjadi beberapa bagian, buku ini membantu pembaca memahami proses akuntansi dari tahap paling dasar hingga ke tingkat lanjutan secara bertahap dan praktis. Inti Materi yang Dibahas
1. Fondasi Akuntansi Buku ini membuka pembahasan dengan menjelaskan prinsip dasar akuntansi, seperti fungsi utama pencatatan keuangan, struktur akun, serta hubungan antar komponen dalam sistem akuntansi. Tujuannya agar pembaca memahami bagaimana transaksi keuangan dicatat dan diproses dalam sistem.
2. Proses Pencatatan Diperkenalkan cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum dan memindahkannya ke buku besar. Termasuk di dalamnya cara menangani transaksi kas, piutang, pembelian, dan pendapatan.
3. Penyesuaian Akun Materi ini menjelaskan bagaimana perusahaan menyesuaikan catatan keuangannya menjelang akhir periode pelaporan, misalnya untuk mencatat penyusutan aset, akrual, dan beban yang belum dibayar.
4. Pembuatan Laporan Keuangan Di sini pembaca belajar menyusun laporan utama seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Dibahas pula bagaimana masing-masing laporan ini saling terhubung dan memberikan gambaran kondisi finansial perusahaan.
5. Analisis Keuangan Buku ini tidak hanya mengajarkan cara membuat laporan, tapi juga bagaimana menafsirkannya. Diperkenalkan alat bantu seperti analisis rasio, tren, dan perbandingan agar pembaca dapat menilai performa keuangan suatu entitas.
6. Penganggaran dan Perencanaan Bagian ini fokus pada penyusunan anggaran operasional, bagaimana merencanakan pengeluaran, dan menyesuaikan strategi keuangan ketika ada perubahan situasi. Ini penting untuk pengendalian internal dan efisiensi usaha.
7. Mendukung Keputusan Bisnis Pembaca diajak memahami bagaimana data akuntansi digunakan dalam pengambilan keputusan—seperti penentuan harga, estimasi keuntungan, dan evaluasi proyek atau investasi. Termasuk pembahasan tentang titik impas dan biaya tetap vs. variabel.
8. Manajemen Kas dan Pembelian Ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan kas masuk dan keluar, serta strategi pembelian yang hemat dan efisien. Kontrol terhadap pengeluaran dan pengelolaan kewajiban juga dibahas.
9. Audit dan Pencegahan Kecurangan Buku ini menutup dengan topik penting: bagaimana mengontrol sistem akuntansi agar terhindar dari kesalahan atau kecurangan, serta bagaimana audit internal dilakukan untuk menjamin keandalan laporan keuangan. Kesimpulan Buku ini adalah panduan lengkap untuk memahami bagaimana akuntansi bekerja dalam dunia nyata. Tidak hanya soal mencatat angka, tetapi juga bagaimana informasi tersebut diolah dan digunakan untuk menjalankan bisnis secara bijak, efisien, dan bertanggung jawab. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan pendekatan bertahap, buku ini cocok untuk siapa pun yang ingin belajar akuntansi dari nol hingga mahir.
e-book Edwards_Accounting PrinciplesVol1
Buku ini merupakan pengantar lengkap untuk memahami akuntansi keuangan, ditujukan bagi pemula yang ingin mengenal bagaimana bisnis mencatat dan melaporkan transaksi keuangannya. Penulis menyusun materi secara bertahap—dari konsep paling mendasar hingga proses teknis penyusunan laporan keuangan—agar pembaca bisa mengikuti alur dengan jelas, meskipun tanpa latar belakang akuntansi sebelumnya.
A. Akuntansi dan Perannya dalam Bisnis
Di bagian awal, dijelaskan bahwa akuntansi bukan sekadar mencatat angka, tetapi berperan sebagai alat komunikasi keuangan. Setiap transaksi bisnis perlu dicatat dan dilaporkan agar pemilik, investor, dan pihak lain bisa memahami kondisi keuangan perusahaan. Akuntansi membantu mereka membuat keputusan—apakah akan berinvestasi, memberi pinjaman, atau mengambil tindakan manajerial tertentu.
Selain itu, buku ini juga memperkenalkan prinsip-prinsip dasar seperti:
Entitas ekonomi (memisahkan keuangan pribadi dan bisnis),
Kelangsungan usaha (asumsi bahwa bisnis akan terus berjalan),
Periode akuntansi (pembagian waktu untuk pelaporan keuangan),
serta biaya historis (aset dicatat berdasarkan harga perolehannya).
B. Siklus Akuntansi: Dari Transaksi ke Laporan
Selanjutnya, buku menjelaskan proses siklus akuntansi—dimulai dari mencatat transaksi ke dalam jurnal umum, memindahkannya ke buku besar, menyusun neraca saldo, lalu membuat penyesuaian di akhir periode. Penyesuaian ini penting karena tidak semua transaksi langsung tercermin dalam kas (misalnya penyusutan, beban dibayar di muka, atau pendapatan yang masih harus diterima).
Setelah itu, pembaca diajarkan menyusun tiga laporan utama:
1. Laporan Laba Rugi – menggambarkan kinerja bisnis (untung atau rugi),
2. Neraca – menunjukkan posisi keuangan (aset, utang, modal),
3. Laporan Arus Kas – menjelaskan sumber dan penggunaan uang tunai.
Penutupan akun dilakukan di akhir periode untuk mempersiapkan pencatatan baru di periode berikutnya.
C. Transaksi Perusahaan Dagang dan Persediaan
Berbeda dari perusahaan jasa, perusahaan dagang melakukan jual beli barang, sehingga harus menghitung harga pokok penjualan (HPP) dan mengelola persediaan. Buku ini menjelaskan metode pencatatan seperti periodik dan perpetual, serta bagaimana diskon, retur, dan potongan penjualan dicatat.
D. Aset dan Kewajiban Keuangan
Dibahas juga bagaimana perusahaan mengelola piutang dari pelanggan (termasuk risiko piutang tak tertagih), serta mencatat kewajiban jangka pendek seperti utang dagang dan beban yang masih harus dibayar. Buku ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara aset lancar dan utang agar bisnis tetap sehat secara finansial.
E. Analisis dan Pemanfaatan Informasi Keuangan
Di bagian akhir, pembaca diajarkan untuk menganalisis laporan keuangan, tidak hanya membuatnya. Diperkenalkan berbagai rasio keuangan (seperti rasio lancar, profitabilitas, dan solvabilitas) untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja perusahaan secara lebih dalam. Analisis ini sangat penting bagi manajer dan pemilik usaha dalam mengambil keputusan bisnis.
• Kesimpulan
Buku ini membekali pembaca dengan pemahaman yang kuat tentang bagaimana sistem akuntansi bekerja, mulai dari pencatatan transaksi hingga pelaporan dan analisisnya. Penjelasannya tidak hanya teknis, tetapi juga kontekstual—menunjukkan bagaimana angka-angka dalam laporan keuangan benar-benar digunakan dalam praktik bisnis nyata.
e-book Accounting Basics Part 1
Buku ini dirancang sebagai pengantar bagi orang yang baru mempelajari akuntansi. Isinya membimbing pembaca dari pemahaman paling dasar tentang apa itu akuntansi sampai bagaimana menyusun laporan keuangan sederhana.
Akuntansi dan Perannya
Akuntansi digambarkan sebagai “bahasa bisnis” karena berfungsi mencatat aktivitas keuangan dan mengubahnya menjadi informasi yang bisa dipakai berbagai pihak. Dengan catatan yang sistematis, manajemen bisa menilai kinerja usaha, sementara investor atau kreditur dapat melihat posisi keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan.
Konsep Utama: Persamaan Akuntansi
Dasar dari seluruh proses akuntansi adalah keseimbangan:
Kekayaan yang dimiliki (aset) selalu seimbang dengan sumbernya (utang dan modal).
Setiap transaksi — apakah membeli perlengkapan, menerima pendapatan, atau membayar utang — pasti mengubah dua sisi persamaan ini, tetapi keseimbangannya tetap terjaga.
Jenis Akun
Buku ini memperkenalkan lima kelompok utama yang dipakai dalam pencatatan:
Aset, yaitu sumber daya seperti kas, persediaan, atau peralatan.
Kewajiban, berupa utang atau janji pembayaran kepada pihak lain.
Modal pemilik, yakni hak yang tersisa setelah kewajiban dipenuhi.
Pendapatan, hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha.
Beban, semua pengeluaran yang timbul untuk menghasilkan pendapatan.
Proses Pencatatan
Setiap transaksi pertama kali ditulis di jurnal dengan aturan debit–kredit. Dari situ, data dipindahkan ke buku besar agar tersusun rapi berdasarkan akun. Langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo untuk memeriksa apakah pencatatan seimbang.
Penyesuaian
Tidak semua transaksi langsung tercatat pada waktunya. Misalnya, perlengkapan yang berkurang karena dipakai, atau pendapatan yang masih menunggu pembayaran. Untuk itu dibuat jurnal penyesuaian, sehingga catatan keuangan benar-benar mencerminkan kondisi akhir periode.
Laporan Keuangan
Tahap akhir adalah menyusun laporan keuangan, yang terdiri atas:
1. Laporan laba rugi untuk melihat untung atau rugi usaha.
2. Laporan perubahan modal untuk menunjukkan bagaimana ekuitas pemilik berubah.
3. Neraca sebagai gambaran posisi keuangan.
4. Laporan arus kas untuk menelusuri masuk keluarnya uang tunai.
Rangkaian Akuntansi
Secara sederhana, alurnya bisa digambarkan:
Transaksi → Jurnal → Buku Besar → Neraca Saldo → Penyesuaian → Neraca Saldo Baru → Laporan Keuangan.
Inti Buku
Accounting Basics Part 1 menekankan bahwa pemahaman akuntansi bukan sekadar soal angka, melainkan cara melihat keseimbangan keuangan sebuah usaha. Dengan menguasai prinsip dasar ini, pembaca memiliki bekal untuk mempelajari praktik akuntansi yang lebih kompleks.
Accounting All-in-One For Dummies
Pada buku ini terdapat 9 bagian yaitu :
1. Setting Up Your Accounting System
Akuntansi berfungsi sebagai bahasa bisnis yang menyajikan informasi keuangan bagi pemilik, manajer, maupun pihak luar. Di sini dijelaskan bahwa persamaan dasar akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas) menjadi pondasi semua pencatatan. Siklus akuntansi terdiri dari pencatatan transaksi, pengikhtisaran, hingga pelaporan. Selain itu, penyusunan chart of accounts membantu mengorganisasi akun sesuai kebutuhan perusahaan. Perbedaan metode kas dan akrual juga dibahas, di mana basis kas hanya mencatat ketika uang benar-benar diterima atau dibayarkan, sedangkan akrual mencatat sesuai periode terjadinya transaksi, sehingga lebih mencerminkan kondisi ekonomi perusahaan.
2. Recording Accounting Transactions
Pentingnya mencatat transaksi secara konsisten agar data keuangan dapat diandalkan. Setiap transaksi memiliki dokumen pendukung, seperti faktur atau kwitansi, yang menjadi dasar pencatatan. Pencatatan transaksi meliputi pembelian, penjualan, pembayaran gaji, hingga perhitungan pajak. Bagian ini juga menyinggung penggunaan software akuntansi modern yang dapat mempercepat proses entri data, meminimalisir kesalahan, dan menyediakan laporan real-time, sehingga membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan cepat.
3. Adjusting and Closing Entries
Penyesuaian dilakukan agar pendapatan dan beban sesuai dengan periode akuntansi yang tepat. Contohnya adalah mencatat penyusutan peralatan, alokasi biaya sewa dibayar di muka, atau menyesuaikan piutang tak tertagih. Setelah itu, closing entries digunakan untuk menutup akun-akun sementara seperti pendapatan dan beban, sehingga hanya akun permanen seperti aset, liabilitas, dan ekuitas yang tersisa pada awal periode baru. Proses ini memastikan data keuangan bersih dan siap digunakan di periode selanjutnya.
4. Preparing Income Statements and Balance Sheets
Peran utama laporan laba rugi dan neraca dalam menilai kinerja bisnis. Laporan laba rugi memperlihatkan pendapatan, beban, dan laba bersih, sedangkan neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan modal pada titik tertentu. Hubungan keduanya penting: laba bersih dari laporan laba rugi akan menambah ekuitas pada neraca. Dengan memahami kedua laporan ini, pembaca dapat menilai profitabilitas, kekuatan finansial, serta tingkat likuiditas perusahaan.
5. Reporting on Your Financial Statements
Pentingnya laporan keuangan tidak hanya sebagai catatan internal, tetapi juga sebagai alat komunikasi dengan investor, kreditur, dan regulator. Laporan seperti arus kas dan perubahan ekuitas memberikan detail tambahan mengenai pergerakan dana. Analisis rasio—misalnya rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas—membantu menilai kinerja perusahaan secara lebih objektif. Untuk perusahaan publik, kewajiban membuat laporan tahunan atau Form 10-K memperlihatkan standar akuntabilitas yang lebih tinggi guna membangun kepercayaan publik.
6. Planning and Budgeting for Your Business
Tanpa perencanaan, bisnis akan kesulitan mengendalikan keuangan. Penyusunan anggaran membantu memprediksi pendapatan dan pengeluaran, serta mengukur pencapaian target. Perencanaan bisnis juga digunakan untuk menarik investor atau memperoleh pinjaman karena mencerminkan keseriusan manajemen. Bagian ini membahas master budget yang mencakup anggaran penjualan, produksi, hingga kas. Perencanaan yang baik memungkinkan perusahaan mengantisipasi risiko dan tetap bertahan dalam kondisi pasar yang berubah.
7. Making Savvy Business Decisions
Akuntansi manajerial yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan internal. Konsep job costing membantu menghitung biaya produksi tiap pesanan, sementara activity-based costing (ABC) memberikan alokasi biaya yang lebih akurat berdasarkan aktivitas. Analisis margin kontribusi dan cost-volume-profit digunakan untuk mengetahui seberapa besar penjualan menutup biaya tetap. Selain itu, analisis varians digunakan untuk menilai apakah biaya aktual sesuai dengan rencana, sehingga manajer bisa segera mengambil langkah korektif.
8. Handling Cash and Making Purchase Decisions
Arus kas adalah nyawa perusahaan. Manajemen kas yang buruk dapat menyebabkan bisnis sehat sekalipun mengalami kesulitan membayar kewajiban. Berbagai metode penilaian persediaan seperti FIFO, LIFO, dan rata-rata digunakan untuk mencatat nilai barang dagang. Untuk keputusan investasi, metode NPV dan IRR digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proyek layak dijalankan. Selain itu, dibahas juga strategi pembiayaan melalui pinjaman, leasing, atau modal sendiri yang perlu dipilih sesuai kondisi keuangan perusahaan.
9. Auditing and Detecting Financial Fraud
Menekankan peran audit dalam memastikan laporan keuangan bebas dari kesalahan dan manipulasi. Audit internal maupun eksternal berfungsi memeriksa kebenaran catatan keuangan, menilai efektivitas pengendalian internal, serta memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi seperti Sarbanes-Oxley Act (SOX). Bagian ini juga membahas berbagai bentuk kecurangan, seperti manipulasi pendapatan atau penyalahgunaan aset, serta bagaimana auditor menggunakan analisis rasio dan prosedur investigasi untuk mendeteksi tanda-tanda fraud.
RESUME 2
Edwards_AccountingPrinciplesVol1.pdf
1. Pengantar Akuntansi
Akuntansi diperkenalkan sebagai sistem informasi yang menjadi “bahasa bisnis”, karena mampu menyajikan data keuangan yang dibutuhkan berbagai pihak. Investor memerlukan informasi akuntansi untuk menilai prospek keuntungan, kreditur menggunakannya untuk mengukur kemampuan membayar utang, sedangkan manajer memakainya untuk mengelola dan mengendalikan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, akuntansi tidak sekadar mencatat transaksi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana komunikasi penting yang menghubungkan perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Assets = Liabilities + Equity dijelaskan sebagai inti dari semua proses akuntansi. Aset merupakan sumber daya yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, liabilitas adalah kewajiban kepada pihak luar, sedangkan ekuitas merupakan sisa hak pemilik setelah semua kewajiban dipenuhi. Prinsip ini memastikan setiap transaksi selalu memengaruhi lebih dari satu elemen, menjaga keseimbangan pencatatan. Misalnya, ketika perusahaan membeli mesin dengan kredit, aset meningkat sekaligus liabilitas bertambah. Inilah sebabnya persamaan dasar menjadi kerangka acuan seluruh pencatatan akuntansi.
3. Proses Akuntansi dan Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi digambarkan sebagai alur berulang yang terdiri dari pencatatan, pengklasifikasian, hingga pelaporan transaksi. Proses dimulai dengan pengumpulan bukti transaksi seperti faktur atau nota, dilanjutkan pencatatan di jurnal, pemindahan ke buku besar, lalu penyusunan neraca saldo. Jika terdapat transaksi yang belum sesuai, dilakukan penyesuaian agar data akurat. Tahap akhir dari siklus ini adalah pembuatan laporan keuangan. Dengan siklus yang rapi, perusahaan dapat memastikan setiap transaksi tercatat lengkap, konsisten, dan siap dianalisis.
4. Laporan Keuangan Dasar
Empat laporan utama yang dibahas adalah laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi menampilkan perbandingan pendapatan dan beban untuk menunjukkan laba bersih. Laporan perubahan ekuitas menjelaskan pergerakan modal dari awal hingga akhir periode. Neraca memperlihatkan posisi aset, kewajiban, dan modal pada suatu waktu tertentu. Sementara itu, laporan arus kas mencatat pergerakan uang masuk dan keluar dari kegiatan operasional, investasi, maupun pendanaan. Dengan memahami keempat laporan ini, pemangku kepentingan bisa memperoleh gambaran menyeluruh tentang kondisi finansial perusahaan.
5. Penyesuaian dan Penutupan
Pada akhir periode akuntansi, dilakukan penyesuaian agar laporan benar-benar mencerminkan kondisi nyata. Penyesuaian ini mencakup pengakuan beban yang belum dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, atau penyusutan aset tetap. Setelah itu, perusahaan melakukan penutupan akun sementara seperti pendapatan dan beban, agar saldo kembali nol di periode berikutnya. Hal ini penting karena tanpa penyesuaian dan penutupan, laporan keuangan bisa menyesatkan atau tidak relevan bagi pengguna.
6. Kas, Piutang, dan Persediaan
Kas adalah aset paling likuid sehingga perlu pengawasan ketat melalui sistem pengendalian internal agar tidak terjadi kecurangan. Piutang usaha dicatat secara hati-hati, disertai pencadangan piutang ragu-ragu untuk mengantisipasi kerugian. Persediaan dinilai dengan berbagai metode, seperti FIFO (barang pertama masuk, pertama keluar), LIFO (barang terakhir masuk, pertama keluar), atau metode rata-rata. Pemilihan metode penilaian persediaan ini dapat memengaruhi besar kecilnya laba dan kewajiban pajak perusahaan, sehingga harus dipilih secara konsisten.
7. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud
Aset tetap seperti tanah, gedung, mesin, dan kendaraan dicatat saat diperoleh, kemudian disusutkan sesuai masa manfaatnya agar nilainya lebih realistis. Sementara itu, aset tidak berwujud seperti hak paten, merek dagang, hak cipta, dan goodwill juga memiliki nilai ekonomi, meskipun tidak berbentuk fisik. Akuntansi untuk aset ini biasanya dilakukan dengan amortisasi. Dengan memahami aset berwujud dan tak berwujud, perusahaan dapat menilai potensi ekonominya secara lebih menyeluruh dan adil.
8. Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas terdiri dari kewajiban jangka pendek, misalnya utang usaha, gaji yang belum dibayar, atau pajak terutang, serta kewajiban jangka panjang seperti pinjaman bank atau obligasi. Ekuitas menggambarkan hak pemilik setelah dikurangi kewajiban, dan dalam perusahaan berbadan hukum dapat berbentuk saham biasa, saham preferen, maupun laba ditahan. Informasi mengenai liabilitas dan ekuitas sangat berguna untuk menilai struktur modal perusahaan, tingkat risiko, serta kemampuan membiayai operasional dalam jangka panjang.
RESUME 3
Accounting Basics, Part 1
1. Pendahuluan
Akuntansi dipahami sebagai sistem yang membantu mencatat, mengklasifikasi, dan melaporkan transaksi bisnis. Tanpa akuntansi, pemilik bisnis akan kesulitan memantau kondisi usaha karena tidak ada catatan yang rapi. Banyak usaha gagal akibat tidak ada perencanaan, kekurangan modal, atau buruknya pengelolaan keuangan. Dengan adanya akuntansi, perusahaan memiliki data keuangan yang dapat dipakai untuk menyusun strategi, mengendalikan biaya, dan membuat keputusan yang lebih terarah.
2. Jenis dan Organisasi Bisnis
Buku ini membagi usaha menjadi tiga jenis: usaha jasa (memberikan layanan), usaha dagang (membeli dan menjual barang), serta manufaktur (mengubah bahan baku menjadi produk jadi). Dari sisi struktur organisasi, bisnis bisa berbentuk usaha perorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Pemilihan bentuk usaha berpengaruh pada cara mencatat keuangan, misalnya perusahaan perseorangan lebih sederhana, sementara korporasi lebih kompleks karena melibatkan saham, dividen, dan aturan hukum.
3. Saran Profesional
Dalam menjalankan bisnis, pemilik sangat disarankan bekerja sama dengan pihak profesional. Akuntan membantu menyusun laporan keuangan, pengacara mengurus aspek hukum, bankir memberi dukungan finansial, agen asuransi melindungi aset, sementara investor menyediakan modal tambahan. Tanpa dukungan profesional, risiko salah langkah semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa mengelola bisnis tidak bisa dilakukan sendirian, tetapi perlu tim yang memahami aspek keuangan, hukum, dan manajemen.
4. Akuntansi dan Catatan
Metode pencatatan ada beberapa pilihan, seperti basis kas (hanya mencatat saat uang diterima/dikeluarkan), single-entry (pencatatan tunggal), double-entry (pencatatan ganda), dan basis akrual (mengakui pendapatan dan beban ketika terjadi, bukan saat kas berpindah). Perusahaan juga wajib menyimpan catatan penting seperti jurnal, buku besar, kas kecil, daftar persediaan, daftar piutang dan utang, hingga catatan penggajian. Catatan yang rapi memudahkan perusahaan dalam audit, perencanaan pajak, serta analisis kinerja.
5. Akuntansi Akrual
Akuntansi berbasis akrual dianggap lebih akurat dibanding basis kas. Pendapatan diakui ketika diperoleh, meskipun pembayaran belum diterima, dan beban diakui saat terjadi, walaupun uang belum dibayar. Misalnya, jika jasa telah diberikan di bulan Januari tetapi pembayaran baru diterima Februari, maka pendapatan tetap diakui di Januari. Dengan cara ini, laporan keuangan benar-benar mencerminkan aktivitas ekonomi, bukan hanya arus kas.
6. Pembukuan Dasar
Pembukuan terdiri atas lima kategori utama: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Dalam praktiknya, pencatatan transaksi dilakukan dengan menentukan akun mana yang terpengaruh, menentukan jumlah yang tepat, dan mencatatnya secara konsisten. Misalnya, pembelian peralatan secara tunai akan menambah akun peralatan (aset) sekaligus mengurangi akun kas (aset). Konsistensi pencatatan membantu menjaga keakuratan laporan keuangan dari waktu ke waktu.
7. Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar sistematis semua akun yang dipakai perusahaan. Akun biasanya diberi kode numerik: aset (100), kewajiban (200), ekuitas (300), pendapatan (400), dan beban (500). Contohnya, akun kas bisa diberi kode 101, piutang usaha 102, utang usaha 201, dan seterusnya. Dengan bagan akun, pencatatan transaksi lebih terstruktur sehingga memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan.
8. Akuntansi Double-Entry
Sistem double-entry menegaskan bahwa setiap transaksi akan memengaruhi minimal dua akun. Misalnya, jika perusahaan menerima pinjaman bank, akun kas akan bertambah (aset) dan akun utang bank juga bertambah (kewajiban). Sistem ini menjaga keseimbangan sehingga total aset selalu sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas. Prinsip ini adalah dasar dari semua pencatatan akuntansi modern.
9. Debit dan Kredit
Dalam akuntansi, debit dan kredit bukan berarti “tambah” atau “kurang”, tetapi menunjukkan posisi pencatatan. Debit dicatat di sisi kiri, kredit di sisi kanan. Aset bertambah di sisi debit, sedangkan kewajiban dan ekuitas bertambah di sisi kredit. Misalnya, ketika membeli persediaan dengan kas, persediaan bertambah (debit) sementara kas berkurang (kredit). Dengan aturan yang konsisten ini, pencatatan keuangan menjadi lebih teratur dan mudah diperiksa.
10. Jurnal
Jurnal adalah catatan awal semua transaksi yang ditulis berdasarkan tanggal terjadinya. Transaksi dicatat dengan mencantumkan akun yang terpengaruh, jumlah debit, dan jumlah kredit. Jenis jurnal dapat bervariasi, misalnya jurnal penjualan untuk transaksi penjualan, jurnal pembelian untuk pembelian barang, serta jurnal umum untuk transaksi lain yang tidak masuk kategori tertentu. Jurnal berfungsi sebagai dasar yang nantinya dipindahkan ke buku besar.
11. Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah kumpulan akun yang berisi ringkasan transaksi dari jurnal. Setelah transaksi dicatat di jurnal, data kemudian dipindahkan (posting) ke akun terkait di buku besar. Misalnya, transaksi penjualan kredit dicatat di jurnal penjualan, lalu diposting ke akun piutang usaha dan pendapatan. Dengan buku besar, saldo setiap akun dapat diketahui sehingga memudahkan dalam penyusunan neraca saldo dan laporan keuangan.
Dasar-dasar Akuntansi
Dasar akuntansi adalah fondasi yang meliputi prinsip, konsep, dan aturan fundamental yang mendasari seluruh praktik akuntansi, seperti konsep debit-kredit, persamaan akuntansi (aktiva = utang + modal), penjurnalan, dan pemostingan buku besar. Tujuannya adalah untuk memastikan konsistensi, keandalan, dan keakuratan informasi keuangan yang dilaporkan sehingga pihak-pihak berkepentingan dapat membuat Keputusan yang tepat.
Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah serangkaian langkah sistematis yang dilakukan secara berulang oleh suatu entitas bisnis untuk mengidentifikasi, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi keuangan dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun, sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses ini dimulai dari pencatatan transaksi awal hingga penutupan buku, bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan yang akurat bagi pengambilan keputusan.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berfokus pada pencatatan, analisis, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) untuk menghasilkan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan kepada pihak-pihak eksternal, seperti pemilik, investor, dan kreditor, guna membantu mereka dalam pengambilan keputusan.
Audit dan Internal
Audit internal adalah kegiatan memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang independen dan objektif untuk menilai dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola (governance) suatu organisasi. Audit internal dilakukan oleh karyawan atau departemen internal perusahaan itu sendiri untuk membantu manajemen mencapai tujuan organisasi dengan pendekatan sistematis.
Akuntansi Pajak
Akuntansi perpajakan menurut Wikipedia adalah akuntansi yang diterapkan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak. Dalam dunia perpajakan, sebenarnya tidak ada yang namanya akuntansi, yang ada hanyalah pencatatan dan pembukuan saja.
2. Edwars_Accounting Principles
Accrual basis vs Cash basis
Transaksi diakui ketika terjadi (bukan hanya ketika kas diterima atau dibayar). Agar mencerminkan kinerja dan posisi keuangan yang sebenarnya. Transaksi diakui ketika terjadi (bukan hanya ketika kas diterima atau dibayar). Agar mencerminkan kinerja dan posisi keuangan yang sebenarnya.
Matching Principle
Biaya diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait agar laporan laba rugi dapat menunjukkan profitabilitas yang benar.
Going concern assumption
Diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa depan yang dapat diperkirakan, tidak segera dilikuidasi.
3. Accounting Basic
Akuntansi adalah proses mencatat, mengklasifikasikan, menganalisis, dan melaporkan transaksi keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) untuk menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Fungsi dan tujuan akuntansi
-Mencatat transaksi keuangan secara sistematis.
-Menyediakan laporan keuangan (seperti neraca, laba rugi, dll).
-Membantu pengambilan keputusan bagi pihak internal (manajemen) dan eksternal (investor, kreditor, pemerintah).
Prinsip dasar akuntansi
-Entity Concept → perusahaan dipisahkan dari pemilik
-Going Concern → perusahaan diasumsikan tetap berjalan.
-Monetary Unit → pencatatan memakai satuan uang.
-Periodicity → laporan dibuat per periode (bulanan, tahunan).
-Historical Cost → pencatatan awal memakai harga perolehan.
-Accrual Basis → pendapatan dan beban diakui saat terjadi, bukan saat kas diterima/dibayar.
NPM: 2513031084
RESUME 1: Accounting All-in-One For Dummies
Buku Accounting All-in-One For Dummies (2014) secara menyeluruh mengulas akuntansi mulai dari konsep dasar hingga penerapannya dalam praktik bisnis, mencakup pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, pengelolaan aset, kewajiban, ekuitas, serta topik lanjutan seperti akuntansi manajerial, audit, perpajakan, dan analisis laporan keuangan. Dengan cakupan tersebut, buku ini menegaskan peran akuntansi sebagai alat informasi, sarana pengendalian, dan instrumen perencanaan yang penting bagi keberlangsungan aktivitas usaha.
• Pada bagian awal, dijelaskan konsep dasar akuntansi sebagai bahasa bisnis, termasuk persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas), klasifikasi akun, serta pemahaman debit dan kredit.
• Selanjutnya, buku ini menguraikan siklus akuntansi yang mencakup proses pencatatan transaksi dalam jurnal, pemindahan ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian, hingga pembuatan laporan keuangan dan penutupan buku.
• laporan keuangan utama, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, disertai cara melakukan analisisnya.
• Materi berikutnya menyoroti pengelolaan aset dan kewajiban, yang meliputi kas, piutang, persediaan, aset tetap beserta metode depresiasi, serta pencatatan utang jangka pendek maupun panjang.
• Pada bagian ekuitas dan investasi, buku ini menjelaskan tentang akun ekuitas pemilik, saham, dividen, serta strategi perusahaan dalam mengelola investasi dan struktur modal.
• Buku ini juga menetapkan pengendalian biaya, penetapan harga, analisis biaya-volume-laba, hingga mendukung pengambilan keputusan manajerial.
• Di samping itu, buku ini mengulas dasar-dasar perpajakan bagi individu maupun bisnis, bagaimana pajak memengaruhi laporan keuangan, serta strategi perencanaan pajak sederhana.
• Sebagai penutup, dibahas analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menilai likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi perusahaan.
Kesimpulannya
Buku Accounting All-in-One For Dummies (2014) menyajikan pemahaman yang menyeluruh tentang akuntansi, dimulai dari konsep dasar hingga penerapan dalam praktik bisnis. Isi pembahasan tidak hanya mencakup pencatatan dan penyusunan laporan keuangan, tetapi juga meliputi pengelolaan aset, kewajiban, ekuitas, akuntansi manajerial, perpajakan, audit, serta analisis keuangan. Dengan lingkup materi yang luas, buku ini menegaskan posisi akuntansi sebagai bahasa bisnis, sumber informasi, sarana pengendalian, dan alat perencanaan yang mendukung keberlanjutan sekaligus pertumbuhan perusahaan.
RESUME 2: Buku Accounting Principles: A Business Perspective, Volume 1 – Financial Accounting
Menjelaskan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis yang berperan dalam menyampaikan informasi keuangan perusahaan kepada berbagai pihak. Akuntansi tidak hanya berfungsi sebagai pencatat transaksi, tetapi juga sebagai sistem informasi yang menyediakan data penting bagi manajer, pemilik, investor, kreditor, maupun pihak eksternal dalam mengambil keputusan. Melalui penyusunan laporan keuangan yang jujur, tepat, dan dapat diandalkan, akuntansi mampu menggambarkan kondisi serta kinerja perusahaan secara nyata. Materi dalam buku ini meliputi konsep dasar akuntansi, siklus akuntansi, laporan keuangan pokok seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, serta peranan akuntansi dalam fungsi pengendalian, perencanaan, dan evaluasi kinerja. Dengan landasan tersebut, akuntansi dipandang bukan hanya sebagai alat administratif, melainkan sebagai fondasi penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan dunia usaha.
Accounting Principlies di bagi kedalam beberapa pokok bahasan penting diantaranya:
1. Pendahuluan Akuntansi, menguraikan fungsi akuntansi sebagai bahasa bisnis sekaligus sarana komunikasi informasi keuangan.
2. Kerangka Konseptual Akuntansi, membahas landasan berupa prinsip-prinsip dasar, standar akuntansi, serta asumsi yang mendukung proses pencatatan.
3. Siklus Akuntansi, menjelaskan tahapan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi hingga tahap penutupan buku.
4. Laporan Keuangan Dasar, memaparkan laporan utama berupa laba rugi, laporan ekuitas, serta neraca beserta hubungan antar bagiannya.
5. Kas, Piutang, dan Persediaan, mengulas manajemen kas, pencatatan piutang, serta teknik penilaian terhadap persediaan.
6. Aset Tetap dan Depresiasi, menerangkan pencatatan aset jangka panjang serta berbagai metode dalam menghitung penyusutannya.
7. Kewajiban dan Ekuitas Pemilik, membahas utang jangka pendek maupun panjang serta akun yang berkaitan dengan ekuitas pemilik.
8. Laporan Arus Kas, menguraikan penyusunan laporan arus kas sekaligus analisis terhadap aliran kas perusahaan.
9. Analisis Laporan Keuangan, menjelaskan pemakaian rasio keuangan sebagai alat untuk menilai kondisi serta kinerja perusahaan.
Kesimpulan
Dalam bukunya Accounting Principles: A Business Perspective, Volume 1 – Financial Accounting, akuntansi dipaparkan secara menyeluruh sebagai bahasa bisnis dan sistem informasi yang krusial bagi aktivitas perusahaan. Perannya tidak hanya mencatat transaksi, tetapi juga menyajikan laporan keuangan yang akurat, relevan, dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Buku ini mengulas secara rinci mulai dari prinsip dasar, tahapan siklus akuntansi, penyusunan laporan, manajemen aset dan kewajiban, hingga teknik analisis laporan keuangan, sehingga mempertegas fungsi akuntansi sebagai landasan penting bagi perencanaan, pengawasan, evaluasi, serta keberlanjutan pertumbuhan bisnis.
RESUME 3: Accounting Basics Part 1 membahas dasar akuntansi dengan menekankan metode double-entry dan accrual accounting. Akuntansi adalah proses pencatatan transaksi untuk menghasilkan laporan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban sesuai GAAP. Kegagalan bisnis sering disebabkan oleh
(1) kurangnya perencanaan
(2) lemahnya pengetahuan
(3) keterbatasan modal
(4) manajemen yang tidak efektif.
Jenis usaha terdiri dari jasa, dagang, dan manufaktur, dengan bentuk organisasi perseorangan, persekutuan, korporasi, atau LLC. Pilihan bentuk usaha memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan. Dalam pencatatan, dikenal metode cash-basis dan accrual-basis, serta sistem single-entry dan double-entry, di mana accrual lebih akurat karena mencatat saat transaksi terjadi, bukan saat kas berpindah.
Dasar pembukuan mencakup 5 elemen utama: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Untuk memudahkan, digunakan Chart of Accounts (100 aset, 200 liabilitas, 300 ekuitas, 400 pendapatan, 500 beban). Prinsip double-entry memastikan keseimbangan: Aset = Liabilitas + Ekuitas, dengan aturan aset dan beban naik melalui debit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan naik melalui kredit. Semua transaksi dicatat di jurnal, lalu dipindahkan ke ledger dengan format T-account.
Kesimpulan
Buku ini menegaskan bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis yang menyusun informasi keuangan agar dapat dipakai untuk pengambilan keputusan. Setiap transaksi wajib mengikuti prinsip double-entry dengan lima kategori utama sebagai fondasi. Metode accrual accounting dipandang lebih akurat karena mencatat pendapatan dan beban saat terjadi. Pemahaman dasar ini membantu pemilik usaha menyusun laporan yang benar, menganalisis kondisi bisnis, serta mengurangi risiko kegagalan manajemen.
• Resume Buku Accounting All-in-One for Dummies
Buku ini membahas keterampilan bisnis (business skills) yang penting untuk dunia kerja maupun wirausaha. Keterampilan tersebut tidak hanya berupa teori, melainkan juga praktik nyata seperti komunikasi efektif, presentasi, negosiasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, hingga membaca laporan keuangan.
Penguasaan business skills membuat seseorang lebih kompetitif. Bagi karyawan, hal ini membantu dalam kerja tim, meningkatkan kinerja, dan memperbesar peluang karier. Bagi pengusaha, keterampilan ini mendukung pengelolaan operasional, pengendalian risiko, dan percepatan pertumbuhan usaha. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan ini bermanfaat untuk mengatur keuangan pribadi, menyusun jadwal, dan mengambil keputusan penting.
Aspek utama dalam bisnis meliputi komunikasi, perencanaan dan manajemen, keuangan, pemasaran, pengelolaan SDM, produktivitas, serta pengembangan karier. Semua keterampilan ini perlu diasah secara konsisten, terbuka terhadap masukan, dan diterapkan secara nyata.
Secara keseluruhan, buku ini adalah panduan praktis untuk membangun fondasi keterampilan bisnis secara bertahap, dengan bahasa sederhana dan contoh relevan agar pembaca lebih siap menghadapi dunia kerja maupun mengelola usaha.
Resume Buku Accounting Principles: A Business Perspective
Buku ini memperkenalkan akuntansi sebagai sistem pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan yang menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis. Akuntansi terbagi dua: akuntansi keuangan yang menyajikan laporan bagi pihak eksternal, dan akuntansi manajerial yang digunakan manajemen untuk membuat keputusan internal.
Fungsi akuntansi bukan sekadar mencatat transaksi, tetapi juga menganalisis laporan, merancang sistem, menyusun anggaran, serta melakukan audit. Hasil akhirnya berupa laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, dan ekuitas. Laporan ini penting bagi berbagai pihak—mulai dari pemilik, kreditur, pemerintah, hingga karyawan.
Siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi hingga penutupan buku pada akhir periode. Buku ini juga menekankan penggunaan basis akrual untuk mencatat pendapatan dan beban, sehingga laporan lebih akurat.
Selain itu, dibahas pula prinsip akuntansi seperti matching, revenue recognition, konsistensi, materialitas, hingga objektivitas. Topik lanjutan meliputi akuntansi perusahaan dagang, kontrol kas, etika profesi, investasi, obligasi, konsolidasi, hingga analisis laporan keuangan.
Kesimpulannya, buku ini menyajikan pemahaman menyeluruh tentang akuntansi sebagai bahasa bisnis, yang berperan penting dalam menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Resume Buku Accounting Basics, Bagian 1
Buku ini menguraikan dasar-dasar akuntansi sebagai alat utama dalam mengelola informasi keuangan. Akuntansi membantu pemilik usaha memahami posisi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, serta beban. Penerapan prinsip akuntansi, seperti GAAP, sangat penting agar bisnis berjalan sehat dan terhindar dari kegagalan akibat manajemen yang buruk.
Bentuk usaha dapat berupa jasa, dagang, atau manufaktur, dengan pilihan struktur organisasi seperti perseorangan, persekutuan, atau perseroan. Struktur ini berpengaruh pada sistem akuntansi yang digunakan. Dalam praktiknya, pemilik disarankan melibatkan profesional (akuntan, pengacara, bankir) agar keputusan bisnis lebih terarah.
Metode pencatatan terdiri atas cash basis, accrual basis, single-entry, dan double-entry. Double-entry menjadi standar karena setiap transaksi dicatat dalam dua akun agar seimbang. Proses bookkeeping mencakup lima kategori utama: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Instrumen teknis akuntansi antara lain chart of accounts, jurnal, buku besar, hingga akun T untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi. Pemahaman konsep debit-kredit juga menjadi hal mendasar.
Penutup buku ini menekankan bahwa akuntansi adalah tulang punggung informasi bisnis. Dengan penguasaan dasar-dasarnya, pemilik usaha dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, menjaga stabilitas bisnis, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
• Resume Buku Accounting All-in-One for Dummies
Buku ini membahas keterampilan bisnis (business skills) yang penting untuk dunia kerja maupun wirausaha. Keterampilan tersebut tidak hanya berupa teori, melainkan juga praktik nyata seperti komunikasi efektif, presentasi, negosiasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, hingga membaca laporan keuangan.
Penguasaan business skills membuat seseorang lebih kompetitif. Bagi karyawan, hal ini membantu dalam kerja tim, meningkatkan kinerja, dan memperbesar peluang karier. Bagi pengusaha, keterampilan ini mendukung pengelolaan operasional, pengendalian risiko, dan percepatan pertumbuhan usaha. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan ini bermanfaat untuk mengatur keuangan pribadi, menyusun jadwal, dan mengambil keputusan penting.
Aspek utama dalam bisnis meliputi komunikasi, perencanaan dan manajemen, keuangan, pemasaran, pengelolaan SDM, produktivitas, serta pengembangan karier. Semua keterampilan ini perlu diasah secara konsisten, terbuka terhadap masukan, dan diterapkan secara nyata.
Secara keseluruhan, buku ini adalah panduan praktis untuk membangun fondasi keterampilan bisnis secara bertahap, dengan bahasa sederhana dan contoh relevan agar pembaca lebih siap menghadapi dunia kerja maupun mengelola usaha.
Resume Buku Accounting Principles: A Business Perspective
Buku ini memperkenalkan akuntansi sebagai sistem pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan yang menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis. Akuntansi terbagi dua: akuntansi keuangan yang menyajikan laporan bagi pihak eksternal, dan akuntansi manajerial yang digunakan manajemen untuk membuat keputusan internal.
Fungsi akuntansi bukan sekadar mencatat transaksi, tetapi juga menganalisis laporan, merancang sistem, menyusun anggaran, serta melakukan audit. Hasil akhirnya berupa laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, dan ekuitas. Laporan ini penting bagi berbagai pihak—mulai dari pemilik, kreditur, pemerintah, hingga karyawan.
Siklus akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi hingga penutupan buku pada akhir periode. Buku ini juga menekankan penggunaan basis akrual untuk mencatat pendapatan dan beban, sehingga laporan lebih akurat.
Selain itu, dibahas pula prinsip akuntansi seperti matching, revenue recognition, konsistensi, materialitas, hingga objektivitas. Topik lanjutan meliputi akuntansi perusahaan dagang, kontrol kas, etika profesi, investasi, obligasi, konsolidasi, hingga analisis laporan keuangan.
Kesimpulannya, buku ini menyajikan pemahaman menyeluruh tentang akuntansi sebagai bahasa bisnis, yang berperan penting dalam menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Resume Buku Accounting Basics, Bagian 1
Buku ini menguraikan dasar-dasar akuntansi sebagai alat utama dalam mengelola informasi keuangan. Akuntansi membantu pemilik usaha memahami posisi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, serta beban. Penerapan prinsip akuntansi, seperti GAAP, sangat penting agar bisnis berjalan sehat dan terhindar dari kegagalan akibat manajemen yang buruk.
Bentuk usaha dapat berupa jasa, dagang, atau manufaktur, dengan pilihan struktur organisasi seperti perseorangan, persekutuan, atau perseroan. Struktur ini berpengaruh pada sistem akuntansi yang digunakan. Dalam praktiknya, pemilik disarankan melibatkan profesional (akuntan, pengacara, bankir) agar keputusan bisnis lebih terarah.
Metode pencatatan terdiri atas cash basis, accrual basis, single-entry, dan double-entry. Double-entry menjadi standar karena setiap transaksi dicatat dalam dua akun agar seimbang. Proses bookkeeping mencakup lima kategori utama: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Instrumen teknis akuntansi antara lain chart of accounts, jurnal, buku besar, hingga akun T untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi. Pemahaman konsep debit-kredit juga menjadi hal mendasar.
Penutup buku ini menekankan bahwa akuntansi adalah tulang punggung informasi bisnis. Dengan penguasaan dasar-dasarnya, pemilik usaha dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, menjaga stabilitas bisnis, dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Chapter 1 — So You Want to Do the Books
• Tujuan utama: memahami peran seorang pembukuan, manfaat pencatatan yang teratur, serta kapan sebaiknya pekerjaan diserahkan kepada tenaga profesional.
• Poin praktis: selalu buat jejak dokumen yang rapi (faktur, kuitansi), gunakan daftar periksa bulanan, dan atur pembagian tugas untuk menjaga kontrol internal.
• Risiko umum: pencatatan yang asal-asalan dapat menghasilkan laporan keliru; solusinya adalah memulai dengan sistem sederhana, tapi dilakukan secara disiplin.
• Kesimpulan: pembukuan bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan alat manajemen untuk menilai sekaligus meningkatkan performa bisnis.
Bab 2 —Getting Down to Bookeeping Basic
Istilah penting: aset, kewajiban, modal; laporan utama meliputi neraca (posisi keuangan pada satu waktu) dan laporan laba-rugi (kinerja dalam periode tertentu).
• Siklus akuntansi: transaksi → pencatatan di jurnal → pemindahan ke buku besar → penyusunan neraca saldo → penyesuaian → pembuatan laporan → penutupan.
• Metode akuntansi: basis kas vs basis akrual; metode akrual lebih mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
• Prinsip double-entry: setiap transaksi dicatat minimal pada dua sisi (debit dan kredit); hal ini penting untuk menjaga keakuratan laporan.
Bab 3 — Chart of Accounts
• Fungsi: berperan sebagai peta akun yang memudahkan klasifikasi data dan penyusunan laporan.
• Struktur: memisahkan akun neraca (aset, utang, modal) dengan akun laba-rugi (pendapatan, biaya).
• Praktik terbaik: gunakan sistem penomoran yang konsisten, buat akun dengan detail secukupnya agar analisis lebih jelas tanpa membuat struktur terlalu rumit.
• Dampak: perancangan chart yang baik mempercepat proses pelaporan otomatis dan mempermudah pengawasan internal.
Chapter 4 — Looking at Ledgers
• Macam-macam ledger: buku penjualan (piutang), buku pembelian (utang), buku nominal/umum (ringkasan), dan buku kas.
• Alur kerja: faktur dicatat → diposting ke ledger terkait → akun kontrol merangkum detail ke buku besar umum.
• Koreksi & pengendalian: meliputi tata cara posting, pencatatan nota kredit, serta perbaikan kesalahan pada buku nominal.
• Inti: ledger berfungsi sebagai “mesin” yang mengubah transaksi harian menjadi laporan keuangan periodik.
Buku II — Pembukuan Sehari-hari (operasional & kontrol)
Bab 1 — Merencanakan dan Mengatur Beban Kerja
• Pengorganisasian pekerjaan: gunakan daftar periksa mingguan/bulanan dan kelompokkan tugas (misalnya, seluruh faktur pemasok diproses pada hari tertentu).
• Aktivitas utama: memilah faktur penjualan, mencatat faktur pembelian, mengecek pembayaran kas, melakukan rekonsiliasi bank, serta mencatat jurnal rutin.
• Pengendalian: pisahkan tugas antara pencatatan, persetujuan, dan pengelolaan kas untuk meminimalisir kecurangan.
• Tips praktis: lakukan rekonsiliasi bank secara rutin (harian atau mingguan) agar masalah tidak menumpuk.
Bab 2 — Counting your sales
• Pencatatan transaksi: bedakan antara penjualan tunai dan kredit; pahami prosedur pencatatan kas register.
• Diskon & retur: catat diskon, potongan harga, dan retur dengan benar agar margin penjualan tetap akurat.
• Pengelolaan piutang: awasi umur piutang, analisis rasio perputaran piutang, tetapkan kebijakan kredit, dan bentuk cadangan kerugian piutang.
• Pencegahan: jalankan prosedur penagihan yang terjadwal dan tetapkan batas toleransi kredit yang jelas.
Bab 3 — Buying and tracking your purchases
• Proses pembelian: mulai dari penerimaan invoice → persetujuan → pencatatan ke purchase ledger → pembayaran.
• Persediaan: lakukan stok opname secara berkala, gunakan metode penilaian yang tepat (dibahas di Buku V), dan pahami peran HPP (COGS) dalam perhitungan laba.
• Pengendalian utang: jadwalkan pembayaran kepada pemasok dan manfaatkan jatuh tempo sebagai alat mengatur arus kas.
Chapter 4 — Doing Your Banking
• Penutupan kas: pastikan saldo kas akhir sesuai dengan catatan; termasuk penerapan prosedur untuk kas kecil.
• Rekonsiliasi bank: lakukan langkah-langkah pemeriksaan, seperti mencatat cek yang masih beredar, setoran yang belum masuk, serta kemungkinan salah input.
• Pemecahan masalah: gunakan checklist bila saldo tidak cocok—periksa tanda centang, saldo awal, maupun transaksi yang terlewat.
Buku III — Tugas Bulanan & Triwulanan (penutupan periode & kepatuhan)
Bab 1 — Memahami Pajak Pertambahan Nilai (PPN/VAT)
• Ruang lingkup: cara kerja PPN, mulai dari pemungutan hingga penyetoran, aturan kapan wajib registrasi, serta membedakan transaksi kena pajak dan yang tidak.
• Administrasi: metode perhitungan (basis kas atau akrual), tata cara pengisian laporan, serta klaim atas pajak masukan yang boleh dikompensasikan.
• Kesalahan umum: salah mengklasifikasikan barang/jasa atau kurangnya bukti transaksi, yang bisa memicu risiko pemeriksaan.
• Inti: PPN adalah kewajiban rutin, sehingga sistem akuntansi harus dapat menghasilkan laporan yang akurat secara berkala.
Bab 2 — Mengelola Penggajian (Payroll)
• Proses: kumpulkan data jam kerja atau kontrak, hitung gaji kotor, lakukan pemotongan pajak dan kontribusi, lalu tentukan gaji bersih.
• Pelaporan RTI (Real-Time Information): sistem yang mewajibkan pelaporan data gaji secara real-time kepada otoritas pajak (konteks UK).
• Tunjangan & potongan: mencatat tunjangan kena pajak, pembayaran wajib (seperti sakit atau cuti melahirkan), serta dampaknya pada pembukuan.
• Posting akuntansi: pindahkan total gaji ke akun beban gaji, catat kewajiban pajak karyawan, dan sesuaikan dengan biaya perusahaan.
Bab 3 — Penyesuaian dalam Buku Besar
• Jenis penyesuaian: mencatat biaya yang sudah terjadi tapi belum dibayar (accruals), pembayaran di muka (prepayments), dan depresiasi aset.
• Tinjauan trial balance: langkah penting memastikan saldo akun benar-benar seimbang sebelum laporan dibuat.
• Perubahan akun: kapan perlu melakukan revisi pada chart of accounts dan bagaimana prosedurnya agar tetap konsisten.
________________________________________
Buku IV — Menyusun Laporan Keuangan (penyusunan & analisis)
Bab 1 — Producing a profit and loss statement
• Struktur: dimulai dari penjualan, harga pokok penjualan (HPP), laba kotor, beban operasional, hingga laba bersih.
• Analisis margin: menghitung gross margin dan net margin, serta meninjau biaya mana yang masih bisa dikendalikan.
• Manfaat: laporan laba rugi menjadi dasar pengambilan keputusan, misalnya dalam menentukan harga, efisiensi biaya, atau fokus pada produk tertentu.
• Pengujian: gunakan teknik pengujian laba untuk memastikan angka yang tersaji tidak dimanipulasi.
Bab 2 — Developing a balance sheet
• Komponen: aset lancar dan tidak lancar, kewajiban jangka pendek maupun panjang, serta ekuitas pemilik.
• Langkah persiapan: kumpulkan saldo akhir semua akun, lalu kelompokkan berdasarkan likuiditas atau jangka waktu.
• Analisis: gunakan rasio seperti modal kerja, current ratio, dan quick ratio untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Bab 3 — Cash flow and the cash flow statement
• Tiga aktivitas utama: arus kas dari operasi, investasi, dan pembiayaan.
• Cara penyusunan: bisa dengan metode langsung maupun tidak langsung, yang menghubungkan perubahan neraca dengan arus kas.
• Free cash flow: indikator penting untuk melihat kemampuan perusahaan membiayai kegiatan operasional sekaligus investasi.
• Fokus analisis: arus kas operasi yang stabil menunjukkan kondisi lebih sehat dibanding laba akuntansi yang hanya terlihat di atas kertas.
Book V — Accountants: Managing the Business (pengambilan keputusan & metode akuntansi)
Chapter 1 — Discovering Different Business Types
• Bentuk usaha: sole trader, partnership, limited company — perbedaan pengaruh pada pelaporan & pajak.
• Implikasi pencatatan & pajak: bagaimana struktur entitas mempengaruhi pengembalian pajak dan kewajiban formal.
Chapter 2 — Choosing Accounting Methods
• Keputusan penting: metode penilaian persediaan (FIFO/LIFO/average), NRV untuk kerugian stok, metode depresiasi.
• Dampak pada laba & pajak: pilihan metode mempengaruhi HPP, laba, dan beban pajak; akuntan membantu membuat trade-off.
• Isu lanjutan: penanganan piutang macet, rekonsiliasi corporation tax, transaksi valuta asing.
Chapter 3 — Managing Profit Performance
• Model manajemen P&L: membedakan antara angka eksternal (laporan resmi) dan model internal yang dipakai manajemen.
• Alat: what-if analysis, margin per produk, segment reporting untuk melihat driver profit.
• Actionable: fokus pada produk/kanal yang memberi contribution margin tertinggi.
Chapter 4 — Cost Conundrums
• Cost behaviour: biaya tetap vs variabel; manfaat pemahaman ini untuk keputusan jangka pendek.
• Product costing: bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead; alokasi overhead untuk manufaktur.
Chapter 5 — Business Budgeting
• Mengapa budgeting: alat perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja.
• Tipe budget: operasi (periodik) vs capital budgeting (investasi besar) dan pengukuran varians.
• Fleksibilitas: buat budget yang dapat disesuaikan saat kondisi berubah.
Book VI — Accountants: Working with the Outside World (pelaporan eksternal & audit)
Bookkeeping_and_Accounting_All-…
Chapter 1 — Getting a Financial Report Ready for Prime Time
• Persiapan: cek disclosure, lengkapi Statement of Changes in Equity, pastikan pengungkapan memadai.
• Going public vs private: tambahan persyaratan pengungkapan dan tata kelola untuk entitas publik.
• Etika pelaporan: bahaya 'nudging the numbers' dan bagaimana mencegahnya melalui kebijakan akuntansi yang konsisten.
Chapter 2 — How Investors Read a Financial Report
• Perilaku investor: perhatian pada rasio, tren, dan catatan kaki—catatan kaki sering memberi konteks penting.
• Rasio utama: profitabilitas, likuiditas, leverage, perputaran; apa yang masing-masing ungkapkan tentang kesehatan bisnis.
• Memeriksa audit report & footnotes untuk tanda peringatan.
Chapter 3 — Professional Auditors and Advisers
• Tujuan audit: memberikan reasonable assurance bahwa laporan tidak mengandung salah saji material.
• Proses audit: perencanaan, pengujian substantif, penyelesaian, opini audit.
• Batasan audit: auditor tidak menjamin deteksi semua fraud; peran penasihat setelah audit (advice & improvement).
Ringkasan penutup — Intisari praktis & rekomendasi cepat
• Untuk pemula: pelajari siklus akuntansi + aturan debit/credit, jadwalkan rekonsiliasi bank rutin, dan mulai dengan chart of accounts sederhana.
• Untuk pemilik usaha kecil: gunakan checklist harian/mingguan, atur pengendalian kas, dan libatkan akuntan di penutupan periode/penentuan metode akuntansi.
• Untuk manajemen: gunakan P&L + cash flow + balance sheet bersamaan saat mengambil keputusan; perhatikan KPI biaya dan kontribusi margin.
Edwards Accounting Principles vol.1
Point penting:
1. Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis
• Ide utama: Akuntansi adalah sistem informasi untuk mencatat, mengukur, dan melaporkan aktivitas ekonomi.
• Penjelasan: Data disajikan dalam bentuk laporan keuangan agar berbagai pihak (pemilik, investor, kreditur, pemerintah, masyarakat) bisa menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Manajemen internal menggunakan informasi lebih rinci untuk perencanaan dan pengendalian.
• Makna praktis: Akuntansi bukan sekadar pembukuan, tetapi medium komunikasi bisnis. Pemahaman laporan keuangan membantu semua pihak membuat keputusan yang lebih rasional.
2. Perbedaan Akuntansi Finansial & Manajerial
• Ide utama: Dua cabang akuntansi melayani tujuan berbeda.
• Penjelasan:
o Akuntansi finansial menghasilkan laporan umum (income statement, balance sheet, cash flow) dengan standar baku (GAAP/IFRS). Ditujukan untuk pihak eksternal, bersifat historis dan komparatif.
o Akuntansi manajerial disusun untuk kepentingan internal, lebih fleksibel, dan berorientasi ke depan (misalnya anggaran, analisis biaya, laporan segmen).
• Makna praktis: Perusahaan membutuhkan keduanya — laporan finansial menjaga transparansi eksternal, laporan manajerial memperkuat pengambilan keputusan internal.
3. Siklus Akuntansi & Double-Entry
• Ide utama: Proses pencatatan berjalan dalam siklus yang sistematis.
• Penjelasan: Transaksi dicatat dalam jurnal → diposting ke buku besar → disusun neraca saldo → dibuat penyesuaian → disusun laporan keuangan → dilakukan penutupan. Prinsip debit dan kredit memastikan keseimbangan.
• Makna praktis: Memahami siklus membuat akuntan mampu melacak kesalahan, menjaga akurasi, dan menjamin transparansi data keuangan.
4. Prinsip Akrual & Penyesuaian
• Ide utama: Laporan keuangan harus mencerminkan kondisi sebenarnya, bukan sekadar arus kas.
• Penjelasan: Pendapatan diakui saat diperoleh, beban dicatat saat terjadi. Penyesuaian diperlukan untuk mencatat transaksi seperti pendapatan diterima di muka, beban dibayar di muka, atau piutang yang belum tertagih.
• Makna praktis: Prinsip akrual memungkinkan laporan lebih fair untuk menilai profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
5. Laporan Keuangan Utama & Analisis
• Ide utama: Empat laporan utama saling melengkapi dan harus dianalisis.
• Penjelasan:
o Laba rugi menunjukkan profitabilitas.
o Neraca menampilkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas.
o Perubahan ekuitas menjelaskan sumber dan penggunaan modal sendiri.
o Arus kas memetakan pergerakan kas dari operasi, investasi, dan pendanaan.
Analisis horizontal, vertikal, dan rasio membantu menginterpretasi angka-angka.
• Makna praktis: Investor, kreditur, maupun manajer tidak cukup hanya membaca angka; mereka harus menafsirkan tren dan rasio untuk menarik kesimpulan.
6. Persediaan & Harga Pokok Penjualan
• Ide utama: Metode penilaian persediaan memengaruhi laba dan nilai aset.
• Penjelasan: FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang menghasilkan HPP dan laba kotor berbeda, terutama saat harga berfluktuasi. Rasio perputaran persediaan menunjukkan efisiensi pengelolaan stok. Penurunan nilai persediaan perlu diakui bila harga turun.
• Makna praktis: Pilihan metode inventori dapat memengaruhi laporan laba, strategi pajak, dan daya saing perusahaan.
7. Pengendalian Internal & Kas
• Ide utama: Kas adalah aset paling rawan sehingga perlu kontrol ketat.
• Penjelasan: Pemisahan tugas, rekonsiliasi bank, penggunaan petty cash, dan pembatasan akses adalah langkah penting dalam kontrol kas.
• Makna praktis: Kontrol internal bukan hanya prosedur, melainkan alat untuk menjaga kepercayaan publik dan mengurangi risiko fraud.
8. Piutang & Modal Kerja
• Ide utama: Pengelolaan piutang penting untuk menjaga likuiditas.
• Penjelasan: Metode penyisihan digunakan untuk mencatat piutang tak tertagih. Indikator seperti perputaran piutang dan periode penagihan rata-rata menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengubah piutang menjadi kas.
• Makna praktis: Analisis piutang membantu perusahaan menilai efektivitas kebijakan kredit dan kebutuhan modal kerja.
9. Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
• Ide utama: Aset harus dicatat dengan benar dan biaya dialokasikan sepanjang masa manfaat.
• Penjelasan: Biaya perolehan dicatat sebagai aset, kemudian dialokasikan lewat depresiasi (garis lurus, saldo menurun, unit produksi). Disposisi, perbaikan besar, dan penghapusan memerlukan perlakuan khusus. Aset tak berwujud diamortisasi sesuai masa manfaat.
• Makna praktis: Manajemen aset yang tepat memberi gambaran lebih akurat tentang nilai perusahaan.
10. Ekuitas & Transaksi Saham
• Ide utama: Struktur modal dipengaruhi oleh saham, dividen, dan laba ditahan.
• Penjelasan: Modal disetor (paid-in capital) dan laba ditahan berubah sesuai penerbitan saham, pembelian kembali (treasury stock), dan pembayaran dividen. EPS dan P/E ratio digunakan untuk menilai kinerja dari perspektif investor.
• Makna praktis: Pengelolaan modal berhubungan langsung dengan persepsi pasar dan nilai saham.
11. Obligasi & Pendanaan Jangka Panjang
• Ide utama: Akuntansi obligasi mencerminkan interaksi antara bunga pasar dan harga.
• Penjelasan: Obligasi bisa dijual dengan premium atau diskonto; amortisasi memengaruhi beban bunga. Rasio solvabilitas digunakan untuk menilai kemampuan membayar utang jangka panjang.
• Makna praktis: Pemahaman obligasi membantu perusahaan memilih strategi pendanaan yang tepat dan menjaga reputasi kredit.
12. Standar & Teori Akuntansi
• Ide utama: Akuntansi dikendalikan oleh standar yang terus berkembang.
• Penjelasan: FASB, GASB, SEC menetapkan standar di AS, sedangkan IASB/IFRS digunakan di tingkat global. Kerangka konseptual menguraikan tujuan, kualitas informasi, serta aturan pengakuan dan pengukuran.
• Makna praktis: Praktisi harus peka terhadap perubahan standar agar laporan tetap relevan dan dapat diterima internasional.
13. Etika & Critical Thinking
• Ide utama: Integritas dan etika adalah fondasi profesi akuntansi.
• Penjelasan: Buku menyajikan kasus etika dan latihan berpikir kritis untuk menghadapi situasi nyata, menekankan bahwa reputasi lebih berharga daripada sekadar kepatuhan teknis.
• Makna praktis: Seorang akuntan harus bisa mempertahankan keputusan dengan alasan etis, bukan hanya berdasarkan aturan.
14. Pendekatan Belajar yang Praktis
• Ide utama: Buku menghubungkan teori dengan praktik nyata.
• Penjelasan: Disusun dengan tujuan belajar, contoh kasus, latihan, proyek berbasis internet, dan analisis laporan tahunan perusahaan. Fokusnya agar pembaca memahami konsep sekaligus mampu mengaplikasikannya.
• Makna praktis: Metode ini membekali pembaca dengan keterampilan teknis dan soft skills (komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah).
Accounting Basics, Part 1
1. Pendahuluan
Akuntansi adalah metode pembukuan yang mencatat semua transaksi bisnis, serta menyusun laporan mengenai aset, kewajiban, dan hasil usaha.
• Standar yang digunakan dalam akuntansi disebut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
• Banyak bisnis gagal karena kurang perencanaan, modal, pengetahuan, serta pengelolaan yang buruk.
• Manajer sukses menggunakan informasi akuntansi untuk membandingkan kinerja bulan ke bulan maupun tahun ke tahun.
• Akuntansi mengumpulkan, mengorganisir, dan menyajikan data secara tepat waktu dan dalam format standar, sehingga informasi bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Jenis Usaha & Bentuk Organisasi
• Jenis Usaha: jasa, dagang, atau manufaktur. Jenis usaha memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan.
• Bentuk Organisasi: perorangan (sole proprietorship), kemitraan (partnership), korporasi (corporation), atau perseroan terbatas (LLC). Struktur organisasi menentukan proses dan metode pencatatan.
• Saran Profesional: sangat penting untuk melibatkan akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, hingga konsultan investasi. Memulai usaha tanpa bantuan profesional sangat berisiko.
3. Akuntansi & Catatan Bisnis
Metode akuntansi yang umum:
• Cash basis: mencatat pendapatan saat kas diterima dan beban saat kas dibayarkan.
• Accrual basis: mencatat pendapatan saat diperoleh dan beban saat terjadi, meskipun kas belum berpindah.
• Single-entry: hanya satu catatan tiap transaksi (sederhana, cocok untuk usaha kecil).
• Double-entry: tiap transaksi dicatat dengan debit dan kredit di dua akun atau lebih.
Catatan penting dalam bisnis: jurnal, buku besar, petty cash, catatan persediaan, daftar aset tetap, piutang, utang, payroll, catatan perjalanan, serta buku cek perusahaan.
4. Akuntansi Akrual (Accrual Accounting)
• Berbeda dengan cash basis, dalam akuntansi akrual, pendapatan dicatat saat diperoleh dan beban saat terjadi, tidak peduli kapan kas diterima atau dibayarkan.
• Hal ini memberi gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja bisnis.
• Contoh: penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan meskipun kas baru diterima kemudian.
5. Dasar-Dasar Pembukuan (Basic Bookkeeping)
Ada lima kategori utama dalam akuntansi:
1. Aset → sumber daya yang dimiliki.
2. Kewajiban → utang atau kewajiban finansial.
3. Ekuitas Pemilik → modal atau kekayaan bersih.
4. Pendapatan → pemasukan dari penjualan barang/jasa.
5. Beban → biaya untuk menghasilkan pendapatan.
Langkah pencatatan transaksi:
1. Tentukan kategori akun (aset, kewajiban, modal, pendapatan, beban).
2. Pilih akun yang tepat (misalnya: gaji, sewa, persediaan).
3. Catat jumlah dengan benar.
4. Lakukan secara konsisten dan akurat.
6. Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar semua akun dalam sistem keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
• Kelompok utama:
o 100: Aset (Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap).
o 200: Kewajiban (Utang Dagang, Pinjaman, Hipotek).
o 300: Ekuitas (Modal, Prive).
o 400: Pendapatan (Penjualan, Jasa, Pendapatan Bunga).
o 500: Beban (Gaji, Utilitas, Sewa, Asuransi, Penyusutan).
• Fungsi: membantu penyusunan laporan dan pengambilan keputusan finansial.
7. Akuntansi Berpasangan (Double-Entry Accounting)
• Setiap transaksi memengaruhi dua akun atau lebih dengan jumlah debit = kredit.
• Contoh 1: Pemilik menyetor modal $75,000 → Kas (debit) $75,000, Modal (kredit) $75,000.
• Contoh 2: Membeli gedung $55,000 dengan $5,000 kas + hipotek $50,000 → Gedung (debit), Kas (kredit), Hipotek (kredit).
• Sistem ini memastikan keseimbangan akuntansi terjaga.
8. Debit & Kredit
• Debit = sisi kiri, Kredit = sisi kanan.
• Aturan utama:
o Aset → naik dengan debit, turun dengan kredit.
o Kewajiban → naik dengan kredit, turun dengan debit.
o Ekuitas → naik dengan kredit, turun dengan debit.
o Pendapatan → naik dengan kredit.
o Beban → naik dengan debit.
9. Jurnal (Journal)
• Buku catatan awal semua transaksi, dicatat sesuai urutan waktu.
• Format: tanggal, deskripsi, nomor referensi, debit, kredit.
• Jenis jurnal:
o Jurnal Penjualan (penjualan kredit).
o Jurnal Pembelian (pembelian kredit).
o Jurnal Kas Masuk.
o Jurnal Kas Keluar.
o Jurnal Umum (semua transaksi lain).
10. Buku Besar (Ledger)
• Tempat mengelompokkan semua akun (aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban).
• Dari jurnal, transaksi diposting ke akun terkait dalam bentuk akun T.
• Buku besar menunjukkan saldo setiap akun sehingga memudahkan penyusunan neraca saldo.
11. Kesimpulan
Bagian pertama ini membahas dasar-dasar akuntansi, yaitu:
• Konsep accrual dan cash basis.
• Sistem single-entry dan double-entry.
• Prinsip debit dan kredit.
• Proses pencatatan: jurnal → buku besar.
• Struktur bagan akun.
Akuntansi bukan hanya alat pencatatan, tapi juga sarana pengambilan keputusan. Dengan catatan yang rapi, bisnis dapat mengukur kinerja, mengendalikan arus kas, dan merencanakan masa depan.
Chapter 1 — So You Want to Do the Books
• Tujuan utama: memahami peran seorang pembukuan, manfaat pencatatan yang teratur, serta kapan sebaiknya pekerjaan diserahkan kepada tenaga profesional.
• Poin praktis: selalu buat jejak dokumen yang rapi (faktur, kuitansi), gunakan daftar periksa bulanan, dan atur pembagian tugas untuk menjaga kontrol internal.
• Risiko umum: pencatatan yang asal-asalan dapat menghasilkan laporan keliru; solusinya adalah memulai dengan sistem sederhana, tapi dilakukan secara disiplin.
• Kesimpulan: pembukuan bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan alat manajemen untuk menilai sekaligus meningkatkan performa bisnis.
Bab 2 —Getting Down to Bookeeping Basic
Istilah penting: aset, kewajiban, modal; laporan utama meliputi neraca (posisi keuangan pada satu waktu) dan laporan laba-rugi (kinerja dalam periode tertentu).
• Siklus akuntansi: transaksi → pencatatan di jurnal → pemindahan ke buku besar → penyusunan neraca saldo → penyesuaian → pembuatan laporan → penutupan.
• Metode akuntansi: basis kas vs basis akrual; metode akrual lebih mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
• Prinsip double-entry: setiap transaksi dicatat minimal pada dua sisi (debit dan kredit); hal ini penting untuk menjaga keakuratan laporan.
Bab 3 — Chart of Accounts
• Fungsi: berperan sebagai peta akun yang memudahkan klasifikasi data dan penyusunan laporan.
• Struktur: memisahkan akun neraca (aset, utang, modal) dengan akun laba-rugi (pendapatan, biaya).
• Praktik terbaik: gunakan sistem penomoran yang konsisten, buat akun dengan detail secukupnya agar analisis lebih jelas tanpa membuat struktur terlalu rumit.
• Dampak: perancangan chart yang baik mempercepat proses pelaporan otomatis dan mempermudah pengawasan internal.
Chapter 4 — Looking at Ledgers
• Macam-macam ledger: buku penjualan (piutang), buku pembelian (utang), buku nominal/umum (ringkasan), dan buku kas.
• Alur kerja: faktur dicatat → diposting ke ledger terkait → akun kontrol merangkum detail ke buku besar umum.
• Koreksi & pengendalian: meliputi tata cara posting, pencatatan nota kredit, serta perbaikan kesalahan pada buku nominal.
• Inti: ledger berfungsi sebagai “mesin” yang mengubah transaksi harian menjadi laporan keuangan periodik.
Buku II — Pembukuan Sehari-hari (operasional & kontrol)
Bab 1 — Merencanakan dan Mengatur Beban Kerja
• Pengorganisasian pekerjaan: gunakan daftar periksa mingguan/bulanan dan kelompokkan tugas (misalnya, seluruh faktur pemasok diproses pada hari tertentu).
• Aktivitas utama: memilah faktur penjualan, mencatat faktur pembelian, mengecek pembayaran kas, melakukan rekonsiliasi bank, serta mencatat jurnal rutin.
• Pengendalian: pisahkan tugas antara pencatatan, persetujuan, dan pengelolaan kas untuk meminimalisir kecurangan.
• Tips praktis: lakukan rekonsiliasi bank secara rutin (harian atau mingguan) agar masalah tidak menumpuk.
Bab 2 — Counting your sales
• Pencatatan transaksi: bedakan antara penjualan tunai dan kredit; pahami prosedur pencatatan kas register.
• Diskon & retur: catat diskon, potongan harga, dan retur dengan benar agar margin penjualan tetap akurat.
• Pengelolaan piutang: awasi umur piutang, analisis rasio perputaran piutang, tetapkan kebijakan kredit, dan bentuk cadangan kerugian piutang.
• Pencegahan: jalankan prosedur penagihan yang terjadwal dan tetapkan batas toleransi kredit yang jelas.
Bab 3 — Buying and tracking your purchases
• Proses pembelian: mulai dari penerimaan invoice → persetujuan → pencatatan ke purchase ledger → pembayaran.
• Persediaan: lakukan stok opname secara berkala, gunakan metode penilaian yang tepat (dibahas di Buku V), dan pahami peran HPP (COGS) dalam perhitungan laba.
• Pengendalian utang: jadwalkan pembayaran kepada pemasok dan manfaatkan jatuh tempo sebagai alat mengatur arus kas.
Chapter 4 — Doing Your Banking
• Penutupan kas: pastikan saldo kas akhir sesuai dengan catatan; termasuk penerapan prosedur untuk kas kecil.
• Rekonsiliasi bank: lakukan langkah-langkah pemeriksaan, seperti mencatat cek yang masih beredar, setoran yang belum masuk, serta kemungkinan salah input.
• Pemecahan masalah: gunakan checklist bila saldo tidak cocok—periksa tanda centang, saldo awal, maupun transaksi yang terlewat.
Buku III — Tugas Bulanan & Triwulanan (penutupan periode & kepatuhan)
Bab 1 — Memahami Pajak Pertambahan Nilai (PPN/VAT)
• Ruang lingkup: cara kerja PPN, mulai dari pemungutan hingga penyetoran, aturan kapan wajib registrasi, serta membedakan transaksi kena pajak dan yang tidak.
• Administrasi: metode perhitungan (basis kas atau akrual), tata cara pengisian laporan, serta klaim atas pajak masukan yang boleh dikompensasikan.
• Kesalahan umum: salah mengklasifikasikan barang/jasa atau kurangnya bukti transaksi, yang bisa memicu risiko pemeriksaan.
• Inti: PPN adalah kewajiban rutin, sehingga sistem akuntansi harus dapat menghasilkan laporan yang akurat secara berkala.
Bab 2 — Mengelola Penggajian (Payroll)
• Proses: kumpulkan data jam kerja atau kontrak, hitung gaji kotor, lakukan pemotongan pajak dan kontribusi, lalu tentukan gaji bersih.
• Pelaporan RTI (Real-Time Information): sistem yang mewajibkan pelaporan data gaji secara real-time kepada otoritas pajak (konteks UK).
• Tunjangan & potongan: mencatat tunjangan kena pajak, pembayaran wajib (seperti sakit atau cuti melahirkan), serta dampaknya pada pembukuan.
• Posting akuntansi: pindahkan total gaji ke akun beban gaji, catat kewajiban pajak karyawan, dan sesuaikan dengan biaya perusahaan.
Bab 3 — Penyesuaian dalam Buku Besar
• Jenis penyesuaian: mencatat biaya yang sudah terjadi tapi belum dibayar (accruals), pembayaran di muka (prepayments), dan depresiasi aset.
• Tinjauan trial balance: langkah penting memastikan saldo akun benar-benar seimbang sebelum laporan dibuat.
• Perubahan akun: kapan perlu melakukan revisi pada chart of accounts dan bagaimana prosedurnya agar tetap konsisten.
________________________________________
Buku IV — Menyusun Laporan Keuangan (penyusunan & analisis)
Bab 1 — Producing a profit and loss statement
• Struktur: dimulai dari penjualan, harga pokok penjualan (HPP), laba kotor, beban operasional, hingga laba bersih.
• Analisis margin: menghitung gross margin dan net margin, serta meninjau biaya mana yang masih bisa dikendalikan.
• Manfaat: laporan laba rugi menjadi dasar pengambilan keputusan, misalnya dalam menentukan harga, efisiensi biaya, atau fokus pada produk tertentu.
• Pengujian: gunakan teknik pengujian laba untuk memastikan angka yang tersaji tidak dimanipulasi.
Bab 2 — Developing a balance sheet
• Komponen: aset lancar dan tidak lancar, kewajiban jangka pendek maupun panjang, serta ekuitas pemilik.
• Langkah persiapan: kumpulkan saldo akhir semua akun, lalu kelompokkan berdasarkan likuiditas atau jangka waktu.
• Analisis: gunakan rasio seperti modal kerja, current ratio, dan quick ratio untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Bab 3 — Cash flow and the cash flow statement
• Tiga aktivitas utama: arus kas dari operasi, investasi, dan pembiayaan.
• Cara penyusunan: bisa dengan metode langsung maupun tidak langsung, yang menghubungkan perubahan neraca dengan arus kas.
• Free cash flow: indikator penting untuk melihat kemampuan perusahaan membiayai kegiatan operasional sekaligus investasi.
• Fokus analisis: arus kas operasi yang stabil menunjukkan kondisi lebih sehat dibanding laba akuntansi yang hanya terlihat di atas kertas.
Book V — Accountants: Managing the Business (pengambilan keputusan & metode akuntansi)
Chapter 1 — Discovering Different Business Types
• Bentuk usaha: sole trader, partnership, limited company — perbedaan pengaruh pada pelaporan & pajak.
• Implikasi pencatatan & pajak: bagaimana struktur entitas mempengaruhi pengembalian pajak dan kewajiban formal.
Chapter 2 — Choosing Accounting Methods
• Keputusan penting: metode penilaian persediaan (FIFO/LIFO/average), NRV untuk kerugian stok, metode depresiasi.
• Dampak pada laba & pajak: pilihan metode mempengaruhi HPP, laba, dan beban pajak; akuntan membantu membuat trade-off.
• Isu lanjutan: penanganan piutang macet, rekonsiliasi corporation tax, transaksi valuta asing.
Chapter 3 — Managing Profit Performance
• Model manajemen P&L: membedakan antara angka eksternal (laporan resmi) dan model internal yang dipakai manajemen.
• Alat: what-if analysis, margin per produk, segment reporting untuk melihat driver profit.
• Actionable: fokus pada produk/kanal yang memberi contribution margin tertinggi.
Chapter 4 — Cost Conundrums
• Cost behaviour: biaya tetap vs variabel; manfaat pemahaman ini untuk keputusan jangka pendek.
• Product costing: bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead; alokasi overhead untuk manufaktur.
Chapter 5 — Business Budgeting
• Mengapa budgeting: alat perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja.
• Tipe budget: operasi (periodik) vs capital budgeting (investasi besar) dan pengukuran varians.
• Fleksibilitas: buat budget yang dapat disesuaikan saat kondisi berubah.
Book VI — Accountants: Working with the Outside World (pelaporan eksternal & audit)
Bookkeeping_and_Accounting_All-…
Chapter 1 — Getting a Financial Report Ready for Prime Time
• Persiapan: cek disclosure, lengkapi Statement of Changes in Equity, pastikan pengungkapan memadai.
• Going public vs private: tambahan persyaratan pengungkapan dan tata kelola untuk entitas publik.
• Etika pelaporan: bahaya 'nudging the numbers' dan bagaimana mencegahnya melalui kebijakan akuntansi yang konsisten.
Chapter 2 — How Investors Read a Financial Report
• Perilaku investor: perhatian pada rasio, tren, dan catatan kaki—catatan kaki sering memberi konteks penting.
• Rasio utama: profitabilitas, likuiditas, leverage, perputaran; apa yang masing-masing ungkapkan tentang kesehatan bisnis.
• Memeriksa audit report & footnotes untuk tanda peringatan.
Chapter 3 — Professional Auditors and Advisers
• Tujuan audit: memberikan reasonable assurance bahwa laporan tidak mengandung salah saji material.
• Proses audit: perencanaan, pengujian substantif, penyelesaian, opini audit.
• Batasan audit: auditor tidak menjamin deteksi semua fraud; peran penasihat setelah audit (advice & improvement).
Ringkasan penutup — Intisari praktis & rekomendasi cepat
• Untuk pemula: pelajari siklus akuntansi + aturan debit/credit, jadwalkan rekonsiliasi bank rutin, dan mulai dengan chart of accounts sederhana.
• Untuk pemilik usaha kecil: gunakan checklist harian/mingguan, atur pengendalian kas, dan libatkan akuntan di penutupan periode/penentuan metode akuntansi.
• Untuk manajemen: gunakan P&L + cash flow + balance sheet bersamaan saat mengambil keputusan; perhatikan KPI biaya dan kontribusi margin.
Edwards Accounting Principles vol.1
Point penting:
1. Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis
• Ide utama: Akuntansi adalah sistem informasi untuk mencatat, mengukur, dan melaporkan aktivitas ekonomi.
• Penjelasan: Data disajikan dalam bentuk laporan keuangan agar berbagai pihak (pemilik, investor, kreditur, pemerintah, masyarakat) bisa menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Manajemen internal menggunakan informasi lebih rinci untuk perencanaan dan pengendalian.
• Makna praktis: Akuntansi bukan sekadar pembukuan, tetapi medium komunikasi bisnis. Pemahaman laporan keuangan membantu semua pihak membuat keputusan yang lebih rasional.
2. Perbedaan Akuntansi Finansial & Manajerial
• Ide utama: Dua cabang akuntansi melayani tujuan berbeda.
• Penjelasan:
o Akuntansi finansial menghasilkan laporan umum (income statement, balance sheet, cash flow) dengan standar baku (GAAP/IFRS). Ditujukan untuk pihak eksternal, bersifat historis dan komparatif.
o Akuntansi manajerial disusun untuk kepentingan internal, lebih fleksibel, dan berorientasi ke depan (misalnya anggaran, analisis biaya, laporan segmen).
• Makna praktis: Perusahaan membutuhkan keduanya — laporan finansial menjaga transparansi eksternal, laporan manajerial memperkuat pengambilan keputusan internal.
3. Siklus Akuntansi & Double-Entry
• Ide utama: Proses pencatatan berjalan dalam siklus yang sistematis.
• Penjelasan: Transaksi dicatat dalam jurnal → diposting ke buku besar → disusun neraca saldo → dibuat penyesuaian → disusun laporan keuangan → dilakukan penutupan. Prinsip debit dan kredit memastikan keseimbangan.
• Makna praktis: Memahami siklus membuat akuntan mampu melacak kesalahan, menjaga akurasi, dan menjamin transparansi data keuangan.
4. Prinsip Akrual & Penyesuaian
• Ide utama: Laporan keuangan harus mencerminkan kondisi sebenarnya, bukan sekadar arus kas.
• Penjelasan: Pendapatan diakui saat diperoleh, beban dicatat saat terjadi. Penyesuaian diperlukan untuk mencatat transaksi seperti pendapatan diterima di muka, beban dibayar di muka, atau piutang yang belum tertagih.
• Makna praktis: Prinsip akrual memungkinkan laporan lebih fair untuk menilai profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
5. Laporan Keuangan Utama & Analisis
• Ide utama: Empat laporan utama saling melengkapi dan harus dianalisis.
• Penjelasan:
o Laba rugi menunjukkan profitabilitas.
o Neraca menampilkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas.
o Perubahan ekuitas menjelaskan sumber dan penggunaan modal sendiri.
o Arus kas memetakan pergerakan kas dari operasi, investasi, dan pendanaan.
Analisis horizontal, vertikal, dan rasio membantu menginterpretasi angka-angka.
• Makna praktis: Investor, kreditur, maupun manajer tidak cukup hanya membaca angka; mereka harus menafsirkan tren dan rasio untuk menarik kesimpulan.
6. Persediaan & Harga Pokok Penjualan
• Ide utama: Metode penilaian persediaan memengaruhi laba dan nilai aset.
• Penjelasan: FIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang menghasilkan HPP dan laba kotor berbeda, terutama saat harga berfluktuasi. Rasio perputaran persediaan menunjukkan efisiensi pengelolaan stok. Penurunan nilai persediaan perlu diakui bila harga turun.
• Makna praktis: Pilihan metode inventori dapat memengaruhi laporan laba, strategi pajak, dan daya saing perusahaan.
7. Pengendalian Internal & Kas
• Ide utama: Kas adalah aset paling rawan sehingga perlu kontrol ketat.
• Penjelasan: Pemisahan tugas, rekonsiliasi bank, penggunaan petty cash, dan pembatasan akses adalah langkah penting dalam kontrol kas.
• Makna praktis: Kontrol internal bukan hanya prosedur, melainkan alat untuk menjaga kepercayaan publik dan mengurangi risiko fraud.
8. Piutang & Modal Kerja
• Ide utama: Pengelolaan piutang penting untuk menjaga likuiditas.
• Penjelasan: Metode penyisihan digunakan untuk mencatat piutang tak tertagih. Indikator seperti perputaran piutang dan periode penagihan rata-rata menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengubah piutang menjadi kas.
• Makna praktis: Analisis piutang membantu perusahaan menilai efektivitas kebijakan kredit dan kebutuhan modal kerja.
9. Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
• Ide utama: Aset harus dicatat dengan benar dan biaya dialokasikan sepanjang masa manfaat.
• Penjelasan: Biaya perolehan dicatat sebagai aset, kemudian dialokasikan lewat depresiasi (garis lurus, saldo menurun, unit produksi). Disposisi, perbaikan besar, dan penghapusan memerlukan perlakuan khusus. Aset tak berwujud diamortisasi sesuai masa manfaat.
• Makna praktis: Manajemen aset yang tepat memberi gambaran lebih akurat tentang nilai perusahaan.
10. Ekuitas & Transaksi Saham
• Ide utama: Struktur modal dipengaruhi oleh saham, dividen, dan laba ditahan.
• Penjelasan: Modal disetor (paid-in capital) dan laba ditahan berubah sesuai penerbitan saham, pembelian kembali (treasury stock), dan pembayaran dividen. EPS dan P/E ratio digunakan untuk menilai kinerja dari perspektif investor.
• Makna praktis: Pengelolaan modal berhubungan langsung dengan persepsi pasar dan nilai saham.
11. Obligasi & Pendanaan Jangka Panjang
• Ide utama: Akuntansi obligasi mencerminkan interaksi antara bunga pasar dan harga.
• Penjelasan: Obligasi bisa dijual dengan premium atau diskonto; amortisasi memengaruhi beban bunga. Rasio solvabilitas digunakan untuk menilai kemampuan membayar utang jangka panjang.
• Makna praktis: Pemahaman obligasi membantu perusahaan memilih strategi pendanaan yang tepat dan menjaga reputasi kredit.
12. Standar & Teori Akuntansi
• Ide utama: Akuntansi dikendalikan oleh standar yang terus berkembang.
• Penjelasan: FASB, GASB, SEC menetapkan standar di AS, sedangkan IASB/IFRS digunakan di tingkat global. Kerangka konseptual menguraikan tujuan, kualitas informasi, serta aturan pengakuan dan pengukuran.
• Makna praktis: Praktisi harus peka terhadap perubahan standar agar laporan tetap relevan dan dapat diterima internasional.
13. Etika & Critical Thinking
• Ide utama: Integritas dan etika adalah fondasi profesi akuntansi.
• Penjelasan: Buku menyajikan kasus etika dan latihan berpikir kritis untuk menghadapi situasi nyata, menekankan bahwa reputasi lebih berharga daripada sekadar kepatuhan teknis.
• Makna praktis: Seorang akuntan harus bisa mempertahankan keputusan dengan alasan etis, bukan hanya berdasarkan aturan.
14. Pendekatan Belajar yang Praktis
• Ide utama: Buku menghubungkan teori dengan praktik nyata.
• Penjelasan: Disusun dengan tujuan belajar, contoh kasus, latihan, proyek berbasis internet, dan analisis laporan tahunan perusahaan. Fokusnya agar pembaca memahami konsep sekaligus mampu mengaplikasikannya.
• Makna praktis: Metode ini membekali pembaca dengan keterampilan teknis dan soft skills (komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah).
Accounting Basics, Part 1
1. Pendahuluan
Akuntansi adalah metode pembukuan yang mencatat semua transaksi bisnis, serta menyusun laporan mengenai aset, kewajiban, dan hasil usaha.
• Standar yang digunakan dalam akuntansi disebut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
• Banyak bisnis gagal karena kurang perencanaan, modal, pengetahuan, serta pengelolaan yang buruk.
• Manajer sukses menggunakan informasi akuntansi untuk membandingkan kinerja bulan ke bulan maupun tahun ke tahun.
• Akuntansi mengumpulkan, mengorganisir, dan menyajikan data secara tepat waktu dan dalam format standar, sehingga informasi bisa digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Jenis Usaha & Bentuk Organisasi
• Jenis Usaha: jasa, dagang, atau manufaktur. Jenis usaha memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan.
• Bentuk Organisasi: perorangan (sole proprietorship), kemitraan (partnership), korporasi (corporation), atau perseroan terbatas (LLC). Struktur organisasi menentukan proses dan metode pencatatan.
• Saran Profesional: sangat penting untuk melibatkan akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, hingga konsultan investasi. Memulai usaha tanpa bantuan profesional sangat berisiko.
3. Akuntansi & Catatan Bisnis
Metode akuntansi yang umum:
• Cash basis: mencatat pendapatan saat kas diterima dan beban saat kas dibayarkan.
• Accrual basis: mencatat pendapatan saat diperoleh dan beban saat terjadi, meskipun kas belum berpindah.
• Single-entry: hanya satu catatan tiap transaksi (sederhana, cocok untuk usaha kecil).
• Double-entry: tiap transaksi dicatat dengan debit dan kredit di dua akun atau lebih.
Catatan penting dalam bisnis: jurnal, buku besar, petty cash, catatan persediaan, daftar aset tetap, piutang, utang, payroll, catatan perjalanan, serta buku cek perusahaan.
4. Akuntansi Akrual (Accrual Accounting)
• Berbeda dengan cash basis, dalam akuntansi akrual, pendapatan dicatat saat diperoleh dan beban saat terjadi, tidak peduli kapan kas diterima atau dibayarkan.
• Hal ini memberi gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja bisnis.
• Contoh: penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan meskipun kas baru diterima kemudian.
5. Dasar-Dasar Pembukuan (Basic Bookkeeping)
Ada lima kategori utama dalam akuntansi:
1. Aset → sumber daya yang dimiliki.
2. Kewajiban → utang atau kewajiban finansial.
3. Ekuitas Pemilik → modal atau kekayaan bersih.
4. Pendapatan → pemasukan dari penjualan barang/jasa.
5. Beban → biaya untuk menghasilkan pendapatan.
Langkah pencatatan transaksi:
1. Tentukan kategori akun (aset, kewajiban, modal, pendapatan, beban).
2. Pilih akun yang tepat (misalnya: gaji, sewa, persediaan).
3. Catat jumlah dengan benar.
4. Lakukan secara konsisten dan akurat.
6. Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar semua akun dalam sistem keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
• Kelompok utama:
o 100: Aset (Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap).
o 200: Kewajiban (Utang Dagang, Pinjaman, Hipotek).
o 300: Ekuitas (Modal, Prive).
o 400: Pendapatan (Penjualan, Jasa, Pendapatan Bunga).
o 500: Beban (Gaji, Utilitas, Sewa, Asuransi, Penyusutan).
• Fungsi: membantu penyusunan laporan dan pengambilan keputusan finansial.
7. Akuntansi Berpasangan (Double-Entry Accounting)
• Setiap transaksi memengaruhi dua akun atau lebih dengan jumlah debit = kredit.
• Contoh 1: Pemilik menyetor modal $75,000 → Kas (debit) $75,000, Modal (kredit) $75,000.
• Contoh 2: Membeli gedung $55,000 dengan $5,000 kas + hipotek $50,000 → Gedung (debit), Kas (kredit), Hipotek (kredit).
• Sistem ini memastikan keseimbangan akuntansi terjaga.
8. Debit & Kredit
• Debit = sisi kiri, Kredit = sisi kanan.
• Aturan utama:
o Aset → naik dengan debit, turun dengan kredit.
o Kewajiban → naik dengan kredit, turun dengan debit.
o Ekuitas → naik dengan kredit, turun dengan debit.
o Pendapatan → naik dengan kredit.
o Beban → naik dengan debit.
9. Jurnal (Journal)
• Buku catatan awal semua transaksi, dicatat sesuai urutan waktu.
• Format: tanggal, deskripsi, nomor referensi, debit, kredit.
• Jenis jurnal:
o Jurnal Penjualan (penjualan kredit).
o Jurnal Pembelian (pembelian kredit).
o Jurnal Kas Masuk.
o Jurnal Kas Keluar.
o Jurnal Umum (semua transaksi lain).
10. Buku Besar (Ledger)
• Tempat mengelompokkan semua akun (aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban).
• Dari jurnal, transaksi diposting ke akun terkait dalam bentuk akun T.
• Buku besar menunjukkan saldo setiap akun sehingga memudahkan penyusunan neraca saldo.
11. Kesimpulan
Bagian pertama ini membahas dasar-dasar akuntansi, yaitu:
• Konsep accrual dan cash basis.
• Sistem single-entry dan double-entry.
• Prinsip debit dan kredit.
• Proses pencatatan: jurnal → buku besar.
• Struktur bagan akun.
Akuntansi bukan hanya alat pencatatan, tapi juga sarana pengambilan keputusan. Dengan catatan yang rapi, bisnis dapat mengukur kinerja, mengendalikan arus kas, dan merencanakan masa depan.
Ringkasan Buku Accounting All-in-One for DummiesKarya ini mengulas kemampuan-kemampuan bisnis esensial yang diperlukan dalam lingkungan profesional dan kewirausahaan. Kemampuan tersebut mencakup aspek teoretis dan aplikasi langsung seperti berkomunikasi dengan baik, mempresentasikan ide, bernegosiasi, mengatur waktu, memutuskan strategi, dan memahami dokumen finansial.Menguasai kemampuan bisnis memberikan keunggulan kompetitif. Untuk pekerja, ini memfasilitasi kolaborasi tim, meningkatkan performa, dan membuka jalan karier yang lebih luas. Untuk wirausahawan, kemampuan ini mendukung tata kelola operasi, mitigasi risiko, dan akselerasi ekspansi bisnis. Dalam konteks personal, kemampuan ini membantu pengelolaan finansial rumah tangga, penyusunan agenda, dan proses decision-making yang krusial.Elemen kunci dalam dunia bisnis mencakup komunikasi, perencanaan strategis, aspek finansial, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, efisiensi kerja, dan pengembangan profesional. Seluruh kemampuan ini memerlukan pengembangan berkelanjutan, keterbukaan terhadap feedback, dan implementasi praktis.Secara komprehensif, publikasi ini merupakan manual aplikatif untuk membangun dasar kemampuan bisnis secara progresif, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan ilustrasi yang relevan untuk mempersiapkan pembaca menghadapi tantangan profesional atau menjalankan enterprise.• Ringkasan Buku Accounting Principles: A Business PerspectivePublikasi ini memperkenalkan akuntansi sebagai framework untuk mendokumentasikan, mengkategorikan, dan melaporkan data finansial yang menjadi landasan strategic decision-making dalam bisnis. Akuntansi dibedakan menjadi dua: akuntansi finansial untuk stakeholder eksternal, dan akuntansi manajerial untuk keperluan internal manajemen.Peran akuntansi melampaui dokumentasi transaksi, meliputi evaluasi laporan, desain sistem, penyusunan budget, dan pelaksanaan audit. Output utamanya adalah financial statements seperti balance sheet, income statement, cash flow, dan equity statement. Dokumen ini vital bagi berbagai stakeholder—pemilik modal, kreditor, regulator, hingga tenaga kerja.Proses akuntansi berlangsung dari pencatatan transaksi hingga closing periode. Buku ini mengutamakan penggunaan accrual basis untuk mencatat revenue dan expense, menghasilkan laporan yang lebih presisi.Selain itu, diuraikan prinsip-prinsip akuntansi seperti matching principle, revenue recognition, consistency, materiality, hingga objectivity. Pembahasan lanjutan meliputi akuntansi perdagangan, cash control, etika profesi, investasi, bonds, konsolidasi, hingga financial statement analysis.Intinya, karya ini menyajikan pemahaman holistik tentang akuntansi sebagai language of business, yang berperan crucial dalam menciptakan transparency, accountability, dan pengambilan keputusan yang optimal.• Ringkasan Buku Accounting Basics, Part 1Karya ini menjelaskan fundamental akuntansi sebagai instrumen primer dalam mengelola informasi finansial. Akuntansi memfasilitasi business owner untuk memahami posisi assets, liabilities, equity, revenue, dan expenses. Implementasi standar akuntansi seperti GAAP sangat essential untuk menjaga kesehatan bisnis dan mencegah kegagalan akibat mismanagement.Entitas bisnis dapat berupa service, trading, atau manufacturing, dengan pilihan struktur organisasi seperti sole proprietorship, partnership, atau corporation. Struktur ini mempengaruhi sistem akuntansi yang diterapkan. Dalam praktiknya, pemilik disarankan melibatkan professional (accountant, lawyer, banker) untuk arahan bisnis yang lebih tepat.Metodologi pencatatan meliputi cash basis, accrual basis, single-entry, dan double-entry. Double-entry menjadi standar karena setiap transaksi didokumentasikan dalam dual accounts untuk menjaga keseimbangan. Proses bookkeeping mencakup lima kategori fundamental: assets, liabilities, equity, revenue, dan expenses.Tool teknis akuntansi mencakup chart of accounts, journal, ledger, hingga T-account untuk mendokumentasikan dan mengklasifikasikan transaksi. Pemahaman konsep debit-credit juga menjadi foundation.Kesimpulan menekankan bahwa akuntansi adalah backbone informasi bisnis. Dengan menguasai fundamental-nya, business owner dapat mengelola keuangan lebih efektif, menjaga stabilitas enterprise, dan membuat keputusan yang lebih strategis.
Npm : 2513031077
Accounting All-in-One For Dummies
Buku I – Merancang Sistem Akuntansi
Menguraikan perbedaan antara bookkeeping (sekadar mencatat transaksi) dan accounting (yang mencakup perancangan sistem, analisis laporan, hingga pelaporan keuangan).
Memperkenalkan tahapan dalam siklus akuntansi, mulai dari penyusunan dokumen sumber, pencatatan dalam jurnal, posting ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian akun, hingga penutupan di akhir periode.
Membahas persamaan dasar akuntansi dan cara membuat chart of accounts (daftar akun).
Buku II – Pencatatan Transaksi
Menjelaskan prosedur pencatatan transaksi keuangan, baik pembelian maupun penjualan, secara tunai maupun kredit.
Membahas pengelolaan persediaan, piutang usaha, dan utang dagang.
Menyajikan cara perhitungan dan pencatatan gaji, tunjangan, serta kewajiban pajak penggajian.
Buku III – Penyesuaian dan Penutupan
Membahas perlakuan akuntansi untuk penyusutan aset tetap, bunga, dan rekonsiliasi kas.
Menjelaskan pembuatan jurnal penyesuaian, proses penutupan akun, serta pengujian neraca saldo agar laporan keuangan lebih akurat.
Buku IV – Laporan Keuangan
Menunjukkan cara menyusun laporan laba rugi dan neraca, serta menjelaskan hubungan keduanya.
Memperkenalkan standar akuntansi seperti GAAP, FASB, dan SEC.
Menguraikan komponen utama dalam neraca, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas.
Buku V – Pelaporan Keuangan
Menjelaskan cara menilai posisi keuangan dan nilai perusahaan.
Membahas laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas.
Memberikan teknik analisis laporan dengan rasio, tren, serta pemahaman terhadap catatan laporan tahunan.
Buku VI – Perencanaan dan Penganggaran
Menguraikan pilihan bentuk hukum perusahaan (PT, CV, LLC, dsb.).
Menjelaskan pentingnya rencana bisnis untuk menarik investor.
Membahas pembuatan anggaran induk maupun fleksibel.
Merancang strategi pengelolaan utang jangka panjang.
Buku VII – Pengambilan Keputusan
Menggunakan metode job costing dan activity-based costing.
Menganalisis margin kontribusi, titik impas, dan selisih biaya.
Menentukan strategi penetapan harga produk/jasa.
Buku VIII – Manajemen Kas & Investasi
Membahas klasifikasi biaya dan prinsip matching (pencocokan biaya dengan pendapatan).
Menjelaskan metode penilaian persediaan (FIFO, LIFO, rata-rata).
Mengevaluasi investasi menggunakan NPV dan IRR.
Membandingkan sumber pembiayaan antara utang dan ekuitas.
Buku IX – Audit & Pencegahan Kecurangan
Mengenalkan regulasi Sarbanes-Oxley (SOX).
Membahas pentingnya pengendalian internal.
Menjelaskan penilaian risiko audit, pengumpulan bukti, dan pengujian pengendalian.
Menguraikan pola kecurangan yang umum terjadi dan cara mendeteksinya.
Accounting Principles: A Business Perspective (Vol. 1 – Financial Accounting)
Bab 1 – Fungsi Akuntansi dalam Bisnis
Akuntansi berfungsi untuk mengidentifikasi, mencatat, meringkas, dan menyajikan informasi ekonomi agar bisa dipakai dalam keputusan bisnis.
Bentuk usaha: perseorangan, kemitraan, dan korporasi.
Persamaan dasar: Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik.
Laporan utama: neraca, laba rugi, perubahan ekuitas, dan arus kas.
Bab 2 – Pencatatan Transaksi
Akun digunakan untuk mencatat jenis aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Pencatatan ganda dengan debit dan kredit:
Debit menambah aset/beban, mengurangi kewajiban/ekuitas.
Kredit menambah kewajiban/ekuitas/pendapatan, mengurangi aset.
Proses: identifikasi transaksi → analisis dampak → jurnal → buku besar → neraca saldo.
Bab 3 – Penyesuaian Laporan
Basis pencatatan: kas (saat uang diterima/dibayar) dan akrual (saat pendapatan diperoleh atau beban timbul).
Jenis penyesuaian: beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, piutang pendapatan, utang beban.
Tujuan: memastikan pendapatan dan beban sesuai periode yang tepat.
Bab 4 – Penyelesaian Siklus Akuntansi
Membuat laporan keuangan dari neraca saldo setelah penyesuaian.
Menyusun jurnal penutup untuk akun sementara.
Neraca saldo pascapenutupan hanya menampilkan akun permanen.
Worksheet digunakan sebagai alat bantu penyusunan laporan.
Bab 5 – Teori Akuntansi
Prinsip utama: relevansi, keandalan, konsistensi, perbandingan, materialitas, dan konservatisme.
Kerangka konseptual jadi dasar standar akuntansi.
Etika profesi: integritas, objektivitas, independensi.
Bab 6 – Transaksi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki persediaan.
Sistem persediaan: periodik (hitung fisik di akhir periode) dan perpetual (dicatat setiap transaksi).
Laba rugi: penjualan bersih → HPP → laba kotor → beban → laba operasi.
Bab 7 – Penilaian Persediaan
Metode: FIFO, rata-rata, identifikasi spesifik.
Pemilihan metode memengaruhi laba dan pajak.
Prinsip konservatif: persediaan dicatat dengan nilai lebih rendah antara biaya atau harga jual bersih.
Bab 8 – Pengendalian Kas
Kas rawan disalahgunakan, perlu pengendalian internal (pemisahan tugas, otorisasi, dokumen bernomor).
Rekonsiliasi bank untuk mencocokkan catatan kas internal dengan laporan bank.
Dana kas kecil dipakai untuk pengeluaran rutin.
Bab 9 – Piutang & Utang
Piutang timbul dari penjualan kredit.
Metode rugi piutang: direct write-off (tidak sesuai GAAP) dan allowance method (sesuai GAAP).
Utang usaha merupakan kewajiban jangka pendek kepada pemasok.
Bab 10 – Aset Tetap
Contoh: tanah, bangunan, mesin, kendaraan.
Penyusutan: garis lurus, saldo menurun, unit aktivitas.
Pelepasan aset dicatat saat dijual, dibuang, atau ditukar.
Bab 11 – Sumber Daya Alam & Aset Tak Berwujud
Sumber daya alam diamortisasi dengan deplesi.
Aset tak berwujud (hak cipta, paten) diamortisasi.
Pelepasan aset dapat menghasilkan laba atau rugi.
Bab 12–13 – Ekuitas Pemegang Saham
Membahas saham biasa, preferen, dividen, dan saham treasuri.
Laba ditahan adalah keuntungan yang tidak dibagikan.
Bab 14 – Investasi Saham
Investasi pada saham/obligasi dicatat dengan metode biaya, ekuitas, atau nilai wajar.
IFRS mendorong penggunaan nilai wajar.
Bab 15 – Obligasi
Obligasi sebagai sumber pendanaan jangka panjang.
Bisa diterbitkan dengan nilai nominal, diskon, atau premium.
Diskon/premium diamortisasi dengan metode garis lurus atau bunga efektif.
Bab 16 – Arus Kas
Aktivitas: operasi, investasi, pendanaan.
Metode tidak langsung: menyesuaikan laba bersih dengan perubahan aset/utang lancar.
Metode langsung: menunjukkan arus kas masuk dan keluar secara detail.
Bab 17 – Analisis Laporan Keuangan
Analisis horizontal (banding periode) dan vertikal (banding akun dengan total).
Rasio:
Likuiditas: current ratio, quick ratio
Solvabilitas: debt to equity, times interest earned
Profitabilitas: ROA, ROE, net profit margin
Accounting Basics, Part 1
Pengantar & Tujuan
Akuntansi mencatat transaksi bisnis dan menghasilkan laporan keuangan (aset, utang, hasil usaha).
Mengikuti standar seperti GAAP.
Banyak usaha gagal karena perencanaan, modal, pengetahuan, atau manajemen yang lemah.
Jenis Usaha & Struktur Bisnis
Jenis usaha: jasa, dagang, manufaktur → memengaruhi sistem akuntansi.
Bentuk hukum: perseorangan, kemitraan, korporasi, LLC → memengaruhi pelaporan dan tanggung jawab.
Sistem Pencatatan
Basis kas: dicatat saat uang diterima/dibayar.
Basis akrual: dicatat saat pendapatan diperoleh/beban muncul.
Dokumen: jurnal, buku besar, kas kecil, persediaan, aset tetap, piutang, utang, gaji, dsb.
Pembukuan Dasar
Lima kelompok akun: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban.
Proses: identifikasi akun terdampak → pilih akun → pastikan jumlah → catat konsisten.
Chart of Accounts
Daftar akun diberi kode (100 = aset, 200 = kewajiban, dst.).
Contoh: kas, piutang, gedung, utang, modal, penjualan, gaji, listrik.
Sistem Pencatatan Ganda
Setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun.
Total debit selalu sama dengan total kredit.
Contoh: setor modal → kas (debit naik), modal (kredit naik).
Debit & Kredit
Debit di sisi kiri, kredit di kanan.
Efek:
Aset: debit naik
Kewajiban: kredit naik
Ekuitas: kredit naik
Pendapatan: kredit naik
Beban: debit naik
Jurnal
Catatan awal transaksi secara kronologis.
Memuat tanggal, keterangan, nomor akun, jumlah debit/kredit.
Ada jurnal umum, penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas.
Buku Besar
Data dari jurnal dipindahkan ke akun masing-masing.
T-account membantu melihat efek debit/kredit dengan sederhana.
Informasi Lanjutan
Menjadi dasar untuk mempelajari siklus akuntansi, penyesuaian, penutupan, neraca saldo, laporan keuangan, hingga analisis.
Buku ini dirancang sebagai pengantar bagi orang yang baru mempelajari akuntansi. Isinya membimbing pembaca dari pemahaman paling dasar tentang apa itu akuntansi sampai bagaimana menyusun laporan keuangan sederhana.
Akuntansi dan Perannya
Akuntansi digambarkan sebagai “bahasa bisnis” karena berfungsi mencatat aktivitas keuangan dan mengubahnya menjadi informasi yang bisa dipakai berbagai pihak. Dengan catatan yang sistematis, manajemen bisa menilai kinerja usaha, sementara investor atau kreditur dapat melihat posisi keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan.
Konsep Utama: Persamaan Akuntansi
Dasar dari seluruh proses akuntansi adalah keseimbangan:
Kekayaan yang dimiliki (aset) selalu seimbang dengan sumbernya (utang dan modal).
Setiap transaksi — apakah membeli perlengkapan, menerima pendapatan, atau membayar utang — pasti mengubah dua sisi persamaan ini, tetapi keseimbangannya tetap terjaga.
Jenis Akun
Buku ini memperkenalkan lima kelompok utama yang dipakai dalam pencatatan:
Aset, yaitu sumber daya seperti kas, persediaan, atau peralatan.
Kewajiban, berupa utang atau janji pembayaran kepada pihak lain.
Modal pemilik, yakni hak yang tersisa setelah kewajiban dipenuhi.
Pendapatan, hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha.
Beban, semua pengeluaran yang timbul untuk menghasilkan pendapatan.
Proses Pencatatan
Setiap transaksi pertama kali ditulis di jurnal dengan aturan debit–kredit. Dari situ, data dipindahkan ke buku besar agar tersusun rapi berdasarkan akun. Langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo untuk memeriksa apakah pencatatan seimbang.
Penyesuaian
Tidak semua transaksi langsung tercatat pada waktunya. Misalnya, perlengkapan yang berkurang karena dipakai, atau pendapatan yang masih menunggu pembayaran. Untuk itu dibuat jurnal penyesuaian, sehingga catatan keuangan benar-benar mencerminkan kondisi akhir periode.
Laporan Keuangan
Tahap akhir adalah menyusun laporan keuangan, yang terdiri atas:
1. Laporan laba rugi untuk melihat untung atau rugi usaha.
2. Laporan perubahan modal untuk menunjukkan bagaimana ekuitas pemilik berubah.
3. Neraca sebagai gambaran posisi keuangan.
4. Laporan arus kas untuk menelusuri masuk keluarnya uang tunai.
Rangkaian Akuntansi
Secara sederhana, alurnya bisa digambarkan:
Transaksi → Jurnal → Buku Besar → Neraca Saldo → Penyesuaian → Neraca Saldo Baru → Laporan Keuangan.
Inti Buku
Accounting Basics Part 1 menekankan bahwa pemahaman akuntansi bukan sekadar soal angka, melainkan cara melihat keseimbangan keuangan sebuah usaha. Dengan menguasai prinsip dasar ini, pembaca memiliki bekal untuk mempelajari praktik akuntansi yang lebih kompleks.
NPM : 2513031088
NAMA: Hendra Ihya Purnama
NPM: 2513031075
Akuntansi adalah sebuah disiplin ilmu yang memiliki sejarah panjang dan terus berkembang. Sejarah modernnya tak lepas dari kontribusi Luca Pacioli, yang dikenal sebagai "Bapak Akuntansi". Pada tahun 1494, ia memperkenalkan sistem pencatatan berpasangan atau double-entry bookkeeping yang menjadi dasar akuntansi hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu, standar akuntansi terus berkembang untuk memastikan laporan keuangan dapat dipahami secara seragam dan relevan bagi para penggunanya.
Akuntansi memiliki peran vital di berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan pribadi, akuntansi membantu individu mengelola keuangan, membuat anggaran, dan merencanakan masa depan. Di dunia bisnis, akuntansi menjadi bahasa universal yang menggambarkan kinerja perusahaan, membantu manajer membuat keputusan penting, dan menarik investor. Sementara itu, di tingkat pemerintahan, akuntansi berperan sebagai alat akuntabilitas publik yang memastikan pengelolaan dana negara transparan dan efisien.
Jenis Laporan dan Siklus Akuntansi
Ada empat laporan keuangan utama yang saling terhubung untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan perusahaan:
Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan pendapatan dan beban selama satu periode untuk menentukan laba atau rugi bersih.
Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earnings): Menjelaskan perubahan pada laba ditahan (keuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen) dari satu periode ke periode berikutnya.
Neraca (Balance Sheet): Menyajikan posisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu tertentu, termasuk aset, liabilitas, dan ekuitas.
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows): Merangkum aliran kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Proses penyusunan laporan-laporan ini mengikuti sebuah siklus akuntansi. Siklus ini dimulai dari analisis transaksi, pencatatan di jurnal, pemindahan ke buku besar, penyesuaian, penyusunan laporan, hingga penutupan akun. Sistem pencatatan ganda yang menggunakan konsep debit-kredit adalah fondasi dari seluruh proses ini. Keseimbangan antara debit dan kredit harus selalu dijaga untuk memastikan keakuratan data.
Bidang Akuntansi dan Konsep Kunci
Secara umum, akuntansi terbagi menjadi dua bidang utama:
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Bertujuan untuk menyajikan informasi ringkas dalam laporan keuangan bagi pengguna eksternal, seperti investor dan kreditor. Laporan ini harus mematuhi standar yang berlaku.
Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting): Memberikan informasi yang lebih rinci dan fleksibel bagi manajemen internal untuk membantu mereka dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan, seperti keputusan tentang pendanaan, produksi, dan pemasaran.
Pencatatan transaksi akuntansi berlandaskan pada sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping). Setiap transaksi dicatat dalam jurnal menggunakan konsep debit dan kredit untuk memastikan keseimbangan. Setelah itu, entri dari jurnal dipindahkan ke buku besar (ledger), yang berfungsi sebagai ringkasan semua akun. Akun-akun ini sering digambarkan dalam format Akun T untuk memudahkan pemahaman.
Akuntansi juga menggunakan basis akrual, di mana pendapatan dan beban diakui saat terjadi, bukan saat kas diterima atau dikeluarkan. Ini dilakukan melalui entri penyesuaian (adjusting entries) di akhir periode akuntansi. Di akhir periode, akun pendapatan dan beban akan ditutup dan saldonya dipindahkan ke laba ditahan.
Analisis dan Etika Profesi Akuntan
Untuk memahami kinerja perusahaan lebih dalam, akuntan menggunakan berbagai teknik analisis:
Analisis Horizontal dan Vertikal: Membantu mengidentifikasi tren dan hubungan antar angka dalam laporan keuangan.
Analisis Rasio: Menggunakan rasio-rasio seperti rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas untuk mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan perusahaan secara komprehensif.
Selain aspek teknis, etika profesi juga menjadi pilar penting. Seorang akuntan harus menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab sosial. Kode etik profesional memberikan panduan bagi para akuntan dalam menjalankan tugasnya secara jujur dan adil.
Pada akhirnya, memahami akuntansi sangat bermanfaat bagi siapa saja di dunia bisnis. Akuntansi tidak hanya tentang angka, tetapi juga tentang cara berpikir kritis, berkomunikasi, dan membuat keputusan yang tepat.
Resume buku Accounting All In One For Dummies
1. Perbedaan antara Biaya dan Beban:
Dalam dunia bisnis, "biaya" dan "beban" memiliki makna yang berbeda. Biaya timbul ketika suatu perusahaan menukarkan sumber daya (biasanya kas atau janji untuk membayar) untuk memperoleh barang atau jasa yang akan menghasilkan pendapatan di masa depan. Kemudian, ketika aset tersebut digunakan untuk menciptakan produk atau layanan, biaya berubah menjadi beban. Akhirnya, pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan tersebut dicocokkan dengan beban yang dikeluarkan, yang digunakan untuk menghitung laba atau rugi.
2. Standar Akuntansi Berterima Umum (GAAP):
GAAP adalah seperangkat aturan yang menentukan praktik yang dapat diterima untuk penyusunan laporan keuangan di Amerika Serikat. Prinsip-prinsip ini menjelaskan bagaimana data keuangan harus disajikan dalam laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Sebagai contoh, GAAP mengharuskan aset, liabilitas, dan ekuitas untuk dicatat pada neraca, bukan pada laporan laba rugi.
3. Liabilitas Kontinjensi:
Liabilitas kontinjensi adalah kerugian yang mungkin terjadi tetapi belum pasti. Kerugian ini harus dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan jika kemungkinan terjadinya kerugian tersebut besar dan jumlah kerugiannya dapat diperkirakan secara wajar.
4. Rasio Analisis:
Analisis rasio adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan data keuangan selama periode waktu yang berbeda. Analisis ini dapat dilakukan secara horizontal (membandingkan akun yang sama dari satu tahun ke tahun lainnya) atau secara vertikal (mengungkapkan setiap akun sebagai persentase dari akun lain yang relevan, misalnya, persediaan sebagai persentase dari total aset). Analisis rasio juga dapat digunakan dalam investigasi forensik untuk mendeteksi kecurangan, karena hubungan yang tidak biasa antara akun-akun dapat mengindikasikan adanya manipulasi.
5. Kecurangan Laporan Keuangan:
Kecurangan laporan keuangan, yang juga dikenal sebagai "mengatur pembukuan," melibatkan manipulasi data keuangan secara sengaja untuk menyesatkan pengguna laporan. Ini bisa termasuk melebih-lebihkan aset dan pendapatan, atau mengecilkan liabilitas dan beban. Dokumen ini menyebutkan beberapa metode umum kecurangan, seperti menyembunyikan liabilitas, menciptakan "cadangan cookie jar" (cadangan yang dibuat pada tahun-tahun yang baik untuk digunakan di masa depan), dan menggunakan transaksi di luar neraca untuk menyembunyikan utang. Skema Ponzi juga dibahas sebagai salah satu jenis kecurangan di mana uang investor baru digunakan untuk membayar bunga dan pokok investor lama.
1. Bagan Akun (Chart of Accounts): Anda dapat menganggap bagan akun sebagai daftar lengkap dan terperinci dari semua akun yang digunakan oleh perusahaan Anda. Daftar ini mengatur akun menjadi kategori-kategori, termasuk aset, liabilitas, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, dan akun kontra. Bagan ini juga dapat diatur dengan kode nomor untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan, mirip dengan sistem penomoran buku di perpustakaan.
2. Utang Usaha dan Piutang Usaha: Anda dapat memikirkan utang usaha sebagai daftar tagihan yang harus dibayar kepada pemasok, sedangkan piutang usaha adalah uang yang harus diterima dari pelanggan. Penting untuk membedakan antara kedua hal ini. Anda perlu melacak utang usaha untuk memastikan tagihan terbayar tepat waktu dan piutang usaha untuk memastikan pelanggan Anda membayar.
3. Penyusutan Aset (Depreciation): Penyusutan adalah metode akuntansi untuk mendistribusikan biaya aset jangka panjang, seperti mobil atau mesin, selama masa manfaatnya. Karena nilai aset tersebut menurun seiring waktu, penyusutan memastikan bahwa biaya aset ini dicocokkan dengan pendapatan yang dihasilkannya dari waktu ke waktu, memberikan gambaran yang lebih akurat tentang profitabilitas.
Resume Accounting Basic
Dalam bisnis, akuntansi adalah metodologi pembukuan yang digunakan untuk membuat catatan keuangan dari semua transaksi bisnis dan menyiapkan laporan yang berkaitan dengan aset, liabilitas, serta hasil operasi bisnis. Ada beberapa alasan umum yang menyebabkan kegagalan bisnis, seperti perencanaan yang tidak memadai, kurangnya pengetahuan bisnis, kurangnya modal, serta manajemen, penilaian, dan keputusan yang buruk. Manajer yang sukses akan memahami informasi bisnis mereka dan melakukan perbandingan dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Akuntansi yang baik mengumpulkan, mengatur, dan menyajikan informasi bisnis secara tepat waktu dan dalam format yang terstandarisasi.
Jenis Akuntansi dan Pembukuan
Ada berbagai cara untuk melakukan pencatatan akuntansi dan pembukuan, dan pilihan yang paling sesuai bergantung pada jenis, ukuran, serta struktur kepemilikan bisnis.
* Akuntansi Berbasis Kas (Cash-basis Accounting): Metode ini mencatat pendapatan saat kas diterima dan pengeluaran saat kas dibayarkan.
* Akuntansi Akrual (Accrual Accounting): Dalam metode ini, pendapatan dicatat saat diperoleh (dihasilkan), dan beban dicatat saat terjadi, terlepas dari apakah kas sudah diterima atau dibayarkan. Akuntansi akrual sering digunakan oleh bisnis yang bergerak di bidang produksi, pembelian, dan penjualan barang.
* Pembukuan Berbasis Entri Tunggal (Single-entry): Sistem ini umumnya lebih sederhana, tetapi tidak memberikan gambaran keuangan yang lengkap seperti sistem entri ganda.
* Pembukuan Berbasis Entri Ganda (Double-entry): Sistem akuntansi ini mengharuskan setiap transaksi dicatat setidaknya pada dua akun atau lebih. Dalam sistem ini, setiap transaksi harus seimbang, seperti jungkat-jungkit.
Komponen Dasar Akuntansi
Lima kategori utama dalam akuntansi dan pembukuan adalah aset, liabilitas, ekuitas pemilik (modal), pendapatan, dan beban. Proses pembukuan dasar untuk setiap transaksi bisnis meliputi:
* Menentukan kategori akun yang benar.
* Mengidentifikasi akun item baris yang benar (misalnya, Gaji & Upah).
* Memastikan jumlah yang benar digunakan saat mencatat transaksi.
* Konsisten dan akurat.
Tanda dolar, koma, dan titik desimal tidak diperlukan saat mencatat entri dalam jurnal atau buku besar, tetapi wajib digunakan dalam laporan keuangan.
Buku Besar, Jurnal, dan Bagan Akun
* Bagan Akun (Chart of Accounts): Ini adalah daftar akun yang digunakan dalam sistem keuangan untuk mencatat transaksi yang membentuk Laporan Laba Rugi dan Neraca. Bagan akun menjadi dasar untuk menyiapkan laporan keuangan. Contoh umum dari seri akun dalam bagan akun meliputi: Aset (100), Liabilitas (200), Ekuitas Bersih (300), Pendapatan (400), dan Beban (500).
* Jurnal (Journal): Jurnal, atau buku jurnal umum, digunakan untuk mencatat semua transaksi secara kronologis dan dianggap sebagai buku entri asli. Setiap entri mencatat sisi debit (kiri) dan kredit (kanan). Jenis jurnal yang berbeda mencatat berbagai jenis transaksi:
* Jurnal Penjualan: Mencatat penjualan secara kredit.
* Jurnal Pembelian: Mencatat semua yang dibeli secara kredit.
* Jurnal Penerimaan Kas: Mencatat semua kas yang masuk.
* Jurnal Pengeluaran Kas: Mencatat semua kas yang keluar.
* Jurnal Umum: Mencatat semua transaksi yang tidak tercatat di jurnal lain.
* Buku Besar (Ledger): Setelah dicatat dalam jurnal, setiap transaksi kemudian diposting atau ditempatkan ke dalam buku besar yang relevan. Buku besar mencantumkan semua akun secara berurutan: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Setiap transaksi di buku besar memengaruhi dua atau lebih akun dan dicatat dengan benar untuk mencerminkan peningkatan atau penurunan.
Debit dan Kredit
Debit dan kredit adalah istilah yang digunakan akuntan untuk menentukan di mana angka ditempatkan di jurnal dan buku besar. Debit berarti kiri (Dr.) dan kredit berarti kanan (Cr.).
A. menyiapkan fondasi pembukuan yang benar.
Konsep dasar: beda antara bookkeeping (pencatatan rutin) dan accounting (desain sistem, kontrol, analisis).
Siklus akuntansi: langkah-langkah mulai dokumen sumber → penentuan efek transaksi → jurnal → posting ke buku besar → penutupan periode.
Chart of accounts: cara mengorganisir akun agar laporan kemudian mudah dihasilkan.
Jurnal & buku besar: contoh pencatatan, posting, dan pentingnya referensi silang.
Metode akuntansi: perbandingan cash vs accrual, dan pengantar standar lain (managerial, pemerintah, internasional).
Memelihara buku: cara menganalisis transaksi dan menjaga alur kerja buku (source docs → journals → ledger).
B. praktik pencatatan transaksi sehari-hari. Pembelian & persediaan: mencatat masuknya barang, valuasi inventori, dan kontrol stok.
Penjualan: pencatatan penjualan tunai & kredit, diskon penjualan, retur, dan rekonsiliasi kas register.
Penggajian: perhitungan gaji, potongan (pajak/benefit), pencatatan payroll, dan penyetoran pajak karyawan.
Pelaporan pajak payroll: kewajiban employer (SS, Medicare), FUTA/state unemployment, dan catatan asuransi pekerja.
C. penyesuaian akhir periode dan memastikan angka tepat sebelum laporan.
Depresiasi: berbagai metode (straight-line, declining balance, SYD, units-of-production) dan perlakuan pajak (MACRS/Section 179).
Bunga & utang: mencatat pendapatan bunga, biaya bunga, amortisasi pinjaman, dan jadwal angsuran.
Proving out cash: hitung kas nyata vs buku, penutupan jurnal kas, dan penggunaan jurnal sementara bila perlu.
Rekonsiliasi & penutupan: rekonsiliasi bank, posting koreksi, ringkasan jurnal untuk menutup periode.
Uji ketepatan: trial balance, worksheet, dan langkah perbaikan bila debit ≠ kredit; serta penyesuaian untuk prepaid, supplies, bad debts, accruals.
D. menyusun dua laporan utama dan memahami komponennya.
Standar akuntansi: peran AICPA, FASB, GAAP; pilihan standar domestik vs internasional.
Laporan laba rugi: format, pengungkapan beban, pendapatan luar biasa, dan interpretasi laba.
Aset di neraca: klasifikasi current vs noncurrent; kas, piutang, inventori, PP&E, aset tak berwujud; akumulasi depresiasi.
Liabilitas & ekuitas: utang jangka pendek/panjang, obligasi, modal saham, retained earnings, treasury stock, dividen.
Mengaitkan kedua laporan: bagaimana transaksi muncul di kedua laporan dan rasio operasi dasar.
E. menyajikan informasi ke pemangku kepentingan dan analisis nilai.
Penilaian & valuasi: pilihan metode valuasi aset dan pendekatan valuasi bisnis (replacement, future earnings/cash flow).
Cash flow & perubahan ekuitas: tujuan laporan arus kas (operasi, investasi, pendanaan); metode langsung vs tak langsung.
Analisis laporan: rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, turnover; analisis horizontal & vertikal; common-size statements.
Catatan & pengungkapan: mengartikan kebijakan akuntansi penting, peristiwa material, dan tujuan laporan tahunan/10-K.
F. merencanakan keuangan dan menyusun anggaran yang berguna.
Menginkorporasi & struktur hukum: pilihan entitas (sole, partnership, LLC, C/S corp) dan implikasi pajak/ekuitas.
Business plan: elemen esensial (executive summary, market, operasi, proyeksi keuangan).
Budgeting: master budget, fleksibilitas anggaran, perbedaan cash vs accrual budgeting, serta menangani varians.
Perencanaan kewajiban panjang: pengelolaan hutang jangka panjang, obligasi, dan strategi pendanaan.
G. alat akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial.
Job costing & manufacturing flow: alokasi biaya langsung/indirect, control accounts, dan contoh perhitungan.
Activity-Based Costing: desain sistem ABC untuk distribusi biaya tidak langsung lebih akurat.
Contribution margin & CVP: analisis biaya-volume-laba, titik impas, margin of safety.
Variance analysis: mengatur standar, menghitung varians material/tenaga kerja/overhead, dan menafsirkan hasil.
Pricing decisions: cost-plus, variable pricing, target costing — kapan menggunakan masing-masing.
H. kaitan biaya dengan pendapatan dan cara menilai pembelian investasi.
Matching principle: membedakan product vs period costs dan kapan mendepresiasi.
Inventory cost assumptions: FIFO, LIFO, weighted average, spesifik id — bagaimana tiap metode memengaruhi laporan.
Evaluasi investasi: cash payback, NPV, IRR — serta faktor kualitatif yang perlu dipertimbangkan.
Pendanaan dengan utang: kapan pantas memakai utang, leasing, kredit bank, dan sumber pembiayaan lain.
Interpretasi manajerial: cara membaca hasil keuangan untuk keputusan operasional.
I. pencegahan, deteksi, dan audit untuk menjaga integritas laporan.
SOX & regulasi: konteks hukum yang mempengaruhi pengendalian internal dan disclosure.
Internal controls: tujuan, checklist, pembatasan, dan pengujian kontrol.
Audit risk & evidence: model audit risk (inherent, control, detection), prosedur pengumpulan bukti, dan skeptisisme profesional.
Fraud schemes: skema umum (embezzlement, vendor/customer fraud, Ponzi, dll.) dan praktik pencegahan.
Financial statement fraud: tanda-tanda cooked books, teknik analytical detection (ratio analysis, Beneish model, data mining).
RESUME 2 Buku Accounting Principles: A Business Perspective
Bab 1 — Akuntansi dan Perannya dalam Keputusan Bisnis
Bab pembuka menegaskan bahwa akuntansi adalah “bahasa bisnis” yang menyediakan informasi penting bagi manajemen, investor, maupun kreditur. Bentuk usaha seperti perseorangan, persekutuan, dan perseroan dijelaskan beserta tujuan utamanya: menjaga keberlangsungan usaha serta menghasilkan laba. Tiga laporan pokok — laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas — diperkenalkan sebagai dasar analisis. Semua laporan ini berlandaskan pada persamaan akuntansi: Aset = Utang + Modal. Selain itu, dijabarkan pula asumsi dasar, seperti konsep entitas, pengukuran dengan satuan uang, prinsip biaya historis, keberlangsungan usaha (going concern), serta pembagian periode pelaporan.
Bab 2 — Pencatatan Transaksi Bisnis
Bab ini membahas bagaimana transaksi diubah menjadi catatan akuntansi. Inti pembahasan ada pada sistem double-entry (debit dan kredit) yang dituangkan pertama kali dalam jurnal umum lalu dipindahkan ke buku besar. Setelah itu, disusun trial balance untuk memastikan saldo debet dan kredit seimbang. Contoh transaksi sehari-hari — pembelian, penerimaan kas, pembayaran gaji — dijadikan ilustrasi, dengan menekankan bahwa pencatatan yang teliti membantu mencegah kesalahan laporan di akhir periode.
Bab 3 — Penyesuaian untuk Pelaporan Keuangan
Di akhir periode, catatan akuntansi perlu disesuaikan agar mencerminkan kondisi sebenarnya. Bab ini menguraikan konsep accrual accounting yang menekankan pencocokan pendapatan dengan biaya pada periode yang sama. Jenis entri penyesuaian meliputi beban dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, depresiasi aset, hingga pencadangan kerugian piutang. Dari entri penyesuaian ini disusun adjusted trial balance yang menjadi dasar laporan keuangan.
Bab 4 — Penyelesaian Siklus Akuntansi dan Penyusunan Laporan
Bab ini menutup pembahasan siklus akuntansi. Setelah trial balance disesuaikan, disusunlah laporan formal: income statement, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Akun sementara seperti pendapatan dan beban ditutup ke ekuitas sehingga saldo awal periode berikutnya bersih. Bab ini menekankan urutan kerja yang sistematis — mulai dari penyesuaian, penyusunan laporan, hingga penutupan buku — agar proses akuntansi berjalan konsisten dari periode ke periode.
Bab 5 — Operasi Dagang dan Laporan Laba Rugi Bertahap
Fokus bab ini adalah perusahaan dagang yang menjual barang, bukan jasa. Pembahasan mencakup persediaan barang dagang dan cara menghitung harga pokok penjualan (HPP): persediaan awal + pembelian − persediaan akhir. Disajikan juga format multiple-step income statement yang lebih detail, memisahkan laba kotor, laba operasi, dan pos non-operasional. Selain itu, dibahas pencatatan pembelian, retur, potongan harga, serta sistem periodik vs perpetual dalam mengelola inventori.
Bab 6 — Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
Bab ini menyoroti metode penilaian persediaan yang memengaruhi laporan laba dan posisi kas perusahaan. Metode yang dijelaskan meliputi FIFO, LIFO, average cost, dan specific identification. Dibahas pula aturan konservatif lower of cost or market jika nilai pasar lebih rendah dari harga perolehan. Contoh numerik diberikan untuk menunjukkan bagaimana metode berbeda bisa menghasilkan laba dan nilai persediaan akhir yang berbeda, terutama saat harga barang naik atau turun.
Bab 7 — Pengendalian Internal, Kecurangan, dan Kas
Di sini dibahas pentingnya sistem internal control untuk melindungi aset perusahaan, terutama kas. Prinsip umum pengendalian meliputi pemisahan tugas, otorisasi transaksi, dokumentasi yang jelas, kontrol fisik, serta pemeriksaan independen. Bab ini juga menjelaskan konsep fraud triangle (dorongan, kesempatan, rasionalisasi) yang sering melatarbelakangi kecurangan. Contoh praktik pengendalian: rekonsiliasi bank secara rutin, pengawasan kas kecil, dan pencatatan yang transparan. Intinya, pencegahan jauh lebih efektif daripada hanya mendeteksi kecurangan.
Bab 8 — Piutang dan Pengakuan Pendapatan
Bab terakhir menekankan bagaimana perusahaan mengelola piutang dan menentukan kapan pendapatan boleh diakui. Prinsip revenue recognition dibahas bersama metode pencatatan piutang tak tertagih, baik dengan direct write-off maupun allowance method. Disajikan juga teknik aging schedule untuk menilai kemungkinan piutang tertagih. Selain aspek teknis, bab ini mengingatkan bahwa kebijakan pengakuan pendapatan yang terlalu longgar atau pencadangan piutang yang tidak realistis bisa dimanfaatkan untuk manipulasi laba. Karena itu, konsistensi dan sikap konservatif dalam pengakuan pendapatan sangat dianjurkan. Resume3
Accounting Basics, Part 1
1. Pengantar
Akuntansi pada dasarnya adalah sistem untuk mencatat semua transaksi bisnis secara teratur, lalu mengolahnya menjadi laporan yang bisa dipakai pemilik maupun manajer. Fokus utama buku ini adalah akuntansi berbasis akrual dengan sistem double-entry. Tujuannya sederhana: menyediakan informasi keuangan yang rapi, sehingga keputusan bisnis bisa diambil dengan data yang tepat.
2. Bentuk Usaha
Sebelum menata pencatatan, bisnis perlu menentukan bentuk organisasinya. Bisa berupa usaha perorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Pilihan ini akan menentukan beban hukum, cara bayar pajak, dan jenis laporan yang wajib dibuat. Misalnya, usaha dagang atau manufaktur akan memerlukan catatan persediaan yang lebih rinci dibanding usaha jasa.
3. Peran Profesional
Mengelola bisnis tidak harus dilakukan sendirian. Akuntan, pengacara, bankir, dan penasihat lain bisa membantu memilih bentuk badan usaha, sistem akuntansi, hingga prosedur pengendalian internal. Dengan dukungan profesional, risiko kesalahan hukum dan finansial dapat ditekan sejak awal.
4. Dokumen Akuntansi yang Dibutuhkan
Ada sejumlah catatan penting yang wajib dijaga: jurnal dan buku besar, buku kas kecil, catatan inventaris, daftar aset tetap, laporan piutang dan utang, catatan gaji, hingga arsip perjalanan dinas. Dokumen ini tidak hanya memudahkan laporan pajak, tetapi juga mempercepat proses audit dan mempermudah pemilik memantau kondisi usaha.
5. Basis Kas vs Akrual
Ada dua cara mencatat transaksi:
1. Cash-basis: hanya mencatat saat uang benar-benar diterima atau dibayarkan.
2. Accrual-basis: mencatat pendapatan ketika diperoleh dan beban saat terjadi, meski kas belum berpindah.
Untuk bisnis dengan persediaan dan piutang, metode akrual lebih representatif. Metode kas mungkin cocok untuk usaha sangat kecil, tapi kurang mencerminkan kinerja sebenarnya.
6. Dasar Pembukuan
Semua transaksi dikelompokkan dalam lima kategori besar: Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban. Langkah praktisnya: tentukan jenis akun, catat jumlahnya secara benar, lalu konsisten dalam menuliskannya. Biasanya, angka ditulis sederhana tanpa tanda dolar atau koma agar mudah dibaca.
7. Chart of Accounts
Daftar akun (chart of accounts) berfungsi sebagai peta pencatatan. Nomor akun biasanya dikelompokkan:
100-an untuk aset
200-an untuk kewajiban
300-an untuk ekuitas
400-an untuk pendapatan
500-an untuk beban
Struktur ini bisa dibuat sederhana di awal, lalu dikembangkan sesuai pertumbuhan bisnis.
8. Prinsip Double-Entry
Sistem pencatatan double-entry menuntut setiap transaksi memengaruhi setidaknya dua akun. Total debit harus selalu sama dengan total kredit. Misalnya, modal awal $75.000 akan menambah kas (aset, sisi debit) dan juga menambah modal pemilik (ekuitas, sisi kredit). Inilah cara persamaan akuntansi tetap seimbang: Aset = Kewajiban + Ekuitas.
9. Debit dan Kredit
Aturannya sederhana: debit ada di kiri, kredit di kanan. Tapi maknanya berbeda untuk tiap akun:
Aset bertambah jika didebit, berkurang jika dikredit.
Kewajiban dan ekuitas bertambah jika dikredit, berkurang jika didebit.
Pendapatan bertambah di kredit, sedangkan beban bertambah di debit.
Dengan memahami pola ini, kesalahan pencatatan bisa dihindari.
10. Jurnal
Jurnal adalah buku pertama tempat transaksi dicatat. Setiap entri berisi tanggal, akun yang didebit dan dikredit, jumlah, serta penjelasan singkat. Selain jurnal umum, ada juga jurnal khusus seperti jurnal penjualan, pembelian, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Jurnal khusus ini membantu mengelompokkan transaksi yang sering terjadi.
11. Buku Besar
Setelah dicatat di jurnal, transaksi dipindahkan ke buku besar (ledger). Di sini, tiap akun ditampilkan seperti huruf “T” agar mudah melihat saldo debet dan kreditnya. Ledger inilah yang nantinya dipakai untuk menyusun neraca percobaan, sebagai dasar pembuatan laporan keuangan.
Kesimpulan:
Buku ini menekankan bahwa sistem akuntansi yang baik harus sesuai dengan ukuran dan kebutuhan bisnis. Mulailah dengan catatan sederhana, lalu kembangkan jika usaha bertumbuh. Jika perlu, mintalah bantuan profesional agar catatan keuangan tidak hanya rapi, tapi juga sesuai aturan pajak dan hukum yang berlaku.
1. Pengertian Business Skills
Keterampilan bisnis adalah rangkaian kemampuan praktis yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan atau usaha secara efektif. Selain konsep manajemen dan teori ekonomi, keterampilan ini meliputi komunikasi efektif, presentasi, negosiasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, kemampuan membaca laporan keuangan, dan analisis situasi nyata. Keseluruhannya membentuk pondasi agar seseorang bekerja lebih efisien, produktif, dan profesional.
2. Mengapa Business Skills Penting
Penulis menegaskan bahwa persaingan di dunia kerja semakin ketat — penguasaan keterampilan bisnis memberi keunggulan kompetitif. Untuk karyawan, keterampilan ini meningkatkan kolaborasi, kinerja, dan membuka jalan promosi. Bagi pengusaha, keterampilan tersebut membantu pengelolaan operasional, mengurangi risiko, dan mempercepat perkembangan usaha. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan ini berguna untuk mengatur keuangan, menyusun jadwal, dan membuat keputusan penting.
3. Aspek-aspek Utama Bisnis
Komunikasi: menyampaikan pesan secara jelas, membuat presentasi menarik, dan berbicara percaya diri di depan umum.
Manajemen & Perencanaan: menyusun rencana usaha, mengambil keputusan tepat, serta menyelesaikan masalah secara sistematis.
Keuangan: memahami laporan keuangan, menyusun anggaran, dan mengelola arus kas.
Pemasaran: mengenali pasar sasaran, membuat strategi promosi, dan membangun citra merek.
SDM: rekrutmen, membentuk tim kuat, dan kepemimpinan yang bijak.
Produktivitas: mengatur waktu, menentukan prioritas, dan menjaga fokus.
Pengembangan karier: etika kerja, jaringan profesional, dan membangun reputasi.
4. Mindset untuk Mengasah Keterampilan
Latihan konsisten, terbuka terhadap umpan balik, dan menerapkan keterampilan secara terus-menerus dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi adalah kunci perkembangan.
Kesimpulan singkat
Buku ini berfungsi sebagai panduan praktis untuk meningkatkan keterampilan bisnis secara bertahap dengan bahasa sederhana dan contoh relevan — membantu pembaca lebih siap di dunia kerja atau usaha.
---
Ringkasan / Parafrase — Accounting Principles: A Business Perspective
1. Akuntansi dalam Konteks Bisnis
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, mengelompokkan, dan melaporkan informasi keuangan yang penting bagi pengambilan keputusan — baik untuk pihak internal (manajemen) maupun eksternal (investor, kreditur, pemerintah). Terdapat perbedaan antara akuntansi keuangan (laporan formal untuk pihak luar) dan akuntansi manajerial (informasi detail untuk pengambilan keputusan internal).
2. Fungsi dan Peran
Akuntansi lebih dari pembukuan: mencakup analisis laporan, desain sistem akuntansi, pengendalian internal, perencanaan anggaran, dan audit. Hasilnya berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas — yang dipakai berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan berbeda.
3. Siklus Akuntansi
Siklus dimulai dari analisis transaksi harian, pencatatan di jurnal, pemindahan ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian, pembuatan laporan keuangan, hingga penutupan akun. Konsep debit–kredit dan penggunaan akun T dijelaskan untuk menunjukkan dampak tiap transaksi.
4. Penyesuaian & Penyusunan Laporan
Berdasarkan prinsip akrual, pendapatan dan beban dicatat saat terjadi, bukan saat kas bergerak. Penyesuaian diperlukan untuk item seperti pendapatan/biaya dibayar dimuka, akrual, dan depresiasi agar laporan lebih mencerminkan kondisi sesungguhnya.
5. Dasar Teori Akuntansi
Prinsip seperti matching (kesesuaian), revenue recognition, konsistensi, materialitas, dan objektivitas dibahas. Juga disinggung penggunaan nilai wajar yang makin umum dalam standar akuntansi internasional.
6. Akuntansi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki komponen khusus seperti harga pokok penjualan, retur, potongan, dan diskon. Margin kotor (penjualan dikurangi HPP) sering dipakai sebagai indikator performa.
7. Pengendalian Kas & Etika
Karena kas rentan disalahgunakan, pengendalian internal seperti rekonsiliasi bank, dana kas kecil, dan pemisahan tugas menjadi esensial. Etika profesi penting karena laporan keuangan yang dimanipulasi merugikan banyak pihak.
8. Investasi & Pendanaan
Topik meliputi akuntansi investasi (metode biaya vs ekuitas), obligasi, serta konsolidasi laporan untuk induk-anak. Dampak suku bunga dan amortisasi obligasi juga dibahas.
9. Analisis Laporan Keuangan
Analisis rasio, tren, dan arus kas dipakai untuk menilai kesehatan keuangan — berguna bagi investor, kreditur, dan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Kesimpulan singkat
Buku ini memberi pemahaman menyeluruh tentang akuntansi keuangan sebagai alat komunikasi bisnis yang membantu pengambilan keputusan secara transparan dan terukur.
---
Ringkasan / Parafrase — Accounting Basics, Part 1
1. Pengantar
Akuntansi mencatat, mengelola, dan menyajikan informasi keuangan untuk mengetahui aset, kewajiban, modal, dan hasil usaha. Standar utama yang sering dipakai adalah GAAP. Banyak kegagalan bisnis terkait perencanaan, modal, dan manajemen yang lemah — sehingga penguasaan akuntansi krusial untuk kesinambungan usaha.
2. Jenis & Bentuk Usaha
Usaha dapat berupa jasa, perdagangan, atau manufaktur; bentuk hukumnya seperti perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, atau LLC. Pilihan ini mempengaruhi sistem akuntansi yang diterapkan.
3. Keterlibatan Profesional
Pemilik usaha disarankan bekerja sama dengan akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, dan pihak terkait lainnya agar keputusan bisnis sesuai aturan dan lebih terarah.
4. Metode Pencatatan
Cash basis: mencatat saat kas berpindah tangan.
Accrual basis: mencatat saat transaksi terjadi walau kas belum diterima/dibayar.
Single-entry vs double-entry: single-entry sederhana; double-entry menuntut pencatatan ganda sehingga neraca selalu seimbang.
Jurnal, buku besar, kas kecil, catatan persediaan, aset tetap, piutang, utang, dan catatan gaji perlu dikelola rapi.
5. Dasar Bookkeeping
Lima kategori utama: aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban. Proses pencatatan melibatkan pemilihan kategori akun, verifikasi jumlah, dan konsistensi.
6. Hal Teknis
Chart of Accounts (daftar akun) biasanya diberi kode; prinsip double-entry memastikan setiap transaksi mempengaruhi minimal dua akun; aturan debet/kredit berbeda tergantung jenis akun; jurnal merekam kronologi transaksi; buku besar mengelompokkan transaksi berdasarkan akun.
Penutup singkat
Akuntansi adalah tulang punggung informasi bisnis. Dengan pemahaman dasar seperti akrual, double-entry, debit-kredit, jurnal, dan buku besar, pemilik usaha bisa mengelola keuangan lebih teratur dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
Nama: Lina Septiana
NPM: 2513031076
1. Pengertian Business Skills
Business skills adalah kumpulan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis atau pekerjaan secara efektif. Tidak hanya berfokus pada teori manajemen atau ekonomi, tetapi juga mencakup keterampilan praktis seperti komunikasi yang jelas, kemampuan presentasi, negosiasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, membaca laporan keuangan, serta keterampilan analisis untuk menghadapi situasi nyata.
Keterampilan ini menjadi fondasi penting yang membantu individu bekerja secara lebih efisien, produktif, dan profesional.
2. Pentingnya Business Skills
Penulis menekankan bahwa dunia kerja saat ini sangat kompetitif. Penguasaan keterampilan bisnis akan memberikan nilai tambah dan membantu individu menonjol.
Bagi karyawan: keterampilan bisnis mendukung kerja sama tim, meningkatkan performa kerja, serta membuka peluang untuk promosi.
Bagi pengusaha: keterampilan ini membantu mengelola operasional, mengurangi risiko, serta mempercepat pertumbuhan bisnis.
Dalam kehidupan sehari-hari: keterampilan bisnis juga berguna dalam mengatur keuangan pribadi, membuat jadwal, serta mengambil keputusan penting dengan lebih bijak.
4. Aspek penting dalam bisnis
Komunikasi: cara menyampaikan pesan dengan efektif, membuat presentasi yang menarik, dan berbicara di depan umum dengan percaya diri.
Manajemen dan Perencanaan: perencanaan bisnis, pengambilan keputusan yang tepat, serta strategi pemecahan masalah.
Keuangan: pemahaman laporan keuangan, perencanaan anggaran, serta pengelolaan arus kas.
Pemasaran: mengenali target pasar, strategi promosi, dan membangun citra merek.
Sumber Daya Manusia: cara merekrut karyawan yang tepat, membangun tim yang solid, dan memimpin secara bijak.
Produktivitas: manajemen waktu, menentukan prioritas, serta menjaga fokus agar pekerjaan lebih efisien.
Pengembangan Karier: etika kerja, networking profesional, dan cara membangun reputasi di lingkungan kerja.
6. Mindset cara mengasah keterampilan
Konsisten berlatih agar keterampilan menjadi kebiasaan.
Terbuka terhadap umpan balik sehingga dapat terus berkembang.
Menerapkan keterampilan secara berkesinambungan dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Kesimpulan
Buku ini berfungsi sebagai panduan lengkap untuk meningkatkan keterampilan bisnis secara bertahap. Dengan bahasa yang sederhana, tips praktis, dan contoh yang relevan, buku ini membantu pembaca menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja maupun mengelola usaha, sehingga mampu membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan profesionalisme.
Resume Buku *Accounting Principles: A Business Perspective*
1. Akuntansi dalam Dunia Bisnis
Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, dan menyajikan informasi keuangan. Informasi ini sangat penting karena menjadi dasar dalam membuat keputusan ekonomi, baik bagi pihak internal perusahaan (manajer, karyawan) maupun eksternal (investor, kreditor, pemerintah).
Di sini dijelaskan perbedaan utama antara akuntansi keuangan, yang fokus pada laporan formal untuk pihak luar, dan akuntansi manajerial, yang lebih menekankan pada informasi detail untuk mendukung keputusan internal.
2. Fungsi dan Peran Akuntansi
Akuntansi bukan sekadar pembukuan (bookkeeping). Lebih dari itu, akuntansi melibatkan analisis laporan keuangan, perancangan sistem, pengendalian internal, perencanaan anggaran, hingga audit.
Hasil akhirnya adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan-laporan ini digunakan oleh banyak pihak: pemilik ingin tahu keuntungan, kreditur ingin tahu kemampuan membayar utang, pemerintah membutuhkan data pajak, sementara karyawan ingin kepastian bahwa perusahaan mampu membayar gaji dan menjamin masa depan mereka.
3. Siklus Akuntansi
Buku ini memberikan gambaran jelas tentang siklus akuntansi, mulai dari analisis transaksi harian, pencatatan ke jurnal, posting ke buku besar, hingga penyusunan neraca saldo. Tahap selanjutnya adalah melakukan penyesuaian, menyusun laporan keuangan, dan akhirnya menutup akun di akhir periode.
Di sini juga dijelaskan aturan debit dan kredit, penggunaan T-account, serta bagaimana setiap transaksi keuangan memiliki dampak pada laporan keuangan secara keseluruhan.
4. Penyesuaian dan Penyusunan Laporan
Perusahaan tidak hanya mencatat berdasarkan uang kas yang keluar-masuk, tetapi juga berdasarkan basis akrual. Artinya, pendapatan dan biaya dicatat ketika terjadi, bukan hanya saat kas diterima atau dibayar.
Penyesuaian dilakukan untuk pendapatan atau biaya yang dibayar di muka, akrual, maupun depresiasi aset tetap. Proses ini memastikan laporan keuangan lebih akurat dan dapat mencerminkan kondisi nyata perusahaan.
5. Dasar Teori Akuntansi
Penulis juga membahas teori-teori penting, seperti prinsip kesesuaian (matching principle), pengakuan pendapatan (revenue recognition), konsistensi, materialitas, dan objektivitas.
Selain itu, ada pembahasan mengenai penggunaan nilai wajar (fair value) yang semakin banyak diterapkan dalam standar akuntansi internasional.
6. Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Buku ini membedakan akuntansi perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan dagang, ada konsep tambahan seperti harga pokok penjualan (HPP), retur penjualan, potongan harga, dan diskon.
Kinerja perusahaan dagang juga sering diukur melalui margin kotor, yaitu selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan.
7. Pengendalian Kas dan Etika
Karena kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan, buku ini menekankan pentingnya pengendalian internal. Misalnya, melalui rekonsiliasi bank, dana kas kecil, atau pemisahan tugas antar pegawai.
Selain itu, etika profesi juga sangat ditekankan. Akuntan bukan hanya dituntut kompeten secara teknis, tetapi juga harus memiliki integritas. Laporan keuangan yang disajikan secara tidak jujur dapat menyesatkan banyak pihak dan menimbulkan kerugian besar.
8. Investasi dan Pendanaan
Buku ini juga membahas akuntansi untuk investasi saham (menggunakan metode biaya dan ekuitas), obligasi, hingga penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak.
Konsep pendanaan jangka panjang seperti penerbitan obligasi dan pengaruh suku bunga terhadap harga obligasi juga dijelaskan, lengkap dengan analisis rasio keuangan terkait.
9. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan tidak hanya disusun, tetapi juga harus dianalisis. Buku ini memperkenalkan berbagai metode seperti analisis rasio, analisis tren, hingga laporan arus kas untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Analisis ini berguna bagi investor untuk menilai apakah layak menanam modal, bagi kreditur untuk menilai kelayakan pinjaman, dan bagi manajer untuk memperbaiki strategi bisnis.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, buku Accounting Principles: A Business Perspective adalah panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin memahami akuntansi keuangan dari dasar hingga tingkat lanjut.
Isi buku ini menekankan bahwa akuntansi bukan sekadar hitung-hitungan, tetapi juga alat komunikasi bisnis yang menghubungkan perusahaan dengan para pemangku kepentingannya. Melalui akuntansi, informasi keuangan dapat disajikan secara transparan, sehingga bisnis bisa dijalankan dengan lebih terukur, akuntabel, dan berorientasi pada pengambilan keputusan yang tepat.
Resume Buku
*Accounting Basics, Part 1*
1. Pengantar Akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan, dan penyajian informasi keuangan suatu bisnis. Melalui akuntansi, kita dapat mengetahui posisi aset, kewajiban, modal, serta hasil usaha. Standar yang digunakan disebut Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Kegagalan bisnis seringkali disebabkan oleh perencanaan yang buruk, kurangnya modal, pengetahuan, serta manajemen yang lemah. Oleh karena itu, penguasaan informasi akuntansi sangat penting bagi keberlangsungan usaha.
2. Jenis dan Bentuk Usaha
Jenis usaha dapat berupa jasa, dagang, atau manufaktur. Sedangkan bentuk organisasi bisnis meliputi perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, dan LLC. Pemilihan jenis dan bentuk usaha akan mempengaruhi sistem akuntansi yang digunakan.
3. Pentingnya Saran Profesional
Dalam menjalankan bisnis, pemilik disarankan untuk melibatkan pihak profesional seperti akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, investor, dan lembaga pemerintah. Hal ini untuk memastikan keputusan bisnis sesuai aturan dan lebih terarah.
4. Metode Akuntansi dan Pencatatan
Ada beberapa metode pencatatan:
* Cash basis: transaksi dicatat saat kas diterima/dibayar.
* Accrual basis: transaksi dicatat saat terjadi, meskipun kas belum diterima/dibayar.
* Single-entry dan double-entry: single-entry sederhana, sedangkan double-entry mewajibkan setiap transaksi dicatat pada dua akun sehingga selalu seimbang.
Selain itu, berbagai catatan bisnis perlu dikelola, seperti jurnal, buku besar, kas kecil, persediaan, aset tetap, piutang, utang, hingga catatan gaji.
5. Dasar-Dasar Bookkeeping
Bookkeeping mencakup lima kategori utama:
1. Aset
2. Kewajiban (Liabilities)
3. Modal/ekuitas
4. Pendapatan (Revenue)
5. Beban (Expense)
Proses pencatatan transaksi meliputi: menentukan kategori akun, memilih akun spesifik (misalnya gaji, sewa), memastikan jumlah benar, dan konsisten dalam pencatatan.
6. Bagian Teknis Akuntansi
* Chart of Accounts (Bagan Akun): daftar akun yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Biasanya diberi kode numerik (100 untuk aset, 200 kewajiban, 300 modal, 400 pendapatan, 500 beban).
* Double-Entry: setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun (misalnya membeli gedung dengan kas dan pinjaman).
* Debet dan Kredit: debet berarti kiri, kredit berarti kanan. Aturannya berbeda tergantung akun (contoh: aset bertambah di debet, kewajiban bertambah di kredit).
* Jurnal: buku catatan asli, tempat mencatat transaksi harian secara kronologis. Ada berbagai jurnal seperti jurnal penjualan, pembelian, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
* Buku Besar (Ledger): tempat pengelompokan transaksi dari jurnal ke dalam akun-akun terkait, biasanya dalam bentuk akun T.
1. Persamaan dasar akuntansi
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Setiap transaksi harus menjaga keseimbangan persamaan ini.
2. Double-entry accounting
Setiap transaksi mempengaruhi setidaknya dua akun: satu debit, satu kredit. Ini cara paling dasar supaya catatan akuntansi tetap konsisten dan tidak ada “uang hilang”.
3. Basis akuntansi
Cash basis: pendapatan & beban diakui ketika kas diterima / dikeluarkan. Accrual basis: diakui ketika pendapatan diperoleh / beban terjadi, terlepas dari arus kas.
4. Penyesuaian akhir periode (adjusting entries)
Contoh: penyusutan, akrual, pendapatan ditangguhkan, beban dibayar di muka. Ini penting agar laporan keuangan accurate untuk satu periode.
5. Penyusunan laporan keuangan utama
•Laporan laba rugi (mengukur profit / rugi)
•Neraca (keadaan keuangan pada titik waktu tertentu)
•Laporan arus kas (bagaimana uang masuk & keluar)
•Perubahan ekuitas
6. Analisis keuangan & penggunaan laporan untuk keputusan
Melihat rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, profitabilitas), margin, break-even, varians dari budget vs aktual.
7. Pengendalian internal & audit
Supaya catatan terpercaya dan mencegah kecurangan. Audit baik internal maupun eksternal; risiko & bukti audit; “fraud triangle” (motivasi, kesempatan, justifikasi) sering disebut.
Resume 2 : ACCOUNTING PRINCIPLES : A BUSINESS PERSPECTIVE
1. Peran dan Dasar-Dasar Akuntansi
Resume 3 : ACCOUNTING BASICS PART 1
1. Pengantar Akuntansi
Akuntansi adalah sistem untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas transaksi keuangan.
Tujuannya agar pemilik dan manajemen memahami kondisi keuangan perusahaan, membuat keputusan bisnis yang tepat, dan memenuhi kewajiban hukum maupun pajak.
Laporan keuangan membantu menilai kinerja usaha, menarik investor, serta menjaga kepercayaan kreditur.
Standar seperti GAAP diterapkan supaya laporan dapat dibandingkan dan dipercaya.
2. Jenis-Jenis Usaha dan Struktur Kepemilikan
Jenis usaha: jasa (memberi layanan), dagang (membeli dan menjual barang), manufaktur (memproduksi barang).
Struktur kepemilikan:
Perseorangan (sole proprietorship): dimiliki satu orang, mudah didirikan tetapi tanggung jawab pemilik tak terbatas.
Kemitraan (partnership): dimiliki dua orang atau lebih, risiko dan keuntungan dibagi, tetapi ada tanggung jawab pribadi.
Korporasi (corporation): entitas hukum terpisah, pemilik (pemegang saham) memiliki tanggung jawab terbatas, tetapi prosedurnya lebih rumit dan kena pajak ganda.
LLC (Limited Liability Company): gabungan keunggulan partnership dan corporation.
3. Pentingnya Saran Profesional
Pemilik disarankan berkonsultasi dengan akuntan, pengacara, bankir, dan penasihat keuangan.
Bantuan profesional meminimalkan kesalahan hukum dan finansial, terutama saat mendirikan usaha, mengurus pajak, atau mengambil keputusan besar.
4. Sistem Pencatatan dan Basis Akuntansi
Cash basis: pendapatan diakui saat kas diterima, beban saat kas dibayar.
Accrual basis: pendapatan dicatat saat diperoleh, beban saat terjadi, meski kas belum berpindah. Basis akrual lebih akurat menggambarkan kondisi keuangan.
Single-entry: hanya mencatat satu sisi transaksi (kurang detail, cocok untuk usaha kecil).
Double-entry: setiap transaksi dicatat pada dua akun (debit dan kredit) sehingga neraca tetap seimbang.
5. Kategori Akun Utama
• Aset: sumber daya bernilai ekonomi (kas, piutang, persediaan, peralatan).
• Kewajiban: utang atau kewajiban (pinjaman bank, utang dagang).
• Ekuitas/Modal: hak pemilik setelah dikurangi kewajiban.
• Pendapatan: hasil penjualan barang/jasa.
• Beban: biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan.
6. Chart of Accounts (Daftar Akun)
Merupakan daftar lengkap seluruh akun yang digunakan perusahaan.
Biasanya diberi nomor kode untuk memudahkan pengelolaan dan pelaporan.
Memastikan transaksi dicatat pada kategori yang tepat dan memudahkan penyusunan laporan keuangan.
7. Proses Pencatatan Transaksi
• Identifikasi transaksi.
• Tentukan akun yang dipengaruhi dan apakah debit atau kredit.
• Catat transaksi di jurnal umum secara kronologis (tanggal, akun, debit, kredit, penjelasan).
• Posting ke buku besar (ledger) untuk memperbarui saldo setiap akun.
• Susun neraca saldo untuk memeriksa keseimbangan.
• Siapkan laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, arus kas).
8. Double-Entry Accounting dan Prinsip Debit-Kredit
Aturan umum:
•Aset bertambah dengan debit, berkurang dengan kredit.
•Kewajiban dan ekuitas bertambah dengan kredit, berkurang dengan debit.
•Pendapatan bertambah dengan kredit, beban bertambah dengan debit.
Contoh: Pemilik menyetor modal tunai Rp100 juta → Debit Kas (aset) Rp100 juta, Kredit Modal Pemilik Rp100 juta.
9. Jurnal dan Buku Besar
Jurnal: tempat pertama mencatat transaksi. Setiap entri memiliki tanggal, akun yang didebet, akun yang dikredit, jumlah, dan narasi singkat.
Buku besar: mengelompokkan transaksi berdasarkan akun. Memudahkan penelusuran saldo dan analisis perubahan tiap akun.
10. Penutup dan Tujuan Utama
Memahami dasar-dasar ini adalah fondasi untuk analisis laporan keuangan, penganggaran, dan pengambilan keputusan bisnis.
Disiplin mencatat secara konsisten dan sesuai standar membantu menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
NPM. :2513031082
Resume "edwards_Accounting principles vol.1
A.Dasar-Dasar Akuntansi
Dasar-dasar akuntansi adalah konsep-konsep fundamental yang membentuk fondasi dari praktik akuntansi.
1.konsep dasar
*Definisi akuntansi,akuntansi adalah proses mengidentifikasi,mengukur,dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
2.Prinsip dasar Akuntansi
*Prinsip konsistensi,metode akuntansi harus konsisten dari periode ke periode.
*Prinsip materialitas,informasi dianggap material jika memengaruhi keputusan.
Tujuan Dasar akuntansi
* membantu memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keuputusan,serta memberikan pertanggungjawaban kepada stake holders tentang penggunaan sumber daya.
B.Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah dokumen yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan,hasil operasi,dan arus kas suatu perusahaan atau entitas bisnis
Jenis jenis laporan keuangan
1.Neraca (balance sheet).menunjukkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu,mencakup aset,liabilitas,dan ekuitas.
2.Laporan laba rugi ( income statement )
Menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu,mencakup pendapatan,biaya,dan laba bersih.
3.Laporan arus kas menunjukkan arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu
C.Pencatatan transaksi
Pencatatan dalam akuntansi adalah proses mendokumentasikan setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan atau entitas bisnis.Transaksi ini kemudian dicatat dalam jurnal dan diposting ke buku besar untuk membantu dalam penyusunan laporan keuanga.
Proses Pencatatan Transaksi
1.mengidentifikasi transaksi keuangan yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan
2.Mencatat transaksi dalam jurnal dengan menggunakan Debit dan Kredit dengan sesuai Prinsip Akuntansi
3.Posting ke Buku besar,memindahkan catatan dari jurnal ke akun yang relevan di buku besar.
D.Analisis Keuangan
Analisis keuangan adalah proses mengevaluasi dan menginterpresentasikan laporan keuangan serta data keuangan lainya untuk memahami kinerja keuangan,posisi keuangan,dan prospek perusahaan
Tujuan Analisis Keuangan
Mengevaluasi bagaimana perusahan mengelola perusahaan dan menghasilkan laba,menganalisis tren keuangan untuk memprediksi kinerja masa depan,serta pengggambilan keputusan.
Resume Accounting basics part 1.
A.Definisi akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,mengukur,mengkomunika-sikan informasi ekonomi suatu entitas Bisnis untuk membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi.
Tujuan Akuntansi
Memberikan informasi yang berguna bagi stakeholders seperti investor,dan manajemen untuk membuat keputusan ekonomi.
Konteks dalam Bisnis
Akuntansi membantu dalam mengelola dan melaporkan kinerja keuangan serta posisi keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi digunakan untuk analisis keuangan dan pengambilan keputusan strategis.
Akuntansi untuk berbagai jenis bisnis,perbedaan dalam akuntansi untuk bisnis kecil,perusahaan dagang,jasa dan manufaktur.
B.Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
1.Prinsip akrual (Accrual basics) pendapatan dan biaya diakui ketika transaksi terjadi bukan ketika uang diterima atau dibayarkan
2.Prinsip Konsistensi(consistency),metode akuntansi harus dan periode ke periode untuk memastikan perbandingan yang valid.
3.Prinsip Materialitas (materiality) ,informasi dianggap material jika mempengaruhi keputusan pengguna
4.Prinsip Keterandalan (Reliability),informasi akuntansi harus diandalkan dan bebas dan bebas dari kesehatan mental.
Tujuan Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
1.meningkatkan kualitas informasi:prinsip-prinsip ini membantu meningkatkan kualitas informasi akuntansi
2.memastikan konsistensi dan keterandalan:memastikan bahwa laporan keuangan dapat dibandingkan dan diandalkan
Resume Accounting All in one for Dummies.
Dalam buku ini mencakup berbagai aspek akuntansi,mulai dari Dasar-dasar pencatatan transaksi,membuat laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca).
Audit untuk mendeteksi kecurangan,hingga perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis.
Buku ini juga membahas sistem Akuntansi,debit dan kredit,penyesuain dan penutupan entri.
Keterampilan Bisnis
Kombinasi kemampuan teknis,manajerial,dan non-teknis yang memungkinkan sesorang menjalankan tugas bisnis secara efektif,memahami cara kerja perusahaan,serta membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis
Keterampilan Analitis dan strategis
1.Analitis Data
kemampuan untuk mengidentifikasi tren ,menganalisis informasi,dan menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis yang cerdas
2.pemecahan masalah
Kemampuan Masalah untuk mengidentifikasi tren,menganalisis informasi,dan menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis yang cerdas.
3.Business acumen
Memahami cara kerja bisnis,industri,serta bagaimana mencapai tujuan perusahaan.
4.Perencanan strategis
Kemampuan untuk merencankan tindakan kedepan dalam konteks yang lebih luas untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang.
Peran Akuntansi dalam Bisnis
1.Mencatat Transaksi Keuangan,proses awal Akuntansi adalah mencatat semua transaksi yang terjadi dalam Bisnis,baik pendapatan maupun pengeluaran.
2.Menyusun Laporan Keuangan
Hasil dijelaskan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat dipahami,seperti laporan laba rugi,neraca,dan laporan arus kas.
Tujuan Utama Akuntansi
Adalah menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan kepada berbagai pemangku kepentingan (seperti investor,manajemen,dan pemerintah ).
NPM : 2513031021
Resume 1:
Accounting All-in-One For Dummies
1.Membangun Sistem Akuntansi (Book 1)
Pada bagian awal dijelaskan fondasi akuntansi dan pencatatan keuangan. Pembaca diperkenalkan dengan alur siklus akuntansi, pemakaian dokumen sumber, proses penjurnalan, hingga pemanfaatan perangkat lunak akuntansi. Selain itu, dijabarkan pula struktur bagan akun, metode debit-kredit, serta konsep dasar pencatatan berpasangan (double entry). Tujuan utamanya adalah memberikan dasar yang kuat untuk mengelola transaksi keuangan.
2.Pencatatan Transaksi Akuntansi (Book II)
Bagian kedua menekankan proses pencatatan transaksi harian, mulai dari penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas, piutang, utang, hingga pengelolaan persediaan. Prinsip yang ditekankan adalah keteraturan pencatatan agar laporan keuangan tetap akurat. Selain itu, disoroti pentingnya pengendali↓ as, pencatatan gaji, serta pemenuhan kewajiban perpajakan.
3.Penyesuaian dan Penutupan Buku (Book III)
Pada akhir periode akuntansi, diperlukan ayat penyesuaian untuk mencatat berbagai hal seperti depresiasi, pembayaran di muka, saldo persediaan, piutang yang tak tertagih, dan gaji terutang. Setelah itu dilakukan penutupan buku (closing entries) untuk memulai periode akuntansi baru. Tahap ini penting agar laporan benar-benar menggambarkan kondisi finansial yang aktual.
4.Penyusunan Laporan Keuangan (Book IV)
Bab ini menguraikan standar akuntansi yang berlaku (GAAP, IFRS, SEC, FASB, AICPA) serta langkah penyusunan laporan utama, yaitu laporan laba rugi, neraca, dan laporan ekuitas. Juga dibahas pengakuan pendapatan dan beban, laporan laba ditahan, serta analisis kesehatan keuangan. Penjelasan dilengkapi contoh format laporan agar mudah diaplikasikan.
5.Pelaporan Tingkat Lanjut (Book V)
Fokus pembahasan diarahkan pada catatan tambahan dalam laporan keuangan, laporan tahunan, serta pengungkapan wajib yang relevan bagi perusahaan terbuka. Dijelaskan pula bagaimana laporan ini digunakan oleh investor, pemberi pinjaman, maupun regulator untuk menilai kinerja perusahaan.
6.Perencanaan dan Penyusunan Anggaran (Book VI)
Manajemen tidak hanya membutuhkan laporan historis, tetapi juga proyeksi ke depan. Bagian ini membahas anggaran induk, estimasi arus kas, perencanaan penjualan dan produksi, serta analisis hubungan biaya-volume-laba (CVP). Informasi akuntansi dijadikan dasar untuk strategi bisnis dan menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
7.Pengambilan Keputusan Manajerial (Book VII)
Akuntansi manajemen dipakai untuk membantu pengambilan keputusan. Topik yang dibahas meliputi analisis biaya, strategi penentuan harga produk, margin kontribusi, titik impas, hingga leverage operasi. Materi ini memberi wawasan tentang keterkaitan antara biaya, jumlah penjualan, dan keuntungan.
8.Pengelolaan Kas dan Investasi (Book VIII)
Bagian ini menekankan pentingnya arus kas, keputusan investasi, serta pembiayaan perusahaan. Konsep nilai waktu uang (time value of money) dibahas melalui NPV, IRR, dan payback period. Juga dijelaskan analisis peluang investasi serta strategi dalam pembelian aset tetap. Ditekankan bahwa laba akuntansi berbeda dengan arus kas, sehingga keduanya harus dikelola secara cermat.
. 9.Audit dan Pencegahan Fraud (Book IX)
Bagian terakhir mengulas audit laporan keuangan, penerapan sistem pengendalian internal, dan upaya mendeteksi kecurangan. Topik mencakup teknik audit, dokumentasi bukti, risiko fraud, hingga contoh kasus besar seperti Enron dan WorldCom. Seorang akuntan dituntut bersikap profesional, kritis, serta disiplin dalam mengevaluasi laporan.
Resume 2:
A Business Perspective Volume 1 Financial Accounting
Bab 1. Akuntansi dan Perannya dalam Keputusan Bisnis
Bab pembuka memperkenalkan akuntansi sebagai bahasa bisnis. Dijelaskan berbagai bentuk organisasi usaha seperti perseorangan, persekutuan, dan korporasi, serta jenis aktivitas bisnis (jasa, perdagangan, dan manufaktur). Empat laporan utama juga dikenalkan, yaitu laporan laba rugi, perubahan ekuitas, neraca, dan arus kas. Akuntansi diposisikan sebagai sarana untuk menilai profitabilitas dan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.
Bab 2. Pencatatan Transaksi Bisnis
Materi pada bab ini mencakup konsep dasar akun, debit, kredit, jurnal umum, serta buku besar. Diperkenalkan pula siklus akuntansi mulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan. Inti pembahasan menekankan pentingnya keteraturan catatan agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.
Bab 3. Penyesuaian untuk Pelaporan Keuangan
Karena perusahaan menggunakan basis akrual, bukan kas, maka diperlukan ayat penyesuaian. Penyesuaian meliputi pengakuan beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, depresiasi, dan akrual. Hal ini memastikan pendapatan dan beban dicatat sesuai periode terjadinya sehingga laporan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Bab 4. Penyelesaian Siklus Akuntansi
Setelah penyesuaian, langkah selanjutnya adalah penyusunan kertas kerja, laporan keuangan, dan closing entries. Bab ini juga membahas classified balance sheet serta peralihan dari sistem manual ke berbasis komputer. Pemahaman akuntansi manual tetap dianggap penting untuk memahami sistem modern.
Bab 5. Teori Akuntansi
Bab ini membahas landasan teoretis akuntansi, termasuk konsep, asumsi dasar, prinsip, dan konvensi. Diperkenalkan pula kerangka konseptual FASB yang mencakup tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, serta pedoman pengakuan dan pengukuran.
Bab 6. Transaksi Perusahaan
Dagang Fokusnya adalah pencatatan transaksi usaha dagang, seperti penjualan, pembelian, retur, potongan, biaya angkut, dan harga pokok penjualan. Metode persediaan periodik dan perpetual dijelaskan, beserta penyusunan classified income statement dan analisis margin kotor.
Bab 7. Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
Bab ini membahas metode penilaian persediaan, yaitu FIFO, LIFO, dan Average, serta dampaknya terhadap laba dan neraca. Isu akuntansi terkait penurunan nilai persediaan dan konsistensi metode juga disoroti.
Bab 9. Kas dan Rekonsiliasi Bank
Ditekankan pentingnya pengendalian kas, prosedur rekonsiliasi bank, dana kas kecil, serta penggunaan cek. Bab ini juga membahas risiko kecurangan serta peran pengendalian internal dalam mencegahnya.
Bab 10. Investasi Jangka Pendek dan Aset Tetap
Bab ini menguraikan investasi sementara, pengakuan bunga, serta aset tetap seperti tanah, bangunan, dan peralatan. Berbagai metode penyusutan-garis lurus, saldo menurun, dan unit produksi-dibahas bersama dengan penghapusan aset.
Bab 11. Kewajiban Lancar
Materinya mencakup kewajiban jangka pendek seperti utang usaha, wesel bayar, gaji, pajak, dan kewajiban kontinjensi. Penekanan diberikan pada hubungan antara kewajiban lancar dan kemampuan perusahaan membayar tepat waktu.
Bab 12. Kewajiban Jangka Panjang
Fokus pada kewajiban jangka panjang seperti wesel, hipotek, dan sewa guna usaha (leasing). Perbedaan kewajiban jangka pendek dan panjang dipandang penting untuk menilai posisi keuangan perusahaan
Bab 13. Ekuitas Korporasi Pembahasan
meliputi modal disetor, laba ditahan, dividen, dan saham treasuri. Juga diperkenalkan laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laba per saham (EPS), serta rasio harga terhadap laba (P/E ratio).
Bab 14. Investasi Saham
Bab ini mengulas metode biaya dan ekuitas, laporan konsolidasi, serta keterbatasannya. Rasio seperti dividend yield dan payout ratio juga dibahas untuk menilai kinerja investasi saham
Bab 15. Pembiayaan Jangka Panjang
Obligasi Topik utama adalah penerbitan obligasi, penentuan harga pasar, hubungan suku bunga dengan nilai obligasi, amortisasi diskon/premium, serta analisis rasio times interest earned.
Bab 16. Laporan Arus Kas
Bab ini membahas tujuan penyusunan laporan arus kas, metode langsung dan tidak langsung, serta pengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Analisis mencakup margin arus kas, likuiditas, dan arus kas per saham.
Bab 17. Analisis dan Interpretasi Laporan Keuangan
Fokus pembahasan adalah analisis horizontal, vertikal, tren, serta rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas). Penekanan diberikan pada pentingnya interpretasi laporan agar berguna bagi manajer, investor, maupun kreditur.
Bab 18. Akuntansi Manajerial dan Job Costing
Bab terakhir memperkenalkan akuntansi manajerial yang berbeda dari akuntansi keuangan. Dibahas akumulasi biaya dalam perusahaan manufaktur, metode job order costing, alokasi overhead, serta peran informasi biaya dalam pengambilan keputusan.
Resume 3 :
Accounting Basics, Part 1
Pendahuluan
Akuntansi merupakan metode pencatatan yang menghasilkan catatan keuangan dari seluruh transaksi bisnis serta laporan terkait aset, kewajiban, dan hasil operasi. Proses ini dijalankan mengikuti aturan standar yang disebut Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Banyak bisnis gagal karena kurang perencanaan, modal, atau pengetahuan manajemen. Akuntansi berperan penting untuk menyajikan informasi bisnis secara teratur dan tepat waktu. Seri buku ini terdiri dari beberapa bagian:
Bagian 1: dasar-dasar akuntansi manual, double entry, dan accrual.
Bagian 2: siklus akuntansi, penyesuaian, dan penutupan akun.
Bagian 3: laporan keuangan utama dan analisisnya.
Jenis-Jenis Usaha
Sebelum memulai bisnis, harus ditentukan apakah usaha tersebut bergerak di bidang jasa, penjualan, atau manufaktur. Jenis usaha akan mempengaruhi sistem dan metode akuntansi yang dipakai.
Bentuk Organisasi Bisnis
Pilihan bentuk organisasi (perseorangan, persekutuan, korporasi, atau perseroan terbatas/LLC) juga akan menentukan metode akuntansi. Struktur ini memengaruhi kepemilikan, pencatatan, hingga aturan perpajakan.
Saran Profesional
Menjalankan usaha tanpa bantuan profesional dianggap berisiko. Dukungan dari akuntan, pengacara, bankir, agen asuransi, investor, hingga asosiasi bisnis lokal sangat dianjurkan agar operasional lebih aman. Akuntansi dan Catatan Terdapat beberapa metode:
1. Cash-basis (mencatat saat kas diterima/dibayar).
2. Accrual-basis (mencatat saat pendapatan diperoleh dan beban timbul).
3. Single-entry dan Double-entry. Selain itu, catatan bisnis yang umum digunakan meliputi jurnal, buku besar, petty cash, catatan aset tetap, piutang, utang, inventori, hingga buku cek usaha.
Akuntansi Akrual
Dalam metode akrual, pendapatan dicatat saat diperoleh meskipun kas belum diterima, dan beban dicatat saat terjadi meski belum dibayar. Dengan demikian, penerimaan kas tidak selalu sama dengan pendapatan.
Pembukuan Dasar
Pembukuan meliputi lima kategori utama: aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban. Proses pembukuan meliputi:
1. Menentukan kategori akun.
2. Menentukan akun spesifik (misal: gaji, sewa, bunga).
3. Memastikan jumlah benar.
4. Konsistensi dan akurasi.
Dalam jurnal/ledger tidak digunakan tanda $ atau koma, tetapi hal itu dipakai dalam laporan keuangan.
Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar akun yang dipakai dalam sistem akuntansi. Biasanya menggunakan kode numerik:
100: Aset
200: Kewajiban
300: Ekuitas
400: Pendapatan
500: Beban
Akuntansi Berpasangan (Double-Entry)
Sistem ini mewajibkan minimal dua akun terlibat setiap transaksi. Prinsip keseimbangan harus terjaga: aset + beban = kewajiban + modal + pendapatan.
Debit dan Kredit
1. Debit = kiri, Kredit = kanan.
2. Aset bertambah dengan debit, berkurang dengan kredit.
3. Kewajiban dan modal sebaliknya: bertambah dengan kredit, berkurang dengan debit.
4. Pendapatan menambah modal (kredit), beban menguranginya (debit).
Jurnal
Jurnal adalah buku catatan pertama (book of original entry) yang mencatat transaksi sesuai tanggal. Ada beberapa jenis jurnal:
1. Jurnal penjualan (Sales Journal): mencatat penjualan kredit.
2. Jurnal pembelian (Purchases Journal): mencatat pembelian kredit.
3. Jurnal penerimaan kas (Cash Receipts Journal).
4. Jurnal pengeluaran kas (Cash Disbursements Journal).
5. Jurnal umum (General Journal): mencatat transaksi lain.
Buku Besar (Ledger)
Setelah dicatat di jurnal, transaksi diposting ke buku besar. Buku besar berisi akun-akun dalam urutan: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban. Dalam ledger, akun berbentuk T-account untuk menunjukkan sisi debit dan kredit.
Nama : Fakhrana Permatasari
NPM : 2513031080
Resume buku Accounting Basics
Buku tersebut membahas tentang Akuntansi yang merupakan proses pencatatan seluruh transaksi bisnis serta penyusunan laporan keuangan yang menggambarkan aset, kewajiban, dan hasil operasional perusahaan sesuai dengan prinsip GAAP. Banyak bisnis mengalami kegagalan akibat kurangnya perencanaan, modal, pengetahuan, dan manajemen, sehingga akuntansi memiliki peran penting dalam menyediakan informasi yang teratur dan sesuai standar guna mendukung pengambilan keputusan. Jenis usaha (jasa, perdagangan, atau manufaktur) dan bentuk organisasi (perorangan, firma, korporasi, atau LLC) sangat memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan. Selain itu, dalam menjalankan bisnis, sangat dianjurkan untuk mendapatkan dukungan dari para profesional seperti akuntan, pengacara, bankir, dan investor.
Dalam pencatatan, metode yang digunakan bisa berupa basis kas atau basis akrual, serta sistem tunggal atau ganda. Akuntansi berbasis akrual mencatat pendapatan saat diperoleh dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan kapan kas diterima atau dibayarkan. Pembukuan dasar berfokus pada lima kategori utama, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Untuk memudahkan pengelolaan, digunakan chart of accounts, yakni daftar akun yang disusun secara sistematis (dengan kode 100 untuk aset, 200 untuk kewajiban, 300 untuk ekuitas, 400 untuk pendapatan, dan 500 untuk beban).
Sistem pencatatan double-entry mengutamakan keseimbangan pada setiap transaksi di mana jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit. Debit menunjukkan sisi kiri dan kredit sisi kanan; aset dan beban bertambah melalui debit, sedangkan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan bertambah melalui kredit. Pencatatan dimulai dari jurnal, yaitu catatan awal transaksi berurutan berdasarkan waktu, yang kemudian dipindahkan ke buku besar atau ledger, yang menunjukkan saldo setiap akun.
Resume buku Accounting Principles: A Business Perspektive Volume 1 Financial Accounting
Buku Accounting Principles: A Business Perspective (Vol. 1 – Financial Accounting) menjelaskan akuntansi sebagai bahasa bisnis yang penting untuk menyediakan informasi keuangan yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak internal seperti manajemen maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat luas. Pada bagian awal, buku ini mengulas sejarah akuntansi, tugas akuntan, kesempatan karier, serta membedakan antara akuntansi keuangan yang fokus pada laporan eksternal dan akuntansi manajerial yang digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan.
Kemudian, buku ini menguraikan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi, penerapan aturan debit dan kredit, pembukuan dalam jurnal dan buku besar, hingga siklus akuntansi yang mencakup penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan penutupan akun. Selanjutnya, dibahas teori akuntansi, prinsip-prinsip dasar, konvensi, dan kerangka konseptual yang menjadi landasan pelaporan keuangan. Topik khusus dalam akuntansi keuangan juga dipelajari secara mendalam, termasuk transaksi perusahaan dagang, pengelolaan persediaan, pengendalian kas, piutang, aset tetap dan tak berwujud, modal pemegang saham, obligasi, serta laporan arus kas. Buku ini juga mengajarkan metode analisis laporan keuangan menggunakan berbagai rasio untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Di bagian akhir, buku mengenalkan akuntansi manajerial dengan membahas cara menghitung biaya kerja (job costing), biaya produksi, laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur, dan bagaimana informasi tersebut digunakan dalam pengambilan keputusan manajerial. Setiap bab dilengkapi dengan studi kasus nyata, analisis laporan tahunan dari perusahaan besar seperti Coca-Cola dan The Home Depot, latihan soal, serta pembahasan etika dan pengembangan kemampuan berpikir kritis agar pembaca dapat memahami teori sekaligus penerapannya dalam praktik bisnis secara menyeluruh.
Resume buku Accounting All In One For Dummies
Buku Accounting All-in-One For Dummies memberikan penjelasan menyeluruh tentang akuntansi, mulai dari dasar hingga aplikasi tingkat lanjut. Di bagian awal, buku ini membahas konsep pembukuan dasar, persamaan akuntansi, penggunaan jurnal dan buku besar, serta metode akuntansi berbasis kas dan akrual.
Selanjutnya, buku ini menjelaskan pencatatan berbagai transaksi bisnis seperti pembelian, penjualan, penggajian, dan pajak, kemudian membahas proses penyesuaian dan penutupan akun. Setelah itu, fokus beralih pada penyusunan laporan keuangan utama, termasuk laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan ekuitas, lengkap dengan teknik analisis laporan tersebut.
Selain akuntansi keuangan, buku ini juga mengulas akuntansi manajerial yang meliputi pembuatan anggaran, analisis biaya, penetapan harga, dan perencanaan bisnis. Di bagian akhir, buku ini menyoroti aspek audit dan pencegahan kecurangan, termasuk pengendalian internal dan berbagai bentuk fraud.
Dengan cakupan yang komprehensif dan praktis, buku ini cocok sebagai referensi bagi siapa saja yang ingin memahami akuntansi, baik untuk pembelajaran maupun keperluan bisnis
Nama : Fakhrana Permatasari
NPM : 2513031080
Resume buku Accounting Basics
Buku tersebut membahas tentang Akuntansi yang merupakan proses pencatatan seluruh transaksi bisnis serta penyusunan laporan keuangan yang menggambarkan aset, kewajiban, dan hasil operasional perusahaan sesuai dengan prinsip GAAP. Banyak bisnis mengalami kegagalan akibat kurangnya perencanaan, modal, pengetahuan, dan manajemen, sehingga akuntansi memiliki peran penting dalam menyediakan informasi yang teratur dan sesuai standar guna mendukung pengambilan keputusan. Jenis usaha (jasa, perdagangan, atau manufaktur) dan bentuk organisasi (perorangan, firma, korporasi, atau LLC) sangat memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan. Selain itu, dalam menjalankan bisnis, sangat dianjurkan untuk mendapatkan dukungan dari para profesional seperti akuntan, pengacara, bankir, dan investor.
Dalam pencatatan, metode yang digunakan bisa berupa basis kas atau basis akrual, serta sistem tunggal atau ganda. Akuntansi berbasis akrual mencatat pendapatan saat diperoleh dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan kapan kas diterima atau dibayarkan. Pembukuan dasar berfokus pada lima kategori utama, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Untuk memudahkan pengelolaan, digunakan chart of accounts, yakni daftar akun yang disusun secara sistematis (dengan kode 100 untuk aset, 200 untuk kewajiban, 300 untuk ekuitas, 400 untuk pendapatan, dan 500 untuk beban).
Sistem pencatatan double-entry mengutamakan keseimbangan pada setiap transaksi di mana jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit. Debit menunjukkan sisi kiri dan kredit sisi kanan; aset dan beban bertambah melalui debit, sedangkan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan bertambah melalui kredit. Pencatatan dimulai dari jurnal, yaitu catatan awal transaksi berurutan berdasarkan waktu, yang kemudian dipindahkan ke buku besar atau ledger, yang menunjukkan saldo setiap akun.
Resume buku Accounting Principles: A Business Perspektive Volume 1 Financial Accounting
Buku Accounting Principles: A Business Perspective (Vol. 1 – Financial Accounting) menjelaskan akuntansi sebagai bahasa bisnis yang penting untuk menyediakan informasi keuangan yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak internal seperti manajemen maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat luas. Pada bagian awal, buku ini mengulas sejarah akuntansi, tugas akuntan, kesempatan karier, serta membedakan antara akuntansi keuangan yang fokus pada laporan eksternal dan akuntansi manajerial yang digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan.
Kemudian, buku ini menguraikan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi, penerapan aturan debit dan kredit, pembukuan dalam jurnal dan buku besar, hingga siklus akuntansi yang mencakup penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan penutupan akun. Selanjutnya, dibahas teori akuntansi, prinsip-prinsip dasar, konvensi, dan kerangka konseptual yang menjadi landasan pelaporan keuangan. Topik khusus dalam akuntansi keuangan juga dipelajari secara mendalam, termasuk transaksi perusahaan dagang, pengelolaan persediaan, pengendalian kas, piutang, aset tetap dan tak berwujud, modal pemegang saham, obligasi, serta laporan arus kas. Buku ini juga mengajarkan metode analisis laporan keuangan menggunakan berbagai rasio untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Di bagian akhir, buku mengenalkan akuntansi manajerial dengan membahas cara menghitung biaya kerja (job costing), biaya produksi, laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur, dan bagaimana informasi tersebut digunakan dalam pengambilan keputusan manajerial. Setiap bab dilengkapi dengan studi kasus nyata, analisis laporan tahunan dari perusahaan besar seperti Coca-Cola dan The Home Depot, latihan soal, serta pembahasan etika dan pengembangan kemampuan berpikir kritis agar pembaca dapat memahami teori sekaligus penerapannya dalam praktik bisnis secara menyeluruh.
Resume buku Accounting All In One For Dummies
Buku Accounting All-in-One For Dummies memberikan penjelasan menyeluruh tentang akuntansi, mulai dari dasar hingga aplikasi tingkat lanjut. Di bagian awal, buku ini membahas konsep pembukuan dasar, persamaan akuntansi, penggunaan jurnal dan buku besar, serta metode akuntansi berbasis kas dan akrual.
Selanjutnya, buku ini menjelaskan pencatatan berbagai transaksi bisnis seperti pembelian, penjualan, penggajian, dan pajak, kemudian membahas proses penyesuaian dan penutupan akun. Setelah itu, fokus beralih pada penyusunan laporan keuangan utama, termasuk laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan ekuitas, lengkap dengan teknik analisis laporan tersebut.
Selain akuntansi keuangan, buku ini juga mengulas akuntansi manajerial yang meliputi pembuatan anggaran, analisis biaya, penetapan harga, dan perencanaan bisnis. Di bagian akhir, buku ini menyoroti aspek audit dan pencegahan kecurangan, termasuk pengendalian internal dan berbagai bentuk fraud.
Dengan cakupan yang komprehensif dan praktis, buku ini cocok sebagai referensi bagi siapa saja yang ingin memahami akuntansi, baik untuk pembelajaran maupun keperluan bisnis
BUKU Accounting All-in-One For Dummies
Tujuan Buku
Buku ini ditujukan untuk siapa saja yang ingin memahami akuntansi secara menyeluruh—baik pelajar, pelaku bisnis, maupun profesional. Dengan membagi materi menjadi beberapa bagian, buku ini membantu pembaca memahami proses akuntansi dari tahap paling dasar hingga ke tingkat lanjutan secara bertahap dan praktis.
Inti Materi yang Dibahas
1. Fondasi Akuntansi
Buku ini membuka pembahasan dengan menjelaskan prinsip dasar akuntansi, seperti fungsi utama pencatatan keuangan, struktur akun, serta hubungan antar komponen dalam sistem akuntansi. Tujuannya agar pembaca memahami bagaimana transaksi keuangan dicatat dan diproses dalam sistem.
2. Proses Pencatatan
Diperkenalkan cara mencatat transaksi ke dalam jurnal umum dan memindahkannya ke buku besar. Termasuk di dalamnya cara menangani transaksi kas, piutang, pembelian, dan pendapatan.
3. Penyesuaian Akun
Materi ini menjelaskan bagaimana perusahaan menyesuaikan catatan keuangannya menjelang akhir periode pelaporan, misalnya untuk mencatat penyusutan aset, akrual, dan beban yang belum dibayar.
4. Pembuatan Laporan Keuangan
Di sini pembaca belajar menyusun laporan utama seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Dibahas pula bagaimana masing-masing laporan ini saling terhubung dan memberikan gambaran kondisi finansial perusahaan.
5. Analisis Keuangan
Buku ini tidak hanya mengajarkan cara membuat laporan, tapi juga bagaimana menafsirkannya. Diperkenalkan alat bantu seperti analisis rasio, tren, dan perbandingan agar pembaca dapat menilai performa keuangan suatu entitas.
6. Penganggaran dan Perencanaan
Bagian ini fokus pada penyusunan anggaran operasional, bagaimana merencanakan pengeluaran, dan menyesuaikan strategi keuangan ketika ada perubahan situasi. Ini penting untuk pengendalian internal dan efisiensi usaha.
7. Mendukung Keputusan Bisnis
Pembaca diajak memahami bagaimana data akuntansi digunakan dalam pengambilan keputusan—seperti penentuan harga, estimasi keuntungan, dan evaluasi proyek atau investasi. Termasuk pembahasan tentang titik impas dan biaya tetap vs. variabel.
8. Manajemen Kas dan Pembelian
Ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan kas masuk dan keluar, serta strategi pembelian yang hemat dan efisien. Kontrol terhadap pengeluaran dan pengelolaan kewajiban juga dibahas.
9. Audit dan Pencegahan Kecurangan
Buku ini menutup dengan topik penting: bagaimana mengontrol sistem akuntansi agar terhindar dari kesalahan atau kecurangan, serta bagaimana audit internal dilakukan untuk menjamin keandalan laporan keuangan.
Kesimpulan
Buku ini adalah panduan lengkap untuk memahami bagaimana akuntansi bekerja dalam dunia nyata. Tidak hanya soal mencatat angka, tetapi juga bagaimana informasi tersebut diolah dan digunakan untuk menjalankan bisnis secara bijak, efisien, dan bertanggung jawab. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan pendekatan bertahap, buku ini cocok untuk siapa pun yang ingin belajar akuntansi dari nol hingga mahir.
e-book Edwards_Accounting PrinciplesVol1
Buku ini merupakan pengantar lengkap untuk memahami akuntansi keuangan, ditujukan bagi pemula yang ingin mengenal bagaimana bisnis mencatat dan melaporkan transaksi keuangannya. Penulis menyusun materi secara bertahap—dari konsep paling mendasar hingga proses teknis penyusunan laporan keuangan—agar pembaca bisa mengikuti alur dengan jelas, meskipun tanpa latar belakang akuntansi sebelumnya.
A. Akuntansi dan Perannya dalam Bisnis
Di bagian awal, dijelaskan bahwa akuntansi bukan sekadar mencatat angka, tetapi berperan sebagai alat komunikasi keuangan. Setiap transaksi bisnis perlu dicatat dan dilaporkan agar pemilik, investor, dan pihak lain bisa memahami kondisi keuangan perusahaan. Akuntansi membantu mereka membuat keputusan—apakah akan berinvestasi, memberi pinjaman, atau mengambil tindakan manajerial tertentu.
Selain itu, buku ini juga memperkenalkan prinsip-prinsip dasar seperti:
Entitas ekonomi (memisahkan keuangan pribadi dan bisnis),
Kelangsungan usaha (asumsi bahwa bisnis akan terus berjalan),
Periode akuntansi (pembagian waktu untuk pelaporan keuangan),
serta biaya historis (aset dicatat berdasarkan harga perolehannya).
B. Siklus Akuntansi: Dari Transaksi ke Laporan
Selanjutnya, buku menjelaskan proses siklus akuntansi—dimulai dari mencatat transaksi ke dalam jurnal umum, memindahkannya ke buku besar, menyusun neraca saldo, lalu membuat penyesuaian di akhir periode. Penyesuaian ini penting karena tidak semua transaksi langsung tercermin dalam kas (misalnya penyusutan, beban dibayar di muka, atau pendapatan yang masih harus diterima).
Setelah itu, pembaca diajarkan menyusun tiga laporan utama:
1. Laporan Laba Rugi – menggambarkan kinerja bisnis (untung atau rugi),
2. Neraca – menunjukkan posisi keuangan (aset, utang, modal),
3. Laporan Arus Kas – menjelaskan sumber dan penggunaan uang tunai.
Penutupan akun dilakukan di akhir periode untuk mempersiapkan pencatatan baru di periode berikutnya.
C. Transaksi Perusahaan Dagang dan Persediaan
Berbeda dari perusahaan jasa, perusahaan dagang melakukan jual beli barang, sehingga harus menghitung harga pokok penjualan (HPP) dan mengelola persediaan. Buku ini menjelaskan metode pencatatan seperti periodik dan perpetual, serta bagaimana diskon, retur, dan potongan penjualan dicatat.
D. Aset dan Kewajiban Keuangan
Dibahas juga bagaimana perusahaan mengelola piutang dari pelanggan (termasuk risiko piutang tak tertagih), serta mencatat kewajiban jangka pendek seperti utang dagang dan beban yang masih harus dibayar. Buku ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara aset lancar dan utang agar bisnis tetap sehat secara finansial.
E. Analisis dan Pemanfaatan Informasi Keuangan
Di bagian akhir, pembaca diajarkan untuk menganalisis laporan keuangan, tidak hanya membuatnya. Diperkenalkan berbagai rasio keuangan (seperti rasio lancar, profitabilitas, dan solvabilitas) untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja perusahaan secara lebih dalam. Analisis ini sangat penting bagi manajer dan pemilik usaha dalam mengambil keputusan bisnis.
• Kesimpulan
Buku ini membekali pembaca dengan pemahaman yang kuat tentang bagaimana sistem akuntansi bekerja, mulai dari pencatatan transaksi hingga pelaporan dan analisisnya. Penjelasannya tidak hanya teknis, tetapi juga kontekstual—menunjukkan bagaimana angka-angka dalam laporan keuangan benar-benar digunakan dalam praktik bisnis nyata.
Dengan gaya penulisan yang sistematis dan disertai contoh praktis, buku ini sangat cocok sebagai bahan ajar untuk pemula atau mahasiswa tingkat awal yang ingin memahami akuntansi dari nol.
e-book Accounting Basics Part 1
Buku ini dirancang sebagai pengantar bagi orang yang baru mempelajari akuntansi. Isinya membimbing pembaca dari pemahaman paling dasar tentang apa itu akuntansi sampai bagaimana menyusun laporan keuangan sederhana.
Akuntansi dan Perannya
Akuntansi digambarkan sebagai “bahasa bisnis” karena berfungsi mencatat aktivitas keuangan dan mengubahnya menjadi informasi yang bisa dipakai berbagai pihak. Dengan catatan yang sistematis, manajemen bisa menilai kinerja usaha, sementara investor atau kreditur dapat melihat posisi keuangan perusahaan sebelum membuat keputusan.
Konsep Utama: Persamaan Akuntansi
Dasar dari seluruh proses akuntansi adalah keseimbangan:
Kekayaan yang dimiliki (aset) selalu seimbang dengan sumbernya (utang dan modal).
Setiap transaksi — apakah membeli perlengkapan, menerima pendapatan, atau membayar utang — pasti mengubah dua sisi persamaan ini, tetapi keseimbangannya tetap terjaga.
Jenis Akun
Buku ini memperkenalkan lima kelompok utama yang dipakai dalam pencatatan:
Aset, yaitu sumber daya seperti kas, persediaan, atau peralatan.
Kewajiban, berupa utang atau janji pembayaran kepada pihak lain.
Modal pemilik, yakni hak yang tersisa setelah kewajiban dipenuhi.
Pendapatan, hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha.
Beban, semua pengeluaran yang timbul untuk menghasilkan pendapatan.
Proses Pencatatan
Setiap transaksi pertama kali ditulis di jurnal dengan aturan debit–kredit. Dari situ, data dipindahkan ke buku besar agar tersusun rapi berdasarkan akun. Langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo untuk memeriksa apakah pencatatan seimbang.
Penyesuaian
Tidak semua transaksi langsung tercatat pada waktunya. Misalnya, perlengkapan yang berkurang karena dipakai, atau pendapatan yang masih menunggu pembayaran. Untuk itu dibuat jurnal penyesuaian, sehingga catatan keuangan benar-benar mencerminkan kondisi akhir periode.
Laporan Keuangan
Tahap akhir adalah menyusun laporan keuangan, yang terdiri atas:
1. Laporan laba rugi untuk melihat untung atau rugi usaha.
2. Laporan perubahan modal untuk menunjukkan bagaimana ekuitas pemilik berubah.
3. Neraca sebagai gambaran posisi keuangan.
4. Laporan arus kas untuk menelusuri masuk keluarnya uang tunai.
Rangkaian Akuntansi
Secara sederhana, alurnya bisa digambarkan:
Transaksi → Jurnal → Buku Besar → Neraca Saldo → Penyesuaian → Neraca Saldo Baru → Laporan Keuangan.
Inti Buku
Accounting Basics Part 1 menekankan bahwa pemahaman akuntansi bukan sekadar soal angka, melainkan cara melihat keseimbangan keuangan sebuah usaha. Dengan menguasai prinsip dasar ini, pembaca memiliki bekal untuk mempelajari praktik akuntansi yang lebih kompleks.
1. Akuntansi dalam Dunia Bisnis
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, dan menyajikan informasi keuangan. Informasi ini sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk pihak internal (manajer, karyawan) maupun eksternal (investor, kreditor, pemerintah). Buku ini membedakan akuntansi keuangan yang berfokus pada laporan formal untuk pihak luar, dengan akuntansi manajerial yang lebih detail untuk mendukung keputusan internal.
2. Fungsi dan Peran Akuntansi
Akuntansi tidak hanya sebatas pembukuan, melainkan juga melibatkan analisis laporan keuangan, perancangan sistem, pengendalian internal, perencanaan anggaran, hingga audit. Hasil akhirnya adalah laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan laporan arus kas. Masing-masing laporan dipakai oleh pemilik, kreditur, pemerintah, maupun karyawan sesuai kebutuhan mereka.
3. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi dimulai dari analisis transaksi harian, pencatatan ke jurnal, posting ke buku besar, hingga penyusunan neraca saldo. Setelah itu dilakukan penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan penutupan akun di akhir periode. Aturan debit-kredit serta penggunaan T-account dijelaskan untuk menunjukkan bagaimana setiap transaksi memengaruhi laporan keuangan.
4. Penyesuaian dan Penyusunan Laporan
Pencatatan tidak hanya berdasarkan kas, tetapi juga basis akrual, yaitu pendapatan dan biaya diakui saat terjadi. Penyesuaian diperlukan untuk transaksi seperti pendapatan atau biaya dibayar di muka, akrual, serta depresiasi. Hal ini memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
5. Dasar Teori Akuntansi
Buku ini menekankan prinsip-prinsip penting seperti kesesuaian (matching), pengakuan pendapatan, konsistensi, materialitas, dan objektivitas. Selain itu, dibahas juga penerapan nilai wajar (fair value) yang semakin banyak digunakan dalam standar akuntansi internasional.
6. Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Dibanding perusahaan jasa, perusahaan dagang memiliki catatan tambahan seperti harga pokok penjualan (HPP), retur, diskon, dan potongan penjualan. Kinerja perusahaan dagang sering dilihat dari margin kotor, yaitu selisih antara penjualan dan HPP.
7. Pengendalian Kas dan Etika
Kas merupakan aset yang paling rentan disalahgunakan, sehingga perlu pengendalian internal melalui rekonsiliasi bank, kas kecil, dan pemisahan tugas. Etika profesi juga sangat ditekankan: akuntan harus jujur dan berintegritas, karena laporan yang menyesatkan bisa merugikan banyak pihak.
8. Investasi dan Pendanaan
Pembahasan meliputi akuntansi untuk investasi saham (metode biaya dan ekuitas), obligasi, hingga laporan konsolidasi perusahaan induk dan anak. Buku ini juga mengulas pendanaan jangka panjang seperti penerbitan obligasi, serta hubungan antara suku bunga dan harga obligasi.
9. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan tidak hanya dibuat, tetapi juga dianalisis. Teknik yang dijelaskan meliputi analisis rasio, analisis tren, serta laporan arus kas untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan. Analisis ini bermanfaat bagi investor, kreditur, maupun manajer perusahaan.
Kesimpulan
Buku Accounting Principles: A Business Perspective memberikan pemahaman komprehensif tentang akuntansi, mulai dari dasar hingga lanjutan. Akuntansi digambarkan bukan sekadar angka-angka, melainkan sarana komunikasi bisnis yang transparan dan akuntabel. Dengan akuntansi, perusahaan dapat menjalankan operasional lebih terukur, membangun kepercayaan, serta mendukung pengambilan keputusan yang tepat.