DISKUSI

DISKUSI

DISKUSI

Number of replies: 28

Berikan pendapat Anda setelah menyimak video tersebut!

In reply to First post

Re: DISKUSI

by MAYKE RIANSYAH -
Nama : Mayke Riansyah
NPM : 2413031047

Setelah saya menyimak isi dari video tersebut, terangkum sebagai berikut.
1. Peran Conceptual Framework
Menjadi dasar dalam penyusunan dan penerapan standar akuntansi.
Membantu konsistensi, transparansi, dan keterbandingan laporan keuangan.

2. Tujuan Measurement (Pengukuran)
Menentukan nilai yang digunakan untuk mengakui aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Menyediakan informasi yang relevan dan andal bagi pengguna laporan.

3. Basis Pengukuran Utama
Historical Cost → nilai perolehan awal.
Current Cost → biaya penggantian saat ini.
Fair Value → harga pasar yang bisa diperoleh dari transaksi wajar.
Value in Use / Fulfilment Value → nilai manfaat ekonomi di masa depan (diskonto).

4. Kelebihan & Kelemahan Tiap Basis
Historical cost: sederhana & objektif, tapi kurang relevan saat inflasi tinggi.
Fair value: relevan & mencerminkan kondisi pasar, tapi bisa subyektif tanpa pasar aktif.
Current cost: relevan untuk keputusan ekonomi, tapi sulit diukur.
Value in use: mencerminkan arus kas masa depan, tapi sangat bergantung pada asumsi.

5. Pertimbangan Pemilihan Basis
Relevansi vs. Faithful Representation (kesetiaan penyajian).
Keterbandingan antarperiode.
Biaya vs. manfaat (cost–benefit).

6. Penggunaan Campuran

Dalam praktik, standar akuntansi sering memakai campuran basis pengukuran, tergantung jenis akun (misalnya: aset keuangan diukur pada fair value, properti biasanya pada historical cost).

7. Implikasi pada Laporan Keuangan
Memengaruhi laba rugi dan posisi keuangan.
Bisa memunculkan volatilitas (misalnya fair value saat pasar berfluktuasi).
Menjadi bahan pertimbangan auditor dalam mengevaluasi kewajaran laporan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Ria Agustina -
Assalamu'alaikum wr, wb.
Nama : Ria Agustina
Npm : 2413031048

setelah saya menyimak video tersebut, video nya membahas tentang konsep pengukuran dalam laporan keuangan berdasarkan kerangka konsep dan standar akuntansi, terutama untuk aset dan kewajiban. Intinya, pengukuran ini penting agar nilai yang tercantum di laporan keuangan bisa menggambarkan kondisi yang akurat dan relevan, tidak hanya berdasarkan harga beli awal (historical cost), tapi juga nilai kini seperti nilai wajar (fair value), biaya kini (current cost), dan nilai pakai (value in use). Misalnya, aset yang dibeli dua tahun lalu mungkin sudah berubah nilainya saat ini karena faktor pasar, jadi kita bisa menggunakan nilai wajar untuk mencerminkan harga jual atau nilai pakai untuk mencerminkan manfaat ekonomi dari aset tersebut. Video juga menjelaskan bagaimana menghitung depresiasi dan nilai sekarang dari arus kas masa depan sebagai bagian dari pengukuran nilai pakai. Semua ini membantu membuat laporan keuangan lebih representatif dan berguna bagi pengambil keputusan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Anindia Maharani -
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Anindia Maharani
Npm: 2413031042

Video “Kerangka Pengukuran Laporan Keuangan ACCA (FR)” menjelaskan tentang konsep pengukuran dalam konteks akuntansi, terutama bagaimana cara mengukur aset dan liabilitas setelah pengakuan awal menggunakan berbagai pendekatan seperti biaya historis atau nilai wajar, tergantung pada seberapa relevan dan terpercaya informasi tersebut.

Materi ini menekankan bahwa tidak ada satu pendekatan pengukuran yang bisa digunakan untuk semua item, sehingga laporan keuangan umumnya menerapkan metode campuran, dengan mempertimbangkan aspek relevansi, representasi yang akurat, ketidakpastian dalam pengukuran, serta konteks model bisnis dari entitas.

Menurut pendapat saya, penyampaian materi ini cukup jelas dan terorganisir, dengan kekuatan pada penjelasan yang simpel dan relevan untuk persiapan ujian ACCA/IFRS, serta memberikan contoh aplikasi yang praktis.

Namun, ada beberapa kelemahan, seperti kedalaman bahasan yang tidak terlalu mendalam, kurangnya fokus pada kelemahan nilai wajar seperti risiko manipulasi atau fluktuasi, serta minimnya visualisasi sehingga materi terasa kurang nyata.

Sebagai kesimpulan, video ini bermanfaat sebagai materi awal dan tambahan untuk mahasiswa atau praktisi, namun idealnya dipadukan dengan studi tentang standar akuntansi yang ada dan latihan soal agar pemahaman menjadi lebih komprehensif.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Vina Rahmadani -
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
izin memperkenalkan diri
nama: Vina Rahmadani
npm: 2413031067

Setelah menonton video “Framework – Measurement – ACCA Financial Reporting (FR)”, saya berpendapat bahwa materi yang disajikan cukup komprehensif dan relevan untuk mendukung pemahaman mahasiswa maupun calon akuntan mengenai konsep pengukuran dalam kerangka pelaporan keuangan. Penyampaian instruktur jelas dan runtut, dimulai dari definisi, tujuan, hingga berbagai basis pengukuran seperti biaya historis, nilai kini, nilai realisasi neto, dan nilai wajar. Hal ini memberi gambaran terstruktur tentang bagaimana standar akuntansi mengarahkan entitas dalam menentukan nilai elemen laporan keuangan.

Kekuatan utama video ini adalah penggunaan ilustrasi dan contoh praktis. Saat membahas nilai kini misalnya, instruktur tidak hanya menjelaskan teori tetapi juga menampilkan perhitungan diskonto untuk menilai arus kas masa depan. Dengan cara ini, konsep yang abstrak menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu, penekanan pada relevansi topik terhadap ujian ACCA FR membuat video ini semakin bermanfaat, karena penonton dapat langsung menghubungkannya dengan kebutuhan ujian.

Meski demikian, ada beberapa keterbatasan. Video lebih menekankan pemahaman dasar sehingga aspek mendalam, seperti kelemahan metode pengukuran atau tantangan pada instrumen keuangan kompleks, tidak banyak dibahas. Sensitivitas terhadap asumsi, misalnya tingkat diskonto atau estimasi arus kas, juga kurang dieksplorasi padahal sangat memengaruhi hasil pengukuran. Secara keseluruhan, video ini merupakan fondasi yang baik untuk memahami konsep pengukuran dalam akuntansi. Materi yang disajikan jelas, ringkas, dan relevan bagi persiapan ujian ACCA FR. Namun, untuk memperdalam pemahaman, penonton tetap perlu melengkapinya dengan bacaan IFRS serta latihan soal agar pengetahuan lebih komprehensif.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Nina Oktaviana -

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Nama: Nina Oktaviana

NPM :2413031057

Menurut saya, video  pengantar untuk Ujian Pelaporan Keuangan (FR) ACCA ini memberikan informasi awal yang cukup jelas tentang cakupan ujian FR. Video tersebut menjelaskan bahwa materi yang dipelajari dalam FR sangat berkaitan dengan standar akuntansi internasional, pembuatan laporan keuangan, dan kemampuan analisis terhadap laporan perusahaan. Dalam video tersebut dibahas bahwa mata ujian Financial Reporting (FR) meliputi beberapa topik penting yang perlu dikuasai oleh peserta. Pertama, ada kerangka konseptual dan regulasi pelaporan keuangan, yang mencakup dasar-dasar teori dan aturan yang menjadi panduan dalam penyusunan laporan. Bagian ini krusial agar peserta dapat memahami tujuan pelaporan keuangan dan prinsip yang digunakan secara global.

Selanjutnya, dibahas mengenai standar akuntansi internasional (IFRS). Standar ini mencakup berbagai isu, seperti pengakuan dan penilaian aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, serta beban. Peserta perlu memahami bagaimana standar tersebut diterapkan dalam praktik akuntansi sehari-hari.

Ketiga, video juga membahas tentang laporan keuangan perusahaan. Materi ini berfokus pada cara menyusun laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Peserta juga diharapkan bisa menganalisis laporan tersebut untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan.

Di samping itu, terdapat materi mengenai laporan konsolidasi atau penyusunan laporan keuangan untuk grup perusahaan. Ini melibatkan penggabungan laporan dari anak perusahaan dengan perusahaan induk, termasuk penanganan isu seperti kepemilikan minoritas, penghapusan transaksi antar perusahaan, dan perhitungan goodwill.

Terakhir, terdapat juga pembahasan mengenai topik-topik lanjutan seperti instrumen keuangan, perubahan dalam kebijakan akuntansi, dan kejadian setelah tanggal laporan. Topik-topik ini biasanya lebih rumit, namun sangat penting untuk dipahami karena sering muncul dalam ujian.



In reply to First post

Re: DISKUSI

by Fadhilah Izdihar -
Nama : Fadhilah Izdihar
NPM : 2413031068

Setelah saya simak Video tersebut menjelaskan mengenai measurement (pengukuran) dalam kerangka konseptual akuntansi pada mata kuliah ACCA Financial Reporting. Pengukuran adalah proses menentukan nilai yang layak dicatat untuk aset, liabilitas, pendapatan, maupun beban. Terdapat beberapa basis pengukuran yang umum digunakan, yaitu historical cost (biaya perolehan), current cost (biaya saat ini), realizable value (nilai realisasi), present value (nilai kini), dan fair value (nilai wajar).

Pemilihan basis pengukuran bergantung pada sejauh mana informasi yang dihasilkan memenuhi unsur relevansi dan reliabilitas bagi para pengguna laporan keuangan. Penggunaan metode pengukuran juga ditentukan oleh karakteristik elemen yang diukur, kondisi pasar, serta tujuan pelaporan. Video ini menekankan bahwa meskipun setiap metode memiliki keunggulan, terdapat pula keterbatasan, seperti ketergantungan pada estimasi, adanya ketidakpastian nilai pasar, serta kemungkinan perbedaan hasil antarperusahaan.

Dengan demikian, pemahaman tentang measurement tidak hanya penting untuk pencatatan, tetapi juga untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Arshella Cahya Yuniarti -
Nama: Arshella Cahya Yuniarti
Npm: 2413031058

Menurut saya, video ini menekankan bahwa pengukuran dalam laporan keuangan tidak hanya sebatas menuliskan angka, melainkan bagaimana angka tersebut mampu menyampaikan informasi yang relevan serta dapat dipercaya bagi para penggunanya. Ada beberapa dasar pengukuran yang bisa dipakai, seperti biaya historis, nilai wajar, maupun biaya saat ini, dan masing-masing memiliki sisi positif serta kelemahannya sendiri. Menurut pandangan saya, persoalan utama terletak pada upaya menjaga keseimbangan antara relevansi dan keandalan: nilai wajar memang lebih menggambarkan kondisi terkini, namun terkadang sulit dibuktikan, sementara biaya historis lebih mudah diverifikasi tetapi sering kali sudah tidak sesuai dengan keadaan saat ini. Oleh sebab itu, saya merasa keterbukaan dalam menjelaskan asumsi maupun metode yang dipakai sangatlah penting. Dari tayangan ini saya menyadari bahwa laporan keuangan bukan hanya sekadar angka hasil hitungan, tetapi juga mencerminkan pilihan kebijakan, pertimbangan, serta tanggung jawab manajemen untuk menghadirkan informasi yang jujur dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Rahma Dwi Gishela -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh bu
Nama: Rahma Dwi Gishela
NPM: 2413031038
Kelas: 24B

Jadi, setelah simak video tersebut membahas tentang “Kerangka Pengukuran Laporan Keuangan ACCA (FR)”, dapat dirangkum bahwa video ini menjelaskan konsep Conceptual Framework dalam akuntansi, khususnya terkait pengukuran aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban setelah pengakuan awal. Framework ini berperan sebagai dasar penyusunan dan penerapan standar akuntansi, sehingga mampu meningkatkan konsistensi, transparansi, dan keterbandingan laporan keuangan.

Tujuan utama pengukuran adalah menentukan nilai yang relevan dan andal agar informasi dalam laporan keuangan dapat dipahami pengguna. Untuk itu, terdapat beberapa basis pengukuran utama, yaitu:

Historical cost → mencatat berdasarkan nilai perolehan awal; sederhana dan objektif, tetapi kurang relevan saat inflasi tinggi.

Current cost → biaya penggantian saat ini; relevan untuk keputusan ekonomi, namun sulit diukur.

Fair value → harga pasar dari transaksi wajar; relevan dan mencerminkan kondisi pasar, tetapi berisiko subjektif jika pasar tidak aktif.

Value in use/Fulfilment value → nilai manfaat ekonomi masa depan (diskonto); mencerminkan arus kas masa depan, tetapi sangat bergantung pada asumsi.

Dalam praktik, tidak ada satu basis pengukuran yang cocok untuk semua akun, sehingga standar akuntansi umumnya menggunakan metode campuran. Contohnya, aset keuangan sering diukur pada nilai wajar, sedangkan properti biasanya dicatat dengan historical cost. Pemilihan basis ini dipengaruhi oleh pertimbangan relevansi, faithful representation, keterbandingan antarperiode, serta cost–benefit.

Implikasinya, pengukuran dapat memengaruhi laba rugi maupun posisi keuangan, bahkan menimbulkan volatilitas jika memakai fair value ketika pasar berfluktuasi. Hal ini juga menjadi perhatian auditor dalam menilai kewajaran laporan keuangan
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Maya Lisnawati -
Assalamualaikum
Nama: Maya Lisnawati
NPM: 2413031043

Video ini membahas tentang kerangka kerja pengukuran dalam pelaporan keuangan ACCA Financial Reporting (FR), dengan fokus pada basis pengukuran aset dan liabilitas sesuai standar IFRS. Pengantar menjelaskan pentingnya pengukuran untuk memberikan informasi relevan dan andal bagi pengguna laporan keuangan. Basis utama yang dibahas meliputi historical cost, yaitu biaya perolehan awal dikurangi depresiasi; current cost, berdasarkan biaya penggantian saat ini; realisable value, nilai penjualan dalam kondisi normal; serta present value, yang mendiskontokan arus kas masa depan. Fair value menjadi sorotan utama, didefinisikan sebagai harga transaksi teratur antara peserta pasar, dengan hierarki level 1 hingga 3, dan sering digunakan dalam standar seperti IAS 16 atau IFRS 13. Video juga membahas pemilihan basis pengukuran berdasarkan faktor relevansi, keandalan, serta biaya versus manfaat sesuai Conceptual Framework. Contoh aplikasi diberikan untuk properti, investasi, dan liabilitas, menekankan bahwa tidak ada basis sempurna dan pilihan tergantung sifat aset.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Dini Hanifa -
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama: Dini Hanifa
NPM: 2413031055

Pengukuran dalam laporan keuangan sangat penting supaya informasi yang disajikan tidak hanya angka, tapi benar-benar bisa dipercaya dan berguna bagi pengguna laporan seperti investor atau kreditor. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa ada beberapa dasar pengukuran seperti biaya historis dan nilai wajar. Nilai wajar sendiri adalah harga pasar terkini yang menunjukkan berapa sebenarnya suatu aset atau kewajiban bernilai jika dijual atau diselesaikan saat ini.

Menurut saya, penggunaan nilai wajar sangat bermanfaat karena menggambarkan nilai ekonomi yang lebih nyata dan up-to-date dibanding biaya historis yang hanya mencatat harga beli dulu. Namun, nilai wajar ini juga punya tantangan karena kadang sulit diukur secara tepat, terutama jika pasar tidak aktif atau data kurang tersedia. Jadi, pengukuran harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan metode yang sesuai supaya laporan tetap akurat dan bisa dipercaya.

Kesimpulannya, video ini memberikan pemahaman bahwa memilih dasar pengukuran dalam akuntansi tidak boleh sembarangan. Kita harus mengutamakan relevansi dan keandalan informasi. Nilai wajar memberi gambaran kondisi sekarang, tapi tantangan penerapannya harus diatasi agar laporan tidak jadi membingungkan. Jadi, penting bagi akuntan untuk memahami berbagai dasar pengukuran dan panduan standar, supaya laporan keuangan bisa menyampaikan informasi sejelas dan sejujur mungkin.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Rizky Widyaningrum -
Nama: Rizky Widyaningrum
NPM: 2413031060

Setelah saya menyimak video tersebut pendapat saya adalah
Basis pengukuran adalah cara untuk menentukan nilai yang ditulis dalam laporan keuangan tentang apa yang dimiliki atau harus dibayar oleh perusahaan. Tujuannya supaya angka yang ditampilkan bisa menjelaskan kondisi sebenarnya dan mudah dipahami orang yang membaca laporan itu. Ada beberapa cara mengukur nilai ini. Pertama, menggunakan biaya awal saat barang dibeli atau dibuat. Kedua, menggunakan nilai pasar saat ini, yaitu berapa harga barang itu jika dijual sekarang. Ketiga, menggunakan biaya jika barang harus dibeli lagi sekarang, terutama jika barang itu sulit ditemukan di pasar. Terakhir, menggunakan nilai manfaat yang didapat dari barang tersebut di masa depan, diperhitungkan dengan nilai uang sekarang. Dengan memakai cara-cara ini secara tepat, laporan keuangan menjadi lebih jelas dan berguna bagi orang yang ingin mengetahui keadaan keuangan perusahaan. Aturan dan standar akuntansi sudah menjelaskan bagaimana memilih cara pengukuran yang paling sesuai untuk setiap jenis barang atau utang.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Adzra Ati'iqah -
nama : Adzra Ati'iqah
npm : 2413031056

Pengertian Measurement (Pengukuran)
Measurement dalam akuntansi adalah proses menentukan nilai moneter untuk setiap elemen laporan keuangan (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban). Tujuannya agar informasi bisa digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Basis Pengukuran Utama
Historical Cost = nilai aset dicatat sebesar biaya perolehan awal.
Current Cost = nilai aset dihitung berdasarkan biaya perolehan saat ini.
Realizable/Settlement Value = nilai yang akan diterima jika aset dijual, atau jumlah kas yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas.
Present Value = nilai kini dari arus kas masuk atau keluar di masa depan.
Fair Value = harga yang akan diterima untuk menjual aset atau dibayar untuk mengalihkan kewajiban dalam transaksi pasar wajar.

Pertimbangan dalam Pemilihan Basis Pengukuran
Relevansi = informasi harus berguna untuk memprediksi atau mengevaluasi keputusan ekonomi.
Faithful Representation (keandalan) = informasi harus dapat dipercaya, bebas dari bias, dan dapat diverifikasi.
Kadang ada trade-off: misalnya fair value relevan tapi tidak selalu mudah diverifikasi di pasar yang tidak aktif.

Keterkaitan dengan Kerangka Konseptual IFRS
IFRS menekankan bahwa tidak ada satu basis pengukuran yang berlaku untuk semua situasi. Penggunaan bisa berbeda tergantung jenis aset, liabilitas, serta tujuan laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan sering menggunakan mixed measurement basis (kombinasi beberapa dasar pengukuran).

Pengukuran adalah aspek penting dalam pelaporan keuangan. Tidak ada satu metode yang selalu benar, melainkan harus disesuaikan dengan relevansi, keandalan, dan konteks. Pemahaman terhadap basis pengukuran membantu akuntan membuat laporan keuangan yang lebih transparan dan bermanfaat.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Murni Solekha -
Nama: Murni Solekha
NPM: 2413031061

Vidio tersebuat membahas tengtang pengukuran dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan ACCA Financial Reporting. Inti materinya adalah mengenai penggunaan basis pengukuran yang tepat untuk aset dan kewajiban agar angka yang disajikan dalam laporan keuangan memiliki relevansi dan dapat dipercaya. Vidio menjelaskan berbagai basis pengukuran seperti biaya historis, nilai wajar, biaya sekarang, serta nilai pakai atau nilai pemenuhan, serta memberikan contoh perhitungan praktis untuk masing-masing basis tersebut. Penjelasan ini membantu memahami bagaimana nilai aset dan kewajiban dihitung dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi, sehingga laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang akurat dan aktual tentang kondisi keuangan entitas. Dengan demikian, video ini menegaskan pentingnya pengukuran yang benar dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat digunakan secara efektif oleh para pengguna laporan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by ALZIRAH SABRINA -
Nama: Alzirah Sabrina
NPM: 2413031049

Setelah menyimak video tersebut, saya berpendapat bahwa topik measurement dalam akuntansi bukan hanya sekadar aturan teknis, melainkan juga mencerminkan cara pandang kita terhadap informasi keuangan. Video itu menekankan bahwa ada beberapa dasar pengukuran yang bisa digunakan, seperti biaya historis, nilai wajar, biaya kini, hingga value in use. Menurut saya, setiap metode ibarat kacamata yang berbeda biaya historis memberi pandangan stabil dan mudah diverifikasi, sedangkan nilai wajar menghadirkan relevansi karena sesuai dengan kondisi pasar saat ini.

Bagi saya pribadi, hal yang menarik dari pembahasan measurement adalah adanya dilema antara relevansi dan keandalan. Jika laporan keuangan terlalu menekankan relevansi melalui nilai wajar, maka risikonya bisa kurang stabil karena dipengaruhi fluktuasi pasar. Sebaliknya, jika hanya mengandalkan biaya historis, informasi bisa jadi kurang berguna untuk pengambilan keputusan yang membutuhkan data terkini. Oleh karena itu, saya setuju bahwa kombinasi dasar pengukuran lebih tepat diterapkan, karena mampu menghadirkan keseimbangan antara keandalan data dan relevansinya bagi pengguna laporan keuangan.

Dengan demikian, menurut saya measurement bukan hanya angka yang tercatat dalam laporan, melainkan wujud tanggung jawab akuntan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. Video tersebut mengingatkan saya bahwa laporan keuangan bukan sekadar formalitas, melainkan sarana komunikasi yang memengaruhi kepercayaan publik terhadap perusahaan. Jika measurement dilakukan secara tepat, laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi yang adil, jujur, dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Olivia Rahma Dani -
Nama : Olivia Rahma Dani
Npm : 2413031039

Video diatas membahas tentang Pengukuran merupakan bagian penting dalam penyusunan laporan keuangan karena menentukan seberapa besar jumlah yang akan diakui atas aset dan liabilitas. Proses ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip dalam Kerangka Konseptual, yaitu relevansi dan representasi yang setia, serta mempertimbangkan materialitas dan ketidakpastian pengukuran. Terdapat beberapa basis pengukuran utama yang digunakan dalam pelaporan keuangan. biaya historis mencerminkan nilai perolehan awal suatu aset atau kewajiban, yang kemudian disesuaikan melalui depresiasi, amortisasi, atau penurunan nilai. Nilai wajar adalah harga pasar saat ini yang digunakan dalam transaksi teratur antara pelaku pasar, dan mencerminkan nilai keluar (exit value); pengaturannya terdapat dalam IFRS 13. Biaya kini merupakan jumlah yang harus dibayar saat ini untuk memperoleh aset serupa, dan mencerminkan nilai masuk (entry value), umumnya digunakan untuk aset khusus yang tidak memiliki pasar aktif. Nilai pakai mengukur nilai kini dari manfaat ekonomi masa depan dari penggunaan aset, sementara untuk liabilitas, pendekatan serupa dikenal sebagai nilai pemenuhan, yaitu nilai kini dari arus kas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban. Pemilihan metode pengukuran yang tepat bergantung pada sifat aset atau liabilitas dan tujuan pelaporan, serta ditentukan lebih lanjut oleh standar akuntansi yang berlaku.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Nuzulliana 2413031064 -
Nama: Nuzulliana
NPM: 2413031064

Pendapat saya Setelah menyimak materi yang dibahas pada video tersebut ialah Isi materi video tersebut membahas tentang konsep pengukuran dalam kerangka laporan keuangan menurut ACCA Financial Reporting (FR). Dalam video ini dijelaskan bahwa pengukuran sangat penting karena menentukan angka-angka kuantitatif yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan, khususnya pada elemen aset dan kewajiban. Materi menyoroti berbagai basis pengukuran yang digunakan. Video ini juga menjelaskan bagaimana pengukuran yang berbeda memberikan nilai yang berbeda pada aset dan kewajiban dalam laporan posisi keuangan, serta pentingnya memenuhi kriteria relevansi dan representasi yang andal dalam pengukuran tersebut. Menurut pandangan pribadi, video tersebut sangat bermanfaat dan mudah dipahami dalam menjelaskan dasar-dasar berbagai metode pengukuran yang digunakan dalam akuntansi keuangan modern berdasarkan IFRS. Materi ini sangat relevan terutama bagi pelajar maupun praktisi yang tengah mempelajari ACCA Financial Reporting. Penyampaian yang terstruktur dan penggunaan contoh ilustratif efektif dalam memperjelas konsep-konsep pengukuran yang abstrak, sehingga membantu meningkatkan pemahaman secara praktis dalam penyusunan serta analisis laporan keuangan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Asnia Sundari -
Nama: Asnia Sundari
NPM: 2413031040

Setelah menyimak video tersebut, saya memahami bahwa pentingnya measurement dalam pelaporan keuangan menurut Conceptual Framework FASB dan ACCA. Measurement adalah proses menentukan nilai numerik aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Ada beberapa basis pengukuran utama:

1. Historical cost, yaitu harga asli pembelian dikurangi depresiasi;
2. Fair value, harga yang bisa diperoleh jika aset dijual saat ini atau kewajiban diselesaikan sekarang (exit price);
3. Current cost, biaya untuk membeli aset serupa saat ini (entry price);
4. Value in use, nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.

Setiap basis ini punya kegunaan dan konteks berbeda, tergantung jenis aset dan situasi ekonomi. Misalnya, fair value sering dipakai untuk aset yang mudah diperdagangkan, sementara current cost lebih cocok untuk aset khusus yang sulit nilainya. Video juga menekankan pentingnya kualitas seperti faithful representation dan relevance agar angka yang dilaporkan bisa dipercaya dan berguna untuk pengambilan keputusan.

Sekian, terima kasih bu.

In reply to First post

Re: DISKUSI

by Danu Akta Alam -
Assalamualaikum wr. wb.
Nama : Danu Akta Alam
NPM : 2413031052

video tersebut menjelaskan berbagai dasar pengukuran dalam pelaporan keuangan seperti biaya historis, nilai wajar, dan nilai kini, serta pentingnya memilih metode yang sesuai dengan karakteristik aset atau kewajiban. Video ini menekankan bahwa tidak ada satu metode pengukuran yang cocok untuk semua kondisi, sehingga pemilihannya harus mempertimbangkan ketersediaan data pasar, keandalan estimasi, dan relevansi informasi bagi pengguna laporan keuangan. Saya berpendapat bahwa kerangka konseptual berperan penting dalam membantu konsistensi dan transparansi pelaporan, meskipun dalam praktiknya masih terdapat tantangan seperti keterbatasan pasar aktif dan perbedaan kemampuan dalam melakukan estimasi yang akurat.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Virginia Shaulan Zailani -
Nama: Virginia Shaulan Zailani
NPM: 2413031069

Setelah menonton video tersebut, saya merasa penjelasan tentang framework dan measurement dalam pelaporan keuangan sangat membantu memperjelas pemahaman saya. Saya jadi lebih paham bahwa laporan keuangan tidak hanya sekadar angka, tetapi merupakan hasil dari pilihan metode pengukuran seperti historical cost atau fair value.

Menurut saya, hal ini penting karena membuat saya lebih kritis ketika membaca laporan keuangan—tidak hanya menerima angka apa adanya, tetapi juga mempertimbangkan dasar pengukurannya. Meski begitu, saya juga menyadari adanya keterbatasan, misalnya subjektivitas dalam estimasi. Secara pribadi, video ini memotivasi saya untuk memperkuat pemahaman teori agar bisa menilai laporan keuangan secara lebih objektif.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Az Zahra Syahlia Putri -
Assalamualaikum bu
Izin memperkenalkan diri
Nama : Az Zahra Syahlia Putri
Npm ; 2413031041

Menurut saya, video ini menekankan bahwa pengukuran dalam laporan keuangan tidak hanya sebatas menuliskan angka, melainkan bagaimana angka tersebut mampu menyampaikan informasi yang relevan serta dapat dipercaya bagi para penggunanya.
Tujuan utama pengukuran adalah menentukan nilai yang relevan dan andal agar informasi dalam laporan keuangan dapat dipahami pengguna. Untuk itu, terdapat beberapa basis pengukuran utama, yaitu:
Historical cost
Current cost
Fair value
Value in use/Fulfilment value
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Anggit Yunizar -
Nama : Anggit Yunizar
NPM : 2413031046
Setelah menonton video yang membahas mengenai “Kerangka Pengukuran Laporan Keuangan ACCA (FR)”, dapat disimpulkan bahwa video tersebut menjelaskan tentang kerangka konseptual dalam akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pengukuran aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban setelah pengakuan awal. Kerangka ini berfungsi sebagai fondasi dalam penyusunan dan penerapan standar akuntansi untuk meningkatkan konsistensi, transparansi, serta kemampuan membandingkan laporan keuangan. Tujuan utama dari pengukuran adalah menetapkan nilai yang relevan dan andal agar informasi dalam laporan keuangan dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna. Terdapat beberapa basis pengukuran utama, yaitu biaya historis, biaya saat ini, nilai wajar, dan nilai guna atau nilai pemenuhan. Biaya historis mencatat nilai berdasarkan harga pembelian awal yang sederhana dan objektif, tetapi kurang relevan saat terjadi inflasi tinggi. Biaya saat ini mencerminkan biaya pengganti yang berlaku saat ini, relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, namun sulit diukur. Nilai wajar didasarkan pada harga pasar dari transaksi yang adil, relevan dan mencerminkan kondisi pasar, tetapi berisiko subjektif jika pasar tidak aktif. Sementara itu, nilai guna atau nilai pemenuhan menggambarkan manfaat ekonomi di masa depan yang didiskontokan, sehingga mencerminkan aliran kas mendatang, tetapi sangat bergantung pada asumsi. Dalam praktiknya, tidak ada satu basis pengukuran yang sesuai untuk semua akun, sehingga standar akuntansi biasanya menggunakan pendekatan campuran. Misalnya, aset keuangan sering diukur menggunakan nilai wajar, sedangkan properti dicatat berdasarkan biaya historis. Pemilihan basis pengukuran dipengaruhi oleh pertimbangan relevansi, representasi yang akurat, kemampuan membandingkan antarperiode, serta keseimbangan antara biaya dan manfaat. Implikasinya, pengukuran dapat memengaruhi laporan laba rugi maupun posisi keuangan, bahkan menimbulkan volatilitas apabila menggunakan nilai wajar saat pasar berfluktuasi. Kondisi ini juga menjadi perhatian penting bagi auditor dalam menilai kewajaran laporan keuangan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Najwa Denita Syafitri -
Assalamu'alaikum wr, wb.
Nama : Najwa Denita Syafitri
Npm : 2413031065

Video diatas menjelaskan tentang measurement (pengukuran) dalam Conceptual Framework akuntansi (ACCA FR). (Measurement) Pengukuran adalah cara menetapkan nilai aset, kewajiban, pendapatan, atau beban agar bisa dilaporkan dalam laporan keuangan. Tujuannya agar laporan keuangan tetap relevan dan sesuai dengan kondisi nyata. Historical cost (biaya historis), yaitu nilai berdasarkan saat perolehan awal, current value / nilai kini, yaitu menyesuaikan dengan kondisi pasar sekarang. Contohnya fair value, value in use, dan current cost. Saat memilih cara pengukuran, harus memperhatikan karakteristik dari aset atau kewajiban, seberapa besar manfaat ekonomi yang akan dihasilkan, tingkat ketidakpastian dalam estimasi, biaya untuk mengukur, konsistensi agar bisa dibandingkan antar periode. Kelebihan dan kekurangan setiap basis yaitu, historical cost mudah diverifikasi tapi mungkin kurang relevan kalau nilai pasar berubah, current / fair / value in use lebih relevan dengan kondisi nyata, namun bisa subjektif dan membutuhkan estimasi.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Alfiya Nadhira Syifa -
Nama: Alfiya Nadhira Syifa
NPM: 2413031037

Setelah saya menyimak video yang berjudul “Framework - Measurement - ACCA Financial Reporting (FR)” dapat saya rangkum yaitu video ini membahas bagaimana cara menentukan dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan. Dijelaskan bahwa ada beberapa metode pengukuran seperti biaya historis, nilai wajar, biaya kini, nilai realisasi bersih, dan nilai kini. Pemilihan metode tersebut harus disesuaikan dengan tujuan laporan keuangan dan kondisi perusahaan. Dua hal penting yang menjadi pertimbangan utama yaitu relevansi, agar informasi berguna untuk pengambilan keputusan, dan penyajian yang jujur atau dapat dipercaya sehingga tidak menyesatkan pengguna laporan.

Selain itu, video ini juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara keandalan dan biaya dalam menentukan metode pengukuran. Jika nilai wajar sulit ditentukan karena tidak ada pasar yang aktif, maka biaya historis bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan realistis. Setiap ketidakpastian dalam proses penilaianjuga perlu dijelaskan secara terbuka melalui pengungkapan asumsi atau estimasi yang digunakan. Secara keseluruhan, video ini menekankan bahwa standar seperti IFRS membantu perusahaan memilih dasar pengukuran yang paling tepat agar laporan keuangan tetap relevan, transparan, dan dapat dipercaya oleh para pemakainya.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Laura Aulia Novriandila Laura -
Assalamu'alaikum wr, wb.
Nama : Laura Aulia Novriandila
Npm : 2413031051

Menurut pendapat saya, materi tentang measurement (pengukuran) dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan sangat penting karena menjadi dasar dalam menentukan seberapa akurat dan relevan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Pengukuran bukan sekadar proses teknis menghitung nilai aset atau liabilitas, tetapi mencerminkan bagaimana sebuah entitas menggambarkan kondisi ekonominya kepada para pengguna laporan keuangan.

Saya setuju bahwa tidak ada satu metode pengukuran yang cocok untuk semua situasi. Biaya historis memberikan stabilitas dan keandalan karena berbasis pada transaksi nyata, tetapi sering kali kurang relevan terhadap kondisi pasar saat ini. Sebaliknya, nilai wajar lebih menggambarkan nilai ekonomi terkini, namun berisiko subjektif karena bergantung pada estimasi dan kondisi pasar yang fluktuatif. Oleh karena itu, penggunaan basis campuran dalam praktik merupakan pendekatan yang realistis.

Secara keseluruhan, saya menilai bahwa topik ini menekankan pentingnya keseimbangan antara relevansi dan keandalan informasi. Pengukuran yang baik tidak hanya mengikuti standar akuntansi, tetapi juga mempertimbangkan tujuan pelaporan, model bisnis, dan kebutuhan pengguna informasi keuangan. Dengan memahami konsep ini, akuntan dapat menghasilkan laporan yang lebih transparan, dapat dipercaya, dan benar-benar berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Mega Marsanda Putri -
Nama: Mega Marsanda Putri
Npm: 2413031054

Setelah menonton video tersebut, video diatas membahas tentang pengukuran dalam kerangka konsep pelaporan keuangan menurut ACCA Finansial Reporting (FR). inti dari video tersebut adalah pentingnya dasar pengukuran yang digunakan untuk melaporkan nilai aset dan kewajiban dalam laporan keuangan agar memenuhi kriteria relevansi dan representasi yang setia.

Selain itu, terdapat beberapa dasar pengukuran yang dijelaskan dalam video tersebut, di antara lain:
1. Biaya historis, merupakan harga perolehan awal aset atau kewajiban yang harus dilunasi.
2. Nilai wajar (fair value), merupakan harga jual aset atau biaya pelunasan kewajiban pada tanggal pengukuran, sering juga disebut sebagai harga keluar (exit price) .
3. Biaya kini (current cost), yang menggambarkan biaya pengganti aset pada tanggal pengukuran, biasanya untuk aset khusus tanpa pasar aktif.
4. Nilai penggunaan (value in use), merupakan nilai kini arus kas di masa depan yang diperkirakan dapat diperoleh dari penggunaan aset.
5. Nilai oemenuhan (fulfillment value), berupa nilai kini dari arus kas masa depan untuk memenuhi kewajiban tersebut.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Gusti Ngurah Soma Adnyane -
Nama: Gusti Ngurah Soma Adnyane
NPM: 2413031063
Kelas: 2024B
Framework Measurement ACCA Financial Reporting (FR) menjelaskan secara jelas dan terstruktur mengenai konsep pengukuran dalam pelaporan keuangan berdasarkan kerangka konseptual yang digunakan dalam ujian ACCA, khususnya pada modul Financial Reporting (FR). Setelah sebuah unsur keuangan seperti aset, kewajiban, pendapatan, atau beban diakui dalam laporan keuangan, langkah berikutnya adalah menentukan berapa nilai yang harus dicatat dan dilaporkan. Proses ini disebut pengukuran.
Video ini menekankan bahwa tidak ada satu metode pengukuran yang cocok untuk semua situasi.
Oleh karena itu, standar akuntansi memperbolehkan penggunaan beberapa metode pengukuran sesuai dengan jenis dan tujuan pelaporan suatu item. Beberapa metode tersebut antara lain:
1. Biaya historis adalah yaitu harga pembelian awal aset atau kewajiban saat pertama kali dicatat.
2. Nilai kini yaitu nilai yang mencerminkan kondisi saat ini, termasuk:
3. Nilai wajar adalah harga yang diterima jika aset dijual atau dibayar jika kewajiban diambil alih pada tanggal pelaporan;
4. Nilai guna adalah nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan dari penggunaan suatu aset;
5. Biaya kini adalah jumlah yang harus dibayar untuk memperoleh aset yang sama pada masa kini.
Dalam memilih metode pengukuran yang paling sesuai, video ini menjelaskan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan empat aspek utama, yaitu:
Relevansi informasi, apakah nilai yang disajikan membantu pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi;
Penyajian yang andal, apakah angka yang ditampilkan benar-benar mencerminkan kondisi sesungguhnya;
Ketidakpastian pengukuran, seberapa besar nilai tersebut dapat diestimasi secara akurat; dan
Biaya versus manfaat, apakah biaya untuk memperoleh informasi tersebut sepadan dengan manfaat yang diperoleh pengguna laporan
Video ini juga menjelaskan bahwa dalam praktik sehari-hari, laporan keuangan sering menggunakan kombinasi dari beberapa metode pengukuran (mixed measurement basis).
Contohnya, aset tetap dapat dicatat berdasarkan biaya historis, sementara investasi dilaporkan berdasarkan nilai wajar. Meskipun pendekatan ini membuat laporan keuangan terlihat tidak terlalu seragam, hal tersebut dinilai memberikan gambaran yang lebih realistis dan relevan terhadap kondisi keuangan perusahaan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Maya Khoyrotun Nisa -
Nama: Maya Khoyrotun Nisa
NPM: 2413031045

Pengukuran dalam laporan keuangan sangat penting untuk memastikan informasi kuantitatif yang disajikan pada aset dan liabilitas memenuhi definisi pengukuran yang benar. Dua basis pengukuran utama dalam kerangka konseptual adalah biaya historis dan nilai kini. Biaya historis mengacu pada nilai awal saat aset dibeli atau liabilitas diakui, sedangkan nilai kini mencerminkan nilai wajar atau nilai sekarang yang lebih relevan untuk menggambarkan kondisi terkini suatu aset atau liabilitas.
Nilai wajar (fair value) adalah harga yang dapat diterima jika menjual aset atau jumlah yang harus dibayar untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pengukuran. Ada pula konsep nilai kini berupa nilai sekarang dari arus kas masa depan yang didiskontokan, yang sering digunakan dalam mengukur nilai penggunaan (value in use) aset atau nilai pemenuhan liabilitas.

Selain itu, ada pengukuran nilai kini dengan biaya penggantian (current cost), yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membeli kembali aset pada kondisi saat ini. Dalam praktik, standar pelaporan seperti IFRS 13 memberikan pedoman khusus terkait nilai wajar, sedangkan penilaian historis masih banyak digunakan sebagai dasar pengukuran utama, namun dengan penyesuaian atas depresiasi dan perubahan nilai pasar yang relevan.
Pengukuran yang tepat sesuai dengan kriteria kerangka konseptual memungkinkan laporan keuangan memberikan informasi yang andal dan relevan bagi para pengguna laporan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Revalina revalina -

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Nama: Revalina

NPM :2413031053

Menurut saya, video pengantar untuk Ujian Pelaporan Keuangan (FR) ACCA ini memberikan informasi awal yang cukup jelas tentang cakupan ujian FR. Video tersebut menjelaskan bahwa materi yang dipelajari dalam FR sangat berkaitan dengan standar akuntansi internasional, pembuatan laporan keuangan, dan kemampuan analisis terhadap laporan perusahaan. Dalam video tersebut dibahas bahwa mata ujian Financial Reporting (FR) meliputi beberapa topik penting yang perlu dikuasai oleh peserta. Pertama, terdapat kerangka konseptual dan regulasi pelaporan keuangan, yang mencakup dasar-dasar teori dan aturan yang menjadi pedoman dalam penyusunan laporan. Bagian ini krusial agar peserta dapat memahami tujuan pelaporan keuangan dan prinsip yang digunakan secara global.

Selanjutnya dibahas mengenai standar akuntansi internasional (IFRS). Standar ini mencakup berbagai isu, seperti pengakuan dan  penilaian  aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, serta beban. Peserta perlu memahami bagaimana standar tersebut diterapkan dalam praktik akuntansi sehari-hari.

Ketiga, video juga membahas tentang laporan keuangan perusahaan. Materi ini fokus pada cara menyusun laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Peserta juga diharapkan dapat menganalisis laporan tersebut untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Di sampingnya, terdapat materi mengenai laporan konsolidasi atau penyusunan laporan keuangan untuk grup perusahaan. Ini melibatkan penggabungan laporan dari anak perusahaan dengan perusahaan induk, termasuk penanganan masalah seperti kepemilikan minoritas, penghapusan transaksi antar perusahaan, dan perhitungan goodwill.