Brainstorming

Brainstorming

Brainstorming

Number of replies: 8

Berikan pandangan-pandangan Anda tentang perspektif pembelajaran sukses!

In reply to First post

Re: Brainstorming

by Resti Apriliyani -
Nama : Resti Apriliyani
NPM : 2523031007

Pembelajaran sukses dapat dipandang dari berbagai perspektif. Pertama, kesuksesan belajar tidak hanya diukur dari hasil akhir berupa nilai akademik, melainkan juga dari proses yang dijalani peserta didik dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemandirian. Pandangan ini sejalan dengan konsep lifelong learning yang menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat (Candy, 2002). Kedua, menurut perspektif konstruktivisme Piaget dan Vygotsky, pembelajaran dikatakan sukses apabila siswa mampu membangun pengetahuan baru melalui interaksi dengan lingkungan dan refleksi diri, sehingga pemahaman yang diperoleh menjadi bermakna (Vygotsky, 1978).
Keberhasilan pembelajaran juga ditentukan oleh sejauh mana pengetahuan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Konsep Contextual Teaching and Learning (CTL) menegaskan bahwa pembelajaran dianggap berhasil ketika relevan dengan situasi sehari-hari siswa dan membantu mereka memecahkan masalah nyata (Johnson, 2002). Kesuksesan juga bersifat inklusif, yakni ketika guru mampu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan, gaya belajar, dan kemampuan yang berbeda dari setiap siswa (Tomlinson, 2014). Dengan demikian, keberhasilan tidak diartikan seragam, melainkan diferensiatif sesuai potensi masing-masing peserta didik. Selain itu, perspektif pendidikan karakter juga menekankan bahwa sukses belajar bukan sekadar kecerdasan kognitif, melainkan juga terbentuknya sikap, etika, dan tanggung jawab sosial. Siswa dianggap berhasil jika mampu menginternalisasi nilai moral dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya (Lickona, 1991). Di sisi lain, keberhasilan belajar juga dapat dilihat dari tumbuhnya self-regulated learning, yakni kemampuan siswa mengatur tujuan, strategi, serta evaluasi belajarnya sendiri. Hal ini menandakan pergeseran motivasi dari sekadar faktor eksternal menuju motivasi intrinsik seperti rasa ingin tahu dan kepuasan pribadi (Zimmerman, 2002).
Dengan demikian, perspektif pembelajaran sukses bersifat multidimensional. Ia tidak terbatas pada capaian akademik, melainkan juga mencakup proses belajar yang bermakna, relevansi dengan kehidupan, keterlibatan aktif siswa, pengembangan karakter, serta kemandirian dalam belajar. Kesuksesan belajar pada akhirnya diwujudkan ketika peserta didik mampu menjadi individu yang berpengetahuan, berkarakter, mandiri, dan adaptif dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Referensi :
Candy, P. C. (2002). Lifelong learning and information literacy. White House Conference on School Libraries.
Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching and learning: What it is and why it's here to stay. Corwin Press.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam Books.
Tomlinson, C. A. (2014). The differentiated classroom: Responding to the needs of all learners. ASCD.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Harvard University Press.
Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory into Practice, 41(2), 64–70. https://doi.org/10.1207/s15430421tip4102_2
In reply to First post

Re: Brainstorming

by Siti Aminah -
Nama : Siti Aminah
NPM : 2523031002

Izin menyampaikan pandangan saya terkait pembelajaran sukses. Pembelajaran sukses sendiri melibatkan banyak pihak diantaranya guru sebagai pendidik, murid, orang tua dan lingkungan teman sebaya. Pihak-pihak tersebut memiliki perannya masing-masing dan saling mendukung satu sama lain. Pembelajaran dikatakan sukses apabila :
1. guru sebagai pendidik dapat menjalankan perannya untuk membantu murid yang kesulitan memahami materi, selain membantu murid secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan juga skill atau kemampuan guru seperti keterampilan komunikasi, strategi mengajar, dan manajemen kelas.
2. guru dapat memotivasi murid untuk belajar secara konsisten. Motivasi ini harus dilakukan terus menerus supaya murid merasa diperhatikan, dihargai dan bermakna dalam mengikuti proses belajar
3. mampu membuat murid menerapkan ilmu dan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang baik adalah yang sampai pada tahap penerapan. Sehingga pembelajaran dapat dikatakan sukses, jika murid bisa menerapkan tanpa diperintah oleh gurunya
In reply to First post

Re: Brainstorming

by Ahmad Ridwan Syuhada -
Nama: Ahmad Ridwan Syuhada
NPM: 2523031008

Izin menyampaikan pendapat mengenai perspektif pembelajaran sukses. Menurut saya, pembelajaran sukses adalah ketika seseorang benar-benar merasakan manfaat dari proses belajar itu sendiri. Nilai atau angka hanyalah salah satu cara mengukur, tetapi lebih penting jika hasil belajar bisa mengubah cara berpikir, menambah keterampilan, dan meningkatkan rasa percaya diri. Pandangan ini sejalan dengan teori lifelong learning yang menekankan bahwa belajar tidak berhenti di ruang kelas, melainkan berlangsung terus sepanjang kehidupan. Dengan begitu, sukses belajar berarti mampu membawa ilmu menjadi bekal menghadapi berbagai situasi nyata, bukan hanya sekadar hafalan.

Selain itu, keberhasilan belajar juga tidak lepas dari peran guru. Menurut teori konstruktivisme Vygotsky, guru berfungsi sebagai scaffolding yang membantu siswa membangun pengetahuan baru melalui bimbingan dan interaksi. Guru yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan siswa akan membuat proses pembelajaran lebih bermakna. Di sisi lain, teori self-regulated learning menegaskan pentingnya mendorong siswa agar mandiri dalam mengatur strategi belajarnya. Dengan kombinasi bimbingan guru dan kemandirian siswa, maka pembelajaran bisa benar-benar sukses: tidak hanya melahirkan prestasi akademik, tetapi juga karakter, kemandirian, dan kemampuan beradaptasi dalam kehidupan nyata.
In reply to First post

Re: Brainstorming

by HabibahHusnul 2523031006 -
Nama: Habibah Husnul Khotimah
NPM: 2523031006

Pembelajaran sukses bukan hanya dilihat dari nilai akademik siswa namun ketika siswa mampu memahami bahwa belajar adalah proses seumur hidup. Artinya, peserta didik tidak hanya dituntut untuk menguasai materi, tetapi juga memiliki rasa ingin tahu, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Selain itu, pembelajaran yang sukses juga bisa dipandang sebagai sebuah proses transformasi diri. Hal ini terlihat ketika seseorang mengalami perubahan positif dalam cara berpikir, sikap, maupun perilaku, misalnya dari pasif menjadi kritis, dari individualis menjadi kolaboratif, atau dari tidak peduli menjadi peduli sosial. Perspektif lain menekankan bahwa keberhasilan belajar harus memiliki dampak sosial, yakni ketika pengetahuan yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata untuk menyelesaikan masalah, memberi kontribusi bagi masyarakat, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, pembelajaran sukses sebaiknya dipandang secara holistik, mencakup keseimbangan antara aspek intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan keterampilan praktis, sehingga peserta didik tidak hanya menjadi individu yang pintar secara akademis, tetapi juga bijak, adaptif, dan bermakna bagi lingkungannya.
In reply to First post

Re: Brainstorming

by Indri Mutiara -
Nama : Indri Mutiara
NPM : 2523031001

Menurut saya, perspektif pembelajaran sukses tidak bisa hanya diukur dari capaian akademik atau nilai rapor semata. Pembelajaran sukses harus dipandang secara lebih luas, mencakup tiga dimensi utama: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pertama, dari sisi pengetahuan, pembelajaran sukses berarti siswa mampu memahami konsep dengan baik, bukan sekadar menghafal. Mereka bisa menjelaskan, menganalisis, dan menerapkan apa yang dipelajari ke dalam situasi nyata. Pengetahuan yang diperoleh harus relevan dengan kehidupan, sehingga memberi makna dan manfaat jangka panjang.
Kedua, dari sisi keterampilan, pembelajaran sukses ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi, serta literasi digital yang sesuai dengan tuntutan abad 21. Siswa tidak hanya tahu “apa”, tetapi juga mampu melakukan “bagaimana” dan mengapa hal itu penting.
Ketiga, dari sisi sikap, pembelajaran sukses harus melahirkan pribadi yang berkarakter: jujur, bertanggung jawab, empatik, dan peduli terhadap lingkungan sosial maupun alam. Hal ini penting karena pendidikan tidak boleh hanya menghasilkan manusia pintar, tetapi juga manusia yang bijak dan beretika. Selain itu, perspektif pembelajaran sukses juga perlu dilihat dari proses, bukan hanya hasil. Siswa yang aktif, terlibat dalam diskusi, berani bertanya, dan mampu bekerja sama dengan teman sudah menunjukkan indikator keberhasilan. Guru pun berperan sebagai fasilitator yang menciptakan suasana belajar yang bermakna, menantang, dan menyenangkan.
Dengan demikian, pembelajaran sukses adalah pembelajaran yang holistik, kontekstual, dan transformatif, yaitu pembelajaran yang mampu mengubah cara berpikir, bersikap, dan bertindak siswa agar siap menghadapi dinamika kehidupan.
In reply to Indri Mutiara

Re: Brainstorming

by Diah Rachmawati Syukri -
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Menurut saya, Perspektif pembelajaran adalah cara pandang atau pendekatan dalam memahami proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.
Ini mencakup bagaimana seseorang belajar, mengapa ia belajar, serta faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan pembelajaran, Pandangan-pandangan tentang perspektif pembelajaran sukses umumnya menekankan beberapa kriteria penting yang berperan dalam menciptakan proses belajar yang efektif dan memuaskan. Beberapa perspektif utama meliputi:
Kunci Perspektif Pembelajaran Sukses
Pembelajaran sukses adalah pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik, yang mampu membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan waktu dan sumber daya yang optimal serta meningkatkan motivasi belajar mereka. Peran aktif siswa sangat penting; siswa harus terlibat secara aktif dalam tugas-tugas menyampaikan dan berinteraksi secara intensif dengan materi pelajaran untuk memperbesar kemungkinan belajar terjadi. Latihan yang beragam membantu meningkatkan daya ingat dan kemampuan aplikasi pengetahuan, sehingga latihan adalah komponen utama dalam proses pembelajaran sukses. Memperhatikan perbedaan individu setiap siswa memungkinkan pengembangan potensi secara optimal melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang siswa. Umpan balik yang diberikan secara tepat dan berkala memberikan informasi bagi siswa agar tahu sejauh mana mereka memahami materi dan dapat memacu prestasi belajar lebih baik. Pembelajaran dalam konteks nyata atau relevan dengan kehidupan sehari-hari membantu siswa memahami kegunaan pengetahuan dan memotivasi mereka untuk belajar. Interaksi sosial dalam lingkungan belajar mendukung dukungan sosial dan konfirmasi pengetahuan yang diperoleh, sehingga interaksi sosial merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran.
Pendekatan Berbasis Wawasan Peserta Didik
Memahami gaya belajar, minat, latar belakang, dan kondisi emosional siswa dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa sehingga pembelajaran terasa lebih personal dan efektif. Wawasan mendalam terhadap peserta didik membantu guru mengelola kelas lebih baik dan mengidentifikasi tantangan sejak dini, yang dapat memberikan dukungan tepat waktu kepada siswa. Secara keseluruhan, perspektif pembelajaran sukses menuntut keterlibatan aktif siswa, latihan berkelanjutan, perhatian terhadap perbedaan individu, umpan balik yang konstruktif, penerapan dalam konteks nyata, dan dukungan interaksi sosial, di samping pemahaman mendalam terhadap peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan memotivasi.
In reply to First post

Re: Brainstorming

by amaradina fatia sari -
Nama : Amaradina Fatia Sari
NPM : 2523031004

Menurut saya perspektif pembelajaran sukses atau yang berhasil itu dimana keberhasilan tidak semata-mata diukur dari capaian akademik atau hasil ujian, melainkan dari kemampuan peserta didik dalam membangun pemahaman yang mendalam, mengembangkan potensi diri secara optimal, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. Pembelajaran yang sukses merupakan sebuah proses yang menyeluruh dan berkesinambungan. Pembelajaran yang sukses terjadi ketika guru mampu merancang dan melaksanakan proses belajar yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning), dengan mengintegrasikan pendekatan yang humanistik, strategi yang adaptif, model yang sistematis, metode yang kontekstual, serta teknik yang kreatif dan menyenangkan, sehingga suasana belajar menjadi dinamis, interaktif, dan bermakna. Selain itu, keberhasilan pembelajaran juga ditandai oleh terciptanya hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, berkembangnya kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif (4C), serta terbentuknya karakter yang kuat, empatik, dan bertanggung jawab sosial. Dengan demikian, pembelajaran yang benar-benar sukses bukan hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat yang mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman, berkontribusi positif bagi masyarakat, dan terus mengembangkan dirinya menuju kehidupan yang lebih bermakna dan beretika.
In reply to First post

Re: Brainstorming

by Maria Ulfa Rara Ardhika -
Nama : Maria Ulfa Rara Ardhika
NPM: 2523031009

Pembelajaran yang sukses merupakan proses yang tidak hanya menghasilkan capaian akademik, tetapi juga membentuk kompetensi, karakter, dan kesiapan siswa menghadapi berbagai situasi kehidupan. Keberhasilan belajar tampak ketika siswa terlibat aktif secara kognitif, emosional, dan sosial dalam setiap aktivitas pembelajaran. Siswa tidak sekadar menerima informasi, tetapi mampu berpikir kritis, memproses pengetahuan, dan menerapkannya dalam konteks nyata. Pembelajaran yang sukses juga ditandai oleh tumbuhnya motivasi belajar yang kuat. Siswa terdorong bukan hanya karena tuntutan tugas, tetapi karena rasa ingin tahu dan keyakinan bahwa belajar bermanfaat bagi diri mereka. Di sisi lain, kemandirian belajar menjadi indikator penting; siswa mampu merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri.

Selain itu, pembelajaran yang efektif menghargai keragaman siswa, baik dari segi kemampuan, gaya belajar, maupun latar belakang. Guru berperan memastikan setiap siswa memperoleh kesempatan yang adil melalui strategi pembelajaran yang fleksibel dan diferensiatif. Lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan suportif turut menjadi unsur penting dalam pembelajaran sukses. Interaksi positif antara guru dan siswa atau antar-siswa menciptakan suasana yang mendorong keberanian untuk berpendapat, mencoba hal baru, dan tidak takut gagal.

Secara keseluruhan, pembelajaran yang sukses terjadi ketika proses belajar dapat menumbuhkan pemahaman mendalam, membangun karakter, mengembangkan keterampilan abad 21, serta meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi peserta didik.