Setelah mempelajari topik instrumen keuangan, kas dan piutang, coba anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama teman-temanmu:
6. Bagaimanakah melakukan analisis kas dan piutang?
Setelah mempelajari topik instrumen keuangan, kas dan piutang, coba anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama teman-temanmu:
6. Bagaimanakah melakukan analisis kas dan piutang?
Nama : Nuraini Naibaho
Npm : 2413031076
Kelas : 24 C
1. Instrumen keuangan merupakan sebuah perjanjian atau kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak serta kewajiban atau ekuitas keuangan bagi pihak lain. Dengan kata lain, instrumen ini menggambarkan hubungan keuangan antara dua pihak yang saling bertransaksi. Menurut PSAK 50 (Revisi 2014), instrumen keuangan dapat berbentuk aset, liabilitas, maupun instrumen ekuitas.Jenis-jenisnya antara lain:
Langkah-langkahnya meliputi:
3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, kas biasanya muncul di bagian aset lancar pada laporan posisi keuangan (neraca) dengan nama “Kas dan Setara Kas”. Setara kas mencakup investasi jangka pendek yang mudah dicairkan menjadi uang tunai, misalnya deposito berjangka kurang dari tiga bulan.
Sementara itu, pengungkapan kas dilakukan untuk menjelaskan:Kebijakan perusahaan dalam mengakui kas dan setara kas, rincian komponen kas, serta batasan penggunaannya (jika ada).
Selain di neraca, arus masuk dan keluar kas juga dijelaskan di laporan arus kas, yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang merupakan hak perusahaan untuk menagih uang atau imbalan atas barang dan jasa yang telah diberikan kepada pihak lain. Contohnya, piutang usaha dari penjualan kredit maupun piutang lain-lain seperti pinjaman kepada karyawan atau bunga yang belum diterima.
Piutang diakui saat perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa dan mendapat hak tagih, meskipun pembayarannya belum diterima. Dengan kata lain, pengakuan piutang dilakukan bersamaan dengan pengakuan pendapatan, bukan saat kas diterima.
5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Nilai piutang biasanya diukur sebesar jumlah yang kemungkinan bisa ditagih, atau disebut nilai realisasi bersih. Jika terdapat indikasi piutang tidak dapat ditagih (misalnya karena pelanggan bangkrut atau menunggak lama), maka dilakukan penurunan nilai piutang.
Ada dua metode yang digunakan:
1. Metode langsung (direct write-off): piutang baru dihapus setelah benar-benar tidak tertagih.
2. Metode cadangan (allowance method): memperkirakan kerugian piutang di awal periode (sesuai PSAK 71).
Dalam laporan keuangan, piutang disajikan di neraca sebagai aset lancar setelah dikurangi cadangan kerugian piutang. Informasi tambahan yang diungkapkan mencakup jenis piutang, kebijakan penilaian, serta cara perusahaan menangani piutang bermasalah.
6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Beberapa alat ukurnya antara lain:
Contohnya:
Perputaran piutang (receivable turnover) = Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang
Rata-rata waktu penagihan (days sales outstanding) = 365 / Perputaran Piutang
Semakin tinggi perputaran piutang dan semakin pendek periode penagihan, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola piutangnya.
Nama: Melinda Dwi Safitri
Npm: 2413031092
1. Instrumen keuangan merupakan kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lain. Instrumen ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu instrumen keuangan primer seperti kas, piutang, utang, dan saham, serta instrumen keuangan derivatif seperti opsi, futures, dan swap yang nilainya bergantung pada instrumen lain.
2. Kas adalah aset paling likuid yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, termasuk uang tunai, saldo di bank, dan setara kas. Pengendalian internal terhadap kas dilakukan dengan pemisahan tugas antara pihak penerima dan pengelola kas, pencatatan transaksi yang akurat, penggunaan otorisasi sebelum pengeluaran kas, serta rekonsiliasi bank secara berkala untuk mencegah penyalahgunaan dan kesalahan pencatatan.
3. Dalam laporan keuangan, kas disajikan sebagai aset lancar pada bagian paling atas neraca karena tingkat likuiditasnya yang tinggi. Di laporan arus kas, kas diungkapkan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan untuk menunjukkan sumber serta penggunaan kas selama periode berjalan. Pengungkapan tambahan diperlukan untuk menjelaskan kebijakan pengelolaan kas dan klasifikasinya.
4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menagih sejumlah uang dari pelanggan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang diakui ketika perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa kepada pelanggan dan timbul hak untuk menerima pembayaran sesuai perjanjian yang disepakati.
5. Penilaian piutang dilakukan berdasarkan jumlah yang dapat direalisasikan, yaitu nilai piutang setelah dikurangi cadangan kerugian piutang tak tertagih. Perusahaan menghitung penurunan nilai piutang berdasarkan analisis historis dan risiko gagal bayar pelanggan. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan sebagai aset lancar dan diungkapkan bersama kebijakan penagihan, metode estimasi kerugian, serta rincian saldo piutang.
6. Analisis kas dan piutang dilakukan untuk menilai efektivitas pengelolaan likuiditas dan kebijakan kredit perusahaan. Analisis kas berfokus pada kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek serta menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Sementara itu, analisis piutang digunakan untuk menilai kecepatan penagihan dan efisiensi kebijakan kredit, biasanya melalui rasio perputaran piutang dan rata-rata periode penagihan.