Diskusi

Diskusi

Diskusi

Number of replies: 19

Apa yang anda ketahui tentang skala pengukuran dalam penelitian? silakan dikemukakan disini, tentang rancangan data penelitian Anda dan skala pengukurannya.

In reply to First post

Re: Diskusi

Tria febriana གིས-
Nama : Tria febriana
Npm : 2313031077

Skala Pengukuran dalam Penelitian adalah cara atau metode untuk mengukur variabel dalam penelitian, yang menentukan jenis data yang dikumpulkan dan bagaimana data tersebut dapat dianalisis. Ada empat jenis skala pengukuran utama, yaitu:

1. Skala Nominal yang hanya mengelompokkan data tanpa urutan, seperti jenis kelamin atau jurusan siswa.
2. Skala Ordinal yang mengurutkan data berdasarkan tingkatan atau peringkat, namun jarak antar tingkat tidak harus sama, contohnya tingkat kepuasan atau peringkat minat.
3. Skala Interval yang memiliki urutan dengan jarak antar nilai yang sama, tapi tidak memiliki titik nol mutlak, misalnya suhu dalam derajat Celsius.
4. Skala Rasio mirip dengan interval tetapi memiliki titik nol mutlak, sehingga memungkinkan pengukuran proporsi, seperti berat badan atau pendapatan.

Pemilihan skala pengukuran yang tepat penting agar data yang diperoleh valid dan analisis yang dilakukan sesuai dengan jenis data.


Kemudian Rancangan Data Penelitian dan Skala Pengukurannya, Dalam penelitian saya tentang “Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK”, terdapat tiga variabel utama, yaitu:
1. Variabel Pembelajaran Kewirausahaan (variabel bebas)
2. Variabel Kreativitas (variabel bebas)
3. Variabel Minat Berwirausaha (variabel terikat)

Data pada variabel-variabel tersebut biasanya diukur menggunakan skala Likert yang termasuk dalam skala ordinal, karena pengukuran dilakukan dengan memberi nilai pada tingkat persetujuan atau frekuensi tertentu, misalnya dari “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”. Skala Likert ini memungkinkan peneliti untuk mengukur sikap dan minat siswa secara kuantitatif.

Contoh rancangan data penelitian ini adalah sebagai berikut: peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa SMK yang berisi pernyataan terkait metode pembelajaran kewirausahaan yang mereka alami, tingkat kreativitas mereka dalam konteks kewirausahaan, dan seberapa besar minat mereka untuk berwirausaha. Setiap pernyataan dinilai menggunakan skala Likert 1-5. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap minat berwirausaha.

Dengan demikian, penggunaan skala pengukuran ordinal melalui skala Likert sangat tepat untuk penelitian ini karena membantu mengukur persepsi, sikap, dan minat yang bersifat subjektif dengan cara yang sistematis dan dapat dianalisis secara statistik.
In reply to First post

Re: Diskusi

Ar.Try Saputri གིས-
Nama : AR. TRY SAPUTRI
NPM: 2313031082

Skala penelitian adalah suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan cara mengkategorikan, mengurutkan, atau menghitung data. Skala penelitian membantu peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan reliable, serta memungkinkan analisis statistik yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Skala penelitian dapat berupa:

- Kuesioner
- Wawancara
- Observasi
- Tes
- dll.

Tujuan skala penelitian adalah untuk:

- Mengukur variabel penelitian dengan akurat
- Mengumpulkan data yang reliable
- Memungkinkan analisis statistik yang tepat
- Membantu peneliti menjawab pertanyaan penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

Wina Nadia Maratama གིས-
Nama : Wina Nadia Maratama
NPM : 2313031070
Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara untuk menentukan tingkat atau derajat suatu variabel agar bisa diukur dan dianalisis secara kuantitatif. Secara umum, terdapat empat jenis skala pengukuran, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala nominal digunakan untuk membedakan atau mengelompokkan data tanpa menunjukkan urutan, seperti jenis kelamin, jurusan, atau status sekolah. Skala ordinal menunjukkan peringkat atau urutan, tetapi jarak antar kategorinya tidak harus sama, contohnya tingkat kepuasan atau prestasi belajar. Skala interval memiliki jarak yang sama antar nilai, namun tidak memiliki nol mutlak, misalnya skor hasil tes atau nilai rapor. Sedangkan skala rasio memiliki jarak yang sama dan nol mutlak, seperti tinggi badan, usia, atau pendapatan.

Dalam rancangan penelitian saya mengenai efektivitas metode pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matematika siswa SMA, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, karena hasil belajar siswa diukur berdasarkan skor atau nilai tes yang memiliki jarak antar nilai yang sama. Selain itu, untuk data tambahan seperti jenis kelamin atau asal sekolah digunakan skala nominal, sedangkan untuk menilai motivasi atau persepsi siswa terhadap pembelajaran hybrid digunakan skala ordinal dengan bantuan kuesioner skala Likert. Dengan penentuan skala pengukuran yang tepat, peneliti dapat memilih teknik analisis data yang sesuai sehingga hasil penelitian lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Dela Dela zulia pratiwi གིས-
Nama : Dela zulia pratiwi
Npm : 2313031079

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara untuk mengukur variabel agar dapat diubah menjadi data yang bisa dianalisis. Skala ini menunjukkan tingkat ketepatan dan makna angka dalam data. Ada empat jenis skala pengukuran:
1. Nominal – hanya membedakan kategori tanpa urutan (contoh: jenis kelamin, jurusan).
2. Ordinal – menunjukkan urutan tetapi jarak antar kategori tidak pasti (contoh: tingkat kepuasan – rendah, sedang, tinggi).
3. Interval – memiliki urutan dan jarak yang sama, tapi tidak ada nol mutlak (contoh: suhu dalam °C).
4. Rasio – memiliki urutan, jarak sama, dan nol mutlak (contoh: pendapatan, berat badan).

Dalam rancangan data penelitian, peneliti harus menentukan jenis data (kuantitatif atau kualitatif) dan menyesuaikan skala pengukuran agar analisis statistik yang digunakan tepat. Dalam penelitian yang ingin saya lakukan, dengan judul “Pengaruh Harga, Diskon, dan Promosi dalam Penggunaan Aplikasi Shopee Food terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepuasan Konsumen pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung”, skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan skala Likert 1–5, karena data yang diperoleh bersifat kuantitatif dan mengukur tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan.

Contohnya:
Harga: “Harga di Shopee Food sesuai dengan kemampuan saya.”
Diskon: “Diskon Shopee Food membuat saya tertarik membeli.”
Promosi: “Promosi Shopee Food sering saya lihat dan menarik.”
Kepuasan Konsumen: “Saya puas dengan layanan Shopee Food.”
Keputusan Pembelian: “Saya memutuskan membeli karena adanya promosi atau diskon.”
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2024 Universitas Lampung yang menggunakan aplikasi Shopee Food.
In reply to First post

Re: Diskusi

Rahma Noviyana གིས-
Nama: Rahma Noviyana
NPM: 2313031060

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara untuk mengkategorikan atau mengukur variabel penelitian dengan angka sehingga data yang diperoleh menjadi lebih terukur, akurat, dan dapat dianalisis secara statistik. Ada empat jenis skala pengukuran yang umum digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Skala Nominal
- Digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa urutan atau peringkat.
- Contoh: jenis kelamin, warna rambut, lokasi geografis.
- Tidak ada perhitungan matematis yang bermakna karena hanya klasifikasi kategori saja.

2. Skala Ordinal
- Mengukur data dengan urutan atau peringkat, namun jarak antar nilai tidak diketahui secara pasti.
- Contoh: tingkat kepuasan (tidak puas, cukup puas, puas), peringkat lomba.
- Data ini menunjukkan posisi relatif tetapi tidak menunjukkan jarak numerik yang konsisten.

3. Skala Interval
- Data memiliki urutan dan jarak antar nilai yang sama, namun tidak memiliki titik nol mutlak.
- Contoh: suhu dalam derajat Celsius, nilai IQ.
- Dapat dilakukan operasi tambah dan kurang, tetapi tidak dapat dikalikan atau dibagi.

4. Skala Rasio
- Memiliki semua karakteristik skala interval, namun juga memiliki titik nol mutlak yang berarti ketidakhadiran variabel.
- Contoh: tinggi badan, berat badan, penghasilan.
- Dapat dilakukan operasi matematis penuh termasuk perbandingan rasio (misalnya dua kali lebih berat).

Selain itu, ada juga skala pengukuran khusus seperti Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dengan menggunakan pernyataan bertingkat yang biasanya menghasilkan data interval.

Pemilihan skala pengukuran yang tepat sangat penting karena menentukan teknik analisis statistik yang akan digunakan dan validitas hasil penelitian.

Pada penelitian yang digunakan dalam jenis penelitian ini adalah penelitian pengaruh dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian berjudul:
“Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Manajemen Waktu terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung,”
dua variabel bebas (X1 dan X2) diukur menggunakan skala Likert lima tingkat. Untuk memperoleh data tentang pengaruh keaktifan beroragnisasi dan manajemen waktu terhadap prestasi akademik akan menggunakan angket yaitu suatu daftar pertanyaan yang akan di isi oleh responden. Selanjtunya angket ini terdiri dari lima alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor dalam setiap jawabannya. Adapun skor sebagai berikut: a. Sangat Baik (SB) 5 skor; b. Baik (B) 4 skor; c. Cukup (C) 3 skor; d. Kurang (K) 2 skor; e. Sangat Kurang (SK) 1 skor.
In reply to First post

Re: Diskusi

annisa annisa yulianti གིས-
Nama : Annisa Yulianti
Npm : 2313031062

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara atau alat untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian, yang menentukan jenis data yang akan diperoleh dan bagaimana data tersebut dapat dianalisis. Terdapat empat jenis skala pengukuran utama, yaitu:
• Skala Nominal: untuk mengelompokkan data dalam kategori tanpa urutan, seperti jenis kelamin atau jurusan.
• Skala Ordinal: untuk mengurutkan data berdasarkan tingkatan atau peringkat, misalnya tingkat kejenuhan dari sangat jenuh hingga tidak jenuh.
• Skala Interval: untuk data numerik dengan jarak antar nilai yang sama, namun tanpa titik nol mutlak, seperti suhu.
• Skala Rasio: untuk data numerik dengan nol mutlak dan memungkinkan operasi matematis penuh, seperti lama waktu belajar atau jumlah aktivitas.

Dalam rancangan data penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Variasi Teknik Interaktif dalam Metode Project Based Learning (PJBL) terhadap Tingkat Kejenuhan dan Aktivitas Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi,” Anda akan mengukur dua variabel utama:
• Tingkat Kejenuhan, yang dapat diukur menggunakan skala ordinal, misalnya dengan kuesioner menggunakan skala Likert yang mengukur tingkat kejenuhan mahasiswa secara bertingkat.
• Aktivitas Belajar, yang juga dapat diukur dengan skala ordinal, dengan pertanyaan yang menilai frekuensi atau intensitas kegiatan belajar mahasiswa.

Data yang dihasilkan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari respon mahasiswa melalui instrumen kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial untuk menguji pengaruh teknik interaktif dalam PJBL terhadap kedua variabel tersebut. Skala pengukuran ini dipilih karena sesuai untuk menangkap persepsi dan intensitas yang bersifat relatif dan subjektif namun diukur secara numerik untuk dianalisis.
In reply to First post

Re: Diskusi

Suerna 2313031081 གིས-
Nama : SUERNA
NPM : 2313031081

Skala pengukuran dalam penelitian adalah kesepakatan atau alat yang digunakan untuk mengukur variabel secara kuantitatif dengan menentukan panjang-pendeknya interval pada alat ukur. Skala ini berfungsi untuk mengklasifikasikan variabel agar analisis data dan langkah penelitian menjadi tepat serta untuk menggambarkan sifat informasi dan hubungan nilai pada variabel tersebut.
Ada empat jenis skala pengukuran utama yang biasa digunakan dalam penelitian:

1. Skala Nominal: Skala ini mengkategorikan data tanpa urutan tertentu, misalnya jenis kelamin atau kelompok darah.
2. Skala Ordinal: Skala ini mengurutkan data berdasarkan tingkatan tertentu, seperti peringkat atau tingkat kepuasan.
3. Skala Interval: Skala ini mengukur jarak antar nilai dengan interval yang sama, tetapi tidak memiliki titik nol mutlak, contohnya suhu dalam derajat Celcius. 4. Skala Rasio: Skala ini memiliki sifat seperti skala interval tetapi juga memiliki titik nol mutlak, sehingga memungkinkan pengukuran rasio, misalnya berat badan atau tinggi badan.

Selain itu, dalam penelitian sosial atau sikap sering digunakan skala khusus seperti Skala Likert, Skala Guttman, Rating Scale, dan Semantic Differential yang menghasilkan data kuantitatif yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.
In reply to First post

Re: Diskusi

Tiara Katrina གིས-
Nama : Tiara Katrina
NPM : 2313031058
Skala Pengukuran dalam Penelitian

Skala pengukuran adalah tingkatan atau cara untuk mengukur variabel dalam penelitian sehingga data yang dikumpulkan dapat dianalisis secara tepat. Skala pengukuran ini menentukan jenis data, teknik analisis, hingga interpretasi hasil.
Secara umum, terdapat empat skala pengukuran utama, yaitu:

1. Skala Nominal
Hanya menunjukkan kategori atau kelas tanpa urutan.
Tidak ada nilai lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh: jenis kelamin, asal sekolah, kota/kabupaten, status penggunaan metode hybrid (ya/tidak).
2. Skala Ordinal
Menyatakan peringkat atau urutan tingkat, tetapi jarak antar tingkat tidak pasti sama.
Contoh: tingkat kesiapan digital (rendah – sedang – tinggi), tingkat motivasi, tingkat kepuasan siswa.
3. Skala Interval
Memiliki urutan dan jarak antar nilai sama, tetapi tidak memiliki nol absolut.
Contoh: skor tes dalam skala tertentu (misal 0–100), suhu celcius, atau nilai ujian.
4. Skala Rasio
Memiliki urutan, jarak sama, dan terdapat nol absolut yang berarti.

Contoh: jumlah siswa, lama waktu belajar (menit/jam), frekuensi penggunaan LMS, jumlah perangkat digital di sekolah.
Rancangan Data Penelitian Anda dan Skala Pengukurannya
Misalkan penelitian Anda berkaitan dengan efektivitas metode pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matematika. Berikut contoh rancangan data serta skala pengukurannya:

1. Variabel Independen (X): Metode Pembelajaran Hybrid
Data yang digunakan bisa meliputi:
Apakah sekolah menerapkan hybrid (ya/tidak) → Nominal
Intensitas penerapan hybrid (rendah – sedang – tinggi) → Ordinal
Jumlah jam pembelajaran hybrid per minggu → Rasio
2. Variabel Dependen (Y): Hasil Belajar Matematika
Nilai tes matematika siswa (0–100) → Interval
Rata-rata nilai kelas XI → Interval
3. Variabel Kontrol atau Data Pendukung

Contoh data pendukung dan skalanya:
Lokasi sekolah (kota/kabupaten) → Nominal
Kondisi infrastruktur digital (baik – sedang – buruk) → Ordinal
Jumlah siswa kelas XI → Rasio
Lama siswa mengakses pembelajaran daring per hari (jam/menit) → Rasio
Kepemilikan perangkat belajar (punya/tidak punya) → Nominal
In reply to First post

Re: Diskusi

Ranum Sri Rahayu གིས-
Nama : Ranum Sri Rahayu
NPM : 2313031074

Skala pengukuran dalam penelitian adalah sistem atau metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan, membandingkan, dan mengukur variabel data dengan tujuan agar analisis data dapat dilakukan secara tepat dan valid. Ada empat jenis skala pengukuran utama: nominal, ordinal, interval, dan rasio, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda dalam hal jenis data dan pengolahan statistiknya. Dalam penelitian sosial seperti pengaruh minat karir dan dukungan sosial terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi, biasanya dipakai Skala Likert yang termasuk skala ordinal untuk mengukur sikap, minat, persepsi, dan dukungan sosial responden.

Untuk penelitian saya yang menilai pengaruh minat karir dan dukungan sosial terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi pendidikan ekonomi, rencana data penelitian berupa data kuantitatif dari kuesioner dengan instrumen yang menggunakan skala Likert. Skala tersebut mengukur tingkat kesetujuan atau frekuensi responden terhadap pernyataan terkait minat karir, dukungan sosial, dan pengambilan keputusan studi. Pendekatan ini memungkinkan saya menganalisis hubungan antar variabel menggunakan teknik statistik yang sesuai, seperti regresi atau korelasi. Dengan skala pengukuran yang tepat, hasil penelitian akan valid dan dapat diandalkan serta teknik analisis data yang digunakan dapat dipilih secara tepat sesuai jenis skala data.
In reply to First post

Re: Diskusi

Lusi Yana Agustina གིས-
Nama: Lusi Yana Agustina
NPM: 2313031069

Skala pengukuran dalam penelitian merupakan cara untuk memberikan nilai atau kategori pada variabel sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik. Penggunaan skala pengukuran yang tepat membantu peneliti menghasilkan data yang akurat dan dapat diolah dengan metode analisis yang sesuai. Secara umum, terdapat empat jenis skala pengukuran dalam penelitian, yaitu:

1. Skala nominal
Skala ini digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa menunjukkan urutan tertentu. Contohnya jenis sekolah, jenis kelamin, atau lokasi tempat tinggal. Pada skala ini tidak dapat dilakukan perhitungan matematis karena fungsinya hanya sebagai penggolongan.

2. Skala ordinal
Skala ini menunjukkan adanya urutan atau tingkatan, tetapi selisih antar tingkatannya tidak dapat diukur secara pasti. Contoh skala ordinal adalah tingkat kepuasan (rendah, sedang, tinggi) atau peringkat prestasi siswa. Skala ini hanya menunjukkan posisi relatif antar kategori.

3. Skala interval
Skala interval memiliki urutan dan jarak antar nilai yang sama, namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contohnya adalah skor angket atau ukuran suhu dalam derajat Celcius. Pada skala ini, operasi tambah dan kurang dapat dilakukan, tetapi tidak digunakan untuk perbandingan mutlak.

4. Skala rasio
Skala ini memiliki karakteristik skala interval dan ditambah adanya nol absolut. Contohnya jumlah siswa, nilai tes, atau durasi belajar. Seluruh operasi matematis dapat diterapkan pada skala rasio.

Selain empat skala di atas, terdapat pula skala khusus seperti skala Likert yang umum digunakan dalam penelitian sosial untuk mengukur sikap, persepsi, dan penilaian responden melalui pernyataan bertingkat.

Dalam penelitian saya berjudul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dan Kemandirian Belajar terhadap Peningkatan Soft Skill Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Sungkai Jaya,”
variabel-variabel yang digunakan diukur dengan pendekatan kuantitatif. Dua variabel bebas, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II (X1) dan kemandirian belajar (X2), akan diukur menggunakan angket model Likert lima tingkat. Instrumen ini disusun dalam bentuk pernyataan dengan lima alternatif jawaban yang masing-masing memiliki skor, yaitu:
a. Sangat Setuju (SS) bernilai 5
b. Setuju (S) bernilai 4
c. Ragu-Ragu (RR) bernilai 3
d. Tidak Setuju (TS) bernilai 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1

Sementara itu, variabel terikat yaitu soft skill siswa diukur melalui instrumen angket yang juga menggunakan skala Likert, sehingga dapat dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas tersebut. Penggunaan skala ini membantu peneliti memperoleh data yang terukur dan memudahkan proses pengolahan serta penarikan kesimpulan akhir.
In reply to First post

Re: Diskusi

Dia Ravikasari གིས-
Nama: Dia Ravikasari
NPM: 2313031067

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara atau instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dengan berbagai tingkat keakuratan dan tipe data. Ada empat jenis utama skala pengukuran yang sering digunakan: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
- Skala nominal mengkategorikan data tanpa urutan, misalnya jenis kelamin atau kategori pendidikan.
- Skala ordinal mengatur data dalam urutan atau ranking seperti tingkat kepuasan dengan kategori yang memiliki ranking jelas tetapi jarak antar kategori tidak tentu.
- Skala interval mengukur data dengan jarak yang sama antar nilai namun tanpa nol absolut, contohnya suhu dalam derajat Celsius.
- Skala rasio memiliki semua karakteristik interval ditambah nol mutlak, misalnya usia dan jumlah mata kuliah yang diambil.

Dalam rancangan penelitian Saya yang berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Based Learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung," pengukuran disesuaikan dengan variabel yang diukur. Kemampuan berpikir kritis diukur menggunakan skala likert (ordinal) berdasarkan indeks skor tes atau penilaian kuesioner. Model pembelajaran bisa jadi variabel kategori nominal (misalnya kelompok PBL dan kelompok kontrol). Dalam hal ini, data kemampuan berpikir kritis yang bersifat skor tes kemungkinan skala interval atau rasio, tergantung apakah nilai memiliki nol mutlak dan jarak yang bermakna.
In reply to First post

Re: Diskusi

Nazwa Devita Mawarni གིས-
Nama : Nazwa Devita Mawarni
NPM : 2313031071

Skala pengukuran dalam penelitian merupakan konsep yang esensial untuk menentukan jenis data yang dikumpulkan dan cara analisis data yang tepat. Menurut Sugiyono (2017), skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur, sehingga ketika alat ukur ini digunakan akan menghasilkan data kuantitatif yang dapat dianalisis secara statistik. Dalam ilmu statistika, skala pengukuran diklasifikasikan menjadi empat jenis utama: skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Masing-masing skala memiliki karakteristik yang berbeda dan digunakan sesuai dengan jenis variabel yang diukur dalam penelitian.
1. Skala Nominal digunakan untuk mengelompokkan objek atau individu ke dalam kategori yang berbeda tanpa memiliki urutan atau peringkat tertentu. Contoh skala nominal adalah jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) dan status perkawinan (menikah, belum menikah).
2. Skala Ordinal tidak hanya mengelompokkan data, tetapi juga memberikan urutan atau peringkat. Misalnya, dalam penelitian kepuasan, responden mungkin diminta menilai kepuasan dengan kategori sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, dan sangat puas, dengan urutan peringkat.
3. Skala Interval memiliki jarak yang sama antara kategori atau nilai, tetapi tidak memiliki nol mutlak. Contohnya adalah suhu dalam derajat Celsius. Data pada skala ini bisa diurutkan dan dihitung selisihnya, namun nol pada skala ini tidak berarti "tidak ada".
4. Skala Rasio adalah skala tertinggi dalam pengukuran, yang memiliki jarak yang sama antar-nilai serta nol mutlak, yang berarti “tidak ada.” Contohnya adalah penghasilan atau tinggi badan, di mana nol berarti ketiadaan penghasilan atau tinggi.

Dalam penelitian sosial dan pendidikan, skala pengukuran juga dikenal dengan empat jenis skala yang sering digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi responden. Jenis-jenis skala ini termasuk:
1. Skala Likert, yang dirancang untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap pernyataan tertentu. Skala ini umum digunakan dalam survei untuk mengukur sikap atau pendapat dengan kategori seperti sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
2. Skala Guttman, yang bertujuan untuk mengukur tanggapan responden secara tegas, misalnya, "ya" atau "tidak". Skala ini sering digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan atau keterampilan tertentu.
3. Rating Scale adalah skala yang digunakan untuk memberikan peringkat pada objek atau individu. Misalnya, memberikan nilai dari 1 hingga 10 pada suatu kinerja atau layanan.
4. Semantic Differential, yang digunakan untuk mengukur reaksi atau perasaan responden terhadap suatu objek dengan dua kutub yang bertentangan, misalnya "baik" dan "buruk". Skala ini sering digunakan dalam penelitian pemasaran atau psikologi untuk mengukur sikap.

Dalam penelitian ini, saya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pengaruh (explanatory research). Pada penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi Menyelesaikan Studi, Peran Dosen, Peran Dosen Pembimbing Akademik, dan Lingkungan Akademik terhadap Kelulusan Tepat Waktu Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung”, seluruh variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) diukur menggunakan instrumen berupa angket yang disusun dalam bentuk skala Likert lima tingkat.

Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang harus diisi oleh responden sesuai dengan kondisi dan persepsi mereka. Setiap pernyataan memiliki lima alternatif jawaban yang menggambarkan tingkat persetujuan responden. Pada penelitian ini, skala Likert digunakan karena mampu mengukur sikap, persepsi, dan tingkat pengaruh variabel secara kuantitatif dan mudah dianalisis. Adapun alternatif jawaban dan skor yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS) = skor 5
b. Setuju (S) = skor 4
c. Cukup Setuju (CS) = skor 3
d. Tidak Setuju (TS) = skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1

Skor dari setiap jawaban akan dijumlahkan dan dihitung untuk memperoleh nilai masing-masing variabel, yaitu Motivasi Menyelesaikan Studi (X1), Peran Dosen (X2), Peran Dosen Pembimbing Akademik (X3), dan Lingkungan Akademik (X4). Nilai tersebut kemudian dianalisis untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel terikat, yaitu Kelulusan Tepat Waktu (Y).
In reply to First post

Re: Diskusi

2253031003 2253031003 གིས-
NAMA : ZAINAL ABIDIN
NPM : 2253031003
KELAS : C


Jadi yang saya pahami Skala pengukuran dalam penelitian merujuk pada aturan atau prosedur yang digunakan untuk mengklasifikasikan data, yang sangat menentukan jenis analisis statistik yang dapat diterapkan. Terdapat empat jenis utama: Nominal, yang hanya membedakan kategori tanpa memperhatikan urutan (contoh: jenis kelamin); Ordinal, yang membedakan kategori dengan urutan atau tingkatan (contoh: peringkat, tingkat kepangkatan); Interval, yang memiliki urutan dan interval yang sama, namun tidak memiliki nilai nol mutlak (contoh: interval suhu, skor IQ) ; dan Rasio, yang memiliki kedudukan paling tinggi, memiliki nol absolut, dan dapat dioperasikan secara matematis (contoh: tinggi badan, nilai ujian). Dalam konteks penelitian efektivitas pembelajaran hybrid ini, Rancangan Data Penelitian secara umum akan melibatkan dua variabel utama: Variabel Bebasnya (Metode Pembelajaran: Hybrid atau Konvensional) menggunakan Skala Nominal karena hanya berupa pengelompokan tanpa tingkatan, sementara Variabel Terikatnya (Hasil Belajar Matematika) menggunakan Skala Rasio karena diukur melalui skor atau nilai ujian yang memiliki titik nol absolut dan jarak antar nilai yang bermakna, memungkinkan data diolah dengan uji statistik parametrik.
In reply to First post

Re: Diskusi

Andani Tanemu གིས-
Andani Tanemu
2313031078

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara untuk mengklasifikasikan dan mengukur variabel agar data dapat dianalisis dengan tepat. Skala ini terdiri dari empat jenis, yaitu nominal (kategori tanpa urutan), ordinal (kategori berurutan), interval (jarak antar nilai sama tetapi tanpa nol absolut), dan rasio (jarak sama dan memiliki nol absolut).

Dalam rancangan data penelitian, jenis skala pengukuran bergantung pada bentuk variabel. Misalnya, jenis kelamin menggunakan skala nominal, tingkat kepuasan menggunakan skala ordinal, nilai ujian menggunakan skala interval atau rasio, dan jumlah siswa menggunakan skala rasio. Dengan menentukan skala yang tepat, peneliti dapat memilih teknik analisis statistik yang sesuai.
In reply to First post

Re: Diskusi

Icha Fera Nika གིས-
Nama : Icha Fera Nika
NPM : 2313031065

Skala pengukuran dalam penelitian adalah alat atau tingkat yang digunakan untuk mengukur variabel sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis secara sistematis. Skala pengukuran membantu peneliti untuk mengubah variabel yang bersifat abstrak atau tidak langsung terlihat menjadi bentuk angka atau kategori sehingga dapat dihitung dan dibandingkan. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat beberapa jenis skala pengukuran yang umum digunakan, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Pemilihan skala pengukuran sangat penting karena akan menentukan jenis analisis statistik yang dapat digunakan. Semakin tinggi tingkat skala pengukuran, semakin detail data yang bisa dihasilkan dan semakin kompleks teknik analisis yang dapat diterapkan.

Dalam penelitian ini yang berjudul “Scrrol, Klik, Beli: Pengaruh FOMO, Viralitas Konten, dan Intensitas Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNILA”, variabel yang digunakan bersifat psikologis dan perilaku, sehingga tidak dapat diukur secara langsung melalui angka objektif. Oleh karena itu, skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan instrumen skala Likert, di mana responden diminta memberikan penilaian terhadap pernyataan tertentu menggunakan pilihan jawaban seperti Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Skala Likert digunakan untuk mengukur variabel bebas yaitu FOMO (X1), Viralitas Konten (X2), dan Intensitas Media Sosial (X3) serta variabel terikat yaitu Perilaku Konsumtif (Y). Setiap jawaban diberi skor angka, misalnya 1–5, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengolah data secara statistik seperti analisis regresi, uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

Penggunaan skala Likert sangat sesuai untuk penelitian ini karena variabel yang dianalisis melibatkan sikap, persepsi, dan tingkat kesetujuan mahasiswa terhadap fenomena sosial-media yang mempengaruhi perilaku konsumtif. Dengan skala Likert, peneliti bisa mengetahui tingkat kecenderungan responden dalam setiap variabel, misalnya seberapa besar mahasiswa mengalami FOMO, seberapa kuat pengaruh konten viral, seberapa sering menggunakan media sosial, dan sejauh mana hal tersebut berhubungan dengan perilaku konsumtif. Data yang diperoleh melalui skala interval ini bersifat kuantitatif sehingga dapat dianalisis menggunakan statistik inferensial untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Ika Rahmadhani གིས-
Nama: Ika Rahmadhani
NPM: 2313031072
Kelas: C

Skala pengukuran adalah cara atau alat untuk mengklasifikasikan, mengurutkan, atau mengukur variabel dalam penelitian agar data dapat dianalisis secara tepat. Skala pengukuran juga menentukan teknik analisis apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian. Secara umum terdapat empat jenis skala pengukuran, yaitu:
1. Skala Nominal: Bersifat kategorikal (tanpa urutan), Hanya menunjukkan perbedaan antar kategori, Tidak dapat dilakukan operasi matematika seperti rata-rata, Contoh: jenis kelamin, jurusan, status pernikahan.
2. Skala Ordinal: Memiliki kategori sekaligus urutan tertentu, Tidak diketahui jarak atau selisih antar peringkat, Analisis masih terbatas. Contoh: tingkat pendidikan, peringkat kelas, tingkat kepuasan (rendah, sedang, tinggi).
3. Skala Interval: Memiliki urutan dan jarak yang sama antar nilai, tetapi tidak memiliki nol absolut, Bisa dihitung rata-rata, Tidak bisa menghitung perbandingan dua kali lipat. Contoh: suhu Celsius, skor IQ.
4. Skala Rasio: Memiliki seluruh karakteristik skala sebelumnya: kategori, urutan, jarak, dan nol absolut, Bisa digunakan untuk semua bentuk analisis statistik. Contoh: pendapatan, usia, waktu belajar, nilai ujian (0–100).

Selain itu, ada juga skala pengukuran khusus seperti Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dengan menggunakan pernyataan bertingkat yang biasanya menghasilkan data interval.

Pemilihan skala pengukuran yang tepat sangat penting karena menentukan teknik analisis statistik yang akan digunakan dan validitas hasil penelitian.

Pada penelitian yang digunakan dalam jenis penelitian ini adalah penelitian pengaruh dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian berjudul:
“Pengaruh Kemandirian Belajar, Lingkungan temen Sebaya, dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Canva terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Terbanggi Besar,” tiga variabel bebas (X1, X2 dan X3) diukur menggunakan skala Likert lima tingkat. Untuk memperoleh data tentang pengaruh kemandirian belajar, lingkungan teman sebaya dam pemanfaatan media pembelajaran terhadap hasil belajar akan menggunakan angket yaitu suatu daftar pertanyaan yang akan di isi oleh responden. Selanjtunya angket ini terdiri dari lima alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor dalam setiap jawabannya. Adapun skor sebagai berikut: a. Sangat Baik (SB) 5 skor; b. Baik (B) 4 skor; c. Cukup (C) 3 skor; d. Kurang (K) 2 skor; e. Sangat Kurang (SK) 1 skor.
In reply to First post

Re: Diskusi

Nazrey Aditya Riandi གིས-
NAMA: NAZREY ADITYA RIANDI
NPM: 2313031080

Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara memberi nilai pada variabel agar data dapat diolah dan dianalisis secara sistematis. Setiap skala menunjukkan tingkat informasi yang berbeda, sehingga memengaruhi teknik analisis yang dapat digunakan. Empat skala yang umum digunakan yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Dalam penelitian, skala nominal digunakan untuk mengelompokkan data tanpa urutan, seperti jenis kelamin atau jurusan. Skala ordinal menunjukkan peringkat, tetapi jarak antar kategori tidak pasti, misalnya tingkat kepuasan atau rangking. Skala interval memiliki jarak yang sama antar nilai, tetapi tidak memiliki nol absolut, seperti skor hasil belajar. Skala rasio memiliki jarak sama dan nol absolut, misalnya pendapatan, jumlah barang, berat, atau usia.

Untuk rancangan data penelitian Anda, skala pengukuran ditentukan oleh sifat variabel yang diteliti. Jika variabelnya berupa kategori seperti jenis sampel atau kelompok responden, maka digunakan skala nominal. Jika variabel mengukur tingkat persepsi atau sikap, maka digunakan skala ordinal, sering melalui angket Likert. Jika variabel berupa nilai numerik seperti nilai tes, frekuensi, atau jumlah, maka digunakan skala rasio. Pemilihan skala ini penting karena memengaruhi teknik analisis statistik dan interpretasi hasil penelitian.
In reply to First post

Re: Diskusi

CLARA KELVIANA KERIN 2313031064 གིས-
Nama: Clara Kelviana Kerin
NPM 2313031064

Skala pengukuran dalam penelitian adalah prosedur sistematis untuk menetapkan aturan yang menghubungkan angka atau simbol dengan karakteristik objek, peristiwa, atau fenomena yang diamati, sehingga memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan analisis statistik yang tepat.​

Jenis Skala Pengukuran
Skala nominal mengklasifikasikan data ke dalam kategori tanpa urutan, seperti jenis kelamin atau status siswa (eksperimen/kontrol). Skala ordinal menyusun data berdasarkan tingkatan relatif, misalnya peringkat hasil belajar (sangat baik, baik, cukup). Skala interval memiliki jarak yang sama antar nilai tetapi tanpa nol absolut, seperti skor tes (0-100), sementara skala rasio tidak mutlak untuk perbandingan proporsional, seperti waktu belajar dalam menit.

Rencana Data Penelitian PBL
Untuk penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Ekonomi kelas 11 SMAN 15 Bandar Lampung”, rancang data kuantitatif dengan sampel kelas eksperimen (PBL) dan kontrol (konvensional) menggunakan purposive sampling sekitar 60-80 siswa. Variabel independen (PBL) diukur dengan observasi dan kuesioner skala Likert (ordinal/interval: 1=Sangat Tidak Setuju hingga 5=Sangat Setuju) untuk sikap siswa terhadap model.Variabel dependen (hasil belajar ekonomi) menggunakan tes pre-post skala interval (skor 0-100) untuk mengukur peningkatan kognitif, dianalisis dengan t-test atau ANOVA.

Skala pengukuran yang Direkomendasikan
Gunakan skala interval untuk hasil belajar agar memungkinkan operasi aritmatika lengkap seperti mean dan standar deviasi, sesuai standar penelitian pendidikan ekonomi. Skala Likert interval untuk variabel moderator seperti motivasi siswa, dengan reliabilitas Cronbach's Alpha >0.7. Ini selaras dengan jurnal pendidikan ekonomi sebelumnya yang menerapkan triangulasi campuran data untuk validitas tinggi.
In reply to First post

Re: Diskusi

Sinthia 2313031063 གིས-
Nama: Sinthia Wardani
NPM: 2313031063

Skala pengukuran dalam penelitian merupakan pedoman yang digunakan peneliti untuk mengklasifikasikan dan memberikan nilai terhadap data penelitian agar dapat diukur secara sistematis dan dianalisis secara tepat. Pemilihan skala pengukuran yang sesuai sangat penting karena berpengaruh terhadap jenis data yang dihasilkan, metode analisis statistik yang digunakan, serta ketepatan dalam penarikan kesimpulan penelitian. Secara umum, skala pengukuran dalam penelitian meliputi skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Dalam penelitian yang berjudul “Dampak Iklan di Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa”, rancangan data yang digunakan adalah data kuantitatif. Hal ini disebabkan penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis pengaruh iklan di media sosial sebagai variabel independen terhadap perilaku konsumtif mahasiswa sebagai variabel dependen. Populasi penelitian berjumlah 100 mahasiswa, dengan jumlah sampel sebanyak 50 mahasiswa yang ditentukan menggunakan probability sampling, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel dan hasil penelitian diharapkan dapat mewakili populasi.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal, yang dioperasionalkan melalui skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan kecenderungan perilaku mahasiswa terhadap iklan di media sosial serta perilaku konsumtif. Instrumen penelitian disusun dalam bentuk pernyataan dengan alternatif jawaban bertingkat, mulai dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju, yang masing-masing diberi skor tertentu. Penggunaan skala ini memungkinkan peneliti memperoleh gambaran tingkat pengaruh iklan media sosial dan tingkat perilaku konsumtif mahasiswa secara bertahap.

Dengan menggunakan rancangan data kuantitatif dan skala Likert, data yang diperoleh dapat dianalisis menggunakan teknik statistik yang relevan, baik statistik deskriptif maupun analisis inferensial. Pemilihan rancangan data dan skala pengukuran tersebut dinilai sesuai dengan tujuan penelitian karena mampu mengungkap hubungan dan pengaruh antarvariabel secara objektif, terukur, dan sistematis.