Diskusi

Diskusi

Diskusi

Jumlah balasan: 19

coba tuliskan disini apa yang anda ketahui tentang teori, kerangka pikir dan hipotesis? adakah hubungan antara ketiganya?

Terlampir slide ppt sebagai pembuka wawasan dan pemantik diskusi.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Fajriyatur Rohmah 2313031048 -
Nama: Fajriyatur Rohmah
NPM: 23130130148

Teori pada dasarnya adalah kumpulan konsep, prinsip, atau pernyataan yang menjelaskan suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai landasan ilmiah untuk memahami hubungan antarvariabel, serta menjadi acuan dalam menyusun argumentasi. Dengan teori, peneliti dapat menempatkan penelitiannya dalam kerangka ilmiah yang sudah ada, sekaligus menunjukkan kontribusi penelitian terhadap pengembangan ilmu.

Kerangka pikir merupakan alur logis yang disusun dari teori dan hasil penelitian terdahulu untuk menjelaskan hubungan antarvariabel yang diteliti. Kerangka ini biasanya divisualisasikan dalam bentuk bagan atau model yang menggambarkan arah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, serta kemungkinan adanya variabel mediasi atau moderasi. Dengan kata lain, kerangka pikir menjadi jembatan antara teori yang bersifat abstrak dengan rancangan penelitian yang lebih konkret.

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji. Hipotesis disusun berdasarkan kerangka pikir dan berfungsi sebagai pedoman dalam pengumpulan serta analisis data.

Hubungan ketiganya: teori memberikan dasar konseptual, kerangka pikir menyusun teori tersebut ke dalam alur logis penelitian, sedangkan hipotesis merumuskan pernyataan yang bisa diuji secara empiris. Jadi, teori → kerangka pikir → hipotesis merupakan rangkaian yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam penelitian kuantitatif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Nela Amelia -
NAMA : NELA AMELIA
NPM : 2313031050

Teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang menjelaskan keterkaitan antarvariabel untuk memahami dan memprediksi suatu fenomena. Fungsi teori antara lain memperjelas fokus variabel yang akan diteliti, memandu peneliti merumuskan hipotesis, membantu penyusunan instrumen penelitian, menafsirkan temuan, serta memberikan saran pemecahan masalah.

Kerangka pikir merupakan model konseptual yang menampilkan bagaimana teori berhubungan dengan faktor-faktor penting dalam penelitian. Kerangka ini menjabarkan secara logis dan sistematis hubungan antarvariabel sehingga menjadi peta penelitian yang menghubungkan teori dengan masalah yang dikaji
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan teoretis terhadap rumusan masalah, yang akan diuji secara empiris. Hipotesis lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif dan dapat berupa hipotesis kerja (positif) maupun hipotesis nol (negatif). Bentuknya bisa deskriptif, komparatif, atau asosiatif.

Ketiganya saling berkaitan: teori menyediakan landasan konseptual, kerangka pikir menyusun hubungan teori dengan variabel penelitian, dan hipotesis menjadi turunan dari kerangka pikir untuk diuji kebenarannya melalui data. Dengan demikian, teori memberi arah, kerangka pikir menjadi peta, dan hipotesis menjadi pernyataan uji yang menghubungkan konsep ke bukti nyata.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Adea Aprilia -
NAMA : ADEA APRILIA
NPM : 2313031034

Teori pada hakikatnya adalah himpunan konsep, prinsip, atau pernyataan yang berfungsi untuk menjelaskan suatu fenomena. Dalam konteks penelitian, teori menjadi dasar ilmiah untuk memahami hubungan antarvariabel sekaligus menjadi pijakan dalam menyusun argumen. Melalui teori, peneliti dapat menempatkan penelitiannya dalam kerangka ilmiah yang telah ada serta menunjukkan kontribusi baru terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Kerangka pikir merupakan alur berpikir logis yang disusun berdasarkan teori dan temuan penelitian sebelumnya untuk menjelaskan keterkaitan antarvariabel yang diteliti. Umumnya, kerangka ini divisualisasikan dalam bentuk diagram atau model yang memperlihatkan arah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, serta kemungkinan adanya variabel perantara (mediasi) atau penguat (moderasi). Dengan demikian, kerangka pikir menjadi penghubung antara teori yang bersifat abstrak dengan desain penelitian yang lebih aplikatif.

Hipotesis adalah dugaan awal atau jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian yang masih memerlukan pembuktian. Hipotesis dibentuk dari kerangka pikir dan berfungsi sebagai acuan dalam proses pengumpulan maupun analisis data.

Keterkaitan ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut: teori menyediakan dasar konseptual, kerangka pikir mengorganisasikan teori dalam alur penelitian, sedangkan hipotesis merumuskan pernyataan yang dapat diuji secara empiris.Dengan demikian, teori → kerangka pikir → hipotesis merupakan rangkaian yang saling terhubung dan tidak dapat dipisahkan dalam penelitian kuantitatif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Adella Putri Rizkia -
Nama: Adella Putri Rizkia
Kelas: 2313031044

Kerangka pikir (kerangka pemikiran) adalah susunan logis dari teori-teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel dalam suatu penelitian. Kerangka pikir merupakan sintesa dari berbagai teori dan analisis kritis yang membentuk penjelasan sementara terhadap fenomena yang diamati. Dengan kerangka pikir, peneliti dapat membangun argumen dan menghubungkan teori dengan masalah penelitian yang ingin diselesaikan .

Hipotesis adalah dugaan sementara atau pernyataan yang diajukan sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian yang diajukan, yang didasarkan pada kerangka pikir dan teori yang telah ada. Hipotesis ini kemudian diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari penelitian. Hipotesis memiliki sifat tentatif, dan bisa terbukti benar atau salah setelah diuji secara empiris .

Hubungan antara teori, kerangka pikir, dan hipotesis adalah bahwa teori berfungsi sebagai landasan ilmiah dan sumber ide, kerangka pikir mengorganisasikan teori-teori tersebut menjadi alur penjelasan logis untuk fenomena yang diteliti, dan hipotesis adalah rumusan sementara yang dihasilkan dari kerangka pikir tersebut yang siap diuji dalam penelitian. Jadi, ketiganya adalah rangkaian yang berkesinambungan dan saling terkait dalam proses ilmiah dan penelitian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh INTAN ROMALA SARI -
Nama: Intan Romala Sari
NPM: 2313031051

1. Teori adalah seperangkat konsep, prinsip, atau hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau hubungan antara berbagai fenomena. Teori adalah hasil dari pemikiran abstrak yang didukung oleh bukti empiris atau penelitian sebelumnya. Ini mencoba memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu subjek atau fenomena tertentu. Teori dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan fenomena.

2. Kerangka pikir adalah struktur konseptual yang digunakan oleh peneliti untuk merancang dan mengatur penelitian mereka. Ini mencakup konsep-konsep, variabel-variabel, dan hubungan antara variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian. Kerangka pikir membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian, merancang metode penelitian, dan menganalisis data dengan lebih baik.

3. Hipotesis adalah pernyataan atau prediksi yang bersifat tentatif dan dapat diuji empiris. Hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian. Ini dapat berupa hipotesis nol (H0), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan yang signifikan, atau hipotesis alternatif (H1), yang menyatakan ada hubungan atau perbedaan yang signifikan. Hipotesis digunakan untuk mengarahkan proses pengumpulan data dan pengujian statistik dalam penelitian.

4. Hubungan Antara Ketiganya
Kerangka pikir sering kali didasarkan pada teori. Ini berarti teori-teori yang ada dalam literatur menjadi landasan bagi peneliti dalam merancang kerangka pikir penelitian mereka. Hipotesis dibangun berdasarkan kerangka pikir dan teori. Hipotesis adalah pernyataan yang menguji hubungan yang diantisipasi antara variabel-variabel yang ada dalam kerangka pikir. Dalam konteks penelitian, peneliti menguji hipotesis untuk melihat apakah hasil penelitian mereka mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Hasil ini kemudian digunakan untuk menguji dan memvalidasi teori yang mendasari penelitian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Dyah Wulan -
Nama : Dyah Wulan Handayani
NPM : 2313031033

Teori
Teori adalah kumpulan konsep, prinsip, atau penjelasan yang disusun secara sistematis untuk memahami suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai dasar atau landasan yang digunakan peneliti agar kajian yang dilakukan memiliki arah yang jelas.

Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah alur logis yang menjelaskan bagaimana teori-teori yang sudah dipelajari dihubungkan dengan masalah penelitian. Isinya berupa penjelasan hubungan antarvariabel yang kemudian menjadi dasar perumusan hipotesis. Kerangka pikir ibarat peta yang menuntun peneliti dalam menjalankan proses penelitian.

Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya dengan data. Biasanya hipotesis muncul dari teori yang ada dan kerangka pikir yang sudah disusun.

Hubungan Ketiganya
Ketiganya saling berkaitan: teori menjadi landasan, lalu disusun menjadi kerangka pikir yang menggambarkan hubungan antarvariabel, dan dari kerangka pikir itu lahirlah hipotesis yang kemudian diuji melalui penelitian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Muhammad Jibril Ramadhan 2313031045 -
Nama: Muhammad Jibril Ramadhan
NPM: 2313031045

Teori, kerangka pikir, dan hipotesis adalah konsep penting dalam penelitian ilmiah yang memiliki hubungan erat satu sama lain. Berikut penjelasannya:

Teori
Teori adalah kumpulan prinsip atau ide yang saling terkait yang menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa. Teori dibangun berdasarkan bukti empiris dan pengamatan yang telah diuji secara sistematis. Teori memberikan kerangka untuk memahami dan menjelaskan hubungan antara variabel dalam suatu domain tertentu. Contoh teori dalam pendidikan adalah Teori Kognitif Piaget, yang menjelaskan perkembangan kognitif anak.

Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah struktur konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Kerangka ini membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian dan memahami konteks serta latar belakang studi. Kerangka pikir sering digambarkan dalam bentuk diagram atau model yang menunjukkan alur pemikiran peneliti. Misalnya, jika peneliti ingin mengeksplorasi pengaruh metode pengajaran terhadap hasil belajar, kerangka pikir akan menunjukkan bagaimana kedua variabel tersebut saling berhubungan.

Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang dapat diuji dan diukur, yang meramalkan hubungan antara dua atau lebih variabel. Hipotesis sering kali dihasilkan dari teori dan kerangka pikir yang ada. Hipotesis harus jelas, spesifik, dan dapat diuji melalui penelitian. Contoh hipotesis bisa berupa "Penggunaan multimedia dalam pengajaran meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode tradisional."


Hubungan Antara Teori, Kerangka Pikir, dan Hipotesis

1. Teori sebagai Dasar: Teori memberikan dasar bagi pengembangan kerangka pikir dan hipotesis. Peneliti sering merujuk pada teori yang ada untuk merumuskan pertanyaan penelitian.

2. Kerangka Pikir sebagai Jembatan: Kerangka pikir menghubungkan teori dengan hipotesis. Dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan, kerangka pikir membantu peneliti dalam merumuskan hipotesis yang dapat diuji.

3. Hipotesis sebagai Uji Teori: Hipotesis adalah langkah awal untuk menguji teori. Setelah hipotesis diuji melalui penelitian, hasilnya dapat memberikan dukungan atau menantang teori yang ada.
Secara keseluruhan, ketiga konsep ini saling berkaitan dan membentuk dasar dari proses penelitian yang sistematis dan terstruktur.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Eri Zenta Zikra Birama Putri -
Nama : Eri Zenta Zikra Birama Putri
NPM : 2313031040

Teori
Teori adalah seperangkat konsep, prinsip, dan proposisi yang telah teruji dan digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai landasan ilmiah yang memberikan arah, acuan, serta dasar argumentasi terhadap masalah yang diteliti. Misalnya, teori motivasi Herzberg dapat digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan.
Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan alur logis yang menggambarkan hubungan antara teori dan variabel yang akan diteliti. Kerangka pikir biasanya berupa uraian atau bagan yang menunjukkan bagaimana variabel-variabel saling berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerangka pikir disusun berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, sehingga memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai alur pengaruh antarvariabel dalam penelitian.
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih perlu diuji secara empiris. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori dan kerangka pikir, sehingga bersifat rasional dan dapat diuji menggunakan data. Misalnya, jika teori menyatakan bahwa motivasi memengaruhi kinerja, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai: “Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.”
Hubungan antara teori, kerangka pikir, dan hipotesis
Ketiganya saling berkaitan dan membentuk alur penelitian yang sistematis. Teori menjadi landasan konseptual yang menjelaskan fenomena. Dari teori, peneliti menyusun kerangka pikir yang lebih aplikatif untuk menggambarkan hubungan antarvariabel sesuai konteks penelitian. Selanjutnya, kerangka pikir tersebut menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis yang dapat diuji secara empiris. Dengan kata lain, teori memberikan arah, kerangka pikir menjelaskan hubungan antarvariabel, dan hipotesis menjadi pernyataan yang harus dibuktikan melalui penelitian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Rika Rahayu -
Nama: Rika Rahayu 
NPM: 2313031052

  • Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
  • Kerangka pikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
  • Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, atau jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum menjadi jawaban empiris.
Hubungan antara teori, kerangka pikir, dan hipotesis sangat erat karena ketiganya saling membentuk alur logis dalam penelitian. Teori menjadi dasar utama yang memberikan penjelasan dan pemahaman tentang suatu fenomena. Dari teori inilah peneliti menurunkan kerangka pikir, yaitu cara berpikir yang menggambarkan hubungan antar variabel yang relevan dengan masalah penelitian berdasarkan teori yang digunakan. Selanjutnya, dari kerangka pikir tersebut, peneliti menyusun hipotesis sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Nur Ayu Dila 2313031055 -
Nama: Nur Ayu Dila
NPM: 2313031055

1. Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang menjelaskan suatu fenomena secara sistematis. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai dasar ilmiah yang membantu peneliti memahami mengapa suatu peristiwa terjadi dan bagaimana hubungan antar variabel dapat dijelaskan secara logis. Dengan teori, peneliti memiliki panduan dalam menafsirkan data, memilih metode penelitian yang sesuai, serta memastikan penelitian memiliki landasan konseptual yang kuat.

2. Kerangka pikir merupakan representasi logis dari hubungan antar konsep atau variabel yang dibangun berdasarkan teori yang telah dikaji. Kerangka pikir menggambarkan alur berpikir peneliti tentang bagaimana variabel saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Dengan adanya kerangka pikir, peneliti dapat menata teori-teori yang relevan menjadi satu kesatuan pemikiran yang utuh untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

3. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang berisi dugaan tentang hubungan antar variabel yang akan diuji secara empiris. Hipotesis disusun berdasarkan kerangka pikir dan berfungsi untuk memberikan arah dalam pengumpulan serta analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis menjadi dasar untuk menguji kebenaran hubungan atau pengaruh antar variabel melalui data yang dikumpulkan.

Hubungan ketiganya, teori menyediakan dasar konseptual yang menjelaskan fenomena dan hubungan antar variabel secara sistematis, sedangkan kerangka pikir mengorganisasi teori tersebut menjadi representasi logis yang menggambarkan hubungan antar variabel dalam penelitian, dan hipotesis merupakan pernyataan sementara yang dibuat berdasarkan kerangka pikir untuk diuji secara empiris, sehingga ketiganya saling terhubung dalam membangun landasan, alur, dan arah penelitian secara ilmiah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Elsa Triananda -
nama :elsa triananda
npm :2313031053
kelas :b

Dalam sebuah penelitian, teori, kerangka berpikir, dan hipotesis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi. Teori pada dasarnya adalah kumpulan konsep dan gagasan yang digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena secara sistematis. Teori membantu peneliti memahami bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi. Selain itu, teori juga berfungsi sebagai dasar dalam menentukan variabel yang akan diteliti, menyusun hipotesis, serta menyiapkan alat ukur dan pembahasan hasil penelitian. Dengan teori, penelitian memiliki arah yang jelas karena teori memberikan kerangka logis yang menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Dari teori-teori yang telah dikaji sebelumnya, peneliti kemudian menyusun kerangka berpikir. Kerangka berpikir merupakan gambaran atau model yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti. Melalui kerangka berpikir, peneliti menjelaskan bagaimana teori-teori yang ada dapat digunakan untuk memahami masalah yang sedang dikaji. Dengan kata lain, kerangka berpikir menghubungkan teori dengan penelitian yang akan dilakukan. Di dalamnya tergambar alur logis yang menjelaskan bagaimana satu variabel bisa memengaruhi variabel lainnya, baik dalam bentuk hubungan sebab-akibat maupun hubungan yang bersifat korelasi. Kerangka berpikir inilah yang kemudian menjadi dasar dalam menyusun hipotesis penelitian.

Selanjutnya, peneliti merumuskan hipotesis, yaitu dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang perlu diuji kebenarannya melalui data di lapangan. Hipotesis disusun berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dibuat sebelumnya. Karena itu, hipotesis bukan sekadar tebakan, melainkan hasil dari proses berpikir ilmiah. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis sangat penting karena digunakan untuk mengarahkan analisis data. Hipotesis bisa berbentuk pernyataan yang menjelaskan perbedaan (komparatif), hubungan (asosiatif), atau hanya menggambarkan suatu keadaan (deskriptif). Biasanya terdapat dua bentuk hipotesis, yaitu hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan adanya pengaruh atau hubungan antarvariabel, dan hipotesis nol (H₀) yang menyatakan tidak ada pengaruh atau hubungan. Nantinya, peneliti akan menguji hipotesis ini menggunakan data empiris untuk menentukan apakah dugaan awal tersebut benar atau tidak.

Ketiga unsur ini memiliki hubungan yang sangat jelas. Teori menjadi fondasi utama yang menjelaskan fenomena yang ingin dikaji. Kerangka berpikir berfungsi menyusun teori-teori tersebut ke dalam alur yang logis dan menunjukkan hubungan antarvariabel. Sementara itu, hipotesis muncul sebagai kesimpulan sementara dari kerangka berpikir yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian. Secara sederhana, alurnya dapat digambarkan seperti ini: teori → kerangka berpikir → hipotesis → pengujian empiris. Jika hasil penelitian mendukung hipotesis, berarti teori yang digunakan relevan; sebaliknya, jika tidak mendukung, teori tersebut bisa dikaji ulang atau dikembangkan. Dengan memahami keterkaitan ketiganya, peneliti dapat merancang penelitian yang lebih terarah, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang digunakan untuk memahami suatu fenomena secara sistematis melalui hubungan antar variabel. Teori berfungsi untuk memperjelas ruang lingkup variabel penelitian, menjadi pedoman dalam merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian, membantu peneliti dalam menganalisis hasil penelitian, serta memberikan dasar bagi pemecahan masalah yang ditemukan.

Kerangka pikir adalah model konseptual yang menggambarkan bagaimana teori berhubungan dengan faktor-faktor penting yang menjadi fokus penelitian. Kerangka pikir menjelaskan secara teoretis hubungan antar variabel yang diteliti. Dengan kata lain, kerangka pikir merupakan jembatan antara teori yang digunakan dengan hipotesis yang akan diajukan.

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih bersifat teoretis dan belum dibuktikan secara empiris. Hipotesis umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif dan disusun berdasarkan teori yang dianggap kuat. Ada dua jenis hipotesis utama, yaitu
Hipotesis kerja (Ha) → menyatakan adanya pengaruh atau hubungan antar variabel.
Hipotesis nol (H₀) → menyatakan tidak ada pengaruh atau hubungan antar variabel.

Ketiganya memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan dalam proses penelitian.
Teori menjadi dasar atau landasan ilmiah yang menjelaskan fenomena yang akan diteliti.
Dari teori tersebut, peneliti menyusun kerangka pikir untuk menggambarkan hubungan logis antar variabel secara konseptual.
Berdasarkan kerangka pikir yang telah dibangun, peneliti kemudian merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara yang nantinya akan diuji melalui data empiris.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Irenius Juni Nugroho 2313031032 -
Nama : Irenius Juni Nugroho
NPM : 2313031032


• Teori adalah seperangkat konsep, prinsip, atau hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau hubungan antara berbagai fenomena. Teori adalah hasil dari pemikiran abstrak yang didukung oleh bukti empiris atau penelitian sebelumnya. Ini mencoba memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu subjek atau fenomena tertentu. Teori dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan fenomena
• Kerangka pikir adalah struktur konseptual yang digunakan oleh peneliti untuk merancang dan mengatur penelitian mereka. Ini mencakup konsep-konsep, variabel-variabel, dan hubungan antara variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian. Kerangka pikir membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian, merancang metode penelitian, dan menganalisis data dengan lebih baik.
• Hipotesis adalah pernyataan atau prediksi yang bersifat tentatif dan dapat diuji empiris. Hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian. Ini dapat berupa hipotesis nol (H0), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan yang signifikan, atau hipotesis alternatif (H1), yang menyatakan ada hubungan atau perbedaan yang signifikan. Hipotesis digunakan untuk mengarahkan proses pengumpulan data dan pengujian statistik dalam penelitian.
Hubungan Antara Ketiganya: Kerangka pikir sering kali didasarkan pada teori. Ini berarti teori-teori yang ada dalam literatur menjadi landasan bagi peneliti dalam merancang kerangka pikir penelitian mereka. Hipotesis dibangun berdasarkan kerangka pikir dan teori. Hipotesis adalah pernyataan yang menguji hubungan yang diantisipasi antara variabel-variabel yang ada dalam kerangka pikir. Dalam konteks penelitian, peneliti menguji hipotesis untuk melihat apakah hasil penelitian mereka mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Hasil ini kemudian digunakan untuk menguji dan memvalidasi teori yang mendasari penelitian.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Zulfaa Salsabillah -
Nama : Zulfaa Salsabillah
NPM : 2313031038

Teori adalah kumpulan proposisi yang saling terhubung dan menjelaskan hubungan antara variabel. Teori memberikan fondasi ilmiah untuk memahami fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya dan penalaran logis.

Kerangka pikir adalah visualisasi hubungan logis antara variabel-variabel penelitian. Kerangka pikir merupakan penjabaran teori ke dalam konteks penelitian spesifik dan biasanya divisualisasikan dalam bentuk diagram.

Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan antara variabel yang akan diuji melalui data empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang dapat didukung atau ditolak.

Teori memberikan landasan konseptual, kerangka pikir menerjemahkan teori ke dalam konteks spesifik dengan menunjukkan hubungan konkret antar variabel, dan hipotesis merupakan prediksi spesifik tentang hubungan tersebut. Dengan kata lain, teori → kerangka pikir → hipotesis membentuk urutan logis dari umum ke khusus dalam membangun penelitian yang kokoh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Qonita Nurul Izzah 2313031042 -
Nama: Qonita Nurul Izzah
NPM: 2313031042

1. Teori
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling terkait untuk menjelaskan atau memprediksi suatu fenomena secara sistematis.
Teori berfungsi sebagai:
-Landasan berpikir dalam penelitian
-Acuan untuk memahami hubungan antar variabel
-Dasar untuk menyusun kerangka pikir dan hipotesis
Contoh: Teori Motivasi McClelland, Teori Belajar Konstruktivisme, dll.

2. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah alur logis atau model konseptual yang menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti.
Bentuknya dapat berupa:
-Diagram alur
-Bagan konseptual
-Uraian naratif logis

Fungsinya:
-Menjelaskan bagaimana peneliti memahami permasalahan
-Menjembatani teori dengan hipotesis
-Menjadi panduan dalam analisis dan interpretasi data

3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban tentatif terhadap rumusan masalah penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya.
Ciri-ciri hipotesis:
-Harus dapat diuji (testable)
-Harus spesifik dan terukur
-Berdasarkan teori dan kerangka pikir
Contoh: “Terdapat pengaruh positif antara metode pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar siswa.”

Hubungan antara Teori, Kerangka Pikir, dan Hipotesis
Ketiga elemen ini saling terkait dalam sebuah penelitian, terutama penelitian kuantitatif (seperti yang disebut dalam slide), dengan alur sebagai berikut:
1. Teori → Memberikan landasan dan justifikasi ilmiah.
2. Kerangka Pikir → Menjabarkan teori menjadi model logis yang menggambarkan hubungan antar variabel.
3. Hipotesis → Merumuskan pernyataan yang dapat diuji berdasarkan kerangka pikir dan teori.

Contoh Alur:
Teori Motivasi → Kerangka pikir: “Reward meningkatkan motivasi dan kinerja” → Hipotesis: “Pemberian reward berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.”
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Lilin Ratnasari -
Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056


Sebagai mahasiswa yang sedang belajar penelitian, saya memahami bahwa teori, kerangka pikir, dan hipotesis adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah penelitian. Ketiganya saling melengkapi, membentuk alur logis dari dasar pemahaman sampai pada prediksi penelitian. Namun, meskipun saling berkaitan, masing-masing punya fungsi sendiri.

1. Teori
Menurut pemahaman saya, teori adalah konsep atau penjelasan ilmiah yang sudah berkembang sebelumnya dan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan suatu fenomena. Teori itu semacam “landasan berpikir” yang membantu peneliti memahami variabel-variabel yang diteliti.
Dalam penelitian, teori biasanya berasal dari buku, jurnal, atau penelitian terdahulu. Misalnya, kalau kita meneliti motivasi belajar, kita menggunakan teori motivasi seperti ARCS, Maslow, atau Self-Determination Theory untuk menjelaskan apa itu motivasi, bagaimana ia muncul, dan apa saja komponennya.
Jadi, fungsi teori: Menjelaskan konsep yang diteliti, Menjadi rujukan ilmiah, Menghindari penelitian tanpa arah

2. Kerangka Pikir
Kalau teori itu ibarat “pondasi”, kerangka pikir adalah alur logis yang dibangun peneliti berdasarkan teori dan kenyataan di lapangan.
Bagi saya, kerangka pikir adalah cara kita menyambungkan antara teori dengan masalah yang kita teliti. Di bagian inilah peneliti menjelaskan hubungan antara variabel, kenapa variabel itu berhubungan, dan bagaimana proses terjadinya hubungan tersebut.
Kerangka pikir biasanya digambarkan dalam bentuk bagan atau alur panah. Intinya menunjukkan: Teori apa yang dipakai, Variabel apa saja, Bagaimana hubungan antarvariabel terjadi, Kenapa hubungan itu mungkin terjadi Contohnya: Media digital interaktif → meningkatkan perhatian → menambah keterlibatan siswa → meningkatkan motivasi belajar. Kerangka pikir membuat penelitian terasa lebih masuk akal karena menunjukkan alur pemikiran secara runtut.

3. Hipotesis
Menurut pemahaman saya, hipotesis adalah jawaban sementara yang dibuat berdasarkan teori dan kerangka pikir. Ini bukan jawaban akhir, tetapi dugaan ilmiah yang nantinya diuji melalui data. Hipotesis muncul karena peneliti sudah memahami teori dan sudah menyusun kerangka pikir. Jadi, hipotesis bukan sekadar tebak-tebakan. Ia harus logis dan punya dasar ilmiah.
Contoh hipotesis:
“H1: Penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.”
Fungsi hipotesis: Memberikan arah analisis data, Menjadi dasar pengujian statistik, Menghindari penelitian yang melebar ke mana-mana

4. Hubungan antara Teori, Kerangka Pikir, dan Hipotesis
Menurut saya, ketiganya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkesinambungan seperti alur langkah berpikir:
Teori → dasar ilmu
Teori memberikan pemahaman awal mengenai variabel yang diteliti. Tanpa teori, kita tidak tahu apa definisi variabel, indikator, atau konsep dasarnya.
Teori → Kerangka Pikir → alur logis
Dari teori yang sudah dikumpulkan, kita menyusun kerangka logis tentang bagaimana dan kenapa variabel-variabel itu saling terkait.
Kerangka Pikir → Hipotesis → dugaan ilmiah
Setelah kerangka pikir tersusun, kita baru bisa membuat hipotesis yang merupakan prediksi hubungan yang akan diuji.
Jadi urutannya kira-kira seperti ini:
Teori → Kerangka Pikir → Hipotesis → Pengujian Data
Dengan kata lain, teori memberi dasar, kerangka pikir memberi alur, dan hipotesis memberi arah penelitian. Ketiganya seperti bangunan: teori adalah pondasi, kerangka pikir adalah rangka bangunannya, dan hipotesis adalah tujuannya.

Kesimpulan
Secara sederhana, teori, kerangka pikir, dan hipotesis memiliki hubungan linier dan saling mendukung. Teori memberi dasar ilmiah, kerangka pikir menyusun alur logika dari teori terhadap masalah penelitian, dan hipotesis menjadi dugaan yang lahir dari kerangka berpikir tersebut untuk kemudian diuji dalam penelitian.

Jika diibaratkan:

Teori = tahu apa yang kita pelajari
Kerangka pikir = tahu bagaimana kita memahaminya
Hipotesis = tahu apa yang kita perkirakan akan terjadi
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Bagas Muhamad Satria -

Nama : Bagas Muhamad Satria

NPM : 2313031037

Landasan teori dapat dipahami sebagai kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena secara terstruktur. Kehadiran teori membantu peneliti memahami variabel yang diteliti, membatasi ruang lingkup penelitian, serta menjadi dasar dalam penyusunan instrumen dan rumusan hipotesis. Teori juga berperan dalam menafsirkan hasil penelitian serta memberi arahan dalam mencari solusi atas masalah yang dikaji.

Berdasarkan teori yang telah dikaji, peneliti kemudian menyusun kerangka pikir. Kerangka pikir merupakan gambaran konseptual mengenai bagaimana hubungan antarvariabel terbentuk sesuai landasan teori yang digunakan. Kerangka pikir menjelaskan alur logis mengenai sebab-akibat atau kaitan antarfaktor dalam penelitian. Dengan begitu, kerangka pikir menghubungkan teori dengan masalah penelitian secara jelas dan membantu peneliti menyusun argumen mengenai proses terjadinya suatu fenomena.

Hipotesis yaitu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan melalui data empiris. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis menjadi bagian penting karena akan diuji menggunakan data sampel. Bentuk hipotesis bisa berupa deskriptif, komparatif, atau asosiatif. Selain itu, terdapat hipotesis kerja (H1) yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh, serta hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak adanya hubungan. Hipotesis kerja biasanya disusun berdasarkan teori yang dianggap cukup kuat, sedangkan hipotesis nol muncul ketika masih ada keraguan terhadap keandalan teori tersebut.

Secara keseluruhan, ketiga unsur tersebut saling berkaitan. Landasan teori memberikan dasar pengetahuan, kerangka pikir menyusun hubungan antarvariabel berdasarkan teori, dan hipotesis menjadi pernyataan yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian. Keterhubungan ini memastikan bahwa penelitian berjalan secara runtut, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Dita Silviana Putri -
Nama: Dita Silviana Putri
NPM: 2313031057

Teori adalah sekumpulan konsep, prinsip, dan penjelasan ilmiah yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Dalam penelitian, teori berfungsi sebagai dasar acuan yang menjelaskan bagaimana suatu variabel berperilaku dan berinteraksi. Teori memberikan landasan konseptual yang kuat sehingga penelitian memiliki arah dan dasar ilmiah yang jelas. Tanpa teori, penelitian akan kehilangan pijakan karena tidak memiliki penjelasan ilmiah yang mendukung perumusan masalah dan analisis data.

Kerangka pikir (framework) adalah alur logis yang menggambarkan hubungan antara konsep atau variabel yang diteliti. Kerangka pikir disusun berdasarkan teori-teori yang telah dikaji, kemudian dirumuskan menjadi diagram atau uraian yang menunjukkan bagaimana satu variabel dapat memengaruhi variabel lainnya. Dengan kata lain, kerangka pikir adalah hasil penjabaran teori menjadi hubungan konsep yang lebih operasional dan lebih mudah dipahami. Kerangka pikir juga menjadi dasar bagi peneliti dalam menyusun hipotesis.

Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai hubungan antara variabel berdasarkan teori dan kerangka pikir. Hipotesis dirumuskan sebagai pernyataan yang dapat diuji secara empiris melalui pengumpulan dan analisis data. Hipotesis berfungsi untuk memberikan arah penelitian, menentukan metode analisis, dan menjadi dasar untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis umumnya berbentuk pernyataan pengaruh, hubungan, atau perbedaan antara variabel.

Ketiga unsur tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Teori merupakan fondasi utama yang memberikan penjelasan ilmiah mengenai variabel dan hubungan antarvariabel. Berdasarkan teori tersebut, peneliti menyusun kerangka pikir yang menggambarkan alur hubungan antarvariabel secara sistematis dan logis. Kerangka pikir inilah yang kemudian menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis. Dengan demikian, teori → membentuk kerangka pikir → yang kemudian menghasilkan hipotesis. Ketiganya saling berurutan dan saling mendukung untuk membangun penelitian yang kuat secara konseptual dan metodologis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi

oleh Igha Mawardhani -

Nama : Igha Mawardhani

NPM : 2313031043


Teori

Teori adalah kumpulan konsep, definisi, dan hubungan antar variabel yang digunakan untuk memahami suatu fenomena secara sistematis. Teori membantu peneliti menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi dan memperkirakan apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Dalam penelitian, teori berfungsi untuk memperjelas variabel yang diteliti, menyusun hipotesis dan instrumen penelitian, menafsirkan hasil penelitian, serta memberi arah dalam pemecahan masalah.


Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah gambaran konseptual yang menunjukkan hubungan antar variabel berdasarkan teori yang digunakan. Kerangka pikir membantu peneliti melihat alur logis penelitian, mulai dari masalah, variabel yang terlibat, hingga hubungan di antara variabel tersebut. Kerangka pikir yang baik membuat penelitian lebih terarah dan mudah dipahami.


Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang ditemukan berdasarkan teori, bukan berdasarkan data lapangan. Hipotesis umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif dan akan diuji secara empiris. Hipotesis bisa berbentuk deskriptif, komparatif, atau asosiatif, serta terdiri dari hipotesis kerja dan hipotesis nol.


Hubungan Teori, Kerangka Pikir, dan Hipotesis

Ketiganya saling berkaitan. Teori menjadi dasar pemikiran, kerangka pikir menyusun hubungan antar variabel secara sistematis, dan hipotesis merumuskan dugaan sementara yang akan diuji dalam penelitian. Tanpa teori tidak ada kerangka pikir, dan tanpa kerangka pikir hipotesis tidak dapat disusun secara jelas.