
Fifkha Rizky Amalia - 2421011032
Tanggapan terhadap Kasus BYD
Yang menarik perhatian saya dari studi kasus ini adalah bagaimana BYD tidak hanya memiliki strategi besar, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan signifikan dalam hal manajemen SDM. Setau saya, salah satu isu utama yang dihadapi perusahaan adalah kurangnya tenaga ahli di sektor kendaraan listrik. Selain itu, ada juga masalah terkait pekerja di Brasil yang sempat memprotes kondisi kerja yang dianggap tidak manusiawi. Bahkan yang saya garis bawahi, sempat terjadi mogok kerja akibat pemotongan tunjangan.
Menurut saya, hal ini menunjukkan bahwa sistem manajemen talenta yang efektif tidak hanya bergantung pada penggunaan alat atau program yang canggih, tetapi juga bagaimana perusahaan dapat menjaga keadilan, transparansi, dan kesejahteraan karyawannya. Jika aspek-aspek ini tidak diperhatikan, talenta yang telah dibina dengan susah payah dapat merasa tidak dihargai dan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, BYD harus mampu menjaga keseimbangan antara inovasi dan tanggung jawab sosial dalam mengelola SDM-nya.
Kel 4
Saya melihat bahwa strategi manajemen talenta yang diterapkan BYD sangat progresif, terutama dengan pengembangan BYD Talent Map dan program Future Leaders. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk menyiapkan SDM unggul yang tidak hanya ahli secara teknis, tetapi juga siap memimpin di pasar internasional. Rotasi lintas negara dan pelatihan budaya merupakan pendekatan yang sangat tepat untuk mendukung ekspansi global. Menurut saya, strategi ini menunjukkan bahwa BYD tidak sekadar mencari talenta, tapi benar-benar membangun ekosistem pengembangan karier yang berkelanjutan. Sistem pengembangan kepemimpinan BYD dirancang menyeluruh, melalui Future Leaders Program, pelatihan lintas budaya, coaching dari eksekutif senior, serta dukungan sistem digital yang membuka ruang umpan balik dua arah. Strategi ini bukan hanya menjaga keberlangsungan inovasi, namun juga memperkuat employer branding BYD sebagai perusahaan global berbasis teknologi yang berorientasi pada SDM. Secara keseluruhan, studi kasus ini menampilkan bagaimana BYD mengintegrasikan strategi manajemen talenta berbasis kompetensi global dan digitalisasi untuk mendukung ekspansi serta keberlanjutan bisnis di era persaingan teknologi yang sangat dinamis.
A Bagas Windu Panji Nata _2421011034
Kelompok 1
Izin Menanggapi :
1. Penjelasan dan Tanggapan Positif terhadap Studi Kasus Manajemen Talenta Terintegrasi di BYD
Penjelasan:
Studi kasus ini menggambarkan bagaimana BYD (Build Your Dreams), perusahaan otomotif dan teknologi energi terbarukan asal Tiongkok, mengelola tantangan besar dalam pengelolaan SDM seiring ekspansi global dan pertumbuhan pesat mereka. Beberapa tantangan mencakup kekurangan talenta di sektor kendaraan energi baru, adaptasi budaya kerja lintas negara, hingga isu kepatuhan hukum dan kepuasan karyawan.
Sebagai solusi, BYD mengembangkan "BYD Talent Map", sistem manajemen talenta yang terintegrasi dan strategis, mirip dengan pendekatan Microsoft CareerCompass. Sistem ini memetakan kompetensi teknis dan kepemimpinan, mendorong pengalaman lintas fungsi, serta menyediakan jalur karier yang berbasis kinerja nyata, termasuk kontribusi terhadap paten dan ekspansi pasar.
Selain itu, BYD menerapkan:
• Sistem evaluasi 360 derajat
• Program pengembangan kepemimpinan (Future Leaders Program)
• Penugasan global untuk membentuk pemimpin tangguh di pasar internasional
• Perekrutan global dan khusus (termasuk veteran militer) untuk membangun keberagaman talenta
Tanggapan Positi f:
Studi kasus ini memberikan gambaran inspiratif tentang manajemen talenta modern yang adaptif, strategis, dan berorientasi global. Pendekatan BYD menunjukkan bahwa pengelolaan SDM yang sukses tidak hanya soal rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga tentang membangun ekosistem talenta yang dinamis dan terintegrasi dengan tujuan bisnis
2. BYD sedang berada pada tahap transisi dari champion nasional menjadi global disruptor, sehingga Talent Development menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. Untuk sukses, BYD perlu memperkuat :
• Sistem pengembangan terstruktur,
• Adaptasi budaya global,
• Integrasi teknologi data SDM.
Langkah ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas internal, tetapi juga menjadikan BYD lebih kompetitif di pasar otomotif global yang sangat dinamis
Kelompok 2
Tanggapan study case BYD :
- BYD Talent Map: Strategi BYD yang mengembangkan kerangka kerja mirip CareerCompass Microsoft, yaitu “BYD Talent Map”, adalah langkah yang tepat. Dengan memetakan talenta berdasarkan kompetensi inti seperti keahlian teknis dalam baterai, semikonduktor, dan kendaraan listrik, serta pengalaman lintas departemen dan pengalaman internasional, BYD memastikan bahwa pengelolaan talenta mereka selarasdengan rencana bisnis dan teknologi perusahaan.
- Peningkatan Program Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Teknis: Mengingat kekurangan talenta di sektor kendaraan energi baru, BYD perlu memperkuat program pelatihan dan pengembangan teknis yang tidak hanya fokus pada keahlian teknis dasar, tetapi juga pada keterampilan yang lebih interdisipliner, mengingat kompleksitas sektor NEV.
- Penyesuaian dengan Budaya Lokal: Mengingat tantangan adaptasi budaya kerja internasional, BYD bisa mengimplementasikan program orientasi budaya yang lebih mendalam di setiap pasar baru untuk membantu talenta yang dipindahkan atau baru bergabung agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berbeda.
- Mengelola Ketidakpuasan Karyawan dengan Pendekatan yang Lebih Terbuka: Untuk menghindari protes serupa di masa depan, BYD harus lebih terbuka dalam komunikasi kebijakan terkait kompensasi dan tunjangan. Selain itu, membangun saluran komunikasi dua arah yang memungkinkan karyawan untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka secara lebih efektif akan sangat membantu dalam meningkatkan kepuasan kerja.
KELOMPOK 1
Penjelasan:
Studi kasus ini menggambarkan bagaimana BYD (Build Your Dreams), perusahaan otomotif dan teknologi energi terbarukan asal Tiongkok, mengelola tantangan besar dalam pengelolaan SDM seiring ekspansi global dan pertumbuhan pesat mereka. Beberapa tantangan mencakup kekurangan talenta di sektor kendaraan energi baru, adaptasi budaya kerja lintas negara, hingga isu kepatuhan hukum dan kepuasan karyawan.
Sebagai solusi, BYD mengembangkan "BYD Talent Map", sistem manajemen talenta yang terintegrasi dan strategis, mirip dengan pendekatan Microsoft CareerCompass. Sistem ini memetakan kompetensi teknis dan kepemimpinan, mendorong pengalaman lintas fungsi, serta menyediakan jalur karier yang berbasis kinerja nyata, termasuk kontribusi terhadap paten dan ekspansi pasar.
Selain itu, BYD menerapkan:
• Sistem evaluasi 360 derajat
• Program pengembangan kepemimpinan (Future Leaders Program)
• Penugasan global untuk membentuk pemimpin tangguh di pasar internasional
• Perekrutan global dan khusus (termasuk veteran militer) untuk membangun keberagaman talenta
Tanggapan Positif:
Studi kasus ini memberikan gambaran inspiratif tentang manajemen talenta modern yang adaptif, strategis, dan berorientasi global. Pendekatan BYD menunjukkan bahwa pengelolaan SDM yang sukses tidak hanya soal rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga tentang membangun ekosistem talenta yang dinamis dan terintegrasi dengan tujuan bisnis.
BYD sedang berada pada tahap transisi dari champion nasional menjadi global disruptor, sehingga Talent Development menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. Untuk sukses, BYD perlu memperkuat:
1. Sistem pengembangan terstruktur,
2. Adaptasi budaya global,
3.Integrasi teknologi data SDM.
Langkah ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas internal, tetapi juga menjadikan BYD lebih kompetitif di pasar otomotif global yang sangat dinamis
Kelompok 5
Tanggapan kami pada studi kasus BYD bahwa faktanya menunjukkan bahwa pada kuartal keempat 2023, BYD mencatat penjualan lebih dari 526.000 unit kendaraan listrik baterai (BEV), mengalahkan Tesla yang menjual 484.000 unit pada periode yang sama. Pencapaian ini mempertegas posisi BYD sebagai pemimpin global dalam industri EV. Namun keberhasilan ini dibayangi oleh berbagai isu SDM, seperti temuan pelanggaran ketenagakerjaan di Brasil dan aksi protes karyawan di Tiongkok yang menyoroti lemahnya komunikasi dan transparansi kebijakan internal. Meskipun BYD telah meluncurkan Talent Map dan program kepemimpinan seperti Future Leaders, keberlanjutan keberhasilan perusahaan akan sangat bergantung pada implementasi manajemen talenta yang tidak hanya strategis tetapi juga berlandaskan nilai etika dan kepatuhan global. BYD perlu memastikan bahwa ekspansi agresifnya tidak mengorbankan kesejahteraan karyawan, terutama dalam menghadapi tantangan adaptasi budaya kerja dan integrasi AI di berbagai negara.
2421011025 - Talitha Nahda Engrasia
Tanggapan kami berdasarkan Study Case dimana BYD, perusahaan otomotif asal Tiongkok, menghadapi tantangan dalam mengelola talenta seiring dengan ekspansi global yang cukup berlangsung cepat dan telah mengambil langkah-langkah penting dalam mengelola talenta global, seperti menciptakan BYD Talent Map dan program rotasi karyawan internasional.
Meskipun BYD berhasil mengatasi berbagai tantangan dalam manajemen talenta dengan menciptakan sistem BYD Talent Map dan program rotasi karyawan antar-pabrik internasional, perusahaan perlu lebih fokus pada peningkatan komunikasi antara manajemen dan karyawan, terutama terkait kebijakan kompensasi dan kondisi kerja. Aksi mogok yang terjadi di beberapa pabrik menunjukkan adanya ketidakpuasan yang dapat mempengaruhi retensi talenta. Selain itu, meskipun teknologi AI digunakan untuk efisiensi, penting bagi BYD untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi ini tetap etis dan memperhatikan kebutuhan pelatihan bagi karyawan untuk beradaptasi. Dengan memastikan aspek komunikasi, kesejahteraan karyawan, dan penggunaan teknologi yang tepat, BYD dapat memperkuat posisi mereka dalam pasar global dan meningkatkan kepuasan karyawan.
2421011004 - Roy Saga
Menurut saya BYD harus prioritaskan keseimbangan antara ekspansi dan keberlanjutan SDM, dengan fokus pada:
- pemenuhan hak pekerja
- pengembangan talenta
- teknologi yang bertanggung jawab
2421011008
Solusi: BYD dapat mengatasi tantangan manajemen talenta dengan memperkuat program rekrutmen global untuk menarik talenta dari berbagai negara, serta mengembangkan pelatihan khusus untuk adaptasi budaya dan kepemimpinan multikultural. Selain itu, memperbaiki kondisi kerja di luar negeri dan meningkatkan transparansi kebijakan kompensasi dapat membantu mengurangi ketidakpuasan karyawan. Mengintegrasikan AI secara bertanggung jawab dan memastikan pelatihan yang sesuai akan mendukung efisiensi dalam manajemen SDM.
Analisis: Pendekatan BYD yang mengembangkan sistem Talent Map dan program pengembangan kepemimpinan berfokus pada pengelolaan talenta untuk memenuhi kebutuhan global perusahaan. Meskipun penggunaan teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi, tantangan utama terletak pada penyesuaian dengan budaya kerja internasional dan menjaga kesejahteraan karyawan di pasar baru. Oleh karena itu, memperkuat komunikasi, memastikan kebijakan yang adil, dan memberikan pelatihan yang relevan adalah kunci untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.