Elvin Agustianda _ 2421011029
Izin Menjawab ibu,,,
1. Jelaskan Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif
Manajemen talenta adalah proses strategis untuk menarik, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan karyawan dengan kinerja tinggi dan potensi tinggi dalam organisasi. Strategi yang efektif mencakup beberapa elemen utama:
A. Perencanaan Talenta
• Menganalisis kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang terkait tenaga kerja.
• Menentukan kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan arah strategi perusahaan.
B. Rekrutmen dan Seleksi
• Proses pencarian dan penyaringan kandidat terbaik berdasarkan kecocokan kompetensi dan nilai budaya organisasi.
• Penggunaan teknologi seperti ATS (Applicant Tracking System) untuk efisiensi proses.
C. Pengembangan Talenta
• Program pelatihan teknis, soft skills, dan pengembangan kepemimpinan.
• Coaching dan mentoring untuk mempercepat pertumbuhan karir.
D. Manajemen Kinerja
• Menetapkan tujuan individu dan tim yang selaras dengan strategi organisasi.
• Evaluasi berkala dengan umpan balik yang konstruktif.
E. Retensi dan Suksesi
• Menyediakan jalur karier dan jenjang promosi yang jelas.
• Program kompensasi dan penghargaan yang kompetitif.
• Identifikasi dan pengembangan calon pemimpin masa depan.
2. Jelaskan Teknik-Teknik Pengukuran Kinerja dalam
Manajemen Talenta
Beberapa teknik utama untuk mengukur kinerja individu dan tim dalam
manajemen talenta antara lain:
A. Key Performance Indicators (KPI)
• Ukuran kuantitatif yang mencerminkan keberhasilan pencapaian tujuan kerja.
B. Balanced Scorecard
• Pendekatan menyeluruh yang menilai dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
C. 360-Degree Feedback
• Penilaian dari berbagai pihak (atasan, rekan kerja, bawahan, diri sendiri) untuk perspektif yang komprehensif.
D. Management by Objectives (MBO)
• Penilaian berdasarkan pencapaian target kerja yang disepakati bersama antara atasan dan karyawan.
E. Nine Box Grid
• Matriks untuk menilai karyawan berdasarkan kinerja (performance) dan potensi (potential). Bermanfaat untuk perencanaan suksesi.
3. Bagaimana Tantangan dan Solusi dalam
Manajemen Talenta di Berbagai Industri?
Tantangan Umum:
• Kekurangan talenta terampil dalam bidang teknis dan digital.
• Persaingan tinggi untuk menarik talenta terbaik.
• Perubahan ekspektasi generasi muda, seperti Gen Z yang lebih memilih fleksibilitas dan makna kerja.
• Teknologi dan otomatisasi yang mengubah kebutuhan kompetensi.
• Ketimpangan distribusi talenta di daerah terpencil atau industri tertentu.
Solusi:
• Program employer branding untuk meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik.
• Upskilling dan reskilling tenaga kerja untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru.
• Pendekatan fleksibel seperti kerja jarak jauh dan sistem kerja hybrid.
• Kemitraan dengan institusi pendidikan untuk menciptakan pipeline talenta.
• Analisis data HR untuk prediksi kebutuhan talenta dan retensi karyawan.
4. Bagaimana Menyelaraskan
Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis Secara Keseluruhan?
A. Penyelarasan Tujuan
• Setiap inisiatif
manajemen talenta harus mendukung misi, visi, dan tujuan strategis perusahaan.
B. Integrasi Global
• Mengembangkan standar global dalam pengelolaan SDM yang tetap memperhatikan variasi lokal.
C. Mobilitas Global
• Memberikan kesempatan rotasi atau penempatan antar negara untuk membentuk pemimpin global.
D. Kepemimpinan Global
• Mengembangkan pemimpin dengan perspektif multikultural dan keterampilan lintas negara.
E. Pengukuran dan Evaluasi
• Menerapkan metrik
manajemen talenta yang relevan secara global namun fleksibel secara lokal.
________________________________________
5. Jelaskan Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global
Tren:
• Peningkatan kerja hybrid dan remote.
• Digitalisasi proses HR seperti rekrutmen AI dan e-learning.
• Fokus pada keberagaman, inklusi, dan kesejahteraan karyawan (D&I + Well-being).
• Automasi dan AI menggantikan tugas-tugas rutin.
Tantangan:
• Perbedaan hukum dan kebijakan ketenagakerjaan di setiap negara.
• Perbedaan budaya dan komunikasi.
• Zona waktu dan logistik kerja jarak jauh.
• Masalah keamanan data dan privasi.
6. Bagaimana Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan?
• Budaya membentuk norma perilaku karyawan. Dalam organisasi yang mendorong kolaborasi, kinerja tim lebih diutamakan daripada individual.
• Penilaian kinerja harus sesuai dengan nilai budaya lokal. Misalnya, budaya Asia cenderung menghindari konfrontasi langsung.
• Kepemimpinan berkembang dari nilai budaya. Di budaya individualistik, pemimpin yang karismatik lebih dihargai, sementara budaya kolektivis lebih mengutamakan kepemimpinan partisipatif.
• Pelatihan kepemimpinan harus kontekstual. Tidak semua model kepemimpinan cocok di semua tempat.
7. Jelaskan Pentingnya
Manajemen Talenta Strategis
Manfaat:
• Meningkatkan daya saing perusahaan.
• Menjamin keberlangsungan bisnis melalui suksesi yang tepat.
• Mengurangi biaya turnover dan rekrutmen.
• Meningkatkan produktivitas dan inovasi.
• Menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan berkelanjutan.
Manajemen talenta strategis bukan hanya tugas HR, tetapi merupakan bagian integral dari strategi bisnis.
8. Bagaimana Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi
Manajemen Talenta
Prinsip Utama dan Penerapannya:
• Segmentasi Talenta: Fokus pada high-potential, bukan semua karyawan diperlakukan sama.
• Kesesuaian Strategis: Talenta disesuaikan dengan arah bisnis, misalnya digitalisasi → butuh digital talent.
• Berbasis Data: Gunakan HR analytics untuk pengambilan keputusan.
• Pengalaman Karyawan (Employee Experience): Bangun budaya yang sehat dan inklusif.
• Siklus Talenta Terintegrasi: Mulai dari rekrutmen hingga suksesi saling terhubung.
9. Bagaimana Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi?
Kerangka kerja terintegrasi (Integrated Talent Management Framework) membantu menyatukan semua fungsi HR agar berjalan selaras, antara lain:
Komponen Utama:
1. Workforce Planning
2. Talent Acquisition
3. Learning and Development
4. Performance Management
5. Succession Planning
6. Rewards and Recognition
Contoh:
• Mckinsey 7S Framework: Menyatukan struktur organisasi, sistem, dan staf untuk mendukung strategi.
• Bersin Talent Framework: Menyusun seluruh proses SDM mulai dari kandidat masuk hingga mereka menjadi pemimpin.
Cara Penggunaan :
• Gunakan sistem HRIS (Human Resource Information System) untuk menyatukan data.
• Buat KPI yang saling mendukung antar-fungsi HR
• Pastikan setiap proses HR tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi berkontribusi ke tujuan bersama