EVALUASI SESI 12

EVALUASI SESI 12

EVALUASI SESI 12

Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M. གིས-
Number of replies: 19

JAWABLAH PERTANYAAN PERTANYAAN BERIKUT INI

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif !

2. Jelaskan teknik teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta !

3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta diberbagai industri ?

4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan ?

5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global !

6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian dan pengembangan kepemimpinan ?

7. Jelaskan Pentingnya Manajemen Talenta Strategis

8. ⁠Bagaimana menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta

9. ⁠Bagaimana menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi ?


In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Melly Fitriyani Ms གིས-
Melly Fitriyani Ms -2421011003

Izin menjawab buu,

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif!

Pengelolaan talenta yang efektif adalah proses strategis untuk menarik, mengembangkan, mempertahankan, dan memaksimalkan potensi individu yang dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. Strategi ini harus selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan. 



2. Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta!
Teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta meliputi:
• Key Performance Indicators (KPI): Ukuran spesifik yang menunjukkan pencapaian individu/unit.
• Balanced Scorecard (BSC): Mengukur kinerja dari perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran.
• 360-Degree Feedback: Umpan balik dari atasan, rekan kerja, dan bawahan.
• Talent Metrics: Seperti tingkat retensi, waktu untuk mengisi posisi, dan engagement score.


3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri?
Tantangan: Kekurangan tenaga kerja terampil, digitalisasi, persaingan global, retensi generasi muda, dan kesenjangan keterampilan.
Solusi: Inovasi dalam rekrutmen digital, program pengembangan berkelanjutan, sistem reward yang kompetitif, dan menciptakan budaya kerja yang inklusif dan agile.


4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan?
Manajemen talenta global harus mendukung prioritas strategis perusahaan, seperti ekspansi pasar atau inovasi. Hal ini dapat dicapai melalui sistem perencanaan suksesi global, rotasi internasional, dan pengembangan kepemimpinan lintas budaya yang memungkinkan talenta mendukung tujuan strategis di seluruh wilayah operasi.


5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global!
Tren: Digitalisasi HR, kerja hybrid, peningkatan fokus pada DEI (Diversity, Equity, Inclusion), dan penggunaan AI dalam rekrutmen.
Tantangan: Perbedaan regulasi tenaga kerja, budaya kerja, sistem kompensasi, dan kesulitan dalam koordinasi lintas wilayah.
Organisasi perlu fleksibel dan adaptif dalam menerapkan kebijakan HR yang sesuai konteks lokal namun tetap menjaga standar global.


6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian, dan pengembangan kepemimpinan?
Budaya organisasi memengaruhi cara karyawan menerima umpan balik, menetapkan tujuan, dan membangun kepercayaan. Dalam konteks global, penting untuk memahami nilai-nilai budaya lokal saat menilai kinerja dan mengembangkan kepemimpinan. Pendekatan yang sensitif terhadap budaya menciptakan hasil yang lebih akurat dan diterima luas.


7. Jelaskan pentingnya manajemen talenta strategis
Manajemen talenta strategis membantu perusahaan:
• Memenangkan persaingan bisnis melalui talenta unggul.
• Mengidentifikasi dan mengembangkan future leaders.
• Meningkatkan produktivitas dan inovasi.
• Menurunkan biaya turnover dan meningkatkan engagement.
Tanpa strategi talenta yang jelas, perusahaan akan kesulitan mempertahankan keunggulan kompetitif.


8. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta?
Beberapa prinsip penting yang harus diterapkan:
• Alignment: Selaraskan pengelolaan talenta dengan visi, misi, dan strategi bisnis.
• Differentiation: Fokus pada individu berpotensi tinggi.
• Agility: Adaptif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan organisasi.
• Data-Driven: Gunakan analitik dalam pengambilan keputusan talenta.


9. Bagaimana menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi?
Kerangka kerja terintegrasi menghubungkan semua fungsi HR—rekrutmen, pelatihan, manajemen kinerja, hingga suksesi—dalam satu sistem terpadu. Contohnya, menggunakan HRIS (Human Resource Information System) yang menggabungkan data karyawan untuk analisis kebutuhan pelatihan, kinerja, dan kesiapan promosi secara real-time. Ini membantu menciptakan keputusan yang holistik dan terkoordinasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Rizki Novita Putri Ayudya གིས-
2421011019 - Rizki Novita Putri Ayudya

1. Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif
Pengelolaan talenta yang efektif melibatkan pemetaan dan pengembangan karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
• Membangun pipeline kepemimpinan dengan program pengembangan pemimpin.
• Menyelaraskan pengelolaan talenta dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
• Menggunakan teknologi dan data analitik untuk memonitor dan mengelola kinerja karyawan.
• Memastikan program pengembangan karier yang jelas dan memberikan peluang bagi karyawan untuk berkembang.

2. Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta
Beberapa teknik pengukuran kinerja yang umum digunakan dalam manajemen talenta adalah:
• 9-Box Grid: Sebuah alat untuk menilai karyawan berdasarkan dua dimensi utama: potensi dan kinerja.
• Balanced Scorecard: Mengukur kinerja karyawan berdasarkan empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran.
• 360-Degree Feedback: Teknik ini melibatkan masukan dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan kerja, dan bawahan, untuk memberikan gambaran komprehensif tentang kinerja individu.
• Key Performance Indicators (KPIs): Mengukur pencapaian tujuan bisnis yang dapat diukur, seperti produktivitas atau kontribusi terhadap tujuan perusahaan.

3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri
Tantangan dalam manajemen talenta bervariasi menurut industri, namun beberapa tantangan umum adalah:
• Kekurangan Keterampilan: Banyak industri kesulitan menemukan talenta dengan keterampilan yang tepat, terutama di sektor teknologi dan kesehatan. Solusinya adalah program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang berkelanjutan.
• Retensi Karyawan: Dalam industri dengan turnover tinggi seperti perhotelan dan ritel, penting untuk menawarkan jalur karier yang jelas dan kompensasi yang kompetitif.
• Diversitas dan Inklusi: Menjaga keberagaman di tempat kerja dapat menjadi tantangan, tetapi dengan kebijakan inklusif dan pelatihan keberagaman, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan kolaboratif.

4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis Secara Keseluruhan untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, perusahaan harus memastikan bahwa setiap keputusan terkait talenta mendukung tujuan bisnis jangka panjang. Ini termasuk:
• Menyesuaikan program pengembangan dan pelatihan talenta dengan arah strategis perusahaan.
• Menggunakan data analitik untuk memprediksi kebutuhan talenta di pasar global dan membuat keputusan berbasis bukti.
• Memastikan bahwa pengelolaan talenta dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis global.

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global meliputi:
• Peningkatan Kebutuhan Keterampilan Digital: Dengan kemajuan teknologi, keterampilan digital menjadi semakin penting di hampir setiap industri.
• Manajemen Kinerja Jarak Jauh: Tantangan besar muncul dalam manajemen karyawan yang bekerja dari jarak jauh, terutama dalam hal komunikasi dan kolaborasi.
• Keberagaman Budaya: Perusahaan yang beroperasi secara global harus mengelola berbagai nilai budaya yang berbeda, yang memerlukan kebijakan manajemen yang inklusif.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan budaya perusahaan memainkan peran penting dalam mengelola kinerja dan pengembangan kepemimpinan. Budaya yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan pengakuan terhadap karyawan dapat meningkatkan motivasi dan hasil kinerja. Budaya juga berperan dalam menentukan gaya kepemimpinan yang diterima dan dipraktikkan di seluruh organisasi, yang sangat penting dalam pengembangan pemimpin masa depan.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis: Manajemen talenta strategis sangat penting karena membantu perusahaan memastikan bahwa mereka memiliki orang-orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dengan pendekatan strategis, organisasi dapat merencanakan kebutuhan talenta mereka dengan lebih baik, meningkatkan retensi, dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta
Untuk menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta, perusahaan harus:
• Mengidentifikasi kebutuhan talenta yang mendukung visi dan misi perusahaan.
• Mengintegrasikan manajemen talenta dalam semua aspek perencanaan dan keputusan strategis.
• Menyediakan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi karyawan untuk memastikan mereka siap menghadapi perubahan dan tantangan.

9. Kerangka kerja terintegrasi dalam manajemen talenta menghubungkan semua elemen manajemen sumber daya manusia (SDM), seperti rekrutmen, pelatihan, dan manajemen kinerja, dengan tujuan bisnis. Dengan menggunakan kerangka kerja ini, perusahaan dapat memastikan bahwa pengelolaan talenta tidak terpisah dari strategi organisasi secara keseluruhan dan dapat beradaptasi dengan perubahan pasar serta kebutuhan bisnis.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Fifkha Rizky Amalia གིས-
Fifkha Rizky Amalia - 2421011032

Izin menjawab pertanyaannya Ibu,
1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif!
Strategi pengelolaan talenta yang efektif tidak cukup hanya memetakan talenta dan menempatkan mereka di posisi strategis. Banyak organisasi masih terjebak pada pendekatan administratif, padahal seharusnya berfokus pada talent intelligence—memetakan potensi, keinginan, dan kesiapan individu secara real-time. Strategi yang benar-benar efektif justru berangkat dari kebutuhan bisnis dan tantangan eksternal, bukan dari HR semata. Misalnya, mobilitas global harus bukan sekadar program rotasi, tapi alat untuk membentuk pemimpin dengan global mindset dan fleksibilitas adaptasi lintas budaya.

2. Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta!
Pengukuran dalam TM seringkali terlalu fokus pada output jangka pendek seperti turnover dan tingkat pengisian suksesi. Namun, teknik pengukuran yang kritis seharusnya mengaitkan indikator-indikator tersebut dengan impact bisnis konkret. Misalnya, seberapa besar kontribusi program leadership pipeline terhadap akselerasi pertumbuhan pasar baru? Penggunaan 9-Box Grid dan dashboard perlu dikombinasikan dengan analisis prediktif, bukan hanya deskriptif, agar manajemen talenta benar-benar menjadi alat strategis, bukan alat pelaporan pasif.

3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri?
Tantangan TM bersifat dinamis dan sangat kontekstual. Di sektor teknologi, masalahnya adalah kecepatan perubahan skill. Di sektor manufaktur, tantangannya adalah regenerasi tenaga kerja yang mulai menua. Solusinya tidak bisa satu pola, melainkan adaptif. Namun sayangnya, banyak perusahaan masih mengandalkan solusi generik seperti pelatihan massal tanpa personalisasi. Solusi yang lebih kritis adalah membangun ekosistem pembelajaran berbasis kebutuhan peran dan masa depan bisnis, bukan hanya berbasis kompetensi saat ini.

4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan?
Penyelarasan TM global dengan strategi bisnis tidak cukup hanya dengan menyebut “align with business strategy” di atas kertas. Seringkali, HR di pusat dan lokal memiliki prioritas yang saling bertentangan. Misalnya, HQ ingin mendorong mobilitas internasional, tapi pasar lokal seperti Tiongkok justru menuntut nasionalisme talenta dan ekspektasi karier yang berbeda. Oleh karena itu, penyelarasan harus melibatkan dialog strategis antar fungsi bisnis dan HR lintas wilayah, serta fleksibilitas desain program TM yang tidak kaku dan satu arah.

5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global!
Tren utama seperti digitalisasi, kerja hybrid, dan tuntutan terhadap purpose-driven work mengubah cara organisasi global beroperasi. Namun, tantangan utamanya adalah kesenjangan ekspektasi generasi muda, birokrasi global HR, dan ketimpangan akses pelatihan. Negara seperti Tiongkok menunjukkan bahwa pendekatan barat dalam TM seringkali tidak kontekstual. Di sinilah perlunya pendekatan glokal (global strategy, local execution)—di mana HQ membentuk kerangka besar, namun eksekusinya dikustomisasi sesuai dengan pasar lokal.

6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian dan pengembangan kepemimpinan?
Budaya sangat memengaruhi bagaimana seseorang dinilai dan dikembangkan. Penilaian berbasis feedback 360 derajat mungkin cocok di budaya egaliter seperti Skandinavia, tapi bisa menciptakan ketegangan di budaya hierarkis seperti Asia Timur. Sayangnya, banyak organisasi global menerapkan standar penilaian tunggal tanpa memahami makna simbolik dari kepemimpinan dalam konteks budaya lokal. Oleh karena itu, program pengembangan kepemimpinan perlu bersifat lintas budaya, tidak hanya lintas fungsi.

7. Jelaskan pentingnya manajemen talenta strategis
Manajemen talenta menjadi strategis jika mampu berkontribusi pada competitive advantage organisasi. Bukan sekadar mengisi jabatan kosong, tapi menciptakan pipeline inovator dan pemimpin perubahan. Masalahnya, TM seringkali hanya jadi agenda HR, bukan bagian dari agenda eksekutif. Padahal, tanpa TM strategis, pertumbuhan bisnis bisa stagnan karena tidak ada talent velocity. Perusahaan yang gagal menghubungkan TM dengan arah strategis perusahaan akan kesulitan bertahan dalam jangka panjang.

8. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta
Prinsip TM strategis harus dimulai dari pemetaan kebutuhan bisnis, lalu diturunkan ke dalam sistem yang terintegrasi: mulai dari rekrutmen berbasis prediksi potensi, pembelajaran berbasis kebutuhan masa depan, hingga retensi berbasis nilai. Namun, banyak organisasi masih berfokus pada pengembangan individu terbaik (high potential), padahal prinsip TM modern justru mendorong penciptaan sistem dan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan semua karyawan secara inklusif dan berkelanjutan.

9. Bagaimana menggunakan kerangka kerja terintegrasi?
Kerangka kerja terintegrasi bukan hanya soal mencantumkan semua praktik TM dalam satu diagram. Yang lebih penting adalah bagaimana semua praktik tersebut saling mendukung dan membentuk aliran nilai yang utuh. Misalnya, data dari rekrutmen harus mengalir ke sistem pelatihan untuk mendesain program onboarding yang kontekstual. Seringkali, kegagalan TM justru muncul karena silo antar fungsi (HRBP, Learning, Talent Acquisition) yang membuat proses tidak sinkron. Maka, integrasi harus difasilitasi dengan shared ownership dan sistem digital yang real-time.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

RIA YULI HASTINI གིས-
Nama : Ria Yuli Hastini
NPM : 2421011046

Izin menjawab diskusi ibu

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif!

Strategi pengelolaan talenta yang efektif menghubungkan manajemen talenta dengan tujuan bisnis organisasi. Proses ini mencakup integrasi berbagai sistem seperti rekrutmen, pengembangan kepemimpinan, dan perencanaan suksesi untuk mendukung visi dan arah strategis organisasi. Keterlibatan manajemen senior dalam mendukung inisiatif ini sangat penting untuk menciptakan keselarasan dalam tujuan dan mempercepat pencapaian strategi bisnis

2. Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta!

Teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta meliputi penggunaan alat evaluasi seperti umpan balik 360 derajat, simulasi, dan asesmen kepribadian untuk mengidentifikasi talenta berpotensi tinggi. Penggunaan data dan analitik juga penting untuk membuat keputusan berbasis bukti, seperti penerapan sistem 9-box grid yang digunakan untuk menilai dan membandingkan kinerja serta potensi karyawan secara global
.
3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri?

Tantangan utama dalam manajemen talenta mencakup kekosongan talenta senior, ketimpangan keterampilan digital, serta rendahnya mobilitas internal. Solusi untuk mengatasi ini termasuk memperkuat pipeline kepemimpinan melalui program rotasi antar-region, menutup gap kompetensi dengan pelatihan seperti Digital Academy, dan meningkatkan retensi melalui platform mobilitas talenta yang memberikan jalur karier menantang
.
4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan?

Untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, organisasi harus memastikan bahwa semua inisiatif pengelolaan talenta mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. Mengintegrasikan proses-proses seperti rekrutmen, pengembangan, dan suksesi di seluruh organisasi serta mengambil keputusan berdasarkan data objektif dapat membantu mencapai keselarasan antara talenta dan strategi bisnis

.5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global!

Tren utama dalam mengelola tenaga kerja global adalah digitalisasi dan transformasi teknologi yang memerlukan keterampilan baru, serta peningkatan permintaan untuk fleksibilitas dalam pekerjaan jarak jauh. Tantangan utama mencakup perbedaan budaya, peraturan ketenagakerjaan yang berbeda antarnegara, serta kesenjangan keterampilan yang mempengaruhi beberapa wilayah secara tidak merata. Solusi untuk ini termasuk integrasi sistem talenta secara global dan penggunaan platform berbasis data untuk memantau dan mengelola karyawan secara efisien
.
6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian, dan pengembangan kepemimpinan?

Budaya organisasi sangat mempengaruhi pengelolaan kinerja dan pengembangan kepemimpinan dengan membentuk cara karyawan berinteraksi dan bekerja bersama. Penghargaan terhadap keragaman budaya, adaptasi terhadap perbedaan nilai, serta menciptakan lingkungan yang inklusif dapat meningkatkan efektivitas penilaian kinerja dan pengembangan pemimpin yang lebih adaptif dan visioner
.
7. Jelaskan Pentingnya Manajemen Talenta Strategis

Manajemen talenta strategis adalah kunci untuk meraih keunggulan kompetitif organisasi. Dengan menyelaraskan manajemen talenta dengan strategi bisnis, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki pemimpin dan karyawan yang tepat untuk menghadapi tantangan masa depan. Hal ini mencakup perencanaan suksesi, pengembangan kepemimpinan, serta peningkatan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar

8. Bagaimana menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta?

Untuk menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta, organisasi harus memastikan bahwa setiap praktik talenta, seperti rekrutmen, manajemen kinerja, dan pengembangan kepemimpinan, saling terintegrasi dan mendukung tujuan bisnis organisasi. Keputusan mengenai talenta harus berbasis pada data dan analitik untuk memastikan akurasi dalam pengelolaan dan pengembangan talenta
.
9. Bagaimana menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi?

Kerangka kerja terintegrasi dalam manajemen talenta menghubungkan berbagai fungsi seperti manajemen kinerja, pengembangan kepemimpinan, perencanaan suksesi, dan perencanaan tenaga kerja. Integrasi ini memastikan bahwa proses-proses tersebut saling mendukung dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Ini juga melibatkan penggunaan data dan alat evaluasi untuk membuat keputusan yang lebih efektif
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Willya Marsha Annisa Wardhany གིས-
1. Strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif mencakup proses strategis untuk mengelola, mengevaluasi, dan mengintegrasikan seluruh praktik manajemen talenta agar selaras dengan tujuan jangka panjang organisasi. Strategi ini harus mendukung prioritas strategis seperti ekspansi pasar, inovasi produk, dan keunggulan bersaing. Hal ini dilakukan dengan memperbarui model kompetensi, menurunkan turnover, serta memastikan ketersediaan suksesor yang siap mengisi posisi penting. Strategi yang efektif juga melibatkan penilaian fungsi-fungsi seperti rekrutmen, pengembangan, suksesi, dan retensi secara individual maupun terintegrasi untuk memastikan konsistensi dan efisiensi

2. Teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta melibatkan beberapa pendekatan, seperti visualisasi KPI (Key Performance Indicators) dalam dashboard manajemen talenta yang mendukung diskusi strategis tentang suksesi, risiko talenta, dan pengembangan. Evaluasi kinerja juga dilakukan dari empat perspektif: strategis, operasional, pelanggan, dan finansial. Evaluasi strategis melihat kesesuaian sistem talenta dengan visi bisnis; operasional menilai efektivitas masing-masing fungsi; pelanggan menilai kepuasan pemangku kepentingan; dan finansial mengukur dampak terhadap profitabilitas dan efisiensi biaya

3. Tantangan dalam manajemen talenta di berbagai industri mencakup tingginya tingkat turnover, kesenjangan keterampilan, dan ketidaksiapan suksesi kepemimpinan. Selain itu, banyak organisasi menghadapi hambatan kolaborasi antar fungsi, serta ketidakefisienan dalam proses manajemen talenta. Solusinya antara lain dengan membentuk tim lintas fungsi untuk mengevaluasi proses secara menyeluruh, memperkuat integrasi antar area praktik talenta, serta memperbarui model kompetensi dan kebijakan pengembangan agar lebih responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan tenaga kerja

4. Penyelarasan manajemen talenta global dengan strategi bisnis dilakukan dengan memastikan bahwa seluruh inisiatif pengelolaan talenta mendukung arah strategis organisasi. Ini mencakup pembangunan kapabilitas kepemimpinan yang berorientasi masa depan, pengambilan keputusan berbasis data, dan integrasi semua proses talenta seperti rekrutmen, pengembangan, dan manajemen kinerja di seluruh organisasi. Dengan demikian, talenta yang dikembangkan benar-benar relevan dalam mewujudkan visi bisnis jangka panjang perusahaan

5. Tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global mencakup meningkatnya kerja virtual, globalisasi talenta, dan perbedaan budaya serta ekspektasi tenaga kerja antar wilayah. Organisasi global dituntut untuk menyeimbangkan antara konsistensi standar global dengan fleksibilitas lokal. Tantangan lainnya adalah kurangnya calon pemimpin yang siap secara global, serta perlunya sistem komunikasi dan kolaborasi yang efektif dalam tim lintas negara. Strategi efektif harus sensitif budaya dan mampu beradaptasi dengan cepat

6. Peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian, dan pengembangan kepemimpinan sangat signifikan karena nilai-nilai, gaya kerja, dan cara komunikasi berbeda-beda di tiap negara. Oleh sebab itu, pendekatan yang digunakan dalam menilai dan mengembangkan karyawan harus mempertimbangkan konteks budaya agar efektif. Dalam konteks global, organisasi harus membentuk sistem yang inklusif, fleksibel, dan disesuaikan dengan preferensi lokal tanpa mengorbankan tujuan strategis perusahaan

7. Pentingnya manajemen talenta strategis terletak pada perannya sebagai penggerak utama keberhasilan organisasi. Strategi ini membantu menciptakan keunggulan kompetitif, menjaga keberlanjutan bisnis, dan memastikan ketersediaan pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan. Manajemen talenta yang strategis juga membantu menurunkan tingkat turnover, memperkuat budaya organisasi, dan meningkatkan kepuasan serta kinerja karyawan

8. Penerapan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta melibatkan penyelarasan strategi talenta dengan strategi bisnis, pembangunan kapabilitas kepemimpinan masa depan, pengintegrasian proses-proses SDM di seluruh organisasi, serta pengambilan keputusan berbasis data objektif. Prinsip-prinsip ini menciptakan sistem manajemen talenta yang tidak hanya efisien tetapi juga relevan secara strategis untuk menghadapi dinamika pasar dan transformasi organisasi

9. Kerangka kerja terintegrasi dalam manajemen talenta menyatukan sistem-sistem penting seperti manajemen kinerja, pengembangan kepemimpinan, perencanaan suksesi, dan perencanaan tenaga kerja. Kerangka ini memastikan setiap proses saling mendukung dan berkontribusi pada tujuan strategis organisasi. Kepemimpinan senior memegang peranan penting dalam memastikan integrasi dan pelaksanaan strategi talenta berjalan secara konsisten dan akuntabel di seluruh organisasi
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

A Bagas Windu Panji Nata གིས-
izin menjawab ibu
saya A BAGAS WINDU PANJI NATA dengan NPM 2421011034

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif!

Strategi efektif dalam manajemen talenta mencakup:

Keselarasan Strategis: Menyelaraskan sistem manajemen talenta dengan visi dan tujuan jangka panjang organisasi.

Penguatan Kapabilitas Kepemimpinan: Fokus membangun pemimpin masa depan yang adaptif, bukan hanya memenuhi kebutuhan saat ini.
Integrasi Proses Talenta: Rekrutmen, pengembangan, kinerja, dan suksesi harus saling terhubung untuk memastikan efisiensi dan konsistensi.
Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Menggunakan data objektif dan alat evaluasi seperti 9-box grid untuk menilai karyawan secara akurat.

2. Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta!

Teknik pengukuran meliputi:

Evaluasi 4 Perspektif: Strategis, operasional, pelanggan, dan finansial.
Dashboard Manajemen Talenta: Menyajikan KPI secara visual untuk mendukung diskusi strategis dan keputusan berbasis data.
Alat Penilaian Ketat: Seperti feedback 360 derajat, simulasi, dan asesmen kepribadian untuk mengidentifikasi talenta berpotensi tinggi.

3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri?

Tantangan:

A. Kesenjangan keterampilan digital dan kepemimpinan.
B. Retensi rendah di kalangan high-potentials.
C. Ketimpangan distribusi talenta antar wilayah.

Solusi (berdasarkan kasus Unilever):

A. Future Leaders Program untuk rotasi dan regenerasi pemimpin lokal.
B. Digital Academy untuk meningkatkan literasi digital.
C. Talent Mobility Hub sebagai jalur karier lintas negara.
D. Standardisasi talent review dengan 9-box grid dan HR dashboard global.

4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan?

A. Semua inisiatif talenta harus mendukung arah strategis organisasi, termasuk ekspansi pasar dan inovasi.
B. Gunakan kerangka kerja strategic workforce planning untuk menghubungkan kebutuhan talenta dengan prioritas bisnis jangka panjang.
C. Libatkan kepemimpinan senior untuk menjaga arah visi dan pertanggungjawaban hasil.

5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global!

Tren:
A. Digitalisasi dan e-commerce mendorong kebutuhan talenta digital.
B. Globalisasi memperluas pasar namun menantang dari segi penyelarasan budaya dan sistem.

Tantangan:

A. Kekosongan talenta senior lokal.
B. Ketidaksesuaian standar penilaian antar negara.
C. Keterbatasan sistem data yang terpadu.

6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian, dan pengembangan kepemimpinan?

Budaya organisasi mempengaruhi:

A. Cara menilai kinerja: Misalnya gaya kepemimpinan yang dihargai bisa berbeda di Asia dan Eropa.
B. Kesiapan adaptasi kepemimpinan: Perlu pemimpin yang fleksibel secara budaya untuk bekerja di lingkungan global.
Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan konteks lokal serta mempertimbangkan norma dan nilai setempat.

7. Jelaskan pentingnya manajemen talenta strategis!

Manajemen talenta strategis:

A. keunggulan bersaing dan keberlanjutan organisasi.
B. Meningkatkan kesiapan organisasi menghadapi disrupsi melalui penguatan pipeline kepemimpinan dan retensi talenta kunci.
C. Tidak bisa lagi bersifat administratif atau operasional semata harus menjadi bagian dari agenda strategis organisasi.

8. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta?

Langkahnya:

1. Selaraskan strategi talenta dengan strategi bisnis.
2. Bangun kapabilitas kepemimpinan masa depan.
3. Integrasikan semua proses talenta: rekrutmen, kinerja, pengembangan, dan suksesi.
4. Gunakan data dan teknologi HRIS untuk mendukung pengambilan keputusan.

9. Bagaimana menggunakan kerangka kerja terintegrasi?

Kerangka kerja terintegrasi menggabungkan:

A. Manajemen Kinerja
B. Perencanaan Suksesi
C. Pengembangan Kepemimpinan
D. Workforce Planning

Tujuannya untuk:

A. Menghindari fragmentasi fungsi HR.
B. Meningkatkan efisiensi dan respons terhadap kebutuhan strategis.
C. Menciptakan sistem HR yang berkelanjutan, fleksibel, dan adaptif terhadap perubahan global.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Talitha Nahda Engrasia གིས-
2421011025 - Talitha Nahda Engrasia

1. Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif:
Pengelolaan talenta yang efektif membutuhkan pendekatan yang berfokus pada identifikasi, pengembangan, dan retensi individu dengan potensi tinggi. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
- Rekrutmen yang tepat: Menyusun proses rekrutmen yang tidak hanya memilih individu berdasarkan keterampilan teknis, tetapi juga kesesuaian dengan budaya organisasi.
- Pengembangan karir: Menyediakan jalur pengembangan yang jelas bagi karyawan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.
- Program pelatihan dan pengembangan: Memberikan kesempatan untuk pelatihan secara terstruktur, baik soft skills maupun hard skills, untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas karyawan.
- Manajemen kinerja: Menerapkan evaluasi kinerja yang objektif dan memberi umpan balik secara teratur untuk memastikan karyawan berada di jalur yang tepat.

2. Teknik-Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta:
Beberapa teknik pengukuran kinerja yang umum digunakan dalam manajemen talenta antara lain:
- Key Performance Indicators (KPIs): Menggunakan indikator yang terukur untuk mengevaluasi keberhasilan individu atau tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-360-Degree Feedback: Pengumpulan umpan balik dari berbagai sumber seperti atasan, rekan sejawat, dan bawahan untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kinerja individu.
- Penilaian berbasis tujuan (MBO): Mengukur pencapaian karyawan berdasarkan tujuan yang telah disepakati bersama antara karyawan dan atasan.
-Balanced Scorecard: Menerapkan pendekatan yang mencakup berbagai perspektif (keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran) dalam menilai kinerja.

3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri:
Tantangan dalam manajemen talenta bervariasi antara industri, tetapi beberapa tantangan umum meliputi:
- Perubahan kebutuhan skill: Industri yang terus berkembang seperti teknologi memerlukan karyawan dengan keterampilan yang selalu diperbarui. Solusinya adalah dengan menyusun program pelatihan yang adaptif.
- Keterbatasan tenaga kerja yang terampil: Industri tertentu, seperti konstruksi atau manufaktur, mengalami kekurangan tenaga kerja terampil. Solusinya adalah melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan dan pelatihan.
-Retensi karyawan: Industri dengan tingkat turnover tinggi dapat menghadapi masalah retensi. Solusinya adalah dengan menciptakan budaya kerja yang menarik dan memberikan insentif yang sesuai.

4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis Secara Keseluruhan:
Untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, perusahaan perlu:
- Mengidentifikasi kebutuhan strategis perusahaan: Memahami visi dan misi bisnis, serta keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapainya.
- Integrasi antara HR dan strategi bisnis: Menjaga hubungan yang erat antara manajer SDM dan pemimpin bisnis untuk memastikan bahwa pengelolaan talenta mendukung tujuan bisnis jangka panjang.
- Globalisasi talenta: Mengembangkan pendekatan global dalam hal rekrutmen dan pengembangan untuk memastikan karyawan yang tepat berada di posisi yang tepat di seluruh dunia.

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global:
Tren:
- Kerja jarak jauh: Meningkatnya tren bekerja dari rumah atau remote work mempengaruhi pengelolaan tim global.
- Diversitas dan inklusi: Perusahaan semakin fokus pada menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman budaya.
Tantangan:
-Perbedaan budaya: Perbedaan dalam cara berkomunikasi, bekerja, dan mengambil keputusan antara negara bisa menghambat kinerja tim.-
- Regulasi yang berbeda-beda: Mengelola tenaga kerja di berbagai negara membutuhkan pemahaman terhadap peraturan ketenagakerjaan yang berbeda.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan:
Budaya organisasi memainkan peran penting dalam manajemen kinerja dan pengembangan kepemimpinan. Sebagai contoh:
- Manajemen Kinerja: Budaya yang mendukung kolaborasi dan transparansi akan mempengaruhi seberapa terbuka karyawan terhadap evaluasi dan umpan balik.
- Pengembangan Kepemimpinan: Kepemimpinan yang efektif di budaya yang berbeda memerlukan penyesuaian gaya manajerial untuk menyesuaikan dengan nilai-nilai budaya setempat.
-Penilaian: Budaya yang menekankan keberhasilan tim lebih dari individu akan memengaruhi cara penilaian kinerja dilakukan.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis:
Manajemen talenta strategis berfokus pada pencocokan talenta dengan tujuan bisnis jangka panjang. Hal ini sangat penting karena:
- Meningkatkan kinerja organisasi: Dengan talenta yang tepat, organisasi akan lebih efisien dan produktif.
- Mengurangi turnover: Manajemen talenta yang baik mengurangi risiko kehilangan karyawan berbakat.
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya: Memastikan karyawan berada di posisi yang optimal akan memaksimalkan kontribusi mereka.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta:
Prinsip dasar dalam strategi manajemen talenta meliputi:
- Fokus pada pengembangan jangka panjang: Talenta perlu dipersiapkan untuk peran yang lebih besar di masa depan.
- Keterlibatan karyawan: Melibatkan karyawan dalam proses pengembangan dan perencanaan karir akan meningkatkan komitmen mereka.
-Pemanfaatan data dalam pengambilan keputusan: Menggunakan data untuk mengevaluasi keberhasilan inisiatif pengelolaan talenta dan membuat keputusan berbasis bukti.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi:
Kerangka kerja terintegrasi menggabungkan berbagai aspek manajemen talenta, mulai dari rekrutmen, pelatihan, pengelolaan kinerja, hingga pengembangan kepemimpinan. Penerapannya dapat dilakukan dengan:
- Menyusun tujuan jangka panjang yang jelas: Memastikan bahwa semua aspek manajemen talenta mendukung tujuan organisasi.
-Penggunaan teknologi: Memanfaatkan software manajemen talenta untuk memantau perkembangan karyawan dan mempermudah proses administratif.
-Keterlibatan semua pihak: Kerja sama antara tim SDM, manajer, dan karyawan sangat penting untuk keberhasilan pengelolaan talenta secara keseluruhan.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Evi Komala 2421011005 གིས-
Nama : Evi Komala
Npm : 2421011005

Izin menjawab diskusi ibu,

1. Strategi pengelolaan talenta yang efektif meliputi beberapa langkah kunci:

  • Identifikasi Kebutuhan: Menentukan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Rekrutmen dan Seleksi: Menggunakan metode yang tepat untuk menarik dan memilih kandidat yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan.
  • Pengembangan Karyawan: Menyediakan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.
  • Retensi Talenta: Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan memberikan insentif untuk mempertahankan karyawan berbakat.
  • Evaluasi dan Umpan Balik: Melakukan penilaian kinerja secara berkala dan memberikan umpan balik konstruktif.
2. Beberapa teknik pengukuran kinerja yang umum digunakan dalam manajemen talenta meliputi:
  • Penilaian Kinerja 360 Derajat: Mengumpulkan umpan balik dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan sejawat, dan bawahan.
  • Key Performance Indicators (KPI): Menetapkan indikator kinerja yang jelas untuk mengukur pencapaian tujuan.
  • Self-Assessment: Memungkinkan karyawan untuk menilai kinerja mereka sendiri dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.
  • Review Kinerja Berkala: Melakukan evaluasi kinerja secara rutin untuk menilai kemajuan dan memberikan umpan balik

3. Tantangan dalam manajemen talenta dapat bervariasi antar industri, tetapi beberapa tantangan umum meliputi:

  • Kekurangan Keterampilan: Solusi dapat berupa program pelatihan dan kemitraan dengan lembaga pendidikan.
  • Tingkat Pergantian Karyawan yang Tinggi: Menciptakan budaya kerja yang positif dan menawarkan paket kompensasi yang kompetitif.
  • Perubahan Teknologi: Mengadopsi teknologi baru dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.

4. Untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, perusahaan harus:

  • Memahami Pasar Global: Menyesuaikan strategi pengelolaan talenta dengan kebutuhan lokal di berbagai pasar.
  • Konsistensi dalam Kebijakan: Menerapkan kebijakan yang konsisten di seluruh lokasi sambil tetap fleksibel untuk penyesuaian lokal.
  • Komunikasi yang Efektif: Membangun saluran komunikasi yang baik antara tim global dan lokal.

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global

Tren dan tantangan utama meliputi:

  • Keragaman dan Inklusi: Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif untuk berbagai latar belakang.
  • Remote Work: Mengelola tim jarak jauh dan memastikan kolaborasi yang efektif.
  • Kepuasan Karyawan: Memastikan kesejahteraan karyawan di tengah perubahan yang cepat.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan

Budaya organisasi mempengaruhi cara karyawan berinteraksi dan berkolaborasi. Budaya yang positif dapat:

  • Mendorong keterbukaan dan umpan balik yang konstruktif.
  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan.
  • Membantu dalam pengembangan kepemimpinan yang efektif dengan menekankan nilai-nilai organisasi.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis, Manajemen talenta strategis penting karena:

  • Membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang.
  • Meningkatkan daya saing dengan memiliki karyawan yang berkualitas.
  • Mengurangi biaya terkait dengan pergantian karyawan dan rekrutmen.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta

Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan meliputi:

  • Fokus pada Karyawan: Memprioritaskan kebutuhan dan pengembangan karyawan.
  • Data-Driven Decision Making: Menggunakan data untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan talenta.
  • Keterlibatan Stakeholder: Melibatkan semua pihak terkait dalam proses manajemen talenta.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi

Kerangka kerja terintegrasi dapat digunakan dengan cara:

  • Menggabungkan Proses: Mengintegrasikan berbagai proses manajemen talenta, seperti rekrutmen, pelatihan
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Dhika Pratama གིས-

Mohon Ijin, menjawab Evaluasi, Ibuu…

Dhika Pratama (NPM-2421011026)

Kelompok-1

SOAL 1

Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif

Strategi pengelolaan talenta yang efektif adalah pendekatan holistik dan proaktif untuk menarik, mengembangkan, mempertahankan, dan memanfaatkan talenta terbaik guna mencapai tujuan strategis organisasi. Strategi ini dimulai dari perencanaan tenaga kerja strategis, yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan kompetensi masa kini dan masa depan. Proses selanjutnya mencakup employer branding untuk menarik kandidat berkualitas, seleksi berbasis kompetensi, pengembangan berkelanjutan melalui pelatihan, mentoring, coaching, dan pengelolaan kinerja yang terintegrasi. Selain itu, strategi ini harus mencakup manajemen suksesi untuk mengisi posisi kunci secara berkelanjutan, pengakuan atas kontribusi individu, serta menciptakan budaya keterlibatan yang tinggi. Seluruh upaya ini sebaiknya ditopang oleh teknologi manajemen SDM yang canggih serta pendekatan berbasis data agar pengambilan keputusan lebih tepat.

SOAL 2

Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta

Pengukuran kinerja dalam manajemen talenta membutuhkan pendekatan yang objektif, terstruktur, dan adaptif. Beberapa teknik utama antara lain:

  • Key Performance Indicators (KPIs): Ukuran kuantitatif yang dikaitkan langsung dengan sasaran organisasi dan individu.
  • Balanced Scorecard: Mengukur kinerja dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
  • 360-Degree Feedback: Penilaian dari berbagai pihak seperti atasan, rekan sejawat, bawahan, dan diri sendiri untuk menilai kompetensi perilaku dan kepemimpinan.
  • Management by Objectives (MBO): Sistem penilaian berdasarkan pencapaian target yang disepakati antara atasan dan bawahan.
  • Nine-Box Grid: Matriks untuk menilai potensi dan kinerja karyawan yang berguna untuk identifikasi calon pemimpin dan perencanaan suksesi.
  • People Analytics: Analisis berbasis data besar untuk memprediksi tren seperti keterlibatan, retensi, dan kebutuhan pengembangan.

Teknik-teknik ini harus diintegrasikan dan disesuaikan dengan karakteristik organisasi serta nilai-nilai budaya kerja yang berlaku.

SOAL 3

Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri

Manajemen talenta menghadapi tantangan yang berbeda di setiap industri, namun beberapa isu utama yang umum ditemui antara lain:

  • Kesenjangan kompetensi: Munculnya teknologi baru membuat beberapa keterampilan menjadi usang. Solusinya adalah program upskilling dan reskilling secara terstruktur.
  • Persaingan dalam perekrutan: Industri tertentu kekurangan talenta khusus (seperti teknologi). Solusinya adalah employer branding yang kuat dan penggunaan platform digital rekrutmen.
  • Retensi dan loyalitas rendah: Terutama di kalangan generasi muda. Solusinya meliputi sistem kompensasi yang fleksibel, jenjang karier yang jelas, dan lingkungan kerja yang inklusif.
  • Perubahan gaya kerja: Termasuk kerja jarak jauh dan hybrid. Solusinya adalah kebijakan kerja fleksibel dan penguatan manajemen kinerja berbasis outcome.
  • Kepemimpinan yang lemah: Kurangnya pemimpin visioner dan adaptif. Solusinya adalah pengembangan kepemimpinan berjenjang dan program mentoring formal.

Setiap solusi perlu disesuaikan dengan kondisi industri dan budaya organisasi secara spesifik.

SOAL 4

Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan

Menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis berarti memastikan bahwa seluruh praktik SDM mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi lintas negara dan budaya. Ini mencakup:

  • Penempatan SDM yang tepat di lokasi strategis berdasarkan analisis pasar dan kebutuhan kompetensi.
  • Penyesuaian kebijakan SDM global dengan regulasi dan praktik lokal namun tetap menjaga prinsip dan nilai perusahaan secara menyeluruh.
  • Pengembangan kepemimpinan global yang mampu bekerja lintas budaya dan zona waktu, serta memiliki wawasan internasional.
  • Pemanfaatan sistem teknologi SDM yang terintegrasi secara global untuk menyatukan data, proses, dan laporan.
  • Penguatan komunikasi internal global agar semua talenta merasa terhubung dan selaras dengan visi dan misi perusahaan.

Dengan demikian, manajemen talenta tidak berdiri sendiri, tetapi berperan strategis dalam menjembatani kapabilitas organisasi dengan tantangan pasar global.

SOAL 5

Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global

Beberapa tren utama dalam pengelolaan tenaga kerja global meliputi:

  • Digitalisasi dan automasi: Perusahaan mulai menggantikan pekerjaan rutin dengan teknologi. Ini menuntut talenta dengan keterampilan digital dan adaptif.
  • Remote working: Karyawan tidak lagi dibatasi oleh lokasi geografis, memungkinkan perusahaan merekrut talenta global.
  • Generasi kerja baru: Milenial dan Gen Z membawa nilai, harapan, dan gaya kerja yang berbeda.
  • Keberagaman dan inklusi: Semakin penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang menghargai perbedaan.
  • Globalisasi pasar tenaga kerja: Persaingan antar negara dalam menarik dan mempertahankan talenta berkualitas.

Tantangan yang muncul antara lain adalah perbedaan hukum ketenagakerjaan antarnegara, kesenjangan infrastruktur digital, perbedaan budaya kerja, serta masalah koordinasi dalam tim lintas waktu dan bahasa. Untuk mengatasinya, perusahaan harus memperkuat kebijakan SDM global yang adaptif, meningkatkan kecakapan budaya para pemimpin, dan mengembangkan sistem kerja digital yang kolaboratif.

SOAL 6

Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian dan pengembangan kepemimpinan

Budaya organisasi membentuk cara berpikir, bersikap, dan berperilaku para anggota organisasi. Dalam konteks manajemen kinerja, budaya menentukan bagaimana tujuan ditetapkan, bagaimana hasil dinilai, dan bagaimana umpan balik diberikan. Budaya yang terbuka akan mendorong evaluasi yang jujur dan pengembangan berkelanjutan.

Dalam penilaian, budaya memengaruhi kriteria yang digunakan (misalnya, orientasi individual vs kolektif) serta sejauh mana transparansi dan objektivitas dijunjung. Sedangkan dalam pengembangan kepemimpinan, budaya membentuk gaya kepemimpinan yang dikembangkan—apakah berorientasi pada hierarki, kolaboratif, transformasional, atau partisipatif.

Pemahaman budaya yang mendalam sangat penting agar sistem kinerja dan program kepemimpinan tidak hanya diterima tetapi juga efektif dalam mendorong perubahan perilaku.

SOAL 7

Jelaskan pentingnya manajemen talenta strategis

Manajemen talenta strategis sangat penting karena berfungsi sebagai penghubung langsung antara sumber daya manusia dan keberhasilan organisasi jangka panjang. Dalam era disrupsi dan perubahan cepat, keunggulan kompetitif tidak lagi bergantung pada modal atau teknologi semata, tetapi pada kemampuan organisasi dalam mengelola dan mengoptimalkan talenta.

Manajemen talenta strategis memungkinkan perusahaan untuk:

  • Mempersiapkan pemimpin masa depan melalui perencanaan suksesi.
  • Meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan.
  • Menarik talenta terbaik dengan nilai dan proposisi yang jelas.
  • Menyesuaikan struktur SDM dengan dinamika pasar dan strategi bisnis.
  • Menciptakan organisasi pembelajar yang adaptif terhadap perubahan.

Tanpa manajemen talenta yang strategis, organisasi akan kesulitan berinovasi, mempertahankan kinerja tinggi, dan mempertahankan relevansi di pasar global.

SOAL 8

Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta

Penerapan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

  • Align: Pastikan seluruh kebijakan dan praktik SDM mendukung strategi bisnis utama.
  • Differentiate: Fokus pada posisi dan individu strategis yang memberi dampak besar.
  • Segment: Kelompokkan talenta berdasarkan kompetensi, potensi, dan kontribusi agar strategi pengelolaannya lebih tepat sasaran.
  • Integrate: Satukan seluruh sistem manajemen talenta—rekrutmen, pelatihan, penilaian, dan suksesi—dalam satu kerangka kerja.
  • Measure: Gunakan metrik SDM dan analisis data untuk mengevaluasi efektivitas strategi.

Penerapan prinsip ini membutuhkan komitmen manajemen puncak, keterlibatan lintas departemen, serta dukungan teknologi yang memadai.

SOAL 9

Bagaimana menggunakan kerangka kerja terintegrasi

Kerangka kerja terintegrasi dalam manajemen talenta adalah pendekatan sistemik yang menggabungkan seluruh proses SDM ke dalam satu siklus strategis. Model yang sering digunakan meliputi lima tahap utama:

  1. Perencanaan Talenta: Memprediksi kebutuhan masa depan dan mengidentifikasi kesenjangan kompetensi.
  2. Perekrutan dan Akuisisi Talenta: Menarik kandidat terbaik melalui strategi employer branding dan proses seleksi berbasis data.
  3. Pengembangan Talenta: Menyediakan pelatihan, coaching, mentoring, serta peluang pengembangan karier.
  4. Retensi Talenta: Menawarkan kompensasi kompetitif, jalur karier yang jelas, dan lingkungan kerja yang sehat.
  5. Transisi Talenta: Manajemen suksesi dan perencanaan perpindahan untuk menjaga kesinambungan bisnis.

Kerangka ini diperkuat oleh sistem teknologi (HRIS), analitik SDM, serta kebijakan dan budaya yang mendukung pengembangan berkelanjutan.

Terima Kasih, Ibuuu....

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Mega Widiyaningrum གིས-
Izin Menjawab Bu, Mega Widiyaningrum-2421011020

1. Proses strategis untuk mengelola,
mengevaluasi, dan mengintegrasikan
seluruh praktik manajemen talenta agar
selaras dengan tujuan bisnis jangka panjang
organisasi.Strategi efektif dalam pengelolaan talenta meliputi: Perencanaan kebutuhan SDM berdasarkan strategi bisnis, Rekrutmen proaktif dan berbasis kompetensi, Pengembangan karyawan melalui pelatihan, mentoring, dan coaching, Retensi talenta dengan menyediakan jalur karier, kompensasi kompetitif, dan budaya kerja positif, Succession planning untuk posisi-posisi kunci.

2. Beberapa teknik umum meliputi:
- Key Performance Indicators (KPI): Ukuran kuantitatif dari kinerja individu atau tim.
-Balanced Scorecard: Menganalisis kinerja dari berbagai perspektif (keuangan, pelanggan, proses internal, pembelajaran & pertumbuhan).
-360-Degree Feedback: Penilaian dari atasan, rekan kerja, bawahan, dan diri sendiri.
-Management by Objectives (MBO): Pengukuran berdasarkan pencapaian tujuan yang telah disepakati bersama.

3. Tantangan:
• Kekurangan talenta spesialis.
• Tingginya turnover.
• Adaptasi terhadap teknologi baru.
• Perbedaan ekspektasi generasi.
Solusi:
-Kemitraan dengan lembaga pendidikan.
-Employer branding yang kuat.
-Pengembangan keterampilan berkelanjutan (reskilling/upskilling).
-Sistem manajemen kinerja yang fleksibel dan inklusif.
- Kunci untuk mendorong strategi, keunggulan bersaing, dan keberlanjutan organisasi.
-Harus terintegrasi dengan misi, visi, nilai, dan
perencanaan jangka panjang organisas.
-Fungsi HR tradisional yang terpisah-pisah harus
\berubah menjadi sistem terpadu yang berbasis
strategi.

4. - Integrasi lintas budaya dalam proses rekrutmen dan pengembangan.
- Penyesuaian strategi SDM dengan dinamika pasar lokal.
- Manajemen pemimpin global yang memahami konteks internasional.
- Pemanfaatan teknologi HR global untuk transparansi dan konsistensi.

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global;

Tren:
• Kerja jarak jauh (remote work).
• Otomatisasi dan AI dalam HR.
• Fokus pada keberagaman dan inklusi.

Tantangan:
• Perbedaan hukum dan regulasi.
• Kesulitan dalam membangun budaya perusahaan global.
• Ketimpangan gaji dan peluang antar wilayah.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan;
- Budaya menentukan nilai yang dihargai dalam kinerja dan gaya kepemimpinan.
- Penilaian yang tidak sensitif budaya dapat menimbulkan bias.
- Program pengembangan kepemimpinan yang efektif harus memperhitungkan norma lokal dan cara komunikasi yang berbeda.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis:
- Membantu perusahaan mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.
- Menjamin keberlanjutan bisnis melalui kesiapan kepemimpinan masa depan.
- Meningkatkan daya saing dan inovasi.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta:
- Align dengan strategi bisnis jangka panjang.
- Fokus pada pengembangan individu berpotensi tinggi.
- Gunakan data dan analitik SDM untuk pengambilan keputusan.
- Terapkan kebijakan inklusif dan berbasis kinerja.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi:
- Gunakan kerangka seperti Integrated Talent Management Framework, yang menggabungkan:
- Rekrutmen
- Pembelajaran & pengembangan
- Manajemen kinerja
- Perencanaan suksesi
- Retensi
- Framework ini memastikan bahwa seluruh elemen saling mendukung dan terkait dengan strategi bisnis secara keseluruhan.

Terimakasih..
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Elvin Agustianda གིས-
Elvin Agustianda _ 2421011029

Izin Menjawab ibu,,,

1. Jelaskan Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif
Manajemen talenta adalah proses strategis untuk menarik, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan karyawan dengan kinerja tinggi dan potensi tinggi dalam organisasi. Strategi yang efektif mencakup beberapa elemen utama:
A. Perencanaan Talenta
• Menganalisis kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang terkait tenaga kerja.
• Menentukan kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan arah strategi perusahaan.
B. Rekrutmen dan Seleksi
• Proses pencarian dan penyaringan kandidat terbaik berdasarkan kecocokan kompetensi dan nilai budaya organisasi.
• Penggunaan teknologi seperti ATS (Applicant Tracking System) untuk efisiensi proses.
C. Pengembangan Talenta
• Program pelatihan teknis, soft skills, dan pengembangan kepemimpinan.
• Coaching dan mentoring untuk mempercepat pertumbuhan karir.
D. Manajemen Kinerja
• Menetapkan tujuan individu dan tim yang selaras dengan strategi organisasi.
• Evaluasi berkala dengan umpan balik yang konstruktif.
E. Retensi dan Suksesi
• Menyediakan jalur karier dan jenjang promosi yang jelas.
• Program kompensasi dan penghargaan yang kompetitif.
• Identifikasi dan pengembangan calon pemimpin masa depan.


2. Jelaskan Teknik-Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta
Beberapa teknik utama untuk mengukur kinerja individu dan tim dalam manajemen talenta antara lain:
A. Key Performance Indicators (KPI)
• Ukuran kuantitatif yang mencerminkan keberhasilan pencapaian tujuan kerja.
B. Balanced Scorecard
• Pendekatan menyeluruh yang menilai dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
C. 360-Degree Feedback
• Penilaian dari berbagai pihak (atasan, rekan kerja, bawahan, diri sendiri) untuk perspektif yang komprehensif.
D. Management by Objectives (MBO)
• Penilaian berdasarkan pencapaian target kerja yang disepakati bersama antara atasan dan karyawan.
E. Nine Box Grid
• Matriks untuk menilai karyawan berdasarkan kinerja (performance) dan potensi (potential). Bermanfaat untuk perencanaan suksesi.

3. Bagaimana Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri?
Tantangan Umum:
• Kekurangan talenta terampil dalam bidang teknis dan digital.
• Persaingan tinggi untuk menarik talenta terbaik.
• Perubahan ekspektasi generasi muda, seperti Gen Z yang lebih memilih fleksibilitas dan makna kerja.
• Teknologi dan otomatisasi yang mengubah kebutuhan kompetensi.
• Ketimpangan distribusi talenta di daerah terpencil atau industri tertentu.
Solusi:
• Program employer branding untuk meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik.
• Upskilling dan reskilling tenaga kerja untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru.
• Pendekatan fleksibel seperti kerja jarak jauh dan sistem kerja hybrid.
• Kemitraan dengan institusi pendidikan untuk menciptakan pipeline talenta.
• Analisis data HR untuk prediksi kebutuhan talenta dan retensi karyawan.

4. Bagaimana Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis Secara Keseluruhan?
A. Penyelarasan Tujuan
• Setiap inisiatif manajemen talenta harus mendukung misi, visi, dan tujuan strategis perusahaan.
B. Integrasi Global
• Mengembangkan standar global dalam pengelolaan SDM yang tetap memperhatikan variasi lokal.
C. Mobilitas Global
• Memberikan kesempatan rotasi atau penempatan antar negara untuk membentuk pemimpin global.
D. Kepemimpinan Global
• Mengembangkan pemimpin dengan perspektif multikultural dan keterampilan lintas negara.
E. Pengukuran dan Evaluasi
• Menerapkan metrik manajemen talenta yang relevan secara global namun fleksibel secara lokal.
________________________________________
5. Jelaskan Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global
Tren:
• Peningkatan kerja hybrid dan remote.
• Digitalisasi proses HR seperti rekrutmen AI dan e-learning.
• Fokus pada keberagaman, inklusi, dan kesejahteraan karyawan (D&I + Well-being).
• Automasi dan AI menggantikan tugas-tugas rutin.
Tantangan:
• Perbedaan hukum dan kebijakan ketenagakerjaan di setiap negara.
• Perbedaan budaya dan komunikasi.
• Zona waktu dan logistik kerja jarak jauh.
• Masalah keamanan data dan privasi.

6. Bagaimana Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan?
• Budaya membentuk norma perilaku karyawan. Dalam organisasi yang mendorong kolaborasi, kinerja tim lebih diutamakan daripada individual.
• Penilaian kinerja harus sesuai dengan nilai budaya lokal. Misalnya, budaya Asia cenderung menghindari konfrontasi langsung.
• Kepemimpinan berkembang dari nilai budaya. Di budaya individualistik, pemimpin yang karismatik lebih dihargai, sementara budaya kolektivis lebih mengutamakan kepemimpinan partisipatif.
• Pelatihan kepemimpinan harus kontekstual. Tidak semua model kepemimpinan cocok di semua tempat.

7. Jelaskan Pentingnya Manajemen Talenta Strategis
Manfaat:
• Meningkatkan daya saing perusahaan.
• Menjamin keberlangsungan bisnis melalui suksesi yang tepat.
• Mengurangi biaya turnover dan rekrutmen.
• Meningkatkan produktivitas dan inovasi.
• Menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan berkelanjutan.
Manajemen talenta strategis bukan hanya tugas HR, tetapi merupakan bagian integral dari strategi bisnis.

8. Bagaimana Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta
Prinsip Utama dan Penerapannya:
• Segmentasi Talenta: Fokus pada high-potential, bukan semua karyawan diperlakukan sama.
• Kesesuaian Strategis: Talenta disesuaikan dengan arah bisnis, misalnya digitalisasi → butuh digital talent.
• Berbasis Data: Gunakan HR analytics untuk pengambilan keputusan.
• Pengalaman Karyawan (Employee Experience): Bangun budaya yang sehat dan inklusif.
• Siklus Talenta Terintegrasi: Mulai dari rekrutmen hingga suksesi saling terhubung.

9. Bagaimana Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi?
Kerangka kerja terintegrasi (Integrated Talent Management Framework) membantu menyatukan semua fungsi HR agar berjalan selaras, antara lain:
Komponen Utama:
1. Workforce Planning
2. Talent Acquisition
3. Learning and Development
4. Performance Management
5. Succession Planning
6. Rewards and Recognition
Contoh:
• Mckinsey 7S Framework: Menyatukan struktur organisasi, sistem, dan staf untuk mendukung strategi.
• Bersin Talent Framework: Menyusun seluruh proses SDM mulai dari kandidat masuk hingga mereka menjadi pemimpin.
Cara Penggunaan :
• Gunakan sistem HRIS (Human Resource Information System) untuk menyatukan data.
• Buat KPI yang saling mendukung antar-fungsi HR
• Pastikan setiap proses HR tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi berkontribusi ke tujuan bersama
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Adrian Kevin Prathama གིས-
Adrian Kevin Prathama - 2421011024

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif!
Strategi pengelolaan talenta yang efektif mencakup beberapa langkah penting:
• Identifikasi kebutuhan organisasi: Menilai keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi.
• Rekrutmen dan seleksi yang tepat: Memastikan bahwa proses rekrutmen dan seleksi menarik talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.
• Pengembangan dan pelatihan berkelanjutan: Menyediakan peluang bagi karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka secara terus-menerus.
• Manajemen kinerja yang jelas: Menetapkan tujuan yang jelas, memberikan umpan balik konstruktif, dan melakukan penilaian kinerja secara rutin.
• Penyusunan jalur karir: Memberikan peluang pengembangan karir yang jelas untuk retensi talenta.
• Kompensasi dan penghargaan yang kompetitif: Menawarkan insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan untuk mempertahankan talenta terbaik.

2. Jelaskan teknik-teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta!
Teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta meliputi:
• Penilaian berbasis hasil (outcome-based): Mengukur pencapaian berdasarkan hasil yang telah dicapai, seperti target penjualan atau kinerja proyek.
• Penilaian berbasis kompetensi: Menilai kemampuan dan keterampilan individu dalam bidang tertentu yang relevan dengan posisi atau tugas yang diemban.
• 360-degree feedback: Mengumpulkan umpan balik dari berbagai pihak yang berinteraksi dengan karyawan, termasuk atasan, rekan kerja, dan bawahan.
• Key Performance Indicators (KPI): Menetapkan indikator kinerja yang spesifik dan terukur untuk menilai kontribusi terhadap tujuan strategis perusahaan.
• Self-assessment: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menilai kinerjanya sendiri, yang dapat dibandingkan dengan penilaian atasan.

3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta di berbagai industri?
Tantangan yang sering dihadapi di berbagai industri dalam manajemen talenta antara lain:
• Ketidakpastian ekonomi: Ketika kondisi ekonomi tidak stabil, perusahaan kesulitan dalam merencanakan kebutuhan talenta.
• Perubahan teknologi yang cepat: Menyesuaikan keterampilan talenta dengan teknologi terbaru.
• Persaingan dalam merekrut talenta: Di industri yang berkembang pesat, perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan talenta terbaik.
Solusi :
• Program pelatihan dan pengembangan: Untuk meningkatkan keterampilan yang relevan dengan teknologi baru.
• Fleksibilitas dalam rekrutmen: Menggunakan strategi rekrutmen yang lebih inklusif, termasuk rekrutmen jarak jauh dan fleksibilitas kerja.
• Penguatan budaya organisasi: Menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk mempertahankan talenta.

4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan?
Untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, perusahaan dapat:
• Mengintegrasikan strategi bisnis dengan kebutuhan talenta: Menyesuaikan rekrutmen dan pengembangan talenta dengan arah strategi bisnis jangka panjang.
• Memahami perbedaan budaya: Menyesuaikan manajemen talenta dengan budaya lokal untuk mendukung produktivitas di berbagai pasar.
• Pengembangan kepemimpinan global: Melakukan pelatihan kepemimpinan untuk para pemimpin yang dapat mengelola tim global.
• Penggunaan teknologi untuk koordinasi: Memanfaatkan teknologi komunikasi dan manajemen talenta berbasis cloud untuk memfasilitasi kolaborasi internasional.

5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global!
Beberapa tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global termasuk:
• Keragaman budaya: Mengelola perbedaan dalam nilai, komunikasi, dan etika kerja yang dapat mempengaruhi kolaborasi.
• Mobilitas global: Perusahaan semakin mengandalkan tenaga kerja yang bisa bekerja di berbagai lokasi, dengan mengatasi tantangan visa, hukum, dan peraturan lokal.
• Teknologi dan otomatisasi: Penerapan teknologi baru mengubah keterampilan yang dibutuhkan tenaga kerja, yang menciptakan tantangan dalam hal pelatihan.

6. Bagaimana peran budaya dalam manajemen kinerja, penilaian dan pengembangan kepemimpinan?
Budaya memainkan peran kunci dalam:
• Manajemen kinerja: Cara penilaian dilakukan sangat dipengaruhi oleh nilai budaya setempat, seperti apakah lebih menekankan pada kerja tim atau individu.
• Penilaian: Dalam beberapa budaya, penilaian dapat lebih langsung atau lebih tidak langsung, yang mempengaruhi efektivitas umpan balik.
• Pengembangan kepemimpinan: Kepemimpinan dipengaruhi oleh harapan budaya, di mana budaya kolektivisme atau individualisme akan membentuk gaya kepemimpinan yang berbeda.

7. Jelaskan pentingnya manajemen talenta strategis!
Manajemen talenta strategis penting untuk:
• Mencapai tujuan jangka panjang: Menyelaraskan talenta dengan strategi bisnis memastikan bahwa perusahaan memiliki orang yang tepat untuk menjalankan visi dan misi.
• Meningkatkan produktivitas: Dengan manajemen talenta yang baik, karyawan lebih terlibat dan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik.
• Retensi talenta: Mengelola talenta secara strategis meningkatkan kepuasan karyawan, yang mengarah pada retensi yang lebih baik.

8. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip strategi manajemen talenta?
Prinsip-prinsip strategi manajemen talenta dapat diterapkan dengan cara:
• Penilaian kebutuhan talenta: Mengidentifikasi kebutuhan keterampilan dan kompetensi dalam jangka panjang.
• Rekrutmen yang tepat: Menarik talenta dengan menggunakan metode rekrutmen yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya organisasi.
• Pengembangan karir yang jelas: Memberikan jalur pengembangan karir untuk mendukung pertumbuhan individu dan organisasi.
• Penyusunan kebijakan kompensasi yang adil: Menyusun sistem penghargaan dan kompensasi yang sesuai dengan kontribusi.

9. Bagaimana menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi?
Kerangka kerja terintegrasi menghubungkan berbagai elemen manajemen talenta (rekrutmen, pengembangan, penilaian, dan retensi) untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan bisnis dan kemampuan talenta. Langkah-langkahnya meliputi:
• Identifikasi tujuan strategis perusahaan: Memahami kebutuhan jangka panjang dan menyesuaikan dengan kemampuan talenta.
• Pengembangan sistem yang menyeluruh: Membangun sistem untuk manajemen talenta yang terintegrasi dengan teknologi dan proses bisnis lainnya.
• Evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan: Secara berkala mengevaluasi keselarasan antara strategi talenta dan strategi bisnis serta melakukan penyesuaian yang diperlukan.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Jennie Anggraeni Maesa གིས-
Nama : Jennie Anggraeni Maesa
Npm : 2421011051

1. Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif
Strategi pengelolaan talenta yang efektif menuntut keterpaduan antara praktik manajemen talenta dengan strategi bisnis organisasi secara menyeluruh. Seluruh proses seperti rekrutmen, pengembangan, retensi, dan perencanaan suksesi harus dirancang untuk mendukung visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Pendekatan ini dievaluasi melalui empat perspektif utama, yaitu strategis, operasional, pelanggan, dan finansial, untuk memastikan bahwa manajemen talenta benar-benar berkontribusi pada keberhasilan bisnis. Selain itu, strategi ini harus berbasis data dengan memanfaatkan alat ukur seperti dashboard KPI, agar pengambilan keputusan bersifat objektif dan mendukung pengelolaan serta pengembangan talenta secara berkelanjutan dan terukur.

2. Teknik-Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta
Teknik yang digunakan termasuk:
• Dashboard KPI: Untuk visualisasi progres dan penyelarasan dengan eksekutif organisasi.
• Evaluasi Fungsi Talenta Individu: Menilai rekrutmen, pengembangan, retensi, dan suksesi secara terpisah dan terintegrasi.
• Penggunaan Alat Penilaian Objektif: Seperti feedback 360°, simulasi, dan asesmen kepribadian.

3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri
Menyeimbangkan konsistensi global dengan fleksibilitas lokal : Organisasi harus menjaga standar global sambil tetap menyesuaikan praktik dengan kebutuhan dan budaya lokal.
Kekurangan calon pemimpin (leadership pipeline) : Banyak perusahaan kesulitan menemukan dan menyiapkan pemimpin yang siap menghadapi tantangan global.
Mengelola perbedaan ekspektasi budaya : Nilai, gaya kerja, dan cara komunikasi berbeda-beda di tiap negara, sehingga perlu pendekatan yang sensitif budaya.
Mengatasi tantangan kerja virtual dan komunikasi jarak jauh : Tim global sering bekerja secara virtual, sehingga penting untuk mengelola komunikasi, kolaborasi, dan keterlibatan dengan efektif.

4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis
Untuk menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis, organisasi perlu melakukan::
1. Menyesuaikan Inisiatif Talenta dengan Tujuan Strategis
Semua program manajemen talenta harus dirancang untuk mendukung arah bisnis, misalnya ekspansi internasional, inovasi, atau efisiensi biaya.
2. Mengintegrasikan Proses-Proses Talenta
Pengelolaan talenta yang tersebar secara global harus diatur dalam sistem yang konsisten, termasuk rekrutmen global, penilaian kinerja lintas negara, dan program suksesi terpadu.
3. Kepemimpinan Senior yang Proaktif
Dukungan dari eksekutif tingkat atas dibutuhkan agar strategi talenta mendapatkan perhatian dan dukungan lintas unit dan negara.
4. Fleksibilitas Lokal dengan Standar Global
Walau mengikuti kerangka kerja global, implementasi manajemen talenta perlu menyesuaikan konteks lokal seperti budaya kerja, hukum tenaga kerja, dan nilai sosial

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global
Tren Utama:
• Globalisasi Tenaga Kerja: Karyawan kini tersebar secara geografis dan bekerja lintas zona waktu dan budaya.
• Kerja Virtual dan Hybrid: Meningkatnya kerja jarak jauh menuntut sistem kolaborasi dan komunikasi yang efisien.
• Mobilitas Internasional: Karyawan memiliki jalur karier global, dan perusahaan mendukung penugasan internasional.
• Fokus pada Keberagaman dan Inklusi: Pentingnya membangun tenaga kerja global yang beragam dan inklusif.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian dan Pengembangan Kepemimpinan
• Perbedaan Budaya Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan: Komunikasi, ekspektasi, dan penilaian berbeda antar negara.
• Sensitivitas Budaya Penting: Dalam coaching, mentoring, dan feedback kinerja untuk menghindari miskomunikasi dan konflik nilai.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis
Manajemen talenta strategis:
• Memberikan Keunggulan Kompetitif: Karena talenta adalah penggerak utama inovasi dan efisiensi.
• Memastikan Kesiapan Organisasi: Dalam menghadapi perubahan dan tuntutan bisnis melalui perencanaan tenaga kerja dan suksesi.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta
Prinsip utamanya meliputi:
• Keselarasan dengan Strategi Bisnis.
• Pembangunan Kapabilitas Kepemimpinan Masa Depan.
• Integrasi Proses Talenta.
• Pengambilan Keputusan Berbasis Data.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi
Kerangka ini menggabungkan: Manajemen Kinerja, Pengembangan Kepemimpinan, Perencanaan Suksesi, dan Perencanaan Tenaga Kerja dalam satu sistem yang saling mendukung untuk mencapai tujuan strategis perusahaan
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Aninda Agustia Andiani གིས-
Aninda Agustia Andiani
2421011018

Izin bu Nova untuk menjawab,

1. Strategi pengelolaan talenta yang efektif dilakukan dengan merancang sistem yang menyeluruh, dari perencanaan tenaga kerja hingga pengembangan karier yang selaras dengan kebutuhan bisnis.

2. Kinerja karyawan dapat diukur melalui berbagai pendekatan seperti evaluasi berbasis tujuan, penilaian 360 derajat, atau pemetaan posisi dan potensi untuk memastikan kontribusi nyata terhadap organisasi.

3. Tiap industri menghadapi tantangan yang berbeda, mulai dari minimnya keahlian digital hingga tingginya tingkat keluar masuk karyawan, yang umumnya dapat diatasi lewat pelatihan rutin, sistem karier fleksibel, dan penguatan keterlibatan karyawan.

4. Untuk menyatukan manajemen talenta dengan strategi bisnis, perusahaan perlu menyusun program pengembangan karyawan yang langsung mendukung arah dan prioritas jangka panjang organisasi.

5. Mengelola tenaga kerja global menuntut adaptasi terhadap tren seperti kerja hybrid, integrasi teknologi baru, serta perbedaan hukum dan budaya kerja di tiap negara, yang memerlukan sistem SDM yang tangguh dan fleksibel.

6. Budaya perusahaan memengaruhi cara individu memandang kinerja, menerima umpan balik, dan memimpin, sehingga pemahaman nilai-nilai lokal menjadi penting dalam membina kepemimpinan yang efektif.

7. Manajemen talenta yang strategis penting untuk menjamin kesiapan perusahaan menghadapi tantangan masa depan, mempertahankan talenta unggul, dan menjaga kesinambungan operasional.

8. Prinsip-prinsip strategi talenta dapat diterapkan dengan memastikan seluruh proses rekrutmen, pengembangan, dan retensi dilakukan secara proaktif, terukur, dan sesuai dengan arah bisnis.

9. Kerangka kerja yang terintegrasi membantu menyatukan seluruh aspek manajemen talenta—dari menarik, mengembangkan, hingga mempertahankan karyawan—agar saling mendukung dan berjalan konsisten di seluruh bagian organisasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

ELIYA AGUSTINA གིས-
Eliya Agustina - 2421011036

Izin menjawab ibu,

1. Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif yaitu dengan Pengelolaan talenta yang efektif tidak cukup hanya dengan program pelatihan atau rekrutmen rutin.
Strategi harus berbasis data, adaptif terhadap perubahan pasar, dan terintegrasi dengan kebutuhan masa depan organisasi. Kuncinya adalah menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan individu sejalan dengan transformasi bisnis, termasuk penggunaan AI dalam perencanaan tenaga kerja dan pengembangan kompetensi yang dinamis, bukan hanya administratif.

2. Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta,
Pengukuran kinerja yang efektif harus mencerminkan kontribusi nyata terhadap hasil bisnis, bukan sekadar checklist aktivitas. KPI dan Balanced Scorecard sering kali statis jika tidak dikalibrasi ulang secara berkala. Pendekatan berbasis data real-time, people analytics, dan pengukuran kolaborasi lintas fungsi kini lebih relevan dalam dunia kerja yang kompleks dan saling terhubung.

3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri,
Setiap industri memiliki tantangan unik—misalnya, sektor teknologi menghadapi kecepatan inovasi, sedangkan manufaktur berhadapan dengan reskilling. Solusi tidak bisa generik. Pendekatannya harus kontekstual: customized talent strategy berdasarkan analisis kebutuhan bisnis, prediksi perubahan pasar, dan kesiapan teknologi internal. Fleksibilitas dan segmentasi strategi SDM adalah kunci.

4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis,
Salah satu kesalahan umum adalah memisahkan strategi bisnis global dengan strategi talenta. Padahal, talenta adalah driver strategi bisnis itu sendiri. Untuk menyelaraskannya, perlu pendekatan yang memadukan global standardization (untuk efisiensi) dan local adaptation (untuk relevansi budaya). Kegagalan menyelaraskan keduanya sering membuat strategi HR tidak relevan di lapangan.

5. Tren dan Tantangan dalam Mengelola Tenaga Kerja Global
Tren seperti kerja jarak jauh menciptakan fleksibilitas, tetapi juga memperbesar jurang koordinasi lintas zona waktu dan budaya kerja. Tantangannya bukan hanya teknis, tapi juga emosional—bagaimana menjaga keterikatan dan budaya perusahaan. Organisasi yang tidak membangun kapasitas kepemimpinan digital dan inklusi lintas budaya akan kesulitan mempertahankan kohesi tim global.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja dan Pengembangan Kepemimpinan,
Budaya bukan hanya konteks pasif, tapi elemen aktif yang membentuk kinerja dan kepemimpinan. Budaya yang menghargai transparansi mendorong feedback terbuka dan inovasi, sedangkan budaya hierarkis bisa menghambat pertumbuhan talenta muda. Maka, organisasi harus secara sadar mengelola budaya sebagai bagian dari strategi kepemimpinan dan pengembangan SDM.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis,
Manajemen talenta yang strategis bukan soal memiliki banyak SDM, tapi memiliki SDM yang tepat di waktu yang tepat. Di tengah disrupsi teknologi dan ketidakpastian pasar, ketahanan organisasi bergantung pada kemampuannya mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan talenta kritis. Ini adalah investasi jangka panjang, bukan sekadar biaya operasional HR.

8. Penerapan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta,
Penerapannya menuntut organisasi meninggalkan pendekatan administratif ke arah strategi yang proaktif dan prediktif. Ini termasuk pemetaan kompetensi masa depan, analisis risiko kehilangan talenta kunci, serta sinergi antara HR dan pimpinan unit bisnis. Tanpa dukungan dari C-level leadership, strategi ini hanya akan menjadi dokumentasi tanpa implementasi.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi,
Kerangka kerja yang benar-benar terintegrasi harus menghilangkan silo antar fungsi HR, seperti rekrutmen, pelatihan, dan suksesi, dan menghubungkannya dengan data bisnis. Penggunaan teknologi HRIS dan platform integrasi harus disertai dengan penyesuaian mindset SDM sebagai mitra strategis, bukan sekadar eksekutor proses administratif.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

M Fahmi Fahreza Noer གིས-

1. Strategi Pengelolaan Talenta yang Efektif:
Meliputi rekrutmen selektif, pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, retensi karyawan berprestasi, dan perencanaan suksesi.
2. Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta:
Menggunakan KPI (Key Performance Indicators), penilaian 360 derajat, manajemen berdasarkan tujuan (MBO), dan Balanced Scorecard.
3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri:
Tantangan: kekurangan keterampilan, retensi, dan adaptasi teknologi. Solusi: pelatihan berkelanjutan, program retensi, dan digitalisasi HR.
4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis:
Dengan menyatukan tujuan bisnis global dan lokal, menyesuaikan program talenta dengan kebutuhan pasar, serta mengintegrasikan budaya perusahaan.
5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global:
Tren: kerja jarak jauh, digitalisasi, diversitas. Tantangan: perbedaan budaya, regulasi, dan koordinasi global.
6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja dan Kepemimpinan:
Budaya memengaruhi cara feedback diberikan, gaya kepemimpinan, kriteria evaluasi, dan penerimaan terhadap perubahan.
7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis:
Untuk memastikan organisasi memiliki SDM yang tepat guna mencapai tujuan jangka panjang dan mempertahankan daya saing.
8. Menerapkan Prinsip Strategi Manajemen Talenta:
Dengan menyelaraskan kebutuhan SDM dengan visi bisnis, memanfaatkan data analitik, dan menerapkan pendekatan berbasis kompetensi.
9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi:
Dengan menggabungkan fungsi HR seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian, dan pengembangan karier dalam satu sistem yang mendukung tujuan organisasi.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Naufal Ar Rafi Mursalin གིས-
Naufal Ar Rafi Mursalin - 2421011008

izin menjawab bu

1. Strategi Pengelolaan Talenta yang Efektif
Rekrutmen dan Seleksi: Menarik kandidat yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Pengembangan Karyawan: Menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
Mobilitas Talenta: Memberikan peluang rotasi dan promosi untuk karyawan berbakat.
Retensi Karyawan: Menawarkan insentif dan jalur karier yang jelas untuk mempertahankan talenta terbaik.
Evaluasi Kinerja: Melakukan penilaian kinerja yang objektif untuk memandu pengembangan karyawan.

2. Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta
Balanced Scorecard: Mengukur kinerja organisasi dari berbagai perspektif.
360-Degree Feedback: Mengumpulkan umpan balik dari berbagai pihak untuk mendapatkan pandangan menyeluruh.
Key Performance Indicators (KPI): Menetapkan tujuan yang terukur untuk mengawasi kinerja.
Management by Objectives (MBO): Mengatur tujuan yang jelas dan dapat diukur untuk setiap individu.

3. Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri
Tantangan:
Kekurangan keterampilan: Industri digital dan teknologi sering kekurangan talenta terampil.
Turnover tinggi: Banyak industri kesulitan mempertahankan karyawan berpotensi tinggi.
Kesulitan rotasi global: Kesulitan memindahkan talenta antar wilayah dengan budaya dan regulasi berbeda.
Solusi:
Pelatihan dan pengembangan: Meningkatkan keterampilan internal untuk menutup gap.
Pengembangan jalur karier: Membuka peluang untuk mobilitas dalam organisasi.
Standarisasi proses manajemen talenta di seluruh wilayah.

4. Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis
Menetapkan Kebutuhan Talenta: Menyelaraskan kebutuhan talenta dengan tujuan jangka panjang bisnis.
Integrasi Fungsi HR dengan Bisnis: HR perlu berkolaborasi erat dengan manajemen bisnis untuk merancang strategi pengelolaan talenta.
Penggunaan Data dan Teknologi: Menerapkan HRIS untuk memberikan visibilitas terhadap talenta secara real-time dan mendukung keputusan bisnis.

5. Tren dan Tantangan dalam Mengelola Tenaga Kerja Global
Tren:
Pekerjaan Jarak Jauh: Banyak organisasi kini memperkenalkan model kerja jarak jauh atau hybrid.
Automasi dan AI: Proses-proses otomatis dan penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Tantangan:
Keberagaman Budaya: Memahami dan mengelola perbedaan budaya dalam tim global.
Perubahan regulasi tenaga kerja: Menghadapi tantangan hukum dan regulasi yang berbeda antar negara.

6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan
Budaya organisasi mempengaruhi cara penilaian kinerja dilakukan. Di perusahaan dengan budaya terbuka dan kolaboratif, proses penilaian kinerja lebih transparan dan objektif. Kepemimpinan yang dikembangkan dalam budaya yang mendukung keberagaman akan lebih adaptif dan mampu memimpin tim yang beragam.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis
Manajemen talenta strategis memastikan perusahaan memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan jangka panjang bisnis. Dengan merencanakan pengelolaan talenta dengan baik, perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dan bertahan dalam pasar yang semakin kompetitif.

8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta
Investasi dalam Pengembangan Talenta: Menyediakan pelatihan dan peluang pengembangan yang konsisten.
Keterlibatan dan Komunikasi: Memastikan karyawan terlibat dalam proses keputusan perusahaan.
Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan: Mengandalkan data dalam proses perekrutan dan pengelolaan karyawan untuk hasil yang lebih objektif dan akurat.

9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi
Kerangka kerja terintegrasi menyatukan berbagai elemen manajemen talenta, dari rekrutmen hingga pengembangan, dalam satu sistem. Dengan menggunakan sistem berbasis data dan teknologi yang terintegrasi, perusahaan dapat memantau dan mengelola talenta secara efisien dan efektif, meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan.
In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Roy Saga གིས-
2421011004 - Roy Saga

1. Jelaskan strategi dalam pengelolaan talenta yang efektif !
Jawab: A. Identifikasi Kebutuhan Talenta
  • Analisis kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan.
  • Tentukan kompetensi, keterampilan, dan peran kritis yang dibutuhkan.
  • Gunakan alat seperti workforce planning untuk memetakan kesenjangan talenta.
B. Rekrutmen yang Berkualitas
  • Gunakan metode rekrutmen berbasis kompetensi dan predictive hiring.
  • Manfaatkan employer branding untuk menarik kandidat terbaik.
  • Libatkan pemimpin dan tim dalam proses seleksi untuk memastikan cultural fit.
C. Pengembangan dan Pelatihan
  • Sediakan program pelatihan yang berkelanjutan (upskilling & reskilling).
  • Terapkan mentorship dan coaching untuk pengembangan karir.
  • Gunakan pendekatan *70-20-10* (70% belajar dari pengalaman, 20% dari interaksi, 10% dari pelatihan formal).
D. Manajemen Kinerja yang Efektif
  • Terapkan sistem evaluasi kinerja yang transparan dan berbasis tujuan (OKR/KPI).
  • Berikan umpan balik (feedback) secara berkala, bukan hanya saat penilaian tahunan.
  • Hubungkan hasil kinerja dengan pengembangan karir dan kompensasi.
E. Retensi Talenta
  • Ciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berorientasi pada pertumbuhan.
  • Tawarkan jalur karir yang jelas dan peluang promosi
  • Berikan kompensasi kompetitif dan manfaat non-finansial (flexible work, work-life balance).
F. Suksesi dan Leadership Pipeline
  • Siapkan rencana suksesi untuk posisi kritis.
  • Kembangkan calon pemimpin (high-potential employees) melalui program leadership development.
  • Gunakan assessment center untuk mengidentifikasi bakat kepemimpinan.
G. Pemanfaatan Teknologi dalam manajemen talenta
  • Gunakan HR analytics dan AI untuk memprediksi kebutuhan talenta.
  • Terapkan sistem Talent Management Software untuk mengotomatisasi proses.
  • Manfaatkan learning management system (LMS) untuk pelatihan digital.
H. Pengukuran dan Evaluasi
  • Pantau metrik seperti employee engagement, turnover rate, dan time-to-fill.
  • Lakukan survei kepuasan karyawan secara berkala.
  • Evaluasi dampak program pengembangan talenta terhadap kinerja bisnis.


2. Jelaskan teknik teknik pengukuran kinerja dalam manajemen talenta !

Jawab: A. KPI

  • Mengukur pencapaian target berbasis metrik kuantitatif (penjualan, produktivitas, kepuasan pelanggan).

  • Contoh: Sales growth, project completion rate, customer satisfaction score.

B. MBO
  • Karyawan dan manajer menetapkan tujuan bersama yang spesifik, terukur, dan memiliki tenggat waktu (SMART goals).

  • Evaluasi dilakukan berdasarkan pencapaian tujuan tersebut.

C. 360 degree feedback

  • Kinerja dinilai dari berbagai perspektif: atasan, rekan kerja, bawahan, dan bahkan pelanggan.

  • Memberikan gambaran holistik tentang kompetensi dan perilaku karyawan.


3. Bagaimana tantangan dan solusi dalam manajemen talenta diberbagai industri ?

Jawab: 

Strategi manajemen talenta harus disesuaikan dengan karakteristik industri, mencakup:

Analisis kebutuhan skill spesifik di sektor tersebut.
Gabungan pendekatan rekrutmen, pelatihan, dan retensi.Pemanfaatan teknologi (AI, analytics) untuk efisiensi.

Dengan memahami tantangan unik setiap industri, organisasi dapat merancang solusi yang tepat untuk membangun talent pipeline yang berkelanjutan.


4. Bagaimana menyelaraskan manajemen talenta global dengan strategi bisnis secara keseluruhan ?

Jawab: 

  • Integrasikan dengan Visi Bisnis – Pastikan program rekrutmen, pengembangan, dan retensi talenta mendukung tujuan jangka panjang perusahaan (misal: ekspansi pasar, inovasi produk).

  • Standardisasi dengan Lokalisasi – Gunakan framework global (seperti kompetensi inti) tetapi sesuaikan dengan kebutuhan lokal (budaya, regulasi).

  • Alur Data Real-Time – Manfaatkan HR analytics untuk memetakan keterampilan (skills mapping) dan memprediksi kesenjangan talenta di tiap pasar.

  • Kembangkan Pemimpin Global – Rotasi lintas negara dan program leadership development untuk membangun tim yang memahami strategi bisnis secara holistik.

  • Tautkan Kinerja dengan Hasil Bisnis – Gunakan OKR/KPI yang menghubungkan kontribusi individu/tim dengan target perusahaan (contoh: market share, pertumbuhan revenue).


5. Jelaskan tren dan tantangan utama dalam mengelola tenaga kerja global !

Jawab:
Tren: kerja jarak jauh, digitalisasi, diversitas.

Tantangan: perbedaan budaya, regulasi, dan koordinasi global.



6. Peran Budaya dalam Manajemen Kinerja dan Kepemimpinan

Jawab:Budaya memengaruhi cara feedback diberikan, gaya kepemimpinan, kriteria evaluasi, dan penerimaan terhadap perubahan.


7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis
Jawab:Untuk memastikan organisasi memiliki SDM yang tepat guna mencapai tujuan jangka panjang dan mempertahankan daya saing.


8. Menerapkan Prinsip Strategi Manajemen Talenta

Jawab: Dengan menyelaraskan kebutuhan SDM dengan visi bisnis, memanfaatkan data analitik, dan menerapkan pendekatan berbasis kompetensi.


9. Menggunakan Kerangka Kerja Terintegrasi:
Jawab: Dengan menggabungkan fungsi HR seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian, dan pengembangan karier dalam satu sistem yang mendukung tujuan organisasi.

In reply to Dr. NOVA MARDIANA, S.E., M.M.

Re: EVALUASI SESI 12

Kerin Yolanda Clara གིས-
Kerin Yolanda Clara 2421011053

1. Strategi dalam Pengelolaan Talenta yang Efektif:
Strategi yang sukses mencakup identifikasi talenta potensial sejak dini, pengembangan berkelanjutan melalui pelatihan dan coaching, serta perencanaan suksesi yang terstruktur. Selain itu, perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keterlibatan, inovasi, dan pertumbuhan karyawan.

2. Teknik Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Talenta:
Pengukuran kinerja dilakukan dengan berbagai metode seperti Key Performance Indicators (KPI), Balanced Scorecard, 360-degree feedback, dan penilaian potensi (talent review). Alat-alat ini digunakan untuk menilai kontribusi, kompetensi, dan kesiapan kepemimpinan seorang karyawan.

3.Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Talenta di Berbagai Industri:
Perbedaan generasi, perkembangan teknologi, dan perubahan kebutuhan pasar menjadi tantangan utama. Solusinya antara lain fleksibilitas kerja, penggunaan teknologi HR, serta investasi dalam pembelajaran digital dan pengembangan lintas fungsi.

4.Menyelaraskan Manajemen Talenta Global dengan Strategi Bisnis:
Dibutuhkan keselarasan antara tujuan organisasi global dan inisiatif pengembangan SDM. Hal ini bisa dicapai melalui standardisasi proses HR, pembentukan pipeline kepemimpinan lintas negara, dan integrasi nilai-nilai budaya perusahaan dalam semua kegiatan manajemen talenta.

5. Tren dan Tantangan Utama dalam Mengelola Tenaga Kerja Global:
Saat ini, tren seperti kerja jarak jauh, keberagaman budaya, dan mobilitas internasional meningkat. Tantangannya adalah menjaga komunikasi lintas zona waktu, kesenjangan keterampilan digital, serta perbedaan peraturan ketenagakerjaan antar negara.

6.Peran Budaya dalam Kinerja, Penilaian, dan Pengembangan Kepemimpinan:
Budaya organisasi mempengaruhi standar penilaian, cara memberi umpan balik, serta gaya kepemimpinan. Pemimpin yang efektif perlu memahami nilai-nilai budaya karyawan agar proses evaluasi dan pengembangan bisa berjalan lebih relevan dan adil.

7. Pentingnya Manajemen Talenta Strategis:
Manajemen talenta strategis memungkinkan organisasi mempertahankan keunggulan kompetitif melalui penciptaan talenta yang siap menghadapi tantangan bisnis jangka panjang. Ini juga membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Penerapan Prinsip-Prinsip Strategi Manajemen Talenta:
Dimulai dari menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan kompetensi yang dibutuhkan, mengembangkan program retensi yang kuat, serta menciptakan sistem evaluasi kinerja dan reward yang mendorong pertumbuhan individu dan organisasi secara bersamaan.

8. Penggunaan Kerangka Kerja Terintegrasi:
Kerangka kerja ini menggabungkan aspek rekrutmen, pelatihan, kinerja, dan suksesi ke dalam sistem yang holistik. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memetakan dan mengelola potensi SDM secara berkesinambungan dan terarah sesuai visi strategis perusahaan.