RESPONSI PERTEMUAN 12

RESPONSI PERTEMUAN 12

RESPONSI PERTEMUAN 12

Jumlah balasan: 30

Untuk mengisi responsi silakan klik "RESPONSI PERTEMUAN 12" kemudian klik "reply"

Tugas Responsi:

1.Buatlah abstraksi sebuah penelitian yang berkaitan dengan ilmu Anda (Pertanian) sesuai dengan aturan penulisan abstrak!

2. Waktu pengumpulan tugas maksimal pkl 15.00.

3. Tugas langsung diketik pada kolom komentar di forum ini.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Hana Relita -

Nama : Hana Relita

Npm : 2414211038

Penelitian: pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di kabupaten Sampang

Abstrak

Pertanian merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sampang, khususnya pada subsektor tanaman pangan yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 27,75% terhadap PDRB daerah. Sayangnya, potensi tersebut belum dioptimalkan secara maksimal, terbukti dari penurunan produksi sejumlah komoditas selama tahun 2007–2011. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sampang melalui pendekatan analisis Delphi, overlay kesesuaian lahan, analisis cluster, dan triangulasi. Temuan penelitian menunjukkan enam faktor utama yang menghambat perkembangan kawasan pertanian, yaitu terbatasnya infrastruktur, kualitas SDM, permodalan, pemanfaatan teknologi, sistem pemasaran, serta minat masyarakat terhadap pertanian. Komoditas unggulan yang layak dikembangkan antara lain padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan sorgum. Kabupaten Sampang diklasifikasikan ke dalam tiga cluster pengembangan dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi tiap wilayah. Rekomendasi penelitian menekankan pentingnya pengembangan berbasis potensi lokal dan peningkatan fasilitas pendukung guna mendongkrak produksi serta ketahanan pangan wilayah.

Kata kunci: kawasan pertanian, tanaman pangan, strategi pengembangan, Sampang


Sebagai balasan Hana Relita

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Annisa Alfrida Putri (Fida) -

Nama : Annisa Alfrida Putri 

NPM : 2414211026

Judul : Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Produksi Padi Di Desa Barugae Kabupaten Bone

Produksi padi merupakan sektor penting dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya di wilayah pedesaan seperti Desa Barugae, Kabupaten Bone. Berbagai faktor input pertanian seperti luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida diduga memiliki pengaruh terhadap hasil panen padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing faktor tersebut terhadap tingkat produksi padi di wilayah tersebut, guna memberikan masukan dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian lokal.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan melalui metode observasi, studi dokumentasi, serta angket yang disebarkan kepada petani. Teknik analisis yang digunakan meliputi regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan antar variabel, serta dilengkapi dengan uji F untuk melihat pengaruh secara keseluruhan dan uji t untuk mengidentifikasi pengaruh masing-masing variabel secara parsial terhadap produksi padi.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa secara bersama-sama, seluruh variabel bebas—yakni luas lahan, jumlah tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida—memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi. Secara parsial, hanya variabel luas lahan yang memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap hasil panen. Sementara itu, penggunaan bibit menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan, dan tiga variabel lainnya—tenaga kerja, pupuk, serta pestisida—menunjukkan pengaruh negatif yang tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi di Desa Barugae lebih efektif dilakukan melalui pengelolaan dan pemanfaatan lahan secara optimal.

Kata kunci: Produksi padi, faktor input pertanian, luas lahan, regresi linier berganda, Desa Barugae, ketahanan pangan

Sebagai balasan Annisa Alfrida Putri (Fida)

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh M Fahrie -

Peran Pertanian Organik dalam Mewujudkan Keberlanjutan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat


Abstrak


Penelitian ini berjudul Peran Pertanian Organik dalam Mewujudkan Keberlanjutan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana pertanian organik dapat menjadi solusi terhadap degradasi lingkungan dan risiko kesehatan akibat penggunaan bahan kimia sintetis dalam pertanian konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan kontribusi pertanian organik terhadap keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui praktik ramah lingkungan dan produksi pangan yang lebih sehat.


Metode yang digunakan adalah studi literatur terhadap praktik dan prinsip pertanian organik, termasuk pengelolaan lahan, penggunaan bahan alami, serta pendekatan ekologis dalam mengendalikan hama dan menjaga kesuburan tanah. Analisis dilakukan terhadap berbagai hasil penelitian dan kasus yang menunjukkan dampak positif pertanian organik terhadap lingkungan dan masyarakat. Kajian ini didasarkan pada teori keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang saling berkaitan dalam konteks pembangunan berkelanjutan.


Hasil kajian menunjukkan bahwa pertanian organik dapat mengurangi polusi tanah, air, dan udara, mempertahankan keanekaragaman hayati, serta menghasilkan pangan dengan kualitas gizi yang lebih baik. Pertanian organik juga mendorong praktik lokal yang berkelanjutan dan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Namun, tantangan dalam adopsi luas pertanian organik masih perlu diatasi, termasuk edukasi petani dan dukungan kebijakan. Dengan demikian, pertanian organik memiliki potensi besar sebagai solusi integratif untuk menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat.


Kata kunci: pertanian organik, keberlanjutan lingkungan, kesehatan masyarakat, pangan organik, ekosistem

Sebagai balasan Hana Relita

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Zhuniar Inayah -

Nama: Zhuniar Inayah

NPM: 2414211010


Penelitian ini berjudul “Sistem Pertanian Terpadu Tanaman-Ternak untuk Peningkatan Produktivitas Lahan: A Review”. Permasalahan yang diangkat adalah rendahnya produktivitas lahan akibat pemanfaatan sumber daya yang belum optimal serta limbah pertanian dan peternakan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Latar belakang penelitian ini dilandasi kebutuhan akan sistem pertanian berkelanjutan yang mampu meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan integrated crop-livestock farming system sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan keberlanjutan pertanian.

Metode penelitian menggunakan pendekatan studi pustaka dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur seperti jurnal, prosiding, dan laporan penelitian yang relevan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menelaah hasil penelitian terdahulu terkait penerapan integrated farming system di berbagai wilayah. Landasan teori yang digunakan adalah konsep zero waste production, yaitu pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan secara optimal dalam satu siklus produksi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.

Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan sistem pertanian terpadu mampu meningkatkan produktivitas lahan, efisiensi penggunaan sumber daya, menekan biaya produksi melalui penggunaan pupuk organik, serta meningkatkan pendapatan petani. Sistem ini juga berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas tanah, dan mendukung diversifikasi produk. Kesimpulannya, sistem pertanian terpadu tanaman-ternak menjadi alternatif strategis dalam pembangunan pertanian berkelanjutan.

Kata kunci: Sistem pertanian terpadu, integrated farming, produktivitas, limbah, keberlanjutan

Sebagai balasan Hana Relita

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Celsea Dea Ananda -

Nama : Celsea Dea Ananda

NPM : 2414211030

Dukungan Penyuluhan Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Adopsi Inovasi Dan Keberlanjutan Usaha Pertanian Padi Organik

Implementasi pertanian padi organik membutuhkan petani yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan bertani yang berbeda dari pertanian konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat dukungan penyuluhan pertanian, lingkungan eksternal, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi adopsi inovasi dan keberlanjutan pertanian padi organik.

Lokasi penelitian di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Sampel penelitian ini berjumlah 224 responden dari 670 populasi petani padi organik. Metode penelitian menggunakan survei untuk mendapatkan data kuantitatif dan diperdalam dengan data kualitatif. Teknik analisis dengan analisis deskriptif dan Structural Equition Model.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penyuluhan pertanian dalam kategori rendah. Indikator materi penyuluhan, kemampuan penyuluh dan intensitas penyuluhan dalam kategori tinggi. Indikator dukungan lingkungan eksternal meliputi; dukungan kebijakan, dukungan kelompok tani, dan akses informasi dalam kategori tinggi, sedangkan akses pasar dalam kategori rendah. Faktor yang memengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik adalah dukungan penyuluhan, lingkungan eksternal dan adopsi inovasi.

Kata Kunci: Keberlanjutan, Penyuluhan Pertanian, Pertanian Padi Organik

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh DINDA AYU DAMAYANTI -

Nama: Dinda Ayu Damayanti

NPM: 2414211046 

 

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik dan Anorganikterhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di Lahan Sawah

Produksi padi di Indonesia seringkali menghadapitantangan akibat penurunan kesuburan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik secaraberlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasipengaruh kombinasi pupuk organik dan anorganikterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietasCiherang di lahan sawah.

Penelitian dilaksanakan di Desa Sukamaju, KecamatanTegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan: tanpa pupuk (kontrol), pupukorganik 10 ton/ha, pupuk anorganik sesuai rekomendasi, dan kombinasi pupuk organik 5 ton/ha dengan pupukanorganik 50% dari dosis rekomendasi. Data dianalisismenggunakan analisis varians (ANOVA) dan uji lanjutDuncan pada taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupukorganik dan anorganik memberikan pengaruh signifikanterhadap tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, dan hasil gabah kering panen. Perlakuan kombinasimenghasilkan peningkatan hasil sebesar 15% dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik saja. Temuan ini mengindikasikan bahwa integrasi pupukorganik dan anorganik dapat meningkatkan produktivitaspadi sekaligus menjaga kesuburan tanah secaraberkelanjutan.

Kata kunci: pupuk organik, pupuk anorganik, padi, pertumbuhan tanaman, hasil panen


Sebagai balasan DINDA AYU DAMAYANTI

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Nabila Aulia -
Nama : Nabila Aulia
NPM : 2414211060
Judul : Perubahan lahan pertanian basah di Kota Kotamobagu

Pertumbuhan penduduk di Kota Kotamobagu, baik secara alami maupun melalui migrasi, terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada tingginya kebutuhan lahan untuk permukiman serta penyediaan berbagai fasilitas umum seperti jalan, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya. Kondisi tersebut menimbulkan tekanan terhadap lahan pertanian, khususnya lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan perubahan penggunaan lahan pertanian basah serta menganalisis faktor-faktor dominan yang memengaruhinya di Kota Kotamobagu.

Penelitian ini menggunakan metode analisis overlay Geographic Information System (GIS) serta pendekatan deskriptif kualitatif. Data spasial dianalisis untuk melihat perubahan penggunaan lahan dari tahun 2009 hingga 2019. Analisis dilakukan dengan membandingkan luas lahan pertanian basah dari dua periode waktu tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor sosial yang berkontribusi terhadap alih fungsi lahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan pertanian basah menurun dari 1.856,940 hektare pada tahun 2009 menjadi 1.697,496 hektare pada tahun 2019, dengan penurunan seluas 159,444 hektare. Faktor dominan yang memengaruhi perubahan penggunaan lahan adalah keputusan petani untuk melakukan alih fungsi lahan yang dipengaruhi oleh usia, luas lahan, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani. Penelitian ini merekomendasikan perlunya kebijakan pengendalian alih fungsi lahan agar keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut tetap terjaga.

Kata kunci: lahan pertanian basah, alih fungsi lahan, pertumbuhan penduduk, GIS, Kota Kotamobagu
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh rahma andani -
Nama: Rahma Fitri Andani
NPM: 2414211018

Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat di Lahan Kering
Abstrak:
Tanah yang kurang subur di lahan kering sering menjadi kendala dalam budidaya tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pupuk organik dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tomat.Percobaan dilakukan di Desa Sukamaju, Lampung Tengah, dari Juni hingga September 2024. Kami menggunakan empat perlakuan: tanpa pupuk (kontrol), pupuk kandang ayam, pupuk kompos, dan kombinasi keduanya. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Kami mengukur tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat total buah. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman yang diberi kombinasi pupuk kandang dan kompos tumbuh lebih baik dan menghasilkan lebih banyak buah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kesimpulannya, penggunaan pupuk organik, terutama kombinasi dua jenis pupuk, efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tomat di lahan kering.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Komala Febrianti Dwi Putri -

Nama: Komala Febrianti Dwi Putri

NPM: 2414211008

Penelitian ini berjudul "Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens)". Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil panen cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan: kontrol (tanpa POC), POC dosis rendah (50 ml/liter air), dan POC dosis tinggi (100 ml/liter air), serta empat ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, dan bobot buah per tanaman.

Metode penelitian meliputi pembuatan POC dari kompos, aplikasi POC pada tanaman cabai rawit, pengamatan dan pengukuran variabel pertumbuhan dan hasil panen secara berkala. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikansi 5% untuk mengetahui perbedaan nyata antar perlakuan. Landasan teori mengacu pada peran nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil panen cabai rawit. Perlakuan POC dosis tinggi memberikan hasil terbaik, ditunjukkan dengan peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan bobot buah yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan dosis rendah. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan POC sebagai alternatif pupuk untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit.


Kata kunci: pupuk organik cair, cabai rawit, Capsicum frutescens, pertumbuhan, hasil panen.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Bagas Aditya Putra Apriyanto 2414211016 -
Nama : Bagas Aditya Putra Apriyantito
NPM : 2414211016
Kelas : PPN B

MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana media komunikasi dan informasi dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan penyuluhan pertanian, khususnya melalui penggunaan brosur dan leaflet. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya efektivitas media komunikasi sebagai sarana penyampaian informasi pertanian kepada petani melalui kegiatan penyuluhan. Media yang digunakan dibatasi pada brosur dan leaflet yang disebarkan oleh penyuluh pertanian di wilayah kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sampel penelitian berjumlah 48 orang penyuluh pertanian yang secara langsung terlibat dalam kegiatan penyuluhan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk melihat pola penggunaan dan persepsi penyuluh terhadap media komunikasi yang digunakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi dan intensitas penggunaan media brosur dan leaflet oleh penyuluh pertanian tergolong tidak terlalu tinggi, namun sebagian besar responden tetap menggunakannya sebagai media penunjang kegiatan penyuluhan. Alasan utama penggunaan brosur dan leaflet adalah karena informasi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan materi penyuluhan. Adapun tujuan penggunaan media tersebut sebagian besar untuk menambah pengetahuan petani. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kualitas dan distribusi media komunikasi dalam mendukung efektivitas penyuluhan pertanian.

Kata kunci: penyuluhan pertanian, media komunikasi, brosur, leaflet, informasi pertanian_
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Akbar Khasaisa Damoze -

Nama : Akbar Khasaisa Damoze 

Npm : 2414211014

Penelitian berjudul Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan produksi tomat secara ramah lingkungan. Permasalahan utama yang diangkat adalah rendahnya produktivitas tomat akibat penggunaan pupuk anorganik berlebih yang merusak kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.


Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dan lima ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Landasan teori yang digunakan adalah prinsip pertanian berkelanjutan dan manfaat organic fertilizer dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat, terutama pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat buah. Perlakuan terbaik diperoleh pada dosis 20 ton/ha. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat secara signifikan dan dapat menjadi alternatif untuk pertanian yang lebih berkelanjutan.


Kata kunci: pupuk organik, pertumbuhan tanaman, tomat, pertanian berkelanjutan

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh akhdan nabil ilhami -

akhdan nabil ilhami

2414211034


Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Pertanian terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 32


ABSTRAK

Produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal efisiensi penggunaan pupuk dan ketahanan terhadap cekaman abiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pupuk organik cair berbasis limbah pertanian terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas Inpari 32. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dosis pupuk organik cair (0, 100, 200, 300, dan 400 ml/tanaman) dengan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, berat gabah per malai, dan hasil panen per petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil. Dosis 300 ml/tanaman memberikan hasil tertinggi dengan peningkatan produksi sebesar 25% dibandingkan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi pupuk organik cair dari limbah pertanian dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi secara signifikan dan ramah lingkungan.

Sebagai balasan akhdan nabil ilhami

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh RADJA APITRA WANDA -

NAMA: Radja Apitra Wanda 

NPM :2414211020

KELAS:PPN B


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan pupuk organik cair berbasis limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.). Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik cair secara signifikan meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan. Perlakuan terbaik diperoleh pada dosis 300 ml/L, yang menghasilkan tinggi tanaman dan berat segar tertinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa limbah sayuran berpotensi diolah menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura.

Kata kunci: pupuk organik cair, limbah sayuran, sawi, pertumbuhan tanaman, hasil panen


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Cinde jagansi -

Nama : Cinde Jagansi 

NPM : 2414211006


PROSPEK PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI SALAH SATU KONSEP PENGEMBANGAN VARIETAS PADI KUSUMA SECARA BERKELANJUTAN DI DESA PAPE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA.


Pertanian organik merupakan solusi untuk mengatasi dampak negatif penggunaan bahan kimia sintetis yang berlebihan pada lahan dan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan varietas padi Kusuma secara organik di Desa Pape, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga April 2023 dengan menggunakan pupuk organik cair (POC) Bowuli Subur Makmur, produk unggulan dari Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa. Metode penelitian meliputi optimalisasi pengelolaan lahan, penyiapan benih dengan perendaman hormon ZPT, penanaman, serta diversifikasi produk untuk memperluas pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair secara signifikan meningkatkan produktivitas varietas padi Kusuma. Tanaman yang dibudidayakan secara organik menunjukkan tingkat kecambah lebih baik, jumlah anakan lebih banyak, serta kualitas hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu, penggunaan pupuk organik membantu memperbaiki kesuburan tanah, mengurangi residu kimia berbahaya, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Pendekatan ini juga membuka peluang kewirausahaan bagi mahasiswa dan masyarakat lokal melalui produksi dan pemasaran produk organik. Dengan demikian, pengembangan pertanian organik berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Kata kunci: Pertanian organik, varietas padi Kusuma, keinginan, POC Bowuli Subur Makmur, produktivitas.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh ANA APRILLIA -
Nama: Ana Aprillia
Npm: 2414211036
Penelitian: Efektifitas pestisida nabati dalam mengendalikan hama pada tanaman cabai


Abstrak
Penelitian berjudul “Efektivitas Pestisida Nabati terhadap Populasi Hama pada Tanaman Cabai Merah” dilandasi oleh permasalahan meningkatnya intensitas serangan hama pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) yang berdampak besar pada penurunan hasil produksi. Keberadaan hama seperti aphids dan whiteflies menyebabkan kerusakan daun, menghambat laju fotosintesis, serta menyebarkan penyakit tanaman. Selama ini, petani masih mengandalkan pestisida kimia untuk mengendalikan hama tersebut. Namun, penggunaan yang terus-menerus berisiko terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan dapat menyebabkan hama menjadi kebal. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif berupa penggunaan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas beberapa jenis pestisida nabati dalam menekan populasi hama pada tanaman cabai merah.

Kegiatan penelitian dilaksanakan di kebun percobaan UPT BP3K Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, selama periode Maret hingga Juni 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dengan empat kali pengulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan terdiri dari: A = kontrol (tanpa perlakuan), B = ekstrak bawang putih 100 ml/tanaman, C = ekstrak daun mimba 100 ml/tanaman, dan D = ekstrak daun sirsak 100 ml/tanaman. Parameter utama yang diamati adalah jumlah populasi hama aphids dan whiteflies. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji analisis ragam (analysis of variance) untuk mengetahui signifikansi pengaruh perlakuan. Penelitian ini berlandaskan pendekatan botanical pesticides dalam sistem Integrated Pest Management (IPM), yang memanfaatkan senyawa aktif alami dari tumbuhan untuk mengendalikan hama secara berkelanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan ekstrak daun mimba dengan dosis 100 ml per tanaman merupakan yang paling efektif dalam mengurangi populasi kedua jenis hama tersebut. Efektivitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Oleh karena itu, daun mimba berpotensi besar sebagai pestisida nabati yang efisien dan ramah lingkungan. Temuan ini mendukung penerapan sistem pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida berbahan kimia.

Kata kunci: cabai merah, pestisida nabati, daun mimba, hama tanaman, pertanian berkelanjutan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Dini Tri Hapsari -
Nama:Dini Tri Hapsari
NPM  :2414211050

                                   Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Sumbawa

Penelitian ini berjudul Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Sumbawa. Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan rendahnya optimalisasi potensi sektor pertanian, meskipun kontribusinya signifikan terhadap perekonomian daerah. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi di Kabupaten Sumbawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengembangan sektor pertanian, khususnya pada komoditas jagung dan padi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan descriptive qualitative dengan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung (documentation). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang didukung oleh teori perencanaan strategis pembangunan pertanian. Melalui metode ini, peneliti dapat mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan sektor pertanian di wilayah studi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki kontribusi terbesar terhadap struktur ekonomi Kabupaten Sumbawa. Strategi pengembangan komoditas jagung dapat dilakukan melalui optimalisasi dukungan pemerintah, penggunaan benih unggul, perbaikan manajemen usaha tani, serta peningkatan sistem perdagangan dan sarana produksi. Sementara itu, strategi pengembangan komoditas padi difokuskan pada pemanfaatan bantuan pemerintah, peningkatan peran Balai Penyuluhan Pertanian dalam transfer teknologi, perbaikan manajemen usaha tani dan pascapanen, pembangunan sumur resapan, serta perbaikan infrastruktur penunjang.


Kata kunci: strategi pertanian, jagung, padi, Kabupaten Sumbawa, analisis SWOT

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Lulu Nurwahidah -

Nama : Lulu Nurwahidah

Npm : 2414211002

Kelas : PPN B

Judul Penelitian: Pemanfaatan Biochar sebagai Amendemen Tanah untuk Meningkatkan Sifat Kimia Tanah Masam dan Produksi Jagung (Zea mays L.)

Abstrak

Pemanfaatan Biochar untuk Memperbaiki Sifat Kimia Tanah Masam dan Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Lahan dengan tingkat keasaman tinggi menjadi tantangan utama dalam budidaya pertanian karena memiliki pH rendah dan minim unsur hara esensial. Kondisi ini berakibat pada penurunan produktivitas tanaman jagung yang merupakan sumber pangan penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian biochar terhadap perbaikan sifat kimia tanah masam dan peningkatan hasil tanaman jagung.

Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan di Desa Sukamulya dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dosis biochar (0, 5, 10, 15, dan 20 ton/ha) dan empat kali ulangan. Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pada taraf 5%. Parameter yang diamati mencakup perubahan pH tanah, kadar C-organik, kapasitas tukar kation (KTK), tinggi tanaman, dan berat tongkol. Teori yang digunakan mengacu pada peran bahan organik dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas tanaman.

Hasil menunjukkan bahwa dosis biochar sebesar 15 ton/ha mampu meningkatkan pH dan KTK tanah secara signifikan serta menghasilkan tongkol jagung lebih berat, dengan peningkatan hasil sebesar 23% dibandingkan tanpa perlakuan. Dengan demikian, aplikasi biochar merupakan pendekatan yang potensial untuk memperbaiki kualitas lahan masam secara berkelanjutan.

Kata kunci: biochar, jagung, tanah masam, kualitas tanah, produksi.


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Rika setiyawati Rika -

Nama : Rika Setiyawati 

Npm   : 2414211022

Kelas  : PPN B

Penelitian : pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Produksi Padi di Desa Barugae Kabupaten Bone


Abstrak

Produksi padi sebagai komoditas utama dalam sektor pertanian memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, di beberapa daerah, seperti Desa Barugae, Kabupaten Bone, hasil produksi padi masih belum optimal karena pemanfaatan faktor-faktor produksi yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida terhadap hasil produksi padi di daerah tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, dokumentasi, dan distribusi kuesioner kepada 35 petani padi. Analisis data dilakukan menggunakan model regresi linear berganda, dilanjutkan dengan uji F untuk melihat pengaruh simultan dan uji t untuk pengaruh secara parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kelima faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi dengan nilai F hitung sebesar 595,009 dan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Secara individu, hanya variabel luas lahan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil produksi padi. Penggunaan bibit berpengaruh positif namun tidak signifikan, sementara tenaga kerja, pupuk, dan pestisida menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,990 mengindikasikan bahwa 99% variasi dalam produksi padi dapat dijelaskan oleh kelima faktor yang diteliti.

Temuan ini menekankan pentingnya optimalisasi penggunaan faktor produksi, khususnya dalam pemanfaatan lahan yang sesuai dengan kondisi tumbuh padi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan berupa pelatihan teknis, penyuluhan, serta subsidi produksi agar para petani dapat mengelola sumber daya secara efisien dan meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.


Kata Kunci: produksi padi, faktor produksi, luas lahan, bibit, pertanian berkelanjutan

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Zahara Elisa Amanda -

Nama: Zahra Elisa Amanda

Npm:2414211004

Kls:PPN B

Penelitian: Pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah

Abstrak
Pertanian Berkelanjutan adalah fokus meningkatkan produktivitas tanaman dan mempertahankan kualitas tanah. Berbagai alternatif adalah pupuk organik yang terdiri dari bahan -bahan alami seperti kompos, omong kosong hewan, dan peninggalan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek pupuk organik pada pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah dan untuk memahami mekanisme berdasarkan efek ini.

 Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber ilmiah yang relevan. Metode yang digunakan termasuk mengamati secara langsung pertumbuhan tanaman, yang diobati dengan pupuk organik dan analisis laboratorium klinis untuk mengukur kualitas tanah. Parameter yang diukur termasuk pertumbuhan tanaman, tanah bahan organik, kapasitas retensi kelembaban, dan aktivitas mikroorganisme bed

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Pupuk organik juga dengan jelas meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang berperan dalam dekomposisi dan mineralisasi nutrisi. Selain itu, kualitas tanah, ditandai dengan peningkatan kandungan bahan organik dan peningkatan kapasitas untuk menyerap air, telah ditingkatkan.

kita dapat menyimpulkan dari penelitian ini bahwa pupuk organik memiliki efek positif yang signifikan pada pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah. Penggunaan pupuk organik tidak hanya mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan kualitas tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu untuk mempromosikan penggunaan pupuk organik dalam konteks praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan keberlanjutan ekologis.

Kata kunci: Pupuk organik, pertumbuhan tanaman, kualitas tanah, pertanian berkelanjutan, mikroorganisme tanah.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Eurie Zatia -

Nama : Eurie Zatia

Npm    : 2414211024


ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Komunikasi Inovasi Pertanian Digital dalam Pemberdayaan Petani di Kota Bogor” dilandasi oleh kebutuhan akan komunikasi yang inovatif di sektor pertanian. Petani tidak hanya dituntut untuk memperoleh informasi secara aktif, namun juga harus mampu menyebarkan pengetahuan kepada sesama guna meningkatkan produktivitas. Selama pandemi COVID-19, penyuluhan tatap muka terbatas sehingga mendorong perlunya penyuluhan berbasis digital. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan penyuluh pertanian dalam melaksanakan penyuluhan digital dan ketersediaan sarana penunjangnya, serta faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pemberdayaan petani. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai kesiapan penyuluh serta mengidentifikasi variabel-variabel yang memengaruhi keberdayaan petani, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilengkapi dengan data kualitatif sebagai penguat hasil analisis. Lokasi penelitian ditentukan secara purposif di Kota Bogor, karena wilayah ini menunjukkan perkembangan pertanian perkotaan yang dinamis. Teknik pengumpulan data meliputi penyebaran kuesioner, wawancara dengan responden kunci, serta observasi di lapangan. Analisis dilakukan dengan metode path analysis untuk menelusuri hubungan antar variabel yang memengaruhi keberdayaan petani. Penelitian ini didasarkan pada teori komunikasi inovasi, pemberdayaan komunitas, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyuluhan pertanian.


Temuan penelitian menunjukkan bahwa penyuluh pertanian di Kota Bogor telah memiliki kesiapan dalam mengadopsi penyuluhan digital, dengan dukungan infrastruktur komunikasi yang memadai. Tingkat keberdayaan petani terbukti berkorelasi langsung dengan produktivitas mereka, serta secara tidak langsung dipengaruhi oleh dukungan lingkungan, kemampuan berinovasi, dan karakteristik individu petani. Oleh karena itu, komunikasi digital memiliki peran penting sebagai strategi pemberdayaan petani yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.


Kata kunci: komunikasi digital, penyuluhan pertanian, pemberdayaan petani, inovasi teknologi, pertanian perkotaan

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh MANUEL PUTRA ARIWINATA -

Nama : Manuel Putra Ariwinata 

Npm : 2414211028

Kelas : PPN B

Matkul : B. Indonesia

PEMETAAN POTENSI PERTANIAN DESA BRONGKAL KECAMATAN PAGELARAN BERBASIS PARTISIPATIF 


Desa Brongkal merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dengan luas wilayah sebesar 565 Ha dengan mata pencaharian masyarakat dominan pada sektor pertanian. Masyarakat Desa Brongkal mengandalkan hasil pertanian berupa padi, tebu, dan jagung sebagai mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemetaan potensi pertanian dengan menyusun peta kesesuaian lahan pertanian, akar masalah dan pohon masalah di Desa Brongkal.

 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data primer berupa observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, Focus Group Discussion(FGD/ diskusi kelompok terarah), serta Participatory Runal Appraisal/(PRA/penilaian partisipatif pedesaan). Analisis yang digunakan adalah analisa peta kesesuaian dan kemampuan lahan, analisis potensi dan masalah dengan metode strengths and constraints analisis, serta analisis akar dan pohon masalah atau analisis sebab-akibat 

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab permasalahan pertanian yang mengakibatkan pengelolaan hasil pertanian tidak optimal. Pengembangan Desa Brongkal diketahui belum maksimal dengan permasalahan yang ada di antaranya infrastruktur jalan, irigasi dan kebutuhan air untuk pertanian belum tercukupi. Belum adanya pengolahan hasil pertanian sehingga dijual dalam bentuk produk mentah atau setengah jadi sehingga petani menyebabkan harga jual rendah.

Kata kunci: Desa Brongkal, Pertanian, Peta kesesuaian lahan, Akar masalah, Pohon masalah, Padi, tebu, jagung, Infrastruktur pertanian, Ketersediaan air/irigasi, Pengolahan hasil pertanian, Harga jual rendah, Pengelolaan pertanian, Potensi pertanian, Masalah pertanian

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Tasya Hidayanti -
Nama : Tasya Hidayanti
Kls : PPN  B
Npm : 2414211054

Pengaruh Pemberian Berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Stek Kopi


Abstrak

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan nasional yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Umumnya pembibitan kopi dilakukan melalui biji, namun pembibitan secara vegetatif seperti stek dapat menjadi alternatif yang lebih cepat dan seragam jika didukung oleh penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis zat pengatur tumbuh alami terhadap keberhasilan pertumbuhan stek kopi.

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Garut pada bulan Oktober hingga November 2016. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan, yaitu tanpa ZPT (kontrol), pemberian growtone, ekstrak bawang merah, dan air kelapa. Setiap perlakuan diulang beberapa kali dan diamati tingkat keberhasilan hidup stek kopi yang ditanam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ZPT alami maupun sintetis memiliki pengaruh terhadap keberhasilan tumbuh stek kopi. Perlakuan growtone memberikan hasil terbaik dengan tingkat hidup sebesar 55%, disusul oleh ekstrak bawang merah sebesar 50%. Pemberian air kelapa dan perlakuan tanpa ZPT menghasilkan persentase tumbuh yang lebih rendah. Kesimpulannya, penggunaan zat pengatur tumbuh seperti growtone dan ekstrak bawang merah dapat meningkatkan efektivitas pembibitan kopi secara vegetatif.

Kata kunci: auksin, air kelapa, ekstrak bawang merah, stek kopi, zat pengatur tumbuh.
Sebagai balasan Tasya Hidayanti

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Abdullah Umar Al Fauza -

Abdullah Umar Al Fauza

2414211052

PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi pupuk hayati dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah varietas Ciherang serta menentukan kombinasi dosis optimum. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Desa Sukamakmur, Kabupaten Bogor, dari Februari hingga Juni 2024, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk hayati (0, 25, 50, dan 75 kg/ha) dan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair (0, 5, 10, dan 15 ml/L). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot 1000 butir, dan hasil gabah kering giling (GKG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk hayati dan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kombinasi pupuk hayati 50 kg/ha dengan pupuk organik cair 10 ml/L memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan vegetatif dan komponen hasil. Peningkatan hasil GKG mencapai 32,4% dibandingkan kontrol, yakni 7,82 ton/ha. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa kombinasi tersebut memberikan rasio B/C tertinggi sebesar 2,64. Penelitian ini menyimpulkan bahwa aplikasi kombinasi pupuk hayati dan pupuk organik cair dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas padi sawah secara berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.


Kata kunci: pupuk hayati, pupuk organik cair, padi sawah, pertumbuhan, hasil, keberlanjutan

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Zuhrotu Nuril Azizah -

Nama : Zuhrotu Nuril Azizah 

NPM : 2414211056

Perubahan iklim merupakan dampak yang tidak dapat dielakkan dari pemanasan global dan diprediksi akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk sektor pertanian. Di Indonesia, fenomena ini tercermin dari perubahan pola curah hujan, meningkatnya kejadian cuaca ekstrem, serta naiknya suhu udara dan permukaan laut. Sektor pertanian menjadi salah satu yang paling rentan terhadap perubahan ini. Secara global, sektor ini berkontribusi sekitar 14% terhadap total emisi gas rumah kaca, sedangkan di Indonesia mencapai 12% atau sekitar 51,20 juta ton CO₂e dari total emisi nasional sebesar 436,90 juta ton CO₂e. Jika ditambah dengan emisi dari kerusakan hutan, kebakaran lahan gambut, dan drainase, kontribusi sektor ini berada pada angka sekitar 8%.

Kendati kontribusi emisi dari sektor pertanian tergolong rendah, dampak yang ditimbulkan sangat signifikan. Perubahan iklim mengakibatkan penurunan hasil pertanian akibat perubahan pola hujan dan suhu yang meningkat. Kejadian iklim ekstrem seperti banjir dan kekeringan menyebabkan kerusakan tanaman secara luas, sementara naiknya permukaan laut di wilayah pesisir turut mengurangi luas lahan pertanian serta meningkatkan kadar garam yang merusak tanaman.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah mitigasi dan adaptasi yang tepat dan berkelanjutan. Mitigasi difokuskan pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui penerapan varietas tanaman yang menghasilkan emisi rendah serta pengelolaan lahan dan air yang efisien. Sementara itu, strategi adaptasi mencakup penyesuaian waktu tanam, pemanfaatan varietas unggul yang tahan terhadap kekeringan, genangan, dan salinitas, serta pengembangan sistem irigasi yang mampu menyesuaikan dengan kondisi iklim yang terus berubah.

Kata kunci: perubahan iklim, pertanian, mitigasi, adaptasi

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Aulia Dwi Nurjanah -
Nama : Aulia Dwi Nurjanah
Npm : 2414211012
Matkul : B. Indonesia

Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Dengan
Pemberian Giberelin di Lahan salin


Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan hasil produksi beberapa varietas kacang hijau yang diberi perlakuan hormon giberelin pada berbagai konsentrasi di lahan salin. Kegiatan penelitian dilakukan di Desa Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Medan (±3–9 meter di atas permukaan laut) pada periode Mei hingga Agustus 2017. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dengan dua faktor, yaitu tiga varietas kacang hijau (Vima-1, Vima-2, dan Vima-3) serta pemberian GA3 pada konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas memberikan pengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan diameter biji. Aplikasi giberelin secara nyata memengaruhi tinggi tanaman pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam (MST), volume akar, serta diameter biji. Selain itu, terdapat interaksi yang signifikan antara pemberian giberelin dan jenis varietas terhadap parameter volume akar.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Indah dwi ayu maulana zahra -
Nama : indah dwi ayu maulana zahra
Npm :2414211044
Kelas : PPN B

Masalah dan Solusi Model Pengembangan Pembiayaan
Pertanian dari Aspek Keuangan Syari’ah

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai persoalan serta menawarkan solusi dalam aspek keuangan syariah, khususnya terkait pengembangan pembiayaan di sektor pertanian. Kajian ini mengombinasikan pendekatan kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS), serta pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif-deskriptif. Studi ini juga memperkuat kerangka teoritiknya melalui tinjauan literatur yang komprehensif dari berbagai referensi seperti buku, jurnal ilmiah, dan sumber daring.

Dalam proses pengumpulan dan pengolahan data, penelitian ini menyusun kerangka berpikir dengan memadukan beragam gagasan yang diperoleh dari kajian pustaka. Tujuannya adalah untuk merumuskan pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pembiayaan syariah di sektor pertanian, serta untuk menilai dampaknya terhadap kinerja lembaga keuangan syariah, khususnya dalam hal profitabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya pembiayaan bermasalah dalam sektor pertanian berdampak negatif secara signifikan terhadap tingkat keuntungan perbankan syariah. Sebagai solusi, disarankan implementasi skema pembiayaan berbasis syariah melalui lembaga seperti Koperasi Keuangan Syariah atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT), dengan menggunakan akad Bai’ Salam. Pendekatan ini sebaiknya dijalankan dalam bentuk sistem kelompok untuk meningkatkan efektivitas dan meminimalkan risiko pembiayaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Melisa Agustin Melisa -

Nama : Melisa Agustin 

NPM   : 2414211042

KELAS: PPNB

MK.     : Bahasa Indonesia  

PEMANFAATAN SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN PEREKΚΟΝΟΜΙΑΝ INDONESIA

Sektor pertanian memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di era globalisasi seperti saat ini. Selain menjadi sumber utama penyediaan pangan, sektor ini juga berkontribusi terhadap devisa negara.

Pertanian tetap menjadi tumpuan dalam menyerap tenaga kerja karena sifatnya yang konvensional dan selalu dibutuhkan. Hal ini membuat sektor pertanian mampu menampung pekerja yang tidak memiliki keterampilan tinggi, sehingga bersifat fleksibel dalam menyediakan lapangan kerja.

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional pada Agustus 2013, sebanyak 34,36% masyarakat Indonesia bekerja di sektor pertanian, lebih tinggi dibanding perdagangan, industri, dan sektor lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data berasal dari buku dan jurnal terkait.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh Yoga Ananda -

Nama:Yoga Ananda

Npm:2414211032


Penerapan sistem pertanian konvensional selama ini memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan konsumen. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah menerapkan sistem pertanian organik. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya, Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat, yang telah menjalankan budidaya organik selama 18 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penerapan sistem pertanian organik terhadap standar SNI 6729:2016 serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi petani dalam pelaksanaannya.


Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan meliputi model Miles and Huberman untuk menganalisis kesesuaian sistem serta model fishbone untuk mengidentifikasi permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian sistem pertanian organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya mencapai 94%. Namun demikian, masih terdapat beberapa aspek yang belum sesuai standar, seperti penggunaan benih non-organik dan potensi kontaminasi dari lahan pertanian konvensional di sekitar lokasi.


Kendala utama yang dihadapi dalam penerapan sistem pertanian organik mencakup aspek manusia, metode, bahan baku, dan lingkungan. Dukungan pemerintah yang minim, biaya sertifikasi yang tinggi, keterbatasan benih organik, serta alih fungsi lahan menjadi tantangan signifikan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan yang lebih konkret dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya agar pertanian organik dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: RESPONSI PERTEMUAN 12

oleh mfahridarmawan Fahri -
nama : m fahri darmawan

npm:2414211058

Abstrak
Perubahan iklim yang terjadi secara global berdampak signifikan terhadap pola tanam dan produktivitas tanaman hortikultura, termasuk cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adaptasi tanaman cabai merah terhadap variasi curah hujan dan suhu di dataran rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi observasi lapangan dan analisis data iklim selama dua musim tanam di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Data pertumbuhan tanaman dan hasil panen dibandingkan dengan fluktuasi iklim menggunakan analisis regresi linier. Hasil menunjukkan bahwa suhu optimal pertumbuhan berkisar antara 25–28°C, sementara curah hujan berlebih (>300 mm/bulan) berdampak negatif terhadap pembungaan dan produksi buah. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pentingnya penyesuaian waktu tanam dan teknik budidaya untuk mengurangi risiko kegagalan panen akibat perubahan iklim.