T Informatika A MKU Pancasila Ganjil 2024

Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI-B

Izin menanggapi video ke-2 Pak, mengenai video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital"
Video kedua membahas pentingnya peran Pancasila dalam membentuk karakter masyarakat di era digital, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), disarankan untuk menyusun silabus yang relevan dengan demografi masyarakat. Tujuannya adalah agar nilai-nilai Pancasila dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih mudah oleh berbagai kalangan, termasuk generasi milenial dan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Narasi yang terlalu filosofis dan berat harus dihindari, dan materi disederhanakan untuk menjangkau lebih banyak orang.

Selain itu, pendekatan untuk memupuk ideologi Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu jalur struktural dan kultural. Secara struktural, peran BPIP sangat penting dalam memastikan sosialisasi Pancasila berjalan efektif melalui kebijakan yang mendukung. Sementara itu, jalur kultural dapat dilakukan melalui pendidikan di kampus-kampus dan media lain yang berinteraksi langsung dengan masyarakat. Integrasi antara keduanya diyakini dapat memastikan nilai-nilai Pancasila tersampaikan dengan baik di berbagai lapisan masyarakat.

Kesuksesan dari inisiatif ini akan terlihat dari tingginya toleransi dalam masyarakat, terutama dalam interaksi di media sosial. Namun, hal tersebut harus didukung oleh kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial. Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat bagi masyarakat untuk berperilaku positif di tengah arus digitalisasi.

Nama: Nadine khanza alya winata
NPM: 2415061015
kelas: PSTI A

video "pentingnya ideologi pancasila di era digital" membahas tentang pemerintah membuat silabus nilai nilai pancasila berdasarkan masyarakat dalam pembinaan ideologi pancasila di era digital. ini untuk megupuk kemabali ideologi pancasila yang tergerus oleh digitalisasi.
pancasila dapat membangun perilaku positif dalam berprilaku di era digital khusunya bersosial media. pemerintah harus membuat silabus yang sesuai dengan karakter masyarakat mulai dari kalangan milenial hingga masyarakat yang berpendidikan rendah. seperti di kalangan milenial tidak tepat kalau terlalu filosofis yaitu dengan teori teori yang narasinya harus sesuai dengan bahasa milenial. masyarakat yang berpendidikan rendah, masyarakat awam yang jarang baca dan literasinya minim. perlu disederhanakan kalimatnya, narasinya, diksinya sesuai sehingga pesan tersebut sampai dan mudah dipahami.
pemerintah mempunyai 2 arus untuk memupuk ideologi pancasila dari sektor pendidikan hingga peran penting pembinaan ideologi pancasila. melalui 2 jalur yaitu dengan kultur dan struktur. kultur melalui media kampus, pendidikan dan harus dikawal dengan struktur. BPKIP merupakan bagian penting dalam arus ini. maka pancasila akan tersosialisasi dengan baik dan benar.
tingginya nilai toleransi dalam bersikap menjadi salahsatu indikator keberhasilan menggaungkan ideologi pancasila di era digital. hal ini harus selaras dengan kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Izin memperkenalkan diri pak.
Nama: Irma hayyu sani
NPM: 2415061041
Kelas: PSTI-B

Video permasalahan 2 tersebut membahas "pentingnya ideologi Pancasila di era digital" dan bagaimana nilai-nilainya perlu dikuatkan kembali melalui berbagai cara. Pemerintah diharapkan menyusun silabus Pancasila yang disesuaikan dengan demografi masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Silabus ini perlu dikemas dengan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik agar pesan-pesan Pancasila lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda yang cenderung tidak tertarik dengan teori-teori berat. Menurut saya, pendekatan yang lebih mudah dipahami ini sangat penting untuk menarik perhatian generasi muda.

Dalam video tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menekankan pentingnya dua jalur utama dalam pembinaan ideologi Pancasila, yaitu jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan peran lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tersosialisasi dengan baik. Sementara itu, jalur kultural berfokus pada peran institusi pendidikan seperti kampus untuk membentuk budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, jika kedua jalur ini berjalan dengan baik, maka ideologi Pancasila akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Menurut saya, keberhasilan kedua jalur ini sangat menentukan sejauh mana nilai Pancasila dapat tertanam dalam masyarakat.

Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era digital juga diukur dari meningkatnya toleransi masyarakat dalam bersikap. Namun, keberhasilan ini harus didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kombinasi antara pembinaan yang efektif dan kebijakan yang mendukung akan memastikan Pancasila tetap relevan di era digital. Menurut saya, kebijakan yang adil dan merata sangat krusial dalam memastikan Pancasila tetap menjadi landasan kuat dalam kehidupan bermasyarakat.

Nama : Cantika Rybi Cahya Insani
NPM : 2415061029
Kelas : PSTI A

Video tersebut membahas pentingnya memperkuat kembali ideologi Pancasila di era digital dan menekankan perlunya penyesuaian nilai-nilai Pancasila dengan kebutuhan masyarakat modern. Pemerintah didorong untuk merancang silabus Pancasila yang relevan dengan berbagai demografi, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan pendidikan rendah. Silabus ini perlu dirancang dengan bahasa sederhana dan narasi menarik agar pesan-pesan Pancasila lebih mudah diterima, khususnya oleh generasi muda yang cenderung tidak tertarik pada teori-teori berat. Pendekatan ini dianggap penting untuk meningkatkan daya tarik dan pemahaman generasi muda terhadap Pancasila.
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menyoroti dua jalur utama pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tersampaikan secara efektif, sedangkan jalur kultural berfokus pada peran institusi pendidikan, seperti kampus, dalam membentuk budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Beliau menekankan bahwa sinergi antara kedua jalur ini sangat penting untuk memastikan penerimaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era digital juga diukur dari meningkatnya toleransi masyarakat. Namun, hal ini harus disertai dengan kebijakan pemerintah yang adil untuk menciptakan keadilan sosial. Kombinasi antara pembinaan yang efektif dan kebijakan yang merata dinilai penting untuk memastikan Pancasila tetap relevan sebagai dasar kehidupan bermasyarakat di era digital.

Nama : Billie Abyan Afif
NPM : 2415061007
Kelas : PSTI A

Berdasarkan video tersebut menyoroti pentingnya memperkuat kembali ideologi Pancasila di era digital dengan menyesuaikan nilai-nilainya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Pemerintah diharapkan menyusun silabus Pancasila yang relevan untuk berbagai kelompok demografi, mulai dari generasi milenial hingga masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Silabus ini harus menggunakan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik, sehingga pesan-pesan Pancasila lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda yang sering kurang tertarik pada konsep-konsep teoretis yang kompleks. Pendekatan ini dianggap penting untuk meningkatkan minat dan pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menekankan adanya dua jalur utama dalam pembinaan ideologi Pancasila, yaitu jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan penyampaian nilai-nilai Pancasila secara efektif, sementara jalur kultural lebih berfokus pada peran institusi pendidikan, seperti universitas, dalam membangun budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara kedua jalur ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.
Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era digital diukur melalui meningkatnya sikap toleransi di masyarakat. Namun, hal ini juga harus ditunjang oleh kebijakan pemerintah yang adil guna menciptakan keadilan sosial. Kombinasi antara pembinaan yang tepat dan kebijakan yang merata dinilai krusial untuk memastikan Pancasila tetap relevan sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat di era digital.

Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B

Dalam konteks era digital saat ini, terdapat urgensi untuk menghidupkan kembali ideologi Pancasila melalui pendekatan yang lebih kontemporer dan inklusif. Strategi utamanya adalah merancang kurikulum yang mampu menjangkau berbagai kelompok masyarakat dengan cara yang mudah dipahami dan menarik.
Pemerintah disarankan untuk mengembangkan materi Pancasila yang adaptif, menggunakan bahasa sederhana dan narasi yang menarik. Fokus utamanya adalah membuat konsep-konsep nasionalisme menjadi lebih aksesibel, terutama bagi generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pembahasan teoritis yang rumit.
Menurut pandangan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, pendekatan pembinaan ideologi Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama. Pertama, jalur struktural yang melibatkan lembaga resmi seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mengoptimalkan sosialisasi. Kedua, jalur kultural yang memanfaatkan institusi pendidikan sebagai media internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan upaya ini tidak hanya diukur dari peningkatan toleransi masyarakat, melainkan juga membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah yang berkeadilan. Sinergi antara pembinaan ideologis yang tepat dan kebijakan sosial yang merata menjadi kunci utama menjaga relevansi Pancasila di tengah perkembangan zaman.
Tujuan akhirnya adalah mentransformasi Pancasila menjadi panduan hidup yang dinamis, mampu menjawab tantangan masyarakat digital sambil tetap mempertahankan esensi nilai-nilai luhur kebangsaan.

Nama: I Gede Dharma Wijaya
Kelas: PSTI B
NPM: 2455061004
Di era digital saat ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi ideologi Pancasila dengan pendekatan yang lebih relevan dan inklusif. Pemerintah perlu merancang kurikulum yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat secara efektif, terutama dengan perjanjian bahasa dan penyampaian nilai-nilai Pancasila melalui narasi yang menarik. Hal ini bertujuan agar konsep-konsep nasionalisme lebih mudah dipahami, khususnya oleh generasi muda yang sering kali kurang tertarik pada pemahaman teoritis yang terlalu kompleks.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menggarisbawahi pentingnya dua pendekatan utama dalam pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga-lembaga resmi seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara sistematis, sedangkan jalur kultural memanfaatkan institusi pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jalur kedua ini diharapkan dapat bersinergi guna memperkuat penerapan Pancasila di masyarakat.Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya diukur dari meningkatnya toleransi, tetapi juga dari adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keadilan sosial. Sinergi antara pembinaan ideologi yang adaptif dan kebijakan yang berkeadilan menjadi kunci utama untuk memastikan relevansi Pancasila dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman hidup yang dinamis dan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur kebangsaan dalam konteks masyarakat modern.

Nama : Aldes Nandika Pratama
NPM : 2415061047
Kelas : PSTI A

Berdasarkan video tersebut, menyoroti pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital untuk menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), diharapkan menyusun silabus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, menggunakan bahasa yang sederhana dan menarik untuk menjangkau generasi milenial dan masyarakat dengan pendidikan rendah. Pembinaan ideologi ini harus dilakukan melalui dua jalur utama: struktural, dengan peran lembaga seperti BPIP untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara efektif, dan kultural, melalui pendidikan serta media yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara kedua jalur ini, didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil, dinilai penting untuk meningkatkan sikap toleransi dan memastikan Pancasila tetap relevan sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat di era digital.

Nama : Nabila Saida Zara
NPM : 2415061110
Kelas : PSTI B

Video ini membahas pentingnya ideologi Pancasila di era digital. Pemerintah harus membuat silabus nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan karakter masyarakat, mulai dari milenial hingga masyarakat berpendidikan rendah. BPIP harus menggunakan instrumen riset untuk menggali persepsi masyarakat dalam memahami pentingnya ideologi Pancasila di era digital. Narasi harus dikemas sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh masyarakat awam. Pemerintah memiliki dua arus utama untuk memupuk ideologi Pancasila: sektor pendidikan dan peran BPIP. Selain itu, penting untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nama : Arqan Purusa Eryan
NPM : 2415061055
Kelas : PSTI A

Video tersebut mengankat topik "pentingnya ideologi Pancasila di era digital" dan bagaimana penguatan nilai-nilainya perlu dilakukan melalui berbagai upaya strategis. Pemerintah diharapkan dapat menyusun silabus Pancasila yang dirancang sesuai dengan karakteristik masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Silabus ini sebaiknya disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dengan narasi yang menarik agar nilai-nilai Pancasila dapat diterima dengan lebih mudah, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pendekatan yang terlalu teoretis. Pendekatan ini, menurut saya, sangat penting untuk memastikan pesan-pesan Pancasila dapat dipahami dan diapresiasi oleh generasi muda.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, dalam video tersebut, menjelaskan pentingnya dua jalur utama dalam pembinaan ideologi Pancasila, yaitu jalur struktural dan kultural. Jalur struktural mengandalkan peran lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tersosialisasi secara sistematis. Sementara itu, jalur kultural melibatkan institusi pendidikan, termasuk universitas, untuk membangun budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, jika kedua jalur ini dapat berjalan dengan sinergis, maka ideologi Pancasila akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Saya setuju bahwa keberhasilan kedua jalur ini sangat menentukan seberapa dalam nilai-nilai Pancasila dapat mengakar di tengah masyarakat.

Di era digital, keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila juga dapat diukur dari meningkatnya sikap toleransi di masyarakat. Namun, hal ini hanya bisa dicapai jika didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil dan mampu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kombinasi antara pembinaan ideologi yang efektif dan kebijakan yang mendukung akan memastikan Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup masyarakat di era digital. Menurut saya, kebijakan yang merata dan berkeadilan menjadi faktor kunci agar Pancasila tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat.

Nama: Aziz Muhammad Sultan Ghani
NPM: 2415061012
Kelas: PSTI A

Video berjudul "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" membahas upaya pemerintah dalam menyusun silabus nilai-nilai Pancasila yang disesuaikan dengan masyarakat untuk memperkuat pembinaan ideologi Pancasila di tengah digitalisasi yang semakin berkembang. Tujuannya adalah menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang mulai tergerus oleh kemajuan teknologi.
Pancasila dapat mendorong perilaku positif dalam interaksi di era digital, terutama di media sosial. Pemerintah perlu merancang silabus yang sesuai dengan karakteristik masyarakat, mulai dari kalangan milenial hingga mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Untuk kalangan milenial, pendekatan yang terlalu filosofis dan berbasis teori tidaklah tepat; narasi harus disesuaikan dengan bahasa yang mereka gunakan. Sementara itu, bagi masyarakat berpendidikan rendah dan awam, yang memiliki keterbatasan dalam membaca dan literasi, penting untuk menyederhanakan kalimat, narasi, dan pilihan kata agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
Pemerintah memiliki dua jalur untuk memperkuat ideologi Pancasila, yaitu melalui pendidikan dan peran penting dalam pembinaan ideologi Pancasila. Dua jalur ini mencakup aspek kultur dan struktur. Aspek kultur dapat dilakukan melalui media kampus dan pendidikan, yang harus didukung oleh struktur yang kuat. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memainkan peran penting dalam proses ini, sehingga Pancasila dapat disosialisasikan dengan baik.
Tingginya nilai toleransi dalam bersikap menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam menggaungkan ideologi Pancasila di era digital. Hal ini perlu selaras dengan kebijakan pemerintah yang bertujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nama: Dihan Ahmad Al-Hasyir Sae
Kelas : PSTI-B
NPM : 2415061045

Video ini membahas bagaimana pentingnya memperkuat kembali ideologi Pancasila di era digital, serta perlunya menyesuaikan nilai-nilai Pancasila dengan kebutuhan masyarakat modern. Pemerintah diminta untuk membuat silabus Pancasila yang lebih relevan, dengan mempertimbangkan beragam kelompok masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga mereka yang berpendidikan rendah. Silabus ini harus menggunakan bahasa yang sederhana dan cerita yang menarik, supaya pesan-pesan Pancasila lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda yang biasanya kurang tertarik dengan teori-teori berat. Pendekatan ini sangat penting agar Pancasila bisa lebih menarik dan dipahami dengan baik oleh generasi muda.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, juga mengingatkan kita tentang dua cara utama untuk membina ideologi Pancasila: jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertugas memastikan nilai-nilai Pancasila tersampaikan dengan baik. Sementara itu, jalur kultural lebih fokus pada peran pendidikan, seperti kampus, dalam membentuk budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Beliau menekankan pentingnya kerjasama antara kedua jalur ini agar nilai-nilai Pancasila bisa diterima dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan dalam memperkenalkan Pancasila di era digital juga bisa dilihat dari meningkatnya toleransi di masyarakat. Namun, ini juga harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang adil, yang bisa menciptakan keadilan sosial bagi semua. Gabungan antara pembinaan yang efektif dan kebijakan yang merata sangat penting agar Pancasila tetap relevan sebagai dasar kehidupan bermasyarakat di dunia digital sekarang ini.

Nama : M. Paundra Napynka Ali
NPM : 2455061016
Kelas : PSTI - A

Menanggapi video ke2 pak mengenai "ideologi pancasila di Era digital"

Video kedua membahas pentingnya peran Pancasila dalam membentuk karakter masyarakat di era digital, khususnya dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), disarankan untuk merancang silabus yang sesuai dengan demografi masyarakat. Tujuannya agar nilai-nilai Pancasila lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh berbagai kalangan, termasuk generasi milenial dan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Narasi yang terlalu filosofis dan kompleks perlu dihindari, dan materi disederhanakan agar dapat menjangkau lebih banyak orang. Selain itu, pendekatan dalam menanamkan ideologi Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama, yakni struktural dan kultural. Secara struktural, BPIP memiliki peran penting dalam memastikan sosialisasi Pancasila berjalan efektif dengan kebijakan yang mendukung. Sedangkan secara kultural, pendidikan di kampus-kampus dan media lain yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan Pancasila. Integrasi antara kedua jalur ini diyakini akan memastikan nilai-nilai Pancasila tersampaikan dengan baik kepada masyarakat dari berbagai lapisan. Keberhasilan inisiatif ini akan tercermin dari meningkatnya toleransi di masyarakat, khususnya dalam interaksi di media sosial. Namun, hal ini perlu didukung oleh kebijakan pemerintah yang memajukan keadilan sosial. Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat untuk berperilaku positif di tengah arus digitalisasi.

Nama: Natasya Ardiana
Npm: 2415061109
Kelas: PSTI B

Tanggapan saya menurut vidio tersebut yaitu, urgensi pembaruan pendekatan dalam pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Pembuatan silabus yang disesuaikan dengan karakteristik demografis, khususnya generasi milenial, merupakan langkah strategis. Penggunaan bahasa yang inklusif, narasi yang relevan dengan isu-isu kontemporer, serta pemanfaatan platform digital yang interaktif menjadi kunci keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.

Sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta, menjadi katalisator penting dalam upaya ini. Pemerintah perlu berperan aktif dalam merumuskan kebijakan yang mendukung penguatan nilai-nilai Pancasila, sementara lembaga pendidikan dapat mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum pembelajaran. Peran masyarakat sipil dalam melakukan sosialisasi dan edukasi juga tidak kalah penting.

Namun, keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya bergantung pada upaya-upaya formal. Kondisi sosial yang berkeadilan, penegakan hukum yang tegas, dan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi fondasi yang kokoh bagi pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketimpangan sosial, korupsi, dan ketidakadilan dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Selain itu, tantangan global seperti disinformasi, polarisasi, dan radikalisme juga mengancam nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, perlu dikembangkan literasi digital yang kuat untuk membekali masyarakat dengan kemampuan mengkritisi informasi dan memilah yang benar dari yang salah.

Secara keseluruhan, pembinaan ideologi Pancasila di era digital merupakan proses yang kompleks dan berkelanjutan. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.

Nama : Dewa Gede Gandhi Gerias Destama
NPM : 2415061084
KELAS : PSTI B

Video tersebut membahas pentingnya memperkuat kembali nilai-nilai Pancasila di era digital dan menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Pemerintah didorong untuk membuat kurikulum Pancasila yang relevan untuk berbagai kalangan, mulai dari generasi milenial hingga masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Kurikulum ini sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan cara yang menarik, sehingga generasi muda yang biasanya kurang tertarik pada materi teori berat dapat lebih menerima dan memahami Pancasila.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menjelaskan bahwa ada dua cara utama untuk memperkuat Pancasila: melalui pendekatan struktural dan kultural. Pendekatan struktural melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan nilai-nilai Pancasila disampaikan secara efektif. Sementara itu, pendekatan kultural mengandalkan peran institusi pendidikan, seperti sekolah dan universitas, dalam membentuk kebiasaan dan budaya yang sesuai dengan Pancasila. Menurut beliau, kerja sama antara kedua pendekatan ini sangat penting agar Pancasila bisa diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan memperkuat Pancasila di era digital juga dapat dilihat dari meningkatnya toleransi dalam masyarakat. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang adil untuk menciptakan rasa keadilan sosial. Kombinasi antara pembinaan nilai-nilai Pancasila yang efektif dan kebijakan yang merata dianggap penting agar Pancasila tetap relevan sebagai dasar kehidupan masyarakat di zaman modern ini.

Nama : Akhmad Faishal Kharisma
NPM : 2415061054
Kelas : PSTI A

Tanggapan terkait dengan video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" menekankan perlunya revitalisasi nilai Pancasila di tengah tantangan digitalisasi. Pemerintah melalui BPIP diusulkan untuk menyusun silabus berbasis demografi, menggunakan bahasa sederhana agar dapat diterima oleh generasi milenial dan masyarakat berliterasi rendah. Pancasila dianggap mampu membentuk karakter positif dalam penggunaan media sosial, asalkan disampaikan dengan pendekatan kultural melalui pendidikan, media, dan kampus, serta didukung kebijakan struktural seperti penguatan peran BPIP melalui RUU terkait.

Kesuksesan pembinaan ini diukur dari meningkatnya toleransi sosial dan terciptanya keadilan sosial. Pendekatan berbasis digital juga memerlukan literasi teknologi agar masyarakat mampu memilah informasi sesuai nilai Pancasila. Kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk memastikan Pancasila tetap relevan sebagai pedoman moral di era digital.

Nama : Annisa Khairina
NPM : 2415061103
PSTI A

Sebagaimana ditunjukkan dalam video tersebut, dia menekankan betapa pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital untuk menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pemerintah diharapkan untuk membuat silabus yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan menarik untuk menjangkau generasi milenial dan orang-orang dengan pendidikan rendah. Pembangunan ideologi ini harus dilakukan melalui dua jalur utama. Yang pertama adalah struktural, di mana lembaga seperti BPIP memiliki peran penting dalam menyebarkan prinsip-prinsip Pancasila. Yang kedua adalah kultural, di mana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam pendidikan dan media dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan dari kebijakan pemerintah yang adil, kerja sama antara kedua jalur ini sangat penting untuk meningkatkan toleransi dan memastikan bahwa Pancasila tetap relevan sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat di era digital.

Nama: Steven Nataniel Kasim
NPM: 2415061093
Kelas: PSTI -B

Di era digital seperti sekarang, ada kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi ideologi Pancasila dengan pendekatan yang lebih modern dan inklusif. Strategi utama yang perlu diterapkan adalah merancang kurikulum yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat secara mudah dan menarik.

Pemerintah perlu mengembangkan materi Pancasila yang adaptif dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan narasi yang relevan. Fokusnya adalah membuat konsep-konsep nasionalisme lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pembahasan teoritis yang rumit.

Menurut Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, pembinaan ideologi Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur. Pertama, jalur struktural dengan memaksimalkan peran lembaga resmi seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam sosialisasi. Kedua, jalur kultural yang melibatkan institusi pendidikan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan dari upaya ini tidak hanya diukur dari meningkatnya toleransi masyarakat, tetapi juga membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah yang berkeadilan. Sinergi antara pembinaan ideologis yang tepat dan kebijakan sosial yang merata menjadi kunci dalam menjaga relevansi Pancasila di tengah perkembangan zaman.

Tujuan akhirnya adalah mentransformasi Pancasila menjadi pedoman hidup yang dinamis, mampu menjawab tantangan masyarakat digital, sekaligus mempertahankan esensi nilai-nilai luhur kebangsaan. Dengan pendekatan yang relevan dan menyentuh seluruh elemen masyarakat, Pancasila dapat tetap menjadi fondasi utama dalam membangun bangsa yang inklusif, toleran, dan berdaya saing di era global. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga diimplementasikan dalam tindakan nyata di berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Nama: Aisha Inda Fajrani
Npm : 2415061034
Kelas : PSTI A

Di era digital saat ini, pentingnya untuk memperkuat ideologi Pancasila agar tetap relevan dengan tantangan zaman. Pemerintah, lewat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), perlu membuat materi yang lebih sederhana dan menarik, terutama untuk generasi muda dan masyarakat dengan pendidikan rendah. Ada dua cara utama untuk mewujudkannya yang pertama lewat jalur struktural, seperti sosialisasi dari lembaga resmi, dan jalur kultural, dengan memanfaatkan pendidikan dan media untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, langkah ini tidak cuma membuat masyarakat lebih toleran, tapi juga memastikan nilai-nilai Pancasila tetap jadi panduan hidup yang dinamis dan bisa menjawab tantangan era digital.

Nama : Endy Yoga Tricahyo Raharjo
NPM : 2415061066
Kelas : PSTI-B

video tersebut membahas peran Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan digitalisasi. Era digital membawa banyak perubahan dalam pola pikir, perilaku, dan interaksi masyarakat. Teknologi mempermudah akses informasi, tetapi juga membuka peluang bagi munculnya ancaman ideologi asing dan disinformasi. Oleh karena itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) disarankan untuk menyusun silabus yang dikemas dengan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik agar pesan-pesan Pancasila lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda.
Rektor UIN Sumatera Utara, Saidurahman, menegaskan bahwa penguatan ideologi Pancasila memerlukan sinergi antara jalur struktural dan kultural. Dimana Jalur Struktural yaitu pembinaan melalui perangkat formal negara, seperti lembaga pendidikan, pemerintahan, dan kebijakan. Sedangkan jalur kultural yaitu pendekatan melalui budaya, tradisi, dan norma yang hidup di masyarakat.

Saya sangat setuju dengan pentingnya penguatan ideologi Pancasila, khususnya di era digital yang penuh tantangan seperti sekarang. Materi ini relevan karena banyak generasi muda, termasuk saya, yang sulit untuk memberikan perhatian dan memahami pesan-pesan Pancasila dikarenaka bahasa yang yang dipakai terlalu rumit dan sulit untuk dipahami. Sehingga dapat terhindar dari risiko terpapar ideologi asing atau konten yang tidak sesuai dengan nilai kebangsaan.

Nama : Nizam Al- Gigari
Npm : 2415061078
Kelas : PSTI B

Video ini menyoroti pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital dengan menyesuaikan nilai-nilainya pada kebutuhan masyarakat modern. Salah satu langkah utama adalah merancang silabus Pancasila yang relevan dan inklusif, menggunakan bahasa sederhana dan pendekatan menarik yang dapat menjangkau berbagai kelompok masyarakat, terutama generasi muda. Hal ini bertujuan agar nilai-nilai Pancasila lebih mudah dipahami dan diterima, mengingat generasi muda cenderung kurang tertarik pada pendekatan yang terlalu teoritis. Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menekankan perlunya pendekatan struktural dan kultural untuk membina ideologi Pancasila. Jalur struktural melibatkan lembaga seperti BPIP untuk memastikan penyampaian nilai-nilai Pancasila, sementara jalur kultural fokus pada peran pendidikan, seperti kampus, dalam membentuk budaya yang merefleksikan Pancasila.

Keberhasilan pengenalan Pancasila di era digital tidak hanya tergantung pada pembinaan, tetapi juga pada kebijakan pemerintah yang adil dan merata, sehingga dapat menciptakan keadilan sosial bagi semua lapisan masyarakat. Dengan menggabungkan pembinaan ideologi yang efektif melalui struktur formal dan pendekatan budaya, serta dukungan dari kebijakan yang mendukung keadilan, Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi pedoman hidup masyarakat dalam menghadapi tantangan era digital. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi dan menjaga persatuan di tengah beragamnya latar belakang sosial masyarakat Indonesia.

Nama : Bintang Imanuel Putra Gultom
NPM : 2415061018
Kelas : PSTI A

Video tersebut membahas tentang peran ideologi Pancasila di era digital. Dalam video dijelaskan tentang pentingnya peran ideologi Pancasila terutama dalam situasi digital, untuk kembali diterapkan dalam masyarakat melalui silabus yang disusun sesuai dengan perkembangan jaman. Menurut saya, poin yang menarik ada pada bagaimana pemahaman masyarakat tentang Pancasila sudah berubah sampai saat ini, yang akhirnya perlu pendekatan baru dalam pemaparan ideologi Pancasila untuk menyesuaikan dengan gaya pemahaman masyarakat modern. Dengan konsumsi informasi yang begitu cepat, narasi filosofis dan panjang dinilai kurang cocok untuk membentuk silabus yang pas dengan keadaan masyarakat. Walau begitu, tujuan utama yang ingin diraih adalah pemahaman masyarakat tentang peran ideologi Pancasila terhadap perkembangan digital, sehingga pedoman karakter masyarakat Indonesia dapat terbentuk sesuai dengan Pancasila.

Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A

Di era digital, penguatan kembali ideologi Pancasila menjadi hal yang mendesak untuk menjawab tantangan zaman. Salah satu langkah strategis adalah penyusunan kurikulum Pancasila yang relevan, adaptif, dan menarik bagi semua kelompok masyarakat, terutama generasi muda. Materi yang disajikan perlu menggunakan bahasa sederhana dengan narasi yang inspiratif untuk memastikan nilai-nilai Pancasila lebih mudah dipahami dan diterima. Pemerintah diharapkan mengambil peran penting dalam merancang pendekatan ini untuk meningkatkan minat dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila.

Menurut Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, pembinaan ideologi Pancasila harus dilakukan melalui jalur struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga resmi seperti BPIP untuk memastikan penyampaian nilai-nilai Pancasila berjalan efektif, sementara jalur kultural berfokus pada peran institusi pendidikan dalam menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara kedua pendekatan ini sangat penting untuk menciptakan pembinaan yang holistik dan berkelanjutan.

Keberhasilan upaya ini diukur dari meningkatnya sikap toleransi masyarakat yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil dan merata. Kombinasi pembinaan ideologi yang tepat dan kebijakan yang mendukung keadilan sosial dinilai krusial untuk memastikan Pancasila tetap relevan sebagai panduan hidup. Dengan pendekatan yang kontemporer dan inklusif, Pancasila dapat terus menjadi fondasi kehidupan berbangsa yang dinamis sekaligus menjawab tantangan masyarakat modern tanpa kehilangan nilai-nilai luhurnya.

Nama : Anugrah Aziz Firdaus
NPM : 2415061115
Kelas : PSTI A

Video kedua membahas pentingnya Pancasila dalam membentuk karakter masyarakat di era digital, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) disarankan menyusun silabus yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, agar nilai-nilai Pancasila lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh berbagai kalangan, termasuk generasi milenial dan masyarakat berpendidikan rendah. Penyampaian materi perlu dibuat sederhana, menghindari narasi yang terlalu filosofis dan sulit dipahami.

Pendekatan untuk memperkuat ideologi Pancasila dilakukan melalui jalur struktural dan kultural. Secara struktural, BPIP berperan penting memastikan sosialisasi Pancasila berjalan efektif melalui kebijakan yang mendukung. Secara kultural, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan melalui pendidikan di kampus serta media lain yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Kolaborasi antara kedua pendekatan ini diharapkan memastikan nilai-nilai Pancasila tersampaikan secara merata.

Keberhasilan inisiatif ini diukur melalui meningkatnya toleransi, terutama dalam interaksi di media sosial. Namun, hal ini memerlukan dukungan kebijakan pemerintah yang mendorong keadilan sosial. Dengan pendekatan yang tepat, Pancasila dapat menjadi landasan kuat bagi masyarakat untuk berperilaku positif di era digital.

Nama: Farrel Akbar Deaazeva
NPM: 2415061019
Kelas: PSTI-B

Setelah menyimak materi dalam video kedua tentang "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital", saya merasa bahwa ideologi Pancasila tetap sangat relevan dan krusial dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, terutama dalam konteks digital. Di era digital, kita dihadapkan pada berbagai kemudahan dalam berkomunikasi dan mengakses informasi, namun juga terdapat risiko besar seperti penyebaran informasi palsu (hoaks), polarisasi sosial, dan ancaman terhadap privasi. Pancasila sebagai dasar negara yang mengedepankan nilai-nilai persatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab, dapat menjadi benteng untuk menjaga keharmonisan dan kesatuan bangsa di dunia maya.

Penting untuk kita menyadari bahwa dunia digital tidak lepas dari tantangan moral dan etika. Pancasila bisa menjadi pedoman dalam berinteraksi di ruang digital dengan menjunjung tinggi nilai-nilai seperti saling menghormati, tanggung jawab, dan etika dalam berkomunikasi. Misalnya, sila kedua Pancasila tentang "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga martabat dan hak asasi manusia, termasuk di dunia maya. Dengan semakin mudahnya penyebaran informasi, kita harus lebih cermat dalam menyaring berita atau pesan yang kita terima dan bagikan, agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau ujaran kebencian yang dapat merusak tatanan sosial.

Selain itu, pendidikan Pancasila yang kuat di era digital menjadi sangat penting. Banyak generasi muda yang mungkin lebih akrab dengan dunia digital daripada dengan nilai-nilai ideologi bangsa. Oleh karena itu, penerapan pendidikan Pancasila yang relevan dan kontekstual dalam dunia digital bisa dilakukan melalui berbagai platform edukasi online, media sosial, dan aplikasi digital yang banyak digunakan oleh anak muda. Ini bisa menjadi cara efektif untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, baik di dunia nyata maupun maya.

Nama : Dhika Aditya
NPM : 2415061094
Kelas : PSTI B

Setelah menonton video tersebut, tanggapan saya yaitu penguatan ideologi Pancasila sangat penting, terutama di era digital yang penuh tantangan seperti sekarang. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat, khususnya generasi muda, sering kali terpapar pada informasi yang datang dari berbagai sumber, termasuk ideologi asing yang bisa mengancam nilai-nilai kebangsaan kita. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat silabus nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia, mulai dari kalangan milenial hingga mereka yang berpendidikan rendah. Silabus tersebut harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami agar pesan Pancasila dapat tersampaikan dengan jelas. Misalnya, untuk kalangan milenial, pendekatan filosofis yang terlalu teoritis tidaklah tepat. Sebaliknya, menggunakan narasi yang lebih ringan dan sesuai dengan gaya bahasa mereka bisa lebih efektif. Sementara itu, untuk masyarakat dengan literasi rendah, penting untuk menyederhanakan kalimat dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Selain itu, penguatan ideologi Pancasila juga harus dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur struktur dan kultur. Jalur struktural melibatkan lembaga pendidikan dan kebijakan pemerintah yang dapat mengarahkan pembinaan ideologi ini, sementara jalur kultural melibatkan budaya dan norma yang hidup di masyarakat. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memiliki peran penting dalam memastikan kedua jalur ini berjalan sinergis. Dalam hal ini, toleransi yang tinggi dalam bersikap menjadi indikator keberhasilan penyebaran ideologi Pancasila, yang harus sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saya sangat setuju dengan pentingnya penguatan ideologi Pancasila, khususnya bagi generasi muda yang lebih sering terpapar dengan konten digital yang bisa mengubah cara berpikir dan berperilaku mereka. Dengan menyusun materi Pancasila dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat, kita bisa memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap hidup dan relevan di era digital ini.

Nama : Dendi Denata
NPM : 2415061087
PSTI-B

Berdasarkan video 2 saya dapat menanggapi terkait "pentingnya ideolosi pancasila di era digital". topik ini tentu harus menjadi sorotan karena di era yang serba cepat dan serba ada (digital era) ini pancasila semakin tergerus oleh budaya-budaya yang masuk juga yang dapat diakses dari luar. hal ini lambat laun akan meruntuhkan ideologi pancasila bila tidak diatasi, jangankan implementasi bahkan ideologi terkait pemahaman dasar akan pancasila tentu tidak akan dapat berjalan dengan sesuai. maka dari itu diperlukan kontribusi dari semua kalangan (rendah hingga atas).

tanggapan yang dipaparkan oleh seorang rektor dari universitas tersebut merupakan tanggapan yang tepat terkait masalah ini. bahwa pendekatan ideologi pancasila itu dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu struktural dan kultural. kultural merupakan pendekatan melalui pendidikan dan budaya seperti hal nya yang telah dilakukan selama ini. sementara struktural merupakan tindakan yang diharapkan dari pemerintah (BPIP) untuk memberikan kebijakan yang mendukung implementasi ini. kedua nya harus terjalankan berkesinambungan dan maksimal agar hasil yang didapatkan dapat sesuai dengan tujuan.

pada kemudian hari hasil yang diharapkan tentunya dapat kita lihat dan rasakan secara langsung melalui pola perilaku masyarakatnya. Implementasi sempurna dari ideologi pancasila akan memperkuat bangsa indonesia di era digitalisasi ini.

Nama : Davi Tholiatul Jaisy
NPM : 2415061048
Kelas : PSTI B

Tanggapan saya mengenai video permasalahan 2 yakni mengadaptasi nilai-nilai Pancasila sesuai dengan demografi masyarakat di era digital adalah langkah penting untuk menjaga relevansi ideologi tersebut. Melalui BPIP, pemerintah dapat menyusun materi yang sesuai dengan berbagai kalangan, dari generasi milenial hingga masyarakat dengan pendidikan rendah. Pendekatan ini memerlukan narasi yang ringan, bahasa sederhana, dan media yang akrab, seperti platform digital. Hal ini bertujuan agar nilai-nilai Pancasila dapat disampaikan secara efektif dan membantu membentuk perilaku positif, terutama di dunia maya.

Selain itu, integrasi nilai Pancasila perlu dilakukan melalui pendekatan struktural dan kultural. Dalam pendidikan formal, penerapan kurikulum yang relevan dapat diperkuat, sementara di sektor informal, media sosial, institusi pendidikan, dan komunitas dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi secara kreatif. Dengan sinergi antara kedua pendekatan ini, nilai-nilai seperti toleransi dan keadilan sosial dapat terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga Pancasila tetap menjadi panduan utama di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Nama : G Mebat Elsaday Parhusip
NPM : 2415061028
Kelas : PSTI B

Video tersebut membahas peran ideologi Pancasila di era digital, terutama pentingnya menyesuaikan pemahamannya dengan perkembangan zaman.Tantangannya adalah cara masyarakat memahami Pancasila saat ini telah berubah, sehingga diperlukan pendekatan baru dalam menyampaikan ideologi tersebut. Dengan arus informasi yang cepat, narasi panjang dan filosofis dianggap kurang efektif.
Tujuan penyesuaian pemahaman ini adalah agar masyarakat memahami peran Pancasila dalam perkembangan digital, sehingga karakter bangsa tetap selaras dengan nilai-nilainya.

Nama : Natasya Surya Ramadhani
NPM : 2455061002
PSTI A
Setelah menyimak materi dari video kedua tentang "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital," saya menyadari bahwa Pancasila tetap relevan dan penting dalam menghadapi perkembangan zaman, terutama di era digital. Di tengah kemudahan komunikasi dan akses informasi, kita juga menghadapi tantangan seperti penyebaran hoaks, polarisasi sosial, dan ancaman privasi. Pancasila, dengan nilai-nilai persatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan, dapat menjadi pedoman untuk menjaga keharmonisan dan persatuan, termasuk di dunia maya.

Di era digital, tantangan moral dan etika juga semakin nyata. Pancasila dapat menjadi panduan dalam berinteraksi secara digital dengan menjunjung nilai saling menghormati, bertanggung jawab, dan beretika. Misalnya, sila kedua tentang "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mengingatkan kita untuk menjaga martabat dan hak asasi manusia, termasuk di ruang digital. Dengan mudahnya penyebaran informasi, kita perlu lebih cermat dalam memilah berita atau pesan sebelum membagikannya agar tidak ikut menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian yang dapat memecah belah masyarakat.

Selain itu, pendidikan Pancasila di era digital menjadi semakin penting. Banyak generasi muda lebih akrab dengan teknologi digital daripada dengan nilai-nilai ideologi bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila yang relevan bisa dilakukan melalui platform edukasi online, media sosial, dan aplikasi digital yang sering digunakan anak muda. Ini adalah cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Di tengah perkembangan era digital, pemerintah mengambil langkah strategis untuk memperkuat pembinaan ideologi Pancasila melalui penyusunan silabus nilai-nilai Pancasila yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang semakin tergerus oleh pesatnya kemajuan teknologi. Pendekatan yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat: bagi generasi milenial, diperlukan narasi yang komunikatif dengan bahasa yang relevan, sementara untuk masyarakat dengan tingkat literasi rendah, pesan harus disederhanakan agar mudah dipahami. Penguatan ini dilakukan melalui dua jalur utama, yakni pendidikan dan pembinaan ideologi Pancasila, dengan mengintegrasikan aspek kultur, seperti pendidikan di kampus, dan didukung oleh struktur yang kuat melalui peran strategis Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Keberhasilan program ini diukur melalui meningkatnya nilai toleransi dalam masyarakat, yang mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nama: Aldo Riyantama
kelas : PSTI B
NPM: 2415061068

Video tersebut membahas tentang Pancasila harus bisa diterima dan dipahami dengan cara yang lebih relevan oleh semua kalangan, terutama generasi muda yang hidup di era digital. Menurut Karyono Wibowo, agar pembinaan ideologi Pancasila berhasil, BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) perlu membuat materi yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok, mulai dari milenial hingga mereka yang berpendidikan rendah. Dengan pendekatan berbasis riset, materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan bisa diterima dengan baik, terutama jika dikemas dengan cara yang menarik bagi anak muda, seperti menggunakan media digital atau bahasa yang lebih simpel.
Namun, agar hal ini berhasil, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya boleh jadi teori, tapi harus diterapkan dalam kehidupan nyata. Salah satu cara untuk membuat ini berhasil adalah dengan melibatkan sektor pendidikan, teknologi, dan media dalam menyebarkan pesan Pancasila. Jadi, Pancasila bukan hanya menjadi slogan kosong, tapi bisa membentuk karakter bangsa yang lebih toleran dan adil, terutama di dunia digital yang terus berkembang.
Untuk itu, saran saya adalah pemerintah perlu terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, melakukan riset untuk mengetahui bagaimana cara terbaik menyampaikan Pancasila, dan memastikan kebijakan mereka mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Pancasila, seperti keadilan sosial. Ini akan membuat Pancasila tetap relevan di zaman sekarang dan menjadi pedoman hidup yang nyata bagi masyarakat.

Nama : Muhammad Fachri
NPM : 2415061049
Kelas : PSTI A

Tanggapan mengenai video yang membahas tentang pentingnya mempertahankan dan mengimplementasikan ideologi Pancasila di era digital. Dalam era yang penuh tantangan seperti sekarang, penyebaran informasi yang tidak benar, radikalisme, dan intoleransi menjadi ancaman serius terhadap nilai-nilai Pancasila. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya nyata dalam mengintegrasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat dapat tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebangsaan yang solid.

Selain itu, video tersebut menyoroti peran pemerintah dan generasi muda dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Pemerintah diharapkan menyusun silabus yang relevan bagi berbagai lapisan masyarakat, menggunakan riset untuk memahami pandangan masyarakat, dan memastikan pentingnya ideologi ini tersampaikan dengan baik. Di sisi lain, generasi muda harus dibekali literasi digital yang memadai agar mampu berpikir kritis, menyaring informasi, dan tidak terpengaruh oleh konten negatif yang bertentangan dengan Pancasila.

Nama: Rio Gunawan
NPM: 2415061092
Kelas: PSTI A

Di era digital, tantangan pembinaan ideologi Pancasila semakin kompleks, sehingga memerlukan pendekatan yang adaptif dan menyeluruh. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus bersinergi untuk merancang program pembelajaran Pancasila yang relevan dengan kebutuhan generasi muda. Materi Pancasila perlu dikemas dalam bentuk yang menarik, menggunakan teknologi digital, bahasa sederhana, dan narasi yang relevan dengan isu-isu kekinian.
Selain itu, penguatan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara paralel melalui dua jalur: struktural dan kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga-lembaga resmi seperti BPIP untuk memperluas edukasi dan sosialisasi. Sementara itu, jalur kultural menggunakan lembaga pendidikan dan masyarakat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan seperti disinformasi, polarisasi, dan ketidakadilan sosial juga perlu diatasi melalui peningkatan literasi digital dan penerapan kebijakan publik yang berkeadilan. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, nilai-nilai Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi fondasi yang kokoh bagi Indonesia di era global

Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
NPM: 2455061006
Kelas: PSTI-B

Setelah menyimak dan mendengarkan video mengenai "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital," saya menyadari betapa relevansinya pembahasan ini dalam konteks zaman sekarang. Di era digital yang serba cepat dan berkembang pesat, Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga identitas dan nilai-nilai kebangsaan. Salah satu hal yang saya tanggapi dari materi ini adalah bahwa era digital membawa dampak yang besar dalam cara kita berinteraksi dan mengakses informasi. Dengan berbagai platform digital yang ada saat ini, mudah sekali bagi informasi untuk tersebar luas, namun tidak semua informasi tersebut membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, Pancasila berfungsi sebagai filter untuk menjaga agar nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong, dan persatuan tetap dijaga, meskipun ada banyak ragam pandangan dan budaya yang berkembang di dunia maya.

Selain itu, video tersebut juga menyebutkan tentang tantangan berupa penyebaran hoaks, radikalisasi, serta polarisasi yang semakin mudah terjadi di media sosial. Pancasila memberikan pedoman yang kuat untuk membangun masyarakat yang saling menghargai, menghormati perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Ideologi Pancasila juga mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam perpecahan yang disebabkan oleh informasi yang tidak terverifikasi atau provokatif.

Saya juga sangat setuju dengan penekanan pentingnya pendidikan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda, terutama di era digital ini. Sebagai mahasiswa, saya merasa bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memahami Pancasila sebagai ideologi negara, tetapi juga untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Pancasila harus tetap menjadi dasar dalam berinteraksi dan berpikir kritis terhadap berbagai informasi yang kita terima di dunia digital.

Secara keseluruhan, video ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana Pancasila tetap relevan di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi. Pancasila harus dijadikan pedoman dalam menyikapi perubahan zaman agar Indonesia tetap teguh pada jati diri dan nilai-nilai yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa.

Nama : Muhammad Fadhel Saputra
NPM : 2415061097
Kelas : PSTI A

menanggapi video mengenai video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital"
Materi yang dijelaskan pada video ke 2 tersebut menekankan pentingnya penyederhanaan bahasa dan narasi dalam menyampaikan ideologi Pancasila kepada kalangan milenial dan masyarakat awam. Ditekankan bahwa silabus yang sesuai dengan karakter masyarakat perlu dibuat untuk memupuk kembali ideologi Pancasila di era digital, serta pentingnya peran badan pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) dalam hal ini.
Tanggapan saya dari materi pada video ke 2 ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih inklusif dan relevan dengan konteks masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk memastikan pesan dan makna Pancasila dapat diterima serta dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Nama : I Made Dipa Rama Artike
NPM : 2415061001
Kelas : PSTI-B

Video tersebut menyoroti pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital dengan menyesuaikan nilai-nilainya agar relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Pemerintah didorong untuk menyusun silabus Pancasila yang sesuai dengan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga mereka dengan latar belakang pendidikan rendah. Silabus ini perlu dirancang menggunakan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik agar lebih mudah dipahami, terutama oleh generasi muda yang sering merasa kurang tertarik pada teori-teori yang berat. Pendekatan ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan daya tarik dan pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menggarisbawahi dua jalur utama dalam pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural dan jalur kultural. Jalur struktural melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memastikan penyebaran nilai-nilai Pancasila secara efektif, sedangkan jalur kultural lebih menekankan pada peran institusi pendidikan, seperti universitas, dalam membangun budaya yang mencerminkan Pancasila. Sinergi antara kedua jalur ini dianggap sangat penting untuk memastikan nilai-nilai Pancasila diterima dan dihidupi oleh masyarakat.

Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era digital juga dapat dilihat dari meningkatnya toleransi di tengah masyarakat. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang adil guna menciptakan keadilan sosial. Dengan pembinaan yang efektif dan kebijakan yang merata, Pancasila diharapkan tetap relevan sebagai dasar kehidupan bermasyarakat di era digital.

Nama : Muhammad Gigih Prakasa Purnomo
NPM : 2415061050
PSTI A

Setelah menonton video tentang "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital," saya semakin menyadari bahwa Pancasila tetap relevan dan penting dalam menghadapi tantangan zaman. Di era digital yang serba cepat, Pancasila berperan besar dalam menjaga identitas bangsa dan nilai-nilai kebangsaan. Dengan kemudahan akses informasi dan interaksi melalui berbagai platform digital, kita harus lebih bijak, karena tidak semua informasi yang tersebar membawa dampak positif. Di sinilah Pancasila menjadi panduan untuk menjaga nilai toleransi, gotong royong, dan persatuan di tengah keragaman pandangan dan budaya di dunia maya.

Video ini juga menyoroti tantangan seperti penyebaran hoaks, radikalisasi, dan polarisasi di media sosial. Pancasila memberikan arahan agar kita tetap saling menghormati, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, Pancasila mengingatkan kita untuk tidak terpecah belah akibat informasi yang belum terverifikasi atau bersifat provokatif.

Saya sangat setuju dengan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan generasi muda. Di era digital, generasi kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menerapkan Pancasila, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat beraktivitas di dunia maya. Pancasila seharusnya menjadi landasan kita dalam berinteraksi dan berpikir kritis terhadap informasi yang kita terima.

Secara keseluruhan, video ini memberikan wawasan bahwa Pancasila tetap menjadi panduan utama di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi. Dengan menjadikannya pedoman, kita dapat menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai yang telah menjadi dasar bangsa.

Nama :Jaya Pratama
NPM : 2415061122
Kelas : PSTI B
Video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital"
membahas tentang pemerintah yang membuat silabus nilai-nilai Pancasila berdasarkan masyarakat dalam pembinaan ideologi pancasila di era digital. ini agar memupuk kembali ideologi pancasila yang tergerus oleh digitalisasi.

Pancasila itu sangat penting membangun karakter masyarakat diera yang serba digital ini, karena Pancasila menjadi landasan moral dan etika bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Dengan perkembangan digital yang memungkinkan informasi tersebar luas dan cepat, Pancasila menjadi panduan untuk menyaring nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan identitas bangsa.

Nama: Rachel Inaya Allantama
NPM: 2455061009
Kelas: PSTI B

Video ini menyoroti pentingnya Pancasila dalam membentuk karakter masyarakat di era digital, terutama untuk menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui BPIP, diharapkan merancang silabus yang sesuai dengan kebutuhan berbagai kelompok masyarakat, termasuk generasi milenial dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Materi harus disampaikan dengan cara sederhana dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, agar nilai-nilai Pancasila lebih efektif diterapkan.

Pendekatan ini dilakukan melalui dua jalur: jalur struktural, dengan peran BPIP memastikan sosialisasi melalui kebijakan yang mendukung, dan jalur kultural, seperti pendidikan di kampus dan pemanfaatan media sosial untuk menjangkau masyarakat secara langsung. Sinergi antara kedua jalur ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila yang mulai tergerus oleh arus digitalisasi.

Keberhasilan program ini dapat diukur dari meningkatnya toleransi dalam masyarakat, khususnya di media sosial. Namun, hal ini memerlukan dukungan kebijakan pemerintah yang menjamin keadilan sosial, sehingga Pancasila dapat menjadi dasar perilaku positif dalam kehidupan digital.

Nama : Defianty Ersa Arfarany
NPM : 2415061080
Kelas : PSTI B

Dalam video permasalahan tersebut membahas pentingnya pembinaan Ideologi Pancasila di era digital tidak bisa diabaikan, terutama mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang sering kali menggeser nilai-nilai dasar dalam masyarakat. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), perlu menyusun silabus yang disesuaikan dengan demografi masyarakat, mulai dari kalangan milenial hingga masyarakat berpendidikan rendah.

Narasi Pancasila harus dikemas dengan bahasa yang sesuai dengan generasi milenial, menggunakan media digital seperti video, infografis, dan media sosial untuk lebih efektif. Bagi masyarakat berpendidikan rendah, bahasa dan konten harus disederhanakan, menggunakan bahasa daerah dan budaya lokal untuk menyampaikan pesan dengan lebih baik. BPIP juga dapat melakukan riset untuk memahami persepsi masyarakat tentang Pancasila dan kebutuhan mereka dalam mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.

Pancasila dapat menjadi panduan dalam berperilaku di media sosial, mendorong sikap toleransi, gotong royong, dan kejujuran. Pendekatan edukatif yang dialogis dan partisipatif lebih efektif daripada pendekatan indoktrinasi yang pernah digunakan di masa Orde Baru. Dengan peran BPIP dalam merumuskan kebijakan dan program, serta peran institusi pendidikan dan media dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat kembali dipupuk dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital yang penuh tantangan ini. Kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga akan memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan toleransi dalam masyarakat.

Nama: Mohammad Nabil Pasha
NPM: 2415061069
Kelas: PSTI A

Dalam video tersebut membahas pentingnya ideologi Pancasila di era digital. Dalam hal ini pemerintah diharapkan dapat membuat silabus yang sesuai dengan karakter masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga masyarakat dengan tingkat Pendidikan yang rendah. Silabus ini perlu disampaikan dengan Bahasa yang sesuai dengan setiap generasinya. Contohnya di kalangan milenial tidak tepat jika menggunakan Bahasa yang terlalu berat dan filosofis, yang terpenting adalah pesannya dapat tersampaikan dengan baik.

Dalam video tersebut juga Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman mengatakan, ideologi Pancasila harus dilakukan melalu dua jalur. Jalur pertama yaitu struktur, media-media seperti kampus namun harus diawasi secara struktur oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Jalur yang kedua secara kultur adalah peran media-media dan kampus.

Tingginya nilai toleransi dalam bersikap menjadi salah satu indikator keberhasilan ideologi Pancasila di era digital, namun hal ini juga harus berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah terutama dalam menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI-B

Izin menanggapi video 2 pak,

Pertama-tama, video ini membahas pentingnya ideologi Pancasila di era digital, dengan fokus pada penyusunan silabus yang sesuai dengan karakter masyarakat, terutama kalangan milenial. Karyono Wibowo, pengamat politik, mengusulkan agar ideologi Pancasila disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan riset dilakukan untuk memahami persepsi masyarakat. Selain itu, Rektor UIN Sumatera Utara, Saidurrahman, menekankan pentingnya dua jalur untuk mengarusutamakan Pancasila: pendidikan (Kultural) dan peran BPIP (Struktural).

Tanggapan saya terhadap video ini, bahwa pendekatan tersebut sudah sangat bagus, karena menyesuaikan dengan kebutuhan audiens yang lebih muda. Namun, sebaiknya lebih diperkuat dengan program yang melibatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, seperti contoh program "Pancasila 4.0" yang menggunakan platform digital untuk mengedukasi generasi muda.

Nama : Alfath Ariya Ilahi
NPM : 2415061014
Kelas : PSTI - B

Video kedua ini membahas pentingnya memperkenalkan nilai-nilai Pancasila dengan pendekatan yang relevan, terutama bagi generasi milenial dan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Penyampaian materi harus disederhanakan agar mudah dipahami dan diterapkan, menghindari narasi filosofis yang berat.

Untuk mensosialisasikan Pancasila secara efektif, perlu ada dua pendekatan: struktural melalui BPIP dan kebijakan dan kultural melalui pendidikan dan media. Kedua jalur ini harus bersinergi untuk memastikan nilai-nilai Pancasila diterima luas di berbagai kalangan.

Keberhasilan pembinaan Pancasila terlihat dari meningkatnya toleransi dan keadilan sosial, yang didukung kebijakan pemerintah. Dengan pendekatan yang adaptif, Pancasila bisa tetap relevan dan menjadi pedoman hidup yang dinamis di era digital.

Nama: Caesar Abdurrahman
NPM: 2415061024
Kelas: PSTI A

Fokus pembahasan pada ini video adalah "pentingnya ideologi Pancasila di era digital" dan berbagai cara strategis untuk mendukung prinsip-prinsipnya. Silabus Pancasila harus dibuat oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Agar nilai-nilai Pancasila dapat diterima dengan lebih mudah, silabus ini harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan cerita yang menarik, terutama untuk generasi muda, yang cenderung tidak tertarik pada pendekatan yang terlalu teoretis. Saya percaya bahwa pendekatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dipahami dan diapresiasi oleh generasi muda.

Dalam video tersebut, Saidurahman, rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, menjelaskan bahwa dua jalur utama, yaitu struktural dan kultural, sangat penting untuk pembinaan ideologi Pancasila. Untuk menjamin bahwa nilai-nilai Pancasila tersosialisasi secara sistematis, lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bertanggung jawab untuk melakukannya. Sementara itu, jalur kultural melibatkan institusi pendidikan, termasuk universitas, untuk membangun budaya yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dia berpendapat bahwa masyarakat akan lebih mudah menerima ideologi Pancasila jika kedua jalur ini dapat bekerja sama. Saya setuju bahwa keberhasilan kedua rute ini sangat penting untuk menentukan seberapa kuat nilai-nilai Pancasila dapat menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.

Nama : Nova Arundyna Inzani
NPM : 2415061075
Kelas : PSTI B

Berdasarkan video permasalahan 2 "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" membahas mengenai pentingnya pembentukan karakter masyarakat di era digital apalagi dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Penyusunan silabus Pancasila yang lebih relevan sangat penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam. Generasi milenial memiliki pola pikir serta cara belajar yang berbeda. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, visual yang menarik, dan pendekatan berbasis cerita atau narasi, nilai-nilai Pancasila bisa lebih mudah dipahami dan diinternalisasi. Pendekatan ini juga dapat mengubah cara pandang generasi muda, yang sering kali menganggap Pancasila sebagai sekadar teori berat. Silabus yang lebih kontekstual, seperti mengaitkan nilai Pancasila dengan isu-isu sehari-hari—misalnya toleransi, keberagaman, dan kerja sama—akan membuat pembelajaran lebih menarik dan aplikatif. Dengan cara ini, Pancasila tidak hanya menjadi pelajaran, tetapi juga landasan moral yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam video tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, juga menegaskan bahwa pembinaan ideologi Pancasila memerlukan sinergi antara pendekatan struktural dan kultural. Jalur struktural sendiri melibatkan lembaga-lembaga resmi seperti BPIP untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara formal melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang terstruktur. Ini bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja sistematis dalam menanamkan nilai kebangsaan. Sedangkan, jalur kultural dilakukan melalui pendidikan dan aktivitas sosial budaya, seperti pengajaran di sekolah, kampus, serta kegiatan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih alami dan aplikatif. Sinergi kedua pendekatan ini diharapkan memperkuat penghayatan dan penerapan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat, menjadikannya landasan moral dan etika dalam berkehidupan berbangsa.

Nama : Dwi Septy Anjani
NPM: 2465061006
Kelas : PSTI B

Tanggapan mengenai video permasalah 2 ini membahas pentingnya ideolodi pancasila di era digital.ini membahas bagaimana membentuk karakter masyarakat di era digital tanpa menghilangkan nilai pancasila.peran Pancasila dalam pesatnya teknologi saat ini terabaikan padahal Pancasila dapat membangun karakter yang positif di era digital.khusunya sosial media.Karyono Wibowo menilai pemerintah dalam hal ini badan pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) harus membuat silabus yang sesuai dengan karakter masyarakat mulai dari kalangan milenial hingga masyarakat berpendidikan rendah.BPIP dapat menggunakan instrumen riset untuk menggali persepsi masyarakat dalan memahami pentingnya ideologi Pancasila di era digital.tidak tepat jika terlalu filosofis tetapi narasinya harus dikemas dengan bahasa kalangan milenial.dan perlu disederhanakan yang terpenting itu pesan di dalamnya sampai.pancadila itu harus tersosialisasi secara baik dan benar tingginya nilai toleransi dalam bersikap menjadi salah satu keberhasilan ideologi Pancasila di era digital namun hal ini harus selaras dengan kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Nama : Minan Nur Fatkhur Rozak
NPM : 2415061063
Kelas : PSTI-A

Video tersebut membahas pentingnya ideologi Pancasila di era digital dan perlunya penguatan nilai-nilainya melalui berbagai upaya strategis. Pemerintah diharapkan dapat menyusun silabus Pancasila yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Silabus ini sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik agar nilai-nilai Pancasila lebih mudah diterima, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pendekatan teoretis. Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menekankan pentingnya dua jalur utama dalam pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural, yang melibatkan lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan jalur kultural, yang melibatkan institusi pendidikan untuk membangun budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Jika kedua jalur ini dapat berjalan sinergis, ideologi Pancasila akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era digital juga dapat diukur dari meningkatnya sikap toleransi dalam masyarakat, yang hanya bisa dicapai jika didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil dan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kombinasi antara pembinaan ideologi yang efektif dan kebijakan mendukung sangat penting untuk memastikan Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup masyarakat di era digital. Oleh karena itu, kebijakan yang merata dan berkeadilan menjadi faktor kunci agar Pancasila tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan bermasyarakat.

Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Materi dalam video kedua menekankan pentingnya pembaruan dalam pembinaan ideologi Pancasila di era digital. Pengamat politik Karyono Wibowo menyarankan agar BPIP mengembangkan silabus yang disesuaikan dengan karakteristik demografis masyarakat Indonesia, dari kalangan milenial hingga masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Hal ini bertujuan agar pesan Pancasila dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh berbagai kelompok. Wibowo juga menekankan bahwa narasi mengenai Pancasila harus disederhanakan, dengan menggunakan bahasa yang sesuai agar tidak terkesan berat atau filosofis, sehingga pesannya dapat sampai kepada khalayak luas.

Sementara itu, Rektor UIN Sumatera Utara, Saidurrahman, menyatakan bahwa pengarusutamaan Pancasila harus dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu jalur struktural dan kultur. Jalur struktural mencakup kebijakan pemerintah dan peran BPIP dalam memastikan penyebaran ideologi ini, sementara jalur kultur mencakup peran media pendidikan, seperti kampus, dalam memperkenalkan Pancasila. Kunci keberhasilan dalam menggaungkan Pancasila di era digital adalah penguatan nilai toleransi dan keadilan sosial yang harus diiringi dengan kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI-B

Materi dalam video kedua menekankan pentingnya strategi baru untuk membumikan nilai-nilai Pancasila di era digital, khususnya di kalangan masyarakat yang beragam. Pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diharapkan mampu menyusun silabus yang relevan dan mudah dipahami oleh berbagai demografi, termasuk generasi milenial dan masyarakat berpendidikan rendah. Pendekatan yang terlalu filosofis dan teoritis perlu disederhanakan dengan narasi yang kreatif dan bahasa yang lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, riset mengenai persepsi masyarakat terhadap Pancasila dapat menjadi dasar untuk menyusun materi yang lebih efektif dalam membangun kesadaran ideologi bangsa.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan pendekatan kultur melalui media pendidikan dan pendekatan struktural yang didukung oleh BPIP. Tingginya toleransi dalam bersikap menjadi salah satu indikator keberhasilan penerapan nilai-nilai Pancasila di era digital, namun harus diselaraskan dengan kebijakan pemerintah yang mencerminkan keadilan sosial. Dengan kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, nilai-nilai Pancasila dapat terus dihidupkan dan relevan menghadapi tantangan di era modern.

Nama : Raffi Ichwan Pramudya
NPM : 2455061017
KELAS : PSTI A

Izin menanggapi video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" yang membahas perlunya penguatan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai strategi. Dalam video tersebut, diharapkan pemerintah dapat menyusun silabus Pancasila yang disesuaikan dengan karakter masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Silabus ini sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik, agar nilai-nilai Pancasila lebih mudah diterima, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pendekatan yang terlalu teoritis. Pendekatan ini sangat penting untuk memastikan pesan-pesan Pancasila dapat dipahami dan dihargai oleh kalangan muda.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, dalam video tersebut menjelaskan mengenai dua jalur utama dalam pengembangan ideologi Pancasila, yaitu jalur struktural dan kultural. Jalur struktural mengandalkan peran lembaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara sistematis. Sementara itu, jalur kultural melibatkan institusi pendidikan, termasuk universitas, untuk membangun budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jika kedua jalur ini dapat berjalan secara bersinergi, maka ideologi Pancasila akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Selain itu, di era digital, keberhasilan pengembangan ideologi Pancasila juga dapat dilihat dari meningkatnya sikap toleransi di masyarakat, yang hanya dapat dicapai dengan dukungan kebijakan pemerintah yang adil dan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kombinasi antara pengembangan ideologi yang efektif dan kebijakan yang mendukung sangat penting agar Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup masyarakat.

Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Pandangan saya mengenai video permasalahan 2 adalah bahwa menyesuaikan nilai-nilai Pancasila dengan karakteristik masyarakat di era digital merupakan langkah krusial untuk memastikan relevansi ideologi tersebut. Pemerintah, melalui BPIP, dapat merancang materi yang sesuai dengan beragam kelompok masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Pendekatan ini membutuhkan penyampaian narasi yang sederhana, bahasa yang mudah dipahami, serta pemanfaatan media populer seperti platform digital. Tujuannya adalah agar nilai-nilai Pancasila dapat diserap dengan baik dan mampu mendorong perilaku positif, khususnya dalam interaksi di dunia maya.

Lebih lanjut, pengintegrasian nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan melalui pendekatan struktural dan kultural. Di ranah pendidikan formal, kurikulum harus dirancang agar relevan, sementara di sektor informal, media sosial, lembaga pendidikan, serta komunitas dapat dijadikan sarana sosialisasi yang kreatif. Dengan kolaborasi dari kedua pendekatan ini, nilai-nilai seperti keadilan sosial dan toleransi dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Pancasila tetap menjadi landasan utama di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Nama: Muhammad Alfaruq Hasan
NPM: 2415061083
Kelas: PSTI A

Berdasarkan video tersebut membahas pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital agar tetap sesuai dengan zaman. Pemerintah melalui BPIP diharapkan membuat materi yang sederhana dan menarik, terutama untuk generasi muda dan masyarakat dengan pendidikan rendah. Pendekatan yang terlalu rumit atau filosofis dianggap kurang efektif, sehingga perlu penyesuaian bahasa dan cara penyampaian yang lebih modern. Jika meningkatnya toleransi dan kesadaran masyarakat maka bisa dikatakan berhasil.

Nama:Muhammad Dzaki Arif
NPM:2415061052
Kelas: PSTI-A
Video tersebut membahas pentingnya ideologi Pancasila di era digital, terutama untuk menyesuaikan pemahaman masyarakat yang terus berubah. Pemerintah diharapkan bisa menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang relevan, sederhana, dan mudah dipahami oleh semua kalangan, termasuk generasi muda. Pendekatan yang terlalu berat dan sulit dimengerti perlu diganti dengan cara penyampaian yang lebih kreatif dan dekat dengan kehidupan masyarakat.

Di era informasi yang cepat, nilai-nilai Pancasila perlu disampaikan dengan cara yang sesuai agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian tentang bagaimana masyarakat memahami Pancasila dapat menjadi dasar untuk menyusun strategi yang lebih tepat. Kerjasama antara pemerintah, pendidikan, dan masyarakat sangat penting agar nilai-nilai Pancasila terus hidup dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuannya adalah memastikan masyarakat tetap memahami dan menjalankan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tantangan zaman.

Nama : Zahra Dini Amarta
NPM : 2415061044
Kelas : PSTI A

Berdasarkan video "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital", peran Pancasila dalam pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini sering kali terabaikan, meskipun ideologi ini memiliki potensi besar untuk membentuk karakter positif dalam berinteraksi di dunia maya. Oleh karena itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) perlu merancang silabus yang relevan dengan karakter masyarakat, mulai dari kalangan milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan rendah. Selain itu, BPIP dapat memanfaatkan instrumen riset untuk memahami persepsi masyarakat terhadap pentingnya Pancasila di era digital. Dalam konteks ini, tingginya nilai toleransi menjadi indikator penting dalam menguatkan ideologi Pancasila di ruang digital. Namun, agar penerapan ini efektif, perlu adanya keselarasan dengan kebijakan pemerintah yang fokus pada penciptaan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memastikan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila tidak hanya di dunia maya, tetapi juga di kehidupan nyata.

nama : muhammad lathif dahlan al-bana
npm : 2415061106
kelas : PSTI-B

dari vidio ini menegaskan pada era digital yang penuh dinamika, penguatan nilai-nilai Pancasila membutuhkan pendekatan strategis yang mengakar pada jalur struktural dan kultural, melibatkan lembaga negara serta institusi pendidikan untuk menciptakan harmoni antara teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa yang sederhana dan narasi menarik, terutama untuk generasi muda, ideologi ini harus disampaikan sebagai pedoman hidup yang relevan, menginspirasi toleransi dan keadilan sosial. Ketika kebijakan pemerintah yang adil menyatu dengan pembinaan ideologi yang efektif, Pancasila bukan sekadar konsep, melainkan sebuah energi moral yang hidup di tengah masyarakat, menjembatani aspirasi kolektif menuju keadilan dan kebersamaan yang sejati.

Video permasalahan ini menyoroti urgensi penguatan ideologi Pancasila di era digital, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan derasnya arus informasi yang sering kali menggerus nilai-nilai kebangsaan. Dalam hal ini, pendekatan yang disesuaikan dengan demografi masyarakat menjadi penting, seperti yang diusulkan melalui penyusunan silabus Pancasila yang relevan. Dengan menggunakan bahasa sederhana dan narasi yang menarik, terutama bagi generasi muda, nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah dipahami dan diinternalisasi. Pendekatan ini menjadi strategis karena generasi muda sering kali lebih tertarik pada bentuk penyampaian yang interaktif dan praktis daripada teori berat yang bersifat akademis.

Pernyataan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, mengenai jalur struktural dan kultural sebagai pilar pembinaan ideologi Pancasila juga sangat relevan. Jalur struktural, yang melibatkan lembaga seperti BPIP, memiliki peran besar dalam menyusun strategi nasional untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila secara luas. Sementara itu, jalur kultural melalui institusi pendidikan dan lingkungan sosial berperan membentuk kebiasaan dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jika kedua jalur ini mampu berjalan beriringan, maka penguatan ideologi Pancasila akan lebih efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, keberhasilan pembinaan Pancasila juga diukur dari meningkatnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, sebuah nilai fundamental dalam menghadapi keberagaman bangsa Indonesia. Namun, toleransi ini tidak akan bertahan lama tanpa kebijakan pemerintah yang adil, yang mencerminkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan yang merata akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya sebatas wacana, tetapi juga menjadi landasan nyata dalam pengambilan keputusan.

Di era digital, Pancasila harus mampu bersaing dengan berbagai ideologi lain yang dengan mudah menyebar melalui platform digital. Oleh karena itu, pendekatan kreatif yang mengintegrasikan teknologi, pendidikan, dan kebijakan menjadi kunci utama untuk memastikan Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bangsa. Kombinasi antara pembinaan yang efektif melalui jalur struktural dan kultural serta kebijakan pemerintah yang adil akan memperkuat posisi Pancasila sebagai fondasi negara di tengah era yang terus berubah.

Nama : Alif Pasha
NPM : 2415061088
Kelas : PSTI A

menanggapi video tersebut yaitu sedang membicarakan "pentingnya ideologi Pancasila di era digital" dan berbagai cara untuk menghidupkan kembali prinsipnya. Silabus Pancasila diharapkan disesuaikan dengan kelompok masyarakat tertentu, mulai dari generasi milenial hingga kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Agar pesan-pesan Pancasila lebih mudah dipahami, silabus ini harus dikemas dengan bahasa yang sederhana dan narasi yang menarik, terutama untuk generasi muda yang cenderung tidak tertarik dengan teori-teori yang rumit. Menurut pendapat saya, sangat penting untuk menarik perhatian generasi muda dengan pendekatan yang lebih mudah dipahami ini. Meningkatnya toleransi masyarakat terhadap sikap juga merupakan indikator keberhasilan pembinaan ideologi Pancasila di era komputer dan internet. Tetapi keberhasilan ini perlu didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil untuk mewujudkan keadilan sosial untuk semua orang. Untuk memastikan bahwa Pancasila tetap relevan di era komputer dan internet, diperlukan kombinasi antara pembinaan yang efektif dan kebijakan yang mendukung. Menurut pendapat saya, untuk memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi landasan kuat dalam kehidupan bermasyarakat, sangat penting untuk menerapkan kebijakan yang adil dan merata.

Nama : Bagus Ivan Maulana
NPM : 2415061098
Kelas : PSTI-A

Dari video kedua, perkembangan teknologi yang begitu pesat sering membuat peran Pancasila kurang diperhatikan. Padahal, ideologi ini sebenarnya bisa menjadi pedoman untuk membangun karakter positif dalam berinteraksi di dunia maya. Untuk mengatasi hal ini, BPIP perlu menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masyarakat, termasuk generasi milenial dan kelompok dengan pendidikan yang lebih rendah.

Selain itu, BPIP juga dapat melakukan riset untuk memahami bagaimana masyarakat memandang pentingnya Pancasila di era digital. Dalam hal ini, nilai toleransi yang tinggi bisa menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Pancasila di ruang digital. Namun, agar penerapan nilai-nilai Pancasila berjalan efektif, diperlukan dukungan kebijakan pemerintah yang memastikan keadilan sosial bagi semua. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan tidak hanya di dunia maya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Nama : Ghea Putri Nashirah
Kelas : PSTI — B
NPM : 2415061011

Izin memberikan tanggapan mengenai video kedua yang membahas "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" menyoroti pentingnya peran Pancasila dalam membentuk karakter masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), diharapkan menyusun silabus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang beragam, mulai dari generasi milenial hingga masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Untuk mencapai efektivitas, silabus tersebut perlu disederhanakan dengan bahasa yang mudah dipahami dan narasi yang menarik, menghindari pendekatan yang terlalu filosofis atau berat, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diterima dengan lebih mudah oleh berbagai kalangan.

Pembinaan ideologi Pancasila dapat dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu jalur struktural dan jalur kultural. Secara struktural, peran BPIP sangat penting dalam memastikan sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui kebijakan yang mendukung serta materi yang relevan dengan era digital. Sementara itu, jalur kultural melibatkan institusi pendidikan seperti sekolah, kampus, dan media sosial untuk membentuk budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi antara kedua jalur ini diyakini dapat memperkuat pemahaman dan penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.

Keberhasilan pembinaan ideologi ini akan terlihat dari meningkatnya tingkat toleransi dalam masyarakat, terutama dalam interaksi di media sosial yang sering menjadi arena perdebatan. Namun, keberhasilan tersebut harus didukung oleh kebijakan pemerintah yang adil dan merata untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Selain itu, pemerintah perlu memanfaatkan platform digital secara maksimal untuk menjangkau generasi muda, dengan menggunakan pendekatan yang kreatif dan interaktif.

Dengan pendekatan yang tepat, Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia di tengah arus digitalisasi. Hal ini akan membantu masyarakat tidak hanya memahami, tetapi juga menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nama: Damai Kristiawan
NPM : 2415061085
Kelas : PSTI A

Video tersebut mengankat topik "pentingnya ideologi Pancasila di era digital" dan bagaimana penguatan nilai-nilainya perlu dilakukan melalui berbagai upaya strategis. Pemerintah diharapkan dapat menyusun silabus Pancasila yang dirancang sesuai dengan karakteristik masyarakat, mulai dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Silabus ini sebaiknya disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dengan narasi yang menarik agar nilai-nilai Pancasila dapat diterima dengan lebih mudah, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pendekatan yang terlalu teoretis. Pendekatan ini, menurut saya, sangat penting untuk memastikan pesan-pesan Pancasila dapat dipahami dan diapresiasi oleh generasi muda.

Nama : Jihan Alika Martasya
NPM : 2455061015
PSTI A

Tanggapan saya terhadap video kedua yang membahas "Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital" adalah bahwa video tersebut berhasil mengangkat isu yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana teknologi digital berkembang pesat dan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan. Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang dapat memberikan landasan etika dan moral dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk di dunia digital.

Dalam era digital, informasi tersebar dengan sangat cepat dan luas, dan seringkali tanpa kontrol yang memadai. Dalam konteks ini, Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman untuk menyaring informasi, mencegah radikalisasi, dan memperkuat rasa kebersamaan serta nasionalisme di tengah perbedaan. Video tersebut mungkin juga menyoroti bagaimana nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial dan persatuan, dapat membantu masyarakat untuk tetap berpijak pada nilai-nilai luhur meskipun terpapar berbagai ideologi yang berbeda-beda di ruang digital.

Pentingnya kesadaran akan Pancasila dalam dunia digital bukan hanya tentang menjaga persatuan, tetapi juga untuk menghindari dampak negatif seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, atau radikalisasi yang sering kali tumbuh di ruang digital. Oleh karena itu, penerapan ideologi Pancasila dalam dunia maya sangat penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, beretika, dan saling menghormati.
.

Nama : Nafiza Fadhila Hasanah
NPM : 2455061011
Kelas : PSTI B

Dalam konteks era digital saat ini, terdapat urgensi untuk menghidupkan kembali ideologi Pancasila. Pendekatan yang lebih kontemporer dan inklusif diperlukan untuk membuat Pancasila relevan bagi generasi muda.

Salah satu strategi utamanya adalah merancang kurikulum yang lebih menarik dan mudah dipahami. Kurikulum ini harus mampu menjangkau berbagai kelompok masyarakat.

Pemerintah disarankan untuk mengembangkan materi Pancasila yang adaptif. Materi tersebut harus menggunakan bahasa sederhana dan narasi yang menarik agar mudah dicerna, terutama oleh generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada pembahasan teoritis.

Di era digital yang sarat dengan informasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara semakin diuji. Tantangan globalisasi dan arus informasi yang deras membuat generasi muda cenderung lebih terpapar pada budaya asing. Oleh karena itu, terdapat urgensi yang mendesak untuk menghidupkan kembali ideologi Pancasila dengan pendekatan yang lebih relevan dan inklusif. Pendekatan kontemporer ini diperlukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan mampu menjawab tantangan zaman.

Nama : Fareluna Nazwa Hafeiz
NPM : 2415061026
Kelas : PSTI B

Video kedua membahas pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di era digital, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi dan digitalisasi. Pemerintah, melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), disarankan untuk menyusun silabus yang relevan dengan berbagai demografi masyarakat, dari generasi milenial hingga kelompok dengan tingkat pendidikan rendah. Silabus ini harus menggunakan bahasa sederhana dan narasi menarik agar nilai-nilai Pancasila mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang cenderung kurang tertarik pada teori berat.

Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Saidurahman, menekankan pentingnya dua jalur dalam pembinaan ideologi Pancasila: jalur struktural yang melibatkan lembaga seperti BPIP untuk sosialisasi yang efektif, dan jalur kultural yang memanfaatkan institusi pendidikan untuk internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan kedua jalur ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi masyarakat, khususnya dalam interaksi di media sosial.

Namun, keberhasilan ini juga memerlukan dukungan kebijakan pemerintah yang adil untuk menciptakan keadilan sosial. Sinergi antara pembinaan ideologi yang tepat dan kebijakan sosial yang merata sangat penting untuk memastikan Pancasila tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Tujuan utamanya adalah menjadikan Pancasila sebagai panduan hidup yang dinamis, yang dapat menjawab tantangan masyarakat digital sambil mempertahankan esensi nilai-nilai kebangsaan.

NAMA : Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda
NPM : 2415061006
KELAS : PSTI - B

izin menanggapi pada video permasalahan yang kedua tentang Pentingnya Ideologi Pancasila di Era Digital jadi maksud pada video tersebut Video tersebut menyoroti urgensi revitalisasi nilai-nilai Pancasila di era digital dengan pendekatan yang lebih relevan dan menarik bagi generasi muda. Pemerintah, melalui BPIP, diharapkan mampu menyajikan materi Pancasila yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan toleransi masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. agar Pancasila perlu disajikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami, terutama bagi generasi muda. Video tersebut menekankan pentingnya peran pemerintah dan lembaga terkait dalam mengembangkan materi Pancasila yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat internalisasi nilai-nilai Pancasila dan menjadi generasi penerus yang berkarakter kuat dan cinta tanah air.