Forum Analisis Video 2

Forum Analisis Video 2

Forum Analisis Video 2

Number of replies: 36

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by DAFFA RISWADI -
Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165
Kelas: 3F
Analisis Video 2

"Mirisnya kekerasan di lingkungan Sekolah"

Mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah adalah isu serius yang mempengaruhi banyak siswa di seluruh dunia. Kekerasan di sekolah dapat berupa perilaku fisik, verbal, atau bahkan perilaku psikologis yang merugikan siswa. Beberapa contoh kekerasan di lingkungan sekolah meliputi perundungan (bullying), tindakan diskriminasi, pelecehan seksual, pemukulan, ancaman, dan intimidasi.

Mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban, seperti:

1. Kerusakan Emosional: Siswa yang menjadi korban kekerasan sering mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Mereka mungkin merasa takut untuk pergi ke sekolah dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

2. Gangguan Belajar: Kekerasan dapat mengganggu proses belajar siswa. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi dan mencapai potensi akademis mereka.

3. Isolasi Sosial: Korban kekerasan sering merasa terisolasi dan kesepian. Mereka mungkin kesulitan membentuk hubungan sosial yang sehat.

4. Dampak Jangka Panjang: Kekerasan di sekolah dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesejahteraan mental dan emosional korban. Beberapa bahkan dapat mengalami trauma yang berkepanjangan.

5. Potensi Perilaku Kekerasan Selanjutnya: Siswa yang menjadi korban kekerasan di sekolah dapat mengembangkan perilaku agresif sebagai bentuk pertahanan diri.

6. Ketidakpercayaan Terhadap Otoritas: Korban kekerasan mungkin kehilangan kepercayaan terhadap pihak sekolah dan otoritas lainnya jika mereka merasa tidak dilindungi.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menerapkan langkah-langkah berikut:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Sekolah harus memberikan pendidikan dan kesadaran tentang kekerasan di sekolah kepada semua siswa, guru, dan staf.

2. Kebijakan Sekolah: Sekolah harus memiliki kebijakan anti-kekerasan yang jelas dan mengimplementasikannya dengan tegas.

3. Intervensi dan Konseling: Korban dan pelaku kekerasan perlu mendapatkan dukungan konseling. Siswa perlu tahu bahwa mereka dapat melaporkan insiden kekerasan dengan aman.

4. Pengawasan dan Pelaporan: Pihak sekolah harus memantau kejadian kekerasan dan meresponsnya dengan cepat. Pelaporan anonim dapat membantu siswa melaporkan insiden tanpa takut balasan.

5. Pendidikan Perilaku: Penting untuk mengajarkan nilai-nilai seperti empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan penyelesaian konflik yang sehat kepada siswa.

6. Keterlibatan Orang Tua: Orang tua perlu terlibat dalam upaya mencegah dan mengatasi kekerasan di sekolah.

Kekerasan di lingkungan sekolah adalah masalah yang serius yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama dari semua pihak - sekolah, keluarga, dan masyarakat. Semua orang memiliki peran dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Allya Septia Faradina -
Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181
Kelas: 3F

Dari penjelasan video tersebut, menunjukkan adanya masalah serius terkait kekerasan di lingkungan SD. Pada tahun 2015-2017, terjadi tiga kasus fatal yang melibatkan siswa SD kelas dua dan lima yang berusia sekitar 7-11 tahun. Dugaan penyebab kasus tersebut perkelahian hingga perundungan. Kasus-kasus ini terjadi di beberapa wilayah di Jawa dan semuanya berakhir dengan kematian. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan pendekatan yang melibatkan berbagai pihak. Langkah-langkah yang dapat diambil yaitu melalui penguatan pendidikan karakter dan implementasi program anti-kekerasan di sekolah. Pengawasan di lingkungan sekolah juga perlu ditingkatkan serta harus melibatkan peran orang tua. Sekolah perlu menyediakan layanan konseling untuk mendukung kesehatan mental siswa. Sekolah harus menerapkan kebijakan yang tegas terhadap kekerasan, kerja sama dengan pihak berwenang seperti kepolisian juga dapat membantu dalam edukasi dan penanganan kasus-kasus tersebut. Evaluasi dan pemantauan berkala terhadap efektivitas program-program yang diterapkan sangat penting untuk memastikan strategi yang digunakan sudah efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif bagi seluruh siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Zahrah Umi Hasanah -
NAMA : ZAHRAH UMI HASANAH
NPM : 2313053173
KELAS : 3F

Analisis saya terhadap video tersebut yaitu dikarenakan hal sepele nyawa seorang anak bisa hilang ditangan temannya sendiri, mirisnya hal tersebut terjadi dilingkungan sekolah. Hak anak untuk mendapat pengawasan terabaikan, banyaknya siswa sedang berkelahi dilingkungan pendidikan.
Tercatat beberapa kasus mengenai penganiayaan anak sekolah yang dilakukan oleh temannya sendiri, dimana seharusnya lingkungan sekolah merupakan tempat kedua untuk anak-anak dapat mendapatkan pendidikan juga perlindungan.

- Pada September 2015, terjadi di SD Negeri Kebayoran Lama, Jakarta, dimana siswa SD kelas 2 meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelas dilingkungan sekolahnya sendiri, hal tersebut diduga karena adanya perkelahian mulut.
- Pada Agustus 2017, siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, di Sukabumi Jawa Barat, hal tersebut diduga karena adanya perundungan dan dilempar minuman beku oleh temannya.
- Pada November 2017, terjadi di SD Negeri, Kab. Bandung, dimana terjadi duel antar 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam Hari Guru, nyawa korban tidak tertolong diduga karena pelaku terganggu korban yang menyalakan motor bising dan pelaku mengalami depresi berat.

Pendapat saya terhadap kasus tersebut mengenai pendidikan yang dimana bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan etika siswa. Penting bagi sekolah, lembaga pendidikan dan pihak-pihak terkait untuk lebih memperhatikan pengawasan dan penindakan terhadap perilaku yang negatif seperti perundungan, perkelahian, dan penganiayaan di lingkungan sekolah. Anak-anak juga harus dididik mengenai rasa empati, toleransi dan perdamaian agar tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan korban di lingkungan sekolah. Dengan adanya beberapa kasus tersebut seharusnya dijadikan pembelajaran untuk semua pihak seperti guru, orangtua dan pihak-pihak lainnya untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan keselamatan anak-anak di lingkungan pendidikan, karena sangat penting di lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman, positif dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by selly meita safira -
Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

Vidio tersebut mengangkat masalah penting mengenai keselamatan dan perlindungan anak di sekolah, yang semakin menjadi perhatian di masyarakat. Salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Ketika guru dan staf tidak cukup memperhatikan aktivitas siswa, risiko terjadinya kekerasan meningkat. Banyak anak menjadi korban atau pelaku kekerasan, sering kali hanya karena masalah sepele atau bullying. Situasi ini menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam dalam cara anak-anak berinteraksi satu sama lain.

Kekerasan di sekolah tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga psikologis. Anak-anak yang terlibat dalam perkelahian atau bullying dapat mengalami depresi dan trauma yang berkepanjangan. Lingkungan yang seharusnya aman untuk belajar malah menjadi tempat yang menakutkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif kebijakan keselamatan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Selain itu, pengaruh media sosial juga berperan dalam memperburuk masalah ini. Informasi yang tidak tepat atau negatif yang beredar di media sosial dapat memengaruhi perilaku anak-anak, membuat mereka lebih rentan terhadap tindakan kekerasan.

Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anak mereka tentang perilaku yang baik dan konsekuensi dari kekerasan. Namun, ini tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Ini termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terkait kepemilikan senjata tajam di kalangan remaja. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan aman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by SHOFIANA FADHILA PRASETIYA -
NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162
KELAS : 3F

Analisis video dengan judul, "Mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah." saya mendapat analisis bahwa :

Video yang viral ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan di lingkungan sekolah. Kasus-kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak, terutama di sekolah, menunjukkan bahwa meskipun tempat tersebut seharusnya aman, kenyataannya tidak selalu demikian. Kejadian-kejadian tragis ini, seperti yang terjadi di SD Negeri Kebayoran Lama dan Sukabumi, memperlihatkan bahwa perkelahian bisa berujung fatal, terutama ketika tidak ada guru yang mengawasi.

Salah satu masalah utama adalah kurangnya perhatian terhadap dinamika sosial di antara siswa. Banyak anak yang terlibat dalam kekerasan tidak mendapatkan perlindungan yang seharusnya. Penganiayaan dan perundungan (bullying) yang dialami beberapa korban menunjukkan bahwa lingkungan sosial yang seharusnya mendukung mereka justru bisa menjadi tempat berbahaya.

Di sisi lain, tanggung jawab juga tidak hanya terletak pada pihak sekolah. Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka. Banyak informasi yang mereka terima, termasuk dari media sosial, dapat mempengaruhi perilaku dan sikap mereka. Ketidakmampuan sekolah dan orang tua untuk bersinergi dalam memberikan bimbingan dan pengawasan justru memperparah situasi.

Dari perspektif hukum, anak-anak yang terlibat dalam kasus kekerasan juga berhak mendapatkan perlindungan. Namun, sering kali ada kecenderungan untuk memilih jalan damai daripada menuntut keadilan melalui proses hukum, yang bisa mengakibatkan dampak psikologis bagi pelaku maupun korban.

Kasus-kasus ini juga menyoroti perlunya kebijakan yang lebih ketat dalam pengawasan senjata tajam di kalangan remaja. Wali Kota Bogor yang melakukan sidak terhadap penjualan senjata tajam di kalangan pelajar adalah langkah yang tepat, tetapi perlu diimbangi dengan pendidikan yang memadai tentang bahaya penggunaan senjata dan pentingnya resolusi konflik yang damai.

Secara keseluruhan, situasi ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung, di mana anak-anak bisa tumbuh dan belajar tanpa rasa takut akan kekerasan dari teman-teman mereka sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Wilda Tajkia -
Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163
Kelas: 3F


Hasil analisis dari video yang berjudul “Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah” berisi kejadian tragis yang direkam dalam sebuah video dan kemudian tersebar. Insiden ini mengangkat isu kekerasan di lingkungan sekolah, di mana seorang anak kehilangan nyawa setelah berkelahi dengan temannya sendiri. Selain itu, terdapat beberapa kasus lain yang disebutkan, termasuk kejadian-kejadian pada tahun 2015 di Jakarta dan 2017 di Bandung, di mana anak-anak terlibat dalam kekerasan fisik yang akhirnya berujung pada kematian. Selain itu, terdapat beberapa insiden kekerasan yang terjadi di sekolah, termasuk duel antara siswa yang berujung pada kematian. Salah satu kasus melibatkan siswa kelas 2 SD yang meninggal setelah berkelahi dengan teman sekelasnya, yang menunjukkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah.

Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak, malah gagal memberikan perlindungan. Kekerasan terjadi tanpa pengawasan memadai dari pihak guru maupun staf sekolah. Dalam beberapa kasus, sering kali dipicu oleh masalah sepele seperti perkelahian mulut, yang menunjukkan bahwa konflik kecil dapat bereskalasi menjadi kekerasan serius Salah satu kasus menggambarkan bahwa korban sebelumnya dirundung (dibully) oleh teman-temannya, menunjukkan bahwa bullying di lingkungan sekolah juga menjadi faktor utama dalam kekerasan ini. Namun, beberapa pelaku kekerasan mengalami depresi berat setelah terlibat dalam insiden tersebut, menunjukkan bahwa kekerasan tidak hanya berdampak pada korban tetapi juga pada pelaku.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pesan-pesan di media sosial dan informasi yang tidak sesuai usia dapat memicu tindakan kekerasan di kalangan anak-anak dan remaja. Di Bogor, misalnya, ada laporan mengenai jual beli senjata tajam di kalangan pelajar. Video tersebut juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam mengawasi dan melindungi siswa, serta pentingnya orang tua dalam memberikan bimbingan yang tepat. Video tersebut menegaskan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih tegas dari pihak sekolah, orang tua, dan dinas terkait untuk mencegah kekerasan serupa terjadi di masa depan. Ini termasuk peningkatan pengawasan, penanganan bullying, serta pendidikan yang lebih baik tentang dampak kekerasan dan pentingnya komunikasi yang baik di antara siswa.

Solusi yang bisa diterapkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan:
  1. Sekolah harus memastikan bahwa ada pengawasan ketat terhadap aktivitas siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Pihak sekolah harus memperbanyak pengawas saat jam istirahat, di area terbuka seperti halaman sekolah, dan selama kegiatan ekstrakurikuler.
  2. Memperkenalkan program pendidikan karakter yang fokus pada empati, kerja sama, dan resolusi konflik tanpa kekerasan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan rutin untuk siswa, termasuk dalam kurikulum pendidikan.
  3. Sekolah harus memiliki aturan yang tegas terkait kekerasan dan perundungan, serta memberikan sanksi yang sesuai untuk siswa yang terlibat dalam tindakan tersebut. Langkah-langkah ini perlu disosialisasikan kepada siswa dan orang tua.
  4. Sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam mengawasi perilaku anak, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. 
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Ummu Hafifah -
Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F

Berdasarkan video "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah" yang saya tonton, di dalamnya terdapat kasus penganiayaan di sekolah. Seperti yang ditunjukkan dalam video viral, beberapa kasus tragis di mana anak-anak meninggal karena perkelahian di sekolah, seperti:
1. Pada tanggal 1 September 2015: Seorang siswa kelas 2 di SD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meninggal karena berkelahi tanpa pengawasan guru.

2. Pada tanggal 2 Agustus 2017, seorang siswa kelas 2 di Sukabumi meninggal karena dilecehkan dan dipukul dengan minuman beku.

3. Pada tanggal 3 November 2017, dua siswa kelas 5 di Bandung berkelahi, salah satu di antara mereka meninggal karena tidak terpantau guru.

Ketiga peristiwa tersebut menunjukkan bahwa dukungan orang tua dan pengawasan yang lebih baik di sekolah sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan anak. Kekhawatiran tentang peningkatan risiko kekerasan di sekolah dan penjualan senjata tajam di kalangan remaja adalah masalah yang cukup berat juga.

Selanjutnya, tindakan pihak berwenang dipicu oleh rekaman kekerasan di sekolah.
1. Penyebaran video kekerasan membuktikan bahwa pengawasan dan pendidikan pencegahan diperlukan.
2. Perkelahian kecil menunjukkan masalah serius dan dapat fatal. Untuk menghindari konflik fatal, orang harus dididik. Sekarang, lingkungan sekolah yang aman terancam kekerasan. Kasus kekerasan menunjukkan bahwa reformasi pendidikan diperlukan.
3. Kasus pelecehan teman sebaya meningkat, dengan mayoritas korban di bawah 12 tahun. Krisis sistem pendidikan dan kurangnya pengawasan orang dewasa perlu ditangani. Keluarga sering memilih jalan damai daripada pergi ke pengadilan. 

Kasus kekerasan di sekolah menunjukkan bahwa pengawasan dan pendidikan karakter harus direformasi. Metode ini dapat membuat lingkungan sekolah lebih aman dan mendukung pertumbuhan anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Dita Fadila Aida Fitri -
Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2313053187
Kelas: 3F


Analisis video yang berjudul "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah"

Video tersebut mengangkat isu serius mengenai kekerasan di sekolah, terutama kasus penganiayaan yang berujung pada kematian anak. Beberapa kejadian tragis dicontohkan, seperti seorang siswa kelas 2 SD yang meninggal setelah berkelahi dengan temannya, serta perkelahian lain yang terjadi meski banyak guru hadir. Ketiadaan pengawasan dari sekolah menjadi faktor utama yang mengkhawatirkan, karena anak-anak masih di bawah umur dan rentan terhadap pengaruh buruk.

Selain itu, media sosial juga berperan dalam menyebarkan informasi yang tidak pantas untuk anak-anak, dan ada masalah jual-beli senjata tajam di kalangan remaja. Ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari orang tua dan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendidik. Kerja sama antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk mencegah kekerasan di sekolah.

Kekerasan yang terjadi, terutama yang mengakibatkan kematian anak, menunjukkan adanya kegagalan dalam sistem pengawasan dan perlindungan di lingkungan sekolah. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
1.Peningkatan Pengawasan
Sekolah perlu meningkatkan pengawasan selama kegiatan belajar mengajar, terutama saat waktu istirahat atau kegiatan ekstrakurikuler.
2.Pendidikan Karakter
Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum untuk mengajarkan nilai-nilai empati, toleransi, dan penyelesaian konflik secara damai.
3.Pendidikan Media
Memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak negatif media sosial dan cara menggunakan platform tersebut dengan bijak.
4.Keterlibatan Orang Tua
Mendorong orang tua untuk aktif terlibat dalam kehidupan sekolah anak, serta memantau pergaulan anak-anak mereka.
5.Program Pencegahan
Menerapkan program pencegahan kekerasan yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua untuk menciptakan budaya sekolah yang aman dan positif.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi anak-anak, dan kekerasan dapat diminimalisir. Kerja sama antara semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Rahmah Dwi Asri -
Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 231053164
Kelas : 3F

Analisis Video : Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah
Dalam video berita yang dibawakan oleh presenter dengan topik kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, yang semakin memprihatinkan karena sering kali berujung pada hilangnya nyawa anak-anak. Presenter menyampaikan berbagai kasus kekerasan di sekolah yang melibatkan anak-anak, khususnya di tingkat SD yang terjadi akibat konflik sepele, seperti perkelahian mulut atau tindakan perundungan (bullying).
Pertama, presenter mengangkat contoh kasus dari tahun 2015, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal setelah berkelahi dengan temannya di sekolah tanpa adanya pengawasan dari guru atau pihak sekolah. Kasus ini memperlihatkan betapa lemahnya pengawasan dan kontrol dalam lingkungan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman dan kondusif bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang.
Kedua, presenter mengulas kasus lain yang terjadi di Sukabumi pada tahun 2017, di mana seorang siswa kembali meninggal akibat kekerasan yang diduga terjadi karena ia dirundung atau dibully oleh teman-temannya. Korban dilempari minuman beku, yang menyebabkan cedera fisik serius. Kasus ini menggarisbawahi bagaimana perundungan bisa menjadi masalah yang sangat serius di kalangan anak-anak, terutama ketika mereka tidak mendapatkan bimbingan yang cukup dari orang dewasa di lingkungan sekolah.
Presenter juga menyoroti kejadian serupa di Bandung, di mana seorang siswa kelas 5 SD yang meninggal saat terlibat perkelahian di tengah perlombaan senam Hari Guru. Meskipun ada banyak guru yang hadir, kejadian tersebut tetap tidak terpantau. Kasus ini mengungkapkan kelemahan dalam sistem pengawasan di sekolah, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan siswa di berbagai kegiatan sekolah.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini dapat dikaitkan dengan pengaruh negatif dari media sosial dan kurangnya kontrol orang tua terhadap informasi yang diterima anak-anak. Di era modern ini, media sosial memiliki dampak yang sangat kuat terhadap anak-anak. Pemerintah, sekolah, dan orang tua perlu bekerja sama dalam membatasi akses anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai usia, pengawasan yang ketat, memberikan sanksi tegas kepada pelku perundungan dan kekerasan, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya penggunaan media sosial secara tidak bijak. Secara keseluruhan, video ini menekankan urgensi tindakan yang lebih kuat dari semua pihak untuk mengatasi kekerasan di sekolah dan menjaga agar lingkungan sekolah tetap aman bagi anak-anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Melia Devina -
Nama : Melia Devina
NPM : 2313053180
Kelas : 3F

Analisis Video “Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah”
Video "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah" menggambarkan fenomena tragis terkait kekerasan di kalangan siswa yang kerap terjadi di sekolah. Beberapa insiden kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah dijadikan contoh untuk mengilustrasikan bahwa sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman dan mendidik, justru menjadi ajang terjadinya peristiwa kekerasan yang fatal. Salah satu kasus utama yang disorot adalah perkelahian antar siswa yang berakhir dengan kematian salah satu pihak. Kejadian ini memperlihatkan kurangnya pengawasan yang memadai dari pihak sekolah dan menunjukkan bahwa konflik kecil dapat bereskalasi menjadi perkelahian serius.

1. Kekerasan yang Berujung Fatal
Kasus utama dalam video ini menggambarkan bagaimana perkelahian antara dua siswa berakhir tragis, dengan satu siswa kehilangan nyawanya. Kasus lain yang disebutkan dalam video termasuk insiden pada tahun 2015 di Jakarta dan 2017 di Bandung, di mana perkelahian fisik antara siswa juga berujung pada kematian. Selain itu, terdapat juga kasus tragis di mana siswa SD kelas 2 meninggal setelah berkelahi dengan teman sekelasnya. Kejadian ini semakin menyoroti betapa lemahnya pengawasan dan intervensi dari pihak sekolah ketika konflik muncul di kalangan siswa.

2. Peran Bullying dalam Kekerasan Sekolah
Salah satu faktor yang sering kali memicu kekerasan di sekolah adalah bullying. Dalam video ini, disebutkan bahwa beberapa korban kekerasan sebelumnya dirundung oleh teman-temannya, yang akhirnya memicu perkelahian fisik. Bullying di lingkungan sekolah memperlihatkan bahwa konflik verbal yang awalnya dianggap sepele bisa dengan cepat berkembang menjadi kekerasan fisik yang lebih serius, terutama ketika tidak ada tindakan preventif yang diambil oleh pihak sekolah atau guru. Video ini juga menunjukkan bahwa dampak dari bullying tidak hanya memengaruhi korban, tetapi juga pelaku yang terkadang mengalami depresi berat setelah terlibat dalam insiden kekerasan tersebut.

3. Media Sosial dan Pengaruh Lingkungan
Video ini juga menyoroti pengaruh media sosial dan akses informasi yang tidak sesuai usia sebagai faktor pemicu kekerasan di kalangan pelajar. Di era digital ini, pesan-pesan yang tersebar melalui media sosial dapat mempengaruhi cara berpikir anak-anak dan remaja, sehingga mereka lebih mudah terpapar kekerasan. Salah satu contoh yang diberikan adalah laporan mengenai jual beli senjata tajam di kalangan pelajar di Bogor. Hal ini menggambarkan bahwa anak-anak kini tidak hanya terlibat dalam kekerasan fisik, tetapi juga memiliki akses mudah terhadap senjata, yang meningkatkan risiko terjadinya insiden kekerasan yang lebih parah.

4. Kurangnya Pengawasan di Lingkungan Sekolah
Kasus-kasus yang diangkat dalam video ini menggarisbawahi kegagalan sekolah dalam melindungi siswa dari kekerasan. Dalam banyak kasus, kekerasan terjadi tanpa ada pengawasan yang memadai dari pihak guru atau staf sekolah. Kekurangan intervensi dari pihak sekolah memperlihatkan bahwa tidak ada sistem yang efektif untuk mencegah atau menangani konflik yang bisa berkembang menjadi kekerasan. Guru dan staf sekolah yang seharusnya bertindak sebagai pengawas dan mediator sering kali gagal dalam melihat tanda-tanda peringatan dari perilaku siswa yang bisa mengarah pada tindakan kekerasan.

5. Tanggung Jawab Sekolah dan Orang Tua
Video ini juga menekankan peran sekolah dan orang tua dalam mencegah terjadinya kekerasan di kalangan siswa. Sekolah perlu meningkatkan pengawasan terhadap perilaku siswa, termasuk menangani masalah bullying dengan lebih serius. Di sisi lain, orang tua memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan yang tepat kepada anak-anak mereka, baik dalam mengontrol akses anak terhadap media sosial maupun dalam membangun komunikasi yang baik dengan anak agar mereka tidak terpengaruh oleh pengaruh negatif dari lingkungan luar.

6. Pentingnya Pendidikan tentang Dampak Kekerasan
Video ini menegaskan perlunya langkah-langkah preventif yang lebih tegas untuk mencegah kekerasan di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pendidikan tentang dampak kekerasan terhadap korban maupun pelaku, serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang pentingnya menyelesaikan konflik secara damai. Pendidikan ini juga bisa mencakup keterampilan komunikasi yang lebih baik, sehingga siswa mampu mengelola emosi dan menyelesaikan masalah tanpa harus beralih ke kekerasan.

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa video ini menggambarkan realitas kelam kekerasan di lingkungan sekolah, menyoroti kurangnya pengawasan dan penanganan konflik yang memadai. Kekerasan yang berujung pada kematian di kalangan siswa mencerminkan kegagalan sistem pendidikan dalam melindungi anak-anak dan menciptakan lingkungan yang aman. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah perlunya tindakan kolaboratif antara sekolah, orang tua, dan dinas pendidikan untuk mengatasi masalah kekerasan dan bullying di sekolah, dengan pendekatan preventif dan pendidikan yang lebih efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Bela Indri Yani -
Nama: Bela Indri Yani
NPM: 2313053183
Kelas: 3F
Tugas: Analisis Video II

Berikut hasil analisis saya terhadap Video kasus Kekerasan di Lingkungan Sekolah.

Terdapat beberapa data yang disajikan tentang maraknya kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah :
1.Siswa kelas 2 SD di jakarta tepatnya di SD N kebayoran lama pada bulan september 2015 meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya di lingkungan sekolah,diduga akibat perkelahian mulut.

2.Pada tahun 2017 bulan Agustus di sukabumi jawa barat siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah diduga karena dirundung dan di lempar minuman beku.

3.Di bulan November 2017 terjadi duel antara 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam Hari Guru di SD Negeri Kab.Bandung diduga karena pelaku terganggu korban menyalakan motor bising.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaku dari kekerasan yang sudah dijelaskan tadi adalah masih anak-anak dibawah umur tentu ada hak dan kewajiban orang tua untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh anak nya.Namuj terkadang pada saat sekarang ini anak-anak justru banyak sekali belajar dari berbagai media sosial yang harusnya belum mereka terima secara tidak langsung merubah pola pikir mereka sehingga apa yang mereka lihat itu yang mereka lakukan dan tiru di kehidupan sehari-hari termasuk dilingkungan sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Riko Prasetya -
Nama: Riko Prasetya
NPM: 2353053013
Kelas: 3F


Video tersebut menggambarkan kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang melibatkan anak-anak, yang memunculkan kekhawatiran terkait pengawasan dan tanggung jawab sekolah, orang tua, serta masyarakat. Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran penting tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan siswa. Ketidakmampuan sekolah dalam memantau interaksi antar siswa, terutama dalam insiden kekerasan, menunjukkan adanya kelalaian. Pada kasus yang terjadi, tidak adanya pengawasan yang memadai dari pihak guru atau staf sekolah menciptakan situasi di mana anak-anak bebas melakukan tindakan agresif yang berakibat fatal. Hal ini menuntut adanya reformasi dalam kebijakan sekolah terkait pengawasan dan penanganan konflik antar siswa. Beberapa kasus yang dijelaskan dalam video menunjukkan bahwa kekerasan seringkali dipicu oleh konflik verbal atau perundungan. Bullying, baik fisik maupun verbal, telah terbukti memiliki dampak yang merusak pada kesehatan mental dan emosional anak-anak. Ini menandakan bahwa bullying harus dianggap sebagai masalah serius yang memerlukan intervensi lebih kuat, baik dari sekolah, orang tua, maupun pemerintah.

Dari video ini, jelas bahwa kekerasan di kalangan anak-anak, terutama di lingkungan sekolah, adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Perlu ada upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, di mana mereka dapat belajar dan tumbuh tanpa takut akan ancaman kekerasan. Pembelajaran moral dan pengawasan yang ketat harus ditingkatkan, bersama dengan kebijakan yang menekankan pada pencegahan dan perlindungan anak-anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Wulan Zahara Arrum Rizki -
NAMA : WULAN ZAHARA ARRUM RIZKI
NPM : 2313053188
KELAS 3F

Dalam video tersebut dijelaskan mengenai kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah merupakan isu global yang memiliki dampak negatif bagi baik korban maupun pelaku. Berikut adalah beberapa konsekuensi dari kekerasan di sekolah:

1. Korban dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

2. Bentuk kekerasan di sekolah dapat meliputi tawuran, perkelahian, penganiayaan, pembunuhan, serta bentuk kontak fisik lainnya.

3. Kekerasan juga dapat terjadi dalam bentuk psikologis, yaitu tindakan yang dilakukan tanpa adanya kontak fisik yang bertujuan untuk merendahkan, menghina, menakut-nakuti, atau menciptakan ketidaknyamanan.

4. Selain itu, kekerasan seksual juga menjadi masalah, yang mencakup ujaran diskriminatif atau pelecehan, pameran alat kelamin, serta rayuan seksual.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan di sekolah antara lain:
1. Kebencian dan ketidaksenangan
2. Ketidakberdayaan
3. Ketidakpuasan, seperti dalam persaingan
4. Dukungan dari kelompok

Untuk mencegah kekerasan di sekolah, penting bagi peserta didik untuk diberdayakan agar dapat mendeteksi, melawan, dan memberikan bantuan saat kekerasan terjadi. Selain itu, guru juga memiliki peran penting dalam mencegah kekerasan dengan menjadi pengawas yang peka terhadap tanda-tanda kekerasan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Sisnadia Rahmawati -
Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Pada video dirangkum sejumlah kasus kekerasan anak di lingkungan sekolah, yang mana hak anak untuk mendapatkan pengawasan menjadi terabaikan. Mirisnya kekerasan tersebut hanya karena masalah sepele sehingga nyawa anak hilang di tangan temannya sendiri. Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah atau para guru juga menjadi faktor yang menyebabkan para siswa menjadi bebas atau kurang terkontrol, sehingga terjadi pembullyan yang berakibat hilangnya nyawa seorang anak.

Tercatat sejumlah kasus penganiayaan anak yang dilakukan oleh teman sebayanya dalam beberapa tahun terakhir. Mulai September 2015 terdapat kasus siswa kelas 2 SD di Jakarta meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekolahnya di lingkungan sekolah, dugaan karena perkelahian mulut. Pada Agustus 2017 terdapat kasus siswa kelas 2 sd di Jawa Barat meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, dugaan awal dirundung dan dilempar minuman beku oleh temannya. Selain itu pada november 2017 terdapat kasus duel antar dua siswa kelas 5 sd di Bandung saat perlombaan senam hari guru, dugaan awal pelaku terganggu karena korban menyalakan motor bising.

Berdasarkan paparan beberapa kasus di atas, sekolah perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi untuk mencegah kekerasan anak di lingkungan sekolah. Pihak sekolah harus meningkatkan pengawasan di seluruh area sekolah, terutama di tempat-tempat yang sering terjadi bullying, seperti toilet, koridor, atau halaman sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak personel pengawas dan menggunakan teknologi seperti CCTV. Selain itu, Sekolah perlu menyelenggarakan program pendidikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying. Program ini dapat mencakup pelatihan untuk siswa, guru, dan orang tua tentang bagaimana mengenali, mencegah, dan menangani bullying. Orang tua juga harus dilibatkan dalam proses pencegahan bullying melalui komunikasi yang rutin dengan pihak sekolah. Mereka harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda anaknya mengalami atau melakukan bullying dan bagaimana memberikan dukungan kepada anak. Guru juga perlu diberi kemampuan untuk menciptakan suasana kelas yang mendukung komunikasi positif antar siswa. Jika bullying mencapai tingkat yang sangat serius, pihak sekolah perlu bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini dengan lebih tegas.

Sekolah harus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan yang sudah diterapkan untuk menilai efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Dengan upaya-upaya ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak secara emosional, mental, dan sosial tanpa ancaman kekerasan atau bullying.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nia Sartika ningsih -
Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2313053193
Kelas: 3F

Hasil analisis vidio yang telah saya tonton mencerminkan situasi mengkhawatirkan terkait kekerasan di lingkungan sekolah, di mana sejumlah kasus tragis menunjukkan bahwa tempat yang seharusnya aman bagi anak-anak justru menjadi lokasi terjadinya perkelahian yang berujung pada kehilangan nyawa.

Kurangnya Pengawasan di Sekolah menjadi faktor Banyaknya kasus kekerasan di sekolah akibat kurangnya pengawasan dari pihak guru dan staf sekolah. Insiden seperti berantem antar siswa dan penganiayaan menunjukkan bahwa situasi ini bisa dihindari jika ada pengawasan yang lebih ketat. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, dan kewajiban untuk menjaga keamanan ini tidak hanya terletak pada siswa, tetapi juga pada pihak sekolah, orang tua, serta masyarakat.
Kasus-kasus yang disebutkan, seperti perkelahian yang dipicu oleh masalah sepele, menunjukkan bahwa anak-anak mungkin belum memiliki keterampilan untuk mengelola konflik secara efektif. Ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter dan keterampilan sosial di sekolah, sehingga siswa dapat belajar menyelesaikan perbedaan pendapat tanpa bertengkar. Dalam hal ini Peran Orang Tua dan Masyarakat sangat penting dalam mendidik anak-anak mereka tentang empati, toleransi, dan cara berinteraksi dengan teman sebaya. Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Video ini memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Diperlukan kolaborasi yang erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada keselamatan dan kesejahteraan siswa. Membangun budaya yang menghargai dialog dan penyelesaian konflik secara damai adalah langkah penting untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Putri Ayu Bestari -
Nama:Putri Ayu Bestari
Npm:2313053177
Kelas:3F

Berdasarkan analisis video yang berjudul "Mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah" berikut analisisnya yaitu:

Berdasarkan vidio tersebut bahwa Kekerasan di lingkungan sekolah sangatlah miris,terdapat kasus-kasus kekerasan terhadap anak - anak bahkan sampai membuat meninggal,padahal seharusnya di lingkungan sekolah itu sangatlah aman,namun kenyatannya banyak anak-anak melakukan bullying di sekolah.
Contohnya pada SD Negeri di Kebayoran lama,Jakarta yang seharusnya mendapatkan pendidikan yg tentram dan aman tetapi siswa kelas 2 sd tersebut meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya dikarenakan kurang pengawasan dari guru.

Oleh karena itu,kita harus selalu memperhatikan anak- anak ataupun seseorang baik di lingkungan sekolah, masyarakat,dan keluarga,terutama dalam keluarga sebaiknya jangan sampai lepas dalam memantau anak-anak,karena hak dan kewajiban orang tua juga harus memantau bagaimana anak- anak dalam bergaul supaya tidak melakukan kekerasan maupun menjadi korban bullying.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Alvina Elysia Rizky -
Nama: Alvina Elysia Rizky
NPM: 2313053190
Kelas: 3F

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap video yang berjudul "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah", video tersebut menyorotisejumlah kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Lingkungan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk belajar dan berkembang, justru menjadi lokasi terjadinya kekerasan di antara siswa. Beberapa insiden tragis ini bahkan berujung pada kematian.

Salah satu masalah utama yang muncul adalah lemahnya pengawasan di sekolah. Kekerasan terjadi tanpa tindakan pencegahan dari guru atau staf sekolah. Meskipun para pengajar atau staf hadir di lokasi, pengawasan yang dilakukan tidak cukup ketat untuk mengidentifikasi dan menghentikan konflik sebelum berkembang menjadi perkelahian fisik.

Selain itu, usia pelaku dan korban yang sangat muda, sekitar 7-8 tahun untuk kelas 2 SD dan 10-11 tahun untuk kelas 5 SD. Hal tersebut menggambarkan betapa rentannya anak-anak dalam menghadapi konflik. Anak-anak seusia ini belum sepenuhnya memahami dampak serius dari tindakan mereka, sehingga pengawasan dan bimbingan dari pihak sekolah sangat diperlukan.
Kasus-kasus yang terjadi juga menunjukkan adanya indikasi bullying. Misalnya, dalam satu kejadian di Sukabumi, seorang siswa kelas 2 SD meninggal setelah diduga dirundung dan dilempar minuman beku oleh teman-temannya. Hal ini menegaskan pentingnya sekolah dalam membangun budaya anti-bullying serta mendidik anak-anak mengenai cara berinteraksi yang sehat dan saling menghormati.

Di sisi lain, beberapa perkelahian yang terjadi karena masalah sepele, seperti suara bising motor yang mengganggu, menunjukkan kurangnya kemampuan anak-anak untuk mengelola emosi. Ini menyoroti pentingnya pendidikan emosional di sekolah agar anak-anak dapat belajar cara mengontrol emosi mereka dan merespons situasi yang membuat frustrasi secara lebih baik.

Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Sekolah perlu meningkatkan pengawasan, memberikan pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai kedamaian, dan menegakkan kebijakan anti-bullying untuk mencegah kekerasan antar siswa di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Anisa Nur Sabila -
Analisis Video: Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Pancasila
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Video ini menyoroti pentingnya peran Pancasila dalam membangun karakter generasi muda di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki fungsi sentral dalam menjaga moral, etika, dan kesadaran nasional. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, generasi muda diharapkan mampu menghadapi berbagai perubahan tanpa kehilangan jati diri dan karakter bangsa.

Nilai-Nilai Pancasila yang Relevan
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas menjadi landasan moral yang kuat bagi generasi muda. Mereka diajak untuk terus memperkuat iman, menjaga hubungan dengan Tuhan, dan menghormati kebebasan beragama di tengah pluralisme.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Generasi muda diingatkan untuk selalu bersikap adil, beradab, dan menghargai sesama. Penerapan nilai kemanusiaan ini dapat membantu mereka membangun empati dan kesadaran sosial yang tinggi.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Di era digital, media sosial sering kali memicu perpecahan. Oleh karena itu, generasi muda perlu memperkuat rasa persatuan dan cinta tanah air, serta menolak segala bentuk disintegrasi yang dapat merusak keutuhan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Proses pengambilan keputusan secara musyawarah mencerminkan nilai demokrasi yang diusung Pancasila. Generasi muda didorong untuk menghormati perbedaan pendapat dan selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial merupakan prinsip utama dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Generasi muda harus berperan aktif dalam menciptakan kesetaraan dan menghapus ketidakadilan di berbagai sektor.

Tantangan di Era Modern
Video tersebut juga menggarisbawahi beberapa tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, termasuk:

Globalisasi yang memperkenalkan nilai-nilai baru yang sering kali tidak sesuai dengan budaya lokal.
Media Sosial yang menjadi alat penyebaran informasi tetapi juga berpotensi menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks.
Krisis moral yang terjadi karena pengaruh budaya asing dan lemahnya pengawasan terhadap pengajaran moral di beberapa lingkungan.
Solusi dan Langkah-Langkah
Pendidikan Moral Berbasis Pancasila
Pendidikan di sekolah harus lebih menekankan pembentukan karakter berdasarkan Pancasila, baik dalam aspek kognitif maupun afektif. Ini meliputi integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal dan non-formal.

Penggunaan Media Sosial Secara Bijak
Generasi muda diajak untuk memanfaatkan media sosial secara positif, menyebarkan pesan persatuan dan kebangsaan, serta menolak informasi yang mengarah pada perpecahan.

Peran Keluarga dan Lingkungan
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Lingkungan juga harus mendukung pembentukan karakter positif pada generasi muda.

Revitalisasi Gotong Royong
Meningkatkan semangat gotong royong di era modern adalah langkah penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui gotong royong, generasi muda dapat belajar tentang kerja sama, solidaritas, dan tanggung jawab sosial.

Kesimpulan
Video ini menegaskan bahwa Pancasila tetap relevan dalam membangun karakter generasi muda di era modern. Meskipun tantangan globalisasi dan digitalisasi semakin besar, dengan pendidikan yang tepat dan komitmen kuat dari semua pihak, generasi muda Indonesia dapat tetap menjaga identitas nasional dan berperan aktif dalam memajukan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Tia virantika -
Nama : Tia Virantika
kelas : 3F
Npm : 2353053016

Video ini membahas dengan mendalam mengenai kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang berujung pada hilangnya nyawa siswa. Pembahasan dimulai dengan penjelasan tentang bagaimana video kekerasan yang terjadi di sekolah menyebar dan menjadi viral, sehingga menarik perhatian publik dan memicu tindakan tegas dari pihak sekolah. Situasi ini menggambarkan betapa rentannya anak-anak terhadap kekerasan dan bagaimana hak mereka untuk mendapatkan pengawasan yang memadai sering kali terabaikan.

Beberapa kasus spesifik diungkapkan sebagai contoh, termasuk insiden di SD Negeri Kebayoran Lama pada September 2015, di mana seorang siswa kelas 2 meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya. Kasus lainnya terjadi di Sukabumi pada Agustus 2017, di mana seorang siswa kelas 2 juga meninggal akibat kekerasan yang diduga berakar dari perundungan. Kasus ketiga terjadi di Bandung pada November 2017, di mana duel antara dua siswa kelas 5 saat perlombaan senam berujung pada kematian salah satu dari mereka. Semua insiden ini menunjukkan bahwa kekerasan di sekolah dapat terjadi karena masalah yang tampaknya sepele, tetapi dapat berakibat fatal.

Diskusi dalam video kemudian berfokus pada pentingnya pengawasan dari orang tua dan sekolah dalam melindungi anak-anak dari kekerasan. Ditekankan bahwa peran aktif orang tua dan sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Selain itu, pengaruh media sosial juga menjadi sorotan, dengan banyaknya pesan-pesan yang berpotensi memicu perilaku agresif di kalangan anak-anak.

Di akhir video, disebutkan tindakan yang diambil oleh Wali Kota Bogor, yang melakukan inspeksi terhadap praktik jual beli senjata tajam di kalangan pelajar SMP dan SMA. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah kekerasan di sekolah dan menciptakan kesadaran akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh akses yang mudah terhadap senjata tajam oleh anak-anak.

Secara keseluruhan, video ini tidak hanya mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan tentang kekerasan di sekolah, tetapi juga menyerukan perlunya tindakan bersama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Andini Aulia Zahra -
Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169

Kekerasan di lingkungan sekolah, terutama yang melibatkan anak-anak, merupakan isu serius yang telah menciptakan dampak tragis, termasuk hilangnya nyawa. Dalam video tersebut menceritakaan beberapa kasus kekerasan di sekolah yang berujung pada kematian siswa, menyoroti betapa rentannya anak-anak dalam lingkungan yang seharusnya aman.

- Kasus 2015: Seorang siswa kelas 2 SD di Kebayoran Lama meninggal setelah terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya, yang dipicu oleh perdebatan ringan.
- Kasus 2017: Siswa kelas 2 SD di Sukabumi meninggal dunia akibat dirundung dan dilempar minuman beku oleh teman-temannya di halaman sekolah.
- Kasus 2017 lainnya: Duel antara dua siswa kelas 5 SD saat perlombaan Hari Guru di Bandung, yang dipicu oleh gangguan suara motor dari korban.

Kejadian ini tidak hanya menggugah keprihatinan masyarakat, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan dan perlindungan anak di sekolah. Banyak pihak menganggap bahwa insiden semacam ini mencerminkan kegagalan sistem pendidikan dalam memberikan pengawasan yang memadai terhadap perilaku siswa. Para ahli menyatakan bahwa situasi ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih baik dalam menangani konflik di kalangan anak-anak dan memberikan pendidikan karakter yang lebih kuat.

Dari contoh ketiga insiden tersebut mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan dan pendidikan karakter di sekolah. Setiap pihak, mulai dari orang tua hingga pendidik, memiliki peran penting dalam mencegah kekerasan dan memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan positif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
NPM :2313053191
Kelas : 3F

Judul video: Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah
Pencipta: CNN Indonesia

Video mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah, membahas banyak kasus kekerasan di lingkungan sekolah dan menciptakan kekhawatiran mendalam mengenai keselamatan anak-anak. Kasus-kasus tragis yang terjadi, seperti kematian siswa akibat perkelahian yang tidak terawasi, menunjukkan bahwa lingkungan yang seharusnya menjadi tempat aman untuk belajar dan berkembang malah menjadi sumber ancaman. Kurangnya pengawasan dari guru atau dari pihak sekolah memperburuk situasi, membuat anak-anak rentan terhadap kekerasan yang dapat berakibat fatal.

Dalam video ini juga mencatat fenomena yang lebih luas, seperti perdagangan senjata tajam di kalangan anak-anak dan dampak negatif dari media sosial. Anak-anak yang seharusnya dilindungi oleh orang tua dan sistem pendidikan, malah terpapar pada pengaruh yang merugikan dan perilaku kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya berkaitan dengan individu, tetapi juga sistemik, memerlukan perhatian dari semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Minindak lanjuti dari kasus-kasus yang sudah ada harus melibatkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan anak di sekolah. Pihak sekolah dan dinas pendidikan perlu mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat dalam hal pengawasan, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Selain itu, edukasi mengenai nilai-nilai moral dan sosial harus diperkuat, serta penanganan isu-isu kekerasan harus dilakukan secara holistik, melibatkan psikolog, konselor, dan orang tua. Dengan cara ini, diharapkan lingkungan sekolah bisa kembali menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang tanpa takut akan kekerasan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Sindi Novitasari -
Nama : Sindi Novitasari
Npm : 2313053185
Kelas 3f

Kejadian kekerasan di sekolah, terutama yang melibatkan anak-anak usia SD, adalah hal yang sangat memprihatinkan. Perkelahian mulut yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik justru berujung pada kekerasan fisik yang fatal. Ini menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan emosi dan penyelesaian konflik pada anak-anak. Kejadian kekerasan di lingkungan sekolah menunjukkan bahwa lingkungan yang seharusnya menjadi tempat belajar yang aman justru menjadi tempat terjadinya tindakan kekerasan.

Untuk mengatasi tindakan kekerasan yang terjadi di dilingkungan sekolah, pihak sekolah perlu memperkuat pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan kedamaian. Serta, adanya contoh yang baik dari orang tua siswa dengan menunjukkan sikap yang santun, toleran, dan tidak mudah marah. Orang tua perlu berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak untuk memahami perasaan dan pikiran mereka.

Selain itu, penting juga untuk memberikan dukungan bagi korban kekerasan. Korban kekerasan perlu mendapatkan bantuan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialaminya. Sekolah dan orang tua perlu bekerja sama untuk memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Melita Amanda -
Nama:Melita Amanda
Npm:2353053015
Kelas:3F

Indentitas Video

1.) Judul : Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah
2.) Pembuat : CNN Indonesia

Pada video tersebut membahas mengenai kekerasan dilingkungan sekolah. Banyak kasus kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah, bagaimana lingkungan yang seharusnya menjadi tempat kedua anak-anak bisa mendapatkan pendidikan juga perlindungan justru menyebabkan korban jiwa. Kita harus mencoba menelusuri dan juga mengetahui sebab penyebab dan bagaimana akhirnya sekolah bisa lepas memantau mereka. Orang tua juga memiliki hak dan kewajiban untuk terus mengawasi dan memantau yang dilakukan oleh anak.

Kesimpulan

Kesimpulan video ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman melalui pengawasan yang lebih ketat, investigasi penyebab kekerasan, dan kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi dan melindungi anak-anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Rava Amelia Rosali -
Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170
Kelas : 3F

Video dengan judul “Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah” membahas terkait kasus penganiayaan di lingkungan sekolah yang semakin mengkhawatirkan, dengan berbagai insiden tragis yang melibatkan anak-anak, seperti yang terjadi di Jakarta Selatan pada September 2015, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal setelah berkelahi dengan teman sekelasnya akibat kurangnya pengawasan guru. Kasus serupa juga terjadi di Sukabumi pada Agustus 2017, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, dengan autopsy menunjukkan memar akibat perundungan. Di Bandung pada November 2017, duel antara siswa kelas 5 SD terjadi saat perlombaan senam hari guru, meskipun banyak guru hadir, namun perkelahian ini tidak terpantau dan berakhir dengan adanya korban jiwa. Faktor utama dari insiden-insiden ini adalah kurangnya pengawasan yang memadai dari pihak sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak. Selain itu, pesan-pesan media sosial yang belum sepenuhnya dipahami oleh anak-anak dan kebijakan sekolah yang tidak tegas dalam menangani kekerasan juga berkontribusi terhadap masalah ini. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk meningkatkan pengawasan dengan lebih banyak guru atau petugas keamanan, serta menerapkan pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai empati dan komunikasi efektif. Koordinasi yang baik antara sekolah dan orang tua juga diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan bimbingan yang tepat, sementara pemerintah harus memberikan kebijakan kriminal yang tegas terhadap pelaku kekerasan untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung bagi semua siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Linda Sukmawati -
Nama: Linda Sukmawati
NPM: 2313053166
Kelas: 3F

Video ini membahas tentang kasus kekerasan di sekolah dasar, seperti perkelahian yang berujung kematian, perundungan dengan pelemparan benda, dan perkelahian verbal, merupakan masalah serius yang harus diatasi. Kekerasan di sekolah bisa berupa fisik, verbal, psikologis, dan seksual.

Penyebabnya beragam, mulai dari faktor individu seperti perkembangan emosional yang belum stabil, kurangnya empati, dan pengaruh negatif dari lingkungan, hingga faktor lingkungan seperti kurangnya pengawasan, budaya kekerasan di sekolah, dan ketidakadilan.

Kekerasan berdampak buruk bagi korban, baik fisik maupun mental, dan dapat mengganggu prestasi belajar serta hubungan sosial mereka.

contoh kekerasan di lingkungan sekolah yang masih terjadi di Indonesia adalah
1. Siswa kelas 2 SD Negeri di Kebayoran lama, Jakarta, meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya di lingkungan sekolah yang diduga penyebabnya adalah perkelahian mulut
2. Siswa kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, diduga penyebabnya adalah perundungan dan dilempari minuman beku
3. Duel antara 2 siswa kelas 5 SD di SD Negeri, Kabupaten Bandung, saat perlombaan senam hari guru, diduga penyebabnya adalah pelaku terganggu korban yang menyalakan motor bising

Untuk mencegah dan menangani kekerasan di sekolah, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Pendidikan karakter, edukasi tentang kekerasan, pengawasan yang ketat, komunikasi yang terbuka, dan dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat sangat penting. Sekolah juga harus memiliki program dan kebijakan yang jelas untuk mencegah dan menangani kekerasan, serta memberikan bantuan kepada korban.

Kekerasan di sekolah adalah masalah kompleks yang membutuhkan penanganan multidimensi. Upaya bersama dari semua pihak sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi semua anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Ainawa Hasna Haura -
Nama : Ainawa hasna haura
NPM : 2313053172
Kelas : 3F

Hasil analisis video berjudul "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah" yang diunggah pada kanal Youtube CNN Indonesia.

Beredar video yang memaparkan kejadian tragis yang terjadi di lingkungan sekolah, di mana seorang anak kehilangan nyawanya akibat kekerasan fisik yang dilakukan oleh teman sebayanya. Kasus ini memperlihatkan kelemahan pengawasan dari pihak sekolah dan menjadi perhatian besar bagi dunia pendidikan. Hak anak untuk mendapatkan pengawasan dan perlindungan di lingkungan sekolah pun terabaikan.
Rentetan peristiwa ini tidak hanya terjadi sekali, melainkan berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, di mana sejumlah kasus penganiayaan antar siswa berujung pada kematian. Beberapa kasus yang dicatat, seperti insiden pada September 2015 di SD Negeri Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga kasus di Sukabumi pada Agustus 2017, dan Bandung pada November 2017, memperlihatkan pola kekerasan yang serupa, yaitu pertikaian antar siswa yang tidak terpantau dengan baik oleh pihak sekolah.
Terkait kekerasan di kalangan siswa, ada dugaan bahwa banyak faktor yang berperan, termasuk pengaruh negatif dari media sosial dan minimnya pengawasan orang dewasa. Di beberapa kasus, korban sering dirundung atau dibully sebelum perkelahian terjadi. Isu ini juga diperparah dengan maraknya jual beli senjata tajam di kalangan pelajar.

Kasus-kasus kekerasan yang berulang menunjukkan bahwa sistem pengawasan di sekolah perlu ditingkatkan. Pihak sekolah harus lebih proaktif dalam memantau interaksi antar siswa dan menciptakan lingkungan yang aman. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dan rasa aman di sekolah. Ketika hak ini diabaikan, hal tersebut tidak hanya berdampak pada individu yang menjadi korban, tetapi juga menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi pembelajaran. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus mengembangkan kebijakan yang lebih tegas untuk menangani kekerasan di sekolah. Ini termasuk memberikan sanksi yang jelas bagi pelaku kekerasan dan memberikan dukungan bagi korban untuk pulih dari trauma.

Untuk mencegah terulangnya kasus-kasus tragis ini, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah agar anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Sekolah harus meningkatkan pengawasan dan pendidikan moral, sementara orang tua juga harus berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan bimbingan kepada anak-anak mereka. Pemerintah perlu memberlakukan regulasi yang lebih ketat, termasuk pengawasan peredaran senjata tajam, untuk melindungi generasi muda dari kekerasan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Auren Wang -
Nama = Auren Wang
NPM = 2313053184
Kelas = 3F

Dalam video tersebut mencitakan bahwa terdapat rekaman video yang tersebar dimana hanya karena hal yang di pandang biasa dapat merenggut nyawa seorang anak di tangan temannya sendiri. Ironisnya, hal seperti ini justru terjadi di lingkungan sekolah dan hak anak untuk mendapatkan pengawasan pun terabaikan. Dalam video tersebut, diberikan beberapa data dimana terdapat anak usia di bawah umur yang terlibat perkelahian hanya karena masalah kecil, bahkan sampai kehilangan nyawa.

Memperhatikan dari kejadian tersebut bahwa hal ini dapat terjadi kurangnya pengawasan dari guru ataupun orang tua kepada anak usia di bawah umur. Pada dasarnya, anak-ankak cenderung masih mencari jati diri guna menyelidiki eksistensi dari filosofi yang mereka miliki sehingga peran orang tua maupun guru daam membimbing mereka sangatlah diperlukan agar anak tersebut dapat terus bertumbuh tanpa adanya degradasi terhadap moralitas, khususnya dijaman modern ini.

Tidak hanya anak-anak, moralitas pada orang dewasa juga perlu dijadikan sebagai acuan terhadap penyebab menurunnya moraltas anak sebab anak-anak akan cenderung mengikuti jati diri yang dimiliki orang dewasa, baik itu positif maupun negatif. Momen ini mendorong kita sebagai calon guru agar mau mengembangkan dan mengajarkan nilai moralitas serta konsisten untuk menjaga aupun menerapkanya pada diri sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by FERISKA LISTY -
Nama : Feriska Listy
Npm : 2353053014
Kelas : 3F

Analisis dari video youtube yang berjudul Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah:
Pada video "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah" di channel YouTube CNN Indonesia menampilkan aksi kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Analisis dari video tersebut:

1). Isu Utama: Video tersebut membahas tentang kekerasan yang terjadi di sekolah, yang merupakan masalah serius dalam pendidikan.
2). Konten: Konten video menunjukkan aksi fisik seperti tendangan dan pukulan yang dialami oleh korban, serta reaksi dari pihak sekolah dan masyarakat.
3). Reaksi Masyarakat: Masyarakat diwawancarai dalam video untuk memberikan pendapat mereka tentang kekerasan di sekolah dan bagaimana cara mengatasi masalah ini.
4). Pencegahan dan Penanganan: Video juga membahas tentang strategi pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah, termasuk pelibatan guru, orang tua, dan pihak sekolah.

Maka dari video ini tidak hanya menampilkan kekerasan yang terjadi di sekolah saja tetapi juga memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nazera Fransisca -
Nama : Nazera Fransisca Dewi
NPM : 2313053182
Kelas : 3F

Analisis video yang berjudul Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Pada video tersebut kita melihat banyak terjadi kasus fatal di kalangan anak SD yang korban dan pelaku masih di bawah umur itu terjadi pada tahun 2015-2017, hanya karena hal sepele nyawa seorang anak bisa hilang di tangan temannya sendiri yang lebih miris hal seperti ini justru terjadi di lingkungan sekolah sendiri hak anak untuk mendapatkan pengawasan pun terabaikan kita dapat melihat bagaimana lingkungan yang seharusnya menjadi tempat kedua anak-anak itu bisa mendapatkan pendidikan juga perlindungan justru menyebabkan korban jiwa.

Permasalah yang terjadi
1. Perkelahian mulut
2. Dirundung atau dibully oleh teman
3. 2 siswa SD duel karena pelaku terganggu korban menyalakan motor bising

Hal ini tentunya sangat miris untuk kalangan anak SD, jadi kita harus mengetahui sebab penyebab dari apa yang terjadi sehingga sekolah bisa lepas dari pengawasan karena mereka masih dibawah umur yang sangat memerlukan perhatian yang lebih dan itu juga tidak lepas dari kewajiban orang tua di rumah untuk membimbing anak mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by RATNA AYU ANTIKA PURI -
Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Dari hasil analisis saya video tersebut membahas tentang kasus-kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang mengakibatkan korban jiwa, terutama yang terjadi di sekolah dasar (SD). Beberapa contoh yang diangkat dalam video termasuk insiden pada tahun 2015 dan 2017, di mana anak-anak SD terlibat dalam perkelahian yang berujung pada kematian.

Dari kronologi yang disampaikan, terlihat bahwa kurangnya pengawasan dari pihak sekolah menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kekerasan ini. Anak-anak yang masih sangat muda, kelas 2 SD (sekitar usia 7-8 tahun), berkelahi di lingkungan sekolah tanpa intervensi dari guru atau pengawas. Dalam beberapa kasus, perkelahian dimulai dari hal-hal kecil, seperti perselisihan mulut atau masalah sepele, namun berakhir tragis karena kekerasan fisik yang terjadi tanpa ada kontrol.

Video tersebut juga menggarisbawahi bahwa insiden-insiden kekerasan ini tidak hanya terjadi karena perilaku anak-anak yang masih belum matang, tetapi juga karena kurangnya tanggung jawab dari pihak sekolah dan keluarga. Dalam beberapa kasus, pihak keluarga korban menolak untuk membawa masalah ini ke jalur hukum dan lebih memilih jalan damai, meskipun peristiwa tersebut melibatkan kehilangan nyawa.

Video ini menunjukkan bahwa kekerasan di sekolah, terutama pada anak-anak di bawah umur, sangat memprihatinkan. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk belajar dan mendapatkan perlindungan justru menjadi tempat di mana kekerasan bisa terjadi. Hal ini membuktikan pentingnya peran pengawasan dan pendidikan karakter di sekolah menjadi, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Desti Rahmawati -
NAMA : DESTI RAHMAWATI
NPM : 2313053176
SEMESTER/KELAS : 3/F

Video tersebut mengungkap fakta mengerikan tentang kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, khususnya di kalangan anak-anak. Beberapa kasus yang diangkat dalam video menunjukkan bahwa anak-anak menjadi korban kekerasan dari teman sebayanya, bahkan hingga berujung pada kematian.

Salah satu kasus yang dipaparkan terjadi pada September 2015, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya. Perkelahian yang awalnya dipicu oleh pertengkaran mulut, berujung pada kekerasan fisik yang mematikan. Kejadian ini menyadarkan kita tentang betapa pentingnya pengawasan dari guru dan pihak sekolah untuk mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.

Tahun 2017 mencatat beberapa kasus serupa. Seorang siswa kelas 2 SD lainnya meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah. Dugaan awal menunjukkan bahwa korban di-bully dan dilempar minuman beku oleh teman-temannya. Kasus ini menunjukkan bahwa kekerasan di kalangan anak-anak bisa sangat brutal dan berakibat fatal.

Tragedi lain terjadi pada bulan November 2017, di mana dua siswa kelas 5 SD terlibat duel saat perlombaan senam hari guru. Meskipun ada banyak guru di sana, perkelahian ini tidak terpantau dan berujung pada kematian salah satu siswa. Kejadian ini menunjukkan bahwa pengawasan dari pihak sekolah tidak selalu efektif dalam mencegah kekerasan, dan bahwa ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengatasi masalah ini.

Video ini juga membahas tentang akses anak-anak terhadap senjata tajam. Walikota Bogor beberapa waktu lalu mengungkapkan kekhawatirannya tentang jual beli senjata tajam di kalangan anak SMP dan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sekitar anak-anak juga berperan penting dalam memicu kekerasan.

Video ini menyimpulkan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Penting bagi orang tua, guru, dan pihak sekolah untuk bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak. Video ini juga mengingatkan kita bahwa anak-anak masih dalam tahap perkembangan dan membutuhkan bimbingan dan perlindungan dari orang dewasa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Aulia meitha Yurizqi azzahra -
Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM: 2313053186
Kelas: 3F

Dari vidio dapat dilihat kasus kekerasan di kalangan anak-anak, terutama di lingkungan sekolah, menunjukkan masalah serius dalam pengawasan dan pendidikan moral di sekolah. Meskipun sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak, insiden-insiden ini memperlihatkan adanya celah dalam pengawasan dan penanganan konflik di antara siswa. Kurangnya pengawasan guru, seperti yang terlihat pada kasus di Bandung, di mana meskipun ada banyak guru, perkelahian antara siswa tetap terjadi tanpa diketahui, memperlihatkan lemahnya perhatian terhadap situasi-situasi yang bisa berkembang menjadi kekerasan.

Selain itu, faktor lain yang mungkin turut memengaruhi adalah paparan anak-anak terhadap media sosial dan informasi yang belum sesuai dengan usia mereka. Hal ini menambah kompleksitas masalah kekerasan di kalangan anak-anak, di mana mereka dapat terpengaruh oleh konten yang tidak pantas. Contoh lainnya adalah maraknya peredaran senjata tajam di kalangan anak SMP dan SMA di Bogor, yang menunjukkan bahwa pengaruh luar juga berperan dalam perilaku anak.

Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan di sekolah, pendidikan moral yang lebih kuat, serta perlunya kerja sama antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam melindungi anak-anak dari kekerasan dan pengaruh negatif yang dapat membahayakan mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Me Sa -
Nama : Mesa
Npm : 2313053174
Kelas : 3f

analisis video " Mirisnya kekerasan dilingkungan sekolah "

Dari video tersebut dapat saya analisis bahwa video tersebut menunjukkan adanya masalah yang serius terkait kekerasan di lingkungan sekolah dasar. telah terjadi beberapa kasus pada tahun tahun belakangan ini tentu saja penyebab dari kasus ini yakni perkelahian dan perundungan terhadap anak. bagai mana cara kita dapat mengatasi masalah tersebut ? ya, tentu saja kita memerlukan sebuah pendekatan yang dapat melibatkan dari berbagai pihak tserta kota juga harus melibatkan peran orang tua untuk mengatasi kasus kasus ini.layanan bimbingan konseling itu sangat penting diterapkan disekolah sekolah, evaluasi serta pemantauan berkala untuk memastikan strategi yang telah digunakan di sekolah tersebut apakah sudah terlaksana dengan benar agar terciptanya lingkungan yang positif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Masra Mita -
Nama: Masramita
NPM: 2313053192
Kelas: 3F

Analisis Video YouTube berjudul "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah" yang menyebabkan seorang anak meninggal adalah sebuah refleksi yang menyedihkan tentang realitas kekerasan di lingkungan sekolah yang masih terjadi di Indonesia. Video ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli dan serius dalam mengatasi masalah ini, baik guru ataupun orang tua perlu mengatasi masalah ini.

Kekerasan di sekolah adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan serius. Dalam video menunjukkan bahwa kekerasan di sekolah bukan hanya sekadar perkelahian kecil, namun bisa berujung pada kematian, sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan pemerintah.

Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi kekerasan di sekolah. Mereka harus memberikan pendidikan karakter dan mengajarkan anak-anak untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang baik supaya masalah kekerasan disekolah tidak terjadi lagi.
Pemerintah juga harus membuat kebijakan yang tegas untuk mencegah dan menangani kekerasan di sekolah. Peningkatan pengawasan di sekolah, program edukasi anti kekerasan, dan penerapan sanksi yang tegas bagi pelaku kekerasan, seperti melakukan skors, memberikan hukuman yang jera kepada pelaku supaya benar-benar tidak mengulangi nya lagi.
Memberikan dukungan kepada korban kekerasan. Korban kekerasan membutuhkan bantuan psikologis dan pendampingan untuk mengatasi trauma yang dialami.

Kekerasan di lingkungan sekolah adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius. Kita sebagai pendidikan maupun orangtua harus menjadi peran utama yang berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi masalah disekolah seperti kekerasan, bullying, dan hal-hal yang memicu pertengkaran/kekerasan agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by WINI JIHAN FIRLIANI 2313053178 -
Nama: Wini Jihan Firliani
NPM: 2313053178
Kelas: 3F

Berdasarkan analisis saya terhadap video "Mirisnya kekerasan di lingkungan Sekolah", di dalamnya terdapat kasus penganiayaan di sekolah. Seperti yang ditunjukkan dalam video viral, beberapa kasus tragis di mana anak-anak meninggal karena perkelahian di sekolah. Setelah saya cermati, pendidikan nilai dan moral anak itu sangat penting dan tidak hanya cukup diajarkan oleh guru di sekolah namun juga harus ada bimbingan dari orang tua. Karena waktu anak lebih banyak di rumah atau lebih banyak bersama orang tuanya sehingga orang tuanya itulah yang tahu dan dapat membangun karakter dari anak tersebut. Karena peserta didik di sekolah itu banyak sehingga guru tidak bisa lebih intens untuk memantau anak didiknya sementara orang tua hanya mendidik satu atau beberapa anaknya yang bisa lebih dalam atau Intens dalam mendidik anak-anaknya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Lutfiatun Nisa -
Nama: Lutfiatun Nisa
Npm:2313053175
Kelas: 3F

Video diatas membahas fenomena kekerasan di lingkungan sekolah yang melibatkan anak-anak, baik di tingkat SD maupun SMP, yang seringkali berujung pada korban jiwa. Beberapa contoh kasus yang terjadi di berbagai daerah, seperti Jakarta Selatan, Sukabumi, dan Bandung, diangkat untuk menggambarkan betapa kekerasan fisik antar siswa sering terjadi karena alasan sepele, seperti perkelahian mulut atau gangguan kecil. Teks juga menyoroti masalah kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, serta faktor-faktor eksternal seperti pengaruh media sosial dan akses mudah ke senjata tajam. Tindakan dari pihak berwenang, seperti wali kota Bogor yang menyidak jual-beli senjata tajam di kalangan pelajar, disinggung sebagai langkah untuk menangani situasi ini. Ada penekanan pada pentingnya peran guru, sekolah, dan orang tua dalam menjaga keselamatan dan pengawasan terhadap anak-anak di lingkungan pendidikan.

Analisis:
1. Kekerasan di Lingkungan Sekolah: Video menyoroti bahwa kekerasan di sekolah sering terjadi bahkan di usia yang sangat muda, seperti pada siswa kelas 2 SD. Ini menunjukkan bahwa anak-anak berada dalam situasi rentan di mana konflik kecil dapat berkembang menjadi tindakan fisik yang berbahaya, yang sering kali berakhir tragis. Seringkali, alasan di balik kekerasan ini tampak sepele, tetapi dampaknya bisa sangat serius.

2. Kurangnya Pengawasan: Salah satu poin utama yang ditekankan adalah kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Meskipun ada guru dan petugas sekolah, beberapa kejadian kekerasan terjadi tanpa intervensi dari pihak sekolah hingga terlambat. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengawasan dan tanggung jawab di sekolah, yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa.

3. Pengaruh Media Sosial dan Akses Senjata Tajam: di dalam video juga menyebutkan peran media sosial dalam mempengaruhi perilaku anak-anak dan remaja. Selain itu, adanya laporan tentang anak-anak yang memiliki akses ke senjata tajam menjadi perhatian serius, terutama karena senjata-senjata ini tidak pantas dimiliki oleh siswa yang masih di bawah umur. Ini menunjukkan bagaimana akses informasi yang tidak tepat dan kurangnya kontrol dari orang tua dapat memperburuk situasi.

4. Peran Orang Tua dan Guru: divideo menekankan bahwa tanggung jawab tidak hanya berada di tangan sekolah atau guru, tetapi juga pada orang tua. Terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Hal ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah dan keluarga dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.

5. Pendekatan Hukum dan Binaan: Ada penyebutan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kekerasan ini seringkali masih di bawah umur, dan dengan demikian diperlakukan di bawah hukum perlindungan anak. Di beberapa kasus, seperti di Bandung, pelaku mendapatkan bimbingan di Pusat Perlindungan Anak (PPA) karena pelaku juga mengalami trauma atau depresi. Ini menunjukkan bahwa pendekatan penanganan kekerasan oleh anak tidak hanya bisa dilakukan melalui hukuman, tetapi juga melalui rehabilitasi psikologis.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah mengungkap betapa gentingnya situasi kekerasan yang terjadi di sekolah, yang melibatkan anak-anak sebagai korban dan pelaku. Kegagalan dalam pengawasan, pengaruh negatif dari lingkungan eksternal seperti media sosial, dan akses ke senjata tajam memperburuk situasi. Ada kebutuhan mendesak untuk peningkatan pengawasan di sekolah, pendidikan moral yang lebih baik, dan keterlibatan lebih aktif dari orang tua untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut.