Forum Analisis Jurnal-2

Forum Analisis Jurnal-2

Forum Analisis Jurnal-2

Number of replies: 37

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

selly meita safira གིས-
Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

Analisis Jurnal: "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" yang ditulis oleh H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pembinaan nilai moral dan akhlak pada generasi muda Indonesia.

Jurnal ini mengawali dengan menggambarkan tantangan kehidupan modern yang dihadapi remaja, seperti kenakalan, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menekankan bahwa kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua berkontribusi terhadap masalah-masalah ini. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk fokus pada aspek afektif dan moral.

Penulis menyoroti bahwa keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter anak. Dalam konteks ini, nilai-nilai keimanan dan akhlak harus ditanamkan sejak dini. Pendidikan formal juga berperan penting, tetapi harus didukung oleh pendidikan informal di keluarga. Pentingnya keteladanan dari orang tua dan tokoh masyarakat ditekankan, karena mereka menjadi panutan bagi remaja.

Jurnal ini juga membahas tentang nilai-nilai hubungan antar manusia yang harus dibangun atas dasar saling menghargai dan percaya. Dalam konteks Indonesia yang multikultural, penulis menekankan pentingnya multikulturalisme sebagai ideologi yang mendukung keberagaman, bukan monokulturalisme yang cenderung menekankan homogenitas.

Pendidikan moral dalam konteks Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Penulis menggarisbawahi bahwa pendidikan moral tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan akhlak peserta didik. Ada perbedaan dalam pendekatan pendidikan moral antara Indonesia dan negara-negara Barat, di mana Indonesia lebih menekankan pada nilai-nilai dan moralitas.

Penulis merekomendasikan pembinaan yang sistematis melalui institusi pendidikan formal dan non-formal, serta peran aktif masyarakat. Pendekatan yang komunikatif dan penuh nilai sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa pembinaan nilai moral dan akhlak di kalangan remaja adalah tanggung jawab bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan harus dilakukan secara terintegrasi untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

DAFFA RISWADI གིས-
Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165
Kelas: 3F

Analisis Jurnal II

1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja
Tahun Terbit : 2010
Penulis : H. Wanto Rivaie
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humoniora
Kata Kunci : Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia

2. Abstrak
Pada bagian abstrak ini, dalam suasana kehidupan dewasa yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia.

3. Pendahuluan
Kasih sayang merupakan sifat luhur Tuhan YME. Secara ideal, sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan-Nya. Atas dasar asumsi itu, muncul persoalan, bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah. Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orangtua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita.

4. Pembahasan
Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai hubungan antar manusia seyogyanya seperti tersebut pada soal ini, dan untuk menjawabnya, terkait dengan kedudukan manusia sebagai makhluk Sosial, dan sekaligus sebagai makhluk individual.

a). Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa

Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. pentingnya peran penting keluarga dalam membina manusia yang tidak berdaya dari usia kandungan sampai usia dewasa. Di dalam keluarga mulai ditanamkan nilai-nilai keimanan, nilai-nilai, dan etika pergaulan.

b). Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern

Pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern.

c). Penciptaan Suasana Yang Kondusif, Aktif, Efektif, Komunikatif, Penuh Nilai Kreatif Dan Bertanggung Jawab

Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Komunikasi menunjukan kebersamaan, pertemanan, dan keadilan, berbagi dengan yang lain. Suasana pendidikan yang kondusif perlu didasari komunikasi yang penuh
nilai.

d). Peranan Strategis Pendidikan Agama dalam Pembentukan Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis

Inti dari cita-cita pluralisme, tidak bisa lepas dari bingkai keluargaan, adalah sebuah masyarakat sipil demokratis, adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat yang menjamin kelancaran produktifitas warga masyarakat, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.

e). Faktor-Faktor Personal Yang
Mempengaruhi Tindakan Manusia

Ada dua macam pendekatan dalam pembentukan prilaku manusia. Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).

F). Menginternalisasikan Nilai Pancasila, Membina Jatidiri Berwawasan Nasional
Jatidiri menurut Prof. Nursid. S., (2005, 151) jatidiri berarti jadilah diri sendiri yang berakhlakul karimah, beretos kerja tinggi dan cerdas menghadapi kehidupan hari ini, mendatang mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat baik lokal, nasional, regional dan dunia. Upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak usia dini, yang dimulai dari kelompok primer yaitu lingkungan keluarga, sampai dengan lingkungan yang lebih luas/kelompok sekunder yaitu lingkungan tetangga, teman sebaya (peer group), lembaga pendidikan formal dan pendidikan non formal.

5. Penutup
Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Wilda Tajkia གིས-
Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163
Kelas: 3F


A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora
2. Volume : 1
3. Nomor : 1
4. Halaman : 90-100
5. Tahun Penerbit: April 2010
6. Judul Jurnal : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja
7. Nama Penulis : H. Wanto Rifaie

B. Abstrak Jurnal
Bagian abstrak jurnal tersebut membahas tentang pentingnya upaya orang tua dalam membina anak di keluarga dengan kasih sayang untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Abstrak juga mencatat bahwa kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kenakalan remaja dan penggunaan narkoba. Oleh karena itu, pendidikan perlu difokuskan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

C. Pendahuluan Jurnal
Bagian pendahuluan jurnal tersebut membahas tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pengetahuan, nilai moral, dan keterampilan dalam membentuk jati diri individu di masyarakat yang terus berubah. Tujuan dari upaya ini adalah agar manusia tetap menjadi makhluk yang bermoral dan tidak bertransformasi menjadi makhluk yang tidak bermoral. Pendahuluan juga menekankan peran pendidik dalam membangun kepribadian seseorang yang memiliki jati diri yang khas. Pendidik diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral yang kuat dan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman.

D. Hasil dan Pembahasan
Bagian inti dari jurnal tersebut membahas tentang pentingnya faktor personal dalam interaksi sosial dan perilaku individu, dengan penekanan pada pengaruh instink, motif, dan kepribadian. Terdapat dua aspek utama yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu aspek biologis yang mencakup kebutuhan dasar dan aspek sosiopsikologis yang melibatkan komponen afektif, kognitif, dan koaktif.
 
Jurnal ini juga menjelaskan motif sosiogenesis yang mencakup keinginan untuk pengalaman baru, pengakuan, dan rasa aman, serta membahas berbagai teori psikologi seperti psikoanalisis Freud, teori behaviorisme, dan belajar sosial Bandura. Penulis menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jati diri dan moral sosial budaya di kalangan remaja, yang merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Selain itu, jurnal ini menyoroti peran pendidikan dalam membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Penulis menggarisbawahi bahwa kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat menyebabkan kenakalan remaja dan masalah sosial lainnya, sehingga pendidikan yang menekankan aspek afektif dan perilaku luhur sangat diperlukan.

Melalui kisah inspiratif, penulis menunjukkan nilai-nilai moral seperti saling membantu dan menghargai, serta menekankan pentingnya hubungan interpersonal yang saling menghargai di antara warga bangsa. Jurnal ini menyerukan perlunya kerja sama antara orang tua, guru, dan tokoh masyarakat dalam membentuk jati diri remaja yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam pendidikan untuk membangun kepercayaan dan harga diri peserta didik. Secara keseluruhan, penulis menekankan perlunya upaya bersama dari semua lapisan masyarakat untuk membangun generasi muda yang memiliki nilai moral dan sosial budaya yang kuat.

E. Penutup
Bagian penutup jurnal tersebut membahas tentang tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja. Penutup menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan, yang dikenal sebagai Tri Pusat Pendidikan, untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Jurnal ini menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja, yang dikenal sebagai Tri Pusat Pendidikan.
  2. Jurnal ini membahas tentang pengembangan karakter melalui pendidikan yang mencakup aspek moral dan sosial, serta pentingnya menciptakan suasana yang kondusif dalam pendidikan.
  3. Jurnal ini mengaitkan pembentukan jati diri dan moral sosial budaya dengan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan landasan kehidupan beragama dan sosial di Indonesia.
  4. Jurnal ini menyertakan berbagai teori psikologi yang relevan, seperti psikoanalisis dan teori belajar sosial, untuk mendukung argumen tentang pengaruh faktor personal dalam perilaku individu.
  5. Jurnal ini menekankan perlunya pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan perilaku luhur untuk membina generasi yang bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Rahmah Dwi Asri གིས-
Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 2313053164
Kelas : 3F

Judul: Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja
Penulis: H. Wanto Rivaie
Sumber: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol. 1, No. 1, April 2010

Abstrak jurnal ini menyoroti peran penting orang tua dalam membina anak dengan kasih sayang untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Dalam keadaan saat ini, banyak remaja menghadapi tantangan seperti kenakalan, tawuran, dan narkoba. Jurnal ini menekankan perlunya pendidikan yang berfokus pada aspek afektif dan perilaku luhur guna mengatasi masalah tersebut.
Penulis membuka dengan menekankan pentingnya kasih sayang orang tua dalam membentuk karakter anak. Penekanan pada ayat-ayat Al-Qur'an memperkuat bahwa dalam keluarga, hubungan antara suami-istri serta orang tua-anak merupakan fondasi dalam membangun generasi yang bertanggung jawab. Tantangan sosial, seperti kenakalan remaja, dipandang sebagai hasil dari kelangkaan sentuhan kasih sayang di lingkungan keluarga.
Teori yang digunakan mengacu pada ajaran agama dan norma sosial budaya yang berakar pada Pancasila. Penulis mengutip berbagai pandangan tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara, Sofyan Sauri, dan Nursid Sumaatmadja yang menekankan pentingnya pembentukan kepribadian melalui pendidikan moral, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu, jurnal ini juga menggunakan teori psikologis dan sosiologis untuk memahami pembentukan perilaku manusia.
Tujuan utama jurnal ini adalah untuk membahas cara membina nilai moral sosial budaya di kalangan remaja Indonesia. Penulis berharap dengan pembinaan yang tepat, generasi muda akan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi serta akhlak mulia yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Jurnal ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan pendekatan pada tinjauan pustaka dan penggunaan contoh-contoh kasus untuk mendukung argumen. Metode yang digunakan lebih berfokus pada pemaparan teoritis tanpa adanya data kuantitatif atau penelitian lapangan.
Penulis menekankan bahwa keluarga memainkan peran utama dalam pembinaan nilai moral, dengan sekolah dan masyarakat sebagai pendukung. Namun, sinergi di antara ketiga elemen ini masih belum optimal, sehingga banyak remaja yang terjebak dalam perilaku negatif. Penulis juga menyampaikan pentingnya pendidikan agama sebagai landasan moral yang kuat dalam masyarakat yang pluralistis. Selain itu, jurnal ini menguraikan bahwa hubungan sosial yang baik di masyarakat harus didasarkan pada kepercayaan dan penghargaan antarindividu.
Jurnal ini menyimpulkan bahwa pembinaan nilai moral sosial budaya pada remaja memerlukan kerja sama yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sinergi yang kuat di antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut sangat diperlukan untuk membentuk generasi yang bermoral dan berbudaya Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama.
Kelebihan dari jurnal ini adalah pemaparannya yang mendalam mengenai peran penting keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pembinaan nilai moral pada remaja, serta penggunaan landasan teori yang kuat dari perspektif agama dan nilai-nilai Pancasila. Jurnal ini juga relevan dengan kondisi sosial saat ini, khususnya dalam menghadapi krisis moral remaja seperti kenakalan dan penggunaan narkoba. Namun, jurnal ini memiliki kelemahan karena tidak menyertakan data empiris atau penelitian lapangan untuk mendukung argumen yang diajukan. Selain itu, metode yang digunakan cenderung deskriptif kualitatif, sehingga kurang memberikan pandangan objektif melalui data kuantitatif dan tidak menyertakan evaluasi yang mendalam terhadap penerapan pembinaan moral di lingkungan yang berbeda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Wulan Zahara Arrum Rizki གིས-
NAMA : WULAN ZAHARA ARRUM RIZKI
NPM : 2313053188
KELAS : 3F

Berdasarkan jurnal "Membina nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan remaja" dapat di simpulkan bahwa dalam kondisi masyarakat Indonesia saat ini, sangat memprihatinkan jika hubungan antarmanusia yang ada tidak berfungsi secara maksimal. Misalnya, kemiskinan yang semakin meningkat, pemerataan pendidikan yang kurang optimal, pengangguran yang semakin meningkat, serta penanganan perampokan dan pemerkosaan yang dilakukan secara sinergis oleh seluruh lapisan masyarakat (pemerintah, swasta, masyarakat secara keseluruhan). Permasalahan negara memerlukan bantuan dan pemikiran seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tidak hanya beberapa kalangan saja. Pola pembinaan yang sistematis dan tepat sasaran perlu dibangun untuk membangun interaksi sosial yang baik di kalangan masyarakat.
Lembaga pendidikan formal (SD, SMP, SLA, perguruan tinggi) harus mendukung dan bekerjasama dalam membangun negeri ini tanpa mengabaikan berbagai elemen keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan kejadian tersebut, permasalahan tersebut diyakini dapat teratasi jika masyarakat, kelompok masyarakat, dan seluruh anggota negara Indonesia berlandaskan pada nilai-nilai moral Pancasila yang sebenarnya. Dalam Pancasila sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan asas kemanusiaan dan peradaban yang berkeadilan. Interaksi sosial terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan rumah (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), dan pendidikan masyarakat (pendidikan informal). Ketiga lingkungan pendidikan tersebut harus dilandasi oleh interaksi sosial yang saling menghormati dan percaya guna mencapai kehidupan nasional yang sejahtera.
 
Pembentukan nilai-nilai sosial budaya dan moral Indonesia pada anak dan remaja merupakan tanggung jawab sinergis antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Landasan pendidikan agama yang sedapat mungkin dilaksanakan di rumah, sekolah, dan masyarakat, dapat membentuk karakter peserta didik dengan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila, sila pertama adalah asas keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini adalah dasar dari prinsip dan lainnya. Hal ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk membina peserta didik dan warga negara yang selalu menjaga pola perilaku sesuai dengan agamanya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena sebagai bangsa yang beragama tidak ada satu doktrin agama pun. Kecuali ajaran agama ini, yang membela kejahatan yang dieksploitasi oleh akal manusia untuk kepentingan individu dan kelompok tertentu, dan bukan untuk kepentingan kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Sisnadia Rahmawati གིས-
Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Analisis jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie.

Jurnal tersebut membahas beberapa tema utama terkait interaksi sosial, perilaku individu, dan pendidikan moral di Indonesia. Jurnal ini mengacu pada berbagai perspektif psikologis, terutama teori McDougall, yang berfokus pada pengaruh faktor internal seperti insting, motif, dan kepribadian dalam perilaku manusia.

Dijelaskan pula dua faktor penting yang memengaruhi perilaku, yakni faktor biologis (kebutuhan dasar) dan sosiopsikologis (komponen afektif, kognitif, dan koaktif). Jurnal ini juga membahas motif sosiogenesis, yang mencakup kebutuhan sekunder seperti keinginan akan pengalaman baru dan pengakuan, yang menunjukkan bahwa perilaku manusia tidak hanya didorong oleh kebutuhan dasar, tetapi juga oleh kebutuhan sosial yang lebih kompleks.

Penjelasan teori-teori ini menyoroti interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam membentuk perilaku manusia, memberikan pemahaman lebih dalam tentang dinamika perilaku individu. Dalam artikelnya, H. Wanto Rivaie menekankan pentingnya pendidikan moral bagi remaja, serta dampak negatif kurangnya kasih sayang orang tua terhadap perilaku remaja. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang aspek akademis, tetapi juga mencakup aspek afektif dan moral. Jurnal ini menyoroti perlunya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik generasi muda, menegaskan pentingnya lingkungan sosial dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai moral.

Penekanan pada nilai-nilai Pancasila sebagai landasan pendidikan moral di Indonesia menunjukkan pentingnya nilai-nilai budaya lokal dalam pendidikan. Ini juga mencerminkan upaya memperkuat identitas nasional. Selain itu, jurnal ini mengakui pentingnya pendidikan agama dalam masyarakat pluralistik, dengan harapan dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghargai perbedaan.

Kesimpulan jurnal ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang interaksi antara faktor personal, pendidikan, dan nilai-nilai sosial dalam membentuk perilaku individu di Indonesia. Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral dan kerjasama berbagai pihak dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Penekanan pada nilai-nilai Pancasila dan multikulturalisme juga menggarisbawahi relevansi konteks lokal dalam pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Melia Devina གིས-
Nama : Melia Devina
NPM : 2313053180
Kelas : 3F

Analisis mengenai Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja"
Jurnal ini memberikan pemahaman mendalam tentang peran pendidikan, terutama pendidikan moral, dalam membentuk generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks. Diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora pada April 2010 oleh H. Wanto Rifaie, jurnal ini menyoroti pentingnya pembinaan nilai-nilai moral dalam keluarga dan lingkungan sosial.

A. Identitas Jurnal
Identitas jurnal yang tertera menunjukkan bahwa tulisan ini merupakan edisi awal dari volume pertama jurnal tersebut. Artinya, karya ini mungkin menjadi salah satu kontribusi penting dalam pengembangan wacana terkait pendidikan sosiologi dan humaniora. Fokusnya yang berada pada remaja membuat topik ini sangat relevan mengingat masa remaja adalah fase kritis dalam pembentukan karakter seseorang.

B. Abstrak
Pada bagian abstrak, jurnal ini menyampaikan secara jelas pentingnya peran orang tua dalam membina anak-anak mereka dengan kasih sayang. Kegagalan dalam peran ini dikaitkan dengan berbagai masalah remaja seperti kenakalan dan penyalahgunaan narkoba. Inti dari abstrak ini adalah pentingnya keseimbangan antara pendidikan afektif (emosional) dan kognitif untuk memastikan perkembangan perilaku yang baik pada remaja. Analisis ini menegaskan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat.

C. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, jurnal ini membahas bahwa tantangan modern menuntut manusia untuk memiliki keseimbangan antara pengetahuan, nilai moral, dan keterampilan. Poin kunci yang disampaikan adalah bahwa tanpa adanya nilai moral yang kuat, pengetahuan dan keterampilan saja tidak cukup untuk membentuk manusia yang utuh. Penekanan pada peran pendidik menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter yang bersifat holistik. Pendekatan ini mencerminkan harapan agar generasi muda tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat, yang sejalan dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

D. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan jurnal ini sangat mendalam, dengan fokus pada faktor personal dalam membentuk perilaku manusia. Pengaruh aspek biologis dan sosiopsikologis digambarkan sebagai elemen yang saling berkaitan dalam membentuk kepribadian seseorang. Penggunaan teori psikologi seperti psikoanalisis Freud, teori behaviorisme, dan teori belajar sosial Bandura menunjukkan landasan ilmiah yang kuat dalam memahami perilaku remaja.

Penulis juga menghubungkan pembentukan moral dengan internalisasi nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar dari moralitas di Indonesia. Pembahasan ini memperjelas bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya bersifat teoritis tetapi perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam interaksi sosial remaja. Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral yang melibatkan berbagai pihak seperti orang tua, guru, dan masyarakat. Konsep Tri Pusat Pendidikan yang diusung dalam jurnal ini menggarisbawahi kolaborasi antara rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai kunci dalam menciptakan generasi yang bermoral.

E. Penutup
Bagian penutup mengingatkan kita akan tanggung jawab kolektif dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia. Konsep Tri Pusat Pendidikan menegaskan pentingnya sinergi antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membentuk karakter moral dan budaya sosial. Kesimpulan jurnal ini mempertegas bahwa pembentukan karakter tidak hanya dapat dicapai melalui aspek kognitif, tetapi juga harus mencakup pengembangan afektif dan perilaku.

Dapat disimpulkan bahwa jurnal ini menyajikan analisis komprehensif tentang pentingnya pendidikan moral di kalangan remaja Indonesia, serta perlunya pendekatan yang holistik dan melibatkan semua pihak dalam membentuk generasi muda yang bertanggung jawab.

sekian dan terimakasih...
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Putri Ayu Bestari གིས-
Nama:Putri Ayu Bestari
Npm:2313053177
Kelas:3F

Identitas
Nama Jurnal:Jurnal Pendidikan Sosialisasi dan Humaniora
Volume:1
Nomor:1
Tahun:2010
Judul jurnal:Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja


Berdasarkan jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja"
bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan,tantangan dan masalah upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang yaitu supaya generasi mendatang dapat bertanggung jawab dan berakhlak mulia dan kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tujuan penelitian dalam "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" adalah untuk membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja, dengan penekanan pada peran orang tua dalam memberikan kasih sayang dan pendidikan yang baik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi. Selain itu, analisis dilakukan untuk mengevaluasi dampak kasih sayang dan pendidikan yang diberikan oleh orang tua terhadap perkembangan karakter anak.

Didalam jurnal tersebut juga menjelaskan bahwa dalam realitas masyarakat Indonesia saat ini hubungan antar manusia yang ada belum berjalan optimal sangat memprihatinkan,Misalnya kemiskinan semakin meluas, pemerataan pendidikan belum optimal,pengangguran semakin besar jumlahnya, perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya ini juga belum mendapatkan penanganan oleh segenap lapisan masyarakat secara bersinergi (pemerintah, swasta dan masyarakat luas).
sebaiknya dalam membangun interaksi sosial antar warga negara yang baik harus dibangun melalui lembaga pendidikan formal seperti (SD, SMP, SLTA, dan perguruan tinggi)

Oleh karena itu, seiring berkembangnya zaman di era modern ini pembinaan generasi muda atau SDM melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman intinya dalam membina kepribadian seperti upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari firasat hidup atau pandangan hidup seseorang masyarakat atau masa dimana mereka menjalani hidup supaya generasi selanjutnya tumbuh dewasa untuk lebih memahami apa itu nilai dan moral.

Dapat disimpulkan bahwa jurnal ini menekankan bahwa pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia sangat penting untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat berkontribusi pada berbagai masalah sosial, seperti kenakalan remaja.Oleh karena itu, pendidikan yang melibatkan aspek afektif dan perilaku luhur, serta keteladanan dari orang tua dan tokoh masyarakat, sangat diperlukan.
Pendidikan formal, informal, dan non-formal harus saling mendukung dalam membangun jati diri generasi muda sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Ummu Hafifah གིས-
Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F

Berdasarkan hasil analisis saya dari jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" yaitu:

Abstrak
Pada bagian abstrak, terddapat masalah penting yang dihadapi orang tua saat mendidik anak-anak mereka, terutama di tengah banyak masalah sosial yang mengancam pertumbuhan remaja, seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan, dan perilaku menyimpang lainnya. Menurut penelitian ini, kasih sayang dalam pendidikan keluarga semakin kurang, yang menyebabkan perilaku negatif di kalangan remaja. Oleh karena itu, untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia, pendidikan yang menekankan aspek afektif dan pengembangan perilaku luhur sangat penting.

Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan, penulis mengatakan betapa pentingnya bagi remaja untuk membangun nilai moral dan sosial budaya, karena ini adalah tanggung jawab bersama dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Konsep Tri Pusat Pendidikan, yang diusulkan oleh Ki Hajar Dewantoro, menempatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam peran yang saling melengkapi dalam pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, semua orang harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Setiap bagian masyarakat harus berkontribusi untuk membuat lingkungan yang mendukung perkembangan moral dan sosial remaja.

Hasil dan Pembahasan
Pada bagian hasil dan pembahasan, pendidikan moral dan sosial budaya harus dilakukan secara terarah dan sistematis. Pendidikan formal di sekolah harus diimbangi oleh pendidikan informal di keluarga dan masyarakat. Dalam interaksi sosial sehari-hari, penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sangat penting. Diharapkan remaja mengembangkan identitas yang kuat dan berkontribusi positif bagi masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai ini. Selain itu, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai iman dan akhlak mulia sejak kecil, dengan dukungan dari orang tua dan tokoh masyarakat yang baik.

Jadi jurnal ini menekankan bahwa bekerja sama dengan berbagai pihak sangat penting untuk membangun nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja. Jika keluarga, sekolah, dan masyarakat bekerja sama dengan baik, diharapkan akan tercipta generasi yang berkualitas, berbudaya, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera, di mana setiap orang saling menghargai dan mendukung satu sama lain untuk membangun bangsa yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Dita Fadila Aida Fitri གིས-
Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2313053187
Kelas: 3F


Analisis Jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja"

Jurnal ini mengidentifikasi tantangan yang dihadapi orang tua dalam mendidik anak di tengah masalah sosial yang mengancam perkembangan remaja, seperti kenakalan dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menyoroti semakin langkanya kasih sayang dalam pendidikan keluarga, yang berkontribusi pada perilaku negatif remaja. Oleh karena itu, pendidikan perlu lebih fokus pada aspek emosional dan pengembangan karakter untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab.

Pendahuluan menjelaskan pentingnya membangun nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja sebagai tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Konsep Tri Pusat Pendidikan dari Ki Hajar Dewantoro menekankan peran saling melengkapi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pendidikan moral dan sosial budaya harus dilakukan secara sistematis, mengintegrasikan pendidikan di sekolah, rumah, dan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila, terutama sila Ketuhanan dan Kemanusiaan, perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar remaja dapat mengembangkan identitas yang kuat dan berkontribusi positif. Teladan dari orang tua dan tokoh masyarakat juga sangat penting dalam menanamkan nilai keimanan dan akhlak mulia.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan perlunya kolaborasi antara semua pihak dalam membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja. Sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan generasi yang berkualitas, berbudaya, dan mampu menghadapi tantangan zaman, serta membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Alvina Elysia Rizky གིས-
Nama: Alvina Elysia Rizky
NPM: 2313053190
Kelas: 3F

Berikut adalah hasil analisis saya terhadap jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja". Jurnal tersebut membahas berbagai aspek penting dalam pendidikan, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai moral yang perlu ditanamkan kepada generasi muda.

Pertama, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan tanggung jawab individu. Tanggung jawab ini harus ditanamkan sejak dini dan berlanjut sepanjang hidup, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun masyarakat.

Selanjutnya, ditekankan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Kerjasama antara berbagai unsur ini sangat penting untuk membangun bangsa yang kuat dan berintegritas . Keluarga berperan sebagai fondasi awal dalam pembentukan karakter anak, sedangkan masyarakat memberikan konteks sosial yang lebih luas.

Jurnal ini juga menggarisbawahi pentingnya ajaran agama dalam membentuk moral dan etika individu. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan bagi kehidupan beragama di Indonesia, yang diharapkan dapat membimbing warga bangsa dalam berperilaku.
Ada penekanan pada kebutuhan individu untuk menunjukkan eksistensi dan memperoleh kasih sayang dari lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan sosial dan dukungan emosional sangat penting bagi perkembangan psikologis remaja.

Selain itu, jurnal ini membahas fenomena kenakalan remaja, yang sering kali dipicu oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka untuk mencegah perilaku menyimpang.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual. Ini menjadi panduan bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

SHOFIANA FADHILA PRASETIYA གིས-
NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162
KELAS : 3F

Analisis jurnal dengan judul, "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja." Saya mendapatkan analisis ialah :

Jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" mengupas isu penting mengenai peran keluarga dalam pendidikan moral generasi muda di Indonesia. Dalam konteks sosial yang semakin kompleks, penulis berargumen bahwa kasih sayang dan perhatian orang tua menjadi faktor krusial dalam menghindari fenomena kenakalan remaja, seperti tawuran, penggunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya.

Kasih Sayang dan Tanggung Jawab
Abstrak jurnal ini mengungkapkan bahwa kelangkaan kasih sayang orang tua menyebabkan remaja mencari pelarian melalui perilaku negatif. Penulis mencatat bahwa pendidikan moral harus ditekankan pada aspek afektif dan perilaku luhur, yang berarti pendidikan tidak hanya sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter. Dalam hal ini, surat-surat dalam Al-Qur'an menjadi pedoman yang kuat, mengajak orang tua untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.

Interaksi Sosial dan Moralitas
Di bagian pendahuluan, penulis menggarisbawahi bahwa hubungan yang sehat dalam keluarga akan menciptakan individu yang mampu berkontribusi positif pada masyarakat. Konsep hubungan sosial yang dibangun atas dasar saling percaya dan menghargai menjadi fondasi untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Kisah antara ibu rumah tangga dan mahasiswa yang saling membantu memberikan ilustrasi konkret tentang nilai-nilai moral dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kisah ini menunjukkan bahwa tindakan kecil, seperti memberi segelas susu, dapat membentuk ikatan sosial yang kuat dan berkelanjutan.

Peran Pendidikan Formal dan Informal
Penulis juga menekankan pentingnya pendidikan formal dalam membangun karakter dan jati diri remaja. Dengan merujuk pada tri pusat pendidikan—keluarga, sekolah, dan masyarakat—jurnal ini menyatakan bahwa setiap elemen memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian. Keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai moral ditanamkan, sementara sekolah berfungsi untuk mengembangkan potensi akademis dan sosial anak. Melalui kurikulum yang dirancang dengan baik, diharapkan pendidikan tidak hanya fokus pada aspek kognitif tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai moral.

Tantangan Sosial dan Solusi
Meskipun banyak potensi positif dalam pendidikan moral, penulis mencatat tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan. Jurnal ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi dalam menghadapi masalah-masalah ini, bukan hanya mengandalkan satu golongan. Penulis menekankan bahwa pembinaan harus dilakukan secara sistematis dan terarah agar interaksi sosial yang baik dapat terwujud.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, jurnal ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai moral dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan pendidikan moral ke dalam kehidupan keluarga dan sekolah, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi pada masyarakat. Melalui upaya bersama, nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam interaksi sosial, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Bela Indri Yani གིས-
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal II

Judul : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja

Nama Penulis : H. Wanto Rivaie

Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora

Volume, NO, dan Halaman : Vol. 1. No. 1., Hal. 90-104

Tahun : 2010

Latar Belakang Masalah : Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai hubungan antar manusia seyogyanya seperti tersebut pada soal ini, dan untuk menjawabnya, terkait dengan kedudukan manusia sebagai makhluk Sosial, dan sekaligus sebagai makhluk individual seperti yang dinyatakan Prof . Dr. H. Nursid S, dalam bukunya (2008, 31-44) bahwa manusia baru dapat dikatakan manusia yang sebenarnya, bila ada di dalam masyarakat. Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai upaya Menciptakan suasana pendidikan yang kondusip dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang ,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185).

Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik.

Subyek dan Obyek Penelitian : Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah kalangan remaja di Indonesia.

Hasil Penelitian : Dalam proses memberikan atau meminta bantuan perlu dibangun komunikasi dua arah, komunikasi yang setara, kesederatan, agar kedua pihak memiliki harga diri yang layak sebagai insan kamil. Hal ini dimaksudkanbahwa ketika komunikasi berlangsung, kemudian proses hubungan sosial terjadi, yang terlihat ternyata adanya ketidak seimbangan yang menonjol antara kedua belah pihak, katakan antara guru dan murid, dosen dan mahasiswa, atau antara orang tua dan anak, antara atasan dan bawahan, maka hasilnya akan menjadi kurang optimal.Hal ini bisa dipahami karena dalam proses komunikasi yang demikian itu kreatifitas, dan inovasi tidak berkembang, suasana komunikasi yang demikian kurang menumbuhkan kepercayaan dan harga diri, ada perasaan takut dan enggan untuk berekspresi pada pihak yang tersubordinasi. Dengan demikian maka dalam komunikasi yang penuh nilai, kreatif dan bertanggung jawab, hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana si pembelajar bisa tumbuh self confidence, dan self esterm agar potensi yang ada pada dirinya berkembang secara maksimal dan berbudaya nasional Indonesia (Berbudin). Pertemanan, dapat dipahami sebagai suatu interaksi yang bermakna karena adanya persamaan hak, kesetaraan, dan keakraban. Dengan pertemanan akan terjalin kasih sayang dan nilai-nilai moral akan mudah terbangun melalui bahu-membahu, saling menasehati, dan saling memerlukan (egalitarianisme).Keadilan, komunikasi yang berdasar keadilan adalah komunikasi yang saling menguntungkan, sama-sama senang, dan sejahtera serta tidak ada yang dirugikan. Dengan prinsip keadilan akan dapat dibangun peserta didik yang memiliki nilai moral yang tinggi, tidak senang tawuran, berpikir positif, dan potensi yang dimiliki akan berkembang optimal.Dengan landasan pendidikan agama yang dilakukan di keluarga, sekolah dan masyarakat dengan sebaik-baiknya, maka akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai-nilai moral yang termaktub dalam pancasila, dimana sila yang pertama adalah Sila Ketuhanan YME, yang menjadi dasar sila-sila yang lain. Hal ini dimaknai sebagai upaya membangun peserta didik dan warga bangsa yang selalu menjunjung tinggi, dan menerapkan
dalam hidup sehari-hari pola perilaku yang sesuai dengan agama yang dianutnya, karena sebagai bangsa yang beragama tidak ada satupun ajaran agama yang menganjurkan kejahatan, kecuali ajaran agama tersebut dibelokkan oleh akal manusia untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, dan bukan untuk kesejahteraan umat manusia.

Kesimpulan : Semua upaya–upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila yang diuraikan di atas akan lebih berhasil dan berdaya guna dan optimal manakala semua upaya tersebut dilandasi ajaran agama yang kuat sebagaimana yang tercantum dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan kehidupan beragama semua warga bangsa ini. (Nursid S., 2005, 122-127).Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadipenyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Rava Amelia Rosali གིས-
Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170
Kelas : 3F

Setelah melakukan analisis terhadap jurnal dengan judul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja", dapat saya simpulkan bahwasannya jurnal ini membahas tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak dengan kasih sayang untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Dalam konteks tantangan hidup modern, perhatian orang tua yang semakin langka, berkontribusi pada meningkatnya masalah sosial, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, pendidikan yang menekankan aspek afektif dan nilai moral yang berlandaskan pada ajaran agama menjadi sangat krusial. Keluarga berfungsi sebagai unit pendidikan pertama, di mana nilai-nilai keimanan dan etika pergaulan ditanamkan, sementara sekolah juga memiliki peran penting dalam pengembangan akademik yang komprehensif. Pendidikan karakter melalui berbagai agen, baik di dalam maupun di luar sekolah, menjadi fokus penting, dengan pandangan John Dewey yang menekankan bahwa nilai-nilai moral harus diajarkan secara aktif. Komunikasi dua arah yang setara dalam pendidikan sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif, membangun kebersamaan dan keadilan. Pendidikan agama berperan sebagai faktor strategis dalam membentuk perilaku peserta didik, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan keberagaman dalam masyarakat plural.

Pembentukan nilai moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak memerlukan kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah, sehingga sinergi ini sangat penting untuk menciptakan individu yang berakhlak dan berbudaya, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan dan daya saing bangsa Indonesia. Dengan demikian, internalisasi nilai-nilai Pancasila sejak dini menjadi penting untuk membangun jati diri yang berwawasan nasional. Analisis psikologis terhadap perilaku manusia menunjukkan bahwa baik faktor individu maupun lingkungan berperan dalam membentuk tindakan, sehingga teori-teori dari Freud, behaviorisme, dan motivasi sosial memberikan perspektif yang beragam tentang bagaimana perilaku dapat dipengaruhi. Akhirnya, pembentukan nilai moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak memerlukan kerjasama aktif dari semua elemen masyarakat dalam pendidikan karakter untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Riko Prasetya གིས-
Nama : Riko Prasetya
NPM : 2353053013
Kelas : 3F

Analisis yang saya dapatkan dari Jurnal tersebut ialah :

Jurnal tersebut membantu kita untuk lebih memahami arti dari hubungan antar bangsa. Nilai-nilai hubungan antar manusia perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Dari sini muncul pentingnya peran penting keluarga dalam membina manusia yang tidak berdaya dari usia kandungan sampai usia dewasa. Di dalam keluarga kita juga akan di tanamkan nilai-nilai keimanan dan etika dalam pergaulan. Seperti contoh kisah yang sangat menarik yang ada di dalam jurnal ini antara ibu rumah tangga dengan seorang remaja mahasiswa yang bekerja sebagai wiraniaga untuk membiayai kuliahnya. Penulis berharap kisah tersebut dapat digunakan sebagai rujukan, contoh suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari, yang menunjukkan hubungan antara sesama, antara orang-orang yang pernah bertetangga, yang berbasis nilai moral yang berbentuk saling menghargai dan saling mempercayai, saling menolong dengan tulus, untuk menciptakan kehidupan berbangsa Indonesia yang sejahtera. Namun, dalam realitas masyarakat Indonesia saat ini masih sulit membangun hubungan antar manusia belum berjalan secara optimal, sangat memprihatinkan.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa betapa pentingnya pembinaan nilai moral dan akhlak di kalangan remaja yang di mana hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jati diri generasi muda juga dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram, direncanakan dengan baik, sistematis/modern, peran pendidikan, serta upaya perenungan yang sangat mendalam untuk menemukan jatidiri yang didasari oleh Sila Ketuhanan YME. Dengan demikian pendidikan akan membantu kita untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Sindi Novitasari གིས-
Nama : Sindi Novitasari
Npm : 2313053185
Kelas : 3 f

Judul jurnal : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia
di Kalangan Remaja
Penulis : H. Wanto Rivaie
(Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora


Analisis jurnal

Kasih sayang adalah sifat mulia yang seharusnya ada dalam diri setiap manusia, sebagai ciptaan Tuhan. Namun, dalam kehidupan modern yang penuh tuntutan dan tantangan, kasih sayang dalam keluarga sering kali terabaikan. Hal ini menimbulkan masalah dalam pembinaan anak, yang seharusnya dibentuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak baik.

Ayat Qur’an surat Ar-Rum (30): 21 menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara suami istri dan antara orang tua dan anak. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menciptakan pasangan agar manusia dapat merasa tentram dan saling mencintai. Dengan adanya kasih sayang, hubungan dalam keluarga akan lebih kuat, dan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan karakter mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyentuh dan mengedepankan kasih sayang dalam mendidik anak, agar mereka dapat menjadi generasi yang baik di masa depan. Pembinaan generasi muda melalui pendidikan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, tetapi intinya tetap pada pembentukan kepribadian dan jati diri remaja. Jati diri ini dipengaruhi oleh pandangan hidup individu, masyarakat, dan budaya di sekitarnya. Tradisi masyarakat dan program pendidikan yang sistematis berperan penting dalam pembentukan jati diri.

Refleksi diri juga penting dalam memahami posisi kita di alam semesta. Rasa kagum terhadap ciptaan Tuhan, termasuk manusia dan lingkungan, dapat membuka wawasan dan memperdalam kesadaran kita akan tanggung jawab sebagai makhluk ciptaan. Dengan demikian, pendidikan dan refleksi diri menjadi kunci dalam pembentukan jati diri generasi muda yang seimbang dan bertanggung jawab.

Dalam konteks pendidikan, Nursid S. menekankan bahwa pendidik—baik orang tua, guru, maupun tokoh masyarakat—memiliki peran krusial dalam pembentukan jatidiri individu. Dari sejak lahir, manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekitarnya, yang menciptakan identitas dan kepribadian. Keluarga menjadi lingkungan pertama di mana nilai-nilai dasar ditanamkan, sedangkan sekolah melalui kurikulum yang terencana membantu mengembangkan potensi anak secara berkelanjutan. Dengan demikian, pendidikan dalam arti luas tidak hanya mencakup aspek formal, tetapi juga interaksi sosial yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Ainawa Hasna Haura གིས-
Nama : Ainawa hasna haura
NPM : 2313053172
Kelas : 3F
Analisis jurnal berjudul “MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA” oleh H. Wanto Rivaie (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak).
Jurnal ini membahas tantangan yang dihadapi dalam pembinaan anak oleh orang tua di tengah kehidupan modern yang penuh tuntutan. Kurangnya kasih sayang dari orang tua dianggap sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan kenakalan remaja, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba.
Penulis menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan perilaku. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral dan sosial harus menjadi bagian integral dari pembelajaran, bukan sekadar pengetahuan akademis. Terdapat aspirasi untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang tinggi dan keterampilan yang memadai, mencerminkan keinginan untuk kembali ke nilai-nilai luhur dalam konteks budaya Indonesia. Pentingnya kolaborasi antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendidik generasi muda untuk membangun nilai-nilai moral dan budaya Indonesia yang kuat sangat diperlukan guna menghadapi tantangan zaman dan mencegah perilaku menyimpang di kalangan remaja.
Topik ini sangat relevan dalam konteks sosial saat ini, di mana kita menyaksikan banyak tantangan yang dihadapi oleh generasi muda. Ketidakcukupan perhatian dari orang tua dan lingkungan pendidikan dapat memicu masalah yang lebih besar dalam masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak,terutama orang tua, guru, dan pemerintah untuk bekerja sama dalam membangun nilai-nilai moral dan etika.
Saya setuju bahwa pendidikan harus lebih holistik, mencakup pengembangan karakter dan emosional, tidak hanya pengetahuan akademis. Jika kita ingin melihat perubahan positif dalam masyarakat, investasi dalam pendidikan afektif dan kolaborasi yang lebih baik antara semua pihak terkait menjadi sangat penting. Dengan membangun nilai-nilai ini, kita dapat berharap untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika dan berbudi pekerti luhur.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Me Sa གིས-
Nama : Mesa
Npm : 2313053174
Kelas : 3f

analisis jurnal " Membina nilai moral sosial budaya indonesia dikalangan remaja "

1. Latar belakang masalah
dalam jurnal ini mengidentifikasi bahwa dalam kehidupan modern, terdapat kalangan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, yang berkontribusi terhadap meningkatnya kenakalan pada remaja. misalnya tawuran penyalahgunaan narkoba dan lain sebagainya. hal ini tentunya menunjukkan kepada kita bahwa pendidikan moral dan sosial budaya masi sangat rendah padahal hal tersebut sangat penting untuk membentuk karakter remaja yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

2. Peran keluarga dan pendidikan
dalam jurnal ini penulis menekankan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam membina nilai nilai moral. penulis menegaskan bahwa kasih sayang dalam keluarga harus ditanamkan untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab, selain itu juga pendidikan formal dan non formal juga memiliki peran penting dalam mendidik remaja.

3. Pentingnya nilai moral dan sosial
jurnal ini menegaskan bahwa nilai nilai moral, seperti saling menghargai dan saling percaya, harus ditanamkan dalam interaksi sosial. kisah inspiratif tentang ibu rumah tangga dan mahasiswa yang saling membantu menunjukkan bahwa bagaimana nilai nilai ini dapat terwujud dalam kehidupan sehari hari.

4. Tantangan dalam masyarakat
disini penulis mencatat bahwa saat ini hubungan antar manusia di masyarakat Indonesia belum optimal, dengan masalah seperti kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan yang masih ada, sehingga diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk membangun interaksi sosial yang baik.

5. Pendidikan agama dan multikulturalisme
Pendidikan agama di anggap sebagai landasan penting dalam membentuk perilaku peserta didik. dalam jurnal ini membahas pentingnya multikulturalisme dalam masyarakat indonesia yang beragam, dimana setiap individu harus menghargai perbedaan dan berkontribusi pada kehidupan sosial yang harmonis.

6. Kesimpulan dan rekomendasi
dapat disimpulkan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya dikalangan remaja adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. kerja sama yang baik antara ketiga lingkungan pendidiy sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Rekomendasi yang diberikan mencakup perlunya sinergi yang lebih baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik remaja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Tia virantika གིས-
Nama : Tia Virantika
kelas : 3F
Npm : 2353053016


Jurnal "Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora" Vol. 1 No. 1, April 2010, menyajikan analisis yang mendalam mengenai peran pendidikan dalam membentuk karakter dan tanggung jawab sosial individu, khususnya di kalangan remaja di Indonesia. Dalam konteks yang lebih luas, jurnal ini menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai alat untuk membangun nilai-nilai moral dan sosial yang esensial bagi perkembangan masyarakat.
Salah satu tema sentral dalam jurnal ini adalah pentingnya tanggung jawab sosial yang harus dimiliki oleh individu. Pendidikan diharapkan dapat membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan harus mencakup pengembangan karakter yang kuat, yang perlu ditanamkan sejak usia dini. Dengan demikian, pendidikan menjadi fondasi bagi individu untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Jurnal ini juga menyoroti peran penting keluarga dan masyarakat dalam proses pendidikan. Ditekankan bahwa pendidikan bukanlah tanggung jawab sekolah semata, melainkan melibatkan kolaborasi antara orang tua, masyarakat, dan institusi pendidikan seperti SMP, SLA, dan Perguruan Tinggi. Kerjasama ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, di mana nilai-nilai sosial dan moral dapat ditanamkan secara efektif. Dengan adanya sinergi antara keluarga dan masyarakat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
Selain itu, jurnal ini membahas kebutuhan eksistensial remaja untuk menunjukkan keberadaan mereka di dunia. Dalam proses pencarian identitas ini, remaja sering kali menghadapi berbagai tantangan dan tekanan dari lingkungan sosial mereka. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan psikologis serta sosial remaja, agar mereka dapat berkembang dengan baik dan merasa diterima dalam masyarakat.
Aspek lain yang ditekankan dalam jurnal ini adalah pentingnya landasan agama dalam pendidikan. Pendidikan yang baik harus dilandasi oleh ajaran agama yang kuat, yang berfungsi sebagai pedoman dalam membentuk karakter individu. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai salah satu dasar kehidupan beragama di Indonesia, harus diintegrasikan dalam proses pendidikan. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai spiritual.
Akhirnya, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan afektif, yang berfokus pada pengembangan sikap dan perilaku positif. Pendidikan afektif diharapkan dapat membantu remaja dalam mengembangkan empati, toleransi, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan mampu berkontribusi secara positif terhadap masyarakat.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang komprehensif tentang pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual. Ini menjadi panduan bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nadiva Aulia Putri གིས-
Nama : Nadiva Aulia Putri
NPM :2313053191
Kelas : 3F

Judul jurnal: Membinaan Nilai Moral Sosial Budaya di Kalangan Remaja
Penulis : H. Wanto Rivaie
Tahun: 2010

Jurnal ini membahas tentang pentingnya pelatihan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, dengan penekanan pada peran keluarga, pendidikan, dan masyarakat dalam membentuk karakter generasi muda. Dari jurnal dapat kita ketahui bahwa kurangnya kasih sayang dari orang tua menjadi salah satu penyebab utama masalah sosial, seperti kenakalan remaja dan mendorong narkoba. Melalui kutipan dari Al-Qur'an, penulis menekankan pentingnya kasih sayang dalam keluarga dan tanggung jawab individu terhadap Tuhan dan masyarakat. Penulis menyoroti bahwa kasih sayang dari orang tua sangat penting dalam perkembangan moral remaja. Kurangnya kasih sayang dapat menyebabkan remaja mencari perhatian di tempat lain, yang sering kali berakhir pada perilaku negatif. Ini menunjukkan bahwa hubungan interpersonal yang sehat dalam keluarga adalah fondasi bagi pembentukan karakter yang baik. Pendidikan formal dan non-formal diakui sebagai alat penting dalam membentuk jati diri remaja.

Dalam pembahasan jurnal ini menekankan bahwa pendidikan harus mencakup aspek afektif dan perilaku luhur, tidak hanya aspek kognitif. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Penulis mengungkapkan perlunya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral remaja. Kerja sama ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai positif dapat diinternalisasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal juga diceritakan kisah suri tauladan, melalui kisah inspiratif tersebut menunjukkan bagaimana nilai-nilai moral dapat diterapkan dalam tindakan nyata. Ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana remaja dapat berkontribusi positif kepada masyarakat. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik. Pendidikan harus mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan budaya, yang dapat memperkaya pengalaman belajar dan interaksi sosial.

Secara keseluruhan, jurnal ini menyoroti pentingnya pelatihan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, dengan fokus pada peran keluarga, pendidikan, dan masyarakat dalam pembentukan karakter. Kurangnya kasih sayang orang tua diidentifikasi sebagai penyebab utama masalah sosial, seperti kenakalan remaja. Penekanan pada pendidikan yang mencakup aspek afektif dan perilaku luhur, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, menunjukkan perlunya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral remaja. Jurnal ini juga menekankan pentingnya multikulturalisme dan pemahaman terhadap perbedaan budaya, yang dapat memperkaya interaksi sosial dan pengalaman belajar remaja. Contoh-contoh nyata dari kisah inspiratif menegaskan bagaimana nilai-nilai moral dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Jurnal: Penerapan Nilai Moral Pancasila dalam Mewujudkan Generasi Anti Korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Jurnal ini membahas upaya penerapan nilai-nilai moral Pancasila di kalangan siswa SD Negeri Osiloa Kupang Tengah dengan tujuan membentuk generasi anti-korupsi sejak dini. Penanaman nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan keadilan, sangat penting dalam membangun karakter siswa yang mampu menghadapi tantangan era modern, termasuk potensi perilaku korupsi.

Penerapan Nilai Moral Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam program sosialisasi meliputi:

Kejujuran – Mengajarkan siswa untuk bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Kedisiplinan – Mendorong siswa untuk menjalankan tugas-tugas dengan disiplin.
Tanggung jawab – Mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
Keadilan – Membiasakan siswa bersikap adil dan menghormati hak-hak orang lain.
Penerapan nilai-nilai ini ditujukan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya memahami tetapi juga mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mencegah perilaku korupsi.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosialisasi langsung di sekolah melalui penyampaian materi dan pemberian kuis kepada siswa. Kegiatan ini melibatkan interaksi langsung dengan siswa dan memberikan penghargaan sebagai motivasi.

Hasil
Siswa yang mengikuti sosialisasi menunjukkan peningkatan dalam pemahaman nilai-nilai moral Pancasila. Program ini berhasil menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, yang dianggap dapat mencegah perilaku korupsi di kemudian hari.

Kesimpulan
Penanaman nilai-nilai moral Pancasila sejak dini sangat efektif dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi emas yang siap menghadapi tantangan masa depan, termasuk korupsi. Pendidikan moral berbasis Pancasila harus terus didorong di tingkat sekolah dasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih jujur dan bertanggung jawab.

Jurnal ini memberikan wawasan yang penting tentang relevansi Pancasila dalam membangun generasi anti-korupsi, khususnya di era yang semakin kompleks ini.
In reply to Anisa Nur Sabila

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Anisa Nur Sabila གིས-
Analisis Jurnal: Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja
Oleh: Anisa Nur Sabila
NPM: 2313053179

Pendahuluan
Jurnal ini membahas tentang pentingnya pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, yang menjadi tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Penulis menyoroti fenomena kenakalan remaja, tawuran, dan penggunaan narkoba sebagai bukti dari krisis moral yang sedang melanda. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya sentuhan kasih sayang dalam keluarga, yang idealnya mampu membentuk generasi yang berakhlak mulia.

Nilai Moral dan Sosial Budaya
Nilai moral dan sosial budaya yang dimaksud dalam jurnal ini mencakup keimanan, etika, dan peran penting keluarga dalam pendidikan anak. Penanaman nilai-nilai ini sejak dini dinilai krusial untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab. Penulis menggarisbawahi bahwa tanggung jawab moral tidak hanya kepada Tuhan, tetapi juga kepada diri sendiri dan masyarakat.

Peran Keluarga dan Lembaga Pendidikan
Penulis menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Ketiga elemen ini harus bersinergi untuk mengembangkan generasi muda yang berakhlak, berbudaya, dan bertanggung jawab. Sayangnya, sinergi ini belum optimal, terlihat dari banyaknya masalah moral dan sosial di masyarakat.

Implikasi Pendidikan
Penanaman nilai-nilai moral dalam pendidikan formal dan non-formal dipandang sebagai solusi utama. Guru dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda, tidak hanya dalam aspek kognitif, tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai etika dan moral. Pendidikan yang seimbang antara pengetahuan, moral, dan keterampilan dianggap sebagai kunci untuk membentuk jati diri yang kuat.

Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa pembinaan nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja harus dilakukan secara sinergis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan moral yang berdasarkan Pancasila dan agama diharapkan mampu membangun generasi yang berakhlak mulia, berbudaya, dan mampu menjaga persatuan bangsa.

Jurnal ini sangat relevan dalam konteks modern, di mana tantangan moral di kalangan remaja semakin meningkat. Implementasi dari nilai-nilai yang dibahas memerlukan perhatian yang lebih serius dari semua pihak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Andini Aulia Zahra གིས-
Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169

Jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie menyampaikan beberapa poin penting terkait pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting dari jurnal tersebut:
Jurnal tersebut menekankan bahwa kasih sayang dari orang tua sangat penting dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Jarang mendapatkan kasih sayang dari orang tua dapat menyebabkan berbagai masalah remaja, seperti kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan narkoba. Pembinaan generasi muda melalui pendidikan harus berfokus pada aspek afektif dan perilaku yang luhur. Hal ini tidak hanya melibatkan lembaga pendidikan formal tetapi juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram dan sistematis. Filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang atau masyarakat sangat berpengaruh dalam membentuk jati diri remaja.
Pendidikan agama memiliki peranan strategis dalam pembentukan perilaku peserta didik, terutama dalam kondisi masyarakat yang pluralistis. Agama memberikan hukum-hukum sempurna untuk menjalani kehidupan dan mengatur hubungan antara sesama dan dengan Allah SWT. Faktor intelektual dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap seseorang, yang pada gilirannya mempengaruhi penilaian diri sendiri. Intelektualitas yang tinggi dapat memberikan pengaruh yang lebih besar daripada intelektualitas rata-rata atau rendah. Anak masih mempunyai keadaan emosional yang belum stabil dan mental yang masih dalam tahap pencarian jati diri. Oleh karena itu, anak patut mendapatkan pengawasan dan bimbingan dalam setiap periode pertumbuhannya untuk mempunyai mental dan perilaku yang baik. Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan yang sistematis dan terarah dalam membentuk remaja yang memiliki nilai moral, sosial, dan budaya yang baik. Selain itu, jurnal juga menyoroti peranan penting orang tua, keluarga, dan masyarakat dalam membentuk jati diri remaja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nia Sartika ningsih གིས-
Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2313053193
Kelas: 3F

Berikut adalah identitas jurnal berdasarkan informasi yang Anda berikan:

• Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
•Penulis: H. Wanto Rivaie
•instansi Penulis: Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak
• Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
• Volume: 1
• Nomor: 1
• Tanggal Publikasi: April 2010

Jurnal ini membahas tentang pentingnya membina nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan remaja. Penulis menekankan bahwa dalam dunia yang penuh tuntutan dan masalah, orang tua perlu memberikan kasih sayang kepada anak agar mereka tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Jurnal ini membahas dan menekankan pentingnya kasih sayang dalam membina keluarga dan bagaimana hal ini membantu membentuk generasi muda yang bertanggung jawab. Kemudian Jurnal ini juga menekankan bahwa pendidikan, baik formal maupun non-formal, memiliki peran penting dalam menanamkan nilai moral dan membangun karakter remaja. pentingnya nilai moral Pancasila dalam membangun hubungan interpersonal yang baik antar warga bangsa, membangun jati diri yang kuat adalah penting untuk generasi muda, dan hal ini dapat dicapai melalui pendidikan dan internalisasi nilai-nilai Pancasila.

Jurnal ini juga menekankan bahwa orang tua, guru, dan masyarakat memiliki peran penting dalam membina nilai moral remaja. Pentingnya komunikasi yang efektif dan penuh nilai membantu membangun hubungan yang sehat dan membangun karakter remaja. penting pendidikan agama dalam membentuk perilaku remaja yang berakhlak mulia.

Jurnal ini menyimpulkan bahwa membangun nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan remaja adalah tanggung jawab bersama orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Kerjasama yang baik antara ketiga pihak ini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Melita Amanda གིས-
Nama :Melita Amanda
Npm :2353053015
Kelas :3F

A.Identitas Jurnal

1) Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiolaogi dan Humaniora
2) Volume : 1
3) Nomor : 1
4) Halaman : 90-102
5) Tahun Penerbit : 2010
6) Judul : Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja
7) Nama Penulis : H. Wanto Rivaie

B.Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan jurnal ini membahas tentang untuk membina anak agar menjadi generasi mendatang yang bertanggungjawab dan berakhlaq mulia. Generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia adalah generasi yang kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan, tindakan dan perilaku sekecil apapun,harus dapat dipertanggungjawabkan baik terhadap Tuhan, dirinya sendiri dan kepada masyarakat luas. Untuk itu tanggung jawab perlu ditanamkan sejak dini sampai dengan akhir kehidupannya (Nursid Sumaatmadja, 2007, 40-44; UU. Sisdiknas, 2003, Bab II, pasal 3, hal 6; Zaim Elmubarok, 2008, 159-160).

C.Pembahasan
Pada bagian pembahasan jurnal ini membahas tentang, pertama Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa, yaitu Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Kedua, Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern, yaitu Pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram, direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern. Ketiga, Diperlukan Pendidik dalam Arti Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru, Dosen, Tokoh Masayarakat Formal/Non Formal), yaitu Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jati diri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S. (2008, 31-33) menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas ini (orang tua, guru, dan tokoh masyarakat). Keempat, Penciptaan Suasana yang Kondusif Aktif, Efektif, Komunikatif Penuh Nilai Kreatif dan Bertanggung Jawab, yaitu Komunikatif​ dimaksudkan sebagai ..., sama makna” (Sofyan S., 2008, 55). Menciptakan suasana pendidikan yang kondusif dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Kelima, Peranan Strategis Pendidikan Agama dalam Pembentukan Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis, yaitu Agama adalah risalah Tuhan yang disampikan melalui para nabi. Risalah itu berisi hukum-hukum sempurna untuk digunakan manusia, dalam menjalani kehidupan dan untuk mengatur hubungan antara sesama, hubungan dalam alam semesta, dan hubungan dengan Allah SWT (Sofyan S., 2008, 42-48; Nursid S., 2005, 127-132). Hal ini kemudian yang akan dipertanggungjawabkan oleh manusia kepada Allah Sang Pencipta, kepada diri sendiri, dan kepada masyarakat. Keenam, Faktor-Faktor​Personal Yang Mempengaruhi Tindakan Manusia, yaitu Ada dua macam pendekatan dalam pembentukan prilaku manusia. Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor- faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor- faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental). Terakhir, Menginternalisasikan Nilai Pancasila, Membina Jatidiri Berwawasan Nasional, yaitu Jatidiri menurut Prof. Nursid. S., (2005, 151) jatidiri berarti jadilah diri sendiri yang berakhlakul karimah, beretos kerja tinggi dan cerdas menghadapi kehidupan hari ini, mendatang mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat baik lokal, nasional, regional dan dunia. Upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak usia dini, yang dimulai dari kelompok primer yaitu lingkungan keluarga, sampai dengan lingkungan yang lebih luas/kelompok sekunder yaitu lingkungan tetangga, teman sebaya (peer group), lembaga pendidikan formal dan pendidikan non formal.

D.Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak- anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Desti Rahmawati གིས-
NAMA : DESTI RAHMAWATI
NPM : 2313053176
SEMESTER/KELAS : 3/F

JUDUL : “MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA”

Jurnal ini mengangkat tema mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam membentuk identitas dan karakter bangsa Indonesia, khususnya di kalangan remaja. Fokus utama dari tulisan ini adalah bahwa proses penerapan nilai-nilai tersebut sebaiknya dimulai sejak usia dini. Keluarga berfungsi sebagai lingkungan primer yang pertama kali memperkenalkan anak-anak pada nilai-nilai moral dan sosial. Selanjutnya, pendidikan dilanjutkan di lingkungan yang lebih luas, seperti pertemanan, lembaga pendidikan formal, dan pendidikan non-formal. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak dapat berkembang menjadi individu yang berakhlak baik dan memiliki kesadaran nasional yang tinggi.

Peran keluarga dalam pendidikan anak sangatlah penting. Orang tua diharapkan dapat memberikan kasih sayang dan bimbingan yang tepat agar anak-anak mereka dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter anak. Kerjasama antara keluarga dan masyarakat menjadi kunci untuk membangun bangsa yang sejahtera dan harmonis. Dalam hal ini, pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga dalam interaksi sosial sehari-hari yang mencakup berbagai aspek kehidupan.

Jurnal ini juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara berbagai pihak, seperti guru dan siswa, orang tua dan anak, serta atasan dan bawahan. Ketidakseimbangan dalam hubungan ini dapat menghambat kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, komunikasi yang berbasis nilai, kreatif, dan bertanggung jawab sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan dan harga diri individu. Dengan menciptakan suasana yang mendukung, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang baik.

Penekanan pada nilai-nilai moral Pancasila, seperti Ketuhanan dan Kemanusiaan, diharapkan dapat diterapkan dalam interaksi sosial sehari-hari. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat hidup dalam harmoni dan saling menghargai. Jurnal ini mengajak pembaca untuk menyadari pentingnya pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dalam membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, beretika, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Zahrah Umi Hasanah གིས-
NAMA : ZAHRAH UMI HASANAH
NPM : 2313053173
KELAS : 3F

Analisis saya terhadap jurnal dengan judul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja"

Pada jurnal dikatakan bahwa,
- Membangun hubungan interpersonal antar bangsa, perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Tetapi pada realitanya masyarakat Indonesia saat ini hubungan antar manusia yang ada belum berjalan optimal, sangat memprihatinkan, seperti kemiskinan semakin meluas,
pemerataan pendidikan belum optimal, pengangguran semakin besar jumlahnya, perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya belum mendapat penanganan oleh segenap lapisan masyarakat secara bersinergi (pemerintah, swasta, dan masyarakat
luas). Masalah bangsa ini memerlukan uluran tangan dan pikiran seluruh lapisan masyarakat
bangsa Indonesia ini, bukan hanya golongan kecil saja. Pola pembinaan yang sistematis dan terarah dalam membangun interaksi sosial antar warga bangsa yang baik tersebut seyogyanya dibangun melalui lembaga pendidikan formal (SD,SMP, SLA, dan Perguruan Tinggi) dengan tidak mengesampingkan berbagai unsur keluarga dan masyarakat, perlu bantu membantu dan bahu-membahu membangun bangsa ini.

- Pendidikan generasi muda yang
Memiliki jati diri indonesia yang berkadar modern. Dengan pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram, direncanakan dengan baik dan sistematis/modern.

- Diperlukan pendidik dalam arti seluas-luasnya (orang tua, guru, dosen, tokoh masayarakat formal/non formal). Di lembaga pendidikan formal dan non formal, pendidik yang bertugas membentuk nilai moral untuk membangun jati diri generasi muda adalah guru dan tokoh masyarakat dilakukan dengan upaya mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berisi muatan tidak hanya pengetahuan tetapi juga nilai-nilai moral Pancasila. Sementara dalam kegiatan mengajar tekanannya lebih
pada aspek kognitif (transfer of knowledge), sementara itu melatih dititik beratkan pada aspek motorik atau ketrampilan anak yang sesuai dengan minat peserta didik. Penguasaan pengetahuan nilai moral dan ketrampilan seseorang dalam membentuk jati diri perlu dijaga keseimbangan dalam masyarakat yang terus berubah, agar manusia akan tetap menjadi manusia dan bukan menjadi makhluk non human being yang tidak bermoral.

- Penciptaan suasana yang kondusif aktif, efektif, komunikatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab. Manusia adalah individu yang tak berdaya dan perlu bantuan orang lain, yaitu melalui pendidikan dalam arti luas maupun sempit, ketidakberdayaannya memerlukan bantuan orang lain. Hal ini dimaksudkan bahwa ketika komunikasi berlangsung, kemudian proses hubungan sosial terjadi, yang terlihat ternyata adanya ketidak seimbangan yang menonjol antara kedua belah pihak, katakan antara guru dan murid, dosen dan mahasiswa, atau antara orang tua dan anak, antara atasan dan bawahan, maka hasilnya akan menjadi kurang optimal. Dengan demikian maka dalam komunikasi yang penuh nilai, kreatif dan bertanggung jawab, hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana si pembelajar bisa tumbuh self confidence, dan self esterm agar potensi yang ada pada dirinya berkembang secara maksimal dan berbudaya nasional Indonesia (Berbudin).

- Peranan strategis pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang pluralistis. Dengan landasan pendidikan agama yang dilakukan di keluarga, sekolah dan masyarakat dengan sebaik-baiknya, maka akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai-nilai moral yang termaktub dalam Pancasila. Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural dan pluralistis adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.

- Faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia.
1. Aspek biologis, faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis.
2. Aspek sosiopsikologis, terdapat 3 komponen yaitu komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen koaktif.
3. Motif sosiogenesis, dapat disebutkan sebagai motif ingin tahu, motif kompetensi, motif cinta, motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas, kebutuhan akan nilai,
kedambaan dan makna hidup, kebutuhan akan pemenuhan diri.
4. Konsepsi manusia dalam psikoanalisis, terdapat 3 sub yaitu id, ego, dan superego.
5. Teori behaviorisme, ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

- Menginternalisasikan nilai Pancasila, membina jati diri berwawasan nasional. Upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan sejak usia dini, yang dimulai dari kelompok primer yaitu lingkungan keluarga, sampai dengan lingkungan yang lebih luas/kelompok sekunder yaitu lingkungan tetangga, teman sebaya (peer group), lembaga pendidikan formal dan pendidikan non formal. Dengan jati diri dan berwawasan kebangsaan diharapkan akan terhindar saling bermusuhan antara anggota masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal, dan akan dapat dihindari disintegrasi bangsa yang kita cintai ini.

Menurut pendapat saya pendidikan moral dan pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku generasi muda agar dapat menghadapi berbagai permasalahan sosial dan budaya secara positif. Selain itu, faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia juga perlu dipahami agar proses pembinaan nilai moral dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan memperkuat pendidikan nilai moral, sosial, dan budaya, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang memiliki kesadaran moral yang tinggi, mampu menjaga keberagaman budaya, dan memperkuat rasa persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Ini semua akan berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa menuju arah yang lebih baik dan berkelanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

FERISKA LISTY གིས-
Nama : Feriska Listy
Npm : 2353053014
Kelas : 3F

Analisis jurnal yang berjudul jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja" Vol. 1, No. 1, April 2010, mengangkat isu penting mengenai pendidikan moral dan sosial di kalangan remaja Indonesia. Dalam jurnal ini, ditekankan bahwa setiap individu, terutama remaja, perlu memiliki rasa tanggung jawab yang kuat, baik terhadap diri sendiri, Tuhan, maupun masyarakat. Pendidikan harus mulai menanamkan nilai-nilai ini sejak usia dini agar anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Selain itu, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan emosional atau afektif, yang membantu remaja memahami dan mengelola emosi mereka serta berinteraksi dengan orang lain secara positif. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya ajaran agama sebagai landasan moral, di mana nilai-nilai agama dapat membentuk karakter individu dan menciptakan masyarakat yang harmonis. Peran orang tua dan masyarakat sangat krusial dalam mendukung pendidikan anak-anak; orang tua diharapkan memberikan kasih sayang dan bimbingan, sementara masyarakat harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Selain itu, remaja sering kali mencari pengakuan dan penerimaan dari lingkungan sekitar mereka, yang menjadi bagian penting dalam proses perkembangan mereka. Pada jurnal ini menekankan bahwa pendidikan harus bersifat holistik, mencakup aspek moral, sosial, dan spiritual, agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang baik, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi tantangan di masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Auren Wang གིས-
Nama = Auren Wang
NPM = 2313053184
Kelas = 3F

Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie membahas mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan kesadaran budaya di kalangan remaja Indonesia dengan menekankan bimbingan dan kasih sayang orang tua dalam lingkungan keluarga. Jurnal ini menyoroti tantangan seperti kenakalan remaja dan kebutuhan akan pendekatan pendidikan yang fokus pada perilaku afektif dan mulia.

Abstrak dalam jurnal ini membahas bagaimana kesulitan yang dihadapi Indonesia dalam hal nilai-nilai moral dan budaya,khususnya di kalangan remaja. Peneliti menekankan bagaimana kasih sayang orang tua membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti di masa depan. Dalam abstrak ini, dicatat bahwa masalah kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan narkoba menjadi gejala dari krisis kesehatan mental yang lebih luas di kalangan remaja. Oleh karena itu, upaya pendidikan harus difokuskan pada perilaku dan emosional yang berbudi pekerti.

Jurnal tersebut juga membahas masalah yang dihadapi oleh pemuda Indonesia, termasuk peningkatan kenakalan remaja dan penggunaan narkoba. Hal ini menekankan betapa pentingnya orang tua terlibat dan sayang dalam pengasuhan agar anak-anak menjadi bertanggung jawab. Peneliti jga mencakup bagaimana pentingnya metode pendidikan yang memprioritaskan pengembangan emosional dan etika yang dibahas dalam jurnal ini.

Dalam kasus ini, peneliti menekankan betapa pentingnya menanamkan perilaku mulia dan akuntabilitas pada generasi muda sejak usia dini, menggunakan prinsip agama sebagai panduan untuk membina nilai-nilai ini. Oleh sebab itu, peranan strategis dalam dunia pendidikan agama sangatlah perlu diterapkan dalam pembentukan perilaku peserta didik agar meminimalisir adadnya degradasi moral di situasi masyarakat yang cenderung pluralistis. Selain itu, jurnal ini juga menyelidiki bagaimana perkembangan moral dan perilaku di kalangan pemuda Indonesia dengan menggunakan berbagai teori psikologis.

1. Psikoanalisis:
Teori ini mempelajari bagaimana tiga komponen kepribadian berinteraksi satu sama lain: Id (insting dasar), Ego (perantara antara keinginan dan kenyataan), dan Superego (moral conscience). Ini menunjukkan bagaimana komponen ini berdampak pada perilaku dan pengambilan keputusan moral.

2. Behaviorisme:
Teori ini menekankan perilaku yang dapat diamati serta gagasan bahwa orang adalah makhluk reaktif yang merespons lingkungan mereka. Ini menekankan betapa pentingnya pengalaman dalam membentuk perilaku, melihat manusia secara mekanistik.

3. Kondisi Operan:
Teori ini didasarkan pada BF Skinner dan menekankan bagaimana hadiah dan penguatan membentuk perilaku, menunjukkan bahwa respons yang dipelajari dapat mengontrol dan memprediksi perilaku.

4. Teori Pembelajaran Sosial:
Teori ini diciptakan oleh Albert Bandura dan menyatakan bahwa pengkondisian tidak cukup untuk memahami semua perilaku sehingga penting untuk mendemonstrasikan pembelajaran melalui pengamatan dan bagaimana interaksi sosial mempengaruhi perilaku.

Di dalam jurnal tersebut, peneliti menekankan bagaimana peran penting pendidikan mampu membentuk nilai-nilai moral di kalangan remaja Indonesia serta pentingnya upaya kolaboratif antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk individu yang bertanggung jawab dan bermoral baik. Peneliti juga menegaskan pendidikan moral harus mengintegrasikan pendekatan kognitif, afektif, dan berbasis keterampilan untuk mengembangkan kepribadian yang seimbang serta keseimbangan antara pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keterampilan praktis untuk beradaptasi dengan masyarakat yang terus berubah. Hal tersebut agar dapat memastikan bahwa individu tetap berpegang pada etika dan mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga memperkuat gagasan bahwa pendidikan moral adalah dasar bagi generasi mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Masra Mita གིས-
Nama : Masramita
NPM : 2313053192
Kelas : 3F

Analisis Jurnal "MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN RAMAJA", oleh H. Wanto Rivaie, seorang dosen Pendidikan Sosiologi di FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Membahas tentang pentingnya membina nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan remaja, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi generasi muda saat ini.
Diawali dengan gambaran mengenai krisis moral di kalangan remaja, seperti kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan narkoba. Jurnal ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam membina anak dengan kasih sayang dan nilai moral sejak dini, dan merujuk pada ayat suci Al-Qur'an sebagai dasar pentingnya kasih sayang dan tanggung jawab dalam membina anak.

Jurnal ini membahas tentang pentingnya menanamkan nilai moral dan tanggung jawab sejak dini pada anak supaya mereka dapat menjadi generasi yang bertanggung jawab dan yang berakhlak mulia. Jurnal ini juga menekankan pentingnya membangun hubungan interpersonal antar warga bangsa yang dilandasi nilai moral Pancasila, pentingnya pendidikan agama dalam membentuk perilaku peserta didik, khususnya dalam kondisi masyarakat yang pluralistis.

faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia, meliputi aspek biologis, sosiopsikologis, dan motif sosiogenesis.
pentingnya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam membina jatidiri generasi muda yang berwawasan nasional.

Kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Jurnal ini menekankan pentingnya sinergitas antara ketiga lingkungan pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dalam membina generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan nasional.

Kelebihan, kelebihan jurnal ini merujuk pada berbagai sumber, baik dari kitab suci, buku, maupun teori-teori psikologi. Secara keseluruhannya, jurnal ini memberikan informasi yang bermanfaat tentang pentingnya membina nilai moral di kalangan remaja. Namun, jurnal ini perlu diperkaya dengan data empiris, strategi konkret, dan pembahasan yang lebih mendalam tentang aspek kognitif dan afektif dalam pendidikan.

Kekurangan, bagian Abstrak pada jurnal kurang menarik dan tidak memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dibahas dalam jurnal. Hanya menyebutkan masalah umum dan solusi yang sangat umum, tanpa memberikan detail yang menarik perhatian pembaca.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Aulia meitha Yurizqi azzahra གིས-
Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM: 2313053186
Kelas: 3F

Analisis jurnal MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA.

Jurnal ini membahas pentingnya membina nilai moral dan sosial budaya pada remaja Indonesia. Faktor kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat memicu kenakalan remaja dan masalah sosial. Pendidikan yang fokus pada pengembangan sikap dan perilaku baik sangat dibutuhkan untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak. Jurnal ini mengutip ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya kasih sayang dalam keluarga serta tanggung jawab individu terhadap Tuhan dan masyarakat.
Jurnal ini juga membahas faktor personal dalam interaksi sosial dan perilaku individu, dengan mengacu pada berbagai perspektif psikologis. Terdapat dua aspek utama yang mempengaruhi perilaku aspek biologi dan sosiopsikologis. Penulis menyoroti pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jatidiri berwawasan nasional, serta tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendidik anak-anak dan remaja. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya multikulturalisme dalam membangun masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nazera Fransisca གིས-
Nama: Nazera Fransisca Dewi
NPM : 2313053182
Kelas : 3F

Analisis jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja"

Dalam jurnal ini tujuan penulisannya adalah untuk membahas mengenai upaya-upaya yang dilakukan dalam membina nilai-nilai moral, sosial dan budaya Indonesia di kalangan remaja. Hal ini sangat penting karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Latar belakang penulisan jurnal ini adalah kondisi masyarakat saat ini yang banyak tantangan dan masalah sehingga kasih sayang dari orang tua ke anak menjadi sesuatu yang langka. Hal ini mengakibatkan banyaknya permasalahan perilaku remaja seperti tawuran pelajar, penggunaan narkoba, dan lain-lain.

Masalah utama dalam jurnal ini adalah:
1. Kurangnya Pendidikan Moral dan Kasih Sayang: Dalam jurnal menyatakan bahwa sentuhan kasih sayang dari orang tua semakin langka, yang berdampak pada perkembangan moral dan akhlak remaja. Ini menciptakan masalah kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya.

2. Tantangan Sosial dan Lingkungan: Lingkungan sosial yang kurang mendukung, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kekerasan, menghambat perkembangan moral remaja. Hal ini memerlukan perhatian dari berbagai pihak dalam masyarakat.

3. Peran Pendidikan: Pendidikan formal dan non-formal diharapkan dapat membina nilai-nilai moral, tetapi seringkali tidak diimbangi dengan pendekatan yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai tersebut.

4. Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat: Jurnal menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dan tokoh masyarakat dalam proses pendidikan moral. Namun, ada kesenjangan antara harapan dan realitas dalam pelaksanaan peran ini.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah perlu dilakukannya upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan generasi muda yang berakhlaq mulia dan bertanggung jawab untuk membina moral secara terpadu melalui pendidikan formal, informal, dan non-formal. Pembentukan karakter harus dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan dan Pancasila sejak dini. Jurnal ini mengidentifikasi masalah serius dalam pembinaan nilai moral di kalangan remaja, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurangnya kasih sayang, tantangan sosial, dan efektivitas pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Allya Septia Faradina གིས-
Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181
Kelas: 3F

Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" ditulis oleh H. Wanto Rivaie. Jurnal ini dipublikasikan pada April 2010 dalam Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora. Pada bagian abstrak, penulis menyajikan ringkasan mengenai pembentukan nilai moral dan sosial budaya di kalangan anak-anak dan remaja. Penulis juga menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter dan moral anak. Pendahuluan pada jurnal ini menyebutkan pentingnya nilai-nilai agama sebagai landasan dalam pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peran lingkungan keluarga sekolah, dan masyarakat dalam membina nilai moral dan budaya.

Pada bagian pembahasan, penulis menguraikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kerja sama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya komunikasi dan koordinasi. Penulis juga membahas pentingnya nilai-nilai agama dan budaya untuk membentuk karakter yang baik. Selain itu, penulis juga menjelaskan tentang faktor-faktor yang memengaruhi tindakan manusia, yaitu aspek biologis dan aspek sosiopsikologis.

Penulis menyimpulkan dan menekankan kembali bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah. Namun, ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut perlu meningkatkan kerja sama yang kuat dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai-nilai agama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

RATNA AYU ANTIKA PURI གིས-
Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Jurnal yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" oleh H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pembentukan nilai moral dalam kalangan remaja melalui pendidikan.

Jurnal ini mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang dihadapi remaja Indonesia, seperti kenakalan remaja, tawuran, dan penyalahgunaan narkoba. Penulis menekankan bahwa kurangnya perhatian dan sentuhan kasih sayang dari orang tua menjadi salah satu penyebab utama krisis moral ini.

Penulis berpendapat bahwa pendidikan yang menitikberatkan pada aspek afektif dan perilaku luhur diperlukan untuk mengatasi krisis moral ini. Pendidikan formal maupun informal memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai moral dan budaya yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Jurnal ini menggarisbawahi pentingnya agama dalam membentuk moral remaja. Pendidikan agama, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, menjadi landasan untuk membangun kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang dianut.

Jurnal ini juga menyoroti konsep Tri Pusat Pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara, yang mencakup keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sinergi antara ketiga elemen ini sangat diperlukan untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

Penulis menyertakan kisah tentang seorang mahasiswa yang dibantu oleh tetangganya dengan segelas susu, dan beberapa tahun kemudian mahasiswa itu membalas kebaikan tersebut setelah menjadi dokter. Kisah ini menjadi contoh konkret pentingnya membangun hubungan antar sesama dengan penuh kasih sayang dan kepercayaan.

Pembentukan nilai moral pada remaja harus dilakukan melalui pendekatan pendidikan yang holistik dan didukung oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jurnal ini menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan moral bangsa bergantung pada sinergi ketiga lingkungan pendidikan tersebut.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral dan peran berbagai pihak dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berbudaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Linda Sukmawati གིས-
Nama: Linda Sukmawati
NPM: 2313053166
Kelas : 3F

Jurnal ini berjudul Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja. Ditulis oleh H. Wanto Rivaie dari Pendidikam Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Pada bagian abstrak, penulis membahas tentang tuntutan dan tantangan orang tua dalam membina anak agar nantinya menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Namun, penulis juga membahas pada saat ini terjadi kelangkaan sentuhan orang tua yang mengakibatkan kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang atau narkoba.

Pada bagian pendahuluan, penulis membahas tentang sikap kasih sayang yang perlu ditanamkan dalah mendidik anak dan menjalankan rumah tangga. Orang tua harus perhatian terhadap anak dan selalu mengawasi pertumbuhannya, sebab rasa tanggung jawab dan akhlak yang mulia dapat diwujudkam apabila ditanamkan sejak dini pada diri anak. Orang tua harus menjadi contoh untuk anak, jika orang tua acuh dan tidak mengajarkan sikap tersebut maka nantinya dapat timbul berbagai masalah pada diri anak.

Pada bagian Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa, jurnal ini membahas tentang pentingnya sikap saling menghargai dan saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Tentunya hal itu tidak lepas dari peran keluarga, melalui keluarga anak ditanamkan nilai-nilai keimanan dan etika pergaulan. Meskipun anak sudah belajar di sekolah, namun, tanggung jawab orang tua atau keluarga untuk membentuk karakter anak yang baik tetap ada. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus membangun hubungan yang baik antar sesama agar terciptanya hidup yang damai dan tentram. Namun, dalam realitanya masyarakat Indonesia saat ini belum mengoptimalkan hal tersebut sehingga kemiskinan semakin meluas, pemerataan pendidikan belum optimal, pengangguran semakin banyak, perampokan, pemerkosaaan, dan sejenisnya masih banyak terjadi dan belum ada solusinya.

Pada bagian Pendidikan Generasi Muda yang Memiliki Jati Diri Indonesia yang Berkadar Modern, jurnal ini membahas tentang perbedaan pembinaan generasi muda dari zaman ke zaman. Intinya dalam membina karakter anak tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang, masyarakat, atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Oleh karena itu, pastikan kita berada di lingkungan yang baik untuk mendukung pembentukan karakter anak sehingga menjadi anak yang baik, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.

Pada bagian Diperlukan Pendidik dalam Arti Seluas-Luasnya (Orang tua, Guru, Dosen, Tokoh Masyarakat Formal atau Nonformal), jurnal ini membahas tentang orang-orang yang dapat mendidik dan membentuk karakter seorang anak. Sehingga baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat anak selalu dapat belajar dengan pendidik terkait nila dan moral untuk bekal kepribadian mereka.

Pada bagian Penciptaan Suasana yang Kondusif, Aktif, Efektif, Komunikatif, Penuh Nilai Kreatif, dan Bertanggung Jawab, jurnal ini membahas tentang pentingnya komunikasi yang baik antara anak dan pendidik sehingga anak dapat belajar dan menumbuhkan potensi dalam dirinya. Namun, apabila komunikasi kurang baik maka anak akan kurang kepercayaan dan harga diri dan ada perasaan takut serta enggan untuk berekspresi.

Pada bagian Peranan Strategis Pendidikan Agama dalam Pembentukan Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis, jurnal ini membahas tentang pentingnya sikap saling menghormati dan selalu menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika di tengah keragaman yang ada di Indonesia agar persatuan dan kesatuan tetap terjalin sehingga tidak terjadi perpecahan.

Pada bagian Faktor-Faktor Personal yang Memengaruhi Tindakan Manusia, jurnal ini membahas beberapa aspek seperti aspek biologis, aspek sosiopsikologis, motif sosiogenesis, konsepsi manusia dalam psikoanalisis, dan teori behaviorisme.

Pada bagian Mengintegrasikan Nilai Pancasila, Membina Jati Diri, Berwawasan Nasional, jurnal ini membahas tentang semua upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila akan lebih berhasil dan berdaya jika dilandasi ajaran agama yang kuat sebagaimana yang tercantum dalam sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Lutfiatun Nisa གིས-
Nama: Lutfiatun Nisa
Npm: 2313053175
Kelas: 3F


Analisis Jurnal tentang Pembinaan Nilai Moral Sosial Budaya di Kalangan Remaja

Latar Belakang Masalah: Jurnal ini membahas tantangan yang dihadapi oleh remaja di Indonesia, termasuk kenakalan remaja dan penggunaan narkoba, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Penulis menekankan pentingnya pendidikan yang berfokus pada aspek afektif dan perilaku luhur untuk membina generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia .

Peran Keluarga dan Masyarakat: Pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan ini sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang memiliki jati diri yang kuat dan berakhlak baik.

Pendidikan Agama dan Internaliasi Nilai: Jurnal ini juga menyoroti pentingnya pendidikan agama dalam membentuk kepribadian remaja. Nilai-nilai keimanan harus ditanamkan sejak dini, disertai dengan kegiatan ibadah dan keteladanan dari orang tua. Hal ini diharapkan dapat membangun karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar moral bangsa Indonesia .

Multikulturalisme dan Jati Diri: Dalam jurnal tersebut memuat bahwa untuk membangun masa depan bangsa yang multikultural, penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengadopsi konsep multikulturalisme. Ini bertentangan dengan monokulturalisme dan asimilasi yang telah menjadi norma sebelumnya. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang harmonis dan sejahtera .

Kesimpulan yang dapat dari jurnal ini adalah menekankan bahwa pembinaan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja harus dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Tanpa kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, upaya untuk menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia hanya akan menjadi wacana belaka. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini agar dapat membentuk karakter yang kuat dan berbudaya .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

WINI JIHAN FIRLIANI 2313053178 གིས-
Nama: Wini Jihan Firliani
NPM: 2313053178
Kelas: 3F

Judul: Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" yang ditulis oleh H. Wanto Rivaie membahas pentingnya pembinaan nilai moral dan akhlak pada generasi muda Indonesia.

Berdasarkan analisis yang saya lakukan jurnal ini membahas pentingnya membina nilai moral dan sosial budaya di kalangan remaja Indonesia, dengan penekanan pada peran pendidikan dalam pembentukan karakter dan kepribadian individu. Penulis menggarisbawahi bahwa kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat berkontribusi pada kenakalan remaja dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, pendidikan yang menekankan aspek afektif dan perilaku luhur sangat diperlukan untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Di jurnal ini juga terdapat kutipan ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya kasih sayang dalam keluarga serta tanggung jawab individu terhadap Tuhan dan masyarakat. Artikel ini juga menyoroti perlunya hubungan interpersonal yang saling menghargai dan percaya di antara warga bangsa untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Melalui kisah inspiratif antara seorang remaja dan ibu rumah tangga, penulis menunjukkan bagaimana tindakan kecil berbasis nilai moral dapat memberikan dampak besar.

Selanjutnya, jurnal ini menekankan bahwa pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan tokoh masyarakat, sangat penting dalam membentuk jati diri remaja yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Teks tersebut juga membahas faktor personal dalam interaksi sosial dan perilaku individu, dengan mengacu pada berbagai perspektif psikologis. McDougall menekankan bahwa faktor internal seperti instink, motif, dan kepribadian sangat mempengaruhi perilaku manusia, yang terdiri dari dua aspek utama: aspek biologis dan sosiopsikologis. Aspek biologis mencakup kebutuhan dasar seperti makan dan perlindungan, sedangkan aspek sosiopsikologis terdiri dari komponen afektif, kognitif, dan koaktif. Motif sosiogenesis, yang merupakan motif sekunder, juga dijelaskan dengan berbagai klasifikasi dari para ahli seperti W. I. Thomas, David McClelland, dan Abraham Maslow. Selain itu, teori psikoanalisis Freud dan teori behaviorisme juga dibahas untuk menjelaskan perilaku manusia melalui interaksi antara Id, Ego, dan Superego, serta pengaruh lingkungan dan pembelajaran melalui pengalaman.

Jurnal ini juga menyoroti pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jatidiri bangsa dan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mendidik generasi muda. Sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan diharapkan dapat mengatasi penyimpangan nilai moral dan norma dalam masyarakat. Artikel ini juga mencakup referensi terkait nilai-nilai pendidikan dan pengembangan moral di kalangan remaja Indonesia, serta menekankan pentingnya multikulturalisme sebagai landasan untuk membangun masyarakat Indonesia yang harmonis dan sejahtera.