Aktivitas 1

Aktivitas 1

Aktivitas 1

Jumlah balasan: 33

Mahasiswa jelaskan pengertian tentang metode pembelajaran yang terpat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuaikan dengan Kurikulum 13

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010 -
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 4G


Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuaikan dengan Kurikulum 13 adalah suatu metode pembelajaran yang mendorong supaya peserta didik nya untuk lebih terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran. Metode ini mencakup pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik secara langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu seperti diskusi kelompok dan bermain peran. Tujuan dari kurikulum 13 untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bertanya dan menalar, apa yang telah mereka pelajari. Kurikulum K-13 menuntut peserta didik supaya lebih mandiri, kreatif, dan inovatif, untuk menekankan kepada pendidikan karakter, dan proses penilaian dilakukan dari semua aspek yaitu sikap, keaktifan, keterampilan, dan pengetahuan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran seperti gambar, video,ppt, audio visual dapat membantu memperkuat pemahaman konsep PKN pada tingkat Sekolah Dasar (SD).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh ADELIA PRASETIYANI 2213053039 -
Nama : Adellia Prasetyani
Npm : 2213053039
Kelas : 4G

Metode Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar (SD): Belajar Sambil Bersenang-senang.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD). Namun, terkadang metode pembelajaran yang digunakan di kelas bisa membuat anak-anak bosan dan kehilangan minat belajar. Oleh karena itu, metode pembelajaran PKN yang kreatif dan menyenangkan sangat diperlukan.

Beberapa metode pembelajaran PKN di SD yang bisa membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan asyik:
1.) Metode Bercerita:
- Guru menyampaikan materi PKN dengan cara bercerita yang menarik dan interaktif.
- Menggunakan cerita sebagai medium pembelajaran memudahkan siswa memahami konsep-konsep PKN dengan cara yang menyenangkan.
2.) Metode Permainan:
- Berbasis permainan yang relevan dengan materi PKN.
- Contoh: Adu pantun untuk mempelajari kebudayaan daerah atau permainan peran untuk memahami nilai-nilai Pancasila.
3.) Metode Diskusi Kelompok:
- Melibatkan siswa dalam diskusi kelompok untuk membahas topik-topik yang berhubungan dengan nilai-nilai kewarganegaraan.
- Meningkatkan pemahaman siswa dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kerjasama dalam tim.
4.) Metode Simulasi:
- Memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman langsung dalam situasi atau peran tertentu.
- Guru menciptakan situasi mirip dengan kehidupan nyata, di mana siswa mengambil peran sebagai warga negara yang berkewajiban memahami dan menjalankan nilai-nilai kebangsaan.

Tips untuk Menggunakan Metode Pembelajaran PKN di SD:
1. Pilih materi yang relevan dengan kehidupan siswa.
2. Gunakan media interaktif seperti video pendek atau animasi.
3. Berikan peluang siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
4. Berikan tugas yang relevan dengan materi PKN.
5. Lakukan evaluasi dan berikan umpan balik kepada siswa.

Kelebihan Metode Pembelajaran PKN di SD:
1. Membangun kesadaran kewarganegaraan.
2. Meningkatkan keterampilan sosial.
3. Memperkaya pengetahuan siswa.
4. Menumbuhkan sikap toleransi dan menghormati perselisihan.
5. Mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas.

Kekurangan Metode Pembelajaran PKN di SD:
1. Ketersediaan sumber belajar yang terbatas.
2. Waktu pembelajaran yang terbatas.
3. Penilaian yang tidak optimal.
4. Keterbatasan pengetahuan guru.
5. Tantangan dalam mengubah sikap siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Nola Diva Brilian 2213053199 -
Nama: Nola Diva Brilain
Npm:2213053199
Kelas: 3G

Metode pembelajaran yang cocok untuk peserta didik SD dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) mengikuti prinsip-prinsip Kurikulum 13 harus memperhatikan kebutuhan dan karakteristik anak-anak di tingkat tersebut. Beberapa prinsip dan metode yang dapat diterapkan:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL): Belajar melalui proyek atau tugas - tugas nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
- Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning): Belajar dalam kelompok kecil yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
- Simulasi dan Permainan Peran: Menggunakan simulasi dan permainan peran untuk memahami konsep-konsep PKN secara menyenangkan dan interaktif.
- Cerita dan Diskusi Kelompok: Menggunakan cerita atau narasi, diikuti dengan diskusi kelompok, untuk menjelaskan konsep-konsep PKN.
- Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL): Peserta didik diberikan masalah nyata yang harus mereka pecahkan dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari.
- Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning): Menggunakan pengalaman langsung untuk memahami konsep-konsep PKN secara lebih dalam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh LATIFA NURMALA 2213053166 -
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166

Menurut saya ada beberapa metode pembelajaran PKN yang sesuai dengan kurikulum 13 dan cocok untuk peserta didik SD. Berikut diantaranya :

1. Metode Bercerita
Metode bercerita ini guru menyampaikan materi PKN dengan cara bercerita yang menarik dan interaktif. Penggunaan cerita sebagai media pembelajaran memudahkan siswa memahami konsep-konsep PKN dengan cara yang menyenangkan.

2. Metode Permainan
Metode ini berbasis permainan yang menarik bagi siswa SD. Guru menciptakan permainan yang berhubungan dengan materi PKN, seperti adu pantun untuk mempelajari kebudayaan daerah atau permainan peran untuk memahami nilai-nilai Pancasila. Melalui permainan, siswa belajar sambil bermain dan menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran.

3. Metode Diskusi Kelompok
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi tentang isu-isu sosial dan politik yang berhubungan dengan nilai-nilai kewarganegaraan. Diskusi kelompok juga meningkatkan pemahaman siswa dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kerjasama dalam tim.

4. Metode Simulasi
Pada metode ini siswa belajar melalui pengalaman langsung dengan menempatkan diri dalam situasi atau peran tertentu. Guru dapat menciptakan situasi mirip dengan kehidupan nyata, di mana siswa mengambil peran sebagai warga negara yang berkewajiban memahami dan menjalankan nilai-nilai kebangsaan.

Semua metode di atas dapat diterapkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, dan konteks kelas. Dengan pendekatan yang sesuai, pembelajaran PKN di SD akan lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh MIFTAHUL JANNAH 2253053012 -
Nama: Miftahul Jannah
Npm : 2253053012
Kelas : 4G

Metode pembelajaran adalah serangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengajarkan atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perilaku tertentu. Penggunaan metode pembelajaran Kurikulum 13 PKn SD bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kewarganegaraan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
Menurut saya metode pembelajaran Kurikulum 13 yang tepat untuk Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar (SD) yaitu:
1. Diskusi kelompok peserta didik dikelompokkan untuk berdiskusi tentang isu-isu kewarganegaraan yang relevan dengan konteks mereka, agar peserta didik dapat berbagi pandangan dan memperluas pemahaman mereka melalui interaksi sosial.
2. Permainan Peran, peserta didik dapat berpartisipasi dalam permainan peran yang mensimulasikan situasi kehidupan nyata yang melibatkan pertimbangan moral dan kewarganegaraan hal ini memberikan peserta didik pengalaman praktis dalam pengambilan keputusan etis.
3. Proyek Kolaboratif pendidik bisa meminta kepada peserta didik untuk bekerja sama dalam proyek kolaboratif yang menuntut pemecahan masalah, berpikir kritis, sambil menekankan nilai-nilai kewarganegaraan yang diinginkan.

Metode tersebut di rancang agar peserta didik memahami tentang nilai-nilai kewarganegaraan, demokrasi, hak asasi manusia dan toleransi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 -
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 2253053042
Tugas aktivitas 1
Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik Dengan menggunakan pendekatan interaktif, kreatif dan menyenangkan, berikut metode yang cocok untuk pembelajaran PKN SD pada program K13:
-Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual
Teaching and Learning)
Model Pembelajaran jenis ini menuntut guru untuk mampu untuk menghubungkan perangkat keras yang ada. Mengajar menggunakan situasi kehidupan nyata siswa. Tidak berhenti sampai disitu, guru juga diharapkan mampu mendorong siswa untuk menghubungkan antara ilmu yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan (dalam keluarga, di masyarakat, di masyarakat).
-Model Pembelajaran Kooperatif
Pada hakikatnya model pembelajaran kooperatif
seperti kerja kelompok, menggunakan strategi pembelajaran dimana siswa berpartisipasi dalam kelompok kecil
untuk saling berinteraksi.
- Model Heuristik merupakan model yang cocok digunakan dalam pembelajaran PKn, karena menekankan pada proses berpikir, mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis dan kritis. .
- Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
- Model pembelajaran berbasis portofolio.
Oleh karena itu, Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif peserta didik,mengembangkan pemahaman nilai-nilai kewarganegaraan dan menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Annisa Fadillah Quraini 2253053026 -
Nama : Annisa Fadillah Quraini
NPM : 2253053026

Metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SD sesuai dengan Kurikulum 2013 adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Metode ini melibatkan peserta didik dalam proyek-proyek kecil yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, seperti membuat poster tentang nilai-nilai Pancasila, membuat peta interaktif tentang keanekaragaman budaya di Indonesia, atau menyelenggarakan simulasi pemilihan umum di kelas. Metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan kreativitas peserta didik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Rohmah Shela Saputri 2213053112 -
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112

Nama: Rohmah Shela Saputri

NPM: 2213053112

 

Metode pembelajaran yang terpat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuai Kurikulum 13 adalah model pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik, yang mempunyai beberapa ciri khusus seperti pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapat pengalaman belajar melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Model pembelajaran yang harus dipilih atau ditentukan adalah model pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai, sifat dari materi yang akan diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik.

Setiap model pembelajaran mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan peserta didik dengan bimbingan pendidik. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagaimana yang diterapkan pada kurikulum 2013, sebaiknya dipadukan secara sinkron dengan langkah/tahapan kerja (sintaks) model pembelajaran. Kurikulum 2013 menggunakan tiga model pembelajaran utama: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Pendidik harus memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, karakteristik peserta didik, dan sarana yang tersedia. Peserta didik harus aktif, kreatif, dan mandiri dalam mengikuti proses pembelajara . Keberhasilan pembelajaran bukan terletak pada nilai yang diperoleh saat penilaian, tetapi terletak pada keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

Sebagai balasan Rohmah Shela Saputri 2213053112

Re: Aktivitas 1

oleh Natasya Bunga Nitara 2213053012 -
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012

Metode pembelajaran yang tepat digunakan bagi peserta didik pada pembelajaran PKN SD sesuaikan dengan Kurikulum 13 yaitu diantaranya :

a) Metode Simulasi dan Permainan Peran
- Menggunakan simulasi dan permainan peran adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan konsep-konsep PKN kepada peserta didik di SD.
- Contohnya, peserta didik dapat berperan sebagai pemimpin dalam simulasi pemerintahan atau berpartisipasi dalam debat mengenai isu-isu sosial.
- Dengan cara ini, mereka dapat memahami peran dan tanggung jawab dalam kehidupan masyarakat.

b) Metode Diskusi Kelompok
- Membagi peserta didik menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi tentang isu-isu sosial dan politik merupakan metode pembelajaran yang efektif.
- Diskusi ini membantu peserta didik yang saling bertukar pendapat, menghargai pendapat orang lain, dan mendapat pemahamab yang lebih mendalam.

c) Metode Penggunaan Teknologi
- Menggunakan teknologi seperti video, presentasi multimedia, atau program pendidikan interaktif dapat membuat peserta didik lebih tertarik dan aktif dalam mempelajari PKN.
- Teknologi membantu menghadirkan materi pembelajaran secara menarik dan relevan bagi peserta didik.

d) Metode Kunjungan Lapangan
- Pelajaran PKN dapat diperkaya dengan mengadakan kunjungan lapangan ke lembaga-lembaga pemerintahan atau tempat-tempat bersejarah.
- Dengan cara ini, peserta didik dapat melihat langsung bagaimana sistem pemerintahan berfungsi dan mengenal lebih dekat tokoh-tokoh pendiri bangsa ini.

Dengan penggunaan berbagai metode diatas maka dapat disesuaikan dengan kebutuhan pesert didik di SD dan memastikan pembelajaran PKN lebih efisien.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Dinda Kusumawati Subagio 2253053016 -
Nama: Dinda Kusumawati Subagio
Npm: 2253053016

Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuai Kurikulum 13 adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Kurikulum 13 menggunakan tiga model pembelajaran utama, yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Model pembelajaran ini didesain untuk membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan.

- Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah model pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran yang berasal dari industri. Peserta didik diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri.
- Model pembelajaran berbasis projek (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah. Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan. Setelah selesai pembelajaran, guru memberikan penguatan.
- Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah model pembelajaran yang menerapkan prinsip belajar dari kesempatan yang dihadapi. Peserta didik diarahkan untuk menemukan jawaban sendiri dengan cara yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Afanin Yuli Safitri 2213053020 -
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
Kelas: 4G

Metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik SD dalam pembelajaran PKN sesuai dengan Kurikulum 13 harus memperhatikan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran, karena kurikulum 2013 mengharuskan peserta didik yang aktif dari pada pendidiknya. Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk aktif sehingga mereka akan lebih mandiri dan mengungat pembelajaran tersebut. Metode yang efektif biasanya melibatkan pendekatan yang aktif, melalui pengalaman langsung dan interaksi Pembelajaran PKN juga harus di contohkan secara rill, dengan kata lain tidak bisa hanya mempelajari konsep saja tetapi juga harus dicontohkan dan diimplementasikan secara langsung. Maka dari itu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKN seperti bermain peran, diskusi kelompok kecil, serta penggunaan media visual yang menarik seperti gambar, video pendek, dan rekaman suara. Metode yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan konteks nyata juga dapat membantu siswa memahami materi PKN dengan lebih baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Chindy Alviona 2213053093 -
Nama: Chindy Alviona
NPM: 2213053093

jelaskan pengertian tentang metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuaikan dengan Kurikulum 13!
Jawab:
Metode pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pada tingkat Sekolah Dasar (SD) merupakan strategi yang digunakan dalam mengajar peserta didik mengenai nilai-nilai, prinsip, dan pengetahuan dasar tentang kewarganegaraan. Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 13 dan cocok untuk peserta didik SD dalam pembelajaran PKN:

1. Diskusi Kelas:
Membagi peserta didik menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi tentang isu-isu sosial dan politik merupakan metode pembelajaran yang efektif. Dalam diskusi, peserta didik dapat berbagi pandangan, memahami berbagai sudut pandang, dan mengembangkan pemahaman tentang kewarganegaraan.

2. Simulasi dan Permainan Peran:
Menggunakan simulasi dan permainan peran adalah cara terbaik untuk mengajarkan konsep-konsep PKN kepada peserta didik SD. Dengan berperan sebagai tokoh-tokoh sejarah atau figur politik, anak-anak bisa memahami konsep-konsep abstrak dalam PKN secara lebih mudah. Mereka dapat belajar tentang nilai-nilai kejujuran, kerja sama, dan sekaligus mengasah kreativitas mereka.

3. Kunjungan Lapangan:
Mengunjungi institusi pemerintah, museum, atau tempat bersejarah dapat menjadi metode pembelajaran PKN yang menyenangkan di SD. Siswa dapat melihat langsung bagaimana pemerintahan berfungsi, memahami sejarah, dan mengaitkan teori dengan praktik.

4. Penggunaan Media Interaktif:
Penggunaan media audio-visual seperti pemutaran film pendek atau video singkat yang berkaitan dengan isu-isu aktual dapat membuat pembelajaran PKN lebih menarik dan interaktif. Misalnya, menonton dokumenter pendek tentang perjuangan para pejuang kemerdekaan atau film animasi yang mengedukasi tentang hak-hak anak.

5. Berikan Tugas yang Relevan:
Memberikan tugas yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik dapat membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai kewarganegaraan. Misalnya, membuat poster tentang pentingnya toleransi atau menulis surat kepada pejabat pemerintah.

Kelebihan metode pembelajaran PKN SD meliputi membangun kesadaran kewarganegaraan, meningkatkan keterampilan sosial, memperkaya pengetahuan peserta didik, menumbuhkan sikap toleransi, dan mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas. Namun, perlu diingat bahwa ada juga kekurangan seperti ketersediaan sumber belajar yang terbatas dan waktu pembelajaran yang terbatas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Ricca Tri Fadillah 2213053161 -
Nama:Ricca tri fadillah
Npm:2213053161

Program Model Pembelajaran kurikulum 13 untuk siswa sekolah dasar mengacu pada metode pembelajaran yang akan digunakan, meliputi tujuan pendidikan, tahapan kegiatan pembelajaran, lingkungan belajar dan pengelolaan pembelajaran kelas. Tujuan penggunaan model pembelajaran adalah sebagai strategi untuk mengidentifikasi bagaimana pembelajaran dilakukan yang dapat membantu siswa memperoleh ide, keterampilan, dan cara berpikir yang berharga dengan meningkatkan kemampuan berpikir jernih dan bijaksana serta mengembangkan keterampilan sosial dan partisipasi. . Program ini menggunakan 3 model pembelajaran utama:

1. Model pembelajaran berbasis masalah
2. Model pembelajaran berbasis proyek
3. Model pembelajaran Discovery/Inquiry

Pendidikan Siswa harus memilih model pembelajaran yang sesuai berdasarkan materi siswa dan tujuan yang ingin dicapai. diperoleh, karakteristik siswa dan fasilitas yang tersedia. Program pembelajaran 13 perlu bersifat aktif, kreatif dan mandiri, sehingga memungkinkan siswa menyelesaikan sendiri permasalahannya dengan cara berdiskusi, mencari sumber belajar atau mengajukan sumber pertanyaan yang sesuai dengan topik permasalahan.

Model pembelajaran yang dipilih hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan siswa dan tingkat pencapaiannya saat ini, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan siswa yang beragam. Guru juga dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk merangsang pemikiran mendalam, memberikan umpan balik langsung untuk menyemangati siswa, dan menggunakan pertanyaan yang berwawasan luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Safira Sita Salsabilla 2213053027 -
Nama: Safira Sita Salsabilla
NPM : 2213053027

Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD sesuaikan dengan Kurikulum 13 adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) karena model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik untuk aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan berpikir memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga diperoleh solusi dengan rasional.

Model PBL digunakan sebagai solusi karena dapat mengembangkan kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
sehingga pembelajaran yang dilakukan di sekolah akan menghasilkan pengetahuan yang benar- benar bermakna. PBL merupakan metode intruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan, kemampuan analisis, dan inisiatif peserta didik terhadap materi pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis, dan menggunakan sumber belajar yang sesuai. Model PBL melatih peserta didik untuk memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya. Proses tersebut akan membuat terbangunnya pengetahuan baru yang lebih bermakna bagi peserta didik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh NADIA NUR SAFITRI 2213053275 -
Nama : Nadia Nur Safitri
NPM : 2213053275
Kelas : 4G

Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD adalah metode pembelajaran aktif, seperti pembelajaran kooperatif, inkuiri sederhana, diskusi kelompok, dan game based learning. Metode ini sangat sesuai dengan Kurikulum 13 karena kurikulum tersebut menekankan pada pembelajaran yang berbasis keterampilan dan pemecahan masalah. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti gambar, video, dan audio juga dapat membantu dalam pemahaman konsep-konsep PKN. Dengan metode pembelajaran aktif, siswa akan lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga akan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh DEVI KELANA RINDU BINTARA 2213053095 -
Nama : Devi Kelana Rindu Bintara
NPM: 2213053095


Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) haruslah memperhatikan karakteristik anak usia sekolah dasar, tujuan pembelajaran PKN, serta kurikulum yang digunakan. Kurikulum 2013 (Kurtilas) merupakan kurikulum yang saat ini diterapkan di Indonesia, termasuk untuk mata pelajaran PKN di tingkat SD.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran PKN di SD. Metode pembelajaran yang tepat akan membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi.

Beberapa Metode Pembelajaran yang Tepat untuk Peserta Didik SD dalam Pembelajaran PKN

Pembelajaran Kooperatif: Metode ini melibatkan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam konteks PKN, metode ini dapat membantu peserta didik untuk belajar bekerjasama, menghargai pendapat orang lain, dan memahami pentingnya partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Simulasi: Melalui simulasi, peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak dalam PKN dengan cara yang lebih konkret. Misalnya, dengan mensimulasikan pemilihan umum di kelas, peserta didik dapat belajar tentang proses demokrasi secara langsung.

Diskusi Kelompok: Diskusi kelompok merupakan metode yang efektif untuk mendorong peserta didik SD berpartisipasi aktif dalam pembelajaran PKN. Dalam diskusi kelompok, peserta didik dapat saling bertukar pendapat, belajar dari sudut pandang orang lain, dan mengembangkan kemampuan berargumentasi.


Dalam konteks pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat SD sesuai dengan Kurikulum 2013, pemilihan metode pembelajaran yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode seperti pembelajaran kooperatif, simulasi, dan diskusi kelompok dapat menjadi pilihan yang efektif untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Aura Fitria Ananda 2213053094 -
Nama: Aura Fitria Ananda
NPM: 2213053094
Kelas: 4G

metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Sekolah Dasar (SD) yang sesuai dengan Kurikulum 2013:

1. Diskusi Kelas: Metode ini melibatkan interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk diskusi. Siswa dapat berbicara tentang isu-isu kewarganegaraan, bertukar pendapat, dan memahami sudut pandang yang berbeda.

2. Simulasi: Dalam simulasi, siswa berperan sebagai tokoh-tokoh sejarah atau figur politik. Melalui permainan peran ini, mereka dapat memahami konsep-konsep abstrak dalam PKN secara lebih mudah. Simulasi juga mengasah kreativitas dan nilai-nilai seperti kejujuran dan kerja sama.

3. Penugasan Kelompok: Metode ini melibatkan siswa dalam tugas kelompok yang relevan dengan materi PKN. Mereka dapat berkolaborasi, berdiskusi, dan memecahkan masalah bersama.

4. Kunjungan Lapangan: Mengunjungi institusi pemerintah, museum, atau tempat bersejarah dapat memperkaya pemahaman siswa tentang kewarganegaraan. Mereka dapat melihat langsung bagaimana pemerintahan berfungsi dan mengenal lebih dekat sejarah bangsa.

5. Menonton Film atau Video Edukatif: Penggunaan media audio-visual, seperti film pendek atau video singkat, dapat membuat pembelajaran PKN lebih menyenangkan dan interaktif. Misalnya, menonton dokumenter tentang perjuangan para pejuang kemerdekaan atau film animasi yang mengedukasi tentang hak-hak anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Ihya Ghulam Halim 2213053178 -
Nama : Ihya Ghulam Halim
Npm : 2213053178
Kelas : 4G

Menurut pendapat saya mengenai metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik Sekolah Dasar pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13) yaitu meliputi strategi yang mendukung siswa untuk aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kompetensi siswa melalui pendekatan saintifik, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan menyajikan. Beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain:
a. Inquiry (Penyelidikan): Metode ini mendorong siswa untuk bertanya, mencari informasi, dan menemukan jawaban sendiri dengan bimbingan guru. Dalam konteks PKN, siswa dapat mengeksplorasi tentang nilai-nilai kewarganegaraan, hak dan kewajiban warga negara, atau sistem pemerintahan.
b. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif): Teknik ini melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu dalam belajar. Metode ini efektif untuk membangun kebersamaan, toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, yang merupakan nilai penting dalam PKN.
c. Project Based Learning (PBL): Siswa diberi proyek atau tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Proyek tersebut biasanya berkaitan dengan masalah nyata di masyarakat. Melalui PBL, siswa belajar untuk menerapkan konsep PKN dalam kehidupan sehari-hari, seperti proyek tentang kebersihan lingkungan, kepedulian sosial, atau demokrasi di sekolah.
d. Drama: Metode ini memungkinkan siswa untuk memainkan peran tertentu, yang dapat membantu mereka memahami berbagai perspektif dalam sebuah isu kewarganegaraan. Ini membantu mengembangkan empati dan pemahaman tentang beragam peran dalam masyarakat.
e. Bercerita: Menggunakan cerita yang mengandung nilai-nilai kewarganegaraan dapat menjadi cara yang efektif untuk menanamkan moral dan nilai kepada siswa. Cerita dapat berupa kisah nyata pahlawan nasional, tokoh masyarakat, atau fiksi yang mengandung pesan moral.
f. Diskusi Kelas: Mendorong siswa untuk terlibat dalam diskusi kelas membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi. Dalam konteks PKN, diskusi bisa mengenai topik-topik aktual yang berkaitan dengan nilai-nilai kewarganegaraan, hak dan kewajiban warga, serta isu-isu sosial.

Dalam penerapan metode-metode tersebut harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, konteks lokal, serta karakteristik dan kebutuhan siswa, agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh KHAIRANI ULYA 2213053115 -
Nama: Khairani Ulya
NPM: 2213053115

Metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan Kurikulum 2013 mencakup beberapa pendekatan:

1. Diskusi Kelas: Guru dan siswa berinteraksi melalui diskusi untuk membahas isu-isu kewarganegaraan, bertukar pendapat, dan memahami berbagai sudut pandang.

2. Menonton Film atau Video Edukatif: Penggunaan media audio-visual seperti film pendek atau video singkat memperkaya pembelajaran PKN dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, misalnya, melalui dokumenter tentang perjuangan kemerdekaan atau film animasi yang mengedukasi tentang hak-hak anak.

3. Simulasi: Siswa memerankan tokoh sejarah atau figur politik untuk memahami konsep-konsep PKN secara lebih baik. Hal ini juga mengembangkan kreativitas serta nilai-nilai seperti kejujuran dan kerja sama.

4. Kunjungan Lapangan: Mengunjungi institusi pemerintah, museum, atau tempat bersejarah membantu memperkaya pemahaman siswa tentang kewarganegaraan serta memahami fungsi pemerintahan dan sejarah bangsa secara langsung.

5. Penugasan Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi PKN, memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dan memecahkan masalah bersama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Widia Nata Saputri 2213053057 -
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 4G

Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran, bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar. Kurikulum K13 ditujukan untuk mengembangkan karakter dan moral siswa, sehingga metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKN di SD adalah dengan metode problem based learning. Dengan metode ini, siswa bisa diberikan masalah nyata mengenai karakter dan moral yang dapat dipecahkan agar mereka dapat menyerap dan mengimplementasikan hasil pemecahan masalah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264 -
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264
Kelas : 4G
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang tepat untuk diajarkan kepada Peserta didik SD dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sesuai dengan Kurikulum 2013 antara lain :
1.Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning):
Dengan metode pembelajaran ini pendidik mengajak peserta didik untuk aktif terlibat dalam proyek-proyek kecil yang berkaitan dengan isu-isu kewarganegaraan di sekitar mereka, seperti mengumpulkan sampah, membuat poster tentang nilai-nilai kewarganegaraan, atau memperkenalkan tugas-tugas sosial di lingkungan mereka.
2.Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning):
Dengan metode ini Pendidik yang mendorong kerja sama antara peserta didik , seperti diskusi kelompok tentang nilai-nilai kewarganegaraan, atau membuat sketsa bersama tentang bagaimana mereka bisa menjadi warga negara yang baik.
3.Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning):
Memberikan masalah-masalah kecil yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari yang membutuhkan pemikiran kritis dan analisis siswa untuk menemukan solusi yang berkaitan dengan nilai-nilai kewarganegaraan dan menarik.
Setiap metode pembelajaran tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik di tingkat SD, dengan memperhatikan gaya belajar siswa, kemampuan pemahaman mereka, serta lingkungan belajar yang tersedia. Selain itu, dari beberapa metode pembelajaran juga dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran PKN di SD.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 -
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
NPM : 2213053271
Kelas : 4G
Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD dalam pembelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) kurikulum 2013 adalah metode yang mengintegrasikan konsep-konsep kewarganegaraan dengan pengalaman nyata dan kehidupan sehari-hari peserta didik. Metode tersebut haruslah interaktif, mengaktifkan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai kewarganegaraan serta keterampilan sosial yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhatikan keberagaman peserta didik dan mendorong partisipasi aktif dari setiap individu dalam pembelajaran. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKN SD sesuai dengan kurikulum 2013 diantaranya yaitu :
1.Metode pembelajaran Kontekstual
Salah satu metode pembelajaran PPKN yang efektif di sekolah dasar adalah metode pembelajaran berbasis kontekstual. Metode ini menekankan pada kemampuan siswa untuk memahami konteks situasi dan menghubungkan konsep yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata (Irwan dkk, 2021). Contohnya adalah dari pengalaman siswa sehari-hari yang dihubungkan dalam memahami konsep PKN. Metode ini mencakup diskusi kelompok, latihan berbasis masalah, presentasi, dan pengamatan. Jadi dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis kontekstual, siswa dapat memahami konsep PPKN dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
2.Model Discovery Learning
Menurut Kurniasih, dkk (2014) model discovery learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila pelajaran tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri. Discovery adalah menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Pembelajaran dengan discovery learning dapat membantu guru dalam mengolah proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif terutama memberikan kemampuan peserta didik dalam membangun kolaboratif dan memilki komitmen nilai yang tinggi dalam keaktifan belajar (Ariani & Wachidi, 2019). Pembelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) di SD dengan metode discovery learning melibatkan siswa dalam eksplorasi dan penemuan konsep-konsep kewarganegaraan melalui pengalaman langsung dan interaksi. Guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan dan dukungan saat siswa mengeksplorasi materi, seperti memahami nilai-nilai demokrasi melalui permainan peran atau diskusi kelompok. Metode ini mendorong pemahaman yang mendalam dan penguasaan konsep yang lebih baik karena melibatkan aktifitas siswa secara langsung.
3.Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Menurut Fathurrohman (2016), project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta didik. Peserta didik dapat diberi proyek untuk menyelidiki masalah-masalah sosial di sekitar mereka, seperti kebersihan lingkungan atau toleransi antarbudaya. Mereka kemudian dapat merencanakan dan melaksanakan solusi untuk masalah tersebut, sambil mempelajari nilai-nilai kewarganegaraan yang relevan dengan materi pembelajaran PKN di SD.
4. Simulasi Peran (Role Playing)
Contoh penerapannya yaitu peserta didik dapat diberi peran sebagai anggota masyarakat yang berbeda, misalnya petani, pedagang, atau guru. Mereka kemudian dapat berinteraksi dalam situasi yang mensimulasikan kehidupan nyata, seperti rapat desa atau forum diskusi, untuk memahami peran dan tanggung jawab dalam masyarakat.
5.Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Isjoni (2010, hlm. 16) menyatakan bahwa dalam cooperative learning, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.Dengan model ini, peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tim kecil untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas terkait kewarganegaraan, seperti membuat poster tentang hak-hak anak atau menyusun skenario drama tentang kerja sama dalam kebersihan lingkungan.
6.Diskusi Kelompok (Group Discussion)
Diskusi adalah model pembelajaran yang dapat memantik keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Guru dapat memfasilitasi diskusi kelompok tentang isu-isu kewarganegaraan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti demokrasi, hak asasi manusia, atau keadilan sosial. Peserta didik dapat berbagi pendapat, pengalaman, dan solusi untuk masalah-masalah yang dibahas.
7.Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Menurut Wena (2013: 91) Problem Based Learning (PBL) merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan- permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melaluipermasalahan-permasalahan. Dalam model ini, Peserta didik dapat diberi masalah nyata atau fiktif yang berkaitan dengan kewarganegaraan, seperti konflik antarbudaya atau ketidaksetaraan gender, dan mereka kemudian diminta untuk mencari solusi atau memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Model-model pembelajaran tersebut akan efektif digunakan dalam pembelajaran PKN SD apabila disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik . Dengan ada metode pembelajaran yang menarik akan membantu peserta didik SD untuk tidak hanya memahami konsep-konsep kewarganegaraan, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan orang lain dalam konteks kehidupan nyata.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Mutiara Deva Gusti 2213053135 -
Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135

Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Sekolah Dasar (SD) merupakan strategi yang digunakan dalam mengajar siswa mengenai nilai-nilai, prinsip, dan pengetahuan dasar tentang kewarganegaraan. Metode ini bertujuan untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, hak, dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Materi yang diajarkan meliputi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta pengetahuan tentang lembaga-lembaga negara dan proses demokrasi di Indonesia.

Beberapa metode pembelajaran PKN yang cocok untuk peserta didik di SD sesuai dengan Kurikulum 13 antara lain:

1. Diskusi Kelas: Melibatkan siswa dalam berbicara dan berpendapat tentang isu-isu kewarganegaraan. Diskusi ini dapat memperkaya pemahaman mereka tentang nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif.
Simulasi: Menggunakan permainan peran atau situasi imajiner untuk mengajarkan konsep-konsep abstrak dalam PKN. Misalnya, siswa dapat berperan sebagai tokoh sejarah atau figur politik untuk memahami nilai-nilai kejujuran dan kerja sama.
2. Penugasan Kelompok: Memberikan tugas kolaboratif kepada siswa, seperti membuat poster tentang hak asasi manusia atau mengadakan kampanye sosial di sekolah. Ini membantu mereka memahami pentingnya kerjasama dan tanggung jawab dalam masyarakat.
3. Kunjungan Lapangan: Mengajak siswa mengunjungi institusi pemerintah, seperti kantor kecamatan atau balai desa. Dengan melihat langsung bagaimana pemerintahan beroperasi, siswa dapat memahami lebih baik tentang struktur negara dan peran lembaga-lembaga tersebut.
4. Menonton Film atau Video Edukatif: Pemutaran film pendek atau video singkat yang berkaitan dengan isu-isu aktual, seperti perjuangan para pejuang kemerdekaan atau hak-hak anak. Media audio-visual ini dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Wike Oktaviana 2213053194 -
Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194

Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik di SD pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sesuai dengan Kurikulum 13 yakni mencakup pendekatan yang bervariasi dimana agar dapat meningkatkan pemahaman serta partisipasi siswa. Metode tersebut hendaknya sesuai dengan materi yang nantinya disampaikan, tujuan pembelajaran, dan juga situasi serta kondisi peserta didik yang tepat pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa metodenya yakni:
- Pembelajaran Berbasis Portofolio: Dimana metode ini dapat memungkinkan peserta didik dalan mengumpulkan bukti pembelajaran mereka dalam bentuk karya tulis, proyek, atau presentasi. yang dapat membantu peserta didik melihat perkembangan mereka sendiri sepanjang waktu serta dapat memahami materi dengan lebih baik.
- Diskusi Kelompok: Metode ini membuat peserta didik agar memahami pemahaman mereka dan juga mengeksplorasi perspektif tentang topik yang dipelajari. serta melatih kerjasama.
- Pembelajaran Bermain Peran: Metode berikut melibatkan peserta didik dalam peran-peran yang berhubungan dengan materi yang dipelajari, seperti simulasi ataupun permainan yang dirancang guna mengajarkan konsep ataupun suatu keterampilan.

Sejatinya pemilihan metode pembelajaran yang tepat sangatlah penting dalam memastikan bagaimana peserta didik bisa memahami materi dengan efektif serta meningkatkan motivasi mereka dalam belajarnya. Dalam hal ini, tentunya pendidik harus mempertimbangkan karakteristik individu siswa, materi yang diajarkan, serta tujuan pembelajaran dan juga memilih metode pembelajaran yang paling sesuai.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh RILIAN TSABITHA SURI 2213053141 -
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 4G

PKn memiliki ruang lingkup yang luas untuk diajarkan, terutama pada jenjang sekolah dasar. Materi PKN di sekolah dasar mencakup konsep nilai, norma, dan moral. Konsep yang dimaksud disini adalah PKN diharapkan dapat mengajarkan siswa untuk berpikir secara runtut dan kronologis. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran peran pendidik sangat penting untuk membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan hidup. Pendidik perlu menggunakan strategi atau metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran, misalnya seperti metode pembelajaran interaktif.

Pembelajaran interaktif ini menggunakan pendekatan siswa aktif, bersifat dua arah, dan peran siswa lebih dominan. Metode pembelajaran interaktif sangat tepat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar. Pendidik dapat menggunakan metode pembelajaran interaktif seperti metode bermain peran (role playing) atau curah pendapat (brainstorming).
1. Metode bermain peran
Metode ini digunakan untuk melatih peserta didik mengekspresikan masalah-masalah hubungan manusia, serta untuk mengilustrasikan bagaimana bermain peran bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan perasaan, sikap dan nilai.
2. Metode curah pendapat
Dalam proses pembelajaran, masih banyak pendidik yang menggunakan pendekatan pembelajaran satu arah sehingga tidak melibatkan peserta didik secara aktif. Terkadang para siswa juga enggan berbicara dalam kelompok atau mencurahkan pendapatnya. Oleh karena itu, dengan diterapkannya metode ini diharapkan semua siswa dapat berpartisipasi dalam menyampaikan pendapat. Dengan mengungkapkan gagasan dan mendengarkan apa yang dikemukakan oleh siswa lain, maka para siswa akan menyesuaikan pengetahuan dan pemahaman sebelumnya dengan menerima informasi baru. Dengan demikian, esensi dari pembelajaran PKN yang berkenaan dengan konsep nilai dan moral dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa, serta dapat diimplementasikan oleh siswa di lingkungan sekitarnya maupun masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Ivo Yuniarta 2213053231 -
Nama: Ivo Yuniarta
NPM: 2213053231
Kelas: 4G

Metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SD sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13) adalah metode yang berorientasi pada pembelajaran aktif, kolaboratif, dan berpusat pada peserta didik seperti pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) dengan metode ini memberikan proyek kepada peserta didik yang melibatkan penelitian, pemecahan masalah, dan pembuatan produk yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) yang menyajikan peserta didik dengan masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan kewarganegaraan dan meminta mereka untuk mencari solusi secara aktif dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, pembelajaran berbasis cerita (Storytelling): Menggunakan cerita, dongeng, atau narasi untuk memperkenalkan konsep-konsep kewarganegaraan kepada peserta didik, dan pembelajaran berbasis teknologi untuk menyajikan materi pembelajaran PKN secara menarik dan interaktif. Ini dapat mencakup penggunaan video pendek, animasi, atau permainan edukatif. Penting untuk dipahami bahwa pemilihan metode pembelajaran haruslah sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Metode yang tepat dapat memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep kewarganegaraan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh SELVIA NUR SAQINAH 2213053193 -
Nama: Selvia Nur Saqinah
Nomor: 2213053193

metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan metode-metode seorang guru bisa menyampaikan ilmunya kepada peserta didik.

Adapun metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik SD pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13) ada beberapa pendekatan yaitu 
1. Pembelajaran Berbasis Masalah. Menyajikan materi PKN dalam konteks permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat, kemudian mengajak siswa untuk mencari solusi atau melakukan tindakan yang positif.
2.embelajaran Berbasis Proyek. Memberikan tugas proyek kepada siswa untuk menyelidiki, merencanakan, dan menyajikan informasi mengenai topik-topik PKN tertentu, seperti pelaksanaan pemilihan umum atau peran anak dalam pembangunan.
3. Pembelajaran Berbasis Teknologi. Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran PKN, seperti menggunakan video, animasi, atau aplikasi interaktif untuk memperkaya pengalaman belajar siswa

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan mengintegrasikan pendekatan yang menarik serta relevan dengan kehidupan siswa, diharapkan proses pembelajaran PKN di tingkat SD dapat menjadi lebih menarik dan efektif bagi peserta didik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262 -
Nama : Chalistya Syahla Ilham Radinda
NPM : 2213053262
Kelas : 4G

Metode pembelajaran yang cocok untuk peserta didik SD dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sesuai dengan Kurikulum 13 adalah metode yang interaktif, kolaboratif, dan mengedepankan pengalaman nyata. meliputi:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek: Melibatkan peserta didik dalam proyek praktis seperti penelitian budaya lokal atau eksplorasi masalah sosial.
2. Diskusi Kelompok: Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk memahami nilai-nilai kewarganegaraan.
3. Simulasi Aktif: Melalui permainan peran atau simulasi, peserta didik memahami konsep PKN secara konkret, misalnya, pemilihan umum.
4. Media Interaktif: Menggunakan teknologi seperti video atau animasi untuk menyajikan materi PKN secara menarik.
5. Kunjungan Lapangan: Mengajak peserta didik mengunjungi tempat terkait PKN untuk pengalaman langsung.
Dengan metode ini, peserta didik aktif terlibat dan mengembangkan pemahaman serta keterampilan kewarganegaraan yang positif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Silvia Novi Fitriana 2213053062 -
Nama : Silvia Novi Fitriana
Npm : 2213053062
Kelas : 4G

Metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus disesuaikan dengan karakteristik perkembangan dan kebutuhan peserta didik sesuai Kurikulum 2013. Berikut adalah beberapa metode pembelajaran yang sesuai:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) : Peserta didik diberi proyek atau tugas yang berkaitan dengan konsep PKN, seperti membuat poster tentang nilai-nilai Pancasila atau meneliti tentang tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) : Peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah atau mendiskusikan topik-topik terkait PKN, seperti hak dan kewajiban sebagai warga negara.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) : Peserta didik diberi permasalahan yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari atau sejarah bangsa untuk dipecahkan, seperti konflik antar teman atau perbedaan pendapat dalam keluarga.
4. Simulasi dan Permainan Peran (Simulation and Role-Playing) : Peserta didik dapat memainkan peran sebagai tokoh sejarah atau pejabat pemerintahan untuk memahami lebih dalam tentang peran dan fungsi lembaga negara, seperti presiden, menteri, atau anggota DPR.
5. Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) : Menggunakan kunjungan ke tempat-tempat yang relevan, seperti museum sejarah, balai kota, atau lokasi bersejarah, untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa.
Dengan menggunakan metode-metode tersebut, pembelajaran PKN di tingkat SD dapat menjadi lebih menarik, relevan, dan berdampak pada pembentukan karakter serta pemahaman peserta didik tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Farida Juwita 2213053179 -
Nama : Farida Juwita
NPM : 2213053179

Menurut saya, metode pembelajaran yang terpat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN SD yakni metode Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif). Metode Cooperative Learning mengedepankan nilai kerjasama antar anggota dalam suatu kelompok belajar. Model pembelajaran ini memberikan tugas kepada peserta didik dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok lain di depan kelas. Hal ini sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 yang bertujuan menuntut siswa untuk dapat berpikir lebih kreatif dan inovatif sehingga peserta didik berperan lebih aktif dalam pembelajaran.

Dalam mata pelajaran PKN di SD, metode cooperative learning ditempuh melalui beberapa langkah, yakni pendidik menyajikan informasi kepada peserta didik, mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar, kemudian membimbing tugas kelompok sesuai dengan topik pembelajaran serta mengevaluasi hasil belajar kelompok. Dengan metode pembelajatran kooperatif, secara tidak lansung dapat menumbuhkan nilai moral seperti gotong royong dalam pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Alma Aquilera 2213053223 -
Nama : Alma Aquilera
Npm : 2213053223
Kelas : 4G

Metode Pembelajaran PKn SD yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013, dimaksudkan agar dapat meningkatkan dan menyeimbangkan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skills) dan pengetahuan (knowledge). tidak hanya mengisi pikiran tetapi juga mengajar bagaimana berpikir, tidak hanya akademis tetapi juga karakter
dan tidak hanya aspek kognitif tetapi juga afektif dan psikomotorik. Aplikasi dan operasionalisasi berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi dalam mata pelajaran serta dalam operasionalisasi sistem pendidikan. Dalam pembelajaran PKn SD seorang guru dituntut menggunakan metode dan model pengajaran yang tepat agar tujuan pendidikan tercapai. Pembelajaran PKn SD yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 diharapkan dapat membentuk warga negara Indonesia yang sesuai dengan karakter dalam dasar negara, yaitu Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945.

Beberapa metode yang dapat diterapkan pada Pembelajaran PKn SD yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 yaitu :

1. Metode pembelajaran di luar kelas.
Pembelajaran di luar kelas ialah metode yang mana pengajar mengajak peserta didik belajar di luar kelas buat melihat secara langsung kejadian di lapangan yang bertujuan mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya.

2. Metode talking stick
Talking stick ialah metode pembelajaran yang memerlukan bantuan tongkat, orang yang memegang tongkat harus menanggapi persoalan yang berasal dari pengajar selesainya peserta didik menekuni materi pembelajarannya. belajar dengan metode talking stick menghasilkan peserta didik menjadi berani mengemukakan pendapat.

3. Metode discovery learning
Discovery learning merupakan belajar dengan cara mencari serta menemukan sendiri. dalam sistem pembelajaran ini pengajar menyajikan bahan ajar yang tak final, tetapi siswa diberi kesempatan buat mencari serta menemukan sendiri dengan memakai metode pendekatan pemecahan persoalan.

4. Metode brainstorming
Metode brainstorming ialah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan info, komentar, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta didik. Penggunaan
metode Brainstorming pada proses pembelajaran dikelas berperan agar memudahkan peserta didik buat menciptakan gagasan serta mengembangkannya sesudah mencermati dari sebagian inspirasi gagasan anggota kelompoknya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Andika Purbaya 2213053169 -
Nama : Andika Purbaya
Npm : 2213053169
Kelas : 4G

Metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik SD pada pembelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) sesuai dengan Kurikulum 2013 dapat mencakup pendekatan yang interaktif dan partisipatif. Ini melibatkan penggunaan metode aktif seperti diskusi kelompok, permainan peran, ceramah interaktif, studi kasus, serta penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti video, gambar, dan alat bantu visual lainnya. Penting untuk memperhatikan kebutuhan dan minat peserta didik serta mempromosikan sikap kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam pembelajaran PKN. Metode ini juga harus mendorong pengalaman langsung, misalnya dengan kunjungan ke institusi pemerintahan setempat atau simulasi proses demokrasi di kelas. Penting untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Aktivitas 1

oleh Nura Assyifa 2213053134 -
Nama : Nura Assyifa
NPM : 2213053134
Kelas : 4G

Menurut saya, metode pembelajaran yang tepat untuk siswa sekolah dasar dalam pembelajaran PKN SD disesuaikan dengan Kurikulum 13 yaitu Diskusi kelompok, yaitu jenis pembelajaran berkelompok yang melibatkan siswa dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun cara kerja penyelidikan yang akan dilakukan. Pembelajaran jenis ini bukanlah pembelajaran yang berpusat pada guru, selain itu jenis pembelajaran ini memerlukan pengajaran keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik kepada siswa. Sedangkan menurut Joyce dan Weil (2009:317), Group Investigation merupakan salah satu jenis pembelajaran kelompok yang mempunyai konsep dasar memberikan dan mengemukakan suatu masalah untuk merangsang siswa bereaksi dan memecahkan masalah tersebut. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Diskusi kelompok adalah suatu jenis pembelajaran yang kegiatan pembelajarannya dilakukan secara berkelompok dan dengan struktur yang baik, dimana siswa ikut serta dalam pembelajaran yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah.

Langkah-Langkah Pembelajaran Diskusi Kelompok:
1) Pemilihan topik, pada tipe ini guru menyajikan suatu permasalahan yang menarik perhatian siswa. Penyajian masalah dapat dilakukan secara lisan atau mungkin melalui pengalaman nyata.
2) Implementasi, siswa melaksanakan prosedur yang telah dirancang dengan melibatkan berbagai sumber di dalam dan di luar sekolah.
3) Analisis, siswa menganalisis informasi yang diperoleh dan merangkumnya untuk disajikan.
4) Presentasi, setiap kelompok mempresentasikan hasil topik yang telah dibahasnya dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan kritik, tanggapan atau pertanyaan.
5) Evaluasi, guru menilai kontribusi masing-masing kelompok dan memberikan arahan terhadap topik yang disampaikan kelompok.

 Contoh penerapan model pembelajaran diskusi kelompok yaitu dapat diterapkan pada materi globalisasi, dimana pendidik membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok. Siswa diajak mengamati dampak globalisasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga muncul gagasan mengenai dampak globalisasi. Kemudian siswa menganalisis dan menyimpulkan dampak positif dan negatif globalisasi sehingga dapat mengetahui sikapnya terhadap dampak globalisasi. Setelah itu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.