FORUM DISKUSI

Topik Diskusi

Topik Diskusi

Ari Sofia གིས-
Number of replies: 28

Minggu ini kita akan membahas tentang Perkembangan anak usia dini, Yaitu :

Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang ...

 Karakteristik perkembangan AUD                  

 Ciri perkembangan AUD

 Prinsip perkembangan AUD

 Aspek-aspek perkembangan AUD

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan


In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

ELINA NOVITA SARI 2213054083 གིས-
1 Karakteristik perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini adalah periode penting dalam kehidupan seseorang, yang mencakup anak-anak dari lahir hingga usia 6 tahun. Selama periode ini, terjadi berbagai karakteristik perkembangan yang mencakup pertumbuhan fisik yang pesat, pengembangan kemampuan bahasa, kemampuan kognitif yang berkembang, proses sosialisasi, perkembangan keterampilan motorik, identifikasi gender, dorongan kemandirian, pengungkapan emosi, kemampuan bermain, dan tantangan dalam pengendalian diri. Meskipun setiap anak unik, pemahaman terhadap karakteristik perkembangan ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik dalam memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal selama masa penting ini.

2 Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
Didapatkannya tanda- tanda baru pada aspek fisik yakni pergantian gigi dan ciri- ciri seks pada usia remaja. Primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada lelaki). Sekunder (perubahan pada anggota tubuh pinggul dan buah dada pada wanita sedangkan tumbuh kumis, jakun dan suara pada pria). Tanda- tanda baru pada aspek psikis meliputi keingintahuan yang besar yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, dan nilai agama moral.
Pranatal – Dimulai dari pembuahan sampai lahir
Bayi – Lahir sampai usia 24 bulan
Kanak- Kanak – Usia 2 tahun sampai 10 tahun
Remaja – Usia 10 tahun sampai 20 tahun
Dewasa Awal- Usia 20 tahun sampai 40 tahun
Dewasa Pertengahan – Usia 40 tahun sampai 60 tahun
Lanjut Usia – Usia tahap akhir Usia 60 tahun ke atas

3 Prinsip perkembangan AUD
1. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial,
emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait
secara erat.
2. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan.
3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang
bervariasi antar anak dan juga antar bidang
perkembangan dari masing-masing fungsi.
4. Pengalaman pertama anak memiliki pengaruh
kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
5. Perkembangan berlangsung kea rah kompleksitas,
organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat.
6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh
konteks sosial dan cultural yang majemuk.

4 Aspek-aspek perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks. Faktor-faktor ini berinteraksi satu sama lain dan memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor-faktor tersebut mencakup genetika yang memainkan peran dalam menentukan karakteristik fisik dan kemampuan kognitif anak. Lingkungan keluarga juga memegang peran besar, dengan kualitas interaksi, perawatan, dan dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua berperan penting. Faktor-faktor seperti nutrisi yang cukup, akses ke perawatan kesehatan yang baik, serta stimulasi kognitif melalui mainan dan buku juga berkontribusi pada perkembangan anak. Interaksi dengan teman sebaya, lingkungan sekolah yang mendukung, model peran orang tua, budaya, nilai-nilai keluarga, stres, dan faktor ekonomi dan sosial juga memainkan peran kunci dalam perkembangan anak. Selain itu, layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan penyesuaian terhadap perubahan dalam lingkungan juga berdampak pada perkembangan anak. Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan berperan dalam membentuk perkembangan holistik anak usia dini, sehingga penting bagi orang tua, pengasuh, dan pendidik untuk memahami dan merespons kebutuhan anak serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD
1. Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.
Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya sedari dini.

2. Perkembangan Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. Selain itu, perilaku keselamatan ini meliputi kemampuan hidup Si Kecil yakni bersih dan juga sehat untuk keselamatan diri sendiri. Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.

3. Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas. Banyak pelajaran penting yang akan didapatkan oleh Si Kecil, beberapa diantaranya: mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif. Si Kecil dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu Si Kecil untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat. Pembelajaran yang paling penting adalah Si Kecil dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial. Si Kecil juga dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.

4. Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

6. Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Yohana Keel Lie Liyu གིས-
1. Karakteristik perkembangan aud
Anak usia dini memiliki karakter unik . Pemberian stimulasi bagi setiap anak tidak bisa disamakan dan dipukul secara rata. Berikut beberapa karakteristik anak usia dini.
1. Anak sebagai pembelajar yang aktif.
Anak membangun pengetahuan melalui pengalaman konkrit, interaksi sosail, dan refleksi. Mereka akan terus berusaha mengkonstruksi pemahaman atas pengalaman yang dihadapinya dengan kemampuan kognitif dan indera,
2. Anak belajar melalui sensori dan penca indera.
Menurut Montessori (Yuliani Nurani Sudjiono, 2011:92), panca indera merupakan pintu gerbang masuknya masuknya berbagai pengetahuan ke dalam otak anak. Oleh karena itu seluruh panca indera harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai fungsinya.
3. Anak sedang berada dalam masa peka.
Perkembangan fisik, motoric, sensoris, intelektual social emosional, dan seni sangat pesat di usia dini. Oleh karena itu mereka membutuhkan stimulasi yang tepat. Pemberian stimulus tersebut tidak hanya dilakukan oleh orangtua, tetapi juga lingkungan dimana anak mulai belajar bersosialisasi seperti di lembaga prasekolah (TK,RA,KB, dsb). Anak akan memperoleh berbagai kegiatan sudah terencana sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilakukan melalui aktivitas yang paling disukai anak yaitu bermain.
4. Memiliki momentum emas.
Anak di usia dini merupakan momentum emas yang menjadi landasan tumbuh kembang anak. Pada periode ini, anak akan melalui serangkaian tugas perkembangan. Jika terlewatkan, maka anak tidak akan dapat mengulanginya lagi.
5. Proses belajar anak dipengaruhi oleh kematangan dan lingkungan anak.
Belajar dan perkembangan adalah dua aspek yang saling mempengaruhi. Proses belajar akan mempengaruhi perkembangan anak, dan perkembangan akan mempengaruhi proses belajar anak. Proses ini berlangsung melalui interkasi dengan lingkungan.

2. Ciri perkembangan anak usia dini
terdapat ciri- ciri perkembangan anak usia dini secara umum, antara lain:

1) Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
2). Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
3) Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).
4) Didapatkannya tanda- tanda baru pada aspek fisik yakni pergantian gigi dan ciri- ciri seks pada usia remaja. Primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada lelaki). Sekunder (perubahan pada anggota tubuh pinggul dan buah dada pada wanita sedangkan tumbuh kumis, jakun dan suara pada pria). Tanda- tanda baru pada aspek psikis meliputi keingintahuan yang besar yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, dan nilai agama moral.

3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

4. Aspek-aspek perkembangan
Beberapa Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini :
1. Aspek Perkembangan Kognitif
2. Aspek Perkembangan Fisik Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998).
3. Aspek Perkembangan Bahasa Hart & Risley (Morrow, 1993) mengatakan umur 2 tahun, anak-anak memproduksi rata-rata dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam, cakupan lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672.
4. Aspek Perkembangan Sosio-Emosional Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Pola perilaku sosial yang terlihat pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh Hurlock (1998:252) yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Beberapa faktor utama yang memengaruhi perkembangan anak termasuk:

Faktor Genetik: Warisan genetik dari orang tua memainkan peran penting dalam menentukan ciri fisik dan sifat-sifat anak.

Faktor Lingkungan: Lingkungan tempat anak tinggal, belajar, dan berinteraksi memiliki dampak signifikan pada perkembangan mereka.

Nutrisi: Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan fisik dan kognitif anak.

Stimulasi Kognitif: Interaksi dengan lingkungan, seperti bermain, membaca, dan belajar, berperan dalam perkembangan kognitif anak.

Kesehatan dan Akses Ke Perawatan Kesehatan: Kesehatan fisik anak serta akses ke perawatan kesehatan yang baik memengaruhi perkembangan mereka.

Interaksi Sosial: Hubungan dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan orang dewasa lainnya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.

Faktor Psikologis: Faktor seperti temperamen, motivasi, dan emosi anak juga mempengaruhi perkembangan mereka.

Pendidikan: Kualitas pendidikan yang diterima anak memengaruhi perkembangan intelektual dan keterampilan mereka.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Dwi Maharani Br. Sembiring གིས-
1. A. Anak Usia Dini Bersifat Unik
Setiap anak berbeda antara satu dengan lainnya dan tidak ada dua anak yang sama persis meskipun mereka kembar identik.
B. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
Anak usia dini sering dikatakan berada dalam masa “golden age” atau masa yang paling potensial atau paling baik untuk belajar dan berkembang.
C. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
Pada masa ini anak akan bersikap apa adanya dan tidak pandai berpura-pura. Mereka akan dengan leluasa menyatakan pikiran dan perasaannya tanpa memedulikan tanggapan orang-orang di sekitarnya.
D.Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
Anak usia dini tidak mempertimbangkan bahaya atau tidaknya suatu tindakan. Jika mereka ingin melakukan maka akan dilakukannya meskipun hal tersebut dapat membuatnya cedera atau celaka.
E.Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
Anak usia dini selalu bergerak dan tidak pernah bisa diam kecuali sedang tertidur. Maka sering kali dikatakan bahwa anak usia dini “tidak ada matinya

2. Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir)

3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Dita Nurhidayah གིས-
1. Karakteristik Perkembangan AUD
karakteristik: 1) anak usia dini bersifat unik, 2) berada dalam masa potensial, 3) bersifat relatif spontan, 4) cenderung ceroboh dan kurang perhitungan, 5) bersifat aktif dan energik, 6) egosentris, 7) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, 8) berjiwa petualang, 9) memiliki imajinasi dan fantasi yang luas

2. Ciri Perkembangan AUD
Ciri perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat badan dan organ-organ tubuh ) dan aspek psikis ( matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi ), terjadinya perubahan dalam proporsi ; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembanganya )

3. Prinsip perkembangan anak usia dini menurut Ardy dan Barnawi (2016: 86) yaitu anak berkembang secara holistic, perkembangannya terjadi dalam urutan yang teratur, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya.

4. Aspek perkembangan AUD
ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini menurut para ahli yang perlu Bunda pahami seperti perkembangan Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni.

5. Faktor Penting yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Genetik.
2. Pola Asuh Orang Tua
3. Lingkungan Sekitar
4. Stimulasi
5. Jenis Kelamin
6. Nutrisi
7. Sosial dan Ekonomi.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

YENI AGUSTIN གིས-
1. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN AUD  Adapun karakteristik perkembangan anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut:
●Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami pertumbuhan secara cepat, ada pula yang lambat. Pada masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat badan relatif seimbang. Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasar dan ada yang halus.

●Perkembangan Kognitif
mengacu pada teori yang dikemukakan Peaget, seorang pakar psikologi kognitif dan psikologi anak, dapat disimpulkan 4 tahap perkembangan kognitif , yaitu:
• Tahap sensori motor, terjadi pada usia 0-2 tahun
• Tahap pra operasional, terjadi pada usia 2-7 tahun
• Tahap konkrit operasional, terjadi pada usia 7-11 tahun
• Tahap formal operasional, terjadi pada usia 11-15 tahun

●Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen anak, yaitu: Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan penga-laman baru, senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya. Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari-hari, sering menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur. Ketiga, anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama, umumnya terlihat agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan kepadanya.

●Perkembangan Bahasa
Kemampuan setiap orang dalam berbahasa berbeda-beda. Ada yang berkualitas baik dan ada yang rendah. Perkembangan ini mulai sejak awal kehidupan. Sampai anak berusia 5 bulan (0-1 tahun), seorang anak akan mengoceh seperti orang yang sedang berbicara dengan rangkaian suara yang teratur, walaupun suara dikeluarkan ketika berusia 2 bulan. Di sini terjadi penerimaan percakapan dan diskriminasi suara percakapan. Ocehan dimulai untuk menyusun dasar bahasa.

2. Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya). Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir).Didapatkannya tanda- tanda baru pada aspek fisik yakni pergantian gigi dan ciri- ciri seks pada usia remaja. Primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada lelaki). Sekunder (perubahan pada anggota tubuh pinggul dan buah dada pada wanita sedangkan tumbuh kumis, jakun dan suara pada pria). Tanda- tanda baru pada aspek psikis meliputi keingintahuan yang besar yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, dan nilai agama moral.
Pranatal – Dimulai dari pembuahan sampai lahir
Bayi – Lahir sampai usia 24 bulan
Kanak- Kanak – Usia 2 tahun sampai 10 tahun
Remaja – Usia 10 tahun sampai 20 tahun
Dewasa Awal- Usia 20 tahun sampai 40 tahun
Dewasa Pertengahan – Usia 40 tahun sampai 60 tahun
Lanjut Usia – Usia tahap akhir Usia 60 tahun ke atas

3. Menurut Santrock (2002) pada prinsipnya perkembangan adalah seumur hidup atau life-long, perkembangan terdiri atas dimensi biologis, kognitif dan sosial, di dalam perkembangan beberapa dimensi mengalami peningkatan kuantitas sedangkan komponen yang lain mengalami penurunan dalam waktu yang hampir bersamaan, perkembangan sifatnya lentur tergantung pada kondisi kehidupan individu sendiri, perkembangan melekat secara kesejarahan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi saat anak lahir dan berkembang. Individu secara terus menerus merespons dan bertindak berdasarkan konteks yang
meliputi biologis, lingkungan fisik, konteks sosial, kesejarahan, dan kebudayaan.

4. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada anak adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.

Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh anak
• Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran. 
• Anak juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
• Tidak hanya itu, anak juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar anak dengan mengajak mereka berolahraga.

Aspek Perkembangan Kognitif
• Mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif
• Anak dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang seperti abjad dan angka. Tidak hanya itu, tahap ini juga akan membantu anak untuk menggambarkan ulang banyak hal yang pernah mereka lihat.
• Pembelajaran yang paling penting adalah anak dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial. Anak juga dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun rumah.

Aspek Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa orang tua amati dan latih sejak dini. Anak dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara anak berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka. 

Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
• Anak akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga anak akan tetap berlaku sopan.
• Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan anak arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. 
• Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu anak untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaik

Aspek Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Anak akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.


5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Beberapa faktor utama yang memengaruhi perkembangan anak termasuk:
Faktor Genetik: Warisan genetik dari orang tua memainkan peran penting dalam menentukan ciri fisik dan sifat-sifat anak.
Faktor Lingkungan: Lingkungan tempat anak tinggal, belajar, dan berinteraksi memiliki dampak signifikan pada perkembangan mereka.
Nutrisi: Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan fisik dan kognitif anak.
Stimulasi Kognitif: Interaksi dengan lingkungan, seperti bermain, membaca, dan belajar, berperan dalam perkembangan kognitif anak.
Kesehatan dan Akses Ke Perawatan Kesehatan: Kesehatan fisik anak serta akses ke perawatan kesehatan yang baik memengaruhi perkembangan mereka.
Interaksi Sosial: Hubungan dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan orang dewasa lainnya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.
Faktor Psikologis: Faktor seperti temperamen, motivasi, dan emosi anak juga mempengaruhi perkembangan mereka.
Pendidikan: Kualitas pendidikan yang diterima anak memengaruhi perkembangan intelektual dan keterampilan mereka.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Dwi Rahmawati གིས-
1. karakteristik perkembangan anak usia dini dapat dilihat

1.fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami pertumbuhan secara cepat, ada pula yang lambat. Pada masa
kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat badan relatif seimbang. Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasardan ada yang halus.
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah
melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari ke
sana ke mari dan ini menunjukkan kebanggaan dan prestasi. Sedangkan
usia 4 tahun, si anak tetap melakukan gerakan yang sama, tetapi sudah berani mengambil resiko seperti jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah. Lalu, pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri
dengan mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau orang
tuanya.

2.Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif (cognitive) berasal dari kata cognition atau knowing
berarti konsep luas dan inklusi yang mengacu pada kegiatan mental yang tampak dalam pemerolehan, organisasi/penataan dan penggunaan pengetahuan.12 Dalam arti yang luas, kognitif merupakan ranah kejiwaan yang berpusat di otak dan berhubungan dengan konasi (kehendak), afeksi (perasaan).
proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan sel-sel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensorisnya benar-benar tampak.

3.Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen anak, yaitu:
Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara
teratur dan dapat meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.
Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas seharihari, sering menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan
dan gelisah saat tidur.
Ketiga, anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama,
umumnya terlihat agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif
dan seringkali menunggu semua hal diserahkan kepadanya.

4.Perkembangan Bahasa
Kemampuan setiap orang dalam berbahasa berbeda-beda. Ada yang
berkualitas baik dan ada yang rendah. Perkembangan ini mulai sejak awal
kehidupan. Sampai anak berusia 5 bulan (0-1 tahun), seorang anak akan
mengoceh seperti orang yang sedang berbicara dengan rangkaian suara
yang teratur, walaupun suara dikeluarkan ketika berusia 2 bulan. Di sini
terjadi penerimaan percakapan dan diskriminasi suara percakapan. Ocehan
dimulai untuk menyusun dasar bahasa

2.Ciri-ciri perkembangan
1. Terjadinya perubahan dalam aspek
fisik (perubahan berat badan dan
organ-organ tubuh) dan aspek psikis
(matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi).

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi aspek fisik (proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembanganya) dan aspek psikis(perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas).

3. Lenyapnya tanda-tanda lam; tandatanda fisik ( lenyamnya kelenjar
thymus / kelenjar anak-anak seiring
bertambahnya usia ) aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak
dan perilaku impulsif ).

4. Diperoleh tanda-tanda yang baru tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan
karakter seks usia remaja) tanda-tanda
psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi
dengan lawan jenis).

3.pada prinsipnya perkembangan anak usia dini berkembang secara menyeluruh, anak belajar melalui bermain, anak memerlukan lingkungan yang kondusif untuk mendukung perkembangannya, anak belajar melalui kegiatan pembelajaran yang terpadu, mengembangkan berbagai kecakapan hidup, memerlukan media.

4.6 aspek perkembangan anak usia dini ini dan contohnya.

1.Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.

2.Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.

3.Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.Salah satu tanda bahwa aspek kognitif Si Kecil berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Sebetulnya Si Kecil dapat mempelajari ini bahkan sejak ia masih berusia 3 bulan lho, melalui mainan yang dimainkannya

4.Aspek Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5.Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan.
Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.
Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

6.Aspek Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.6 aspek perkembangan anak usia dini ini dan contohnya.

1.Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.

2.Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.

3.Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.Salah satu tanda bahwa aspek kognitif Si Kecil berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Sebetulnya Si Kecil dapat mempelajari ini bahkan sejak ia masih berusia 3 bulan lho, melalui mainan yang dimainkannya

4.Aspek Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5.Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan.
Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain.
Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

6.Aspek Perkembangan Seni
Aspek terakhir pada perkembangan anak adalah seni. Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian. Contohnya yaitu musik, lukisan, kerajinan, drama dan masih banyak lagi yang lainnya.

5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Dini
Faktor yang pertama adalah faktor genetik/hereditas merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu. Hereditas sendiri dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua. Sejalan dengan itu, faktor genetik dapat diartikan sebagai segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa prakelahiran sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen yang dimuliki oleh orang tua. Dari definisi tersebut, yang perlu digaris bawahi adalah faktor ini bersifat potensial, pewarisan/bawaan dan alamiah (nature) (Latifa, 2017).Perkembangan diri seorang anak usia dini secara tidak langsung dipengaruhi oleh kedua orang tuanya.

Faktor yang kedua
ialah lingkungan Lingkungan disini memiliki arti luas. Bisa berupa lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini lingkungan di artikan sebagai keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik dan masyarakat tempat anak bergaul dan juga bermain sehari-hari . Lingkungan merupakan faktor eksternal yang membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor genetik bersifat potensial dan lingkungan yang akan menjadikannya aktual. Ada beberapa faktor lingkungan yang sangat menonjol yakni dalam lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal bagi seorang anak, segala tingkah laku maupun perkembangan yang muncul pada diri anak adalah hasil asuhan dari kedua orang tuanya di rumah.

Faktor yang ketiga adalah kondisi kehamilan. Kondisi kehamilan pada dasamya tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Tumbuh kembang janin di dalam kandungan sangat pesat. Oleh karena itu janin harus benar-benar dijaga jangan sampai mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Kondisi kehamilan ibu dapat mempengaruhi numbuh kembangnya anak. Sementara itu masih terdapat kurang baiknya kondisi kehamilan hal tersebut disebabkan oleh pada saat ibu hamil karena ibu mengalami stres yang berat, mengalami mual muntah yang berlebihan, paparan rokok pada kehamilan dan nafsu makan yang buruk. Sehingga kondisi kehamilan yang baik dibutuhkan agar perkembangan anak balita normal.

Faktor yang keempat adalah Komplikasi persalinan dapat mempengaruhi perkembangan anak balita. Karena jika ada komplikasi pada saat persalinan pada saat nanti anak tersebut tumbuh dan berkembang akan ada gangguan perkembangan. Untuk antisipasi pada saat
persalinan ataupun keluarga serta bidan pembentukan tumbuh serta kembang anak atau tenaga kesehatan yang membantu proses persalinan harus lebih memperhatikan kondisi ibu pada saat persalinan. Sebagian besar komplikasi persalinan mempengaruhi perkembangan anak balita, karena anak balita yang waktu persalinan dahulu tedapat komplikasi persalinan tidak normal perkembangannya.

Faktor yang kelima adalah pemenuhan nutris. Peran ibu sangatlah penting dalam pemenuhan nutrisi dalam perkembangan anak karena apa yang dimakan anak akan asupan gizi untuk menjadi zat pembangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar perkembangan anak sesuai dan normal sesuai dengan umur anak. Satu aspek penting dalam pemberian makanan pada anak yaitu keamanan makanan dan terbebas dari berbagai racun kimia yang kian mengancam kesehatan anak. Pemenuhan nutrisi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Jika pemenuhan nutri kurang baik maka pertumbuhan akan terganggu, karena gizi sangat diperlukan untuk membangun pertumbuhan dan perkembangan. Karena ibu orang yang paling terdekat dengan anak, maka ibu yang akan menjadi orang yang berpengaruh dalam pemenuhan nutrisi anak.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Rani Prita Andini Rani Prita Andini གིས-
1. A. Anak Usia Dini Bersifat Unik
Setiap anak berbeda antara satu dengan lainnya dan tidak ada dua anak yang sama persis meskipun mereka kembar identik.
B. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
Anak usia dini sering dikatakan berada dalam masa “golden age” atau masa yang paling potensial atau paling baik untuk belajar dan berkembang.
C. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
Pada masa ini anak akan bersikap apa adanya dan tidak pandai berpura-pura. Mereka akan dengan leluasa menyatakan pikiran dan perasaannya tanpa memedulikan tanggapan orang-orang di sekitarnya.
D.Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
Anak usia dini tidak mempertimbangkan bahaya atau tidaknya suatu tindakan. Jika mereka ingin melakukan maka akan dilakukannya meskipun hal tersebut dapat membuatnya cedera atau celaka.
E.Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
Anak usia dini selalu bergerak dan tidak pernah bisa diam kecuali sedang tertidur. Maka sering kali dikatakan bahwa anak usia dini “tidak ada matinya.

2.Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif (cognitive) berasal dari kata cognition atau knowing
berarti konsep luas dan inklusi yang mengacu pada kegiatan mental yang tampak dalam pemerolehan, organisasi/penataan dan penggunaan pengetahuan.12 Dalam arti yang luas, kognitif merupakan ranah kejiwaan yang berpusat di otak dan berhubungan dengan konasi (kehendak), afeksi (perasaan).
proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan sel-sel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensorisnya benar-benar tampak.

3.Prinsip perkembangan anak usia dini menurut Ardy dan Barnawi (2016: 86) yaitu anak berkembang secara holistic, perkembangannya terjadi dalam urutan yang teratur, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya.


4.Aspek Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5.Faktor Penting yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
- Genetik.
- Pola Asuh Orang Tua
- Lingkungan Sekitar
- Stimulasi
- Jenis Kelamin
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Erika Rizkia Amalia གིས-
1).Adapun karakteristik perkembangan anak usia dini dapat dilihat
sebagai berikut:
-Fisik-Motorik
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah
melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari ke
sana ke mari dan ini menunjukkan kebanggaan dan prestasi.
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat dilihat
pada usia 3 tahun yakni kemampuan anak-anak masih terkait dengan
kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda.
-Perkembangan Kognitif
Proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan sel-sel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensoris nya benar-benar tampak.
- Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen
anak, yaitu:
Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara
teratur dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.
Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari hari, sering menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan
dan gelisah saat tidur.
Ketiga, anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama,
umumnya terlihat agak malas dan pasif, jarang
berpartisipasi secara aktif
dan seringkali menunggu semua hal diserahkan kepadanya
- Perkembangan Bahasa
Kemampuan setiap orang dalam berbahasa berbeda-beda. Ada yang
berkualitas baik dan ada yang rendah. Perkembangan ini mulai sejak awal
kehidupan. Sampai anak berusia 5 bulan (0-1 tahun), seorang anak akan
mengoceh seperti orang yang sedang berbicara dengan rangkaian suara
yang teratur, walaupun suara dikeluarkan ketika berusia 2 bulan. Di sini
terjadi penerimaan percakapan dan diskriminasi suara percakapan. Ocehan
dimulai untuk menyusun dasar bahasa.
2).Ciri-ciri perkembangan
1. Terjadinya perubahan dalam aspek
fisik (perubahan berat badan dan
organ-organ tubuh) dan aspek psikis
(matangnya kemampuan berpikir,
mengingat dan berkreasi).
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi;
aspek fisik (proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase
perkembangan) dan aspek psikis
(perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas).
3. Lenyapnya tanda-tanda lam; tanda tanda fisik ( lenyapnya kelenjar
thymus / kelenjar anak-anak seiring
bertambahnya usia ) aspek psikis (
lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak
dan perilaku impulsif ).
4. Diperoleh tanda-tanda yang baru;
tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan
karakter seks usia remaja) tanda-tanda
psikis (berkembangnya rasa ingin tahu
tentang pengetahuan, moral, interaksi
dengan lawan jenis) (Yusuf LN, H.
Syamsu, 2006).
3).Prinsip-prinsip perkembangan
1. Perkembangan merupakan proses
yang tidak pernah berhenti ( never
ending process ) artinya, manusia
secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar.
2. Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi artinya semua aspek
perkembangan individu baik fisik,
emosi, intelegensi, maupun sosial
saling mempengaruhi jika salah satu
aspek itu tidak ada.
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau
arah tertentu artinya perkembangan
terjadi secara teratur sehingga hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya
yang merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya.
4. Perkembangan terjadi pada tempo
yang berlainan
Perkembangan fisik dan mental
mencapai kematangan pada waktu dan
tempo yang berbeda ( ada yang cepat
ada yang lambat ).
5. Setiap fase perkembangan mempunyai
ciri khas
4).Aspek perkembangan AUD
1. Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.
2. Perkembangan Fisik-Motorik
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
3. Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.
5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar.
6. Perkembangan Seni
Setiap anak yang terlahir bersifat imajinatif dan memiliki sisi seni mereka sendiri. Si Kecil akan tertarik untuk mengekspresikan diri dan juga mulai mengeksplorasi diri dalam banyak hal dari sisi kesenian.
5). Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan
Faktor Genetik atau Keturunan.
Faktor Hormon.
Faktor Gizi.
Faktor Lingkungan Olahraga atau Kesehatan
Faktor Pendidikan.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Zhea Avivi གིས-
1. KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
1. Anak Usia Dini Bersifat Unik
2. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
3. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
4. Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
5. Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
6. Anak Usia Dini Bersifat Egosentris
7. Anak Usia Dini Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Kua
8. Anak Usia Dini Berjiwa Petualang
9. Anak Usia Dini Memiliki Imajinasi dan Fantasi yang Tinggi
10. Anak Usia Dini Cenderung Mudah Frustrasi
11. Anak Usia Dini Memiliki Rentang Perhatian yang Pendek.

2. Pertumbuhan anak yang sehat ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis yang baik sesuai dengan usianya. Anak aktif, lincah, selera makan baik, pertumbuhan gigi yang baik, BAB lancar, serta memiliki jam tidur yang baik adalah tanda kalau anak mengalami pertumbuhan yang baik.

3. Prinsip dasar perkembangan adalah
1) perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan,
2) perkembangan merupakan proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi, serta
3) orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.

4. Ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini menurut para ahli yang perlu Bunda pahami seperti perkembangan Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni.

5. Di dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, terdapat juga faktor -faktor yang mempengaruhi keduanya, antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Genetik atau Keturunan
2. Faktor Hormon
3. Faktor Gizi
4. Faktor Lingkungan
5. Olahraga atau Kesehatan
6. Faktor Pendidikan
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Wildannul Karimah གིས-
1. Perkembangan anak usia dini adalah tahap penting dalam kehidupan anak yang mencakup periode dari lahir hingga sekitar usia 6 tahun. Karakteristik perkembangan anak usia dini dapat berbeda-beda antara satu anak dengan anak lainnya, tetapi ada beberapa tahapan perkembangan yang umumnya terjadi pada anak usia dini. Berikut adalah beberapa karakteristik perkembangan anak usia dini:

Perkembangan Fisik:

Pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk peningkatan berat badan dan tinggi badan.
Perkembangan motorik, seperti kemampuan berjalan, merangkak, dan kemudian berlari, melompat, dan menulis.
Perkembangan Kognitif:

Kemampuan berpikir abstrak yang masih terbatas.
Minat dalam eksplorasi dan penemuan.
Kemampuan belajar dan mengingat informasi yang semakin meningkat.
Kemampuan mengenali angka, huruf, warna, dan bentuk dasar.
Perkembangan Bahasa:

Perkembangan keterampilan bicara, mulai dari mengoceh hingga berbicara dengan kata-kata dan kalimat yang lebih kompleks.
Kemampuan untuk memahami dan mengikuti instruksi sederhana.
Minat dalam bercerita dan berbicara dengan orang dewasa dan teman sebayanya.
Perkembangan Sosial dan Emosional:

Pengembangan hubungan sosial dengan teman sebaya dan orang dewasa.
Perkembangan emosi, seperti kemarahan, kebahagiaan, dan kecemasan.
Kemampuan untuk berbagi, berempati, dan bermain bersama anak lain.
Perkembangan Moral:

Perkembangan pemahaman awal tentang benar dan salah.
Mulai mengembangkan norma sosial dan etika dasar.
Kemampuan Menyelesaikan Masalah:

Perkembangan kemampuan pemecahan masalah sederhana.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis dasar.
Perkembangan Sensomotorik:

Pengembangan indra-indra seperti penglihatan, pendengaran, dan perasa.
Pengembangan keterampilan mengendalikan gerakan tubuh, seperti menggenggam, memegang, dan mengenali benda-benda di sekitarnya.
Perkembangan Kemandirian:

Peningkatan kemampuan untuk merawat diri sendiri, seperti makan, minum, dan menggunakan toilet.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan anak usia dini sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan dan pengasuhan. Orang tua, pengasuh, dan pendidik memiliki peran penting dalam membantu anak mencapai tahapan perkembangan ini dengan baik melalui stimulasi positif, perhatian, dan dukungan yang sesuai dengan usia anak.

2. Perkembangan anak usia dini merupakan periode yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak. Selama periode ini, anak mengalami perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang signifikan. Berikut adalah beberapa ciri perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan:

Perkembangan Fisik:

Pertumbuhan Tubuh: Anak usia dini biasanya mengalami pertumbuhan tubuh yang cepat. Mereka akan terus tumbuh dalam ukuran dan berat badan.
Keterampilan Motorik Kasar: Anak-anak mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar seperti merangkak, berjalan, dan melompat. Mereka juga dapat melempar dan menangkap bola sederhana.
Perkembangan Kognitif:

Kurva Belajar yang Cepat: Anak usia dini memiliki kapasitas belajar yang luar biasa. Mereka aktif menyerap informasi dari lingkungan sekitar.
Pemahaman Bahasa: Anak-anak mulai mengembangkan pemahaman bahasa. Mereka mungkin dapat mengenali kata-kata sederhana dan mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka.
Perkembangan Sosial:

Interaksi Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Mereka mulai belajar tentang berbagi, bermain bersama, dan bekerja sama.
Keterampilan Sosial: Anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial dasar seperti mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan menyapa orang lain.
Perkembangan Emosional:

Perasaan Dasar: Anak-anak pada usia ini mulai mengenal perasaan dasar seperti senang, marah, sedih, dan takut.
Hubungan dengan Orang Tua: Hubungan anak dengan orang tua sangat penting. Mereka biasanya masih sangat tergantung pada orang tua mereka untuk perasaan aman dan kasih sayang.
Perkembangan Kreativitas:

Imajinasi dan Kreativitas: Anak-anak sering memiliki imajinasi yang kuat dan senang bermain peran atau berkreasi dengan mainan atau bahan-bahan sederhana.
Perkembangan Moral:

Pemahaman Awal tentang Moral: Anak-anak mulai mengembangkan pemahaman awal tentang apa yang benar dan salah. Mereka dapat belajar tentang norma dan nilai-nilai moral dalam keluarga dan masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan anak tidak selalu berjalan dengan cara yang sama untuk setiap anak. Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda, dan penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan dukungan dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Juga, penting untuk mencari tanda-tanda masalah perkembangan atau keterlambatan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan anak jika diperlukan.



3. Perkembangan anak usia dini adalah proses penting dalam kehidupan anak yang melibatkan perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini membantu orang tua, pendidik, dan ahli perkembangan anak memahami dan merencanakan perawatan yang sesuai untuk anak-anak pada tahap ini. Beberapa prinsip utama dalam perkembangan anak usia dini adalah:

Perkembangan Holistik: Anak-anak usia dini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk fisik, kognitif, bahasa, emosional, dan sosial. Penting untuk memahami bahwa semua aspek ini saling terkait dan memengaruhi satu sama lain.

Perkembangan Individual: Setiap anak adalah individu yang unik dengan tempo perkembangan yang berbeda. Penting untuk menghormati perbedaan ini dan memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Lingkungan Berpengaruh: Lingkungan di sekitar anak memiliki peran penting dalam perkembangannya. Anak-anak perlu lingkungan yang aman, merangsang, dan mendukung untuk tumbuh dan berkembang.

Peran Orang Tua dan Pendidik: Orang tua dan pendidik memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan anak usia dini. Mereka perlu memberikan dukungan, cinta, dan perhatian yang konsisten.

Aktivitas Bermain: Bermain adalah cara utama anak-anak belajar. Mereka perlu diberi kesempatan untuk bermain dan menjelajahi dunia sekitar mereka. Bermain juga membantu perkembangan keterampilan sosial, motorik, dan kognitif.

Komunikasi dan Bahasa: Bahasa adalah kunci untuk perkembangan kognitif dan sosial anak. Mendengarkan, berbicara, membaca, dan berinteraksi dengan anak secara verbal adalah penting untuk perkembangan bahasa mereka.

Keamanan dan Kesehatan: Anak-anak usia dini perlu merasa aman dan sehat untuk dapat berkembang dengan baik. Keamanan fisik dan emosional mereka harus diutamakan.

Dukungan Sosial: Anak-anak membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain untuk belajar norma sosial dan perkembangan keterampilan sosial. Interaksi dengan teman sebaya juga penting dalam proses ini.

Perencanaan Pembelajaran: Pendekatan pendidikan yang terarah dan berbasis pada pengamatan perkembangan anak adalah penting. Guru atau orang tua perlu merencanakan aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Evaluasi dan Penyesuaian: Perkembangan anak terus berubah. Orang tua dan pendidik perlu secara berkala mengevaluasi perkembangan anak dan melakukan penyesuaian dalam perawatan dan pendidikan mereka.

Prinsip-prinsip ini membantu membentuk pendekatan yang holistik dan berbasis pada pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini. Melalui pemahaman yang mendalam tentang anak-anak pada tahap ini, kita dapat memberikan perawatan dan pendidikan yang lebih efektif.


4. Perkembangan anak usia dini adalah proses penting dalam kehidupan seorang anak. Hal ini mencakup perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Berikut adalah beberapa aspek perkembangan anak usia dini yang perlu diperhatikan:

Perkembangan Fisik:

Perkembangan Motorik Kasar: Pada usia dini, anak-anak mulai mengembangkan keterampilan motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat, dan merangkak.
Perkembangan Motorik Halus: Mereka juga mulai mengembangkan keterampilan motorik halus seperti menggenggam benda, meronce, dan menggambar.
Perkembangan Kognitif:

Kemampuan Kognitif Dasar: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman dasar tentang dunia di sekitar mereka, termasuk konsep warna, bentuk, dan angka.
Kemampuan Bahasa: Mereka mulai memahami dan menggunakan bahasa dengan lebih baik, memperluas kosakata mereka, dan memahami kalimat sederhana.
Perkembangan Sosial:

Interaksi dengan Teman Sebaya: Anak-anak mulai belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengembangkan keterampilan sosial seperti berbagi, bermain bersama, dan berkomunikasi.
Hubungan dengan Orang Tua: Hubungan anak dengan orang tua dan perawatnya juga sangat penting dalam perkembangan sosial mereka.
Perkembangan Emosional:

Pemahaman Emosi: Anak-anak usia dini mulai memahami emosi mereka sendiri dan orang lain. Mereka mungkin mengalami perasaan seperti kebahagiaan, kecemasan, marah, dan cemburu.
Kemampuan Mengatasi Emosi: Mereka belajar cara mengatasi emosi negatif dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka secara emosional.
Perkembangan Moral:

Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman tentang benar dan salah. Mereka belajar tentang norma-norma sosial dan aturan dasar.
Perkembangan Kreativitas:

Anak-anak usia dini sering menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam bermain, berimajinasi, dan berkreasi dengan berbagai bahan.
Perkembangan Sensasi dan Persepsi:

Anak-anak mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi, merespons, dan merasakan rangsangan sensorik seperti suara, cahaya, tekstur, dan bau.
Perkembangan Moral:

Anak-anak mulai memahami perbedaan antara benar dan salah, dan mereka mengembangkan keterampilan moral dasar.
Perkembangan Keterampilan Sosial:

Anak-anak usia dini mulai belajar keterampilan sosial seperti berbagi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Perkembangan Kemandirian:

Mereka mulai mengembangkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan menggunakan toilet.
Penting untuk memahami bahwa perkembangan anak usia dini bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, dan setiap anak akan memiliki kecepatan dan tingkat perkembangan yang berbeda. Orang tua dan pengasuh memiliki peran penting dalam mendukung dan memfasilitasi perkembangan anak-anak mereka dengan memberikan lingkungan yang aman, merangsang, dan penuh kasih sayang.


5. Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks, termasuk faktor biologis, lingkungan, sosial, dan psikologis. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini:

Faktor Genetik:
Genetik memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Anak mewarisi sejumlah sifat fisik dan genetik dari orang tua mereka, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional mereka.

Faktor Kesehatan:
Kesehatan fisik anak sangat penting. Faktor seperti gizi, kesehatan mental, dan kondisi kesehatan umum mempengaruhi perkembangan anak. Gizi yang baik, vaksinasi, dan perawatan medis yang tepat penting untuk perkembangan yang optimal.

Lingkungan Keluarga:
Lingkungan keluarga, termasuk interaksi dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya, memiliki dampak besar pada perkembangan anak. Anak mempelajari banyak nilai, norma, dan perilaku sosial dari keluarganya.

Stimulasi Lingkungan:
Paparan anak pada lingkungan yang kaya dengan rangsangan, seperti mainan, buku, musik, dan aktivitas kreatif, mendukung perkembangan kognitif dan sosial mereka.

Pendidikan Awal:
Anak yang mengikuti program pendidikan awal yang berkualitas cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik. Program pendidikan awal yang baik membantu dalam perkembangan keterampilan sosial, kognitif, dan motorik.

Interaksi Sosial:
Anak-anak belajar berinteraksi dengan orang lain melalui permainan dan hubungan sosial. Interaksi sosial yang positif dengan teman
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Rakhma Al-awwabin Hamid གིས-
anak usia dini memiliki karakteristik yang relatif serupa antara satu
dengan lainnya. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Anak Usia Dini Bersifat Unik
Setiap anak berbeda antara satu dengan lainnya dan tidak ada dua
anak yang sama persis meskipun mereka kembar identik. Mereka
memiliki bawaan, ciri, minat, kesukaan dan latar belakang yang berbeda.
Menurut Bredekamp (1987) anak memiliki keunikan tersendiri
seperti dalam gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarga. Keunikan
dimiliki oleh masing-masing anak sesuai dengan bawaan, minat,
kemampuan dan latar belakang budaya kehidupan yang berbeda satu
sama lain. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam perkembangan
anak yang dapat diprediksi, namun pola perkembangan dan belajarnya
tetap memiliki perbedaan satu sama lain.
2. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
Anak usia dini sering dikatakan berada dalam masa “golden age”
atau masa yang paling potensial atau paling baik untuk belajar dan
berkembang. Jika masa ini terlewati dengan tidak baik maka dapat
berpengaruh pada perkembangan tahap selanjutnya.
3. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
Pada masa ini anak akan bersikap apa adanya dan tidak pandai
berpura-pura. Mereka akan dengan leluasa menyatakan pikiran dan
perasaannya tanpa memedulikan tanggapan orang-orang di sekitarnya.
4. Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
Anak usia dini tidak mempertimbangkan bahaya atau tidaknya
suatu tindakan. Jika mereka ingin melakukan maka akan dilakukannya
meskipun hal tersebut dapat membuatnya cedera atau celaka.
5. Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
Anak usia dini selalu bergerak dan tidak pernah bisa diam kecuali
sedang tertidur. Maka sering kali dikatakan bahwa anak usia dini “tidak
ada matinya"
6. Anak Usia Dini Bersifat Egosentris
Mereka cenderung memandang segala sesuatu dari sudut
pandanganya sendiri dan berdasar pada pamahamannya sendiri saja.
Mereka juga menganggap semua benda yang diinginkannya adalah
miliknya.
Pada umumnya anak masih bersifat egosentris, ia melihat dunia
dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal itu bisa diamati
ketika anak saling berebut main, atau menangis ketika menginginkan
sesuatu namun tidak dipenuhi oleh orang tuanya. karakteristik ini terkait
dengan perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget, anak usia dini
berada pada tahapan: 1) tahap sensori motorik, 2) tahap
praoperasional, 3) tahap operasional konkret.
7. Anak Usia Dini Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Kuat
Rasa ingin tahu yang dimilikinya sangat tinggi sehingga mereka tak
bosan bertanya “apa ini dan apa itu” serta “mengapa begini dan
mengapa begitu”Anak berpandangan bahwa dunia ini dipenuhi hal-hal yang
menarik dan menakjubkan. Hal ini mendorong rasa ingin tahu yang
tinggi. Rasa ingin tahu anak bervariasi, tergantung apa yang menarik
perhatiannya.
Rasa ingin tahu ini sangat baik
dikembangkan untuk
memberikan
pengetahuan yang baru bagi anak dalam
rangka mengembangkan kognitifnya.
Semakin banyak pengetahuan yang
didapat berdasar kepada rasa ingin tahu
anak yang tinggi, semakin kaya daya pikir anak.
8. Anak Usia Dini Berjiwa Petualang
Karena rasa ingin tahunya yang besar dan kuat membuat anak usia
dini ingin menjelajah berbagai tempat untuk memuaskan rasa ingin tahu
tersebut dengan cara mengeksplor benda dan lingkungan di sekitarnya.
9. Anak Usia Dini Memiliki Imajinasi dan Fantasi yang Tinggi
Daya imajinasi dan fantasi anak sangat tinggi hingga terkadang
banyak orang dewasa atau orang yang lebih tua menganggapnya
sebagai pembohong dan suka membual. Namun sesungguhnya hal ini
karena mereka suka sekali membayangkan hal-hal di luar logika.
Anak memiliki dunianya sendiri, berbeda dengan orang dewasa.
Mereka tertarik dengan hal-hal yang bersifat imajinatif sehingga mereka
kaya dengan fantasi
10. Anak Usia Dini Cenderung Mudah Frustrasi
Anak usia dini cenderung mudah putus asa dan bosan dengan
segala hal yang dirasa sulit baginya. Mereka akan segera meninggalkan
kegiatan atau permainan yang bahkan belum diselesaikannya.
11. Anak Usia Dini Memiliki Rentang Perhatian yang Pendek
Rentang perhatian anak usia dini tidak terlalu panjang, itulah
sebabnya mengapa mereka tidak bisa diam dan sulit diajak fokus pada
kegiatan yang membutuhkan ketenangan.

ciri khas anak masa kanak-kanak sebagai berikut.
a.
Bersifat egosentris naif
Seorang anak yang egosentris naif memandang dunia luar dari
pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya
sendiri, dibatasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit.
b.
Relasi sosial yang primitif
Relasi sosial yang primitif merupakan akibat dari sifat egosentris
yang naif. Ciri ini ditandai oleh kehidupan anak yang belum dapat
memisahkan antara keadaan dirinya dengan keadaan lingkungan sosial
sekitarnya.
c.
Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan
Dunia lahiriah dan batiniah anak belum dapat dipisahkan, anak
belum dapat membedakan keduanya.
d.
Sikap hidup yang fisiognomis
Anak bersikap fisiognomis terhadap dunianya, artinya secara
langsung, anak memberikan atribut/sifat lahiriah atau sifat konkret,
nyata terhadap apa yang dihayatinya.

1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan
tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan tinggi, maupun
kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya, dan mengeksplorasi
lingkungannya dengan tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan kepada
anak untuk lebih dapat meningkatkan pemahaman dan
penguasaan terhadap tubuhnya.
Kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mengakibatkan kecacatan
tubuh, dan mental. Lebih jauh anak akan rentan (mudah terkena)
penyakit atau infeksi, baik mata, telinga, maupun sistem
pernafasan. Mereka kurang memiliki kemampuan atau kesiapan
mental dan fisik. Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan
berkembangnya kemampuan atau keterampilan motorik, baik
yang kasar maupun yang lembut.
2) Perkembangan intelektual
Piaget berpendapat perkembangan kognitif anak usia dini berada
pada periode praoperasional, yaitu tahapan di mana anak belum
mampu menguasai operasi mental secara logis.

prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :

1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.
Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. perkembangan. Aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya tersembunyi. Perkembangan berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain mungkin sangat cepat.

2. Setiap individu memiliki irama dan kualitas perkembangan yang berbeda.
Seorang individu mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan irama perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lain seperti keterampilan atau estetika cenderung kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada individu lain yang ketrampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.

3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.
Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban (mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas dan tidak bermakna, seperti : mmm-mmm-mmm) sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.

4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit.
Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasisituasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.

5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju pada yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.

6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dapat dilewati secara cepat, sehingga nampak seperti tidak melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.

7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya.
9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.

Aspek aspek perkembangan AUD

Perkembangan Nilai Agama dan Moral. ...
Perkembangan Fisik-Motorik. ...
Perkembangan Kognitif. ...
Perkembangan Bahasa. ...
Perkembangan Sosial-Emosional. ...
Perkembangan Seni
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Nabilla Zahra Amaliya གིས-
Perkembangan anak usia dini (AUD) adalah tahap awal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Berikut adalah beberapa aspek penting yang terkait dengan perkembangan AUD:

1. Karakteristik Perkembangan AUD:
Perkembangan Fisik: Ini melibatkan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, seperti kemampuan berjalan dan mengkoordinasikan gerakan.
Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, belajar berbicara, mengenal angka, dan memahami konsep dasar.
Perkembangan Emosional: Mereka mengalami beragam emosi dan belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka.
Perkembangan Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan orang lain, belajar berbagi, dan mengembangkan hubungan sosial awal.

2. Ciri Perkembangan AUD:
Perkembangan pada usia dini sangat cepat, dan anak-anak mungkin mencapai tonggak perkembangan seperti berjalan, bicara, dan menggambar pada waktu yang relatif singkat.
Anak-anak usia dini cenderung sangat ingin belajar dan mengeksplorasi dunia sekitar mereka.
Mereka sering meniru orang dewasa dalam perilaku dan ucapan.

3.Prinsip Perkembangan AUD:
Prinsip individualitas: Setiap anak mengalami perkembangan sesuai dengan ritme dan jalannya sendiri.
Prinsip kesinambungan: Perkembangan AUD membentuk dasar untuk perkembangan selanjutnya.
Prinsip bermain: Bermain merupakan cara utama anak usia dini belajar dan mengembangkan keterampilan.

4. Aspek-aspek Perkembangan AUD:
Aspek fisik mencakup pertumbuhan tubuh, motorik kasar, dan motorik halus.
Aspek kognitif mencakup perkembangan bahasa, pemahaman konsep, dan keterampilan kognitif.
Aspek emosional melibatkan pengembangan pengenalan emosi dan kemampuan mengelola perasaan.
Aspek sosial berfokus pada interaksi sosial, kemampuan berbagi, dan pembentukan hubungan.

5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan:
Faktor genetik dan warisan keluarga.
Stimulasi dan pengalaman lingkungan.
Nutrisi dan kesehatan.
Kualitas perawatan dan kasih sayang dari orang dewasa.

Pemahaman perkembangan anak usia dini penting dalam memberikan dukungan yang sesuai dan merawat anak-anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Itu juga membantu dalam mengidentifikasi permasalahan perkembangan yang mungkin memerlukan intervensi atau bantuan khusus.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Nabilla Zahra Amaliya གིས-
Perkembangan anak usia dini (AUD) adalah tahap awal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Berikut adalah beberapa aspek penting yang terkait dengan perkembangan AUD:

1. Karakteristik Perkembangan AUD:
Perkembangan Fisik: Ini melibatkan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, seperti kemampuan berjalan dan mengkoordinasikan gerakan.
Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, belajar berbicara, mengenal angka, dan memahami konsep dasar.
Perkembangan Emosional: Mereka mengalami beragam emosi dan belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka.
Perkembangan Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan orang lain, belajar berbagi, dan mengembangkan hubungan sosial awal.

2.Ciri Perkembangan AUD:
Perkembangan pada usia dini sangat cepat, dan anak-anak mungkin mencapai tonggak perkembangan seperti berjalan, bicara, dan menggambar pada waktu yang relatif singkat.
Anak-anak usia dini cenderung sangat ingin belajar dan mengeksplorasi dunia sekitar mereka.
Mereka sering meniru orang dewasa dalam perilaku dan ucapan.

3.Prinsip Perkembangan AUD:
Prinsip individualitas: Setiap anak mengalami perkembangan sesuai dengan ritme dan jalannya sendiri.
Prinsip kesinambungan: Perkembangan AUD membentuk dasar untuk perkembangan selanjutnya.
Prinsip bermain: Bermain merupakan cara utama anak usia dini belajar dan mengembangkan keterampilan.

4.Aspek-aspek Perkembangan AUD:
Aspek fisik mencakup pertumbuhan tubuh, motorik kasar, dan motorik halus.
Aspek kognitif mencakup perkembangan bahasa, pemahaman konsep, dan keterampilan kognitif.
Aspek emosional melibatkan pengembangan pengenalan emosi dan kemampuan mengelola perasaan.
Aspek sosial berfokus pada interaksi sosial, kemampuan berbagi, dan pembentukan hubungan.

5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan:
Faktor genetik dan warisan keluarga.
Stimulasi dan pengalaman lingkungan.
Nutrisi dan kesehatan.
Kualitas perawatan dan kasih sayang dari orang dewasa.
Pemahaman perkembangan anak usia dini penting dalam memberikan dukungan yang sesuai dan merawat anak-anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Itu juga membantu dalam mengidentifikasi permasalahan perkembangan yang mungkin memerlukan intervensi atau bantuan khusus.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Nabilla Zahra Amaliya གིས-
Perkembangan anak usia dini (AUD) adalah tahap awal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Berikut adalah beberapa aspek penting yang terkait dengan perkembangan AUD:

1.Karakteristik Perkembangan AUD:
Perkembangan Fisik: Ini melibatkan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, seperti kemampuan berjalan dan mengkoordinasikan gerakan.
Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, belajar berbicara, mengenal angka, dan memahami konsep dasar.
Perkembangan Emosional: Mereka mengalami beragam emosi dan belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka.
Perkembangan Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan orang lain, belajar berbagi, dan mengembangkan hubungan sosial awal.

2.Ciri Perkembangan AUD:
Perkembangan pada usia dini sangat cepat, dan anak-anak mungkin mencapai tonggak perkembangan seperti berjalan, bicara, dan menggambar pada waktu yang relatif singkat.
Anak-anak usia dini cenderung sangat ingin belajar dan mengeksplorasi dunia sekitar mereka.
Mereka sering meniru orang dewasa dalam perilaku dan ucapan.

3.Prinsip Perkembangan AUD:
Prinsip individualitas: Setiap anak mengalami perkembangan sesuai dengan ritme dan jalannya sendiri.
Prinsip kesinambungan: Perkembangan AUD membentuk dasar untuk perkembangan selanjutnya.
Prinsip bermain: Bermain merupakan cara utama anak usia dini belajar dan mengembangkan keterampilan.

4.Aspek-aspek Perkembangan AUD:
Aspek fisik mencakup pertumbuhan tubuh, motorik kasar, dan motorik halus.
Aspek kognitif mencakup perkembangan bahasa, pemahaman konsep, dan keterampilan kognitif.
Aspek emosional melibatkan pengembangan pengenalan emosi dan kemampuan mengelola perasaan.
Aspek sosial berfokus pada interaksi sosial, kemampuan berbagi, dan pembentukan hubungan.

5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan:
Faktor genetik dan warisan keluarga.
Stimulasi dan pengalaman lingkungan.
Nutrisi dan kesehatan.
Kualitas perawatan dan kasih sayang dari orang dewasa.
Pemahaman perkembangan anak usia dini penting dalam memberikan dukungan yang sesuai dan merawat anak-anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Itu juga membantu dalam mengidentifikasi permasalahan perkembangan yang mungkin memerlukan intervensi atau bantuan khusus.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Jestri Paskah Sehat Br Haloho གིས-
KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
1. Anak Usia Dini Bersifat Unik
2. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
3. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
4. Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
5. Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
6. Anak Usia Dini Bersifat Egosentris
7. Anak Usia Dini Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Kua
8. Anak Usia Dini Berjiwa Petualang
9. Anak Usia Dini Memiliki Imajinasi dan Fantasi yang Tinggi
10. Anak Usia Dini Cenderung Mudah Frustrasi
11. Anak Usia Dini Memiliki Rentang Perhatian yang Pendek.

2. Pertumbuhan anak yang sehat ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis yang baik sesuai dengan usianya. Anak aktif, lincah, selera makan baik, pertumbuhan gigi yang baik, BAB lancar, serta memiliki jam tidur yang baik adalah tanda kalau anak mengalami pertumbuhan yang baik.

3. Prinsip dasar perkembangan adalah
1) perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan,
2) perkembangan merupakan proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi, serta
3) orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.

4. Ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini menurut para ahli yang perlu Bunda pahami seperti perkembangan Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni.

5. Di dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, terdapat juga faktor -faktor yang mempengaruhi keduanya, antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Genetik atau Keturunan
2. Faktor Hormon
3. Faktor Gizi
4. Faktor Lingkungan
5. Olahraga atau Kesehatan
6. Faktor Pendidikan
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Ika Elyza གིས-
1. Karakteristik perkembangan AUD
Karakteristik perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek fisik, kognitif, sosial, emosional, dan bahasa. Berikut adalah beberapa karakteristik perkembangan anak usia dini yang umum ditemui:
a. Perkembangan Fisik:
-Pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk peningkatan berat badan dan tinggi badan.
- Pengembangan motorik kasar seperti merangkak, berjalan, dan berlari.
- Perkembangan motorik halus yang memungkinkan mereka untuk menggenggam objek dengan lebih baik.
b. Perkembangan Kognitif:
-Pemahaman dasar tentang dunia di sekitar mereka, seperti bentuk, warna, dan suara.
-Kemampuan untuk mengenali dan mengingat objek dan wajah yang akrab.
-Minat dalam mengeksplorasi dunia dan objek di sekitarnya.
c. Perkembangan Sosial dan Emosional:
- Kemampuan untuk membentuk hubungan sosial awal dengan orang lain, termasuk orang tua dan teman sebaya.
- Perasaan ketergantungan pada orang dewasa, khususnya orang tua.
- Perkembangan emosi dasar seperti bahagia, sedih, marah, dan takut.
d. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi:
-Kemampuan untuk mengucapkan kata-kata pertama dan mengembangkan kosa kata mereka.
-Minat dalam berbicara, berinteraksi dengan orang dewasa, dan mendengarkan.
-Kemampuan untuk memahami bahasa yang digunakan di sekitar mereka.
e. Kemandirian:
-Kemauan untuk mencoba melakukan tugas-tugas sederhana sendiri, seperti mengenakan sepatu atau memakai baju.
-Kesadaran diri yang berkembang, termasuk pemahaman tentang bagian tubuh mereka sendiri.
f. Perkembangan Moral dan Etika:
-Pengembangan pemahaman awal tentang konsep benar dan salah.
-Belajar norma dan aturan sosial dasar, seperti berbagi dan berperilaku sopan.
g. Perkembangan Kreativitas:
-Imajinasi yang kuat dan minat dalam bermain peran.
Kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui seni dan permainan kreatif.
h. Perkembangan Kesehatan:
-Perluasan pola makan untuk mencakup berbagai jenis makanan.
-Tumbuh gigi pertama dan perawatan mulut yang baik.
-Kebutuhan tidur yang teratur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
i. Interaksi Sosial:
-Belajar berbagi, bermain bersama teman sebaya, dan memahami norma sosial dasar.
-Kesadaran sosial awal tentang perasaan orang lain.
j. Pengenalan Budaya dan Nilai:
- Pemahaman awal tentang budaya, nilai, dan norma yang berlaku di keluarga dan masyarakat tempat mereka tinggal.
- Pemahaman Lingkungan: Minat dalam alam dan lingkungan di sekitar mereka, serta rasa ingin tahu tentang dunia.
Setiap anak adalah individu yang unik, dan perkembangan mereka dapat berlangsung dalam berbagai tingkat dan urutan. Memahami karakteristik perkembangan anak usia dini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik memberikan dukungan yang sesuai dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik anak-anak ini.

2. Ciri perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini adalah fase penting dalam kehidupan seorang anak di mana mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek. Beberapa ciri perkembangan anak usia dini yang umum meliputi:
-Perkembangan Fisik: Pada usia ini, anak-anak biasanya mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Mereka mungkin mulai merangkak, berjalan, atau bahkan berlari. Kemampuan motorik halus juga meningkat, memungkinkan mereka untuk menggenggam benda dengan lebih baik, seperti makan dengan sendok atau pensil.
-Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. Mereka mulai mengenal bentuk, warna, dan mengembangkan pemahaman dasar tentang dunia di sekitarnya. Kemampuan bahasa juga berkembang pesat, dan mereka mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka.
-Perkembangan Emosional: Anak-anak usia dini sering mengalami perubahan emosional yang signifikan. Mereka mungkin mulai mengenal emosi dasar seperti bahagia, sedih, marah, dan takut. Selain itu, mereka mulai memahami ekspresi emosi orang lain.
-Sosialisasi: Anak-anak usia dini mulai terlibat dalam interaksi sosial yang lebih aktif. Mereka bisa mulai bermain dengan anak-anak lain, belajar berbagi, dan mengembangkan keterampilan sosial awal.
-Perkembangan Moral: Pada usia ini, anak-anak mulai memahami konsep dasar tentang benar dan salah. Mereka mungkin mulai mengenal aturan-aturan sederhana dan belajar tentang konsekuensi dari tindakan mereka.
-Kemandirian: Anak-anak usia dini juga mulai mengembangkan rasa kemandirian. Mereka mungkin ingin mencoba melakukan tugas-tugas sederhana sendiri, seperti mengenakan sepatu atau membantu dengan tugas rumah tangga.
-Imitasi: Anak-anak usia dini cenderung meniru perilaku orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua. Ini adalah cara mereka belajar tentang dunia dan memahami norma-norma sosial.
-Minat dalam Bermain: Bermain adalah cara utama di mana anak-anak usia dini belajar. Mereka mulai mengeksplorasi dunia sekitar mereka melalui bermain dengan mainan dan interaksi sosial.
-Ketergantungan pada Orang Tua: Anak-anak usia dini sering memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang tua dan merasa nyaman dengan kehadiran dan perhatian mereka.
Perkembangan anak usia dini sangat penting dalam membentuk dasar bagi perkembangan selanjutnya. Lingkungan yang mendukung, stimulasi yang baik, dan perhatian yang positif dapat berkontribusi pada perkembangan yang sehat.

3. Prinsip perkembangan AUD
Pinsip-prinsip perkembangan anak usia dini adalah pedoman penting yang membantu kita memahami perkembangan anak-anak pada usia ini. Berikut adalah beberapa prinsip kunci dalam perkembangan anak usia dini:
-Perkembangan adalah Proses Berkelanjutan: Perkembangan anak usia dini adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan memberikan dasar untuk tahap selanjutnya, dan perubahan terus-menerus terjadi.
-Pengaruh Lingkungan dan Interaksi: Lingkungan dan interaksi dengan orang dewasa dan anak-anak lain memiliki pengaruh besar dalam perkembangan anak usia dini. Interaksi sosial dan rangsangan dari lingkungan membantu membentuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional mereka.
-Perkembangan yang Terpadu: Anak usia dini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Perkembangan ini saling terkait dan saling mendukung.
-Perkembangan yang Individual: Setiap anak adalah individu yang unik. Mereka berkembang pada tingkat yang berbeda dan memiliki karakteristik, minat, dan kekuatan yang berbeda. Penting untuk menghormati perbedaan ini dan memberikan dukungan yang sesuai.
-Peran Keluarga dan Orang Tua: Keluarga dan orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak usia dini. Mereka adalah sumber utama dukungan, kasih sayang, dan panduan.
-Peran Permainan dan Eksplorasi: Bermain adalah cara utama anak usia dini belajar dan bereksplorasi dunia. Permainan membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik, sosial, kognitif, dan emosional.
-Keamanan dan Perawatan: Anak-anak membutuhkan lingkungan yang aman dan perawatan yang konsisten. Keamanan dan perasaan aman memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan belajar dengan percaya diri.
-Kepentingan dalam Masa Sensitif: Ada masa-masa sensitif dalam perkembangan anak di mana mereka lebih rentan untuk mempelajari keterampilan tertentu. Masa ini adalah waktu yang baik untuk memberikan pengalaman dan rangsangan yang mendukung perkembangan mereka.
-Stimulasi dan Keikutsertaan: Anak-anak membutuhkan stimulasi yang sesuai dengan usia dan pelibatan dalam kegiatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Ini membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang.
-Peran Pendidikan Awal: Pendidikan awal dan perawatan anak yang berkualitas memiliki dampak besar pada perkembangan anak usia dini. Program pendidikan awal yang baik dapat memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan selanjutnya.
Memahami prinsip-prinsip ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik memberikan dukungan yang sesuai dan merancang lingkungan yang mendukung perkembangan anak usia dini dengan baik.n positif selama periode ini.

4. Aspek-aspek perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek yang berinteraksi satu sama lain. Beberapa aspek penting dalam perkembangan anak usia dini meliputi:
a. Aspek Fisik:
-Perkembangan Motorik Kasar: Ini melibatkan pengembangan keterampilan fisik yang melibatkan gerakan besar, seperti merangkak, berjalan, atau berlari.
-Perkembangan Motorik Halus: Ini mencakup pengembangan keterampilan motorik kecil, seperti menggenggam objek dengan tangan, menggambar, atau mengepakan tangan.
b. Aspek Kognitif:
-Pemahaman Sensorik: Anak-anak pada usia ini mulai mengenal dunia melalui indra-indra mereka. Mereka belajar mengenali bentuk, warna, suara, bau, dan rasa.
-Pemahaman Konsep Dasar: Anak-anak mulai mengembangkan pemahaman dasar tentang konsep seperti jumlah, ukuran, dan hubungan antara objek.
c. Aspek Sosial dan Emosional:
-Hubungan Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial awal. Mereka belajar berbagi, bermain bersama, dan mengenali emosi orang lain.
-Emosi dan Identitas: Pada usia ini, anak-anak mulai mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi seperti kebahagiaan, sedih, marah, dan takut. Mereka juga mulai mengembangkan identitas dasar.
d. Bahasa dan Komunikasi:
-Perkembangan Bahasa: Anak-anak mulai mengucapkan kata-kata pertama dan mengembangkan kemampuan bahasa mereka. Mereka juga belajar mendengarkan dan memahami bahasa yang digunakan di sekitar mereka.
f. Moral dan Etika:
-Pemahaman Benar dan Salah: Anak-anak mulai mengembangkan pemahaman awal tentang konsep benar dan salah. Mereka belajar norma dan aturan sosial dasar.
Perkembangan Kreativitas:
-Imajinasi dan Kreativitas: Anak-anak usia dini sering memiliki imajinasi yang kuat dan mengembangkan kemampuan kreatif mereka melalui bermain, seni, dan berbicara.
Perkembangan Kepercayaan Diri:
-Kemandirian: Anak-anak belajar untuk melakukan tugas-tugas sederhana sendiri, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Kemandirian dalam Bermain: Bermain sendiri atau bersama dengan anak lain juga membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam interaksi sosial.
g. Perkembangan Moral:
-Penanaman Nilai: Anak-anak pada usia ini mulai belajar nilai-nilai dasar seperti berbagi, hormat, dan kejujuran. Mereka mungkin merespons dengan rasa kagum terhadap perilaku moral yang ditunjukkan oleh orang dewasa.
Aspek-aspek ini merupakan bagian penting dari perkembangan anak usia dini dan membentuk dasar bagi perkembangan selanjutnya. Penting untuk memberikan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik anak-anak pada usia ini dan memberikan pengalaman yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melibatkan interaksi antara faktor internal dan eksternal. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini:
-Faktor Genetik dan Biologis: Warisan genetik dari orang tua berperan dalam menentukan potensi perkembangan fisik dan intelektual anak. Faktor biologis, seperti kesehatan fisik dan keseimbangan kimia otak, juga memainkan peran penting dalam perkembangan.
-Pengalaman dan Stimulasi: Interaksi dengan lingkungan dan pengalaman yang diberikan kepada anak memiliki dampak besar pada perkembangan. Stimulasi kognitif, seperti membaca, bermain, dan berbicara, berkontribusi pada perkembangan bahasa dan keterampilan kognitif mereka.
-Kesehatan dan Gizi: Gizi yang baik dan kesehatan yang optimal sangat penting dalam perkembangan anak. Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
-Lingkungan Keluarga: Lingkungan keluarga, termasuk hubungan orang tua, memiliki dampak signifikan pada perkembangan sosial dan emosional anak. Keamanan, kasih sayang, dan dukungan yang diberikan oleh keluarga memengaruhi kesejahteraan anak.
-Interaksi Sosial: Anak-anak belajar melalui interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Interaksi sosial yang positif memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan pemahaman tentang orang lain.
-Pendidikan dan Perawatan Awal: Pendidikan awal yang berkualitas, baik di rumah maupun di lembaga pendidikan, berperan dalam membentuk perkembangan kognitif anak-anak. Program perawatan anak yang mendukung dan peduli juga memengaruhi kesejahteraan mereka.
-Pengaruh Budaya dan Nilai: Budaya dan nilai-nilai keluarga serta masyarakat tempat anak tumbuh berpengaruh pada norma sosial, norma moral, dan pemahaman anak tentang dunia.
-Kondisi Ekonomi Keluarga: Kondisi ekonomi keluarga dapat memengaruhi akses anak ke sumber daya pendidikan dan kesehatan. Ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan stres yang memengaruhi perkembangan anak.
-Akses ke Pelayanan Kesehatan: Akses yang memadai ke pelayanan kesehatan, termasuk perawatan kesehatan ibu selama kehamilan dan pemeriksaan perkembangan anak, penting untuk memastikan kesehatan fisik dan mental anak.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Shabrina Salsabila གིས-
1. A. Anak Usia Dini Bersifat Unik
Setiap anak berbeda antara satu dengan lainnya dan tidak ada dua anak yang sama persis meskipun mereka kembar identik.
B. Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
Anak usia dini sering dikatakan berada dalam masa “golden age” atau masa yang paling potensial atau paling baik untuk belajar dan berkembang.
C. Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan
Pada masa ini anak akan bersikap apa adanya dan tidak pandai berpura-pura. Mereka akan dengan leluasa menyatakan pikiran dan perasaannya tanpa memedulikan tanggapan orang-orang di sekitarnya.
D.Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan
Anak usia dini tidak mempertimbangkan bahaya atau tidaknya suatu tindakan. Jika mereka ingin melakukan maka akan dilakukannya meskipun hal tersebut dapat membuatnya cedera atau celaka.
E.Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik
Anak usia dini selalu bergerak dan tidak pernah bisa diam kecuali sedang tertidur. Maka sering kali dikatakan bahwa anak usia dini “tidak ada matinya

2. Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).
Hilangnya tanda- tanda pada aspek fisik (hilangnya kelenjar thymus yang ada pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut- rambut halus dan gigi susu). Sedangkan pada aspek psikis (hilangnya masa- masa mengoceh, merangkak, dan perilaku impulsive yaitu dorongan untuk bertindak sebelum berpikir)

3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

MELA ANGGIA SARI གིས-
1.Karakteristik perkembangan anak usia dini, yaitu: perkembangan agama dan moral, sosial emosional, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan fisik motorik, dan perkembangan kreativitas.
Anak Usia Dini Bersifat Unik.
Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial.
Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan.
Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang Perhitungan.
Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik.
Anak Usia Dini Bersifat Egosentris.

2.Melansir akun resmi Instagram Sahabat Keluarga Kemendikbud, Selasa (7/7/2020), berikut ini ciri-cirinya:
-Unik.
-Senang meniru.
-Senang bermain.
-Spontan.
-Aktif bergerak.
-Mengutamakan keinginan diri sendiri.
-Rasa ingin tahu tinggi.
-Senang berimajinasi.Ciri perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat badan dan organ-organ tubuh ) dan aspek psikis ( matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi ), terjadinya perubahan dalam proporsi ; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembanganya ) dan aspek psikis.

3.Prinsip perkembangan anak usia dini menurut Ardy dan Barnawi (2016: 86) yaitu anak berkembang secara holistic, perkembangannya terjadi dalam urutan yang teratur, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya, Prinsip dasar perkembangan adalah 1) perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan, 2) perkembangan merupakan proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi, serta 3) orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.Beberapa prinsip-prinsip perkembangan menurut
Bredekamp, S. & Copple, C (1997) yaitu :
1. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial,
emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait secara erat.
2. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan.
3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antar anak dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.
4. Pengalaman pertama anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
5. Perkembangan berlangsung kea rah kompleksitas, organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat.
6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan cultural yang majemuk.

4.Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada Si Kecil adalah nilai agama dan moral. Hal ini berfokus dalam menanamkan nilai-nilai dasar, norma-norma yang berlaku hingga kesadaran. Si Kecil perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah agar lebih memahami arah hingga tujuan mereka dengan baik sejak dini.Tidak hanya itu, belajar agama dan moral banyak manfaat serta menanamkan sikap-sikap baik pada Si Kecil seperti menolong sesama, bersikap jujur, sopan, menghormati orang yang lebih tua, hingga toleransi dengan penganut agama yang berbeda. Harapannya, Si Kecil akan tumbuh dengan persepsi yang tepat dan benar. Oleh karena itulah, orang tua memiliki peran penting dalam memulainya sedari dini.
Aspek Perkembangan Fisik-Motorik
Sesuai dengan namanya, aspek fisik motorik ini merupakan segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan perkembangan tubuh di kecil. Apa saja?
Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan. Hal ini meliputi tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan yang sesuai dengan ukuran anak seumuran.
Si Kecil juga memiliki motorik halus baik yang meliputi kemampuan mereka dalam menggunakan alat untuk ekspresi diri dan juga eksplorasi. Contohnya yaitu menggunakan pensil, bermain dengan boneka dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Si Kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini meliputi kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh. Contohnya yaitu menjaga keseimbangan, lincah, dan juga lentur sesuai peraturan. Bunda dapat melatih motorik kasar Si Kecil dengan mengajak mereka berolahraga.
Yuk, Bunda, pahami tahap-tahapan perkembangan motorik pada anak ini di halaman berikut: 7 Tahap Perkembangan Motorik Anak dan Cara Menstimulasinya
Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran sehingga jangan heran jika pertumbuhan pada area ini memiliki jangkauan yang sangat luas.
Salah satu tanda bahwa aspek kognitif Si Kecil berkembang ialah dia mampu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, inisiatif, dan sebab akibat. Sebetulnya Si Kecil dapat mempelajari ini bahkan sejak ia masih berusia 3 bulan lho, melalui mainan yang dimainkannya.

5.Pertumbuhan (growth) adalah perubahan karakteristik fisik yang membuat tubuh anak bertambah besar secara kasat mata. Pertumbuhan anak dapat dipantau dengan mengukur perubahan tinggi badan, berat badan, ukuran lingkar kepala, dan hal lainnya menggunakan alat ukur tertentu.
Sedangkan yang dimaksud perkembangan alias development adalah proses bertambahnya kecakapan atau skill anak untuk menuju kedewasaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pergerakan tubuh, kematangan emosi dan mental, kecerdasan, kemampuan bicara dan bahasa, serta kemandirian dan bersosialisasi.
Namun meski keduanya berbeda, pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan, dan terjadi secara bersamaan. Proses tumbuh kembang anak terjadi secara progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam lajur yang berurutan sesuai umur.
Sebagai contoh, berat badan anak saat berusia 9 bulan bisa berkisar antara 6,5-10 kg dengan panjang badan sekitar 67-75 cm dan sudah dapat mengucapkan kata “mama” atau “papa”. Kemudian ketika anak umur 1 tahun beratnya akan mencapai 9-9,5 kg dan tingginya sekitar 70-78 centimeter. Dalam aspek perkembangannya, anak 1 tahun biasanya sudah bisa merespon ucapan orang sekitar sehingga akan lebih mudah diajak berkomunikasi dua arah.

1. Genetik
Genetik orang tua atau faktor keturunan berperan paling besar untuk memengaruhi tumbuh kembang anak.
Mulai dari karakteristik fisik anak seperti tinggi badan, berat badan, struktur tubuh, warna mata, tekstur rambut, hingga bahkan kecerdasan dan bakat. Jadi jika Mama atau Papa berperawakan tinggi, kemungkinan besar si Kecil juga akan mewarisi sifat ini dan nantinya menjadi tinggi.
Selain menentukan karakteristik fisik dan sifat, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anak. Ada sejumlah penyakit atau gangguan medis yang dapat diwariskan secara genetik dari orang tua ke anaknya, seperti alergi, diabetes, hingga autisme.Ini karena genetik merupakan kombinasi “kode unik” yang dibawa oleh sel sperma Papa dan sel telur Mamauntuk membentuk janin.

2. Kecukupan Gizi dan Pola Makan
Selain genetik, nutrisi adalah pondasi paling mendasar yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketika anak bertumbuh kembang sesuai dengan umurnya, ini dianggap sebagai pertanda asupan nutrisinya memadai dan kesehatannya juga baik. Kenapa?Nutrisi yang cukup diperlukan untuk pembentukan otak yang optimal, sehingga anak akan memiliki landasan yang kuat untuk untuk mengembangkan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa nanti.
Anak dilahirkan memiliki 100 triliun sel otak yang disebut neuron. Selama tahun-tahun pertama kehidupannya, masing-masing neuron ini akan membentuk koneksi dengan neuron lain dengan sangat cepat. Hingga seiring waktu, koneksi antar sel saraf akan makin kuat dan makin banyak hingga jumlah jaringannya mencapai dua kali lipat.
Semakin banyak dan semakin kuat hubungan antar sel saraf otak, perkembangan otak anak akan semakin matang. Hal ini juga bisa diartikan bahwa semakin kuat struktur otak seorang anak menandakan kecerdasannya juga tinggi
Selama masa kanak-kanak, kekurangan gizi juga dapat menyebabkan anak-anak memiliki energi dan minat belajar yang lebih rendah yang berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kinerja akademik si Kecil.Nutrisi yang cukup juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kekebalan tubuh anak, Ma. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Sebagai contoh, kekurangan protein dan kalsium bisa membatasi pertumbuhan tinggi dan berat badan. Sementara, kekurangan seng, selenium, zat besi, tembaga, asam folat, dan vitamin A, B6, C, D, dan E dapat menurunkan respon imun.
Jadi, penting bagi Mama untuk memfokuskan pemenuhan gizi secara optimal terutama di 3 tahun pertama usia si Kecil guna mencegah masalah kekurangan nutrisi.

3. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh yang meliputi segala proses interaksi dan bentuk komunikasi antara orang tua dan anak ikut berkontribusi menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dari sisi fisik, kognitif, hingga mental. Ini karena orang tua adalah salah satu sosok yang paling penting dalam kehidupan awal anak-anak. Sejak lahir, anak-anak bergantung pada orang tua untuk mendapatkan perawatan dan pengasuhan yang mereka butuhkan agar bisa tumbuh besar dengan baik juga sehat dan bahagia.Pola asuh orang tua jugalah yang bisa menentukan sikap dan perilaku anak untuk bisa sukses di masa depan. Sebab, orang tua adalah panutan pertama anak. Anak berperilaku dan bereaksi dengan meniru orang tuanya. Itu kenapa, orang tua berperan penting dalam mendorong dan memotivasi anak-anaknya untuk belajar.
Orang tua berkontribusi untuk mengembangkan fokus, konsentrasi, dan pengendalian diri pada anak-anak mereka. Di rumah, orang tua juga berperan untuk mengasah anak berpikir kritis, berempati, membuat koneksi, dan berkomunikasi.

Dengan orang tua yang suportif, seorang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, terampil, dan tangguh. Selain itu, hubungan harmonis antara Mama dan Papa di rumah bisa juga mempengaruhi emosional anak jadi lebih baik.

4. Stimulasi
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan anak, yang meliputi stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditori (pendengaran), taktil (sentuhan), dan sebagainya.
Stimulasi melalui bermain, membaca, bernyanyi, dan aktivitas sehari-hari lainnya membantu anak merangsang kemampuan otaknya sekaligus melatih gerak tubuh dan keterampilan inderanya. Hal ini karena stimulasi dari luar memicu aktivitas di otak untuk menciptakan koneksi listrik kecil yang disebut sinapsis. Jumlah stimulasi yang diterima anak secara langsung mempengaruhi berapa banyak sinapsis yang terbentuk.Selain mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir dan berkomunikasi, stimulasi juga merangsang rasa ingin tahu dan keterampilan observasi anak.Stimulasi yang berulang-ulang dan konsisten memperkuat hubungan-hubungan ini dan menjadikannya permanen.Dengan kata lain, semakin banyak stimulasi yang si Kecil terima akan semakin kuat koneksi antar sel otaknya, sehingga kecerdasannya juga dinilai makin tinggi.

5. Lingkungan Tempat Tinggal Anak
Lingkungan sekitar anak juga menjadi faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya di usia dini.
Lingkungan rumah yang sehat, tentram, dan nyaman sangat penting bagi seorang anak untuk bisa bertumbuh kembang dan belajar. Karena dengan berada di rumah yang sehat, anak bisa lebih percaya diri dan fokus mengasah keterampilan kognitif, bahasa, emosional, dan motoriknya dengan leluasa.
Lingkungan tempat tinggal yang baik dan layak huni juga bisa menjamin anak mendapatkan:
Cinta dan kasih sayang seutuhnya dari keluarga dan orang-orang terdekat untuk menciptakan ikatan yang erat.
Udara bersih.
Asupan yang bergizi.
Pakaian bersih.
Mendapatkan akses yang mudah dalam perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi, pengobatan, pemberian ASI, dan penimbangan yang teratur.
Fasilitas sanitasi lingkungan yang baik.
Tempat bermain dan rekreasi yang aman untuk anak bereksplorasi dan belajar.
Sebaliknya, lingkungan rumah yang bermasalah dapat berdampak buruk pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa lingkungan rumah yang negatif selama tahun-tahun awal kehidupan anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan, termasuk:
Kemampuan bahasa yang buruk.
Masalah perilaku.
Ketidaksiapan anak untuk masuk sekolah.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Nur Thaharah གིས-
Perkembangan AUD (Anak Usia Dini) adalah proses perkembangan yang terjadi pada anak usia 0-6 tahun. Berikut adalah penjelasan tentang karakteristik, ciri, prinsip, aspek-aspek, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD:

1. Karakteristik perkembangan AUD: Karakteristik perkembangan fisik-motorik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami pertumbuhan secara cepat, ada pula yang lambat. Pada masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat badan relatif seimbang. Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasar dan ada yang halus.

2. Ciri perkembangan AUD: Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi). Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.

3. Prinsip perkembangan AUD: Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini berbeda dengan prinsip-prinsip perkembangan fase kanak-kanak akhir dan seterusnya. Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini adalah sebagai berikut: perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

4. Aspek-aspek perkembangan AUD: Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini meliputi aspek kepribadian, sosial moral, bahasa, dan kesadaran beragama. Enam lingkup perkembangan pada anak usia dini meliputi nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD: Ada dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yakni faktor bawaan dan faktor lingkungan. Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) meliputi faktor genetik, sedangkan faktor lingkungan meliputi faktor fisik, sosial, dan budaya.

Dalam memahami perkembangan AUD, penting untuk memperhatikan karakteristik, ciri, prinsip, aspek-aspek, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Hal ini dapat membantu orang tua, guru, dan tenaga kesehatan dalam memberikan stimulasi yang tepat dan mendukung perkembangan anak secara optimal.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Evita Meylani 2213054047 གིས-
1. Karakteristik Perkembangan AUD
karakteristik:
1) anak usia dini bersifat unik, 2) berada dalam masa potensial, 3) bersifat relatif spontan, 4) cenderung ceroboh dan kurang perhitungan, 5) bersifat aktif dan energik, 6) egosentris, 7) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, 8) berjiwa petualang, 9) memiliki imajinasi dan fantasi yang luas

2. Ciri Perkembangan AUD
Ciri perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat badan dan organ-organ tubuh ) dan aspek psikis ( matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi ), terjadinya perubahan dalam proporsi ; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembanganya )

3. Prinsip perkembangan anak usia dini menurut Ardy dan Barnawi (2016: 86) yaitu anak berkembang secara holistic, perkembangannya terjadi dalam urutan yang teratur, perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya.

4. Aspek perkembangan AUD
ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini menurut para ahli yang perlu Bunda pahami seperti perkembangan Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni.

5. Faktor Penting yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Genetik.
2. Pola Asuh Orang Tua
3. Lingkungan Sekitar
4. Stimulasi
5. Jenis Kelamin
6. Nutrisi
7. Sosial dan Ekonomi.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Wafa Badriyahtul Munawaroh གིས-
•Anak usia dini memiliki karakteristik seperti unik, egosentris, aktif dan energik, rasa ingin yang kuat dan antusias terhadap banyak hal, eksploratif dan berjiwa petualang, spontan, senang dan kaya akan fantasi, masih mudah frustasi, masih kurang mempertimbangkan dalam melakukan sesuatu, daya perhatian pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman dan semakin menunjukkan minat terhadap teman
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Anak sebagai pembelajar yang aktif, belajar melalui sensori dan panca indra, sedang berada dalam masa peka, dan memiliki variabilitas perkembangan otak dan intelektual mencapai 80%. Proses belajar anak dipengaruhi oleh kematangan dan lingkungan.
•Ciri-ciri
Perubahan Fisik: Anak usia dini mengalami perubahan fisik yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti perubahan berat badan, tinggi badan, dan proporsi tubuh.
Perkembangan Kognitif: Anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan kognitifnya, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan mengingat.
Perkembangan Psikososial: Anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan sosial dan emosionalnya, seperti kemampuan merespon lingkungan dan mengontrol emosi.
Perkembangan Motorik: Anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan motoriknya, seperti kemampuan menggerakkan tubuh dan mengontrol gerakan.
Perkembangan Bahasa: Anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasinya.
•Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini adalah panduan yang menggambarkan bagaimana anak-anak usia dini tumbuh dan berkembang.
Anak adalah pembelajar aktif. Perkembangan dan belajar merupakan hasil dari interaksi kematangan biologis dan lingkungan, yang mencakup baik lingkungan fisik maupun sosial tempat anak tinggal. Bermain merupakan suatu sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak, dan juga merefleksikan perkembangan anak. Anak berkembang dan belajar terbaik dalam suatu konteks komunitas yang merasa aman dan menghargai, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan dirasa aman secara psikologis
•Aspek-aspek
Perkembangan Fisik dan Motorik: Aspek ini meliputi perkembangan fisik dan kemampuan motorik kasar dan halus. Contohnya adalah kemampuan berjalan, merangkak, dan menggenggam benda.
Perkembangan Kognitif: Aspek ini meliputi kemampuan anak untuk memahami dan memproses informasi. Contohnya adalah kemampuan mengenali warna, bentuk, dan ukuran.
Perkembangan Bahasa: Aspek ini meliputi kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Contohnya adalah kemampuan untuk mengucapkan kata-kata dan memahami arti kata.
Perkembangan Sosial-Emosional: Aspek ini meliputi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengatur emosinya. Contohnya adalah kemampuan untuk berbagi mainan dan mengontrol emosi ketika marah atau sedih.
Perkembangan Nilai Agama dan Moral: Aspek ini meliputi pengenalan anak pada nilai-nilai agama dan moral. Contohnya adalah pengenalan pada nilai kejujuran, kebaikan, dan kasih sayang. Perkembangan Seni: Aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Contohnya adalah kemampuan untuk menggambar, bernyanyi, dan menari.
•Faktor-faktor
Faktor genetik: Faktor keturunan atau genetik berperan paling besar dalam memengaruhi tumbuh kembang anak. Genetik dapat mempengaruhi tinggi badan, berat badan, warna mata, tekstur rambut, kecerdasan, dan bakat anak
Faktor lingkungan: Lingkungan sekitar anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Lingkungan terdiri dari berbagai peristiwa, situasi, dan kondisi di luar individu yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tumbuh kembang anak atau perkembangan individu. Lingkungan ini terdiri atas sumber air dan bahan makanan yang tercemar zat-zat kimia, polusi, dan lingkungan rumah yang bermasalah
Pola asuh orang tua: Pola asuh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dari segi mental, fisik, sampai kecerdasan intelegensi. Anak-anak yang mengalami salah pola asuh akan mengalami berbagai macam masalah psikologi seperti takut bertemu orang lain, tidak percaya diri, mudah merasa takut, dan khawatir serta berbagai masalah lainnya
Nutrisi dan gizi: Nutrisi dan gizi yang diberikan juga mempengaruhi tumbuh kembang anak, asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
Stimulasi: Stimulasi yang diberikan pada anak juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Stimulasi yang tepat dapat membantu meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara, berpikir, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Nilam Sari གིས-
1. Konsep perkembangan merupakan perubahan yang
dialami oleh individu menuju tingkat kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik yang berkenaan dengan fisik maupun psikisnya. Dapat juga dikatakan istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Dikatakan Van den Daele dalam Hurlock (1980: 2) bahwa perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini bermakna bahwa perkembangan bukan sekadar penambahan ukuran tinggi dan berat badan seseorang atau kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

2.
a. Bersifat Egosentris Naif, anak dikatakan memiliki sifat egosentris naif karena anak selalu memandang dunia luar dari perspektif pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri, serta dibatasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit.
b. Relasi Sosial yang Primitif, relasi sosial yang primitif merupakan akibat dari sifat egosentris yang naif. Ciri ini ditandai oleh kehidupan anak yang belum dapat memisahkan antara keadaan dirinya dengan keadaan sosial sekitarnya.
c. Kesatuan Jasmani dan Rohani yang Nyaris Tidak Terpisahkan, pada anak usia dini kondisi jasmani dan rohani nyaris tidak terpisahkan karena nyatanya anak memang belum mampu memisahkan keduanya. Isi jasmani dan rohani anak usia dini masih merupakan satu kesatuan yang utuh. Pemahaman dan penghayatan anak terhadap sesuatu diekspresikan atau dikeluarkan secara bebas dan spontan, serta jujur baik dalam mimik, tingkah laku, maupun bahasanya. Anak tidak dapat berbohong atau berperilaku pura-pura, namun mengekspresikan segala sesuatu yang dirasakannya secara terbuka.
d. Sikap Hidup yang Fisiognomis, fisiognomis adalah atribut fisik. Anak usia dini masih bersikap fisiognomis terhadap dunianya, artinya secara langsung anak memberikan atribut atau sifat lahiriah atau sifat konkret, nyata terhadap apa yang dipahami dan dihayatinya.

3. a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process)
b. Semua aspek perkembangan saling memengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi, maupun sosial, satu sama lain saling memengaruhi.
c. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu.

4. ~Kognitif, berkaitan dengan proses pengolahan informasi yang diterima oleh individu
~ Motorik, berkaitan dengan gerakan tubuh dan koordinasi antara visual (apa yang dilihat) dengan gerakan
~ Bahasa, berkaitan dengan kemampuan individu untuk menerima dan mengungkapkan pendapat, ide, atau gagasan kepada atau dari orang lain
~ Sosioemosi, berkaitan dengan pengolahan emosi dan proses penyesuaian dengan lingkungan
~ Perkembangan Imajinasi, kemampuan imajinasi anak terefleksi dalam aktivitas anak berupa
peniruan anak terhadap apa yang dilihatnya.
~ Perkembangan Seni dan Kreativitas, pengembangan seni dan kreativitas pada pendidikan anak usia dini
bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan
hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil
karya yang kreatif.
~ Perkembangan Moral dan Nilai-nilai Agama, perkembangan moral dan nilai-nilai agama seharusnya ditanamkan
sejak anak usia dini karena kemampuan ini – sebagaimana perkembangan
emosi dan sosial-dapat berkembang melalui pembiasaan.

5. Faktor genetik, lingkungan, kondisi kehamilan, komplikasi persalinan, pemenuhan nutrisi.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Laurensia Patrik Venesia གིས-
Karakteristik Perkembangan AUD (Anak Usia Dini):
- Pertumbuhan fisik yang cepat: Pada periode ini, anak mengalami pertumbuhan fisik yang pesat, termasuk pertambahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otot, serta organ tubuh yang semakin matang.
- Perkembangan motorik: Anak usia dini mulai mengembangkan keterampilan motorik baik secara kasar maupun halus. Keterampilan motorik kasar meliputi kemampuan berjalan, berlari, dan melompat. Sedangkan keterampilan motorik halus meliputi kemampuan menggerakkan jari, menulis, atau meronce.
- Perkembangan kognitif: Kemampuan kognitif pada anak usia dini meningkat dengan adanya kemampuan berpikir abstrak yang terbatas. Mereka dapat belajar menyusun konsep, mengenal angka, belajar berhitung, serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
- Perkembangan bahasa: Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan memahami bahasa. Mereka mampu mengucapkan kata-kata sederhana, mengikuti instruksi, dan memahami arti kata yang lebih kompleks seiring dengan bertambahnya usia.
- Perkembangan sosial dan emosi: Anak usia dini mulai menyadari kebutuhan dan hak-hak orang lain, mengembangkan hubungan sosial dengan teman sebaya, serta mengalami pertumbuhan emosi dan penyesuaian diri dengan peraturan dan norma sosial.

Ciri Perkembangan AUD:
- Pengenalan dan penguasaan angka dan huruf.
- Kemampuan logika dan berpikir abstrak yang terbatas.
- Kemampuan berkomunikasi secara verbal dan nonverbal.
- Perkembangan motorik kasar dan halus yang semakin baik.
- Interaksi sosial dengan teman sebaya dan dewasa semakin terlihat.
- Meningkatnya pemahaman tentang peraturan dan norma sosial.
- Kemampuan memecahkan masalah sederhana.

Prinsip Perkembangan AUD:
- Perkembangan adalah proses bertahap: Perkembangan anak usia dini terjadi melalui tahap-tahap yang saling terkait dan bergantung satu sama lain.
- Perkembangan adalah unik pada setiap anak: Tiap individu memiliki pola perkembangan yang berbeda tergantung pada faktor genetik dan pengalaman hidupnya.
- Perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan: Lingkungan yang mendukung, interaksi sosial yang positif, dan stimuli yang memadai penting untuk perkembangan anak.
- Perkembangan melibatkan seluruh aspek kehidupan: Perkembangan AUD melibatkan aspek fisik, kognitif, sosial, emosional, dan bahasa yang saling berinteraksi.

Aspek-aspek Perkembangan AUD:
- Perkembangan fisik: Pertumbuhan dan perkembangan fisik seperti kesehatan, gerak motorik, dan koordinasi tubuh.
- Perkembangan kognitif: Kemampuan berpikir, memori, pemahaman, dan pembelajaran.
- Perkembangan sosial: Kemampuan berinteraksi dengan orang lain, membentuk hubungan sosial, dan memahami norma serta aturan dalam masyarakat.
- Perkembangan emosional: Pengenalan dan pengelolaan emosi, serta pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain.
- Perkembangan bahasa: Kemampuan berbicara, memahami, dan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan:
- Faktor genetik: Pewarisan gen dari orang tua yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional.
- Faktor lingkungan: Lingkungan yang mendukung dan memberikan stimuli yang tepat akan berkontribusi pada perkembangan anak.
- Faktor sosial: Hubungan sosial dan interaksi dengan orang sekitar.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Putri Ayu Lestari གིས-
1. Karakteristik Perkembangan AUD:
Perkembangan Fisik: Ini melibatkan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, seperti kemampuan berjalan dan mengkoordinasikan gerakan.
Perkembangan Kognitif: Anak-anak usia dini mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, belajar berbicara, mengenal angka, dan memahami konsep dasar.
Perkembangan Emosional: Mereka mengalami beragam emosi dan belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka.
Perkembangan Sosial: Anak-anak mulai berinteraksi dengan orang lain, belajar berbagi, dan mengembangkan hubungan sosial awal.

2. Ciri perkembangan AUD:
Pertumbuhan anak yang sehat ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis yang baik sesuai dengan usianya. Anak aktif, lincah, selera makan baik, pertumbuhan gigi yang baik, BAB lancar, serta memiliki jam tidur yang baik adalah tanda kalau anak mengalami pertumbuhan yang baik.

3. Pinsip-prinsip perkembangan anak usia dini adalah pedoman penting yang membantu kita memahami perkembangan anak-anak pada usia ini. Berikut adalah beberapa prinsip kunci dalam perkembangan anak usia dini:
-Perkembangan adalah Proses Berkelanjutan: Perkembangan anak usia dini adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan memberikan dasar untuk tahap selanjutnya, dan perubahan terus-menerus terjadi.
-Pengaruh Lingkungan dan Interaksi: Lingkungan dan interaksi dengan orang dewasa dan anak-anak lain memiliki pengaruh besar dalam perkembangan anak usia dini. Interaksi sosial dan rangsangan dari lingkungan membantu membentuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional mereka.
-Perkembangan yang Terpadu: Anak usia dini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Perkembangan ini saling terkait dan saling mendukung.
-Perkembangan yang Individual: Setiap anak adalah individu yang unik. Mereka berkembang pada tingkat yang berbeda dan memiliki karakteristik, minat, dan kekuatan yang berbeda. Penting untuk menghormati perbedaan ini dan memberikan dukungan yang sesuai.
-Peran Keluarga dan Orang Tua: Keluarga dan orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak usia dini. Mereka adalah sumber utama dukungan, kasih sayang, dan panduan.
-Peran Permainan dan Eksplorasi: Bermain adalah cara utama anak usia dini belajar dan bereksplorasi dunia. Permainan membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik, sosial, kognitif, dan emosional.
-Keamanan dan Perawatan: Anak-anak membutuhkan lingkungan yang aman dan perawatan yang konsisten. Keamanan dan perasaan aman memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan belajar dengan percaya diri.
-Kepentingan dalam Masa Sensitif: Ada masa-masa sensitif dalam perkembangan anak di mana mereka lebih rentan untuk mempelajari keterampilan tertentu. Masa ini adalah waktu yang baik untuk memberikan pengalaman dan rangsangan yang mendukung perkembangan mereka.
-Stimulasi dan Keikutsertaan: Anak-anak membutuhkan stimulasi yang sesuai dengan usia dan pelibatan dalam kegiatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Ini membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang.
-Peran Pendidikan Awal: Pendidikan awal dan perawatan anak yang berkualitas memiliki dampak besar pada perkembangan anak usia dini. Program pendidikan awal yang baik dapat memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan selanjutnya.
Memahami prinsip-prinsip ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik memberikan dukungan yang sesuai dan merancang lingkungan yang mendukung perkembangan anak usia dini dengan baik.n positif selama periode ini.

4. Aspek-aspek perkembangan AUD:
Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini meliputi aspek kepribadian, sosial moral, bahasa, dan kesadaran beragama. Enam lingkup perkembangan pada anak usia dini meliputi nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

5. Faktor Penting yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Genetik.
2. Pola Asuh Orang Tua
3. Lingkungan Sekitar
4. Stimulasi
5. Jenis Kelamin
6. Nutrisi
7. Sosial dan Ekonomi.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Shabina Shalsabillah གིས-
1. Karakteristik Perkembangan AUD
karakteristik: 1) anak usia dini bersifat unik, 2) berada dalam masa potensial, 3) bersifat relatif spontan, 4) cenderung ceroboh dan kurang perhitungan, 5) bersifat aktif dan energik, 6) egosentris, 7) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, 8) berjiwa petualang, 9) memiliki imajinasi dan fantasi yang luas
2. Ciri Perkembangan AUD
Ciri perkembangan adalah Terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat badan dan organ-organ tubuh ) dan aspek psikis ( matangnya kemampuan berpikir, mengingat dan berkreasi ), terjadinya perubahan dalam proporsi ; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembanganya ).
3. Prinsip dasar perkembangan adalah
1) perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan,
2) perkembangan merupakan proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi, serta
3) orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.
4.Aspek-aspek Perkembangan AUD:
Aspek fisik mencakup pertumbuhan tubuh, motorik kasar, dan motorik halus.
Aspek kognitif mencakup perkembangan bahasa, pemahaman konsep, dan keterampilan kognitif.
Aspek emosional melibatkan pengembangan pengenalan emosi dan kemampuan mengelola perasaan.
Aspek sosial berfokus pada interaksi sosial, kemampuan berbagi, dan pembentukan hubungan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melibatkan interaksi antara faktor internal dan eksternal. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini:
-Faktor Genetik dan Biologis: Warisan genetik dari orang tua berperan dalam menentukan potensi perkembangan fisik dan intelektual anak. Faktor biologis, seperti kesehatan fisik dan keseimbangan kimia otak, juga memainkan peran penting dalam perkembangan.
-Pengalaman dan Stimulasi: Interaksi dengan lingkungan dan pengalaman yang diberikan kepada anak memiliki dampak besar pada perkembangan. Stimulasi kognitif, seperti membaca, bermain, dan berbicara, berkontribusi pada perkembangan bahasa dan keterampilan kognitif mereka.
-Kesehatan dan Gizi: Gizi yang baik dan kesehatan yang optimal sangat penting dalam perkembangan anak. Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
-Lingkungan Keluarga: Lingkungan keluarga, termasuk hubungan orang tua, memiliki dampak signifikan pada perkembangan sosial dan emosional anak. Keamanan, kasih sayang, dan dukungan yang diberikan oleh keluarga memengaruhi kesejahteraan anak.
-Interaksi Sosial: Anak-anak belajar melalui interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Interaksi sosial yang positif memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan pemahaman tentang orang lain.
-Pendidikan dan Perawatan Awal: Pendidikan awal yang berkualitas, baik di rumah maupun di lembaga pendidikan, berperan dalam membentuk perkembangan kognitif anak-anak. Program perawatan anak yang mendukung dan peduli juga memengaruhi kesejahteraan mereka.
-Pengaruh Budaya dan Nilai: Budaya dan nilai-nilai keluarga serta masyarakat tempat anak tumbuh berpengaruh pada norma sosial, norma moral, dan pemahaman anak tentang dunia.
-Kondisi Ekonomi Keluarga: Kondisi ekonomi keluarga dapat memengaruhi akses anak ke sumber daya pendidikan dan kesehatan. Ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan stres yang memengaruhi perkembangan anak.
-Akses ke Pelayanan Kesehatan: Akses yang memadai ke pelayanan kesehatan, termasuk perawatan kesehatan ibu selama kehamilan dan pemeriksaan perkembangan anak, penting untuk memastikan kesehatan fisik dan mental anak.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Eni Muarofah གིས-
1.Adapun karakteristik perkembangan anak usia dini dapat dilihat
sebagai berikut:
Perkembangan .
1. Fisik-Motorik
Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasar dan ada yang halus.
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah
melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan kebanggaan dan prestasi. Sedangkan usia 4 tahun, si anak tetap melakukan gerakan yang sama, tetapi sudah berani mengambil resiko seperti jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah. Lalu, pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau orang tuanya.
Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa hidup manusia. Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka anak-anak pra sekolah perlu olah raga seharí-hari.
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat dilihat pada usia 3 tahun yakni kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda-benda. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti bermain balok, kadang sulit menyusun balok sampai tinggi sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya. Sedangkan pada usia 5 tahun, mereka sudah memiliki koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan, lengan, dan anggota tubuh lainnya untuk bergerak.

2. Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif (cognitive) berasal dari kata cognition atau knowing berarti konsep luas dan inklusi yang mengacu pada kegiatan mental yang
tampak dalam pemerolehan, organisasi/penataan dan penggunaan pengetahuan.12 Dalam arti yang luas, kognitif merupakan ranah kejiwaan yang berpusat di otak dan berhubungan dengan konasi (kehendak), afeksi
(perasaan).
Proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan sel-sel otak dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat
kemampuan sensorisnya benar-benar tampak.

3.Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen
anak, yaitu:
Pertama, anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, senang bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.
Kedua, anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas seharihari, sering menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan
dan gelisah saat tidur.
Ketiga, anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama, umumnya terlihat agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan kepadanya.

4.Perkembangan Bahasa
Kemampuan setiap orang dalam berbahasa berbeda-beda. Ada yang
berkualitas baik dan ada yang rendah. Perkembangan ini mulai sejak awal kehidupan. Sampai anak berusia 5 bulan (0-1 tahun), seorang anak akan mengoceh seperti orang yang sedang berbicara dengan rangkaian suara yang teratur, walaupun suara dikeluarkan ketika berusia 2 bulan. Di sini terjadi penerimaan percakapan dan diskriminasi suara percakapan. Ocehan dimulai untuk menyusun dasar bahasa. Lalu pada usia satu tahun si anak dapat menyebut 1 kata atau periode holoprastik. Kemudian usia 18-24 bulan, anak mengalami percepatan perbendaharaan kata dengan memproduksi kalimat dua atau tiga kata disebut periode telegrafik sebab menghilangkan tanda atau bagian kecil tata bahasa dan mengabaikan kata yang kurang penting.

2. Ciri-ciri perkembangan
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir,
mengingat dan berkreasi).
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembanganya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas).
3. Lenyapnya tanda-tanda lam; tandatanda fisik ( lenyamnya kelenjar
thymus / kelenjar anak-anak seiring bertambahnya usia ) aspek psikis ( lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak
dan perilaku impulsif ).
4. Diperoleh tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks usia remaja) tanda-tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis) (Yusuf LN, H. Syamsu, 2006).

3.Prinsip-prinsip perkembangan
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti ( never ending process ) artinya, manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar.
2. Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi artinya semua aspek perkembangan individu baik fisik,emosi, intelegensi, maupun sosial
saling mempengaruhi jika salah satu aspek itu tidak ada.
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau
arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya
yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Arah atau perkembang dikemukakan oleh Yelon dan Weinstein (1977):
4.Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan pada waktu dan tempo yang berbeda ( ada yang cepat
ada yang lambat ).
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas prinsip-prinsip ini dijelaskan dengan contoh yaitu :
a. Sampai usia dua tahun, anak memusatkan unuk mengenal lingkungannya.
b. Pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk
menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain)
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan.
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase – fase perkembangan.

4. Aspek Perkembangan
A. Fisik Motorik
Kemampuan motorik halusnya anak terutama usia taman kanak-kanak sangat penting untuk dapat dikembangkan dengan baik. Perkembangan motorik halus anak telah terampil dalam mengunakan tangan kanan dan kirinya dalam mengerjakan bermacam aktivitas yang dilakukannya. Berbagai aktivitas yang dilakukan anak ditaman kanak-kanak bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta mengembangkan seluruh unsur perkembanganya anak, terutama berkaitan dengan motorik halusnya anak.
B. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam perkembangan anak . Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekpresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain (Hemah, 2018).Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena merupakan alat untuk memahami perasaan kepada orang lain juga sebagai alat untuk memahami pikiran orang lain (Wondal, 2019)
C. Aspek Kognitif
Kemampuan kognitif atau cognitive ability ditinjau dari pendapat para ahli adalah
Schermerhom, dkk. (2007: 307) menyatakan kemampuan kognitif, intelejensia, intelejensia
sosial adalah kemampuan untuk menggumpulkan, menyatukan dan menginterprestasi informasi, dan pengertian kepada lingkup sosial. Sedangkan Carrol (1993: 16) dalam studinya mengenai kemampuan kognitifmendefinisiakan kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang pada suatu pekerjaan atau tugas yang bersifat kognitif (berpikir atau berkognisi).
Pakar perkembangan kognitif pada anak usia dini yang terkenal adalah Jean Piaget.
D. Kemampuan Seni Menurut Direktorat PAUD dalam (Mutiah, 2010) dasar dalam pengembangan sumber daya manusia ditempati pada pendidikan anak usia dini. Berbagai stimulus dibutuhkan dalam mendorong proses tumbuh kembangnya. Dengan adanya stimulasi yang diberikan kepada anak diharapkan turut mengembangkan setiap aspek perkembangan anak. Seperti pengembangan keterampilan seni melalui pemberian stimulasi lagu dalam pengenalan kecerdasan musik anak.

6. Di dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, terdapat juga faktor -faktor yang mempengaruhi keduanya, antara lain sebagai berikut :
1. Faktor Genetik atau Keturunan
Seorang anak baik laki – laki maupun perempuan akan mewarisi genetik dari orang tuanya. Misal, bentuk dan warna rambut, warna mata, bentuk tubuh, warna kulit dan lain sebagainya.
2. Faktor Hormon
Di dalam tubuh manusia mempunyai beragam hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri. Selain itu, hormon yang ada didalam tubuh juga mendukung proses pertumbuhan serta perkembangan.
3. Faktor Gizi
Faktor gizi yang dikonsumsi seperti makanan dan minuman akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan manusia. Pada saat masa-masa pertumbuhan, tubuh kita akan memerlukan banyak protein. Sedangkan air dan makanan yang dikonsumsi juga akan membantu tubuh memproduksi energi terbentuknya sel-sel tubuh. Aktifitas sehari-hari yang kita lakukan juga turut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Semakin kita mengkonsumsi protein, makanan sehat dan air yang cukup maka pertumbuhannya juga akan berkualitas atau mengalami peningkatan, organ-organ tubuh akan bekerja secara maksimal.
Dengan kita rajin berolahraga dan menjaga kebugaran tubuh akan mendukung pertumbuhan yang kita lakukan dengan maksimal. Tidak hanya olahraga, tetapi kita juga harus sering mengasah
4. Faktor Lingkungan Peran lingkungan dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia akan memberi dampak positif seperti cara mengatur emosi saat bersosialisasai, adanya dukungan kemajuan teknologi, rumah tangga serta perekonomian.
5. Olahraga atau Kesehatan
Olahraga menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kekuatan otot dan tulang saat berolahraga akan tumbuh dengan baik, serta sistem imun didalam tubuh dapat terhindar dari penyakit.
6. Faktor Pendidikan
Untuk menunjang perkembangan manusia, peran pendidikan sangat penting. Pendidikan akan memberikan efek positif bagi emosional, intelektual, kesehatan mental dan aktivitas sosial lainnya. Selain itu, pendidikan juga menjadi wadah untuk membimbing proses kedewasaan.otak misalnya dengan kegiatan membaca, menggambar, bermain musik untuk mendukung perkembangan otak.
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Okta Selvi Marlinda གིས-
Karakteristik perkembangan anak usia dini (AUD) sangat penting untuk dipahami oleh orang tua dan pendidik. Berikut adalah beberapa karakteristik perkembangan AUD yang dapat ditemukan dari hasil pencarian:
1. Aktif dan energik: Anak usia dini cenderung bergerak aktif, seperti berlari, menari, atau melompat-lompat
2. Unik: Setiap anak memiliki ciri khas yang berbeda-beda, seperti minat, kesukaan, dan ciri yang berbeda
3. Egosentris: Anak usia dini cenderung melihat sesuatu dari sudut pandangnya saja dan untuk kepentingannya sendiri
4. Rasa ingin tahu yang tinggi: Anak usia dini sangat ingin tahu dan suka mengeksplorasi lingkungan sekitarnya
5. Jiwa petualang: Anak usia dini suka melakukan hal-hal baru atau apa yang mereka lihat
6. Spontan: Anak usia dini cenderung bersikap spontan dan senang berfantasi
7. Mudah frustasi: Anak usia dini masih mudah frustasi dan kurang mempertimbangkan dalam melakukan sesuatu
8. Daya perhatian pendek: Anak usia dini memiliki daya perhatian yang pendek
9. Tidak sabar dan mudah emosi: Anak usia dini cenderung tidak sabar dan mudah emosi
10. Kreatif: Anak usia dini memiliki daya kreasi yang tinggi
11. Mampu bercakap-cakap: Anak usia dini mulai mampu berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain
12. Antusias terhadap banyak hal: Anak usia dini memiliki rasa ingin yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
13. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman: Anak usia dini senang belajar dan banyak belajar dari pengalaman
Karakteristik perkembangan AUD dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan didikan orang tua. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu memahami karakteristik perkembangan AUD agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dan mendukung perkembangan anak secara optimal

Perkembangan anak usia dini (AUD) meliputi beberapa aspek, seperti fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan motorik. Berikut adalah ciri-ciri perkembangan AUD yang dapat ditemukan dari hasil pencarian:
1. Perubahan fisik: Ciri tumbuh kembang anak yang pertama adalah adanya perubahan fisik, seperti perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya
2. Perkembangan bahasa: Anak usia dini akan mengalami perkembangan dalam berbicara menggunakan bahasa ibu yang diajarkan
3. Perkembangan psikososial: Anak usia dini mampu merespon lingkungannya dengan baik dan memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik
4. Perkembangan motorik: Anak usia dini memiliki kemampuan motorik kasar dan halus yang semakin berkembang
5. Kemampuan kognitif: Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang besar dan suka mengeksplorasi lingkungan sekitarnya
6. Kemampuan sosio-emosional: Anak usia dini menunjukkan sikap yang unik, suka berfantasi dan berimajinasi, serta menunjukkan sikap yang positif terhadap lingkungan sekitarnya
7. Kemampuan berbicara: Anak usia dini mulai mampu berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain
8. Kemampuan motorik kasar: Anak usia dini aktif bergerak, melompat, dan berlarian
9. Kemampuan motorik halus: Anak usia dini memiliki kemampuan motorik halus yang semakin berkembang
10. Kemampuan emosi: Anak usia dini mulai merasakan emosi seperti rasa marah, kesal, sedih, dan bahagia
11. Kemampuan kreatif: Anak usia dini memiliki daya kreasi yang tinggi
12. Kemampuan daya perhatian: Anak usia dini memiliki daya perhatian yang pendek
13. Kemampuan bercakap-cakap: Anak usia dini mulai mampu berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain
Karakteristik perkembangan AUD dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan didikan orang tua. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu memahami karakteristik perkembangan AUD agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

Prinsip perkembangan
Berikut adalah prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini (AUD) yang dapat ditemukan
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek
2. Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban (mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas dan tidak bermakna, seperti: mmm-mmm-mmm) sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya
3. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit
4. Pengalaman awal memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak
5. Perkembangan berlangsung ke arah kompleksitas, organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat
6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan cultural yang majemuk
7. Anak adalah pembelajar aktif
8. Perkembangan dan belajar merupakan hasil dari interaksi kematangan biologis dan lingkungan, yang mencakup baik lingkungan fisik maupun sosial tempat anak tinggal
9. Anak berkembang dan belajar terbaik dalam suatu konteks komunitas yang merasa aman dan menghargai, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan dirasa aman secara psikologis
10. Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting bagi anak usia dini
11. Pembelajaran harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak
12. Lingkungan dan pengalaman belajar harus disesuaikan dengan urutan dan pola perkembangan pada anak
Prinsip-prinsip perkembangan AUD ini penting untuk dipahami oleh orang tua dan pendidik agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dan mendukung perkembangan anak secara optimal

Aspek aspek perkembangan
Perkembangan anak usia dini (AUD) meliputi beberapa aspek, seperti fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan motorik. Berikut adalah aspek-aspek perkembangan AUD yang dapat
1. Aspek perkembangan fisik-motorik: Aspek ini mencakup perkembangan fisik dan motorik, seperti pertumbuhan tinggi dan berat badan, kemampuan berjalan, merangkak, dan berlari, serta kemampuan motorik halus seperti menggambar dan menulis
2. Aspek perkembangan kognitif: Aspek ini mencakup kemampuan kognitif, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami konsep-konsep abstrak
3. Aspek perkembangan bahasa: Aspek ini mencakup kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan berkomunikasi dengan orang lain
4. Aspek perkembangan sosio-emosional: Aspek ini mencakup kemampuan sosial dan emosional, seperti kemampuan berinteraksi dengan orang lain, mengenali emosi, dan mengatur perilaku
5. Aspek perkembangan seni: Aspek ini mencakup kemampuan seni, seperti kemampuan bermain musik, menggambar, dan menari
6. Aspek perkembangan moral dan agama: Aspek ini mencakup perkembangan nilai-nilai moral dan agama, seperti mengenal nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan toleransi

Faktor perkembangan Aud
Perkembangan anak usia dini (AUD) dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD yang dapat ditemukan
1. Faktor genetik: Faktor ini mencakup karakteristik individu yang diwariskan oleh orang tua, seperti tinggi badan, warna mata, dan sifat-sifat lainnya
2. Faktor lingkungan: Faktor ini mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu
3. Kondisi kehamilan: Kondisi kehamilan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, seperti stres yang berat, terkena paparan asap rokok, dan nafsu makan yang buruk
4. Komplikasi persalinan: Jika ada komplikasi pada saat persalinan, dapat mempengaruhi perkembangan anak
5. Pemenuhan nutrisi: Pemenuhan nutrisi yang baik sangat penting untuk membangun pertumbuhan dan perkembangan anak
6. Perawatan kesehatan: Perawatan kesehatan yang baik juga mempengaruhi perkembangan anak
7. Kerentanan terhadap penyakit: Anak yang rentan terhadap penyakit dapat mengalami gangguan dalam perkembangan fisik dan kognitif
8. Perilaku pemberian stimulus: Stimulus yang diberikan pada anak dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan sosial-emosional
9. Pola asuh orang tua: Pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perkembangan anak dari segi mental, fisik, dan kecerdasan intelegensi
10. Lingkungan secara fisiologis: Lingkungan yang mempengaruhi secara fisiologis mencakup segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indokrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan jasmani
11. Lingkungan secara psikologis: Lingkungan yang mempengaruhi secara psikologis meliputi segenap stimulasi, interaksi, dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain
12. Aspek kepribadian: Aspek ini mencakup kemampuan sosial dan emosional, seperti kemampuan berinteraksi dengan orang lain, mengenali emosi, dan mengatur perilaku
13. Aspek sosial moral: Aspek ini mencakup kemampuan sosial dan moral, seperti mengenal nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan toleransi
14. Aspek bahasa: Aspek ini mencakup kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan berkomunikasi dengan orang lain
15. Aspek kesadaran beragama: Aspek ini mencakup kesadaran dan pemahaman tentang
In reply to Ari Sofia

Re: Topik Diskusi

Citra awalia Parwati གིས-
1 Karakteristik perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini adalah periode penting dalam kehidupan seseorang, yang mencakup anak-anak dari lahir hingga usia 6 tahun. Selama periode ini, terjadi berbagai karakteristik perkembangan yang mencakup pertumbuhan fisik yang pesat, pengembangan kemampuan bahasa, kemampuan kognitif yang berkembang, proses sosialisasi, perkembangan keterampilan motorik, identifikasi gender, dorongan kemandirian, pengungkapan emosi, kemampuan bermain, dan tantangan dalam pengendalian diri. Meskipun setiap anak unik, pemahaman terhadap karakteristik perkembangan ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik dalam memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal selama masa penting ini.

2. Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).

.3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

4.Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.