Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Jumlah balasan: 37

Silahkan link videonya anda kumpulkan disini.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012054 Badriah Humairroh -
Nama: Badriah Humairroh
NPM: 2315012054
Kelas: Arsitektur B

Jurnal ini menekankan pentingnya pengembangan Pancasila dalam konteks bangsa Indonesia melalui perspektif filsafat ilmu. Beberapa permasalahan yang menjadi fokus adalah perpecahan di masyarakat akibat perbedaan aliran keagamaan dan meningkatnya korupsi sebagai budaya yang merajalela. Solusi untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menyadarkan masyarakat akan nilai-nilai Pancasila.

Analisis dalam jurnal ini melihat Pancasila dari tiga aspek utama. Pertama, dari segi ontologi, Pancasila dipahami sebagai sistem nilai dan prinsip yang mencerminkan landasan moral. Kedua, dari segi epistemologi, Pancasila dianggap sebagai kebenaran yang didasarkan pada konsensus dari berbagai paham dan memiliki fleksibilitas dalam penafsiran. Ketiga, dari segi aksiologi, nilai-nilai luhur dalam Pancasila harus diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mengatasi masalah kebangsaan.

Pengembangan Pancasila dijelaskan sebagai upaya untuk memahami, merenungkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam berbagai aspek kehidupan. Perguruan tinggi, ilmuwan, dan akademisi memiliki peran penting dalam menyampaikan pemahaman tentang pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Aisyah Amalia Adana -
Nama: Aisyah Amalia Adana
NPM: 2315012034
Kelas: Arsitektur B

FILSAFAT ILMU DAN ARAH PENGEMBANGAN PANCASILA: RELEVANSINYA DALAM MENGATASI PERSOALAN KEBANGSAAN Oleh : Syahrul Kirom1 Abstract Study about Pancasila as an Indonesian way of life through the philosophy of science is very important when it is related to national problems nowadays. The philosophy of science which has three aspects (ontology, epistemology and axiology) can be used as a tool to solve the national problems, especially in case of corruption. The solution provides an understanding of Pancasila values. The result of study about the values of Pancasila from the philosophy of science, they are : first, the ontology, Pancasila has teachings and values, such as developing an attitude of respect among human being; second, the epistemology, Pancasila has sources of knowledge and concepts of nationalism that should be used as a guidance in the social life of Indonesia; third, the axiology, the values of Pancasila have a contribution in the lives of Indonesian people through the noble values in social justice and humanity. Keywords: Pancasila, Philosophy of Science, Ontology, Epistemo- logy, Axiology. A. Pendahuluan Pengkajian Pancasila dengan menggunakan pisau analisis filsafat ilmu adalah hal yang menarik karena di dalam nilai-nilai Pancasila secara genuine sudah terkandung juga filsafat ilmu. Filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu, baik itu secara empiris maupun rasional. Filsafat ilmu merupakan bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi keilmuan yang dikerjakan 1. Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ushuludin (STIU) Khozinatul Ulum, Blora, Jawa Tengah dan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. Jurnal Filsafat Vol.21, Nomor 2, Agustus 2011 filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan (Gie, 2007:59). Archie J. Bahm dalam tulisannya yang berjudul What Is Science menegaskan bahwa persoalan-persoalan di dalam kehidupan masyarakat, jika masalah itu dikatakan ilmiah, harus meliputi komponen-komponen : sikap, metode, tindakan, kesimpulan dan implikasi. Sikap ilmiah diperlukan dalam menyelesaikan problem kehidupan manusia. Sikap ilmiah ini sangat penting dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Bahm menjelaskan bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan harus memiliki beberapa syarat, yakni harus memiliki rasa ingin tahu, bersifat spekulatif dan objektif, membuka cakrawala pengetahuan baru atau inovatif serta mampu memberikan penilaian, dan bersifat tentatif (Bahm, 1985:45). Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem-problem ilmiah. Menurut Bahm, ilmu itu sendiri adalah suatu nama bagi usaha manusia untuk mampu memahami sifat dasar berbagai hal dengan jalan merumuskan hipotesis-hipotesis atau teori-teori tentang sifat-sifat dasar dan mengujinya secara pengamatan atau percobaan untuk mengetahui apakah masih berlaku atau tidak. Oleh karena itu, untuk dapat memecahkan masalah ilmiah diperlukan sikap-sikap yang ilmiah juga. Bahm juga memberikan hipotesis bahwa sesungguhnya masalah ilmiah dapat diterima oleh para ilmuwan dan masyarakat jika dapat dikomunikasikan, dapat dipecahkan secara ilmiah, dan bahkan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode secara ilmiah juga. Dengan demikian, setiap persoalan–persoalan yang muncul di dalam kehidupan manusia itu harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah. Di sini, filsafat ilmu berperan dan berfungsi untuk mengkaji permasalahan secara ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnya mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan 100 Syahrul Kirom, Filsafat Ilmu dan Arah ... nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya. Koento Wibisono menyatakan bahwa sejak reformasi 1998, akibat praktek politik yang dilakukan oleh rezim Orde Baru menyebabkan banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis dengan Pancasila. Bangsa Indonesia ini kadang juga menyalahkan Pancasila, di mana semua kesalahan mengenai persoalan kebangsaan itu dijatuhkan pada ideologi Pancasila. Padahal, jika dipikirkan kembali persoalannya bukan pada Pancasila, akan tetapi bagaimana masyarakat Indonesia mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan (Edwin dkk., 2006: XII). Pancasila yang memiliki sumber pengetahuan dan nilai- nilai luhur sudah seharusnya dapat diimplementasikan oleh setiap masyarakat Indonesia. Akan tetapi, persoalan secara filosofis adalah mengapa Pancasila itu sulit diterapkan di dalam diri bangsa Indonesia? Pancasila hanya menjadi sebuah simbol dan tidak memiliki arti serta sumbangsih dalam menyelesaikan persoalan negara, persoalan yang seharusnya diselesaikan secara bersama. Berdasarkan asumsi itu, persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif. Filsafat ilmu sebagai dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi. B.Sejarah Filsafat Ilmu Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik dengan filsafat.
Sebagai balasan Aisyah Amalia Adana

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Elsa Miyandamela -
Nama : Elsa Miyandamela
NPM : 2315012006

Dalam nilai-nilai Pancasila sudah terkandung juga filsafat ilmu. Di mana filsafat ilmu pada dasarnya adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu tertentu. Dalam sebuah masyarakat sering kali menemukan persoalan. Jika persoalan itu dikatakan ilmiah harus meliputi komponen sikap, metode, tindakan, kesimpulan, dan implikasi. Sehingga dalam menyelesaikan problem kehidupan manusia tersebut diperlukan sikap ilmiah. Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem-problem ilmiah. Sehingga, setiap persoalan yang muncul dalam kehidupan manusia harus dapat diteliti dan dikaji secara ilmiah. Dalam hal ini filsafah berperan dalam mengkaji permasalahan secara ilmiah.

Banyak persoalan yang dilimpahkan kepada Pancasila sebagai dasar Ideologi negara Indonesia, yang dianggap bisa menyelesaikan setiap persoalan di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan kemasyarakatan. Sebagai pandangan dunia atau filsafat, Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas hidup dan kehidupan termasuk segala persoalan dalam segala bidang : politik, pendidikan, agama, budaya, sosial dan ekonomi.

Sebagai pedoman di dalam masyarakat, setiap sila dalam Pancasila memiliki makna yang berhubungan dalam bertingkah laku. Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Di dalam sila kedua, kita harus mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Di dalam sila ketiga ini kita harus menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Di dalam sila kelima berarti mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain, tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum, bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, hal yang penting adalah mengetahui, kemudian meresapi, menghayati dan akhirnya mengamalkan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan umat manusia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku adalah dasar filsafat hidup, ideologi, dan moral negara yang harus dikembangkan sesuai dengan kodrat manusia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Fadillah Adawiyah -
Nama : Fadillah Adawiyah
NPM : 2315012012
Kelas : Arsitektur B

Jurnal ini tentang keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dapat dipahami bahwa para filsuf Yunani Kuno ternyata telah merintis tentang pengertian apa itu filsafat ilmu dan bagaimana ilmu pengetahuan itu harus diletakkan? Ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk, di mana kaidah-kaidah ilmu pengetahuan itu dikatakan oleh Robert Merton adalah universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2).
Filsafat sendiri melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan (Gie, 2007:59).
Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem-problem ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnyamampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.

Koento Wibisono menyatakan bahwa sejak reformasi 1998, akibat praktek politik yang dilakukan oleh rezim Orde Baru menyebabkan banyak orang menjadi pesimis, alergi, dan apatis dengan Pancasila. Bangsa Indonesia ini kadang juga menyalahkan Pancasila, di mana semua kesalahan mengenai persoalan kebangsaan itu dijatuhkan pada ideologi Pancasila.
Persoalan mengenai lunturnya pemahaman bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) menjadi tugas dari disiplin filsafat ilmu untuk mengkaji secara ilmiah dengan mengedepankan sikap akademis dan intelektual yang tinggi, sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah secara komprehensif. Filsafat ilmu sebagai
dasar ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya mempunyai nilai-nilai luhur untuk mengatasi persoalan kehidupan manusia dengan menggunakan aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Filsafat ilmu sebagai sumber pengetahuan ternyata memiliki keterkaitan dengan Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) ternyata juga menyimpan banyak pengetahuan-pengetahuan yang sudah selayaknya dikembangkan oleh disiplin filsafat ilmu yang secara ilmiah mempunyai nilai-nilai muatan positif dalam membentuk watak dan karakter bangsa Indonesia.
Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai
luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman.

Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segi-segi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati (Wibisono, 1995:126).
Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan
kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan
hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagai petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila mempunyai pengertian secara umum sebagai pandangan dunia (way of life), pandangan hidup (weltanschauung),
pegangan hidup (weldbeschauung), petunjuk hidup (wereld en levens beschouwing). Dalam hal ini, Pancasila diperuntukkan sebagai petunjuk hidup yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (Kaelan, 1993:67).
Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan
dengan filsafat ilmu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Isabel Friskilla 2315012070 -
Nama:Isabel Friskilla
NPM:2315012070
Kelas:S-1 Arsitektur B

Dari jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, bahkan dalam kehidupan manusia amatlah penting. Filsafat ilmu juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang bermuara pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. 


Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan penghidupan kembali dan menerapkan kembali nilai- nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. 
Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab,Pancasila itu sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” oleh dunia perguruan tinggi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Fahira Helmi -
Nama: Fahira Luthfia Helmi
NPM: 2315012028
Kelas: Arsitektur B

Di dalam jurnal ini, ditekankan bahwa penerapan pancasila dalam filsafat ilmu sangatlah penting terutama terkait permasalahan nasional saat ini. Solusi-solusi yang didapat dari beberapa permasalahan di Indonesia saling berhubungan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Secara ontologi, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, di mana Tuhan mempunyai peranan dalam memberikan petunjuk pada umat manusia. Kedua, secara epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Melalui kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang dikembangkan secara bertanggung jawab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Lielianie Pratiwi Ruslie 2315012002 -
Nama : Lielianie Pratiwi  Ruslie
NPM : 2315012002
Kelas : S-1 Arsitektur B

Dari jurnal tesebut dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu dapat dipelajari dan dapat berguna untuk menyelasaikan permasalahan kebangsaan yang bermuara pada lemahnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang nilai-nilai pancasila. Dengan lemahnya nilai tsb akan membuat masyarakat tdk acuh dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Namun, kelemaham itu dapat diatasi dengan rekontruksi dan penerapan ulang terhadap nilai-nilai pancasila.

Dengan demikian, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks pendidikan, seorang akademis dan ilmuwan memiliki peran dan fungsi sebagai mediator untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai Pancasila. Pemberian materi tesebut dapat melalui kebebasan pendapat yang dikembangkan secara bertanggung jawab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Audrey Maharani Putrawan -
Nama: Audrey Maharani Putrawan
Npm: 2315012018
Kelas: S1 Arsitektur B

Pada Jurnal tersebut dijelaskan bahwa Filsafat adalah sebuah ilmu pengetahuan sudah seharusnya mampu mengembangkan nilai-nilai Pancasila, dengan jalan dijadikan bahan dan kurikulum dalam pendidikan di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat harus memahami bahwa Pancasila yang memiliki nilai-nilai luhur itu adalah sifat-sifat dan karakter yang sesuai dengan bangsa Indonesia. Karena ituperguruan tinggi harus mampu mengembangkan dan menanamkan sejak dini di dalam pikiran masyarakat Indonesia.

Kemudian, melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmuDalam konteks ini, seorang ilmuwan dan akademisi memiliki peran dan fungsi yang sangat signifikan sebagai mediator untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012022 Ananda Putri Nabila -
Nama : Ananda Putri Nabila
NPM : 2315012022
Kelas : Arsitektur B
Filsafat Ilmu dan Pancasila adalah dua konsep yang memiliki relevansi penting dalam mengatasi persoalan kebangsaan di Indonesia. Filsafat Ilmu membantu kita untuk memahami dan menganalisis berbagai permasalahan secara rasional dan sistematis. Dalam konteks kebangsaan, ini berarti kita dapat menganalisis permasalahan seperti konflik antar-etnis, ketidaksetaraan, atau isu-isu sosial lainnya secara lebih mendalam dan obyektif. Filsafat Ilmu memberikan dasar bagi penelitian ilmiah dan analisis yang dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan.

Sementara itu, Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang mendasari berbagai kebijakan dan tindakan pemerintah. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi, dapat menjadi arah kebijakan pengembangan yang mencerminkan kepentingan bersama rakyat Indonesia. Dalam mengatasi persoalan kebangsaan, Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman untuk membangun masyarakat yang inklusif, mengatasi Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi persoalan kebangsaan yang ketidaksetaraan, dan memajukan kerukunan antaretnis dan agama.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu.
Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau
pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar
negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat
berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan
kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan
hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang
sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagai
petunjuk (guidance) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila yang dipelajari secara ilmiah adalah satu objek
pembahasan di mana secara umum Pancasila merupakan hasil
budaya bangsa Indonesia (Kaelan, 1993:13). Filsafat ilmu juga tidak
dapat dilepaskan dengan Pancasila sebagai sebuah ilmu (science).
Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama, saling menghormati kebebasan
dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masingmasing, tidak memaksakan satu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila kedua, pada
dasarnya diliputi dan dijiwai oleh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang juga menjiwai sila-sila persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila kedua,
kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan
sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Persatuan Indonesia, sila ketiga ini diliputi dan dijiwai oleh
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan
beradab, meliputidan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila ketiga ini kita harus
menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau
golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,
cinta tanah air dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai
oleh sila-sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab. Persatuan Indonesia, meliputi dan menjiwai keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat,
mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan, dengan itikad baik dan rasa tanggung
jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ini
diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan oleh hikmat kebijaksanaan dalam permuswaratan/
perwakilan. Di dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain,
suka memberi pertolongan kepada orang lain, tidak melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum, bersama-sama
berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan

Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil berpikir yang sedalam-di dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,dipercaya dan yakin sebagai sesuatu(kenyataan,norma-norma,nilai-nilai)yang paling benar,paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila pada hakikatnya juga memiliki arti sebagai perwujudan nilai nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, dan merupakan penggabungan antara unsur unsur- budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia sehingga keseluruhannya terpadu menjadi sebuah Ideologi yang bernama Pancasila.
Sebagai balasan 2315012022 Ananda Putri Nabila

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Evan kristovaldo saragih Turnip -
Nama: Evan Kristovaldo Saragih turnip
Npm: 2315012066
Kelas: Arsitektur B

Filsafat Ilmu dan Pancasila adalah dua konsep yang memiliki relevansi penting dalam mengatasi persoalan kebangsaan di Indonesia. Filsafat Ilmu membantu kita untuk memahami dan menganalisis berbagai permasalahan secara rasional dan sistematis. Dalam konteks kebangsaan, ini berarti kita dapat menganalisis permasalahan seperti konflik antar-etnis, ketidaksetaraan, atau isu-isu sosial lainnya secara lebih mendalam dan obyektif. Filsafat Ilmu memberikan dasar bagi penelitian ilmiah dan analisis yang dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan.

Sementara itu, Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang mendasari berbagai kebijakan dan tindakan pemerintah. Nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi, dapat menjadi arah kebijakan pengembangan yang mencerminkan kepentingan bersama rakyat Indonesia. Dalam mengatasi persoalan kebangsaan, Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman untuk membangun masyarakat yang inklusif, mengatasi Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi persoalan kebangsaan yang ketidaksetaraan, dan memajukan kerukunan antaretnis dan agama.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang
pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara
filsafat dan ilmu.
Pancasila sejak semula dijadikan weltanschauung atau
pandangan hidup bangsa Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar
negara. Dengan demikian, isi pemikiran Pancasila sangat
berhubungan dengan nilai-nilai yang mendasari urusan
kemasyarakatan. Ketika Pancasila dinyatakan sebagai pandangan
hidup, berarti Pancasila itu sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang
sesungguhnya sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia sebagai
petunjuk (direction) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila yang dipelajari secara ilmiah adalah satu objek
pembahasan di mana secara umum Pancasila merupakan hasil
budaya bangsa Indonesia (Kaelan, 1993:
13). Filsafat ilmu juga tidak
dapat dilepaskan dengan Pancasila sebagai sebuah ilmu (science).
Di dalam sila pertama ini kita harus percaya dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama, saling menghormati kebebasan
dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masingmasing, tidak memaksakan satu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila kedua, pada
dasarnya diliputi dan dijiwai oleh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
yang juga menjiwai sila-sila persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila kedua,
kita harus mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan
sikap tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Persatuan Indonesia, sila ketiga ini diliputi dan dijiwai oleh
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang adil dan
beradab, meliputidan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila ketiga ini kita harus
menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi atau
golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,
cinta tanah discuss dan bangsa, memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai
oleh sila-sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab. Persatuan Indonesia, meliputi dan menjiwai keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam sila keempat, berarti mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat,
mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan, dengan itikad baik dan rasa tanggung
jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ini
diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan oleh hikmat kebijaksanaan dalam permuswaratan/
perwakilan. Di dalam sila kelima berarti perbuatan-perbuatan yang
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong royongan, bersikap adil, menghormati hak-hak orang lain,
suka memberi pertolongan kepada orang lain, tidak melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum, bersama-sama
berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan

Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil berpikir yang sedalam-di dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,dipercaya dan yakin sebagai sesuatu(kenyataan,norma-norma,nilai-nilai)yang withering benar,paling adil, withering bijaksana, withering baik dan withering sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila pada hakikatnya juga memiliki arti sebagai perwujudan nilai nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, dan merupakan penggabungan antara unsur unsur- budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia sehingga keseluruhannya terpadu menjadi sebuah Ideologi yang bernama Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Maula Azra Feriant -
Nama: Maula Azra Feriant
NPM: 2315012030
Kelas: ARSITEKTUR B

Dari jurnal tesebut dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu dapat dipelajari dan dapat berguna untuk menyelasaikan permasalahan kebangsaan yang bermuara pada lemahnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang nilai-nilai pancasila. Karena lemahnya nilai tsb akan membuat masyarakat menjadi kurang menerapkan nilai pancasila. Namun, kelemahan itu dapat diatasi dengan rekontruksi dan penerapan ulang terhadap nilai-nilai pancasila.

Dengan demikian, pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam konteks pendidikan, seorang akademis dan ilmuwan memiliki peran dan fungsi sebagai mediator untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai Pancasila. Pemberian materi tesebut dapat melalui kebebasan pendapat yang dikembangkan secara bertanggung jawab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Hengki Wirawan -
Nama: Hengki Wirawan
NPM: 2315012064
Kelas: Arsitektur B

Didalam jurnal tersebut menekankan pentingnya pengembangan Pancasila dalam konteks Indonesia melalui perspektif filsafat keilmuan. Beberapa permasalahan yang menjadi fokus adalah perpecahan dalam masyarakat akibat perbedaan aliran agama dan meningkatnya korupsi sebagai budaya yang mewabah. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menyadarkan masyarakat akan nilai-nilai Pancasila.
Analisis yang disajikan dalam ulasan ini mengkaji Pancasila dari tiga sudut pandang utama. Pertama, dari sudut pandang ontologis, Pancasila dipahami sebagai sistem nilai dan prinsip yang mencerminkan landasan moral. Kedua, dari sudut pandang epistemologis, Pancasila dianggap sebagai kebenaran berdasarkan konsensus dari banyak pemahaman yang berbeda dan penafsirannya sangat fleksibel. Ketiga, secara aksiomatik, nilai-nilai luhur Pancasila harus diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mengatasi permasalahan negara.
Perkembangan Pancasila dijelaskan sebagai upaya untuk memahami, merefleksikan, dan mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Perguruan tinggi, ilmuwan dan cendekiawan mempunyai peran penting dalam membantu masyarakat memahami pentingnya Pancasila sebagai pedoman hidup dan nilai-nilai yang dikandungnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Al habib ahmad fajransyah Habib -
Nama: Al Habib Ahmad Fajransyah
Npm: 2315012062
Kelas: B Arsitektur

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang membahas aspek-aspek teoritis ilmu pengetahuan, seperti sifat, sumber, dan batas pengetahuan. Filsafat ilmu mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan diperoleh, diorganisasi, dan diuji.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang terdiri dari lima prinsip:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Relevansi filsafat ilmu dalam mengatasi persoalan kebangsaan adalah bahwa dengan memahami prinsip-prinsip ilmiah dan metodologi penelitian, masyarakat dan pemimpin dapat membuat keputusan berdasarkan bukti dan data yang kuat. Dalam konteks Pancasila, ini berarti mengutamakan hikmat kebijaksanaan dalam perumusan kebijakan, yang melibatkan pemanfaatan sains dan ilmu pengetahuan dalam pengambilan keputusan nasional. Filsafat sains membantu meningkatkan pemahaman tentang bagaimana pengetahuan diperoleh dan diterapkan, sehingga suatu negara dapat lebih efektif mengatasi permasalahan nasional seperti kesenjangan sosial, keragaman budaya, dan tantangan ekonomi.
Pembangunan Pancasila harus terus diupayakan mencakup aspek-aspek tersebut, memastikan ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu menjadi bagian integral dalam pengambilan keputusan nasional. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi pedoman yang lebih relevan dan ampuh dalam mengatasi permasalahan nasional Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Wira Sony Winata Wira Sony Winata -
Jurnal ini tentang keilmuan yang dikerjakan filsafat terhadap seluruh pengalaman manusia.
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi pada perkembangannya ternyata ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri sendiri. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dapat dipahami bahwa para filsuf Yunani Kuno ternyata telah merintis tentang pengertian apa itu filsafat ilmu dan bagaimana ilmu pengetahuan itu harus diletakkan? Ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, sebagai proses dan sebagai produk, di mana kaidah-kaidah ilmu pengetahuan itu dikatakan oleh Robert Merton adalah universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yang terarah (Wibisono, 2009:2).
Filsafat sendiri melakukan dua hal : di satu sisi, membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta serta menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di sisi lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan dan tindakan (Gie, 2007:59).
Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan problem-problem ilmiah. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-dasar dan metode ilmiahnyamampu menyelesaikan persoalan kebangsaan yang sekarang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup di dalam masyarakat. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia banyak ditimpa masalah-masalah besar, seperti praktek korupsi yang menggurita, dan bencana alam yang berkelanjutan, serta bencana kemanusiaan lainnya.

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Aura Syafhiranaya Era -
Nama : Aura Syafhiranaya Era
NPM : 2315012036
Kelas : S1 Arsitektur B

Jurnal ini membahas tentang Filsafat Ilmu dan Relevasinya dengan Nilai-Nilai Pancasila. Filsafat ilmu digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan yang berpucuk pada melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila memiliki ilmu dan hakekat pengetahuan yang dikaji melalui filsafat ilmu dengan cara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Oleh sebab itu, pengembangan nilai pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu. 

Pengembangan Pancasila sangat relevan dan urgen untuk “disuarakan” pada dunia perguruan tinggi dan mediator pemberian pemahaman tentang nilai-nilai pancasila yang berperan adalah ilmuwan dan akademisi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh muhammad reyhan aqila -
Nama: Muhammad Reyhan Aqila
NPM: 2315012046
Kelas : Arsitektur B

Berdasarkan analisis terhadap jurnal yang
diberikan, jurnal yang diberikan membahas
pentingnya mempelajari Pancasila melalui
filsafat ilmu dalam mengatasi masalah-
masalah nasional di Indonesia. Jurnal ini
mengemukakan bahwa filsafat ilmu dapat
digunakan untuk memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
masyarakat, terutama dalam mengatasi
korupsi. Pancasila dianggap sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki nilai-nilai luhur dan dapat menjadi
pedoman bagi masyarakat. Jurnal ini juga
menekankan pentingnya mengembangkan
dan menerapkan Pancasila dalam
pendidikan dan akademik, serta peran
ilmuwan dan akademisi dalam
menyebarkan pemahaman tentang nilai-
nilai Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rivaldo Marcelino Waas -
Nama: Rivaldo Marcelino Waas
NPM: 2315012008

Jurnal ini menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan dan bangsa Indonesia melalui perspektif filsafat ilmu. Penekanan utamanya adalah pada pemahaman dan penerapan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam masyarakat, dengan penekanan khusus pada peran perguruan tinggi, ilmuwan, dan akademisi dalam menyampaikan pemahaman ini kepada masyarakat.

Tinjauan dalam jurnal ini mencakup beberapa aspek kunci:

1. Fokus pada Pengembangan Pancasila: Jurnal ini menyoroti betapa pentingnya pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia. Ini muncul sebagai solusi terhadap perpecahan masyarakat karena perbedaan aliran keagamaan dan peningkatan korupsi yang dilihat sebagai budaya merajalela.

2. Pengkajian dari Perspektif Filsafat Ilmu: Melalui penggunaan filsafat ilmu, jurnal ini mengamati Pancasila dari tiga aspek utama, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


3. Peran Perguruan Tinggi dan Akademisi: Jurnal ini menekankan peran penting perguruan tinggi, ilmuwan, dan akademisi dalam memediasi pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila. Mereka diharapkan menjadi agen utama dalam menyebarkan pemahaman ini, dengan menjalani kebebasan akademik dan berbicara dengan tanggung jawab.

4. Integrasi Filsafat Ilmu dengan Nilai-nilai Pancasila: Filsafat ilmu adalah pendekatan yang dianggap relevan karena nilai-nilai Pancasila secara alami mencakup aspek filsafat ilmu. Ini menciptakan keterkaitan yang kuat antara nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman ilmu pengetahuan.


5. Mengatasi Tantangan dalam Penerapan Pancasila: Jurnal ini juga mencoba mengatasi masalah mengapa Pancasila sulit diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Filsafat ilmu diharapkan untuk membantu dalam pemahaman filosofis mengenai kendala tersebut dan memberikan pandangan tentang cara mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan pentingnya hubungan antara filsafat ilmu dan nilai-nilai kebangsaan Pancasila dalam membentuk pandangan hidup masyarakat Indonesia dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Alfian wardana 2315012042 -
Nama : Alfian Wardana
NPM : 2315012042
Kelas : Arsitektur B

Dalam jurnal yang berjudul “Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan” yang ditulis oleh Syahrul Kirom tersebut menjelaskan tentang pengkajian pancasila sebagai pandangan hidup Masyarakat Indonesia menggunakan kacamata filsasat ilmu adalah suatu hal yang sangat penting yang mana sangat relevan dengan permasalahan-permasalah nasional yang kerap terjadi dimasa kini.
Dalam filsafat ilmu ada tiga aspek yang harus terpenuhi yaitu Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi agar filsafat ilmu dapat menjadikan Pancasila sebagai alat untuk menyelasaikan permasalahan nasional khususnya dalam hal korupsi. Pemahaman terhadapa Pancasila harus terus dikembangkan supaya Pancasila dapat memberikan solusi bagi permasalahan tersebut
Hasil pengkajian tentang nilai-nilai Pancasila melalui filsafat ilmu dapat menjelaskan nilai nilai Pancasila dalam hal Ontologi yaitu Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai, seperti mengembangkan sikap saling menghormati antar sesama manusia. Kemudian Epistemologi Pancasila menggunakan sumber pengetahuan dan konsep-konsep nasionalisme yang seharusnya dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Terakhir yaitu Pancasila dalam hal aksiologi merupakan nilai-nilai Pancasila yang mempunyai kontribusi langsung dalam kehidupan Bangsa Indonesia melalui nilai-nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Farah syakila Putri -
Nama : Farah Syakila Putri
NPM : 2315012040
Kelas : Arsitektur B

Dalam ulasan tersebut dijelaskan bahwa filsafat adalah ilmu yang mampu mengembangkan nilai-nilai Pancasila, dijadikan sebagai sumber bahan dan kurikulum pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat harus memahami bahwa Pancasila yang mempunyai nilai luhur merupakan ciri dan kepribadian yang cocok untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu mengembangkan dan menanamkannya di benak masyarakat Indonesia sejak dini.
Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat selanjutnya dapat diatasi dengan menghidupkan dan memperbarui nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, pengembangan Pancasila dapat dicapai melalui filsafat keilmuan. Dalam konteks ini, seorang ilmuwan dan ulama mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting sebagai mediator agar nilai-nilai Pancasila dapat dipahami.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Ricky Febrian -
Nama: Ricky Febrian
NPM:2315012055
Kelas : Arsitektur B
Berdasarkan jurnal yang telah saya analisis
dapat ditarik kesimpulan bahwa Pancasila
sebagai pandangan hidup masyarakat
Indonesia memainkan peran penting dalam
menyelesaikan masalah nasional seperti
korupsi. Melalui filsafat ilmu, nilai-nilai
Pancasila dapat dipahami dan diterapkan
lebih mendalam. Pancasila menekankan
nilai-nilai mulia seperti saling menghormati
dan menyayangi. Pancasila menjadi
sumber pengetahuan kebangsaan yang
harus diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila
memberikan kontribusi besar bagi
kehidupan manusia dengan
mengedepankan keadilan sosial.
Pemahaman masyarakat terhadap nilai-
nilai Pancasila menurun. Untuk
mengatasinya, perlu revitalisasi dan
reaktualisasi nilai-nilai Pancasila. Filsafat
ilmu dapat menjadi alat penting dalam
proses ini, membantu memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan
lebih efektif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Khansa Madania -
Nama: Khansa Madania
NPM: 2315012014
Kelas: B S-1 Arsitektur

Pancasila secara inheren mencakup filsafat ilmu, dan pengkajian Pancasila dengan menggunakan analisis filsafat ilmu sangat menarik. Filsafat ilmu adalah telaah kritis terhadap metode yang digunakan untuk mengkaji ilmu, termasuk metode empiris dan rasional. Sikap ilmiah diperlukan dalam memahami dan memecahkan masalah ilmiah, dan ilmu pengetahuan dibangun melalui merumuskan hipotesis dan pengujian. Filsafat ilmu berperan dalam mengkaji permasalahan ilmiah dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Lunturnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di masyarakat menghadirkan masalah seperti korupsi dan bencana alam. Pancasila harus diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia, tetapi muncul pertanyaan mengapa sulit diterapkan. Filsafat ilmu perlu mengkaji secara ilmiah untuk mencari pemecahan masalah terkait Pancasila, dengan mempertimbangkan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Filsafat ilmu berkembang sejak zaman Yunani Kuno, di mana ilmu dan filsafat awalnya saling terkait. Ilmu pengetahuan berkembang dan memisahkan diri dari filsafat pada abad ke-17. Ilmu pengetahuan memiliki kaidah-kaidah seperti universalisme, komunalisme, disinterestedness, dan skeptisisme. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan disiplin ilmu yang semakin khusus, dan filsafat mampu mengatasi perbedaan antar ilmu tersebut. Filsafat ilmu adalah refleksi kritis atas perkembangan ilmu, dan ini berkaitan dengan upaya manusia untuk menjawab masalah kehidupan. Hubungan antara Pancasila dan filsafat terlihat dalam nilai-nilai Pancasila yang mencerminkan ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu adalah refleksi kritis terhadap segala aspek ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Pancasila juga memiliki nilai-nilai ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan oleh filsafat ilmu. Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) memiliki nilai filsafat dalam ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Filsafat ilmu mampu mengembangkan Pancasila sebagai dasar ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang mendasari kemasyarakatan. Ilmu pengetahuan di Indonesia seharusnya berpedoman pada Pancasila untuk menghasilkan pengetahuan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila.

Filsafat memiliki peran penting dalam perguruan tinggi dan kehidupan manusia. Filsafat ilmu diajarkan di berbagai tingkatan pendidikan dan dapat digunakan untuk mengatasi pemahaman yang melemah terhadap Pancasila. Filsafat ilmu membantu dalam kajiannya terhadap Pancasila dari sudut ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menggembangkan Pancasila melalui filsafat ilmu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012038 Wulan Rismawati -
Nama: Wulan Rismawati
Npm: 2315012038
Kelas: B Arsitektur
Filsafat memberikan kerangka kerja konseptual untuk memahami dunia, mendorong pikiran kritis, dan mempertanyakan ide-ide dasar.
Pemikiran Kritis: Filsafat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan pemikiran kritis, analisis, dan argumentasi. Ini berdampak positif pada kemampuan mereka dalam mengevaluasi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah yaitu,
-Etika dan Nilai: Filsafat membahas etika dan nilai-nilai moral, membantu mahasiswa memahami perbedaan budaya dan pandangan etika.
-Pengembangan Karakter: Melalui pemahaman nilai-nilai filsafat, mahasiswa dapat mengembangkan karakter yang mencerminkan prinsip-prinsip moral dan etika, seperti jujur, tanggung jawab, dan toleransi.
-Kontribusi pada Ilmu Pengetahuan: Filsafat juga memiliki dampak pada pengembangan ilmu pengetahuan.
-Pemahaman Diri: Filsafat membantu individu dalam memahami nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan hidup mereka sendiri.
-Pemecahan Masalah: Pemikiran filosofis membantu individu dalam memecahkan masalah kompleks dan beragam.
-Kehidupan Moral: Filsafat membantu orang dalam mengembangkan kerangka kerja moral pribadi dan membuat keputusan etis dalam kehidupan sehari-hari.

Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Sosial: Pemahaman nilai-nilai filsafat, seperti keadilan sosial, dapat membantu individu dalam memainkan peran aktif dalam masyarakat dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
Resolusi Konflik: Pemahaman filsafat tentang argumen dan logika dapat membantu dalam menyelesaikan konflik, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Jadi, filsafat memiliki dampak yang signifikan di perguruan tinggi dengan menjadi subjek studi yang kaya dan memainkan peran penting dalam perkembangan intelektual dan etika mahasiswa. Di kehidupan manusia, filsafat membantu membentuk pemahaman pribadi tentang dunia, etika, dan nilai-nilai, serta membantu dalam pengembangan karakter dan kemampuan berpikir kritis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Lulu Marwa Nasfia -
Nama: Lulu Marwa Nasfia
Npm: 2316012044
Kelas: Arsitektur B

Jurnal yang berjudul "Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan" oleh Syahrul Kirom membahas tentang pentingnya filsafat ilmu dalam mengatasi permasalahan kebangsaan di Indonesia. Filsafat ilmu analisis merupakan dan deskripsi tentang ilmu dari berbagai sudut pandang, termasuk logika, metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia juga memiliki nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui filsafat ilmu. Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, serta nilai-nilai keadilan sosial yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengkajian Pancasila dengan menggunakan analisis filsafat ilmu dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap nilai-nilai Pancasila dan dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan persoalan kebangsaan, khususnya dalam hal korupsi.
Dalam jurnal ini juga dijelaskan bahwa filsafat ilmu memiliki tiga aspek penting, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara ontologi, Pancasila memiliki ajaran dan nilai-nilai luhur yang mengembangkan sikap saling menghormati dan menyayangi sesama manusia, dengan Tuhan sebagai pemberi petunjuk. Secara epistemologi, Pancasila memiliki sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memberikan kontribusi berarti bagi kehidupan umat manusia, seperti nilai-nilai keadilan sosial yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dengan memahami aspek ketiga ini melalui filsafat ilmu, masyarakat Indonesia dapat menghayati nilai nilai yang terkandung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh STEVANI . -
Nama : Stevani
NPM : 2315012068
Kelas : Arsitektur B

Jurnal ini membahas relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan mengatasi permasalahan kebangsaan di Indonesia, terutama dalam hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Filsafat ilmu, yang meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi yang dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan permasalahan kebangsaan, seperti korupsi, dengan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila. Jurnal ini berargumen bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, harus diimplementasikan dan dipahami oleh semua warga Indonesia. Filsafat ilmu dapat membantu dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan ini secara komprehensif. Jurnal ini juga menjelajahi sejarah filsafat ilmu dan hubungannya dengan pengetahuan dan cabang-cabang filsafat lainnya.

Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia dan berfungsi sebagai panduan bagi rakyat Indonesia. Ia didasarkan pada niat baik dan norma-norma etis yang telah tertanam dalam budaya dan agama Indonesia selama berabad-abad. Mengembangkan Pancasila membutuhkan keyakinan, mitos, dan kesetiaan. Ia juga melibatkan rasionalitas, apresiasi, dan moralitas. Pancasila adalah filsafat yang komprehensif yang dapat dipahami melalui perspektif ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Penting untuk memahami Pancasila sebagai ilmu dan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Jika Pancasila tidak didukung oleh individu yang terdidik, ia dapat kehilangan signifikansinya dan menjadi stagnan. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan dan mempromosikan Pancasila dalam pendidikan dan akademik.

Secara keseluruhan, filsafat ilmu dapat dijadikan alat untuk mengatasi permasalahan nasional di Indonesia dengan memberikan analisis kritis, pedoman, dan kerangka tindakan berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat membantu dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut untuk menyelesaikan permasalahan nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh M.Reza Ashriansyah Azhar -
Nama : M.Reza Ashriansyah Azhar
NPM : 2315012024
Kelas : Arsitektur B

Filsafat Ilmu dan Pancasila memiliki relevansi penting dalam mengatasi tantangan kebangsaan di Indonesia. Filsafat Ilmu memungkinkan kita untuk meraih pemahaman dan analisis yang rasional dan terstruktur terhadap berbagai isu. Dalam konteks kebangsaan, hal ini memungkinkan kita untuk menyelidiki masalah seperti konflik antar-etnis, ketidaksetaraan, dan isu-isu sosial lainnya secara lebih mendalam dan objektif. Filsafat Ilmu menjadi landasan bagi penelitian ilmiah dan analisis yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bijaksana dalam upaya menyelesaikan beragam persoalan kebangsaan.

Sementara itu, Pancasila adalah landasan ideologi negara Indonesia yang memengaruhi berbagai kebijakan dan tindakan pemerintah. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi, dapat menjadi panduan dalam pengembangan kebijakan yang mencerminkan kepentingan bersama rakyat Indonesia. Dalam menangani masalah kebangsaan, Pancasila berperan sebagai pedoman dalam membangun masyarakat yang inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, serta memajukan kerukunan antar etnis dan agama.

Sementara itu, filsafat ilmu melibatkan pemikiran reflektif yang melibatkan segala aspek kehidupan manusia dan kaitannya dengan landasan ilmu. Ini adalah bidang pengetahuan yang mencampurkan filsafat dan ilmu dengan hubungan timbal-balik yang saling memengaruhi satu sama lain.

Pancasila, sejak awal, telah diadopsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan prinsip-prinsip dasar negara. Oleh karena itu, isi dari pemikiran Pancasila sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang mendasari masalah sosial. Dengan menyatakan Pancasila sebagai pandangan hidup, ini menunjukkan bahwa Pancasila sendiri memiliki keilmuan yang sangat bermanfaat sebagai panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila, ketika dipelajari secara ilmiah, menjadi subjek yang mencerminkan budaya Indonesia secara umum. Filsafat ilmu juga tidak bisa dipisahkan dari Pancasila sebagai sebuah disiplin ilmu. Dalam Sila Pertama, terdapat prinsip untuk percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati kebebasan beragama, dan saling menghormati antar pemeluk agama.

Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, berbicara tentang pengakuan terhadap persamaan derajat, hak, dan kewajiban, serta nilai-nilai kemanusiaan. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia, menempatkan kesatuan dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan kegotong-royongan, keadilan, dan membantu sesama untuk mencapai kemajuan yang merata dan adil.

Filsafat Pancasila dapat disimpulkan sebagai hasil pemikiran mendalam bangsa Indonesia yang dianggap, dipercayai, dan diyakini sebagai sesuatu yang benar, sangat adil, sangat bijaksana, sangat baik, dan sangat sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila, pada intinya, memiliki makna sebagai perwujudan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, dan ini melibatkan penggabungan unsur-unsur budaya luar yang selaras dengan budaya Indonesia sehingga membentuk sebuah Ideologi yang dikenal sebagai Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Ramadhan Shidiq Novrianto 2315012076 -
Nama : Ramadhan Shidiq Novrianto NPM : 2315012076

Dalam jurnal tersebut mengkaji tentang Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia melalui filsafat. Filsafat lmu sangat penting jika dikaitkan dengan permasalahan nasional saat ini. Ia memiliki tiga aspek (ontologi, epistemologi, dan aksiologi) yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan nasional khususnya dalam hal korupsi. Solusinya memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.

Hasil kajian tentang nilai-nilai dari filsafat ilmu, yaitu : Ontologi (sikap hormat di antara manusia), Epistemologi (menggunakan sumber pengetahuan dan konsep nasionalisme yang seharusnya dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat), Aksiologi (nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi dalam kehidupan bangsa Indonesia melalui nilai nilai luhur dalam keadilan sosial dan kemanusiaan).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh M. Ragheed Fattan Maulana -
Dapat disimpulkan bahwa filsafat sangatlah penting bagi perguruan tinggi bahkan skala manusia. Filsafat ilmu ada di dalam semua disiplin ilmu pada tingkat sarjana, pascasarjana, dan doktoral. Filsafat ilmu dapat digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila secara ilmiah. Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan kebangkitan dan realisasi kembali nilai-nilai Pancasila. Dalam kerangka itu, nilai-nilai keilmuan Pancasila dan hakikat ilmu pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, Pancasila mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti peran Tuhan dalam membimbing umat manusia dan menumbuhkan sikap saling menghargai dan mencintai sesama manusia. Kedua, Pancasila memuat sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat. Ketiga, nilai-nilai Pancasila mempunyai kontribusi yang besar terhadap kehidupan umat manusia, dan nilai-nilai luhur gotong royong serta menciptakan rasa keadilan sosial berlaku dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat didasarkan pada filsafat ilmu. Dalam hal ini, para filsuf mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting sebagai perantara pemahaman nilai-nilai Pancasila. Penelitian filosofis untuk pengembangan Pancasila melalui kebebasan berbicara dan kebebasan akademik yang dilaksanakan secara bertanggung jawab, harus segera direalisasikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Adnan Fahrezi -
Nama: Adnan Ahmad Fahrezi
NPM: 2315012074
Kelas: Arsitektur B

Jurnal ini menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang sudah seharusnya mampu mengembangkan nilai-nilai pancasila dalam konteks kehidupan dan bangsa Indonesia melalui perspektif filsafat ilmu.

Dalam filsafat ilmu ada tiga aspek yang harus terpenuhi yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi agar dapat menjadikan Pancasila sebagai alat untuk menyelesaikan masalah dalam lingkup nasional.

Oleh karena itu, jurnal ini menunjukkan seberapa pentingnya hubungan antara filsafat ilmu dengan nilai-nilai pancasila dalam membentuk pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012038 Wulan Rismawati -
Nama: Wulan Rismawati
NPM: 2315012038
Kelas: arsitektur B

Dasar Ideologis yaitu Pancasila adalah dasar ideologis negara Indonesia, dan nilai-nilai dalam Pancasila seperti keadilan, persatuan, gotong royong, dan kemanusiaan adil dan beradab menjadi dasar bagi pendidikan di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Filsafat Pancasila diajarkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah-sekolah. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar negara dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, Pengembangan Karakter: Pancasila menekankan karakter yang kuat, yang mencakup sifat-sifat seperti jujur, disiplin, dan tanggung jawab, Toleransi dan Keragaman yaitu Pancasila mendorong toleransi dan menghargai keragaman. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengajarkan toleransi antaragama, antarsuku, dan antarkebudayaan.

Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Sosial: Prinsip-prinsip Pancasila, seperti tanggung jawab sosial, berperan dalam membentuk pemimpin yang bertanggung jawab di masa depan yang peduli terhadap kepentingan masyarakat.
Demokrasi dan Partisipasi: Pancasila menekankan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan. Pendidikan mencakup pemahaman demokrasi dan melibatkan siswa dalam proses keputusan melalui pemilihan umum di sekolah.

Pengembangan Kreativitas: Filsafat Pancasila mendorong kreativitas dan inovasi. Pendidikan di Indonesia berupaya untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi kreatif mereka, Kesejahteraan Bersama: Pancasila menekankan kesejahteraan bersama dan distribusi yang adil. Pendidikan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan Dalam rangka mencapai visi "bangsa yang berkarakter," pendidikan di Indonesia mengintegrasikan Filsafat Pancasila sebagai komponen penting dalam kurikulum dan pendekatan pengembangan karakter siswa. Dengan demikian, tujuan utama adalah membentuk generasi muda yang memiliki karakter moral dan etika yang kuat, berkontribusi pada masyarakat, dan mampu mengatasi tantangan masa depan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Mahesa Deva Augusta -
Nama: Mahesa Deva Augusta
NPM: 2315012060
Kelas: S1 Arsitektur B

Ilmu filsafat yang digabungkan dengan pancasila sangat penting bagi kehidupan masyarakat, ilmu filsafat juga dapat menjadi penyelesaian masalah yang terjadi di kehidupan bermasyarakat tidak lupa dengan nilai nilai pancasila yang tetap di terapkan.

Pancasila yang termasuk ideologi rakyat Indonesia membutuhkan sebuah pengikat atau pandangan yang dapat memperjelas tujuan bangsa Indonesia, dan ilmu filsafat dapat mendukung agar tidak menyimpang dari nilai nilai yang telah tercantum dalam Pancasila. Sehingga ilmu ini sangat diperlukan bagi terwujudnya tujuan bangsa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Sabrina Aulia Putri -
NAMA : Sabrina Aulia Putri
NPM : 2315012010
KELAS : B

Dalam jurnal ini memberikan penekanan bahwa Ilmu Pancasila didaptkan menggunakan keilmuan filsafat. Seseorang yang menekuni ilmu filsafat akan mendapatkan 2 hal, yaitu Filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai pandangan hidup. Sehingga ilmu yang dihasilkan oleh filsafat ilmu bisa saja hanya sebuah metode atau teroi yang sekedar dibaca ATAU mengahsilkan suatu pandangan hidup yang secara jelas harus diaplikasikan di kehidupan. Mengaitkan fungsi pancasila sebagai pandangan hidup, maka bisa diambil kesimpulan bahwa dalam mempelajari Pancasila dikaitakn dengan ilmu filsafat, sehingga mengahsilkan Pnacasila sebagai pandangan hidup. Dan mau tidak mau, suatu wilayah yang menggunakan Pnacasila harus menerapkan nilai-nilai yang terkadung di dalam Pancasila sebagai pandangan hidupnya, sebagai patokan dlam mengambil keputsan dalam hidupnya, bahkan sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas kehidupan.

Nilai apa sajaa yang terkandung dalam pancasila sehingga pancasila menjadi pandangan hidup bangsa? Yaitu terdapat nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Penguasaan ilmupengetahuan di Indonesia harus mebpedoman pada keilmuan Pamcasila (Nilai-niali yang terkandung dalam pamcasila) sebagai sudut pandang bangsa. Mulai dari sila pertama hingga sila kelima sudah mengintrepresantasikan seluruh nilai yang terkait dari semua segi kehidupan.
Maka sikap seorang rakyat/manusia yang mengunnakan pancasila sebagai pandangan hidup, pandangan bangsa, bahkan petunjuk hidup harus membuktikannya dengan benatr-benar menerapkan selruh nilai pokok yang terkandung dalam pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Za'im Rasyid Aulia -
Nama: Za’im Rasyid Aulia
NPM: 2315012032
Kelas: S-1 Arsitektur B Pancasila


Dalam jurnal bertajuk “Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Arah Perkembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Permasalahan Bangsa” yang ditulis oleh Syahrul Kirom menjelaskan bahwa mengkaji Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia dengan menggunakan kacamata filsafat ilmu adalah sangat penting. pendekatannya dan sangat cocok dengan permasalahan: permasalahan etnis yang sering muncul saat ini.

Analisis yang disajikan dalam ulasan ini mengkaji Pancasila dari tiga sudut pandang utama. Pertama, dari sudut pandang ontologis, Pancasila dipahami sebagai sistem nilai dan prinsip yang mencerminkan landasan moral. Kedua, dari sudut pandang epistemologis, Pancasila dianggap sebagai kebenaran yang berdasarkan konsensus berbagai pandangan dan penafsirannya sangat fleksibel. Ketiga, nilai-nilai luhur Pancasila harus diamalkan secara mendasar dalam berbagai bidang kehidupan untuk mengatasi permasalahan negeri ini.

Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil berpikir yang sedalam-di dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,dipercaya dan yakin sebagai sesuatu(kenyataan,norma-norma,nilai-nilai)yang paling benar,paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila pada hakikatnya juga memiliki arti sebagai perwujudan nilai nilai luhur bangsa Indonesia sepanjang sejarah, dan merupakan penggabungan antara unsur unsur- budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia sehingga keseluruhannya terpadu menjadi sebuah Ideologi yang bernama Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rona Asmahani Maulidia -
Nama: Rona Asmahani Maulidia
NPM: 2315012050
Kelas: Arsitektur B

Keberadaan filsafat di Perguruan Tinggi atau bahkan dalam kehidupan manusia sangat penting. Ilmu filsafat juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan secara ilmiah yang berasal dari melemahnya pemahaman masyarakat akan nilai-nilai Pancasila.

Melemahnya pemahaman dan penghayatan masyarakat dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi dan penerapan ulang nilai-nilai Pancasila. Dalam kerangka ini, nilai-nilai Pancasila yang memiliki ilmu pengetahuan dan hakikat pengetahuan dapat dikaji melalui filsafat ilmu. Pertama, secara ontologi, Pancasila
mempunyai ajaran dan nilai-nilai luhur, seperti mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai sesama manusia, di mana Tuhan berperan memberikan petunjuk kepada umat manusia. Kedua, epistemologi, Pancasila mempunyai sumber pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang sudah seharusnya dapat diterapkan atau direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga,
secara aksiologi, nilai-nilai Pancasila memiliki kontribusi berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus dipastikan keberlangsungannya dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengembangan Pancasila dapat dilaksanakan dengan menggunakan filsafat ilmu. Dalam hal ini, seorang ilmuwan dan pengajar memiliki peran dan fungsi yang sangat penting sebagai penyampai untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai
Pancasila. Melalui kebebasan forum dan kebebasan akademik yang dikembangkan dengan rasa tanggung jawab, hasil pemikiran filsafat
mengenai pengembangan Pancasila itu sangat sesuai untuk gaungkan oleh dunia pendidikan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Cut Arifah -

Nama : Cut Arifah Brabo
NPM : 2315012056
Kelas : Arsitektur B

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tidak terlepas dari adanya suatu masalah. Dalam perkembangan ilmu, ternyata suatu masalah dapat dikaji atau diteliti secara ilmiah. Setiap manusia pasti memiliki cara untuk memecahkan suatu masalah dengan cara tersendiri, sikap tersebut dikatakan sebagai sikap ilmiah. Hal inilah yang disebut dengan Filsafat Ilmu. Suatu masalah dapat diteliti dan dikaji dengan adanya Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu dapat kita kaitkan dengan masalah pudarnya Pancasila sebagai 'The Way of Life' dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Sejak reformasi tahun '98, contohnya, masyarakat mulai tidak percaya dengan keberadaan Pancasila sebagai dasar negara, masyarkat menyalahkan Pancasila pada waktu itu karena Pancasila dianggap gagal untuk diterapkan di Indonesia. Padahal, yang bermasalah bukanlah Pancasila sebagai dasarnya, melainkan gagalnya masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Jawaban dari masalah ini dikaji melalui Filsafat Ilmu. Jika dikaji melalui Filsafat Ilmu, Pancasila termasuk pada nilai-nilai filsafat yaitu Ontologi, Epistimologi dan Oksiologi. Itulah relevansi Filsafat dalam memcahkan masalah-masalah kebangsaaan. 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rina Susanti -

Nama: Rina Susanti
NPM: 2315012072
Kelas: Arsitektur B

Jurnal ini memberitahukan pentingnya pengembangan Pancasila dalam konteks bangsa Indonesia melalui sudut pandang ilmu filsafat. Terdapat beberapa masalah seperti adanya perpecahan di masyarakat akibat perbedaan agama dan meningkatnya korupsi sebagai budaya yang merajalela. Dalam menghadapi masalah ini, pentingnya mempunyai kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila dianggap menjadi kunci penyelesaiannya.

Analisis dalam jurnal ini dilakukan dengan memandang Pancasila dari tiga aspek utama yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Pengembangan Pancasila dijelaskan sebagai upaya untuk memahami, merenungkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam berbagai aspek kehidupan, dalam menyampaikan pemahaman mengenai pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Celang Pra Jovanka -
Nama : Celang Pra Jovanka
NPM : 2315012048
Jurnal ini disusun oleh Dwi Riyanti dan Danang Prasetyo. Dari jurnal yang saya baca ini saya akan menganalisis nya menjadi beberapa paragraf.

Pancasila merupakan ideologi dasar negara dan negara falsafah bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafat. Para _founding father_ menjelasan archipelago dalam buku Yudilatif bahwa Pancasila merupakan warisan dari nusantara yang sesuai dengan karakteristik alam yang terdapat lautan luas yang berisi gugusan pulau-pulau. Adanya hal tersebut dapat diartikan bahwa Pancasila merupakan rekonstruksi dari bermacam-macam suku, adat, budaya, ras, serta agama yang ada di Indonesia tanpa meninggalkan salah satunya.

Secara de facto Pancasila digali dari proses kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak zaman sebelum nama Pancasila hadir. Hal ini biasa disebut sebagai causa materialis. Oleh karena itu Pancasila bukan merupakan ideologi yang tiba-tiba muncul dengan memerlukan penyesuaian, tetapi pancasila sudah menjadi satu kesatuan dari jiwa masyarakat Indonesia. Secara de jure, pancasila menjadi Ideologi dan Dasar Negara sejak hari setelah kemerdekaan yakni 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Sejak ditetapkannya secara de jure, maka sudah menjadi konsensus bagi bangsa untuk dipahami dihayati dan diamalkan dalam kehidupan.

Mahmud MD yang merupakan anggota dewan pengarah unit kerja presiden pembinaan ideologi Pancasila (UKP-PIP) mengemukakan bahwa setelah reformasi kesadaran tentang pancasila dan konstitusi sudah mulai berkurang di masyarakat bahkan ada Stigma dalam memberikan pendidikan Pancasila di sekolah atau di lembaga pendidikan dianggap gagal dalam memperbaiki kondisi masyarakat. Penilaian ini didasarkan dengan semakin maraknya perilaku menyimpang yang jauh dari pedoman moral Pancasila. Pancasila terpinggirkan bahkan tidak menutup kemungkinan ideologi pancasila akan hilang dari jiwa generasi muda, terlebih lagi adanya hasil penelitian IKIP atau indeks ketahanan nasional ideologi
Pancasila yang menunjukkan bahwa dari 9 provinsi di negara Indonesia terdapat dua provinsi dengan nilai yang rendah yaitu Papua Barat dan DKI. Dengan demikian dapat diartikan bahwa persepsi dan pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap Pancasila sedang memasuki masa surut. Hal demikian mengingatkan bahwa diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Sebenarnya bukan seperti istilah taken for gruanted.

Fenomena menurunnya pemahaman Pancasila tersebut perlu ditelusuri dan ditindaklanjuti serta bertujuan supaya mengingat kembali pluralitas bangsa yang telah melebur tanpa penyeragaman dan menghilangkan identitas asli budaya dari daerah masing-masing Pancasila memang harus mampu dijadikan pedoman dalam membedakan cara berpolitik lainnya. Hal tersebut mempunyai manfaat dalam kehidupan politik seperti menawarkan jalan keluar menghindari negara yang bersifat otoriter Selain itu mampu mengembangkan konsep masyarakat dan pluralisme sebagai ciri khas dari kebudayaan politik yang demokratis.

Selain masalah-masalah di atas ekstensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Terdapat pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Kalimantan (Kompasiana 2018) menyatakan bahwa terdapat 5 akar permasalahan bangsa yaitu pertama demokrasi, yang sangat liberal, kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam, ketiga pemberantasan korupsi yang tidak serius, ke-4 kesalahan sistem pendidikan dan yang kelima pertumbuhan penduduk yang tak terkendali.

Seperti yang tertulis pada jurnal, penulis mengharapkan supaya Pancasila menjadi core value dan fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik horizontal dan vertikal yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai sila-sila berikutnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Steven Nugraha -
Nama : Steven Nugraha
NPM : 2315012020

Pancasila merupakan ideologi dasar negara dan negara falsafah bangsa Indonesia, juga Pancasila merupakan sebuah warisan kejeniusan dari proses filsafat. Seperti yang telah dijelaskan dalam buku Yudilatif bahwa Pancasila merupakan warisan dari nusantara yang sesuai dengan karakteristik alam yang terdapat lautan luas yang berisi gugusan pulau-pulau. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa Pancasila merupakan rekonstruksi dari bermacam-macam suku, adat, budaya, ras, serta agama yang ada di Indonesia tanpa meninggalkan salah satunya.
Secara de facto Pancasila digali dari proses kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak zaman sebelum nama Pancasila hadir. Hal ini sering disebut penyebab Materialis. Oleh karena itu, Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang muncul secara tiba-tiba dan memerlukan penyesuaian, namun Pancasila telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jiwa masyarakat Indonesia. Secara hukum, Pancasila menjadi Ideologi dan Landasan Negara sejak kemerdekaan oleh PPKI. Sejak dikeluarkan, telah menjadi sebuah konsensus bagi seluruh bangsa untuk dipahami dan diterapkan dalam kehidupan.
Mahmud MD, anggota pengarah Kelompok Kerja Presiden Bidang Pemikiran Pancasila (UKP-PIP), mengatakan pasca reformasi, kesadaran akan Pancasila dan Konstitusi mulai meningkat di masyarakat. Pengajaran Pancasila di sekolah atau lembaga pendidikan, dianggap tidak memperbaiki kondisi masyarakat, bahkan dianggap stigma. Penilaian ini didasarkan dengan semakin maraknya perilaku menyimpang yang jauh dari pedoman moral Pancasila. Pancasila terpinggirkan bahkan tidak menutup kemungkinan ideologi pancasila akan hilang dari jiwa generasi muda, terlebih lagi adanya hasil penelitian IKIP atau indeks ketahanan nasional ideologi
Pancasila yang menunjukkan bahwa dari 9 provinsi di negara Indonesia terdapat dua provinsi dengan nilai yang rendah yaitu Papua Barat dan DKI. Dengan demikian dapat diartikan bahwa persepsi dan pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap Pancasila sedang memasuki masa surut. Hal demikian mengingatkan bahwa diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Sebenarnya bukan seperti istilah taken for gruanted.
Fenomena menurunnya pemahaman Pancasila tersebut perlu ditelusuri dan ditindaklanjuti serta bertujuan supaya mengingat kembali pluralitas bangsa yang telah melebur tanpa penyeragaman dan menghilangkan identitas asli budaya dari daerah masing-masing Pancasila memang harus mampu dijadikan pedoman dalam membedakan cara berpolitik lainnya. Hal tersebut mempunyai manfaat dalam kehidupan politik seperti menawarkan jalan keluar menghindari negara yang bersifat otoriter Selain itu mampu mengembangkan konsep masyarakat dan pluralisme sebagai ciri khas dari kebudayaan politik yang demokratis.
Selain masalah-masalah di atas ekstensi Pancasila mempunyai tantangan di era digital saat ini. Terdapat pengaruh dunia digital yang membuat semakin mudahnya ideologi lain masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Kalimantan (Kompasiana 2018) menyatakan bahwa terdapat 5 akar permasalahan bangsa yaitu pertama demokrasi, yang sangat liberal, kedua ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang semakin tajam, ketiga pemberantasan korupsi yang tidak serius, ke-4 kesalahan sistem pendidikan dan yang kelima pertumbuhan penduduk yang tak terkendali.
Seperti yang tertulis pada jurnal, penulis mengharapkan supaya Pancasila menjadi core value dan fondasi persatuan bangsa dalam menyelesaikan konflik horizontal dan vertikal yang terjadi. Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang berdasarkan sila-sila pancasila yang dimulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai sila-sila berikutnya.