FORUM DISKUSI

TOPIK DISKUSI

TOPIK DISKUSI

Ari Sofia གིས-
Number of replies: 28

Kita akan berdiskusi tentang Hakekat Anak Berkebutuhan Khusus.

Apa yang kalian ketahui tentang  Pengertian ABK, Konsep Dasar ABK dan Jenis-jenis?


In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Octalyra Mutiara Ramadhani གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Octalyra Mutiara Ramadhani
Npm : 2113054005

Izin menjawab yang saya ketahui tentang pengertian ABK dan jenis jenisnya,
Pengertian ABK adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam berbagai dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tulis, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, dan gangguan emosional. Dalam ABK mempunyai 3 jenis, yaitu kelainan mental yang meliputi kesulitan belajar atau lambat belajar. Kelainan fisik yang meliputi tunadaksa, tunanetra, tunarungu, dan kelainan wicara. Kelainan sosial emosional yang meliputi tunalaras, ADHD, dan autisme.

Terimakasih sebelumnya
Wassalamualaikum wr.wb
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

KARINA NATASYA གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Karina Natasya
NPM: 2113054011

Izin memberikan pendapat bu, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya. Anak berkebuthan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut
1. Kelainan mental terdiri dari :
• Mental tinggi
• Mental rendah
• Kesulitan belajar
2. Kelainan Fisik meliputi:
• Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
• Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
• Kelaianan Indera Pendengaran (Tunarungu)
• Kelainan Wicara
3. Kelainan Emosi meliputi:
• Gangguan Perilaku
• Gangguan Konsentrasi (ADD)
• Anak Hiperaktive (ADHD)
• Autis

Terimakasih
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Azizah Dwi Antika གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Azizah Dwi Antika
Npm : 2113054025

Izin menjawab mengenai pengertian, konsep dasar serta jenis jenis dalam abk
-Anak berkebutuhan khusus, adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya.
-Konsep dasar dari (ABK) adalah anak yang memiliki kelainan memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal.
-Pengelompokkan anak berkebutuhan khusus hanya diperlukan untukkebutuhan
penanganan anak secara klasikal, sedangkan untuk kepentinganyang bersifat sosial anak
berkebutuhan khusus tidak perlu dikelompokkan.Anak berkebuthan khusus dapat
dikelompokkan sebagai berikut
1. Kelainan mental terdiri dari :
• Mental tinggi
• Mental rendah
• Kesulitan belajar
2. Kelainan Fisik meliputi:
• Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
• Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
• Kelaianan Indera Pendengaran (Tunarungu)
• Kelainan Wicara
3. Kelainan Emosi meliputi:
• Gangguan Perilaku
• Gangguan Konsentrasi (ADD)
• Anak Hiperaktive (ADHD)
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Indah Meilani གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Indah Meilani
Npm : 2113054041
Kelas : 5A

Izin menjawab Bu, terkait hakekat anak berkebutuhan khusus

A. Pengertian ABK
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki kekhususan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak normal lainya. Kekhususan yang berbeda tersebut meliputi kekhususan fisik, mental, intelektual, sosial ataupun emosional. Sehingga setiap kekhususan tersebut membutuhkan penangan yang berbeda pula.

B. Konsep Dasar ABK
Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan
dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang
dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada
umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan
perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Sekarang ini para penyandang difabel masih sering kali dipandang sebelah mata bagi masyarakat luas, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor beberapa diantaranya disebabkan oleh keterbatasan mereka untuk melakukan suatu aktivitas dan keterbatasan mereka terhadap kemampuan fisik mereka.

C. Jenis-jenis ABK
1. Tunanetra merupakan salah satu tipe anak berkebutuhan khusus (ABK), yang mengacu pada hilangnya fungsi indera visual seseorang.
2. Tunarungu adalah kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang dialamai oleh individu.
3. Anak tunadaksa adalah anak yang mempunyai kelainan ortopedik atau salah satu yang bisa karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan, sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu.
4. Tunawicara merupakan ketidakmampuan anak untuk berbicara.
5. Autisme sebagai gangguan perkembangan sebagai hasil dari gangguan pada sistem syaraf pusat manusia.
6. Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan perilaku dan memberikan
respon-respon kronis yang jelas tidak dapat diterima secara sosial oleh lingkungan
dan atau perilaku yang secara personal kurang memuaskan, tetapi masih dapat
dididik.
7. Anak tunagrahita adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental-intelektual di bawah rata-rata.
8. Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab di atas anak-anak normal seusianya, sehingga
untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata memerlukan pelayanan
khusus.

Sekian ibu, terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

ADE SUSILAWATI གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ade Susilawati
NPM : 2113054053

Izin memberikan pendapat Bu,
1. Pengertian ABK
Yang saya ketahui tentang anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi maupun fisik.

2. konsep ABK
Anak yang memiliki berkebutuhan khusus dikategorikan menjadi dua konsep, yaitu :
a. Anak berkebutuhan khusus temporer
Konsep anak berkebutuhan khusus jenis temporer adalah anak yang mengalami hambatan sementara/ tidak tetap seperti trauma akibat bencana alam atau kerusuhan, anak yang mengalami kesulitan konsentrasi karena sering diperlakukan dengan kasar, atau anak yang tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar.
b. Anak berkebutuhan khusus permanen
Adapun konsep anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen
adalah anak yang akibat dari perkembangan yang secara permanen. memerlukan perhatian dan pelayanan khusus. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah anak yang mengalami hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan kecerdasan, hambatan fisik, emosional, social dan atau dikarenakan kecelakaan sejak di dalam kandungan maupun setelah lahir sehingga mengalami kecacatan.

3. jenis-jenis ABK, yaitu:
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

2113054023 ECI PUTRI KARTIKA གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Nama : Eci Putri Kartika
Npm : 2113054023

jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang selama ini menyita perhatian orang tua dan guru adalah (1) tunagrahita (mental retardation) atau anak dengan hambatan perkembangan (child with development impairment), (2) kesulitan Belajar (learning disabilities) atau anak yang berprestasi rendah, (3) hiperaktif (Attention Deficit Disorder with Hyperactive), (4) tunalaras (Emotional and behavioral disorder), (5) tunarungu wicara (communication disorder and deafness), (6) tunanetra atau anak dengan hambatan penglihatan (Partially seeing and legally blind), (7) autistik, (8) tunadaksa (physical handicapped), dan (9) anak berbakat (giftedness and special talents).
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

ROSITA SARI ROSITA SARI གིས-
Nama : Rosita Sari
Npm : 2113054045
Kelas : 5A

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille (tulisan timbul) dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat (bahasa tubuh).

jenis pendidikan bagi Anak berkebutuan khusus adalah Pendidikan Khusus. Pasal 32 (1) UU No. 20 tahun 2003 memberikan batasan bahwa Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Teknis layanan pendidikan jenis Pendidikan Khusus untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa dapat diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Jadi Pendidikan Khusus hanya ada pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Untuk jenjang pendidikan tinggi secara khusus belum tersedia.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

SHEFY DHANESYA གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Shefy Dhanesya
NPM : 2113054039

1. Pengertian anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia
dengannya.
2. Konsep Dasar ABK
Anak berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang membutuhkan pendidikan serta layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan khusus, dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus. Menurut Heward, ABK ialah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Sedangkan menurut Ilahi
menjelaskan ABK sebagai berikut. Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan yang lebih intens. ABK adalah mereka yang memiliki perbedaan dengan rata-rata anak seusianya atau anak-anak pada
umumnya. Perbedaan yang dialami ABK ini terjadi pada beberapa hal, yaitu proses pertumbuhan dan perkembangannya yang mengalami kelainan atau penyimpangan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional.
3. Jenis anak berkebutuhan khusus
1. Anak disabilitas penglihatan adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh (total) atau sebagian (low vision).
2. Anak disabilitas pendengaran adalah anak yang mengalami
gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara.
3. Anak disabilitas intelektual adalah anak yang memiliki inteligensia
yang signifikan berada dibawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku, yang muncul dalam masa perkembangan.
4. Anak disabilitas fisik adalah anak yang mengalami gangguan gerak
akibat kelumpuhan, tidak lengkap anggota badan, kelainan bentuk dan
fungsi tubuh atau anggota gerak.
5. Anak disabilitas sosial adalah anak yang memiliki masalah atau
hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta
berperilaku menyimpang.
6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian danhiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa ganggguan
pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas
dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan
mengendalikan emosi.
7. Anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum
disorders (ASD) adalah anak yang mengalami gangguan dalam tiga area dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif dan stereotipi.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Salsabila Jannati 'Uyyun གིས-
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama: Salsabila Jannati Uyyun
NPM: 2113054055

Izin menjawab, yang saya ketahui tentang ABK adalah, anak yang membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus dibanding anak-anak lain pada umumnya. Adapun menurut Kemenpppa, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Jenis-jenis ABK:
1. Anak disabilitas penglihatan
2. Anak disabilitas pendengaran
3. Anak disabilitas intelektual
4. Anak disabilitas fisik
5. Anak disabilitas sosial
6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD)
7. Anak dengan gangguan spektrum autisma atau autism spectrum disorders (ASD)
8. Anak dengan gangguan ganda
9. Anak lamban belajar atau slow learner
10. Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities
11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi
12. Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa

Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatullah wabakatuh
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Helen Armelia གིས-
Nama : Helen Armelia
Npm : 2113054019
Kelas : 5A

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang menghadapi hambatan atau kesulitan dalam perkembangan fisik, mental, emosional, atau sosialnya sehingga mereka memerlukan bantuan, dukungan, atau program pendidikan khusus agar dapat mencapai potensi penuhnya.

Konsep Dasar:

1).Inklusi:
Konsep inklusi mendorong pendidikan anak berkebutuhan khusus di dalam lingkungan pendidikan umum, sehingga mereka dapat belajar bersama dengan anak-anak lainnya.
2). Individualisasi
Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang unik, sehingga pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka.
3). Dukungan
Anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan dukungan khusus dalam bentuk pelayanan pendidikan, terapi, atau bimbingan.

Karakteristik anak ABK
- Keterbatasan dalam kemampuan fisik: Beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin mengalami keterbatasan dalam kemampuan fisik, seperti mobilitas yang terbatas atau kebutuhan perawatan medis khusus.

- Kesulitan dalam belajar: Anak-anak berkebutuhan khusus sering menghadapi kesulitan dalam proses belajar. Ini bisa termasuk kesulitan membaca, menulis, berhitung, atau memahami informasi.

- Gangguan perkembangan: Beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin mengalami gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan mereka dalam berinteraksi sosial, berbicara, atau bermain.

- Kehilangan sensorik: Beberapa anak mungkin memiliki kehilangan sensorik seperti gangguan pendengaran atau penglihatan yang memerlukan pendekatan pendidikan khusus.

- Masalah perilaku atau emosional: Beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin menunjukkan perilaku atau masalah emosional yang memerlukan pendekatan yang berfokus pada dukungan emosional dan perilaku.

Jenis-Jenis:

- Anak dengan gangguan perkembangan:
Ini mencakup anak-anak dengan autisme, gangguan perkembangan bicara, atau gangguan perkembangan lainnya.
- Anak dengan gangguan belajar: Termasuk anak-anak dengan disleksia, diskalkulia, atau gangguan pembelajaran lainnya.
- Anak dengan gangguan fisik:
Ini melibatkan anak-anak dengan kecacatan fisik seperti kelumpuhan cerebral, gangguan mobilitas, atau kebutuhan perawatan khusus.
- Anak dengan gangguan perilaku atau emosional:
Ini mencakup anak-anak dengan gangguan perilaku seperti ADHD atau masalah emosional yang memengaruhi kemampuan belajar mereka.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Shonia Amanda གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Nama : Shonia Amanda
Npm : 2113054015

Izin menjawab anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya. Anak berkebutuhan khusus ini memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya.

Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus ada
-tunanetra,
- tunarungu,
-tunagrahita,
-tunadaksa,
- tunalaras,
-kesulitan belajar,
-gangguan perilaku,
-anak berbakat,
-anak dengan gangguan kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

FIRDA DAMAYANTI གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Nama : Firda Damayanti
NPM : 2113054043
Kelas : 5A

Izin menjawab terkait pertanyaan di atas
1. Pengertian ABK
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

2. Konsep Dasar ABK
Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan  dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang  dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada  umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan  perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai  dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Sekarang ini para penyandang  difabel masih sering kali dipandang sebelah mata bagi masyarakat luas, hal ini  dikarenakan oleh beberapa faktor beberapa diantaranya disebabkan oleh  keterbatasan mereka untuk melakukan suatu aktivitas dan keterbatasan mereka  terhadap kemampuan fisik mereka. Pandangan masyarakat yang negatif  terhadap kelompok difabeljuga menyebabkan kelompok tersebut sulit untuk  mendapatkan kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama dengan  masyarakat lainnya di segala aspek kehidupan dan penghidupan. Kondisi masyarakat saat ini masih banyak yang belum terbuka dengan ABK.  Permaslahan ini menunjukkan budaya masyarakat Indonesia yang masih belum  tumbuh menjadi budaya yang inklusif yang ramah dengan ABK. Penulisan artikel ini  bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang karakteristik setiap  jenis ABK dan bagaimana pemenuhan kebutuhan layanan yang disesuaikan dengan  setiap karakteristik mereka.

3. Jenis-Jenis
a. Tunanetra
Tunanetra merupakan salah satu tipe anak berkebutuhan khusus (ABK), yang mengacu pada hilangnya fungsi indera visual seseorang.
Untuk melakukan kegiatan kehidupan atau berkomunaksi dengan lingkungannya mereka menggunakan indera non-visual yang masih berfungsi, seperti indera pendengaran, perabaan, pembau, dan perasa (pengecapan).

b. Tunarungu
Tunarungu adalah kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang dialamai oleh individu, penyebabnya yaitu karena tidak fungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga individu tersebut tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Tunagrahita
Anak tunagrahita adalah suatu kondisi anak yang mengalami kesulitan
dan keterbatasan perkembangan mental-intelektual dan ketidakcakapan dalam komunikasi sosial di bawah rata-rata, sehingga mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki tiga indikator, yaitu: (1) keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata, (2) Ketidakmampuan dalam perilaku sosial/adaptif, dan (3) Hambatan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia 13 perkembangan yaitu sampai dengan usia 18 tahun.

d. Tunalaras
Anak tunalaras adalah anak yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial atau bertingkah laku menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat berat sebagai akibat terganggunya perkembangan emosi dan sosial atau keduanya sehingga merugikan dirinya sendiri maupun lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Anak tunalaras diartikan sebagai anak-anak yang sulit untuk diterima dalam berhubungan secara pribadi maupun sosial karena memiliki perilaku ekstrem yang sangat bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat. Perilaku ini biasa terjadi secara tidak langsung dan disertai dengan gangguan emosi yang tidak menyenangkan bagi orang-orang di sekitarnya.

d. Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI)
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-
kemampuan yang unggul dalam segi kecerdasan (inteligensi), kreativitas, teknik, sosial, estetika, fisik dan tanggungjawab yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal seusianya, sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi yang nyata memerlukan penyesuaian pelayanan khusus. Ada tiga golongan anak CIBI yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan keistimewaan masing-masing, yang meliputi (1) Superior, (2) Gifted (Anak Berbakat), dan (3) Genius.

e. Tunadaksa
Anak tunadaksa yaitu anak yang mengalami kelainan atau kecacatan yang ada pada sistem tulang, otot, tulang dan persendian. Tunadaksa ini disebabkan oleh berbagai hal yaitu kelainan bawaan, kecelakaan atau kerusakan otak. Tunadaksa berasal dari dua kata yaitu tuna dan daksa tuna memiliki arti “kurang” dan daksa yang berarti tubuh. Tunadaksa juga dapat diartikan kekurangan yang ada pada tubuh, kekurangan pada tunadaksa terlihat dari adanya anggota tubuh yang tidak sempurna.
Tunadaksa terkadang disebut cacat padahal tunadaksa hanya cacat pada anggota tubuhnya saja bukan pada inderanya. Gangguan yang terjadi pada penyitas tunadaksa biasanya berpengaruh pada kecerdasan, komunikasi, gangguan gerak, perilaku dan cara beradaptasi.

Sekian dan Terimakasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Nia kartika sari གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nia Kartika Sari Npm : 2113054049

Izin memberikan pendapat Bu,Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Anak-anak ini dalam perkembangannya mengalami hambatan, sehingga tidak sama dengan perkembangan anak sebayanya. Hal ini menyebabkan anak berkebutuhan khusus membutuhkan suatu penanganan yang khusus. Anak yang mempunyai keterbatasan fisik belum tentu mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial. Namun, apabila seorang anak mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial, biasanya mempunyai keterbatasan fisik. Tidak mudah untuk mengetahui bahwa seorang anak dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus, sehingga diperlukan derajat dan frekuensi penyimpangan dari suatu norma. Seorang anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang berbeda dari norma sedemikian signifikan dan sedemikian sering sehingga merusak keberhasilan mereka dalam aktivitas sosial, pribadi, atau pendidikan.
Jenis jenis ABK
Terdapat 3 jenis anak berkebutuhan khusus yaitu kelainan mental,kelainan fisik dan kelainan sosial emosional. Berikut penjelasan nya : 1.Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
2.Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
3.Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.
4.Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
5.Tunagrahita atau down syndrome.Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.
6.Tunadaksa,Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
7.Gifted adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal)
Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

afrida mega sari གིས-
Nama: Afrida Mega Sari
Kelas : 5A
Npm : 2113054063

1. Pengertian anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan pendidikan serta layanan untuk mengoptimalkan potensi kemanusiaannya secara utuh. Kebutuhan khusus ini beragam diantaranya yaitu diagnosis dari yang cepat sembuh hingga yang akan menjadikan hidup yang relatif ringan hingga. Khusus adalah suatu kebutuhan yang mana digunakan untuk membantu para operator untuk memperoleh layanan yang dibutuhkan dengan menetapkan tujuan yang tepat serta memperoleh pemahaman tentang kondisi anak mereka.


2. Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus diantaranya yaitu:

Tunagrahita

Tunagrahita merupakan salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang mana merupakan salah satu anak yang memiliki gangguan pada proses perkembangan mental intelektual dan sosial sehingga perlawanan mereka jarang lebih rendah.

Tunanetra

Anak yang mengalami tunan deflain biasanya memiliki gangguan pada indra penglihatan, seperti tidak bisa melihat secara maksimal baik itu berupa gangguan total ataupun bahkan hanya sebagai penglihatan saja.

Tunarungu

Tunarungu merupakan gangguan pada proses pendengaran yang mana berdampak pada perkembangan berbahasa serta berbicara. Akan kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain serta lingkungannya.

Tunalaras

Salah satu gangguan ABK pada proses tingkah laku tentang perilaku yang tidak baik sehingga mereka cenderung melakukan suatu pelanggaran.

Tunadaksa

Biasanya anak yang mengalami tunas bangsa ini merupakan anak yang mengalami kelainan cacat fisik kelainan otot dan kelainan saraf.

Tunawicara

Gangguan tuna wicara merupakan gangguan pada proses bicara sehingga anak susah berkomunikasi layaknya anak pada umumnya

Anak berbakat

Anak yang memiliki kelebihan berat ginjal dan intelektual setelah penguasa pada setiap populasi tertentu yang tidak dimiliki oleh anak pada umumnya ini kebalikan dari kesulitan belajar


Autis

Mana yang memiliki gangguan pada proses perkembangan emosional dan cenderung lebih emosional pada umumnya.

Hiperaktif

Gangguan ini biasanya pada proses perumusan pelatihan dan anak tersebut lebih aktif daripada anak biasanya.

3.osep dasar Abk

Anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan dan kelainan yang dialami anak. Menurut kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak republik Indonesia 2013 anak ABK merupakan Anak yang mengalami keterbatasan atau ke luar biasaan baik fisik mental intelektual sosial maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dapat berjumlah atau berkembang dibandingkan dengan anak pada umumnya
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Nursabilla Maharani Dwiyanvi གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Nursabilla Maharani Dwiyanvi
Npm : 2113054027
Kelas : 5A

•Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang karena kelainan yang dimilikinya memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Kelainan tersebut dapat berada di bawah normal, dapat juga di atas normal, sehingga sebagai dampaknya, diperlukan pengaturan khusus dalam pelayanan pendidikan.

•Hakikat Anak Berkebutuhan Khusus
Sesuai dengan UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai anak yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran. Dalam konteks penyediaan layanan pendidikan, istilah peserta didik atau anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus tersebut mempunyai makna yang sama. Kebutuhan khusus terjadi karena peserta didik mengalami kelainan yang signifikan dari kondisi normal sehingga anak atau peserta didik ini memerlukan bantuan khusus, yang disebut sebagai kebutuhan khusus.

•Jenis kebutuhan khusus
1. Tunanetra
Tunanetra berarti kurang penglihatan. Sejalan dengan makna tersebut, istilah ini dipakai untuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan yang mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat dilakukan. Oleh karena gangguan tersebut, penyandang tunanetra menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan mereka yang penglihatannya berfungsi secara normal. Sehubungan dengan itu, anak tunanetra mempunyai kebutuhan khusus yang menuntut adanya pelayanan khusus sehingga potensi yang dimiliki oleh para tunanetra dapat berkembang secara optimal.
2. Tunarungu
Istilah tunarungu dikenakan bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Gangguan ini dapat terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga terjadi setelah kelahiran. Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah anak tuli. Namun, sebenarnya istilah anak tuli ini hanya merupakan salah satu klasifikasi dari gangguan pendengaran.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication disorder, merupakan gangguan yang cukup signifikan karena kemampuan berkomunikasi memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika kemampuan ini terganggu maka proses interaksi pun akan terganggu pula. Secara garis besar, gangguan komunikasi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan bicara (karena kerusakan organ bicara) dan gangguan bahasa (speech disorder dan language disorder). Gangguan bicara yang sering disebut sebagai tunawicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran yang terjadi sejak lahir atau kerusakan organ bicara, misalnya lidah yang terlampau pendek sehingga anak tidak dapat memproduksi bunyi secara sempurna.
4. Tunagrahita
Tunagrahita atau sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang berada di bawah normal. Tolok ukur yang sering dikenakan untuk ini adalah tingkat kecerdasan atau IQ. Anak yang secara signifikan mempunyai IQ di bawah normal dikelompokkan sebagai anak tunagrahita. Sebagaimana halnya anak tunarungu, tunagrahita juga dapat dikelompokkan menjadi tunagrahita ringan, sedang, dan berat. Meskipun yang menonjol dalam hal ini adalah kemampuan mental yang di bawah normal, namun kondisi ini berpengaruh pada kemampuan lainnya, seperti kemampuan untuk bersosialisasi dan menolong diri sendiri.
5. Tunadaksa
Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik. Oleh karena kecacatan ini, anak tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal. Anak yang kakinya tidak normal karena kena polio atau yang anggota tubuhnya diamputasi karena satu penyakit dapat dikelompokkan pada anak tunadaksa. Istilah ini juga mencakup gangguan fisik dan kesehatan yang dialami oleh anak sehingga fungsi yang harus dijalani sebagai anak normal, seperti koordinasi, mobilitas, komunikasi, belajar, dan penyesuaian pribadi, secara signifikan terganggu.
6. Tunalaras
Istilah tunalaras digunakan sebagai padanan dari istilah behavior disorder dalam bahasa Inggris. Kelompok tunalaras sering juga dikelompokkan dengan anak yang mengalami gangguan emosi (emotionally disturbance). Gangguan yang muncul pada anak-anak ini berupa gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri sendiri (misalnya mencabik-cabik pakaian atau memukul-mukul kepala), suka menyerang teman (agresif) atau bentuk penyimpangan perilaku yang lain. Termasuk juga dalam kelompok ini adalah anak-anak penderita autistik, yaitu anak-anak yang menunjukkan perilaku menyimpang yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
7. Anak Berkesulitan Belajar
Anak berkesulitan belajar merupakan anak-anak yang mendapat kesulitan belajar bukan karena kelainan yang dideritanya. Anak-anak ini pada umumnya mempunyai tingkat kecerdasan yang normal, namun tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar. Oleh karena itu, Anda pasti dapat memahami bahwa anak-anak ini tidak mudah diidentifikasi dan paling banyak terdapat di antara anak- anak yang bersekolah di sekolah biasa.
8. Tunaganda
Sesuai dengan makna istilah tunaganda, kelompok penyandang kelainan jenis ini adalah mereka yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan. Misalnya, penyandang tunanetra dan tunarungu sekaligus, penyandang tunadaksa disertai tunagrahita atau bahkan tunadaksa, tunarungu, dan tunagrahita sekaligus. Tentu dapat dibayangkan betapa besarnya kelainan yang disandang, yang tentu saja berdampak pada kompleksnya layanan pendidikan yang seyogianya disiapkan.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Desti Dwi Sulistyo Ningrum གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Desti Dwi Sulistyo Ningrum
Npm : 2113054009
Kelas : 5A
Izin menjawab pertanyaan Bu tentang

A. Pengertian ABK
Menurut Depdiknas (2004: 2), anak
berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, emosional) dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anakanak lain seusianya sehingga mereka
memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Dengan demikian, meskipun seorang anak mengalami kelainan atau penyimpangan tertentu, tetapi kelainan atau penyimpangan tersebut tidak signifikan sehingga tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus,
anak tersebut bukan termasuk anak dengan kebutuhan khusus.

B. Konsep Dasar ABK
(ABK) adalah anak yang karena kelainan yang dimilikinya memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal. anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

C. Jenis-jenis ABK
1. Tunanetra berarti kurang penglihatan.
2. Tunarungu dikenakan bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat.
3. Gangguan komunikasi terjadi karena gangguan bahasa, yang ditandai oleh munculnya kesulitan bagi anak dalam memahami dan menggunakan bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
4. Tunagrahita atau sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan mental yang berada di bawah normal.
5. Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik. Oleh karena kecacatan ini, anak tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal.
6. Tunalaras anak-anak ini mengalami gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri sendiri.
7. Anak berkesulitan belajar, tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar.
8. Tunaganda adalah mereka yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan. Misalnya, penyandang tunanetra dan tunarungu sekaligus, penyandang tunadaksa disertai tunagrahita atau bahkan tunadaksa, tunarungu, dan tunagrahita sekaligus.

Sekian terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bu
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

wina.septika.21 wina.septika.21 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:Wina Septika
Npm:2153054001
Kelas:5A
Izin berpendapat

A. Pengertian ABK
"ABK" adalah singkatan dari "Anak Berkebutuhan Khusus." Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam hal pendidikan atau perawatan karena kondisi fisik, kognitif, emosional, atau perkembangan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Anak-anak berkebutuhan khusus mungkin memiliki disabilitas fisik atau intelektual, gangguan perkembangan, atau masalah kesehatan mental yang memerlukan perhatian dan pendekatan yang berbeda dalam pendidikan dan perawatan mereka.
Penting untuk mendekati setiap anak berkebutuhan khusus secara individual, sesuai dengan kebutuhan dan potensinya, untuk membantu mereka mencapai perkembangan dan kesejahteraan yang optimal. Pendekatan ini dapat melibatkan dukungan khusus, terapi, atau modifikasi dalam lingkungan pendidikan mereka.
B.Konsep Dasar ABK
Konsep dasar dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus (ABK) melibatkan pemahaman, penerimaan, dan tindakan yang sesuai untuk mendukung perkembangan dan kesejahteraan mereka.
Berikut adalah beberapa konsep dasar yang penting dalam pendekatan terhadap ABK:
1.Inklusi: Konsep inklusi menggaris bawahi pentingnya menyertakan anak berkebutuhan khusus dalam lingkungan pendidikan dan sosial yang lebih luas. Hal ini menciptakan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berpartisipasi bersama dengan anak-anak lainnya tanpa diskriminasi.
2.Penerimaan dan Keterbukaan: Penting untuk menerima dan menghormati keunikan setiap ABK. Ini mencakup pemahaman bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang disesuaikan.
3.Dukungan Individual: ABK seringkali memerlukan dukungan individual dalam bentuk terapi fisik, terapi bicara, dukungan kognitif, atau dukungan emosional. Pemberian dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kunci.
4.Pengembangan Potensi: Fokus harus diberikan pada pengembangan potensi ABK. Mereka memiliki bakat dan kemampuan yang dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan intervensi yang sesuai.
5.Kolaborasi: Kolaborasi antara orangtua, guru, profesional kesehatan, dan penyedia layanan lainnya sangat penting. Komunikasi terbuka dan kerjasama dapat membantu dalam merancang program pendidikan dan perawatan yang efektif.
6.Akses ke Sumber Daya: Memastikan bahwa ABK memiliki akses yang sama ke sumber daya pendidikan, perawatan medis, dan dukungan lainnya adalah hak yang fundamental.
7.Perlindungan dan Keamanan: ABK harus dilindungi dari segala bentuk diskriminasi, pelecehan, atau penelantaran. Mereka memiliki hak yang sama untuk keamanan dan perlindungan.
8.Penilaian Terpadu: Penilaian terpadu dan holistik diperlukan untuk memahami kebutuhan ABK secara menyeluruh, sehingga program pendidikan dan perawatan dapat disesuaikan dengan baik.

Konsep dasar ini membantu membentuk pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada perkembangan anak dalam menghadapi ABK, dengan tujuan memberikan mereka kesempatan terbaik untuk mencapai potensi penuh mereka.

C. Jenis-jenis ABK
Ada beberapa jenis ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang dapat dikenali berdasarkan perbedaan kebutuhan dan kondisi mereka. Beberapa jenis ABK meliputi:
1.Autisme: Anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan sering menunjukkan minat atau perilaku yang terbatas.

2.ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Anak dengan ADHD cenderung memiliki perhatian yang kurang, hiperaktif, dan impulsif. Mereka kesulitan dalam menjaga fokus.
Gangguan Pembelajaran: Ini termasuk disleksia (kesulitan membaca), diskalkulia (kesulitan dalam matematika), dan gangguan perkembangan lainnya yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.

3.Gangguan Perilaku dan Emosional: Anak-anak dengan masalah perilaku dan emosional mungkin memiliki kemarahan yang sulit diatasi, agresi, atau masalah tingkah laku lainnya.

4.Gangguan Kesehatan Mental: Ini termasuk depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar yang dapat mempengaruhi anak-anak seperti halnya orang dewasa.

5.Gangguan Sensorik: Anak-anak dengan gangguan sensorik, seperti hiperaktivitas sensorik atau gangguan integrasi sensorik, mungkin memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap rangsangan sensorik.

6.Gangguan Perkembangan Global: Anak-anak dengan gangguan perkembangan global mengalami keterlambatan dalam perkembangan sejumlah keterampilan dasar, seperti berbicara atau berjalan.

7.Gangguan Spektrum Perhatian dan Motorik: Ini termasuk gangguan seperti sindrom Tourette yang mempengaruhi kendali gerakan dan perilaku.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan gejala serta kebutuhan mereka dapat bervariasi. Diagnosis dan perawatan yang tepat perlu disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing anak. Konsultasikan dengan profesional medis atau pendidikan yang berpengalaman untuk membantu anak dengan ABK.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

NI'MATUR ROHMAH ISNAINI གིས-
Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Nama : Ni'matur Rohmah Isnaini
Npm : 2113054001
Kelas : 5A

- Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan dan kelainan yang dialami anak. Berkaitan dengan istilah disability, maka anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan di salah satu atau beberapa kemampuan baik yang bersifat fisik seperti tunanetra dan tunarungu, maupun bersifat psikologis seperti autism dan ADHD.
Menurut Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia 2013, anak berkebutuhan khusus adalah: “Anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya”. Secara umum anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
- Anak berkebutuhan khusus
Adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
- Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

FRIZKA DIGA SHINTYA frizka.diga21 གིས-
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Nama: Frizka Diga Shintya
NPM: 2113054061
Kelas: 5A
Izin menjawab pertanyaan

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak. Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak.
Jenis-jenis ABK:
1) Tunalaras
2) Tunagrahita
3) Tunawicara
4) Tunadaksa
5) Tunanetra
6) Tunarungu
7) Tunaganda
8) ADHD/ADD
9) CIBI
10) Kesulitan Belajar
11) Lambat belajar
12) Autis
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

YULIANA .LARASATI21 གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Yuliana Larasati npm 2113054007
Izin berpendapat
1. Pengertian anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Anak-anak ini dalam perkembangannya mengalami hambatan, sehingga tidak sama dengan perkembangan anak sebayanya.

2. Konsep dasar anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki kekhususan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak normal lainya.Setiap anak memiliki keunikannya sendiri dan mungkin memerlukan pendekatan pendidikan dan perhatian yang berbeda. Konsep ini menekankan inklusi, kesetaraan, dan dukungan yang diberikan kepada anak-anak dengan berbagai jenis kebutuhan khusus, seperti autisme, gangguan perkembangan, gangguan pendengaran, atau kesulitan belajar.

Hal tersebut mencakup dukungan individual, dengan menggunakan metode pengajaran yang beragam, dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional lainnya guna menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik anak.

3. Jenis jenis anak berkebutuhan khusus
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus meliputi:

1. Anak dengan Gangguan Perkembangan: Ini mencakup anak-anak dengan gangguan autistik, gangguan perkembangan bahasa, dan gangguan perkembangan motorik.

2. Anak dengan Gangguan Kebutuhan Khusus dalam Belajar: Ini termasuk anak-anak dengan disleksia, dispraksia, dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

3. Anak dengan Gangguan Sensorik: Anak-anak dengan gangguan pendengaran (deafness), gangguan penglihatan (blindness), atau gangguan sensorik lainnya.

4. Anak dengan Gangguan Perilaku dan Emosional: Ini mencakup anak-anak dengan gangguan perilaku seperti oppositional defiant disorder (ODD) atau conduct disorder (CD).

5. Anak dengan Gangguan Medis Serius: Misalnya, anak-anak dengan kanker, diabetes, atau gangguan jantung yang memerlukan perhatian khusus dalam perawatan dan pendidikan.

6. Anak dengan Gangguan Pembelajaran Berat: Ini meliputi anak-anak dengan retardasi mental (intellectual disability) yang memerlukan dukungan intensif.

7. Anak dengan Gangguan Kesehatan Mental: Ini termasuk anak-anak dengan gangguan seperti depresi, kecemasan, atau bipolar disorder.

8. Anak dengan Keperluan Medis Jangka Panjang: Ini mencakup anak-anak yang menderita penyakit kronis atau cacat fisik yang memerlukan perawatan jangka panjang.

Anak dengan Gangguan Gizi atau Kesehatan Fisik: Misalnya, anak-anak dengan gangguan makan seperti anoreksia atau obesitas.

Anak dengan Kelebihan Berbakat: Anak-anak dengan bakat khusus dalam bidang seperti seni, musik, atau matematika, yang memerlukan pendekatan pendidikan yang berbeda.
Terimakasih
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

CHANTY.OKVIRASWASTI 2113054047 གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Chanty Okviraswasti
Npm : 2113054047

Izin menjawab yang saya ketahui tentang pengertian Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam berbagai dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tulis, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, dan gangguan emosional.
Anak berkebuthan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut
1. Kelainan mental terdiri dari :
• Mental tinggi
• Mental rendah
• Kesulitan belajar
2. Kelainan Fisik meliputi:
• Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
• Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
• Kelaianan Indera Pendengaran (Tunarungu)
• Kelainan Wicara
3. Kelainan Emosi meliputi:
• Gangguan Perilaku
• Gangguan Konsentrasi (ADD)
• Anak Hiperaktive (ADHD)
• Autis
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Three.Anggraini21 Three.Anggraini21 གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama : Three Anggraini Siska
Npm : 2113054033

izin menjawab ibu.
**Pengertian ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)**

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merujuk pada anak-anak yang memiliki kebutuhan pendidikan yang berbeda dari kebanyakan anak pada umumnya. ABK memiliki kondisi fisik, mental, emosional, atau sosial yang memerlukan pendekatan pendidikan khusus agar mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.

**Konsep Dasar ABK**

Konsep dasar ABK melibatkan pemahaman bahwa setiap anak adalah individu yang unik dan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep dasar ABK juga mencakup inklusivitas, yaitu mengintegrasikan anak-anak dengan kebutuhan khusus ke dalam pendidikan mainstream dan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi semua anak, termasuk ABK.

**Jenis-jenis ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)**

Ada beberapa jenis ABK yang umum dikenal, antara lain:

1. Tunanetra Tunanetra adalah anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan daya penglihatan sebagian atau kebutaan total.
2. Tunarungu Kategori anak dengan kebutuhan khusus ini mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian atau secara menyeluruh sehingga biasanya kemampuan berbahasa dan berbicaranya terhambat.
3. Tunagrahita Klasifikasi anak berkebutuhan khusus selanjutnya adalah tunagrahita. Dalam kondisi ini, anak memiliki fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku.
4. Tunadaksa Tunadaksa merupakan klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan gerak akibat kelumpuhan, kelainan bentuk dan fungsi tubuh, atau kelainan anggota gerak.
5. Tunalaras Contoh anak berkebutuhan khusus berikutnya adalah tunalaras. Anak memiliki kelainan atau masalah dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, bahkan melakukan perilaku menyimpang.
6. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) ADHD termasuk dalam macam-macam anak berkebutuhan khusus. Anak dengan ADHD mengalami gangguan pengendalian diri, sulit fokus atau memperhatikan, berperilaku hiperaktif dan impulsif.
7. Autisme Autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan perilaku dan interaksi sosial. Gangguan ini bisa membuat anak seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
8. Gangguan ganda Gangguan ganda termasuk ke dalam jenis-jenis anak berkebutuhan khusus. Dalam kondisi ini, anak memiliki dua atau lebih gangguan yang mempengaruhi perkembangannya.
9. Lamban belajar Anak yang lamban belajar memiliki potensi intelektual sedikit di bawah rata-rata, tetapi belum termasuk gangguan mental. Karakteristik anak berkebutuhan khusus ini membutuhkan waktu yang lama dan berulang-ulang untuk bisa menyelesaikan tugas akademik maupun non akademik.
10. Kesulitan belajar khusus Anak mengalami hambatan atau penyimpangan pada proses psikologis dasar, seperti berpikir, membaca, menulis, mengeja, dan berhitung.
11. Gangguan kemampuan komunikasi Klasifikasi anak berkebutuhan khusus selanjutnya adalah gangguan kemampuan komunikasi. Anak mengalami hambatan pada perkembangan bahasa, suara, irama, dan kelancaran berkomunikasi.
12. Gifted Anak berkebutuhan khusus ini memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa, seperti musik, seni, atau olahraga yang luar biasa.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

NADYA ILA SUFA གིས-
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
nama : Nadya Ila Sufa
npm : 2113054013
kelas : 5A

izin menjawab
pengertian ABK adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi.

jenis-jenis abk :
- tunagrahita
- tunarungu
- tunanetra
- tunalaras
- tunadaksa
- tunawicara
- kesulitan belajar
- anak berbakat
- autis
- hiperaktif
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Dias Meitasari གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Nama : Dias Meitasari
Kelas : 5A

KONSEP DASAR ABK (Pengertian, jenis, faktor)
a. Anak dengan Kebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak
pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidaksesuaian perkembangan mental, emosi atau fisik dengan usia
kronologisnya. Anak dengan kebutuhan khusus memiliki hambatan dalam perkembangan, pembelajaran dan berpartipasi,
sehingga memerlukan dukungan secara khusus dari berbagai pihak di luar diri anak untuk mengurangi hambatan-hambatan
yang ada, agar anak-anak dapat berpartisipasi dan beradaptasi dalam pembelajaran bersama teman sebayanya.

B. Jenis-jenis Abk menurut undang-undang
PASAL 32 (1) SISDIKNAS
- Penyandang Disabilitas
(Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Daksa, Cerebral Palsy, Tuna Ganda).
- Anak Kesulitan Belajar
(Hyperaktif, ADD/ADHD, Autis, Down Syndrome, Tuna Grahita, Dyslexia, Dysgraphia, Dysphasia, Dyscalculia, Dyspraxia, Asperger Syndrome).
- Anak Bakat Istimewa
(Seni, Olahraga & Tangkas/Trampil).
- Anak Cerdas Istimewa
(Anak dengan IQ 130< & Indigo).

PASAL 32 (2) SISDIKNAS
- Anak Korban Sosial-Ekonomi
(Pekerja Anak, Anak Pemulung, Napi Anak, Pengasong Anak, Anak Pelacur, Pelacur Anak, Anak Korban Asusila, Anak Korban Trafficking, Anak Jalanan, Anak Korban Narkoba dan HIV/AIDS, Anak Korban Perceraian, Yatim-Piatu, Anak Putus Sekolah, Anak Miskin).
- Anak Korban Bencana
(Korban Bencana Alam, Korban Konflik, Korban Peperangan, Anak Pengungsi).
- Kendala Geografis
(Anak TKI, 3T seperti di daerah tertinggal, di pulau terdepan, di terpencil / pedalaman).

C. Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
1. Sebelum kelahiran : Infeksi Kehamilan, Gangguan Genetika ( Kelainan Kromosom ), Transformasi, Usia Ibu Hamil (high risk group), Keracunan Saat Hamil, Lahir Prematur
2. Selama proses kelahiran : Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan oksigen, Kelahiran dengan alat bantu (Vacum), Kehamilan terlalu lama: > 40 minggu
3. Setelah kelahiran : Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus, Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi), Kecelakaan, Keracunan
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

DANDI.SEPTO21 DANDI.SEPTO21 གིས-
assalamualaikum wr wb.

nama. : dandi septo nugroho
npm. : 2113054046



Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Anak berkebutuhan khusus adalah istilah yang mengacu pada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam proses pembelajaran mereka. Kebutuhan ini bisa beragam, termasuk kebutuhan fisik, intelektual, emosional, atau sosial yang memerlukan perhatian ekstra atau pendekatan pembelajaran yang berbeda.

Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus:
Inklusi: Konsep inklusi mengacu pada upaya untuk memasukkan anak berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan pendidikan yang biasa atau umum. Tujuannya adalah memastikan bahwa anak-anak ini memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang bersama teman sebaya mereka.
Pendekatan Individualisasi: Setiap ABK memiliki kebutuhan yang unik. Pendekatan individualisasi penting dalam pendidikan ABK, di mana program pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak.
Kolaborasi: Kolaborasi antara guru, ahli terapis, orangtua, dan profesional kesehatan seringkali sangat penting dalam mendukung ABK. Tim ini bekerja sama untuk merencanakan dan melaksanakan pendekatan terbaik bagi anak.

Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus Disabilitas Fisik: Anak-anak dengan gangguan fisik seperti cacat tubuh atau gangguan mobilitas.
Disabilitas Intelektual: Anak-anak dengan keterbatasan dalam kecerdasan atau kemampuan kognitif.Gangguan Spektrum Autisme (ASD): Anak-anak dengan ASD mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan sering memiliki minat yang terbatas.
Gangguan Perilaku dan Emosional: Anak-anak dengan masalah perilaku atau gangguan emosional yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dan belajar.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Azizah Zuhdiyyah21 གིས-
Nama : Azizah Zuhdiyyah
NPM : 21113054057

1. Pengertian ABK
Anak berkebutuhan khusus adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam perkembangan, pendidikan, atau perawatan yang dibutuhkan anak tersebut.

2. Konsep Dasar ABK
anak berkebutuhan khusus memiliki beragam jenis kebutuhan, termasuk kebutuhan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. pendekatan terhadap ABK harus dilakukan dengan penuh empati, pengertian, dan mengutamakan kepentingan terbaik anak. Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada kebutuhan individu, anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan potensi mereka dan menjadi anggota yang produktif dalam masyarakat.

3, Jenis-jenis ABK
1. Anak dengan Gangguan Pembelajaran: Ini mencakup anak-anak yang memiliki kesulitan dalam memahami, mengingat, atau menggunakan informasi secara efektif. Contoh gangguan pembelajaran meliputi disleksia (kesulitan membaca), disgrafia (kesulitan menulis), dan diskalkulia (kesulitan dalam matematika).
2. Anak dengan Gangguan Perkembangan: Ini mencakup anak-anak dengan gangguan seperti autisme, gangguan perkembangan bahasa, dan gangguan koordinasi motorik. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, atau mengendalikan gerakan tubuh.
3. Anak dengan Gangguan Perilaku atau Emosional: Ini mencakup anak-anak yang memiliki masalah perilaku atau kesehatan mental, seperti gangguan perilaku hiperaktif dan gangguan mood. Mereka mungkin memerlukan dukungan khusus untuk mengelola emosi mereka atau berperilaku secara sosial yang sesuai.
4. Anak dengan Kebutuhan Kesehatan Khusus: Anak-anak dengan masalah kesehatan kronis atau gangguan medis serius, seperti cerebral palsy, epilepsi, atau diabetes, dianggap sebagai anak berkebutuhan khusus karena mereka memerlukan perawatan medis dan dukungan khusus.
5. Anak dengan Gangguan Sensorik: Anak-anak dengan gangguan pendengaran (tuli), gangguan penglihatan (buta atau memiliki penglihatan terbatas), atau gangguan sensorik lainnya memerlukan dukungan dalam mengakses informasi dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.
6. Anak dengan Kebutuhan Sosial atau Emosional Khusus: Ini mencakup anak-anak yang mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki kecemasan sosial, atau mengalami kesulitan dalam memahami aturan sosial.
7. Anak dengan Gangguan Fisik: Anak-anak dengan kecacatan fisik, seperti kelumpuhan cerebral, spina bifida, atau amputasi, memerlukan dukungan dalam mobilitas dan aksesibilitas untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.
8. Anak dengan Kebutuhan Akademik Khusus: Anak-anak dengan kebutuhan akademik khusus dapat memiliki bakat atau kecemerlangan di bidang tertentu, dan mereka mungkin memerlukan pendekatan pendidikan yang disesuaikan untuk mengembangkan potensi mereka.
9. Anak dengan Kebutuhan Bahasa Khusus: Anak-anak yang memiliki bahasa ibu yang berbeda atau kesulitan dalam berbicara atau memahami bahasa mungkin memerlukan dukungan khusus dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi.
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

NABILA.APRILIZA NABILA.APRILIZA གིས-
Assalamualaikum wr.wb,
Nama : Nabila Apriliza
Npm : 2113054003
Kelas : 5 A
Izin berpendapat bu,
Pengertian ABK yang saya ketahui adalah anak yang memiliki kekhususan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak normal lainya. Anak yang berkebutuhan khusus memiliki kekhususan fisik, mental, intelektual, sosial ataupun emosional. Sehingga setiap kekhususan tersebut membutuhkan penangan yang berbeda dengan anak normal lainya.
Konsep ABK ada 2 jenis yaitu:
1. Jenis temporer adalah anak yang mengalami hambatan sementara/ tidak tetap seperti trauma akibat bencana alam atau kerusuhan, anak yang mengalami kesulitan konsentrasi karena sering diperlakukan dengan kasar, atau anak yang tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar.
2. Jenis permanen adalah anak yang akibat dari perkembangan yang secara permanen. memerlukan perhatian dan pelayanan khusus. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah anak yang mengalami hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan kecerdasan, hambatan fisik, emosional, social dan atau dikarenakan kecelakaan sejak di dalam kandungan maupun setelah lahir sehingga mengalami kecacatan.
Jenis-jenis ABK
- Tunanetra
- Tunarungu
- Tunalaras
- Tunagrahita
- Tunadaksa

Terima kasih, Wassalamualaikum wr. wb
In reply to Ari Sofia

Re: TOPIK DISKUSI

Dzita Dwi Astuti གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dzita Dwi Astuti
NPM : 2113054029
Izin menjawab mengenai definisi ABK, Konsep dasar ABK dan jenis-jenisnya
1. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
2. Konsep dasar anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya.
3. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kelainan mental
-Kelainan mental tinggi
-Kelainan mental rendah
-Berkesulitan belajar spesifik
b. Kelainan Fisik
-Kelainan tubuh (Tunadaksa)
-Kelainan penglihatan (Tunanetra)
-Kelainan Pendengaran (Tunarungu)
-Kelainan wicara
c. Kelainan Sosial Emosional
-Gangguan prilaku
-Gangguan konsentrasi ADD
-Anak hiperaktive ADHD