Silahkan disimak dan dipahami dengan baik video berikut lalu analisis lah menggunakan kalimat anda minimal 2 paragraf.
Analisis Video Pembelajaran
Nama: Iqbal Arifky
NPM: 2315031080
Pengertian Filsafat Pancasila:
Filsafat Pancasila adalah suatu pandangan hidup yang mencakup nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila menjadi landasan ideologis dan moral bagi negara Indonesia.
Aliran-Aliran Filsafat:
Berbagai aliran filsafat memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda-beda terhadap hakikat eksistensi, pengetahuan, dan nilai-nilai hidup. Di antara aliran filsafat yang terkenal adalah:
1. Filsafat Idealisme: Menekankan bahwa realitas yang sejati adalah ide atau pemikiran.
2. Filsafat Realisme: Memandang bahwa realitas adalah sesuatu yang independen dari pemikiran manusia.
3. Filsafat Pragmatisme: Menekankan pentingnya akibat atau hasil dari suatu tindakan dalam menilai kebenaran atau nilai suatu konsep.
4. Filsafat Eksistensialisme: Menitikberatkan pada kebebasan individu, tanggung jawab pribadi, dan makna kehidupan.
5. Filsafat Positivisme: Mendasarkan pengetahuan pada pengamatan empiris dan fakta yang dapat diukur.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat karena ia mencakup pandangan hidup yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip etika, metafisika, epistemologi, dan logika yang membentuk dasar pandangan dunia dan tata nilai bagi masyarakat Indonesia.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
1. Pemahaman Kritis: Mempelajari filsafat melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis, membantu individu dalam memahami aspek-aspek kehidupan secara mendalam.
2. Penyelidikan Nilai-Nilai Hidup: Filsafat membantu seseorang menyelidiki nilai-nilai hidupnya, merenungkan makna eksistensi, dan memahami tujuan hidup secara lebih jelas.
3. Pengembangan Keterampilan Argumen: Mempelajari filsafat melibatkan kemampuan untuk menyusun dan menyajikan argumen dengan baik, membantu dalam berkomunikasi dan berdebat secara efektif.
4. Pemahaman Kritis terhadap Ideologi: Filsafat membantu individu memahami kritis berbagai ideologi dan pandangan dunia yang dapat memengaruhi kehidupan bermasyarakat.
5. Landasan Moral dan Etika: Filsafat menyediakan landasan moral dan etika, membantu individu dan masyarakat dalam mengembangkan norma-norma yang baik.
6. Pemahaman Terhadap Kebudayaan: Mempelajari filsafat membantu seseorang memahami akar dan perkembangan budaya, serta peran filosofi dalam membentuk identitas suatu masyarakat.
7. Pemahaman Terhadap Hubungan Sosial: Filsafat membantu memahami dinamika hubungan sosial dan hakikat keadilan, memberikan dasar untuk kontribusi positif dalam masyarakat.
Perlu diingat bahwa pembelajaran filsafat bukan hanya tentang memahami konsep-konsep abstrak, tetapi juga tentang penerapan dan relevansi nilai-nilai filosofis dalam kehidupan sehari-hari.
NPM: 2315031080
Pengertian Filsafat Pancasila:
Filsafat Pancasila adalah suatu pandangan hidup yang mencakup nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila menjadi landasan ideologis dan moral bagi negara Indonesia.
Aliran-Aliran Filsafat:
Berbagai aliran filsafat memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda-beda terhadap hakikat eksistensi, pengetahuan, dan nilai-nilai hidup. Di antara aliran filsafat yang terkenal adalah:
1. Filsafat Idealisme: Menekankan bahwa realitas yang sejati adalah ide atau pemikiran.
2. Filsafat Realisme: Memandang bahwa realitas adalah sesuatu yang independen dari pemikiran manusia.
3. Filsafat Pragmatisme: Menekankan pentingnya akibat atau hasil dari suatu tindakan dalam menilai kebenaran atau nilai suatu konsep.
4. Filsafat Eksistensialisme: Menitikberatkan pada kebebasan individu, tanggung jawab pribadi, dan makna kehidupan.
5. Filsafat Positivisme: Mendasarkan pengetahuan pada pengamatan empiris dan fakta yang dapat diukur.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat karena ia mencakup pandangan hidup yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip etika, metafisika, epistemologi, dan logika yang membentuk dasar pandangan dunia dan tata nilai bagi masyarakat Indonesia.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
1. Pemahaman Kritis: Mempelajari filsafat melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis, membantu individu dalam memahami aspek-aspek kehidupan secara mendalam.
2. Penyelidikan Nilai-Nilai Hidup: Filsafat membantu seseorang menyelidiki nilai-nilai hidupnya, merenungkan makna eksistensi, dan memahami tujuan hidup secara lebih jelas.
3. Pengembangan Keterampilan Argumen: Mempelajari filsafat melibatkan kemampuan untuk menyusun dan menyajikan argumen dengan baik, membantu dalam berkomunikasi dan berdebat secara efektif.
4. Pemahaman Kritis terhadap Ideologi: Filsafat membantu individu memahami kritis berbagai ideologi dan pandangan dunia yang dapat memengaruhi kehidupan bermasyarakat.
5. Landasan Moral dan Etika: Filsafat menyediakan landasan moral dan etika, membantu individu dan masyarakat dalam mengembangkan norma-norma yang baik.
6. Pemahaman Terhadap Kebudayaan: Mempelajari filsafat membantu seseorang memahami akar dan perkembangan budaya, serta peran filosofi dalam membentuk identitas suatu masyarakat.
7. Pemahaman Terhadap Hubungan Sosial: Filsafat membantu memahami dinamika hubungan sosial dan hakikat keadilan, memberikan dasar untuk kontribusi positif dalam masyarakat.
Perlu diingat bahwa pembelajaran filsafat bukan hanya tentang memahami konsep-konsep abstrak, tetapi juga tentang penerapan dan relevansi nilai-nilai filosofis dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Akbar Al'fahrezi
NPM : 2315031023
Filsafat berasal dari bahasa yunani "philosophia" terdiri dari kata phile artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. cinta artinya hasrat yang besar dan kebijaksanaan artinya kebenaran yang sesungguhnya. Aliran aliran filsafat yaitu berfilsafat rationalisme atau mengaggungkan akal, berfilsafat materialisme atau mengaggungkan materi, berfilsafat individualisme atau mengaggungkan individualitas dan berfilsafat hedonisme atau mengaggungkan kesenangan. mempelajari filsafat dapa memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, melatih berpikir rasional dan komprehensif, menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup serta menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok - pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan kerangka konseptual yang mencakup nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip yang menjadi pijakan filosofis bagi bangsa Indonesia. Terdiri dari lima sila, Pancasila mencerminkan pemikiran filsafat yang menggambarkan pandangan hidup, kepercayaan, dan ideologi yang menjadi dasar negara.
NPM : 2315031023
Filsafat berasal dari bahasa yunani "philosophia" terdiri dari kata phile artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan. cinta artinya hasrat yang besar dan kebijaksanaan artinya kebenaran yang sesungguhnya. Aliran aliran filsafat yaitu berfilsafat rationalisme atau mengaggungkan akal, berfilsafat materialisme atau mengaggungkan materi, berfilsafat individualisme atau mengaggungkan individualitas dan berfilsafat hedonisme atau mengaggungkan kesenangan. mempelajari filsafat dapa memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, melatih berpikir rasional dan komprehensif, menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup serta menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok - pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan kerangka konseptual yang mencakup nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip yang menjadi pijakan filosofis bagi bangsa Indonesia. Terdiri dari lima sila, Pancasila mencerminkan pemikiran filsafat yang menggambarkan pandangan hidup, kepercayaan, dan ideologi yang menjadi dasar negara.
Nama : Lazuardi Putra Perkasa
Npm:2315031128
Kelas : TE D
1.Pengertian Filsafat
Filsafat menurut arti katanya ,berasal dari bahasa yunani "philosophia" terdiri dari kata phile artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan.
-cinta artinya hasrat yang besar/sungguh-sungguh.
-Sophia artinya kebenaran sejati /kebenaran yang sesungguhnya.
2.Aliran aliran filsafat: -filsafat rationalisme:mengagungkan akal,
-filsafat materialisme: mengagungkan materi -filsafat individualisme :mengagungkan individualitas
-filsafat hedonisme : mengagungkan kesenangan.
3.Manfaat mempelajari filsafat:
-memperoleh kebenaran yang hakiki
-melatih kemampuan berfikir logis
-melatih berpikir dan bertindak bijaksana
- melatih berpikir rasional dan komprehensif
- menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup serta menghasilkan tindakan yang bijaksana.
4.Pengertian Filsafat pancasila
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok - pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
5.Pancasila sebagai sistem filsafat
"sistem" memiliki ciri-ciri yaitu suatu kesatuan yang memiliki bagian dengan fungsi sendiri yang saling berhubungan dan bertergantungan .
Wawasan Filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologis
Npm:2315031128
Kelas : TE D
1.Pengertian Filsafat
Filsafat menurut arti katanya ,berasal dari bahasa yunani "philosophia" terdiri dari kata phile artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan.
-cinta artinya hasrat yang besar/sungguh-sungguh.
-Sophia artinya kebenaran sejati /kebenaran yang sesungguhnya.
2.Aliran aliran filsafat: -filsafat rationalisme:mengagungkan akal,
-filsafat materialisme: mengagungkan materi -filsafat individualisme :mengagungkan individualitas
-filsafat hedonisme : mengagungkan kesenangan.
3.Manfaat mempelajari filsafat:
-memperoleh kebenaran yang hakiki
-melatih kemampuan berfikir logis
-melatih berpikir dan bertindak bijaksana
- melatih berpikir rasional dan komprehensif
- menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup serta menghasilkan tindakan yang bijaksana.
4.Pengertian Filsafat pancasila
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok - pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
5.Pancasila sebagai sistem filsafat
"sistem" memiliki ciri-ciri yaitu suatu kesatuan yang memiliki bagian dengan fungsi sendiri yang saling berhubungan dan bertergantungan .
Wawasan Filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologis
Nama : Dafa Habiburohman
NPM : 2315031016
NPM : 2315031016
Video tersebut memberikan gambaran umum tentang filsafat, asal-usulnya, jenis-jenis aliran filsafat, manfaat mempelajari filsafat, serta pengertian dan aplikasi khususnya dalam konteks Filsafat Pancasila dan sistem filsafat. Filsafat, yang berasal dari kata Yunani "Philosophia," berarti cinta (Phile) terhadap kebijaksanaan (Sophia), menggambarkan filsafat sebagai usaha untuk mencintai dan mengejar kebijaksanaan, yang diartikan sebagai pencarian kebenaran sejati. Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme, menunjukkan bagaimana filsafat bisa berpusat pada aspek-aspek berbeda dari eksistensi manusia, seperti akal, materi, individualitas, atau kesenangan. Manfaat mempelajari filsafat ditekankan dalam hal memperoleh kebenaran, mengasah kemampuan berpikir logis, bijaksana, rasional, dan komprehensif, serta mencapai keseimbangan dalam tindakan.
Dalam konteks Indonesia, Filsafat Pancasila ditinjau sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya. Ini mengimplikasikan pentingnya memahami Pancasila tidak hanya sebagai ideologi atau serangkaian prinsip, tetapi sebagai sistem filsafat yang komprehensif, yang melibatkan interaksi dinamis antar unsur-unsur atau nilai-nilainya untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya Indonesia yang kompleks. Wawasan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis menunjukkan kekayaan dan kedalaman dalam penyelidikan filsafat. Aspek ontologis berkaitan dengan penyelidikan tentang esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, dan aksiologis tentang nilai dan etika. Kombinasi aspek-aspek ini dalam filsafat memberikan kerangka untuk memahami dan menilai berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks khusus Pancasila sebagai fondasi filosofis bagi Indonesia.
Dalam konteks Indonesia, Filsafat Pancasila ditinjau sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya. Ini mengimplikasikan pentingnya memahami Pancasila tidak hanya sebagai ideologi atau serangkaian prinsip, tetapi sebagai sistem filsafat yang komprehensif, yang melibatkan interaksi dinamis antar unsur-unsur atau nilai-nilainya untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya Indonesia yang kompleks. Wawasan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis menunjukkan kekayaan dan kedalaman dalam penyelidikan filsafat. Aspek ontologis berkaitan dengan penyelidikan tentang esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, dan aksiologis tentang nilai dan etika. Kombinasi aspek-aspek ini dalam filsafat memberikan kerangka untuk memahami dan menilai berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks khusus Pancasila sebagai fondasi filosofis bagi Indonesia.
Nama : Ari Saputra
NPM : 2315031064
Kelas : TE D
Video tersebut memberikan gambaran umum mengenai filsafat, termasuk asal-usulnya, variasi aliran filsafat, manfaat memahami filsafat, serta pengertian dan aplikasinya, terutama dalam konteks Filsafat Pancasila dan sistem filsafat secara umum. Filsafat, yang berasal dari kata Yunani "Philosophia," artinya cinta (Phile) terhadap kebijaksanaan (Sophia). Ini mencerminkan upaya untuk mencintai dan mengejar kebijaksanaan, diartikan sebagai penelusuran kebenaran sejati.
Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme menunjukkan bagaimana filsafat dapat berfokus pada aspek-aspek berbeda dari kehidupan manusia, seperti akal, materi, individualitas, atau kenikmatan. Pentingnya mempelajari filsafat disoroti dalam hal mendapatkan kebenaran, mengasah kemampuan berpikir logis, bijaksana, rasional, dan komprehensif, serta mencapai keseimbangan dalam tindakan.
Dalam konteks Indonesia, Filsafat Pancasila dianggap sebagai tinjauan kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami Pancasila bukan hanya sebagai ideologi atau serangkaian prinsip, tetapi sebagai sistem filsafat yang menyeluruh. Ini melibatkan interaksi dinamis antara unsur-unsur atau nilai-nilainya untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya Indonesia yang kompleks.
Wawasan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis menunjukkan kekayaan dan kedalaman dalam penyelidikan filsafat. Aspek ontologis berkaitan dengan penyelidikan tentang esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, dan aksiologis tentang nilai dan etika. Kombinasi aspek-aspek ini dalam filsafat memberikan kerangka untuk memahami dan menilai berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks khusus Pancasila sebagai dasar filosofis bagi Indonesia.
Dalam pembahasan ini, kita juga dapat mengeksplorasi kontribusi beberapa tokoh filsafat terkenal, baik dari tradisi Barat maupun Timur, terhadap perkembangan pemikiran filsafat. Misalnya, konsep-konsep dari filsuf-filsuf seperti Plato, Aristoteles, Confucius, atau Immanuel Kant dapat memberikan landasan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aliran filsafat dan aspek-aspek filosofis yang mencakup Pancasila. Selain itu, perbandingan antara pemikiran filsafat Barat dan Timur dapat memberikan wawasan tambahan tentang keragaman filsafat global dan relevansinya dalam konteks lokal. Hal ini dapat membantu mengevaluasi bagaimana prinsip-prinsip filosofis dapat diaplikasikan dan disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan politik yang unik di Indonesia.
NPM : 2315031064
Kelas : TE D
Video tersebut memberikan gambaran umum mengenai filsafat, termasuk asal-usulnya, variasi aliran filsafat, manfaat memahami filsafat, serta pengertian dan aplikasinya, terutama dalam konteks Filsafat Pancasila dan sistem filsafat secara umum. Filsafat, yang berasal dari kata Yunani "Philosophia," artinya cinta (Phile) terhadap kebijaksanaan (Sophia). Ini mencerminkan upaya untuk mencintai dan mengejar kebijaksanaan, diartikan sebagai penelusuran kebenaran sejati.
Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme menunjukkan bagaimana filsafat dapat berfokus pada aspek-aspek berbeda dari kehidupan manusia, seperti akal, materi, individualitas, atau kenikmatan. Pentingnya mempelajari filsafat disoroti dalam hal mendapatkan kebenaran, mengasah kemampuan berpikir logis, bijaksana, rasional, dan komprehensif, serta mencapai keseimbangan dalam tindakan.
Dalam konteks Indonesia, Filsafat Pancasila dianggap sebagai tinjauan kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami Pancasila bukan hanya sebagai ideologi atau serangkaian prinsip, tetapi sebagai sistem filsafat yang menyeluruh. Ini melibatkan interaksi dinamis antara unsur-unsur atau nilai-nilainya untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya Indonesia yang kompleks.
Wawasan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis menunjukkan kekayaan dan kedalaman dalam penyelidikan filsafat. Aspek ontologis berkaitan dengan penyelidikan tentang esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, dan aksiologis tentang nilai dan etika. Kombinasi aspek-aspek ini dalam filsafat memberikan kerangka untuk memahami dan menilai berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks khusus Pancasila sebagai dasar filosofis bagi Indonesia.
Dalam pembahasan ini, kita juga dapat mengeksplorasi kontribusi beberapa tokoh filsafat terkenal, baik dari tradisi Barat maupun Timur, terhadap perkembangan pemikiran filsafat. Misalnya, konsep-konsep dari filsuf-filsuf seperti Plato, Aristoteles, Confucius, atau Immanuel Kant dapat memberikan landasan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aliran filsafat dan aspek-aspek filosofis yang mencakup Pancasila. Selain itu, perbandingan antara pemikiran filsafat Barat dan Timur dapat memberikan wawasan tambahan tentang keragaman filsafat global dan relevansinya dalam konteks lokal. Hal ini dapat membantu mengevaluasi bagaimana prinsip-prinsip filosofis dapat diaplikasikan dan disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan politik yang unik di Indonesia.
Nama : Muhammad Fairuz Saleh
NPM : 2355031008
Kelas : TE D
Video tersebut mengulas tentang gagasan umum seputar filsafat, meliputi sejarah, aliran-aliran, manfaat mempelajarinya, serta penerapan khususnya dalam konteks Filsafat Pancasila dan sistem filsafat. Filsafat, berasal dari "Philosophia" dalam bahasa Yunani, mengartikan pencarian kebenaran sejati melalui cinta terhadap kebijaksanaan. Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mengilustrasikan fokus filsafat pada aspek-aspek berbeda dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan filsafat terfokus pada pengembangan kemampuan berpikir logis, bijaksana, rasional, dan mencapai keseimbangan tindakan.
Filsafat Pancasila di Indonesia diperlakukan sebagai analisis kritis terhadap dasar negara dan realitas budaya. Hal ini menegaskan pentingnya memahami Pancasila sebagai sistem filsafat yang melibatkan interaksi antar nilai-nilai untuk tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya yang kompleks. Pendekatan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis mengungkapkan kedalaman penyelidikan. Ontologis mempertanyakan esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, serta aksiologis yang berkaitan dengan nilai dan etika. Gabungan aspek-aspek ini memberikan kerangka untuk menilai kehidupan manusia, termasuk peran Pancasila sebagai dasar filosofis di Indonesia.
NPM : 2355031008
Kelas : TE D
Video tersebut mengulas tentang gagasan umum seputar filsafat, meliputi sejarah, aliran-aliran, manfaat mempelajarinya, serta penerapan khususnya dalam konteks Filsafat Pancasila dan sistem filsafat. Filsafat, berasal dari "Philosophia" dalam bahasa Yunani, mengartikan pencarian kebenaran sejati melalui cinta terhadap kebijaksanaan. Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mengilustrasikan fokus filsafat pada aspek-aspek berbeda dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan filsafat terfokus pada pengembangan kemampuan berpikir logis, bijaksana, rasional, dan mencapai keseimbangan tindakan.
Filsafat Pancasila di Indonesia diperlakukan sebagai analisis kritis terhadap dasar negara dan realitas budaya. Hal ini menegaskan pentingnya memahami Pancasila sebagai sistem filsafat yang melibatkan interaksi antar nilai-nilai untuk tujuan tertentu dalam konteks sosial-budaya yang kompleks. Pendekatan filsafat yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis mengungkapkan kedalaman penyelidikan. Ontologis mempertanyakan esensi dan keberadaan, epistemologis tentang asal-usul dan validitas pengetahuan, serta aksiologis yang berkaitan dengan nilai dan etika. Gabungan aspek-aspek ini memberikan kerangka untuk menilai kehidupan manusia, termasuk peran Pancasila sebagai dasar filosofis di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Analisis Video Pembelajaran
Nama : Rizky Amar Makruf
NPM : 2315031119
Filsafat berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu "philos" yang berarti cinta atau kasih, dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan atau pencarian pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan, realitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi.
aliran aliran filsafat
Berfilsafat Rasionalisme:
Menggunakan pemikiran logis dan deduksi rasional sebagai pendekatan utama untuk memahami dunia dan mencari pengetahuan.
Berfilsafat Materialisme:
Melihat dunia dan fenomena melalui lensa substansi atau materi, menganggap materi sebagai elemen paling mendasar dalam eksistensi.
Berfilsafat Individualisme:
Menekankan pada hak, kebebasan, dan potensi individu dalam mengambil keputusan dan mencapai tujuan pribadi, dengan memperhatikan kepentingan individu di atas kelompok.
Berfilsafat Hedonisme:
Memandang kebahagiaan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidup, dengan penekanan pada pencarian kesenangan dan menghindari penderitaan.
Jadi, seseorang yang berfilsafat rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mungkin cenderung menggunakan pemikiran logis dan deduktif untuk memahami dunia, melihat materi sebagai elemen mendasar, menekankan hak dan kebebasan individu, serta menganggap pencarian kebahagiaan dan kenikmatan sebagai hal yang utama dalam hidup.
Berikut adalah beberapa manfaat dari berfilsafat:
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis:
Berfilsafat melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan penyelidikan terhadap ide dan konsep. Ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk merinci argumen, mengidentifikasi asumsi, dan mengenali implikasi dari suatu pandangan.
Kemampuan Analisis yang Lebih Mendalam:
Filsafat melatih kemampuan untuk menyelidiki masalah atau pertanyaan hingga ke akar penyebabnya, menciptakan fondasi untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Pemahaman Konsep Abstrak:
Filsafat membantu seseorang untuk memahami dan merumuskan konsep-konsep abstrak, yang dapat meningkatkan kapasitas untuk merenungkan makna kehidupan, keadilan, kebenaran, dan nilai-nilai moral.
Peningkatan Kemampuan Berargumen:
Melalui diskusi dan debat filosofis, seseorang dapat memperoleh keterampilan berargumen yang lebih baik, memahami pendekatan kontra-argumen, dan mengkomunikasikan gagasan secara jelas.
Pemahaman Mendalam tentang Nilai dan Etika:
Filsafat membuka pintu untuk eksplorasi nilai-nilai, etika, dan moralitas. Ini membantu seseorang merumuskan pandangan etis dan moralnya sendiri.
Pengembangan Toleransi dan Empati:
Diskusi filosofis memungkinkan pertukaran ide dan pandangan dari berbagai latar belakang. Ini dapat membantu membangun toleransi, pemahaman, dan empati terhadap pandangan yang berbeda.
Pertimbangan Aspek Metodologis:
Melibatkan diri dalam filsafat membantu seseorang mempertimbangkan metode dan pendekatan yang digunakan dalam ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu lainnya.
Pertimbangan Mengenai Eksistensi dan Tujuan Hidup:
Berfilsafat memungkinkan orang untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan esensial tentang eksistensi, tujuan hidup, dan makna kehidupan.
Wawasan filsafat dapat melibatkan berbagai bidang dan aspek penyelidikan, memberikan kontribusi dalam pemahaman dasar-dasar ontologis, epistemologis, dan etis dari berbagai bidang ilmu. Berikut adalah beberapa contoh bidang dan aspek penyidikan yang dapat dijelajahi dengan pendekatan filsafat:
Ontologi:
Mempertanyakan hakikat eksistensi dan kenyataan dari suatu objek atau konsep dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, metafisika, dan ontologi ilmu.
Epistemologi:
Meneliti sumber, batasan, dan validitas pengetahuan. Filsafat dapat membantu dalam pemahaman dasar-dasar pengetahuan, struktur argumen, dan metodologi penelitian.
Etika Penelitian:
Membahas pertanyaan etika dalam konteks penelitian, termasuk hak dan kewajiban peneliti, penggunaan data, dan dampak sosial dari penelitian.
Filsafat Sains:
Mengeksplorasi dasar-dasar teoritis dan metodologis ilmu pengetahuan, mencakup pertanyaan tentang realisme ilmiah, struktur teori, dan hubungan antara ilmu pengetahuan dan realitas.
Filsafat Teknologi:
Menggali konsep-konsep filosofis yang mendasari pengembangan dan penggunaan teknologi, serta dampak sosial dan etis dari teknologi tersebut.
NPM : 2315031119
Filsafat berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu "philos" yang berarti cinta atau kasih, dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan atau pencarian pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan, realitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi.
aliran aliran filsafat
Berfilsafat Rasionalisme:
Menggunakan pemikiran logis dan deduksi rasional sebagai pendekatan utama untuk memahami dunia dan mencari pengetahuan.
Berfilsafat Materialisme:
Melihat dunia dan fenomena melalui lensa substansi atau materi, menganggap materi sebagai elemen paling mendasar dalam eksistensi.
Berfilsafat Individualisme:
Menekankan pada hak, kebebasan, dan potensi individu dalam mengambil keputusan dan mencapai tujuan pribadi, dengan memperhatikan kepentingan individu di atas kelompok.
Berfilsafat Hedonisme:
Memandang kebahagiaan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidup, dengan penekanan pada pencarian kesenangan dan menghindari penderitaan.
Jadi, seseorang yang berfilsafat rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mungkin cenderung menggunakan pemikiran logis dan deduktif untuk memahami dunia, melihat materi sebagai elemen mendasar, menekankan hak dan kebebasan individu, serta menganggap pencarian kebahagiaan dan kenikmatan sebagai hal yang utama dalam hidup.
Berikut adalah beberapa manfaat dari berfilsafat:
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis:
Berfilsafat melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan penyelidikan terhadap ide dan konsep. Ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk merinci argumen, mengidentifikasi asumsi, dan mengenali implikasi dari suatu pandangan.
Kemampuan Analisis yang Lebih Mendalam:
Filsafat melatih kemampuan untuk menyelidiki masalah atau pertanyaan hingga ke akar penyebabnya, menciptakan fondasi untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Pemahaman Konsep Abstrak:
Filsafat membantu seseorang untuk memahami dan merumuskan konsep-konsep abstrak, yang dapat meningkatkan kapasitas untuk merenungkan makna kehidupan, keadilan, kebenaran, dan nilai-nilai moral.
Peningkatan Kemampuan Berargumen:
Melalui diskusi dan debat filosofis, seseorang dapat memperoleh keterampilan berargumen yang lebih baik, memahami pendekatan kontra-argumen, dan mengkomunikasikan gagasan secara jelas.
Pemahaman Mendalam tentang Nilai dan Etika:
Filsafat membuka pintu untuk eksplorasi nilai-nilai, etika, dan moralitas. Ini membantu seseorang merumuskan pandangan etis dan moralnya sendiri.
Pengembangan Toleransi dan Empati:
Diskusi filosofis memungkinkan pertukaran ide dan pandangan dari berbagai latar belakang. Ini dapat membantu membangun toleransi, pemahaman, dan empati terhadap pandangan yang berbeda.
Pertimbangan Aspek Metodologis:
Melibatkan diri dalam filsafat membantu seseorang mempertimbangkan metode dan pendekatan yang digunakan dalam ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu lainnya.
Pertimbangan Mengenai Eksistensi dan Tujuan Hidup:
Berfilsafat memungkinkan orang untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan esensial tentang eksistensi, tujuan hidup, dan makna kehidupan.
Wawasan filsafat dapat melibatkan berbagai bidang dan aspek penyelidikan, memberikan kontribusi dalam pemahaman dasar-dasar ontologis, epistemologis, dan etis dari berbagai bidang ilmu. Berikut adalah beberapa contoh bidang dan aspek penyidikan yang dapat dijelajahi dengan pendekatan filsafat:
Ontologi:
Mempertanyakan hakikat eksistensi dan kenyataan dari suatu objek atau konsep dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, metafisika, dan ontologi ilmu.
Epistemologi:
Meneliti sumber, batasan, dan validitas pengetahuan. Filsafat dapat membantu dalam pemahaman dasar-dasar pengetahuan, struktur argumen, dan metodologi penelitian.
Etika Penelitian:
Membahas pertanyaan etika dalam konteks penelitian, termasuk hak dan kewajiban peneliti, penggunaan data, dan dampak sosial dari penelitian.
Filsafat Sains:
Mengeksplorasi dasar-dasar teoritis dan metodologis ilmu pengetahuan, mencakup pertanyaan tentang realisme ilmiah, struktur teori, dan hubungan antara ilmu pengetahuan dan realitas.
Filsafat Teknologi:
Menggali konsep-konsep filosofis yang mendasari pengembangan dan penggunaan teknologi, serta dampak sosial dan etis dari teknologi tersebut.
NAMA: MAHARANI CAHYANING ASYURA
KELAS: TE-D
NPM: 2315031087
Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philisophia" terdiri dari kata "Phile" yang artinya cinta dan "Sophia" artinya kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat yang bersungguh-sungguh, sedangkan kebijaksanaan adalah artinya kebenaran yang sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Aliran-aliran filsafat
1. Berfilsafat Rationalisme menggunakan akal
2. Berfilsafat Materialisme menggunakan materi.
3. Berfilsafat Individualisme menggunakan individualistas
4. Bersifat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemantapan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehesif
5. Menyeimbangkan anatara pertimbangan dan tindakan sehingga menghasilkan keselarasan hidup yang menghasilkan tindakan bijaksana
Filsafat pancasila dalah refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyatan bangsa.dengan tujuan untk mendapatkan pokok-pokok nedasar dan menyeluruh.
KELAS: TE-D
NPM: 2315031087
Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philisophia" terdiri dari kata "Phile" yang artinya cinta dan "Sophia" artinya kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat yang bersungguh-sungguh, sedangkan kebijaksanaan adalah artinya kebenaran yang sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Aliran-aliran filsafat
1. Berfilsafat Rationalisme menggunakan akal
2. Berfilsafat Materialisme menggunakan materi.
3. Berfilsafat Individualisme menggunakan individualistas
4. Bersifat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemantapan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehesif
5. Menyeimbangkan anatara pertimbangan dan tindakan sehingga menghasilkan keselarasan hidup yang menghasilkan tindakan bijaksana
Filsafat pancasila dalah refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyatan bangsa.dengan tujuan untk mendapatkan pokok-pokok nedasar dan menyeluruh.
Sebagai balasan MAHARANI CAHYANING ASYURA
Re: Analisis Video Pembelajaran
oleh Timothy Alditya Silitonga -
Nama: Timothy Alditya S.
NPM: 2315031111
Filsafat sebagai disiplin ilmu terus berkembang dan memberikan kontribusi besar dalam pemahaman manusia terhadap dunia dan keberadaannya. Berikut adalah pengembangan lebih lanjut terkait dengan filsafat, aliran-aliran filsafat, manfaat mempelajari filsafat, serta pengertian filsafat Pancasila:
Pengembangan Filsafat:
Filsafat sebagai Refleksi Kritis: Filsafat tidak hanya mencari pemahaman mendalam, tetapi juga berfungsi sebagai refleksi kritis terhadap pemikiran dan konsep-konsep yang ada. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap asumsi-asumsi dasar dalam berbagai bidang pengetahuan.
Dinamika Filsafat Kontemporer: Filsafat terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Filsuf kontemporer terlibat dalam eksplorasi konsep-konsep baru, seperti filsafat teknologi, etika digital, dan tantangan filosofis yang muncul di era globalisasi.
Aliran-aliran Filsafat:
Fenomenologi: Fokus pada pengalaman langsung dan kesadaran subjektif dalam memahami realitas.
Existensialisme: Menekankan kebebasan individu, tanggung jawab, dan makna hidup dalam keadaan manusiawi.
Positivisme: Mengutamakan metode ilmiah dan empiris dalam memahami dunia.
Feminisme Filsafat: Mempertimbangkan peran gender dan isu-isu sosial dalam analisis filsafat.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
Etika Profesional: Filsafat membantu dalam memahami dan mengatasi dilema etika yang mungkin dihadapi dalam berbagai profesi.
Kreativitas dan Inovasi: Studi filsafat dapat merangsang kreativitas dan inovasi dengan membuka pemikiran alternatif dan konseptual.
Interkoneksi Disiplin: Mempelajari filsafat membuka pintu untuk memahami hubungan antara disiplin ilmu yang berbeda dan mendukung pendekatan lintas disiplin.
Pengembangan Lebih Lanjut Filsafat Pancasila:
Implementasi dalam Kebijakan Publik: Filsafat Pancasila dapat diterapkan dalam merumuskan kebijakan publik untuk mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Adaptasi Terhadap Perubahan: Filsafat Pancasila perlu terus beradaptasi dengan dinamika zaman agar tetap relevan dalam menanggapi perubahan sosial, politik, dan ekonomi.
Pancasila sebagai Pedoman Moral:
Membimbing Pendidikan: Filsafat Pancasila menjadi landasan pendidikan nasional, membentuk karakter bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur dan cinta tanah air.
Mendorong Kepemimpinan yang Bijaksana: Prinsip-prinsip Pancasila dapat membimbing pemimpin dalam mengambil keputusan yang mengutamakan kepentingan bersama.
Dengan memperluas dan mengembangkan pemahaman terhadap filsafat dan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat lebih baik memahami diri mereka sendiri, menghadapi perubahan zaman, dan berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa.
NPM: 2315031111
Filsafat sebagai disiplin ilmu terus berkembang dan memberikan kontribusi besar dalam pemahaman manusia terhadap dunia dan keberadaannya. Berikut adalah pengembangan lebih lanjut terkait dengan filsafat, aliran-aliran filsafat, manfaat mempelajari filsafat, serta pengertian filsafat Pancasila:
Pengembangan Filsafat:
Filsafat sebagai Refleksi Kritis: Filsafat tidak hanya mencari pemahaman mendalam, tetapi juga berfungsi sebagai refleksi kritis terhadap pemikiran dan konsep-konsep yang ada. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap asumsi-asumsi dasar dalam berbagai bidang pengetahuan.
Dinamika Filsafat Kontemporer: Filsafat terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Filsuf kontemporer terlibat dalam eksplorasi konsep-konsep baru, seperti filsafat teknologi, etika digital, dan tantangan filosofis yang muncul di era globalisasi.
Aliran-aliran Filsafat:
Fenomenologi: Fokus pada pengalaman langsung dan kesadaran subjektif dalam memahami realitas.
Existensialisme: Menekankan kebebasan individu, tanggung jawab, dan makna hidup dalam keadaan manusiawi.
Positivisme: Mengutamakan metode ilmiah dan empiris dalam memahami dunia.
Feminisme Filsafat: Mempertimbangkan peran gender dan isu-isu sosial dalam analisis filsafat.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
Etika Profesional: Filsafat membantu dalam memahami dan mengatasi dilema etika yang mungkin dihadapi dalam berbagai profesi.
Kreativitas dan Inovasi: Studi filsafat dapat merangsang kreativitas dan inovasi dengan membuka pemikiran alternatif dan konseptual.
Interkoneksi Disiplin: Mempelajari filsafat membuka pintu untuk memahami hubungan antara disiplin ilmu yang berbeda dan mendukung pendekatan lintas disiplin.
Pengembangan Lebih Lanjut Filsafat Pancasila:
Implementasi dalam Kebijakan Publik: Filsafat Pancasila dapat diterapkan dalam merumuskan kebijakan publik untuk mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Adaptasi Terhadap Perubahan: Filsafat Pancasila perlu terus beradaptasi dengan dinamika zaman agar tetap relevan dalam menanggapi perubahan sosial, politik, dan ekonomi.
Pancasila sebagai Pedoman Moral:
Membimbing Pendidikan: Filsafat Pancasila menjadi landasan pendidikan nasional, membentuk karakter bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur dan cinta tanah air.
Mendorong Kepemimpinan yang Bijaksana: Prinsip-prinsip Pancasila dapat membimbing pemimpin dalam mengambil keputusan yang mengutamakan kepentingan bersama.
Dengan memperluas dan mengembangkan pemahaman terhadap filsafat dan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat lebih baik memahami diri mereka sendiri, menghadapi perubahan zaman, dan berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa.
Nama: Mateas Duta Wicaksana
NPM : 2315031120
Kelas : TE D
Filsafat memiliki akar kata dari bahasa Yunani, "philos" yang berarti cinta atau kasih, dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Sebagai hasilnya, filsafat dapat didefinisikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan atau upaya mendalam dalam mencari pengetahuan dan pemahaman mengenai pertanyaan-pertanyaan pokok tentang kehidupan, realitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi.
Beberapa aliran filsafat mencakup:
1. Rasionalisme
Menerapkan pemikiran logis dan deduksi rasional sebagai metode utama untuk memahami dunia dan mendapatkan pengetahuan.
2. Materialisme
Mengamati dunia dan fenomena melalui perspektif substansi atau materi, menganggap materi sebagai unsur paling mendasar dalam eksistensi.
3. Individualisme
Menekankan hak, kebebasan, dan potensi individu dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan pribadi, dengan mengutamakan kepentingan individu di atas kelompok.
4. Hedonisme
Memandang kebahagiaan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidup, fokus pada pencarian kesenangan dan upaya menghindari penderitaan.
Dengan demikian, individu yang mengadopsi rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mungkin cenderung menggunakan pemikiran logis, melihat materi sebagai elemen pokok, menitikberatkan hak dan kebebasan individu, serta menganggap pencarian kebahagiaan dan kenikmatan sebagai hal paling esensial dalam hidup.
NPM : 2315031120
Kelas : TE D
Filsafat memiliki akar kata dari bahasa Yunani, "philos" yang berarti cinta atau kasih, dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Sebagai hasilnya, filsafat dapat didefinisikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan atau upaya mendalam dalam mencari pengetahuan dan pemahaman mengenai pertanyaan-pertanyaan pokok tentang kehidupan, realitas, nilai, pengetahuan, dan eksistensi.
Beberapa aliran filsafat mencakup:
1. Rasionalisme
Menerapkan pemikiran logis dan deduksi rasional sebagai metode utama untuk memahami dunia dan mendapatkan pengetahuan.
2. Materialisme
Mengamati dunia dan fenomena melalui perspektif substansi atau materi, menganggap materi sebagai unsur paling mendasar dalam eksistensi.
3. Individualisme
Menekankan hak, kebebasan, dan potensi individu dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan pribadi, dengan mengutamakan kepentingan individu di atas kelompok.
4. Hedonisme
Memandang kebahagiaan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidup, fokus pada pencarian kesenangan dan upaya menghindari penderitaan.
Dengan demikian, individu yang mengadopsi rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mungkin cenderung menggunakan pemikiran logis, melihat materi sebagai elemen pokok, menitikberatkan hak dan kebebasan individu, serta menganggap pencarian kebahagiaan dan kenikmatan sebagai hal paling esensial dalam hidup.
Nama: M. Ghaza darmawan
NPM: 2315031063
Pengertian Filsafat:
Filsafat berasal dari kata Yunani "philosophia" yang terdiri dari "phile" yang artinya cinta dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan.
"Cinta" mengacu pada hasrat yang besar atau sungguh-sungguh.
"Sophia" mengartikan kebenaran sejati atau kebenaran yang sebenarnya.
Aliran-aliran Filsafat:
Filsafat Rationalisme: Menghargai peran akal pikiran.
Filsafat Materialisme: Mengedepankan materi dalam nilai-nilainya.
Filsafat Individualisme: Mengutamakan individualitas.
Filsafat Hedonisme: Mementingkan kesenangan.
Manfaat Memahami Filsafat:
Mencari kebenaran yang sejati.
Melatih keterampilan berpikir logis.
Membiasakan diri berpikir dan bertindak dengan bijaksana.
Mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan komprehensif.
Menemukan keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan untuk mencapai keselarasan hidup dan tindakan yang bijaksana.
Pengertian Filsafat Pancasila:
Filsafat Pancasila merupakan tinjauan kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan memahami esensi yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
"Sistem" adalah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing yang saling terkait dan bergantung satu sama lain.
Wawasan Filsafat mencakup bidang penyelidikan Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologis.
NPM: 2315031063
Pengertian Filsafat:
Filsafat berasal dari kata Yunani "philosophia" yang terdiri dari "phile" yang artinya cinta dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan.
"Cinta" mengacu pada hasrat yang besar atau sungguh-sungguh.
"Sophia" mengartikan kebenaran sejati atau kebenaran yang sebenarnya.
Aliran-aliran Filsafat:
Filsafat Rationalisme: Menghargai peran akal pikiran.
Filsafat Materialisme: Mengedepankan materi dalam nilai-nilainya.
Filsafat Individualisme: Mengutamakan individualitas.
Filsafat Hedonisme: Mementingkan kesenangan.
Manfaat Memahami Filsafat:
Mencari kebenaran yang sejati.
Melatih keterampilan berpikir logis.
Membiasakan diri berpikir dan bertindak dengan bijaksana.
Mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan komprehensif.
Menemukan keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan untuk mencapai keselarasan hidup dan tindakan yang bijaksana.
Pengertian Filsafat Pancasila:
Filsafat Pancasila merupakan tinjauan kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan memahami esensi yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
"Sistem" adalah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing yang saling terkait dan bergantung satu sama lain.
Wawasan Filsafat mencakup bidang penyelidikan Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologis.
Nama : Intan Aulia Rahmadani
NPM : 2315031040
Filsafat Pancasila adalah suatu pandangan hidup yang mencakup nilai-nilai dasar bangsa Indonesia dan dinyatakan dalam lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila berfungsi sebagai landasan ideologis dan moral bagi negara Indonesia.
Berbagai aliran filsafat memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda terhadap hakikat eksistensi, pengetahuan, dan nilai-nilai hidup. Beberapa aliran terkenal antara lain adalah Filsafat Idealisme yang menekankan realitas sebagai ide atau pemikiran, Filsafat Realisme yang memandang realitas sebagai sesuatu yang independen dari pemikiran manusia, Filsafat Pragmatisme yang menekankan akibat atau hasil dari suatu tindakan dalam menilai kebenaran atau nilai konsep, Filsafat Eksistensialisme yang menitikberatkan pada kebebasan individu dan makna kehidupan, dan Filsafat Positivisme yang mendasarkan pengetahuan pada pengamatan empiris dan fakta yang dapat diukur.
Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat karena mencakup pandangan hidup yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip etika, metafisika, epistemologi, dan logika yang membentuk dasar pandangan dunia dan tata nilai masyarakat Indonesia.
Mempelajari filsafat memberikan manfaat signifikan, seperti pengembangan pemahaman kritis, penyelidikan nilai-nilai hidup, pengembangan keterampilan argumen, pemahaman kritis terhadap ideologi, landasan moral dan etika, pemahaman terhadap kebudayaan, dan pemahaman terhadap hubungan sosial. Pembelajaran ini bukan hanya tentang memahami konsep-konsep abstrak, tetapi juga tentang penerapan dan relevansi nilai-nilai filosofis dalam kehidupan sehari-hari.
NPM : 2315031040
Filsafat Pancasila adalah suatu pandangan hidup yang mencakup nilai-nilai dasar bangsa Indonesia dan dinyatakan dalam lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila berfungsi sebagai landasan ideologis dan moral bagi negara Indonesia.
Berbagai aliran filsafat memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda terhadap hakikat eksistensi, pengetahuan, dan nilai-nilai hidup. Beberapa aliran terkenal antara lain adalah Filsafat Idealisme yang menekankan realitas sebagai ide atau pemikiran, Filsafat Realisme yang memandang realitas sebagai sesuatu yang independen dari pemikiran manusia, Filsafat Pragmatisme yang menekankan akibat atau hasil dari suatu tindakan dalam menilai kebenaran atau nilai konsep, Filsafat Eksistensialisme yang menitikberatkan pada kebebasan individu dan makna kehidupan, dan Filsafat Positivisme yang mendasarkan pengetahuan pada pengamatan empiris dan fakta yang dapat diukur.
Pancasila dianggap sebagai sistem filsafat karena mencakup pandangan hidup yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip etika, metafisika, epistemologi, dan logika yang membentuk dasar pandangan dunia dan tata nilai masyarakat Indonesia.
Mempelajari filsafat memberikan manfaat signifikan, seperti pengembangan pemahaman kritis, penyelidikan nilai-nilai hidup, pengembangan keterampilan argumen, pemahaman kritis terhadap ideologi, landasan moral dan etika, pemahaman terhadap kebudayaan, dan pemahaman terhadap hubungan sosial. Pembelajaran ini bukan hanya tentang memahami konsep-konsep abstrak, tetapi juga tentang penerapan dan relevansi nilai-nilai filosofis dalam kehidupan sehari-hari.