FORUM DISKUSI

Topik

Topik

oleh Ari Sofia -
Jumlah balasan: 28

Apa yang kalian ketahui tentang Kelainan Sosial Emosi

a. Gangguan Perilaku (tunalaras)

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)

c. Autis

d. Pengguna narkoba


Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Indah Meilani -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya Indah Meilani
Npm 2113054041
Kelas 5A

Izin menyampaikan pendapat tentang kelainan sosial emosi bu
A. Gangguan Prilaku (Tunalaras)
Tunalaras berasal dari kata “tuna“ yang berarti kurang dan “laras” yang berarti
sesuai. Jadi, anak tuna laras berarti anak yang bertingkahlaku kurang sesuai
dengan lingkungannya. Tunalaras merupakan seseorang yang mengalami
gangguan untuk mengelola emosi serta kontrol sosial. Secara individu, individu
tunalaras biasanya menunjukkan perilakunya yang tidak cocok dengan standar
serta peraturan yang berlaku untuk mereka(Rizki, 2023).

Faktor Penyebab Tunalaras
1. Kondisi keluarga yg tidak harmonis (broken home).
2. Kurangnya kasih sayang orang tua karena kehadirannya tidak diharapkan.
3. Adanya konflik budaya yaitu adanya perbedaan pandangan hidup antara
keadaan sekolah dan kebiasaan keluarga.
4. Berkercerdasan rendah atau kurang dapat mengikuti tuntutan sekolah.
5. Adanya ganguan atau kerusakan pada otak (brain damage)

B. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan cacat dimana anak
secara konsisten menunjukkan satu atau lebih karakteristik selama satu periode
waktu meliputi
(1) perhatian tidak fokus,
(2) hiperaktivitas,
(3) sifat implusif.
ADHD adalah gangguan kronos (menahun) yang dapat dimulai pada masa bayi
dan dapat berlanjut sampai dengan dewasa.

Faktor Penyebab Anak ADHD
1. Faktor lingkungan/psikososial
a. Konflik keluarga.
b. Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.
c. Orang tua terkena kasus kriminal.
d. Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepartum, fetal
distress, bayi lahir dengan berat badan rendah, ibu merokok saat hamil dan
alkohol.
2. Faktor Genetika
3. Gangguan otak dan metabolisme

C. Autis
Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan
adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku,
dan interaksi sosial. Autisme berasal dari bahasa Yunani yakni kata “Auto” yang
berarti berdiri sendiri. Arti kata ini ditujukan pada seseorang penyandang
autisme yang seakan-akan hidup didunianya sendiri (Suteja, 2014).

Faktor Penyebab Anak Autis
Gangguan komunikasi yaitu suatu kecenderungan yang memiliki hambatan
dalam mengekspresikan diri, sulit bertanya jawab, sering membeo ucapan
orang lain, atau bahkan bicara secara total dan berbagai bentuk masalah
gangguan komunikasi lainnya.

D. Pengguna Narkoba
Narkoba adalah masalah besar yang sampai saat ini masih kita hadapi dan perangi
keberadaannya. Keberadaan narkoba tidak cuma mengancam orang dewasa
tetapi juga remaja dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Yang
lebih menyedihkan, seringkali orang tua terlambat menyadari bahwa putra-putri
mereka sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba (BNN, 2022).

Faktor Penyebab Terjadinya Pengguna Narkoba
Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tentu disebabkan
oleh beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu rasa penasaran yang tinggi
atau pun trend dan lingkungan pertemanan. Lingkungan pertemanan menjadi
salah satu faktor pendukung yang paling tinggi seorang remaja menggunakan
narkoba, mungkin banyak dari mereka yang berawal dari coba-coba karena
bujukan teman dan berujung menjadi ketergantungan.

Sekian terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Nia kartika sari -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama :Nia Kartika Sari
Npm : 2113054049
1.Tuna laras
tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan, tidak
mempunyai toleransi terhadap kelompok atau orang lain, serta mudah terpengaruh
oleh suasana sehingga membuat kesulitan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Oleh
karena itu anak tunalaras sering mengalami keterasingan sosial, hanya mempunyai
beberapa orang teman dan jarang bermain dengan anak seusianya, serta kurang
memiliki keterampilan dalam bersosial. Kehidupan emosi yang tidak stabil serta
ketidakmampuan dalam mengekspresikan emosinya secara tepat dan mengendalian
diri dengan baik membuat anak tunalaras menjadi sangat emosian. Terganggunya
kehidupan emosi ini terjadinya akibat ketidakberhasilan anak dalam melewati fase-
fase perkembangan (Aini, 2010).
Gangguan emosional dan tingkah laku yang dialami anak dengan perilaku agresif
seperti merusak, bertindak melanggar etika, membangkang, emosional, dan tindakan
agresif lainnya yang merugikan. Hal tersebut menjadi pertimbangan pentingnya
perhatian dan kesadaran para orang tua. Tunalaras adalah suatu kondisi yang dialami
oleh seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan emosi dan perilaku yang
berlainan secara berlebihan sehingga mengakibatkan sulit untuk berinteraksi secara
baik dengan lingkungan di sekitarnya. Anak tunalaras juga dapat dikatakan sebagai
anak yang anti sosial dimana anak tunalaras tidak dapat menempatkan dirinya secara
baik dan tepat dalam lingkungan masyarakat. Selain itu anak tunalaras juga sukar
dalam bergaul karena hal ini membuat anak tunalaras sering merasa malu dan minder
terhadap teman sebayanya, akibat adanya hal tersebut menyebabkan anak tunalaras
sukar untuk mendapatkan teman. Seseorang yang mengalami gangguan atau
hambatan emosi ini kadang-kadang tidak menunjukan sikap dan tingkah laku yang
dewasa sehingga dapat merugikan dirinya sendiri. Selain itu kondisi yang cenderung
tidak stabil dalam mengontrol emosi dapat dilihat dalam tingkah lakunya sehari-hari,
dimana perilaku yang ditimbulkan oleh anak tunalaras yaitu perilaku yang
menyimpang misalnya mudah marah, acuh tak acuh, keras kepala, agresif, serta
menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

2.ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Hal ini biasanya
digunakan untuk menggambarkan anak- anak yang memiliki tiga jenis masalah utama
yaitu: perilaku terlalu aktif (hiperaktif), perilaku impulsif, dan kesulitan memperhatikan/
konsentrasi. Karena mereka terlalu aktif dan impulsif, anak-anak dengan ADHD sering
merasa sulit untuk diterima di sekolah. Seringkali mereka juga bermasalah dalam bergaul
dengan anak-anak lain. Kesulitan-kesulitan ini bisa berlanjut ketika mereka tumbuh
dewasa, apabila mereka tidak mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan. Beberapa anak
yang memiliki masalah konsentrasi atau perhatian tidak selalu terlalu aktif atau impulsif.
Anak-anak jenis ini digambarkan memiliki Attention Defisit Disorder (ADD). ADD
dapat dengan mudah ditangani daripada ADHD karena anak ADD cenderung pendiam
dan melamun tidak mengganggu.

3.Autis atau biasa disebut autism spectrum disorder adalah sebutan bagi orang-orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari atau yang disebut juga dengan neurobehaviour. Tanda seseorang menunjukkan gejala gangguan autis biasanya dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir. Namun, tidak sedikit juga yang sudah mengidap autis sejak lahir.

4.Pecandu narkoba atau biasa disebut drug addict merupakan orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkoba sehingga menimbulkan ketergantungan baik secara fisik maupun psikis
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh ADE SUSILAWATI -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Ade Susilawati
NPM : 2113054053
Kelas : 5A

Izin memberikan pendapat Bu,

1. Tuna laras merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan emosi dan tingkah laku yang
menyimpang pada dirinya sehingga individu tersebut sulit untuk menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekitar.

2. ADHD merupakan Kondisi kronis berupa kesulitan fokus, hiperaktif, dan impulsif.
ADHD sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan sampai dewasa. Dapat menyebabkan rendah diri, hubungan bermasalah, dan kesulitan di sekolah atau dalam pekerjaan.

3. Autisme merupakan Gangguan perkembangan serius yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.
Gangguan spektrum autisme yang memengaruhi sistem saraf seseorang.

4. Penggunaan narkoba , narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan juga dapat menimbulkan ketergantung-an.

Sekian, Terima kasih bu
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh 2113054023 ECI PUTRI KARTIKA -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Izin menjawab Bu
Nama : Eci Putri Kartika
Npm : 2113054023

a. Gangguan Perilaku (tunalaras) adalah anak yang mengalami gangguan atau hambatan emosi dan berkelainan tingkah laku, sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD) adalah gangguan mental yang kerap kali dialami oleh anak-anak. Biasanya, tanda seseorang mengalami ADHD adalah sulit fokus atau memusatkan perhatian, impulsif, serta hiperaktif.

c. Autis adalah kondisi dimana ada masalah kompleks pada gangguan sarafnya. Dampak yang timbul karena adanya masalah pada saraf berupa susah berinteraksi, susah berkomunikasi non-verbal dan berkomunikasi verbal, susah berbicara hingga mengalami kesusahan dalam hal sosial-motorik.

d. Pengguna narkoba adalah seorang penyalahguna narkoba yang telah mengalami ketergantungan terhadap satu atau lebih narkotik, psikotropika, dan bahan adiktif lain (narkoba), baik secara fisik maupun psikis.

Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Desti Dwi Sulistyo Ningrum -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Desti Dwi Sulistyo Ningrum
Npm : 2113054009
Kelas : 5A

Izin menyampaikan pendapat Bu mengenai Kelainan Sosial Emosi
a. Gangguan Perilaku (tunalaras)
Anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Situasi belajar yang mereka hadapi secara monoton biasanya akan mengubah perilaku bermasalahnya semakin berat.

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) adalah merupakan gangguan konsentrasi pada anak, yang gejalanyaketidakmampuan anak memusatkan perhatian pada suatu tugas tertentu, selalu gelisah dan tidak dapat duduk dengan tenang. Ada beberapa studi yang dilakukan oleh para pakar bahwa anak GPP disebabkan kekurang cairan di otak. Anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian dalam istilah
asingnya adalah ADHD dan ADD, sehingga ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD atau 
Attention Deficit Disorder. ADHD adalah kondisi yang bisa terdapat pada 
anak- anak, remaja bahkan pada orang dewasa.        

c. Autis
Anak-anak autis rata-rata mengalami gangguan pervasif perkembangan
yang mencakup keseluruhan aspek. Gangguan pervasif adalah gangguan
perkembangan yang bersifat multidimensi. Gangguan yang terjadi pada anak autisme yang satu dengan yang lain tidak sama, Pada kasus autisme yang lebih parah seperti anak berada dalam dunianya dalam waktu yang lama, tidak menggunakan atau memahami bahasa, tampak lebih terpesona dengan peralatan rumah tangga daripada mainnya, menghabiskan waktu yang lama berayun atau menggerakkan tangan di sisi tubuhnya

d. Pengguna narkoba
penyalahgunaan narkoba berefek sangat besar terhadap individu secara fisik, mental, emosional, dan sosial. Dari berbagai hal yang dapat diakibatkan oleh penggunaan narkoba, ada satu dampak yang cukup memberikan perubahan besar, yaitu dampak secara psikologis. Tentunya banyak sekali dampak psikologis yang dapat diakibatkan penggunaan narkoba seperti tegang/gelisah, lamban kerja, ceroboh dalam bekerja, hilangnya percaya diri, sulit berkonsentrasi, suka mengkhayal, curiga secara berlebihan, hilangnya kontrol pada diri sendiri, pemalas, keadaan emosi yang tidak stabil, perasaan tidak aman, perasaan kesal, tertekan, menjadi ganas dengan tingkah laku yang brutal, hingga dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Sekian terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Azizah Dwi Antika -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Saya Azizah dwi antika (2113054025) (5A)

Izin menjawab pertanyaan dari ibu mengenai apa yang saya ketahui dengan kelainan sosial emosi.
Izin menjawab 
A) Tunalaras merupakan seseorang yang mengalami gangguan untuk mengelola emosi serta kontrol sosial. Secara individu, individu tunalaras biasanya menunjukkan perilakunya yang tidak cocok dengan standar serta peraturan yang berlaku untuk mereka.
B) ADHD adalah suatu kondisi ketika seseorang memperhatikan gejala-gejala kurang konsentrasi, hiperaktif dan implusif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.
C)Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial.
D) pengguna narkoba merupakan seseorang yang terkena kecanduan dalam hal barang berbahaya dan obat-obatan berbahaya. Narkoba adalah masalah besar yang sampai saat ini masih kita hadapi dan perangi keberadaannya. Keberadaan narkoba tidak cuma mengancam orang dewasa tetapi juga remaja dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

Terimakasih
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh NABILA.APRILIZA NABILA.APRILIZA -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nabila Apriliza
Npm : 2113054003
Kelas : 5 A
Izin berpendapat bu,

a. Gangguan Perilaku (tunalaras)
Anak tunalaras dikatakan sebagai anak-anak yang sulit untuk diterima dalam berhubungan secara pribadi maupun sosial karena memiliki perilaku ekstrem yang sangat bertentangan dengan norma sekitar. Perilaku ini bias dating secara tidak langsung dan disertai dengan gangguan emosi yang tidak menyenangkan bagi orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa anak tunalaras merupakan anak yang berperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat maupun sangat berat. Keadaan tersebut seringkali terjadi pada usia anak-anak dan remaja, sehingga akibatnya perkembangan emosi sosial ataupun keduanya akan terganggu. Sehingga perlu adanya layanan khusus pengembangan potensi yang dimiliki anak tunalaras.
b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) adalah gangguan hiperaktif (defisit perhatian) atau gangguan mental yang terutama menyerang anak-anak. Para ahli percaya bahwa setidaknya tiga dari seratus anak usia 4-14 tahun menderita ADHD. Banyak ciri-ciri ADHD sering terlihat sebelum usia 4 dan tanpa kecuali sebelum usia 7, tetapi mereka mereka mungkin tidak mengganggu secara signifikan prestasi akademis dan fungsi sosial sampai usia sekolah menengah. ADHD dapat menyebabkan anak-anak tidak punya teman, sering membuat kekacauan dirumah dan disekolah dan tidak mampu menyelesaikan PR mereka.
c. Autis
Anak penyandang autis sangat beragam,dilihat dari kemampuan yang dimiliki, perilakunya bahkan tingkat intelegensinya. Karakteristik berikut dapat ditemui pada anak penyandang autis: Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa, Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain/ obyek disekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

d. Pengguna narkoba
Penggunaan narkoba yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, kerugian sosial, bahkan kematian akibat overdosis. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang pengalaman individu yang terlibat dalam penggunaan narkoba sebagai mekanisme koping diperlukan untuk mengembangkan pendekatan yang holistik dan efektif dalam mengatasi masalah ini. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan narkoba, baik karena pengaruh lingkungan yang buruk maupun karena keinginan pribadi. Hal ini menimbulkan kesamaan yang sangat memengaruhi makna penting dari preferensi individu dalam sebuah kelompok sosial. Penggunaan narkoba sebagai mekanisme koping untuk menghilangkan tekanan dan emosi negatif terkait dengan stres menunjukkan bahwa seorang menggunakan narkoba sebagai cara untuk mengatasi tekanan dan emosi negatif yang mereka alami. Meskipun penggunaan narkoba mungkin memberikan kelegaan sementara, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan narkoba tidak hanya tidak menyelesaikan masalah yang ada, tetapi juga memperburuk situasi subjek dan memicu masalah baru dalam kehidupan mereka. Penggunaan narkoba sebagai mekanisme koping emosional tidak efektif dan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Nursabilla Maharani Dwiyanvi -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Nursabilla Maharani Dwiyanvi
Npm : 2113054027
Kelas : 5A

Izin menjawab bu
a. Gangguan Perilaku (tunalaras)
anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Situasi belajar yang mereka hadapi secara monoton biasanya akan mengubah perilaku bermasalahnyanya semakin berat. Bila mereka tetap dilayani sebagaimana melayani anak pada umumnya tentu saja akan sangat merugikan anak tersebut.

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
Anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian dalam istilah asingnya adalah ADHD dan ADD. ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD atau Attention Deficit Disorder.

c. Autis
Autisme adalah gangguan perkembangan neorobiologis berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan orang lain. Penyandang autisme tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti, serta kemapuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu karena ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dan mengerti perasaan orang lain. Lebih lanjut dijelaskanya bahwa penyandang autisme memiliki gangguan pada interaksi sosial, komunikasi (baik verbal maupun non verbal), imajinasi, pola perilaku repetitive dan resistensi terhadap perubahan pada rutinitas.

d. Pengguna narkoba
Istilah narkoba muncul sekitar tahun 1998 dimana pada waktu itu banyak terjadi peristiwa perilaku penyalagunaan zat obat-obat terlarang yang menimbulkan kecanduan atau ketergantungan, istilah NARKOBA ini dipergunakan dengan tujuan untuk memudahkan orang berkomunikasi atau membicarakan tanpa harus menyebutkan istilah yang begitu panjang yakni Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya lainnya. penyalahgunaan narkoba berefek sangat besar terhadap individu secara fisik, mental, emosional, dan sosial. Dari berbagai hal yang dapat diakibatkan oleh penggunaan narkoba, ada satu dampak yang cukup memberikan perubahan besar, yaitu dampak secara psikologis. Tentunya banyak sekali dampak psikologis yang dapat diakibatkan penggunaan narkoba seperti tegang/gelisah, lamban kerja, ceroboh dalam bekerja, hilangnya percaya diri, sulit berkonsentrasi, suka mengkhayal, curiga secara berlebihan, hilangnya kontrol pada diri sendiri, pemalas, keadaan emosi yang tidak stabil, perasaan tidak aman, perasaan kesal, tertekan, menjadi ganas dengan tingkah laku yang brutal, hingga dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Sekian dan terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Dzita Dwi Astuti -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dzita Dwi Astuti
NPM : 2113054029

Izin menampaikan pendapat ibu

1. Gangguan Perilaku (Tunalaras)
Tunalaras berasal dari kata “tuna“ yang berarti kurang dan “laras” yang berarti sesuai. Jadi, anak tuna laras berarti anak yang bertingkahlaku kurang sesuai dengan lingkungannya. Tunalaras merupakan seseorang yang mengalami gangguan untuk mengelola emosi serta kontrol sosial.
2. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan cacat dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih karakteristik selama satu periode waktu meliputi (1) perhatian tidak fokus, (2) hiperaktivitas, (3) sifat implusif. ADHD adalah gangguan kronos (menahun) yang dapat dimulai pada masa bayi dan dapat berlanjut sampai dengan dewasa.
3.Autis
Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial. Autisme berasal dari bahasa Yunani yakni kata “Auto” yang berarti berdiri sendiri. Arti kata ini ditujukan pada seseorang penyandang autisme yang seakan-akan hidup didunianya sendiri (Suteja, 2014).
4. Pengguna Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasiensaat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Keberadaan narkoba tidak cuma mengancam orang dewasa tetapi juga remaja dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Yang lebih menyedihkan, seringkali orang tua terlambat menyadari bahwa putra-putri mereka sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba (BNN, 2022).

Terima kasih
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh afrida mega sari -
Nama : Afrida Mega Sari
Npm : 2113054063
Kelas : 5A

1.Tunalaras


A.pengertian tunalaras

Anak tuna laras adalah anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan emosi
dan tingkah laku yang mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam menempatakan
dirinya dengan baik dilingkungan sekitarnya dan juga dapat mengganggu proses belajar
anak. Menurut (Badriyah Lailatul dan Pasmawati Hermi, 2020) tuna laras adalah seseorang
individu yang mengalami kondisi pada gangguan emosi dan tingkah laku yang
menyimpang pada dirinya sehingga individu tersebut sulit untuk menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekitar.
Anak yang mempunyai keterbatasan mental atau tunalaras ini mempunyai kesehatan
yang baik, dilihat dari fisiknya sama dengan fisik anak normal lainnya namun yang
membedakan anak tunalaras mempunyai emosi yang lebih menonjol dan kurang mampu
untuk mengendalikan emosinya seperti dengan anak normal biasanya. Anak tunalaras ini
mempunyai perilaku yang menyimpang seperti menentang agama, norma, dan budaya yang sudah ada di lingkungan, sehingga hal ini menyebabkan anak tunalaras kurang bisa
diterima dilingkungan karena ketidakmampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang
pada umumnya.

1.ADHD

A.pengertian ADHD


Anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang memerlukan penanganan khusus
sehubungan dengan gangguan perkembangan
dan kelainan yang dialami anak.Salah satu dari anak berkebutuhan
khusus yaitu anak ADHD. Hidayat (2015) menjelaskan proses
bimbingan pada anak ADHD yang selama ini
menggunakan pendekatan terapi perilaku
dilakukan secara berulang-ulang sampai anak
berespons sendiri tanpa bantuan (prompt).
Respon anak itu selanjutnya dicatat dan
dievaluasi sesuai dengan kondisi objektif anak.Anak-anak
dengan gangguan ini biasanya menunjukkan
perilaku yang didorong oleh tidak perhatian,
hiperaktif, atau kombinasi keduanya.

Autisme

1.Pengertian Autisme
Autisme atau biasa disebut ASD (Autistic
Spectrum Disorder) merupakan gangguan
perkembangan fungsi otak yang komplek dan
sangat bervariasi (spektrum), biasanya gangguan
ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi
sosial dan kemampuan berimajinasi. Autisme
pertama kali diperkenalkan oleh Leo Kanner
pada tahun 1943. Kanner mendeskripsikan
gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain, gangguan
berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan
bahasa yang tertunda, echolalia, mutism,
pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain
repetitive dan stereotype, rute ingatan yang kuat
dan keinginan obsesif untuk mempertahankan
keteraturan di dalam lingkungannya.

1.Narkoba

A.Pengertian narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan
bahan adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat
penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah napza yaitu
narkotika, psikotropika dan zat adikti.Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan,
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantung-an.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh SHEFY DHANESYA -

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Shefy Dhanesya 

Npm : 2113054039

Kelas 5A

A. Gangguan perilaku/tunalaras adalah gangguan emosi dan tingkah laku adalah ketidakmampuan yang dicirikan dengan respon emosi dan tingkah laku di sekolah yang sangat berbeda dari umur, budaya atau norma etik yang seharusnya, sehingga mempengaruhi prestasi akademik. Prestasi akademik yang dimaksud adalah kemampuan akademik, sosial, vokasional, dan kemampuan pribadi.

- Jenis Dan Karakteristik

Oppositional defiant disorder (ODD) Dalam bahasa, ODD disebut juga dengan perilaku menantang. ODD ini memiliki karakteristik: 

agresif, membangkang, dan terus-menerus mengganggu orang lain. Secara spesifik, ciri-ciri ODD adalah sebagai berikut :

1) Mudah kehilangan ketenangan

2) Berdebat dengan orang dewasa

3) Melawan orang dewasa atau aturan yang berlaku

4) Dengan sengaja mencoba mengganggu orang lain

5) Mudah untuk membalas dendam

6) Menyalahkan orang lain untuk perilaku atau kesalahan yang dilakukan

7) Mudah tersinggung atau mudah menjengkelkan

8) Pemarah, menaruh dendam, dan mudah mengamuk

9) Mudah untuk iri

B. Gangguan konsentrasi (ADD/ADHD) adalah hambatan dimana seseorang (anak) secara konsisten menunjukan salah satu atau semua karakteristiknya dalam waktu yang lama, karakteristik-karakteristik tersebut yaitu anak yang mengalami inattention memiliki kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka pada segala hal dan akan cepat mengalami kebosanan ketika dihadapkan pada suatu tugas tertentu dan kekurangan kemampuan untuk melakukan fokus ini biasanya merupakan hal yang umum di temukan pada anak-anak yang mengalami ADHD di sekolah-sekolah. Seorang anak ADHD yang hiperaktif mermiliki aktifitas fisik yang sangat aktif, mereka tidak bisa diam dan selalu bergerak kemana-mana. Sedangkan implusif diartikan bahwa anak tersebut mengalami kesulitan dalam mengendalikan reaksi mereka, mereka tidak dapat mengendalikan pikiran mereka ketika harus bereaksi terhadap situasi atau perilaku orang lain. Seorang anak dapat dikatakan menderita ADHD jika perilakunya menjadi ekstrem selama periode perkembangan tertentu, terjadi dalam berbagai situasi, dan dikaitkan dengan disabilitas fungsional yang parah,Anak yang berisik, hiperaktif, atau mudah teralihkan perhatiannya mungkin tidak langsung dianggap mengidap ADHD, karena pada tahun-tahun pertama sekolah, perilaku tersebut mungkin masih dianggap normal. Anak dengan ADHD sulit mengendalikan gerakannya, tidak bisa diajak duduk diam, dan tidak bisa berhenti berbicara.

C. Autis adalah gangguan autis merupakan ketidakmampuan individu dalam berinteraksi dengan individu lainnya; adanya gangguan bahasa yang ditunjukkan oleh beberapa tanda, yaitu penguasaan bahasa yang tertunda, acholalia,mutest, dan pembalikan kalimat. Klasifikasi autis juga dapat dilihat dari tingkat kemampuan interaksi sosial dan tingkat intelegensianya. Berdasarkan tingkat kemampuan interaksi sosial, autis dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

1) Aloof, dengan ciri-ciri: klasik, mojok, berada di dunia sendiri; 

2) Pasif, dengan ciri: sepertinya mau bergabung dengan teman tapi tidak interaktif;

3) Aktif perilaku aneh (active but odd), dengan ciri-ciri: hiperaktif, perilaku aneh berulang dan sering namun tanpa tujuan, seringkali tertukar dengan ADHD (oleh karena itu perlu diagnosa banding yaitu ADHD).

D. Penggunaan narkoba adalah Penyalahgunaan narkoba merujuk pada penggunaan yang tidak sah dan tidak terkontrol terhadap zat-zat narkotika. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Efek narkoba dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis pada penggunanya.

Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh ROSITA SARI ROSITA SARI -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Rosita Sari
Npm : 2113054045
Kelas : 5A

Izin menjawab Bu mengenai Kelainan Sosial Emosi

A. Gangguan Perilaku (tunalaras)
Anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya. Situasi belajar yang mereka hadapi secara monoton biasanya akan mengubah perilaku bermasalahnya semakin berat.

B .ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Hal ini biasanya digunakan untuk menggambarkan anak- anak yang memiliki tiga jenis masalah utama yaitu: perilaku terlalu aktif (hiperaktif), perilaku impulsif, dan kesulitan memperhatikan/ konsentrasi. Karena mereka terlalu aktif dan impulsif, anak-anak dengan ADHD sering merasa sulit untuk diterima di sekolah.

C. Autis
Autisme adalah gangguan perkembangan neorobiologis berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan orang lain. Penyandang autisme tidak dapat berhubungan dengan orang lain secara berarti, serta kemapuannya untuk membangun hubungan dengan orang lain terganggu karena ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dan mengerti perasaan orang lain.

D. Pengguna narkoba adalah seorang penyalahguna narkoba yang telah mengalami ketergantungan terhadap satu atau lebih narkotik, psikotropika, dan bahan adiktif lain (narkoba), baik secara fisik maupun psikis. Pngguna narkoba akan sulit berkonsentrasi terhadap sesuatu atau bisa disebut tidak bisa berpikir dengan serius.

Terimakasih wassalamuallaikum.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Octalyra Mutiara Ramadhani -
Assalamualaikum wr.wb

Nama : Octalyra Mutiara Ramadhani
Npm : 2113054005

Izin menjawab bu yang saya ketahui tentang kelainan emosi
a. Gangguan Perilaku (Tunalaras)
Menurut Undang-Undang pokok Pendidikan Nomor 12 Tahun 1952 anak tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan, tidak mempunyai toleransi terhadap kelompok atau orang lain, serta mudah terpengaruh oleh suasana sehingga membuat kesulitan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu anak tunalaras sering mengalami keterasingan sosial, hanya mempunyai beberapa orang teman dan jarang bermain dengan anak seusianya, serta kurang memiliki keterampilan dalam bersosial.
b. Gangguan Konsentrasi (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat disimpulkan “sebagai gangguan aktivitas dan perhatian (gangguan hiperkinetik) adalah suatu gangguan psikiatrik yang cukup banyak ditemukan dengan gejala utama inatensi (kurangnya perhatian), hiperaktivitas, dan impulsivitas (bertindak tanpa dipikir) yang tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak, remaja, atau orang dewasa”. Anak ADHD sering kali salah diartikan dalam artian anak ADHD sering dianggap sama dengan anak yang memiliki karakter yang hampir sama, misalnya menyamakannya dengan anak aktif, super aktif, autis, nakal, dll.
c. Autis
Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius dan kompleks yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir manusia. Gangguan ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bersoliasisasi, berperilaku, dan belajar.
Gangguan perkembangan ini umumnya dimulai pada masa kanak-kanak dan bertahan seumur hidup.
d. Pengguna Narkoba
Pengguna narkoba adalah seorang penyalahguna narkoba yang telah mengalami ketergantungan terhadap satu atau lebih narkotik, psikotropika, dan bahan adiktif lain (narkoba), baik secara fisik maupun psikis. Oleh karena mengkonsumsi narkoba hal tersebut akan menyerang sosial emosional juga.

Terimakasih,
Wassalamualaikum wr.wb
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Shonia Amanda -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Nama : Shonia Amanda
Npm : 2113054015

Izin menjawab Bu
A. Gangguan Prilaku (Tunalaras)
Tunalaras berasal dari kata “tuna“ yang berarti kurang dan “laras” yang berarti
sesuai. Jadi dapat di katakan bahwa tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan, tidak mempunyai toleransi terhadap kelompok atau orang lain, serta mudah terpengaruh
oleh suasana sehingga membuat kesulitan bagi dirinya sendiri dan orang lain.

B.Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) adalah merupakan gangguan konsentrasi pada anak, yang gejalanyaketidakmampuan anak memusatkan perhatian pada suatu tugas tertentu, selalu gelisah dan tidak dapat duduk dengan tenang.

C.Autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan
adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku,
dan interaksi sosial.

D.narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan juga dapat menimbulkan ketergantung-an.

Sekian terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh KARINA NATASYA -
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Karina Natasya
NPM: 2113054011

Izin memberikan pendapat terkait kelainan sosial bu,
a. Tunalaras, Tunalaras merupakan seseorang yang mengalami gangguan untuk mengelola emosi serta kontrol sosial. Secara individu, individu tunalaras biasanya menunjukkan perilakunya yang tidak cocok dengan standar serta peraturan yang berlaku untuk mereka.

b. ADD/ADHD, ADHD adalah suatu kondisi ketika seseorang memperhatikan gejala-gejala kurang konsentrasi, hiperaktif dan implusif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.

c. Autis, autis adalah gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial.

d. Pengguna narkoba, Tanda fisik dari pecandu narkoba biasanya adalah mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal, sering mual muntah, pilek (hidung berair) tanpa sebab, sering mimisan, keringat berlebih, sering sakit kepala, perubahan nafsu makan atau pola tidur, kenaikan atau penurunan berat badan mendadak dan drastis, kejang tanpa riwayat epilepsi dan penampilan dan kebersihan pribadi yang menurun (terlihat kumal, berantakan, menunjukkan kurangnya kepedulian mengenai penampilan).

Terimakasih
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh CHANTY.OKVIRASWASTI 2113054047 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Chanty Okviraswasti
NPM : 2113054047
Kelas : 5A
izin menjawab,
A. Gangguan perilaku/tunalaras adalah gangguan emosi dan tingkah laku adalah ketidakmampuan yang dicirikan dengan respon emosi dan tingkah laku di sekolah yang sangat berbeda dari umur, budaya atau norma etik yang seharusnya, sehingga mempengaruhi prestasi akademik. Prestasi akademik yang dimaksud adalah kemampuan akademik, sosial, vokasional, dan kemampuan pribadi.

B. Gangguan konsentrasi (ADD/ADHD) adalah hambatan dimana seseorang (anak) secara konsisten menunjukan salah satu atau semua karakteristiknya dalam waktu yang lama, karakteristik-karakteristik tersebut yaitu anak yang mengalami inattention memiliki kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka pada segala hal dan akan cepat mengalami kebosanan ketika dihadapkan pada suatu tugas tertentu dan kekurangan kemampuan untuk melakukan fokus ini biasanya merupakan hal yang umum di temukan pada anak-anak yang mengalami ADHD di sekolah-sekolah. Seorang anak ADHD yang hiperaktif mermiliki aktifitas fisik yang sangat aktif, mereka tidak bisa diam dan selalu bergerak kemana-mana. Sedangkan implusif diartikan bahwa anak tersebut mengalami kesulitan dalam mengendalikan reaksi mereka, mereka tidak dapat mengendalikan pikiran mereka ketika harus bereaksi terhadap situasi atau perilaku orang lain. Seorang anak dapat dikatakan menderita ADHD jika perilakunya menjadi ekstrem selama periode perkembangan tertentu, terjadi dalam berbagai situasi, dan dikaitkan dengan disabilitas fungsional yang parah,Anak yang berisik, hiperaktif, atau mudah teralihkan perhatiannya mungkin tidak langsung dianggap mengidap ADHD, karena pada tahun-tahun pertama sekolah, perilaku tersebut mungkin masih dianggap normal. Anak dengan ADHD sulit mengendalikan gerakannya, tidak bisa diajak duduk diam, dan tidak bisa berhenti berbicara.

C. Autis adalah gangguan autis merupakan ketidakmampuan individu dalam berinteraksi dengan individu lainnya; adanya gangguan bahasa yang ditunjukkan oleh beberapa tanda, yaitu penguasaan bahasa yang tertunda, acholalia,mutest, dan pembalikan kalimat. Klasifikasi autis juga dapat dilihat dari tingkat kemampuan interaksi sosial dan tingkat intelegensianya. Berdasarkan tingkat kemampuan interaksi sosial.

D. Penggunaan narkoba adalah Penyalahgunaan narkoba merujuk pada penggunaan yang tidak sah dan tidak terkontrol terhadap zat-zat narkotika. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Efek narkoba dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis pada penggunanya.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Three.Anggraini21 Three.Anggraini21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Three Anggraini Siska
NPM :2113054033

izin menjawab
Berikut adalah penjelasan tentang kelainan sosial emosi yang Anda sebutkan:

a. Gangguan Perilaku (tunalaras):
Gangguan Perilaku, juga dikenal sebagai tunalaras, adalah kelainan yang ditandai dengan pola perilaku yang bertentangan dengan norma sosial yang diharapkan. Anak dengan gangguan perilaku sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi, mengatur perilaku, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial. Mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif, melanggar aturan, tidak patuh, dan memiliki masalah dalam membangun hubungan yang sehat.

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD):
Gangguan Konsentrasi, seperti Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah kelainan neurobiologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian dan mengendalikan impuls. Anak dengan ADHD mungkin memiliki kesulitan mempertahankan konsentrasi, mengendalikan impuls, dan mengatur tingkah laku. Mereka juga mungkin memiliki tingkat hiperaktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka.

c. Autis:
Autisme, atau Spektrum Autisme, adalah kelainan perkembangan yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak dengan autisme mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara sosial, memahami dan menggunakan bahasa, serta menunjukkan minat yang terbatas dan perilaku berulang. Tingkat keparahan dan gejala autisme dapat bervariasi, sehingga ada spektrum yang luas dalam kondisi ini.

d. Pengguna narkoba:
Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi kesehatan mental dan sosial seseorang. Pengguna narkoba seringkali mengalami perubahan perilaku dan emosi yang signifikan. Mereka mungkin mengalami gangguan suasana hati, penarikan diri sosial, dan kesulitan dalam menjaga hubungan interpersonal yang sehat. Penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan masalah perilaku dan konflik dengan lingkungan sekitar.

Kelainan sosial emosi seperti gangguan perilaku, gangguan konsentrasi (ADD/ADHD), autisme, dan penggunaan narkoba dapat memiliki dampak yang signifikan pada interaksi sosial, emosi, dan perilaku individu. Penting untuk memahami dan memberikan dukungan yang tepat bagi individu yang menghadapi kelainan ini, baik melalui pendekatan medis, terapi, atau dukungan sosial.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh FRIZKA DIGA SHINTYA frizka.diga21 -
Nama: Frizka Diga Shintya
NPM: 2113054061

a. Gangguan Perilaku (tunalaras)
Anak tunalaras merupakan anak yang berperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat maupun sangat berat. Keadaan tersebut seringkali terjadi pada usia anak-anak dan remaja, sehingga akibatnya perkembangan emosi sosial ataupun keduanya akan terganggu.
b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD)
ADD singkatan dari Attention Deficit Disorders. Anak ADD mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian (defisit dalam memusatkan perhatian) sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya secara baik. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kesulitan dalam bermain bersama temannya karena tidak memiliki perhatian yang baik.
ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) adalah gangguan hiperaktif (defisit perhatian) atau gangguan mental yang terutama menyerang anak-anak. Para ahli percaya bahwa setidaknya tiga dari seratus anak usia 4-14 tahun menderita ADHD. Banyak ciri-ciri ADHD sering terlihat sebelum usia 4 dan tanpa kecuali sebelum usia 7, tetapi mereka mereka mungkin tidak mengganggu secara signifikan prestasi akademis dan fungsi sosial sampai usia sekolah menengah.
c. Autis
Anak penyandang autis sangat beragam,dilihat dari kemampuan yang dimiliki, perilakunya bahkan tingkat intelegensinya. Karakteristik berikut dapat ditemui pada anak penyandang autis:
1. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa.
2. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain/ obyek disekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
3. Bermain dengan mainan atau benda-beda lain secara tidak wajar
4. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali
5. Gerakan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu
d. Pengguna narkoba
Penggunaan narkoba yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, kerugian sosial, bahkan kematian akibat overdosis. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang pengalaman individu yang terlibat dalam penggunaan narkoba sebagaimekanisme koping diperlukan untuk mengembangkan pendekatan yang holistik dan efektif dalam mengatasi masalah ini.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Salsabila Jannati 'Uyyun -
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama: Salsabila Jannati Uyyun
NPM: 2113054055

Izin menjawab, yang saya ketahui:
a. Menurut Undang-Undang pokok Pendidikan Nomor 12 Tahun 1952 anak tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan, tidak mempunyai toleransi terhadap kelompok atau orang lain, serta mudah terpengaruh oleh suasana sehingga membuat kesulitan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
b. Menurut Amalia, ADHD yaitu anak yang mengalami ketidakmampuan unuk menjaga perhatiannya sehingga tidak dapat berkonsentrasi dalam menerima pelajaran
(Amalia, 2018).
c. Autisme mer upakan gangguan perkembangan perpasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku (behavior), komunikasi dan interaksi sosial.
d. Pengguna narkoba adalah orang yang mengonsumsi narkoba secara berkelanjutan.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Dias Meitasari -
Nama : Dias Meitasari
NPM : 2113054051
Kelas : 5A

a. Gangguan Perilaku (tunalaras) Yaitu individu yang mengalami penyimpangan dan hambatan dalam mengendalikan emosi serta tingkah laku. Yang bisa disebabkan faktor keturunan, kondisi fisik dan psikisnya, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah
b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD) karakteristiknya :
1. Anak dengan kondisi DHD menghindari hal yang perlu fokus tinggi
2. Cenderung bicara tanpa henti dan bisa mengganggu orang yang sedang bicara
3. Anak ADHD tidak suka melakukan rutinitas yang sama setiap hari
c. Gangguan Spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang mencakup minimal 3 hal: gangguan komunikasi social, gangguan interaksi social, perilaku/aktivitas tertentu yang selalu diulang ulang. Gejala autism : kemampuan bicara terbatas/cenderung mengulang kata-kata, Ekspresi datar, Menghindari kontak mata saat berinteraksi dan tidak dapat bermain peran dll
d. Pengguna narkoba atau obat-obatan yang bahan berbahaya. Antara lain ganja, shabu, heroin, ekstansi dll. Dapat menyebabkan gagal ginjal, kanker hati, TBC, Emosi tak terkendali, tidak merasa aman, merasa dikucilkan, menganggu ketertiban umum.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Helen Armelia -
Nama : Helen Armelia
Npm : 2113054019
Kelas : 5A
1).Tuna Laras
mempunyai perilaku yang menyimpang seperti menentang agama, norma, dan budaya yang sudah ada di lingkungan, sehingga hal ini menyebabkan anak tunalaras kurang bisa diterima dilingkungan karena ketidakmampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang pada umumnya.
Karakteristiknya seperti
- Anak mengalami kecemasan berupa kurang percaya diri, khawatir, menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya.
- Anak mengalami gangguan perilaku seperti berkelahi, sulit konsentrasi, merusak barang diri sendiri ataupun orang lain, berbohong, dan lain sebagainya.
-Tindakan agresif seperti circle pertemanan yang kurang baik, terbiasa pergi dari rumah dan lain sebaginya.
- Memiliki kedewasaan yang kurang seperti perilaku sering melamun, pasif, mudah terpengaruh, dan lain sebagainya.
- Karakteristik sosial/emosi : sering melakukan pelanggaran norma masyarakat, memiliki rasa rendah diri serta melakukan perbuatan agresif dan mengganggu.

ADHD
Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah yang paling sering didiagnosis emosional/perilaku gangguan kesehatan pada anak-anak (Jenifer dkk., 2014.Hidayat (2015) menjelaskan proses bimbingan pada anak ADHD yang selama ini menggunakan pendekatan terapi perilaku dilakukan secara berulang-ulang sampai anak berespons sendiri tanpa bantuan (prompt). Respon anak itu selanjutnya dicatat dan dievaluasi sesuai dengan kondisi objektif anak.Anak-anakdengan gangguan ini biasanya menunjukkan perilaku yang didorong oleh tidak perhatian, hiperaktif, atau kombinasi keduanya
Untuk penanganan Anak ADHD dapat menggunakan pendekatan kognitif perilaku, melalui berbagai keterampilan kognitif dan kemampuan dapat menemukan unsur-unsur dan stimulus dari lingkungannya, belajar peran dan memahami peran orang lain, mengidentifikasi budaya, bahasa, nilai-nilai dan moral masyarakat, dan menjadi mampu membedakan sekitarnya sifat dan hubungan mereka dengan fungsi dan pentingnya mereka

AUTIS
Autisme atau biasa disebut ASD (Autistic Spectrum Disorder) merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang komplek dan sangat bervariasi (spektrum), biasanya gangguan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi.Anak autisme akan
mengalami gangguan perkembangan dalam berbagai bidang, yaitu gangguan dalam ber-komunikasi baik verbal maupun non-verbal (berkomunikasi dengan bahasa yang aneh).
dampak autisme
sebelum masa sekolah yaitu tantrum (ledakan emosi), telat berbicara, kurangnya kontak mata dan senyum sosial, lebih suka menyendiri dan tidak mampu memahami aturan. Setelah memasuki usia sekolah perilaku menarik diri akan berkurang, namun tetap tidak sulit untuk bersosialisasi dengan anak sebayanya dan tidak
dapat berempati, terjadi hambatan perkembangan bahasa, dan performa yang tidak seimbang dalam tugas-tugas kognitif.gangguan dalam interkasi sosial (gangguan
menolak atau menghindar untuk bertatap muka),gangguan dalam bermain (bermain sangat monoton), perilaku yang ritualistik, hiperaktif (senang mengulang gerakan tertentu).

Pengguna narkoba ( karakteristik korban pengguna narkoba)
a. Usia penyalahguna, adalah mayoritas meeka yang termasuk kelompok remaja. Usia ini secara kejiwaa masih labil, mudah terpengaruh oleh lingkungan dan sedang mencari identitas diri serta senang memasuki kehidupan kelompok.
b. Kepribadian penyalahguna, biasanya orang yang mudah terkena adalah mereka yang mempunyai kepribadian “beresiko tinggi” dengan cirri-
ciri: tidak masak/kekanak-kanakan; tidak dapat menunda suatu keinginan/perbuatan/tidak sabaran; toleransi yang rendah terhadap frustrasi; senang mengambil resiko; cenderung memiliki kepribadian yang tertutup; kepercayaan diri dan harga dirinya rendah; religiusitas kurang.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh wina.septika.21 wina.septika.21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:Wina Septika
Npm:2153054001
Kelas:5A

Izin berpendapat
A.Gangguan perilaku (tunalaras),Gangguan perilaku tunalaras adalah kondisi yang melibatkan pola perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan umumnya sulit untuk dikendalikan. Ini termasuk berbagai gangguan seperti gangguan perilaku eksplosif intermittent, gangguan perilaku kondukt, dan lainnya. Pengobatan dan manajemen untuk gangguan ini dapat melibatkan terapi perilaku, konseling, dan dalam beberapa kasus, obat-obatan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gangguan perilaku tunalaras, penting untuk mencari bantuan profesional untuk penilaian dan perawatan yang sesuai.

B.Gangguan konsentrasi ADD/ADHD
Gangguan Konsentrasi atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kondisi neurobiologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memperhatikan dengan seksama, mengendalikan impuls, dan duduk diam. Terdapat dua jenis utama ADHD:
1.ADHD tipe hiperaktif-impulsif: Ini ditandai oleh hiperaktivitas yang signifikan dan tingkat impulsif yang tinggi.
2.ADHD tipe tak hiperaktif: Ini lebih fokus pada kesulitan dalam memperhatikan dan menjaga konsentrasi.
ADHD biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga masa dewasa. Gejala meliputi ketidakmampuan untuk duduk diam, sering terlupa, kesulitan dalam mengikuti instruksi, dan kurangnya perhatian terhadap detail.Pengelolaan ADHD biasanya melibatkan terapi perilaku, dukungan pendidikan, dan dalam beberapa kasus, pengobatan dengan obat-obatan seperti stimulan atau non-stimulan. Pengobatan dan manajemen ADHD harus dilakukan dengan bimbingan profesional medis dan psikologis untuk memastikan pendekatan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan individu.

C.Autis,Autisme, juga dikenal sebagai spektrum autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kelompok gangguan perkembangan neurologis yang memengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan pola perilaku individu. ASD adalah spektrum karena gejala dan tingkat keparahannya dapat bervariasi secara signifikan antara individu.

D.Pengguna Narkoba,Penggunaan narkoba adalah tindakan berbahaya yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Narkoba dapat merujuk kepada berbagai jenis zat seperti narkotika ilegal (misalnya kokain, heroin, metamfetamin) atau obat-obatan yang diresepkan oleh dokter (jika digunakan secara tidak sesuai atau tidak sah). Penggunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, serta dapat mengarah pada masalah kesehatan, masalah hukum, dan masalah sosial.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh YULIANA .LARASATI21 -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya Yuliana Larasati npm 2113054007
Izin berpendapat
1. Tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan atau hambatan emosi dan berkelainan tingkah laku, sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

2. ADHD adalah gangguan mental yang kerap kali dialami oleh anak-anak. Biasanya, tanda seseorang mengalami ADHD adalah sulit fokus atau memusatkan perhatian, impulsif, serta hiperaktif.
Gejala anak ADHD:
1. Kesulitan berkonsentrasi atau mudah teralihkan.
2. Hiperaktif, seperti sering bergerak-gerak atau tidak bisa diam.
3. Impulsif, sulit menahan diri, atau bertindak tanpa berpikir panjang.
4. Kesulitan mengatur waktu dan tugas.
5. Sulit menjaga perhatian pada pekerjaan atau aktivitas yang membutuhkan ketelitian.
6. Lupa atau sering kehilangan barang-barang kecil.
7. Kesulitan mengikuti instruksi atau aturan.

3. Autisme mencakup gangguan dalam segala aspek, mulai dari sosial, bahasa, serta komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Autisme merupakan kondisi yang dapat terdeteksi semasa kanak-kanak dan berlangsung selama seumur hidup.
Ciri ciri autisme
1. Kesulitan dalam berinteraksi sosial
2. Ketertarikan khusus:
3. Komunikasi terbatas
4. Perilaku repetitif
5. Sensitivitas sensorik

Pengguna narkoba atau biasa disebut drug addict merupakan orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkoba sehingga menimbulkan ketergantungan baik secara fisik maupun psikis.
Terimakasih
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh NI'MATUR ROHMAH ISNAINI -
Nama : Ni'matur Rohmah Isnaini
Npm. : 2113054001
Kelas : 5A

A. Kelainan tunalaras
anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan perilaku dan memberikan respon-respon kronis yang jelas tidak dapat diterima secara sosial oleh lingkungan dan atau perilaku yang secara personal kurang memuaskan, tetapi masih dapat dididik sehingga dapat berperilaku yang dapat diterima oleh kelompok sosial dan bertingkah laku yang dapat memuaskan dirinya sendiri. Berarti anak yang termasuk dalam gangguan perilaku kategori berat dan parah memerlukan intervensi yang intensif dan berkelanjutan serta dapat dilatih di rumah, atau kelas khusus, sekolah luar biasa, atau institusi berasrama khusus .
Anak tunalaras biasanya memiliki ciri adanya gangguan emosi dan gangguan sosial, bisa dikarenakan penyesuaian yang salah (maladjustment). Adapun tandanya sebagai berikut : 
- Hubungan antar keluarga, teman sepermainan, teman sekolah, ditanggapi dengan tidak menyenangkan. 
- Segan bergaul, terasing. 
- Suka melarikan diri dari tanggung jawab. 
- Menangis, kecewa, berdusta, menipu, mencuri, menyakiti hati, atau sebaliknya, sangat ingin dipuji, ingin selalu mandiri. 
- Penakut dan kurang percaya pada diri sendiri. 
- Tidak mempunyai inisiatif dan tanggung jawab, kurang keberanian, dan sangat tergantung pada orang lain.

Autistic disorder adalah adanya gangguan atau abnormalitas perkembangan pada interaksi sosial dan komunikasi serta ditandai dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. Munculnya gangguan ini sangat tergantung pada tahap perkembangan dan usia kronologis individu.
Terdapat tiga gejala utama individu dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD), yaitu gangguan dalam interaksi, komunikasi, dan perilaku. Selain itu, individu dengan ASD juga memiliki karakteristikkarakteristik tambahan, yaitu gangguan dalam kognisi, persepsi sensori, motorik, afek atau mood, tingkah laku agresif dan impulsif, serta gangguan tidur dan makan.

ADHD adalah attention deficit hyperactivity disorder(Attention= perhatian, Deficit=berkurang, Hiperactivity= hiperaktif, dan Disorder= gangguan) jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. ADHD = kurang pemusatan perhatian + impulsivitas + hiperaktivitas. Seseorang dapat memenuhi salah satu kriteria ADHD yaitu kurang perhatian (Inattention) atau hiperaktifitas &impulsif, atau keduanya. Kondisi ini terjadi selama periode paling tidak enam bulan, yang mengakibatkanpertumbuhanseseorang tersebut menjadi tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan usia normal.Berdasarkan pemaparan di atas, maka ADHD merupakan hambatan seorang individu dalam pemusatan perhatian yang disertai perilaku hiperaktivitas.Penyebab dan Pengaruh ADHD Tidak ada yang mengetahui penyebab ADHD secara pasti. Teori lama menduga penyebabnya antara lain adalah keracunan, komplikasi pada saat melahirkan, alergi terhadap gula dan beberapa jenis makanan, dan kerusakan pada otak. Meskipun teori ini ada benarnya, banyak kasus ADHD yang tidak cocok dengan penyebab tersebut.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh NADYA ILA SUFA -
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
nama : Nadya Ila Sufa
npm : 2113054013
kelas : 5A

izin menyampaikan pendapat tentang kelainan sosial emosi
1. gangguan perilaku (Tunalaras) adalah individu yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan perilaku serta kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Beberapa contoh perilaku tunalaras berwujud mencuri, mengganggu teman, menyakiti orang lain, dan sebagainya. Anak tunalaras juga sering disebut juga sebagai anak dengan gangguan emosional (emotionally disturbed), anak dengan kekacauan psikologis (psychologically disordred), atau anak dengan hambatan emosional (emotionally handicapped) karena mereka cenderung tidak dapat mengendalikan emosinya, sehingga sering mengalami konflik baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri.

2. gangguan konsentrasi (ADD/ADHD)
ADHD adalah gangguan perkembangan saraf masa kanak-kanak yang paling umum. Kondisi ini biasanya didiagnosis pertama kali saat anak-anak dan bisa bertahan hingga dewasa. Anak dengan kondisi ini biasanya punya masalah mencari perhatian, mengendalikan perilaku impulsif (dapat bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya), dan terlalu aktif.

3. autis, Anak penyandang autis sangat beragam,dilihat dari kemampuan yang dimiliki, perilakunya bahkan tingkat intelegensinya. Karakteristik berikut dapat ditemui pada anak penyandang autis:
1. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa.
2. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain/ obyek disekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
3. Bermain dengan mainan atau benda-beda lain secara tidak wajar
4. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali
5. Gerakan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu

4. pengguna narkoba, Penggunaan narkoba yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, kerugian sosial, bahkan kematian akibat overdosis. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang pengalaman individu yang terlibat dalam penggunaan narkoba sebagaimekanisme koping diperlukan untuk mengembangkan pendekatan yang holistik dan efektif dalam mengatasi masalah ini.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh FIRDA DAMAYANTI -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Nama : Firda Damayanti
NPM : 2113054043

a. Gangguan Perilaku (tunalaras)
Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan perilaku dan
menunjukkan respon-respon yang secara sosial dianggap tidak dapat diterima oleh lingkungan atau perilaku yang tidak memuaskan secara pribadi. Namun, mereka masih dapat diajar dan dibimbing untuk dapat berperilaku sesuai dengan norma sosial dan merasa puas dengan perilaku mereka sendiri. Jadi, anak-anak dengan gangguan perilaku yang parah memerlukan intervensi yang intensif dan berkelanjutan, mungkin melalui pengajaran di rumah, di kelas khusus, di sekolah luar biasa, atau di institusi berasrama khusus (Kauffman, 1994) dalam (Denisrum, 2007).
Adapun 2 kendala dari anak tunalaras yakni masalah agama dan moral serta
hubungan sosial itu sendiri yaitu :
a. Agama dan Moral
Dalam konteks ini, anak tunalaras seringkali melakukan perbuatan-
perbuatan yang tidak pantas, yang bertentangan dengan ajaran agama
Islam, serta melanggar norma-norma agama dan memiliki nilai moral yang rendah, sehingga menyebabkan anak tunalaras tidak diterima oleh masyarakat atau lingkungan di sekitarnya.
b. Hubungan sosial
Anak yang kurang memiliki kendali atas emosinya cenderung sering melakukan tindakan yang mengganggu orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka tidak tertarik untuk menjalin pertemanan dengan anak tersebut. Selain itu, dalam interaksi sosial, anak tunalaras kesulitan dalam beradaptasi dengan orang lain dan sering menunjukkan kemarahan ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.

b. Gangguan Konsentrasi (ADHD/ADD)
Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006) ADHD adalah singkatan dari attention deficit hyperactivity disorder, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti gangguan pemusatan perhatian yang disertai hiperaktivitas.
ADHD dapat diuraikan sebagai kurangnya pemusatan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas. Seseorang bisa memenuhi salah satu dari kriteria ADHD, entah itu kurangnya perhatian atau hiperaktivitas serta impulsivitas, atau bahkan keduanya. Kondisi ini berlangsung setidaknya selama enam bulan dan dapat
menghambat pertumbuhan seseorang sehingga tidak sesuai dengan
perkembangan usia yang normal. Dengan demikian, ADHD adalah
ketidakmampuan individu untuk memusatkan perhatian yang juga disertai dengan perilaku hiperaktif.

c. Autis
Autisme bukan hanya menjadi kejadian kecil yang terbatas di kalangan masyarakat Indonesia, namun sebaliknya, jumlah penderita autisme di
Indonesia, terutama di kalangan anak-anak, semakin meningkat.
Hal ini didukung oleh peningkatan angka prevalensi gangguan autisme di
Indonesia dari tahun ke tahun. Autism itu sendiri merupakan gangguan yang
mencakup aspek-aspek kognitif, emosional, perilaku, dan sosial, termasuk juga kesulitan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Anak-anak dengan autisme akan mengalami perkembangan yang berbeda dari anak-anak biasa, hal
ini disebabkan oleh penurunan kemampuan kognitif secara bertahap (Denisrum, 2007).
Bersamaan dengan autisme, sindrom Asperger juga merupakan gangguan yang cukup umum di Indonesia. Meskipun sindrom Asperger
termasuk dalam klasifikasi autisme secara keseluruhan, perbedaannya yang mencolok telah menjadikan sindrom Asperger menjadi subjek analisis yang lebih mendalam, dan sering dianggap sebagai sub jenis autisme yang memiliki karakteristik "Spesial".

d. Penggunaan Narkoba
Dunia narkoba sangat erat kaitanya dengan kriminalitas pencurian,
korupsi, sampai manipulasi. Demi narkoba tidak jarang seorang anak yang membunuh ayah, ibu dan saudaranya. Narkoba bisa membuat manusia menjadi kejam dan tidak mempunyai rasa perikemanusiaan, serta budi pekerti rendah, berperangai buruk, dan berakhlak lebih buruk dari binatang. Selain berdampak buruk bagi dirinya pemakai narkoba juga berdampak buruk bagi lingkungannya
yaitu sebagai berikut: (Elpandi, 2014)
a. Kehidupan keluarga dan rumah tangga
1. Tidak adanya tanggung jawab menafkahi anak dan istri
2. Pengeluaran keuangan meningkat untuk keperluan membeli narkoba dan
pengobatannya.
3. Perilaku narkoba menyedihkan hati orang tua dan menjadi aib bagi
keluarga, seperti berbohong, kasar, mencuri, menipu, tidak bertanggung
jawab dan acuh tak acuh.
4. Suasana keluarga jadi tidak harmonis karna sering melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri dan anak-anak.
b. Kehidupan bermasyarakat
1. Meningkatkan kejahatan, perampokan, kekerasan dan pencurian dimasyarakat.
2. Di kucilkan masyarakat dan jadi omongan lingkungan msasyarakat 75
3. Terbentuk kelompok preman, sebagai lapisan masyarakat yang
hidupnya tidak produktif, dan ketergantungan terhadap narkoba dan
menjadi pengedar.
c. Kehidupan Bangsa dan Negara
1. Mafia perdagangan gelap narkoba selalu berusaha memasok narkoba,
terjalin hubungan antara bandar dengan pengedar atau bandar dengan
narkoba, sehingga terbentuklah pasar gelap.
2. Masyarakat yang rawan penggunaan dan peredaran narkoba, memiliki
daya tahan, kesinambungan pembangunan terganggu, negara menderita kerugian karena masyarakat tidak produktif dan tingkat kejahatan tinggi.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh Azizah Zuhdiyyah21 -
Nama : Azizah Zuhdiyyah
NPM : 2113054057

a. Gangguan Perilaku (tunalaras) : adalah istilah yang digunakan dalam konteks psikologi dan kesehatan mental untuk merujuk kepada kondisi di mana seseorang, terutama anak-anak dan remaja, menunjukkan perilaku yang berulang dan terus-menerus yang bertentangan dengan norma sosial atau aturan yang berlaku. Gangguan perilaku ini dapat melibatkan berbagai tindakan atau perilaku yang mengganggu diri sendiri, orang lain, atau lingkungan sekitarnya.

b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD) : Gangguan Konsentrasi, yang sering disebut sebagai Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memperhatikan, mengontrol impuls, dan mengatur perilaku. Gangguan ini seringkali pertama kali terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi dapat berlanjut hingga masa remaja dan dewasa.
ADHD dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kinerja akademik, hubungan sosial, dan pekerjaan. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, individu dengan ADHD dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif dan mencapai potensi mereka yang sejati. Perawatan ADHD sering mencakup kombinasi terapi perilaku, dukungan pendidikan, dan dalam beberapa kasus, pengobatan dengan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh profesional medis yang berkualifikasi.

c. Autis : Autis atau Autisme adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, perilaku, dan pola pikir individu. Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah istilah yang lebih luas yang digunakan untuk merujuk kepada berbagai tingkat keparahan dan gejala autisme yang dapat ditemukan pada individu. Setiap orang dengan autisme adalah individu yang unik dengan karakteristik dan kebutuhan mereka sendiri.

d. Pengguna narkoba :
1. Ketergantungan dan Penarikan (Withdrawal):
- Pengguna narkoba dapat mengalami ketergantungan fisik dan psikologis terhadap zat-zat tertentu. Ketika mereka berhenti mengonsumsi narkoba, terutama jika berhenti secara mendadak, mereka dapat mengalami gejala penarikan yang serius seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
2. Depresi dan Kecemasan:
- Pengguna narkoba sering mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Kondisi ini dapat menjadi lebih parah akibat efek samping zat-zat tersebut pada sistem saraf dan otak.
3. Perubahan Perilaku dan Emosi:
- Pengguna narkoba dapat menunjukkan perubahan drastis dalam perilaku dan emosi mereka. Mereka mungkin menjadi lebih impulsif, agresif, atau tidak stabil emosinya.
4. Isolasi Sosial:
- Keterlibatan dalam penggunaan narkoba seringkali mengakibatkan pengurangan dalam keterlibatan sosial yang sehat. Individu ini mungkin menarik diri dari keluarga, teman-teman, dan aktivitas sosial yang dulu mereka nikmati.
5. Kerusakan Hubungan:
- Penggunaan narkoba dapat merusak hubungan dengan orang-orang yang mereka cintai. Terkadang, pengguna narkoba dapat terlibat dalam perilaku ilegal atau amoral yang dapat menghancurkan hubungan dengan keluarga dan teman-teman.
6. Gangguan Psikosis:
- Pengguna narkoba tertentu, terutama narkoba psikoaktif seperti kokain atau metamfetamin, dapat menyebabkan gangguan psikosis, seperti halusinasi dan delusi.
7. Risiko Bunuh Diri:
- Individu yang menggunakan narkoba memiliki risiko lebih tinggi untuk berpikir tentang bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Penggunaan narkoba juga dapat meningkatkan impulsivitas, yang dapat berdampak pada tindakan bunuh diri.
Sebagai balasan Ari Sofia

Re: Topik

oleh DANDI.SEPTO21 DANDI.SEPTO21 -
assalamualaikum wr wb
nama : Dandi Septo Nugroho
npm : 2113054046


a. Gangguan Perilaku (tunalaras):

Merujuk pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial atau aturan yang berlaku. Ini bisa melibatkan agresi, kekerasan, perilaku merusak, atau tindakan impulsif. Gangguan perilaku dapat terjadi pada anak-anak maupun pada orang dewasa.
b. Gangguan Konsentrasi (ADD/ADHD):

Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi konsentrasi, impulsivitas, dan tingkat aktivitas fisik. Pada ADHD, gejala dapat mencakup hiperaktivitas, kesulitan berkonsentrasi, dan impulsivitas.
c. Autis:

Gangguan spektrum autis (Autism Spectrum Disorder atau ASD) adalah kelompok gangguan perkembangan neurobiologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, serta perilaku. Individu dengan ASD dapat menunjukkan spektrum gejala yang bervariasi, mulai dari kesulitan sosial hingga perilaku berulang.
d. Pengguna Narkoba:

Pemakaian narkoba yang berlebihan atau kecanduan dapat menyebabkan gangguan mental dan sosial. Pemakaian narkoba dapat memengaruhi kesehatan mental, merusak hubungan sosial, dan mengarah pada perilaku berisiko. Dalam beberapa kasus, penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.