Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal 2
NPM : 2213053002
Analisis jurnal 2
Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja
• identitas jurnal
nama penulis : Fahrudin
•A. pendahuluan
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga Dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, Melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri. Esensi Jadikan nya tersirat dalam integrasi keluarga baik dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya.
•B. Peranan keluarga bagi anak anak
Keluarga secara etimologi is berasal dari rangkaian kata "Kawula" dan "warga" kawula Artinya Abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota, Sebagai Abdi dalam keluarga seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota Iya berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya, Karena keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas Ayah ,ibu ,anak-anak dan kerabat lainnya . Karena keluarga merupakan ini bertambah dan Institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan -hubungan yang terdapat di dalamnya.
•C. Peranan nilai moral bagi anak anak
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan ,berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat
2. Moral sebagai aturan ,berarti ketentuan yang digunakan Oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan seperti berani, jujur ,sabar ,Gairah dan sebagainya( Sofyan sauri,2010:34)
• Faktor faktor yang menyebabkan kemerosotan moral
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu Luang (leusure time) Dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas makas bimbingan dan Penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
• Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
1. Penanaman pendidikan di mana sejak dini kepada anak -anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak -anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis
• Kesimpulan
Jadi lingkungan keluarga sangat Besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga lah anak anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan untuk selanjutnya.
NPM: 2213053091
Kelas: 3H
ANALISIS JURNAL
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya
1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2) lingkungan masyarakat yang kurang baik
3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat
4) Suasana rumah tangga yag kurang baik
5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat- alat anti hamil
6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral
7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
D. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya, orang tua sebagai tokoh- tokoh inti dalam keluarga itu terlebih dulu harus menciptakan iklim religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati seluruh anggotanya, terutama anak-anaknya.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
NPM : 2213053241
Kelas : 3H
Analisis jurnal 2
Identitas jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena
anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum
mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai
peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam
keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti
pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23).
A. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata “kawula” dan “warga”.
Kawula artinya abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota . Sebagai abdi di
dalam keluarga, seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada
keluarganya dan sebagai warga atau anggota, ia berhak untuk ikut mengurus segala
kepentingan di dalam keluarganya. Dalam Ensyclopedi Umum (MI. Soelaiman,
1978:8) bahwa yang dimaksud dengan keluarga yaitu kelompok orang yang ada
hubungan darah atau perkawinan yang terdiri dari ibu, ayah, anak–anaknya (yang
belum memisahkan diri sebagai keluarga). Apabila fungsi keluarga dalam kajian psikologikal modern menekankan
pendidikannya kepada pembinaan jiwa mereka dengan rasa cinta, kasih sayang dan
ketenteraman, justeru para ahli ilmu jiwa Muslim jauh sebelum itu telah menekankan
perkara ini dalam berbagai tulisannya. Ulama-ulama Muslim dahulu kala
menekankan pentingnya peranan pendidikan keluarga itu pada tahun-tahun pertama
usia anak-anak yang berdasar kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Di
samping itu, nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah banyak yang menekankan
pentingnya pendidikan dalam keluarga, di antaranya: Allah berfirman: “Peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Q.S.(66):6). Juga Rasulullah bersabda:
“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu bapaknyalah yang
menjadikan ia Yahudi, Nashrani atau Majusi (H.R.Tabrani dan Baihaqi). Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5)
fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu
fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai
pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk
menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti
dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan
baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
budi pekerti dan susila. Moral juga berarti kondisi mental yang terungkap dalam
bentuk perbuatan. Selain itu moral berarti sebagai ajaran Kesusilaan. Kata moral
sendiri berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan,
adat istiadat dan kebiasaan.
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan
mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan
jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk
menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti
berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral
tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa
tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur,
maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
D. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak. Yang dimaksud
dengan pendidikan iman menurut Abdullah nasih Ulwan (2007, jl.1:165) ialah
mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakannya
dengan rukun Islam sejak ia memahami, dan mengajarkan kepadanya dasar-
dasar syari’at sejak usia tamyiz. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam
penanaman nilai-nilai keimanan, ada empat hal yang harus diberikan kepada
anak-anak, yaitu: (1) membuka kehidupan anak dengan kalimah “la ilaha illa
Allah”, (2) mengenalkan hukum halal haram sejak dini kepada anak-anak, (3)
menyuruh anak-anak untuk beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun,
(4) mendidik anak agar mencintai Rasul, keluarganya, dan senang membaca al-
Qur’an.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. Orang tua harus
memperhatikan pendidikan moral serta tingkah laku anak-anaknya. Menurut
Zakiyah Darajat (1971) bahwa pendidikan yang diterima dari orang tuanyalah
yang akan menjadi dasar dari pembinaan mental dan moralnya. Jangan sampai
orang tua membiarkan pertumbuhan anaknya berjalan tanpa bimbingan atau
diserahkan saja kepada guru di sekolah.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu-
Bapak dan anggota keluarga lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka
dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur enam
tahun, di mana mereka belum dapat memahami kata-kata dan symbol yang abstrak.
NPM : 2253053054
ANALISIS JURNAL 2
Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja
• identitas jurnal
nama penulis : Fahrudin
analisis ini menyoroti dampak negatif globalisasi terhadap masyarakat, seperti meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan masalah kesehatan mental. Permasalahan-permasalahan ini dipandang sebagai akibat dari meningkatnya kompleksitas dan keragaman masyarakat modern. Namun, keluarga tetap memainkan peran penting dalam pendidikan dan pengasuhan, karena keluarga bertanggung jawab untuk membina cinta kasih, keharmonisan, dan nilai-nilai moral di antara anggotanya.
Keluarga dianggap sebagai institusi utama pendidikan, dan meskipun institusi lain dapat membantu pendidikan, namun mereka tidak dapat menggantikan peran keluarga Salah satu tantangan dalam mendidik anak dalam keluarga adalah kurangnya bimbingan dalam memanfaatkan waktu luang secara sehat dan produktif.
Hal ini dapat menimbulkan pikiran dan perilaku yang tidak sehat. Selain itu, tidak adanya pusat bimbingan dan konseling bagi anak dan remaja dapat berkontribusi terhadap munculnya perilaku negatif. Westernisasi, khususnya pengaruh budaya dan agama Barat, juga diidentifikasi sebagai faktor yang dapat berdampak pada perkembangan moral anak
Analisis tersebut menekankan pentingnya keluarga dalam mendidik anak, karena keluarga merupakan lingkungan utama dan mendasar di mana anak mengembangkan kepribadian dan nilai-nilainyaKeluarga memberikan pendidikan dalam berbagai aspek, antara lain pendidikan, sosialisasi, perlindungan, kasih sayang, agama, ekonomi, rekreasi, dan biologi. Peran keluarga dalam pendidikan berlangsung secara berkesinambungan dan terjadi melalui interaksi dan sosialisasi dalam keluarga. Orang tua diharapkan dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya, dengan cara anak mengamati dan menginternalisasikan perilaku dan kebiasaan orang tuanya
Kesimpulannya, analisis tersebut menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak dan menanamkan nilai-nilai moral. Terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, keluarga tetap menjadi institusi utama yang bertanggung jawab untuk membina cinta kasih, keharmonisan, dan nilai-nilai moral di antara para anggotanya. Orang tua dianjurkan untuk memberikan bimbingan, memberikan contoh yang baik, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dalam keluarga.
NPM : 2213053127
Analisis jurnal 2
Identitas jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena Anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23). Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya anak anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Karena, di dalam keluarga itulah anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain.
PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata “kawula” dan “warga”.Kawula artinya abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota . Sebagai abdi di dalam keluarga, seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota, ia berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.Menurut M.I Soelaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi,
(2) fungsi sosialisasi,
(3) fungsi proteksi,
(4) fungsi afeksi,
(5)fungsi religius,
(6) fungsi ekonomi,
(7) fungsi rekreasi,
(8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orang tua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,budi pekerti dan susila. Moral juga berarti kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan. Selain itu moral berarti sebagai ajaran Kesusilaan. Kata moral sendiri berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan,adat istiadat dan kebiasaan.
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsatergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur,maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Apabila kita analisis faktor-faktor yang menyebabkan merosotnya moral pada masyarakat sangat banyak sekali. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), diantara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu Bapak dan anggota keluarga lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur enam tahun
NPM: 2213053233
ANALISIS JURNAL 2
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Peranan Keluarga bagi Anak-anak
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak. nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobab banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga in bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, sepert keimanan yang teguh kepada Allah.
Peranan Nilai Moral bagi Anak-anak
Dengan demikian mengklasifikasikannya sebagai berikut:
pengertian moral dapat dipahami dengan
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
1. kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2. lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
4. suasana rumah yang kurang baik
5. diperkenalkannya secara populer obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil
6. banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan norma
7. kurang adanya bimbingan
8. tidak ada markas penyuluhan bagi anak anak muda
9. pengaruh westernisasi
Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Keluarga
1. penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak anak
2. menanamkan pendidikan moral
3. menciptakan suasana rumah yang harmonis
Nama : Nisa Az Zukhrufi
Npm : 2213053142
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Nomor : 1
Volume : 12
Halaman : 41-54
Tahun terbit : 2014
Nama penulis : Fahrudin
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Pembahasan
A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Pendidikan dalam keluarga bersifat informal, Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak.
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Dalam KBBI, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan susila.
- Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
- Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
- Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri (2010:34).
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
- Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
- Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
- Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
- Suasana rumah tangga yang kurang baik.
- Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
- Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
- Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
- Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
- Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
E. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
- Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
- Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
- Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu Bapak dan anggota keluarga, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur enam tahun.
Npm :2253053034
Kelas:3H
Analisis jurnal 2
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK ANAK
Keluarga adalah rangkaian kata "kawula" dan "warga" yang berarti anggota. Kawula adalah hamba sedangkan warga berarti anggota, yang berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya. Keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat terdiri atas ayah, ibu, anak-anak dan kerabat lainnya. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidup. Keberadaan keluarga adalah penting dalam sebuah masyarakat, dan masyarakat menganggap keluarga sebagai institusi sosial yang terpenting dan merupakan unit sosial yang utama melalui individu-individu yang telah dipersiapkan di dalamnya. Keberadaan keluarga adalah keberadaan dalam sebuah masyarakat, dan masyarakat menganggap keluarga sebagai institusi sosial yang utama melalui individu-individu yang telah dipersiapkan di dalamnya. Keberadaan keluarga adalah keberadaan dalam sebuah masyarakat, dan keberadaan keluarga adalah keberadaan dalam masyarakat.
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK ANAK
Moral merupakan konsep dasar dalam kebudayaan Indonesia yang mengacu pada budi pekerti dan perilaku baik yang berkaitan dengan tindakan, tingkah laku, dan tingkah laku. Ini juga mencakup kondisi mental yang mempengaruhi perilaku. Moral juga dianggap sebagai alat pendidikan. Moral dapat dikategorikan menjadi tiga jenis: moral sebagai alat pengajaran, moral sebagai sarana untuk mencapai perilaku yang baik, moral sebagai sarana masyarakat, dan moral sebagai sarana kode moral. Moral penting bagi semua individu dan bangsa, karena moral menandakan perilaku baik suatu bangsa jika sejalan dengan kode moralnya. Moral juga penting bagi anak, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan. Jika moralitas buruk maka moralitas bangsa akan terpuruk. Oleh karena itu, pendidikan moral sangat penting untuk kehidupan yang utuh.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-
kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi
E. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman pendidikan ke imanan sejak dini kepada anak anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis.
NPM : 2213053107
Kelas : 3H
ANALISIS JURNAL 2
-Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Volume : 12
Nomor : 1
Halaman : 41-54
Tahun Terbit : 2014
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
-Pendahuluan
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena
anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas.
Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja,
baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih
terbelakang.
-Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata “kawula” dan “warga”. Kawula artinya abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota. Peranan pendidikan
keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi-institusi dan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada, seperti TK, Sekolah-sekolah, dan lain-lainnya.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama karena mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
- Peranan Nilai Moral bagi Anak-Anak
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral
tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa
tergantung kepada moral bangsa tersebut. Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau
moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang.
-Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat
menyeret mereka pada dekadensi moral. Beberapa faktor tersebut adalah Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, lingkungan masyarakat yang kurang sehat, Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat, suasana rumah tangga yang kurang baik, Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil, Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, keseniankesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral dan lain lain.
-Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalan Keluarga
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral
dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini
dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak
adalah sebagai berikut: Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak, Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak, dan Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
NPM: 2253053040
Kelas: 3H
Analisis Jurnal 2
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga Dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, Melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri. Esensi Jadikan nya tersirat dalam integrasi keluarga baik dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman pendidikan ke imanan sejak dini kepada anak anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis.
NAMA: MESRI RAHAYU
NPM: 2213053250
IDENTITAS JURNAL
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Peranan Keluarga bagi Anak-anak
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merubah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya pada dirinya. Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
- Fungsi edukasi
- Fungsi sosialisasi
- Fungsi proteksi
- Fungsi afeksi
- Fungsi religius
- Fungsi ekonomi
- Fungsi rekreasi
- Fungsi biologis
Peran Nilai Moral bagi Anak
Nilai moral diklasifikasikan sebagai berikut:
- Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
- Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
- Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
- Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
- Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
- Pendidikan nilai moral tidak terlaksana sebagaimana mestinya
- Susunan rumah tangga yang kurang baik
- Populernya obat-obatan terlarang
- Banyak barang-barang yang tidak mengindahkan dasar-dasar nilai moral
- Kurangnya bimbingan bagi anak saat ada waktu luang
- Pengaruh westernisasi
Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Keluarga
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
- Penanaman pendidikan keimanan sejak dini
- Menanamkan pendidikan moral kepada anak
- Menciptakan suasana keluarga yang harmonis
NPM: 2213053234
Identitas jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim
Volume : 12
Nomor : 01
Tahun : 2014
Judul : Proses Pendidikan Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Nama Penulis : Fahrudin
Pembahasan
PERAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.Dari interaksi dalam keluarga anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan. Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya. Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya:
(1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak,
(2) lingkungan masyarakat yang kurang sehat
(3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
(4) Suasana rumah tangga yag kurang baik,
(5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat alat anti hamil,
(6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral,
(7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral,
(8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
(9) pengaruh westernisasi, yaitu beruypa yahudinisasi dan kristenisasi
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis,
NPM : 2213053247
Analisis Jurnal 2
Identitas jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan- hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan.
Peranan nilai moral bagi anak-anak
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Npm: 2213053034
“Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja”
Identitas Jurnal
nama penulis : Fahrudin
Pendahuluan:
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga Dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, Melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri. Esensi Jadikan nya tersirat dalam integrasi keluarga baik dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Peranan keluarga bagi anak anak
Keluarga secara etimologi is berasal dari rangkaian kata "Kawula" dan "warga" kawula Artinya Abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota, Sebagai Abdi dalam keluarga seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota Iya berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya, Karena keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas Ayah ,ibu ,anak-anak dan kerabat lainnya . Karena keluarga merupakan ini bertambah dan Institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan -hubungan yang terdapat di dalamnya.
Peranan nilai moral bagi anak anak:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan ,berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan ,berarti ketentuan yang digunakan Oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan seperti berani, jujur ,sabar ,Gairah dan sebagainya( Sofyan sauri,2010:34).
Faktor faktor yang menyebabkan kemerosotan moral:
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu Luang (leusure time) Dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas makas bimbingan dan Penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga:
1. Penanaman pendidikan di mana sejak dini kepada anak -anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak -anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis.
Nama : Refiana Sari
NPM : 2213053261
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Oleh : Fahrudin
A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi Pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk kali pertama mengenal Pendidikan sebelum mengenal masyarakay yang lebih luas. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Karena itu orangtua sebagai penanggungjawab atas kehidupan keluarga harus memberikan. pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya dengan menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya pada dirinya
Keberadaan keluarga bukan hanya penting bagi seorang individu, tetapi juga bagi masyarakat, sehingga masyarakat menganggap keluarga sebagai institusi sosial yang terpenting dan merupakan unit sosial yang utama melalui individu-individu yang telah dipersiapkan di dalamnya, baik berupa nilai-nilai kebudayaan, kebiasaan maupun tradisi yang ada di dalamnya. Dari segi inilah, maka keluarga dapat menjadi ukuran dalam sebuah masyarakat, dalam arti apabila masing-masing keluarga itu berada dalam keluarga yang sehat, maka akan sehatlah suatu masyarakat Dan sebaliknya, jika masing-masing keluarga itu tidak sehat, dampaknya terhadap masyarakat pun akan menjadi tidak sehat
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMOROSATAN MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungna masyarakay yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik dirumah tangga, sekolah maupun Masyarakat.
4. suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara popular obat-obat terlarang dan alat0alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaram, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepaada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
E. PROSES PENDIDKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman Pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. Menanamkan Pendidikan moral kepada anak-anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Npm:2253053035
Kelas:2253053035
Analisis Jurnal 2
Identitas jurnal
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Pembahasan:
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena
anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum
mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai
peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam
keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti
pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23). Orang tua memegang
peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya anakanak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan
orang tuanya. Karena, di dalam keluarga itulah anak-anak pertama kali memperoleh
pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain.Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja,
baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih
terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketenteraman yang
lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan
goncanglah keadaan masyarakat itu.
>PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata “kawula” dan “warga”.
Kawula artinya abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota . Sebagai abdi di
dalam keluarga, seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada
keluarganya dan sebagai warga atau anggota, ia berhak untuk ikut mengurus segala
kepentingan di dalam keluarganya. Dalam Ensyclopedi Umum (MI. Soelaiman,
1978:8) bahwa yang dimaksud dengan keluarga yaitu kelompok orang yang ada
hubungan darah atau perkawinan yang terdiri dari ibu, ayah, anak–anaknya (yang
belum memisahkan diri sebagai keluarga). Dalam bahasa Inggris kata keluarga
diartikan dengan Family.Keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak. Berikut adalah beberapa peranan utama keluarga bagi anak:
Keamanan dan Kasih Sayang: Keluarga adalah tempat di mana anak merasa aman, dicintai, dan diberikan perhatian yang mendalam. Ini menciptakan fondasi emosional yang kuat untuk pertumbuhan anak.
>PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk
menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti
dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan
baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
budi pekerti dan susila. Moral juga berarti kondisi mental yang terungkap dalam
bentuk perbuatan. Selain itu moral berarti sebagai ajaran Kesusilaan. Kata moral
sendiri berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan,
adat istiadat dan kebiasaan.
>FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat
menyeret mereka pada dekadensi moral. Betapa banyak sumber kejahatan dan
kerusakan yang menyeret mereka terhadap kehancuran moral. Oleh karena itu, jika
orang tua dalam keluarga tidak dapat memikul tanggungjawab dan amanat yang
dibebankan kepada mereka, dan juga tidak mengetahui faktor-faktor yang.
>PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Setelah kita mengetahui penyebab merosotnya moral seperi yang diuraikan di
atas, menunjukkan betapa pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak kita, dan
betapa pula besarnya bahaya yang terjadi akibat kurangnya moral itu, serta telah kita
ketahui pula faktor-faktor yang menimbulkan kemerosotan moral di tanah air kita
belakangan ini. Untuk itu, perlu kiranya kita mencari jalan yang dapat mengantarkan
kita kepada terjaminnya moral anak yang kita harapkan menjadi warga Negara yang
cinta akan bangsa dan tanah airnya, dapat menciptakan dan memelihara
ketenteraman dan kebahagiaan masyarakat dan bangsa di kemudian hari.
Kesimpulan
Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral
keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima
pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada
anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)
lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan
menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah
tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak
sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8)
Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaranpelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak
dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari
sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan
masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian,
ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
NPM : 2213053088
ANALISIS JURNAL 2
JUDUL : Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja
PENULIS : Fahrudin
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga Dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, Melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri.
Faktor faktor yang menyebabkan kemerosotan moral, antara lain :
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral
Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalan Keluarga Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini
dalam keluarga.
NPM : 2213053129
Kelas : 3H
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Oleh : Fahrudin
A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi Pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk kali pertama mengenal Pendidikan sebelum mengenal masyarakay yang lebih luas. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Karena itu orangtua sebagai penanggungjawab atas kehidupan keluarga harus memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya dengan menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah.
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Juga dari situlah ia memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobah banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya pada dirinya
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMOROSATAN MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungna masyarakay yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik dirumah tangga, sekolah maupun Masyarakat.
4. suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara popular obat-obat terlarang dan alat0alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaram, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepaada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
E. PROSES PENDIDKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1. Penanaman Pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. Menanamkan Pendidikan moral kepada anak-anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
NPM: 2213053259
Kelas: 3H
Analisis Jurnal 2
#Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
#Pendahuluan
analisis ini menyoroti dampak negatif globalisasi terhadap masyarakat, seperti meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan masalah kesehatan mental. Permasalahan-permasalahan ini dipandang sebagai akibat dari meningkatnya kompleksitas dan keragaman masyarakat modern. Namun, keluarga tetap memainkan peran penting dalam pendidikan dan pengasuhan, karena keluarga bertanggung jawab untuk membina cinta kasih, keharmonisan, dan nilai-nilai moral di antara anggotanya. Keluarga dianggap sebagai institusi utama pendidikan, dan meskipun institusi lain dapat membantu pendidikan, namun mereka tidak dapat menggantikan peran keluarga salah satu tantangan dalam mendidik anak dalam keluarga adalah kurangnya bimbingan dalam memanfaatkan waktu luang secara sehat dan produktif. Hal ini dapat menimbulkan pikiran dan perilaku yang tidak sehat. Selain itu, tidak adanya pusat bimbingan dan konseling bagi anak dan remaja dapat berkontribusi terhadap munculnya perilaku negatif.
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. disamping itu keluarga dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri. Esensi Jadikan nya tersirat dalam integrasi keluarga baik dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya.
B. Peranan Nilai Moral bagi Anak-anak
Dengan demikian mengklasifikasikannya sebagai berikut :
Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat dan moral juga sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral :
1. kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2. lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarakat
4. suasana rumah yang kurang baik
5. diperkenalkannya secara populer obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil
6. banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan norma
7. kurang adanya bimbingan
8. tidak ada markas penyuluhan bagi anak anak muda
9. pengaruh westernisasi.
Proses Pendidikan Nilai Moral untuk Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Keluarga :
Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak anak, menanamkan pendidikan moral, serta menciptakan suasana rumah yang harmonis
NPM: 2213053033
ANALISIS JURNAL
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya
1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2) lingkungan masyarakat yang kurang baik
3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat
4) Suasana rumah tangga yag kurang baik
5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat- alat anti hamil
6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral
7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
D. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya, orang tua sebagai tokoh- tokoh inti dalam keluarga itu terlebih dulu harus menciptakan iklim religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati seluruh anggotanya, terutama anak-anaknya.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
NPM : 2213053285
Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja
IDENTITAS JURNAL
nama penulis : Fahrudin
A. pendahuluan
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, Sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga Dikatakan sebagai peletak fondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan dan keluarga berjalan sepanjang masa, Melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam kerja itu sendiri. Esensi Jadikan nya tersirat dalam integrasi keluarga baik dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya.
B. Peranan keluarga bagi anak anak
Keluarga secara etimologi is berasal dari rangkaian kata "Kawula" dan "warga" kawula Artinya Abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota, Sebagai Abdi dalam keluarga seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota Iya berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya, Karena keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas Ayah ,ibu ,anak-anak dan kerabat lainnya . Karena keluarga merupakan ini bertambah dan Institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan -hubungan yang terdapat di dalamnya.
C. Peranan nilai moral bagi anak anak
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan ,berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat
2. Moral sebagai aturan ,berarti ketentuan yang digunakan Oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan seperti berani, jujur ,sabar ,Gairah dan sebagainya( Sofyan sauri,2010:34)
Faktor faktor yang menyebabkan kemerosotan moral
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu Luang (leusure time) Dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas makas bimbingan dan Penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
1. Penanaman pendidikan di mana sejak dini kepada anak -anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak -anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis
KESIMPULAN
Jadi lingkungan keluarga sangat Besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga lah anak anak pertama kali menerima pendidikan.
NPM: 2213053277
ANALISIS JURNAL 2
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
NPM : 2213053209
ANALISIS JURNAL 2
"Proses pendidikan nilai moral di lingkungan Keluarga sebagai upaya Mengatasi kenakalan remaja"
Dampak negatif globalisasi terhadap masyarakat, seperti meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan masalah kesehatan mental. Permasalahan-permasalahan ini dipandang sebagai akibat dari meningkatnya kompleksitas dan keragaman masyarakat modern.
Keluarga dianggap sebagai institusi utama pendidikan, dan meskipun institusi lain dapat membantu pendidikan, namun mereka tidak dapat menggantikan peran keluarga Salah satu tantangan dalam mendidik anak dalam keluarga adalah kurangnya bimbingan dalam memanfaatkan waktu luang secara sehat dan produktif.
Selain itu, tidak adanya pusat bimbingan dan konseling bagi anak dan remaja dapat berkontribusi terhadap munculnya perilaku negatif.
karena keluarga merupakan lingkungan utama dan mendasar di mana anak mengembangkan kepribadian dan nilai-nilainya, Keluarga memberikan pendidikan dalam berbagai aspek, antara lain
1.pendidikan,
2.sosialisasi,
3.perlindungan,
4.kasih sayang,
5.agama,
6.ekonomi,
7.rekreasi,
8.biologi.
Orang tua diharapkan dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya, dengan cara anak mengamati dan menginternalisasikan perilaku dan kebiasaan orang tuanya.
Kesimpulan analisis
Dalam analisis ini dapat diambil pelajaran pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak dan menanamkan nilai-nilai moral. Terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, keluarga tetap menjadi institusi utama yang bertanggung jawab untuk membina cinta kasih, keharmonisan, dan nilai nilai moral di antara para anggotanya.
Npm:2213053100
ANALISIS JURNAL
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan Lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor penentu untuk terbentuknya kepribadian seorang anak.keadaan fitrah, maka ibu bapaknyalah yang
menjadikan ia Yahudi, Nashrani atau Majusi (H.R.Tabrani dan Baihaqi). Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5)
fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu
fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai
pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
Peranan keluarga bagi anak anak
Keluarga secara etimologi is berasal dari rangkaian kata "Kawula" dan "warga" kawula Artinya Abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota, Sebagai Abdi dalam keluarga seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota Iya berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya, Karena keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas Ayah ,ibu ,anak-anak dan kerabat lainnya . Karena keluarga merupakan ini bertambah dan Institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan -hubungan yang terdapat di dalamnya.
PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,budi pekerti dan susila. Moral juga berarti kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan. Selain itu moral berarti sebagai ajaran Kesusilaan. Kata moral sendiri berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan,adat istiadat dan kebiasaan.Faktor faktor yang menyebabkan kemerosotan moral
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu Luang (leusure time) Dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas makas bimbingan dan Penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
• Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
1. Penanaman pendidikan di mana sejak dini kepada anak -anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak -anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang Harmonis
Nama : Adelia Shintia Ningrum
NPM : 2213053192
Kelas : 3H
NPM : 2213053255
Analisis Jurnal 2
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya anak- anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Karena, di dalam keluarga itulah anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain.
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari situlah ia memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia merobah. banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesedian-nya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak. Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi. (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis. Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
1. Kurang tertanamnya nilai nilai ke imanan pada anak- anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak Terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga ,sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat obatan terlarang dan alat alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan tulisan gambaran gambaran ,siaran -siaran ,kesenian - kesenian yang tidak mengindahkan dasar dasar tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu Luang (leusure time) Dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas makas bimbingan dan Penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
E. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Pembinaan yang dapat ditanamkan pada anak-anak adalah sebagai berikut :
1. Penanaman pendidikan di mana sejak dini kepada anak -anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak -anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
Kesimpulannya yaitu lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Analisis Jurnal 2
IDENTITAS JURNAL
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Agana Islam
Nomor : 1
Volume : 2
Tahun terbit : 2014
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis : Fahrudin
HASIL DAN PEMBAHASAN
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Agar anak-anak memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak memiliki keimanan yang kuat. Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa. Ketika lahir diperkenalkan dengan kaliamah thoyyobah, kemudian setelah mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, maka yang pertama harus ditanamkan ialah nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan, sehingga anak meyakini adanya Allah dan dapat mengenal Allah dengan seyakin-yakinnya (ma’rifatullah). Bersamaan dengan itu, anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral itu sendiri, seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lainlainnya. Kepada anak-anak juga ditanamkan sifat-sifat yang baik, seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, sabar dan lain-lainnya. Selain itu, agar anak-anak memiliki nilai-nilai moral yang baik, juga di dalam keluarga, khususnya antara ibu dan bapak harus menjaga harmonisasi hubungan antara keduanya dan harus menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.
Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2) lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
NPM : 2213053050
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya
1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2) lingkungan masyarakat yang kurang baik
3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat
4) Suasana rumah tangga yag kurang baik
5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat- alat anti hamil
6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral
7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
D. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya, orang tua sebagai tokoh- tokoh inti dalam keluarga itu terlebih dulu harus menciptakan iklim religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati seluruh anggotanya, terutama anak-anaknya.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
NPM : 2213053168
KELAS : 3H
Kelas : 3H
NPM :2213053290
ANALISIS JURNAL 2
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Penulis : Fahrudin
Pembahasan
Pendahuluan
Keluarga merupakan institusi pendidikan utamabdan pertama bagi anak. karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. orang tua memegang peranan penting dalam mendidik anak-anaknya. Kalau kita bagi gejala-gejala yang menunjukan kemerosotan moral pada anak-anak muda, menurut Zakiyah Drajat dapat di golongkan kepada beberapa bagian sebagai berikut:
1. kenakalan ringan
2. kenakalan yang mengganggu ketentraman dan keamanan orang lain
3. kenakalan seksual
Peranan keluarga bagi anak-anak
keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. juga dari situlah ia memperoleh akhlak nilai-nilai kebiasaan dan emosinya dan dengan itu ia memperoleh banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan, dan kesedihannya menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. jadi keluarga bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesedihan, berkorban untuk kepentingan kelompok cinta kepada kebaikan kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia dengan keluarga dapat menolong individu untuk menanamkan pada dirinya. Menurut M.I Solaeman, fungsi keluarga itu ada 8 jenis yaitu: 1. fungsi edukasi, 2. fungsi sosialisasi, 3. fungsi proteksi, 4. fungsi afeksi, 5. fungsi religius, 6. fungsi ekonomi, 7. fungsi rekreasi, 8. fungsi biologis.
Peranan nilai moral bagi anak-anak
dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasinya sebagai berikut:
1. moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. moral sebagai aturan, yang berarti ketentuan yang digunakan untuk masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. moral sebagai segala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani jujur, sabar, gairah, dan sebagainya
Faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral
1. kurangnya tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya baik di rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat
4. suasana rumah tangga yang kurang baik
5. diperkenalkannya secara populer obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil
6. banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-saran, kesenian-kesenian, yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
7. kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
9. pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi
Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut :
1. penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3. menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan Ibu bapak dan anggota keluarga lainnya.
NPM: 2213053046
ANALISIS JURNAL
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
A. Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orangtua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
B. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya
1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2) lingkungan masyarakat yang kurang baik
3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat
4) Suasana rumah tangga yag kurang baik
5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat- alat anti hamil
6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral
7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
D. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya, orang tua sebagai tokoh- tokoh inti dalam keluarga itu terlebih dulu harus menciptakan iklim religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati seluruh anggotanya, terutama anak-anaknya.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis