Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.
Forum Analisis Jurnal 2
Rosa ananta Febrianti
2213053288
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23).Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8) kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
NPM : 2213053022
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Jadi baik dan buruknya anak akan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan dari orang tua. Oleh karena itu orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka karena apapun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak dalam keluarga, dan adanya kerjasama antar keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor-faktor kemerosotan moral yaitu sebagai berikut :
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarkat
4. Suasana rumah yang kurang baik
5. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
Untuk mengatasi kemerosotan moral tersebut maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga, seperti :
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan keluarga lainnya, sehingga kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak.
NPM : 2213053210
Analisis Jurnal 2
Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalani oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peranyang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Karena itu orang tua sebagai penanggungjawab atas kehidupan keluarga harus memberikan
pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya dengan menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak yaitu :
•Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
•Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
•Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
•Suasana rumah tangga yang kurang baik.
•Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
•Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
•Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
•Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
•Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
Proses penanaman nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam keluarga, orang tua dapat memulainya dari hal-hal yang kecil, seperti cara-cara berbicara yang baik, cara berpakaian yang baik, adab sopan santun kepada orang tua, guru, sesama, dan lain-lainnya. Agar anak-anak memiliki sifat atau karakter yang baik, maka orang tua harus menanamkan sifat-sifat baik kepada anak-anak sejak dini. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragama. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat, ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
NPM : 2213053098
Analisis Jurnal 2
Identitas jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena Anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23). Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya anak anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Karena, di dalam keluarga itulah anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain.
PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK.
Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata “kawula” dan “warga”.Kawula artinya abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota . Sebagai abdi di dalam keluarga, seseorang wajib menyerahkan segala kepentingan kepada keluarganya dan sebagai warga atau anggota, ia berhak untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.Menurut M.I Soelaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu:
(1) fungsi edukasi,
(2) fungsi sosialisasi,
(3) fungsi proteksi,
(4) fungsi afeksi,
(5)fungsi religius,
(6) fungsi ekonomi,
(7) fungsi rekreasi,
(8) fungsi biologis.
Berdasarkan kepada beberapa fungsi keluarga di atas terlihat bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orang tua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan nilai moral.
PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,budi pekerti dan susila. Moral juga berarti kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan. Selain itu moral berarti sebagai ajaran Kesusilaan. Kata moral sendiri berasal dari bahasa Latin “mores” yang berarti tata cara dalam kehidupan,adat istiadat dan kebiasaan.
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsatergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur,maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL.
Apabila kita analisis faktor-faktor yang menyebabkan merosotnya moral pada masyarakat sangat banyak sekali. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), diantara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA.
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu Bapak dan anggota keluarga lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur enam tahun
NPM: 2253053043
Analisis saya terhadap jurnal " PROSES PENDIDIKAN NILAI MORALDI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYAMENGATASI KENAKALAN REMAJA "
Adalah Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaranmoral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalamkeluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan danmerupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungihidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akandapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak.Agar anak-anak memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepadaanak-anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak memiliki keimanan yang kuat.Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapatdimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa. Ketika lahir diperkenalkan dengan kaliamahthoyyobah, kemudian setelah mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, makayang pertama harus ditanamkan ialah nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan,sehingga anak meyakini adanya Allah dan dapat mengenal Allah dengan seyakin-yakinnya(ma’rifatullah). Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral padaanak, di antaranya:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2.lingkungan masyarakat yang kurang baik.
3.Pendidikan moral tidak berjalanmenurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat.
4.Suasana rumahtangga yag kurang baik.
5. Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil.
6.Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidaksejalan dengan nilai-nilai moral,
7. Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktuluang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8. Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
NPM : 2253053017
Dari analisis jurnal 2, saya mengambil kesimpulan bahwa :
Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)
lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaranpelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak
dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian, ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
NPM : 2213053249
Pada lingkungan keluarga anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya.Maka dari itu lingkungan keluarga berperan penting dalam pendidikan nilai moral dan keagamaan.
Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya yaitu
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak,
2. Lingkungan masyarakat yang kurang baik,
3. Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
4. Suasana rumah tangga yag kurang baik,
6. Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral,
7. Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral,
8. Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Maka dari itu supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
NPM : 2213053117
Kelas : 3/I
Analisis jurnal 2 "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja"
Berdasarkan jurnal tersebut saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pembinaan nilai moral perlu diadakan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga supaya anak-anak memiliki moral yang baik serta dapat terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral. Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena pertama kali anak mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anaknya karena anak-anak akan mengikuti perilaku atau sikap yang dicontohkan oleh orang tuanya. Baik buruknya sikap anak di masa depan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan yang diajarkan oleh orang tuanya. Orang tua memainkan peran sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak sehingga orang tua bertanggung jawab atas kehidupan keluarga dan harus memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik kepada anaknya dengan cara menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah.
Langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak-anak yaitu nilai keimanan agar anak memiliki keimanan yang kuat. Penanaman nilai keimanan ini dapat ditanamkan kepada anak dimulai sejak anak lahir sampai dewasa. Cara menanamkan nilai keimanan di saat anak lahir yaitu dengan mengenalkan kaliamah thoyyobah, dan ketika dewasa dilakukan penanaman nilai agama yang berkaitan dengan keimanan supaya mereka meyakini adanya Allah dan mengenal Allah dengan seyakin-yakinnya. Selain diberikan pembinaan nilai keimanan anak juga harus mendapatkan bimbingan tentang nilai-nilai moral dan sifat yang baik seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, sopan, santun, jujur, adil, sabar, dan lainnya.
Terdapat banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak yang menyebabkan kemerosotan moral, antara lain yaitu :
1. Kurangtertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya baik di rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntutan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda.
9. Pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinasi dan kristenisasi.
Oleh karena itu sangat diperlukan pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat, agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral.
2213053289
Analisis Jurnal proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Menurut Zakiyah Darajat kenakalan remaja yang menunjukkan kemrosotan nilai moral digolongkan menjadi tiga yaitu, 1) kenakalan ringan, 2) kenakalan yang mengganggu keamanan dan ketenangan orang lain, 3) kenakalan seksual.
Peran keluarga bagi anak:
- lingkungan pertama setiap individu dalam berinteraksi
dengan berinteraksi anak akan memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikap, ketentraman dan ketenangan.
- keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama, orang tua sebagai pendidik utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anaknya.
- keluarga memiliki fungsu religius yaitu memperkenalkan dan mengajak anak kepada kehidupan beragama
Peran nilai moral bagi anak:
- moral sebagai ajaran kesusilaan
- moral sebagai aturan
- moral sebagai gejala kejiwaan hang timbul dalam bentuk perbuatan
Faktor merosotnya moral menurut Zakiyah Darajat:
- kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
- lingkungan masyarajat yang kurang sehat
-pendidikan moral tidam terlaksana sebagaimana mestinya, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat
- suasana rumah tangga yang kurang baik
- diperkenalkan secara populer obat obat terlarang
- banyak tulisan, gambar, siaran, kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar moral dan tuntunan moral
- kurangnya bimbingan anak untuk mengisi waktu luang dengan cara yang membawa kepada pembinaan moral
- kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
- pengaruh weterniasi, yaitu yahudinisasi dan kristenisasi
Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga:
- penanaman pendidikan keimanan kepada anak sejak dini
- menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
- menciptakan suasana rumah yang harmonis
NPM : 2213053037
Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya anakanak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Karena, di dalam keluarga itulah anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain. Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak-anak. Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan. Keluarga inilah merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi.
Re: Forum Analisis Jurnal 2
2213053152
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya.Individu itu perlu pada keluarga bukan hanya pada tingkat awal hidupnya dan pada masa kanak-kanak, tetapi ia memerlukannya sepanjang hidupnya, sebab di dalam keluargalah, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua maupun manula mendapatkan rasa kasih sayang, rasa tenteram dan ketenangan.Peranan pendidikan yang sepatutnya dipegang oleh keluarga bagi anggota- anggotanya secara umum adalah peranan yang paling pokok dibanding dengan peranan-peranan lain.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
1.Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2.Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3.Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4.Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5.Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
6.Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-
kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7.Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8.Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
anak-anak dan pemuda-pemuda.
9.Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASIKENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
1.Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2.Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3.Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
NPM : 2213053102
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah bahwa keluarga memiliki peran sentral dalam pendidikan awal anak-anak. Keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak memahami konsep pendidikan sebelum mereka terlibat dalam masyarakat lebih luas. Pendidikan yang diterima dalam keluarga membentuk dasar untuk pendidikan lanjutan di sekolah. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan mendidik anak-anak mereka, dan masa depan anak-anak seringkali dipengaruhi oleh pendidikan dan bimbingan yang mereka terima dari orang tua.
Selain itu, jurnal ini mencatat bahwa dengan munculnya globalisasi dan peningkatan arus informasi dan teknologi, muncul berbagai masalah sosial yang melibatkan remaja, seperti kenakalan remaja, tawuran, narkoba, dan gangguan mental. Semakin maju dan kompleksnya masyarakat, semakin banyak masalah moral yang mungkin muncul. Oleh karena itu, masalah moral menjadi perhatian utama karena dapat mengganggu ketenteraman masyarakat dan stabilitas sosial.
NPM : 2213053079
IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim
Volume : 12
Nomor : 1
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 41-54
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Penulis : Fahrudin
ANALISIS JURNAL
Berdasarkan jurnal tersebut saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pembinaan moral sejak dini sangat diperlukan supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari penyimpangan moral. Pembinaan moral dimulai sari lingkungan keluarga, yang dimana merupakan tempat anak-anak dibesarkan dan lingkungan yang pertama kali dijalani oleh seorang anak di dalam menjalani hidupnya. Keluarga merupakan lembaga pendidikan utama dan pertama bagi anak. Sebab keluarga merupakan tempat pertama mengenalkan pendidikan anak sebelum memahami masyarakat luas. Selain itu, keluarga merupakan landasan melanjutkan pendidikan. Pendidikan yang diterima seorang anak dalam keluarga akan menjadi landasan bagi anak tersebut untuk terus belajar di sekolah. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya. Benar atau salahnya anak di kemudian hari sangat ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Agar anak dapat memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak adalah nilai-nilai keimanan agar anak dapat memiliki keimanan yang kuat. Oleh karena itu, orang tua hendaknya selalu memberikan contoh yang baik kepada anaknya, karena apapun kebiasaan orang tuanya di rumah, anak akan selalu melihat dan menyerapnya. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia, seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan, kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengannya keluarga dapat menolong individu untuk menanamkannya pada dirinya.
NPM : 2213053245
Jurnal ini mencerminkan pentingnya mengenalkan nilai-nilai moral dan agama sejak usia dini kepada anak-anak dalam keluarga. Jurnal ini menekankan peran keluarga sebagai tempat pertama di mana anak-anak menerima pengajaran moral dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi perkembangan spiritual mereka.
Jurnal ini juga menyoroti beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemerosotan moral anak, seperti kurangnya nilai-nilai agama, lingkungan sosial yang buruk, dan kurangnya pendidikan moral di berbagai lembaga.
Fokus utama jurnal ini adalah pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat agar anak mendapat pendidikan moral yang baik. Dukungan ketiga lembaga tersebut dinilai sangat penting bagi tumbuh kembang anak yang berakhlak mulia.
Selain itu, jurnal ini juga menekankan bahwa penanaman nilai-nilai moral dan agama harus dimulai sejak seorang anak dilahirkan, mulai dari pengenalan ungkapan Thoyyibah dan nilai-nilai agama. Nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, hidup sederhana dan lain-lain hendaknya juga dimasukkan dalam pendidikan keluarga.
Kesimpulannya, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral dan agama dalam keluarga serta pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat untuk menjamin budi pekerti yang baik pada anak dan mencegah terjadinya penyimpangan moral.
NPM : 2213053254
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Vol dan No : 12 . 1
Halaman : 41-54
Tahun Terbit : 2014
Penulis : Fahrudin
ANALISIS JURNAL
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas oleh sebab itu lingkungan keluarga sangat besar perannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluargalah anak-anak menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya kedepannya bagaimana. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga sekolah dan masyarakat untuk memberikan pendidikan moral kepada anak tersebut. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi dan interaksi dengan lingkungan pertama ialah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya juga dari situlah ia memperoleh akhlak nilai-nilai kebiasaan dan emosi dengan itu ia memperoleh banyak kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan kesanggupan, dan kesediaannya bagi seorang individu menjadi kenyataan dalam hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi keluarga itu bagi seorang individu merupakan simbol atas nilai-nilai yang mulia seperti keimanan yang teguh kepada Allah, pengorbanan kesediaan berkorban untuk kepentingan kelompok, cinta kepada kebaikan, kesetiaan dan lain-lain lagi nilai mulia yang dengan keluarga dapat menolong individu untuk menanamkan pada dirinya. Tetapi ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotannya nilai moral pada individu yang pertama yaitu kurangnya tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak, lingkungan masyarakat yang kurang sehat pendidikan moral tidak terlaksanakan menurut mestinya, suasana rumah tangga yang kurang baik, dan diperkenalkan secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil. Oleh sebab itu agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral tersebut maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga sekolah dan masyarakat sebaik apapun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat surat sebagai anak itu untuk memiliki nilai moral yang baik.
Dari jurnal yang berjudul proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja, dengan adanya pembinaan nilai dan moral sejak dini dalam keluarga maka anak anak akan memiliki nilai moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran pelanggaran nilai dan moral. Keluarga merupakan tempat dimana anak anak di besarkan merupakan lingkungan yang pertama kali di jalani oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena pertama kali anak mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anaknya karena anak-anak akan mengikuti perilaku atau sikap yang dicontohkan oleh orang tuanya. Baik buruknya sikap anak di masa depan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan yang diajarkan oleh orang tuanya.
Berbagai faktor merosot nya nilai moral pada anak
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2.lingkungan masyarakat yang kurang baik.
3.Pendidikan moral tidak berjalanmenurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat.
4.Suasana rumahtangga yag kurang baik.
5. Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil.
6.Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidaksejalan dengan nilai-nilai moral,
7. Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktuluang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral
8. Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Dengan berbagai faktor merosotnya nilai moral pada anak, maka sangat penting sekali menanam kan nilai nilai moral pada anak sejak usia dini sejak mereka masih kecil.
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi nilai mora di dalam keluarga :
• Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
• Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
• Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
Re: Forum Analisis Jurnal 2
NPM : 2253053018
Dari jurnal 2 yang berjudul "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA" saya dapat menangkap beberapa materi seperti :
Pembinaan moral sejak dini kepada anak-anak di dalam keluarga maupun di luar lingkungan mengajarkan agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral lainnya sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Dalam hal ini anak-anak diharuskan untuk dibimbing mengenai nilai-nilai moral seperti cara bertutur kata yang baik berpakaian yang rapi, bergaul dengan baik, dan lain-lainnya hal lainnya anak-anak diajarkan untuk menanamkan sifat-sifat yang baik seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, hidup sederhana, sabar dan lainnya. Keluarga merupakan institusi pendidikan yang utama dan pertama bagi anak-anak Karena untuk pertama kalinya mereka mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya baik buruknya anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota keluarga maupun dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga sehingga hal ini dapat berjalan dalam keluarga yang merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak oleh karena itu orang tua maupun orang-orang yang di dalam keluarga haruslah memberi contoh tauladan yang baik kepada mereka karena apapun kebiasaan yang berada di dalam keluarga akan dilihat dan dicerna oleh anak-anak.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak diantaranya seperti kurang tertanamnya nilai keimanan pada anak-anak, lingkungan masyarakat atau keluarga yang kurang baik, pendidikan moral yang tidak berjalan dengan semestinya, mereka banyak melihat tulisan atau gambar dan siaran yang tidak sejalan dengan nilai, dan kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang mengarah kepada pembinaan nilai moral. Dengan ini pembinaan di dalam keluarga seharusnya selaras dengan pendidikan moral yang seharusnya anak-anak harus didukung oleh orang tua untuk memiliki moral yang baik dengan tanpa adanya dukungan ini sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
NPM : 2213053114
Judul artikel : Proses Pendidikan Nilai Moral Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Oleh : Fahrudin
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat. Keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional pertama dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak. Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
Pentingnya Pendidikan moral karena untuk melihat ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Oleh karena itu, moral sangat penting bagi anak, masyarakat, dan bangsa. Jika moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Sehingga untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi berupa tiga program yaitu fun, food, dan fashion. Seperti hura-hura untuk mencari kesenangan,makanan dan minuman beralkohol, gaya hidup, gaya berpakaian, gaya pergaulan, dan sebagainya.
Proses Pendidikan Nilai Moral Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja Dalam Keluarga
Keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragamaberagama melalui pembinaan agama. Penanaman nilai nilai dalam pembinaan agama diantaranya
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Penanaman Pendidikan moral kepada anak anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu-Bapak dan anggota keluarga lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak.
NPM : 2213053023
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Proses penanaman nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam keluarga, orang tua dapat memulainya dari hal-hal yang kecil, seperti cara-cara berbicara yang baik, cara berpakaian yang baik, adab sopan santun kepada orang tua, guru, sesama, dan lain-lainnya. Agar anak-anak memiliki sifat atau karakter yang baik, maka orang tua harus menanamkan sifat-sifat baik kepada anak-anak sejak dini. Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Semakin pesatnya arus globalisasi yang dicirikan dengan derasnya arus informasi dan teknologi ternyata dari satu sisi memunculkan persoalan-persoalan baru yang kerap kita temukan pada diri individu dalam suatu masyarakat. Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketenteraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu.
NPM 2213053200
Konsep pendidikan moral sangat penting dalam mendorong lingkungan yang positif bagi anak-anak, karena membantu mereka mengembangkan nilai-nilai moral dan menghormati orang lain. Lingkungan sekolah memainkan peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak, karena membantu mereka memahami pentingnya pendidikan moral dalam hidup mereka. Konsep pendidikan moral dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti norma-norma sosial, peran orang tua, dan pengaruh masyarakat. Lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh, mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab.
Keluarga juga sering diartikan sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, anak-anak dan kerabat lainnya. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu, berbagi akhlak, nilai-nilai, kebiasaan dan emosi. Keluarga dapat menjadi ukuran dalam sebuah masyarakat, dan tidak sehat terhadap masyarakat pun akan menjadi tidak sehat.
NPM : 2213053061
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Jadi baik dan buruknya anak akan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan dari orang tua. Oleh karena itu orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka karena apapun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak dalam keluarga, dan adanya kerjasama antar keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor-faktor kemerosotan moral yaitu sebagai berikut :
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarkat
4. Suasana rumah yang kurang baik
5. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
Untuk mengatasi kemerosotan moral tersebut maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga, seperti :
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan keluarga lainnya, sehingga kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak.
Re: Forum Analisis Jurnal 2
NPM : 2213053224
Keluarga berperan sebagai lembaga pendidikan yang paling mendasar dan pertama bagi anak-anak, karena anak pertama kali mengenali konsep pendidikan di dalam lingkungan keluarga sebelum berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas. Dengan kata lain, perilaku dan karakter anak akan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan bimbingan yang mereka terima dari orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka, karena segala kebiasaan dan tindakan orang tua di rumah akan menjadi pola dan teladan yang diikuti oleh anak-anak. Untuk memastikan bahwa anak-anak membangun moral yang baik, perlu dilakukan pembinaan sejak usia dini di lingkungan keluarga, dan pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam hal ini.
Faktor-faktor kemerosotan moral yaitu sebagai berikut :
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarkat
4. Suasana rumah yang kurang baik
5. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
Untuk mengatasi kemerosotan moral tersebut maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga, seperti :
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan keluarga lainnya, sehingga kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak.
NPM : 2213053044
Dalam jurnal kedua yang berjudul "Proses Pendidikan Nilai Moral Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" dapat diketahui bahwa keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan pendidikan nilai dan moral, karena keluarga lah yang berhubungan dengan seorang anak sejak lahir. Maka dari itu, pendidikan moral seorang anak harus diajarkan sejak dini dengan melakukan bimbingan cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, berpakaian yang baik. Selain itu orang tua harus menjaga keharmonisan antara keduanya karna akan menjadi sari tauladan bagi anaknya.
Moral sering dikaitkan dengan keagamaan, karna dalam suatu agama pasti memerintahkan kebenaran dalam agamanya, sehingga dalam keluarga sangat berperan dalam nilai moral keagamaan, jika moral tersebut terlaksana tidak akan ada kemerosotan sebagai berikut; kurang tertanamnya nilai keimanan pada anak-anak, lingkungan masyarakat kurang baik, suasana, pendidikan moral tidak terlaksana dengan baik, suasana rumah tangga kurang baik, mengenal obat-obatan terlarang, tidak adanya bimbingan ke hal baik.
Selain keluarga perlu ada nya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan Masyarakat dalam rangka mencapai dan menegakkan nilai moral yang baik. Ketiga jenis lembaga ini saling mendukung dan tidak dapat terpisahkan.
Npm : 2253053014
Judul Jurnal: Proses pendidikan nilai moral adi human penghargaan sebagai upaya mengatasi kenakalan anak remaja
Penulis oleh: Fahrudin
Anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran pelanggaran moral maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak anak dalam keluarga. Dengan keluarga merupakan tempat dimana anak-anak dibesarkan agar anak-anak memiliki nilai moral yang baik. pertama harus ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak memiliki iman yang kuat, proses pembinaan mewarnai keimanan yang harus ditanamkan kepada kanak-kanak bersamaan dengan itu anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral itu sendiri, seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, berkawan dengan baik, dab lainnya. Kepada anak-anak juga ditanamkan sifat yang baik seperti ini kejujuran, keadilan, hidup sederhana, sabar dan lain-lainnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral, yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya tertanam nya dinilai kemana pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkan nya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan gambar-gambar sirait siaran siaran kasihan yang kesenian dan tidak mengindahkan dalam bahasa dan terkeren moral.
7. Kurang adanya pembinaan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya mereka markas pembinaan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda pemuda.
9. Pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinisa dan kristenisasi.
Lalu bagaimana proses pendidikan nilai fan moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak sebagai berikut, 1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak, 2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. Orang tua harus memerhatikan pendidikan moral serta tingkah laku anak-anak. Karena, pendidikan yang diterima oleh anak dari orang tuanya, baik dalam pergaulan hidup maupun dalam cara mereka berbicara, bertindak, bersikap, dan lain sebagainya akan menjadi teladan atau pedoman yang akan ditiru oleh anak-anak, 3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan anggota lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur 6 tahun di mana mereka belum memahami kata-kata dan simbol yang abstrak.
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol dan No : (12) dan (1)
Halaman : 41 - 54
Tahun Terbit : 2014
Penulis : Fahrudin
ANALISIS :
Dari jurnal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Proses pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah upaya krusial dalam mengatasi kenakalan remaja. Keluarga berperan sebagai lembaga pertama di mana individu belajar tentang nilai-nilai, etika, dan moralitas. Dalam keluarga, anak-anak diajarkan tentang pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kerjasama. Orang tua dan anggota keluarga lainnya memberikan contoh dan bimbingan yang penting dalam membentuk karakter anak-anak. Proses ini juga mencakup dialog terbuka yang memungkinkan remaja untuk mengemukakan pertanyaan dan dilema moral mereka, sehingga mereka dapat memahami konsep moral secara lebih mendalam. Dengan pendekatan yang kuat dalam pendidikan moral keluarga, remaja cenderung lebih mampu menginternalisasi nilai-nilai ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, membantu mengurangi perilaku kenakalan remaja dan menciptakan generasi yang lebih bertanggung jawab dan bermoral.
NPM : 2213053172
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23).
Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya:
(1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak,
(2) lingkungan masyarakat yang kurang baik,
(3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
(4) Suasana rumah tangga yag kurang baik,
(5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil,
(6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral,
(7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral,
(8) Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral, seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lain-lainnya. Kepada anak-anak juga ditanamkan sifat-sifat yang baik, seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, sabar dan lain-lainnya. Selain itu, agar anak-anak memiliki nilai-nilai moral yang baik, juga di dalam keluarga, khususnya antara ibu dan bapak harus menjaga harmonisasi hubungan antara keduanya dan harus menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.
Re: Forum Analisis Jurnal 2
Nama : Aziyatun Adinda Fitria
NPM. : 2213053239
Diperlukannya pendidikan nilai dan moral sejak dini pada anak-anak dalam keluarga agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan danmerupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Nilai-nilai yang pertama kali harus diajarkan pada anak adalah nilai keimanan atau ketuhanan Hal ini berdasarkan nilai dasar negara Pancasila yaitu berketuhanan Yang Maha Esa karena melalui nilai-nilai agama maka akan dapat membantu anak-anak untuk memiliki berbagai nilai-nilai positif seperti kejujuran, ketakwaan, kesabaran, tutur kata yang baik dan masih banyak lagi. Mengajarkan keimanan pada anak dapat membuat mereka lebih mengenal Tuhannya sehingga hal ini bisa saja berdampak pada cara pandang anak jika ia ingin mengambil suatu tindakan yang salah.
Npm : 2213053283
Analisis Jurnal 2
Pentingnya pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga untuk mencegah kenakalan remaja. Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak agar mereka terhindar dari penyimpangan moral. Proses pendidikan nilai moral dapat dimulai sejak anak lahir dengan mengenalkan nilai-nilai keimanan. Selain itu, anak-anak juga perlu dibimbing mengenai nilai-nilai moral seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, dan bergaul dengan baik. Orang tua juga harus menjaga harmonisasi hubungan antara mereka sebagai suri tauladan bagi anak-anak. Keluarga memiliki peran penting dalam pendidikan anak dan membentuk nilai-nilai, kebudayaan, dan tradisi dalam masyarakat. Pendidikan moral sangat penting dalam menjaga moral anak-anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi moral anak-anak antara lain keyakinan agama, lingkungan masyarakat yang kurang sehat, pendidikan moral yang tidak terlaksana dengan baik, suasana rumah tangga yang kurang baik, diperkenalkannya obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil, pengaruh westernisasi, kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan baik, dan kurangnya markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam hal pergaulan hidup dan cara berbicara, bertindak, dan bersikap. Penanaman nilai-nilai moral dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti cara berbicara dan berpakaian yang baik. Orang tua juga harus menanamkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, keadilan, rendah hati, hidup sederhana, dan kesabaran. Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling mendukung dalam pendidikan moral anak-anak.
NPM : 2253053052
Jurnal yang berjudul "Proses Pendidikan Nilai Moral" tersebut membahas tentang proses pendidikan moral bagi anak dalam konteks Islam. Penulis menekankan pentingnya mengenalkan anak pada nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah dan pengetahuan tentang Allah. Selain nilai-nilai agama, anak-anak juga harus dibimbing tentang nilai-nilai moral seperti cara berbicara yang baik, cara berpakaian yang baik, perilaku sosial yang baik, dan sifat-sifat positif lainnya seperti kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan kesabaran. Penulis juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara orang tua sebagai panutan bagi anak-anak.
Selain itu, penulis berpendapat bahwa keluarga adalah institusi utama untuk pendidikan anak dan orang tua memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral anak. Penulis juga menekankan pentingnya nilai-nilai agama dalam pendidikan moral dan memberikan contoh-contoh sifat positif yang harus diajarkan kepada anak-anak.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal ini memberikan wawasan tentang proses pendidikan moral untuk anak-anak dalam konteks Islam.
Re: Forum Analisis Jurnal 2
NPM : 2213053139
Peranan nilai moral bagi anak
• Nilai dan moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikan sebagai berikut
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat
2. Moral sebagai aturan yaitu sebagai ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan seperti berani jujur, sabar, Gairah dan sebagainya
• Keluarga merupakan lingkup yang terkecil dalam lingkungan masyarakat yang terdiri dari Ayah, Ibu, anak-anak, dan kerabat yang mana Di dalam keluargalah mulai tertanam dan pengenalan nilai dan moral yang nantinya dapat menyesuaikan dan sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam masyarakat
• Apakah peran keluarga berfungsi sebagai penekan pendidikan mengenai pembinaan jiwa melalui rasa cinta kasih sayang dan ketentraman
• Penyebab nilai moral merosot :
1.Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2.Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3.Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah, rumah tangga, dan sekolah maupun masyarakat
4.Suasana rumah tangga yang kurang baik
5.Diperkenalkannya secara populer obat-obatan terlarang dan alat-alat anti hamil
NPM : 2213053099
Agar anak- anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran- pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak- anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak- anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian, ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung. Proses pembinaan nilai- nilai moral keagamaan yang harus ditanamkan kepada anak- anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa.
NPM : 2213053076
A. Pendidik Moral di Sekolah
Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Sebagaimana dinyatakan oleh Henry Giroux (1988: xxxiv) sekolah berfungsi sebagai ruang publik yang demokratis. Peserta didik belajar wacana tentang organisasi umum dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.
B. Materi Pendidikan Moral
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010).
C. Metode Pendidikan Moral
Kirschenbaum (1995: 31) mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilainilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.
Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai :
a. Inkulkasi nilai
b. Metode keteladanan
c. Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
e. Metode keterampilan nilai moral
D. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku (Darmiyati, 2009: 51). Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus.
NPM : 2213053198
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan
merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Agar anak-anak memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak memiliki keimanan yang kuat.
Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa.
1. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
3. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA:
- penanaman pendidikan keimanan kepada anak sejak dini
- menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
- menciptakan suasana rumah yang harmonis
Npm : 2213053240
Agar anak-anak memiliki moral yang baik, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak dalam keluarga, dan adanya kerjasama antar keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor-faktor kemerosotan moral yaitu sebagai berikut :
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah, sekolah maupun masyarkat
4. Suasana rumah yang kurang baik
5. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral.
Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya yaitu
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak,
2. Lingkungan masyarakat yang kurang baik,
3. Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
4. Suasana rumah tangga yag kurang baik,
5. Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alatalat anti hamil,
6. Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral,
7. Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral,
8. Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.
Maka dari itu supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.