Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Efi yulyana 2213053075 གིས-
Efi Yulyana (2213053075)

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Mulai dari kebijakan sentralisasi yang berubah menjadi desentralisasi lalu demokratisasi hingga perubahan kurikulum yang dinilai mampu meningkatkan mutu dan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Namun realitas keluaran pendidikan yang terjadi saat ini masih diliputi permasalahan yang semakin kompleks. Dari seluruh permasalahan pendidikan, disharmonisasi sosial merupakan gambaran yang paling mencolok yang menunjukkan bahwa pendidikan gagal membentuk manusia yang beradab.
Artikel ini berupaya mengulas evaluasi pendidikan akhlak pada mata pelajaran Pendidikan Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua mata pelajaran ini dianggap paling bertanggung jawab terhadap etika berpikir dan berperilaku manusia terpelajar. Menurut kurikulum yang diterapkan saat ini rencana dan proses pembelajaran telah berjalan dengan baik, namun perlu dikonstruksi kembali dalam evaluasi hasil belajar siswa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rosa ananta Febrianti 2213053288 གིས-
Rosa ananta Febrianti
2213053288
Secara universal sistem Pendidikan Nasional memiliki peranan yang
signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia (Baharun, 2017a).
Hal ini dapat dilihat dari fenomena-fenomena kerusuhan yang mewarnai
negeri ini. Banyak diantaranya pemicu terjadi konflik dalam negeri diakibatkan
oleh perbedaan yang dimaknai sebagai garis runcing pemisah antara kelompok
satu dan lainnya, baik itu perbedaan agama, suku, budaya bahkan yang lebih
fenomenal akhir-akhir ini perseteruan antara kelompok-kelompok yang
memiliki paham ideology yang berbeda (Fauzi, 2017), sehingga bendera politik
identitas mulai menjadi isu yang sensitif ketika dikibarkan di wilayah tertentu
atau menjadi benturan keras yang memicu saling merasa benar dan saling
menyalahkan antar golongan yang berbeda sudut pandang pemahaman.
Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi
tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang
memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa
yang unggul secara intelektual dan moralitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

F. Riska Elisa 2213053249 གིས-
Nama : F. Riska Elisa
NPM : 2213053249

Fenomena saling serang dan merasa kelompok yang dianutnya paling benar adalah indikasi dari kegagalan pendidikan melahirkan manusia bermoral dan berbudi pekerti. Mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan mampu menghayati terhadap nilai-nilai ajaran agama akan tetapi tidak mampu menguasai teknologi dan dinamika politik yang ada di dalamnya. Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik,artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Padahal pemerintah sudah memberikan kebijakan system desentralisasi yang berlanjut pada system demokrasi kepada setiap daerah dan sekolah untuk mengolah dan mengembangkan sendiri potensi yang dimiliki daerah dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Karena itu, perlu digarisbawahi adalah out put pendidikan yang melahirkan manusia cakap dalam potensi kepribadian dan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Azzahra Rindra Tiara 2213053117 གིས-
Nama : Azzahra Rindra Tiara
NPM : 2213053117
Kelas : 3/I

Analisis jurnal 1 "Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial"
Berdasarkan jurnal tersebut sayang dapat mengambil kesimpulan bahwa rekonstruksi evaluasi pendidikan moral ini dilakukan untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan melalui PAI dan PKN yang menentukan isi materi yang diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik. Kepala sekolah dan guru harus merumuskan model evaluasi pendidikan moral yang tidak hanya sekedar berdasarkan hasil nilai ulangan harian. Selama ini sekolah lebih banyak menekankan hafalan dan ketepatan dalam menjawab soal pilihan ganda, namun penilaian seperti itu bukan menjadi tolak ukur keberhasilan peserta didik pada mata pelajaran moral dan Pancasila. Seharusnya yang menjadi tolak ukur penilaian yaitu adanya penekanan evaluasi yang sifatnya perilaku moral yang berbudi luhur tumbuh dan mengakar pada kepribadian peserta didik. Evaluasi pendidikan harus melakukan perbaikan secara terus-menerus agar kebutuhan moral generasi bangsa dapat terpenuhi. Esensi pendidikan moral tidak hanya mengajarkan tentang akademik maupun akademik melainkan untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segala perannya di masa saat ini dan masa yang akan datang. Melalui PAI dan PKN maka nilai-nilai moral dapat tertanamkan dengan baik. Sehingga dengan adanya mata pelajaran PAI dan PKN maka peserta didik dapat menumbuhkan sikap toleransi dan taat pada ajaran agama yang dianut dan tidak mudah terprovokasi oleh kelompok lain, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, menghargai hidup dalam perbedaan di lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya, mempunyai wawasan pendidikan politik tentang ketatanegaraan sehingga dapat menempatkan diri sebagai bagian dari warga negara, serta dapat menumbuhkan semangat nasionalisme yang dapat menjunjung tinggi NKRI. Oleh karena itu maka sistem evaluasi harus dirumuskan tidak hanya mencakup nilai pada tatanan kognitif dalam bentuk penilaian dari ulangan saja. Tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotorik secara mendalam dalam bentuk penilaian aksi moral yang dilakukan oleh peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Dian Anjani Cahyaningrum Sasongko 2253053018 གིས-
Nama : Dian Anjani Cahyaningrum Sasongko
NPM : 2253053018

Dari jurnal 1 ini saya mendapatkan beberapa materi penting . Akar kata pendidikan mengambil pada istilah ta’dzib mempunyai pengertian bahwa pendidikan merupakan proses perwujudan manusia yang mempunyai adab, maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Didalam sekolah materi penting bagi siswa mengenai nilai dan moral adalah pembelajaran agama masing-masing dan juga pkn, m hal ini harapannya out put pendidikan memiliki nilai kepribadian yang unggul secara pribadi dan sosial yang tidak cukup hanya diketahui dan dipahami, tetapi juga dirasakan serta dijadikan sebuah aksi dalam kehidupan anak didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilkah tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan (Muali, 2016). Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang. Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Angga Putra 2253053043 གིས-
Nama: Angga Putra
NPM: 2253053043

Analisis saya terhadap jurnal yang berjudul " REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL " adalah Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa. Dan melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Mulai dari kebijakan sentralisasi yang berubah menjadi desentralisasi lalu demokratisasi hingga perubahan kurikulum yang dinilai mampu meningkatkan mutu dan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Namun realitas keluaran pendidikan yang terjadi saat ini masih diliputi permasalahan yang semakin kompleks. Dari seluruh permasalahan pendidikan, disharmonisasi sosial merupakan gambaran yang paling mencolok yang menunjukkan bahwa pendidikan gagal membentuk manusia yang beradab. Artikel ini berupaya mengulas evaluasi pendidikan akhlak pada mata pelajaran Pendidikan Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua mata pelajaran ini dianggap paling bertanggung jawab terhadap etika berpikir dan berperilaku manusia terpelajar. Menurut kurikulum yang diterapkan saat ini rencana dan proses pembelajaran telah berjalan dengan baik, namun perlu dikonstruksi kembali dalam evaluasi hasil belajar siswa. Dengan harapan agar penilaian yang utama tidak hanya sekedar dari ranah kognitif saja sebagai kelengkapan pembelajaran di kelas, namun lebih dari itu merupakan penilaian afektif dan psikomotorik yang nyata dan permanen dalam diri siswa hingga ia tumbuh di tengah-tengah lingkungan pergaulan yang harmonis. masyarakat .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

ALYA RIFA DWI PANGESTU 2213053152 གིས-
Alya Rifa Dwi Pangestu
2213053152
3/I

REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Inovasi kurikulum manifes yang telah banyak melakukan perubahan dari pemerintah sepertinya tidak begitu memperlihatkan dampak yang optimal terhadap keberhasilan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari out put pendidikan yang dianggap sebagai produk gagal dari sistem pendidikan di Indonesia. Kurikulum laten menurut Raihan seringkali lebih berpengaruh daripada yang manifes karena dapat mengomunikasikan pada siswa tentang sikap-sikap “sekolah terhadap berbagai persoalan, termasuk bagaimana sekolah memandang mereka sebagai manusia, laki-laki, perempuan, siswa-siswa luar biasa, siswa-siswa dari beragam kelompok agama, budaya, ras, dan etnis”. Untuk mencapai idealitas di atas, maka harus dirumuskan sistem evaluasi yang tidak cukup menilai pada tataran kognitif dalam bentuk penilaian dari ulangan. Lebih dari itu aspek afektif dan psikomotorik yang sejauh ini belum tersentuh secara mendalam dalam bentuk penilaian aksi moral yang dilakukan oleh peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang. Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Adelia Cherlyana 2213053022 གིས-
Nama : Adelia Cherlyana
NPM : 2213053022

Pendidikan nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjuangan bangsa Indonesia. Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadi orang yang beradab dan merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah. Unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilnya tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus-menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa. Pendidikan agama Islam dan budi pekerti serta pendidikan kewarganegaraan bertanggung jawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rizka Selviana Putri 2213053254 གིས-
Nama : Rizka Selviana Putri
NPM : 2213053254

Nama Jurnal : Jurnal pedagogik
Judul Jurnal : REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Vol dan No : 5 . 1
Halaman : 69-81
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Ulil Hidayat

ANALISIS JURNAL

Jurnal diatas berisikan tentang tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Secara garis besar pendidikan sangat penting untuk membentuk moral manusia dengan pendidikan nasional peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia tujuan pendidikan nasional itu sendiri yaitu untuk merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang berperilaku tidak baik menjadi baik sehingga moral yang tumbuh di dalam dirinya yaitu moral yang baik namun ada beberapa tantangan materi pembelajaran di sekolah yang membuat peserta didik kurang memiliki nilai moral seperti peserta didik ketika tidak lagi bersekolah namun yang bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan yang diajarkan di sekolah seperti agama Islam dan pendidikan kewarganegaraan. Oleh sebab itu evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus-menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa dan melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang mencakup dalam materi pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti ditambah lagi dengan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan yang secara jelas bertanggung jawab atas penanganan aman nilai-nilai moral bagi warna Indonesia sehingga seharusnya mata pelajaran tersebut lebih diperhatikan lagi untuk membentuk moral pada diri peserta didik.

KELEBIHAN JURNAL: jurnal di atas menggunakan bahasa yang baik dan jelas jelas
KEKURANGAN JURNAL : jurnal di atas tidak memiliki abstrak bahasa Indonesia sehingga menyebabkan pembaca yang tidak mengerti bahasa Inggris sulit untuk memahaminya dan tidak memiliki pembahasan serta kata-kata yang masih sulit untuk dipahami oleh pembaca mengakibatkan pembaca susah untuk memahami makna dari judul tersebut
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Habsah afifatul amri 2213053153 གིས-
Habsah afifatul amri
2213053153

Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang. Upaya pemberian pendidikan moral menurut Teuku Ramli dapat dilakukan dengan lima pendekatan, yaitu: Penanaman nilai (inculcation approach), perkembangan moral kognitif (cognitive
moral development approach), analisis nilai (values clarification approach), pembelajaran berbuat (action learning approach) (Teuku Ramli Zakaria, 2011). Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang
memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa. Dan melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rahmawati 2213053210 གིས-
Nama : Rahmawati
NPM : 2213053210

Analisi Jurnal 1
Fenomena saling serang dan merasa kelompok yang dianutnya paling benar adalah indikasi dari kegagalan pendidikan melahirkan manusia bermoral dan berbudi pekerti. Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Penanaman dan penghayatan sikap sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, oleh karena itu diperlukannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah. Pendidikan moral ada pada materi ajar PAI misalnya berisi materi pokok meneladani sifat Rosulullah, hidup hemat dan sederhana, menghindari judi dan pertengkaran. Sedangkan materi pada PKn diantaranya adalah pendidikan politik atau mengenai ketatanegaraan yang berlandaskan Pancasila guna merajut manusia dalam masyarakat yang bersatu dalam kebhinnekaan. Guru merupakan ujung tombak dari kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang menjadi motivator bagi peserta didik dalam memacu aktivitas belajarnya, untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

MAE LISA INDRIYANI 2253053014 གིས-
Nama: Mae Lisa Indriyani
NPM : 2253053014

Judul: REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Penulis: Ulil Hidayah

Pendidikan nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia. Salah satu penilaian menyebutkan bahwa sistem pendidikan nasional masih bersifat parsial tidak utuh dan tidak sistematis. Implikasi dari sistem yang semacam ini merupakan output pendidikan yang memiliki karakteristik labil. Tujuan pendidikan nasional, pendidikan mengambil pada istilah ta'dzib mempunyai pengertian bahwa pendidikan merupakan proses perwujudan manusia yang mempunyai adab. Secara universal pendidikan adalah menjadikan manusia yang terus berusaha untuk mengembangkan kebaikan bagi dirinya sendiri masyarakat secara adil dan bertanggung jawab terhadap aturan-aturan Tuhan.

Tantangan materi pelajaran di sekolah, Pendidikan Agama Islam dan pendidikan kewarganegaraan pada era kurikulum 2013 memiliki porsi 3 jam pelajaran dalam satu minggu. Maka hal ini diharapkan output pendidikan memiliki nilai kepribadian yang unggul secara pribadi dan sosial, yang tidak cukup hanya diketahui dan dipahami tetapi juga dirasakan serta dijadikan sebuah aksi dalam kehidupan anak didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Persiapan pelaksanaan dan evaluasi PAI dan PKN di sekolah. Pada pelaksanaan pembelajaran pendekatan saintifik melalui kegiatan mengamati, menaya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Dipaparkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran PAI dan PKN sudah di menekankan pada kegiatan aktif learning di mana peserta didik dapat mengekspor wawasan dan pengetahuannya sendiri melalui sumber belajar yang tidak terbatas. Pendidik merupakan ujung tombak dari kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang menjadi motivator bagi peserta didik yang mengacu pada aktivitas belajarnya. Pendidik bertindak sebagai fasilitator dan pendamping dalam kegiatan pembelajaran. Pada perspektif ini peserta didik tidak hanya butuh sosok guru yang berwawasan luas dan kreatif dalam proses pembelajaran, melainkan juga sangat membutuhkan sosok panutan yang memiliki nilai-nilai moral budi luhur sebagai teladan yang baik. Maka sangat dibutuhkan peran guru yang bisa memberikan teladan moral yang disengaja maupun tidak sengaja. Melalui kurikulum laten pada tahap evaluasi salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peranan penting dimana tolak ukur keberhasilan siswa selama melakukan proses pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi penilaian. Evaluasi meliputi semua aspek penilaian pembelajaran pada ranah kemampuan berpikir (kognitif), kemampuan rasa sikap atau perilaku (efektif) serta keterampilan (psikomotor).

Rekonstruksi evaluasi pendidikan moral untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKN sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi. Pada peserta didik di sekolah inovasi kurikulum merupakan manifes yang telah banyak melakukan perubahan dari pemerintah. Tetapi seperti tidak begitu memperhatikan dampak yang optimal terhadap keberhasilan pendidikan, dilihat dari output pendidikan yang dianggap sebagai produk gagal dari sistem pendidikan di Indonesia. Kurikulum laten berpengaruh daripada yang manifest karena dapat mengkomunikasikan pada siswa tentang sikap-sikap dan tingkah laku peserta didik. Fokus pada tahap evaluasi pembelajaran ini khususnya pada mata pelajaran PAI dan PKN perlu direkonstruksi guna memberi komplikasi jangka panjang dan permanen pada peserta didik. Dimulai dari kemampuan pendidik dalam membawa materi ajar pendidikan moral kepada peserta didik, harus kompetensi bidangnya sesekali peserta didik dihadapkan dengan permasalahan yang marak terjadi untuk menemukan penyebab dan solusinya, pendidik tidak terpaku pada instrumen penilaian formalitas, tetapi lebih luas cakupannya pendidik menyisipkan pembelajaran multikultural melalui kurikulum latin secara sporadik, evaluasi tulis berupa ulangan harian bukan penilaian utama atas keberhasilan belajar, dan peserta didik sehingga otot pendidikan yang dinamakan menuju masyarakat ideal tercapai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ladaina Fahrun Nada 2213053044 གིས-
Nama : Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Pada jurnal yang berjudul "REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL" dapata dianalisis bahwa Pendidikan Nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari fenomena-fenomena kerusuhan yang mewarnai
negeri ini.

Tujuan pendidikan nasional peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Sehingga disinilah peran sekolah untuk membongkar jurang pemisah antar kelas-kelas sosial yang berbeda melalui nilai-nilai akhlak di sekolah (Fauzi, 2015).
Tantangan Materi Pelajaran di Sekolah
Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh
ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. idikan moral ada pada materi ajar PAI
misalnya berisi materi pokok meneladani sifat Rosulullah, hidup hemat dan derhana, menghindari judi dan pertengkaran. Sedangkan materi pada PKn diantaranya adalah pendidikan politik atau mengenai ketatanegaran yang berlandaskan Pancasila guna merajut manusia dalam masyarakat yang bersatu.

Tahapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi PAI dan PKn di Sekolah Tahap persiapan yang telah tersusun dalam perangkat pembelajaran SKL (Standard Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu. Tahap pelaksanaan pembelajaran, pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Tahap evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik selama proses pembelajaran.
Maka dari itu tantangan harus menjadi tanggungjawab semua Masyarakat bagi pendidikan yang dilakukan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan, kemudian dengan adanya materi pembelajaran Agama Islam dan Budi pekerti dapat menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri, bersikap bijak, , menalar dan mandiri, semangat belajar dan nasionalisme tinggi, dan berwawasan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

AYU ARINDA 2213053079 གིས-
Nama : Ayu Arinda
NPM : 2213053079

IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal : Jurnal pedagogik
Judul Jurnal : REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Vol dan No : 5 . 1
Halaman : 69-81
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Ulil Hidayat

ANALISIS JURNAL
Salah satu isu-isu terkait politik, identitas di Indonesia, adalah munculnya kepentingan lokal, seperti tentang keadilan dan pembangunan daerah yang tidak merata, serta adanya perbedaan agama dan ideologi yang dirasa tidak menjamin antar golongan dapat hidup tenang berdampingan.Mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan mampu menghayati terhadap nilai-nilai ajaran agama akan tetapi tidak mampu menguasai teknologi dan dinamika politik yang ada di dalamnya. Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik yang artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Padahal, pemerintah sudah memberikan kebijakan system desentralisasi yang berlanjut pada system demokrasi kepada setiap daerah dan sekolah untuk mengolah dan mengembangkan sendiri potensi yang dimiliki daerah dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Karena itu, perlu digarisbawahi adalah out put pendidikan yang melahirkan manusia cakap dalam potensi kepribadian dan sosial. Karena masalah bangsa yang masih menjadi sorotan utama adalah out put pendidikan yang masih buram dalam membangun relasi sosial. Tantangan Materi Pelajaran di Sekolah Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kandungan moral dari kedua mata pelajaran di atas telah mencakup norma-norma hidup manusia yang berbudi pekerti, menghayati dan memahami agama dan Negara yang melindunginya serta memuat materi toleransi dalam bentuk mampu menghargai perbedaan di tengah-tengah lingkungan masyarakatnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ufara Alfadila 2213053114 གིས-
Nama : Ufara Alfadila
NPM : 2213053114

Judul artikel : REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Penulis : Ulil Hidayah

Tahapan evaluasi pembelajaran pendidikan moral khususnya mata pelajaran PAI dan PKn perlu direkonstruksi guna memberi implikasi jangka panjang dan permanen pada peserta didik melalui:
1. Rekonstruksi pertama yang dimulai dari kemampuan pendidik dalam membawa materi ajar pendidikan moral kepada peserta didik harus kompeten di bidangnya dan bisa mengintegrasikan dengan kasus-kasus yang banyak terjadi di lingkungan kehidupan.
2. Peserta didik perlu dihadapkan pada permasalahan yang marak terjadi untuk menemukan penyebab dan solusinya. Sebagai fasilitator Pendidik mengoreksi hasil kerja peserta didik dan memberikan ulasan dengan membawa sudut pandang kebersatuan kebhinnekaan.
3. Pendidik tidak terpaku pada instrument penilaian formalitas tapi lebih luas cakupannya.
4. Pendidik menyisipkan pembelajaran multicultural melalui kurikulum laten secara sporadic.
5. Evaluasi tulis berupa ulangan harian bukan penilaian utama atas keberhasilan belajar peserta didik, melainkan lebih ditekankan pada ranah afektif yang berimplikasi pada penilaian psikomotorik peserta didik.

Esesensi pendidikan moral lebih dari sekedar mengajarkan pengetahuan akademik melainkan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Eva Nesa Lia 2253053052 གིས-
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Analisis jurnal dengan judul “Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial”. Yang dapat saya simpulkan yaitu,

Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Di sekolah anak-anak yang datang berangkat dari keluarga yang memiliki kultur berbeda-beda dalam bentuk relasi/pergaulan sosial, bahasa dan tradisi, serta gaya hidup lainnya.

Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Secara teoritis PAI adalah proses pendidikan yang dilakukan pendidik untuk membekali anak didik dengan pengetahuan, pemahaman, penghayatan pengamalan ajaran agama Islam (Muchlis Sholichin, 2007).

Pada tahap evaluasi ini, merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peranan penting, dimana tolak ukur keberhasilan siswa selama melakukan proses pembelajaran dapat diketahui melalui evaluasi penilaian. Definisi evaluasi menurut Nana Sujana adalah proses untuk menentukan atau memberikan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Nana Sujana, 1990).

Untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah. Lebih dari itu unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilkah tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan (Muali, 2016).

Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Aziyatun Adinda Fitria 2213053239 གིས-
Analisis Jurnal 1
Nama : Aziyatun Adinda Fitria
NPM. : 2213053239

Pendidikan memiliki peran penting dan dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang dapat merubah seseorang yang tidak beradab menjadi beradab merubah seseorang menjadi lebih baik lagi dalam aspek apapun. pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Saat disekolah para peserta didik yang ada dalam ruang lingkup sekolah itu berasal dari kalangan sosial, ras ataupun suku yang berbeda-beda hal ini dapat menyebabkan persaingan antar siswa dan disinilah pendidikan disekolah berperan penting dalam menghapus jurang pemisah yang ada antar siswa salah satu caranya ialah dengan menanamkan pendidikan nilai dan moral pada siswa agar mereka dapat mempelajari perbedaan mengenai sesuatu yang baik dan buruk. Guru merupakan ujung tombak dari kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang menjadi motivator bagi peserta didik dalam memacu aktivitas belajarnya. Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nadia Ayu Nurjanah 2213053119 གིས-
Nama : Nadia Ayu Nurjanah
NPM : 2213053119

Nama Jurnal : Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moralmenuju Harmoni Sosial
Vol dan No : (5) dan (1)
Halaman : 69 - 81
Tahun Terbit : Juni 2018
Penulis : Ulil Hidayah

ANALISIS :
Jurnal dengan judul Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moralmenuju Harmoni Sosial dapat disimpulkan bahwa dalam rekonstruksi evaluasi pendidikan moral menuju harmoni sosial, ditemukan bahwa pendekatan yang lebih holistik dan berorientasi pada karakter individu menjadi kunci untuk mencapai tujuan harmoni sosial yang diinginkan. Dengan meningkatnya fokus pada nilai-nilai, etika, dan tanggung jawab sosial, evaluasi pendidikan moral menjadi lebih efektif dalam membentuk individu yang lebih moral dan bertanggung jawab. Peran pendidik yang penting dalam proses ini tidak boleh diabaikan, dan kesadaran akan dampak sosial dari tindakan individu menjadi lebih mendalam. Secara keseluruhan, rekonstruksi evaluasi pendidikan moral adalah langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai, adil, dan etis, dengan memastikan bahwa pendidikan moral berkontribusi secara signifikan terhadap upaya mencapai harmoni sosial.
KELEBIHAN JURNAL : Pada abstrak jurnal sudah menggunakan bahasa inggris, memungkinkan jurnal sebagai rujukan internasional.
KEKURANGAN JURNAL : Pada penelitian terdapat ketidak lengkapan bagian-bagian jurnal yang membuat pembaca harus mengklasifikasikan sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

RIRI OKTAVIA ERLINA 2213053098 གིས-
Nama: Riri Oktavia Erlina
NPM: 2213053098

Analisis Jurnal 1

• Identitas jurnal
Nama jurnal: Jurnal Pedagogik
Volume: 05
Nomor: 01
Tahun: 2018
Judul: Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial
Penulis: Ulil Hidayah

• Tujuan Pendidikan Nasional.
Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Di sekolah anak-anak yang datang berangkat dari keluarga yang memiliki kultur berbeda-beda dalam bentuk relasi/pergaulan sosial, bahasa dan tradisi, serta gaya hidup lainnya. Sehingga disinilah peran sekolah untuk membongkar jurang pemisah antar kelas-kelas sosial yang berbeda melalui nilai-nilai akhlak di sekolah.

• Tantangan Materi Pelajaran di
Sekolah.
Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Secara teoritis PAI adalah proses pendidikan yang dilakukan pendidik untuk membekali anak didik dengan pengetahuan, pemahaman, penghayatan pengamalan ajaran agama Islam.

• Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan
Moral.
Untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangat menentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah. Lebih dari itu unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilkah tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan.

• Output Pendidikan yang Didambakan
Menuju Masyarakat Ideal.
Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang. Upaya pemberian pendidikan moral menurut Teuku Ramli dapat dilakukan dengan lima pendekatan, yaitu: Penanaman nilai (inculcation approach), perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach), analisis nilai (values clarification approach), pembelajaran berbuat (action learning approach).

Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik lebih dari itu adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan akan datang. Upaya pemberian pendidikan moral menurut Teuku Ramli dapat dilakukan dengan lima pendekatan, yaitu: Penanaman nilai (inculcation approach), perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach), analisis nilai (values clarification approach), pembelajaran berbuat (action learning approach).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Khalidah Aurora 2213053200 གིས-
Nama : Khalidah Aurora
NPM : 2213053200

Naquib Al-Attas menyatakan bahwa pendidikan adalah proses hak asasi manusia yang melibatkan adab, seseorang yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap Tuhan, memahami dan memenuhi kewajiban mereka dengan keadilan, dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Tujuan universal adalah untuk membuat adab seorang pria yang berusaha untuk mengembangkan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dianggap sebagai sarana reproduksi budaya, yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kelas sosial yang berbeda dalam masyarakat. Nilai-nilai moral sangat penting untuk memelihara identitas dan moral suatu bangsa, dan pendidikan harus terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan generasi individu intelektual dan moral. Hal ini dicapai melalui pendidikan Islam dan Buddha, yang menekankan nilai-nilai moral dan penerapannya dalam masyarakat Indonesia. Pendidikan harus mempromosikan toleransi, rasa hormat terhadap keragaman, disiplin, dan menghormati lingkungan, dan mendorong hidup dalam harmoni dengan lingkungan. Hal ini juga harus memberikan pengetahuan tentang berbagai fenomena dan penyebabnya di lingkungan, mendorong dialog terbuka dan pemahaman ketika menghadapi perbedaan dan konflik, dan memberikan pengetahuan obyektif tentang aspek lingkungan. Ini juga harus mencakup pendidikan politik, mempromosikan nasionalisme yang memperkuat kedaulatan Republik Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Nadila Febilia Afrisa 2213053076 གིས-
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dari Jurnal 1 yang berjudul "Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial" dapat saya simpulkan bahwa jurnal ini membahas pentingnya rekonstruksi evaluasi pendidikan moral untuk mencapai harmoni sosial melalui mata pelajaran PAI dan PKN. Dalam jurnal ini, penekanan diberikan pada perlunya evaluasi yang berfokus pada aspek perilaku moral dan karakter peserta didik daripada hanya mengandalkan hasil nilai ulangan harian. Evaluasi moral harus mencerminkan pertumbuhan dan akar budi luhur dalam kepribadian peserta didik.

Penulis juga menggarisbawahi peran mata pelajaran PAI dan PKN dalam menanamkan nilai-nilai moral yang baik, seperti toleransi, disiplin, tanggung jawab, dan nasionalisme. Selain itu, sistem evaluasi harus mencakup aspek afektif dan psikomotorik, termasuk penilaian aksi moral peserta didik di dalam dan di luar sekolah.

Kesimpulannya, jurnal ini menekankan perlunya mengubah pendekatan dalam evaluasi pendidikan moral untuk menciptakan generasi yang memiliki karakter moral yang kuat dan mampu menjaga harmoni sosial di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Miftaudin Mahfudz 2253053017 གིས-
Nama : Miftaudin Mahfudz
NPM : 2253053017

Analisis jurnal 1

Dari Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab pada semua elemen di masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam
memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa. Dan melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggungjawab atas
penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Sehingga menumbuhkan sikap toleransi, 3) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, 4) Menghargai hidup dalam perbedaan dilingkungan jangkauan pergaulan dan keberdaannya, 5) Mempunyai semangat belajar untuk mengetahui berbagai wawasan keilmuan
dan pemahaman tentang fenomena dan kejadian yang namapak di sekitar lingkungan, sehingga bisa berpkir dan bersikap bijak ketika dihadapkan dengan gesekan perbedaan dan perpecahan antar golongan, 6) Mampu menalar
dan mengurai secara mandiri berbagai aspek permasalahan disekitar lingkungan hidupnya secara objektif, 7) Mempunyai wawasan pendidikan politik; tentang ketatanegaraan sehingga dapat menempatkan diri sebagai bagian dari warga Negara, 8) Tumbuhnya semangat nasionalisme yang turut serta menjunjung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Christin ananta putri 2213053061 གིས-
Nama : Christin Ananta Putri
NPM : 2213053061


Analisis jurnal 1
REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL

•identitas jurnal
nama penulis: Ulil hidayah
nama jurnal : jurnal pendagogik
nomor,vol : no 01,vol .05
tahun penerbit: 2018

•pendahuluan
Secara universal sistem Pendidikan Nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia (Baharun, 2017a). Hal ini dapat dilihat dari fenomena-fenomenakerusuhan yang mewarnai negeri ini. Banyak diantaranya pemicu terjadi konflik dalam negeri diakibatkan oleh perbedaan yang dimaknai sebagai garis runcing pemisah antara kelompok satu dan lainnya, baik itu perbedaan agama, suku, budaya bahkan yang lebih fenomenal akhir-akhir ini perseteruan antara kelompok-kelompok yang memiliki paham ideology yang berbeda (Fauzi, 2017), sehingga bendera politik identitas mulai menjadi isu yang sensitif ketika dikibarkan di wilayah tertentu atau menjadi benturan keras yang memicu saling merasa benar dan saling menyalahkan antar golongan yang berbeda sudut pandang pemahaman.

• Tujuan pendidikan nasional
peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan
terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Disekolah anak-anak yang datang berangkat dari keluarga yang memiliki kultur berbeda-beda dalam bentuk relasi/pergaulan sosial, bahasa dan tradisi, serta gaya hidup lainnya. Sehingga disinilah peran sekolah untuk membongkar jurang pemisah antar kelas-kelas sosial yang berbeda melalui nilai-nilai akhlak di sekolah (Fauzi, 2015).

• Tantangan materi pembelajaran di sekolah
Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah. Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Secara teoritis PAI adalah proses pendidikan yang dilakukan pendidik untuk membekali anak didik dengan pengetahuan, pemahaman, penghayatan pengamalan ajaran agama Islam (Muchlis Sholichin, 2007)

•kemudian Guru merupakan ujung tombak dari kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang menjadi motivator bagi peserta didik dalam memacu aktivitas belajarnya (Baharun, 2017b). Dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, saat ini lebih banyak memberikan ruang pada peserta didik untuk mengeksplor secara bebas pengetahuan yang diperoleh, bahkan ada rambu-rambu “guru haram menerangkan”. Pendidik bertindak sebagai fasilitator dan pendamping dalam kegiatan pembelajaran untuk mengantarkan peserta didikmencapai tujuan serta menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif (Bali, 2015).

•Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral
Untuk mewujudkan harmoni sosial yang diharapkan PAI dan PKn sangatmenentukan bagaimana isi materi bisa diajarkan dengan baik melalui tahap perencanaan pembelajaran hingga tahap evaluasi pada peserta didik di sekolah. Lebih dari itu unsur evaluasi yang dianggap paling menentukan seberapa berhasilkah tujuan itu tercapai perlu melihat kembali dan menata kembali suasana belajar sekolah dengan mempertimbangkan keberadaan peserta didik itu sendiri dari segi lingkungan ia tinggal dan melangsungkan kehidupan (Muali, 2016). Sebab, acuan kurikulum pemerintah yang berlaku secara umum tidak bisa memastikan keadaan pada tiap-tiap institusi pendidikan.

•Kesimpulan
Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungj awab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalammembentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa. Dan melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggung jawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Sehingga menumbuhkan sikap toleransi, Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Florentic Helau 2213053023 གིས-
Nama : Florentic Helau
NPM : 2213053023

Pendidikan Nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia. Pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Di sekolah anak-anak yang datang berangkat dari keluarga yang memiliki kultur berbeda-beda dalam bentuk relasi atau pergaulan sosial, bahasa dan tradisi, serta gaya hidup lainnya. Esesensi pendidikan moral bukan mengajarkan tentang akademik maupun non akademik tapi lebih dari itu yaitu usaha sadar untuk menyiapkan manusia seutuhnya menjadi manusia yang berwatak luhur dalam segenap peranannya di masa sekarang dan yang akan datang. Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas. Sehingga evaluasi pendidikan perlu kiranya melakukan perbaikan secara terus menerus dan serius dalam memenuhi kebutuhan kegelisahan moral generasi bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Anggun Putri Pradani 2213053172 གིས-
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Nama Jurnal : Jurnal pedagogik
Judul Jurnal : REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL
Vol dan No : 5 . 1
Halaman : 69-81
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Ulil Hidayat


Dari jurnal diatas dapat saya analisis bahwa Secara universal sistem Pendidikan Nasional memiliki peranan yang signifikan terhadap dinamika perjalanan bangsa Indonesia (Baharun, 2017a). Hal ini dapat dilihat dari fenomena-fenomena kerusuhan yang mewarnai negeri ini.

Tujuan Pendidikan Nasional, Merujuk pada pendapat Naquib Al-Attas, akar kata pendidikan mengambil pada istilah ta’dzib mempunyai pengertian bahwa pendidikan merupakan proses perwujudan manusia yang mempunyai adab. Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik.

Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral, melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Sehingga menumbuhkan sikap toleransi, Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, Menghargai hidup dalam perbedaan dilingkungan jangkauan pergaulan dan keberdaannya, Mempunyai semangat belajar untuk mengetahui berbagai wawasan keilmuan dan pemahaman tentang fenomena dan kejadian yang namapak di sekitar lingkungan, sehingga bisa berpkir dan bersikap bijak ketika dihadapkan dengan gesekan perbedaan dan perpecahan antar golongan, Mampu menalar dan mengurai secara mandiri berbagai aspek permasalahan disekitar lingkungan hidupnya secara objektif, Mempunyai wawasan pendidikan politik; tentang ketatanegaraan sehingga dapat menempatkan diri sebagai bagian dari warga Negara, Tumbuhnya semangat nasionalisme yang turut serta menjunjung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sehingga Tantangan moral yang menjadi permasalahan identitas bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat, khususnya pendidikan yang memiliki peran signifikan dalam membentuk dan melahirkan generasi bangsa yang unggul secara intelektual dan moralitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Ahmad Sheca Rahmadi 2213053102 གིས-
Nama : Ahmad Sheca Rahmadi
NPM : 2213053102

Dari jurnal tersebut yang dapat saya simpulkan yaitu Menghasilkan individu yang memiliki keunggulan baik dalam aspek intelektual maupun moralitas adalah tujuan generasi bangsa. Fenomena konflik antar kelompok dan kurangnya penguasaan teknologi serta dinamika politik pada individu berbakat intelektual dan moral menunjukkan kegagalan pendidikan dalam menciptakan manusia bermoral dan berbudi pekerti. Pendidikan memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam mengubah perilaku dan membentuk nilai-nilai positif dalam masyarakat, terutama dalam konteks desentralisasi dan demokrasi yang diberikan oleh pemerintah kepada daerah dan sekolah. Oleh karena itu, penting untuk menekankan bahwa pendidikan harus menghasilkan individu yang kompeten secara pribadi dan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Andini Puspitasari 2213053099 གིས-
Nama : Andini Puspitasari
NPM : 2213053099

Persoalan dalam menentukan identitas suatu negara menjadi sangat penting, karena untuk memastikan kesuksesan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Semua anggota masyarakat, terutama sektor pendidikan, harus bertanggung jawab dalam menjalankan peran mereka untuk mencapai tujuan ini. Hingga penilaian tentang sistem pendidikan merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas dengan konsisten dan komitmen yang tinggi di dalamnya. Untuk memenuhi kebutuhan moral yang dirasakan oleh generasi bangsa melalui jalur komunikasi yang ada Pendidikan etika di lembaga pendidikan, terutama yang termasuk dalam kurikulum pelajaran. Pendidikan keagamaan Islam dan etika yang diajarkan dilengkapi dengan mata pelajaran tambahan. Dengan mengajar dan membangun kesadaran kewarganegaraan bagi masing-masing individu
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rafa Lola Amanda 2213053245 གིས-
Nama : Rafa Lola Amanda
NPM : 2213053245

Jurnal ini membahas tentang peran pendidikan nasional dalam dinamika masyarakat Indonesia. Menimbulkan agitasi dan konflik yang seringkali dipicu oleh perbedaan agama, etnis, budaya dan ideologi, serta hubungan politik identitas dengan kepentingan kelompok sosial.
Jurnal tersebut menggambarkan dua perspektif yang muncul mengenai pendidikan Islam: pendidikan Islam yang lebih komprehensif dan peran sosial kiai dalam pembentukan pemikiran radikal.
Kajian tersebut menemukan adanya ketimpangan pendidikan nasional dalam menghasilkan lulusan dengan karakteristik berbeda-beda, antara lain kemampuan intelektual, pemahaman agama, dan penghayatan nilai-nilai luhur.
Tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia yang beradab, memahami tanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat, dan diri sendiri, serta mengupayakan pembangunan yang baik. Pendidikan juga berperan dalam memperkuat kebudayaan dan membantu berbagai kelas sosial masyarakat.
Kesimpulannya, jurnal ini menyoroti tantangan sistem pendidikan Indonesia dan pentingnya mentransformasikan pendidikan sebagai agen perubahan untuk membentuk individu beradab yang berdampak positif bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Rifki Zibral Mahardika 2213053224 གིས-
Nama : Rifki Zibral Mahardika
NPM : 2213053224

Asal-usul kata "pendidikan" berasal dari konsep "ta'dzib" yang menggambarkan proses membentuk manusia beradab. Dalam peran sebagai agen perubahan, pendidikan bertujuan mengubah perilaku yang kurang beradab menjadi lebih beradab, serta mengubah individu yang memiliki perilaku buruk menjadi lebih baik. Seorang ahli sosiologi, Pierre Bourdieu, mengungkapkan bahwa pendidikan juga berfungsi sebagai agen reproduksi kultural. Artinya, pendidikan memiliki peran penting dalam meneruskan dan menggandakan kelas-kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Di dalam konteks sekolah, pendidikan mengenai nilai dan moral terutama diajarkan melalui pelajaran agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Tujuan dari pendidikan ini adalah agar hasil akhir dari proses pendidikan bukan hanya pemahaman, melainkan juga penerapan nilai-nilai ini dalam tindakan siswa sehingga mereka dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Namun, kenyataannya, hasil dari pendidikan saat ini masih diwarnai oleh masalah yang semakin rumit, khususnya dalam hal disharmoni sosial. Artikel ini mencoba untuk mengevaluasi pendidikan etika yang diberikan melalui mata pelajaran Pendidikan Islam dan PKN. Kedua mata pelajaran ini dianggap paling bertanggung jawab dalam membentuk etika berpikir dan perilaku manusia terpelajar. Meskipun kurikulum saat ini dianggap berjalan dengan baik dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, perlu ada perbaikan dalam evaluasi hasil belajar siswa. Harapannya, penilaian tidak hanya terbatas pada aspek kognitif semata, melainkan juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik yang nyata dan berkelanjutan dalam diri siswa, sehingga nilai-nilai ini terus mewarnai perilaku mereka ketika mereka berinteraksi di dalam masyarakat yang harmonis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

DWI RATNA ASIH 2213053037 གིས-
Nama : Dwi Ratna Asih
NPM :2213053037

Guru merupakan ujung tombak dari kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang menjadi motivator bagi peserta didik dalam memacu
aktivitas belajarnya (Baharun, 2017b). Dalam proses pembelajaran kurikulum
2013, saat ini lebih banyak memberikan ruang pada peserta didik untuk
mengeksplor secara bebas pengetahuan yang diperoleh, bahkan ada ramburambu “guru haram menerangkan”.
Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang
yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang
yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Seorang ahli sosiologi Pierre
Bourdieu mengatakan pendidikan adalah agen bagi reproduksi kultural (Piere
Bourdieu). Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan
terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Di
sekolah anak-anak yang datang berangkat dari keluarga yang memiliki kultur
berbeda-beda dalam bentuk relasi/pergaulan sosial, bahasa dan tradisi, serta
gaya hidup lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Memorila Dini Oktavia 2213053289 གིས-
Memorila Dini Oktavia
2213053289

Analisis jurnal REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL MENUJU HARMONI SOSIAL

Pendidikan berperan sebagai agen perubahan yaitu merubah orang
yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang
yang perilakunya tidak baik menjadi baik.


Upaya pemberian pendidikan
moral menurut Teuku Ramli dapat dilakukan dengan lima pendekatan, yaitu:
1) Penanaman nilai (inculcation approach), 2) perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach), 3) analisis nilai (values clarification approach),
4) pembelajaran berbuat (action learning approach).


Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan PKN jelas bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Sehingga menumbuhkan sikap 1) taat pada ajaran agama yang dianutnya serta tidak mudah terprovokasi oleh kelompok lain, 2) mengikuti teladan nabi Muhammad, 3) menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, 4) menghargai hidup dalam perbedaan dilingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya, 5) mempunyai semangat belajar untuk mengetahui berbagai wawasan keilmuan dan pemahaman tentang fenomena dan kejadian yang nampak di sekitar lingkungan, 6) mampu menalar dan mengurai secara mandiri berbagai aspek permasalahan di sekitar lingkungan hidupnya secara objektif, 7) mempunyai wawasan pendidikan politik 8) tumbuhnya semangat nasionalisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Krisna Farhan Fadillah 2213053139 གིས-
Nama : Krisna Farhan Fadillah
NPM : 2213053139

Didalam jurnal pertama ini yang bertemakan rekonstruksi evaluasi pendidikan moral menuju harmoni sosial menerangkan bahwa pentingnya pendidikan bagi manusia dan masyarakat umumnya. Yang mana Dengan memiliki pendidikan yang baik maka sumber daya manusia akan meningkat. Termasuk di dalam pendidikan ialah masalah adab atau perilaku seseorang terhadap masyarakat umumnya. Pendidikan dirasa memiliki banyak kegagalan disebabkan masih banyaknya kasus konflik yang terjadi yang mengakibatkan beberapa kelompok saling berperang dan bermusuhan yang disinyalir diakibatkan dari mementingkan kelompok sendiri dan tidak melihat dampak negatif yang ditimbulkan. Maka pendidikan di harapment tidak hanya berpacu pada teknologi informasi dan pengetahuan umum saja namun juga didasari dengan pengetahuan agama. Yang mana dalam pengetahuan agama diajarkan bahwa untuk saling cinta dan damai dan dapat menghargai dan toleransi kepada antar umat beragama yang memiliki perbedaan baik pandangan, pendapat, keyakinan, agama, etnis budaya dan perbedaan lainnya.
Untuk meminimalisir kegaduhan dan juga kerusuhan yang diakibatkan oleh ke timbangan salah satu golongan maka upaya pemerintah yaitu salah satunya adalah melakukan desentralisasi yang mana setiap daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan memanfaatkan kelebihan daerah masing-masing dan memanfaatkan masyarakat daerahnya.

Tidak hanya di masyarakat umumnya namun di dalam pendidikan formal seperti sekolah juga diajari dan dibekali masalah etika nilai dan moral salah satu contohnya adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan juga Pendidikan Kewarganegaraan yang secara teoritis dua pembelajaran ini merupakan bekal yang dapat diberikan kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kelompok pemahaman, dan penghayatan di dalam pengamalan ajaran agama dan masyarakat.

Menurut Fauzi (2017),jika disintesis antara mata pelajaran PAI dan PKn akan menjadi sebuah
objek kajian pembelajaran moral yang membentuk kepribadian pesera didik
yang bisa menjamin kebersatuan kebhinnekaan dengan memiliki sikap sebagai
berikut:
1) Taat pada ajaran agama yang dianutnya serta tidak mudah terprovokasi oleh kelompok lain,
2) mengikuti teladan nabi Muhammad;melalui peristiwa hijrahnya ke Madinah, peserta didik dapat meneladani kisah Nabi Muhammad SAW yang mempersaudarakan kaum anshor dan kaum muhajirin dan menciptakan perdamaian antara kaum muslim dan kaum non muslim melalui piagam Madinah. Sehingga menumbuhkan sikap toleransi,
3 )Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial,
4) Menghargai hidup dalam perbedaan dilingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya,
5) Mempunyai semangat belajar untuk mengetahui berbagai wawasan keilmuan dan pemahaman tentang fenomena dan kejadian yang nampak di sekitar lingkungan, sehingga bisa berpkir dan bersikap bijak ketika dihadapkan dengan gesekan perbedaan dan perpecahan antar golongan,
6) Mampu menalar dan mengurai secara mandiri berbagai aspek permasalahan di sekitar lingkungan hidupnya secara objektif,
7) Mempunyai wawasan pendidikan politik; tentang ketatanegaraan sehingga dapat menempatkan diri sebagai bagian dari warga negara,
8)Tumbuhnya semangat nasionalisme yang turut serta menjunjung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Putu Nia Rahmawati 2213053283 གིས-
Nama : Putu Nia Rahmawati
Npm :2213053283
“Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial” karya Ulil Hidayah membahas tentang rekonstruksi evaluasi pendidikan moral menuju keharmonisan sosial. Artikel tersebut menekankan pentingnya pendidikan moral dalam masyarakat modern dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Pasal tersebut mengemukakan bahwa tingkat peradaban suatu bangsa dapat diukur dari tingkat moralitas atau etika masyarakatnya. Artikel tersebut juga menyoroti pentingnya pendidikan Islam dalam membentuk nilai-nilai moral individu berdasarkan ajaran Al-Quran dan Hadits. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa rekonstruksi evaluasi pendidikan moral diperlukan untuk memastikan bahwa evaluasi tersebut sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan dapat berkontribusi pada keharmonisan sosial.
Beberapa poin penting dari hasil penelusuran terkait pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini adalah:
Mengajari anak tentang pentingnya kejujuran, kebaikan, dan menghargai orang lain.
Mendorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan ritual keagamaan.
Membacakan cerita yang mengandung pelajaran moral dan mendiskusikannya dengan anak.
Memberi contoh perilaku dan nilai-nilai yang baik.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk melatih keterampilan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Alat penilaian untuk mengembangkan nilai-nilai agama dan moral pada anak kecil dapat mencakup observasi terhadap perilaku dan interaksi anak dengan orang lain, wawancara dengan orang tua dan pengasuh, serta survei atau kuesioner untuk mengumpulkan informasi tentang sikap dan keyakinan anak.
Secara keseluruhan, pengembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak kecil penting untuk perkembangan sosial dan emosionalnya. Penting untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat kepada anak dalam mengembangkan nilai-nilai moralnya. Alat penilaian dapat membantu pendidik dan pengasuh memahami nilai-nilai dan perilaku anak-anak serta memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Anindita Prayogo 2253053027 གིས-
Nama : Anindita Prayogo
NPM : 2253053027

melalui pendidikan moral di sekolah khususnya yang tercakup dalam materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditambah lagi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang secara jelas bertanggungjawab atas penanaman nilai-nilai moral bagi warga Indonesia. Sehingga menumbuhkan sikap toleransi, Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, Menghargai hidup dalam perbedaan dilingkungan jangkauan pergaulan dan keberdaannya, Mempunyai semangat belajar untuk mengetahui berbagai wawasan keilmuan
dan pemahaman tentang fenomena dan kejadian yang namapak di sekitar lingkungan, sehingga bisa berpkir dan bersikap bijak ketika dihadapkan dengan gesekan perbedaan dan perpecahan antar golongan, Mampu menalar dan mengurai secara mandiri berbagai aspek permasalahan disekitar lingkungan hidupnya secara objektif, Mempunyai wawasan pendidikan politik; tentang ketatanegaraan sehingga dapat menempatkan diri sebagai bagian dari warga Negara, Tumbuhnya semangat nasionalisme yang turut serta menjunjung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

Putri Alya གིས-
Nama : Putri Alya
Npm : 2213053240

Artikel tersebut membahas tantangan persoalan moral dalam jati diri bangsa dan tanggung jawab pendidikan dalam melahirkan generasi unggul moral dengan menekankan pentingnya pendidikan moral dalam membentuk karakter individu. Hal ini menggarisbawahi bahwa hakikat pendidikan moral bukan hanya sekedar ajaran akademis atau non-akademik saja, namun merupakan upaya sadar untuk mempersiapkan individu menjadi bermoral lurus dalam segala aspek perannya saat ini dan di masa depan.
Artikel ini juga membahas peran mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dalam menanamkan nilai-nilai moral dan mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab, toleran, dan berpengetahuan yang dapat berkontribusi pada keharmonisan sosial dan persatuan bangsa.
Lebih lanjut, hal ini menekankan perlunya pemikiran kritis, rasionalitas, dan kreativitas dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan, serta partisipasi aktif dan tanggung jawab dalam kegiatan masyarakat untuk mendorong pembangunan yang positif dan demokratis.
Secara keseluruhan, artikel tersebut menggarisbawahi pentingnya pendidikan moral dalam mengatasi tantangan permasalahan moral dalam identitas nasional dan menekankan tanggung jawab pendidikan dalam mengembangkan generasi yang unggul secara moral dengan membina individu yang memiliki karakter moral yang kuat, kemampuan berpikir kritis, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.