Tugas analisis

Tugas analisis

Tugas analisis

Number of replies: 34
berikan analisa mu mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, muali dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita. 
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Rohmah Shela Saputri 2213053112 -
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112
Kelas: 3G

Analisis Tugas

Berikan analisa mu mengenai nilai penanaman dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, mulai dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita .

Hasil Analisa:
Menanamkan nilai-nilai moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak yang baik.
Nilai-nilai tersebut dapat diajarkan melalui pemberian contoh sifat dan sikap yang baik, , menyampaikan nasehat dengan cara yang menyenangkan,pembelajaran langsung, dan pemberian penguatan positif.

Hambatan dalam mengajarkan nilai-nilai moral antara lain adalah perbedaan nilai antar lingkungan, pengaruh media sosial, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai tersebut.

Strategi yang tepat untuk menjadikan penanaman nilai moral sebagai kebiasaan adalah konsisten, komunikasi terbuka dan penggunaan pendekatan yang cocok dengan tumbuh kembang anak.

Menurut penelitian Aswini Kumar Mohapatra dan Sujata Satapathy, "Pentingnya Pendidikan Moral di Rumah dan Sekolah," mengucapkan bahwa "Pendidikan moral di rumah dan sekolah berperan penting dalam pengembangan karakter anak." MakaUntuk mencapai hasil yang optimal, pendidikan moral di rumah dan di sekolah harus konsisten dan terpadu.

Dalam lingkungan masyarakat menurut penelitian M. Asy'ari dkk. Memperlihatkan bahwa "pendidikan moral dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan peran aktif orang tua, guru, dan tokoh masyarakat dalam memberikan keteladanan dan pembelajaran nilai-nilai moral bagi anak." Dengan konsistensi, komunikasi terbuka, dan pendekatan yang sesuai, pengajaran nilai-nilai moral dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Afanin Yuli Safitri 2213053020 -
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
Penanaman nilai moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangatlah berperan penting dalam membentuk karakter yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Penanaman nilai moral di lingkungan keluarga merupakan langkah awal pendidikan karakter, dari orang tua dan di rumahlah anak akan diajarkan dasar bersikap baik, seperti berkata baik, mendengarkan orang tua, berdoa sebelum makan dan sebagainya. Lalu penanaman moral dikembangkan melalui pendidikan di sekolah. Anak akan diajarkan nilai moral yang lebih lanjut dan disesuaikan dengan nilai pancasila. Dalam masyarakat juga berpengaruh bagi nilai moral, karena anak akan cenderung mengikuti apa yang ada di lingkungannya.

Banyak hambatan dalam proses penanaman nilai moral seperti dari diri anak itu sendiri yang tidak mau atau sulit diberi tahu. Bisa juga karena pendidikan nilai dan moral disekolah yang tidak efektif dan hanya fokus pada teori saja. Juga disebabkan karena lingkungan sekitar anak yang tidak baik. Hambatan tersebut dapat diatasi dengan beberapa strategi, seperti selalu menyontohkan hal baik pada anak dan menekankannya. Sebagai orang yang lebih dewasa seperti orang tua dan guru, patutnya harus bersikap sesuai nilai dan moral yang baik, sehingga anak dapat meniru dan selalu menerapkanya dalam kehidupan sehari hari.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by ADELIA PRASETIYANI 2213053039 -
Nama : Adellia Prasetiyani
Npm : 2213053039
Kelas : 3G

Analisis Tugas

Menurut hasil analisis saya adalah Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan hal penting dalam pembentukan karakter anak. Berikut adalah analisa mengenai penanaman nilai dan moral serta strategi untuk menjadikannya kebiasaan:

-Penanaman Nilai dan Moral
Penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memberikan contoh yang baik, memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai tersebut, dan memberikan pengalaman langsung yang memperkuat nilai-nilai tersebut. Di lingkungan keluarga, orang tua dapat menjadi contoh yang baik dan memberikan pengertian mengenai pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah, pendidik dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang mendorong refleksi dan diskusi mengenai nilai-nilai moral. Di masyarakat, kolaborasi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan komunitas dapat memperkuat penanaman nilai dan moral.

-Hambatan dalam Penanaman Nilai dan Moral
Beberapa hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral meliputi kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai tersebut, adanya konflik antara nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungan yang berbeda, serta pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Selain itu, perubahan budaya dan teknologi juga dapat menjadi hambatan dalam penanaman nilai dan moral.

-Strategi untuk Menjadikan Penanaman Nilai dan Moral Menjadi Kebiasaan
Untuk menjadikan penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh anak didik, beberapa strategi yang tepat dapat diterapkan. Salah satunya adalah dengan memperkuat kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Selain itu, pendidik juga dapat menggunakan pendekatan yang konsisten dan menyelaraskan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dengan nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungan keluarga. Penguatan karakter dan pembentukan kebiasaan positif juga dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran yang menekankan pada refleksi diri, pengalaman langsung, dan penguatan positif. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Chindy Alviona 2213053093 -
Nama: Chindy Alviona
NPM: 2213053093

Menurut analisa saya mengenai Penanaman nilai dan moral adalah proses pembentukan sikap, perilaku, dan karakter yang sesuai dengan norma-norma sosial, agama, dan budaya yang berlaku di masyarakat.
• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang berkualitas. Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi siswa untuk belajar nilai-nilai dasar seperti cinta kasih, hormat, jujur, tanggung jawab, kerjasama, toleransi, dan lain-lain. Sekolah adalah tempat kedua bagi siswa untuk mempelajari nilai-nilai ilmiah, akademik, seni, olahraga, kewarganegaraan, dan lain-lain. Masyarakat adalah tempat ketiga bagi siswa untuk mengamalkan nilai-nilai sosial seperti gotong royong, solidaritas, keadilan, kesejahteraan bersama, dan lain-lain.
• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat tidak hanya bergantung pada guru atau orang tua saja. Siswa juga harus aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Siswa harus memiliki motivasi intrinsik untuk belajar karena ingin meningkatkan diri sendiri dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.
• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat juga membutuhkan dukungan dari pemerintah sebagai penyedia fasilitas pendidikan yang berkualitas. Pemerintah harus menyediakan sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Pemerintah juga harus memberikan bantuan finansial atau non-finansial kepada siswa yang kurang mampu atau berkebutuhan khusus. Pemerintah juga harus mengawasi pelaksanaan kurikulum nasional yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional.
•Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat juga memerlukan kerjasama antara berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Keluarga harus bekerja sama dengan sekolah dalam memberikan dukungan moral dan materiil kepada siswa. Sekolah harus bekerja sama dengan masyarakat dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler atau pengabdian masyarakat. Masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah dalam memberikan bimbingan atau fasilitas pendidikan bagi siswa yang membutuhkan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Wike Oktaviana 2213053194 -
Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194
Kelas : 3G

Analisis pertanyaan,
cara menanamkan, hambatan, serta trik/strategi nilai dan moral di 3 lingkungan:
1. Lingkungan keluarga
-cara menanamkannya yakni, orang tua sangat berperan aktif dalam menanamkan nilai dan moral pada anak ykni, dengan mengajarkan hal-hal baik untuk menunjang kehidupan moral pada sang anak. Seperti, berbagai etika misal etika dalam makan, saat bicara, dan lain sebagainya.
-hambatan, hambatannya mungkin ketika sang anak sudah mengemal dunia luar yang mana mereka akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang mungkin buruk yang didapat di luar rumah.
-trik/strategi dalam menanamkan nilai dan moral ini dapat dilakukan dengan tanpa adanya sikap yang keras, namun tetap tegas agar sang anak dapat menerapkan nilai dan moral yang baik. Selain itu juga orang tua dapat memberikan batasan dalam hal hal yang bersifat global seperti bermain gadget dan bermain diluar sampai larut.
2. Lingkungan sekolah
-cara menanamkannya yakni melalui kegiatan kegiatan di sekolah, seperti guru yang selalu memberi nasihat pada peserta didik, membiasakan hal hal baik ketika dalam proses pembelajaran.
- hambatan nya yakni, ketika seorag anak yang mungkin terlihat acuh pada penanaman nilai dan moral sehingga pendidik harus ekstra dalam menanamkan nilai dan moral pada peserta didik tersebut. Atau juga ketika peserta didik yang interaksi global nya tidak terkontrol sehingga mereka telah terdistrack dengan dunia luar yang sangat bebas.
-trik/strateginya misal dapat dilakukan dengan pembiasaan kegiatan kegiatan moral dalam lingkup sekolah misal gotong royong di lingkup sekolah, ataupun diadakannya kegiatan penanaman moral di sekolah misal mewajibkan kegiatan pramuka, yang mana pramuka ini penuh dengan ajaran nilai moral pada anggotanya.
3. Lingkungan masyarakat
-cara menanamkan, yakni melibatkan anak dalam kegiatan sosial masyarakat serta adakan program pengembangan karakter.
-hambatan yang mungkin ada yakni, pengaruh media yang mungkin tidak mendukung, tidak adanya peran aktif masyarakat, ketidaksetaraan akses pendidikan dan informasi.
-trik/strategi, Kolaborasi antara sekolah dan masyarakat, kampanye penyadaran masyarakat tentang pentingnya nilai dan moral, dukung program-program pengembangan karakter di tingkat komunitas dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Dinda Kusumawati Subagio 2253053016 -
Nama: Dinda Kusumawati Subagio
Npm: 2253053016

Tugas Analisis

Penanaman Nilai dan Moral
Penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
• Keluarga: Memberikan contoh yang baik, memberikan pemahaman tentang nilai-nilai, dan melibatkan anak dalam kegiatan sosial.
• Sekolah: Menerapkan kurikulum yang mencakup pendidikan karakter, memberikan keteladanan melalui guru dan staf sekolah, dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan sosial.
• Masyarakat: Melalui kegiatan sosial, organisasi pemuda, dan acara komunitas.

Hambatan dalam Penanaman Nilai dan Moral
Beberapa hambatan dalam penanaman nilai dan moral meliputi:
• Kurangnya konsistensi dalam memberikan contoh dan nilai pembelajaran.
• Pengaruh dari lingkungan sekitar yang kurang mendukung.
• Kurangnya pemahaman orang tua, guru, dan masyarakat tentang pentingnya penanaman nilai dan moral.

Trik dan Strategi
Beberapa trik dan strategi yang tepat untuk menjadikan penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh anak didik meliputi:
• Memberikan pembelajaran yang konsisten.
• Melibatkan anak didik dalam kegiatan sosial dan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai.
• Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memberikan pembelajaran tentang nilai dan etika.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Annisa Fadillah Quraini 2253053026 -
Nama: Annisa Fadillah Quraini
NPM: 2253053026
Kelas: 3G

Penanaman nilai dan moral pada anak didik merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Proses ini memerlukan pendekatan holistik untuk menciptakan individu yang berkarakter dan bertanggung jawab.

Penanaman nilai moral di keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran utama dalam membentuk karakter dan perilaku individu. Langkah awal terjadi di keluarga, di mana anak diajarkan nilai dasar seperti sopan santun, mendengarkan, dan berdoa. Pendidikan karakter ini kemudian diperdalam di sekolah dengan nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila. Pengaruh masyarakat juga signifikan karena anak cenderung mengikuti norma yang ada di sekitarnya.

Hambatan dalam Penanaman Nilai Moral
1. Resistensi Anak: Beberapa anak mungkin resisten atau sulit menerima nilai-nilai yang diajarkan.
2. Ketidakefektifan Pendidikan Sekolah: Jika pendidikan nilai dan moral bersifat teoritis dan kurang praktis, hal ini dapat menghambat pembentukan karakter.
3. Pengaruh Lingkungan Negatif: Lingkungan yang tidak mendukung nilai-nilai positif dapat menjadi hambatan.

Strategi Mengatasi Hambatan:
1. Menyontohkan Perilaku Baik: Teladan dari orang dewasa membantu membentuk karakter anak.
2. Penekanan pada Nilai Positif: Fokus pa positif dari nilai yang diajarkan.
3. Membiasakan Praktik Nilai: Menciptakan kebiasaan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
4. Keterlibatan Orang Dewasa: Orang tua dan guru terlibat aktif dalam membimbing dan mendidik anak.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by NADIA NUR SAFITRI 2213053275 -
Nama : Nadia Nur Safitri
Npm : 2213053275
Kelas : 3G
Tugas Analisis

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.
Pertama, di lingkungan keluarga, orang tua dapat memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua juga dapat memberikan pengarahan dan nasehat tentang nilai-nilai positif seperti kejujuran, kesopanan, dan kerja keras. Namun, hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral di keluarga adalah kurangnya waktu dan perhatian orang tua terhadap anak-anak mereka.
Kedua, di lingkungan sekolah, para guru dapat memberikan pelajaran mengenai nilai-nilai positif dan memberikan contoh dalam kehidupan mereka di sekolah. Hambatan yang sering terjadi dalam proses ini adalah ketidakresponsifan atau ketidakdisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Ketiga, di lingkungan masyarakat, kita dapat mengajak peserta didik serta anggota masyarakat untuk membuat program-program atau kegiatan yang mengajarkan nilai dan moral positif. Namun, hambatan yang sering terjadi adalah perbedaan nilai dan moral di antara masyarakat yang heterogen.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, ada beberapa trik dan strategi yang dapat digunakan. Salah satunya adalah dengan menggabungkan pendekatan yang berbeda, seperti pendekatan kognitif dan afektif. Selain itu, juga dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif agar lebih mudah diterima dan diingat oleh anak didik.

Terkait agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita, penerapan nilai harus konsisten dan berkelanjutan. Selain itu, peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam menunjukkan dan mencontohkan nilai-nilai positif sangatlah penting. Dengan begitu, anak-anak dapat belajar dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut secara lebih baik.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Ihya Ghulam Halim 2213053178 -
Nama : Ihya Ghulam Halim
NPM : 2213053178
Kelas : 3G

Menurut pendapat saya mengenai penanaman nilai-nilai moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter anak-anak.

1. Lingkungan Keluarga:
~Cara Penanaman: Nilai-nilai moral ditanamkan melalui contoh orang tua, pengajaran langsung, serta melalui cerita atau kisah-kisah yang mengandung pesan moral.
~Hambatan: Kesibukan orang tua, konflik dalam keluarga, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moral.
~Strategi: Melibatkan anak dalam diskusi, memberikan pujian dan penghargaan saat mereka menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan.

2. Lingkungan Sekolah:
~Cara Penanaman: Melalui kurikulum yang mencakup pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembentukan nilai-nilai moral, serta peran guru sebagai teladan.
~Hambatan: Terbatasnya waktu dan sumber daya untuk pendidikan karakter, serta kurangnya konsistensi dalam implementasi kurikulum pendidikan karakter.
~Strategi: Melibatkan siswa dalam proyek-proyek sosial, membentuk klub atau kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan nilai-nilai moral.

3. Lingkungan Masyarakat:
~Cara Penanaman: Melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, termasuk lembaga keagamaan, kegiatan komunitas, dan media.
~Hambatan: Pengaruh buruk dari lingkungan sekitar, seperti perilaku negatif dalam media, juga kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung pembentukan nilai-nilai moral.
~Strategi: Menggalakkan program-program sosial dalam masyarakat, melibatkan anak-anak dalam kegiatan sukarela, serta membangun komunitas yang mendukung nilai-nilai positif.

Adapun untuk Strategi untuk Membuat Penanaman Nilai Jadi Kebiasaan:

1. Konsistensi dalam memberikan teladan dan memberikan umpan balik yang positif.
2. Mendorong refleksi diri dan diskusi terbuka tentang nilai-nilai moral.
3. Membangun lingkungan yang mendukung dan memperkuat nilai-nilai tersebut melalui kegiatan rutin dan kebiasaan sehari-hari.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral secara konsisten di keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta dengan melibatkan anak secara aktif dalam proses ini, kita dapat membantu mereka untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai kebiasaan yang terus-menerus.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Nola Diva Brilian 2213053199 -
Nama: Nola Diva Brilian
Npm: 2213053199
Kelas: 3 g


Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan usaha kompleks untuk membentuk karakter anak-anak. Penanaman nilai dan moral dalam keluarga dapat dilakukan melalui contoh orang tua, komunikasi terbuka, dan pemberian penghargaan serta konsekuensi[. Hambatan dalam penanaman nilai dan moral di keluarga meliputi ketidaksesuaian nilai orang tua dan kesibukan orang tua. Di sekolah, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler, dan teladan guru. Hambatannya termasuk keterbatasan waktu dan ketidakjelasan nilai bersama. Sementara itu, dalam masyarakat, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui program sosial, peran lembaga keagamaan, dan partisipasi orang tua. Hambatannya meliputi divergensi nilai masyarakat dan paparan media negatif. Strategi agar penanaman nilai menjadi kebiasaan meliputi konsistensi, keterlibatan orang tua, penguatan positif, pendidikan berbasis pengalaman, dan pemahaman konteks personal anak. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam hal ini. Penanaman nilai dan moral memerlukan kerjasama semua pihak, konsistensi, dan pendekatan holistik untuk memastikan nilai-nilai ini menjadi integral dalam kepribadian anak-anak
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by MIFTAHUL JANNAH 2253053012 -
Nama : Miftahul Jannah
Npm : 2253053012
Kelas : 3G

Penanaman nilai dan moral dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter dan perilaku yang baik pada anak didik. Terdapat beberapa Cara untuk menanamkan nilai dan moral:
Orang tua, guru, dan anggota masyarakat harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan tindakan mereka karena anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, Komunikasi terbuka membuka dialog dengan anak-anak dan siswa untuk membahas nilai-nilai dan moral yang penting, Pendidikan formal dan informal: Sekolah dan keluarga harus memberikan pendidikan formal dan informal tentang nilai-nilai dan moral yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelajaran, cerita, permainan, dan kegiatan lain yang melibatkan refleksi moral, dan Penguatan positif:menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan. Ini dapat berupa pujian, penghargaan, atau pengakuan atas tindakan mereka.
Adapun Hambatan -Hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral:
Pengaruh lingkungan negatif: Anak-anak dapat terpengaruh oleh lingkungan yang tidak mendukung nilai-nilai dan moral yang diinginkan. Lalu Kurangnya konsistensi: Jika nilai dan moral hanya diajarkan secara sporadis atau tidak konsisten, anak-anak mungkin kesulitan memahami dan menginternalisasikannya. Dan Kurangnya pemahaman: Anak-anak mungkin kesulitan memahami nilai-nilai dan moral yang diajarkan jika tidak dijelaskan dengan cara yang relevan dan mudah dipahami bagi mereka.
Terdapat Trik dan strategi untuk menjadikan penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan yang berkelanjutan:
a. Konsistensi: Nilai dan moral harus diajarkan secara konsisten dan terus-menerus dalam berbagai situasi dan lingkungan.
b. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari: Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai dan moral yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 
c. Pembelajaran yang berkelanjutan: Penanaman nilai dan moral harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang berkelanjutan, baik di sekolah maupun di rumah.
d. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat: Orang tua dan anggota masyarakat harus bekerja sama dengan sekolah untuk memperkuat penanaman nilai dan moral.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by RILIAN TSABITHA SURI 2213053141 -
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis:
Lingkungan keluarga harus mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran nilai moral bagi anak. Dalam rangka penanaman nilai moral pada anak usia dini di dalam keluarga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu nilai yang ditanamkan harus jelas, harus konsisten, adanya keteladanan dari orang tua, adanya sikap konsekuensi terhadap aturan yang diberlakukan.
Di sekolah guru dapat menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai-nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan untuk peserta didik. Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya dapat dilakukan saat proses belajar mengajar tetapi saat berada di luar kelas juga dapat ditanamkan seperti dilingkungan
sekolah maupun di rumah.
Kemudian di lingkungan masyarakar dapat dilakukan melalui keteladanan tokoh masyarakat, pembiasaan nilai-nilai di lingkungan masyarakat, pembinaan dan pengembangan hubungan dengan tuhan yang maha esa, dan penegakan terhadap aturan yang berlaku.

Faktor penghambat penanaman nilai moral di lingkungan keluarga, yaitu keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, nenek yang terlalu memanjakan cucunya, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan. Di sekolah, yaitu sering dijumpai adanya degradasi moral. Kemudian di masyarakat, yaitu lingkungan yang kurang baik dan kurangnya perhatian dari masyarakat sekitar.

Strategi yang dapat dilakukan agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan yang baik, diantaranya:
1. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa.
2. Memberikan Apresiasi
3. Memberikan Pesan Moral pada Setiap Pelajaran
4. Jujur dan Terbuka pada Kesalahan
5. Mengajarkan Sopan Santun
6. Biarkan Siswa menjadi Pemimpin
7. Berbagi Pengalaman Inspiratif
8. Literasi Sekolah
9. Memberikan Deadline pada Setiap Tugas
10. Mengenalkan Tata Tertib Sekolah dan Mematuhinya
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 -
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
NPM : 2213053271
Kelas : 3G

Penanaman nilai dan moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat memegang peran penting dalam membentuk karakter yang baik dalam seorang individu. Adapun cara menanamkannya yaitu dapat dimulai dari memberikan contoh nyata, komunikasi terbuka, dan pendekatan yang konsisten.

Dalam keluarga, orang tua memiliki peranan penting contoh utama. Penanaman nilai dan moral dalam keluarga dapat dilakukan dengan melibatkan anak dalam diskusi moral misalnya dari hal hal kecil saat makan bagaimana adab yang baik, minum tidak boleh berdiri, membersihkan rumah dan sebagainya. Selain itu dapat juga dengan memberikan penjelasan nilai-nilai, dan memberikan pujian saat perilaku positif misalnya bangun pagi lalu membereskan kamar, hal ini dapat memperkuat pembelajaran moral.

Di sekolah, pendidik dapat mengintegrasikan nilai dan moral ke dalam kurikulum. Metode pengajaran yang interaktif, studi kasus, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan kerjasama dan tanggung jawab dapat efektif.

Dalam menanamkan moral dilingkungan masyarakat pendidik dan orang tua sama sama memegang peranan penting untuk membimbing anak. Misalnya mengajak peserta didik mengikuti kerja bakti secara ringan atau membuang sampah pada tempatnya dilingkungan manapun anak berada.

Hambatan dalam penanaman nilai diantaranya pengaruh lingkungan sekitar, seperti teman sebaya yang mungkin memiliki prilaku moral yang berbeda. Selain hambatan secara eksternal pada anak atau peserta didik terdapat juga hambatan secara internal, yaitu hambatan yang ada dalam dirinya sendiri yang mencakup kondisi psikologisnya seperti ketidakmatangan kognitif, impulsivitas, perkembangan emosional dan sebagainya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, konsistensi adalah kunci. Koordinasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai dapat membentuk konsensus nilai yang kuat. Komunikasi terbuka antar pihak juga membantu mengatasi perbedaan pandangan.

Strategi yang tepat termasuk menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku, dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan moral. Penguatan positif, seperti penghargaan untuk tindakan moral, juga dapat mendorong pembiasaan nilai. Penanaman nilai adalah upaya berkelanjutan. Keterlibatan orang tua, guru, dan masyarakat secara terus-menerus dapat memastikan bahwa nilai dan moral yang ditanamkan menjadi bagian integral dari kepribadian anak, membentuk dasar untuk kehidupan yang bermakna.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Mutiara Deva Gusti 2213053135 -
Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135
Kelas : 3G

Penanaman nilai dan moral penting dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membentuk karakter yang baik pada anak. Cara menanamkannya dapat melalui contoh teladan, pembelajaran langsung, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan yang mengajarkan nilai-nilai tersebut.Beberapa hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral termasuk ketidaksesuaian nilai antara lingkungan, gangguan eksternal seperti media sosial, kurangnya konsistensi dalam penyampaian nilai, serta tantangan dalam memastikan anak menginternalisasi nilai-nilai tersebut.Strategi yang efektif untuk membuat penanaman nilai menjadi kebiasaan adalah dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, konsisten dalam memberikan contoh, mengintegrasikan nilai-nilai dalam kurikulum sekolah, mengadopsi pendekatan pembelajaran yang menarik dan interaktif, serta memberikan penghargaan atas perilaku yang mencerminkan nilai-nilai positif.Melibatkan orang tua, guru, serta tokoh masyarakat dalam memberikan contoh yang konsisten, memberikan umpan balik positif, dan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya nilai-nilai tersebut juga dapat membantu mendorong anak-anak agar menjadikan nilai dan moral sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Ricca Tri Fadillah 2213053161 -
Nama:Ricca Tri Fadillah
Npm:2213053161
Tugas Analisis

1.Penanaman Nilai di Keluarga
Cara Menanamkannya misalnya dengan cara teladan orang tua,diskusi dan refleksi nilai dalam kehidupan sehari-hari,Memberikan tanggung jawab yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan.Hambatan yang mungkin muncul seperti Kesibukan orang tua yang dapat mengurangi waktu interaksi,Nilai-nilai yang tidak konsisten antara orang tua.Strategi dan Trik yang dapat dilakukan seperti Melibatkan anak dalam kegiatan keluarga,Menciptakan waktu untuk komunikasi keluarga secara berkala,Mendorong partisipasi anak dalam pengambilan keputusan keluarga.
2.Penanaman Nilai di Sekolah
Cara Menanamkannya misalnya dengan cara Integrasi nilai dalam kurikulum,Pembiasaan melalui ritual dan kegiatan sekolah,Proyek pembelajaran yang menekankan pada nilai. Hambatan yang akan muncul seperti keterbatasan waktu pembelajaran,Minimnya kesiapan guru dalam mendiskusikan nilai.Strategi dan Trik seperti dengan pengembangan program ekstrakurikuler yang fokus pada karakter,Pelibatan guru dalam pelatihan penanaman nilai,Kolaborasi dengan keluarga untuk memperkuat pesan nilai.
3.Penanaman nilai di masyarakat
Cara Menanamkannya misalnya dengan cara Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan,Menyebarkan nilai melalui media sosial positif,Kolaborasi antara lembaga masyarakat dan pendidikan.Hambatan yang terjadi seperti pengaruh media yang mungkin tidak selalu positif, Ketidak pedulian terhadap masalah sosial.Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara Membentuk kelompok masyarakat yang peduli nilai, Menggunakan media sosial untuk menyebarkan kampanye nilai positif,Menyelenggarakan acara dan forum diskusi masyarakat.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Andika Purbaya 2213053169 -
Nama : Andika Purbaya
Kelas : 3G
Npm : 2213053169

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter anak. Cara menanamkannya dapat dimulai dengan:

1. Keluarga
Orang tua harus menjadi contoh positif dalam perilaku moral. Komunikasi Terbuka, Diskusi terbuka tentang nilai-nilai penting dan konsekuensinya. Keterlibatan Aktif, Terlibat dalam kegiatan bersama yang memperkuat nilai-nilai moral.

2. Sekolah
Pendidikan Karakter, Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum. Kegiatan Ekstrakurikuler, Aktivitas di luar kelas yang mendukung pembelajaran nilai dan moral. Pengawasan Positif, Guru sebagai pengawas positif dan memberikan umpan balik konstruktif.

3. Masyarakat
Peran Model Sosial, masyarakat memberikan panutan melalui tokoh dan kisah inspiratif.
Partisipasi Komunitas, Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kebersamaan. Norma dan Etika, Masyarakat mendukung norma dan etika positif.

Hambatan-hambatan
Ketidakkonsistenan, Kurangnya konsistensi antara nilai yang diajarkan dan perilaku yang ditunjukkan. Pengaruh Lingkungan Negatif, paparan terhadap perilaku negatif dari lingkungan sekitar. Kurangnya Kesadaran, beberapa orang tua atau pendidik mungkin tidak menyadari pentingnya peran mereka dalam penanaman nilai.

Jadi dapat kita pahami bahwa dalam penanaman nilai dan moral, keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran krusial. Orang tua menjadi contoh utama dalam keluarga, melibatkan anak dalam diskusi moral, memberikan penjelasan nilai-nilai, dan memberikan pujian pada perilaku positif. Di sekolah, pendidik dapat mengintegrasikan nilai dan moral dalam kurikulum melalui metode pengajaran interaktif dan kegiatan ekstrakurikuler. Di lingkungan masyarakat, kolaborasi antara pendidik dan orang tua diperlukan, seperti mengajak anak berpartisipasi dalam kegiatan bakti.

Meskipun hambatan dari lingkungan sekitar dan faktor internal pada anak dapat terjadi, konsistensi menjadi kunci mengatasi hal tersebut. Koordinasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat serta komunikasi terbuka dapat membentuk konsensus nilai yang kuat. Strategi yang tepat melibatkan menciptakan lingkungan mendukung, memberikan konsekuensi konsisten, dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan moral. Dengan keterlibatan berkelanjutan dari orang tua, guru, dan masyarakat, penanaman nilai dapat menjadi bagian integral dari kepribadian anak, membentuk dasar untuk kehidupan yang bermakna.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010 -
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Tugas analisis

1. Lingkungan Keluarga
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga tentunya setiap anggota keluarga, terutama orang tua memegang peranan yang penting bagi terbentuknya nilai moral anak. Keluarga Merupakan Tempat di mana penanaman nilai dan moral yang paling awal.

2. Lingkungan sekolah
Selain keluarga, sekolah pun mempunyai peranan penting dalam menanamkan etika dan moral kepada anak, Karena di lingkungan sekolah terdapat tertib yang mengontrol peserta didik.

3. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam menanamkan nilai dan moral Anak agar perbuatan, kelakuan, Ahlaq, dan kewajiban lainnya baik dan perbuatan yang tidak baik harus dihindari.

Hambatan-hambatan Proses penanaman nilai dan moral yaitu : Keterbatasan waktu orang tua untuk bertemu (kurang berkomunikasi) kepada anak anak, tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, tidak adanya pembatasan pergaulan, dan Lemahnya pembahasan tentang konflik moral di sekolah , lingkungannya yang kurang baik.

Strategi yang tepat yang dipakai agar penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita yaitu dengan Belajar melalui cerita , Ajarkan anak anak untuk memahami perasaan orang lain karena penting dalam pembentukan moral pembiasaan perilaku, dan teladan. Dengan menerapkan strategi ini, dapat membantu membentuk kebiasaan positif yang memperkuat pemahaman nilai dan moral pada anak anak.
In reply to AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010

Re: Tugas analisis

by Natasya Bunga Nitara 2213053012 -
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112
Kelas: 3G

Analisis Tugas

Berikan analisa mu mengenai nilai penanaman dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, mulai dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita .

Hasil Analisa:
Menanamkan nilai-nilai moral dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak yang baik.
Nilai-nilai tersebut dapat diajarkan melalui pemberian contoh sifat dan sikap yang baik, , menyampaikan nasehat dengan cara yang menyenangkan,pembelajaran langsung, dan pemberian penguatan positif.

Hambatan dalam mengajarkan nilai-nilai moral antara lain adalah perbedaan nilai antar lingkungan, pengaruh media sosial, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai tersebut.
Strategi yang tepat untuk menjadikan penanaman nilai moral sebagai kebiasaan adalah konsisten, komunikasi terbuka dan penggunaan pendekatan yang cocok dengan tumbuh kembang anak.

Menurut penelitian Aswini Kumar Mohapatra dan Sujata Satapathy, "Pentingnya Pendidikan Moral di Rumah dan Sekolah," mengucapkan bahwa "Pendidikan moral di rumah dan sekolah berperan penting dalam pengembangan karakter anak." MakaUntuk mencapai hasil yang optimal, pendidikan moral di rumah dan di sekolah harus konsisten dan terpadu.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Evinna Winda Merita 2213053297 -
Nama : Evinna Winda Merita
NPM : 2213053297

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak-anak. Cara menanamkannya dapat dilakukan melalui memberikan contoh, pembiasaan, dan pendidikan yang memadai. Hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral meliputi lingkungan keluarga, teman sebaya, serta isu-isu sosial yang kompleks. Untuk membuat penanaman tersebut menjadi kebiasaan, strategi yang tepat meliputi kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta penggunaan pendekatan pengajaran yang menjadi mata pelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa strategi penanaman nilai moral di sekolah dapat dilakukan melalui pengajaran dalam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan kebiasaan di sekolah. Selain itu, lingkungan keluarga juga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai moral pada anak usia dini, dengan menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran nilai moral. Dengan demikian, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat serta penerapan strategi yang tepat dapat membantu penanaman nilai dan moral menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 -
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 2253052042
Metode atau cara menanamkan nilai dan moral yaitu :
√ Memberi contoh pada anak /penanaman nilai kejujuran
√ Mengajarkan kebiasaan sederhana atau sopan santun disiplin
√ Memberi nasehat dengan cara yang menyenangkan kerukunan
√ Mengajak anak berinteraksi dalam lingkungan yang baik
√ Jangan memaksa anak melakukan hal yang Ada hambatan dan strategi dalam menanamkan nilai dan moral
√ Hambatan:
Anak tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan.
√Strategi:
Berikan instruksi secara perlahan dan beri dia konsekuensi jika tidak melakukannya.

2. Sekolah
√ Metode:
- Integrasi melalui mata pelajaran
- Pengembangan pribadi
- Budaya sekolah

√ Hambatan:
- Lingkungan keluarga
- Bermain dengan teman
- pendidik lain, misalnya saat siswa datang ke sekolah Terlambat ke sekolah, peraturan sekolah memberikan hukuman kepada siswa tetapi ketika siswa memasuki kelas mereka mendapati diri mereka sendirian, guru tanpa tindakan apa pun.
√ Strategi :
-Memberikan teguran dan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah
- Menghubungi orang tua siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan guru yang melanggar tata tertib sekolah lebih dari tiga kali BP
- Berkoordinasi dengan siswa dan orang tua dalam sekolah agar terjalin komunikasi yang baik.
3. Masyarakat
√ Metode :
- Mengajarkan gotong royong
Mengajarkan dan meneladani salam dalam pertemuan dengan masyarakat setempat
- Mengajarkan sopan santun
- Mengajarkan tutur kata yang baik.
√ Hambatan :
Anak jaman sekarang kurang pandai berbicara karena lingkungan sekitar
√ Strategi :
Bimbing dan beri anak tanggung jawab untuk melakukannya sendiri.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by DEVI KELANA RINDU BINTARA 2213053095 -
Nama: Devi Kelana Rindu Bintara
NPM: 2213053095
Kelas: 3G

Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

- Di lingkungan keluarga, orang tua atau wali memiliki peran utama dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Orang tua atau wali harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak, dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai dan moral yang ingin ditanamkan. Orang tua atau wali juga harus mengajarkan dan mengingatkan anak-anak tentang nilai dan moral yang penting, seperti menghormati orang tua, bersyukur, jujur, bertanggung jawab, toleran, dan lain-lain.

- Di lingkungan sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya juga memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa. Guru dan tenaga pendidik lainnya harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi siswa, dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai dan moral yang ingin ditanamkan. Guru dan tenaga pendidik lainnya juga harus mengintegrasikan nilai dan moral dalam proses pembelajaran, baik melalui kurikulum, metode, media, maupun evaluasi. Guru dan tenaga pendidik lainnya juga harus memberikan pengawasan, bimbingan, dan koreksi jika siswa melakukan kesalahan atau menyimpang dari nilai dan moral yang diajarkan. Guru dan tenaga pendidik lainnya juga harus memberikan pujian, penghargaan, dan motivasi jika siswa menunjukkan perilaku dan sikap yang baik sesuai dengan nilai dan moral yang diharapkan.

- Di lingkungan masyarakat, tokoh dan anggota masyarakat juga memiliki peran dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Tokoh dan anggota masyarakat harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak, dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai dan moral yang ingin ditanamkan. Tokoh dan anggota masyarakat juga harus memberikan dukungan, fasilitas, dan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan nilai dan moral yang dilakukan oleh keluarga dan sekolah. Tokoh dan anggota masyarakat juga harus memberikan pengawasan, bimbingan, dan koreksi jika anak-anak melakukan kesalahan atau menyimpang dari nilai dan moral yang diajarkan. Tokoh dan anggota masyarakat juga harus memberikan pujian, penghargaan, dan motivasi jika anak-anak menunjukkan perilaku dan sikap yang baik sesuai dengan nilai dan moral yang diharapkan.

Hambatan-hambatan yang dapat mengganggu proses penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat antara lain:

- Kurangnya kesadaran, komitmen, dan konsistensi dari orang tua, guru, tenaga pendidik, tokoh dan anggota masyarakat dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan contoh dan teladan yang baik, tidak mendapatkan pengajaran dan pengingatan yang cukup, tidak mendapatkan pengawasan dan koreksi yang tepat, dan tidak mendapatkan pujian dan penghargaan yang layak.
- Kurangnya koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan nilai dan moral yang terpadu, tidak mendapatkan dukungan dan fasilitas yang memadai, tidak mendapatkan lingkungan yang kondusif, dan tidak mendapatkan motivasi yang optimal.
- Adanya pengaruh negatif dari lingkungan luar, seperti media massa, internet, pergaulan, dan budaya populer yang tidak sesuai dengan nilai dan moral yang ingin ditanamkan. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak terpapar dan terpengaruh oleh perilaku dan sikap yang menyimpang, tidak sesuai, atau bahkan bertentangan dengan nilai dan moral yang diajarkan.

Trik atau strategi yang dapat digunakan untuk memastikan penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak-anak antara lain:

- Meningkatkan kesadaran, komitmen, dan konsistensi dari orang tua, guru, tenaga pendidik, tokoh dan anggota masyarakat dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pemahaman, penyadaran, dan edukasi tentang pentingnya nilai dan moral bagi perkembangan dan masa depan anak-anak, serta memberikan sanksi dan reward bagi mereka yang melaksanakan atau tidak melaksanakan pendidikan nilai dan moral dengan baik.
- Meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan pendidikan nilai dan moral kepada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat forum, rapat, diskusi, atau pertemuan rutin antara pihak-pihak yang terkait, membuat perencanaan, program, dan kegiatan bersama yang terkait dengan pendidikan nilai dan moral, serta membuat evaluasi, monitoring, dan pelaporan bersama tentang pelaksanaan dan hasil pendidikan nilai dan moral.
- Mencegah dan mengatasi pengaruh negatif dari lingkungan luar, seperti media massa, internet, pergaulan, dan budaya populer yang tidak sesuai dengan nilai dan moral yang ingin ditanamkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan filter, sensor, dan kontrol terhadap akses dan konsumsi anak-anak terhadap media massa, internet, pergaulan, dan budaya populer yang negatif, memberikan bimbingan, konseling, dan nasehat kepada anak-anak yang terpapar dan terpengaruh oleh media massa, internet, pergaulan, dan budaya populer yang negatif, serta memberikan alternatif, pilihan, dan solusi kepada anak-anak yang mengalami kesulitan, konflik, atau masalah akibat media massa, internet, pergaulan, dan budaya populer yang negatif.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Aura Fitria Ananda 2213053094 -
Nama: Aura Fitria Ananda
NPM: 2213053094
Kelas: 3G

Analisis pertanyaan
Cara menanamkan, hambatan, serta trik/strategi nilai dan moral di 3 lingkungan:

Menurut analisa saya mengenai Penanaman nilai dan moral adalah proses pembentukan sikap, perilaku, dan karakter yang sesuai dengan norma-norma sosial, agama, dan budaya yang berlaku di masyarakat.
• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang berkualitas. Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi siswa untuk belajar nilai-nilai dasar seperti cinta kasih, hormat, jujur, tanggung jawab, kerjasama, toleransi, dan lain-lain. Sekolah adalah tempat kedua bagi siswa untuk mempelajari nilai-nilai ilmiah, akademik, seni, olahraga, kewarganegaraan, dan lain-lain.

• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat tidak hanya bergantung pada guru atau orang tua saja. Siswa harus memiliki motivasi intrinsik untuk belajar karena ingin meningkatkan diri sendiri dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.

• Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat juga membutuhkan dukungan dari pemerintah sebagai penyedia fasilitas pendidikan yang berkualitas. Pemerintah juga harus mengawasi pelaksanaan kurikulum nasional yang sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional.

•Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat juga memerlukan kerjasama antara berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Keluarga harus bekerja sama dengan sekolah dalam memberikan dukungan moral dan materiil kepada siswa. Masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah dalam memberikan bimbingan atau fasilitas pendidikan bagi siswa yang membutuhkan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Aulia Zahwa Adinda 2213053103 -
Nama: Aulia Zahwa Adinda
NPM: 2213053103
Kelas: 3G

Hasil Analisis:
Menanamkan pendidikan nilah dan moral di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangatlah penting dalam membentuk karakter geneasi penerus bangsa.
Nilai dan moral dapat diajarkan melalui pemahaman tentang sifat dan sikap yang baik, dengan cara menyampaikan nasehat dengan berkata yang halus, penerapan secara langsung dan memberi arahan tentang hal-hal yang positif.

Hambatan dalam mengajarkan pendidikan nilai dan moral antara lain adalah pengarug lingkugan, dampak buruk dari media sosial  dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan nilai dan moral.

Strategi yang tepat untuk menjadikan penanaman nilai moral sebagai kebiasaan adalah disiplin dan ikhlas, dapat berkomunikasi dengan baik dan penggunaan pendekatan yang cocok dengan tumbuh kembang anak.

Menurut penelitian Aswini Kumar Mohapatra dan Sujata Satapathy, "Pentingnya Pendidikan Moral di Rumah dan Sekolah," mengucapkan bahwa "Pendidikan moral di rumah dan sekolah berperan penting dalam pengembangan karakter anak." MakaUntuk mencapai hasil yang optimal, pendidikan moral di rumah dan di sekolah harus konsisten dan terpadu.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Safira Sita Salsabilla 2213053027 -
Nama: Safira Sita Salsabilla
NPM : 2213053027

Penanaman nilai moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai Tri Pusat Pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Ketiganya harus sinergis untuk mencapai cita-cita pendidikan. Penanaman nilai moral di lingkungan keluarga menjadi dasar pendidikan seorang anak terutama dalam nilai-nilai agama, bersikap dan berperilaku, budi pekerti, dan cara pandangnya terhadap segala sesuatu. Kemudian lingkungan Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak yang menyediakan pendidikan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan, budaya, dan juga budi pekerti. Dalam masyarakat juga berpengaruh bagi nilai moral, karena anak akan cenderung mengikuti cara pandang, pergaulan, kegiatan, dan budaya yang berlaku di lingkungannya.

Hambatan dalam proses penanaman nilai moral dapat berupa kurangnya kesadaran dalam diri pribadi anak untuk menerima, memehami, dan menghayati nilai moral yang diajarkan. Selain itu, pengajaran nilai moral yang hanya fokus pada teori tanpa memberikan implementasi konkret dalam realita kehidupan juga menjadi faktor yang menghambat pendidikan nilai moral. Trik atau strategi untuk mangatasi hambatan tersebut yaitu orang tua dan guru tak henti-hentinya mengajarkan dan membimbing tentang nilai moral kepada anak sedikit demi sedikit, kemudian disertai dengan implementasi nyata yang disesuaikan dengan Pancasila. Namun dalam mengajarkan dan membimbing anak, orang tua dan guru harus lebih dulu memiliki nilai moral yang baik dan sesuai dengan Pancasila agar anak segan, kemudian mencontoh dan mau mengikuti nilai moral yang diajarkan. Kemudian orang tua juga harus selalu memantau pergaulan anak di masyarakat agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan negatif. Sebaiknya anak diikutsertakan dalam kegiatan dan organisasi positif di lingkungan masyarakat seperti karang taruna.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by LATIFA NURMALA 2213053166 -
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166
Kelas : 3G

Analisa tugas

Menurut saya penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter anak didik kita. -Menanamkan nilai dan moral dapat dimulai dari lingkungan keluarga, di mana orang tua dapat menjadi panutan bagi anak-anak mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, seperti menjelaskan nilai yang akan ditanamkan kepada anak-anak dan memberikan keteladanan dalam perilaku mereka sehari-hari. Anak-anak akan meniru perilaku orang tua mereka, sehingga orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka.
-Di lingkungan sekolah, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti membuat program khusus untuk membantu siswa memahami nilai dan moral yang ingin ditanamkan.
-Dan di lingkungan masyarakat, penanaman nilai dan moral dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti memberikan contoh perilaku yang baik kepada orang lain. Dengan ini akan membantu masyarakat memahami nilai dan moral yang ingin ditanamkan dengan lebih baik.
-Namun, terdapat beberapa hambatan dalam proses penanaman nilai dan moral, seperti kurangnya kesadaran, kurangnya waktu, dan kurangnya sumber daya.
-Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, terdapat beberapa trik atau strategi yang dapat dipakai, seperti memberikan pembelajaran yang konsisten. Melibatkan anak didik dalam kegiatan sosial dan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memberikan pembelajaran tentang nilai dan etika.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 -
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 225305304

Metode atau cara menanamkan nilai dan moral yaitu :
1. Keluarga
Cara :
- Memberi contoh pada anak /penanaman nilai kejujuran
- Mengajarkan kebiasaan sederhana atau sopan santun disiplin
- Memberi nasehat dengan cara yang menyenangkan kerukunan
- Mengajak anak berinteraksi dalam lingkungan yang baik
- Jangan memaksa anak melakukan hal yang

√ Hambatan:
Anak tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan.
√ Strategi:
Berikan instruksi secara perlahan dan beri dia konsekuensi jika tidak melakukannya.

2. *Sekolah*
Cara:
- Integrasi melalui mata pelajaran
- Pengembangan pribadi
- Budaya sekolah

Hambatan:
- Lingkungan keluarga
- Bermain dengan teman
- pendidik lain, misalnya saat siswa datang ke sekolah Terlambat ke sekolah, peraturan sekolah memberikan hukuman kepada siswa tetapi ketika siswa memasuki kelas mereka mendapati diri mereka sendirian, guru tanpa tindakan apa pun.

Strategi :
-Memberikan teguran dan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah
- Menghubungi orang tua siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan guru yang melanggar tata tertib sekolah lebih dari tiga kali BP
- Berkoordinasi dengan siswa dan orang tua dalam sekolah agar terjalin komunikasi yang baik.

3. Masyarakat
Cara :
- Mengajarkan gotong royong
Mengajarkan dan meneladani salam dalam pertemuan dengan masyarakat setempat
- Mengajarkan sopan santun
- Mengajarkan tutur kata yang baik.
Hambatan :
Anak jaman sekarang kurang pandai berbicara karena lingkungan sekitar
Strategi :
Bimbing dan beri anak tanggung jawab untuk melakukannya sendiri.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Silvia Novi Fitriana 2213053062 -
Nama : Silvia Novi Fitriana
NPM : 2213053062
Kelas : 3G

Menurut saya menanamkan nilai dan moral dalam keluarga, sekolah dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter siswa, berikut Cara menanamkan moral dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:
1. Menanamkan Nilai-Nilai dalam Keluarga
•Cara Menanamkan: Melalui keteladanan dan keterlibatan aktif orang tua dalam kehidupan anak, serta diskusi terbuka tentang nilai-nilai tersebut.
•Hambatan: Kesibukan orang tua, perbedaan nilai antar anggota keluarga.
•Strategi: Jadwalkan waktu khusus untuk kegiatan keluarga, dan lakukan dialog terbuka untuk memahami sudut pandang masing-masing anggota keluarga.

2. Menanamkan Nilai-Nilai di Sekolah
•Cara menanamkannya: Melalui kurikulum moral, kegiatan ekstrakurikuler, dan pelatihan karakter oleh pendidik.
•Hambatan: Keterbatasan waktu belajar, perbedaan latar belakang siswa.
•Strategi: Integrasi nilai dalam pembelajaran mata pelajaran lain, serta pendekatan kreatif dan interaktif dalam menyampaikan materi moral.

3. Menanamkan Nilai-Nilai dalam Masyarakat
•Cara Menanamkannya: Melalui kegiatan sosial, kolaborasi antar warga, dan media sosial yang positif.
•Hambatan: Perubahan budaya, pengaruh media yang negatif.
•Strategi: Mendorong kegiatan sosial bersama, mengadakan kampanye nilai positif, dan melibatkan tokoh masyarakat sebagai panutan.

Trik dan Strategi untuk Menanamkan Nilai Moral pada anak:
1. Menerapkan nilai-nilai ini secara konsisten dalam berbagai konteks.
2. Dukungan penuh dari orang tua, guru dan masyarakat sangat diperlukan.
3. Menjadi teladan yang baik agar dapat ditiru oleh siswa.
4. Memberikan penghargaan dan pujian ketika nilai dan moral diterapkan dengan baik.
5. Melibatkan siswa dalam merefleksikan perilakunya untuk memperkuat pemahaman terhadap nilai.

Dengan pendekatan holistik dan kolaborasi yang kuat antara keluarga, sekolah dan masyarakat, penanaman nilai dan moral dapat menjadi bagian integral dalam pengembangan karakter siswa.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262 -
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak.

1. Keluarga:
- Cara: Menunjukkan teladan positif, melibatkan anak dalam diskusi nilai, dan memberi penghargaan saat perilaku positif.
- Hambatan: Kesibukan orang tua, perilaku negatif, dan kurangnya komunikasi.

2. Sekolah:
- Cara: Menyisipkan nilai dalam kurikulum, melibatkan siswa dalam proyek sosial, dan membagikan cerita moral.
- Hambatan: Beban kurikulum, kurangnya perhatian personal, dan evaluasi nilai yang sulit.

3. Masyarakat:
- Cara: Mengadakan kegiatan sosial, melibatkan anak-anak dalam kerja sukarela, dan menciptakan lingkungan positif.
- Hambatan: Pengaruh media negatif, tekanan lingkungan, dan ketidaksetaraan sosial.

A. Adapun Hambatan Umum:
- Ketidakkonsistenan: Menjaga konsistensi sulit.
- Pengaruh Eksternal: Teman, media, dan lingkungan dapat memberikan pengaruh negatif.
- Ketidakpahaman: Orang tua atau pendidik mungkin tidak sepenuhnya paham nilai yang ingin ditanamkan.

B. Strategi Pemeliharaan Kebiasaan:
- Reinforcement Positif: Berikan penghargaan pada perilaku positif.
- Keterlibatan Aktif: Terlibat, mendengarkan, dan memberikan dukungan.
- Diskusi Terbuka: Buka saluran komunikasi agar anak nyaman berbicara tentang nilai dan moral.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264 -
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Menanamkan nilai dan moral di dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk karakter yang baik pada seseorang. Cara-cara untuk melakukan penanaman ini melibatkan memberikan contoh nyata, menjalankan komunikasi terbuka, dan menerapkan pendekatan yang konsisten.

Dalam lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran utama sebagai contoh yang signifikan. Penanaman nilai dan moral di keluarga dapat diawali dengan melibatkan anak dalam diskusi moral, misalnya membahas hal-hal kecil seperti adab saat makan, norma minum, dan kewajiban membersihkan rumah. Selain itu, dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai tersebut dan memberikan penghargaan saat perilaku positif terjadi, seperti ketika anak bangun pagi dan merapikan kamar, hal ini dapat memperkuat pembelajaran moral.

Di lingkungan sekolah, pendidik dapat mengintegrasikan nilai dan moral ke dalam kurikulum. Metode pengajaran interaktif, studi kasus, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menitikberatkan pada kerjasama dan tanggung jawab dapat terbukti efektif.

Dalam masyarakat, pendidik dan orang tua memiliki peran penting dalam membimbing anak. Sebagai contoh, mengajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau mengajarkan prinsip membuang sampah pada tempatnya di lingkungan sekitar anak.

Strategi yang tepat melibatkan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan konsekuensi yang konsisten terhadap perilaku, dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan moral. Penguatan positif, seperti memberikan penghargaan untuk tindakan moral, juga dapat mendorong pembiasaan nilai. Proses penanaman nilai merupakan usaha berkelanjutan, dan keterlibatan orang tua, guru, dan masyarakat secara konsisten dapat memastikan bahwa nilai dan moral yang ditanamkan menjadi bagian integral dari kepribadian anak, membentuk dasar untuk kehidupan yang memiliki makna.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by KHAIRANI ULYA 2213053115 -
Nama: Khairani Ulya
NPM: 2213053115

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter anak didik. Nilai dan moral yang baik dapat membantu anak didik dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Berikut adalah analisa mengenai penanaman nilai dan moral serta trik atau strategi yang tepat untuk menjadikannya kebiasaan:

Penanaman Nilai dan Moral melalui keluarga, sekolah, dan masyarakat:
1. Keluarga
Orangtua memegang peranan penting dalam menanamkan nilai dan moral kepada anak. Mereka dapat memberikan teladan yang baik, memberikan pengertian mengenai nilai-nilai yang diinginkan, dan memberikan penguatan positif saat anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai yang diajarkan.
2. Sekolah
Sekolah dapat menanamkan nilai dan moral melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembinaan karakter. Guru dapat menjadi teladan, memberikan contoh kasus yang memerlukan pengambilan keputusan moral, dan melibatkan siswa dalam diskusi mengenai nilai dan moral.
3. Masyarakat
Masyarakat juga berperan dalam menanamkan nilai dan moral kepada anak. Lingkungan sekitar, termasuk teman sebaya, juga memengaruhi pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, lingkungan masyarakat yang mendukung nilai-nilai positif dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.

Hambatan dalam Penanaman Nilai dan Moral
1. Keluarga
Kesibukan orangtua dapat menjadi hambatan dalam menanamkan nilai dan moral kepada anak. Selain itu, perbedaan nilai antara anggota keluarga juga dapat membingungkan anak.
2. Sekolah
Kurangnya sumber daya, baik t enaga maupun materi, dapat menjadi hambatan dalam menanamkan nilai dan moral di sekolah. Selain itu, kurangnya keterlibatan orangtua juga dapat menghambat proses ini.
3. Masyarakat
Adanya tekanan dari lingkungan sekitar, seperti teman sebaya atau media sosial, dapat memengaruhi pembentukan karakter anak. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menanamkan nilai dan moral juga menjadi hambatan.

Trik atau Strategi yang Tepat yaitu:
1. Konsistensi
Penting untuk konsisten dalam menanamkan nilai dan moral. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang konsisten, memberikan penguatan positif secara konsisten, dan memberikan penjelasan yang konsisten mengenai nilai dan moral yang diinginkan.
2. Keterlibatan Orangtua
Melibatkan orangtua dalam proses penanaman nilai dan moral dapat membantu dalam memastikan konsistensi antara lingkungan keluarga dan sekolah. Orangtua juga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai dan moral yang diajarkan.
3. Penguatan Positif
Memberikan penguatan positif saat anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan dapat membantu nila tersebut menjadi kebiasaan. Penguatan positif dapat berupa pujian, pengakuan, atau reward yang sesuai.

Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by SELVIA NUR SAQINAH 2213053193 -
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 3G

Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah fondasi penting bagi perkembangan karakter individu. Cara menanamnya berbeda-beda di setiap lingkungan.
Dalam lingkungan keluarga cara menanamkannya yaitu:
1. Gunakan aktivitas dan pola asuh yang positif untuk memperkuat nilai .
2. Jadilah contoh bagi satu sama lain

Dalam lingkungan sekolah:
Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik dengan cara yaitu,
1) Saling Menghargai,
2) Kejujuran,
3) Sikap Rendah Hati, dan
4) Tanggung Jawab.

Dalam lingkungan masyarakat:
1. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain melalui pendidikan yang kuat, contoh teladan dari pemimpin dan tokoh masyarakat, serta melalui media massa yang memberikan informasi dan narasi yang mengedepankan nilai-nilai moral positif. Mendukung kegiatan sosial dan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai tersebut juga bisa membantu.

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga meliputi:
1. Perbedaan Nilai: Setiap anggota keluarga dapat memiliki pandangan atau nilai-nilai yang berbeda. Penghapusan muncul ketika nilai-nilai ini bertentangan atau tidak sejalan, yang dapat mempengaruhi konsistensi dalam pengajaran nilai dan moral.

Dalam lingkungan sekolah, ada beberapa kendala yang dapat menghalangi usaha menanamkan nilai dan moral:
1.Ketidakkonsistenan antara Kurikulum Formal dan Pengajaran Nilai: Terkadang, nilai dan moral tidak terintegrasi secara konsisten ke dalam kurikulum formal. Ini membuat sulit bagi guru untuk memberikan pengajaran secara menyeluruh.

Ada beberapa kendala umum yang bisa dihadapi saat melamar pekerjaan, antara lain:
1. Ketatnya Persaingan:Banyaknya jumlah pelamar untuk posisi yang sama membuat persaingan menjadi lebih ketat. Ini bisa menjadi hambatan bagi pelamar, terutama jika mereka tidak memiliki pengalaman atau kualifikasi yang sesuai.

Untuk menanamkan nilai moral, ada beberapa strategi yang bisa digunakan. Salah satunya adalah dengan memberikan contoh yang baik melalui tindakan dan perilaku Anda sendiri. Selain itu, komunikasi terbuka dan jelas tentang nilai-nilai tersebut juga penting, baik melalui cerita, diskusi, atau melalui contoh kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Menggunakan pengalaman nyata untuk mengilustrasikan konsep moral juga bisa membantu memperkuat pemahaman.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Farida Juwita 2213053179 -
Nama : Farida Juwita
NPM : 2213053179
Kelas : 3G
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
 

Analisis saya terkait hal tersebut ialah penanaman nilai dan moral merupakan hal penting yang harus diajarkan sejak dini. Baik melalui lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pemahaman yang didapat akan menjadi bekal seseorang untuk kelak berperilaku sesuai dengan norma yang ada pada suatu lingkungan. Penanaman moral ini dapat dimulai dengam mencontohkan hal-hal baik yang dilakukan oleh orang tua di lingkungan keluarga ataupun guru di sekolah serta masyarakat. Seorang anak harus diajarkan keterampilan untuk membedakan hal baik dan buruk serta diberikan tanggung jawab sesuai dengan perilaku atau tindakan yang diputuskannya.

Hambatan yang sering terjadi dalam proses penanaman nilai moral sendiri biasanya pada beberapa lingkungan terutama lingkungan keluarga yang kurang peduli terhadap pentingnya nilai moral diajarkan di rumah. Sehingga anak menjadi enggan mencontoh dan sulit untuk membuat keputusan yang bijak. Begitu juga di sekolah, kurangnya perhatian khusus pada penanaman nilai moral ini dapat membuat siswa hanya menerima nilai moral yang diajarkan saja tanpa menerapkannya di luar lingkungan sekolah. Sehingga anak menjadi acuh dengan sikapnya.

Strategi yang dapat mengatasinya ialah mluangkan waktu untuk mengajak anak berkumpul atau diskusi di rumah dan sekolah sehingga membuat dirinya terbuka dan mampu menyesuaikan perilaku serta ajak anak untuk bermain di luar rumah maupun sekolah sebagai bentuk bersosialisasi agar dirinya dapat menerima bagaimana norma yang berlaku di lingkungan luar atau masyarakat.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Widia Nata Saputri 2213053057 -
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 3G
Hasil analisa mengenai penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Penanaman nilai dan moral sangatlah penting untuk karakter atau perilaku yang baik bagi setiap orang. Dalam mewujudkan perilaku baik tersebut tentunya sangat dibutuhkan cara dan strategi. Contohnya adalah dengan terus menerus mengajarkan nilai moral yang baik, memberikan contoh, dan mengajak anak didik serta menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal mengenai penanaman nilai dan moral tersebut harus terus diberikan agar kebiasaan bisa tumbuh dalam diri peserta didik. apabila kebiasaan sudah ada, maka anak tersebut akan mulai terbiasa.

Hambatan yang kerap terjadi terletak pada diri anak didiknya, seperti menolak atau enggan menerima ajaran yang telah diberikan.
In reply to First post

Re: Tugas analisis

by Nura Assyifa 2213053134 -
Nama: Nura Assyifa
NPM : 2213053134
Kelas : 3G
cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Menanamkan nilai dan moral pada anak, kita dapat Melibatkan anak dalam melakukan diskusi, memberikan contoh langsung, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran nilai-nilai moral. Contohnya seperti menyapa dan bersalaman dengan orang yang lebih tua.

Hambataan yang dapat terjadi dalam menerapkan nilai dan moral pada anak yaitu, perbedaan nilai antara anggota keluarga, kurangnya konsistensi dalam menerapkan nilai, atau tekanan eksternal yang mempengaruhi anak, kurangnya sumber daya dalam melaksanakan program pendidikan moral, dan kurangnya dukungan dari pihak sekolah.

Strategi yang dapat kita gunakan agar anak memiliki nilai dan moral yaitu, orang tua dapat memberikan apresiasi atau keperdulian terhadap hasil kerja anak, memberikan contoh kepada anak, hal apa saja yang boleh atau tidak boleh ia lakukan. Membangun komunitas yang mendukung anak berkembang, berkomunikasi terbuka terhadap anak, memberikan pengertian serta tanggung jawab yang sesuai dengan usianya, dan memanfaatkan media untuk menyebarkan pesan positif.