Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Aulia Zahwa Adinda 2213053103 གིས-

Nama: Aulia Zahwa Adinda
NPM: 2213053103
Kelas: 3G

Analisi Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

B. Isi Jurnal
Tujuan utama pendidikan moral adalah untuk menghasilkan individu yang otonom dan memiliki tingkat penalaran Inoral yang tinggi. Cacat budaya yang cukup parah ini mungkin dapat diobati lewat jalur pendidikan, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembentukan budaya.
Pencarian aJtematif terbaik guna meningkatkan kualitas pendidikan sudah barang tentu perlu diupayakan.
Pemberian teladan saja kurang efektif diterapkan, karena sulitnya menentukan yang paling tepat untuk dijadikan teladan. Pendidikan Nitai Secara Komprehensif agama, ,guru, dan pOlitisi. Meningkatnya perhatian itu disebabkan oleh kemampuan negara tersebut mengatasi masalah minuman keras,kriJninaiitas, kekerasan, diisintegrasi dalam keluarga, meningakatnya jumlah remaja yang bunuh diri dan remaja putri yang mengandung, menurunnya tanggung jawab masyarakat, tumbuhnya pertentangan rasial dan etnis, 
Sistem pendidikan yang dilukiskan diatas sudah sangat bagus dan lepgkap. Secara holistik, yang meliputi aspek kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Tanpa adanya aspek yang terakhir ini, tidak mungkin seseorang dapat menangkap makna kehidupan. Sebagai balnya bidang-bidang yang lain, ada berbagai cara untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan. 
jarkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menolong generasi muda mengarahkan diri mereka sendiri dalam dunia yang cepat berubah dan kompleks. Banyak kurikulum dan metode pendidikan yang telah dikembangkan. Khusus mengenai pengembangan kesadaran akan harga diri, hal ini telah banyak memperoleh perhatian di Amerika Serikat, bahkan secara rutin diadakan seminar yang diberi nalna»self-esteem AnnuaIMeeting.

Di Indonesia., nilai-nitai Pancasila telah di ajarkan di semua jenjang pendidikan. Yang masih menjadi masalah adalah strategi penyajiannya yang biasanya masih terlalu terfokus pada pengelnbangan pengetahuan ke- Pancasilaan, beJum sampai pada dataran pengamalan nHai-nilai Pancasila. » Lingkungan 80sial yang kurang kondusif juga merupakan faktor utama yang men.ghambat pengamalan nilainitai Pancasila. Secara tradisional pendidikan kewarganegaran di Amerika diberikan secara langsung kedalmn pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial.
Dalam alarn demokrasi, generasi muda perlu banyak belajar Wltuk menjadi warga negara yang baik. Mereka harns mengetahuai sejarah negeri mereka, hukum dan peraturan masyarakat, kebinekaan warga negara dan bnilai-nilai fundamental seperti pemerintahan yang konstitusional dan kedaulatan rakyat. Para pendidik boleh berargumentasi mengenai fakta dan konsep yang harrIS diajarkan, tetapi pengetahuan dasar tentang sejarah negeri sendiri dan sistem hukumdan politik sangat esensial untuk menjadi warga negara yang efektif, oleh karena itu hal ini tidak mungkin dapat dikesampingkan.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Chindy Alviona 2213053093 གིས-
Nama: Chindy Alviona
NPM: 2213053093
Kelas: 3G
Prodi: PGSD

Analisis Jurnal 2
A. IDENTITAS JURNAL
1. Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
2. Penulis: Darmiyati Zuchdi Universitas Negeri Yogyakarta
Diterima 2 Januari 200] / Disetujui 7 April 2001
Cakrawala Pendidikan JW1i 2001 Th. x.x, No 3

B. HASIL ANALISIS
1. Pendahuluan
Perasaan malu dan prihatin seharusnya ada dalam diri kita atas terjadinya berbagai peristiwa menyedihkan yang bertubi-tubi di berbagai daerah di tanah air kita. Berita tentang penipuan, perampokan, pertikaian, dan pemblUluhan sangat sering muncu) dalam media cetak dan elektronika. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya kualitas moral sebagian Inasyarakat Indonesia.
2. Pendekatan Komprehensif
Kondisi masa kini sangat berbeda dengan kondisi masa lalu. Pendekatan pendidikan nilai dan moral yang dabulu cukup efektif: tidak sesuai lagi untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masa lalu pendidikan moral yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadahi untuk membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma- norma kemasyarakatan, meskipun sudah barang tentu hal itu tidak dapat membentuk pribadi-pribadi yang memiliki kemandirian dalam membuat keputusan moral. Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum.
3.Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan, termasuk pendekatan realisasi nilai.
4. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral.
5. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan nilai atau moral juga ditunjukan untuk mengajarkan nilai-nilai yang menjadi dasar negara, yang menjadi dasar hukum dan politik. Di Indonesia, nilai-nilai Pancasila telah di ajarkan di semua jenjang pendidikan. Yang masih menjadi masalah adalah strategi penyajiannya yang biasanya masih terlalu terfokus pada pengelnbangan pengetahuan Pancasilaan, belum sampai pada dataran pengamalan nilai-nilai Pancasila. Lingkungan yang kurang kondusif juga merupakan faktor utama yang menghambat pengamalan nilai nilai Pancasila.
6. Pendidikan Moral
Dalam pendidikan nilai dan pendidikan moral dapat diberi nama secara eksplisit" pendidikan moral". Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" moral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen., yaitu: pengetahuan tentang penalaran, moral, perasaan kasihan dan mementingkan kepentingan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Natasya Bunga Nitara 2213053012 གིས-
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Jurnal 2

A) Identitas Jurnal
Judul : Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Tahun : 2001
No : 3
Th : XX
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Kata Kunci : Pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pendekatan karakter.

B) Hasil Analisis
a. Pendekatan Komprehensif
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Inencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harns kOlnprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum.
Kedua, metode pendidikan nilai juga hams komprehensif, tennasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan tnemfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan- keterampilan hidup yang lain. Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai nilai tradisional dari orang dewasa yang menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota kelurga ,guru,dan masyarakat.
Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalcim keseluruhan proses pendidikan . di kelas, dalam kegiatan ekstTakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalatn upacara-upacara pemberiaan penghargaan ~ dan semua aspek kehidupan. yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalmn masyarakat. Orang tua, lembaga keagatnaan, penegak hukwn, polisi, organisasi kemasyrakatan, semua per)u berpartisipasi dalam pendidikan nilai. Konsistensi selnua pihak dalam melaksanakan pendidikan niali mempengaruhi kualitas moral generasi muda.

Ada empat pendekatan yang dianggap gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral.
1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang
diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan,
temasuk pendekatan realisasi nilai.

2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Jika orang mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak, biasanya yang dimaksudkan adalah nilai-nilai tradisional atau perilaku moral.

3.Pendidikan Kewarganegaraan
Secara tradisional pendidikan kewarganegaran di Amerika diberikan secara langsung kedalaman pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial. Di Indonesia pendidikan kewarganegaran yang pada masa lampau merupakan mata pelajaran tersendiri, kemudian diintegrasikan dalam pelajaran Pendidkian Pancasila dan Kewarganegaraan.

4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah"bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen yaitu: pengetahuan tentang moralitas, penalaran moral, perasaan kasihan dan inementingkan kepentingan orang lain dan tendensi moral.

Penalaran moral merupakan proses intelektual. Banyak orang yang berpendapat bahwa moralitas yang sebenarnya lebih banyak berasal dari perasaan dari pada pikiran. Ajaran "meneintai tetangga" yang muneul dalam setiap Agama besar di dunia ini, bukanlah suatu putusan intelektual tetapi keputusan berdasarkan pertimbangan perasaan atau bati nurani.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Evinna Winda Merita 2213053297 གིས-
Nama : Evinna Winda Merita
NPM : 2213053297

Analisis juarnal ” PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA”
Dari jurnal tersebut bahwa Pendidikan nilai atau moral juga ditunjukan untuk mengajadikan nilai-nilai yang menjadi dasar negara, yang menjadi dasar hukuln dan politik. Pendidikan nilai atau moral sebagai bagian dari pendekatan konprehensif dinilai tepat mengingat kehidupan saat ini semakin kompleks dan perubahan terjadi dengan sangat cepat di segala aspek.
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, muatan pendidikan nilai harus komprehensif dan mencakup seluruh persoalan yang berkaitan dengan nilai, mulai dari keputusan pribadi tentang nilai hingga pertanyaan tentang etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif dan mencakup pengajaran (integrasi) nilai, pemberian teladan dan penyiapan generasi muda menuju kemandirian melalui pengajaran dan pemajuan pilihan moral yang bertanggung jawab dan kecakapan hidup lainnya. Nilai-nilai tradisional perlu ditanamkan kepada generasi muda oleh orang dewasa yang peduli, yaitu anggota keluarga, guru, dan masyarakat. Mereka juga membutuhkan teladan dan orang dewasa yang menjamin integritas kepribadian dan kebahagiaan hidup mereka.Demikian pula, mereka harus mempunyai kesempatan yang mendorong mereka untuk berpikir sendiri dan mempelajari keterampilan yang mereka perlukan untuk mengatur kehidupan mereka. Kegiatan kelompok, menggunakan bahan bacaan dan menulis topik tentang kebaikan, menggunakan strategi untuk menjelaskan nilai-nilai moral dan dilema, memberikan contoh “larangan merokok”, “larangan korupsi”, “larangan kemunafikan”, filantropi”, “cinta” pada “dewa” lainnya " dan seterusnya.
Pada materi, pendidikan nilai-nilai dan akhlak ke-Indonesia-an sudah cukup komprehensif, karena nilai-nilai inti yang dapat menjadi pedoman tercapainya kebahagiaan di dunia dan kehidupan di kemudian hari bagi seluruh umat manusia telah ditanamkan kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan, melalui pendidikan agama Pancasila dan pendidikan moral. Namun masih banyak kelemahan metode dan strategi yang perlu diatasi. Ada empat macam substansi pendidikan nilai yang disebut sebagai gerakan utama pendidikan nilai di Amerika Serikat, yaitu: realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral Keempat jenis substansi tersebut perlu diperhatikan dalam penerapan pendidikan nilai dan moral di Indonesia.bagian yang dianggap relevan dapat diintegrasikan ke dalam program pendidikan agama dan moral Pancasila.Khususnya yang berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan, termasuk pemahaman dan penghormatan terhadap sistem demokrasi, keterampilan berpikir kritis, keterampilan kerjasama dan keterampilan resolusi konflik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Ivo Yuniarta 2213053231 གིས-
Nama: Ivo Yuniarta
NPM: 2213053231
Kelas: 3G

IDENTITAS JURNAL
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

HASIL ANALISIS
Realisasi nilai merupakan istilah yang diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan, termasuk pendekatan realisasi nilai. Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Jika orang mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak, biasanya yang dimaksudkan adalah nilai tradisional atau perilaku moral.

Pendidikan nilai atau moral juga ditunjukan untuk mengajarkan nilai-nilai yang menjadi dasar negara, yang menjadi dasar hukum dan politik. Ketrampilan mengatasi konflik
merupakan materi yang sangat penting untuk pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan nilai atau pendidikan moral. Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen, yaitu:
pengetahuan tentang moralitas, penalaran. Moral, perasaan kasihan dan mementingkan kepentingan orang lain, dan tendensi moral.

KESIMPULAN
Pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dipandang sesuai untuk diterapkan, karena pada masa sekarang ini kehidupan sudah semakin komplek dan perubahan di segala segi kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. Pendidikan dan moral yang terlalu berfokus pada pengembangan kognitif tingkat rendah perlu dilengkapi dengan pengembangan kognitif tingkat tinggi sampai subyek didik memiliki ketrampilan membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri. Memiliki komitmen yang tinggi untuk bertindak selaras dengan keputusan moral
tersebut, memilki kebiasaan (habit) untuk melakukan tindakan bermoral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Annisa Fadillah Quraini 2253053026 གིས-
Nama : Annisa Fadillah Quraini
NPM : 2253053026

Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

Hasil Analisis
Pendidikan nilai dan moral di sekolah merupakan upaya penting dalam pembentukan karakter dan akhlak bangsa yang berkualitas. Kehidupan yang semakin kompleks dan perubahan yang cepat menuntut adanya pendidikan nilai yang komprehensif, yang mencakup empat macam substansi pendidikan nilai, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Pendidikan nilai dan moral di Indonesia sudah cukup komprehensif dalam hal materi, terutama dalam menyampaikan nilai-nilai fundamental yang membimbing individu menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila.

Meskipun materi pendidikan nilai sudah komprehensif, perlu perhatian lebih pada metode dan strategi pengajaran nilai-nilai ini untuk menjadikan pendidikan nilai lebih efektif dan relevan dengan perubahan zaman. Pendidikan nilai yang komprehensif hendaknya mengembangkan peserta didik secara holistik, mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Pendekatan pendidikan nilai harus mencakup berbagai aspek, termasuk inculcating (menanamkan), modeling (meneladankan), facilitating (memudahkan), dan skill development (pengembangan ketrampilan) untuk mencapai kehidupan pribadi yang tenteram dan kehidupan sosial yang konstruktif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Rohmah Shela Saputri 2213053112 གིས-
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112
Kelas: 3G

Analisis Jurnal
Identitas Jurnal
Judul : PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Volume, Nomor dan Halaman: Vol. -, No. 3, Halaman 159 – 166
Tahun : 2001
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Reviewer : Rohmah Shela Saputri
Tanggal Reviewer : 11 Oktober 2023
Kata kunci: Pendidikan Nilai/Moral, Pendekatan Komprehensif, Pembangunan Karakter

Hasil Analisis:
Jurnal tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan dalam meningkatkan nilai moral individu dan dampaknya terhadap nilai moral bangsa Indonesia. Hal ini menyarankan kemungkinan membangun kemitraan antara lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. Jurnal tersebut menekankan perlunya keterampilan komunikasi yang efektif untuk menjadi warga negara yang efektif. Jurnal ini menyatakan bahwa dengan mengekspresikan sikap, keyakinan, dan nilai-nilai secara efektif, individu akan lebih mungkin mempengaruhi orang lain dan membuat nilai-nilai mereka sendiri menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas.
Isi jurnal ini juga menyoroti pentingnya mendengarkan orang lain untuk mendapatkan wawasan penting dan mengembangkan pemikiran sendiri. Jurnal tersebut menyebutkan empat pendekatan komprehensif terhadap pendidikan nilai: realisasi nilai, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Realisasi nilai mengacu pada membantu individu menentukan, mewujudkan, menerapkan, bertindak, dan mencapai nilai-nilai yang diyakininya
Jurnal tersebut juga membahas perkembangan penalaran moral dan hubungan antara perkembangan psikologis, konteks sosial, dan pengaruh pendidikan terhadap pemikiran dan tindakan moral. Disebutkan pengembangan keterampilan dalam membahas masalah moral sebagai pendekatan untuk mengajarkan keterampilan moral
Jurnal tersebut berargumen bahwa pendidikan kewarganegaraan seharusnya tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan nilai-nilai demokrasi. Dinyatakan bahwa warga negara yang kritis dan berpikiran independen sangat penting bagi masyarakat demokratis
Di Amerika Serikat, terdapat fokus yang signifikan pada nilai-nilai dan moralitas dalam pendidikan, yang didorong oleh kekhawatiran seperti alkoholisme, kejahatan, kekerasan, perpecahan keluarga, bunuh diri remaja, kehamilan remaja, menurunnya tanggung jawab sosial, konflik ras dan etnis, dan skandal etika. Hal ini mendorong para orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat bersatu untuk melibatkan diri dalam mengajarkan nilai-nilai dan moralitas kepada generasi muda
Maka, secara keseluruhan, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan dalam mempromosikan nilai-nilai moral dan menyarankan berbagai pendekatan dan inovasi yang telah diterapkan di Amerika Serikat.

Kesimpulan:
Berdasarkan analisis jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memajukan nilai-nilai moral dan membentuk karakter moral individu dan masyarakat. Jurnal ini menyoroti pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif, pemikiran kritis, dan nilai-nilai demokrasi dalam mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab secara moral. Hal ini juga menekankan perlunya pendekatan komprehensif terhadap pendidikan nilai, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi masyarakat. Jurnal tersebut juga menyebutkan pentingnya penalaran moral dan pengaruh konteks sosial serta pendidikan terhadap pemikiran dan tindakan moral. Selain itu, membahas pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan nilai-nilai demokrasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 གིས-
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 2253053042
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2
Judul : PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA.
Dalam jurnal tersebut menjelaskan faktor pemicu Terjadinya berbagai macam tindakan moral yang tidak terpuji tersebut di atas.Pendekatan nilai pendidikan dan moral yang dabulu cukup efektif: tidak sesuai lagi untuk pembangun generasi sekarang dan yang akan datang.Bagi generasi masa lalu pendidikan moral yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadahi untuk membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma kemasyarakatan, meskipun sudah barang tentu hal itu tidak mungkin dapat
Membentuk pribadi-pribadi yang memiliki kemandirian dalam membuat keputusan moral. Sebaliknya diperlukan pendekatan pendidikan nilai dan moral yang memungkinkan subjek pendidik mampu mengambil keputusan secara mandiri dan memilih nilai-nilai yang saling bertentangan, seperti yang terjadi pada kehidupan saat ini.Perhatian yang cukup besar terhadap nilai.
Moralitas tela’ah yang diberikan oleh para orang tua, pemuka Pendidikan Nilai Secara Komprehensif.dalam halnya komprehensif yang digunakan dalam nilai pendidikan mencakup berbagai aspek.
Pertama, isi pendidikan nilai harus konprehensif, mencakup semua pemasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan -pertanyaan yang etika mengenai secara umum.
Kedua, pendekatan pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk penanaman nilai-nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda menuju kemandirian dengan mengajarkan dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pengambilan keputusan etis yang bertanggung jawab dan kecakapan hidup lainnya. Panutan dan orang dewasa yang berintegritas dan bahagia dalam hidup.
Ketiga, pendidikan nilai harus berlangsung sepanjang proses pendidikan. Di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, pada saat bimbingan dan konseling, pada upacara penghargaan dan dalam segala bidang kehidupan. Beberapa contohnya antara lain kegiatan belajar kelompok, penggunaan bahan bacaan dan penulisan topik tentang kebaikan, strategi klarifikasi nilai dan dilema etika, memberi contoh tidak merokok, tidak korupsi, tidak munafik, murah hati, dan penuh kasih sayang.
Menghilangkan tekanan pada bidang akademik, yang juga penting adalah pendidikan tanggung jawab sipil dan nilai-nilai moral, serta kualitas yang dianggap baik oleh sebagian besar orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010 གིས-
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas jurnal
Nama Jurnal : Cakrawala Pendidikan
Th/No : xx/No.3
Tahun: Juni 2001
Judul Jurnal : PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SATUAN ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis : Darmiyati Zuchidi (Universitas Negeri Yogyakarta)
Diterima/Disetujui: 2 Januari 2001/7 April 2001
Kata Kunci :

B. Pembahasan
Pada zaman sekarang kehidupan sudah semakin berubah dari segala aspek kehidupan berlangsung sangat cepat maka dari itu pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dipandang agar diterapkan. Pendidikan nilai dan moral di negara kita sudah cukup komprehensif sebab nilai fundamental yang dapat menentukan ke arah pencapaian kebahagiaan dunia serta akhirat bagi seluruh manusia yang sudah disampaikan kepada subjek di dalam segala jenjang pendidikan dengan melalui pendidikan agama pendidikan moral Pancasila. Sedangkan metode serta strateginya masih lemah oleh sebab itu perlu diperbaiki lagi ke depannya. Dalam substansi pendidikan nilai terdapat 4 macam untuk gerakan utama pendidikan nilai di negara Amerika yaitu, realisasi nilai, pendidikan watak Pendidikan kewarganegaraan serta pendidikan moral. Pendidikan nilai dan moral ini sangat berpusat dari pengembangan kognitif tingkat rendah perlu dilengkapi dengan pengembangan kognitif tingkat tinggi hingga subjek Didik mempunyai keterampilan dalam membuat keputusan moral yang benar secara mandiri, terdapat komitmen yang tinggi agar bertindak seimbang dari keputusan moral itu, dan mempunyai kebiasaan agar melakukan tindakan bermoral atau pendidikan nilai dan moral seharusnya dapat mengembangkan subjektivitas secara holistik yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual emosional serta spiritual pendekatan pendidikan nilai serta moral yang masih bernuansa indoktrinasi harus perlu dikembangkan agar pendekatan komprehensif mencapai kehidupan pribadi yang damai serta kehidupan sosial yang berguna.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai dan moral perlu dikembangkan dalam metode dan strategi di tengah perubahan cepat pada zaman mileniel ini. Walaupun fundamental sudah disampaikan dari berbagai macam jenjang pendidikan, pengembangan kognitif dari tingkat rendah sampai dengan tinggi dan kemampuan membuat keputusan moral yang mandiri perlu ditingkatkan lagi .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

ADELIA PRASETIYANI 2213053039 གིས-
Nama : Adellia Prasetiyani
Npm : 2213053039
Kelas : 3G
Prodi : PGSD

Analisi Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

B. Hasil Analisis
Tujuan utama pendidikan moral adalah untuk melatih individu yang otonom dengan penalaran internal yang tinggi. Cacat budaya yang cukup serius ini dapat diatasi melalui pendidikan, karena pendidikan pada hakikatnya adalah proses pelatihan budaya.
Pencarian solusi terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan tentu harus terus dilakukan.
Memberi contoh saja kurang efektif karena sulit mengidentifikasi orang yang paling cocok untuk dijadikan panutan. Pendidikan Nitai Lengkap : Agama, Guru dan Politisi. Meningkatnya perhatian ini disebabkan oleh kemampuan negara dalam mengatasi masalah alkoholisme, kejahatan, kekerasan, perpecahan keluarga, meningkatnya jumlah kasus bunuh diri remaja dan kehamilan remaja, menurunnya tanggung jawab publik, meningkatnya konflik ras dan etnis,
Sistem pendidikan yang dijelaskan di atas sangat baik dan komprehensif. Komprehensif, mencakup aspek kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Tanpa aspek terakhir ini, seseorang tidak dapat memahami makna hidup. Seperti di bidang lain, ada banyak cara berbeda untuk mencapai tujuan pendidikan.
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu generasi muda menghadapi dunia yang kompleks dan berubah dengan cepat. Banyak program dan metode pengajaran telah dikembangkan. Khusus mengenai pengembangan kesadaran harga diri, hal ini mendapat banyak perhatian di Amerika Serikat, bahkan seminar rutin tentang AnnuaIMeting Self-Esteem diadakan.

Di Indonesia, nilai-nilai Pancasila diajarkan di semua jenjang pendidikan. Yang masih menjadi permasalahan adalah strategi penyajian secara keseluruhan masih terlalu fokus pada pengembangan pengetahuan Pancasila, belum sampai pada tataran pengamalan nilai-nilai Pancasila. » Lingkungan sosial yang kurang mendukung juga menjadi faktor utama penghambat implementasi nilai-nilai Pancasila. Secara tradisional, pendidikan kewarganegaraan di Amerika diajarkan langsung di kelas sejarah dan IPS.
Dalam lingkungan demokrasi, generasi muda perlu banyak belajar untuk menjadi warga negara yang baik. Mereka harus mengetahui sejarah negaranya, hukum dan peraturan masyarakatnya, keberagaman warganya, dan nilai-nilai fundamental seperti pemerintahan konstitusional dan kedaulatan rakyat. Para pendidik mungkin memperdebatkan fakta dan konsep yang harus diajarkan, namun pengetahuan dasar tentang sejarah negara sendiri serta sistem hukum dan politik sangat penting untuk menjadi warga negara yang efektif dan oleh karena itu tidak dapat diabaikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Widia Nata Saputri 2213053057 གིས-
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 3G

Hasil Analisis Jurnal
1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Pemdekatan Pendidikan Nilai secara Komprehensif sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis Jurnal : Darmiyati Zuchdi
2. Hasil dan Pembahasan
A. Pendekatan Komprehensif
Sangat dibutuhkan pendekatan pendidikan nilai dan moral yang memungkinkan subjek didik mampu mengambil keputusan secara mandiri dalam memilih nilai-nilai yang saling bertentangan. Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan keterampilan hidup yang lain. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan. Yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat, Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi kemasyarakatan, semua perlu berpartisipasi dalam pendidikan nilai.

Terdapat berbagai cara untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan. Untuk pendidikan nilai, berbagai metode, program, dan kurikulum telah dikembangkan di Amerika Serikat, untuk menolong generasi muda agar dapat mencapai kehidupan yang secara pribadi lebih memuaskan dan secara sosial lebih konstruktif. Dilihat dari substansinya, ada empat pendekatan yang dianggap gerakan talna dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral.
1. Realisasi nilai atau pendidikan keterampilan hidup adalah gerakan pertama dalam bidang pendidikan nilai, menyangkut pendekatan dalam menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan.
2. Pendidikan Watak, tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral.
3. Pendidikan Kewarganegaraan. Diberikan dalam berbagai segi. Aspek-aspek dalam pendidikan kewarganegaraan meliputi pengetahuan untuk menjadi warga negara yang baik, apresiasi terhadap sistem demokrasi dan nilai nilai kewarganegaraan, keterampilan berfikir kritis, keterampilan, berkomunikasi, keterampilan bekerja sarna, dan keterampilan mengatasi konflik.
4. Pendidikan Moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan Perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral".
Tujuan Utama pendidikan moral adalah Menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen yaitu: pengetahuan tentang Moralitas, penalaran, moral, perasaan kasihan dan mementingkan kepentingan orang lain, dan tendensi moral.

3. Simpulan
DiIiIlat dari segi materinya, pendidikan nilai dan moral Indonesia sudah cukup komprehensif, karena nilai-nilai fundamental yang dapat menuntun kearah pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat untuk seluruh umat manusia telah di sampaikan kepada subjek didik di semua jenjang pendidikan, melalui Pendidikan agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Namun dari segi metode dan strateginya, Masih banyak kelemahan yang perlu diatasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Dinda Kusumawati Subagio 2253053016 གིས-
Nama: Dinda Kusumawati
Npm: 2253053016

Analisis jurnal 2

Pendidikan nilai yang komprehensif dinilai cocok untuk diterapkan karena kehidupan saat ini semakin kompleks dan segala aspek kehidupan berubah dengan cepat. Dari segi materi, pendidikan nilai dan moral di Indonesia cukup komprehensif, karena nilai-nilai dasar yang dapat menjadi pedoman seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat telah disampaikan kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan.

Pendidikan dan moral yang terlalu fokus pada perkembangan kognitif tingkat rendah perlu dilengkapi dengan perkembangan kognitif tingkat tinggi hingga peserta didik mempunyai keterampilan mengambil keputusan etis yang baik secara mandiri, memiliki komitmen tingkat tinggi untuk bertindak selaras dengan keputusan etis tersebut, dan motivasi untuk bertindak kebiasaan, moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

MIFTAHUL JANNAH 2253053012 གིས-
Nama : Miftahul Jannah
Npm : 2253053012
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

HASIL ANALISIS
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Inencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harns komprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Metode pendidikan nilai juga hams komprehensif, tennasuk didalamnya inkulkasi (penanaman)nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral
secara bertanggung jawab dan keterampilan-keterampilan hidup yang lain.
Realisasi nilai merupakan istilah yang
diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun
1980. Hal ini merupakan gerakan utatna
yang pertama dalam bidang pendidikan nilai.
Semua pendekatan untuk menolong individu
menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai
yang mereka yakini dalam kehidupan,
termasuk pendekatan realisasi nilai.

Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara
luas sebagai landasan perilaku yang baik dan
bertanggung jawab.

Pendidikan nilai atau moral juga
ditunjukan untuk mengajarkan nilai-nilai
yang menjadi dasar negara, yang menjadi
dasar hukum dan politik.

secara tradisional pendidikan kewarganegaran di Amerika diberikan secara langsung kedalmn pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial. Untuk menjadi warga negara yang efektif diperlukan berkolnunikasi ketrampilan yang baik dengan mengekspesiakan sikap, kepercayaan dan nilai-nilai secara efektif, kita akan lebih
Mungkin mempengaruhi orang lain sehingga Nilai-nilai yang kita anut Menjadi bagian dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
secara luas.

Penalaran moral merupakan proses
intelektual. Banyak orang yang berpendapat
bahwa moralitas yang sebenarnya lebih
banyak berasal dari perasaan dari pada
pikiran. Ajaran "meneintai tetangga" yang
muneul dalam setiap Agama besar di dunia
ini, bukanlah suatu putusan intelektual tetapi
keputusan berdasarkan pertimbangan
perasaan atau bati nurani.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Aura Fitria Ananda 2213053094 གིས-
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 2213053094
Kelas : 3G

IDENTITAS JURNAL

Nama Jurnal : Cakrawala Pendidikan
Judul jurnal : PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis Jurnal : Darmiyati Zuchdi
Nomer : 3
Tahun terbit : Juni 2001
Kata Kunci: values/moral education, comprehensive approach, character building

Hasil Analisis

Pendekatan pendidikan nilai dan moral yang dulu cukup efektif tetapi tidak sesuai lagi untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masa lalu pendidikan moral yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadahi untuk membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma- norma kemasyarakatan, meskipun sudah barang tentu hal itu tidak mungkin dapat membentuk pribadi-pribadi yang
memiliki kemandirian dalam membuat keputusan moral.

Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harns konprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum.
Kedua, metode pendidikan nilai juga hams komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan- keterampilan hidup yang lain.
Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalcim keseluruhan proses pendidikan . di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalatn upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan.
yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat. Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi kemasyrakatan, semua perlu berpartisipasi dalam pendidikan nilai.

Dilihat dari substansinya, ada empat pendekatan yang dianggap gerakan dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendi- dikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral (Kirschenbaum, 1995:
15-28).
1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang
diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai.
2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan moral juga ditunjukan untuk mengajarkan nilai-nilai yang menjadi dasar negara, yang menjadi dasar hukuln dan politik.
4. Pendidikan Moral
Gerakan yang keempat dalam pendi-
dikan nitai ·dan pendidikan Inoral dapat diberi nama secara eksplisit" pendidikan moral". Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan , dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut.
Penalaran moral merupakan proses intelektual. Banyak orang yang berpendapat bahwa moralitas yang sebenarnya lebih banyak berasal dari perasaan dari pada pikiran.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

LATIFA NURMALA 2213053166 གིས-
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166
Kelas : 3G

Analisis Jurnal II

1. Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

2. Hasil Analisis
Komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan keterampilan hidup yang lain. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan. Yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat, Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi kemasyarakatan, semua perlu berpartisipasi dalam pendidikan nilai.
Selanjutnya, ada empat pendekatan yang dianggap gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral.
1. Realisasi nilai
Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan, temasuk pendekatan realisasi nilai.
2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Di Indonesia pendidikan kewarganegaran yang pada masa lampau merupakan mata pelajaran tersendiri, kemudian diintegrasikan dalam pelajaran Pendidkian Pancasila dan Kewarganegaraan.
4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah"bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

DEVI KELANA RINDU BINTARA 2213053095 གིས-
Nama : DEVI KELANA RINDU BINTARA
Npm : 2213053095
Analisis Jurnal 2

A) Identitas Jurnal
Judul : Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Tahun : 2001
No : 3
Th : XX
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Kata Kunci : Pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pendekatan karakter.

B) Hasil Analisis
Terdapat empat pendekatan yang dianggap gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral.
1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang
diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan,
temasuk pendekatan realisasi nilai.

2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Jika orang mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak, biasanya yang dimaksudkan adalah nilai-nilai tradisional atau perilaku moral.

3.Pendidikan Kewarganegaraan
Secara tradisional pendidikan kewarganegaran di Amerika diberikan secara langsung kedalaman pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial. Di Indonesia pendidikan kewarganegaran yang pada masa lampau merupakan mata pelajaran tersendiri, kemudian diintegrasikan dalam pelajaran Pendidkian Pancasila dan Kewarganegaraan.

4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah"bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen yaitu: pengetahuan tentang moralitas, penalaran moral, perasaan kasihan dan inementingkan kepentingan orang lain dan tendensi moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Afanin Yuli Safitri 2213053020 གིས-


Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS JURNAL 2

Judul Jurnal: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF
SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Tahun: 2001

Pencarian alternatif terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu diupayakan. Pendekatan pendidikan nilai yang seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas akhlak peserta didik, yang nantinya akan berdampak pada kualitas akhlak bangsa Indonesia.
Karena kondisi masa kini pendekatan
pendidikan nilai dan moral yang dulu
cukup efektif kini, tidak lagi sesuai untuk
membangun generasi sekarang dan yang
akan datang. Oleh karena alasan tadi, disarankan penggunaan model pendekatan komprehensif, yang diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah yang secara relatif dan lebih tuntas.

Pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi persalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Metode pendidikan nilai juga memuat inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, ekstrakurikuler, bimbingan dan penyuluhan, dan semua aspek kehidupan. Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi kemasyrakatan, semua perlu berpartisipasi dalam pendidikan nilai.

Dilihat dari substansinya, ada empat pendekatan dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu:
1. Realisasi nilai
Realisasi nilai adalah gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan temasuk pendekatan realisasi nilai.
2. Pendidikan watak
Tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral.
3. Pendidikan kewaganegaraan 
Aspek utama pendidikan kewarganegaraan meliputi pengetahuan
untuk menjadi warga negara yang baik, apresasi terhadap sitem demokrasi dan nilai kewarganegaraan, dan keterampilan berfikir kritis.
4. Pendidikan moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan
perilaku yang baik, jujur, dan penyayang
dapat dinyatakan dengan istilah "bemoral".
Tujuan utama pendidikan moral yaitu
menciptakan individu yang otonom, yang
memahami nilai-nilai moral dan memiliki
komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan nilai dan moral hendaknya dapat mengembangkan peserta didik secara holistik, mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual. Pendekatan pendidikan nilai dan moral yang masih benuansa indoktrinasi periu didorong dengan pendekatan komprehensif yang meliputi: inculcating menanamkan niIai dan moralitas, modeling 'meneladakan ' nilai dan moralitas, facilitating 'memudahkan' perkembangan nilai dan moral, dan skill development 'pengembangan ketrampilan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tenteram.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Shelly Shelly གིས-
Nama: Shelly
NPM: 2253053019
Kelas: 3G


Analisis Jurnal 2

Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

Pendidikan berperan penting dalam memajukan nilai-nilai moral dan membentuk karakter moral individu dan masyarakat. Jurnal ini menyoroti pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif, pemikiran kritis, dan nilai-nilai demokrasi dalam mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab secara moral. Hal ini juga menekankan perlunya pendekatan komprehensif terhadap pendidikan nilai, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi masyarakat. Jurnal tersebut juga menyebutkan pentingnya penalaran moral dan pengaruh konteks sosial serta pendidikan terhadap pemikiran dan tindakan moral. Selain itu, membahas pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan nilai-nilai demokrasi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

RILIAN TSABITHA SURI 2213053141 གིས-
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Jurnal 2
Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF
SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Nama Jurnal: Cakrawala Pendidikan
Tahun: 2001
No, Halaman: 3, 159-166

Pertama, isi pendidikan nilai harus
komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga
harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian
teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya
terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler,
dalam proses bimbingan dan penyuluhan,
dalam upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan. terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.
Ada
empat pendekatan yang dianggap gerakan
utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif:
1. Realisasi nilai
Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai
yang mereka yakini dalam kehidupan,
termasuk pendekatan realisasi nilai.
2. Pendidikan watak
Pendidikan watak mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan nilai atau moral juga
ditunjukan uotuk mengajaekan nilai-nilai
yang menjadi dasar negara, yang menjadi
dasar hukum dan politik
4. Pendidikan moral
Gerakan yang keempat dalam pendidikan nilai dan pendidikan moral dapat
diberi nama secara eksplisit" pendidikan moral". Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang
dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral".
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Safira Sita Salsabilla 2213053027 གིས-
Nama: Safira Sita Salsabilla
NPM : 2213053027

Analisis Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

B. Hasil Analisis
Pendekatan Komprehensif
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan- keterampilan hidup yang lain. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam прасага прасага pemberiaan penghargaan, dan semua aspek kehidupan. Keempat pendidikan nilai hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.

1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplemen tasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan. termasuk pendekatan realisasi nilai.

2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara Juas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral.

3. Pendidikan Kewarganegaraan
Di Amerika Serikat kurikulum untuk pendidikan kewargane garaan berisi "nilai-nilai fundamental" : kesejahteraan masyarakat, hak-hak indivi- dual, keadilan, persamaan hak, kebinekam, kebenaran, dan patriotisme. Di Indonesia, nilai-nilai Pancasila telah di ajarkan di semus jenjang pendidikan.

4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup penge- tahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral" Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut.

Di atas pengetahuan moral, ketrampilan bernalar mengenai persoalan moral, serta perasaan kasihan dan mengutamakan kepentingan orang lain, ada sikap lain yang menunjukan kematangan moral. Hal ini disebut "tendensi moral". Beberapa dari tendensi moral ini adalah: suara hati- menyadari standar moral dan etika dan prihatin apabila seseorang tidak mengindah- kanya mencintai kebaikan-memiliki komitmen pada kebenaran dan bertindak benar, dan sebagainya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Wike Oktaviana 2213053194 གིས-

Nama : Wike Oktaviana

NPM : 2213053194

Kelas : 3G

Analisis jurna berjudul PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA Oleh : Darmiyati Zuchdi

Kualitas karakter bangsa Indonesia yang semakin menurun perlu untuk segera diatasi. Salah satu cara dalam memecahkan masalah ini ialah melalui praktik pendidikan, dengan menggunakan pendekatan yang lebih efektif. Pendekatan tunggal dalam pendidikan nilai dianggap tidak efektif, oleh karena itu diperlukan pendekatan yang komprehensif. Diperlukan pendekatan yang komprehensif. Pengembangan kepribadian siswa harus dengan sifat yang holistik dan mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Empat hal penting substansi pendidikan nilai adalah pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan moral. Berbagai program diperlukan untuk membantu generasi muda mengembangkan keterampilan hidup mereka. Tujuan penting dari pendidikan karakter mencakup: rasa hormat, tanggung jawab, kasih sayang disiplin diri, kesetiaan, keberanian, toleransi, etos kerja, dan keyakinan juga kecintaan terhadap Tuhan. 

Aspek-aspek utama pendidikan kewarganegaraan seperti: pengetahuan menjadi warga negara yang baik, apresiasi terhadap sistem demokrasi dan nilai-nilai kewarganegaraan, keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerja sama, serta keterampilan resolusi konflik. Tujuan utama dari pendidikan moral ialah untuk menghasilkan individu otonom yang memiliki tingkat penalaran moral yang tinggi, dan terbiasa bertindak dengan cara yang konsisten, maka dengan ini dapat memiliki karakter yang mulia. Lalu, substansi penting tersebut lebih baik diintegrasikan dalam Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Berbagai strategi pendidikan nilai dan moral harus digunakan termasuk menanamkan nilai, memberi contoh nilai, memfasilitasi nilai, dan pengembangan keterampilan guna mencapai kehidupan yang damai secara pribadi dan konstruktif secara sosial, sebagai perwujudan iman yang kuat. 

Pendidikan nilai dengan pendekatan konprehensif ini dipandang sesuai untuk di terapkan, sebab pada masa saat ini kehidupan sudah semakin komplek serta perubahan di segala segi kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. Jika dilihat dari segi materinya, pendidikan nilai dan moral Indonesia sudah cukup komprehensif, dikarenakan nilai-nilai fundamental yang dapat menuntun kaarah pencapaian kebahagiaan dunia sampai akhirat untuk seluruh umat manusia telah di sampaiklan kepada subjek didik di semua jenjang pendidikan, yakni melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Namun dari segi metode dan strateginya, pendekatan ini masih banyak kelemahan yang perlu diatasi. 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

NADIA NUR SAFITRI 2213053275 གིས-
Nama : Nadia Nur Safitri
Npm : 2213053275
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

Hasil analisis jurnal
Jurnal ini membahas pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif sebagai suatu alternatif pembentukan akhlak bangsa. Penekanan pada kompleksitas dan perubahan cepat dalam kehidupan saat ini menunjukkan relevansi dari pendekatan ini. Meskipun materi nilai dan moral di Indonesia dianggap sudah komprehensif, terdapat kelemahan dalam metode dan strategi pendidikan tersebut.

Ada empat jenis substansi pendidikan nilai yang dianggap penting dari Amerika Serikat, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Disarankan agar keempat jenis ini dipertimbangkan dalam implementasi pendidikan nilai di Indonesia, dengan integrasi yang relevan dalam program Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila.

Selain itu, perlunya mengembangkan aspek kognitif tingkat tinggi dalam pendidikan dan moral. Subjek didik perlu diberdayakan untuk membuat keputusan moral secara mandiri, memiliki komitmen, dan membentuk kebiasaan yang sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan.

Pendekatan komprehensif dalam pendidikan nilai dan moral menekankan aspek holistik dalam pengembangan subjek didik, termasuk kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Pendekatan ini mencakup inculcating (menanamkan), modeling (meneladankan), facilitating (memudahkan), dan skill development (pengembangan ketrampilan) untuk mencapai kehidupan pribadi dan sosial yang sejahtera dan konstruktif. Kesimpulan akhir dari jurnal ini menyatakan bahwa dengan penerapan pendekatan komprehensif ini, diharapkan akan tercipta suatu negara yang aman, damai, dan mendapat ridho dari Allah SWT.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Ricca Tri Fadillah 2213053161 གིས-
Nama:Ricca Tri Fadillah
Npm:2213053161

Analisis jurnal
Judul jurnal:Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Nama penulis:Darmiyati Zuchdi

Isi jurnal
Istilah Komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Mencakup banyak aspek berbeda. Pertama, muatan pendidikan nilai harus komprehensif,mencakup semua persoalan yang berkaitan dengan nilai, mulai dari pilihan nilai pribadi hingga persoalan yang berkaitan dengan etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, meliputi Penanaman (penanaman) nilai-nilai, pemberian teladan dan penyiapan generasi muda agar mandiri melalui pengajaran dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang beretika dan bertanggung jawab dan kehidupan keterampilan. Ketiga, pendidikan nilai harus berlangsung sepanjang proses pendidikan.di dalam kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler,dalam bimbingan dan konseling,dalam upacara penghargaan,dan dalam segala aspek kehidupan. Keempat, pendidikan nilai harus berlangsung sepanjang kehidupan di masyarakat,orang tua, organisasi keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi masyarakat, semua pihak yang terlibat dalam pendidikan nilai.realisasi Nilai adalah istilah yang diciptakan oleh Sidney Simon pada tahun pada tahun 1980. Ini merupakan gerakan besar pertama dalam bidang pendidikan nilai.segala metode yang membantu individu mengidentifikasi, mengaktualisasikan, menerapkan, menindaki, dan mencapai nilai-nilai yang diyakininya dalam kehidupan termasuk metode Realisasi Nilai. Tujuan dari pendidikan moral adalah untuk mengajarkan Nilai-nilai yang diterima secara luas. Sebagai landasan berperilaku baik dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut juga digambarkan sebagai perilaku etis.juga menunjukkan bahwa pendidikan nilai atau moral mengajarkan nilai-nilai yang menjadi landasan negara, yang menjadi landasan hukum dan politik.pendidikan moral meliputi ilmu pengetahuan. sikap, keyakinan, keterampilan dan perilaku baik, jujur, dan penyayang dapat diungkapkan dengan istilah “moralitas”.tujuan utama pendidikan etika adalah menghasilkan individu otonom yang memahami nilai-nilai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Farida Juwita 2213053179 གིས-
Nama : Farida Juwita
NPM : 2213053179
Kelas : 3G

Analisis jurnal
Judul : PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis : Darmiyati Zuchdi

Pendekatan pendidikan nilai dan moral perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dengan berkembangnya zaman, generasi saat ini tidak cukup apabila hanya menerima pendidikan nilai dan moral dengan pendekatan yang dahulu diterapkan. Pada generasi sebelumnya, pendidikan nilai dan moral cukup memadahi untuk membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma- lnorma kemasyarakatan, namun saat ini diperlukan pendekatan yang membantu atau mengajak generasi untuk dapat memilah baik buruknya nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan saat ini.

Dalam pendidikan nilai moral, istilah komprehensif meliputi berbagai aspek, yakni :
1) Isi pendidikan nilai haruslah komprehensif, meliputi semua penyimpangan yang berkaitan dengan nilai baik yang bersifat pribadi maupun pertanyaan-pertanyaan terkait etika secara umum.
2) Banyaknya metode yang harus digunakan dalam pendidikan nilai termasuk penanaman nilai dengan mengajarkan pembuatan keputusan moral yang baik. Dalam penanaman nilai ini perlu adanya teladan yang dapat mendorong mereka dalam mengarahkan keputusan maupun hal-hal lain dalam hidupnya.
3) Pendidikan nilai perlu diterapkan dalam keseluruhan proses pendidikan. Baik di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan dan penyuluhan, dalam kegiatan upacara, penghargaan serta semua aspek kehidupan. Misalnya, penekanan teladan tidak merokok dan lainnya.
4) Terjalinnya pendidikan nilai dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya dilingkungan sekolah, justru di lingkungan rumah perlu adanya pengajaran yang mendalam terkait keterampilan mengatasi masalah, berpikir kritis, kreatif, membuat keputusan sendiri denga penuh tanggung jawab, dan nilai lainnya kepada siswa sejak dini.

Sehingga, terdapat beberapa pendekatan yang dapat menggerakkan pendidikan nilai secara komprehensif :
1. Realisasi nilai, merupakan gerakan utama dalam pendidikan nilai dengan membantu seseorang dalam menentukan, menyadari, mengimplementasikan maupun bertindak mencapai nilai-nilai dalam kehidupan.
2. Pendidikan Watak, yakni dengan mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai acuan atau landasan dalam bertindak dengan baik dan bertanggung jawab.
3. Pendidikan Kewarganegaraan dengan mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Pendidikan Moral, yang mengajarkan pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur dalam istilah bermoral.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, dipercaya dapat menyesuaikan pada kehidupan saat ini yang semakin kompleks.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262 གིས-
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G
Prodi : PGSD

Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa"
2. Penulis : Darmiyati Zuchdi
3. Tahun/No : 2001/3

Isi jurnal

Pendekatan Komprehensif

Pendekatan komprehensif dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek yang penting. Pertama, isi pendidikan nilai harus mencakup semua aspek, mulai dari nilai-nilai pribadi hingga pertimbangan etika yang lebih umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus melibatkan berbagai pendekatan, seperti penanaman nilai, contoh, dan pembelajaran keterampilan moral yang memberikan siswa kemampuan untuk membuat keputusan moral yang bertanggung jawab, Generasi muda perlu menerima nilai-nilai tradisional dari orang dewasa yang peduli, termasuk keluarga, guru, dan masyarakat.

Ketiga, pendidikan nilai harus terjadi dalam semua aspek proses pendidikan, termasuk di dalam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk upacara-upacara penghargaan. Terakhir, pendidikan nilai harus meresap dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, dan organisasi kemasyarakatan semua memiliki peran dalam pendidikan nilai. Keselarasan dalam implementasi pendidikan nilai oleh semua pihak memengaruhi kualitas moral generasi muda.

Ada empat pendekatan utama dalam pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral.

1. Realisasi nilai
Realisasi nilai adalah upaya membantu individu mengenali, menerima, dan mengimplementasikan nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan Watak
Pendidikan watak bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai yang dianggap sebagai dasar perilaku yang baik dan bertanggung jawab, seringkali disebut sebagai perilaku moral.

3. Pendidikan Kewarganegaraan
Tradisionalnya, pendidikan kewarganegaraan di Amerika berfokus pada pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial. Di Indonesia, pendidikan kewarganegaraan telah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan.

4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral melibatkan pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan perilaku yang mencerminkan moralitas, kejujuran, dan empati. Tujuannya adalah menciptakan individu yang otonom, memahami nilai-nilai moral, dan berkomitmen untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mencakup komponen seperti pengetahuan tentang moral, penalaran moral, perasaan empati, dan kecenderungan untuk bertindak secara moral.

Penalaran moral adalah proses intelektual yang penting dalam pemahaman nilai. Namun, banyak yang meyakini bahwa moralitas sebagian besar berakar dalam perasaan dan nurani, bukan hanya dalam pemikiran rasional. Konsep "cinta kepada sesama" yang ada dalam banyak agama tidak hanya merupakan keputusan intelektual, tetapi juga keputusan berdasarkan perasaan dan nurani.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264 གིས-
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2
Judul jurnal : Pendekatan pendidikan nilai secara komprehensif sebagai suatu alternatif pembentukan akhlak bangsa
Nama penulis : Darmiyati Zuchdi

Pada Jurnal ini mengangkat isu pentingnya pendidikan dalam meningkatkan nilai-nilai moral individu dan dampaknya pada moralitas bangsa Indonesia. Ia menyarankan kemungkinan kerja sama antara lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. Poin penting dalam jurnal ini adalah betapa pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif untuk menjadi warga negara yang efektif. Dalam konteks ini, mengekspresikan sikap, keyakinan, dan nilai-nilai dengan baik dianggap kunci untuk memengaruhi orang lain dan membuat nilai-nilai pribadi menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas.
isi Jurnal ini juga menyoroti empat pendekatan komprehensif dalam pendidikan nilai, yakni realisasi nilai, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Realisasi nilai mencakup membantu individu menentukan, mewujudkan, menerapkan, bertindak, dan mencapai nilai-nilai yang diyakininya. Selain itu, ada pembahasan tentang perkembangan penalaran moral, pengaruh konteks sosial, dan dampak pendidikan terhadap pemikiran dan perilaku moral.
Jurnal tersebut juga membahas perlunya pendidikan kewarganegaraan yang tidak hanya berfokus pada aspek intelektual tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan penerimaan nilai-nilai demokrasi. Hal ini dikemukakan sebagai krusial dalam masyarakat demokratis.
Di Amerika Serikat, perhatian besar diberikan pada nilai-nilai dan moralitas dalam pendidikan, karena adanya keprihatinan terkait dengan masalah seperti alkoholisme, kejahatan, kekerasan, perpecahan keluarga, bunuh diri remaja, kehamilan remaja, penurunan tanggung jawab sosial, konflik ras dan etnis, serta skandal etika. Hal ini telah memotivasi para orang tua, pendidik, dan pemuka masyarakat untuk bekerja sama dalam mengajarkan nilai-nilai dan moralitas kepada generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 གིས-
Analisis Jurnal
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
NPM : 2213053271
Kelas : 3G

Identitas Jurnal
Judul : Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif
Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Kata Kunci : values/moral education, comprehensive approach, character building

Pendahuluan

Pendahuluan ini membahas perasaan malu dan prihatin terkait dengan berbagai peristiwa menyedihkan di Indonesia. Isu-isu seperti penipuan, perampokan, pertikaian, dan pemblUluhan sering muncul di media. Penulis merasa bahwa ini mencerminkan rendahnya kualitas moral dalam masyarakat. Kondisi ini perlu dicari solusinya, terutama melalui pendidikan. Penulis juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana pendidikan nilai dapat meningkatkan akhlak subjek didik dan akhlak bangsa Indonesia secara umum. Artikel ini berfokus pada mencari alternatif jawaban terhadap pertanyaan pertama.

Pendekatan Komprehensif
Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam menghadapi perubahan zaman. Pendekatan komprehensif diperlukan untuk membantu generasi muda dalam mengambil keputusan moral secara mandiri. Berbagai metode dan pendekatan telah diterapkan di Amerika Serikat, termasuk pendidikan nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Tujuannya adalah memberikan pemahaman nilai-nilai tradisional dan keterampilan hidup yang penting bagi generasi muda. Selain aspek akademik, pendidikan juga harus mengajarkan cara menikmati kehidupan dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.



1. Realisasi Nilai
Konsep realisasi nilai adalah salah satu pendekatan utama dalam pendidikan nilai. Ini melibatkan membantu individu untuk menentukan, mewujudkan, menerapkan, bertindak, dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Hal ini mencakup pengembangan beragam keterampilan, seperti pengetahuan diri, harga diri, kemampuan merumuskan tujuan, keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, keterampilan berkomunikasi, keterampilan sosial, pengetahuan akademik, dan pengetahuan transendental. Realisasi nilai menjadi sangat penting dalam mengembangkan karakter moral individu.

2. Pendidikan Watak Tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai dasar perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Ini juga sering disebut sebagai pendidikan moral. Konsep watak melibatkan sifat-sifat seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, disiplin, loyalitas, keberanian, toleransi, keterbukaan, etos kerja, dan nilai-nilai keagamaan. Pendekatan ini mengedepankan pengembangan karakter moral individu.

3. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan bertujuan mengajarkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan bagi negara, hukum, dan politik. Di Amerika Serikat, ini mencakup nilai-nilai seperti kesejahteraan masyarakat, hak-hak individu, keadilan, persamaan hak, keberagaman, kebenaran, dan patriotisme. Di Indonesia, pendidikan kewarganegaraan sering terkait dengan nilai-nilai Pancasila. Namun, ada perhatian terhadap perluasan fokus pendidikan ini untuk mencakup praktik nyata nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, jurnal ini juga membahas pentingnya pengembangan penalaran moral dan hubungan antara perkembangan psikologis, konteks sosial, dan pengaruh pendidikan terhadap pemikiran dan tindakan moral. Ada penekanan pada keterampilan berpikir kritis, komunikasi efektif, dan pemahaman terhadap sejarah, hukum, dan sistem politik dalam konteks pendidikan kewarganegaraan.

Jurnal ini menekankan perlunya pendidikan komprehensif dalam nilai yang melibatkan pengembangan keterampilan intelektual, karakter moral, dan pemahaman terhadap nilai-nilai demokrasi. Ini penting dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab secara moral dan efektif dalam masyarakat.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah sebagai berikut:

Pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dinilai sesuai untuk diterapkan dalam konteks saat ini, mengingat kompleksitas dan perubahan cepat dalam kehidupan. Dalam konteks materi, Indonesia telah menyampaikan nilai-nilai fundamental yang mengarah pada kebahagiaan dunia dan akhirat kepada subjek didik melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila di semua tingkatan pendidikan. Namun, dalam hal metode dan strategi, masih ada banyak kelemahan yang perlu diatasi.

Dalam konteks ini, ada empat macam substansi pendidikan nilai yang diidentifikasi sebagai gerakan utama pendidikan nilai di Amerika Serikat: realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Kesemua jenis substansi ini seharusnya menjadi pertimbangan dalam melaksanakan pendidikan nilai dan moral di Indonesia. Bagian-bagian yang dianggap relevan dapat diintegrasikan ke dalam program Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila, terutama yang berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan, termasuk pemahaman dan penghargaan terhadap sistem demokrasi, keterampilan berpikir kritis, keterampilan bekerja sama, dan keterampilan mengatasi konflik.

Pendidikan dan moral yang terlalu berfokus pada pengembangan kognitif di tingkat dasar perlu dilengkapi dengan pengembangan kognitif di tingkat tinggi, sehingga subjek didik memiliki keterampilan untuk membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri. Mereka harus memiliki komitmen yang tinggi untuk bertindak sesuai dengan keputusan moral tersebut dan membangun kebiasan untuk melaksanakan tindakan moral. Oleh karena itu, pendidikan nilai dan moral harus mengembangkan subjek didik secara holistik, mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

Pendekatan pendidikan nilai dan moral yang menghindari indoktrinasi perlu pendekatan komprehensif yang melibatkan pengajaran nilai dan moral, memfasilitasi perkembangan nilai dan moral, dan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tentram dan kehidupan sosial yang konstruktif. Keseluruhannya, pendidikan nilai dan moral yang kokoh akan membantu menciptakan negeri yang aman dan damai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Silvia Novi Fitriana 2213053062 གིས-
Nama : Silvia Novi Fitriana
Npm : 2213053062
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2
Judul: Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

Berdasarkan jurnal tersebut perlu diketahui pentingnya pendidikan nilai dan moral dalam menghadapi perubahan zaman, dengan fokus pada pendekatan komprehensif.

Pendekatan komprehensif tersebut mencakup aspek-aspek seperti realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Tujuannya adalah mengembangkan karakter moral individu dan membentuk warga negara yang bertanggung jawab secara moral dalam masyarakat.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah perlunya pengembangan pendidikan nilai dan moral yang holistik, mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Ini dianggap penting dalam membentuk individu yang mampu membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Selain itu, jurnal ini menekankan perlunya inovasi dalam pendekatan pendidikan nilai dan moral untuk menghindari indoktrinasi, melalui pengajaran nilai dan moral, memfasilitasi perkembangan nilai dan moral, serta pengembangan keterampilan yang diperlukan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Andika Purbaya 2213053169 གིས-
Nama : Andika Purbaya
Kelas : 3G
Npm : 2213053169

Analisis Jurnal 2

Setelah saya membaca jurnal tersebut dapat saya pahami bahwasanya Pendidikan nilai dengan pendekatan konprehensif dipandang sesuai untuk diterapkan, karena pada masa sekarang ini kehidupan sudah semakin komplek dan perubahan disegala segi kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. DiIiIlat dari segi materinya, pendidikan nilai dan moral Indonesia sudah cukup komprehensif, karena nilai-nilai fundamental yang dapat menentukan kaarah pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk seluruh umat manusia telah di sampaikan kepada subjek didik di semua jenjang pendidikan, melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Namun dari segi metode dan strateginya, Masih banyak kelemahan yang perlu diatasi.

Ada empat macam substansi pendidikan nilai yang disebut sebagai gerakan utama pendidikan nilai di Amerika Serikat, yaitu: realisasi nilai, pendidikan' watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Keempat jenis substansi tersebut patut di pertimbangkan dalam melaksanakan pendidikan nilai dan moral di Indonesia. Bagian-bagian yang dianggap relevan dapat di integrasikan kedalam program Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Khususnya mengenai pendidikan kewarganegaraan, didalamnya terdapat pemahaman dan penghargaan terhadap
sistem demokrasi, ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan bekerja sam~ dan ketrampilan mengatasi konflik.

Pendidikan dan moral yang terlalu berfokus pada pengembangan kognitif tingkat rendah perlu dilengkapi denagan pengembangan kognitif tingkat tinggi sampai subyek didik memiliki ketrampilan membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri. memiliki komitmen yang tinggi untuk
bertindak selaras dengan keputusan moral tersebut, memilki kebiasaan (habit) untuk melakukan tindakan bermoral. Dengan kata lain, pendidikan nilai dan moral hendaknya dapat mengembangkan subjek didik secara holistik, yang mencakup pengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual, pendekatan pendidikan nilai dan
moral yang masih bernuansa indoktrinasi perlu
diinovasi dengan pendekatan komprehensif yang meliputi : inculcating 'menanamkan niIai dan moralitas', modeling 'meneladakan 'nilai dan moralitas, facilitating 'memudahkan' perkembangan nilai dan moral, dan skill development 'pengembangan ketrampilan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tenteram dan kebidupan sosial yang .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Ihya Ghulam Halim 2213053178 གིས-
Nama : Ihya Ghulam Halim
NPM : 2213053178
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Setelah membaca dan mengamati jurnal yang telah disediakan yaitu dengan judul "PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF
SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA", yang di tulis oleh Darmiyati Zuchdi dari Universitas Negeri Yogyakarta, bisa kita simpulkan bahwasanya Perasaan malu dan prihatin seharusnya ada dalam diri kita atas terjadinya berbagai peristiwa menyedihkan yang bertubi-tubi di berbagai daerah di tanah air kita. Berita tentang penipuan, perampokan, pertikaian, dan pembuluhan sangat sering muncul dalam media cetak dan elektronika.

Kondisi yang menyedihkan itu Memang cukup rumit, karena terkait dengan berbagai segi kehidupan. Perekonomian yang tidak kunjung membaik, penegakan hukum yang belum terwujud kecerdasan bangsa yang barn Jnenjadi cita-cita, dan pengalaman nilai-nilai kemanusiaan yang semakin langka, merupakan beberapa faktor pemicu terjadinya bermacam-macam tindakan moral yang tidak terpuji tersebut di atas.

Kondisi masa· kini sangat berbeda
dengan kondisi masa lalu. Pendekatan
pendidikan nilai dan moral yang dahulu
cukup efektif: tidak sesuai lagi untuk
11lembangun generasi sekarang dan yang akan datang. Pendekatan-pendekatan barn dan inovasi-inovasi yang telah diterapkan di Amerika Serikat, antara lain: perumusan tujuan, pendidikan di alaln terbuka' dan klarifikasi nilai, kritis, kemitraan sekolah dan pernsahaan, serta belajar kooperatif

Disamping kita menekankan segi
akademik, yang juga sangat esensial ialah pemberian pendidikan mengenai kewajiban warga negara dan nilai-nilai moral, serta sifat-sifat yang dianggap baik· oleh kebanyakan orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat seeara keseluruhan.

Sistem pendidikan yang dilukiskan
diatas sudah sangat bagus dan lengkap. Namun bagi bangsa Indonesia, pendidikan juga hams dapat menyiapkan subjek didik untuk dapat mengarahkan diri secara individual dan kelompok supaya memperoleh bekal untuk mencapai kebahagiaan akhirat.

Ada empat macam substansi pendidikan nilai yang disebut sebagai gerakan utama pendidikan nilai di Amerika Serikat, yaitu: realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral.

Pendidikan dan moral yang terlalu berfokus pada pengembangan kognitif tingkat rendah perlu dilengkapi denagan pengembangan kognitif tingkat tinggi sampai subyek didik memiliki ketrampilan membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri memiliki komitmen yang tinggi untuk bertindak selaras dengan keputusan moral tersebut, memilki kebiasaan (habit) untuk melakukan tindakan bennoral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Nola Diva Brilian 2213053199 གིས-
Nama; Nola Diva Brilian
Npm: 2213053199
Kelas: 3 G

Analisis Jurnal 2

Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

Pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dianggap sesuai untuk zaman yang kompleks dan berubah dengan cepat. Di Indonesia, materi dasar pendidikan nilai dan moral telah disampaikan melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila di berbagai jenjang pendidikan. Namun, aspek metode dan strategi perlu diperbaiki.

Ada empat jenis substansi pendidikan nilai di Amerika Serikat yang patut dipertimbangkan dalam konteks Indonesia, yaitu realisasi nilai, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Komponen yang relevan bisa diintegrasikan ke dalam program Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila, terutama dalam hal pendidikan kewarganegaraan, seperti pemahaman tentang demokrasi, kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan penyelesaian konflik.

Pendidikan dan moral tidak hanya sebatas pengembangan kognitif, tetapi juga harus mencakup pengembangan kognitif tingkat tinggi, agar siswa memiliki keterampilan membuat keputusan moral yang mandiri, komitmen untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral, dan kebiasaan untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Pendekatan pendidikan nilai dan moral yang saat ini cenderung bersifat indoktrinasi perlu diperbaharui dengan pendekatan komprehensif yang mencakup:
1. Menanamkan nilai dan moral secara mendalam.
2. Menampilkan keteladanan nilai dan moral.
3. Membantu perkembangan nilai dan moral.
4. Pengembangan keterampilan untuk mencapai kehidupan pribadi yang tenteram dan kehidupan sosial yang konstruktif, yang merupakan manifestasi kekuatan iman setiap warganegara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Mutiara Deva Gusti 2213053135 གིས-
Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135
Kelas : 3G

IDENTITAS JURNAL

Judul : Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Tahun : 2001
No : 3
Th : XX
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Kata Kunci : Pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pendekatan karakter.

Hasil analisis

Pendekatan komprehensif dalam pendidikan nilai meliputi tiga aspek utama:

1.Isi pendidikan nilai yang mencakup nilai-nilai pribadi dan etika umum.
2.Metode pendidikan nilai yang mencakup penanaman nilai, pemberian teladan, dan pengembangan keterampilan moral.
3.Pendidikan nilai harus melibatkan seluruh proses pendidikan, termasuk kelas, kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan, dan kehidupan masyarakat.

Ada empat pendekatan utama dalam pendidikan nilai yang komprehensif:

1.Realisasi nilai, yang mengajarkan individu untuk menyadari dan menerapkan nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan sehari-hari.
2.Pendidikan watak, yang bertujuan mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai dasar perilaku yang baik dan bertanggung jawab.
3. Pendidikan kewarganegaraan, yang menekankan pemahaman nilai-nilai kewarganegaraan.
4.Pendidikan moral, yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan perilaku moral yang baik dan jujur.
Pendidikan moral juga mencakup penalaran moral dan komitmen untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut. Ini mencerminkan pentingnya memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

SELVIA NUR SAQINAH 2213053193 གིས-
Nama: Selvia Nur saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 3G

Analisis jurnal 2

Nama jurnal: Cakrawala Pendidikan
Nomer: 3
Halaman: 159-166
Tahun terbit: Darmiyati Zuchdi
Judul Jurnal: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Nama penulis: Darmiyati Zuchdi

PENDAHULUAN JURNAL
Perasaan malu dan prihatin seharusnya ada dalam diri kita atas terjadinya berbagai peristiwa menyedihkan yang bertubi-tubi di berbagai daerah di tanah air kita. Berita tentang penipuan, perampokan, pertikaian, dan pembunuhan sangat sering muncul dalam media cetak dan elektronika. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya kualitas moral sebagian masyarakat Indonesia. nilai-nilai kemanusiaan yang semakin langka, merupakan beberapa faktor pemicu terjadinya bermacam-macam tindakan moral yang tidak terpuji tersebut. Cacat budaya yang cukup parah ini mungkin dapat diobati lewat jalur pendidikan, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembentukan budaya. Pencarian altematif terbaik guna meningkatkan kualitas pendidikan sudah barang tentu perlu diupayakan.

PEMBAHASAN
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua permaslahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan-keterampilan hidup yang lain. dilihat dari substansinya, ada empat pendekatan yang dianggap gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, .pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral (Kirschenbaum, 1995: 15-28). Yang pertama ada relasi nilai, Pendidikan watak, Pendidikan kewarganegaraan, dan Pendidikan moral.

KESIMPULAN
Pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dipandang sesuai untuk di terapkan, karena pada masa sekarang ini kehidupan sudah semakin komplek dan perubahan di segala segi kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. DiIihat dari segi materinya., pendidikan nilai dan moral Indonesia sudah cukup komprehensif, karena·nilai-nilai fundamental yang dapat menuntun kearah pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat untuk seluruh umat manusia telah di sampaikanlah kepada subjek didik di semua jenjang pendidikan, melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Namun dari segi metode dan strateginya, masih banyak kelemahan yang perlu diatasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

KHAIRANI ULYA 2213053115 གིས-
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis jurnal 2
A. Identitas Jurnal
Judul: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Tahun terbit: 2001
Bulan terbit: April
Halaman: 8 Halaman
Kata kunci: pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pembentukan karakter

B. Pembahasan
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Inencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harns komprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum.

1. Realisasi Nilai
Hal tersebut juga dilukiskan sebagai "pendidikan keterampilan hidup" mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menolong generasi muda mengarahkan diri mereka sendiri dalam dunia yang cepat berubah dan kompleks. Banyak kurikulum dan metode pendidikan yang telah dikembangkan untuk menolong generasi muda mengembangkan keterampilan merealisasikan nilai-nilai, menjadi orang-orang yang efektif dalam semua situasi, dan menemukan makna hidup. Yang paling menonjol adalah : mengenali diri sendiri, kesadaran akan harga diri (self esteem), kecakapan merumuskan tujuan, keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, keterampilan berkomunikasi, keterampilan
sosial, pengetahuan akademik, dan pengetahuan transendental.

2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Watak merupkan konsep lama yang berarti seperangkat sifat-sifat yan selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan, dan kematangan moral. Meskipun ada berbagai perbedaan, pada umumnya ciri-ciri watak yang baik dan menjadi tujuan pendidikan, watak adalah rasa hormat,
tanggung jawab, rasa kasihan, disiplin, loyalitas, keberanian, toleransi, keterbukaan, etos kerja, dan kepercayaan serta kecintaan kepada Tuhan.

3. Pendidikan Kewarganegaraan
Aspek-aspek utama pendidikan kewarganegaraan meliputi pengetahuan untuk menjadi warga negara yang baik, apresasi terhadap sitem demokrasi dan nilai-nilai kewarganegaraan, keterampilan berfikir kritis, keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama, dan keterampilan mengatasi konflik (Kirschenbaum, 1995:24-26).

Dalam alam demokrasi, generasi muda perlu banyak belajar Wltuk menjadi warga
negara yang baik. Mereka harus mengetahui sejarah negeri mereka, hukum dan peraturan masyarakat, kebinekaan warga negara dan
nilai-nilai fundamental seperti pemerintahan yang konstitusional dan kedaulatan rakyat (termasuk pemisahan kekuasaan legislatif,
eksekutit, dan yudikatif) serta pengecekan dan penyeimbangan ketiga kekuasaan tersebut).

4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah" moral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen., yaitu: pengetahuan tentang penalaran, moral, perasaan kasihan dan mementingkan kepentingan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Nura Assyifa 2213053134 གིས-
Nama : Nura Assyifa
NPM : 2213053134
Kelas : 3G

Hasil Analisis Jurnal,
"PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA"

Abstract
A single approach of values education is considered to be ineffective, that is why it is needed a comprehensive one. The development of students' personality should be holistic in nature, including the intelectual~ emotional, and spiritual intelligence. Four important substances of value~ education are values realization, character education, citizenship education, and moral education. Various programs are needed to help young people develop their "life skills".

Pendekatan Komprehensif istilah komprehensif yang digunakan
dalam pendidikan nilai mencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai
pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan-keterampilan hidup yang lain. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan. Di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan. Yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalmn masyarakat. Orang tua, lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi masyarakat, semua perlu berpartisipasi dalam pendidikan nilai.

1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakni dalam kehidupan, termasuk pendekatan realisasi nilai.

2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Jika orang mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak, biasanya yang dimaksudkan adalah nilai-nilai tradisional atau perilaku moral.

3. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan nilai atau moral juga ditunjukan untuk mengajarkan nilai-nilai yang menjadi dasar negara, yang menjadi dasar hukum dan politik. Di Indonesia, nilai-nilai Pancasila telah di ajarkan di semua jenjang pendidikan. Lingkungan sosial yang kurang kondusif juga merupakan faktor utama yang menghambat pengamalan nilai-nilai Pancasila.

4. Pendidikan Moral
Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen, yaitu: pengetahuan tentang moralitas, penalaran moral, perasaan kasihan dan mementingkan kepentingan orang lain, dan tendensi moral.

Kesimpulan
Pendidikan nilai dengan pendekatan komprehensif dipandang sesuai untuk di terapkan, karena pada masa sekarang ini kehidupan sudah semakin kompleks dan perubahan di segala segi kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. Dilihat dari segi materinya, pendidikan nilai dan moral Indonesia sudah cukup komprehensif, karena nilai-nilai fundamental yang dapat menuntun ke arah pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat untuk seluruh umat manusia telah di sampaikan kepada subjek didik di semua jenjang pendidikan, melalui Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila.