Forum Analisis Video 1

Forum Analisis Video 1

Forum Analisis Video 1

Number of replies: 33

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Jeky Septa Anggara 2213053253 གིས-
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis Video 1

Masalah pada video tersebut “Trolly Problem” merupakan sebuah skenario yang dibangun untuk menciptakan rasa moral seseorang. Pada skenario pertama dihadapkan dua pilihan yang cukup sulit yaitu merelakan untuk mengorbankan satu orang tertabrak kereta atau mengorbankan lima orang untuk tertabrak kereta. Begitupun pada skenario yang kedua yakni dihadapkan dengan dua pilihan, sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang dan yang kedua membiarkan lima orang tertabrak kereta.

The trolly problem membuat kita untuk berfikir lebih jauh mengenai konsekuensi atau akibat dari sebuah pilihan, yang mana hal ini didasarkan pada nilai moral ataukah lebih kepada hasil akhirnya.
“Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?”
Mungkin moral seperti ini terkadang dipandang sebagai sebuah doktrin seperti mengorbankan yang lebih sedikit untuk kepentingan yang lebih besar.

Setiap pilihan pasti memiliki resiko, semua keputusan ada di tangan kita masing - masing. Ketika kita dihadapkan permasalahan tersebut mungkin saja kita akan lebih memilih opsi “mengorbankan satu orang demi keselamatan orang banyak” namun bagaimana jika hal ini diubah, dimana kita menjadi kelompok yang minoritas. Pada masalah yang terakhir dimana satu orang adalah orang yang kita cintai atau keluarga kita maka pilihan yang mungkin kita akan menyelamatkan satu orang yang kita cintai tersebut. Namun perlu diingat bahwa apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Indra Ulfayani 2213053171 གིས-
Nama : Indra Ulfayani
NPM : 2213053171
Kelas : 3F

Analisis Video 1
Masalah Troli adalah eksperimen pemikiran dalam etika dan psikologi yang menimbulkan dilema moral: seseorang dihadapkan pada keputusan untuk mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan orang lain. Masalah Troli mengeksplorasi keyakinan individu tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar. seseorang dihadapkan pada keputusan untuk mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan orang lain. Masalah Troli mengeksplorasi keyakinan individu tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar.

Kasus pertama menimbulkan dilema moral: sebuah troli diarahkan ke sekelompok lima orang tetapi dapat dialihkan ke jalur lain dengan menarik orang tua, dan malah membunuh satu orang. Pertanyaannya adalah apakah diperbolehkan mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan lima nyawa lainnya. Skenario ini menguji keyakinan individu tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar.
Kasus kedua merupakan pengembangan dari kasus pertama dan menghadirkan variasi pada skenario awal, sehingga menawarkan lebih banyak kompleksitas pada proses pengambilan keputusan etis. Ini adalah contoh dilema moral klasik yang telah dibahas dalam filsafat, etika, dan psikologi. Dalam kedua kasus tersebut, jawabannya adalah ya karena juga akan ada korban jiwa. Oleh karena itu, lebih baik selamatkan banyak nyawa dengan mengorbankan satu nyawa. Namun, akibat dari suatu tindakan tidak hanya diperhitungkan bagi seseorang saja, melainkan bagi semua orang.

Selain itu, konsekuensi suatu tindakan dianalisis berdasarkan dampak jangka panjangnya. Kesimpulannya, kedua teori tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Amanda Gita Devi Rahmawati 2213053092 གིས-
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

The Trolley Problem
Tokohnya bernama Philippa Foot (1967), Ia mengajukan eksperimen yang dikenal sebagai Trolley Problem (eksperimental yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi, seperti perang, penyiksaan, drone, aborsi, dan eutanasia). Studi ini menjadi semakin penting saat perkembangan AI (Artificial Intelligence) machine learning dimana mesin diberikan kontrol untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi yang terjadi. The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sampai saat ini, pelajaran moral kerap masuk sebagai sebuah doktrin bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Tak heran, jika moral sering digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, genocide, diskriminasi minoritas, pengrusakan lingkungan, industrialisasi, dan lain sebagainya dengan alasan perdamaian dunia, demi kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, demi masa depan yang lebih cerah, atau karena kebanyakan orang berpikir "tak mengapa mengorbankan yang sedikit untuk yang lebih besar." Lalu hal itu seolah menjadi benar dan lebih bermoral.

Dalam konteks berpikir mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, mungkin itu menjadi pilihan yang lebih bermoral. Akan tetapi, jika kita berada di sisi yang berbeda kita tidak akan mengorbankan hal tersebut. Moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Kinanti Dyah_ 2213053015 གིས-
Nama : Kinanti Dyah
NPM : 2213053015
Kelas : 3F

Materi dalam video membahas "Troli Problem," sebuah dilema moral yang melibatkan situasi di mana seseorang harus membuat keputusan sulit yang melibatkan pengorbanan satu atau beberapa nyawa untuk menyelamatkan yang lain. Dalam materi tersebut, terdapat dua skenario utama:
1. Skenario Pertama: Kamu berada di dalam kereta yang bergerak cepat. Di depanmu, ada lima orang yang terikat di rel kereta dan tidak bisa bergerak. Kamu memiliki opsi untuk menarik tuas yang akan membuat kereta berbelok dan hanya membunuh satu orang yang ada di jalur samping. Keputusan moralnya adalah apakah kamu membiarkan kereta melanjutkan lurus (lima orang terbunuh) atau menarik tuas (satu orang terbunuh).
2. Skenario Kedua: Kamu berada di atas jembatan yang melintasi rel kereta. Di depanmu, ada satu orang yang dapat kamu dorong ke rel kereta untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang yang ada di jalur depan. Keputusan moralnya adalah apakah kamu mendorong orang tersebut (satu orang terbunuh) atau tidak melakukan apa-apa (lima orang terbunuh).

Poin penting yang diajukan dalam materi adalah:
- Skenario pertama sering kali menghasilkan keputusan untuk menarik tuas (mengorbankan satu orang demi lima orang) karena itu dianggap sebagai pilihan moral yang lebih baik.
- Skenario kedua, di mana tindakan aktif (mendorong orang) diperlukan untuk menyelamatkan lima orang, sering kali menghasilkan keputusan untuk tidak melakukan apa-apa. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks moral, tindakan aktif sering kali lebih sulit diterima daripada tindakan pasif.

Selanjutnya, materi menyoroti bagaimana pemahaman kita tentang moralitas dapat digunakan atau dimanipulasi oleh pihak tertentu atau bahkan oleh diri kita sendiri untuk menghasilkan justifikasi untuk tindakan tertentu, terutama ketika kita berada dalam posisi yang diuntungkan atau memiliki kepentingan tertentu.

Pertanyaan yang diajukan dalam materi termasuk apakah mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak selalu merupakan pilihan yang lebih bermoral, atau apakah itu hanya pembenaran belaka. Materi juga mengajukan pertanyaan tentang sejauh mana kita bersedia merelakan posisi kita sendiri dalam situasi yang berbeda dalam memahami moralitas.

Jadi, materi ini mempertimbangkan dilema moral, konsekuensi dari pilihan moral, dan bagaimana moralitas sering kali merupakan refleksi dari egoisme manusia dan kepentingan kelompok atau individu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Vita Novianti 2213053238 གིས-
Nama : Vita Novianti
NPM: 2213053238
Kelas : 3F

Analisis video "Apakah moral"

Video tersebut mengajak kita untuk menghadapi sebuah persoalan dilematis tentang moralitas. Persoalan-persoalan tersebut membuat moralitas menjadi sebuah dilema.
Philippa foot pada tahun 1967 mengajukan sebuah eksperimen yang dikenal dengan trolley problem. Trolley problem merupakan sebuah skenario yang dibuat untuk menguji serta meningkatkan rasa moral seseorang.

Skenario pertama: kita dihadapkan persoalan tentang dua pilihan yakni merelakan untuk mengorbankan satu orang tertabrak kereta atau mengorbankan lima orang untuk tertabrak kereta.
Skenario yang kedua: Kita dihadapkan dengan persoalan kembali dengan dua pilihan yakni sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang atau tidak melakukan apa-apa dan membiarkan lima orang tertabrak kereta.

Dengan persoalan-persoalan dari the trollley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang akan kita ambil. Serta kita akan berpikir untuk mendefinisikan kembali moralitas dari perspektif yang berbeda-beda. Kemudian mencari manakah nilai moral yang lebih baik atau mungkin yang kita pikirkan lebih baik itu hanya tipuan belaka.

Pembelajaran moral bagaikan sebuah doktrin yang mana harus ada yang kita korbankan untuk kepentingan yang lebih besar.

Video tersebut menjadi sebuah pembelajaran untuk kita dalam menghadapi persoalan yang terjadi di sekitar, tentang hal-hal yang menjadi konsekuensi dari sebuah moral serta tentang moralitas yang kerap kali menjadi egoisme seseorang atau sekelompok golongan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Fatimatuz zahro 2213053160 གིས-
Nama: Fatimatuz Zahro
NPM: 2213053160
Kelas: 3F

Moral "The Trolley Problem"

Philipa Foot, pada tahun 1967 Foot mengajukan sebuah eksperimen yang dikenal dengan Trolley Problem, eksperimental berupa pertanyaan yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti perang, penyiksaan, drug, aborsi, dan euthanasia, hal ini menjadi lebih penting dimana saat ini mesin diberi kontrol mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada beberapa kondisi yang terjadi. Dengan adanya The Trolley Problem dapat membuat kita berfikir lebih jauh mengenai konskuensi dari sebuah pilihan, apakah dibuat dari sebuah nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhir dan bagaimana kita mengekspresikannya pada kehidupan sehari hari, karena pada masa saat ini moral kerap dijadikan doktrin para penguasa untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, industrialisasi dan lainnya, hanya dengan alasan dunia dan kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, dan demi masa depan yang lebih cerah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Santika Tri Adelia Putri 2213053055 གིས-
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 1
Apakah Motal? - The Trolley Problem

Sekenario 1 yaitu permasalahan tentang adanya rel kereta yang melaju lurus dan di depannya terdapat lima orang yang terikat di rel yang tidak bisa terlepas sedangkan jika berbelok akan ada satu orang yang di tali di rel kereta maka hal yang dilakukan menurut pendapat saya adalah menarik tuas kereta agar berbelok dan menabrak satu orang daripada harus menabrak orang sekaligus.

Sekenario kedua yaitu terdapat kasus dimana ada 2 orang berada diatas jembatan dengan 1 orang berbadan kurus dan 1 orang dihadapannya berbadan besar. Di mana di depanmu, ada satu orang yang dapat kamu dorong ke rel kereta untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang yang ada di jalur depan. Untuk itu hal yang perlu dilakukan adalah tetap melaju dibandingkan menjatuhkan 1 orang.

The trolley problem merupakan sebuah sekenario moralitas. Philippa Foot mengajukan sebuah eksperimen yang kemudian dikenal dengan trolley problem pada tahun 1967. Eksperimental dari pertanyaan tersebut sengaja di adaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti perang, penyiksaan, drone, aborsi, dan eutanasia. Studi ini menjadi semakin penting dalam perkembangan AL di mana mesin diberikan kontrol untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi. The troll problem membuat semua kita semakin berfikir tentang konsekuensi dari sebuah pilihan.

Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan nya lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral? atau hanya sebuah pembenaran belaka? Pembelajaran orang seperti ini adalah sebuah doktrin bahwa harus ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Jadi tidak heran jika moral sering digunakan sebagai alat penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memberangus etnis tertentu, genocide, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, dan industrialisasi dengan alasan demi perdamaian dunia, demi kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, dan demi masa depan yang lebih cerah atau karena pemikiran 90% orang yaitu tak mengapa mengorbankan yang sedikit untuk yang lebih besar.

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa setiap sebuah keputusan yang diambil pasti akan ada konsekuensi nya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Destia Rahmah Fitriani 2213053082 གིས-
Nama : Destia Rahmah Fitriani
NPM : 2213053082
Kelas : 3F

Analisis Video 1

Trolley Problem
Trolley problem pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf etika Inggris bernama Philippa Foot pada tahun 1967 dalam esainya yang berjudul "Abortion and the Doctrine of Double Effect." Walaupun awalnya bukan disusun sebagai eksperimen pemikiran eksplisit, esai ini menggambarkan kasus moral yang kemudian menjadi dasar bagi trolley problem. Trolley problem adalah sebuah eksperimen pemikiran dalam etika yang sering digunakan dalam konteks filosofi dan ilmu sosial untuk menguji intuisi moral seseorang. Tujuan dari trolley problem adalah untuk memicu perdebatan dan refleksi etika tentang apa yang akan seseorang lakukan dalam situasi moral yang sulit seperti ini.

Ada beberapa variasi trolley problem, tetapi intinya adalah untuk mengevaluasi konflik antara tindakan yang mungkin mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan banyak orang (utilitarianisme) dengan tindakan yang mungkin tidak melibatkan Anda secara langsung dalam kematian seseorang, tetapi tetap mengakibatkan banyak kematian (deontologi atau etika tugas). Skenario ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan moral kompleks tentang nilai-nilai seperti pengorbanan, keadilan, dan tanggung jawab.Dalam skenario trolley problem, seseorang dihadapkan pada situasi di mana ada sebuah kereta api yang sedang bergerak menuju sekelompok orang, dan Anda memiliki pilihan untuk melakukan tindakan tertentu yang akan memengaruhi nasib mereka. Pilihan yang Anda miliki biasanya dibatasi menjadi dua pilihan ekstrem, yang sering kali saling bertentangan. Reaksi terhadap trolley problem beragam, dan berbagai aliran etika dapat menghasilkan solusi yang berbeda. Beberapa orang mungkin mengambil pendekatan utilitarian, yaitu menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, sementara yang lain mungkin memilih tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip deontologis, seperti tidak membunuh seseorang secara langsung. Dalam dunia nyata, masalah etika seringkali jauh lebih kompleks daripada skenario sederhana ini, tetapi trolley problem tetap merupakan alat yang bermanfaat untuk mendiskusikan prinsip-prinsip moral dan memahami perbedaan dalam pandangan etika.

Sejak itu, trolley problem telah menjadi subjek penelitian etika yang signifikan dan menjadi alat yang berguna untuk memeriksa intuisi moral, memahami konflik etika, dan membangun pemahaman tentang berbagai teori etika, seperti utilitarianisme, deontologi, dan etika kontraktual. Selain itu, trolley problem juga telah digunakan dalam eksperimen psikologi dan neurosains untuk memahami bagaimana orang membuat keputusan moral dan bagaimana otak kita merespons situasi moral yang sulit.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Selly Defi Maharani 2253053024 གིས-
Nama : Selly Defi Maharani
Npm : 2253053024
Kelas : 3F

Permasalahan yang dihadapi adalah kereta dengan perlintasan lurus akan menabrak 5 orang dan cabang perlintasan yang berbelok akan menabrak 1 orang.Yang harus dilakukan diam dan tetap membiarkan kereta berjalan lurus atau menarik tuas untuk membuat kereta berbelok? Keputusan yang banyak diambil sebagian orang adalah berbelok,prinsip moralnya adalah lebih baik menyelamatkan 5 orang dari pada hanya 1 orang.Apakah mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak adalah pilihan yang lebih baik?
The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks berpikir mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, mungkin itu menjadi pilihan yang lebih bermoral. Akan tetapi, jika kita berada di sisi yang berbeda kita tidak akan mengorbankan hal tersebut. Moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Anis Sarlia གིས-

Nama : Anis Sarlia Putri

Npm : 22130053173

Analisis video 1

Moralitas menjadi sebuah dilema. Yang pada akhirnya seorang filsuf inggris Philippa foot mengajukan eksperimen trolley problem yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi .The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan. Apakah itu dibuat berdasarkan moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya. Jika kita dihadapkan dengan 2 buah pilihan merelakan 1 orang terbunuh demi menyelamatkan 5 orang yang lainnya atau sebaliknya. Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral? 

Dalam hal ini pendidikan moral malah dijadikan sebagai doktrin bahwa harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang besar yang sering digunakan oleh penguasa untuk diskriminasi minoritas, memberangus etnis tertentu yang dianggap pembuat onar, dan membenarkan perang dengan alasan demi perdamaian dunia bahkan kepentingan umum. Mungkin jika dalam konteks mengorbankan yang sedikit demi yang lebih banyak hal seperti di atas akan dianggap bermoral, tetapi jika kita berada di sisi yang berbeda kamu yang menjadi minoritas bulan mayoritas, kamu adalah korban dan bukan pemenang perang. Apakah hal tersebut dianggap bermoral. Dari sini kita jadi tau bahwa moralitas kerap kali menjadi alat pembenaran saat kita berada diposisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan. Nyatanya dalam hal ini moralitas hanyalah soal egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri. Jika keadaan diubah kita dihadapkan dengan menyelamatkan 5 orang dengan kita berbelok dan merelakan 1 orang terbunuh yang mana 1 orang itu adalah keluarga kita, tentu kita akan lebih memilih keluarga itulah moralitas hanyalah egoisme manusia demi kepentingan dirinya.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Elyna Aprilia 2253053009 གིས-
Nama : Elyna Aprilia
NPM. : 2253053009
Kelas : 3F

Analisis video 1

di dalam video membahas tentang trolley problem adalah sebuah eksperimen pemikiran dalam etika oleh Philippa Foot pada tahun 1967 yang di adaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti sebuah skenario yang di buat menimbulkan dilema moral seperti memberikan pertanyaan yang rumit dengan mencari mana nilai moral yang lebih baik atau mungkin yang lebih baik hanyalah tipuan belaka.

skenario pertama kamu diberikan opsi dengan menarik tuas agar kereta berbelok dan hanya membunuh 1 orang atau kereta tetap berjalan lurus dan membunuh 5 orang. sedangkan pada skenario kedua kamu diberikan opsi mendorong orang bertubuh besar dan hanya membunuh orang itu atau membiarkan kereta dan membunuh 5 orang.
dari pertanyaan-pertanyaan yang di berikan dari video berupa trolley problem membuat kita berpikir kembali tentang definisi moral dari perspektif yang berbeda-beda dan konsekuensi yang di dapat dari pilihan yang kita ambil.

dari trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan apakah di buat berdasarkan nilai moral atau egoisme manusia saat posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Nazila Amryna 2213053140 གིས-
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140

Analisis video 1

Video tersebut membahas mengenai “Trolly Problem" sebuah skenario yang dibangun untuk menciptakan rasa moral seseorang.

Pada skenario pertama kamu berada di dalam kereta yang bergerak cepat. Di depanmu, ada lima orang yang terikat di rel kereta dan tidak bisa bergerak. Kamu memiliki opsi untuk menarik tuas yang akan membuat kereta berbelok dan hanya membunuh satu orang yang ada di jalur samping. Keputusan moralnya adalah apakah kamu membiarkan kereta melanju lurus (lima orang terbunuh) atau menarik tuas (satu orang terbunuh).

Pada skenario kedua kamu berada di atas jembatan yang melintasi rel kereta dan ada lima orang yang terikat di rel kereta, Lalu didepanmu, ada satu orang yang dapat kamu dorong ke rel kereta untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang yang ada di jalur depan. Keputusan moralnya adalah apakah kamu mendorong orang tersebut (satu orang terbunuh) atau tidak melakukan apa-apa (lima orang terbunuh).

Meski dalam kedua skenario tujuannya sama, yaitu menyelamatkan lima orang, cara untuk mencapai tujuan tersebut (menarik tuas versus mendorong orang) mempengaruhi keputusan individu.

Materi tersebut juga menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang moralitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kepentingan pribadi dan posisi yang menguntungkan kita. Dalam hal ini, keputusan moral seringkali bukan hanya didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang objektif, tetapi juga dipengaruhi oleh pembenaran pribadi dan kepentingan kelompok atau individu.

"Trolly Problem" bukan hanya soal teori moral, tapi juga tentang cara kita berpikir sebagai manusia. Ini menunjukkan bagaimana kita seringkali mencari alasan untuk membenarkan pilihan kita dan bagaimana keinginan atau keuntungan pribadi bisa mempengaruhi keputusan yang kita buat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Meyin syabira 2213053185 གིས-
Nama : Meyin syabira
Npm : 2213053185
Kelas : 3F

Masalah Trolley, atau yang sering dikenal sebagai "The Trolley Problem," merupakan sebuah skenario yang dirancang untuk menguji keberanian moral seseorang. Dalam situasi pertama, kita dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit, yaitu harus memilih antara mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan lima nyawa lainnya atau membiarkan lima orang tersebut tertabrak oleh kereta. Demikian pula, dalam situasi kedua, kita dihadapkan pada dua pilihan yang memerlukan pengambilan keputusan moral, yaitu apakah kita bersedia mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang lain atau membiarkan lima orang tersebut tertabrak oleh kereta.

Trolley Problem mengundang kita untuk merenung lebih dalam tentang konsekuensi atau akibat dari setiap pilihan yang kita ambil, berdasarkan nilai-nilai moral yang kita anut. Pertanyaan utama yang muncul adalah apakah mengorbankan yang lebih sedikit demi menyelamatkan yang lebih banyak adalah tindakan yang lebih bermoral? Hal ini sering kali berkaitan dengan konsep moral yang mengharuskan kita mengorbankan sedikit demi kepentingan yang lebih besar.

Setiap pilihan dalam Trolley Problem memiliki risikonya sendiri, dan keputusan akhir berada dalam tangan masing-masing individu. Namun, situasi ini menjadi lebih kompleks ketika kita membalikkan peran, menjadi bagian dari kelompok minoritas, atau ketika orang yang berada dalam bahaya adalah seseorang yang kita cintai. Ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita anggap baik atau moral belum tentu sama dengan pandangan orang lain. Dalam intinya, Trolley Problem adalah sebuah eksperimen pemikiran yang menggali isu-isu etika dan psikologi, menghadirkan dilema moral yang menantang pemikiran kita tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

yunita Lestari 2213053219 གིས-
Nama : Yunita Lestari
NPM : 2213053219
Kelas ; 3F

Analisis Video 1

Video tersebut memberikan analogi tentang kereta yang akan menabrak 5 orang yang terikat di suatu rel namun terdapat belokan dan satu orang terikat juga di rel tersebut, lalu manakah yang lebih pantas diselamatkan? Apakah mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan 5 orang dapat dibenarkan demi kepentingan yang lebih besar Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang bermoral karena menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi banyak orang namun ada juga yang berpendapat bahwa tindakan tersebut tidak bermoral karena melibatkan tindakan aktif membahayakan satu individu dalam kehidupan nyata Dilema semacam ini seringkali lebih kompleks daripada analogi kereta mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak bisa menjadi dasar moral dalam beberapa situasi Adapun penggunaan argumen moral seperti ini oleh penguasa atau kelompok tertentu dapat menjadi alasan yang meragukan misalnya penggunaan etika untuk membenarkan peperangan atau diskriminasi terhadap minoritas yang sering kali menjadi kontroversial dan dapat membahayakan hak-hak individu serta prinsip-prinsip keadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Richia Deha Azizah 2213053024 གིས-
Nama : Richia Deha Azizah
NPM : 2213053024
Kelas : 3F

Analisis Video

Dalam video yang saya analisis, diberikan dua skenario yang membahas mengenai Troli Problem, dimana sebuah dilema moral yang melibatkan seseorang untuk membuat keputusan. Dari dua skenario tersebut menampakkan bahwa tindakan aktif seperti mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima nyawa sulit diterima dibandingkan dengan tindakan menarik tuas yang mengorbankan satu orang demi menyelamatkan lima orang dilihat lebih pilihan yang lebih baik. Padahal kedua hal tersebut sama-sama mengorbankan satu orang demi menyelamatkan lima orang.

Kemudian dalam video dijelaskan mengenai seorang tokoh yang bernama Philippa Foot (1967), Ia mengajukan eksperimen yang dikenal sebagai Trolley Problem (eksperimental yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi, seperti perang, penyiksaan, drone, aborsi, dan eutanasia). The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan konteks berpikir mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, mungkin hal tersebut menjadi pilihan yang lebih bermoral. Akan tetapi, jika kita berada di sisi yang berbeda kita tidak akan mengorbankan hal tersebut. Moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompok.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Putri sarah afifah གིས-
Nama : Putri sarah afifah
Npm : 2213053001
Kelas : 3f

Masalah Troli adalah eksperimen pemikiran dalam etika dan psikologi yang menimbulkan dilema moral: seseorang dihadapkan pada keputusan untuk mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan orang lain. Masalah Troli mengeksplorasi keyakinan individu tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar. seseorang dihadapkan pada keputusan untuk mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan orang lain. Masalah Troli mengeksplorasi keyakinan individu tentang nilai kehidupan manusia dan konsep kebaikan yang lebih besar.
pelajaran moral kerap masuk sebagai sebuah doktrin bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Tak heran, jika moral sering digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, genocide, diskriminasi minoritas, pengrusakan lingkungan, industrialisasi, dan lain sebagainya dengan alasan perdamaian dunia, demi kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, demi masa depan yang lebih cerah, atau karena kebanyakan orang berpikir "tak mengapa mengorbankan yang sedikit untuk yang lebih besar." Lalu hal itu seolah menjadi benar dan lebih bermoral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Ilma Fuadah 2213053225 གིས-
Nama : Ilma Fuadah
NPM : 2213053225
Kelas : 3F

Trolly problem adalah eksperimen pemikiran yang dibangun untuk menciptakan moral yang ada dalam diri seseorang. Dalam video tersebut terdapat dua kasus, kasus yang pertama harus mengorbankan satu orang dan lebih memiih menyelamatkan lima orang. Hal ini menguji individu dalam melakukan kebaikan yang ebih besar dan menilai tentang kehidupan manusia. Untuk kasus yang kedua yaitu berhadapan dengan dua pilihan antara sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang atau membiarkan lima orang ditabrak kereta.

Pada kedua kasus di atas dapat diambil pesannya yaitu bukan berarti apabila kita mengorbankan sesuatu yang kecil untuk kepentingan bersama kita tidak memiliki moral. Tindakan moral tidak hanya diperhitungkan untuk kepentingan seseorang saja, akan tetapi juga untuk kepentingan semua orang. Tindakan baik yang kita lakukan menurut kita sendiri, belum tentu baik di mata orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Fara Adilia 2213053003 གིས-
Nama : Fara Adilia
Kelas : 3F
NPM : 2213053003


The Trolley Problem adalah sebuah eksperimen pemikiran dalam etika yang sering digunakan untuk menguji pandangan moral seseorang. Dalam eksperimen ini, ada kereta yang mengancam untuk menabrak lima orang, dan Anda memiliki pilihan untuk mengalihkan kereta agar menabrak satu orang sebagai gantinya. Kesimpulan moral dari eksperimen ini dapat berbeda-beda tergantung pada pandangan individu. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lima orang adalah tindakan yang lebih baik secara utilitarian, sementara yang lain mungkin berpendapat bahwa tindakan itu tetap salah karena melibatkan pembunuhan.

Kesimpulan moral yang ditarik dari The Trolley Problem seringkali tergantung pada kerangka etika individu, seperti etika utilitarian, deontologi, atau konsekuensialisme. Tidak ada kesimpulan moral yang satu benar atau salah dalam konteks ini, tetapi eksperimen tersebut dirancang untuk mendorong pemikiran etis dan menggali nilai-nilai moral yang mungkin berbeda antarindividu
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Presti Saraswati 2213053038 གིས-
Nama: Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

The Trolley Problem membuat kita berpikir konsekuensi dari sebuah tindakan dan mempertimbangkan apakah nilai moralnya hanya ditentukan oleh hasil. Dari video tersebut juga menjelaskan bahwa harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Moral sering digunakan untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan industriliasi. Hal tersebut merupakan alasan demi perdamaian dunia, kepintingan umum, kelompok yang lebih besar dan masa depan yang lebih cerah.

Tidakan yang sebaiknya dilakukan:
>Menarik tuas berarti menyelamatkan lima pekerja dan membiarkan satu orang mati.
>Tidak medorong orang yang ada diatas jembatak, karena jika mendorong orang yang berada diatas jembatan penyebrangan itu merupakan tidakan disengaja.

Dari masalah ini menambahkan pemahaman kita tentang moralitas dapat digunakan untuk memanipulasi orang lain maupun diri kita sendiri. Dari masalah tersebut juga menunjukkan bahwa mengorbankan yang lebih banyak/mayoritas itu tidak selalu baik, tetapi juga harus memperhatikan sekitar/minoritas yang ada.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Maya Nurdianti 2213053230 གིས-
Nama : Maya Nurdianti
Kelas : 3F
NPM : 2213053230

Trolley Problem
Trolley problem pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf etika Inggris bernama Philippa Foot pada tahun 1967 dalam esainya yang berjudul "Abortion and the Doctrine of Double Effect." Walaupun awalnya bukan disusun sebagai eksperimen pemikiran eksplisit, esai ini menggambarkan kasus moral yang kemudian menjadi dasar bagi trolley problem. Trolley problem adalah sebuah eksperimen pemikiran dalam etika yang sering digunakan dalam konteks filosofi dan ilmu sosial untuk menguji intuisi moral seseorang. Tujuan dari trolley problem adalah untuk memicu perdebatan dan refleksi etika tentang apa yang akan seseorang lakukan dalam situasi moral yang sulit seperti ini.

Dengan persoalan-persoalan dari the trollley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang akan kita ambil. Serta kita akan berpikir untuk mendefinisikan kembali moralitas dari perspektif yang berbeda-beda. Kemudian mencari manakah nilai moral yang lebih baik atau mungkin yang kita pikirkan lebih baik itu hanya tipuan belaka.

Pembelajaran moral bagaikan sebuah doktrin yang mana harus ada yang kita korbankan untuk kepentingan yang lebih besar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Okta Rizkika Ramadhona 2213053191 གིས-
Okta Rizkika Ramadhona
3F
2213053191

Tahun 1967, seorang filsuf moral di Oxford, Philippa Foot merancang dan memperkenalkan "The Trolley Problem" alias Masalah Troli lewat makalahnya berjudul "The Problem of Abortion and the Doctrine of the Double Effect".
Sebuah troli dengan seorang pengemudi meluncur di jalur rel. Masalah ditemukan ketika troli yang meluncur cepat tersebut bertemu lima orang yang berada di jalur utama. Namun, ada belokan sebelum bertemu dengan lima orang yang berdiri di jalur utama. Di belokan tersebut ada satu orang berdiri. Dengan demikian, hanya ada dua kemungkinan,
yakni:
Tetap membiarkan troli melaju lurus dan menabrak 5 orang Berbelok, dan masuk ke jalur samping, kemudian menabrak 1 orang.
Secara moral, tentunya tidak ada yang benar di antara keduanya. Baik membunuh satu ataupun lima orang, tentu saja sama-sama sebuah kesalahan.
Masalah troli ini merupakan satu masalah yang "diciptakan" untuk menggantikan masalah yang terjadi di kehidupan, namun tidak ada solusi. Masalah troli bukanlah tentang mencari "solusi" tapi melihat bagaimana seseorang akan bertindak. Bila dogma tertentu meminta seseorang untuk berjalan lurus, meski ada lima korban, itu akan dipilih ketimbang dia harus "belok".

Masalah ini seperti masalah filosofis lainnya, meminta seseorang untuk berpikir jernih dan mempertimbangkan orang lain, alih-alih dogma, keselamatan diri, dan kepentingan diri sendiri. Karena itu, banyak yang berkata bahwa masalah troli diciptakan hanya untuk direnungkan, karena tidak ada solusi yang pasti untuk masalah ini. Dengan adanya The Trolley Problem dapat membuat kita berfikir lebih jauh mengenai konskuensi dari sebuah pilihan, apakah dibuat dari sebuah nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhir dan bagaimana kita mengekspresikannya pada kehidupan sehari hari, karena pada masa saat ini moral kerap dijadikan doktrin para penguasa untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, industrialisasi dan lainnya, hanya dengan alasan dunia dan kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, dan demi masa depan yang lebih cerah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Febrianti Azzahra 2213053208 གིས-
Nama : Febrianti Azzahra
NPM : 2213053208
Kelas : 3F

Analisis Video 1

Dari video tersebut menjelaskan masalah tentang "Trolly Problem" yaitu sebuah skenario yang dibangun untuk menciptakan rasa moral seseorang, dan diajak berfikir dan memutuskan tindakan yang kita ambil. a). Skenario Pertama; Kamu berada di dalam kereta yang bergerak cepat. Di depanmu, ada lima orang yang terikat di rel kereta dan tidak bisa bergerak. Dan terdapat belokan namun ada satu orang juga yang terikat di rel kereta. disini kamu disuruh memilih untuk menarik tuas yang akan membuat kereta berbelok dan hanya membunuh satu orang yang ada di jalur itu atau lurus yang akan membunuh 5 orang di jalur depan. b). Skenario Kedua: Kamu berada di atas jembatan yang melintasi rel kereta. Di depanmu, ada satu orang yang dapat kamu dorong ke rel kereta untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang yang ada di jalur depan. kamu harus memutuskan apakah kamu mendorong satu orang tersebut untuk menyematkan 5 orang di rel kereta atau tidak melakukan apa-apa dan membunuh 5 orang yang ada di jalur rel kereta.

The trolly problem membuat kita untuk berfikir lebih jauh mengenai konsekuensi atau akibat dari sebuah pilihan, yang mana hal ini didasarkan pada nilai moral ataukah lebih kepada hasil akhirnya.
"Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?". Dalam konteks berpikir mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, mungkin itu menjadi pilihan yang lebih bermoral. Akan tetapi, jika kita berada di sisi yang berbeda kita tidak akan mengorbankan hal tersebut. Moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.

Dari video itu kita dapat melihat bahwa setiap keputusan selalu memiliki resiko masing-masing dan ada pasti ada masalah yang timbul saat kita membuat keputusan, hanya saja kita perlu memikirkan mana jalan yang terbaik sehingga keputusan yang kita ambil tidak terlalu merugikan kita dan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Hasa Hesta Wahid 2213053042 གིས-
Nama : Hasa Hesta Wahid
NPM : 2213053042

Analisis dari vidio ini ialah tentang Philipa Foot yang memperkenalkan eksperimen pada tahun 1967 yang dikenal sebagai Trolley Problem. Eksperimen ini berupa serangkaian pertanyaan yang dimodifikasi untuk menggali aspek moral dalam situasi-situasi seperti perang, penyiksaan, penggunaan narkoba, aborsi, dan euthanasia. Keberadaan Trolley Problem menjadi semakin relevan ketika mesin-mesin saat ini memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan moral dalam berbagai situasi. Melalui Trolley Problem, kita diajak untuk merenung lebih dalam mengenai konsekuensi dari pilihan yang kita buat, apakah pilihan tersebut didasarkan pada nilai-nilai moral tertentu atau lebih terfokus pada hasil akhirnya. Selain itu, eksperimen ini mendorong kita untuk memikirkan bagaimana kita mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, terdapat risiko bahwa moral sering kali digunakan oleh penguasa untuk membenarkan tindakan seperti perang, penindasan terhadap kelompok tertentu, diskriminasi terhadap minoritas, kerusakan lingkungan, dan industrialisasi, disebut untuk kepentingan umum dan demi masa depan yang lebih cerah bagi kelompok yang lebih besar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Depi Septiani གིས-
Nama:Depi Septiani
NPM:2253053005
Kelas:3F

Analisis video 1

Problem trolley adalah masalah yang didesain untuk memperlihatkan dilema moral, di mana jawaban apapun akan berada di dua sudut pandang, antara utilitarian dan deontologis.
Utilitarian yaitu berpikiran bahwa pilihan tindakan paling tepat jika tindakan itu mencapai kebaikan terbesar untuk jumlah terbesar. Sedangkan perspektif deontologis menegaskan, kalau tindakan tertentu, seperti membunuh orang tak bersalah, tetaplah salah, sekalipun memiliki konsekuensi baik.

Dalam video tersebut pada skenario pertama tentang dua pilihan yaitu mengorbankan satu orang tertabrak kereta atau mengorbankan lima orang untuk tertabrak kereta. Sedangkan
skenario yang kedua terdapat dua pilihan yaitu dengan sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang atau tidak melakukan apa-apa dan membiarkan lima orang tertabrak kereta.

The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks berpikir mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak, mungkin itu menjadi pilihan yang lebih bermoral.

Maka dari itu moralitas sering dijadikan sebagai alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan individu maupun golongan.

Jadi dalam video tersebut dapat disimpulkan apapun pilihannya, pasti ada konsekuensinya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Septiana Sabila 2213053105 གིས-
Nama : Septiana Sabila
NPM: 2213053105
Kelas : 3F
Analisis Video 1

Video diatas menjelaskan terkait Trolley Problem dimana setiap keputusan yang kita buat harus bisa dan siap dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Tetapi ini bukan tentang keputusan mana yang paling benar atau salah melainkan tentang moralitas kita terhadap sesuatu. Sering kali kita mengesampingkan orang lain demi diri sendiri, sering kali kita egois.

Moralitas tidak pernah berdiri sendiri diposisi yang netral, Identitas kita dan orang selalu menyertai keputusan yanh berhubungan dengan moralitas. Moralitas bisa menjadi masalah saat keputusan harus diambil. Tiap pilihan ada beban moral masing masing. Tetapi kita harus memilih, Jika tidak mau dihadapkan pada dilema moralitas, jangan memilih. Bahkan saat kita tidak ingin melakukan apa apa, sebenarnya sudah termasuk memilih dengan resiko moral.

Kita diajarkan untuk tanggung jawab dan tidak merugikan oranglain. Aku sangat setuju dengan pandangan yg dijelaskan tentang moralitas, karena terkadang kita menjadi sangat egois terhadap orang lain "minoritas" dengan alasan minoritas.... NAMUN untuk kasus yg dipaparkan menurutku bisa tidak semuanya terpaku pada moralitas terkadang juga peda "PILIHAN YANG PALING BIJAK", dalam kasus yang lain ketika terjadi banjir, terdapat banyak orang yg butuh pertolongan, dan ketika kamu dihadapkan pada dua orang, satu orang adalah perempuan hamil dan satunya lagi adalah seorang pemuda yg masih mudah. Maka pilihan terbaiknya adalah memilih pemuda untuk diselamatkan, karena jika memilih wanita hamil, maka peluang kita untuk menyelamatkan yg lain menjadi berkurang karena kita harus tetap menjaga wanita hamil itu. Sedangkan seorang pemuda bisa menjaga dirinya sendiri.... Again ini adalah pilihan yg sulit, seperti hal yg ada pada video itu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Tria Selvia གིས-
Nama : Tria Selvia
NPM : 2213053258

Analisis Video 1

“Trolly Problem" adalah sebuah eksperimen pemikiran dalam etika oleh Philippa Foot pada tahun 1967 yang di adaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti sebuah skenario yang di buat menimbulkan dilema moral seperti memberikan pertanyaan yang rumit dengan mencari mana nilai moral yang lebih baik atau mungkin yang lebih baik hanyalah tipuan belaka.

skenario pertama kamu diberikan opsi dengan menarik tuas agar kereta berbelok dan hanya membunuh 1 orang atau kereta tetap berjalan lurus dan membunuh 5 orang. sedangkan pada skenario kedua kamu diberikan opsi mendorong orang bertubuh besar dan hanya membunuh orang itu atau membiarkan kereta dan membunuh 5 orang.
dari pertanyaan-pertanyaan yang di berikan dari video berupa trolley problem membuat kita berpikir kembali tentang definisi moral dari perspektif yang berbeda-beda dan konsekuensi yang di dapat dari pilihan yang kita ambil.

dari trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan apakah di buat berdasarkan nilai moral atau egoisme manusia saat posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Arif Rahman Hakim 2213053294 གིས-
Nama: Arif Rahman Hakim
Npm: 2213053294
Kelas:3F
The Trolley Problem

Tokohnya bernama Philippa Foot , Ia mengajukan eksperimen yang dikenal sebagai Trolley Problem .
Studi ini menjadi semakin penting saat perkembangan AI machine learning dimana diberikan kontrol untuk mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada berbagai kondisi yang terjadi.
The trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan yang dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sampai saat ini, pelajaran moral kerap masuk sebagai sebuah doktrin bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Entah itu waktu atau kesehatan Moralitas terlalu sering menjadi alat pembenaran saat berada di posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan dan ternyata moralitas hanyalah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Irvanda Julian Awal 2213053069 གིས-
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F

Analisis Video 1

Trolley problem merupakan eksperimen yang di perkenalkan oleh Philappa Foto pada tahun 1967 trolley problem merupakan skenario yang dibangun untuk membuat rasa moral seseorang. Yang dimana dari kedua masalah yang ada di video tersebut kita di ajukan pertanyaan yang sulit yang di mana " apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan orang banyak itu lebih baik". Dari sini terdapat sebuah survei dan realita kehidupan bahwa mengorbankan yang sedikit Untuk menyelamatkan orang banyak atau untuk kepentingan bersama atau perdamaian dunia seperti perang, genosida merupakan hal yang dianggap bermoral. Namun pada video tersebut kita juga di ajak untuk memikirkan dari sudut pandang lain yang dapat di simpulkan bahwa apakah hal yang kita anggap bermoral selama ini itu merupakan hal yang benar atu hanya ke egoisan seseorang atau kelompoknya saja.

Jadi menurut saya video tersebut mengajak kita untuk lebih memikirkan apa yang kita anggap bermoral selama ini itu benar benar hal yang baik atau tidak dan video tersebut pun mengajarkan kita bahwa ketika mengambil suatu keputusan dari 2 permasalahan yang datang bersama itu semua memiliki resikonya masing-masing dan kita harus dapat memilih yang terbaik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Nida Rahmaniya Hakim 2213053222 གིས-
Nama : Nida Rahmaniya Hakim
NPM : 2213053222
Kelas : 3F

Analisis Video 1 'Moral Moral the Trolly Problem'

Dari video tersebut dikatakan bahwa pads tahun 1967, Philipa Foot mengajukan sebuah eksperimen yang dikenal dengan sebutan Trolley Problem. Eksperimental ini berupa skenario Dalam bentuk pertanyaan yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti perang, penyiksaan, drug, aborsi, dan euthanasia, hal ini menjadi lebih penting dimana saat ini mesin diberi kontrol mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada beberapa kondisi yang terjadi. 

Eksistensi dari The Trolley Problem dapat membuat kita berfikir lebih jauh mengenai konskuensi dari sebuah pilihan, apakah dibuat dari sebuah nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhir dan bagaimana kita mengekspresikannya pada kehidupan sehari hari, karena pada masa saat ini moral kerap dijadikan doktrin para penguasa untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, industrialisasi dan lainnya, hanya dengan alasan dunia dan kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, dan demi masa depan yang lebih cerah.

Masing-masing keputusanbyang diciptakan memiliki risikonya sendiri-sendiri. Ketika kita dihadapkan permasalahan tersebut mungkin saja kita akan lebih memilih opsi “mengorbankan satu orang demi keselamatan orang banyak" namun, tentu saja itu akan berbeda bila situasinya dibalikan, atau misal Kita menjadi kaum minoritas itu sendiri.

Dapat dikatakan bahwa materi ini secara tidal langsung telah menunjukkan bahwa pemahaman kita mengenai suatu moralitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kepentingan pribadi dan posisi yang menguntungkan kita. Dalam hal ini, keputusan moral seringkali bukan hanya didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang objektif, tetapi juga dipengaruhi oleh pembenaran pribadi dan kepentingan kelompok atau individu.

"Trolly Problem" ini bukan hanya mengenai teori moral saja, tapi juga tentang cara kita berpikir sebagai manusia. Ini menunjukkan bagaimana manusia kerap mencari alasan untuk dijadikan pembenaran atas pilihan yang dibuat serta bagaimana keinginan atau keuntungan pribadi dapat mempengaruhi keputusan yang mereka ambil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Dwi Harianti 2213053295 གིས-
Nama : Dwi Harianti
NPM : 2213053295
Kelas : 3 F

Analisis Video 1

Tahun 1967, seorang filsuf moral di Oxford, Philippa Foot merancang dan memperkenalkan "The Trolley Problem" alias Masalah Troli lewat makalahnya berjudul "The Problem of Abortion and the Doctrine of the Double Effect". Lewat makalah tersebut, Philippa Foot memaparkan sebuah masalah yang melibatkan dilema etika.

Dalam persoalan dalam vidio tersebut, hanya ada dua kemungkinan, yakni:

Tetap membiarkan troli melaju lurus dan menabrak 5 orang atau
Berbelok, dan masuk ke jalur samping, kemudian menabrak 1 orang.
Apabila Anda berada di posisi tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan orang berpegang pada etika, di mana membiarkan korban yang lebih sedikit lebih baik ketimbang korban yang lebih banyak. Maka lebih banyak yang akan memilih berbelok, meski sebenarnya jalur samping tak tahu mengarah ke mana.

Masalah troli ini merupakan satu masalah yang "diciptakan" untuk menggantikan masalah yang terjadi di kehidupan, namun tidak ada solusi. Masalah troli bukanlah tentang mencari "solusi" tapi melihat bagaimana seseorang akan bertindak. Bila dogma tertentu meminta seseorang untuk berjalan lurus, meski ada lima korban, itu akan dipilih ketimbang dia harus "belok".

Masalah ini seperti masalah filosofis lainnya, meminta seseorang untuk berpikir jernih dan mempertimbangkan orang lain, alih-alih dogma, keselamatan diri, dan kepentingan diri sendiri. Karena itu, banyak yang berkata bahwa masalah troli diciptakan hanya untuk direnungkan, karena tidak ada solusi yang pasti untuk masalah ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

LIZA DWI WAHYUNI 2253053015 གིས-
nama: liza dwi wahyuni
npm: 2253053015
kelas: 3f

di dalam video membahas tentang trolley problem yaitu sebuah eksperimen pemikiran dalam etika oleh Philippa Foot pada tahun 1967 untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti sebuah skenario yang di buat menimbulkan dilema moral seperti memberikan pertanyaan yang rumit dengan mencari mana nilai moral yang lebih baik atau mungkin yang lebih baik hanyalah tipuan belaka.
dalam skenario pertama kita diberikan opsi dengan menarik tuas agar kereta berbelok dan hanya membunuh 1 orang atau kereta tetap berjalan lurus dan membunuh 5 orang. sedangkan pada skenario kedua kita diberikan opsi mendorong orang bertubuh besar dan hanya membunuh orang itu atau membiarkan kereta dan membunuh 5 orang.
dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di berikan dari video tersebut berupa trolley problem membuat kita berpikir kembali tentang definisi moral yang berbeda-beda serta konsekuensi yang di dapat dari pilihan yang kita ambil.
dari trolley problem membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan apakah di buat berdasarkan nilai moral atau egoisme manusia saat posisi yang diuntungkan atau yang memiliki kepentingan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Adies Adellia Futri 2213053133 གིས-
Nama: Adies Adellia Futri
Kelas : 3F
NPM : 2213053133

The Trolly Problem

Pada tahun 1967, Phillipa Foot mengajukan sebuah eksperimen yang bernama Trolly Problem.

Eksperimen ini membuat kita untuk berfikir jauh tentang konsekuensi sebuah pilihan. Apakah itu dibuat berdasar nilai moral tertentu atau justru lebih ke hasil akhirnya. Dan bagaimana kita mengekspresikan nya dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah mengorbankan yang lebih sedikit, untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang bermoral.
Atau justru, hanya pembenaran belaka.

Sebuah doktrin yang terus menerus kita dapatkan mengenai moral, "mengorbankan yang sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak merupakan moral yang baik."
Dimanfaatkan beberapa oknum untuk menghalalkan adanya perang, pemberantasan suatu etnis, genocide, diskriminasi minoritas, pengrusakan lingkungan, industrialisasi, dan lain sebagainya.

Hanya demi alasan, PERDAMAIAN DUNIA. Demi KEPENTINGAN UMUM. Demi KELOMPOK YANG LEBIH BESAR. Demi MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH.

Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk yang lebih banyak adalah pilihan yang baik?
Apakah hanya karena bukan kita yang melakukannya, lantas kita langsung menyetujui atau membiarkan itu terjadi?

Trolly Problem membuat kita untuk memikirkan lebih mengenai moralitas sebenarnya. Kebanyakan kita selama ini selalu memandang sebagai pendengar berita, membuat keputusan, dll.
Bagaimana jika kita adalah si korban dalam sebuah situasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

Annida Dwi Kirasti 2213053220 གིས-
Nama : Annida Dwi Kirasti
NPM : 2213053220
Kelas : 3F

Moral "The Trolley Problem"

Philipa Foot, pada tahun 1967 Foot mengajukan sebuah eksperimen yang dikenal dengan Trolley Problem, eksperimental berupa pertanyaan yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti perang, penyiksaan, drug, aborsi, dan euthanasia, hal ini menjadi lebih penting dimana saat ini mesin diberi kontrol mengambil keputusan mana yang lebih bermoral pada beberapa kondisi yang terjadi. Dengan adanya The Trolley Problem dapat membuat kita berfikir lebih jauh mengenai konskuensi dari sebuah pilihan, apakah dibuat dari sebuah nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhir dan bagaimana kita mengekspresikannya pada kehidupan sehari hari, karena pada masa saat ini moral kerap dijadikan doktrin para penguasa untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan, industrialisasi dan lainnya, hanya dengan alasan dunia dan kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar, dan demi masa depan yang lebih cerah.