Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 90

Video tidak dapat diupload, maka silahkan Video yang anda Buat diupload ke youtube, kemudian linknya ada kumpulkan pada forum pengumpulan tugas. Terimakasih.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Cealshie Angella Heavenly _2311011017 གིས-
Nama : Cealshie Angella Heavenly
NPM : 2311011017

ANALISIS JURNAL PERTEMUAN 10

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai Pancasila, dan ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan landasan filosofis pendidikan Indonesia. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Pandangan kedua dalam filosofi pendidikan nasional adalah bahwa pendidikan dipandang sebagai bagian integral dari struktur sosial yang berinteraksi dengan lembaga-lembaga sosial lainnya dalam masyarakat.
Dalam sejarah pendidikan, berbagai pandangan atau teori tentang perkembangan manusia dan hasil pendidikan dapat diidentifikasi, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi.
Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Hal-hal yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Melalui implementasi tiga poin yang telah disebutkan, diharapkan bahwa cita-cita bangsa untuk mewujudkan pendidikan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat tercapai. Dengan pemahaman bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus bergerak maju, menghambat perkembangan tersebut tidak mungkin. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan 3 poin diatas.
In reply to Cealshie Angella Heavenly _2311011017

Re: Forum Analisis Jurnal

Valentino Aulia Rahman གིས-
Nama : Valentino Aulia Rahman
Npm : 2351011031

Pancasila merupakan landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memuat lima prinsip dasar pembentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila menguraikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia seutuhnya. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan pada falsafah yang dianut suatu negara, sedangkan pendidikan merupakan sarana dan mekanisme untuk menanamkan dan menularkan nilai-nilai falsafah tersebut.

Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar penyelenggaraan setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya terkait bidang pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang fungsinya menanamkan dan menularkan suatu sistem standar perilaku berlandaskan filosofis yang dipelihara oleh lembaga pendidikan dan pendidik masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar, terencana dan terencana untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan potensi dan kapasitas anak agar dapat memperoleh manfaat dalam kehidupan sebagai individu dan warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, kita banyak menemukan berbagai perspektif atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan kepada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan Pancasila menunjukkan ciri-ciri khusus yaitu holistik, etis, dan religius. Oleh karena itu landasan filosofis dan ilmiah diperlukan sebagai prinsip normatif dan pedoman penyelenggaraan pembinaan guna menjamin berfungsinya pendidikan dan berbagai prosesnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Putri Abellia གིས-
Nama : Putri Abellia
NPM : 2311011061

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter.

Jurnal tersebut membahas keterkaitan Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia. Ketika kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, sistem pendidikan nasional Indonesia sudah sewajarnya untuk dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Najibullah al latif གིས-
Nama: muhammad najibullah al latif
Npm: 2351011033

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Noor: 1988).
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Shabilla Aulia Putri གིས-
Nama : Shabilla Aulia Putri
Npm : 2311011035

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan.

Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia.
•Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
•Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.

Ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rosa Bela 2311011127 གིས-
Nama : Rosa Bela
NPM : 2311011127

Jurnal yang berjudul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan nasional. Pancasila memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari, dan sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Filsafat pendidikan Pancasila memiliki ciri integral, etis, dan religius. Jurnal ini memberikan pandangan bahwa Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Visca pasha angeli 2011011015 གིས-
Nama : Visca Pasha Angeli
NPM : 2011011015

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Hiltania Aulia Putri 2311011075 གིས-
Nama : Hiltania Aulia Putri
2311011075

Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat
Apabila kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Kata Kunci: Filsafat Pancasila; Pendidikan Indonesia; Bangsa Berkarakter Abstrak Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia
Jika kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filosofi pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi merancang dan mewariskan sistem norma perilaku perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek bagi kehidupan bangsa Indonesia
Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlunya dukungan warga negara
Studi kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa yang berkarakter

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem Jurnal Filsafat Indonesia, Vol

Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain

Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filosofi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila

Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nurmelisa . གིས-
Nama : Nurmelisa
NPM : 2311011123

Jurnal FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER oleh Yoga Putra Semadi membahas tentang pentingnya pengembangan Pancasila sebagai landasan dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Dalam jurnal ini, penulis menekankan bahwa Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. Penulis juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kesimpulannya, penulis menegaskan bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa.
Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain:
• Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi bagian integral dari pendidikan di Indonesia.
• Pendidikan karakter: Pendidikan di Indonesia harus lebih fokus pada pembentukan karakter siswa, bukan hanya pada aspek akademik semata. Filsafat Pancasila dapat menjadi landasan untuk membentuk karakter siswa yang memiliki nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan semangat gotong royong.
• Mengatasi krisis moral: Indonesia saat ini mengalami krisis moral yang ditandai dengan maraknya tindakan korupsi, kekerasan, dan intoleransi. Filsafat Pancasila dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis moral ini dengan membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
• Mengembangkan potensi siswa: Pendidikan yang berbasis Pancasila dapat membantu mengembangkan potensi siswa secara holistik, tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga pada aspek sosial, emosional, dan spiritual.
• Meningkatkan kualitas pendidikan: Dengan mengintegrasikan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan menghasilkan lulusan yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
Dalam keseluruhan, jurnal FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER memberikan pandangan tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Elsa Estevania Natali གིས-
Nama : Elsa Estevania Natali
NPM : 2311011089
S1 Manajemen A (Ganjil)

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut.

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu pandangan empirisme, nativisme, naturalisme, dan kovergensi.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan Pancasila mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan religius. Maka dari itu, diperlukan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan untuk menjamin supaya pendidikan dan berbagai prosesnya berjalan secara efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Yusuf mufid གིས-
nama : Muhammad Yusuf Mufid
NPM : 2311011063

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya
filsafat Pancasila membantu dalam membangun karatkter bangsa peserta didik diajarkan melalui Pendidikan pancasila,membangun bangsa yang bermutu dan berkarter baik dan juga menggal setiap potensi yang ada.Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas
Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan folosofi tertentu. Hal-hal yang harus dilakukan pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Ibnu Hajar 2051011007 གིས-
Nama : Muhammad Ibnu Hajar
NPM : 2051011007

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia.

Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno.
Menurut Sutrisno 2006, Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.

Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut.

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan Noor 1988.

Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia.
Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.

Menurut Musfiroh 2008, karakter mengacu kepada serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviors, motivasi motivations, dan keterampilan skills. Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.

Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.
Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara.
Esensi landasan negara harus benar- benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.

Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan.
Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.
Pendidikan berdasarkan terminologi merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paidos dan Agoo. Paidos artinya budak dan Agoo artinya membimbing. Pedagogi dapat diartikan sebagai budak yang mengantarkan anak majikan untuk belajar.

Jumali dkk, 2004 menjelaskan bahwa hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila.

Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

M GALANG ERLANGGA གིས-
NAMA:M GALANG ERLANGGA
NPM:2311011101

Pancasila merupakan landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memuat lima prinsip dasar pembentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila menguraikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia seutuhnya. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan pada falsafah yang dianut suatu negara, sedangkan pendidikan merupakan sarana dan mekanisme untuk menanamkan dan menularkan nilai-nilai falsafah tersebut.

Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar penyelenggaraan setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya terkait bidang pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang fungsinya menanamkan dan menularkan suatu sistem standar perilaku berlandaskan filosofis yang dipelihara oleh lembaga pendidikan dan pendidik masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar, terencana dan terencana untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan potensi dan kapasitas anak agar dapat memperoleh manfaat dalam kehidupan sebagai individu dan warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, kita banyak menemukan berbagai perspektif atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan kepada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan Pancasila menunjukkan ciri-ciri khusus yaitu holistik, etis, dan religius. Oleh karena itu landasan filosofis dan ilmiah diperlukan sebagai prinsip normatif dan pedoman penyelenggaraan pembinaan guna menjamin berfungsinya pendidikan dan berbagai prosesnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

M. Ade Kurniawan གིས-
Nama : M. Ade Kurniawan
NPM : 2311011037
Kelas : MNJ A (Ganjil)

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang mengandung semua yang dicita-citakan bangsa Indonesia dari semua kalangan, tentunya dalam hal pendidikan kita semua menginginkan pendidikan yang bermutu agar dapat menciptakan bangsa dengan karakter yang sesuai dengan yang diinginkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis yang semuanya bersinergi untuk menjadikannya sebuah pandangan hidup yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang (ideologi terbuka). Sistem pendidikan disini harus sesuai nilai-nilai Pancasila tentunya partisipasi Pancasila harus selalu diberkan sejak awal masuk dunia akademik agar dapat membentuk karakter bangsa yang sesuai. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas. Jika dalam pengimplementasiannya berhasil maka akan tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Alfara Aizy གིས-
Nama : Alfara Aizy
NPM :2311011015

Filosofinya, pendidikan Indonesia bersumber dari nilai-nilai Pancasila, dan ada dua pandangan yang perlu diperhatikan dalam menetapkan dasar filosofis pendidikan di Indonesia. Pertama, kita harus memandang manusia Indonesia sebagai:
a. Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan fitrah alamiahnya.
b. Individu dengan hak dan kewajiban yang melekat padanya.
c. Bagian dari masyarakat yang hidup dalam keragaman, termasuk sosial budaya, lingkungan hidup, dan kemajuan NKRI di tengah masyarakat global yang selalu berubah.

Pandangan kedua dalam filsafat pendidikan nasional adalah bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari struktur sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya di masyarakat.

Dalam sejarah pendidikan, ada berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

Seorang pendidik harus menyadari pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan ini melibatkan pemahaman nilai-nilai Pancasila, menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan contoh yang baik kepada peserta didik.

Dengan menerapkan tiga langkah ini, diharapkan bahwa cita-cita bangsa untuk menciptakan pendidikan berbasis karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat tercapai. Meskipun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus maju, menghambat perkembangan ini tidak mungkin. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menerapkan pendidikan berbasis karakter adalah dengan mengikuti tiga langkah yang disebutkan di atas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ayu Lestari གིས-

Nama: Ayu Lestari

Npm: 2311011069

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidupberbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. 

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.

Filsafat Pancasila

Hakikat Filsafat Pancasila 

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.

Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila

Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan sila-sila Pancasila. Sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila

Kausa Materialis 

Kausa Formalis

Kausa Efisiensi

Kausa Finalis

ke-Tuhanan

kemanusiaan

kesatuan

kerakyatan

keadilan 

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi-

Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat 

lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila 

menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dimas Farevi Abdullah གིས-
Nama : Dimas Farevi Abdullah
NPM : 2311011049
Kelas : Manajemen A (Ganjil)

Menurut saya, dari jurnal tersebut membahas tentang pendidikan di Indonesia dan pentingnya memperkuat karakter bangsa melalui pendidikan berdasarkan Pancasila. Pendidikan di Indonesia fokus pada penguasaan mata pelajaran tertentu dan melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, dan administrasi. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai kepribadian peserta didik. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara. Pendidikan harus mencerminkan identitas Pancasila dan mengajarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karakter bangsa dapat dibentuk melalui pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila. Karakter mencakup sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia juga berperan dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan harus mengikuti ideologi Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Panji Asmoro གིས-
Nama: Panji Asmoro
NPM: 2351011005

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan pandangan hidup rakyat Indonesia yang menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia.

Pendidikan karakter seharusnya didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Filsafat pendidikan Pancasila memiliki ciri-ciri integral, etis, dan religius. Integral berarti mengakui manusia sebagai keutuhan jiwa dan raga, serta keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Etis berarti mengakui keunikan subjektivitas manusia dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab. Religius berarti mengakui adanya dimensi spiritual dalam kehidupan manusia.

Dalam pendidikan Indonesia, nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional di semua level dan jenis pendidikan. Hal ini penting karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2311011023 DIVA AUDISTIA གིས-
Nama : Diva Audistia
NPM : 2311011023

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Hubungan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.

*Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya.
*Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan
struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
*Dasar ontologis Pancasila sebagai
sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.

Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.

Berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme, aliran nativisme merupakan aliran Pesimisme dalam pendidikan, berhasil tidaknya perkembangan anak tergantung pada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimilikinya.
c. Naturalisme, aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme).
d. Konvergensi, pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkungan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawan yang buruk.

Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Hakikat dari pendidikan karakter dalam
konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Menjungjung tinggi kebebasan(kebebasan yang bertanggung jawab), namun tidak dari segalanya seperti
liberalisme.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia.

Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Gusyahab Masturin གིས-
Nama : Gusyahab Masturin
NPM : 2311011083

Kesimpulan jurnal tsb bahwa filosofi Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan Indonesia untuk membentuk karakter bangsa yang baik. Pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila penting dalam membentuk individu yang cerdas, berperilaku baik, dan memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik. Pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filosofis memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Disimpulkan bahwa filosofi Pancasila sangat penting dalam membentuk sistem pendidikan dan karakter bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Leonardo Fernando གིས-
Nama : Leonardo Fernando
NPM :2051011021

Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia dalam upaya menciptakan bangsa yang berkarakter. Prinsip-prinsip dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, demokrasi, dan kepercayaan kepada Tuhan, menjadi landasan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Ini membantu membentuk karakter siswa dengan nilai-nilai moral dan etika yang kuat, serta rasa cinta terhadap negara dan sesama.

Pendidikan di Indonesia juga mencoba menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kurikulum, metode pengajaran, dan pembinaan karakter siswa. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang memiliki sikap toleransi, kepedulian sosial, dan semangat untuk berkontribusi dalam membangun bangsa. Dengan demikian, Filsafat Pancasila menjadi panduan dalam upaya menciptakan bangsa yang berkarakter.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Galan Atfahri གིས-
Nama : Galan Atfahri
NPM : 2311011051

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (dalam Kaelan, 2007) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu: (1) tentang sumber pengetahuanmanusia; (2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; dan (3) tentang watak pengetahuan manusia. Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa (Arbi, 1998). Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Zaidan Akmal Fauzan 2311011129 གིས-
Nama : Zaidan Akmal Fauzan
NPM : 2311011129

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri གིས-
Nama : Dieva Arshita Novelia Fitri Mashuri
NPM : 2361011001

Jurnal tersebut membahas pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia. Tentang relevansi filsafat ilmu dalam memahami dan mengatasi permasalahan bangsa di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Ini menyebutkan bahwa filsafat sains berasal dari Yunani kuno dan berkaitan dengan pemahaman dan penerapan pengetahuan. Menyoroti peran filsafat sains dalam menangani isu-isu nasional dan menyarankan bahwa Pancasila, dengan pengetahuannya. Hal ini menekankan pentingnya penerapan dan pemahaman Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia, dan bagaimana filsafat ilmu dapat membantu dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan tersebut secara komprehensif. Artikel ini juga mengupas sejarah filsafat ilmu dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan serta cabang filsafat lainnya. Jurnal tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa Pancasila sulit diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Ini menekankan perlunya sikap dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Hani Aulia Rahma 2311011135 གིས-
NAMA: HANI AULIA RAHMA
NPM: 2311011135

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem” yang tepat.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan dipandang mempunyai peranan
yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya. Pengalaman itu diperolehnya di luar dirinya
berdasarkan perangsang yang tersedia baginya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan tidak dapat menghasilkan tujuan yang diharapkan berhubungan dengan perkembangan anak
didik.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme).
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya
pembawan yang buruk.

Pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta
manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rossa Kartiya 2351011003 གིས-
Nama : Rossa Kartiya
NPM : 2351011003

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Yoga Putra Semadi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia
E-mail: yoga_semadi@ymail.com

Analisis Jurnal
fungsi Pancasila dengan sistem
pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari
hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.

Beberapa poin yang harus dilakukan oleh
pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan
ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau
dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila
dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Anggun Aulia Dewi གིས-
Nama: Anggun Aulia Dewi
NPM: 2311011039

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis,
maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara
ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.
Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten
implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan
struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai
sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.
Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat
erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan
pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benarbenar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian
hubungan antara negara dengan warga negara.

Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study
kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi yang
berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk bangsa
yang berkarakter. Telaah penelitian sejenis juga dilakukan agar mendapat simpulan yang valid
dan akurat.

Filsafat Pancasila
Hakikat Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau
phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara
epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan (wisdom) (Sutrisno, 2006).
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif
bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem

filsafat yang kredibel. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat
negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (dalam Ruyadi, 2003) menyatakan bahwa Filsafat
Pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal
yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif. Nilai adalah
ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi (Simon, 1986). Nilai merupakan hal yang
terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak yang
merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi). Langkahlangkah awal dari “nilai” adalah seperti halnya ide manusia yang merupakan potensi pokok
human being. Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman. Dia nyata dalam jiwa manusia.
Dalam ungkapan lain ditegaskan oleh Simon (1986) bahwa sesungguhnya yang dimaksud
dengan nilai adalah jawaban yang jujur tapi benar dari pertanyaan “what you are really, really,
really, want.”
Studi.

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa,
kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun
berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut
Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),
motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya
sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat
dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang
didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Menurut Ramli (2003),
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Taruna Sejati གིས-
Taruna Sejati
2311011094

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa. fungsi pendidikan dalam membangun potensi bangsa, khususnya dalam melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang ada pada akhirnya
menentukan eksistensi dan martabat bangsa, maka sistem pendidikan nasional dan filsafat
pendidikan pancasila seyogyanya terbina secara optimal supaya terjamin tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Filsafat pendidikan Pancasila merupakan aspek rohaniah atau spiritual sistem pendidikan nasional, tiada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan.
Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila.
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya.
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya.
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Egi Tri Agusta གིས-
Nama : Egi Tri Agusta
NPM : 2311011115

Artikel tersebut membahas tentang Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia. Menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengkaji berbagai sumber dan kajian penelitian yang berkaitan dengan topik tersebut. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena menjadi acuan kognitif intelektual pemikiran bangsa dan dapat diintegrasikan ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Digambarkan sebagai ideologi kolektif yang mewakili aspirasi masyarakat Indonesia.

Pancasila sebagai sistem filsafat mempunyai landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dengan sistem filsafat lainnya. Secara ontologis Pancasila didasarkan pada hakikat kemanusiaan, karena manusia merupakan subyek utama Pancasila. Secara epistemologis, Pancasila merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan secara kolektif oleh para pendiri bangsa. Secara aksiologis, Pancasila mencakup seperangkat nilai yang menyatu dan melekat pada hakikatnya.

Dalam bidang pendidikan, Filsafat Pancasila memandang pendidikan nasional sebagai lembaga sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya dalam masyarakat. Hal ini dipandang sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan mendasar pada individu, baik secara intelektual maupun emosional, terhadap fitrah manusia. Filsafat pendidikan dianggap sebagai teori umum pendidikan dan berkaitan erat dengan filsafat umum.

Nilai-nilai Pancasila tidak hanya bersifat konseptual tetapi juga menjadi landasan pelaksanaan yang subjektif dan objektif. Implementasi yang obyektif merujuk pada penerapan Pancasila dalam ranah bernegara dan bermasyarakat melalui ketentuan-ketentuan hukum, sedangkan implementasi subyektif merujuk pada perilaku dan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, dan Keadilan dijabarkan lebih lanjut dalam konsep etika Pancasila.

Secara keseluruhan, artikel tersebut menyoroti pentingnya Pancasila sebagai falsafah dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan. Menekankan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis Pancasila serta relevansinya dengan pendidikan nasional. Nilai-nilai Pancasila tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis, yang menjadi pedoman pelaksanaannya baik secara obyektif maupun subyektif.
Kajian Landasan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis Kepustakaan Pancasila Hakikat Epistemologis Pancasila Perspektif Filsafat Nasional
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

alifia rachma aulia 2351011017 གིས-

nama:alifia rachma aulia

npm:2351011017

Jurnal FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

membahas tentang pentingnya pengembangan Pancasila sebagai landasan dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Dalam jurnal ini, penulis menekankan bahwa Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. Penulis juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kesimpulannya, penulis menegaskan bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa.

Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain:
• Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi bagian integral dari pendidikan di Indonesia.
• Pendidikan karakter: Pendidikan di Indonesia harus lebih fokus pada pembentukan karakter siswa, bukan hanya pada aspek akademik semata. Filsafat Pancasila dapat menjadi landasan untuk membentuk karakter siswa yang memiliki nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan semangat gotong royong.
• Mengatasi krisis moral: Indonesia saat ini mengalami krisis moral yang ditandai dengan maraknya tindakan korupsi, kekerasan, dan intoleransi. Filsafat Pancasila dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis moral ini dengan membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
• Mengembangkan potensi siswa: Pendidikan yang berbasis Pancasila dapat membantu mengembangkan potensi siswa secara holistik, tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga pada aspek sosial, emosional, dan spiritual.
• Meningkatkan kualitas pendidikan: Dengan mengintegrasikan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan menghasilkan lulusan yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
Dalam keseluruhan, jurnal FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER memberikan pandangan tentang pentingnya filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

2351011039_Ahmad Rulliansyah གིས-
Nama:Ahmad rulliansyah
NPM:2351011039
Kelas:MNJ A(ganjil)


Filsafat Pancasila menjadi landasan dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan untuk membentuk bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Pendidikan berbasis Pancasila bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, moralitas, dan sikap positif pada peserta didik.

Pendidikan yang berlandaskan Pancasila memiliki beberapa prinsip utama. Pertama, prinsip keadilan, yang menekankan pentingnya pemerataan kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak Indonesia. Kedua, prinsip kebersamaan, yang mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan solidaritas di dalam lingkungan pendidikan. Ketiga, prinsip keadaban, yang mendorong pengembangan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Implementasi filsafat Pancasila dalam pendidikan melibatkan beberapa aspek. Pertama, pengenalan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Melalui mata pelajaran ini, peserta didik diajarkan tentang prinsip-prinsip Pancasila, semangat persatuan, toleransi, dan keragaman budaya di Indonesia.

Selain itu, pendidikan berbasis Pancasila juga mendorong pembentukan karakter yang kuat. Peserta didik diajarkan untuk mengembangkan etika, tanggung jawab, disiplin, kejujuran, dan rasa saling menghargai. Tujuan utama adalah membentuk generasi yang memiliki integritas, kepemimpinan yang baik, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pendidikan berlandaskan Pancasila juga mengajarkan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat. Peserta didik diajarkan untuk menghargai perbedaan, menjunjung tinggi martabat manusia, serta menghormati pluralitas dan kebebasan berekspresi.

Dalam rangka mencapai visi bangsa yang berkarakter, pendidikan berbasis Pancasila juga berfokus pada pengembangan kompetensi dan keunggulan akademik. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam masyarakat dan dunia kerja.

Dalam kesimpulannya, filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, diharapkan peserta didik dapat menjadi generasi yang memiliki integritas, kepemimpinan yang baik, menghormati hak asasi manusia, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Agustin Dwi Rahayu 2311011093 གིས-
Nama : Agustin Dwi Rahayu
NPM : 2311011093

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara. Demikian juga dengan Indonesia. Pendidikan selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhamad Noven Sakha Raid གིས-
Nama : Muhamad Noven Sakha Raid
NPM : 2351011027

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran sentral dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Poin penting dalam materi ini adalah sebagai berikut:

1. Landasan Filosofis: Pancasila menjadi landasan filosofis bagi sistem pendidikan Indonesia. Ini mencerminkan nilai-nilai dasar seperti kemanusiaan, keadilan, persatuan, dan demokrasi yang harus tercermin dalam pendidikan di Indonesia.
2. Pendidikan Nilai: Pancasila menekankan pentingnya pendidikan nilai-nilai moral dan etika. Ini tercermin dalam kurikulum pendidikan yang mencakup pendidikan karakter untuk membentuk generasi yang berintegritas dan berbudi pekerti.
3. Persatuan dan Kerukunan: Pancasila mengajarkan persatuan dan kerukunan antar masyarakat yang ada di Indonesia. Pendidikan harus memupuk rasa persatuan dan menghormati keragaman budaya, agama, dan suku.
4. Kemerdekaan Berpikir: Pancasila mendorong kemerdekaan berpikir dan ekspresi. Pendidikan di Indonesia harus memberikan ruang bagi kreativitas dan pemikiran kritis para pelajar.
5. Pengabdian dan Kesejahteraan: Pancasila menekankan pengabdian kepada masyarakat dan kesejahteraan bersama. Pendidikan diarahkan untuk membentuk seorang pelajar yang peduli terhadap masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan nasional.
6. Implementasi Praktis: Pancasila diimplementasikan dalam kebijakan dan praktik pendidikan, termasuk dalam metode pengajaran, dan penilaian. Pemerintah dan lembaga pendidikan berperan penting dalam menerapkan filosofi Pancasila dalam praktik pendidikan sehari-hari.

Pancasila memiliki peran kunci dalam membentuk sistem pendidikan Indonesia menuju bangsa yang berkarakter, berlandaskan moral, persatuan, dan pengabdian kepada masyarakat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nazwa Gusni Ramadhina གིས-

Nama : Nazwa Gusni Ramadhina

NPM : 2351011023

“Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Yang Berkarakter.”

Menurut saya, Jurnal tersebut membahas Tentang Filsafat Pancasila di dalam Pendidikan yang berlaku di Indonesia. Ketika kita menghubungkan antara fungsi Pancasila dan  sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang dijiwai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, sistem pendidikan nasional Indonesia sudah sewajarnya untuk dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. 
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila mempunyai ciri yaitu, ada integral, etis dan religius Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Inez Argya A_ 2311011095 གིས-
INEZ ARGYA ARDHANI
2311011095

Hasil Analisis Jurnal: Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila

Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang berupaya memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang diperoleh oleh manusia. Filsafat memiliki dua peran utama: pertama, membangun teori-teori mengenai manusia dan alam semesta, dan mengintegrasikannya sebagai landasan bagi keyakinan dan tindakan; kedua, mempertimbangkan dengan kritis semua hal yang dijadikan sebagai dasar bagi keyakinan dan tindakan.

Filsafat ilmu berakar sejak zaman Yunani Kuno, dan berkembang seiring dengan pengetahuan di Barat. Pada abad ke-17, filsafat ilmu mengalami perpecahan dengan ilmu pengetahuan. Koento Wibisono menggambarkan filsafat sebagai pendorong pertumbuhan berbagai cabang ilmu pengetahuan, dengan filsafat ilmu sebagai kelanjutan dari filsafat pengetahuan. Ini mencerminkan evaluasi kritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam konteks filsafat ilmu yang memengaruhi pandangan hidup dan menjawab tantangan kehidupan manusia.

Filsafat ilmu dan Pancasila memiliki hubungan erat. Robert Ackermann mendefinisikan filsafat ilmu sebagai evaluasi kritis terhadap pandangan ilmiah saat ini dengan membandingkannya dengan pandangan masa lalu atau kerangka konsep yang berkembang dari pandangan tersebut. Filsafat ilmu juga terkait erat dengan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup. Pancasila mengandung pengetahuan yang dapat dikembangkan dalam kerangka filsafat ilmu dengan nilai-nilai positif yang membentuk karakter bangsa Indonesia.

Pancasila juga dikenal sebagai weltanschauung atau pandangan hidup, mencerminkan gagasan vital bagi bangsa Indonesia. Pancasila adalah sistem nilai dasar yang membentuk sistem moral dan hukum negara. Sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia dan normatif yang mengatur kehidupan manusia.

Salah satu tantangan utama adalah penyebaran korupsi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perilaku pejabat negara. Pancasila sering kali hanya dijadikan identitas formal tanpa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa Pancasila harus menjadi bagian integral dari eksistensi manusia, dan jika hal ini tercapai, maka masalah-masalah kebangsaan dapat diatasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Yogi Asrian 2311011119 གིས-

Nama : Yogi Asrian Nugraha

NPM : 2311011118

 

"Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter"

 

Jurnal ini membahas peran filosofi Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang memiliki karakter. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia dan memiliki fungsi dalam semua aspek kehidupan. Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila penting dalam membentuk individu yang cerdas, berperilaku baik, dan memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik. Pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sistem filosofis memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Jurnal ini menyimpulkan bahwa filosofi Pancasila sangat penting dalam membentuk sistem pendidikan dan karakter bangsa Indonesia.

Jurnal ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran penting filosofi Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila dijelaskan dari perspektif Aristoteles dengan empat penyebab: penyebab materi, penyebab formal, penyebab efisien, dan penyebab final. Pancasila mencakup keyakinan kepada Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Nilai-nilai ini penting dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Pendidikan di Indonesia didasarkan pada teori konvergensi, yang menyatakan bahwa anak-anak lahir dengan sifat baik dan buruk, dan pendidikan membantu mengembangkan sifat baik dan mencegah perkembangan sifat buruk. Pendidikan di Indonesia penting untuk perkembangan dan keberlanjutan bangsa, mengikuti ideologi Pancasila, dan sebagai sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi mendatang.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Thifal adly at taufik 2311011087 གིས-
Nama: Thifal Adly at taufik
Npm: 2311011087

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

“Pancasila adalah
suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka.”
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila”menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan itu berdiri secara
bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun
kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi
dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum
Dalam sejarah
pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu Empirisme,Nativisme,Naturalisme,Konvergensi.


Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Dea Permata Sari 2311011131 གིས-

Nama : Dea Permata Sari

Npm : 2311011131

Analisis Jurnal Filsafat Pancasila dalam Pendidikan

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia 

Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu. Pendidikan berdasarkan Terminologi merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Paidos dan Agoo. Paidos artinya budak dan Agoo artinya membimbing. Pedagogi dapat diartikan sebagai budak yang mengantarkan anak majikan untuk belajar Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam satu level dan jenis pendidikan.

 Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: 

a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;

b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;

c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila. 

a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut. 

b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan. 

c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Arista Handayani གིས-
Nama : Arista Handayani
NPM : 2311011029
Kelas : MNJ GANJIL

analisis jurnal "FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER"

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan religius.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus Kaelan, terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemology, yaitu:
- tentang sumber pengetahuan
manusia.
-tentang teori kebenaran pengetahuan manusia.
-tentang watak pengetahuan
manusia.
Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya. Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkis piramidal. Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya.
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya.
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ditengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

RENO ALDI WIJAYA 2351011021 གིས-
Nama : RENO ALDI WIJAYA
NPM : 2351011021

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan fondasi dan ideologi Indonesia yang berperan dalam kehidupan bangsa dan sistem pendidikan. Ini adalah filosofi yang melibatkan pemikiran mendalam dan pencarian kebenaran. Filsafat pendidikan Pancasila adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Ini menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan, menjadikan Pancasila sebagai prinsip penuntun sistem pendidikan nasional di Indonesia.
Pancasila merupakan filosofi yang memandu perilaku masyarakat Indonesia dan sejalan dengan budaya Indonesia. Pendidikan karakter harus dilandasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila untuk menghasilkan individu yang cerdas, berakhlak mulia, melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Filsafat pendidikan Pancasila mempunyai tiga ciri: komprehensif, etis dan religius.
Demokrasi Pancasila menekankan pada pengakuan harkat dan martabat manusia yang tercermin dalam ciri-ciri pancasila yaitu inklusif, beretika, dan beragama. Filosofi pendidikan Pancasila meliputi pemahaman dan penerapan nilai-nilai tersebut, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan dan memberikan teladan bagi peserta didik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rakyan Chanda Khairunnisa 2311011053 གིས-
Nama : Rakyan Chanda Khairunnisa
NPM : 2311011053
Kelas : Manajemen A Ganjil

Dari jurnal yang berjudul FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER dapat di analisis sebagai berikut:

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nara Yaumi Azka_2311011007_ S1 Manajemen གིས-
Nama : Nara Yaumi Azka
NPM : 2311011007
Kelas : MNJ A

Analisis Jurnal
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita bersama dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia, yaitu :
1) Pandangan tentang manusia Indonesia.
2) Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri.

Dalam sejarah pendidikan, ada berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dari hasil pendidikan :
1) Empirisme
2) Nativisme
3) Naturalisme
4) Konvergensi

Pendidikan karakter harus diambil dari nilai nilai yang terkandung dala. Pancasila agar tercipta rakyat Indonesia yang berperilaku baik, cerdas, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban warga negara dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fany Azzahra གིས-
Nama : Fany Azzahra
NPM : 2351011034

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa.
Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain:
Pancasila sebagai dasar negara, Pendidikan karakter, Mengatasi krisis moral, Mengembangkan potensi siswa, Meningkatkan kualitas pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ariva Mutiara Dewi_2311011073_ S1 Manajemen གིས-

Nama : Ariva Mutiara Dewi

NPM : 2311011073

Pancasila merupakan landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia yang  memuat lima prinsip yang isinya membentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila menguraikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia secara holistik dan komprehensif. Pancasila juga merupakan filsafat karena Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam ikhtiar keilmuan dapat dibangun menjadi filsafat filsafat yang handal. sistem secara otomatis mengikuti ideologi negara yang dianutnya. Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan merupakan refleksi mendalam terhadap pendidikan yang berbasis filsafat. Jika fungsi Pancasila kita kaitkan dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang mengedepankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, berdasarkan dan mencerminkan jati diri Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integralitas dan religius.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Raffi Daiyan Aqila གིས-
Nama : Raffi Daiyan Aqila
Npm : 2311011079

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter.

Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa (Arbi, 1998). Orientasi hidup kita
adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang
kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat
pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga,
keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya
adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang
merupakan hakekat subjek didik.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas
manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti
liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius
menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai
pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang
bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ananda Putri Fathya གིས-
NAMA : ANANDA PUTRI FATHYA
NPM : 2311011003

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia menuju Bangsa Berkarakter

Filosofi pendidikan nasional Indonesia mengakui manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, individu dengan hak dan kewajiban, serta makhluk sosial yang bertanggung jawab dalam masyarakat pluralistik. Filsafat Pancasila membantu membangun karakter peserta didik melalui pendidikan Pancasila, menciptakan bangsa berkarakter, berkualitas, dan menggali potensi mereka. Pancasila menjadi landasan filosofis dalam sistem pendidikan, membentuk identitas nasional dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.

Dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, beberapa langkah penting yang harus diambil oleh pendidik meliputi:
1. Memahami Nilai-nilai Pancasila: Pendidik perlu memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam, sehingga dapat mentransfer pengetahuan ini kepada peserta didik.
2. Mengintegrasikan Pancasila dalam Aturan Hidup: Pancasila harus dijadikan aturan hukum dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan norma-norma moral yang memandu perilaku masyarakat.
3. Memberikan Contoh Teladan: Pendidik harus menjadi teladan dalam melaksanakan nilai-nilai pendidikan Pancasila. Dengan memberikan contoh yang baik, mereka membimbing peserta didik dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.

Dengan langkah-langkah ini, pendidikan Pancasila tidak hanya menjadi kurikulum formal, tetapi juga menjadi bagian integral dari karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pendekatan ini mendorong pembentukan generasi yang memahami, menghargai, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Lismawati ‎ གིས-
Nama : Lismawati
NPM : 2311011133
Kelas : Manajemen A (Ganjil)

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau
philein yang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Secara
epistimologis bermakna cinta kepada hikmat atau kebijaksanaan.
Prinsip-prinsip filsafat Pancasila
a. Kausa materialis
b. Kausa formalis
c. Kausa efisiensi
d. Kausa finalis

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal
yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif. Dalam ungkapan lain ditegaskan oleh Simon (1986) bahwa sesungguhnya yang dimaksud
dengan nilai adalah jawaban yang jujur tapi benar dari pertanyaan “what you are really, really,
really, want.”

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan berdasarkan
terminologi merupakan terjemahan dari istilah Pedagogi. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Paidos dan Agoo. Paidos artinya budak dan Agoo artinya membimbing. Pedagogi dapat
diartikan sebagai budak yang mengantarkan anak majikan untuk belajar.
Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.

Dalam sejarah
pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia
dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia
berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh
pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak
didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme).
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan
lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Trio Arya Duta གིས-
Nama : Trio Arya Duta
NPM : 2011011054

Berdasarkan jurnal yang berjudul " Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter" kesimpulan yang dapat diambil adalah Pancasila adalah landasan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia, yang mencerminkan identitas bangsa. Sila-sila dalam Pancasila memberikan pedoman bagi seluruh warga Indonesia dalam berperilaku dan berbangsa. Dalam bidang pendidikan, Pancasila juga menjadi dasar dalam menanamkan sistem nilai-nilai. Pendidikan berfungsi sebagai mekanisme untuk menyebarkan nilai-nilai filosofis yang dianut oleh masyarakat, dan pendidik memiliki peran penting dalam proses ini.

Pancasila adalah dasar dari semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk membantu individu, termasuk anak-anak, mengembangkan potensi dan kemampuan mereka agar bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat. Sejarah pendidikan mencakup berbagai pandangan tentang perkembangan manusia dan hasil pendidikan, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan kovergensi.
Filsafat pendidikan Indonesia sangat terkait dengan nilai-nilai budaya yang Pancasila anut. Ini berarti nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam pendidikan di semua tingkatan. Filsafat pendidikan Pancasila memiliki karakteristik seperti integral, etis, dan religius. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan landasan filosofis dan ilmiah untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan pendidikan, sehingga pendidikan dan semua prosesnya dapat berjalan dengan efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Vicky gabriella Desyanti གིས-
Nama : vicky gabriella desyanti
NPM : 2411011043

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa.
Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain:
Pancasila sebagai dasar negara, Pendidikan karakter, Mengatasi krisis moral, Mengembangkan potensi siswa, Meningkatkan kualitas pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Naufal Fadhil Ramadhan གིས-

Nama : Naufal Fadhil Ramadhan

NPM : 2311011117


Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Gibran Noverta Darma 2351011001 གིས-
Nama:Gibran Noverta Darma
NPM:2351011001

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER.

Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan.

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Luthfia Azmi གིས-
Nama: Luthfia Azmi
Npm: 2351011029

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa.

Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain: Pancasila sebagai dasar negara, Pendidikan karakter, Mengatasi krisis moral, Mengembangkan potensi siswa, Meningkatkan kualitas pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Siti Zahidah གིས-
Nama : Siti Zahidah
NPM : 2351011015

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. pentingnya pendidikan karakter yang diambil dari nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia, dan pengembangan Pancasila harus terus dilakukan agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan tetap relevan dengan kebutuhan bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup juga artinya nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
Beberapa isi penting dari jurnal ini antara lain:
Pancasila sebagai dasar negara, Pendidikan karakter, Mengatasi krisis moral, Mengembangkan potensi siswa, Meningkatkan kualitas pendidikan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Sefhia Alfiona Rosi གིས-
Nama: Sefhia Alfiona Rosi
NPM: 2011011087

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Noor: 1988).
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Zalfa Putri Pinasti_2311011021 S1 MANAJEMEN གིས-
Nama: Zalfa Putri Pinasti
NPM: 2311011021

Pancasila dalam filsafat adalah sebuah sistem yang memiliki dasar seperti ontologis, epistemologi, dan aksiologis yang bisa membedakannya dengan sistem filsafat lainnya. Pancasila melalui nilai-nilai leluhur bangsa Indonesia yang dirumuskan secara bersama-sama oleh the founding fathers, karena Pancasila suatu sistem pengetahuan yang bersifat formal dan logis, baik susunan sila-silanya maupun arti dari silanya. Nilai-nilai Pancasila bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dapat dijabarkan menjadi konsep etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah memiliki sifat dan keadaan yang berperi-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-
Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.

Pendidikan di Indonesia ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat yang memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu. Filsafat pendidikan Indonesia akan berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung di Pancasila, sehingga nilai Pancasila harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua jenis pendidikan. Karena pendidikan memiliki peran yang sangat membantu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya dan sebagai warga masyarakat. Pancasila filsafat pendidikan bahwa pandangan hidup untuk masyarakat yang berbangsa dan bernegara secara seutuhnya dah seluruhnya.

Filsafat Pancasila dalam membangun bangsa berkarakter dimaknai bahwa pendidikan karakter Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Karena Pancasila merupakan pedoman berperilaku yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran, maka pendidikan karakter ini seharusnya diambil dari nilai-nilai Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu individu atau sosial, dan dapat memenuhi suatu hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

ALYA'A DWI RAHMADANI 2311011121 གིས-
Nama : Alya'a Dwi Rahmadani
NPM : 2311011121

https://youtu.be/1PbSP2aKezI?si=zFNBUyF851gFwnZA

Analisis Jurnal :
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh
untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang
pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem
pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya
memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Tryolla Putri Noor Harvani གིས-
Nama : Tryolla Putri N.H.
NPM : 2311011031


Hasil analisis jurnal berjudul "Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menujur Bangsa Berkarakter" yang ditulis oleh Yoga Putra Semadi tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Secara garis besar jurnal ini membahas tentang pentingnya falsafah Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk berkembangnya individu yang berkarakter baik. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah seharusnya tercermin dalam sistem pendidikan nasional. Artikel ini juga mengupas aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis filsafat Pancasila.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Filosofi Pancasila berkontribusi terhadap pengembangan individu yang berkarakter baik di Indonesia dengan memberikan landasan moral dan etika dalam perilaku dan tindakannya. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang tertanam dalam Pancasila, seperti ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, menjadi pedoman bagi individu untuk menjalani kehidupan yang benar dan berbudi luhur.

Filsafat Pancasila menekankan pentingnya pendidikan karakter yang sangat penting dalam membentuk individu yang tidak hanya mampu secara intelektual tetapi juga bermoral. Dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan, maka individu ditanamkan rasa tanggung jawab, integritas, menghargai orang lain, dan komitmen terhadap keadilan sosial.

- Aspek ontologis filsafat Pancasila berpusat pada keyakinan bahwa hakikat Pancasila terletak pada diri manusia. Menurut Notonagoro, hakikat ontologis Pancasila yang mendasar adalah kemanusiaan, karena manusia adalah subjek utama Pancasila.
- Aspek epistemologis filsafat Pancasila menitikberatkan pada pengetahuan dan pemahaman tentang asas-asas dasar Pancasila. Pancasila dianggap sebagai sistem pengetahuan yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan secara kolektif oleh para founding fathers Indonesia.
- Aspek aksiologis filsafat Pancasila mengacu pada nilai-nilai dan etika yang tertanam dalam Pancasila. Pancasila berfungsi sebagai kompas moral bagi bangsa Indonesia, yang menjadi pedoman tingkah laku dan tindakannya. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial menjadi landasan bagi pengembangan karakter baik pada diri individu.

Kesimpulannya, Pancasila adalah falsafah yaitu pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Rosmala Dewi གིས-
Nama : Rosmala Dewi
Npm : 2311011033
S1 Manajemen Ganjil

Dari jurnal yang saya baca dapat disimpulkan
Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat . Hubungannya dengan pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Filsafat pendidikan adalah sebagai suatu lembaga yang berfungsi merancang dan mewariskan sistem norma perilaku perbuatan yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat
Dalam sejarah pendidikan ada berbagai pandangan atau teon mengenal perkembangan manusia dan hasil pendidikan :
1. Empirisme
2. Netivisme
3. Naturalisme
4. Konvergensi
Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Keyla Shafira Az-zahra གིས-

Nama : Keyla Shafira Az-zahra

NPM : 2311011041


TUGAS PERTEMUAN 10

ANALISIS JURNAL

Berdasarkan jurnal yang berjudul  Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter diatas , dapat kita analisis bahwasanya Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

Filosofi Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter individu dan masyarakat yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya filosofi Pancasila memiliki nilai-nilai yang sangat relevan dalam pendidikan di Indonesia. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, kita dapat membentuk individu dan masyarakat yang berkarakter, memiliki kepedulian sosial, dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan. Semua ini mencerminkan ciri filsafat Pancasila yaitu, integral, etis dan reigius.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Keyla Shafira Az-zahra གིས-

Nama : Keyla Shafira Az-zahra

NPM : 2311011041


TUGAS PERTEMUAN 10

ANALISIS JURNAL

Berdasarkan jurnal yang berjudul  Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter diatas , dapat kita analisis bahwasanya Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

filosofi Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia untuk menciptakan bangsa yang berkarakter. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk karakter individu dan masyarakat yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya filosofi Pancasila memiliki nilai-nilai yang sangat relevan dalam pendidikan di Indonesia. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, kita dapat membentuk individu dan masyarakat yang berkarakter, memiliki kepedulian sosial, dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan. Semua ini mencerminkan ciri filsafat Pancasila yaitu, integral, etis dan reigius.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Intan Purnamasari གིས-
Nama : intan Purnamasari
Npm : 2311011059

Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia. Nilai Pancasila harus diterapkan pada setiap peserta didik Indonesia.
Filosofis
pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.

Pancasila memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa.
Secara epidemiologis, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari Pancasila adalah suatu hasil sublimasi dan kristalisasi dari budaya bangsa dan agama yang semuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.

Pancasila adalah sistem pendidikan yang ditinjau dari filsafat pendidikan. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai kehidupan sehari hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

FITARIA DIANDARI 2311011111 གིས-
NAMA : FITARIA DIANDARI
NPM : 2311011111

Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat.
Dengan pendidikan yang menghubungkan dengan Pancasila akan membentuk karakter dan perilaku warganya untuk menciptakan generasi bangsa yang satu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Uliya Armina Maulidani 2351011013 གིས-

Nama : Uliya Armina Maulidani

NPM:2351011013


Filsafat Pancasila dalam Pendidikan Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Pendidikan Indonesia Bersumber pada nilai-nilai Pancasila dan dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran. Beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik  dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila: Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut; menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan; memberikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik. Tujuannya adalah agar tercipta generasi yang cerdas, berperilaku baik, dan mampu hidup secara individu maupun sosial, serta dapat memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Kevina - གིས-
Nama: Kevina

NPM: 2311011005


Filsafat Pamccasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat merupakan upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila.

Kajian epistemologis filsafat Pancasila, upaya untuk  hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.  Pendidikan kegiatan pembelajaran yang universal banyak ditemukan hberagam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. 

Karakter menandai dan memfokuskan bagaimana nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Pendidikan karakter merupakan proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang didasarkan nilai-nilai Pancasila. Yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, yaitu memahami nilai-nilai Pancasila, benjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Abdur Rahman Hammaam Faiz 2311011099 གིས-

Nama : Abdur Rahman Hammaam Faiz

NPM : 2311011099

Kelas : S1 Manajemen A (Ganjil)

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah landasan keyakinan masyarakat Indonesia yang berisi lima prinsip fundamental yang merefleksikan identitas bangsa. Prinsip-prinsip ini membimbing masyarakat Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara secara menyeluruh. Pengembangan filosofi harus senantiasa berdasarkan pada landasan yang dianut oleh suatu bangsa, sementara pendidikan berperan sebagai sarana untuk menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filosofi tersebut.

Sebagai panduan utama dan ideologi nasional, Pancasila menjadi dasar pelaksanaan semua aspek kehidupan bagi masyarakat Indonesia, termasuk dalam ranah pendidikan. Pendidikan berfungsi sebagai institusi yang bertugas menanamkan dan mewariskan norma-norma perilaku yang berasal dari landasan filosofi yang dianut oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam masyarakat. Pendidikan merupakan upaya terencana yang bertujuan memfasilitasi perkembangan potensi dan kemampuan individu agar bermanfaat bagi kehidupannya dan masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, terdapat berbagai pandangan tentang perkembangan manusia dan hasil pendidikan, termasuk pandangan empiris, nativis, naturalis, dan konvergen.

Filosofi pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang ditegakkan dalam Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui sistem pendidikan nasional di semua tingkatan dan jenis pendidikan. Filosofi pendidikan Pancasila memiliki karakteristik integral, etis, dan religius. Oleh karena itu, penting untuk memiliki dasar filosofis dan ilmiah sebagai landasan normatif dan panduan dalam pelaksanaan pembinaan guna memastikan efektivitas pendidikan dan proses-prosesnya.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Putri Regita Ariesdianto གིས-
Nama:Putri Regita Ariesdianto
NPM:2311011113
Analisis Jurnal

Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.Terdapat 4 prinsip filsafat Pancasila yaitu sebagai berikut
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pancasila memiliki inti atau esensi meliputi:
Ketuhanan,kemanusiaan,kesatuan,kerakyatan dan keadilan.
Sejak awal bangsa Indonesia berdiri,Pancasila sudah dianut sebagai sumber inspirasi,nilai dan moral bangsa.Secara epistemologi,nilai-nilai yang terdapat di Pancasila adalah suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya. Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri.

Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya
suatu negara (Rapar, 1988).Oleh karena itu,wajar jika pendidikan Indonesia dijiwai,didasarkan,dan mencerminkan Pancasila.
Pendidikan karakter juga sangat penting di Indonesia terlebih lagi kita mempunya dasar negara Pancasila yang sebagai pandangan hidup kita untuk berfikir dan berperilaku,dan pendidikan karakter seharusnya mengambil dari nilai-nilai yang terkandung di Pancasila agar menciptakan warga negara yang bermoral,berintegritas,berperilaku baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Fathur Rozzaaq Effendi 2311011067 གིས-
Nama : Fathur Rozzaaq Effendi
NPM : 2311011067
S1 manajemen ganjil

Pancasila dianggap sebagai filsafat karena ia menjadi acuan intelektual bagi cara berpikir bangsa Indonesia. Pancasila adalah hasil dari perenungan mendalam yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Ontologis Pancasila berfokus pada manusia sebagai subjek hukum pokok. Upaya mencari hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan secara bersama oleh para pendiri bangsa. Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkis piramidal. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku bagi masyarakat Indonesia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila :

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis
b. Kausa Formalis
c. Kausa Efisiensi
d. Kausa Finalis

Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan
b. kemanusiaan
c. kesatuan
d. kerakyatan
e. keadilan

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai filsafat, Pancasila menjadi acuan intelektual dan pedoman berpikir bangsa. Ini berarti sistem pendidikan nasional Indonesia seharusnya didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter di Indonesia seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dengan tujuan menciptakan individu yang cerdas, berperilaku baik, dan memenuhi hak serta kewajiban sebagai warga negara yang baik. Ini semua mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang bersifat integral, etis, dan religius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Cethrine Dhea Putri Dani གིས-
Nama : Cethrine Dhea Putri Dani
NPM : 2311011011
Kelas : MNJ A (GANJIL)

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang artinya cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum
pokok dari Pancasila.Prinsip filsafat pancasila
1.Kausa materialis
2. Kausa formalis
3. Kausa efisiensi
4. Kausa finalis

Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif. Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi (Simon, 1986). Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebihmemberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi).Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif sehari-hari. Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiKetuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.


Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang
dengan segala tantangannya.

Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan
kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Dalam sejarah
pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia
dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Empirisme
2. Nativisme
3. Naturalisme
4. Konvegasi

Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. negara dengan warga negara. Demokrasi Pancasila menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk masyarakat, Negara, dan masyarakat bangsa (Arbi, 1998). Orientasi hidup kita adalah hidup kemanusiaan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri kemanusiaan yang kelihatan dari Pancasila ialah integral, etis, dan religius (Poeposwardoyo, 1989). Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. Manusia diakui sebagai suatu keutuhan jiwa dan raga,
keutuhan antara manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Kedua hal itu sebenarnya
adalah dua sisi dari satu realitas tentang manusia. Hakekat manusia yang seperti inilah yang
merupakan hakekat subjek didik.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas
manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti
liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Religius
menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai
pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang
bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Silmina Khalisah གིས-
Nama : Silmina Khalisah
NPM : 2311011065

Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Menuju Bangsa Berkarakter

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa

yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis

dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara
ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu

perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan
yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Indira Septiani 2311011025 གིས-
Nama : Indira Septiani
NPM : 2311011025
Prodi : S1 Manajemen A

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

Jurnal ini membahas tentang peran filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa yang berkarakter. Jurnal ini menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia, serta memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Jurnal ini juga menjelaskan bahwa filsafat adalah berpikir secara mendalam dan tulus untuk menemukan kebenaran, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan yang didasarkan pada filsafat. Jurnal tersebut menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari segi filsafat pendidikan, dimana Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal tersebut berargumen bahwa sistem pendidikan nasional Indonesia harus dijiwai, didasarkan pada dan mencerminkan jati diri Pancasila. Jurnal ini juga menjelaskan bahwa pendidikan karakter harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jurnal ini menyimpulkan bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar-dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dengan sistem filsafat lainnya. Jurnal ini juga menjelaskan prinsip-prinsip filsafat Pancasila, yang meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Adam Bagustiawan གིས-
Nama : Adam Bagustiawan
NPM. : 2311011109


dalam jurnal berjudul "FILSAFAT PANCASILA DAdalam jurnal berjudul "FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA 
MENUJU BANGSA BERKARAKTER" yang ditulis oleh Yoga Putra Semadi membahas peran filosofi Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju negara yang berwatak. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia dan memiliki fungsi dalam semua aspek kehidupan. Pancasila dipandang sebagai sistem pengetahuan yang berasal dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan secara kolektif oleh para "Bapak Bangsa". Pancasila memiliki struktur hierarkis dan logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun dalam isi dan arti dari sila-sila tersebut. Pancasila juga memiliki kesatuan aksiologis, di mana nilai-nilai yang terkandung dalamnya merupakan kesatuan yang utuh. Pancasila juga memiliki implikasi ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang mempengaruhi pemahaman dan implementasinya dalam pendidikan

Pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila penting dalam membentuk individu yang cerdas, berperilaku baik, dan memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik. Pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah sebuah filosofi yang mengarahkan perilaku masyarakat Indonesia dan harus tercermin dalam sistem pendidikan nasional. 

filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Ada dua pandangan  menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia.
Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: 
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik 
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan 
Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya. 
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis 
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan 
kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.

Pancasila memiliki peran yang penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila bukan hanya sebagai dasar dan ideologi bangsa, tetapi juga sebagai landasan untuk membentuk karakter individu dan masyarakat yang baik. Pancasila memiliki struktur hierarkis dan logis, serta nilai-nilai yang terkandung dalamnya merupakan kesatuan yang utuh. Pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila menjadi penting dalam membentuk individu yang berkarakter baik. Pendidikan di Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan praktik pendidikan untuk mencapai tujuan pembentukan karakter yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Syafa Az-zahra Amin གིས-
Nama : Syafa Az-zahra Amin
Npm : 2351011020
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter.

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.

Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.

Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

NABELA AGISTA JOSI གིས-

Nama: Nabela Agista Josi

NPM: 2311011125

Dalam jurnal halaman 87 terdapat kalimat:

Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. 

Pendapat Saya:

Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Pendidikan karakter memiliki makna dan esensi yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Maksudnya, ketiganya memiliki tujuan yang serupa, yaitu membentuk pribadi yang baik. Selain itu, dalam bidang Pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa pendidikan karakter di Indonesia berfokus pada mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang nilai-nilainya berasal dari kehidupan masyarakat Indonesia dan etika yang dianggap berharga dalam masyarakat Indonesia untuk membina kepribadian generasi muda. Dan tujuan dari pendidikan karakter pada pernyataan tersebut adalah agar terbentuk anak-anak menjadi individu yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik. Yang menunjukkan bahwa pendidikan karakter berperan dalam membentuk etika, moralitas, dan kepribadian individu dalam konteks masyarakat dan negara.


Dalam jurnal halaman 88 terdapat kalimat:

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.

Pendapat Saya:

Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Pancasila memang diakui sebagai dasar pandangan hidup bagi rakyat Indonesia. Pancasila bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pengelolaan negara. Pancasila terdiri dari lima sila atau prinsip dasar, yang mewakili esensi dan jati diri bangsa Indonesia. 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ghina Althoffiah 2351011007 གིས-
Nama : Ghina Althoffiah
NPM : 2351011007

Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Menuju Bangsa Berkarakter, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah
yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara
ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Mario Andala Putra གིས-
Nama : MARIO ANDALA PUTRA
NPM   : 2311011107

  1. Pembentukan Karakter Bangsa: Jurnal tersebut membahas bagaimana pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dapat membantu membentuk karakter bangsa yang kuat. Ini termasuk aspek-aspek seperti moralitas, etika, kejujuran, dan tanggung jawab yang diperlukan dalam masyarakat.

  2. Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Pancasila: Jurnal ini menganalisis sejauh mana pendidikan di Indonesia mencerminkan nilai-nilai Pancasila, termasuk asas-asas Pancasila seperti keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Evaluasi kesesuaian ini dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana pendidikan mencapai tujuan pendidikan karakter.

  3. Tantangan dalam Implementasi: Jurnal mungkin juga membahas tantangan dalam mengimplementasikan pendidikan berbasis Pancasila. Ini mungkin termasuk masalah seperti kurikulum, pelatihan guru, dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.

  4. Dampak terhadap Masyarakat: Analisis jurnal ini mungkin mencakup pembahasan tentang bagaimana pendidikan berbasis Pancasila dapat berdampak pada masyarakat. Apakah ini berarti masyarakat yang lebih sadar akan nilai-nilai Pancasila, lebih harmonis, atau lebih peduli terhadap keadilan sosial.

  5. Rekomendasi dan Arah Pengembangan: Jurnal ini kemungkinan juga memberikan rekomendasi tentang bagaimana pendidikan berbasis Pancasila dapat ditingkatkan atau diperkuat untuk mencapai tujuan pembentukan karakter bangsa.

Kesimpulannya, jurnal ini memberikan wawasan tentang peran nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pembentukan karakter bangsa. Analisis ini dapat memberikan pandangan yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan pendidikan dan pihak yang terlibat dalam sistem pendidikan di Indonesia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Abdul Jabar Hartasena 2311011097 གིས-

Nama : Abdul Jabar H.

NPM : 2311011097

Kelas : MNJ Ganjil


Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter

• Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila

Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.

A. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.

B. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).

C. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

D. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:

a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;

b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;

c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;

d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan

e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

• Nilai-Nilai Pancasila

Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan: kognitif dan afektif. Nilai merupakan hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi). Langkah-langkah awal dari “nilai” adalah seperti halnya ide manusia yang merupakan potensi pokok human being. Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman. Dia nyata dalam jiwa manusia. 

Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, untuk mensinkronkan dasar filosofis-ideologi menjadi wujud jati diri bangsa yang nyata dan konsekuen secara aksiologikal bangsa dan negara Indonesia berkehendak untuk mengerti, menghayati, membudayakan dan melaksanakan Pancasila. Upaya ini dikembangkan melalui jalur keluarga, masyarakat, dan sekolah.

• Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai: 

a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;

b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;

c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.

Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.

a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya.

b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan tidak dapat menghasilkan tujuan yang diharapkan berhubungan dengan perkembangan anak didik. Dengan kata lain, aliran nativisme merupakan aliran Pesimisme dalam pendidikan, berhasil tidaknya perkembangan anak tergantung pada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimilikinya.

c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme). Pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik tidak rusak oleh tangan manusia melalui proses pendidikan.

d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkungan anak didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. 

Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 yang di dalamnya diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem pengajaran nasional.

• Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter 

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Yersa Nopianzah གིས-
Nama: Yersa nopianzah
Npm: 2311011081


FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER


Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno.

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya, Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan
struktur nilai.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan,
dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya

Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan
melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ardiansyah Goeswar གིས-
Ardiansyah Goeswar
2311011077

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER

Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia, terdiri dari lima dasar yang membentuk jati diri bangsa Indonesia. Pancasila memberikan pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan filsafat karena merupakan acuan intelektual kognitif untuk cara berpikir bangsa yang dapat dibangun melalui penelitian keilmuan untuk membentuk sistem filsafat yang sah. Pendidikan negara akan secara otomatis mengikuti ideologi negara tersebut. Pancasila, ideologi dan dasar bangsa Indonesia, berfungsi dalam hidup dan negara Indonesia.

Filsafat adalah upaya mendalam untuk menemukan kebenaran.
Filsafat pendidikan adalah studi mendalam tentang pendidikan yang didasarkan pada filsafat. Menurut filsafat pendidikan, hubungan antara Pancasila dan sistem pendidikan menunjukkan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang menjiwai kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia dapat diterima hanya jika dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila.

Pancasila adalah falsafah yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku bagi rakyat Indonesia yang sesuai dengan budaya mereka. Pendidikan karakter memang seharusnya berasal dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yang bertujuan untuk menciptakan orang Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, dan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Bulan Mangestuty Wijaya གིས-
Nama : Bulan Mangestuty Wijaya
NPM : 2351011025
Kelas : MNJ A ( Ganjil )
- Filsafat Pancasila :
Filsafat berasal dari kata Philosophy yang secara epistimologis berasal dari philos atau phileinyang yang memiliki arti cinta dan shopia yang berarti hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila.
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
- Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila :
1. Kausa Materialis
2. Kausa Formalis
3. Kausa Efisiensi
4. Kausa Finalis
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi :
1. Ketuhanan
2. Kemanusiaan
3. Kesatuan
4. Kerakyatan
5. Keadilan
- Nialai- Nilai Pancasila :
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya.
ditegaskan oleh Simon (1986) bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan nilai adalah jawaban yang jujur tapi benar dari pertanyaan “what you are really, really, really, want.”
Refleksi filsafat yang dikembangkan oleh Notonegoro untuk menggali nilai-nilai abstrak, hakikat nilai-nilai Pancasila, ternyata kemudian dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya yang berujud konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat ataupun sebagai pemegang kekuasaan yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan sikap dalam hidup sehari-hari.

-Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila.
perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya;
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya;
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik
dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Kedua, Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis
pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Empirisme
2. Nativisme
3. Naturalisme
4. Konvergensi

- Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”.
Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.
Diktat “Filsafat Pancasila” (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut :
A. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya.
B. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
C. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Nabillah Aulia Rima Putri_2311011019_ S1 Manajemen གིས-
Nama : Nabillah Aulia Rima Putri
NPM : 2311011019

Dalam jurnal "Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa berkarakter" menjelaskan tentang Pancasila yang merupakan sebuah filsafat yang terbangun dalam sistem filsafat yang kredibel. Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada pancasila, sehingga nilai-nilai pancasila perlu ditanamkan pada mahasiswa atau peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pancasila sebagai sistem sistem filsafat juga bisa dilihat dari pendekatan ontologis (berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia), epistemologis (berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya), dan aksiologis (berdasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung).

Dalam dunia filsafat pendidikan, pancasila merupakan pandangan hidup yang menjiwai kehidupan sehari-hari, filsafat pendidikan pancasila mengimplementasikan ciri-ciri tersebut sebagai :
1) Integral kemanusiaan yang diajarkan oleh pancasila adalah kemanusiaan yang integral
2) Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis
3) Religius

Adapun prinsip-prinsip filsafat pancasila sebagai :
1) Kuasa Materialis, yaitu sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada didalam bangsa Indonesia sendiri
2) Kausa Formalis, yaitu sebab yang berhubungan dengan bentuknya
3) Kausa Efisiensi, kegiatan dalam menyusun dan merumuskan pancasila sebagai dasar negara
4) Kausa Finalis, yaitu yang berhubungan dengan tujuannya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Intan putri aulia 2311011091 གིས-
Nama : Intan Putri Aulia
NPM : 2311011091

Analisis jurnal yang berjudul " FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUJU BANGSA BERKARAKTER "

Hakikat filsafat pancasila

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalamtentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidangpendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik.

Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Refleksi filsafat yang dikembangkan oleh Notonegoro untuk menggali nilai-nilai abstrak, hakikat nilai-nilai Pancasila, ternyata kemudian dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya yang berujud konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat ataupunsebagai pemegan gkekuasaan yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan sikap dalam hidupsehari-hari.

Filsafatr dalam pendidikan

Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.

Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Aldhia Dwi Putra AL གིས-
Nama: Aldhia Dwi Putra
NPM:2351011011

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat “Filsafat Pancasila”menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia.

Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Filsafat pendidikan itu berdiri secara
bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun
kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi
dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum
Dalam sejarah
pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu Empirisme,Nativisme,Naturalisme,Konvergensi.


Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Aldhia Dwi Putra AL གིས-
Nama: Aldhia Dwi Putra
NPM: 2351011011

Pengertian filsafat menurut arti katanya kata filsafat dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa yunani "philosophia"
terdiri dari kata phie artinya cinta dan sophia artinya kebijaksanaan.

Aliran aliran Filsafat
1. Berfilsafat Rationalisme mengangungkan akal
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan

Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, menghasilkan tindakan yang bijaksana.

Pengertian filsafat pancasila
Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Dengan tujuan untuk mendapatkan pokok pokok pengertian yang mendasar dan menyeluruh.

Wawasan filsafat meliputi bidang: Ontologis,Epistemologis,Aksiologis
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Muhammad Rizki Alviyandi 2051011017 གིས-
Nama : Muhammad Rizki Alviyandi
NPM : 2051011017
Tugas Analisis Jurnal

Analisis jurnal yang berjudul “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER”

Pancasila merupakan landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memuat lima prinsip dasar pembentuk jati diri bangsa Indonesia. Asas Pancasila menguraikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia seutuhnya. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan pada falsafah yang dianut suatu negara, sedangkan pendidikan merupakan sarana dan mekanisme untuk menanamkan dan menularkan nilai-nilai falsafah tersebut.

Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar penyelenggaraan setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya terkait bidang pendidikan. Pendidikan adalah lembaga yang fungsinya menanamkan dan menularkan suatu sistem standar perilaku berlandaskan filosofis yang dipelihara oleh lembaga pendidikan dan pendidik masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar, terencana dan terencana untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan potensi dan kapasitas anak agar dapat memperoleh manfaat dalam kehidupan sebagai individu dan warga masyarakat. Dalam sejarah pendidikan, kita banyak menemukan berbagai perspektif atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.

Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

Ahmadi Urip གིས-
Nama : Ahmadi Urip
Npm : 2311011009
Kelas : Mnj A (Ganjil)

Filsafat Pancasila menjadi landasan dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan untuk membentuk bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Pendidikan berbasis Pancasila bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, moralitas, dan sikap positif pada peserta didik.

Pendidikan yang berlandaskan Pancasila memiliki beberapa prinsip utama. Pertama, prinsip keadilan, yang menekankan pentingnya pemerataan kesempatan dan akses pendidikan bagi semua anak Indonesia. Kedua, prinsip kebersamaan, yang mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan solidaritas di dalam lingkungan pendidikan. Ketiga, prinsip keadaban, yang mendorong pengembangan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Implementasi filsafat Pancasila dalam pendidikan melibatkan beberapa aspek. Pertama, pengenalan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanMelalui mata pelajaran ini, peserta didik diajarkan tentang prinsip-prinsip Pancasila, semangat persatuan, toleransi, dan keragaman budaya di Indonesia.

Selain itu, pendidikan berbasis Pancasila juga mendorong pembentukan karakter yang kuat. Peserta didik diajarkan untuk mengembangkan etika, tanggung jawab, disipin, kejujuran, dan rasa saling menghargaiTujuan utama adalah membentuk generasi yang memiliki integritas, kepemimpinan yang baik, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pendidikan berlandaskan Pancasila juga mengajarkan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat. Peserta didik diajarkan untuk menghargai perbedaan, menjunjung tinggi martabat manusia, serta menghormati pluralitas dan kebebasan berekspresi.

Dalam rangka mencapai visi bangsa yang berkarakterpendidikan berbasis Pancasila juga berfokus pada pengembangan kompetensi dan keunggulan akademik, Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam masyarakat dan dunia kerja.

Pendidikan karakter harus diambil dari nilai nilai yang terkandung dala. Pancasila agar tercipta rakyat Indonesia yang berperilaku baik, cerdas, mampu hidup seca individu dan sosialmemenuhi hak dan kewajiban warga negara dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.