Decision Theory

Decision Theory

Decision Theory

by Noverman Duadji -
Number of replies: 13

Mahasiswa perlu membaca materi, membuat catatan penting tentang teori tersebut. Kemudian kita mendiskusikan hal-hal berikut:

Apa yang menjadi point penting Decision theory? Berikan penjelasan

Siapa saja Aktor, institusi yang terlibat dan proses kerja Decision Theories? Jelaskan

Berikan respon dan penjelasan. 

Selamat berdiskusi


In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Vike Youdit -
Decision theory adalah cabang dari teori probabilitas terapan dan filsafat analitik yang berkaitan dengan teori pengambilan keputusan berdasarkan pemberian probabilitas pada berbagai faktor dan memberikan konsekuensi numerik pada hasilnya1. Dalam teori pengambilan keputusan normatif, fokusnya adalah pada bagaimana berbagai sikap seperti keyakinan, keinginan dan sikap lainnya (yang disebut “sikap preferensi”) saling berkaitan2. Decision theory digunakan untuk menganalisis pilihan individu dalam situasi yang tidak pasti dan tidak diketahui. Decision theory membantu entitas dalam menentukan bagaimana seorang profesional atau pelanggan membuat pilihan yang rasional saat membuat keputusan. Ketika seseorang membuat keputusan, sistem kepercayaan mereka, moral, nilai-nilai, latar belakang sosial, bahkan ketakutan dan ketidakpastian memainkan peran penting1. Decision theory melibatkan pendekatan ekonomi dan statistik untuk mempelajari pilihan individu dalam situasi yang tidak pasti dan tidak diketahui. Karena didasarkan pada ide, sikap, dan keinginan, analis menyebutnya sebagai teori pilihan. Ini memungkinkan entitas untuk membuat keputusan yang paling rasional yang memungkinkan dalam kondisi yang tidak diketahui dan tidak pasti.

Decision theory memiliki beberapa model dalam proses pengambilan keputusan yaitu (Afinotan, 2014, hal. 252-255):
1. Rational Actor Model
Model aktor rasional melakukan pilihan terhadap kebijakan luar negeri sebagai produk ideal. Mengingat pengambil keputusan yang rasional mengambil mempertimbangkan tujuan kebijakan luar negeri dan menentukan yang mana untuk mengambil pilihan yang paling prioritas di antara pilihan yang lain. Kemudian, mengidentifikasi dan menganalisis berbagai opsi tersedia. Aktor rasional dalam pengambil keputusan mampu memperkirakan hasil dan menghitung nilai atau manfaat yang diharapkan dari setiap hasil. Dengan asumsi ini, pembuat keputusan menghitung nilai yang diharapkan dari setiap alternatif, membandingkan semua alternatif, dan memilih alternatif yang memaksimalkan benefit dan meminimalkan cost. Aktor rasional juga kemudian membandingkan konsekuensi yang telah dibuat, yang tentu akhirnya akan menentukan alternatif terbaik.
2. The Bounded Rationallity Model
Model ini dapat memberikan solusi dimana kekurangan dari maksimalisasi benefit bisa menjadi hambatan. Seperti misalnya, dalam prosesnya mencari pilihan alternatif terbaik, pembuat keputusan tidak mungkin akan mempertimbangkan semua alternatif. Jadi pembuat keputusan dapat menggunakan batasan untuk mempersempit beberapa pilihan alternatif yang lebih masuk akal dan menjanjikan. Model rasionalitas berasumsi setiap aktor tidak bisa mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin terjadi. Ketika sebuah konsekuensi buruk tertentu muncul, yang dapat dilakukan adalah memodifikasinya untuk mengurangi kemungkinan konsekuensi itu berulang akan tetapi dengan tingkat yang berbeda.
3. The Bureaucratic Politics model
Model dari politik birokrasi di dalamnya pembuat keputusan adalah lembaga pemerintah, yang terdiri dari satu set biro dengan sumber dan tanggung jawab yang berbeda, serta berbeda dalam tingkat pengaruhnya. Berbagai biro atau departemen bersaing di antara mereka sendiri untuk kesempatan untuk mempengaruhi keputusan menggunakan otoritas politiknya. Pengambilan keputusan dalam model ini adalah proses untuk mendapatkan kekuasaan pada pemerintahan. Strategi untuk membangun koalisi antar biro mungkin terjadi dalam model ini. Sistem persekutuan atau koalisi ini dalam perjuangan juga untuk mendapat pengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Di sini prosesnya sama seperti Negara-Negara dalam membentuk koalisi untuk melawan kekuatan yang lebih dominan.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Dewi Liliani -
- Decision theory, atau teori pengambilan keputusan, adalah suatu bidang studi yang berkaitan dengan cara-cara manusia atau entitas lainnya membuat keputusan yang optimal dalam situasi yang melibatkan ketidakpastian, risiko, dan konsekuensi yang berbeda. Tujuan utama decision theory adalah untuk membantu pengambil keputusan dalam memilih tindakan atau strategi yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Decision theory melibatkan analisis yang sistematis dan rasional dalam menghadapi situasi di mana informasi tidak lengkap atau tidak pasti. Teori ini berfokus pada pemodelan matematika, pemrosesan informasi, dan analisis statistik untuk mengukur dan mengevaluasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap keputusan yang diambil.

- Point penting dalam decision theory termasuk pemodelan probabilistik untuk menggambarkan ketidakpastian, analisis utilitas untuk memodelkan preferensi individu terhadap hasil yang berbeda, analisis risiko untuk mengukur konsekuensi yang mungkin terjadi, dan pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis yang optimal.

- Beberapa institusi yang terlibat dalam penerapan Decision Theory adalah: institusi Pendidikan, Lembaga Penelitian, Perusahan Konsultan, organisasi Pemerintah dan Organisasi Bisnis.
Proses kerja dalam Decision Theory mencakup langkah-langkah seperti identifikasi masalah, pengumpulan informasi, analisis dan evaluasi opsi, pemilihan opsi, implementasi keputusan, dan evaluasi hasilnya. Institusi terlibat dalam berbagai tahapan ini untuk mendukung dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang optimal berdasarkan landasan teori dan metode Decision Theory.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Aghisna Amalia Putri -
1. Decision theory adalah cabang ilmu yang mempelajari cara memilih tindakan terbaik dalam situasi yang melibatkan ketidakpastian dan konsekuensi yang mungkin. Ada beberapa poin penting dalam decision theory yang dapat membantu dalam membuat keputusan yang rasional dan optimal. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Preferensi: Decision theory mengakui bahwa individu memiliki preferensi yang berbeda dalam hal nilai-nilai, tujuan, dan preferensi pribadi. Poin ini menekankan pentingnya memahami preferensi individu sebelum membuat keputusan. Misalnya, individu dapat memberikan bobot yang berbeda pada hasil yang mungkin terjadi.
2. Ketidakpastian: Decision theory mengakui bahwa di dunia nyata, informasi yang kita miliki sering kali tidak lengkap atau tidak pasti. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan ketidakpastian dalam membuat keputusan. Poin ini membahas cara menggabungkan informasi yang ada dengan ketidakpastian untuk mencapai keputusan yang baik.
3. Konsekuensi: Decision theory menekankan pentingnya memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang mungkin diambil. Ini melibatkan penilaian konsekuensi positif dan negatif, baik yang teramati maupun yang diantisipasi. Poin ini membantu dalam memperkirakan dan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan setiap pilihan.
4. Alternatif: Decision theory mengajarkan pentingnya mempertimbangkan dan mengevaluasi berbagai alternatif sebelum membuat keputusan. Ini melibatkan membandingkan konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif yang mungkin. Poin ini membantu memastikan bahwa tidak hanya satu pilihan yang dipertimbangkan, tetapi juga alternatif yang mungkin lebih baik.
5. Utilitas: Decision theory menggunakan konsep utilitas untuk mengukur manfaat atau kepuasan yang diterima dari setiap tindakan atau hasil. Konsep ini membantu dalam memberikan nilai numerik pada preferensi individu dan membantu dalam memilih tindakan yang paling menguntungkan secara keseluruhan.
6. Rasio keputusan: Decision theory memberikan alat matematika dan statistik untuk mengembangkan model keputusan yang rasional. Ini melibatkan penggunaan probabilitas, teori permainan, dan alat analisis lainnya untuk memahami dan memprediksi hasil keputusan yang mungkin. Poin ini membantu dalam membuat keputusan yang terinformasi dan rasional.

Poin-poin ini membentuk dasar-dasar decision theory dan membantu individu dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi.

2. Dalam decision theory, ada berbagai aktor, institusi, dan proses kerja yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Individu: Individu adalah aktor utama dalam decision theory. Mereka adalah yang membuat keputusan berdasarkan preferensi, tujuan, nilai-nilai, dan penilaian mereka terhadap situasi yang dihadapi. Individu dapat menggunakan konsep-konsep dan alat analisis decision theory untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan yang rasional.
2. Organisasi: Organisasi juga terlibat dalam decision theory, terutama dalam konteks pengambilan keputusan organisasi. Keputusan yang diambil dalam organisasi sering melibatkan interaksi antara berbagai aktor dan proses yang kompleks. Decision theory dapat digunakan untuk memahami, menganalisis, dan meningkatkan proses pengambilan keputusan dalam konteks organisasi.
3. Institusi akademik dan penelitian: Institusi akademik dan penelitian memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemahaman decision theory. Para peneliti dan akademisi bekerja untuk mempelajari, mengembangkan, dan memperbaiki konsep, metode, dan alat analisis decision theory. Mereka juga terlibat dalam menguji dan menerapkan teori-teori ini dalam konteks praktis.
4. Pengambil kebijakan: Pengambil kebijakan, baik dalam pemerintahan maupun sektor swasta, menggunakan decision theory untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Mereka menggunakan konsep dan alat analisis decision theory untuk memahami konsekuensi kebijakan, memperkirakan risiko, dan memilih tindakan yang optimal.
5. Prosedur pengambilan keputusan: Proses pengambilan keputusan melibatkan langkah-langkah yang diambil untuk memformulasikan, menganalisis, dan memilih di antara alternatif yang mungkin. Decision theory menyediakan kerangka kerja untuk proses ini, yang melibatkan identifikasi masalah, pengumpulan informasi, analisis risiko, penilaian preferensi, pengembangan model keputusan, dan pemilihan tindakan yang optimal.
6. Konsep dan metode decision theory: Decision theory melibatkan konsep-konsep dan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan. Ini termasuk konsep preferensi, utilitas, probabilitas, teori permainan, analisis sensitivitas, dan metode matematika dan statistik lainnya. Aktor yang terlibat dalam decision theory menggunakan alat-alat ini untuk memahami, memodelkan, dan memprediksi hasil keputusan.

Melalui interaksi antara aktor, institusi, dan proses kerja ini, decision theory membantu dalam memahami dan memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai konteks, mulai dari pengambilan keputusan individu hingga pengambilan keputusan organisasi dan kebijakan publik.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Yuyun Apriyani -
Decision theory atau Teori pengambilan keputusan adalah bidang pengetahuan yang mengkaji cara memilih opsi yang tepat dan dijadikan keputusan, serta berkaitan dengan tindakan individu dalam menentukan sesuatu. Teori ini mengindikasikan bahwa individu memiliki keterbatasan pengetahuan dan bertindak berdasarkan persepsinya terhadap situasi yang dihadapi. Poin penting dalam teori ini yaitu Pengambilan keputusan rasional, ketidakpastian, pengguna probabilitas, struktur keputusan, utilitas, analisis resiko dan pemngambilan keputusan.
Aktor yang terlibat diantaranya (1) individu yaitu aktor utama dalam pengambilan keputusan, (2) Organisasi yaitu proses pengambilan keputusan yang terstruktur dan menggunakan alat analisis keputusan
Institusi yang terlibat diantaranya (1) institusi keuangan seperti bank. Mereka menganalisis pasar, memodelkan risiko dan menggunakan prinsip-prinsip teori keputusan untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.92) institusi pemerintah yaitu menerapkan teori keputusan dalam pengambilan keputusan kebijakan public biasanya menggunakan analisis dampak kebijakan.
Langkah-langkah dalam proses teori keputusan dapat meliputi identifikasi permasalahan, pengumpulan data dan informasi, analisis risiko dan ketidakpastian, pemodelan matematis, evaluasi opsi, perhitungan utilitas, serta pemilihan keputusan terbaik yang didasarkan pada analisis yang telah dilakukan. Perlu diingat bahwa aktor, lembaga, dan proses yang terlibat dalam teori keputusan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan aplikasi spesifik dari teori tersebut.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by I Made Jayamuna -
  • Teori pengambilan keputusan atau decision theory adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan cara orang membuat keputusan dalam situasi yang kompleks atau tidak pasti. Teori pengambilan keputusan mencoba untuk menjelaskan bagaimana manusia menyusun berbagai informasi, mempertimbangkan alternatif, dan mengevaluasi risiko untuk mencapai suatu keputusan yang optimal.
  • Beberapa poin penting dalam decision theory antara lain:
  1. Prosedur pengambilan keputusan yang rasional, Proses pengambilan keputusan harus didasarkan pada data yang akurat dan tepat, dengan mempertimbangkan semua alternatif yang tersedia.
  2. Resiko, setiap pengambilan keputusan seringkali dilakukan dalam situasi yang tidak pasti dan dengan risiko tertentu. Oleh karena itu, perlu untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi risiko dan tingkat ketidakpastian sebagai faktor penting dalam pengambilan keputusan
  3. Alternatif dan kriteria, alternatif yang dihasilkan harus diuji dalam berbagai skenario dan dinilai melalui kriteria yang telah ditetapkan.
  • Institusi yang terlibat dalam penerapan decision theory salah satunya adalah negara. negara merupakan salah satu institusi yang terlibat dalam penerapan decision theory, terutama dalam konteks pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan. Dalam situasi ini, proses pengambilan keputusan melibatkan lebih dari satu institusi dan melibatkan sejumlah aktor, mulai dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip dalam decision theory dapat digunakan untuk membantu para pemimpin atau pengambil keputusan dalam pemerintahan dalam menyelesaikan masalah
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Rizka Sari 2226061013 -
Poin penting dari teori ini adalah decision theory didasarkan pada argumentasi logika positif yang menjadi perbedaan utama antara kenyataan, yang dapat diuji dan diverifikasi, dan antara individu dan preferensi serta nilai bersama, yang tidak dapat diverifikasi secara ilmiah.

Aktor utama yang terlibat adalah pejabat birokrasi/administrator. Institusi yang terlibat adalah pemerintah, kelompok kepentingan dan organisasi non pemerintah.

Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa langkah, termasuk mendefinisikan masalah, mengumpulkan informasi, mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif, memilih opsi terbaik, menerapkan keputusan, dan mengevaluasi hasilnya. Teori keputusan berupaya menyediakan kerangka kerja untuk memandu proses ini, dengan memanfaatkan model matematika, analisis data, dan alat lain untuk memandu pengambilan keputusan.

Dalam hal proses kerja (proses kerja), teori keputusan dapat membantu individu dan organisasi membuat keputusan yang lebih terinformasi dan efektif dengan mengurangi bias dan membantu mengidentifikasi potensi risiko dan peluang serta membantu meningkatkan komunikasi dan kolaborasi di antara para pembuat keputusan dengan menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengevaluasi alternatif dan membuat pertukaran.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by M. Zia Ul Islam Zia -
Teori pengambilan keputusan merupakan ilmu yang menelaah mengenai cara memilih alternatif yang tepat untuk dijadikan sebagai sebuah keputusan. Biasanya berkaitan dengan perilaku seseorang dalam memutuskan sesuatu.
Point penting dari teori ini adalah bahwa seseorang memiliki keterbatasan pengetahuan dan bertindak hanya berdasarkan persepsinya terhadap situasi yang sedang dihadapinya. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki pengetahuan yang berbeda. Sehingga, akan berpengaruh pada pengambilan keputusannya.
Aktor dan institusi dalam teori ini adalah individu, organisasi maupun lembaga, ataupun entitas lainnya. Dimana pengambilan keputusan yang dilakukan oleh aktor dan institusi ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri ataupun faktor lingkungan.
Proses kerja dalam teori ini secara umum bersandarkan pada keyakinan bahwa seseorang yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan tidak akan menggunakan pikiran rasional jika telah merasa bahwa keputusan yang diambil sangat erat kaitannya dengan kepentingan pribadinya. Begitupun halnya dengan organisasi maupun entitas lainnya. Sehingga, keputusan yang diambil biasanya adalah keputusan yang saling berkaitan dengan masalah yang ada. Atau dengan kata lain, pengambilan keputusan dapat dipahami sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Theresia Helen Simarmata -
Decision theory atau teori pengambilan keputusan adalah bagaimmana membuat pilihan yang rasional berdasarkan probabilitas dan konsekuensi dari berbagai alternatif. Teori ini juga membahas tentang dasar-dasar teori utilitas, perdebatan tentang probabilitas subjektif dan objektif, bayesianisme, teori keputusan kausal, teori permainan dan teori pilihan rasional. Pengambilan keputusan adalah sebuah ilmu yang disebabkan adanya aktivitas yang mempunyai berbagai macam cara, metode serta pendekatan tertentu yang memiliki sifat teratur, terarah dan juga sistematis.
Actor yang terlibat dalam decision theories adalah para pembuat keputusan yang harus mempertimbangkan factor,alternatif, dan konsekuendi. actor ini dapat berasal dari berbagai latar belakang seperti pemerintah, organisasi, individu maupun kelompok. akto ini juga dapat dipengaruhi oleh konteks internal dan eksternal yang mempengaruhi preferensi, persepsi dan motivasi mereka dan actor ini harus berinteraksi dengan actor lainnya dalam proses pengambilan keputusan baik secara kooperatif mauapun kompetitif.
Institusi yang terlibat seperti entitas sosial yang membentuk aturan, norma dan rutinitas yang menjadi pedoman. pengambilan keputusan menjadis ebuah seni yang memberikan pengaruh terhadap perbedaan dan juga keragaman factor lingkungan iternal yang terdiri dari budaya dan struktur organisasi, gaya kepemimpinan dan komunikasi struktur organisasi.
Menurut Simon dalam Fahmi (2013) bahwa pengambilan keputusan harus melalui 4 tahapan yaitu : inteligence, design, choice dan implementasi.
Menurut robbins dan coulter bahwa di dalam sebuah proses pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahap yaitu : identifikasi masalah, identifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria, pengembangan alternatif keputusan, analisis alternatif keputusan,memiliki 1 alternatif jeputusan,melaksanakan alternatif keputusandan evaluasi keputusan
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Nurhayati 2226061005 -
Decision Theory atau Teori pengambilan keputusan adalah bidang studi yang berkaitan dengan bagaimana manusia atau entitas lain membuat keputusan optimal dalam situasi yang melibatkan probabilitas, risiko, dan konsekuensi yang berbeda. Tujuan untuk membantu pengambil keputusan dalam memilih arah tindakan atau strategi yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Teori keputusan melibatkan analisis sistematis dan rasional dalam menghadapi situasi di mana informasi tidak lengkap atau tidak pasti. Teori ini berfokus pada pemodelan matematis, pemrosesan informasi, dan analisis statistik untuk mengukur dan mengevaluasi kemungkinan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.

Poin penting dalam teori ini adalah pengambilan keputusan rasional, ketidakpastian, pengguna probabilitas, struktur keputusan, utilitas, analisis risiko dan pengambilan keputusan.

Beberapa lembaga yang terlibat dalam penerapan Teori Pengambilan Keputusan adalah: lembaga pendidikan, lembaga penelitian, perusahaan konsultan, organisasi pemerintah dan organisasi bisnis. Proses kerja dalam Teori Keputusan mencakup langkah-langkah seperti memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis dan mengevaluasi opsi, memilih opsi, menerapkan keputusan, dan mengevaluasi hasil. Institusi terlibat dalam berbagai tahapan tersebut untuk mendukung dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang optimal berdasarkan landasan teori dan metode Teori Keputusan.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Sri Sunarsih -
Teori Pengambilan keputusan adalah proses perbandingan dan seleksi atas alternative-alternative yang telah dibuat. Pengambilan keputusan mengacu pada semua kegiatan dimana orang mencoba untuk menetukan tujuan dari perilaku kemudian dalam bidang politik pengambilan keputusan digunakan sebagai penggambaran untuk negara dalam membuat suatu kebijakan.
Beberapa model dalam proses pengambilan keputusan :
1. Rational actor model
Model aktor rasional melakukan pilihan terhadap kebijakan luar negeri sebagai produk ideal.mengingat pengambil keputusan yang rasional mengambil tujuan kebijakan luar negeri dan menetukan yang mana mengmabil pilihan yang paling prioritas diantara pilihan yang lain.
2. The Bounded Rationally Model
Model ini memberi solusi dimna kekuarangan dan maksimalisasi benefit bisa menjadi hambatan.jadi pembuat keputusan dapat menggunakan Batasan untuk mempersempit. Model ini berasumsi setiap aktor tidak bisa memepertimbangkan semua konsekwensi yang mungkin terjadi.
3. The Bureucratic Politics Model
Model birokrasi para pembuat keputusan terdiri dari satu set biro dengan sumber dan tanggung jawab yang berbedadalam tingkat pengaruhnya.

Aktor dalam teori pengambilan keputusan:
1. Individu. Mereka yang membuat keputusan berdasarkan referensi-referensi yang mereka miliki.
2. Organisasi. Pengambilan keputusan melibatkan organisasi dan berbagai aktor yang terlibat
3. Institusi akademik dan penelitian. Para peneliti dan akademisi bekerja untuk mempelajari, mengembangkan, dan memperbaiki konsep, metode, dan alat analisis decision theory. Mereka juga terlibat dalam menguji dan menerapkan teori-teori ini dalam konteks praktis.
4. Pengambil kebijakan. Pengambil kebijakan, baik dalam pemerintahan maupun sektor swasta, menggunakan decision theory untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Mereka menggunakan konsep dan alat analisis decision theory untuk memahami konsekuensi kebijakan, memperkirakan risiko, dan memilih tindakan yang optimal.
5. Prosedur pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan melibatkan langkah-langkah yang diambil untuk memformulasikan, menganalisis, dan memilih di antara alternatif yang mungkin. Decision theory menyediakan kerangka kerja untuk proses ini, yang melibatkan identifikasi masalah, pengumpulan informasi, analisis risiko, penilaian preferensi, pengembangan model keputusan, dan pemilihan tindakan yang optimal.
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by PUTRI RACHMA SHOLEHA (2226061017) -
Decision theory adalah teori tentang keputusan atau pengambilan keputusan baik oleh individu maupun kelompok dan digunakan dalam segala bidang. (Hansson, 2005) Pada saat pengambilan keputusan, terdapat tiga kondisi atau situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan yaitu kondisi ketidakpastian (uncertainty), berisiko dan kepastian. Kondisi ketidakpastian mengacu pada kondisi di mana terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin akan terjadi dari suatu keputusan dan setiap kemungkinan hasil yang tidak diketahui, kondisi beresiko mengacu pada kondisi di mana terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin akan terjadi dari suatu keputusan serta probabilitas hasil bisa diperkirakan oleh pengambil keputusan, sedangkan kondisi kepastian mengacu pada satu hasil yang pasti pada suatu keputusan secara tepat.

Pengambilan keputusan dalam administrasi publik adalah proses pemilihan alternatif solusi untuk masalah. Teori-teori pengambilan keputusan berkaitan dengan masalah bagaimana pilihan itu dibuat. berikut adalah teori pengambilan keputusan yang paling dikenal antara lain:

1. rasional komprehensif
Teori ini mengedepankangagasan bahwa pengambilan keputusan sebagai maximum sosial gain yang berarti pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus memilih keputusan yang memberikanmanfaat optimum bagi masyarakat,maupun organisasi.
2. inkremental
dalam teori ini Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaikiketidaksempunaan dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi masalahsosialyang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuansosial yang sama sekali baru di masa yang akan datang.
3. Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)
teori ini merupakan perpaduan teori inkremental dan rasional komperhensif, karena adanya kritik dari model inkremental cenderung mengabaikan peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social inovation) yang mendasar dan mengabaikan kepentingan masyarakat yang lemah sehingga perpaduan dengan rasional komperhensif diambil agar keputusan tetap inovatif dan mengakomodir masyarakat lemah sekalipun.

berdasarkan pengertian dan model dari decision theory di atas maka dapat ditentukan aktor dari teori ini yaitu, pemerintah atau perangkat negara
In reply to Noverman Duadji

Re: Decision Theory

by Alfajar 2226061014 -
1. Decision theory adalah suatu metode yang digunakan untuk membantu seseorang memilih dari berbagai pilihan yang tersedia dengan cara yang tepat dan efektif. Beberapa point penting dari Decision theory adalah sebagai berikut:

Tujuan pembuat keputusan: Seorang pembuat keputusan perlu memiliki tujuan yang jelas dan terukur sehingga dapat membuat keputusan yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Alternatif keputusan: Pembuat keputusan harus mampu mengidentifikasi alternatif keputusan yang relevan dan menyeluruh sehingga dapat membuat keputusan yang terbaik.
Konsekuensi dari setiap alternatif: Setiap alternatif keputusan harus dianalisis untuk mengetahui konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.
Keputusan yang optimal: Keputusan yang diambil haruslah yang optimal, yaitu keputusan yang memberikan nilai terbaik yang mungkin bagi pembuat keputusan.
Analisis risiko: Analisis risiko dilakukan untuk mengetahui potensi kegagalan atau risiko dari setiap alternatif keputusan sehingga dapat diantisipasi dan dihindari.
Perhitungan biaya dan manfaat: Pembuat keputusan harus mampu menghitung biaya dan manfaat dari setiap alternatif keputusan untuk memudahkan dalam membuat keputusan.

Model Pengambilan Keputusan
Model Aktor Rasional adalah model teoretis dalam ilmu sosial yang mendasarkan pengambilan keputusan pada pemikiran rasional individu. Menurut teori ini, setiap individu (baik itu orang, lembaga atau negara) dianggap sebagai aktor dengan kepentingannya masing-masing. Saat membuat keputusan, aktor mempertimbangkan semua informasi yang tersedia dan mencoba memilih tindakan yang akan memberikan keuntungan terbesar atau hasil yang diinginkan, meminimalkan kemungkinan risiko dan kerugian. Dalam konteks politik, model ini berfokus pada negara sebagai aktor rasional yang memilih kebijakan dan inisiatif untuk mencapai tujuan nasional yang diinginkan. Model ini digunakan untuk menganalisis aktivitas politik dan proses pengambilan keputusan di negara-negara. 

Model rasionalitas terikat (Bounded Rational Model) adalah model teoretis dalam ilmu sosial yang menurutnya individu tidak sepenuhnya rasional ketika membuat keputusan karena keterbatasan informasi, waktu, dan sumber daya. Dalam model ini, pengambilan keputusan terkendala oleh informasi yang terbatas dan pemahaman yang tidak lengkap tentang situasi yang dihadapi, sehingga keputusan yang diambil terkadang tidak optimal atau memuaskan. Dalam konteks kebijakan publik, model ini menyatakan bahwa langkah-langkah yang diterapkan terkadang tidak mencapai solusi optimal karena keterbatasan informasi dan sumber daya pembuat kebijakan. Bounded Rational Model dikembangkan oleh Herbert Simon sebagai alternatif dari model keputusan yang sepenuhnya rasional. Model ini dapat memberikan pemahaman yang lebih realistis tentang pengambilan keputusan dalam situasi dunia nyata. 

The Bureucratic Politics Model
model teoritis ilmu politik yang menganggap bahwa keputusan dalam proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh pengaruh dan peran aparatur birokrasi atau pemerintah. Dalam model ini, birokrasi dipandang sebagai aktor dengan kepentingan dan tujuannya sendiri serta pengaruh besar terhadap keputusan politik. Birokrasi bekerja tidak hanya sebagai pelaksana politik, tetapi juga sebagai pengambil keputusan yang mempengaruhi jalannya politik. Dalam model politik birokrasi, pengambilan keputusan dipandang sebagai hasil pengaruh dan interaksi antara berbagai kelompok atau faksi yang bersaing memperebutkan kekuasaan dalam birokrasi. Model ini juga menyatakan bahwa keputusan birokrasi lebih didasarkan pada kepentingan kelembagaan daripada kepentingan masyarakat atau orang yang dilayaninya. Model ini dapat memberikan pemahaman yang lebih akurat tentang peran dan pengaruh birokrasi dalam pembuatan kebijakan. 

2. Aktor
Institusi yang terlibat dalam proses teori pengambilan keputusan dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Namun, dalam konteks kebijakan publik, lembaga terkait dapat mencakup negara atau pemerintah, anggota parlemen, pegawai negeri atau pejabat pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, organisasi internasional, dan peneliti. Masing-masing lembaga tersebut memiliki peran dan kepentingan yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan dan dapat mempengaruhi hasil dari keputusan yang diambil. Namun pada dasarnya, teori keputusan mengasumsikan bahwa setiap aktor dalam proses pengambilan keputusan (termasuk institusi) memiliki kepentingan dan tujuan masing-masing, sehingga pengambilan keputusan seringkali merupakan hasil interaksi atau persaingan antara aktor-aktor yang berbeda tersebut.
In reply to Alfajar 2226061014

Re: Decision Theory

by Ira Marby HS - 2226061002 -
Terdapat beberapa definisi dari Decision theory (teori keputusan) :
1. Proses analisis dalam mengambil keputusan.
2. Studi logis tentang bagaimana keputusan dibuat dalam struktur atau sistem di mana lingkungan keputusan tidak pasti dan variabel keputusan tidak diketahui.
3. Teori ini juga berkaitan dengan bagaimana pilihan dibuat secara logis berdasarkan probabilitas dan konsekuensi yang tidak pasti.
4. Teori yang mempelajari logika dan sifat matematis pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teori keputusan berkaitan dengan bagaimana kegiatan yang mengarah pada pengambilan keputusan dipahami dengan mengambil alat dari matematika, filsafat, statistik, dan psikologi dalam menganalisis bagaimana keputusan dibuat. Ada beragam jenis proses pengambilan keputusan, karenanya, teori keputusan juga mencakup bidang yang beragam. Ada tiga bidang utama dari teori keputusan, yaitu;
1. Teori keputusan preskriptif: teori ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi tentang bagaimana membuat keputusan terbaik bahkan dalam lingkungan pengambilan keputusan yang tidak pasti.
2. Teori keputusan deskriptif: teori ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana agen irasional membuat keputusan tertentu.
3. Teori keputusan normatif: berdasarkan seperangkat nilai, teori ini memberikan arah bagaimana keputusan dapat dibuat.

Aktor dan institusi yang terlibat dan proses kerja Decision Theories dapat berbentuk individu ataupun kelompok seperti pejabat negara, birokrat, instansi pemerintah, organisasi, dan lain sebagainya.

Dalam pemerintahan terdapat 3 jenis keputusan :
1. Keputusan strategis, berada pada tingkat yang lebih tinggi dan menentukan maksud dari apa yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Umumnya keputusan kebijakan yang diselaraskan dengan rencana pembangunan nasional dan rencana pemerintah. Keputusan strategis menentukan apa dan mengapa. Keputusan ini umumnya dibuat oleh politisi dalam posisi otoritas. Contoh keputusan strategis dapat berupa kebijakan.
2. Keputusan taktis adalah keputusan dan rencana yang dibuat untuk mewujudkan visi jangka panjang tersebut menjadi strategi jangka menengah dan tahunan. Tujuannya adalah untuk menerjemahkan niat menjadi tindakan. Keputusan taktis menjelaskan bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Keputusan-keputusan ini seringkali dibuat oleh politisi yang memiliki otoritas dalam hubungan yang lebih erat dengan pegawai negeri. Di beberapa negara, CEO suatu organisasi akan memainkan peran penting dalam jenis keputusan ini.
3. Keputusan operasional adalah keputusan sehari-hari untuk mewujudkan strategi dan rencana. Keputusan operasional ini adalah keputusan yang akan memungkinkan organisasi mencapai hasil. Keputusan operasional menentukan bagaimana dan kapan pekerjaan itu benar-benar dilakukan. Di sinilah titik temunya. Dua jenis sebelumnya adalah tentang merancang atau merencanakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana. Keputusan ini terkait langsung dengan pelaksanaan strategi tersebut dan umumnya dilakukan oleh pegawai negeri. Berbeda dengan dua lainnya, ada beberapa keputusan yang perlu dibuat untuk benar-benar mengimplementasikan keputusan taktis. Contohnya skema vaksinasi untuk bayi. Semua keputusan yang diperlukan untuk pelaksanaan mulai dari pengadaan vaksin, logistik pendistribusian, hingga pengiriman akhir vaksin merupakan contoh keputusan operasional.