nama : Firda Amaliya
npm : 2213022061
no urut : 5
izin menjawab pertanyaan Salsabila Putri Azahra Kesuma
Apakah ruang lingkup dari CLIS hanya berbatas pada fenomena alam?Jawaban:Seperti yang telah diketahui CLIS
(Children Learning In Science)
merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatumasalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkanhasil pengamatan atau percobaan. memahami gejala alam, sebagai suatu cara penyelidikan CLIS sangat tepat diterapkan pada pembelajaran sains/IPA. Hal ini karena dalam pelajaranIPA selalu ada konsep ilmiah yang dapat dibuktikan oleh siswa dengan bimbingan gurumelalui kegiatan ilmiah (pengamatan dan percobaan). Namun, tidak menutup kemungkinan model pembelajaran CLIS dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain misalnya Matematika, PKn, dll. Adapun syarat model pembelajaran CLIS ini dapat diterapkan pada suatu mata pelajaran antara lain sebagai berikut.
•Mata pelajaran tersebut mengandung konsep ilmiah yang dapat dibuktikan sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru melalui pengamatan, percobaan atau terjun langsung melaksanakannya.
•Dalam tahapan orientasi, guru harus mampu mengemas secara menarik sebuah fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mempertontonkan kepada siswa secara nyata agar konsepsi awal siswa bisa terfokus pada fenomena tersebut. Misalnya fenomena pada tahapan orientasi dapat disajikan melalui kegiatan nyata, sekumpulan gambar atau video yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
• Guru harus terampil dalam mengemas materi pembelajaran serta terampil mengondisikan alur pemikiran siswa agar sesuai dengan tahapan model pembelajaran CLIS. (Misalnya dalam pembelajaran PKn dengan materi Kebebasan Berorganisasi, siswa diajak secara langsung untuk melaksanakan proses pemilihan ketua kelas sehingga siswa tahu secara nyata bagaimana proses hingga ketua kelas tersebut terpilih dan siswa dengan bimbingan guru benar-benar merasakan etika dalam berdemokrasi, menyampaikan pendapat dan menghargai hasil keputusan bersama).
•Guru harus menguasai teknik bertanya probing atau melontarkan pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali pemahaman siswa agar guru mampu mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman siswa dalam mengkonstruksi gagasan baru/gagasan ilmiah yang telah diperolehnya melalui kegiatan pengamatan, percobaan ataupun terjun langsung di lapangan.
•Guru harus mampu memberikan umpan balik yang dapat menguatkan gagasan ilmiah yang telah diperoleh siswa. Hal ini penting dilakukan dalam tahap pemantapan gagasan. Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan daya pikir siswa melalui umpan balik yang dilontarkan sehingga pikiran siswa dapat berkembang ke arah yang lebih kompleks setelah memperoleh konsep ilmiah.
npm : 2213022061
no urut : 5
izin menjawab pertanyaan Salsabila Putri Azahra Kesuma
Apakah ruang lingkup dari CLIS hanya berbatas pada fenomena alam?Jawaban:Seperti yang telah diketahui CLIS
(Children Learning In Science)
merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatumasalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkanhasil pengamatan atau percobaan. memahami gejala alam, sebagai suatu cara penyelidikan CLIS sangat tepat diterapkan pada pembelajaran sains/IPA. Hal ini karena dalam pelajaranIPA selalu ada konsep ilmiah yang dapat dibuktikan oleh siswa dengan bimbingan gurumelalui kegiatan ilmiah (pengamatan dan percobaan). Namun, tidak menutup kemungkinan model pembelajaran CLIS dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain misalnya Matematika, PKn, dll. Adapun syarat model pembelajaran CLIS ini dapat diterapkan pada suatu mata pelajaran antara lain sebagai berikut.
•Mata pelajaran tersebut mengandung konsep ilmiah yang dapat dibuktikan sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru melalui pengamatan, percobaan atau terjun langsung melaksanakannya.
•Dalam tahapan orientasi, guru harus mampu mengemas secara menarik sebuah fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mempertontonkan kepada siswa secara nyata agar konsepsi awal siswa bisa terfokus pada fenomena tersebut. Misalnya fenomena pada tahapan orientasi dapat disajikan melalui kegiatan nyata, sekumpulan gambar atau video yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
• Guru harus terampil dalam mengemas materi pembelajaran serta terampil mengondisikan alur pemikiran siswa agar sesuai dengan tahapan model pembelajaran CLIS. (Misalnya dalam pembelajaran PKn dengan materi Kebebasan Berorganisasi, siswa diajak secara langsung untuk melaksanakan proses pemilihan ketua kelas sehingga siswa tahu secara nyata bagaimana proses hingga ketua kelas tersebut terpilih dan siswa dengan bimbingan guru benar-benar merasakan etika dalam berdemokrasi, menyampaikan pendapat dan menghargai hasil keputusan bersama).
•Guru harus menguasai teknik bertanya probing atau melontarkan pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali pemahaman siswa agar guru mampu mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman siswa dalam mengkonstruksi gagasan baru/gagasan ilmiah yang telah diperolehnya melalui kegiatan pengamatan, percobaan ataupun terjun langsung di lapangan.
•Guru harus mampu memberikan umpan balik yang dapat menguatkan gagasan ilmiah yang telah diperoleh siswa. Hal ini penting dilakukan dalam tahap pemantapan gagasan. Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan daya pikir siswa melalui umpan balik yang dilontarkan sehingga pikiran siswa dapat berkembang ke arah yang lebih kompleks setelah memperoleh konsep ilmiah.