Silahkan kelompok 3 berdiskusi disini
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi teman-teman Kelompok 3
1. Azzahra Nurmala Zellin 2053021004
2. Annisa Nur Efanti 2053021002
3. Puja Rosfarita 2113021041
4. Monalisa Masyiakh 2153021005
5. Faris Suci Senaila 2113021069
Hari ini kita diskusi tentang pendekatan konstruktivisme ya.
Berikut ini link yang sudah kita cari sebelum nya
Waalaikumsalam suci baik
Wa'alaikumsalam suci baik
Waalaikumussalam suci, baik
Baik ciii
Sebelum kita menganalisis video ada yang tau ga apa itu pembelajaran konstruktivisme?
menurut sumber yang saya baca pembelajaran konstruktivisme teori pendidikan yang mengedepankan peningkatkan perkembangan logika dan konseptual pembelajar. model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir secara aktif dan kreatif serta mengembangkan pola pikir yang membangun kreativitas dan daya nalar anak.
Saya setuju dengan azahra
ada berapa tambahan dari sumber yang saya baca menurut Karli dan Margaretha (2002 : 16) Pembelajaran model konstruktivisme adalah proses pembelajaran yang diawali konflik kognitif, yang pada akhirnya pengetahuan akan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungannya.
ada berapa tambahan dari sumber yang saya baca menurut Karli dan Margaretha (2002 : 16) Pembelajaran model konstruktivisme adalah proses pembelajaran yang diawali konflik kognitif, yang pada akhirnya pengetahuan akan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungannya.
Menurut saya, pendekatan konstruktivisme adalah kegiatan belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimiliki siswa
Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan yang mengedepankan peningkatkan perkembangan logika dan konseptual pembelajar. Teori belajar konstruktivistime mengakui bahwa peserta didik akan dapat menginterpretasi-kan informasi ke dalam pikirannya, hanya pada konteks pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan minatnya.
Nah ternyata kalian udah tau ya apa itu kontruktivisme. Apakah kalian sudah menonton video yang sudah dishare?
Udah cii
Udah ciiiiiii
Udah ciii
Udah ci
Okee jika kalian sudah menonton, apakah video tersebut sudah menerapkan teori belajar konstruktivisme?
menurut saya pada video pembelajaran tersebut sudah mengimplementasikan Pendekatan Konstruktivisme
1. Pada Pendekatan Konstruktivisme siswa yang harus berpikir secara aktif dalam merumuskan konsep dan mengambil makna dari suatu pembelajaran.
Pada video tersebut Guru menampilkan contoh gambar-gambar yang ada dilingkungan sekitar siswa yang mana benda-benda tersebut mengkonstruksi kan suatu bangun datar yang dipelajari. Salah satu contohnya guru menampilkan gambar setralis yang berbentuk jajar genjang atau berbentuk belah ketupat. Dimana dalam tahap ini siswa terlibat secara aktif dan mempelajari materi matematika secara bermakna dengan bekerja dan berfikir.
2. Informasi baru harus diikutsertakan dengan informasi lama sehingga menyatu dengan skemata
(struktur kognitif) yang dimiliki oleh siswa. Atau dengan kata lain apabila suatu informasi pengetahuan baru diperkenalkan kepada siswa dan pengetahuan tersebut sesuai dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya maka pengetahuan itu akan beradaptasi melaui similasi dan terbentuklah pengetahuan baru.
Pada video tersebut terlihat ketika guru mengaitkan contoh benda-benda konkret yang berada dilingkungan sekitar siswa dengan konsep materi yang akan dipelajari siswa. Dalam hal ini guru melibatkan manipulasi aktif dari pemaknaan konsep yang akan dipelajari siswa . Dengan hal itu guru mencoba mengkontruksi pemahaman lama siswa dengan konsep yang baru, sehingga siswa bisa merumuskan dan mengkontruksi pemahaman matematika.
3. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa melainkan siswa yang harus membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya. Dalam video tersebut terlihat ketika guru membagi siswa-siswa nya menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan. Siswa bekerja sama dan berusaha untuk memecahkan sendiri persoalan tersebut dengan strategi-strategi berfikir yang dimilikinya. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk berfikir.
4. Evaluasi dalam pembelajaran matematika menggunakan pendekatan konstruktivisme terjadi sepanjang proses pembelajaran berlangsung yaitu guru memantau perkembangan siswa, pemahaman siswa terhadap suatu konsep matematika , ikut dan mengawasi proses konstruksi pengtahuan matematika yang dibuat oleh siswa.
Pada video tersebut terlihat ketika guru memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok yaitu guru mementau proses pemecahan masalah yang dikerjakan oleh siswa, guru juga memberikan arahan dan penguatan konsep dengan membantu siswa mengingat kembali tentang konsep dari materi tersebut.
Mohon koeksinya bu, Terima kasih
menurut analisis video yang saya lakukan guru dalam video pembelajaran tersebut sudah menerapkan pendekatan konstruktivisme.
Karena Tobin dan Timmons (Isjoni, 2007:22) menegaskan bahwa pembelajaran yang berlandaskan pandangan konstruktivisme harus memperhatikan empat hal, yaitu:
1) Berkaitan dengan pengetahuan awal siswa (prior knowledge)
Pada video pembelajaran tersebut, guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan siswa, dalam hal ini untuk belajar konsep bangun datar, guru menunjukkan contoh-contoh gambar bangun datar dalam kehidupan sehari-hari lalu siswa menyebutkan apa nama bangun datar yang tepat untuk gambar tersebut. Jadi siswa memiliki pengetahuan awal tentang seperti apa bentuk atau gambar dari jenis-jenis bangun datar yang kemudian akan dikaitkan dengan pemgetahuan baru tentang pengertian dan sifat-sifat bangun datar.
2) Belajar melalui pengalaman (experiences)
Pada video pembelajaran tersebut, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sehingga siswa dituntut untuk bekerja secara berkelompok dan menemukan konsep pengertian dan ciri-ciri bangun datar. Selain itu siswa juga belajar menggunakan alat peraga atau magic straw untuk menemukan konsep bangun datar. Melalui pengalaman tersebut maka siswa akan lebih mudah memahami konsep bangun datar.
3) Melibatkan interaksi sosial (social iriteraction)
Pada video pembelajaran tersebut, guru mengarahkan siswa untuk bekerja secara berkelompok, sehingga siswa harus berinteraksi dengan teman-teman sekelompoknya untuk berdiskusi, dan menjawab lembar kerja yang diberikan oleh guru. Selain itu, guru juga berusaha untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, sehingga siswa menjadi aktif untuk belajar, menemukan konsep, dan menyimpulkan apa yang telah ia pahami dan pelajari. Sehingga interaksi antara siswa dengan guru juga telah berjalan dengan baik.
4) Kepahaman (sense making)
Pada akhir pembelajaran, guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan apa saja yang telah didapatkan dari kegiatan pembelajaran tersebut. Sehingga pemahaman siswa akan terlihat ketika siswa menyimpulkan apa yang telah ia pahami. Dan pada video pembelajaran tersebut, terlihat bahwa siswa sangat antusias dalam menyimpulkan hasil belajarnya, dan kesimpulan yang diberikan telah menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep dengan baik.
Karena Tobin dan Timmons (Isjoni, 2007:22) menegaskan bahwa pembelajaran yang berlandaskan pandangan konstruktivisme harus memperhatikan empat hal, yaitu:
1) Berkaitan dengan pengetahuan awal siswa (prior knowledge)
Pada video pembelajaran tersebut, guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan siswa, dalam hal ini untuk belajar konsep bangun datar, guru menunjukkan contoh-contoh gambar bangun datar dalam kehidupan sehari-hari lalu siswa menyebutkan apa nama bangun datar yang tepat untuk gambar tersebut. Jadi siswa memiliki pengetahuan awal tentang seperti apa bentuk atau gambar dari jenis-jenis bangun datar yang kemudian akan dikaitkan dengan pemgetahuan baru tentang pengertian dan sifat-sifat bangun datar.
2) Belajar melalui pengalaman (experiences)
Pada video pembelajaran tersebut, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sehingga siswa dituntut untuk bekerja secara berkelompok dan menemukan konsep pengertian dan ciri-ciri bangun datar. Selain itu siswa juga belajar menggunakan alat peraga atau magic straw untuk menemukan konsep bangun datar. Melalui pengalaman tersebut maka siswa akan lebih mudah memahami konsep bangun datar.
3) Melibatkan interaksi sosial (social iriteraction)
Pada video pembelajaran tersebut, guru mengarahkan siswa untuk bekerja secara berkelompok, sehingga siswa harus berinteraksi dengan teman-teman sekelompoknya untuk berdiskusi, dan menjawab lembar kerja yang diberikan oleh guru. Selain itu, guru juga berusaha untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, sehingga siswa menjadi aktif untuk belajar, menemukan konsep, dan menyimpulkan apa yang telah ia pahami dan pelajari. Sehingga interaksi antara siswa dengan guru juga telah berjalan dengan baik.
4) Kepahaman (sense making)
Pada akhir pembelajaran, guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan apa saja yang telah didapatkan dari kegiatan pembelajaran tersebut. Sehingga pemahaman siswa akan terlihat ketika siswa menyimpulkan apa yang telah ia pahami. Dan pada video pembelajaran tersebut, terlihat bahwa siswa sangat antusias dalam menyimpulkan hasil belajarnya, dan kesimpulan yang diberikan telah menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep dengan baik.
Saya setuju pendapat dari kak Annisa terkait video tersebut
Izin menjawab cii,
menurut saya video tersebut sudah menerapkan pembelajaran kontrukstivisme. Karena meliputi aspek berikut:
- pada pendekatan konstruktivisme siswa yang harus berpikir secara aktif dalam merumuskan konsep dan mengambil makna dari suatu pembelajaran. Pada video tersebut terlihat bahwa guru menjelaskan contoh bangun datar terhadap kehidupan yang ada di sekitar siswa. Dari situ siswa belajar secara aktif dan berfikir dalam mengambil makna bahwa bangun datar juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-belajar melalui pengalaman.
Pada video tersebut terlihat bahwa guru mengkontruksikan benda benda sehari hari yang berbentuk bangun datar terhadap konsep materi yang akan dipelajari. Dengan kata lain, informasi yang sebelumnya diikutsertakan dengan informasi yang baru untuk membimbing siswa dalam berpikir secara kognitif dari alam bawah sadarnya. Siswa juga dibentuk kelompok untuk mencari ciri ciri dari bangun datar tersebut.
-melibatkan interaksi sosial
Pada video tersebut melakukan kerja kelompok dengan teman siswa yang akan mengembangkan interaksi sosial mereka. Guru juga menanyakan seputar beberapa pertanyaan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan berpikir secara kognitif. Dengan begitu siswa menjadi aktif dalam memecahkan masalah terkait bangun data tersebut. Siswa menemukan konsep dan menjadi paham mengenai materi tersebut dengan cara interaksi sosial.
-kepahaman.
Pada video tersebut guru menanyakan kepada siswa tentang kesimpulan yang didapat selama pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, jika siswa tersebut masih ada yang kurang paham mengenai materi tersebut, guru akan menjawab pertanyaan yang tidak dimengerti siswa. Pada saat ditanya tentang kesimpulan oleh guru, siswa menjawab dengan antusias yang artinya siswa paham mengenai materi yang diajarkan pada pembelajaran tersebut.
Terima kasih.
menurut saya video tersebut sudah menerapkan pembelajaran kontrukstivisme. Karena meliputi aspek berikut:
- pada pendekatan konstruktivisme siswa yang harus berpikir secara aktif dalam merumuskan konsep dan mengambil makna dari suatu pembelajaran. Pada video tersebut terlihat bahwa guru menjelaskan contoh bangun datar terhadap kehidupan yang ada di sekitar siswa. Dari situ siswa belajar secara aktif dan berfikir dalam mengambil makna bahwa bangun datar juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-belajar melalui pengalaman.
Pada video tersebut terlihat bahwa guru mengkontruksikan benda benda sehari hari yang berbentuk bangun datar terhadap konsep materi yang akan dipelajari. Dengan kata lain, informasi yang sebelumnya diikutsertakan dengan informasi yang baru untuk membimbing siswa dalam berpikir secara kognitif dari alam bawah sadarnya. Siswa juga dibentuk kelompok untuk mencari ciri ciri dari bangun datar tersebut.
-melibatkan interaksi sosial
Pada video tersebut melakukan kerja kelompok dengan teman siswa yang akan mengembangkan interaksi sosial mereka. Guru juga menanyakan seputar beberapa pertanyaan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan berpikir secara kognitif. Dengan begitu siswa menjadi aktif dalam memecahkan masalah terkait bangun data tersebut. Siswa menemukan konsep dan menjadi paham mengenai materi tersebut dengan cara interaksi sosial.
-kepahaman.
Pada video tersebut guru menanyakan kepada siswa tentang kesimpulan yang didapat selama pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, jika siswa tersebut masih ada yang kurang paham mengenai materi tersebut, guru akan menjawab pertanyaan yang tidak dimengerti siswa. Pada saat ditanya tentang kesimpulan oleh guru, siswa menjawab dengan antusias yang artinya siswa paham mengenai materi yang diajarkan pada pembelajaran tersebut.
Terima kasih.
Izin berpendapat Ci, menurut saya pada video pembelajaran tersebut sudah menerapkan Pendekatan Konstruktivisme.
Pada pendekatan konstruktivisme
1.Mencari tahu apa yang sudah siswa ketahui dan pikiran terkait pelajaran dengan memperbanyak komunikasi.
2. Menciptakan rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan dan penelitian.
3. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan ide dan gagasannya.
4. Memahami metode belajar apa yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa.
5. Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan di kelas, seperti diskusi atau presentasi.
Di dalam video tersebut sudah menerapkan Pendekatan Konstruktivisme dan dapat menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep dengan baik.
Pada pendekatan konstruktivisme
1.Mencari tahu apa yang sudah siswa ketahui dan pikiran terkait pelajaran dengan memperbanyak komunikasi.
2. Menciptakan rasa ingin tahu siswa melalui pertanyaan dan penelitian.
3. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan ide dan gagasannya.
4. Memahami metode belajar apa yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa.
5. Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan di kelas, seperti diskusi atau presentasi.
Di dalam video tersebut sudah menerapkan Pendekatan Konstruktivisme dan dapat menunjukkan bahwa siswa dapat memahami konsep dengan baik.
Izin menyampaikan pendapat saya Ciiii
Pada video pembelajaran tersebut guru telah menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam kelas.
Karli, Hilda dan Margareta Sri Y (2004) Model konstruktivisme dalam pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuan matematikanya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan para siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dan dunia nyata, kemudian guru membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.
Langkah-langkah dalam pendekatan konstruktivisme menurut Suprijono (2009) yaitu:
• Orientasi, merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa memerhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.
(Pada awal pembelajaran, pastinya guru memberi salam dan tidak lupa menanyakan kondisi kesehatan para siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan selama pertemuan)
• Elicitasi, merupakan tahap untuk membantu siswa menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh siswa.
(Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok bangun datar dan dalam kelompok tersebut para siswa berdiskusi tentang LK yang diberikan kepada masing-masing individu, setiap siswa menjawab soal pada amplop yang dimilikinya).
• Rekonstruksi ide, dalam tahan ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi. Berhadapan dengan ide-ide lain seseorang dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasanya, kalau tidak cocok. Sebaliknya menjadi lebih yakin jika gagasanya cocok.
(Siswa menjawab soal pada amplop masing-masing dan meminta pendapat teman-teman sekelompok terhadap jawaban yang telah dia peroleh. Siswa juga menjelaskan jawaban yang diperoleh nya kepada teman-teman sekelompok dengan langsung menunjukkan mana itu simetri putar, simetri lipat dari bangun datar lewat peraga yang ada pada setiap kelompok).
• Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa perlu diaplikasikan pada macam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap bahkan lebih rinci.
(Guru memberikan kepada siswa untuk melakukan kunjungan kelompok dengan teknis 2 stay and 2 stray. 2 siswa yang melakukan kunjungan kelompok ke kelompok lain akan menerima penjelasan tentang sifat-sifat bangun datar yang dikaji oleh kelompok lain. Tahap ini membuat pengetahuan yang telah dimiliki siswa menjadi lebih akrap atau lebih paham karena mereka langsung menjelaskan kepada teman-teman sebaya nya).
• Reviu, dalam fase ini memungkinkan siswa merevisi gagasanya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap.
(Implementasi tahap ini dalam video tersebut adalah guru memberikan penguatan kesimpulan dalam pembelajaran. Dengan alat Magic Straw, guru menguatkan pengetahuan siswa tentang sifat-sifat bangun datar. Mengarahkan siswa dalam menemukan hubungan antara persegi panjang dan jajar genjang, persegi dan belah ketupat, ataupun belah ketupat dan jajargenjang).
Sekian analisis video pembelajaran dari saya.
Terimakasih.
Pada video pembelajaran tersebut guru telah menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam kelas.
Karli, Hilda dan Margareta Sri Y (2004) Model konstruktivisme dalam pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuan matematikanya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan para siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dan dunia nyata, kemudian guru membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.
Langkah-langkah dalam pendekatan konstruktivisme menurut Suprijono (2009) yaitu:
• Orientasi, merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa memerhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.
(Pada awal pembelajaran, pastinya guru memberi salam dan tidak lupa menanyakan kondisi kesehatan para siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan selama pertemuan)
• Elicitasi, merupakan tahap untuk membantu siswa menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh siswa.
(Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok bangun datar dan dalam kelompok tersebut para siswa berdiskusi tentang LK yang diberikan kepada masing-masing individu, setiap siswa menjawab soal pada amplop yang dimilikinya).
• Rekonstruksi ide, dalam tahan ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi. Berhadapan dengan ide-ide lain seseorang dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasanya, kalau tidak cocok. Sebaliknya menjadi lebih yakin jika gagasanya cocok.
(Siswa menjawab soal pada amplop masing-masing dan meminta pendapat teman-teman sekelompok terhadap jawaban yang telah dia peroleh. Siswa juga menjelaskan jawaban yang diperoleh nya kepada teman-teman sekelompok dengan langsung menunjukkan mana itu simetri putar, simetri lipat dari bangun datar lewat peraga yang ada pada setiap kelompok).
• Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa perlu diaplikasikan pada macam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap bahkan lebih rinci.
(Guru memberikan kepada siswa untuk melakukan kunjungan kelompok dengan teknis 2 stay and 2 stray. 2 siswa yang melakukan kunjungan kelompok ke kelompok lain akan menerima penjelasan tentang sifat-sifat bangun datar yang dikaji oleh kelompok lain. Tahap ini membuat pengetahuan yang telah dimiliki siswa menjadi lebih akrap atau lebih paham karena mereka langsung menjelaskan kepada teman-teman sebaya nya).
• Reviu, dalam fase ini memungkinkan siswa merevisi gagasanya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap.
(Implementasi tahap ini dalam video tersebut adalah guru memberikan penguatan kesimpulan dalam pembelajaran. Dengan alat Magic Straw, guru menguatkan pengetahuan siswa tentang sifat-sifat bangun datar. Mengarahkan siswa dalam menemukan hubungan antara persegi panjang dan jajar genjang, persegi dan belah ketupat, ataupun belah ketupat dan jajargenjang).
Sekian analisis video pembelajaran dari saya.
Terimakasih.
Baiklah teman-teman terima kasih atas pendapat kalian. Izin menambahkan. Menurut saya,berdasarkan Vidio yang disajikan sudah menerapkan model kontruktivisme dalam kegiatan belajar-mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimiliki siswa. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan menyediakan pembelajaran. Penekanan tentang belajar mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman siswa.
Seorang guru dalam kelas kontruktivisme tidak mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan, Namun mempresentasikan masalah dan mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika siswa memberikan jawaban, guru coba untuk tidak mengatakan bahwa jawabannya benar atau salah. Seorang guru akan mendorong siswa untuk setuju atau tidak setuju kepada ide seseorang dan saling tukar-menukar ide sampai persetujuan dicapai tentang apa yang masuk akal siswa.
Menurut Davis (dalam Hermayani, 2008) pandangan kontruktivisme yang dalam pembelajaran matematika berorientasi kepada :
1. Pengetahuan dibangun dalam pikiran melalui proses asimilasi atau akomodasi
Pada Vidio tersebut guru menampilkan contoh gambar-gambar yang ada disekitar kita dalam menginstruksikan suatu bangun datar.
2. Dalam mengerjakan matematika, setiap langkah pembelajar dihadapkan kepada "apa"
Informasi yang diberikan oleh guru kepada seluruh siswanya dikelas tersebut sesuai dengan kemampuan analisis ssliswa sehingga pengetahuan tersebut dapat beradaptasi sehingga terbentuk pengetahuan baru.
3. Informasi baru dikaitkan dengan pengalamannya tentang dunia melalui kerangka logis yang mentransformasikan, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan pengalamannya.
Dalam hal ini guru membagi siswanya dalam beberapa kelompok sehingga terjadi komunikasi aktif antar siswa dan guru memberikan kebebasan kepada siswanya untuk berfikir.
4. Pusat pembelajaran adalah bagaimana belajar berfikir, bukan apa yang mereka katakan atau tulis. Sehingga proses kontruksi pengetahuan terjadi di dalam benak siswa melalui proses internalisasi.
Dalam hal ini guru memantau proses pemecahan masalah yang dikerjakan oleh siswa, memberi arahan dan penguatan konsep sehingga membantu siswa dalam memahami materi.
Mohon koreksinya, terimakasih.
Seorang guru dalam kelas kontruktivisme tidak mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan, Namun mempresentasikan masalah dan mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika siswa memberikan jawaban, guru coba untuk tidak mengatakan bahwa jawabannya benar atau salah. Seorang guru akan mendorong siswa untuk setuju atau tidak setuju kepada ide seseorang dan saling tukar-menukar ide sampai persetujuan dicapai tentang apa yang masuk akal siswa.
Menurut Davis (dalam Hermayani, 2008) pandangan kontruktivisme yang dalam pembelajaran matematika berorientasi kepada :
1. Pengetahuan dibangun dalam pikiran melalui proses asimilasi atau akomodasi
Pada Vidio tersebut guru menampilkan contoh gambar-gambar yang ada disekitar kita dalam menginstruksikan suatu bangun datar.
2. Dalam mengerjakan matematika, setiap langkah pembelajar dihadapkan kepada "apa"
Informasi yang diberikan oleh guru kepada seluruh siswanya dikelas tersebut sesuai dengan kemampuan analisis ssliswa sehingga pengetahuan tersebut dapat beradaptasi sehingga terbentuk pengetahuan baru.
3. Informasi baru dikaitkan dengan pengalamannya tentang dunia melalui kerangka logis yang mentransformasikan, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan pengalamannya.
Dalam hal ini guru membagi siswanya dalam beberapa kelompok sehingga terjadi komunikasi aktif antar siswa dan guru memberikan kebebasan kepada siswanya untuk berfikir.
4. Pusat pembelajaran adalah bagaimana belajar berfikir, bukan apa yang mereka katakan atau tulis. Sehingga proses kontruksi pengetahuan terjadi di dalam benak siswa melalui proses internalisasi.
Dalam hal ini guru memantau proses pemecahan masalah yang dikerjakan oleh siswa, memberi arahan dan penguatan konsep sehingga membantu siswa dalam memahami materi.
Mohon koreksinya, terimakasih.
Baiklah, izin memberikan kesimpulan dari yang sudah kita bahas, bahwa konstruktivisme merupakan sebuah teori yang memberikan keluasan berfikir kepada siswa dan memberikan siswa di tuntut untuk bagaimana mempraktikkan teori yang sudah di ketahui dalam kehidupannya. Dalam video tersebut sudah menerapkan Pendekatan Konstruktivisme karena guru memantau proses pemecahan masalah yg dikerjakan, memberikan arahan serta membantu siswa dalam memahami materi.
Pendekatan konstruktivisme sesuai diterapkan dalam pembelajaran sebab dalam pembelajaran ini, siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk ingin bertanya dan menggali pengetahuan terlebih dahulu serta membantu siswa bisa pemahaman konsep secara lengkap dan meningkatkan potensi berpikir siswa.
Pendekatan konstruktivisme sesuai diterapkan dalam pembelajaran sebab dalam pembelajaran ini, siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk ingin bertanya dan menggali pengetahuan terlebih dahulu serta membantu siswa bisa pemahaman konsep secara lengkap dan meningkatkan potensi berpikir siswa.