Selama siang, saya
Nama:Meitha Agnes
NPM: 2216041055
Kelas: Reg B
izin menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
1. Penggambaran isu atau masalah realitas administrasi publik yang dapat saya berikan sesuai dengan apa yang saya lihat dan rasakan adalah " Isu Etika Kebijakan". Mengapa demikian? Sebab isu ini sering dipersoalkan dan berkenaan dengan etika dalam kebijakan politik. Semua proses pembuatan ataupun pembentukan keputusan cenderung berhubungan dengan masalah etika. Mulai dari tahap penyusunan agenda, analisis masalah, identifikasi kriteria, implementasi, manajemen, analisis kebijakan dan masih banyak lagi. Hal ini seringkali menimbulkan konflik antar kriteria satu dengan yang lain. Kriteria tersebut berkonflik dengan kriteria yang digunakan sehingga memberikan peluang untuk melakukan manipulasi.
Saya akan memberikan gambaran yang lebih spesifik lagi dan dapat kita saksikan langsung, yaitu etika kebijakan publik dalam bantuan sosial Covid-19 . Penyaluran bansos oleh pusat tentu tidak tanpa permasalahan. Penelitian ini akan membahas sebuah permasalahan utama dalam bentuk penyaluran bansos itu sendiri. Per tanggal 3 Juni 2020, dalam siaran pers, Ketua Ombudsman RI menyampaikan bahwa laporan mereka telah menerima sebanyak 1004 laporan terkait dengan pelayanan publik dampak dari pandemi Covid-19, dan sekitar 817 dari jumlah laporan tersebut berkaitan dengan permasalahan penyaluran bansos.
Jika disangkut-pautkan ke dalam " Isu Etika Kebijakan" dapat dilihat dari segi etika deontologi, bahwa penyaluran bansos pusat sudah mengikuti nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Akan tetapi, masih terdapat hambatan dari struktur internal pemerintah berupa pola pikir dari pemerintah selaku penyelenggara kebijakan yang belum memprioritaskan masyarakat, tetapi lebih mementingkan ego.
2. Di dalam memecahkan persoalan ataupun isu dari gambaran yang telah saya angkat, saya mendaptkan kesimpulan bahwa dimensi kebijakan publik, manajemen, dan etika. Pada dasarnya semua elemen dimensi administrasi publik dapat menyelesaikan isu di atas, tetapi ketiga dimensi tersebutlah yang menurut saya cukup tepat dalam memecahkan masalah.
a. Kebijakan Publik
Dalam hal ini saya memilih dimensi kebijakan publik sebab pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan berbagai masalah publik atau pemerintahan. Kebijakan publik memiliki prinsip seperti tahap-tahap kebijakan, analisis, implementasi, dan monitoring. Dengan begitu masalah mengenai bansos pandemi covid-19 dapat diawasi dengan baik dan berjalan dengan efisien.
b. Manajemen
Dimensi manajemen ini berkaitan dengan bagaimana melaksanakan apa yang telah diputuskan. Harapan dalam dimensi ini agar setiap unsur yang telah diberikan tugasnya dapat sesuai dengan arahan dan dapat diatur dengan baik. Sebab, suatu proses pencapaian berhasil melalui orang lain. Diharapkan juga instansi pemerintah berhasil dalam mengatur sumber daya , baik manusia maupun alam dalam mengatasi pandemi covid-19
c. Etika
Beradasarkan isu di atas dapat kita ketahui bahwa etika dalam menjalankan tugas dan memberikan kebijakan merupakan hal yang penting. Dalam dimensi Etika ini memiliki peranan sebagai kebiasaan, adata, akhlak, ataupun watak. Selain itu, di dalam dimensi ini memiliki 4 aliran utama etika, yaitu teori empiris, teori rasional, teri intuisi, dan teori relevansi. Jika disimpulakn dalam keempat teori tersebut menyebutkan bahwa manusia beranggapan bahwa etika berasal dari pengalam, manusia dapat mengatakan baik dan buruk, manusia beranggapan bahwa adanya benar ataupun salah. Dengan begitu, dimensi ini akan menyadarkan para oknum untuk tidak mengambil hak orang lain dan juga memanfaatkan kadaan.
Dari ketiga dimensi tersebut dapat saya ambil kesimpulan bahwa, dimensi kebijakan pubik dengan dibantunya manajemen dan disertai etika dapat membentuk unsur yang tepat dalam memecahkan isu di atas. Tidak hanya mengatur bagaimana memutuskan kebijakan, tetapi manusianyapun perlu diatur. Maka semuanya akan menciptakan keserasian dan semua permasalahan yang selama ini dikhawatirkan dapat terselesaikan dengan baik karena adanya kerjasama yang sehat.