Materi Pertemuan 9

1. Pendahuluan

Urbanisasi, modernisasi, dan perubahan budaya adalah tiga fenomena yang saling terkait. Urbanisasi memicu perpindahan penduduk, modernisasi melahirkan nilai baru, dan keduanya mendorong perubahan budaya dalam masyarakat. Pada pertemuan ini, mahasiswa diharapkan memahami dinamika tersebut dalam konteks geografi sosial budaya.

 

2. Fenomena Urbanisasi dan Perubahan Gaya Hidup

Definisi Urbanisasi
Urbanisasi = proses meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan, baik karena migrasi desa-kota maupun pertumbuhan alami di kota.

Penyebab Urbanisasi

  • Faktor penarik: kesempatan kerja, akses pendidikan, fasilitas kesehatan, gaya hidup modern.
  • Faktor pendorong: keterbatasan lapangan kerja di desa, rendahnya akses pendidikan & kesehatan, minimnya infrastruktur.

Dampak Urbanisasi terhadap Budaya & Gaya Hidup

  • Pergeseran mata pencaharian: dari agraris → industri/jasa.
  • Perubahan pola konsumsi: konsumtif, brand-oriented, digitalisasi (e-commerce, transportasi online).
  • Perubahan relasi sosial: dari kolektif (desa) → individualis (kota).
  • Pergeseran gaya hidup: cepat, pragmatis, kompetitif.

Contoh

  • Mahasiswa perantau di kota cenderung meninggalkan pola makan tradisional dan beralih ke fast food.
  • Generasi muda urban lebih aktif di media sosial dibandingkan interaksi tatap muka.

 

3. Modernisasi dan Transformasi Nilai Sosial Budaya

Definisi Modernisasi
Proses perubahan sosial budaya menuju pola kehidupan yang lebih maju, rasional, dan efisien.

Ciri-ciri Modernisasi

  • Rasionalitas dalam pengambilan keputusan.
  • Orientasi pada masa depan dan efisiensi.
  • Terbentuknya budaya kerja baru: profesional, berbasis prestasi (achievement-oriented).
  • Meluasnya budaya global (musik, film, fashion, gaya hidup digital).

Transformasi Nilai Sosial Budaya

  • Nilai kebersamaan → digeser oleh nilai individualisme.
  • Gotong royong → digantikan oleh layanan berbasis pasar (market service).
  • Norma tradisional → menyesuaikan dengan pola pikir modern (misalnya, peran gender dalam pekerjaan lebih fleksibel).

Contoh

  • Tradisi arisan ibu-ibu di kampung kota bertransformasi menjadi arisan online menggunakan aplikasi.
  • Nilai kekeluargaan masih ada, tetapi makin jarang terlihat dalam kehidupan perumahan modern yang tertutup pagar.

 

4. Kampung Kota sebagai Bentuk Ruang Transisi

Definisi Kampung Kota
Kawasan permukiman di perkotaan yang mempertahankan karakter desa (kolektif, solidaritas sosial), tetapi berada dalam tekanan modernisasi.

Karakteristik Kampung Kota

  • Kepadatan tinggi, bangunan tidak teratur.
  • Kehidupan sosial masih kental: interaksi antarwarga, gotong royong, penggunaan ruang publik.
  • Berada di tengah kota modern: dekat dengan pusat perbelanjaan, gedung-gedung tinggi, transportasi modern.

Fungsi Kampung Kota

  • Menjadi ruang transisi: antara budaya tradisional desa dan modernitas kota.
  • Simbol keberlanjutan budaya lokal di tengah modernisasi.
  • Wadah akulturasi budaya (desa + kota).

Contoh Kampung Kota

  • Kampung Pahoman (Bandar Lampung): diapit perumahan modern, tetapi interaksi sosial masih kental.
  • Kampung Code (Yogyakarta): padat, masih mempertahankan ikatan sosial, meski berada di pusat kota.
  • Kampung Melayu (Jakarta): kawasan padat di tengah kota besar yang berfungsi sebagai ruang transisi sosial budaya.

 

5. Implikasi Urbanisasi & Modernisasi

  • Sosial: meningkatnya heterogenitas masyarakat, konflik nilai, melemahnya kontrol sosial.
  • Ekonomi: terciptanya kelas menengah urban, peluang kerja baru, tetapi juga kemiskinan kota.
  • Budaya: munculnya budaya hibrid (campuran lokal-global), erosi tradisi, tumbuhnya budaya populer.
  • Spasial: tumbuhnya kawasan permukiman informal (kampung kota) dan kawasan elit (perumahan modern).