ཐོ་བཀོད་ཀྱི་གདམ་ཁ།
KONTRAK KULIAH
A. IDENTITAS
|
Nama Mata Kuliah |
: Mikro Konseling |
|
SKS |
: 3 (Tiga) |
|
Kode Mata Kuliah |
: KON616310 |
|
Jurusan |
: Ilmu Pendidikan |
|
Program Studi |
: Bimbingan dan Konseling |
|
Kelas / Semester |
: VI A / GANJIL 2024/2025 |
|
Dosen Penanggung Jawab |
: REDI EKA ANDRIYANTO,M.PD. |
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah Mikro Konseling merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa bimbingan dan konseling FKIP Universitas Lampung. Melalui mata kuliah ini diharapkan dapat membekali dan mempersiapkan mahasiswa menguasai kajian praksis berbagai pendekatan dalam konseling, keterampilan-keterampilan dalam konseling, seperti: rapport, attending, open-ende, question-emphaty, reflection, acceptance, restatement, clarification, structuring, leading, reassurance, rejection, dan advice, serta dalam penggunaan teknik konseling yang dimikrokan dan diintegrasikan.
C. CAPAIAN MATA KULIAH
Setelah mengikuti perkuliahan Mikro Konseling, mahasiswa diharapkan:
1. Memiliki pemahaman mengenai konsep helping relationship (hubungan dalam konseling).
2. Memiliki kemampuan dalam mengenali keterampilan dasar dan teknik
konseling.
3. Mampu membedakan keterampilan dasar dan teknik konseling.
4. Mmampu membandingkan keterampilan dasar konseling.
5. Mampu memilih dan menggunakan keterampilan dasar dan teknik konseling dalam proses konseling.
D. OPERASIONALISASI CAPAIAN PEMBELAJARAN
Tabel 1. Operasionalisasi Capaian perkuliahan ke dalam Bahan Kajian
|
No |
Capaian Perkuliahan |
Bahan Kajian |
||
|
1 |
|
Mahasiswa mampu membangun |
a. |
Kontrak Perkuliahan |
|
|
hubungan baik antara dosen dengan |
b. |
Penjelasan RPS |
|
|
|
mahasiswa serta mahasiswa dengan mahasiswa. Mahasiswa mengetahui bahan, materi, dan skedul perkuliahan. |
c. |
Pengantar Mikro Konseling |
|
|
No |
Capaian Perkuliahan |
Bahan Kajian |
|
|
|
Mahasiswa mengetahui dan memahami kompetensi yang akan dicapai pada mata kuliah mikro konseling Mahasiswa memiliki kemampuan membangun hubungan interpersonal |
|
|
|
2 |
Mahasiswa dapat menjelaskan |
Pengenalan Mikro Konseling |
|
|
tentang substansi beserta kompetensi yang akan dicapai secara umum. Mahasiswa dapat mengidentifikasi keadaan lingkungan sekitar dimana konselor dapat mengambil peranan untuk beraktualisasi diri dalam membantu orang lain dengan perasalahan yang dihadapinya. |
a. Mengenal diri sendiri untuk mengenal orang lain b. Membantu orang lain dengan mendengarkan c. Refleksi kasus dan pengalaman sehari-hari |
||
|
3 |
Mahasiswa dapat lebih mengenal diri dan potensi-potensi yang |
Pemahaman diri melalui perkembangan diri: |
|
|
penting untuk dikembangkan dalam mengembangkan keterampilan mikro konseling. Mahasiswa dapat memiliki pemahaman terhadap pentingnya keterampilan dalam konseling untuk membantu orang lain dari berbagai latar belakang. |
a. Pentingnya mengembangkan self- awareness b. Konselor sebagai profesi yang membantu (helpingprofession) c. Isu budaya dalam konseling |
||
|
4 |
Mahasiswa dapat memiliki pemahaman lebih dalam mengenai konsep dasar konseling |
a. Definisi konseling |
|
|
b. Variasi konseling |
|||
|
c. Tujuan Konseling |
|||
|
d. Karakteristik konseli |
|||
|
e. Karakteristik Konselor |
|||
|
5 |
Mahasiswa memiliki kecakapan dalam mengenali, membedakan, membandingkan dan menggunakan keterampilan dasar konseling |
a. Konsep dasar hubungan konseling b. Keterampilan dasar konseling |
|
|
6 |
Mahasiswa dapat memahami aspek-aspek kompetensi apa saja yang perlu dikembangkan dalam mendengarkan untuk dapat menjadi |
Keterampilan mendengarkan: a. Emphaty, sincerely, respect,integrity, resilience, b. Humility, fairness, |
|
|
No |
Capaian Perkuliahan |
Bahan Kajian |
|
|
|
konselor yang terampil. Dengan kualitas, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan membangun |
wisdom,courage, competence |
|
|
|
andassertiveness |
||
|
7 |
Mahasiswa dapat membedakan jenis percakapan konseling dan percakapan biasa Mahasiswa dapat memahami proses konseling beserta kemungkinan kemungkinan yang terjadi selama proses konseling |
Bekerja dengan keterampilan mendengarkan secara aktif : a. Percakapan dalam membantu berbeda dengan percakapan biasa b. Tahap-tahap dalam pelaksanaan proses konseling |
|
|
8 |
Ujian Tengah Semester (UTS) |
|
|
|
9 |
Mahasiswa dapat mendesain tahap- tahap dalam konseling dan keterampilan apa saja yang diperlukan dalam setiap tahapan. |
Mendesain helping conversation dalam konseling Tahap 1 : Membentuk hubungan 1. Membentuk hubungan terapeutik 2. Menyampaikan kondisi inti Menyelidiki masalah yang dihadapi oleh konseli |
|
|
10 |
Mahasiswa dapat berlatih kepekaan terhadap berbagai hal yang diinginkan oleh konseli dalam proses maupun substansi konseling. Mahasiswa dapat menggali lebih dalam permasalahan yang dialami oleh konseli. |
Tahap 2 : Memperdalam Pemahaman a. Merespon dengan empati dengan lebih mendalam. b. Challenging and confronting |
|
|
11 |
Mahasiswa dapat membuat design dan dapat mengaplikasikan tindakan dan akhir dalam proses proses konseling |
Tahap 3 : melakukan tindakan dan akhir konseling a. Membuat pengukuran b. Pemecahan masalah c. Memanage akhir helping relationship d. Menghadapi ending yang sulit. e. Penutupan/saying goodbye |
|
|
12 |
Mahasiswa memiliki kemampuan dalam memahami dan mendeskripsikan perilaku attending |
a. Menata ruang |
|
|
b. Menyapa |
|||
|
c. Pemberian informasi |
|||
|
d. Observasi |
|||
|
e. Mengatur posisi |
|
No |
Capaian Perkuliahan |
Bahan Kajian |
|
|
|
|
f. Kontak mata |
|
|
|
|
g. Mendengar Aktif |
|
|
|
|
h. Menetapkan tujuan |
|
|
|
|
i. Penstrukturan |
|
|
13 |
Mahasiswa memiliki kecakapan dalam mengaplikasikan keterampilan dasar konseling |
a. Dorongan minimal b. Refleksi c. Empati d. Paraphrase e. Menyimpulkan sementara f. Menyimpulkan g. Memimpin h. Fasilitating i. Konfrontasi j. Diam k. Pertanyaan terbuka l. Pertanyaan tertutup m. Klarifikasi n. Respon sebab akibat o. Respon mengurutkan |
|
|
14 |
Mahasiswa memiliki kecakapan dalam mengaplikasikan keterampilan dasar konseling |
a. Personalisasi masalah b. Personalisasi potensi |
|
|
15 |
Mahasiswa memiliki kecakapan dalam mengaplikasikan keterampilan dasar konseling |
a. Merencanakan program bersama konseli b. Penjadwalan c. Penguatan – Penolakan d. Pengembangan komitmen |
|
|
16 |
Ujian Akhir Semester (UAS) |
|
E. TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN DAN MAHASISWA
1. Kehadiran
a) Mahasiswa dan dosen melaksanakan perkuliahan sebanyak 16 kali pertemuan.
b) Waktu terlambat untuk memasuki kelas adalah 15 menit setelah jam perkuliahan dimulai.
2. Tugas
a) Bacaan wajib perkuliahan harus sudah dibaca sebelum mengikuti perkuliahan.
b) Mahasiswa melakukan seluruh rangkaian tugas yang disediakan di Vclass. c) Kuis diadakan pada pertemuan/minggu ke-4 dan ke-12.
d) Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan pada pertemuan/minggu ke-8. e) Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan pada pertemuan/minggu ke-16.
3. Kejujuran
a) Mahasiswa yang melakukan plagiasi tugas akan mendapat nilai nol (0)
b) Mahasiswa yang mengerjakan Kuis/UTS/UAS dengan mencontek akan mendapat pengurangan nilai sesuai dengan yang dicontek.
F. SISTEM PENILAIAN
Penilaian ditentukan dari hasil:
|
a. |
Kehadiran |
: 10% |
|
b. c. d. |
UTS UAS Tugas |
: 20%
: 30%
: 30% |
|
e. |
Partisipasi |
: 10% |
G. RENTANG PENILAIAN
|
No |
Nilai |
||
|
Rentang Nilai |
Huruf Mutu |
Angka Mutu |
|
|
1 |
>76 |
A |
4,0 |
|
2 |
71 – 75 |
B+ |
3,5 |
|
3 |
66 – 70 |
B |
3,0 |
|
4 |
61 – 65 |
C+ |
2,5 |
|
5 |
56 – 60 |
C |
2,0 |
|
6 |
50 – 55 |
D |
1,0 |
|
7 |
<50 |
E |
0,0 |
H. REFERENSI
Amti, E dan Prayitno. 1997. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Depdiknas: Rineka Cipta.
Gysbers, N.C. & Henderson, P. (2006). Developing and Managing Your School Guidance and CounselingProgram. Alexandria: American Counselling Association.
Hurlock, E.B. 2004. Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (Penerjemah Isti Widayati dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga. Hurlock, E.B. 2005. Perkembangan Anak jilid 2. (Penerjemah Meitasari Tjandrasa).
Jakarta: Erlangga.
Syamsu Yusuf .2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosda Karya.
- སློབ་དཔོན: Redi Eka Andriyanto
- སློབ་ཕྲུག་ཚུ་ཐོ་བཙུགས་འབད་ཡོདཔ: ད་ལྟོ་ སློབ་ཚན་འདི་ནང་སློབ་ཕྲུག་གཅིག་ཡང་ཐོ་བཙུགས་མ་འབད་བས།
